III. DATA PERANCANGAN
A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data
Manfaat Data Dalam
Rincian Data Utama
Penunjang
Kesiapan Data
Perancangan
Sudah
Pedoman Membuat sofa
√
Belum
Data Objek Dan Teknik Perancangan
Spesifikasi sofa
√
Sumber Inspirasi Dalam Refrensi Model sofa
√
Menciptakan Karya
√
Desain sofa
Material
√
Materi Penunjang Pembuatan sofa (Buku, Majalah,
Kaleng
Modul Kayu
√
Menentukan Ukuran √
dan Materi Tambahan
√
Dalam Pembuatan sofa
Internet, dll) Teknik Finishing
Bahan Baku Pengolahan
√
Eksplorasi Teknik Pengolahan Kaleng
√
Gambar 21 Kerangka perancangan (Sumber : M. Andy Pradana, 2015)
25
B. RINCIAN DATA PERANCANGAN Sofa secara umum dapat diartikan sebagai kursi panjang yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dan upholstery (kain pelapis). Istilah sofa berasal dari kata sopha yang memiliki arti sebagai tempat duduk seperti dipan (tempat tidur). Komponen sofa terdiri dari Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa. Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya. Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi. Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya. Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa.1 Spesifikasi sofa tidak hanya dibutuhkan imajinasi dalam hal warna, bentuk dan garis-garis kombinasi yang menaik. Disamping hal tersebut merupakan sebuah hal yang sangat penting adalah pengetahuan tentang ukuran standar furnitur sebuah sofa. 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Sofa
26
Sebuah sofa yang terlalu atau terlalu tinggi dapat menimbulkan ketidak-nyamanan saat sedang bersantai. Standar ukuran yang diambil penulis adalah berasal dari rata – rata 90% ukuran tubuh populasi manusia. Ukuran standar sofa Sering kita jumpai sofa dengan model yang bagus, tapi ketika kita coba duduki terasa tidak nyaman, seperti berasa sakit di punggung karena terlalu tegak dan keras sandarannya.
Tinggi rendahnya dudukan dan sandaran sofa juga sangat
mempengaruhi kenyamanan. Lalu bagaimana cara membuat ukuran sofa yamg ideal untuk sofa orang Indonesia? Di bawah ini sedikit penjelasan:
Gambar 22 Ukuran standar sofa (Sumber : http://zaufrendea-interior.blogspot.com/, 2013)
Sambil memperhatikan gambar di atas: 1.
Tentukan ketebalan busa yang diinginkan ( dalam contoh busa dudukan 12 cm, busa sandaran 10 cm) mempengaruhi rangka sofa
2.
Angka 55 cm adalah jarak duduk sandar (standar orang Indonesia)
3.
Angka 45 cm adalah tinggi Dudukan sofa (standar orang Indonesia)
27
4.
Ukuran lain bisa berubah tapi tidak boleh merubah terlalu banyak angka 55 dan 452
Berikut beberapa point–point dan petunjuk : Pengguna harus bisa dengan mudah duduk atau beranjak dari sofa tanpa masalah. Apabila terdapat armrest, ketinggian armrest harus disesuaikan sehingga pengguna tidak perlu menaikkan bahunya pada saat meletakkan tangannya padaarmresttersebut. Ketinggian armrest dari lantai sebaiknya sesuai dengan ruang bebas dibawah meja, sehingga sofa bisa dimasukan kebawah meja ketika sedang tidak dipergunakan. Semua konstruksi kaki harus menyentuh lantai untuk kestabilan. Jarak dudukan sofa dari belakang kedepan (kedalaman dudukan) sebaiknya tidak lebih panjang dari jarak bagian belakang lutut ke pengguna. Jika terlalu dalam akan membuat punggung pengguna sakit karena tidak nyaman, namun jika terlalu pendek akan membuat kursi menjadi tidak stabil dan mudah jatuh. Lebar dudukan bagian depan harus lebih lebar sekitar 5–7 cm untuk ruang kaki. Begitu pula dengan sandaran sofa, sudut kemiringan sekitar 10’-15’. Ketinggian sandaran kunci yang normal dan ideal adalah 30-40 cm. Untuk mencapai idealisme desain kursi makan biasanya melebihi standar tersebut namun masih tetap mempertahankan sudut kemiringan sandaran.
2
http://zaufrendea-interior.blogspot.com/2012/01/ukuran-sofa-standar.html
28
Gambar 23 Ukuran sofa (Sumber : goggle image, 2011)
Refrensi Model Sofa Kaleng
Gambar 24 Referensi sofa (Sumber : goggle image, 2013)
29
Gambar 25 Referensi sofa (Sumber : goggle image, 2012)
1.
Material Kaleng
Gambar 26 Kaleng susu (Sumber : google image, 2008)
D : 7,4cm T : 8,3cm material : unsur yang membangun Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah atau berupa wadah yang dibuat dari baja dan dilapisi timah putih tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00 - 1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Sedangkan untuk bagian dalam
30
kaleng dihindarkan dari terjadinya karat yaitu dengan cara melapisinya dengan Enamel. Oleh karenanya logam timah dipilih sebagai bahan dasar pembentuk kaleng karena relatif tidak beracun dan menambah daya tarik kemasan karena berkilat dan tahan karat, serta : o
mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi
o Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim o
Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi
31
C. TABEL DATA PROSES PERANCANGAN
Data Objek Perancangan
Manfaat Data Dalam Perancangan
Agar dapat mengetahui kelebihan dan Pemilihan bahan baku.
kelemahan dari barang baku, selain itu mengetahui proses yang tepat untuk mengolah bahan baku.
Buku panduan untuk mendesain
Keakuratan info tentang pembuatan sebuah
furnitur.
furnitur melingkupi konsepi ,solusi, inovasi dan proses pengolahan.
Data material furnitur dari berbagai
Sama seperti buku website dan media lain
website dan media lain.
juga memiliki keakuratan info, tentang material furnitur, penerapan bentuk-bentuk furnitur yang sudah ada.
Analisis teori penunjang dalam
Mengoptimalkan proses desain.
pembuatan furnitur.
Pencarian/ pengumpulan material.
Memudahkan proses desain.
32
Penentuan ukuran pada desain.
Agar sesuai dengan ilmu ergonomic menyangkut masalah kenyamanan pengguna.
Pembuatan sketsa desain.
Mengoptimalkan proses perancangan.
Pemilihan media pendamping.
Mengoptimalkan konstruksi maupun estetika furniture.
Warna dan finishing furnitur.
Guna mengetahui wana dan finishing saat pengaplikasian.
Gambar 27 Tabel data (Sumber : M. Andy Pradana, 2015)
D. OBJEK REFRENSI DAN INSPIRASI KARYA Dibawah ini ada beberapa refrensi sofa, diantara lain ada yang terbuat dari bahan daur ulang, dan material baru.
Gambar 28 Inspirasi (Sumber : Google Image, 2014)
33
Gambar 29 Inspirasi (Sumber : Google Image, 2012)
Gambar 30 Inspirasi (Sumber : Google Image, 2014)
Yang banyak memberikan inspirasi dari penulis berdasarkan gambar-gambar refrensi diatas ialah, bahan/material pembuat, bentuk-bentuk yang unik, dan proses di dalam pembuatan sebuah sofa.
34