BAB III DATA PERANCANGAN
3.1 Sejarah Kemasan Kemasan telah dikenal sejak jaman purba dimana manusia purba menggunakan kulit binatang dan keranjang rumput yang dibuat mewadahi hasil berburu dan bercocok tanam. Kemudian 8.000 tahun yang lalu bangsa Tiongkok membuat aneka ragam keramik untuk mewadahi benda padat ataupun cair. Orang Indonesia kuno membuat wadah dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan,bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Pada tahun 1950-an saat banyak muncul swalayan, kemasan mulai berperan lebih besar meski hanya sebagai alat informasi dan baru pada tahun 1980 produsen berlomba untuk menciptakan kemasan dalam merebut perhatian calon konsumen. Di sinilah kemasan mengambil alih tugas
penjualan
dalam
menarik
perhatian,
menggambarkan
keistimewaan produk, dan daya tarik untuk membeli. Jenis kemasan tertentu juga memiliki nilai tambah dimana setelah core product (produk inti) digunakan, konsumen masih bisa memanfaatkan kemasan dalam keperluan lain. Kemasan merupakan daya tarik awal karena langsung berhadapan dengan konsumen. Oleh karenanya harus menimbulkan kesan pertama menawan yang dapat mempengaruhi tindakan positif di tempat 9
penjualan. Dewasa ini persaingan semakin tajam, dimana expected product (produk tambahan) yang meliputi kemasan merupakan nilai tambah dalam menjaring konsumen. 1 3.2 Sejarah Distro Clothing Di Kota Bandung bagi sebagian masyarakatnya keberadaan berbagai t-shirt seperti yang diperbincangkan di atas bisa jadi merupakan satu hal yang lazim. Demikian juga dengan keberadaan geng motor tua, sepeda bmx, penggemar musik hip-hop, musik elektronik, break dance, hardcore, grindcore, sampai dengan komunitas penggemar musik punk yang tersebar di beberapa tempat di sekitar pojokan kota. Dengan penampilan yang spesifik, beberapa kelompok ini menyebar di sekitar kampus-kampus, pojokpojok jalan, diskotik, bar, daerah pertokoan, kamar kost, rumah kontrakan, shooping mall, dan lain sebagainya. Di malam Minggu, beberapa komunitas ini biasanya terlihat di sekitar Jalan Dago, Gasibu, BIP, Cihampelas, sampai Jalan Braga. Di Bandung, kebanyakan orang tampaknya memang masih punya banyak waktu luang untuk memikirkan beberapa hal yang mendetail dalam kehidupan sehari-hari mereka. Beberapa hal detail yang kemudian bermuara pada beragam kecendrungan akan gaya hidup, perilaku, dan berbagai aliran pemikiran. Dadan Ketu, sebutlah demikian. Terlahir di Kota Bandung pada tahun 1973. Pemilik nama ini bukanlah figur yang asing lagi bagi mereka yang akrab dengan komunitas underground Kota Bandung di era pertengahan ‘90an. Bersama 8 orang temannya, pada sekitar tahun 1996 ia berinisiatif untuk membentuk sebuah kolektif yang kini dikenal dengan nama Riotic. Melalui ketertarikan akan satu model ideologi yang sama, komunitas ini kemudian mulai
memproduksi
musik
rilisan
mereka
sendiri,
yang
kemudian
berkembang menjadi sebuah toko kecil yang menjual segala macam pernakpernik dari mulai kaset, merchandise band, t-shirt dan lain sebagainya. 2
1 2
http://www.packing-art.com/sejarah-kemasan/ http://cannizaro.wordpress.com/2007/01/29/sejarah-distro-indonesian-version/ 10
3.3 Wilayah Pemasaran Target pemasaranya untuk packaging clothingan “Something Clothes” ini wilayah pemasaranya di targetkan khususnya seluruh wilayah Jakarta. 3.4 Target Konsumen Target konsumen yang akan dituju
adalah kalangan anak-anak
remaja. Target konsumen dari clothingan “Something cloth” adalah sebagai berikut: -
Demografi
-
Usia: 15 tahun–25 tahun
-
Jenis Kelamin: Pria dan Wanita
-
Ekonomi: Kalangan menengah
-
Geografis: Kota Jakarta
-
Gaya hidup remaja di jaman sekarang ini terlihat lebih modis, stylis.
-
Kepribadian Suka bersosialisasi, dan menyukai hal-hal yang berbau fun, gaul dan intertaiment
3.5 Tinjauan Aspek USP Pada produk Clothingan “ Something cloth “ sebelumnya perusahaan clothingan ini belum mempunyai packaging dan packaging yang digunakan saat ini hanya berbahan plastik sama halnya dengan membeli kaos-kaos ditoko baju hanya memakai bahan plastic seperti toko baju. 3.6 Tinjauan Aspek Positioning Secara umum clothingan “Something Clothes“ di katagorikan sebagai produk baju dengan pengemasan yang cukup baik yang dapat menunjukan kelebihan dan kekuatan suatu produk perusahaan sehingga menimbulkan kepercayaan bagi masyarakat/ konsumen. Dalam kemasan tidak mempunyai tagline, ataupun slogan yang dikeluarkan, sehingga positioning pun tidak tersampaikan dengan baik 11
dibenak konsumen, disini positioning yang akan disampaikan berupa “Free and alive “, dikarenakan dengan tagline tersebut secara tidak langsung dan memberikan sebuah informasi. 3.7 Analisa Pemasaran Tinjauan 4P (Product, Price, Place, Promotion) a. Pruduct (Produk) Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan pada pasar sasaran. Tinjauan: menawarkan produk berupa jasa yang meliputi penjualan makanan dan minuman.
b. Price (Harga) Merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan.
c. Place (Tempat) Menunjukan
berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.
d. Promotion (Promosi) Clothingan ini tidak melakukan promosi sama sekali terhadap masyarakat baik yang sudah mengetahui keberadaannya maupun yang belum mengetahui.
3.8 Pengertian Kemasan Menurut Kotler (1995) pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Swatha mengartikan (1980) pembungkusan (packaging) adalah kegiatankegiatan umum dan perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. 12
Menurut Saladin (1996) kemasan adalah wadah atau bungkus. Jadi beberapa pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut. Wadah dan bungkus yang dimaksud terdiri dari : -
Kemasan dasar (primer Package) yaitu bungkus langsung dari suatu produk
-
Kemasan
tambahan
(Secondary
Package)
yaitu
bahan
yang
melindungi kemasan dasar dan di buang bila produk tersebut di gunakan. -
Kemasan pengiriman (shipping package) yaitu setiap kemasan yang diperlukan waktu penyimpanan dan pengangkutan.
3.8.1 Desain Kemasan Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan. (Cenadi,. 1999.)
3.8.2 Bahan Material Kemasan Bahan material yang dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk terhadap kemasan produk yang dikemas, misalnya: suatu produk yang berupa cairan tidak akan aman atau dapat dikemas dalam bentuk kertas, produk-produk yang tidak tahan terhadap sinar ultra violet, tidak akan baik bila dikemas dalam plastik atau kaca transparan.
13
3.8.3 Daya Tarik Kemasan Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulus oleh konsumen yang di sampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut. Menurut Wiryo (1999) daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: daya tarik visual dan daya tarik praktis.
a. Daya Tarik Visual Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau lebel suatu produk mencakup warna, bentuk, merk, ilustrasi, teks, tata letak (Wiryo, 1999).
1. Warna Warna
adalah
suatu
mutu
cahaya
yang
dapat
dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Warna terbagi dalam kategori terang (mudah), sedang, gelap (tua). Fungsi dari pemilihan warna : -
Untuk identifikasi produk sehingga berbeda dengan produk pesaing.
-
Untuk menarik perhatian, warna terang atau cerah akan memantulkan cahaya lebih jauh dibandingkan dengan warna gelap.
-
Untuk
menimbulkan
meningkatkan
selera
pengaruh, konsumen
misalnya terhadap
untuk produk
makanan. -
Untuk
mengembangkan
asosiasi
tertentu
terhadap
produknya. -
Untuk menciptakan suatu citra dalam mengembangkan produknya.
-
Untuk menghiasi produk.
14
-
Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum dalam penggunaan warna kontras.
-
Untuk mendorong tindakan.
-
Untuk proteksi terhadap cahaya yang membahayakan.
-
Untuk mengendalikan temperatur barang didalamnya.
-
Untuk membangkitkan minat dalam mode.
2. Bentuk Bentuk kemasan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan produknya,
pertimbangan
yang
digunakan
adalah
pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, perkembangan penjualan, pemejangan dan cara-cara penggunaan kemasan tersebut : -
Bentuk yang sederhana lebih disukai daripada yang rumit.
-
Bentuk yang teratur memiliki daya tarik lebih.
-
Bentuk harus seimbang agar menyenangkan.
-
Bentuk cembung lebih disukai daripada bentuk cekung.
-
Bentuk bulat lebih disukai wanita, sedang pria lebih menyukai bentuk siku.
-
mudah terlihat bila dipandang dari jauh.
3. Merk/ logo Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaan adalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini di pandang dapat menaikkanpencitraan. Syarat-syarat logo yang baik adalah : -
Mengandung keaslian.
-
Mudah dibaca atau di ucapkan.
-
Mudah di ingat.
-
Sederhana dan ringkas.
-
Tidak mengandung konotasi yang negative.
-
Tidak sulit digambarkan.
15
4. Ilustrasi Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universal yang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. Ilustrasi ini termasuk fotografi dan gambar-gambar untuk menarik konsumen.
5. Tipografi Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus
menyerahkan
konsumen
untuk
bersikap
dan
bertindak sesuai dengan harapan produsen.
6. Tata Letak Tata letak adalah paduan semua unsur garfis meliputi warna, bentuk, merek ilustrasi, tipografi, menjadi suatu kesatuan baru yang disusun dan di tempatkan pada halaman kemasan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengaturan tata letak adalah : -
Keseimbangan.
-
Titik pandang dengan menjadikan satu unsur yang paling menarik.
-
Perbandingan ukuran yang serasi.
-
Tata urutan alur keterbatasan yang sesuai.
b. Daya Tarik Praktis Daya tarik praktis ini merupakan efektifitas efesiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor atau pengecer. Daya tarik kemasan menurut Wirya (1999) antara lain : 1. Kemasan yang menjamin dapat melindungi produk 2. Kemasan yang mudah di buka atau di tutup kembali untuk disimpan 3. Kemasan dengan porsi yang sesuai 4. Kemasan yang dapat di gunakan kembali 16
5. Kemasan yang mudah di bawa, di pegang dan dijinjing. 6. Kemasan yang memudahkan pemakaian dalam menghabiskan dan mengisinya kembali.
3.8.4 Segi Fungsional Kemasan Faktor faktor yang mempengaruhi segi fungsional kemasan : a. Faktor Pengamanan Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.
b. Faktor Ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Oleh karena itu sebaiknya hindari biaya pembuatan kemasan yang lebih besar dari harga produk.
c. Faktor Distribusi Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat
distributor,
kemudahan
penyimpanan
dan
pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.
d. Faktor Komunikasi Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga
produk
tidak
dapat
“diberdirikan”,
harus
diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang 17
tidak dapat terbaca dengan baik, maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.
e. Faktor Ergonomi Kemasan
seharusnya
memperhatikan
kenyamanan
konsumen. Kenyamanan tersebut meliputi kemudahan membawa, membuka, menutup, menjinjing produk dan sebagainya.
Tingkat
ergonomi
kemasan
akan
mempengaruhi aspek pemasaran produk.
f. Faktor Estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
g. Faktor Identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.
3.8.5 Kemasan Sebagai Alat Pemasaran Kemasan
merupakan
bagian
yang
penting
dari
aspek
pemasaran. Jadi tidak benar jika menempatkan kemasan sebagai sebagai rencana terakhir pemasaran. Kemasan harus ditujukan pada suatu pasar yang spesifik, maka diperlukan riset mengenai pasar tertentu untuk mengetahui seperti apa kemasan yang menarik dan cocok untuk pasar tersebut. Kemasan harus ideal agar dalam pendistribusiannya, distributor tidak mengalami kesulitan seperti kemasan rusak, memakan banyak tempat dan lain sebagainya.
18
3.8.6 Kemasan Sebagai Media Komunikasi Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan kredibel, bisa dipercaya tentang produk tersebut dan penggunannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang seharusnya di hindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi informasi tentang isi, dan kapan sebaiknya produk tersebut di gunakan.
3.8.7 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat
dipastikan
bahwa
terdapat
daya
tarik
tertentu
yang
mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.
3.8.8 Kemasan Sebagai Brand / Merek Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk, saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand atau juga sebagai tanda, symbol, atau desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan menjadi pembeda dengan produk – produk lainnya.
3.8.9 Kemasan Sebagai Identitas Merek Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu. Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya menjadi identitas dari produk tersebut.
3.9 Imageboard Penggayaan/ style Remaja Pada Packaging Dalam perancangan Desain packaging “Something cloth” penulis menggunakan acuan imageboard. Imageboard memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai style dan warna yang digemari kalangan remaja. 19
20
3.10 Elemen-elemen Desain 1. Garis Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan. Pentingnya garis sebagai elemen seni rupa, sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi seni rupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis, Leang-leang di Sulawesi, Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai media komunikasi, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 – 10 SM) yang berupa goresan-goresan. Disamping potensi garis sebagai pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Suasana dalam garis Dalam hubungannya sebagai elemen seni rupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari 21
bentuk garis tersebut. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut. Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut kami saijkan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya : •
Horizontal
: Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
•
Vertikal
: Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
•
Diagional
: Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
•
Lengkung S
: Grace, keanggunan.
•
Zig-zag
: Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
•
Bending up right
•
Diminishing Perspective : Adanya jarak,
: Sedih, lesu atau kedukaan.
kejauhan, kerinduan, dsb. •
Concentric Arcs
: Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
•
Pyramide
: Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
•
Conflicting Diagonal
: Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
•
Spiral
: Kelahiran atau generative forces.
•
Rhytmic horizontals
: Malas, ketenangan yang menyenangkan.
•
Upward Swirls
: Semangat menyala, berkobarkobar, hasrat yang tumbuh. 22
•
Upward Spray
: Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
•
Inverted Perspective
: Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
•
Water Fall
: Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
•
Rounded Archs
: Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
•
Rhytmic Curves
: Lemah gemulai, keriangan.
•
Gothic Archs
: Kepercayaan dan religius.
•
Radiation Lines
: Pemusatan, peletupan atau letusan.
Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk
simbol
yang
memiliki
pengertian
khusus,
sangat
menunjang penggunaannya sebagai elemen simbol. Penggunaan garis sebagai elemen simbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882 – 1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan simbol tersebut sebagai isotype. Kemudian bahasa isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik. 2. Bentuk Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, bisa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elips dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris merupakan simbol yang bisa 23
membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaanperbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh adalah bila kita merancang logo armada angkatan bersenjata republik Tanzania misalnya, kurang lazim bila kita memilih bentuk keris atau mandau sebagai elemen penunjang dalam logo tersebut, karena bentuk keris dan mandau kurang atau bahkan tidak dikenal oleh rakyat Tanzania. Dari contoh diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. Jadi seperti contoh masalah diatas, bentuk logo tersebut akan lebih efektif dan komunikatif bila ditujukan pada Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan tidak dengan Republik Dominika karena mereka tidak memiliki frame of reference dan field of reference tentang keris atau mandau dalam ingatan mereka. Berikut ada beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung. 1. Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu 24
dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan. 2. Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figur geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masingmasing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jepang disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan. Karakter Bentuk dan hubungannya dengan kepribadian:
Stabil, diam, kokoh, keunggulan teknis, formal, kejujuran, integritas
Stabil, megah, teguh, kekuatan, gunung, harapan, terarah progres, sukses, sejahtera
Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, kualitas, dapat diandalkan, sempurna, semesta. 3. Ruang atau Space 25
Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman, sehingga terasa jauh‐dekat, tinggi‐rendah tampak melalui penglihatan. Ruang dalam memang tidak terlihat, tetapi dapat menjadi nyata dengan adanya benda‐benda serta permulaan yang membatasi dan menegaskannya
(misalnya;
patung,
pelukis
dengan
prinsip
perspektif). 4. Tekstur atau Texture Adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan. (berkilau, pudar, kasar, kusam) yang dapat diaplikasikan secara kontras serasi, atau berupa pengulangan‐pengulangan untuk suatu desain.
26
3.11 Media Pendukung 1) katalog Katalog adalah suatu elemen penting bagi pelaku bisnis. katalog dalam bisnis berfungsi sebagai media tambahan agar si pengunjung bisa melihat desain – desain yang ada didalamya. Bentuk dari katalog ini berbentuk tempat cd karna disesuaikan dengan konsep – konsep musik dikarnakan clothingan ini mengendorse band. Berbentuk katalog yang dicetak dan biasanya berisikan desain – desain kaos yang dijual.
27
Spesifikasi: o Ukuran: 12 x 13 cm o Bahan: art paper 260 gram o Teknik cetak: Digital printing + Laminating doff 2) Kaos Kaos
ini
serupa
dengan
kaos
lainnya.
Mungkin
yg
membedakan tipe kaosnya dan kaos ini sengaja dibuat berbeda karna edisi katalog yg berikutnya mempunyai beberapa desain yg berlilited edition dan bertype builtup.
Spesifikasi: o Ukuran: S, M, L, dan XL 28
o Bahan: Cotton combad o Teknik cetak: sablon rubber 3) Gelang Gelang mungkin hanyalah benda sepele tapi sangat berharga, gelang mudah dibawa kemana – mana. penggunaan bahan kulit yang menambah nilai seni, dapat juga di kombinasikan menjadi perpaduan yang indah.
Spesifikasi: o Bahan: karet
29
4) Sticker Stiker adalah Pelekat atau tempelan. Tempelan : tempat menempelkan ( iklan dan sebagainya ) barang yang ditempelkan. Stiker atau gambar tempel adalah gambar pada kertas perekat yang dapat diletakkan pada benda lain (kertas, kaca, kin, dan sebagainya).
Spesifikasi: o Ukuran: 7 x 4 cm o Bahan: vinyl o Teknik cetak: Cutting sticker
30
5) Banner Banner adalah gambar pada selembar bahan berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Banner merupakan propaganda,
alat dan
untuk
mengiklannkan
protes,
serta
sesuatu,
maksud-maksud
sebagai lain
alat untuk
menyampaikan berbagai pesan.
Spesifikasi: o Ukuran: 60 x 160 cm o Bahan: Flexi Korea o Teknik cetak: Digital printing
31
6) Topi Topi adalah bentuk tutup kepala. Selain sebagai accesories topi dirancang untuk kehangatan dan sebagai penahan/ penghalang silau sinar matahari terhadap mata.,
Spesifika o Ukuran: Bisa dibesar kecilkan (ada gespernya ) o Bahan: Kanvas o Teknik cetak: Jahit (emblem)
32