Bab III Data Perancangan A. Data Perusahaan PT. Doulton merupakan salah satu perusahaan asing yang mempunyai pabrik produksi di Indonesia yang memproduksi berbagai macam tableware keramik dengan desain yang mayoritas mengangkat tematema budaya dari negara Inggris. Sebagai perusahaan besar yang melakukan kerjasama dengan negara Indonesia tidak menutup kemungkinan PT. Doulton memproduksi produknya dengan mengangkat tema budaya-budaya yang ada di Indonesia yang ditujukan sebagai apresiasi untuk Indonesia dari perusahaan sebagai sarana untuk bisa mengangkat kembali produk lokal ke jangkauan pasar yang lebih luas. PT. Doulton dikenal juga dengan singkatan PTD, dibentuk pada tahun 1994 yang merupakan sebuah kerjasama perusahaan Inggris, The Royal Doulton Company Plc. dan Multifortuna Group dengan komposisi saham 70:30 pada joint venture ini. Multifortuna Group adalah salah satu perusahaan Indonesia yang memanufaktur produk-produk tableware dari keramik beserta distribusinya yang terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan hasil kerja sama ini pada awalnya dikenal sebagai PT. Doulton Multifortuna dan dibentuk dengan tujuan memanufaktur produkproduk rumah tangga dari keramik dengan teknologi dan pengetahuan yang dibawa dari perusahaan induk The Royal Doulton Company dari negara Inggris. Selain ahli teknologi dan pengetahuan pembuatan keramik rumah tangga dari Inggris ke Indonesia, kerjasama ini juga bertujuan untuk mengembangkan distribusi produk The Royal Doulton
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Company khususnya ke negara- negara di Asia Tenggara maupun negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2002, nama perusahaan berubah menjadi PT. Doulton. Kepemilikan sahamnya adalah 95:5 dengan Royal Doulton Company sebagai pemegang saham mayoritas. Selanjutnya Royal Doulton Company mengambil alih fungsi eksekutif dan struktur manajemen perusahaan. Pada tahun 2005, the Royal Doulton Company menjadi bagian dari Waterford Wedgwood Plc. Bersama dengan penggabungan ini, PT. Doulton juga menjadi pusat perhatian dari kelompok usaha Waterford Wedgwood karena menunjukan prospek keuntungan usaha yang sangat baik. Tahun 2006, PT. Doulton mulai melakukan pengembangan lanjut dalam beberapa tahap dimulai dengan tahap pertama yang terdari dari penambahan sebuah tanur pembakaran dan mesin-mesin produksi lainnya, sebuah studio untuk pengembangan produk-produk baru, dan sebuah pabrik yang memproduksi decal yakni bahan cetakan untuk dekorasi hasil hasil produksi keramik yang semula diimpor dari luar negeri. Pengembangan tahap pertama ini memperluas area bangunan dengan kemampuan total produksi sejumlah 7 juta buah produk siap ekspor per tahun. Pengembangan tahap selanjutnya ditahun 2009 membuat total kemampuan produksi sebesar 8,5 juta buah produk siap ekspor per tahun. Di bulan April 2009 setelah masuk dalam periode administrasi, KPS Capital Partners bermarkas di New York mengakuisisi berbagai bagian dari Waterford Wedgwood Group, termasuk PT. Doulton yang kemudian berubah nama menjadi WWRD. KPS Capital Partners, sebuah keluarga dana ekuitas swasta senilai lebih dari $ 2,7 miliar aset di bawah manajemen mereka yang memfokuskan pada investasi konstruktif dalam restrukturisasi, perputaran dan situasi khusus lainnya. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Strategi investasi KPS adalah menarget perusahaan dengan waralaba yang kuat tetapi yang mengalami operasi/masalah keuangan. KPS menginvestasikan modal itu bersamaan dengan rencana perputaran bisnis yang didasarkan pada pengurangan biaya, investasi modal dan ketersediaan modal. PT. Doulton di tahun 2012 memiliki luas lahan 126.000 m2 dengan luas gudang 26.000 m2. Luas bangunan 44.000 m2 dan luas gudang 6.000 m2. Jenis barang yang diproduksi mencapai jumlah 5.000 macam dan tenaga kerja sejumlah 1.150 karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun yang bisa dijadikan tolok ukur bahwa mereka adalah pekerja yang berpengalaman dan loyal kepada perusahaan.
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
RINCIAN DATA Data Perusahaan
SIFAT DATA Utama
MANFAAT DATA
Penunjang
Memberikan
beberapa
penjelasan
mengenai
sejarah yang
dari
perusahaan
produknya
penulis
ambil sebagai media utama untuk perancangan Tugas Akhir ini. Data Kemasan
Menjelaskan
berbagai
proses
pembuatan
kemasan dari awal hingga akhir Data Ornamen
Menjelaskan
berbagai
ornamen Nusantara yang tersebar di Indonesia yang dijadikan
sebagai
bahan
ekplorasi
penulis
untuk
membuat
perancangan
karya desain ini. Data cetakan
Menjelaskan proses cetak pada media keramik
Ornamen Nusantara
Merupakan motif-motif yang dijadikan bahan ekplorasi oleh
penulis
melengkapi
karya
untuk desai
yang penulis buat.
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B.
Data Kemasan Banyak orang yang mengabaikan masalah kemasan bagi suatu barang produksi, sebab kemasan dianggap hanya mempunyai fungsi sebagai bungkus saja. Padahal kalau diperhatikan tidak hanya sebagai bungkus belaka sehingga banyak fungsi yang harus diperhatikan. Masalah kemasan sangat penting dan perlu diperhatikan, sebab kemasan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran pemasaran barang yang dikemas. Dengan demikian dalam membuat produksi masalah kemasan harus betul-betul di perhatikan sehingga akan dapat lebih menarik dan dapat lebih menimbulkan kepuasan bagi konsumen, sehingga dapat diharapkan kelancaran dari pemasaran barang produksi akan lebih terjamin. Kemasan paling tidak memenuhi syarat menarik, dapat melindungi, praktis dan menambah kepuasan pelanggan. Menarik disini dalam arti warna, gambar, tulisan dan bahan yang dipakainya. Meskipun kemasan yang menarik merupakan hal yang penting tetapi faktor ongkos mesti perlu diperhatikan. Banyak pengusaha yang kurang memperhatikan hal ini, sebab mereka berpendapat bahwa yang penting adalah isinya, bukan kemasannya. Kemasan hendaknya dapat melindungi barang yang dikemas sehingga kualitas barangnya dapat terjamin. Apabila kemasan tidak dapat menjamin kualitas barang yang dikemasnya, maka akan dapat menimbulkan kekecewaan pada konsumen sehingga memperlambat kelancaran barang yang dijual. Praktis disini dalam arti mudah dibuka dan ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Kemasan rokok yang ukuran saku, mudah dimasukan kedalam saku, adalah contoh kemasan yang praktis dari kemasannya sehingga menambah kepuasan bagi konsumen.
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setiap perusahaan hendaknya selalu berusaha agar kemasan bisa menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Misalnya perusahaan stroop yang menambah tutup dari kemasannya dengan tutup yang dapat berfungsi sebagai cangkir/gelas untuk minum. Masalah ukuran dari kemasan juga harus diperhatikan karena ini berkaitan dengan daya beli masyarakat. Fungsi kemasan : 1.
Melindungi Produk
2.
Daya tarik
3.
Pembeda
4.
Sebagai wadah
5.
Sebagai promosi
Pencantuman pada kemasan : 1.
Merek/Logo
2.
Aturan/komposisi bahan
3.
Ukuran
4.
Kadaluarsa dan halal pada produk pangan
5.
Nama dan alamat perusahaan
6.
Nomor ijin, MD, dsb
Bahan Kemasan : 1.
Kaca/gelas
2.
Plastik
3.
Kertas
4.
Daun
5.
Kayu
6.
Serat
7.
Kain 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8.
Untuk pangan kemasannya harus foodgrade
Sifat kemasan : 1.
Kemasan kaku
2.
Kemasan lentur
3.
Kemasan semi kaku
Frekuensi pemakaian kemasan : 1.
Kemasan sekali pakai (disposable)
2.
Kemasan semi disposable
3.
Kemasan dipakai berulang
Kesiapan pakai kemasan : 1.
Kemasan siap pakai
2.
Kemasan siap rakit
3.
Kemasan siap dimakan
Untuk mewujudkan sebuah misi dalam mengangkat tema budaya yang dapat diterima konsumen dengan baik, Karya yang akan dibuat untuk
melengkapi
informasi
penjualan
tersebut
adalah
sebuah
grafis
perancangan ornamen nusantara pada rigid box yang memiliki target market untuk seluruh masyarakat di Indonesia ataupun parawisatawan mancanegara. C.
Data Ornamen Indonesia dengan berbagai suku bangsa memiliki kekayaan ornamen yang terdapat pada bermacam benda produk, pada tenun, sulaman, anyaman, ukiran, arsitektur, dan sebagainya. Kata ornamen berasal dari bahasa Latin, onare yang berarti menghiasi. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias. Ornamen memiliki fungsi sebagai fungsi murni estetis, simbolis dan teknis konstruktif. Fungsi murni 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
estetis merupakan fungsi ornamen untuk memperindah penampilan bentuk produk yang dihiasi sehingga menjadi sebuah karya seni. Hal ini tampak jelas pada produk-produk benda kerajinan, seperti keramik, tenun,
anyaman,
perhiasan
dan
lain-lain.
Fungsi
simbolis
pada
umumnya dijumpai pada produk-produk benda upacara atau bendabenda pusaka dan bersifat keagamaan atau kepercayaan. Misalnya ornamen berbentuk kala, biawak, naga, burung. Secara struktural suatu ornamen adakalanya berfungsi teknis untuk menyangga, menopang, menghubungkan atau memperkokoh konstruksi, sehingga berfungsi secara konstruktif. Misalnya tiang, talang air dan bumbungan atap. Ornamen Nusantara menunjuk pada bermacam bentuk ornamen yang tersebar di berbagai wilayah tanah air, pada umumnya bersifat tradisional
yang
pada
setiap
daerah,
memiliki
kekhasan
dan
keragamannya masing-masing. Di samping perbedaan-perbedaan bentuk terdapat pula persamaan-persamaannya, misal jenis motif ornamen,
pola
susunan,
pewarnaan,
bahkan
nilai
simbolisnya.
Perkembangan ornamen Nusantara ini selaras dengan kemajuan dan pertumbuhan kebudayaan Indonesia yang melatarbelakangi. Motif merupakan unsur pokok sebuah ornamen. Melalui motif, tema atau ide dasar sebuah ornamen dapat dikenali sebab perwujudan motif umumnya merupakan gubahan atas bentuk-bentuk di alam atau sebagai representasi alam yang kasat mata. Ada pula yang merupakan hasil khayalan semata, karena itu bersifat imajinatif, bahkan karena tidak dapat dikenali kembali, gubahan-gubahan suatu motif kemudian disebut bentuk abstrak. Jenis-jenis ornamen Nusantara berdasarkan motif hiasnya dapat dikelompokkan menjadi motif geometris, motif manusia, motif binatang, motif tumbuh-tumbuhan, motif benda-benda alam,
motif
benda-benda
teknologis
dan
kaligrafi.
Dari
segi
perkembangan historis terdapat ornamen prasejarah, tradisional klasik 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
atau kerakyatan pengaruh Hindu-Budha, Islam, Kolonial dan lain-lain. Dari segi kekhususan motif hias atau langgam yang berlatar belakang kedaerahan atau kesukuan ada motif Jawa, Bali, Kalimantan dan lainlain. Dari segi gaya bentuknya ada motif bergaya realis, dekoratif dan abstrak. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal sejak jaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah nusantara ditemukan motif ini. Bentuk ornamen geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang dan tumpal.
Gambar 1 Motif Geometris (ornamen Minangkabau)1 Motif hias manusia sudah ada sejak kebudayaan prasejarah, antara lain yang terdapat pada sebuah nekara. Motif ini pada umumnya melambangkan gambaran nenek moyang terkait dengan pemujaan leluhur dan simbol gaib untuk penolak bala. Motif ini dapat ditemui hampir di seluruh Nusantara diterapkan pada kayu, logam, tulang, kain 1
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan lain-lain. Jenisnya ada motif sosok utuh, motik kedok dan kala, motif mamuli dan bagian tubuh lainnya, dan motif wayang.
Gambar 2 Motif manusia pada relief Borobudur2 Motif binatang banyak diterapkan untuk menghias benda-benda peralatan yang terbuat dari kayu, perunggu, emas, perak, benda ukir, bangunan, tekstil atau busana pada batik, sulaman dan tenun. Motif binatang ini dengan berbagai jenis dan ragamnya dari bianatang yang hidup di darat, air, binatang yang dapat terbang sampai binatang imajinatif atau hasil rekaan semata. Pada umumnya merupakan biantang yang hidup di daerah masing-masing, kecuali binatang imajinatif
yang
terkait
dengan
kepercayaan,
binatang
mitologi
pengaruh dari luar dan bentuk khayal lainnya. Motif binatang yang bisa 2
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
terbang
misal
burung
merak,
enggang,
garuda,
phonix,
ayam
jantan/jago, kelelawar.Motif binatang air dan melata misal ikan dan ular, udang, naga, buaya, biawak dan kadal, siput, lipan dan kalajengking. Motif binatang darat antara lain kerbau, kuda, gajah, kelinci, anjing, singa, harimau.
Gambar 3 Motif Binatang pada ukiran Palembang3
Gambar 4 Motif Binatang pada talam perungggu Jawa Timur4 3
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Motif tumbuh-tumbuhan atau flora pada zaman prasejarah belum berkembang. Motif tumbuh-tumbuhan berkembang setelah datang pengaruh Islam sekitar abad ke -15. Sebaliknya motif manusia atau binatang mulai surut. Motif flora berpadu dengan motif benda-benda alam misal bebatuan, bukit/gunung dan awan. Motif hias tumbuhtumbuhan diterapkan secara luas sebagai ornamen yang dipahatkan pada batu untuk hiasan candi, benda-benda produk misal tanah liat/keramik, kain bersulam, bordir, tenun, batik, emas, perak, kuningan dan lain-lain. Motif hias tumbuh-tumbuhan misal motif hias bunga, patra, lung dan sulur, serta motif hias pohon hayat.
Gambar 5 Motif tumbuhan5 Motif hias benda alam dan pemandangan diciptakan dengan mengambil inspirasi dari alam, misalnya benda-benda langit (matahari, bulan, bintang dan awan), api, air, gunung, perbukitan, bebatuan dan lain-lain. Benda-benda teknologis yakni benda-benda buatan manusia juga tidak luput menjadi motif hias yang menarik. Pada umumnya motif ini tidak mempunyai arti tertentu, kecuali merupakan bagian dari 4 5
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize Van Roojen 1988
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi atau narasi yang akan disampaikan berkenaan dengan penggunaan atau peralatan yang dimaksud atau pembuatan benda tersebut. Kaligrafi merupakan tulisan indah atau seni tulis-menulis dan tidak hanya terbatas pada huruf Arab, walau pun yang berkembang pesat adalah kaligrafi huruf Arab. Motif hias abstrak menunjuk pada motif yang tidak dikenali kembali obyek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan obyekobyek yang terdapat di alam maupun obyek khayalan gubahan obyek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif hias abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Sekalipun tidak banyak jumlahnya motif ini dapat ditemui pada batik, tenun, maupun ukir-ukiran. D.
Data Cetakan Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dalam penyusunan tulisan dan perancangan desain produk yang akan di buat oleh penulis, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara ikut terjun langsung untuk mengikuti setiap proses yang di lakukan dalam pembuatan produk mug yang di produksi oleh PT. Doulton. 1. Definisi Decal Decal berasal dari kata di ː kæl, di ː kəl, kl dɛ ː / atau yang artinyamemindahkan (transfer dalam bahasa Inggris) adalah sebuah plastik, kain, kertas atau substrat keramik yang telah dicetak di atasnya suatu pola yang dapat pindah ke permukaan atas suatu media yang ingin dicetak, bisaanya dengan bantuan panas atau air. Kata Decal adalah singkatan dari decalcomania. Kata decalcomania berasal dari kata Prancis decalquer, dan ditemukan oleh Simon François Ravenet sekitar tahun 1750. Dan terus berkembang selama decal digandrungi pada akhir 1800-an. Pada saat ini, telah diciptakan kertas transfer
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
decal sebagai media penting dalam proses pencetakan dari printer ke atas kebanyak jenis media leramik, kayu, vynil dll. Berikut beberapa definisi dalam proses decal :
Filmdensitometer : Alat bantu yang berguna untuk mengetahui ketebalan film.
Pass Register : Acuan agar hasil cetakan sesuai dengan register yang telah ditetapkan. Sehingga warna yang dihasilkan sesuai dengan gambar yang diinginkan.
Makulator : Kertas bekas yang digunakan untuk mengetahui posisi screen atau register dan untuk menstabilkan warna pada saat diawal cetak. Afdruk : Proses pengcopian film ke screen
menggunakan sinar ultraviolet. Proof sheet : Hasil cetak dalam kapasitas
sedikit yang nanti akan diberikan kepada customer untuk diuji apakah sesuai dengan ketentuan dan permintaan dari customer
Bulk print
: Hasil cetak yang diproduksi
sesuai dengan jumlah order yang telah dipesan
Advance Sheet
: Bagian dari hasil cetak
yang dikirimkan ke customer dalam jumlah sedikit untuk menguji apakah hasil cetak sesuai dengan ketentuan dan permintaan dari customer.
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Proses Decal 2.1. Flow Process Decal
P la n n in g
In v e n to ry c o n tro l
CAD
P u rc h a s in g
C o lo u r
F ilm
C o a tin g
P ro o f C o lo u r
S u p p lie r
U V L ig h t NO
D e v e lo p in g
C o lo r M ix
In c o m in g check
B lo c k o u t NO OK
OK NO
P ro o f P ro d u c tio n
S tre tc h in g
OK P rin t P ro d u c tio n S c re e n S to c k NO W a s te
Q C in te rn a l OK
OK S e n d tria l s h e e ts
S c re e n C heck
Yes
NO
NO A p p lie d b y L ith o T e c h
NO
P rin ts R e p a ire d ?
W a s te W a s te
OK
C o v e rc o a t a ll b u lk s h e e ts
S c re e n s W ash R oom
S e n d b u lk p rin t
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2. Planning Semua informasi dari customer disampaikan oleh Planner kepada internal Decal Factory agar dapat diproses lebih lanjut. Hal ini berkaitan dengan apa saja yang akan diproduksi beserta deadline yang diberikan. 2.3. CAD CAD Decal adalah tempat pertama dikerjakannya proses pembuatan decal. Dalam melakukan pengerjaan suatu pattern, terlebih dahulu kita mengecek apakah data-data yang diperlukan dari customer telah tersedia, seperti digital data, shape dan quantity yang akan diproduksi. Kemudian CAD
dapat
melakukan
separasi
warna
hingga
menghasilkan film yang akan digunakan untuk proses pembuatan decal selanjutnya. 2.4. Image Setter ( Film Room ) Hasil separasi warna yang telah dikerjakan oleh bagian CAD akan dikirimkan ke Server yang berada di Film Room. Data yang dikirimkan lalu diproses menjadi film. Satu warna menghasilkan satu film. Film yang dihasilkan harus memiliki standard
yang
telah
ditentukan
yaitu
untuk
density
minimum 4.0 dan untuk raster memiliki toleransi ±3% dari angka yang telah ditetapkan. Hasil pengecekan ini didapat melalui alat Film densitometer. Density film harus dikalibrasi setiap satu minggu dan dicatat pada Form Calibration Test Result. Setelah dicek, film ini nantinya akan dikirimkan ke bagian Copy Room untuk di afdruk ( dicopikan ) ke screen. Suhu ruangan Film Room maksimal 20 derajat, untuk menghindari kerusakan pada mesin dan film.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5. Screen Preparation Screen merupakan mesh yang telah dipasang di frame yang digunakan untuk proses printing. 2.6. Stretching Room Stretching Room adalah tempat pembuatan screen (pemasangan mesh ke frame). Mesh yang telah diterima dari supplier berbentuk lembaran, ditempelkan ke screen frame dengan menggunakan adhesive khusus. 2.7. Coating by Kiwomat Screen yang berada di area stock screen D dapat dilapisi dengan
light
sensitive
emulsion
(kromatin/supercoat)
dengan menggunakan mesin Kiwomat, lalu dimasukkan ke mesin dryer. 2.8.
UV Light Process Setelah proses pelapisan selesai proses afdruk dapat dilakukan dengan menggunakan Akticop (UV Light Lamp).
2.9.
Developing Machine Setelah proses copy film dengan menggunakan UV Light Lamp
selesai,
screen
dicuci dengan menggunakan
Developing Machine, lalu dikeringkan kembali dengan mesin dyer. 2.10. Block Out ( Screen Control ) Screen yang sudah dicuci, dikeringkan, kemudian ditaruh di light-table untuk dilakukan pengecekan. Bila ditemukan lubang pada lapisan emulsi yang tidak sesuai dengan gambar,
maka
lubang
tersebut
harus
ditutup 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan screen filler. Setelah itu screen kembali dikeringkan dan dapat digunakan untuk proses cetak, dan di letakkan di area stock screen A. Bila ditemukan screen yang tidak bagus (contoh : motif gambar tertutup dengan kromatin, screen sobek, dll), maka harus dilakukan penembakan ulang dengan screen baru agar dihasilkan screen yang bagus. 2.11.
Screen Stock Screen yang sudah dicek, diletakkan di area stock screen A dan siap digunakan untuk proses printing. Screen yang yang telah dipakai tidak langsung dibuang, namun dapat dijadikan stok screen setelah melalui proses pencucian. Screen dapat dipakai berulang-ulang sampai screen tersebut kendor atau sobek.
2.12. Proof Colour Proof colour adalah proses pencarian warna suatu pattern yang jumlah dan jenisnya ditentukan oleh bagian CAD Decal (separasi warna). Warna yang akan dicari dapat dihasilkan dengan mencampur dua atau lebih pigment atau menggunakan warna asli dari pigment itu sendiri (original pigment). Pada saat menentukan campuran warna, Colour Technician mencatat pada Colour Data Sheet. Data warna yang sudah jadi kemudian diinput di komputer, beserta
persentase dan jumlah pigment-
pigment yang akan dicampur. Data warna ini nantinya akan diprint dan dijadikan acuan untuk proses printing, yaitu dengan dikeluarkannya Order Sheet Internal dan colour mix Internal Order Sheet Master. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.13.
Colour Mix Setelah data warna dari proof colour selesai, dilakukan process colour mix. Colour mixing merupakan proses pencampuran satu macam atau lebih bubuk pigment dan medium. Hasil dari colour mix ini adalah warna yang berbentuk
pasta.
Pencampuran
warna
dilakukan
berdasarkan data dari Internal Order Sheet Master yang dibuat oleh Department Manager. Pencampuran bubuk pigment dilakukan dengan cara ditimbang dengan menggunakan timbangan pigment. Timbangan pigment ini harus dikalibrasi secara berkala. Colour Mix dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual (untuk pencampuran dengan jumlah sedikit) atau dengan menggunakan Three Roller Mill (untuk pencampuran dengan jumlah banyak). 2.14.
Proof Production Proof production adalah proses produksi untuk mencari proof baik warna maupun gambar. Pada proses proof production ini diperlukan keahlian dan kehati-hatian dari operator agar register beserta tingkat warna yang ditentukan dapat dicapai. Warna yang telah dicampur di colour mix room dan screen yang disiapkan berdasarkan urutan dan komposisi pigmentnya adalah bahan yang digunakan oleh colour proof technician dalam proses printing. Sebelum proses cetak, Asisten Operator menyiapkan screen yang akan digunakan, serta memastikan bahwa 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
screen sudah diberi masking tape dan atau aluminium tape di tempat yang telah ditentukan, supaya screen lebih aman untuk proses produksi. Pada saat proses print berlangsung, cek squeegee yang digunakan. Jika squeegee sudah tidak rata atau tidak bagus untuk produksi, maka squeegee harus dihaluskan dengan mesin grinding. Setelah proses printing selesai, Decal Factory membuat test bakar internal untuk mengetahui apakah hasil bakar telah sesuai dengan permintaan customer. Jika hasil bakar telah dinilai pass secara internal, hasil print tersebut dikirimkan ke customer untuk mendapatkan approval secara visual dan technical. Jika proof dinilai fail oleh customer, maka PTD Decal Factory membuat proof print kembali untuk dikirimkan ke customer guna mendapatkan approval. Approval
dari customer ditandai dengan
adanya PCC dari Laboratory atau konfirmasi email dari customer. 3. Data Packaging / Kemasan Pada data kemasan ini penulis memaparkan beberapa prosedur yang di lakukan oleh PT. Doulton dalam pembuatan sebuah kemasan yang akan dipakai sebagai kemasan berbagai tableware yang diproduksi oleh perusahaan. 3.1. Project / Design Brief Detail dari proyek yang diberikan kepada fungsi-fungsi tertentu yang meliputi spesifikasi material, warna & accecories lainnya bila ada dari packaging itu sendiri.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2. Ware Sample Ware sample adalah product sample yang dibutuhkan untuk menghitung
dimensi
packaging
oleh
supplier
sehingga
packaging tersebut akan sesuai fungsinya dengan product di dalamnya. 3.3. Estimated Cost Setelah supplier menerima ware sample maka supplier akan bisa membuatkan perhitungan harga sementara dengan quantity sementara juga untuk diajukan ke UK sebagai biaya sementara untuk proses cost approval atau Business Case Sign off
yang
menandakan
dapat
dimulainya
development
packaging untuk project tersebut. 3.4. Plain Construction Proses pengembangan packaging dengan material yang sebenarnya
tanpa
print
warna
hanya
polos
saja
yang
tujuannya untuk mengetahui konstruksi packaging tersebut apakah memenuhi persyaratan dan juga untuk pencocokan dengan produk yang akan di kemas di dalamnya dan untuk melakukan drop test. Apabila box tersebut telah melalui proses drop test dan hasilnya passed maka copy dari sample box polos tersebut juga dikirimkan ke UK untuk mendapatkan approval, apabila di reject maka akan dibuatkan proof kedua dan seterusnya. Proses approval ini dilakukan memalui email atau pada saat teleconference yang tetap akan kami minta pernyataan tertulisnya melalui email. Sample plain construction ini juga bisa bersamaan dengan Proof Print sample dengan kata lain tidak perlu dibuatkan Plain construction samplenya.
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5. Drop Test Dengan adanya sample packaging yang polos maka prosedur drop test sudah bisa dilaksanakan dengan menggunakan stock second atau ex trial dari produk PTD maka dilakukan test sesuai dengan ketentuan prosedur drop test yang ada. 3.6. Dielines Sebelum packaging keylines atau dielines diproof oleh UK terlebih dahulu supplier harus mengirimkan keylines/dielines yang dibuatkan berdasarkan ukuran plain construction sample yang sudah diapproved oleh UK. Apabila keylines/dielines telah disetujui maka UK akan mengaplikasikan gambar artwork ke atas keylines yang ada dan mengirimkannya ke PTD untuk dibuatkan plain construction sample atau proof printnya. 3.7. Artwork Dieline yang sudah di approved akan di aplikasikan ke Artwork oleh UK dan dikirimkan kembali ke PTD dengan mengirimkan disc atau dengan mengupload data FTP server, CD artwork terlebih dahulu akan dicek oleh Design Engineer untuk dicocokan dengan hard copy artwork (jika ada) atau berdasarkan item-item yang ada di forecast (page 57) atau Request for Quotation. CD artwork kemudian diduplikat untuk dikirim ke supplier sementara yang asli disimpan sebagai master copy. 3.8. Actual Cost Dengan adanya artwork maka initial quantity sudah ada maka supplier sudah bisa membuatkan penawaran harga yang sebenarnya. Untuk Existing box penawaran harga akan di
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
review
dengan
Purchasing
department
yang
akan
dibandingkan dengan harga sebelumnya dari supplier lain. 3.9. Proof Print & Colour Tolerance Apabila sample polos telah di approved oleh UK maka supplier diminta untuk membuatkan proof
printnya untuk proses
approval warnanya ke UK, proof print ini bisaanya warna yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan sample packaging yang sudah berjalan di cetak diatas material kertas yang sebenarnya dengan 3 tingkatan toleransi: minimal, standard dan maksimal untuk memberikan acuan toleransi warna pada pemesanan
packaging
lanjutannya
kepada
pertama
supplier.
dan
Apabila
juga proof
pemesanan print
ini
di
approved maka proof print tadi yang bisaanya berupa map colour tolerance dapat dijadikan sebagai standard, apabila di reject maka akan dibuatkan proof print kedua dan seterusnya. 3.10. Set up Code dan Cost Membuat Code Packaging untuk di set up pada system sesuai dengan jenis dan jumlah packaging dan deskripsinya yang tertera di brief dan artwork. Code dan actual Cost ini nantinya akan di supply ke PPIC dan Purchasing untuk di set up pada system oleh mereka. 3.11. Order to Supplier Purchasing department akan melakukan pembelian packaging ke Supplier sesuai dengan construction sample, proof print, code dan cost yang telah di approved dan di set up.
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.12.Pckaging First Run Approval Saat supplier menerima order dari PTD supplier diminta untuk membuatkan final approval sebelum di produksi secara massal untuk meminimalisir atau memperkecil kesalahan kesalahan yang akan timbul, supplier diminta menyediakan sample sesuai kebutuhan dengan catatan apabila diperlukan saja, apabila tidak maka langsung ke produksi. 3.13. Delivery of Packaging/Arrived at PTD Supplier akan mendelivery Packaging ke PTD setelah selesai mereka produksi, untuk local supplier waktu pengiriman hanya 1 hari bisa dalam jumlah total atau jumlah parsial. Overseas supplier akan memakan waktu lebih lama untuk pengiriman yang bisaanya melalui transportasi laut yang bisa mencapai 5 minggu. 3.14.Final Sign Off NPI dan NPI Quality untuk mengecek barang yang datang untuk pertama kalinya sesuai dengan sample dari box atau colour tolerance yg telah diapproved oleh UK untuk NPI atau Transfer Packaging dan diapproved oleh NPI dan NPI Quality untuk existing packaging yang dibuat oleh alternate supplier dan
menandatangani
boxnya
untuk
dijadikan
sebagai
standard untuk pengecekan qualitynya oleh Quality team. 3.15.Quality Check Saat packaging tiba di PTD, Quality Assurance staff akan melakukan pengecekan terhadap quality packaging tersebut yang dibandingkan dengan sample box atau packaging dan Color tolerance yang telah diapproved oleh PTD NPI dan NPI Quality, apabila Pass maka packaging akan di simpan di 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Packaging Warehouse sebelum digunakan dan yang statusnya FAIL maka Quality dan Purchasing akan menghubungi supplier untuk melakukan perbaikan. 3.16.Packaging Storage Setelah pass Quality Check maka Packaging akan di simpan di Packaging warehouse menunggu untuk digunakan oleh Packing department. E.
Objek Referensi dan Inspirasi
Beberapa gambar di atas memberikan inspirasi untuk membuat rancangan desain produk kemasan yang
bernuansa ornamen
Nusantara. Jika melihat beberapa gambar di atas memberikan sebuah gambaran desain yang berkelas sehingga mendorong konsumen untuk membeli produk-produk tersebut dengan tidak
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
hanya melihat dari segi desain dari bentuk tersebut namun juga dari segi detail karya desain yang terdapat pada bentuk produk tersebut. Yang menjadi objek referensi diatas merupakan salah satu produk PT. Doulton yang menggambarkan keidahan desain di musim semi yang lebih menonjolkan corak bunga pada produ-produk tersebut. Dari desain tersebut punulis juga terinpirasi untuk membuat berbagai macam desain mug dengan motif yang menampilkan keindahan berbgai motif yang ada di Nusantara.
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/