BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Data Sepeda Fixie 3.1.1 Sejarah Sepeda fiksi Sepeda Fixie atau fixed gear sebenarnya berasal dari negeri Paman Sam, alias Amerika Serikat, tepatnya di kota New York. Sepeda fixie atau fixed gear digunakan oleh pengantar pos / surat kabar / majalah, Karena kondisi kota New York sangat padat, mereka sering terlambat ketika mengantar paket mereka. Akhirnya mereka memilih sepeda fixed gear sebagai alternatif dan hasilnya sangat memuaskan karena pengiriman yang lebih cepat. Bagi sebagian orang, tampaknya sepeda elegan Fixie karena harga sepeda yang cukup mahal. Selain itu, setiap bagian dari motor ini tidak murah, seperti frame, roda, biasanya barang yang diimpor dari luar negeri. Fixie Sepeda menggunakan sistem kecepatan yang fixed, yang membuat ayunan pedal rotasi terus berputar, sehingga untuk melakukan pengereman, pengemudi sepeda fixie harus mengurangi kekuatan dengan melawan arah putaran pedal, atau yang biasa disebut sistem “Trape Door. ” Saat ini banyak masyarakat menggunakan sepeda fixed gear di Indonesia. Mereka mengklaim untuk memilih sepeda Fixie ini karena selain untuk mengikuti tren, tapi juga karena sepeda ini benar-benar cocok untuk anak muda suka bergaul dan ingin selalu eksis. Penggunaan sepeda fixie sekarang bukan hanya untuk olahraga selama pagi liburan, tetapi juga umumnya digunakan untuk pergi ke sekolah, kampus, atau ke kantor. Selain badan sehat, penggunaan sepeda juga dapat memperlambat Pemanasan Global yang baru-baru ini menjadi pembahasan negara-negara utama di dunia. 3.1.2 Tentang Sepeda FIXIE Sepeda Fixie identik dengan gaya minimalis, murah dan tidak ribet. Sepeda Fixie tidak memiliki rem, pedal terus berputar selama roda mengelinding. Itulah sepeda yang sedang tren dikalangan muda sampai pekerja. Mengunakan sepeda tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi untuk gaya hidup. Membangun sepeda Fixie boleh dibilang gampang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
gampang susah, urusan komponen begitu banyak dan sebagian bisa dikombinasikan dengan komponen sepeda balap. Hanya sepeda Fixie lebih sederhana, ibarat kalangan muda dengan gaya tersendiri sehingga bisa membuat sepeda sesuka hati. 3.1.3 Apakah ciri dari sepeda Fixie Sepeda Fixie identik dengan sepeda tanpa rem, tanpa gear dinamis belakang. Semua dibuat fix, roda berputar maka pedal ikut berputar. Mengerem sepeda Fixie hanya mengandalkan kekuatan pedal dengan menahan laju atau mendorong pedal ke belakang serta dibantu dari roda depan. Ban sepeda Fixie juga tipis, sehingga ringan ketika di genjot. dan yang lain menarik pada bagian stang. Dimana stang atau handlebar sepeda Fixie dibuat dengan tegak lurus. Minimalis disain menjadi ciri sepeda single speed ini. Bagaimana memiliki, membangun atau membuat sepeda Fixie ada 2 pilihan. : -
Beli jadi, menghemat waktu dan tenaga, harga tergantung hati dan budget. Pilihan ini baik untuk mereka yang belum memiliki rangka sepeda.
-
Merakit atau modifikasi dari sepeda bekas.Yang ini lebih repot, tetapi ketika jadi akan memenuhi hati pemiliknya. Beli dari rangka kosong sudah banyak dijual, atau bisa
memilih
rangka
polos
dan
di
cat
sendiri.
Bisa juga mengunakan frame sepeda balap lama. Komponen dari roda dilepas dan diganti dengan komponen sepeda Fixie yang simpel. Untuk ukuran frame, rata rata sepeda Fixie dirancang untuk ban 700C. Jadi bisa saja sepeda jenis road bike lama memasukan hub jenis 700c yang lebih kecil. Ingin meninggalkan sejarah pada sepeda, boleh juga mempertahankan bagian stang road bike. Sisanya boleh di modifikasi. 3.1.4 Apa keunikan dari sepeda Fixie Ini gaya sepeda anda, masalah warna mengikuti selera. Komponen sepeda Fixie tahun ini sudah sangat banyak dan murah. Mau menganti ban dengan warna merah juga boleh, atau kuning susu juga ada, atau membuat sepeda dengan warna putih semuanya juga bisa. Urusan frame, bila membeli frame jenis rakitan lebih seru. Beli frame polos lalu di cat sesuka hati pemiliknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Velg atau Rim Fixie, memiliki beraneka model walaupun bentuknya sama bundar tetapi ada beberapa velg dibuat lebih tebal. Warnanya dari hitam dan putih sudah banyak dipasaran. Urusan Stang sepeda Fixie juga unik. Dibuat lebih pendek sehingga bisa menyelinap diantara kemacetan kendaraan. Yang paling asik dengan sepeda Fixie, sepeda ini bisa maju mundur sesuka hati. Digenjot bisa maju atau digenjot kebelakang maka sepeda akan mundur. Maklum sepeda ini mengunakan fix gear atau gear tetap. Yang pasti , karena mengikuti gaya minimalis Sepeda Fixie memang ringan Rata rata beratnya tidak lebih dari 11kg. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam modifikasi Frame sepeda lama ke Fixie Tidak semua frame sepeda bisa dijadikan Fixie. Bila ingin merubah sepeda lama menjadi sepeda Fixie ada baiknya memperhatikan penyangah roda belakang.yang ada. Kedudukan sepeda Fixie umumnya seperti gambar dibawah ini. Kedudukan roda pada sepeda dibawah ini paling baik. Karena rantai dapat ditegangkan dengan tarikan gear hub belakang.
Gambar 3.1.4.1 Bila sepeda lama anda ingin dirubah, sebaiknya memperhatikan kedudukan garpu roda belakang.Pada gambar kiri bawah, slot roda terlalu pendek. Tetapi masih memungkinkan untuk dimodifikasi, sebaiknya konsultasi dengan penjual. Apakah kedudukan frame sepeda anda dapat dipakai untuk Fixie Frame sepeda dengan kedudukan roda belakang seperti ini dikatakan paling banyak dipakai oleh produsen sepeda saat ini. Mengingat rantai sepeda fixie harus memiliki ketegangan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Frame sepeda dengan kedudukan roda belakang seperti itu harus ditarik setelah memasang rantai sepeda. Produsen Fix Gear Cannondale , Cinelli , Raleigh, Bianchi dan lainnya, mengunakan rancangan kedudukan roda di garpu belakang dengan model tersebut.
3.2 Data Fotografi 3.2.1 Sejarah fotografi Sejarah fotografi merupakan proses perekaman gambar dengan menagkap cahaya menggunakan media sensitive cahaya seperti film atau sensor elektronik. Pola cahaya direfleksikan dari objek berdasarkan bahan kimia atau media elektronik melalui lensa fotografis dalam sebuah alat yang biasa disebut kamera.yang juga menyimpan data informasi secara kimiawi maupun elektronis. Kata fotografis berasal dari bahasa Perancis Photographie berdasarkan bahasa Yunani, Phos yang berarti cahaya dan Graphis yang berarti kuas lukis atau graphe yang bisa diartikan sebagai rpresentasi dari garis atau gambar, jika digabung mempunyai arti melukis dengan cahaya. Maka dalam fotografi, kehadiran cahaya adalah mutlak. Kita baru dapat membuat foto bila terdapat cahaya di lingkungan kita saat membuat foto.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Peralatan Fotografi Peralatan-peralatan dihasilkan untuk saling mendukung dalam menghasilkan foto yang baik. 1. Kamera
Gambar 3.2.2.1
Kamera merupakan peralatan utama dalam fotografi. Ada pun jenis – jenisya adalah :
View Camera. Ukurannya besar dan berat, tidak praktis tetapi negative yang dihasikan besar dan dapat mengoreksi perspektif.
View finder camera. Ukurannya relative lebih kecil, ringan dan praktis dengan harga terjangkau namun memungkinkan terjadinya kesalahan parallax ( ketidaksamaan antara yang terlihat di jendela bidik denga hasil yangterekam).
TLR (Twin Len Reflex). Kesalahan parallax minim tetapi masih dapat terjadi terutama pada pemotretan jarak dekat.
SLR, (Single Lens Reflex). Populer di kalangan professional dan amatir. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti.
Pocket/Compact/Saku. Populer bagi orang awam, sedrhana dan mudah dioperasikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lensa
Gambar 3.2.2.2 Contoh Tipe-tipe Lensa Lensa, mata dari kamera, secara umum menetukan kualitas foto yang di hasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum. Umumnya lensa dibagi menjadi lensa normal, lensa sudut lebardan lensa tele. Lensa normal adalah lensa yang sudut pandangya serupa mata kita. Sudut lebar adalah lensa yang panjang fokalnya lebih kecil dari normal. Dan lensa tele adalah lensa yag panjang fokalnya lebih besar dari normal. Gabungan dari ketiga lensa disebut zoom lens. Selain itu masih ad lensa tambahan seperti lensa makro. Secara khusus klasifikasinya sebagai berikut : a. Berdasarkan prime vario
Fixed focal/prime, memiliki panjang fokal tetap, missal Nikkor35 mm f/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga sama.
Zoom/vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, missal Canon EF-s 18-55 f/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18mm sampai 55 mm.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Berdasarkan panjang fokal
Wide, lensa dengan field of view lebar, panjang fokal sekitar 35mm atau kurang, biasanya digunakan untuk memotret landscape.
Normal, Panjang fokal sekitar 50 mm. lensa serbaguna, cepat dan harganya murah.
Tele, lensa dengan field of view sempet, panjang fokal 70 mm atau lebih untuk memotret jarak jauh.
3. Filter
Gambar 3.2.2.3 Beberapa Contoh Type Filter Dalam meningkatkan mutu hasil pemotretan kita, bnyak filter yang tersedia untuk digunakan.
Gambar 3.2.2.4 Contoh Gambar Menggunakan Filter
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Filter ultra violet atau filter UV, yaitu filter yang berfungsi menyari sinar ultra violet yang banyak dijumpai di tempat terbuka, yaitu seperti pantai atau pengunungan, terutama saat hari cerah. Selain itu, karena filter ini memiliki filter factor 1, yaitu tidak membutuhkan penyesuaian pencahayaan, maka filter ini biasanya digunakan juga sebgai peindung lensa.
Filter skylight atau filter SL, yaitu filter yang fungsinya serupa dengan filter ultraviolet dapat memberikan kesan kebiru biruan pada gambar.
Filter polarisasi atau filter PL adalah filter yang fungsinya menyaring sinar sinar yag terpolarisir, yaitu sinar – sinar yang dipantulkan oleh benda bening, sehingga menjernihkan hasil foto sekaligus dapat membantu menambah kecemerlangan hasil gambar.
Filter neutral density atau filter ND, yaitu filter yangberfungsi mengurangi kuat sinar yang ada tanpa mengubah sifatnya.
Filter gradual, yaitu filter yang sebagian bening dan sebagian lagi mengandung warna tertentu yang makin lama makin pekat.
Filter diffuser, yaitu filter yang berfungsi untuk mengurangi ketajaman gambar dan menghasilkan gambar yang soft.
Filter multi image, yaitu filter yang berfungsi menghasilkan gambar objek berulang dalam satu bidang.
Filter center spot, yaitu filter yang berfungsi mengkonsentrasikan objek yang berada diposisi center dan mengurangi pengaruh dari objek lain yang ad di sekelilingnya.
Filter sunrise dan sunset, yaitu filter yang berfungsi mengurangi kuat sinar pada bagian matahari dengan sekitarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Tripod
Gambar 3.2.2.5 Contoh : Tripod & Monopod Tripod
diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan
lambat, pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan.
Membawa tripod
saat hunting bisa
merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adakah tripod yang ringan dan kecil. Jenis lain dari tripod adalah monopod, mirip tripod, hany berkaki satu, lebih mudah dibawa tetapi hanya dapat menghilangkan goyangan vertical saja. 5. Speed Ligth ( Lampu kilat ) Digunakan untuk menerangi objek dalam kondisi gelap dan menangkap gerak.
Gambar 3.2.2.6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Media penyimpanan Media penyimpanan dalam kamera digital adalah kartu memori ( memory card ). Jenis nya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2.2.7 Contoh : SD CARD & Compact flash
Compact Flash ( CF ) , dikembangkan oleh Sandisk Corporation pada tahun 1994. Compact Flash
dikembangkan dalam 2
format, yaitu CF/1 dan CF/2 . kartu ini sekarang banyak digunakan Karen kapasitasnya besar yaitu mencapai 16 GB.
xD-Picture Card (xD card), mampu menyimpan data dalam ukuran cukup besar dalam ukran fisik kartu yang kecil dan dilengkapi dengan pengaman data.
Secure Digital Card ( SD card), kartu ini banyak digunakan pada kamera saku karena ukurannya kecil.
3.2.3 Tinjauan Perkembangan Fotografi Dalam perkembangan fotografi bukan lagi membahas bagaimana caranya menghasilkan sebuah rekaman dari keadaan sebenarnya. Tetapi sudah menuju melangkah berikutnya dimana mulai memikirkan bagaimana cara menghasilkan sebuah gambar atau foto yang indah atau bisa dikatakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memiliki nilai seni. Ha inilah yang memaksa fotografer harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : a. Komposisi Secara umum komposisi berarti susunan atau tatanan. Gambar pemandangan yang baik membutuhkan obyek tertentu yang menyenagkan pada latar belakang pada satu diantara empat titik yang diutarakan pada bagian komposisi. Lensa tambahan berguna pada pembuatan gambar pemandangan. Tapi hendaknya sebelum pemotretan, kita harus yakin bahwa pemandangan panoramanya memiliki suatu daya tarik, kalau tidak maka gambarnya akan menjadi tidak berarti dan membosankan untuk dilihat. Komposisi dilakukan berdasarkan : a. Horizontal dan Vertical Pemotretan dengan posisi kamera mendatar (horizontal) maupun vertical, sehingga didapathasil pemotretan yang berbeda. b. Point of Interest Pusat perhatian, hal atau sesuatu yang paling menonjol pada foto, sehingga mampu membuat orang langsung melihat pada objek tertentu. c. Framing Kegiatan membingkai suatu objek kedalam viewfinder. d. Foreground Pemotretan dengan menempatkan obyek lain didepan obyek
utama.
Dengan
tujuan
pembanding
dan
memperindah objek utama. e. Background Kebalikan dari Foreground, dengan tujuan yang sama dan dapat pula tajam atau tidak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komposisi juga disusun berdasarkan jarak pemotretan yang dilakukan dengan variasi pengambilan gambar, antara lain :
Long Shoot (LS) Komposisi yang dihasilkan adalah obyek kecil, digunakan saat menggambarkan seluruh area dari sebuah aksi.
Medium Shoot ( MS) Komposisi yang dihasilkan adalah obyek yang difoto sudah terlihat lebih besar dibandingkan pada Long Shoot , digunakan untuk
menggambarkan
seluruh
figure
maupun
sosok
seseorang dari bawah lutut sampai kepala, tetapi tidak keseluruhan setting.
Close Up Komposisi yang terlihat hanya objek yang dijadikan Point of Interest, digunakan untuk menggambarkan sebagian figure, elemen subyek ditampakan daribahu sampai kepala.
Extreme Close Up Digunakan untuk menggambarkan detail sebuah subyek yang hanya ditonjolkan elemen tubuhnya, missal mata saja, hidung, dll.
b. Pencahayaan Pencahayaan sudah mengalami perubahan niali ukur bukan hanya menentukan gelap terangnya foto yang dihasilkan. Penekanan gelap terangnya foto dihasilkan. Penekanan gelap dan terang maka dapat dicapai bentuk 3 dimensi. Elemen elemen dari cahaya yang menentukan skala gradasi antara lain :
Main light ( Cahaya Utama ) adalah cahaya utama yang biasanya memiliki intensitas paling besar. Cahaya ini yang menentukan hasil fotonya nantiny.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fill in light ( cahaya tambahan ) ini adalah cahaya yang ditambahan untuk menghilangkan ruang gelap yang dihasilkan oleh main light. Cahaya ini yang sangat berperan dalam dalam menunjukan bentuk 3 dimensi dari suatu objek. Dan cahaya ini juga menentukan kontras yang nantinya di hasilkan oleh foto itu nantinya.
Lighting Portable Ekonomis Teknik ini banyak digunakan untuk mengakali mahalnya lampu studio portable untuk pemotretan outdoor. Lampu studio plus baterainya yang harganya cukup menguras kantong dapat diatasi dengan satu-dua flashgun plus trigger-receiver nya. Sejumlah aksesori lighting untuk flashgun yang di set sebagai system lighting ala strobist pun kini tersedia. Kita bisa menggunakan softbox (penghalus cahaya), snoot (pengarah cahaya), honeycomb (penurun intensitas cahaya flash), hingga beauty dish. Artinya, system lighting memiliki cara pengaturan yang tidak berbeda dengan lampu studio.
Gambar 3.2.2.7 Softbox untuk Flashgun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Memasang Trigger dan Receiver Sebelum memotret, pastikan kita telah memasang peranti trigger dan receiver terlebih dulu. Kedua alat inilah yang membuat kamera dan flashgun tetap berhubungan.
Gambar 3.2.2.8
Trigger
Receiver
Sumber : buku “Trik foto pre-wedding kreatif”
Pasang trigger di atas bodi kamera. Pasang
flashgun
pada
receiver.
pada trigger, kita hanya perlu menggunakan receiver
ini
memiliki hotshoe diatas.
Set channel. Jika kita menggunakan yang jenisnya berbeda untuk setiap.
Channel 1 pada trigger, receiver harus merek flashgun dan kamera. Pastikan menggunakan channel 1.
Pastikan trigger receiver berada dalam posisi On dan terpasang kuat di hotshoe angka channel sama dengan trigger.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Teknik Dasar Fotografi Ada beberapa hal yang paling mendasar dan perlu diperhatikan dalam teknik dasar Fotografi agar nantinya diperoleh foto yang berkualitas baik, diantaranya yang paling pokok adalah : 1. Focusing (pemfokusan) 2. Bukaan Diafragma 3. Speed (kecepatan rana) 1. Focusing adalah merekam suatu obyek foto dengan baik yang berada pada titik fokus lensa atau setidaknya masuk zona tajam (dept of field). Secara definisi, memfokus adalah menyetel lensa agar menimbulkan imaji tajam pada foto nanti. Pada kamera LSR (Single Lense Reflect) atau kamera refleksi lensa tunggal, apa yang tampak di jendela bidik sama dengan yang akan terjadi di fotonya. Jadi memfokus pada kamera SLR adalah menyetel titik fokus lensa sampai menimbulkan imaji tajam pada jendela bidik. 2. Bukaan Diafragma atau yang lebih kita kenal dengan sebutan aperture menentukan seberapa besar cahaya yang masuk pada lensa. Bukaan diafragma dilambangkan dengan f merupakan angka-angka pada lensa. Angka-angka bukaan diafragma (f) adalah sebagai berikut : f/1, f/1,4, f/2, f/2,8, f/3,9, f/4,5, f/5,6, f/8, f/11, f/16, f/22, f/27, f/32 ”Semakin besar angka diafragma (=bukaan kecil) berarti semakin kecil cahaya yang bisa masuk, tetapi mamberikan ruang tajam yang besar. Sedangkan semakin kecil angka diafragma (=bukaan besar) berarti semakin besar cahaya yang bisa masuk, tetapi memberikan ruang tajam yang sempit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Speed Rana pada kebanyakan kamera SLR (single lense reflex) atau kamera RLT (refleks lensa tunggal) adalah tirai yang bergerak horizontal dan vertikal yang terletak di muka film. Pada kamera manual terdapat penyetel rana yang terletak pada gelang lensa. Kecepatan rana (speed) dan bukaan (diafragma) merupakan unsur yang tak terpisahkan dalam menentukan pencahayaan (exposure) sebuah obyek foto. Bukaan diafragma sangat menentukan seberapa besar cahaya masuk, sedangkan kecepatan rana pada kamera sangat menentukan berapa lama cahaya tersebut boleh masuk. Kecepatan rana diukur dengan detik dan angka-angka kecepatan rana tersebut adalah : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60,125, 500, 1000, 2000, 4000, 6000, dan kellipatannya yang pada klamera menunjukkan perbandingan yaitu :
1/1 detik, 1/2 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dst.
3.2.4 Daftar Istilah Fotografi : Angle of View Sudut pandang dalam pengambilan objek foto. Aperture Bukaan diafragma; alat yg mengatur seberapa besar cahaya yang masuk kedalam kamera di lensa. Available light cahaya yg ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
AutoFocus Focus otomatis; focus lensa yang bekerja otomatis dalam waktu yg relatif cepat tergantung dari lensa dan kondisi pencahayaan) Back focus Focus dibelakang objek Back light pencahayaan yang berasal dari belakang objek foto Battery Grip attachment tambahan yang dipasang di base camera...berisi batre ...bisa berupa batre bawaan kamera...atau batre AA (perlu tambahan lagi).. Blitz/Speedlight/Flash alat bantu dalam pemotretan yang memancarkan sinar secara cepat untuk memberi pencahayaan ke objek. Bracketing Menaikkan ato menurunkan ukuran pencahayaan pada pemotretan untuk memperoleh pencahayaan yg tepat. BOKEH bidang blur/out of focus..hasil dari Depth of Field... Bounce Efek pencahayaan terhadap objek foto dari speedlight yang dipantulkan ke atas/samping/bawah. Bulb sarana pada pengukuran shutter speed yang dapat diatur sendiri sesuai dengan keinginan memotret (tulisan bulp biasanya muncul bila lebih dari 30detik). CA ato Chromatic Abberation. Istilah CA ini kalo di fotografi dihubungkan dengan warna biru ke ungu-unguan di sekitar suatu objek. CA disebabkan oleh lensa yang punya refractive index yang berbeda di setiap light wavelengths. Semakin complex design lensa, semakin mungkin CA ini buat terjadi. Bisa diliat dari lensa zoom dan superzoom atau lensa wide bakal punya CA yang lebih parah daripada lensa prime. Makanya lensa yang mahal akan pake UD (Ultra low Dispersion) glass buat mengurangi CA ini. Sedangkan sigma pake elemen lensa yang bernama APO, Achromatic
http://digilib.mercubuana.ac.id/
CCD (si si di) Charged Coupled Diode. Sensor yang kebanyakan digunakan pada kamera digital CMOS (si mos) Complementary Metal Oxide Semiconductor. Sirkuit yang sering di gunakan pada chip elektronik dan juga sensor image(digunakan pada beberapa kamera canon). Beberapa kamera juga menggunakan CMOS untuk lightmeter internalnya. Colourmeter alat untuk mengukur atau menghitung temperature warna. Croping memotong bagian atau sisi tertentu dari bidang foto. Depth of Field lebar bidang fokus; ruang tajam; boleh dikata sebuah ruang di depan kamera, dmana objek yang berada ddlmnya mempunyai ketajaman tertentu. Exposure Hasil pengaturan bukaan diafragma dan shutter speed yang menentukan pencahayaan objek. Emulsi Film(SLR) Lapisan bahan pada film yang peka terhadap cahaya. Fill in melunakkan bayangan pada objek foto. Film Media untuk merekam gambar yang terdiri atas sebuah lapisan tipis yang mengandung emulsi peka diatas lapisan yang fleksibel dan transparan. --tapi kayaknya hari gini sih jarang banget kita nemu 'film'. yang banyak juga kamera digital! Filter terbuat dari sistem optik yang dipasang pada bagian depan lensa. Fish eye lens lensa sudut lebar dengan ukuran 16mm ke bawah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fluorite bahan yang bisa digunakan untuk menjadi lensa..karena memiliki karakteristik dispersi cahaya yang sangat rendah (efek pelangi)..jadi digunakan sebagai elemen Low Dispersion Lens di kebanyakan Lensa Canon Seri L. Focus kalo dbuku Fisika jaman gw smp/sma namanya titik api , titik tempat pertemuan cahaya melalui lensa; ketajaman lensa melalui view finder. Front focus focus di depan objek Front light pencahayaan dari depan. Grainy kalo di film : butiran lapisan emulsi film. Butiran dalam film akan tampak sebagai titik2 dalam hasil cetak foto. kalo di digital : butiran yg muncul karena menaikkan sensitifitas cahaya pada sensor. High key Cara memotret yang mana kebanyakan putih ato bercahaya pada image. HOT SHOE tempat buat connect external blitz (yg ada di atas camera) ISO International Standarts Organization, dulunya di kenal dengan nama ASA(American Standarts Association) ato DIN(Deutsche Industrie Norm) merupakan standard umum yang digunakan untuk ukuran kepekaan terhadap cahaya. Lightmeter alat yang berfungsi untuk mengukur pencahayaan yang diperlukan untuk pemotretan. Low-Key teknik pemotretan yang kebalikan dari High Key sehingga didominasi oleh warna hitam. Medium Format Camera Kamera yang pada prinsipnya sama dengan SLR, cman menggunakan film yg berbeda, 120mm.(ada beberapa yg menggunakan sistem TLR)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Monopod Penyangga 1 kaki untuk kamera. Motordrive(SLR) alat yang berfungsi untuk menggulung film. Noise bintik2 warna yang gak beraturan biasanya gara2 kalo sensor sebuah kamera digital lagi diset di high ISO.. ini dikarenakan kalo lg high iso, sensor itu nyerep lebih banyak listrik, trus jadinya panas, akhirnya hasil analog yg diubah ke digital gak sempurna de dan biasanya sensor CCD butuh listrik lebih banyak daripada sensor CMOS jadinya CCD lebih banyak noise, tapi di low sensitivity, CCD menang kualitas, karena pemrosesan analog menjadi data digital bisa dilakukan lebih banyak di CCD.. Shutter Speed pengaturan kecepatan tutup "jendela" kamera dalam menangkap pencahayaan yang masuk. Over Exposure Pemotretan dengan cahaya yang berlebihan sehingga menimbulkan efek terlalu terang. Red Eye Efek titik merah pada mata objek karena pantulan lampu kilat. Reflektor alat bantu pada pemotretan yang berfungsi memantulkan cahaya. Self timer Alat hitung mundur yang tersedia di kamera. Shadow bidang gelap (bayangan mah arti di kamusnya..) Side Light pencahayaan yang berasal dari samping objek foto SLR Single Lens Reflex. Model kamera yang menggunakan cermin putar untuk memantulkan objek pada view finder. DSLR, digital SLR. Still Life pemotretan benda tak bergerak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Stop ukuran menaikkan ato menurunkan bukaan aperture atau shutter speed dari nilai normal. TLR Twin Lens Reflex, refleks lensa kembar. Pembidikan dilakukan secara vertical pada bagian atas lensa dan tidak langsung ke lensa utama. Tripod Penyangga 3 kaki untuk kamera. Under Exposure Image kurang cahaya. View Finder Jendela bidik. Wide Lens Lensa sudut lebar
3.3 Data Desain 3.3.1 Tiga Langkah Pertama dalam Proses Mendesain Tiga Langkah Pertama dalam Proses Mendesain atau membuat karya desain dengan memakai beberapa software desain grafis seperti photoshop, illustrator / coreldraw. Dapat melalui tiga tahapan berikut : 1. Mengetahui Jenis Desain yang Akan Dibuat Maksudnya adalah bisa membayangkan cara pengaturan obyek – obyek untuk sebuah desain sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi desain tersebut, misalnya desain Cover Photo Book. Sebelum kita mendesainnya, kita harus bisa membayangkan desain sebuah cover Photo Book, Bukan desain poster atau spanduk karena akan sangat berbeda aplikasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Mengetahui Objek yang harus dipakai Setelah tahu langkah pertama tadi, kita juga harus tahu obyek – obyek apa saja yang umumnya terdapat dalam sebuah proyek desain. Misalnya Cover PhotoBook, objek yang biasanya terdapat dalam sebuah cover adalah : • Judul / Cover Photo Book • Ilustrasi / Gambar Utama atau foto • Ilustrasi – ilustrasi tambahan sebagai penghias • Objek lain yang diminta oleh KLIEN. Hanya ada 4 macam kategori obyek utama dalam desain, yaitu Gambar, Teks, Warna dan Ukuran. Setiap kategori tersebut nantinya terpecah menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda. 3. Menentukan Kesan dan Gaya Tampilan Desain Setelah dua langkah diatas terpenuhi, maka kita harus menentukan gaya yang dipakai dalam desain kita. Misalnya FUNKY, RESMI, ELEGANT, nge- POP. Sedangkan kesan yang harus ditimbulkan dari desain tersebut Misalnya CERIA, SPORTY, BERSEMANGAT, MELLOW, dsb. Dua hal ini bisa kita tentukan dari deskripsi yang diberikan oleh klien kita. Kesan dan gaya tampilan desain biasanya muncul dari warna – warna yang dipakai, jenis huruf / font, penggunaan tipografi, gaya penataan obyek yang kita gunakan. Sebagian besar kesan yang akan muncul tergantung dari gambar ilustrasi yang kita pakai. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Proses Mendesain
ILUSTRASI Ilustrasi adalah suatu bentuk visual seperti gambar lukisan, foto atau karya artistik
yang cenderung lebih menekankan subyek daripada bentuk. Tujuan dari ilustrasi adalah menghiasi suatu karya seperti cerita, puisi, atau media cetak (artikel yang terdapat pada koran) yang pada umumnya memberikan gambaran mengenai segala sesuatu yang dijabarkan dalam naskah tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ilustrasi gambar adalah menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi. Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks. Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemas dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja. Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut. Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lainlain). 3.3.2 Tata letak / layout Layout atau tata letak adalah suatu kegiatan menyusun naskah, periklanan gambar, dan informasi agar dapat memenuhi kriteria-kriteria yang diinginkan10. Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik. Dalam mendesain Layout, posisi elemen pada halaman, hubungan antara elemen satu dengan yang lain seperti ukuran, warna, kontras nilai, tekstur, dan bentuk serta hirarki visual harus dipertimbangkan. Suatu Layout akan dikatakan berhasil jika menggunakan prinsip kesatuan. Keseimbangan merupakan distribusi bobot dalam layout. Seperti halnya hirarki visual, keseimbangan merupakan faktor yang penting dalam kesuksesan merancang layout, berikut salah satu cara membentuk White Space atau Ruang Kosong dalam Desain. White Space / Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. Ruang kosong adalah ruang yang didalamnya tidak ada isi. Baik tulisan, warna mencolok, objek atau bidang tertentu yang menjadi fokus atau perhatian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Space atau ruang kosong penting dalam desain karena dibuat untuk berbagai tujuan. Ruang dapat berupa dua dimensi (panjang dan lebar), seperti lantai atau tiga dimensi (panjang, lebar dan tinggi). Ruang termasuk bakcground atau latar belakang, latar depan dan latar tengah. Space atau ruang berarti jarak atau sekitar area , diantara atau dikelilingi komponen dari satu bagian / objek. Ada dua buah ruang, positif dan negatif. Ruang positif berarti ruang dari sebuah bentuk yang mewakili subjek. Ruang negatif berarti ruang diantara atau mengelilingi subjek.
Gambar 3.3.2.1
Bagian yang lebih banyak adalah disebut juga dengan ground / latar. Pada gambar di atas anda dapat melihat persegi yang lebih kecil pada kedua gambar sebagai sebuah figur / objek. Mungkin pada gambaran diatas pada sisi kanan anda melihat suatu figur gelap dengan sebuah lubang pada latar belakang yang lebih terang, yang didasarkan pada objek lebih gelap muncul lebih sering sebagai sebuah figur dengan bidang-bidang lebih terang sebagai latar. Ruang kosong atau ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi elemen desain. Pada tingkatan makro ruang kososng adalah ruang disekitar desain anda dan blok besar dari ruang kosong antara elemen. Pada tingkatan mikro ruang kosong berarti ruang diantara dua garis teks atau ruang antara sebuah gambar dan tulisan. Untuk membentuk ruang kosong biasanya kita menggunakan beberapa elemen desain berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4 Data Cetak 3.4.1 Tinjauan Proses Produksi Setelah proses desain selesai selanjutnya akan dibahas tentang proses cetak yang dikerjakan dengan menggunakan mesin cetak offset, Untuk menjadi sebuah produk cetak yang sempurna, maka aneka macam barang percetakan memerlukan beberapa proses produksi yang harus dilewati. Banyak atau tidaknya proses tersebut, tentu saja sangat tergantung dari sederhana atau tidaknya barang-barang cetak yang akan dibuat. Adapun proses produksi cetak dengan menggunakan mesin percetakan offset yang saya ketahui adalah sebagai berikut:
3.4.2 Proses Pra-cetak:
Persiapan bahan kertas: seperti kertas HVS, BC, kenstruk, doorslags, matte paper, NCR, kertas wangi, duplex, ivory, dsb. disesuaikan dengan keperluan. Bisa juga blanko cetak, yaitu bahan cetak yang ukuran dan bentuknya telah jadi dan tinggal masuk ke proses cetak. Contoh Bahan Kertas dan Penjelasannya 1. HVS Bahan kertasnya agak kasar ,umumnya dipake untuk Fotocopy / Printer Deskjet.kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku (cthnya : kertas paperone,Gold,dsb)gramasi yang umum dipakai 70gr ,80gr , 100gr. 2. Art/Matt Paper Bahan kertas untuk brosur, karena permukaannya yang licin(art), atau yang semi doff(matt). selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus, karena raster kertasnya halus gramasi yang umum dipakai 100g, 120gr , 150gr.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Art Karton Bahan kertas ini sama seperti art paper, cuma gramasinya lebih tebal. Banyak digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, co profile,brosur, dan cetakan
lainnya
yang
membutuhkan
kertas
agak
tebal.
Umumnya setelah di cetak, bahan ini di lapisi laminating lagi (optional), supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum dipakai 190g, 210gr , 230gr , 260gr , 310gr , 360gr. 4. Duplex (coated) Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya. sisi depan putih, sisi belakangnya abu-abu. jadi yang dicetak cuma 1 sisi, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan box. karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr , 270gr , 310gr, 350gr, 400gr. 5. CWb/duplex putih Sama seperti duplex cuma bedanya bagian dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box - box makanan.Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr. 6. Ivory Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 2 sisinya putih, cuma ngak seputih art karton. Yang membedakan kalo art karton 2 sisinya licin. ivory cuma 1 sisi yang licin, mirip cwb cuma lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr,250gr,270gr, 300gr,350gr. 7. Samson kraft Warna kertasnya coklat muda, bahannya daur ulang, permukaannya kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik, jadi bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag(khususnya untuk distro jeans) karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna aja. Gramasi yang umum di gunakan 150gr , 220gr(kartoon).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8. Bw/BC/Linen Jepang/ Concord Kertas ini bertexture, biasanya digunakan untuk kop surat / sertifikat. Terdapat berbagai warna. Biasanya gramasinya cuma tersedia 1 macam, misnya 220gr-250gr. 9. Jasmine Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan. kertasnya agak gliter2x warna kuning. Gramasinya umumnya cuma 1 ukuran. 10.
Corugated (gelombang)
Sesuai namanya, corugated ini karton gelombang. (seperti box indomie, dibagian dalamnya ada gelombang). Box ini kalo di cetak, umumnya di tempel lagi, ada yang ditempel pake duplex, kraft atau hvs. Jadi kalo dicetak fullcolor dicetak dulu di bahan lain baru nanti di tempel. Untuk ketebalannya bahan ini dikategorikan B flute (gelombang besar ) & E flute (gelombang kecil).
Setting Komputer: format yang akan dibuat pada barang cetakkan.. ukuran, naskah, serta desain grafisnya ditentukan di sini, dan biasanya diakhiri dengan diprint di kertas HVS, kertas kalkir, atau film repro. CONTOH UNTUK UKURAN MAJALAH SPESIFIKASI : Contoh Ukuran atau Dimensi Majalah : 21
x 27,5cm
23,5 x 30 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Contoh Jenis kertas untuk Cover Majalah :
isi halaman Majalah :
Art Carton 150gr
Kertas HVS 70gr
Art Carton 190gr
Kertas HVS 80gr
Art Carton 210gr
Kertas HVS 100gr
Art Carton 260gr
Art Paper
100gr
Art Carton 310gr
Art Paper
120gr
Art Carton 360grr
Rekam Plat: hasil settingan yang telah diprint tadi direkam (semacam dicopy) ke pelat kertas atau pelat aluminium (paper plate/aluminium plate) sehingga naskah cetakkan pun terdapat di atasnya, dan plat cetak inilah yang akan dipasang pada mesin cetak.
Bikin matres untuk foil atau emboss (bila diperlukan).
Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Repro
3.4.3 Proses Cetak:
Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi lalu dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas mesin, sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll tersebut. Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang diinginkan)
Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin pun dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta bersinggungan roll yang telah terpasang plat cetak, dan tinta bersinggungan pula dengan bahan kertas yang ada, sehingga terjadilah pemindahan naskah yang ada di plat cetak ke bahan kertas tersebut melalui tinta, dan kertas pun keluar satu persatu berisi naskah yang sudah jadi.
Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Printing/Cetak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.4 Proses Finishing, diantaranya:
Proses potong atau serit kertas, dengan tujuan untuk membagi beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian, atau bisa juga hanya sekedar untuk merapihkan kertas.
Foil, membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar “mengkilat” seperti warna emas, perak, biru, merah, dsb.
Embossed, menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar, dimana hiasan tersebut berbentuk kertas yang timbul atau tenggelam akibat matres.
Proses laminating gloss/doff, UV gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas cetak tadi dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/dop pada bagian luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri.
Pon’s, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau mesin pons. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dsb.
Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan kertas cetakan semisal amplop.
Dan lain-lain semisal menjilid, jahit benang/kawat, nomerator, lipat susun/sisip, membungkus dengan plastik, dsb. tergantung keperluan.
Peralatan grafika yang digunakan dikenal dengan istilah Mesin Finishing.
3.4.5 Mesin cetak Areal/area cetak mesin offset yang dikenal secara umum di dunia percetakan adalah.. kemampuan maksimal dari suatu mesin cetak offset dalam menempatkan image (gambar/naskah) di atas permukaan bahan cetakan, atau bisa disebut juga dengan istilah luas bidang cetak maksimal. Areal cetak dari masing-masing model mesin cetak offset berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan cetak yang akan dilakukan. Berikut beberapa merk dan model mesin cetak offset beserta areal cetak maksimal yang mampu dikerjakan oleh mesin-mesin cetak tersebut dan areal kertas (ukuran bahan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
minimal dan maksimal yang mampu ditempatkan di atasnya, yang tentu saja areal kertas maksimal dari mesin cetak offset ini ukurannya lebih besar daripada areal cetaknya. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: Tipe - Tipe Mesin Cetak Offset Berikut adalah tipe mesin cetak offset yang banyak digunakan di Indonesia (Jakarta Khususnya) Mesin Buatan Jerman (Heidelberg) 1. Mesin: GTO46 (38.1x 46.0), Ukuran kertas: 32 x 46, Area Cetak: 31 x 45 2. Mesin: GTO52 (40 x 51), Ukuran kertas: 36 x 52, Area Cetak: 34 x 50 3. Mesin: SOR M (61.5 x 72.4), Ukuran kertas: 52 x 74, Area Cetak: 51 x 72 4. Mesin: SOR D (71.5 x 91.5), Ukuran kertas: 71.5 x 91.5, Area Cetak: 70 x 90 5. Mesin: SOR S (77 x 103), Ukuran kertas: 70 x 100 Mesin Buatan Jepang 6. Mesin: OLIVER58 (51 x 57), Ukuran kertas: 44 x 58, Area Cetak: 42 x 56 7. Mesin: OLIVER52, Ukuran kertas: 36 x 52, Area Cetak: 34 x 50 8. Mesin: OLIVER46, Ukuran kertas: 33 x 48, Area Cetak: 32 x 47 9. Mesin: OLIVER72, Ukuran kertas: 50 x 70, Area Cetak: 48 x 68 Diantara mesin - mesin diatas yang paling banyak digunakan adalah GTO 52 dan SORS Berikut adalah penjelasan lengkap tipe mesin cetak offset dan areal cetaknya 1. Mesin Cetak Offset TOKO Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Tokyo Aircraft Instrument Co., Ltd. Tokyo, Japan. Toko 820 Area cetak maks: 25 x 34 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Area kertas maks: 29,5 x 37,9 cm – Area kertas min: 7,5 x 9,5 cm Toko 820L Area cetak maks: 25 x 36,5 cm Area kertas maks: 29,5 x 39, 2 cm – Area kertas min: 7,5 x 9,5 cm Toko 4700N Area cetak maks: 30,5 x 43,2 cm Area kertas maks: 34 x 47 cm – Area kertas min: 9 x 14 cm 2. Mesin Cetak Offset GESTETNER Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Hamada Printing Press Co., Ltd. Osaka, Japan. Gestetner 211 H Area cetak maks: 26,4 x 34,5 cm Area kertas maks: 26,4 x 36,5 cm – Area kertas min: 9 x 14 cm Gestetner 411CD Area cetak maks: 24,8 x 33,6 cm Area kertas maks: 28 x 39,3 cm – Area kertas min: 8,9 x 12,7 cm 3. Mesin Cetak Offset HAMADA Berdasarkan spesifikasi yang diambil dari operation manual yang diterbitkan oleh supplier mesin cetak Hamada, Indonesia. Hamada 700CD Area cetak maks: 34,5 x 45,6 cm Area kertas maks: 36,5 x 47 cm – Area kertas min: 13,3 x 14 cm Hamada 800CDX Area cetak maks: 51,2 x 34,5 cm Area kertas maks: 51,5 x 36,5 cm – Area kertas min: 20 x 14,8 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Mesin Cetak Offset HEIDELBERG Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Heidelberg Druckmaschinen Aktiengesellschatf Heidelberg, Germany. SORM Area cetak maks: 51 x 72 cm Area kertas maks: 52 x 74 cm – Area kertas min: 28 x 40 cm SORS Area cetak maks: 70 x 102 cm Area kertas maks: 72 x 102 cm – Area kertas min: 28 x 40 cm 5. Mesin Cetak Offset OLIVER Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Sakurai Machine Trading Co., Ltd. Tokyo Japan. Oliver-58E Area cetak maks: 57 x 44 cm Area kertas maks: 58 x 45 cm – Area kertas min: 27 x 21 cm Oliver-94 Area cetak maks: 94 x 62 cm Area kertas maks: 94,5 x 64 cm – Area kertas min: 48,5 x 31,8 cm Oliver-6 Area cetak maks: 48 x 31,2 cm Area kertas maks: 48,5 x 32 cm – Area kertas min: 22,5 x 20 cm Oliver-6L Area cetak maks: 50,5 x 35 cm Area kertas maks: 52 x 36 cm – Area kertas min: 22,5 x 18,2 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Oliver-8 Area cetak maks: 57 x 43,2 cm Area kertas maks: 58 x 44,5 cm – Area kertas min: 27 x 21 cm Oliver-12 Area cetak maks: 71 x 50 cm Area kertas maks: 72 x 51 cm – Area kertas min: 35 x 25 cm 6. Mesin Cetak Offset RYOBI Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Ryobi Limited Hirosima, Japan. Ryobi 480N Area cetak maks: 47 x 34,5 cm Area kertas maks: 48 x 36 cm Ryobi 480NA Area cetak maks: 47 x 34,5 cm Area kertas maks: 50 x 36 cm Ryobi 480K/480K-NP Area cetak maks: 47 x 34,5 cm Area kertas maks: 48 x 36 cm Ryobi 480KA/480KA-NP Area cetak maks: 47 x 35 cm Area kertas maks: 50 x 36 cm Ryobi 500N/500N-NP Area cetak maks: 47 x 34,5 cm Area kertas maks: 50 x 36 cm – Area kertas min: 9 x 14 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ryobi 520/520-NP Area cetak maks: 51,5 x 36 cm Area kertas maks: 52 x 37 cm Ryobi 560/560-NP Area cetak maks: 54,5 x 38,7 cm Area kertas maks: 55,5 x 39,4 cm Ryobi 2500 Area cetak maks: 24,5 x 33,5 cm Area kertas maks: 25,7 x 36,4 cm – Area kertas min: 10 x 14,8 cm Ryobi 2800/2800CD Area cetak maks: 28 x 42,7 cm Area kertas maks: 30,5 x 43,2 cm Ryobi 3200/3200CD/3200A/3200ACD/3200PFA Area cetak maks: 30,5 x 42,7 cm Area kertas maks: 34 x 45 cm Ryobi AD80/AD80CD Area cetak maks: 28 x 42,7 cm Area kertas maks: 30,5 x 43,2 cm 7. Mesin Cetak Offset KOMORI Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Komori Printing Machinery Co., Ltd. Tokyo, Japan. Komori Excel L-32 Area cetak maks: 55 x 81 cm Area kertas maks: 56 x 82 cm – Area kertas min: 27,3 x 39,4 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8. Mesin Cetak Offset AM MULTIGRAPHICS Berdasarkan spesifikasi yang diambil dari operation manual yang diterbitkan oleh supplier mesin cetak AM Multigraphics. AM Multigraphics 1250 FR Offset Area cetak maks: 26,7 x 33 cm & Area cetak maks: 26,7 x 41,9 cm Area kertas maks: 27,9 x 43,2 cm – Area kertas min: 7,6 x 12,7 cm 9. Mesin Cetak Offset MATSUWA Berdasarkan spesifikasi yang diambil dari operation manual yang diterbitkan oleh supplier mesin cetak Matsua, Indonesia. Matsua MW47D Series Area cetak maks: 45,4 x 34,5 cm Area kertas maks: 47 x 36,5 cm – Area kertas min: 9 x 14 cm
Bagi seseorang desainer mengetahui areal cetak dari berbagai jenis mesin cetak offset adalah merupakan suatu keharusan, karena dengan hal tersebut kita dapat mengetahui di mesin manakah pekerjaan cetak yang paling sesuai dengan kebutuhan cetak kita, dan penyesuaian ini tentu saja berdasarkan luasnya ukuran barang cetak yang akan dibuat. 3.4.6 Mesin Finishing Disamping mesin percetakan offset, pengetahuan tentang mesin finishing percetakan pada proses percetakan offset amat diperlukan agar barang cetakan yang ingin diproduksi dapat direncanakan dengan matang dan dijalankan tepat prosedur. Harga komponen produksi finishing percetakan juga harus diketahui se-update mungkin supaya kalkulasi harga cetak tidak meleset dari perencanaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Inilah jenis mesin finishing percetakan offset yang umum digunakan: 1. Mesin Potong Kertas (Paper Cutter)
Mesin Potong Kertas ( POLAR, DQ 201, QZK 130 ) digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang dikehendaki pada saat sebelum dan setelah selesai proses produksi cetak.
2. Mesin Potong Kertas 3 sisi
Mesin Potong Kertas 3 sisi digunakan untuk memotong kertas yang telah selesai dicetak dan dirangkai menjadi buku sebanyak 3 sisi sekali potongan. Mesin potong kertas seperti ini lebih efisien dalam perhitungan waktu dibandingkan dengan mesin potong biasa.
3. Mesin Lem Panas (Gluer Book Binding)
Mesin Lem Panas (book binding machine/binder) digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya. Lem panas tersebut cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik) sehingga bisa langsung menjadi sebuah buku.
4. Mesin Lipat (Folder Machine), digunakan untuk melipat kertas yang telah selesai dicetak, dan terbagi atas 2 tipe:
Mesin Lipat Dua mata (2 kali lipatan), biasa digunakan untuk melipat brosur atau majalah ukuran besar.
Mesin Lipat Empat mata (empat kali lipatan), biasa digunakan untuk buku-buku pelajaran, buku untuk umum, dan sejenisnya.
5. Mesin Nomorator
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biasanya mesin nomorator ini menjadi satu dengan mesin cetak, dimana alat ini (numbering unit) digunakan untuk menomori cetakan-cetakan yang memerlukan nomer seri/urut, misalnya: Nota/bon/faktur, karcis/tiket, dan sebagainya. Mesin cetak offset-nya seperti : Ryobi 500N-NP, Ryobi 480KA-NP
6. Mesin Cacah (Perforasi / Perforator)
Mesin Perforator/Perforasi/Cacah digunakan sebagai alat untuk membuat lubanglubang kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk mempermudah penyobekan. Mesin perforasi ini juga bisa berfungsi sebagai pembolong kertas, selain mesin bor kertas.
7. Mesin Pond (Puncher)
Mesin Pond digunakan sebagai alat untuk memotong dan membuat rel berdasarkan motif bentuk yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada kartu undangan, kartu ucapan, berbagai macam bentuk dus/kemasan, dan sebagainya.
8. Mesin Jahit Kawat dan Benang.
Mesin Jahit Kawat digunakan untuk menjilid (jahit, staples) bagian tengah daripada buku dengan menggunakan kawat atau benang. Misalnya: agenda, buku-buku, dan sebagainya.
9. Mesin Polymas (Hot Stamping / Hotprint) Mesin Polymas (Hotprint) untuk mentransfer hasil cetak dengan cara dipress dan dipanaskan dengan menggunakan kertas tinta emas foil hotprint berbagai warna. Sebelum dipress, harus dibuatkan pola motif dengan cetakannya berbentuk lempengan dari logam (matres / klise poly embos-hotprint). Contohnya penggunaan efek tulisan emas-perak (mengkilat) pada kartu undangan, kartu nama, sertifikat, ijazah, dan lain-lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.7 Data – data perusahaan Desain dan cetakan Jakarta : PT. Printmate Indonesia PT. Printmate Indonesia was established as the foundation in-house corporation thanks to the recognition of its advance technologies in digital printing Telephone: 021-56976977 - 79Address: Jl. Daan Mogot Raya Km.2 No.6Z PT. Adhiguna Kreasindo We would like to introduce General Equipment Magazine to your company. The magazine gives you up to date information about heavy equipments, which are Telephone: 62-21-6303637Address: Jl. K. H. Hasyim Ashari (Jl. Kaji) No. 33-O / HarmoniJakarta Pu Bjorn Production Bjorn is a creative design company with works in photography project and graphic design.we provide creating graphic or visual of your corporate identi Telephone: 62-21-4526970Address: Jl. Ketuk Tilu R. 24 Kelapa Gading, Jakarta, Jakarta, Indonesia holoprint indonesia We are one of the medium size trading company in Indonesia, we produce and purchase all kind of packaging products from mainly Asia Pacific region and Telephone: 62-21-6685387Address: Jl. Pluit Raya No. 19, Jakarta, Jakarta Raya, Indonesia PT.Frontline Mega Media BUSINESS LINEGRAPHIC DESIGN / CREATIVEIDENTITYBRANDINGCREATIVE IMAGEPRINTINGSCREEN PRINTINGOFFSET PRINTINGDIGITAL PRINTINGPROMOTIONOUTDOOR & INDOOR SI Telephone: 62-21-70702805Address: Kenari Raya, Jakarta, Jakarta Raya, Indonesia
Ocean Group Ltd., We establish 1999, and now we already sold several kind paper product to Middle East, Australia, Asia and Europe. That products is: 1. Carbonless Pape Telephone: 62-878-77479442Address: Jl. MT. Haryono Kav 33., Jakarta, Jakarta Raya, Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Linguist Translation Services Penerjemah/Translator Jakarta IndonesiaTranslating, Interpreting:Business Correspondences, Notarial Deed, Draft Contract, Agreement, Modul Presentatio Telephone: 62-21-71011082 Address: jatipadang pasar minggu, Jakarta selatan, Jakarta Raya, Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/