BAB III DATA PERANCANGAN
3.1. Tabel Data Perancangan Kesiapan Data No.
1.
Rincian Data
Sudah Belum
Manfaat Data Berkaitan Dengan Perancangan
Data Objek Perancangan Berguna untuk
Referensi dan
definisi fungsi Trotoar
mengumpulkan data referensi tentang fungsi Trotoar Informasi tentang
berbagai pelanggaran
Pelanggaran fungsi
Trotoar oleh pengendara
yang dilakukan oleh pengendara sepeda
sepeda motor
motor Dapat menjelaskan
Manfaat Trotoar
tentang manfaat Trotoar
Populasi pengguna
Data dan
perkembangan pengguna sepeda motor di kota
sepeda motor di kota Jakarta
Jakarta
Perumusan masalah
Ide yang mendasari
permasalahan dilarang
berkendara diatas Trotoar 2.
dilarang berkendara diatas Trotoar
Data tentang animasi 3 dimensi
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Modelling
Pembuatan model
Coloring
Pewarnaan karakter
Teksturing
Rigging
Skinning
Pemberian tektur pada karakter Pemberian rangka, bash tulang karakter Penandaan joint pada karakter Animasi karakter
Animating
menjadi sebuah scene dan cerita Mengubah animasi
Rendering
menjadi gambar bergerak Mengubah gambar
Video Editing
bergerak menjadi sebuah video animasi
3.
Data tentang Kampanye
Pameran produk,
Strategi promosi
Video animasi dan Blog
Data Referensi Karya Sejenis yang Digunakan 4.
Dalam Perancangan
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebagai referensi karakter dan cerita
Sebagai referensi warna dan tekstur
Sebagai referensi pencahayaan dan environment
Sebagai referensi warna, tekstur dan pencahayaan
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebagai referensi render image
Sebagai referensi kendaraan
5.
Proses Cetak
Memahami tekhnik
Proses cetak digital
cetak CMYK kalibrasi warna, dengan medium kertas
6.
Study Karakter
Untuk study karakter. Menggambarkan karakter yang ceria
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2. Rincian Data Perancangan 3.2.1 Data Objek Perancangan, Meliputi : a. Data Judul : Dilarang Berkendara Di Jalur Trotoar Karakter Utama : 1. Si A 2. Si B Karakter Pendukung : 1. Pak Polisi 3. Pengguna jalur trotoar Setting Lokasi : Jalan Raya, Kota Jakarta Tahapan Cerita : 1. Suasana Jalan Macet saat Lampu merah. 2. Suasana Trotoar. 3. Si A dan Si B sedang menaiki sepeda motor. 4. Si A dan Si B terjebak macet sehingga memutuskan untuk berkendara di jalur trotoar. 5. Si A dan Si B menggangu aktifitas para pengguna jalur trotoar. 6. Terjadi Kecelakaan. 7. Polisi datang beserta mobil Ambulance.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Study Karakter 1. Si A dan Si B
:
Nama karakter Bentuk fisik karakter :
Si A dan Si B. Mengenakan Jaket, memakai helm dan berboncengan mengendarai sepeda motor Sifat Karakter:Selalu riang, nakal, nekat, tidak sabaran.
Kebiasaan karakter :
Membuat onar, mengganggu pengguna jalan Trotoar. 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Deskripsi karakter Si A dan Si B : Karakter yang diberi nama “ Si A dan Si B “ merupakan tokoh utama sekaligus merupakan tokoh antagonis dari perancangan iklan ini, mereka berperan sebagai pelanggar tata tertib Llalu lintas dan mengalami
kecekalaan
akibat
dari
perbuatannya.
Sehingga
menjadikan pelajaran bagi audiens, bahwa berkendara di jalur trotoar itu tidak hanya membahayakan pejalan kaki trotoar saja tetapi juga membahayakan pelaku pengendara sepeda motor tersebut. Sumber Referensi :
Sumber 1: Happy Tree Friends
Sumber 2 : Sepeda Motor Lego
Alasan Konsep : Bentuk karakter yang akan diangkat bersumber dari referensi tokoh antagonis dari serial kartun Happy Tree Friends, yaitu 2 orang tokoh kakak beradik yang gemar membuat onar dan menyusahkan kawan-kawannya. Karena memiliki keterkaitan erat sebagai pembuat onar dan senang menggangu orang lain.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Pak Polisi
Nama karakter
:
Bentuk fisik karakter :
Pak Polisi Mengenakan pakaian dan jaket khas petugas polisi Lalu lintas, memakai helm, membawa alat
komunikasi dan
mengendarai sepeda motor Sifat karakter
:
Tenang, sabar, dan murah senyum
Kebiasaan karakter
:
Mengatur ketertiban lalulintas, melayani masyarakat
Deskripsi karakter Pak Polisi : Karakter Pak Polisi merupakan tokoh protagonis didalam perancangan
iklan
ini,
dia
bertindak
menertibkan
berbagai
pelanggaran yang kerap dilakukan oleh para pelanggar lalulintas.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber referensi :
Sumber 1 : Polisi Lalu lintas
Sumber 2 : Polisi Lalu lintas
Alasan konsep : Bentuk desain karakter disesuaikan dengan menggunakan seragam Polisi Lalu lintas. Berperan sebagai pihak yang menertibkan dan memberikan sanksi bagi siapa saja yang melanggar peraturan Lalu lintas.
3. Pengguna Jalur Trotoar
Nama Karakter
:
Pengguna Jalur Trotoar
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bentuk Fisik karakter :
Masyarakat kota jakarta pada umumnya, segala profesi dari Karyawan, Pedagang, Pengamen, Juru Parkir, Tukang Bangunan, Petugas kebersihan mengenakan pakaian bermacammacam, dari Seragam, kaos, jaket dll.
Sifat Karakter
:
Apatis, Individual.
Kebiasaan karakter
:
Pekerja, Aktif, Konsumtif.
Deskripsi karakter Pengguna Jalur Trotoar : Karakter Pengguna jalur trotoar ini menjadi sudut pandang utama dari perancangan iklan ini, karena salah satu tujuan dari perancangan iklan ini ialah untuk lebih menghargai dan menghormati hak-hak daripada para pejalan kaki di jalur trotoar, yang kerap kali haknya terrenggut akibat ulah pengendara sepeda motor nakal yang berkendara di jalur trotoar. Sumber Referensi :
Sumber 1 : Pejalan Kaki Trotoar
Sumber 2 : Pejalan Kaki Trotoar
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alasan konsep : Bentuk karakter disesuaikan dengan karakter masyarakat kota jakarta, mulai dari karyawan, petugas kebersihan, pengamen, pedagang dll. c. Proses Pra Produksi ( Naskah ) 1. Sinopsis Di suatu hari di jalan raya kota Jakarta saat sedang macet melanda, ada dua orang sahabat si A dan Si B yang sedang mengendarai sepeda motor. Namun mereka jenuh dan kesal saat terjebak macet, tiba-tiba mereka melihat jalur trotoar yang menarik mata
mereka,
tanpa
ragu-ragu
pun
mereka
putar
kemudi
mengendarai sepeda motor mereka melewati jalur trotoar yang dimana di dalam jalur tersebut banyak pejalan kaki yang sedang berjalan, sehingga sangat membahayakan para pengguna trotoar serta si pengendara motor itu sendiri. Tanpa rasa bersalah dan menghiraukan keselamatan orang lain, si A dan Si B dengan senang hati melaju sepeda motornya di jalur trotoar bagaikan raja jalanan, tetapi mereka sedang tidak beruntung karena tidak melihat dan sedang ter alihkan pandangan matanya yang sedang terhalang oleh pejalan kaki yang lewat, sehingga mereka tidak menyadari adanya tanda perbaikan jalur trotoar, lalu mereka pun terjatuh akibat berusaha menghindari lubang perbaikan jalur trotoar tersebut, yang memang fungsi trotoar bukanlah sebuah jalur untuk di lalui sepeda motor. Mereka pun tersungkur jatuh dan terluka, lalu Pak Polisi pun datang dan menolong mereka dan mengamankannya, disertai dengan memberikan sansksi hukuman kepada kedua orang tersebut. 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Sketsa Karakter dan Alternatif
Setelah mencari data, referensi, dibuatlah suatu konsep sketsa karakter yang nantinya akan berada didalam video iklan animasi tersebut, penulis mencari beberapa referensi seperti beragam profesi masyarakat dikota Jakarta dan disesuaikan kedalam bentuk mainan Lego. Fungsi pembuatan konsep sketsa karakter ini adalah sebagai patokan bentuk, karakteristik, desain sebuah tokoh karakter untuk masuk ketahap selanjutnya yang lebih jauh, yaitu ke dalam proses 3D modelling nanti yang akan dijelaskan kedalam proses produksi.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Storyboard
Dalam pembuatan Storyboard penulis tidak memasukan suara dubbing di tiap tokoh karakter, karena satu-satunya suara yang dihasilkan didalam video iklan ini adalah suara sebuah musik yang digabungkan dengan beberapa suara efek. 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2. Data Teknis Perancangan 1. Tahap Proses Produksi, Karakter Modelling
Modeling adalah pembuatan model 3 dimensi untuk dibuat bergerak pada animasi nanti. Modeling terbagi dua jenis, yaitu modeling hard surface (permukaan keras) dan modeling organic (permukaan lunak). Berikut adalah screenshot modeling yang sudah penulis buat dalam perancangan video iklan animasi ini.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proses modelling 3 dimensi meliputi membuat berbagai karakter, pejalan kaki, bangunan, tiang listrik, jalanan, tata kota, baliho, lampu merah, tanaman dsb. Berbagai
kendaraan
pun
di
buat
sesuai
dengan
pemandangan kota Jakarta, seperti bajai, sepeda motor bebek, bis, angkutan umum semuanya dalam bentuk desain mainan Lego.
2. Tahap Proses Produksi, Teksturing, Pewarnaan, Pencahayaan, dan Rendering
Pada proses ini model yang sudah jadi diberi warna dan tekstur agar terlihat lebih hidup. Dalam proses pembuatan tekstur penulis membuat rbagai macam
jenis
tekstur
untuk
karakter
berserta
lingkungan 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pendukungnya seperti, jalan raya, awan, batu bata, tembok bangunan dll. Setelah di berikan tekstur lalu di lakukan proses memberikan cahaya terhadap objek tersebut, pencahayaan di atur sedemikian rupa agar suasana dalam objek tersebut terlihat seperti dalam kondisi siang hari yang cerah di jalan raya kota Jakarta. Lalu lakukan tes render untuk mengetahui hasil dari pemberian tekstur dan pengaturan cahaya tersebut.
3. Tahap Proses Poduksi, Rigging, Skinning, dan Animasi Karakter
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rigging adalah pembuatan sistem penulangan karakter. Penulangan disesuaikan dengan model 3 dimensi dan instruksi gerak yang direncanakan. Skinning pada proses animasi 3 dimensi bertujuan untuk menyatukan bidang joint/sendi tulang dengan mesh/polygon/kulit yang sudah ditentukan. sehingga controller yang digerakkan dapat bergerak sesuai keinginan dengan kata lain tidak diluar jalur. Pada
proses
animasi.
ini
adalah
bagian
yang
menyenangkan. Dimana pada proses ini penulis bisa menggerakkan suatu karakter yang mati/tidak mempunyai nyawa menjadi hidup dan bergerak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4.
Tahap
Paska
Produksi,
Video
Compositing,
Backsound
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Compositing adalah proses menggabungkan beberapa video, gambar, efek dll menjadi satu kesatuan video yang utuh. Setelah itu video akan melalui proses color correction yaitu proses memberi mood warna pada video sesuai dengan kebutuhan/tema yang diperlukan. Dalam tahap paska produksi ini juga dapat menyambung potongan-potongan gambar sehingga menjadi sebuah kesatuan film yang utuh, dan juga terdapat proses Mixing yaitu penyatuan suara yang sudah dibuat dimasukan dan dicocokan dengan video yang sedang di edit.
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/