45
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Kampar terletak di bagian barat Provinsi Riau dengan luas wilayah daratan 11.289,28 Km2 (1.128.928 ha) yang meliputi 20 kecamatan. Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan ibukota Provinsi Riau. Ibukota Kabupaten Kampar adalah Bangkinang yang berjarak 60 Km dari kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau. Bangkinang juga menjadi daerah penghubung menuju Provinsi Sumatera Barat. Dilihat dari bentangan wilayah, Kecamatan Bangkinang berbatasan dengan : -
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tapung
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kampar
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kampar Kiri
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangkinang Barat.
Pemanfaatan Lahan Dari 1.128.928 ha luas Kabupaten Kampar di antaranya 10.780 ha (0,95 persen) digunakan untuk tanah sawah dan 1.091.695 ha (96,70 persen) merupakan lahan kering. Luas tanah menurut penggunaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Luas tanah menurut penggunaan lahan di Kabupaten Kampar pada tahun 2008 Jenis penggunaan lahan Tanah sawah Pekarangan, bangunan dan lahan Tegal/kebun Ladang huma Padang rumput Rawa Kolam Sementara tidak diusahakan Hutan Perkebunan Lain-lain Total
Luas tanah (ha) 10.780 82.813 109.500 65.738 12.037 26.453 1.443 41.405 183.617 377.781 217.361 1.128.928
Persentase ( %) 0,95 7,34 9,70 5,82 1,07 2,34 0,13 3,67 16,26 33,46 19,25 100,00
Sumber : BPS Kampar (2008)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
46
Berdasarkan Tabel 1, bidang perkebunan mendominasi penggunaan lahan di Kabupaten Kampar. Tanaman perkebunan yang menjadi primadona komoditi perdagangan di Kabupaten Kampar adalah kelapa sawit, karet, kelapa dan kopi. Menurut data pendapatan regional Kabupaten Kampar (BPS Kampar 2008), bidang pertanian memiliki persentase distribusi terbesar yaitu 59,30 persen, dan distribusi terkecil dari sektor listrik yaitu sebesar 0,1 persen. Pendapatan regional Kabupaten Kampar dirinci pada Gambar 10.
Keuangan; 1,05 Transportasi; 2,62
Jasa-jasa; 4,56
Perdagangan; 6,89 Bangunan; 4,89 Listrik; 0,10 Pertanian; 59,30 Industri; 17,31 Pertambangan; 3,28
Pertanian
Pertambangan
Industri
Listrik
Perdagangan
Transportasi
Keuangan
Jasa-jasa
Bangunan
Gambar 10 Distribusi persentase PDRB Kabupaten Kampar atas harga berlaku tanpa migas menurut lapangan usaha Sumber : BPS Kampar (2008) Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Kampar adalah 633.320 orang. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kampar adalah 56 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kampar terdiri dari 324.916 laki-laki (51,3 persen) dan 308.404 perempuan (48,7 persen). Penduduk pada kelompok umur 0-14 tahun sebanyak 194.544 orang (30,7 persen), pada kelompok umur 15-64 tahun sebanyak 421.268 orang (66,5 persen) dan penduduk pada kelompok umur diatas 65 tahun sebanyak 17.508 orang (2,8 persen) (Gambar 11). Penduduk Kampar yang paling banyak adalah pada kategori umur produktif yaitu 15-64 tahun.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
47
Jumlah penduduk
Umur
Gambar 11 Jumlah penduduk Kabupaten Kampar menurut kategori umur Sumber : BPS Kampar (2008) Potensi Ekonomi Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan. BPS Kampar (2008) menjelaskan potensi tersebut antara lain : 1. Di bidang pertanian tanaman pangan, meliputi padi sawah dan padi ladang, palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai dan kacang hijau), sayur-sayuran dan buah-buahan. 2. Di bidang pertanian tanaman keras atau perkebunan. Tanaman perkebunan merupakan salah satu primadona komoditi perdagangan di Kabupaten Kampar antara lain karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan lain-lain. Dari 377.781 Ha luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Kampar, 23,41 persen lahan karet, 74,74 persen kelapa sawit, 0,65 persen kelapa, 1,12 persen lahan gambir dan 0,07 persen lainnya. Khusus perkebunan sawit untuk saat ini kabupaten Kampar mempunyai luas lahan 241,5 ribu ha dengan potensi coconut palm oil (CPO) sebanyak 966 ribu ton. 3. Bidang perikanan budidaya ikan patin yang dikembangkan melalui kerambah (kolam ikan berupa rakit) di sepanjang sungai Kampar, dan tambak (kolam) ikan. Tahun 2008 jumlah produksi perikanan di Kabupaten Kampar 20.105,89 ton masing-masing ditangkap dari perairan umum sebanyak 808,30 ton (4,02 persen) dan budi daya sebanyak 19.297,59 ton (95,98 persen). Potensi ini terus dikembangkan oleh
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
48
Pemerintah Kabupaten Kampar dengan adanya kerjasama antara Pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan PT. Benecom dengan jumlah investasi 30 miliar, dan diharapkan kedepan Kabupaten Kampar akan menjadi sentra ikan patin dengan produksi 220 ton per hari. 4. Di bidang peternakan, ternak yang dikembangkan di Kabupaten Kampar antara lain sapi, kambing, domba dan unggas. Sarana ekonomi di Kabupaten Kampar berupa tiga buah bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) dan Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu (Bank PD BPR Sarimadu), 78 Koperasi Unit Desa (KUD), 225 koperasi non KUD. Jumlah pasar di Kabupaten Kampar adalah 73 unit, yang terdiri dari 3 pasar pemerintah daerah dan 70 pasar desa. Kabupaten Kampar memiliki berbagai sumber daya ekonomi yang potensial. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga perdagangan dan jasa. Besarnya potensi perekonomian di Kabupaten Kampar ini memungkinkan terjadinya perputaran uang di Kampar yang cukup besar, sehingga dibutuhkan lembaga keuangan seperti bank untuk membantu pengelolaan perputaran uang. Namun agar perputaran uang ini berjalan baik, diperlukan lembaga keuangan perbankan yang kuat. Hal ini membuat perkembangan Bank PD BPR Sarimadu sebagai salah satu lembaga keuangan di Kabupaten Kampar menjadi lebih baik. Saat ini Pemerintah Kabupaten Kampar berencana untuk meremajakan salah satu pasar di Kabupaten Kampar yaitu pasar Inpres Bangkinang menjadi pasar modern. Untuk mewujudkan peremajaan pasar, pemerintah bekerjasama dengan investor sebagai pengembang, dan dengan pihak perbankan, pemerintah bekerjasama dalam hal pemberian bantuan kredit tambahan modal kerja. Bank PD BPR Sarimadu yang merupakan salah satu perusahaan daerah Kabupaten Kampar berperan dalam hal penyediaan modal untuk para pedagang di pasar ini. Bank PD BPR Sarimadu mengakomodir pedagang untuk tambahan modal untuk pengambilan kios di pasar.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
49
Pendidikan Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan merupakan suatu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Guna meningkatkan kualitas pendidikan ini dibutuhkan sarana
pendidikan dan
penyediaan guru yang memadai. Tabel 2
Jumlah sekolah, guru dan murid pada setiap tingkat pendidikan di Kabupaten Kampar tahun 2008
Tingkat Pendidikan TK SD SMP SMA Jumlah
Jumlah Sekolah 259 467 97 57 880
Jumlah Guru 1.303 7.673 2.413 1.409 12.798
Jumlah Murid 10.352 91.197 23.693 16.685 141.927
Rasio murid dan sekolah 40 : 1 195 : 1 244 : 1 292 : 1
Rasio murid dan guru 8:1 12 : 1 10 : 1 12 : 1
Sumber : BPS Kampar (2008)
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa fasilitas sekolah dan perbandingan jumlah guru dan murid di Kabupaten Kampar telah mencukupi. Tidak hanya itu, bahkan di Kabupaten Kampar terdapat tiga (3) sekolah tinggi setingkat perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangkinang (bergerak di bidang ekonomi), Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan (Stikes) Tuanku Tambusai (bergerak di bidang kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan) dan Politeknik Kampar (bergerak di bidang pertanian khususnya pengolahan kelapa sawit). Profil Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu Sejarah Berdirinya Bank PD BPR Sarimadu Bank PD BPR Sarimadu awalnya berasal dari Badan Kredit Kecamatan (BKK) Ujungbatu, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor: 41/V/Perek/1987, tentang Badan Kredit Kecamatan di Kabupaten Kampar yang ditempatkan di Ujungbatu. Modal awal BKK Ujungbatu berasal dari pinjaman kepada Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) sebesar Rp.10.000.000,yang dijamin oleh pemerintah daerah Kabupaten Kampar. Dikelola oleh 3 (tiga) orang yang berkantor di Kantor Camat Tandun dan diresmikan oleh Bupati
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
50
Kampar H. Saleh Djasit pada tanggal 27 Juni 1987 (Bank PD BPR Sarimadu 2010a). BKK Ujungbatu dipersiapkan untuk menjadi Bank Perkreditan rakyat (BPR) Ujungbatu dengan adanya deregulasi perbankan yang dikenal dengan Paket Kebijaksanaan Perbankan (Deregulasi Perbankan tanggal 28 Oktober 1988). Gubernur Provinsi Riau menginstruksikan kepada Bupati untuk mempersiapkan pendirian Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat dalam wilayah masingmasing kabupaten dengan Surat Keputusan Nomor 539/PSD/86.18, tanggal 18 Desember 1988. Adanya Surat Gubernur Riau yang ditandatangani oleh Soeripto, maka Pemerintah Daerah Kampar mempersiapkan pendirian PD BPR Ujungbatu dengan langkah-langkah administrasi (Perda pendirian, Sisdur, Modal, dan SDM). Berdasarkan izin dari Menteri Keuangan dan rekomendasi dari Bank Indonesia, status Badan Kredit Kecamatan (BKK) Ujungbatu berubah menjadi Bank PD BPR Ujungbatu yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 1992 dengan pertambahan total asset modal sebesar Rp.50.000.000 menjadi Rp.96.000.000,dan pegawai berjumlah 6 (enam) orang. Pemekaran wilayah Kabupaten Kampar menyebabkan kantor pusat Bank PD BPR Sarimadu di Ujungbatu atas izin Bank Indonesia dipindahkan ke Bangkinang, karena Ujungbatu sudah termasuk wilayah kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Rokan Hulu, sehingga kantor Pusat di Ujungbatu menjadi kantor cabang Ujungbatu dan kantor cabang di Bangkinang menjadi kantor pusat di Bangkinang Kabupaten Kampar yang diresmikan pada tanggal 2 September 2002. Penggantian nama PD. BPR Ujungbatu diubah menjadi Bank PD BPR Sarimadudengan izin Bank Indonesia No. 6/1/KEP.PBI/PBR/2004 tanggal 3 Februari 2004 tentang perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu menjadi Bank PD BPR Sarimadu serta Perda Kabupaten Kampar No. 09 Tahun 2003 tentang Bank PD BPR Sarimadu. Nama Sarimadu berarti Desa Mandiri, Merata dan Terpadu. Hal ini berawal dari konsep pembangunan daerah Kabupaten Kampar yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat pedesaan. Sesuai dengan perkembangannya, Bank PD BPR Sarimadu terus mengalami kemajuan dan membuka cabang di beberapa daerah meliputi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
51
Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hulu. Saat ini kantor Bank PD BPR Sarimadu terdiri dari : 1. Satu buah kantor pusat yang berkedudukan di Bangkinang. 2. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. 3. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Kota Pekanbaru. 4. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Lipat Kain. 5. Enam buah kantor kas yang berkedudukan di : a. Danausati Okak Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu b. Pasir Pengarayan, Kabupaten Rokan Hulu c. Dalu-dalu Tambusai , Kabupaten Rokan Hulu d. Sukaramai, Tapung Hulu Kabupaten Kampar e. Flamboyan, Tapung Hulu, Kabupaten Kampar f. Kabun, Kabupaten Rokan Hulu. Adapun keunggulan Bank PD BPR Sarimadu yang dimiliki yaitu : 1. Bank PD BPR Sarimaduadalah sebagai Perusahaan daerah, sehingga rasa memiliki dari masyarakat sangat tinggi. 2. Visi dan misi sesuai dengan visi dan misi daerah, sehingga kebijakan mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah daerah. Dukungan ini hanya didapatkan Bank PD BPR Sarimadu karena bank ini adalah milik pemerintah Kabupaten Kampar. 3. Pegawai berasal dari daerah setempat, sehingga menguasai lokasi dan karakteristik masyarakat yang ada, dan menunjang kemudahan untuk mengidentifikasi calon nasabah. Salah satu persyaratan menjadi pegawai adalah menguasai lokasi daerah di mana Bank PD BPR Sarimadu berdiri. 4. Letak kantor sangat strategis yang dekat dengan masyarakat. 5. Prosedur yang sederhana, namun prudential banking (prinsip kehatihatian) tetap menjadi pegangan dalam mengoperasionalkan Bank. Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu Aktivitas yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dikelompokkan menjadi empat aktivitas utama yaitu tabungan, deposit, pemberian kredit dan kerjasama dengan beberapa instansi (Gambar 12).
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
52
Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu
Tabungan
Deposito
Kredit modal kerja
Kredit konsumtif
Kredit
Kredit channeling
Kerjasama
Kredit anggota koperasi
Gambar 12 Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu Sumber : Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu(2010a) Tabungan Salah satu
produk yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu
adalah tabungan. Jenis tabungan yang ditawarkan yaitu tabungan masyarakat (Tamasa), tabungan sarimadu dan Simpanan Pelajar (Simpel). Perbedaan kedua jenis tabungan ini terletak pada target konsumennya. Tamasa dan Sarimadu mempunyai suku bunga 3,5 persen pertahun (p.a) dengan target konsumen adalah masyarakat umum dan Simpel mempunyai suku bunga 3,5 persen p.a dengan target pelajar. Keuntungan yang ditawarkan kedua jenis tabungan ini antara lain : 1. Tabungan diciptakan khusus untuk keamanan masa depan dan hari tua serta untuk kelancaran usaha. 2. Kemudahan bertransaksi sesuka hati selama jam kerja. 3. Bunga tabungan dihitung setiap harinya. 4. Dana yang disimpan dijamin oleh LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan ) Deposito Deposito merupakan produk kedua yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu. Deposito ini diperuntukkan bagi konsumen perorangan maupun kelompok / perusahaan. Jangka waktu deposito ini yaitu : 1. Satu bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
53
2. Tiga bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a, 3. Enam bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a, 4. Dua belas bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a. Keuntungan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu adalah promosi penjualan yang dapat dilakukan melalui pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar, pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. Bank PD BPR Sarimadu juga menawarkan special rate bagi konsumen dengan penempatan dana di atas 100 juta rupiah. Penambahan tingkat suku bunga pada special rate ini berkisar 0,5 persen p.a sampai 2,0 persen p.a. Jadi, jika sebelumnya suku bunga yang diberikan untuk penempatan dana dua belas bulan adalah 7,25 persen p.a maka dengan penambahan special rate menjadi 7,75 persen p.a sampai 9,25 persen p.a. Penambahan suku bunga ini berdasarkan jumlah penempatan dana dan potensi nasabah tersebut. Jika nasabah mempunyai potensi untuk menempatkan dana yang lebih besar maka Bank PD BPR Sarimadu juga akan memberikan tingkat special rate yang besar pula. Beberapa keuntungan lain yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu antara lain : 1. Jangka waktu 1, 3, 6, atau 12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis sesuai dengan permintaan. 2. Suku bunga bersaing. 3. Bunga dapat diambil secara tunai atau dapat dipindahkan langsung ke rekening tabungan 4. Dapat dijadikan jaminan/agunan kredit (jika jumlah deposito yang dimiliki lebih besar daripada jumlah kredit yang diajukan) Perkreditan Pinjaman kredit maksimal yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu adalah sebesar 200 milyar rupiah dengan ketentuan wewenang keputusan sebagai berikut: 1. Kredit maksimal 5 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh kepala seksi kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
54
2. Kredit > 5 juta rupiah sampai dengan 50 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh kepala bagian kredit. 3. Kredit > 50 juta rupiah sampai dengan 100 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh direktur Bank PD BPR Sarimadu. 4. Kredit maksimal 200 juta rupiah keputusan pemberian kredit harus diputuskan bersama dengan Direktur Utama Bank PD BPR Sarimadu. Sasaran distribusi kredit ini berdasarkan tujuan penggunaan dana dan cara pembayaran kredit. Berdasarkan tujuannya, Bank PD BPR Sarimadu mempunyai empat jenis kredit yaitu : 1. Kredit modal kerja yaitu kredit yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan berbagai usaha antara lain : perdagangan, rumah makan, industri kecil, berbagai sektor usaha jasa, pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Kredit modal kerja dibagi menjadi empat, yaitu : a. Kredit modal kerja umum. Kredit ini diberikan kepada nasabah yang membutuhkan tambahan modal kerja untuk mengembangkan usaha yang telah ada. Kredit diarahkan bagi nasabah yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa. b. Kredit bakulan (mikro). Kredit ini diberikan kepada nasabah yang menjalankan usahanya dalam bentuk usaha kecil dan lebih dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan modal pedagang kecil dan pedagang kaki lima dengan sistem pembayaran mingguan. c. Kredit pola hubungan bank dan kelompok (PBHK). Kredit ini diberikan kepada kelompok-kelompok usaha masyarakat dan menggunakan sistem tangung renteng. Pembayaran dilakukan secara kolektif. d. Kredit agribisnis/perkebunan. Kredit ini diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dana untuk mengelola usaha pertanian atau perkebunan yang dimiliki dan difokuskan untuk petani baik bidang perkebunan, pertanian, perikanan, maupun peternakan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
55
2. Kredit konsumtif yang ditujukan untuk penggunaan konsumtif bagi pegawai negeri dan karyawan perusahaan yang sebelumnya telah melakukan perjanjian dengan pihak Bank. Kredit konsumtif terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Kredit Graha Sarimadu. Kredit ini diberikan pada masyarakat untuk tujuan pembelian atau pembangunan rumah tempat tinggal. b. Kredit Kesejahteraan. Skim kredit ini diperuntukkan khususkan bagi pegawai Bank Sarimadu. Sebelumnya Kredit ini disebut dengan kredit Karyawan, sejak Bulan Mei 2008 diubah dengan nama kredit Kesejahteraan. c. Kredit Sarimadu. Skim kredit ini diperuntukkan bagi nasabah dengan status Pegawai Negeri, BUMN, BUMD, Perusahan dan Lembaga lainnya yang sehat. d. Kredit Konsumtif Anggota Koperasi. Kredit Anggota Koperasi diberikan khusus untuk anggota koperasi yang akuntable dan mempunyai badan hokum minimal telah berjalan dua tahun 3. Kredit channeling yaitu kredit dana bergulir yang dikelola dinas terkait melalui Bank PD BPR Sarimadu. Kredit channeling ini hanya diberikan oleh kantor pusat Bank PD BPR Sarimadu di Bangkinang. 4. Kredit anggota koperasi yang ditujukan bagi anggota koperasi dengan sebelumnya melakukan perjanjian dengan pihak bank. Kredit ini diberikan kepada masyarakat yang tergabung pada sebuah koperasi dan membutuhkan tambahan modal usaha yang dikembangkan oleh masingmasing anggotanya. Menurut
cara
pembayarannya,
Bank
PD
BPR
Sarimadu
mempunyai dua jenis kredit yaitu kredit wirausaha dengan sistem pembayaran perbulan dan kredit bakulan dengan sistem pembayaran mingguan dan ditujukan untuk pedagang kecil dan pedagang kaki lima.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
56
Kerjasama Bank PD BPR Sarimadu dengan Pihak ketiga Saat ini bank sedang melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal sebagai langkah promosi bank. Diantara kerjasama yang dilakukan oleh bank adalah : 1. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penyaluran dana bergulir. 2. Kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten
Kampar dalam
hal
pengelolaan kas daerah. 3. Kerjasama dengan pihak yayasan dalam hal tempat pembayaran biaya pendidikan. 4. Kerjasama dengan PT. Telkom yang saat ini sedang dilakukan dalam hal tempat pembayaran rekening telpon untuk wilayah Riau Daratan. 5. Kerjasama dengan pihak telkomsel dalam hal pembayaran rekening kartu Halo.
Pola Komunikasi Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu selanjutnya disebut Bank PD BPR Sarimadu berperan sebagai bank pada umumnya dan juga sebagai penyalur dana bergulir dari Pemerintah daerah Kampar. Kegiatan usaha yang ditunjang oleh Bank PD BPR Sarimadu adalah perdagangan kecil, tokotoko, warung, pengecer barang kebutuhan di pasar dan tempat lainnya, industri kecil dan kerajinan rakyat serta kegiatan non formal seperti pedagang kaki lima. Kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi bank perkreditan rakyat (BPR) yang memberikan modal bagi lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Membantu pelayanan kebutuhan bagi permodalan atau perkreditan menjadikan bank perkreditan rakyat turut dalam meningkatkan produksi serta dalam memperluas kesempatan kerja sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja terutama di daerah pedesaan (Suharto 1985). Bank PD BPR Sarimadu turut pula berperan dalam menampung dan menghimpun tabungan masyarakat yang meningkat karena adanya kegiatan pembangunan di daerah sehingga adanya peningkatan dalam pendapatan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
57
masyarakat. Menampung tabungan masyarakat berarti turut pula memobilisasi modal untuk keperluan perkreditan, dan turut membantu mendidik masyarakat pedesaan dalam berhemat dan menabung, dengan menyediakan tempat yang aman dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil. Bank PD BPR Sarimadu menggunakan pendekatan seperti lembaga keuangan informal dengan budaya setempat. Bank PD BPR Sarimadu mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya pengusaha kecil di pasar-pasar dengan mengantarkan jasa-jasa perbankan ke tempat usaha mereka. Pendekatan budaya setempat yaitu dengan menggunakan bahasa daerah dan penggunaan seragam sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat yaitu penggunaan pakaian melayu. Hal ini sesuai dengan pendapat Cangara (2004) yang menyatakan khalayak akan mengikuti pandangan komunikator, karena ia memiliki kesamaan bahasa, agama, suku, serta daerah asal. Pada penelitian ini, pola komunikasi ditinjau dari lima komponen, yaitu melalui bentuk komunikasi yang dilakukan, isi pesan, aktor yang melakukan komunikasi, frekuensi berkomunikasi dan terakhir dari jenis hubungan yang dilakukan. Bentuk dan Media Komunikasi Komunikasi yang terbentuk antara pihak Bank PD BPR Sarimadu dengan calon nasabah dan nasabah adalah komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Bentuk komunikasi yang dilakukan ini berdasarkan alur yang telah ditetapkan dalam standar operasional Bank PD BPR Sarimadu baik itu dalam rangka mendapatkan calon nasabah, alur untuk mengajukan kredit sampai pada saat nasabah telah menggunakan kredit yaitu pada saat penagihan kredit. Komunikasi yang berkelanjutan tersebut akan membentuk pola komunikasi khususnya untuk perkreditan. Berdasarkan standar operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank PD BPR Sarimadu, terbentuklah sebuah alur dalam mendapatkan calon nasabah khususnya untuk layanan jasa kredit. Alur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Mencari daerah yang potensial untuk pengembangan usaha. Penentuan daerah potensial ini ditetapkan berdasarkan data yang didapatkan dari
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
58
instansi terkait seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan dan kantor kepala desa. Selain itu, dapat pula dilihat dari perkembangan pasar di daerah yang dituju. Seperti yang dijelaskan kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Prosesnya diawali dengan sosialisasi dan promosi. Tentu pertama kita liat daerah-daerah potensial, kemudian kita masuk sosialisasi dan promosi. Biasanya kita door to door. Kalau untuk kredit modal kerja kita ke tempat usaha. Jadi kita bincang tentang usaha mereka. Kemudian kita tawarkan dalam bentuk kredit. E... kemudian kita terangkan, bagaimana suku bunganya, bagaimana batas-batas plafonnya, kemudian berapa jangka waktu maks. Jadi mereka bisa pilih.”
2. Setelah didapatkan data daerah yang potensial, petugas dari Bank PD BPR Sarimadu mendatangi daerah tersebut untuk melakukan sosialisasi dan promosi. Sosialisasi dan promosi dapat dilakukan di kantor kepala desa dengan mengumpulkan masyarakat atau dapat pula dilakukan dengan pendekatan personal yaitu dengan cara sistem door to door, yaitu mendatangi langsung tempat usaha calon nasabah. Tahap awal ini dilakukan oleh petugas bank bagian kredit seperti dijelaskan Kepala Bagian Kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Setelah kita mendapatkan data daerah yang potensial untuk diberikan kredit, kita dapat mengumpulkan masyarakat di kantor desa atau langsung mendatangi tempat usahanya. Kita Mengumpulkan masyarakat tentunya dengan bantuan kepala desa, misalnya jika ada acara di balai adat, kita akan minta waktu untuk sosialisasi dan promosi kredit. Tapi dengan catatan kepala desa tidak boleh mengintervensi keputusan pemberian kredit ini. Dan kalau datang ke tempat usaha, kita akan mendekati dengan bertanya dulu bagaimana usaha mereka, bagaimana modal mereka barulah kita masuk untuk menawarkan kredit. Pertama kita terangkan dulu tentang kredit bank, batasan besarnya pinjaman, berapa suku bunga, berapa plafonnya, kemudian jangka waktu peminjaman, jadi mereka bisa bisa milih”
3. Setelah melakukan sosialisasi dan promosi, baik itu secara kelompok di kantor desa ataupun dengan pendekatan langsung secara personal, petugas bank langsung memberikan formulir permohonan kredit. Lalu calon nasabah yang tertarik meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu mengisi formulir permohonan kredit yang telah diberikan, yang dijelaskan kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
59
“Kita bawa nama instansi, kita perkenalkan diri dari awal. Jadi kalau mereka tertarik dari awal, kita tinggalkan formulir, jadi besok mereka bisa mereka antarkan ke Bank. Tapi kalau mereka belum tertarik ya kita tinggalkan juga berkasnya. Jadi kapan mereka minat bisa langsung ke kantor.” Alur yang dijelaskan di atas merupakan tahapan awal dalam sosialisasi dan promosi kredit yaitu pada tahap pengetahuan dan membujuk calon nasabah. Menurut Rogers (2003), seorang individu akan relatif pasif untuk menyadari adanya pengetahuan mengenai sebuah inovasi jika seorang individu mengetahui inovasi tersebut karena sebuah kebetulan. Tetapi individu lainnya akan meningkatkan kesadaran pengetahuan mereka mengenai sebuah inovasi jika mereka mencari informasi tidak karena kebetulan dan berdasarkan inisiatif sendiri. Setelah menjelaskan informasi mengenai perkreditan di Bank PD BPR Sarimadu, karyawan yang langsung ke lapangan ini membujuk calon nasabah untuk meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu. Pada tahapan ini, biasanya karyawan Bank PD BPR Sarimadu menjelaskan dengan pendekatan personal yaitu dengan menggunakan bahasa Ocu. Pada tahap persuasi, para individu akan dipengaruhi oleh keadaan psikologi dalam memutuskan untuk menggunakan sebuah inovasi (Rogers 2003). Pernyataan kepala bagian kredit ini diperkuat dengan penjelasan dari EP, salah satu nasabah Bank PD BPR Sarimadu yang berjualan motor bekas, “Karyawan Bank Sarimadu yang datang dulu. Cerita-cerita gimana modal saya, terus mereka nawari, mau gak tambahan modal. Dikasinya syarat-syaratnya terus saya diskusi dengan istri. Jaminannya rumah kami sekarang. Alhamdulillah sampai sekarang lancar. Bahkan sekarang udah bisa kerjasama dengan adira untuk kredit honda.”
Hal senada juga diceritakan oleh Nr (pemilik rumah makan) yang didatangi oleh karyawan Bank PD BPR Sarimadu, “Dulu Yudi (karyawan Bank PD BPR Sarimadu) yang datang, pas makan di sini. Dia ngasi tau tentang kredit. Anak-anak itu juga sering pesan makan siang di sini. Kadang nelpon, kadang datang langsung. Selama ni aman aja, ndak pernah ada masalah” Persyaratan yang harus ada dalam komunikasi langsung (tatap muka) adalah antara komunikator dengan komunikannya harus langsung bertemu dan prosesnya dipengaruhi oleh emosi, perasaan diantara kedua pihak. Persyaratan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
60
harus bertemu langsung tatap muka ini karena masing-masing pihak dapat memperoleh umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh komunikator sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebaliknya. Hal ini terkait pula dengan kredibilitas dari komunikator di mata komunikannya dan sebaliknya. Makin tinggi tingkat kepercayaannya, makin tinggi pengaruh komunikator dan/atau sebaliknya (Bungin 2008). Berdasarkan alur tersebut, bentuk komunikasi yang digunakan ketika awal proses sosialisasi dan promosi yaitu bentuk komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung dan tidak langsung dirinci pada Tabel 3. Tabel 3 Bentuk komunikasi pada proses sosialisasi dan promosi kredit pada Bank PD BPR Sarimadu Bentuk komunikasi Komunikasi langsung
Keterangan Petugas Bank PD BPR Sarimadu mendatangi langsung ke tempat usaha calon nasabah.
Petugas Bank PD BPR Sarimadu dengan bantuan perangkat desa (Kepala desa atau sekretaris desa) melakukan sosialisasi dan promosi di balai desa atau tempat yang sudah ditentukan. Calon nasabah mendatangi Bank PD BPR Sarimadu untuk bertanya mengenai proses dan persyaratan pengajuan kredit. Calon nasabah mendapat informasi kredit dari keluarga atau teman yang telah lebih dahulu meminjam di Bank PD BPR Sarimadu Komunikasi tidak Sosialisasi dan promosi melalui langsung media seperti leaflet, brosur, baliho. Sosialisasi dan promosi melalui televisi (menjadi narasumber pada acara perbankan) Sosialisasi dan promosi melalui iklan di radio, televisi dan koran. Menjadi sponsor suatu acara yang diselenggarakan di Kabupaten Kampar (seperti MTQ tingkat Kabupaten Kampar).
Jenis Kredit Kredit modal Kredit kerja umum bakulan √ √
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
61
Komunikasi langsung yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dilakukan oleh pegawai Bank PD BPR Sarimadu khususnya pegawai pada bagian kredit yaitu costumer service, administrasi kredit, analis kredit, bagian penagihan kredit dan kepala bagian kredit. Bagian kredit ini berhubungan langsung dengan calon nasabah dan nasabah kredit dimulai dari proses sosialisasi dan promosi kredit, tahapan penggunaan kredit sampai pada tahapan penagihan kredit. Komunikasi langsung dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dengan pendekatan interpersonal. Terjadi ketika pegawai Bank PD BPR Sarimadu melakukan sosialisasi baik itu secara berkelompok di balai desa maupun ketika kunjungan langsung ke tempat usaha calon nasabah. Komunikasi interpersonal yang terjadi antara calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu dengan pegawai Bank Perusahaan Daerah Sarimadu dilakukan dengan tatap muka. Komunikasi interpersonal dirasa lebih efektif untuk mempertukarkan informasi, membujuk seorang individu untuk membentuk dan mengubah perilaku. Komunikasi interpersonal merupakan pendekatan yang penting untuk membujuk seorang individu untuk mengadopsi inovasi baru (Rogers 2003). Komunikasi langsung digunakan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari calon nasabah dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu. Pada tahap sosialisasi dan promosi kredit, karyawan Bank PD BPR Sarimadu dapat membujuk calon nasabahnya agar meminjam di Bank PD BPR Sarimadu. Calon nasabah juga dapat bertanya langsung apa yang tidak dimengerti dari penjelasan karyawan Bank PD BPR Sarimadu tersebut. Seperti yang diceritakan Nr yang bertanya langsung kepada karyawan Bank PD BPR Sarimadu tentang pinjaman di Bank PD BPR Sarimadu, “Saya ini kan bodoh, jadi gak ngerti dengan istilah-istilah bank. Jadi ya saya tanya-tanya langsung sama yudi waktu dia makan itu. Kalau langsung ke kantor juga agak malu, kan ramai.”
Pernyataan Nr ini menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan karyawan Bank PD BPR Sarimadu adalah dalam bentuk komunikasi langsung dengan pendekatan interpersonal. Percakapan yang terjadi dalam suasana santai dan tidak formal menjadikan calon nasabah lebih leluasa untuk bertanya. Hal ini sama halnya seperti penemuan Sill (1958) dalam Rogers (2003), jika
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
62
kemungkinan adopsi ingin dimaksimalkan, saluran komunikasi yang digunakan harus dengan mempertimbangkan waktu yang sesuai, mulai dari penggunaan media massa sampai pada pendekatan interpersonal. Pada tahapan sosialisasi dan promosi kredit, tidak hanya komunikasi langsung (dengan pendekatan interpersonal) yang dilakukan tetapi juga komunikasi tidak langsung. Bentuk komunikasi tidak langsung yang digunakan Bank PD BPR Sarimadu adalah komunikasi dengan media. Media komunikasi yang digunakan Bank PD BPR Sarimadu adalah dengan media komunikasi pemasaran baik media cetak maupun media elektronik (brosur, baliho, surat kabar, televisi dan radio). Menggunakan media untuk sosialisasi kredit dan produk bank diharapkan dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Sesuai dengan Rogers (2003) yang menyatakan bahwa saluran media massa mampu menjangkau banyak individu penerima karena saluran media massa dapat (1) menjangkau banyak audiens secara cepat; (2) mampu membentuk pengetahuan dan menyebarkan informasi; (3) mampu mengubah perilaku secara perlahan. Komunikasi tidak langsung melalui pemasangan iklan Bank PD BPR Sarimadu pada surat kabar, televisi dan radio tidak mempunyai waktu tetap atau hanya bersifat insidentil. Pemasangan iklan hanya berdasarkan waktu-waktu tertentu ketika diperlukan, misalnya ucapan selamat hari besar keagamaan. Bentuk komunikasi tidak langsung dengan melalui media ini berguna untuk mensosialisasikan produk dan kebijakan baru dari Bank PD BPR Sarimadu. Na pernah dijelaskan oleh costumer service kredit mengenai sosialisasi produk baru Bank PD BPR Sarimadu berupa tabungan khusus pelajar. Selain dijelaskan langsung, pihak Bank PD BPR Sarimadu juga memberikan brosur mengenai jenis tabungan ini. Brosur tersebut menjelaskan mengenai keuntungan menabung di tabungan pelajar, berisi informasi mengenai besarnya bunga dan persyaratan membuka tabungan ini. Hal ini dijelaskan Na sebagai berikut, “Waktu saya datang ke bank, sama anak saya yang masih sekolah. Ada mereka nawari tabungan khusus anak sekolah. Katanya tabungan itu produk baru. Tapi saya lupa apa namanya. Saya juga dikasi brosur tentang tabungan itu.”
Proses komunikasi menggunakan media massa (brosur) pada penjelasan Ibu Na merupakan proses komunikasi melalui satu arah, yaitu dari Bank PD BPR
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
63
Sarimadu kepada Ibu Na dan anaknya. Kalaupun terjadi interkasi antara kedua pihak ini mengenai tabungan tersebut, sifatnya sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rogers (2003) yang menyatakan bahwa penggunaan bentuk komunikasi melalui media relatif penting pada tahapan pemberitahuan informasi baru yang dalam hal ini yaitu simpanan pelajar. Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Rogers (2003) melakukan analisis perbandingan antara penggunaan media massa dan saluran interpersonal dalam pengambilan keputusan dua puluh tiga jenis inovasi di Amerika Serikat, Kanada, India, Bangladesh dan Kolombia. Media massa dinilai lebih penting pada tahap pengetahuan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Brosur tersedia di kantor Bank PD BPR Sarimadu dan juga dibagikan ketika Bank PD BPR Sarimadu mengikuti acara-acara pameran seperti Riau Expo. Baliho dipasang di beberapa sudut di Kabupaten Kampar, misalnya di jalan raya Pekanbaru-Bangkinang. Baliho digunakan untuk mengucapkan selamat hari besar keagamaan, memperkenalkan produk layanan baru yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu sehingga mengingatkan konsumen atas keberadaan Bank PD BPR Sarimadu. Iklan Bank PD BPR Sarimadu meliputi iklan pada surat kabar Harian Riau Pos, Harian Riau Mandiri, Harian Riau Tribun, Azzam, radio Soreram, dan di televisi lokal Riau yaitu RTv. Selain iklan, sosialisasi yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu adalah dengan mensponsori suatu acara, misalnya acara Ochu Baghandu yang ditayangkan di RTv. Acara Ocu Baghandu yaitu acara yang menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Hal ini seperti disampaikan oleh SH, Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Salah satu cara kita mengenalkan BPR adalah dengan mengikuti acara TV yaitu Ocu baghandu, yaitu acara yang menampilkan lagulagu Ocu (lagu daerah Kampar). Dengan ikut pada acara itu kami berharap dapat masuk melalui budaya daerah sehingga akan lebih mudah diingat.”
Adanya acara Ocu Baghandu ini juga direspon positif oleh masyarakat Kampar, khususnya calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu, dimana mereka tertarik menggunakan fasilitas kredit seperti yang dikatakan Ibu Iy, seorang pedagang kue keliling,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
64
“Waktu itu saya melihat acara Ocu baghandu, saya liat disponsori BPR ini. Jadi saya coba langsung ke sana, pertama tanya aja dulu. Setelah itu baru saya ceritakan pada suami tentang rencana meminjam di sana. Abang saya juga sudah ada yang pernah pinjam, dia juga cerita-cerita tentang kredit mingguan itu.”
Melalui media BPR yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tidak hanya dalam bentuk iklan saja, tetapi juga dalam bentuk artikel tentang aktivitas perbankan yang dilakukan oleh Bank PD BPR Sarimadu, maupun keberhasilankeberhasilan yang dicapai oleh Bank PD BPR Sarimadu. Pemasangan iklan di yellow pages (buku telepon) dilakukan secara teratur dan kontiniu yaitu sekali setahun. Media komunikasi yang digunakan oleh Bank PD BPR Sarimadu adalah dalam bentuk kombinasi, sangat jarang bank menggunakan media tunggal dalam aktivitas komunikasi. Memadukan media komunikasi ini menjadi cara termudah bagi Bank PD BPR Sarimadu untuk memaksimalkan tingkat sosialisasi dan promosi produk-produk Bank PD BPR Sarimadu, khususnya perkreditan. Kombinasi media yang biasa digunakan pada jenis kredit modal kerja umum adalah periklanan dengan media langsung (costumer service), periklanan dengan mensponsori suatu acara. Kombinasi penggunaan media ini misalnya iklan yang dipasang bank baik di surat kabar, televisi lokal maupun radio, calon nasabah datang dan bertanya lebih lanjut mengenai iklan yang dilihatnya. Selanjutnya costumer service melayani pertanyaan-pertanyaan ini dan terjadilah sosialisasi dan promosi produk-produk yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu. Dampak dari kombinasi media dan usaha yang dilaksanakan bank ini misalnya peningkatan jumlah kredit yang disalurkan yaitu pada tahun 2005 berjumlah Rp. 41.958.858.000,- menjadi Rp. 70.079.386.000,- pada tahun 2006. Kombinasi penggunaan media iklan dengan mensponsori acara yaitu pada saat acara MTQ Kabupaten Kampar, Bank PD BPR Sarimadu ikut mensponsori acara tersebut dan adanya baliho acara yang menyebutkan Bank PD BPR Sarimadu sebagai sponsor acaranya. Bentuk komunikasi yang digunakan untuk jenis kredit bakulan adalah penggunaan komunikasi langsung baik itu melalui costumer service maupun melalui petugas-petugas dari Bank PD BPR Sarimadu yang langsung ke pasarpasar dan tempat usaha calon nasabah lainnya. Untuk jenis kredit bakulan, media
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
65
iklan tidak digunakan karena Bank PD BPR Sarimadu melihat persaingan yang kuat khususnya untuk nasabah yang ada di pasar-pasar. Persaingan tersebut yaitu dengan tukang kredit keliling yang selalu ada di pasar, mereka langsung mendatangi pedagang untuk menawarkan pinjaman. Oleh karena itu, Bank PD BPR Sarimadu menilai bahwa pendekatan personal dan langsung yang lebih cocok digunakan untuk kredit bakulan ini. Hal ini sesuai dengan Suharto (1985) dalam buku Mengenal Bank Perkreditan Rakyat Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang menyatakan bahwa bank perkreditan rakyat harus melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah dan sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah orang-orang yang sederhana. Bank perkreditan rakyat mula-mula diadakan untuk membebaskan para pegawai kecil dan petani dari ikatan hutang dan modal dari para rentenir dan pengijon. Setelah terjadi tahap sosialisasi dan promosi, para calon nasabah ada yang memutuskan untuk mengajukan kredit pada Bank PD BPR Sarimadu, ada pula yang tidak tertarik untuk mengajukan permohonan kredit. Seperti penjelasan SY, Kepala seksi kredit Bank PD BPR Sarimadu cabang Pekanbaru, “Jadi kalau permohonan udah masuk ke cs terus di register terus cs memberikan ke analis kredit. Terus si analis ke lapangan. Liat kelayakan usaha. Biasanya diliat karakter orang itu. Yang 5 c itulah. Nanti dirapatkan berdasarkan hirarkinya, dari analis, kasi, kabag sampai ke direksi.”
Setelah permohonan yang diajukan nasabah disetujui oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu, maka costumer service kredit menghubungi calon nasabah melalui telepon. Calon nasabah datang ke kantor Bank PD BPR Sarimadu sesuai dengan kesepakatan jadwal yang telah dibuat. Setelah itu, dilakukan perjanjian (akad) kredit dengan disaksikan suami/istri calon nasabah dan perwakilan pihak bank. Untuk jumlah tertentu, diikutsertakan pula notaris dalam pembuatan akad kredit. Setelah perjanjian atau akad kredit dilaksanakan, maka dilakukan pencairan dana pinjaman nasabah melalui rekening milik nasabah yang ada di Bank PD BPR Sarimadu. Setelah melakukan sosialisasi, baik itu secara kelompok di kantor desa ataupun dengan pendekatan langsung secara personal, petugas bank langsung memberikan form permohonan kredit. Lalu calon nasabah yang tertarik
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
66
meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu mengisi formulir permohonan kredit yang telah diberikan. Setelah semua persyaratan dipenuhi oleh calon nasabah, aktor dari pihak bank yang berperan adalah bagian administrasi kredit. Administrasi kredit berperan mengkonfirmasi kelengkapan data calon nasabah. Setelah semua persyaratan lengkap, pihak analis akan mendatangi calon nasabah untuk menganalisis kepemilikan jaminan dan keadaan usaha calon nasabah. Hasil analisis ini akan dibawa ke rapat komisi kredit. Setelah usaha diputuskan layak diberikan kredit, maka terjadilah pencairan dana kredit (Gambar 13). Mengisi Form Pengajuan Kredit
Calon Nasabah
Melengkapi persyaratan: - Identitas - Surat izin usaha - Jaminan
Tidak
Persyaratan lengkap ? Ya
Tidak
Penyerahan dokumen ke Bank PD. BPR Sarimadu
Konfirmasi Data / dokumen Adm Kredit Persyaratan lengkap ? Ya Kunjungan ke tempat usaha nasabah Analis Kredit Analisa Kredit kelayakan 5 C
Rapat komisi kredit Bagian kredit
Ya Persetujuan kredit dan menghubungi nasabah
Gambar 13 Tahapan alur pemberian kredit pada Bank PD BPR Sarimadu Sumber : Bank PD BPR Sarimadu
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
67
Setelah dilakukan pencairan dana kredit melalui rekening milik nasabah, maka selanjutnya nasabah berkewajiban membayar angsuran kredit pada minggu berikutnya untuk jenis kredit bakulan dan pada bulan berikutnya untuk jenis kredit modal usaha umum. Komunikasi yang terbentuk ketika penggunaan kredit ini adalah bentuk komunikasi langsung. Karena nasabah mempunyai kewajiban untuk membayar tagihan kredit. Akan tetapi ketika terjadi masalah dan penagihan kredit harus dilakukan karena adanya tunggakan kredit, maka komunikasi yang terjadi dapat berbentuk komunikasi transaksional dimana akan ada transaksitransaksi mengenai kesepakatan jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh nasabah. Pada tahap penagihan kredit yang bermasalah komunikasi sangat berperan demi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh nasabah, baik itu kebijakan untuk penambahan waktu untuk pembayaran, penambahan kredit (injeksi) bahkan sampai kepada keputusan tegas dari pihak Bank PD BPR Sarimadu untuk menyita jaminan milik nasabah. Bentuk komunikasi pada saat penggunaan dan penagihan kredit modal kerja umum dan kredit bakulan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Bentuk komunikasi pada tahap penggunaan dan penagihan kredit di Bank PD BPR Sarimadu Bentuk Komunikasi Komunikasi langsung Komunikasi tidak langsung
Jenis Kredit Kredit modal Kredit Bakulan kerja umum Melalui costumer √ service (CS) Penagihan melalui √ petugas di lapangan Penagihan melalui √ surat dan telepon. Keterangan
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Pada saat penggunaan dan penagihan kredit seperti yang terlihat pada Tabel 4, bentuk komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung dan tidak langsung. Jika nasabah langsung mengantarkan angsuran tagihan kreditnya ke kantor Bank PD BPR Sarimadu, maka komunikasi langsung yang terbentuk dilakukan adalah costumer service dan bagian administrasi kredit dengan nasabah. Tetapi jika angsuran kredit harus dijemput ke tempat usaha atau rumah nasabah,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
68
maka komunikasi langsung dilakukan oleh petugas penagihan kredit dan nasabah. Jika terjadi keterlambatan atau adanya tunggakan kredit, maka pihak Bank PD BPR Sarimadu melalui costumer service kredit akan menghubungi nasabah melalui telepon dan surat. Tetapi jika tidak ada tanggapan dari nasabah, maka petugas penagihan akan langsung mendatangi tempat usaha dan rumah tempat tinggal nasabah. Seperti yang dijelaskan oleh YP (bagian penagihan kredit) Bank PD BPR Sarimadu, “ Dari bagian administrasi kita mengetahui siapa saja yang terlambat dan menunggak pembayarannya. Kita hubungi dulu via telpon. Jika tidak juga bisa, kami bagian penagiahan akan langsung mendatangi nasabah itu. Hal ini untuk menghindari nasabah yang mangkir dari pembayaran angsuran. Jadi tugas bagian penagihan bisa juga untuk kredit modal kerja umum, gak cuma untuk kredit bakulan.”
Jika terjadi keterlambatan, selain komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung juga terjadi yaitu melalui pengiriman surat ke alamat nasabah yang bersangkutan. Jika surat telah dikirimkan, tetapi tidak ada tanggapan dari nasabah, maka bagian penagihan akan langsung ke tempat usaha atau rumah nasabah bahkan bisa terjadi penarikan dan pelelangan agunan. Isi pesan yang dikomunikasikan Isi pesan yang dikomunikasikan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu untuk kedua jenis kredit yaitu mengenai persyaratan peminjaman, suku bunga, cara pembayaran, maksimal besarnya pinjaman, jangka waktu pembayaran serta keunggulan dan kemudahan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu. Proses sosialisasi dan promosi ini dapat dilakukan di tempat usaha calon nasabah ataupun di balai desa untuk jenis kredit modal kerja umum dan datang langsung ke tempat usaha calon nasabah untuk jenis kredit mikro bakulan. Cara pembayaran yang dapat dilakukan di kantor Bank PD BPR Sarimadu dan juga dapat dijemput oleh pegawai Bank PD BPR Sarimadu. Pemakaian
bahasa
daerah
yaitu
Bahasa
Ocu
digunakan
untuk
mempermudah komunikasi dengan calon nasabah baik pada komunikasi tatap muka maupun pada iklan di radio. Penggunaan Bahasa Ocu diharapkan mengurangi jarak antara karyawan Bank PD BPR Sarimadu dengan calon nasabah. Penggunaan bahasa yang sama dapat memudahkan komunikasi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
69
subkultural (DeVito 1997). Persamaan bahasa ini merupakan satu aspek penting dalam pertukaran informasi. Agar pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi dapat saling memahaminya dan karenanya berkomunikasi dengan efektif, mereka harus memiliki sesuatu yang kurang lebih sama dengan latar belakang dan pengalaman. Rogers (2003), meneybut kesamaan ini dengan homofili. Komunikasi bersifat homofili terjadi bila derajat pasangan perseorangan yang berinteraksi memiliki kesamaan sifat. Sedang komunikasi bersifat heterofili terjadi bila derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifat tertentu. Penggunaan bahasa ini akan memberikan kesan kekeluargaan. Selain pengggunaan bahasa daerah, kemudahan yang diberikan adalah dengan menjemput tagihan ke tempat usaha nasabah atau yang disebut sistem jemput bola. Kemudahan ini seperti yang disampaikan oleh Kasi Kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Salah satu cara kami untuk mempertahankan nasabah adalah dengan melakukan layanan jemput angsuran. Secara rutin kami mengunjungi nasabah, kami menjemput langsung angsuran mereka. Kami di sini menyebutnya sistem jemput bola. Karena mereka kan banyak pedagang, jadi agak susah meluangkan waktu hanya untuk mengantar angsuran ke bank.”
Nasabah kredit bakulan yang merupakan pedagang kecil bahkan padagang kaki lima di pasar-pasar melakukan pembayaran kredit setiap minggunya. Pedagang kecil dan kaki lima ini memiliki jumlah modal yang relatif kecil, dengan jaminan yang terbatas. Oleh karena itu diperlukan sistem pembayaran khusus yang tidak sama dengan kredit yang diberikan oleh bank pada umumnya. Pembayaran kredit pada setiap awal minggu ini agar jumlah pembayaran tidak memberatkan bagi nasabah. Hal ini dimaksudkan agar pedagang dan pengusaha kecil tersebut terlepas dari para pelepas uang yaitu rentenir dan pengijon yang banyak di pasar. Cara pembayaran ini dilakukan karena pada umumnya pembayaran kredit dari tukang kredit di pasar dilakukan setiap minggunya. Pihak Bank PD BPR Sarimadu juga melakukan pembicaraan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh nasabah. Pihak Bank PD BPR Sarimadu juga terus memantau dan mengawasi kegiatan usaha nasabah. Pendekatan dilakukan sedini mungkin untuk menghindari tunggakan angsuran kredit para
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
70
nasabah. Tetapi jika ada nasabah yang mengalami masalah dalam pembayaran kredit, pihak Bank akan langsung melakukan pendekatan personal dengan langsung mengunjungi tempat usaha bahkan rumah tempat tinggal nasabah. Setelah diketahui penyebab masalah keterlambatan pembayaran kredit ini, jika ternyata masalah terletak pada usaha yang memang sedang sepi pembeli, maka pihak bank dengan berbagai pertimbangan akan memberikan tambahan modal (injeksi) agar menyelamatkan usaha nasabah tersebut. Pemberian tambahan modal ini tentunya dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti record pembayaran nasabah tersebut sebelumnya. Jika sebelumnya nasabah tersebut tidak pernah bermasalah dalam pembayaran kredit, maka kemungkinan untuk mendapatkan keringanan dalam hal waktu dan tambahan modal akan lebih dipermudah. Isi pesan yang dikomunikasikan pada tahap sosialisasi dan promosi kredit dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Isi pesan pada proses sosialisasi dan promosi kredit di Bank PD BPR Sarimadu Isi Pesan
Jenis Kredit Kredit modal Kredit Bakulan kerja umum sistem √ -
Kredit modal kerja umum dengan pembayaran yaitu per bulan Kredit bakulan dengan sistem pembayaran perminggu. Persyaratan pengajuan kredit. Keunggulan dan kemudahan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu untuk calon nasabah. Besarnya plafon kredit yang diberikan. Besar suku bunga kredit, dan batas waktu maksimal pembayaran. Sosialisasi dan promosi dilakukan dengan tujuan pemberian kredit guna meningkatkan dan mengembangkan berbagai usaha masyarakat.
-
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD Sarimadu dan Nasabah (2010)
Isi pesan yang dikomunikasikan pada saat penggunaan dan penagihan kredit adalah sama untuk kedua jenis kredit tersebut. Hal yang dibicarakan antara lain dijelaskan dalam Tabel 6.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
71
Tabel 6 Isi pesan pada saat penggunaan dan penagihan kredit di Bank PD BPR Sarimadu Jenis Kredit Kredit modal Kredit Bakulan kerja umum Jalan keluar bersama ketika terjadi keterlambatan √ √ Jumlah angsuran kredit yang harus dibayarkan. √ √ Waktu jatuh tempo pembayaran. √ √ Besarnya tunggakan dan denda kredit ketika terjadi √ √ keterlambatan pembayaran kredit. Isi Pesan
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD Sarimadu dan Nasabah (2010)
Nasabah yang telah hampir lunas pembayaran kreditnya, pihak Bank PD BPR Sarimadu juga melakukan pendekatan agar nasabah kembali meminjam dan menambah plafon kredit yang diajukan. Pendekatan personal dengan cara membujuk kembali dilakukan. Hanya saja perbedaannya, persyaratan untuk peminjaman kembali akan lebih mudah daripada peminjaman sebelumnya. Selain peminjaman kembali dengan jumlah tetap, nasabah juga diberi kesempatan untuk penambahan plafon pinjaman dari pada peminjaman sebelumnya. Penambahan jumlah plafon kredit ini diharapkan dapat membantu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha nasabah. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Kabag Kredit Bank PD BPR Sarimadu berikut ini, “Kita tetap melaksanakan pengawasan, pembinaan, penagihan. Pembinaan itu dalam bentuk yang luas, biasanya kita datangi nasabah itu baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil. Yang macet juga kita lakukan pembinaan. Kita tawarkan seperti ini kalau lancar, terus kalau macet bisa kita re schedulling, misalnya mereka mampu cuma lima ratus atau sejuta atau kita perpanjang masa peminjaman, kita injeksi. Kemaren dengan modal segitu belum cukup, kita tambah lagi, berdasarkan analisis kitalah pokoknya.”
Aktor yang Berkomunikasi Aktor yang melakukan proses komunikasi pada sosialisasi dan promosi, penggunaan serta penagihan kredit adalah pihak Bank PD BPR Sarimadu, perangkat desa dan calon nasabah serta nasabah. Pihak Bank PD BPR Sarimadu yang melakukan sosialisasi kredit adalah semua karyawan Bank PD BPR Sarimadu, mulai dari bagian kredit sampai pada cleaning service. Sedangkan pada saat penggunaan dan penagihan kredit yaitu administrasi kredit, costumer service, analis dan penagihan kredit. Aktor-aktor ini bisa berperan sebagai pengirim maupun penerima pesan. Aktivitas para aktor ini bervariasi, mulai dari proses
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
72
sosialisasi dan promosi yaitu memberikan informasi yang dilakukan pihak Bank PD BPR Sarimadu ketika proses sosialisasi dan promosi, mencari informasi kredit yang dilakukan oleh calon nasabah sampai pada ketika calon nasabah telah memutuskan menggunakan kredit yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu. Tabel 7 menunjukkan aktor-aktor yang berperan dalam aktivitas komunikasi Bank PD BPR Sarimadu. Kriteria khusus dari petugas lapangan adalah jujur, pandai berkomunikasi, dan pekerja keras. Petugas lapangan merupakan orang yang menjadi pelaku utama dalam proses komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu. Karena para petugas lapangan ini langsung berhubungan dengan calon nasabah dan nasabah. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komuniktor sangat penting peranannya, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu seorang komunikator harus terampil berkomunikasi dan juga kaya ide serta penuh daya kreativitas (Cangara 2004). Jika ada penyelewengan data dan dana dari petugas yang melakukan di lapangan, maka Bank PD BPR Sarimadu akan langsung memberi sanksi tegas kepada karyawan tersebut. Berdasarkan penjelasan SH, kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu. “Sanksi bagi karyawan kalau ketauan ada intervensi, harus langsung berhenti. Usahanya gak bagus dibilang bagus oleh analis. Mereka harus langsung berhenti. Pihak penagih juga gitu, gak boleh menahan dana. Harus langsung dikasi pada hari yang sama. Sehari wajarlah, tapi kalau udah dua atau tiga hari itu yang ndak boleh.”
Tabel 7 Aktor yang berperan dalam aktivitas komunikasi Bank PD BPR Sarimadu Jenis kredit Aktor Keterangan Kredit modal Kredit bakulan kerja umum Pihak Bank PD Costumer Service (CS) √ √ BPR Sarimadu Administrasi kredit √ √ Analis kredit √ √ Penagihan kredit √ √ Kepala seksi/bagian kredit √ √ Pimpinan Bank PD BPR √ √ Sarimadu Perangkat desa Kepala desa atau sekretaris √ desa dengan mengumpulkan masyarakat di balai desa Calon Nasabah Pedagang / kaki lima √ √ Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
73
Pendidikan pegawai Bank PD BPR Sarimadu adalah sarjana, SMA, SMP dan SD. Karyawan dengan tingkat pendidikan SMP dan SD masing-masing berjumlah satu orang yang merupakan karyawan bagian cleaning service. Walaupun bertugas pada bidang kebersihan, karyawan ini juga boleh melakukan sosialisasi dan promosi kredit Bank PD BPR Sarimadu. Selain pendidikan formal yang ditempuh para karyawan, untuk meningkatkan kemampuan karyawan Bank PD BPR Sarimadu juga mengadakan pendidikan non formal berupa pelatihan baik intern perusahaan maupun ekstern perusahaan. Pendidikan intern pegawai Bank PD BPR Sarimadu yaitu : 1. Sosialisasi Surat Keputusan (SK) Direksi dan aplikasi perbankan 2. Penanganan kredit bermasalah 3. Analisis kredit mikro 4. Service Excellent 5. Akuntansi Bank PD BPR Sarimadu. Pendidikan eksternal bagi pegawai adalah pelatihan gabungan pegawai berbagai bank baik untuk lingkup Provinsi Riau maupun Nasional. Pendidikan ekstern yang pernah diikuti karyawan Bank PDBPR Sarimaduantara lain : 1. Sosialisasi tata kelola operasional bank yang sehat 2. Know Your Consumer (KYC) dan Tindak Pidana Pencucian Uang 3. Hukum jaminan kredit 4. Akuntansi Bank Dasar 5. The Journey of Superior Service 6. Analis kredit Karyawan Bank PD BPR Sarimadu yang bertugas di kantor adalah karyawan perempuan dan untuk di lapangan adalah karyawan laki-laki. Pembagian kerja menurut jenis kelamin ini dengan pertimbangan mobilitas yang tinggi di lapangan dan cocok dilakukan oleh karyawan laki-laki. Karyawan Bank PD BPR Sarimadu berasal dari daerah setempat, sehingga menguasai lokasi dan karakteristik masyarakat yang ada, bahasa setempat dan menunjang kemudahan untuk mengidentifikasi calon nasabah. Jika tidak berasal dari daerah setempat, salah satu persyaratan menjadi pegawai adalah menguasai lokasi daerah di mana Bank PD BPR Sarimadu berdiri. Prinsip kesamaan ini berdasarkan pada prinsip
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
74
dasar dalam komunikasi antar manusia, yaitu prinsip homofilus. Menurut Rogers (2003), homofili adalah derajat dimana sepasang individu atau lebih yang berkomunikasi dengan cara yang sama. Kesamaan ini bisa saja pada atribut tertentu, seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial ekonomi, dan kesukaannya. Perangkat desa berperan dalam proses sosialisasi dan terbatas hanya memberikan informasi tentang calon nasabah potensial bagi Bank PD BPR Sarimadu. Perangkat desa ini adalah kepala desa dan sekretaris desa setempat. Adanya data calon nasabah potensial dari kantor desa ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah Bank PD BPR Sarimadu untuk mendapatkan calon nasabah. Setelah data didapatkan, masyarakat dikumpulkan di balai desa dan pegawai Bank PD BPR Sarimadu akan menjelaskan mengenai pemberian kredit. Nasabah Bank PD BPR Sarimadu umumnya sudah berkeluarga dengan mata pencaharian kebanyakan adalah pedagang. Berdasarkan wawancara dengan nasabah, diketahui bahwa mereka telah mulai meminjam kredit pada Bank PD BPR Sarimadu sejak tahun 2002. Data nasabah yang diwawancarai terlihat pada Tabel 8 dan 9. Pendapat nasabah yang diwawancarai ketika melakukan transaksi di Bank PD BPR Sarimadu mengatakan bahwa persyaratan peminjaman di Bank PD BPR Sarimadu relatif mudah untuk dipenuhi. Dari 29 nasabah yang diwawancarai, 14 orang diantaranya menyatakan pelayanan adalah hal pertama yang menjadi alasan menggunakan kredit, lalu 10 orang menyatakan meminjam di Bank PD BPR Sarimadu karena persyaratan yang mudah dipenuhi dan selanjutnya 5 orang menyatakan karena alasan suku bunga yang rendah. Tabel 8 Data nasabah kredit bakulan yang diwawancarai No 1. 2. 3.
Nama Iy AR Er
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan √ √ √
4.
ER
√
5. 6. 7.
Ds RC Sm
√ √
Umur
Pekerjaan
28 43 50
Penjual kue Penjual sayur Pemilik warung Pemilik warung Penjual kue Penjual pulsa Penjual ikan
38 √
25 24 35
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
75
Tabel 9 Data nasabah modal kerja umum yang diwawancarai No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Nama LH AP Na EP El Df JI Jf Hi Nb SE Sy Zl JH Hi Ra SM Nr Ms Sm Ma MD
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Umur 38 39 41 43 48 29 33 44 45 42 30 49 25 28 32 30 36 42 57 45 47 35
Pekerjaan Pemilik warung Pemilik warung Penjual pakaian Jual motor bekas Bengkel Bengkel Penjual pakaian Pemilik warung Pemilik warung Penjual pakaian Pemilik warung Pemilik warung Gudang kayu Gudang kayu Pemilik warung Pemilik warung Pemilik warung Rumah makan Pemilik warung Rumah makan Rumah makan Pemilik fotokopi
Tidak seperti nasabah bank pada umumnya yang menjadikan bunga adalah kriteria utama pengambilan kredit, nasabah Bank PD BPR Sarimadu lebih mengutamakan pelayanan dan persyaratan. Hal ini disebabkan nasabah ingin mendapatkan bantuan modal dengan mudah dengan persyaratan yang tidak menyulitkan. Seperti yang dinyatakan Hi dalam wawancara di Bank PD BPR Sarimadu, “Saya liat pelayanan BPR beda dengan bank lain. Disini seperti keluarga, karyawannya juga pakai bahasa Ocu, jadi gak malu bicara. Mereka juga mau jemput ke rumah kalau saya gak bisa ke sini ngantar angsuran. Kalau persyaratan kredit, sama jugalah dengan bank lain. Jadi gak ada masalah.”
Hal senada juga dijelaskan oleh LH, seorang nasabah pemilik warung harian, “Saya ini pedagang barang harian, hanya jualan di kios depan rumah. Jaga warung sekalian ngerjakan kerjaan rumah, ya masak, ngurus
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
76
rumah, ngurus anak. Jadi susah kalau mau keluar rumah. Makanya kalau membayar kredit saya sangat terbantu karena ada yang bisa jemput. Kan kalau di bank lain belum tentu bisa. Makanya saya minjam di sini.”
Para nasabah mengatakan bahwa hal tersebut sangat membantu para nasabah dalam berusaha. Karena nasabah kredit bakulan ini sebagian besar adalah pedagang di pasar atau pedagang kaki lima sehingga para nasabah sangat terbantu jika petugas bank yang langsung datang. Tetapi para nasabah dapat menghubungi siapa saja karyawan Bank PD BPR Sarimadu, walaupun karyawan Bank PD BPR Sarimadu yang datang menjemput angsuran tidak selalu orang yang sama. Seperti penjelasan JH, “Kalau ndak sempat ngantar, saya biasanya nelpon atau sms bang yopi. Tapi yang jemput bisa juga bukan bang Yopi.”
Walaupun selama ini JH puas dengan pelayanan dari Bank PD BPR Sarimadu, ada juga hal yang membuat JH tidak puas. Hal tersebut diceritakannya sebagai berikut, “Dulu pernah saya sudah telpon ke BPR minta tolong dijemput angsuran ke gudang. Karena saya tidak sempat ngantar sendiri. Tapi udah dua hari gak juga dijemput. Terus saya malah ditelpon bilang angsuran saya sudah jatuh tempo dan kena denda. Ya saya sempat marah lah jadinya.”
Bank PD BPR Sarimadu juga membantu nasabah untuk membiasakan diri menabung. Setiap nasabah membayar kreditnya, nasabah juga langsung menabung. Karena pembayaran kredit tersebut digenapkan dan sisa penggenapan tersebut akan dimasukkan ke tabungan nasabah. Sehingga pada akhir pembayaran kredit para nasabah juga akan mempunyai tabungan walaupun dengan jumlah yang cukup kecil. Hal ini sesuai dengan tugas bank perkreditan rakyat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bahwa tugas bank perkreditan rakyat adalah memberikan bantuan kredit kepada pedagang/pengusaha kecil di pasar-pasar dan di desa-desa. Selain itu, bank perkreditan rakyat juga berperan menghimpun dana masyarakat berupa tabungan dan deposito berjangka (Suharto 1985). Frekuensi Berkomunikasi Waktu merupakan elemen yang berperan dalam proses komunikasi. Secara umum tidak ada jadwal yang ditetapkan
secara khusus oleh Bank PD BPR
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
77
Sarimadu dalam proses sosialisasi dan promosi. Proses sosialisasi dan promosi dapat terjadi di kantor Bank PD BPR Sarimadu setiap hari melalui costumer service dan karyawan bagian kredit lainnya. Namun demikian, ketika sudah sampai pada saat penggunaan dan penagihan, frekuensi komunikasi telah memiliki jadwal tetap (Tabel 10). Tabel 10 Frekuensi komunikasi pada saat penagihan dan penggunaan kredit yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu Waktu Setiap bulan
Setiap minggu
Jenis Kredit Keterangan Kredit modal Kredit kerja umum Bakulan Nasabah datang ke Bank PD √ BPR Sarimadu. Ke tempat usaha atau rumah √ nasabah. Ke tempat usaha atau rumah √ nasabah.
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Kedua jenis kredit yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu memiliki jadwal pembayaran tetap yang berlainan. Frekuensi komunikasi yang dilakukan pada jenis kredit modal kerja umum adalah sekali sebulan dan untuk jenis kredit bakulan dilakukan jadwal tetap dengan frekuensi sekali seminggu seperti yang dijelaskan Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Untuk kredit modal kerja biasanya rutin setiap bulan waktu mereka mengangsur kreditnya tapi untuk kredit bakulan biasanya tiap minggu kita kunjungi ke pasar atau tempat usaha lain. Pokoknya rutin kita kunjungi supaya kita cepat tau kalau ada masalah. Kita tetap melaksanakan pengawasan, pembinaan, penagihan. Pembinaan itu dalam bentuk yang luas, biasanya kita datangi nasabah itu baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil.”
Walaupun sudah ada frekuensi berkomunikasi tetap untuk jenis kredit modal kerja umum dan kredit bakulan, nasabah boleh datang atau menelepon ke Bank PD BPR Sarimadu jika ada permasalahan atau hal yang ditanyakan. Nasabah boleh menelepon ke kantor ataupun kepada karyawan yang mereka kenal. Tetapi dalam hal pengambilan kredit ke rumah, yang berkewajiban mengambil tetap petugas lapangan yang bertugas sebagai penagih kredit. Seperti yang dijelaskan Kepala seksi kredit Bank PD BPR Sarimadu,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
78
“Nasabah boleh menelepon, misalnya mereka minta ditunda beberapa hari. Tapi kita tetap liat ke lapangan, kita liat kondisinya seperti apa. Misalnya mereka bilang tolonglah bulan depan bayarnya, anak saya kecelakaan. Benar atau ndak yang mereka bilang tu. Tapi keterlambatan itu ada dendanya.”
Jenis Hubungan Knapp (1984) dan Knapp & Vangelisti (1992) dalam Tubbs dan Moss (2005) menyatakan bahwa hubungan berkembang hingga suatu puncak untuk kemudian menurun lagi, “menuju kebersamaan” (coming together) dan “menuju perpisahan” (coming apart). Pada setiap tahap dalam suatu hubungan, komunikasi memainkan peran yang berbeda. Selama tahap-tahap awal, komunikasi ditujukan untuk mengenal orang lain sehingga keputusan-keputusan mengenai hubungan tersebut dapat dibuat, apakah hubungan tersebut dapat diteruskan dan harus seberapa dekat hubungan tersebut dijalani. Beberapa
nasabah
yang
diwawancarai
menjelaskan
bahwa
sifat
kekeluargaan para karyawan bank menjadikan mereka nyaman, bahkan para nasabah menyatakan tertarik untuk mengajak teman atau saudara mereka untuk menabung dan menggunakan kredit Bank PD BPR Sarimadu. Jenis hubungan yang tercipta dalam proses komunikasi ini dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Jenis hubungan yang tercipta dalam proses komunikasi di Bank PD BPR Sarimadu Jenis hubungan Hubungan formal
Hubungan informal
Jenis Kredit Kredit modal Kredit kerja umum Bakulan Ketika berlangsung √ sosialisasi dan promosi di balai desa. Ketika penagihan dilakukan √ √ pada nasabah yang terlambat melakukan pembayaran kredit. Ketika sosialisasi dan √ √ promosi di tempat usaha calon nasabah. Keterangan
Sumber : Wawancara dengan karyawan dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
79
Dari Tabel 11, terlihat bahwa ketika proses sosialisasi dan promosi untuk jenis kredit modal kerja umum adalah hubungan formal dan informal. Hubungan formal terjadi pihak Bank PD BPR Sarimadu mensosialisasi dan promosikan kredit di kantor balai desa. Hubungan informal terjadi ketika pihak Bank PD BPR Sarimadu mendatangi langsung (door to door) ke tempat usaha calon nasabah. Hubungan yang tercipta pada jenis kredit bakulan antara pihak Bank PD BPR Sarimadu adalah hubungan informal dan hubungan interpersonal karena pihak bank langsung mendatangi calon nasabah di pasar dan tempat usaha lainnya. Komunikasi dengan pendekatan hubungan informal dan interpersonal dirasakan lebih efektif digunakan. Taylor et al. (1977) dalam Rakhmat (2005) menyatakan komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik di antara komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, dan paling cermat tidak akan menghindari kegagalan jika terjadi hubungan yang buruk. Proses sosialisasi dan promosi ini merupakan proses informatif dan persuasif. Proses informatif
yaitu Bank PD BPR Sarimadu berusaha
memperkenalkan produk-produk khususnya kredit kepada calon nasabah. Dan proses persuasif yaitu dengan berusaha meyakinkan calon nasabah bahwa produk dan jasa yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu mempunyai kualitas yang terjamin dan paling cocok dengan calon nasabah, khususnya untuk jasa kredit yang diberikan yang disesuaikan dengan target. Pendekatan yang dilakukan dalam proses sosialisasi dan promosi ini adalah pendekatan personal, bahkan dengan menggunakan bahasa daerah agar calon nasabah kredit bakulan yang merupakan pedagang kecil di pasar-pasar mengerti istilah-istilah yang dijelaskan petugas Bank PD BPR Sarimadu. Tahapan selanjutnya yaitu penggunaan dan penagihan kredit akan terbentuk jenis hubungan kerjasama formal. Hubungan kerjasama ketika nasabah tidak bermasalah dalam pembayaran angsuran kredit. Kerjasama yang terbentuk misalnya ketika nasabah modal kerja umum ini tidak sempat untuk mengantar langsung angsuran kredit mereka ke kantor Bank PD BPR Sarimadu atau ketika
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
80
nasabah meminta penundaan pembayaran angsuran ketika terjadi keterlambatan, seperti yang dijelaskan Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Kalau untuk yang lancar kita datangi juga, kita tanya-tanya juga masalahnya. Terus kita tawari lagi. Siapa tau dia mau nambah lagi. Kita bilang mungkin bapak bisa tambah lagi ni, bisa ekspansi. Pandaipandai kita lah membujuknya. Nasabah boleh menelepon, misalnya mereka minta ditunda beberapa hari. Jadi ada hubungan kerjasama lah kita dengan nasabah itu. Tapi kita tetap liat ke lapangan, kita liat kondisinya seperti apa. Misalnya mereka bilang tolonglah bulan depan bayarnya, anak saya kecelakaan. Benar atau ndak yang mereka bilang tu. Tapi keterlambatan itu ada dendanya.”
Salah satu nasabah JH (pemilik gudang kayu) yang pernah mengalami keterlambatan pembayaran angsuran menjelaskan, “Saya ikut abang yang pernah pinjam. Katanya ndak susah, Cuma lengkapi syarat, terus mereka liat usaha kita. Usaha saya kan gudang kayu, jadi memang perlu modal agak besar. Tapi sekarang, agak susah cari kayu. Kadang ada juga telat bayar angsuran. Tapi selalu koordinasi dengan orang di bank. Saya jelaskan kenapa telat, mereka liat ke tempat saya langsung, cerita-cerita. Makanya saya tetap pinjam di sini. Mereka gak langsung main ambil jaminan aja”
Selain melakukan kunjungan rutin serta pengawasan, Bank PD BPR Sarimadu juga melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat. Pendekatan ini dilakukan dengan cara pemberian santunan kepada anak yatim di daerah sekitar kantor Bank PD BPR Sarimadu pada bulan Ramadhan setiap tahunnya. Seperti yang diceritakan seorang nasabah Bank PD BPR Sarimadu (Ms) yang juga pernah menjadi sekuriti di Bank PD BPR Sarimadu, “Kalau pada hari lebaran, setau saya ada juga parsel untuk orang tertentu, terus juga ada acara untuk menyantuni anak yatim.”
Pendapat tersebut juga dinyatakan oleh Na yang bertempat tinggal dekat dengan kantor Bank PD BPR Sarimadu di Bangkinang, “Biasanya kalau puasa ada acara buka puasa di sarimadu. Undang anak yatim juga. Terus untuk orang2 yang ndak mampu di sekitar bank, ada juga dikasi beras, tepung, gula.”
Pemberian bantuan pada saat puasa dan hari raya idul fitri ini dimaksudkan untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar Bank PD BPR Sarimadu. Sesuai dengan pernyataan Rakhmat (2005) dalam psikologi komunikasi, semakin baik hubungan interpersonal, semakin terbuka orang lain dan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
81
persepsi dirinya, sehingga semakin efektif komunikasi yang berlangsung di antara komunikan. Ikhtisar Bank PD BPR Sarimadu melakukan proses komunikasi berbentuk langsung dan komunikasi tidak langsung dengan menggunakan bantuan media. Komunikasi langsung digunakan dengan pendekatan personal dan komunikasi tidak langsung digunakan sebagai pemberi informasi. Komunikasi langsung terjadi yaitu melalui karyawan Bank PD BPR Sarimadu khususnya bagian kredit. Karyawan Bank PD BPR Sarimadu harus menguasai bahasa daerah setempat dan menggunakan seragam sesuai dengan pakaian daerah yaitu pakaian melayu. Komunikasi tidak langsung digunakan dengan menggunakan media brosur, surat kabar, televisi, radio, telepon dan surat. Pada proses sosialisasi dan promosi, penggunaan dan pengihan kredit yang paling dominan yang menjadi isi pesan yang dikomunikasikan adalah perkenalan jenis-jenis kredit yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu dan selanjutnya mengenai besarnya angsuran yang harus dibayarkan. Aktor yang berperan pada proses komunikasi adalah pihak Bank PD BPR Sarimadu (costumer service kredit, administrasi kredit, analis kredit, penagihan kredit, kepala bagian kredit dan pimpinan Bank PD BPR Sarimadu), perangkat desa dan calon nasabah serta nasabah Bank PD BPR Sarimadu. Sedangkan untuk frekuensi komunikasi yang dilakukan adalah setiap bulan untuk jenis kredit modal usaha dan setiap minggunya untuk jenis kredit bakulan. Selain waktu yang telah ditetapkan, nasabah juga diperbolehkan langsung menghubungi karyawan Bank PD BPR Sarimadu secara langsung atau melalui telepon jika ada masalah atau ada hal yang harus ditanyakan. Jenis hubungan yang terbentuk adalah hubungan informal dan komunikasi yang formal. Komunikasi informal terjadi ketika proses sosialisasi dan promosi dilakukan Bank PD BPR Sarimadu di tempat usaha calon nasabah. Karyawan Bank PD BPR Sarimadu mendatangi langsung calon nasabah dan berbincang mengenai usahanya. Komunikasi formal terjadi ketika calon nasabah datang ke kantor Bank PD BPR Sarimadu atau ketika calon nasabah berkumpul di balai desa ketika sosialisasi kredit yang dilakukan pegawai Bank PD BPR Sarimadu. Selain itu, komunikasi formal dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi masalah dalam pembayaran angsuran kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
82
Berdasarkan lima tinjauan tersebut, dapat digambarkan pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu dalam hal promosi dan sosialisasi kredit seperti Gambar 14. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi langsung
Bank PD BPR Sarimadu
Pesan sosialisasi dan promosi : Persyaratan peminjaman kredit. Sistem pembayaran kredit. Keunggulan dan kemudahan kredit. Besarnya plafon kredit yang diberikan. Besar suku bunga dan batas waktu maksimal pembayaran kredit. f. Tujuan pemberian kredit.
a. b. c. d. e.
a. b. c. d.
Media Brosur dan pamflet Baliho Surat kabar Televisi dan radio
Umpan balik
Calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Gambar 14 Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap sosialisasi dan promosi Pada saat penggunaan dan penagihan kredit, media yang paling sering digunakan adalah media langsung. Secara sederhana, digambarkan pada Gambar 15. Bank PD BPR Sarimadu (costumer service dan petugas penagihan)
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi langsung
Pesan pada tahap penggunaan dan penagihan kredit a. b. c.
: Jalan keluar ketika terjadi keterlambatan pembayaran. Informasi jumlah angsuran kredit. Besarnya tunggakan dan denda (jika terjadi keterlambatan)
Media : a. b.
Surat Telepon
Umpan balik
Calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Gambar 15 Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap penggunaan dan penagihan kredit
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
83
Komunikasi pada tahap sosialisasi dan penagihan kredit yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dilakukan oleh costumer service kredit dan petugas penagihan kredit di lapangan. Pada tahap penggunaan dan penagihan, komunikasi langsung lebih sering dilakukan (digambarkan dengan garis tebal). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pola Komunikasi Efektivitas pola komunikasi ditentukan oleh banyak hal, yaitu faktor lingkungan, karakteristik individu (antara kedua belah pihak, baik nasabah maupun pegawai Bank PD BPR Sarimadu), persepsi masyarakat mengenai lembaga keuangan khususnya lembaga perkreditan mikro di pedesaan khususnya pandangan mengenai Bank PD BPR Sarimadu. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan ikut menentukan bagaimana kecenderungan efektivitas penggunaan pola komunikasi yang dilakukan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu dengan calon nasabah maupun nasabahnya. Setiap manusia hidup di dalam lingkungan yang kompleks. Setiap perilaku khususnya komunikasi menciptakan pola yang khusus pula dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam lingkungannya, yaitu : (1) nilai budaya dan etnis; (2) politik yang ada di pedesaan; (3) kelas dan status sosial; (4) pengaruh dari keluarga dan rumah tangga calon nasabah dan nasabah. Nilai budaya dan etnis Budaya mengacu pada nilai, gagasan, dan simbol-simbol yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel et al. 1992). Kabupaten Kampar dikenal dengan julukan Bumi Sarimadu dan juga sebagai Serambi Mekkah di Provinsi Riau. Hal ini disebabkan masyarakatnya yang sebagian besar beragama Islam (etnis Ocu), demikian juga dengan pakaian yang sehari-hari yang dipakai bernuansa muslim. Kebudayaan Kampar merupakan kebudayaan yang sangat tua, ini ditandai berdiri dengan megahnya sebuah candi Muara Takus, yang menjadi pusat kebudayaan Kerajaan Sriwijaya dahulunya. Kampar sangat identik dengan sebutan Kampar Limo Koto dan dahulunya merupakan bagian dari
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
84
kerajaan Minang Kabau. Limo Koto terdiri dari XIII Koto Kampar, Kuok, Bangkinang, Air Tiris dan Rumbio. Terdapat banyak persukuan yang masih dilestarikan hingga kini. Konsep adat dan tradisi persukuannya sama dengan konsep adat dan persukuan Minang Kabau di Sumatera Barat. Tidak heran bila adat istiadat hingga bahasa sehari-hari warga Limo Koto sangat mirip dengan bahasa Minang Kabau. Bahasa yang dipakai di Limo Koto, yang juga kemudian dikenal sebagai bahasa Kampar adalah bahasa Ocu. Di samping itu, Limo Koto juga memiliki semacam alat musik tradisional Calempong dan Oguong. Tradisi kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan salah satunya adalah “mandi balimau bakasai”. Mandi "balimau bakasai" ini adalah mandi membersihkan diri di Sungai Kampar untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Selain itu, ada juga tradisi lainnya yaitu "ma'awuo ikan", yaitu acara menangkap ikan secara bersama-sama (ikan larangan) setahun sekali. Acara ini diadakan di Danau Bokuok (Kecamatan Tambang) dan Sungai Subayang Desa Domo (Kecamatan Kampar Kiri hulu). Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Bank PD BPR Sarimadu, yang salah satunya adalah penggunaan bahasa daerah, maka kesulitan komunikasi dalam keseharian aktivitas Bank PD. BPR dapat dihindari. Hal ini dikarenakan setiap karyawan wajib menguasai bahasa daerah setempat. Penguasaan bahasa daerah ini tentunya akan mempermudah nasabah untuk berkomunikasi, sehingga komunikasi yang tercipta akan lebih efektif. Seperti yang dijelaskan SH, Kepala Bagian Kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Peraturan yang dijalankan seluruh karyawan mengacu pada SOP yang telah ditetapkan oleh manajemen. SOP ini wajib diketahui oleh seluruh karyawan tanpa terkecuali. Selain SOP, karyawan juga wajib menguasai daerah kerja dan bahasa setempat. Sebagian besar karyawan memang putra daerah, tetapi walaupun dia bukan putra daerah, dia wajib mengerti bahasa Ocu. Hal ini dimaksudkan mempermudah karyawan berkomunikasi dengan nasabah. Dengan penggunaan bahasa setempat, maka akan terasa lebih akrab sehingga nasabah ataupun calon nasabah tidak membuat jarak dengan kita.”
Pemakaian bahasa daerah dalam berkomunikasi dirasakan sangat membantu dalam membentuk hubungan dengan calon nasabah dan nasabah. Pemakaian Bahasa Ocu ini diharapkan dapat mengurangi jarak antara
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
85
pegawai
bank
dengan
nasabah.
Hubungan
yang
akrab,
sehingga
mempermudah penjelasan-penjelasan mengenai perbankan yang tidak dimengerti
nasabah.
Pemakaian
bahasa
yang
sama
ini
juga
mempertimbangkan pengaruh homofili dalam berkomunikasi. Hal ini mengacu pada pengiriman informasi diantara orang yang sama dalam kelas sosial, usia, pendidikan, bahasa dan karakteristik demografik lainnya akan mengurangi halangan dalam berkomunikasi. Selain pemakaian bahasa daerah Kampar (Bahasa Ocu), pegawai Bank PD BPR Sarimadu juga menggunakan seragam yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. Setiap hari Jum’at, seluruh karyawan diwajibkan memakai pakaian muslim, bahkan pakaian daerah yaitu pakaian melayu bagi perempuan dan teluk belanga bagi pegawai laki-laki. Pendekatan lain, khususnya dalam hal komunikasi dengan calon nasabah dan nasabah yaitu Bank PD BPR Sarimadu ikut mensponsori suatu acara “Ocu baghandu” yang ditayangkan stasiun tv lokal di Riau. Acara Ocu baghandu yaitu acara yang menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Salah satu cara kita mengenalkan BPR adalah dengan mengikuti acara TV yaitu Ocu baghandu, yaitu acara yang menampilkan lagulagu Ocu (lagu daerah Kampar). Dengan ikut pada acara itu kami berharap dapat masuk melalui budaya daerah sehingga akan lebih mudah diingat.”
Adanya acara Ocu baghandu ini juga direspon positif oleh masyarakat Kampar, khususnya calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu, dimana mereka tertarik menggunakan fasilitas kredit seperti yang dikatakan EP (pedagang di pasar air tiris), “Waktu itu saya melihat acara Ocu baghandu, saya liat disponsori BPR ini. Jadi saya coba langsung ke sana, pertama tanya aja dulu. Setelah itu baru saya ceritakan pada suami tentang rencana meminjam di sana. Abang saya juga sudah ada yang pernah pinjam, dia juga cerita-cerita tentang kredit mingguan itu.”
Kredit mingguan yang dimaksud nasabah tersebut adalah kredit bakulan yang penagihannya dilakukan setiap minggunya. Pendekatan melalui acara
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
86
kebudayaan setempat ini dirasakan sangat baik untuk membuat Bank PD BPR Sarimadu dikenal masyarakat. Politik yang ada di pedesaan Jauh sebelum reformasi, Kabupaten Kampar selalu dipimpin oleh bupati yang berlatar belakang militer dengan mengabaikan latar belakang sosio kultural semisal putera daerah. Namun dengan digulirkannnya otonomi daerah, kini Kampar memiliki pemimpin yang berasal dari daerahnya sendiri. Politik pedesaan berkaitan dengan pemerintahan, kekuasaan dan musyawarah mufakat di desa. Kondisi di desa menunjukkan bahwa pemerintah desa masih mempunyai otoritas yang besar sekaligus menjadi sumber legitimasi dan mempunyai peranan yang besar di pedesaan. Saat Bank PD BPR Sarimadu masih menjadi Badan Kredit Kecamatan Ujung Batu, peranan Pemerintah Daerah memang sangat terasa besar. Peranan ini yaitu sebagai penjamin modal awal pembentukan Badan Kredit Kecamatan di Bank Pembangunan daerah Riau. Selain itu, kantor Badan Kredit Kecamatan ini juga masih bertempat di Kantor Camat Tandun. Namun setelah Badan Kredit Kecamatan Ujung Batu berubah menjadi Bank PD BPR Sarimadu, peranan politik pemerintah daerah ini diminimalkan. Hal ini dikarenakan Bank PD BPR Sarimadu merupakan lembaga keuangan yang harus mengedepankan independensi dan menghilangkan intervensi dari politik pemerintah. “Kita gak berani mengikutsertakan petugas pemerintahan desa. Kita takut ada praktek calo-calo pula. Kan kasian nasabah nanti. Paling kita minta data mentah aja ke lurah, kades atau ke pengurus di pasar-pasar. Berapa jumlah kios berapa pedagang, nanti baru kita datangi. Ada yang mau minjam ada yang ndak. Pengaruh kepala desa kita kurangi. Intervensi dari pemdapun tidak ada. Karena ini kan lembaga keuangan, jadi harus independen. Kan yang kita usahakan ini uang dari masyarakat, dari tabungan, dari deposito. Jadi kita gak mau diintervensi oleh pihak manapun.”
Pernyataan di atas tidak sesuai dengan pernyataan Sriram (2007), yang menyatakan intervensi kebijakan pemerintah dalam kredit sangat diperlukan. Hal ini diharapkan dapat membantu usaha kecil khususnya bidang pertanian untuk mengurangi masalah dalam hal permodalan (Sriram 2007). Tidak
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
87
adanya pengaruh politik di pedesaan ini, pihak Bank PD BPR Sarimadu mengharapkan bahwa dana dari masyarakat khususnya untuk pemberian kredit akan tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Walaupun demikian, bukan berarti pemerintah daerah tidak berperan sama sekali. Sesuai dengan hierarki struktur organisasi kelembagaan Bank PD BPR Sarimadu sebagai salah satu perusahaan milik daerah, Bupati kabupaten Kampar adalah sebagai dewan pengawas.
Kelas dan Status Sosial Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga ke tinggi. Untuk calon nasabah dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu, kelas sosial yang tampak relatif tidak beragam. Calon nasabah dan nasabah yang meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu pada umumnya berasal dari kelas menengah ke bawah. Calon nasabah dan nasabah tersebut umumnya adalah pedagang kecil dan menengah bahkan pedagang kaki lima. Pengaruh Keluarga Banyak
keputusan
dalam
keluarga
yang
diambil
berdasarkan
kesepakatan bersama. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan beradaptasi (adaptability), dan komunikasi (Engel et al. 1992). Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain. Kohesi merupakan ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota kelaurga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah kemampuan keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan
sebagai
respon
terhadap
stres
dan
keadaan
situasional.
Keterampilan berkomunikasi positif memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dan preferansi mereka.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
88
Pencarian informasi khususnya kredit biasanya dilakukan secara bersama suami-istri. Informasi mengenai kredit ini juga banyak diketahui melalui keluarga lainnya yang sebelumnya sudah lebih dahulu meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu. Untuk keluarga di Kabupaten Kampar pada umumnya, kedekatan keluarga ini sangat terlihat. Untuk memutuskan pembelian atau penggunaan suatu barang, biasanya diketahui oleh anggota keluarga lainnya. Dari dua puluh sembilan nasabah yang dijumpai, sembilan belas orang diantaranya mengatakan mengetahui informasi dari keluarganya. Dan untuk penggunaan jasa layanan kredit yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu sendiri, keputusan diambil wajib diketahui oleh pasangan (jika sudah menikah) dan oleh orang tua (jika belum menikah). Hal ini seperti yang dijelaskan oleh salah satu karyawan bidang kredit (DS) di Bank PD BPR Sarimadu. “Peminjaman kredit harus diketahui oleh suami atau istri bagi yang sudah menikah dan diketahui oleh orang tua bagi yang belum menikah. Karena dalam aplikasi peminjaman kredit dicantumkan keterangan diketahui oleh pihak tersebut. Jaminan yang dipakai boleh jadi atas nama suami atau istri, tapi harus ada kuasanya.”
Demikian pula halnya dengan yang dikatakan oleh EP (nasabah Bank PD BPR Sarimadu), “Saya meminjam di sini dengan persetujuan istri saya karena walau bagaimanapun duitnya nanti kan akan digunakan untuk tambahan modal usaha kita dan ini berkaitan dengan keluarga. Terus juga kan nanti ada tandatangan istri juga dibutuhkan.”
Karakteristik Individu Faktor personal yang ada dalam diri seseorang atau karakteristik individu menentukan bagaimana pola komunikasi yang digunakan. Jenis kelamin dan pendidikan merupakan karakteristik yang mendominasi dalam hal komunikasi misalnya pencarian informasi mengenai kredit. Pada Bank PD BPR Sarimadu, nasabah perempuan umumnya lebih detail mencari informasi dan lebih mudah berkomunikasi dibandingkan dengan nasabah laki-laki. Menurut penjelasan DS (bagian administrasi kredit Bank PD BPR Sarimadu), walaupun nasabah kredit lebih banyak laki-laki, namun nasabah perempuan lebih rajin berkomunikasi dengan pihak Bank PD BPR Sarimadu.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
89
“Nasabah perempuan biasanya datang ke kantor bukan sekedar membayar angsuran. Mereka rajin nanya tentang keadaan kredit mereka. Terus juga suka cerita tentang usahanya. Mereka juga suka nelpon kalau gak sempat bayar, biasanya minta dijemput. Tapi kalau nasabah laki-laki datang, bayar terus pulang. Kalau ditanya tentang usahanya baru dijawab. Kalau gak ditanya ya udah, gitu aja.”
Nasabah yang umumnya berpendidikan rendah adalah nasabah pada jenis kredit mikro bakulan. Karena pada jenis kredit ini pinjaman yang diberikan dalam jumlah kecil dengan maksimal peminjaman dua puluh lima juta rupiah. Sistem penagihannya juga dibuat semudah mungkin untuk mempermudah nasabah. Penagihan dilakukan langsung oleh petugas Bank PD BPR Sarimadu ke tempat usaha nasabah dengan sistem penjemputan mingguan. Seperti penjelasan Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu, “Ada juga yang dijemput langsung, termasuk setorannya. Jenis kredit bakulan, kredit mikro itu. Kan mereka ndak sempat ngantar. Jenis kredit ini dikhususkan untuk pedagang kecil bahkan pedagang kaki lima. Prosedurnya juga mudah. Pinjaman lima ratus ribu juga kita layani.”
Pandangan Masyarakat Mengenai Lembaga Perkreditan Sebagian besar dari masyarakat pedesaan hidup sebagai petani dan sebagian lagi hidup sebagai nelayan dan peternak. Pertanian sebagai mata pencaharian yang utama di daerah pedesaan sangat dipengaruhi oleh masalah pertanian, yaitu sangat terbatasnya areal pertanian, terutama di Pulau Jawa dan Bali.
Tingkat
kelahiran
yang
tinggi
mengakibatkan
makin
besarnya
perkembangan jumlah penduduk di daerah pedesaan, telah mempengaruhi pemilikan lahan pertanian oleh petani. Jumlah petani yang tidak memiliki lahan pertanian juga semakin banyak sehingga terjadilah pengangguran, pengangguran tak kentara, meningkatnya buruh tani, buruh musiman dan sebagainya. Hal ini mendorong timbulnya urbanisasi yang menciptakan berbagai masalah tersendiri bagi kota terutama kota besar (Suharto 1985). Pemecahan masalah ini selain dengan transmigrasi dan industrialisasi, perlu pula diadakan pembangunan masyarakat desa, untuk memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan tersebut. Banyak industri kecil dan usaha kerajinan dapat didirikan di daerah pedesaan untuk menyerap kelebihan tenaga kerja baik usaha kerajinan maupun usaha jasa
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
90
seperti jasa angkutan, perbengkelan, perdagangan dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan kegiatan ini tentunya perlu adanya lembaga keuangan atau bank yang menunjang pembangunan perekonomian masyarakat tersebut. Lembaga keuangan atau bank itu dapat pula menampung dan menghimpun tabungan masyarakat pedesaan yang penghasilannya bertambah karena pembangunan di daerah pedesaan tersebut. Dalam hal ini, bank perkreditan rakyat diharapkan peranannya dalam pembangunan perekonomian pedesaan. Usaha kecil sangat dominan dibandingkan dengan kelompok skala usaha lainnya. Di samping itu, peran usaha kecil dalam menyerap tenaga kerja relatif besar. Sehingga pengembangan usaha merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun selama ini, pengusaha kecil tersebut mengalami kendala mengakses lembaga keuangan khususnya dalam hal perkreditan. Kendala akses ini dalam hal terbatasnya informasi dan juga permasalahan dalam hal agunan (jaminan). Keterbatasan tersebut membuat pengusaha kecil memandang lembaga keuangan seperti bank hanya untuk kalangan tertentu saja, hanya bagi mereka yang memiliki jaminan. Karena itulah, lembaga keuangan non formal menjadi alternatif bagi mereka untuk meminjam. Lembaga pembiayaan non formal yang biasa diakses terbesar adalah keluarga, tetangga, atau teman. Prosedur dan persyaratan peminjaman umumnya relatif sangat cepat dan sederhana, sesuai dengan kemampuan. Sesuai wawancara dengan Iy (pedagang kue keliling), “Awalnya saya takut minjam di bank, ndak punya jaminan. Lagipula malu dengan penampilan kayak gini ke Bank. Mereka mana percaya dengan orang macam saya. Jadi saya minjam ke tukang kredit yang biasa keliling di pasar aja. Ndak pake jaminan segala.”
Ibu Iy yang awalnya takut meminjam di bank berubah pikiran karena pendekatan yang dilakukan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu. Petugas lapangan Bank PD BPR Sarimadu langsung mendatangi Ibu NH, berbicara dengan bahasa Ocu sehingga tercipta hubungan interpersonal yang baik antara kedua pihak. Selain mendatangi ke tempat usaha calon nasabah, pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara penambahan jumlah kantor cabang dan kantor kas. Pada Desember tahun 2005, Bank PD BPR Sarimadu membuka cabang di Pekanbaru.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
91
Pada bulan April 2009 resmi dibuka kantor Bank PD BPR Sarimadu di Pasar Flamboyan Kecamatan Tapung. Selain penambahan kantor kas dan kantor cabang, Bank PD BPR Sarimadu juga berusaha meningkatkan layanan dengan sistem jemput bola. Yaitu pihak Bank PD BPR Sarimadu yang langsung datang ke nasabah untuk menjemput angsuran tiap minggunya (untuk kredit bakulan) dan juga untuk kredit modal kerja. “Kita bawa produk, kita jelaskan keuntungannya. Bunganya segini, cara pembayarannya gini. Ada juga yang dijemput langsung, termasuk setorannya. Jenis kredit bakulan, kredit mikro itu. Kan mereka ndak sempat ngantar. Tapi jenis kredit yang lain boleh juga dijemput. Kan analis ke lapangan, jadi mereka boleh minta dijemput.”
Hubungan Pola Komunikasi dengan Tingkat Pengembalian Kredit Bank PD BPR Sarimadu Komunikasi
yang
berkelanjutan
dapat
berpengaruh
positif
bagi
perkembangan Bank PD BPR Sarimadu. Berkelanjutannya komunikasi yang dilakukan dengan pola tertentu akan memberikan pengaruh khususnya terhadap kelancaran pengembalian kredit pada Bank PD BPR Sarimadu. Komunikasi berkelanjutan dilakukan dengan rutinnya pihak Bank PD BPR Sarimadu mendatangi nasabah melalui pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bank PD BPR Sarimadu dapat mencegah masalah-masalah dalam tingkat pengembalian kredit. Rutinnya komunikasi yang dilakukan ini dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi nasabah sehingga dapat cepat dicarikan solusinya. Adanya pola komunikasi interaksional, maka nasabah diberikan kesempatan lebih untuk terus mencari informasi dan berkomunikasi dengan pihak Bank PD BPR Sarimadu. Pengawasan kredit dapat dilakukan oleh karyawan kredit di lapangan yaitu analis kredit dan penagihan kredit atau atasan dari petugas tersebut yaitu oleh kepala bagian dan kepala seksi kredit serta pimpinan Bank PD BPR Sarimadu langsung. Pengawasan kredit bertujuan untuk memastikan pengelolaan, penjagaan dan pengawasan kredit sebagai asset/kekayaan bank telah dilakukan dengan baik sehingga tidak menimbulkan resiko kredit yang diakibatkan penyimpangan baik oleh nasabah maupun oleh intern bank. Sedangkan objek pengawasan mencakup
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
92
semua karyawan Bank PD BPR Sarimadu yang terkait dengan bidang perkreditan dan semua jenis fasilitas kredit yang diberikan termasuk kredit kepada pihakpihak yang terkait dengan bank. Kemudian pengawasan kredit dilakukan secara berkesinambungan sejak permohonan kredit sampai dengan pelunasan atau penyelesaian kredit. Upaya pembinaan yang berkesinambungan dilakukan sejak pencairan kredit sampai dengan kredit dibayar lunas termasuk pemecahan masalahnya dan dilakukan karyawan kredit yang berwenang terhadap fasilitas kredit yang menyangkut penilaian perkembangan usaha nasabah, penggunaan kredit maupun perlindungan kepentingan bank, baik yang dilakukan secara administratif maupun di lapangan. Pola komunikasi yang diterapkan Bank PD BPR Sarimadu dilakukan dengan pendekatan pola hubungan persuasif. Seperti penjelasan kepala bagian Bank PD BPR Sarimadu, “Kalau untuk yang lancar kita datangi juga, kita tanya-tanya juga masalahnya. Terus kita tawari lagi. Siapa tau dia mau nambah lagi. Kita bilang mungkin bapak bisa tambah lagi ni, bisa ekspansi. Pandaipandai kita lah membujuknya. Pokoknya waktu kita bicara, kita ajak terus supaya dia mau tetap minjam walaupun udah lunas. Untuk yang baru kita jelaskan keuntungan-keuntungan yang bisa mereka dapat.”
Komunikasi rutin dilakukan Bank PD BPR Sarimadu setiap bulan (kredit modal kerja umum) dan setiap minggu (kredit bakulan). Rutinnya kunjungan ini dilakukan agar pihak bank cepat mengetahui permasalahan yang dialami nasabah, sehingga dapat dicari jalan keluar bersama dan nasabah dapat lancar mengembalikan pinjaman. Kelancaran pengembalian kredit dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pemberian kredit dan menurunnya tingkat tunggakan kredit para nasabah di Bank PD BPR Sarimadu pada Tabel 12. Dari Tabel 12, tampak bahwa pembayaran angsuran kredit mengalami kelancaran yaitu tunggakan kredit fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik adalah Rp. 0. Kelancaran ini menurut pihak Bank PD BPR Sarimadu karena adanya kunjungan rutin, pengawasan dan komunikasi yang berkelanjutan dengan mendatangi tempat usaha nasabah. Meskipun kelancaran ini tidak mutlak hanya dipengaruhi oleh komunikasi.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
93
Tabel 12 Jumlah nominal kredit yang disalurkan Bank PD BPR Sarimadu Kredit yang diberikan Pihak terkait Pihak tidak terkait III Rp. 424.252.000 Rp. 126.476.997.000
Posisi pada Triwulan 2008 Triwulan 2009 Triwulan 2009 Triwulan 2010
Tunggakan kredit Rp. 117.000.000
I Rp. 533.297.000
Rp. 132.461.250.000
Rp. 0
III Rp. 702.602.000
Rp. 141.676.273.000
Rp. 0
I Rp. 651.816.000
Rp. 140.156.302.000
Rp. 0
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2009; 2010b)
Selain jumlah kredit yang disalurkan, perkembangan tingkat kelancaran pengembalian kredit di Bank PD BPR Sarimadu juga dapat dilihat dari jumlah rekening kredit yang disalurkan dan dibayarkan seperti Tabel 13. Penyaluran dan pengembalian kredit wirausaha di kantor pusat Bangkinang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor pusat Bangkinang
No.
Tahun
1. 2. 3. 4. 5.
2005 2006 2007 2008 2009
Kredit modal kerja umum Jumlah Jumlah rekening yang rekening yang disalurkan diterima 881 10.195 503 18.508 330 15.457 319 13.582 215 11.422
Kredit bakulan Jumlah Jumlah rekening yang rekening yang disalurkan diterima 186 5.119 135 7.208 164 6.364 398 12.743 430 12.943
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan : 1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit yang baru disalurkan setiap tahunnya. 2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau kurang setiap tahunnya.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
94
Penyaluran dan Pengembalian Kredit Cabang Ujungbatu Penyaluran kredit pada cabang Ujung Batu lebih banyak dibandingkan kantor cabang lainnya. Cabang Ujung Batu merupakan kantor pertama awal berdirinya Bank PD BPR Sarimadu. Namun ketika di Kabupaten Kampar terjadi pemekaran wilayah, Ujung Batu masuk ke kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Rokan Hulu. Penyaluran dan pengembalian kredit wirausaha di kantor cabang Ujungbatu dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor cabang Ujungbatu
No.
Tahun
1. 2. 3. 4. 5.
2005 2006 2007 2008 2009
Kredit modal kerja umum Jumlah Jumlah rekening rekening yang yang disalurkan diterima 770 6.193 572 12.221 324 12.077 317 11.028 414 11.024
Kredit bakulan Jumlah Jumlah rekening yang rekening yang diterima disalurkan 932 18.377 598 19.356 403 11.436 506 15.167 782 18.953
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan : 1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit yang baru disalurkan setiap tahunnya. 2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau kurang setiap tahunnya. Penyaluran dan pengembalian Kredit Per Produk Cabang Pekanbaru Kantor cabang Pekanbaru merupakan kantor cabang yang paling baru. Kantor cabang Pekanbaru didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2005. Penyaluran dan pengembalian kredit wirausaha di kantor cabang Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 15.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
95
Tabel 15 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor cabang Pekanbaru
No.
Tahun
1. 2. 3. 4. 5.
2005 2006 2007 2008 2009
Kredit modal kerja umum Jumlah Jumlah rekening yang rekening yang diterima disalurkan 8 8 159 2.182 131 3.151 154 4.188 116 3.881
Kredit bakulan Jumlah Jumlah rekening yang rekening yang diterima disalurkan 0 0 4 51 95 2.120 294 10.037 425 14.154
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan : 1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit yang baru disalurkan setiap tahunnya. 2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau kurang setiap tahunnya. Berdasarkan Tabel 15 tampak bahwa pada awal berdirinya Bank PD BPR Sarimadu di Pekanbaru hanya memberikan satu jenis kredit yaitu kredit modal kerja umum. Pada tahun pertama berdiri, jumlah rekening yang disalurkan hanya berjumlah 8 (delapan) rekening dan sama dengan jumlah rekening yang diterima. Artinya, pada tahun pertama tidak terjadi tunggakan pembayaran kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/