HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Awal Hasil penimbangan pada tahap awal berkisar antara 292 gram sampai dengan 298 gram. Hasil analisis varians berat badan tikus percobaan pada penga~natanawal lnenunjukkan bahwa antar perlakuan ramuan termasuk kontrol tidak berbeda nyata
(P > 0,05).
Hal ini berarti tikus percobaan yang digunakan untuk masing-masing
perlakuan merniliki berat yang relatif sama. dengan kata lain materi percobaan (tikus percobaan) yang digunakan memiliki berat badan yang relatif homogen. Dengan demikian perubahan (penurunan atau penambahan) berat badan tikus percobaan pada pengamatan selanjutnya (minggu 1, 2, 3, 4 dan pengamatan akhir) adalah disebabkan oleh pengaruh perlakuan ra~nuanyang diberikan. Hasil analisis varians berat badan tikus percobaan pada pengamatan rninggu I dan I1 lnenunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan ramuan. Hasil uji Tunkey's test (Tabel 1) menunjukkan bahwa perlakuan dari ekstrak rimpang temu giring (K4) berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol (KO),tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan ramuan lainnya (Kl, K2 dan K3). Penurunan berat badan tikus pada perlakuan ekstrak temu giring (K4) cenderung lebib besar lten~alllpuannyadalan~menurunkan berat badan tikus percobaan.
Hal ini diduga
disebabkan oleh kandungan rainuan K4 (ekstrak temu giring) lebih cepat bereaksi dalaln memberikatl pengaruh terhadap penurunan berat badail tikus percobaan tersebut, dibandingkan dengan perlakuan ramuan lainnya. Pada tabel 1 terlihat pula bahwa perlakuan ralnuall lairu~ya(Kl, K2 dan K3) tidak berbeda nyata diballdiilgkan dengan ltontrol. Hal ini juga diduga karena kandungal senyawa pada lcetiga ralnuan
-
tersebut bereaksi lambat, sehingga belum menunjukkan pengaruhnya pada awal pengarnatan. Sehingga tidak terjadi penurunan yang berarti terhadap berat badan tikus percobaan tersebut. Tabel 1 . Rata-rata Berat Badan (gram) Tikus Percobaan pada Setiap Pen,oalnatan Per minggu Perlakuan Awal mingg Minggu I
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5 1
1
I K3
295,6 a
289,6 (6) ab
282,6 (13) a
281,4 (14,2) a 282,O (13,6) a 282,4 (13,2) a
K4
294,4 a
284,s (9,6) a
281,6 (12,s) a 280,O (14,4) a 279,6 (14,s) a 278,6 (15,s) a
i
Keteranpan : angka-angka yang dalam kurung nlerupakan penurullall berat badan tikus setiap minggu, sedangkan angka-angka yang diikuti ole11 huruf yang salna pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata, uji Tunkey? test pada taraf njata0,05 Hasil analisis varians berat badan tikus percobaan pada pengamatan minggu 3,
4 dan 5 (terakhir) menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan ramuan. Nanlun dari
hasil uji Tunkey's test (Tabel 1) menunjukkan bahwa
perlakuan ralnuan (KI,K2,K3,K4)berbeda nyata dibandingkan dengall kontrol (KO). Hal ini beral-ti bahwa perlakuan rarnuan lnalnpu menurunkan berat badan tikus percobaan, ha1 ini diduga karena oleh adanya kandungan senyawa pada rarnuall yans diberikan lnampu mempengaruhi proses metabolisme dalarn tubuh tikus percobaan. Sedangkan antar perlakuan ramuan ~nenunjukkanpengaruh yang tidak berbeda nyata. secara statistik, Dari hasil pengamatan ternyata perlakuan ramuan K I cenderung lebih besar ke~na~upuannya dala~nmenurunkan berat badan tikus percobaan.
Hal ini
diduga disebabkan ole11 kandungan ramuan K I lebih lnampu dalam memberikan pengaruh terhadap penurunan berat badan tikus percobaan dibandingkan dengan perlakuan ranuan laimlya. Grafik pada gambar 1. menunjukkan laju penurunan berat badan tikus percobaan. Pada pengamatan minggu I dan I1 tarnpak bahwa perlakuan ramuan & (Elcatrak temu giring) cenderung memberilcan pengaruh yang lebih besar terhadap pellurullau berat badan tilcus percobaan dibandingkan dengall ralnuan lainnya. Sedangkan pada pengamatan minggu ke-3, ke-4 dan pengamatan minggu ke-5 (terakhir), perlakuan ramuan KI (Ramuan mengkudu, daun kemuning dan rimpang temu giring) cenderung memberikan pengaruh yang lebih besar terl~adappenurunan berat badan tikus percobaan dibandingkan dengan ramuan lailmya. Setelah minggu ke-3, tarnpak pula bahwa berat badax tikus pecobaa~pada perlakuan ramuan K; menunjukkan kecenderungan semakin bertambah. Hal ini diduga disebabkan karena proses metabolisme dalam tubuh tikus dapat menetralisis kandungan senyawa yang dilta~ldullgpada ramuan K3 sehingga efek dari ramuan K; tersebut tidak terlihat. Demilcian
juga pada perlakuan &, pengaruhnya semaki~l melemah terhadap
petlurunall berat badan tikus percobaan. Sedangkal perlakuan KI dan KI menunjukka~lpengauh yang relatif konstan.
~~~
~~~. .
~~~~~
~~
Penurunan Berat Badan Selama Pengamatan
Mgg I
Mgg II
Mgg Ill
Mgg IV
I
Mgg V
Pengamatan
Gambar 1. Diagram batang perkembangan berat badan tikus percobaan
Pengamatan Tiap Perlakuan Pengaruh Perlakuan Terhadap Penurunan Berat Badan Tikus Percobaan Antar Perlakuan. Secara umum dapat dikatakan bahwa perlakuan ranluan berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Berdasarkan hasil pengamatan (Tabel 1) menunjukkan bahwa perlaluan ramuan O(1,
K2,
Kj dan &) memberikan pengaruh terhadap penurunan
berat badan tikus percobaan, yang bervariasi atau berbeda-beda pada setiap kali (tninggu) pengamatan. Hal ini diduga karena senyawa kimia yang dikandung pada masing-masing ramuan, baru nlemberikan reaksi (pengaruh) setelah melalui serangkaian proses biokimia tubuh, di~nanasenyawa yang dikandung tersebut ikut mempengaruhi jalannya proses yang terjadi. Dan selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap pertunlbuhan dan perkembangan fisiologis tubuh tikus percobaan.
1. Pengaruh jamu segar galian singset terhadap laju penurunan berat Pada minggu pertama pengmnatan, berat badan tikus percobaan sudah lnenunjulcan penurunan rata-rata sebanyak 4,4 gr (0,Ol %). - Pada minggu kedua, menunjulcan penurunan rata-rata sebanyak 7,2 gr (0,02 %).
Pada minggu ketiga
penurunan berat badannya rata-rata sebanyak 4,s gr (0,Ol %). Sedangkan minggu keenlpat penurunannya rata-rata sebanyak 4,O gr (0,Ol %) dan minggu kelima (pengamatan terakhir) menunjukkan penurunan berat badan tikus percobaan rata-rata sebanyak 2,2 gr (0,002 %). Dengan demikian total penurunan berat badan selama lima minggu perlakuan rata-rata sebanyak 22,6 gr. (0,076%). Penu~vnanberat badan yang tertinggi terjadi pada minggu ke-2, sedangkan penurunml terendah terjadi pada nlinggu ke-5 (minggu terahkir pengamatan). Penurunan terendah terjadi pada minggu terakhir pengamatan (minggu kelima). Dari hasil model regresi linear menunjukkan bahwa laju penurunan berat badan setiap minggu, yaitu Y
=
1,52 + 4,52X (R-Sq
=
0,960). Dari hasil penganlatan bahwa penurunan berat badan sudah menunjukkan penurunan yang cukup banyak dan untuk minggu kedua penurunannya tertinggi ha1 ini diduga bahwa ramuan ini selain dapat nlengurangi lemak dalam tubuh (Panggabean, 1994) juga mempunyai pengaruh diuretika sehingga cairan yang ada didalain tubuh banyak terbuang (Soeyodibroto &Tjokronegoro, 1986) dan pada pengamatan selanjutnya penurunan berat badan semakin menuruu ha1 ini diduga bahwa len~akyang ada di dalam tubuh sudah selllakin berkurang.
2.
Pengaruruh Ekstrak mengkudu terhadap penurunan berat badan tiltus percobaan. Hasil analisis varians penurunan berat badan tikus percobaan pada
penganlatan awal menunjukan tidak berbeda nyata, pada minggu pertama, sudah menunjukan penurunan berat badan rata-rata sebanyak 8,G gr. (0,029%). Pada minggu ltedua pengamatan menunjukan penurunan rata-rata sebanyak 5,2 gr. (0,017%). Pada minggu ketiga penurunan berat badannya rata-rata sebanyak 2,4 gr, (0,008%) sedangkan minggu keempat penurunannya rata-rata sebanyak 1,G gr (0,005%) dan minggu kelima (pengamatan terakhir) menunjukkan penurunan berat badan tiltus percobaan rata-rata sebanyak 3,2 gr. (0,010%). Dengan demikian total penurunan berat badan selama lirna minggu perlakuan rata-rata sebanyak 21 gr. (0,044%) Penurunan berat badan yang tertinggi tejadi pada minggu ke 1 sedangkan penurunan terrendah terjadi pada minggu ke enlpat pengarnatan. Untuk mengetahui laju pelmrullan berat badan tikus percobaan, datanya dianalisis dengan model regresi linear. Maka didapat laju penurunan berat badan setiap minggu, yaitu Y = 6,84 + 2,SS X (R-Sq = 0,959). Kondisi ini diduga karena senyawa kimia asam kapril dan xeronine yang dikandung pada ekstrak mengkudu memberikan reaksi (pengaruh) setelah melalui serangkaian proses biokirnia tubuh. Dimana senyawa yang dikandung mempengaruhi jalannya proses yang terjadi dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap fisiologis (pertumbuhan dan perkembangan) tubuh tikus percobaan. Asam kapril merupaltan asam lemak rantai pendek (CS), didalam proses pencernaan asam kapril langsung
diserap oleh darah, asam kapril ini tidak nle~nbentukkilomikron dan tidak berperan dalam peinbentukan VLDL (Linder, 1998). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa buah masak mengkudu (Morinda
Citrifolia) dalam dosis 5 mll kg berat badan yang diberikan kepada kelinci jantan dan betina, dapat menunjukkan penurunan kadar gula darah.
Dan selanjutnya pada
pemeriksaan toleransi terhadap glultosapun terjadi penurunan (Balitro, 1999). Sedangkan dari hasil survey Solomon (1 998), terhadap pasien sebanyak 2638 orang dan 72% yang mengalami penurunan berat badan setelah n~engkonsumsi eltstrak mengkudu. 3. Pengaruruh Ekstrak daun kernuning terhadap penurunan berat badan tikus percobaan.
IHasil analisis varians penurunan berat badan
tikus percobaan pada
pengamatan awal menunjukan tidak berbeda nyata, pada minggu pertanla, sudah menunjukan penurunan berat badan rata-rata sebanyak 6,O gr (0,020%).
Pada
nlinggu kedua pengamatan menu~ljukan penurunan rata-rata sebanyak 7.0 gr (0,023%), pada ~ningguketiga penurunan berat badannya rata-rata sebanyalc 1.2 gr, (0,004%). Sedangkan minggu keempat dan ~ninggukelima penganlatan , tidak ada penurunan berat badan tikus percobaan. Dengan demikian total penurunan berat badan sela~na lima nlinggu perlakuan rata-rata
sebanyak 13.3 gr (0,044%).
Penurunan berat badan yang tel-tinggi terjadi pada minggu kedua sedanskan penulunan terendah terjadi pada minggu keempat dan ~ninggukelinla pengamatan. Hasil penganlatan menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari perlalcuan K: terllyata tidak linear. Sehingga untuk analisis perlakuan K3 ini dipergunakan 111odel
lain, yaitu Quadratic Trend Model. Dari model tersebut didapat laju penurunan berat badan setiap ininggu sebesar Y'= -0,s + 8,61429"t-1,18571 *t**2. Salah satu zat kimia yang terkandung dalam daun kemuning yang berperan dalam inenurunkan berat badan adalah asam kapril.
Asain ltapril iili tidak
membentuk VLDL, maka ia berperan dalaln menurunkan kadar kolesterol. Selanjutnya VLDL ini berperan dalam menghantarkan trigliserida ke dalaln sel (Leclminger, 1998). Zat lain yang terkandung dalam daun kemuning itu adalah dalnar yang bekrhasiat tonis, seperti kina yang merangsang tubuh untuk berfungsi lebih efektif. Pada proses inetabolisme dalaln tubuh, makanan dicerna menjadi tenaga berlangsung lebih lancar, tidak banyak lagi yang tersisa sebagai timbunan lemak yang berlebihan, sehingga tubuh menjadi lebih langsing (Serambi Indonesia, 1992).
4. Pengaruruh Ekstrak rimpang temu giring terhadap penurunan berat badan tikus percobaan. Hasil analisis varians penurunan berat badan tikus percobaan pada penganlatan awal menunjukan tidak berbeda nyata. Pada minggu pertama, sudah inenunjukan penurunan berat badan rata-rata sebanyak 9,6 gr. (0.032%).
Pada
minggu kedua pengamatan menunjukan penurunan rata-rata sebanyak 3.2 gr. (0,010%). Pada minggu ketiga penurunan berat badannya rata-rata sebanyak 1,6 gr, (0,005%).
Sedangkan minggu keeinpat penurunannya rata-rata sebatlyak 0.4 gr
(0,001%) dan minggu kelima (pengan~atanterakhir) menunjukkan penurunan berat badan tikus percobaan rata-rata sebanyak 1,O gr.(0,003%). Dengan demiltian total
peilurunan berat badan selarna lima minggu perlakuan rata-rata sebanyak 15,8 gr. (0,053%). Penurunan berat badan yang tertinggi terjadi pada minggu ke-1 sedangkal penurunan terendah terjadi pada minggc keeillpat pengamatan. Hasil analisis regresi linear, terlihat bahwa laju penurunan berat badan setiap minggu yaitu Y = 4,72 + 2,36
X (R-Sq = 0,964). Kandungan zat kimia yang berfungsi dalam menurunlcan berat badan pada rimpang teinu giring adalah tanin. Zat ini dapat menurunkan berat badan karena dalam proses pencernaan tanin dapat mengikat mineral dan mengganggu proses penyerapan Ca, Fe dan Zn, mineral ini dalam proses pencelllaan adalah sebagai co faktor. Apabila mineral ini terganggu dala~nproses penyerapan maka zat makanan pada proses pencernaan akan terbuang (Muhtadi, 1989). Selanjutnya Ford dan Hewit dalarn Muhtadi (1989), mengemulcakan babwa tanin diketahui dapat menurunkan daya cerna protein dan bioavailaibilitas zat gizi lainnya. Senyawa ini juga
dilaporkan mempunyai aktifitas fisiologis dan
mempengaruhi nilai gizi pangan.
Dari hasil penelitian Koeswinarni (1990)
dilaporkan bahwa ekstrak rimpang temu giring yang diberikail tikus ja~rtandapat menurunkan kadar koleserol darah.
6. Perbedaan penurunan berat badan tikus percobaan antar perlalcuan Pada pengamatan awal tidak berbeda nyata (P > 0,05) antar perlalcuan ramuail tennasuk kontrol, sedangltan pada pengamatan ininggu I, 11: 111, IV dail V (pengamatan terakhir) menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan
(P < 0,05). Hasil analisis varians berat badan tikus percobaan pada pengalnatal1 awal,
~ n i ~ l g gpertanla, u minggu kedua, ~ningguketiga, mi~lggulteempat d a ~~i n i ~ l gkeliliia g~~ (pengamatai terakhir) disajikan pada lalnpiran 1 - 6. Penurunan bobot Badan Tikus Percobaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan tikus rnellurtill' sela~na35 hari masa penelitian. Tabel 3 menunjukkan rata-rata total penurunan bobot badall tikus sela~na penelitian, sedalgkan Galnbar 1 ~nelnperliliatkan rata-rata Iaju pellurullan bobot badan tikus selama penelitian. Perbedaan penurunau bobot badan tikus selama penelitian berdasarkan jenis ramuan yang diberikan berbeda nyata secara statistik (p < 0.05) dibandingkan dengall kontrol, tetapi tidak berbeda liyata antar perlalcua~lramuan.
Tabel 2. Rata-rata penurnnan berat badan tilus percobaan setiap ltali (minggu) pengamatan
Ket: angka-angka pada k o l o ~yang ~ l s a n a yang diikuti oleh liuruf yatig sama lnenulljukka~ltidak berbeda secara nyata pada uji HSD 0,05 %.
-
Penurunan Berat Badan Selama Pengamatan
Mgg I
M g g II
Mgg Ill
M g g IV
Mgg V
Pengamatan
Gambar 7. Grafik Laju Penurunan Berat badan Tikus Percobaan Selama Penelitian