PENGARUH LABA OPERASIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Survey pada Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
FITRIA GUSTIYANI (113403252)
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Abstract The purpose of this research to know a operational profit, dividend policy, and the firm value as well as determine the effect of operational profit, dividend policy, are either partially or simultaneously against to amount the firm value. In this research the author uses analytical descriptive method with approach to the survei of the food and beverage sub sector listed in Indonesia Stock Exchange in 2011-2013. The results showed that (1) Operational Profit no significant impact on dividend policy. (2) The influence of operational profit to the firm value by partially is no significant. (3) The influence of dividend policy to the firm value by partially is significan (4) The influence of operational profit and dividend policy to the firm value by simultaneonsly is significant. Keywords: Dividen policy, Operating Profit and The Firm Value Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laba operasional, kebijakan dividen dan nilai perusahaan serta mengetahui pengaruh laba operaional terhadap kebijakan dividen, dan untuk mengetahui pengaruh laba operasional, kebijakan dividen baik secara parsial maupun simultan terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan survei sebanyak 7 emiten sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonnesia pada tahun 20112013. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Laba Operasional terhadap kebijakan dividen secara parsial berpengaruh tidak signifikan (2) Laba Operasional terhadap nilai perusahaan secara parsial berpengaruh tidak signifikan (3) Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
1
secara parsial berpengaruh signifikan (4) Laba Operasional dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci: Kebijakan dividen, Laba Operasional, dan Nilai Perusahaan I.
PENDAHULUAN Seiring dengan era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis khususnya persaingan
antar perusahaan juga ikut meningkat pesat. Fenomena ini memaksa para emiten untuk lebih meningkatkan kualitas perusahaan agar tetap mampu bertahan. Pada dasarnya, tujuan setiap perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pemilik atau pemegang saham (Dewa Kadek, 2011). Salah satu usaha yang ditempuh adalah melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan cerminan sebuah prestasi yang dicapai perusahaan, dimana semakin tingginya nilai perusahaan maka semakin tinggi pula harga saham (Aulia Tasman, 2013: 103). Menurut IBM dan Rahmawati (2002), ada dua jenis faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Pertama faktor eksternal, yaitu faktor yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan berupa tingkat bunga, fluktuasi nilai valas dan keadaan pasar modal. Sedangkan faktor internal yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan berupa pembayaran pajak, ukuran perusahaan, pertumbuhan, keunikan, resiko keuangan, nilai aktiva yang diagunkan profitabilitas, pembayaran deviden, non debt tax shield. Variabel-variabel dalam faktor internal tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu (Danang, 2014), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen memiliki peran yang penting dalam menjelaskan nilai perusahaan. Aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba ditahan perusahaan. Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan keputusan pembayaran dividen merupakan hal yang penting yang menyangkut apakah arus kas akan dibayarkan kepada investor atau akan ditahan untuk diinvestasikan kembali oleh perusahaan. Besarnya dividen yang dibagikan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Jika dividen yang dibagikan besar maka hal tersebut akan meningkatkan harga saham yang juga berakibat pada peningkatan nilai perusahaan.
2
Selain dari pada menjaga nilai perusahaan dan kebijakan dividen, ada faktor lain yang harus dijaga para emiten, yaitu laba operasional. Para emiten harus menjaga laba operasional yang dihasilkan dari kegiatan operasi demi kelangsungan hidup usaha dan para pemilik sahamnya. Laba operasional yang dihasilkan tersebut bisa menjadi pertimbangan para investor dalam menentukan sebuah keputusan. Umumnya para investor atau pihak yang berkepentingan menggunakan Laba bersih (Net Profit) pada saat melihat Laporan Keuangan, tetapi untuk kepentingan evaluasi saham atau pada saat kondisi tertentu, sebenarnya Laba Operasional itu lebih tepat. Karena laba operasional jauh lebih efektif dalam mencerminkan hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Menurut K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2014: 111), laba operasional adalah laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Besarnya laba merupakan salah satu faktor yang menentukan kebijakan dividen dalam perusahaan. Apakah laba akan dibagikan kepada pemegang saham atau justru laba akan ditahan untuk kemudian dialokasikan pada kegiatan investasi. Menurut K.R. Subramanyam dan John J. Wild pengalokasian dividen akan dilakukan jika ada sisa laba setelah semua pendanaan pada proyek perusahaan dilakukan. Oleh sebab itu, laba yang dihasilkan perusahaan harus tinggi agar pendanaan proyek dapat terpenuhi tanpa mengganggu dividen para pemegang saham. Berdarkan uraian ini maka dapat dikatakan bahwa laba operasional berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Selain dari pada itu dalam suatu kondisi tertentu, laba operasional dikatakan merupakan sebuah informasi yang dijadikan dasar bagi para investor untuk memutuskan apakah akan memberikan kepercayaan untuk menanamkan dana pada perusahaan atau bahkan tidak berinvestasi sama sekali. Hal ini memberi arti bahwa dalam suatu kondisi tertentu, laba operasional dipandang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini: 1. Bagaimana laba operasional, kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh laba operasional terhadap kebijakan dividen? 3. Bagaimana pengaruh laba operasional dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun simultan? Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, penelitian ini bertujuan:
3
1. Untuk mengetahui laba operasional, kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh laba operasional terhadap kebijakan dividen. 3. Untuk mengetahui pengaruh laba operasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun simultan. II.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan atau menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, kemudian menganalisis serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh dengan analisa tertentu. Sedangkan metode korelasional adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih (Mohammad. Nazir, 2011: 61). Populasi dan sample dari perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan dalam kelompok sub sector makanan dan minuman tahun 2011-2013 yang sesuai dengan criteria penelitian. PENGUKURAN VARIABEL 1. Variabel indenpendensi, yaitu laba operasional dan kebijakan dividen. Laba Operasional di ukur dengan rumus: Laba Kotor β Beban Operasional
Kebijakan Dividen : πππ‘ππ π·ππ£ππππ
DPS= ππ’πππ β π πβππ π¦πππ
πππππππ
2. Variabel dependen, yaitu nilai perusahaan di ukur dengan Tobins Q: Tobins Q di ukur dengan rumus: Q=
(πΈππ +π·) (π΅ππΈ+π·)
Keterangan: MVE (Nilai Pasar Ekuitas) = Closing price x Jumlah saham yang beredar BVE
= Nilai buku dari total aktiva
D (debt)
= Nilai buku dari total hutang
4
III.
PEMBAHASAN Uji path analisis digunakan dengan menggunakan SPSS versi 17. Dari hasil
penelitian penulis memperoleh data mengenai Laba Operasional dan Kebijakan Dividen serta Nilai Perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI untuk tahun 2011- 2013 yang menjadi subjek penelitian. Data tersebut digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh Laba Operasional dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Penulis melakukan penelitian pada Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI, Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang diteliti tersebut sebanyak 7 perusahaan.
Pengaruh Laba Operasional Terhadap Kebijakan Dividen Pada Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 17.0 (terlampir), diperoleh R yang menunjukan tingkat keeratan hubungan antara laba akuntansi dan arus kas terhadap harga saham yaitu sebesar 0,099. Berdasarkan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisiensi korelasi menunjukan bahwa dengan nilai koefisiensi korelasi 0,099 berarti tingkat keeratan hubungan dikategorikan sangat rendah karena berasa diantara 0,000- 0,099. Pengaruh Laba Operasional terhadap besarnya Kebijakan Dividen dinyatakan dalam koefesien beta (ο’) atau koefisien standar (standardized coefficients). Nilai koefesien beta (ο’) untuk pengaruh laba operasional terhadap kebijakan dividen adalah sebesar -0,099 yang artinya bahwa ketika laba operasional mengalami kenaikan maka akan menyebabkan penurunan terhadap kebijakan dividen sebesar 9,9%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh laba operasional terhadap kebijakan dividen, yakni (ΟX1X2)2 sebesar (-0,099)2 = 0,010 atau 1% artinya bahwa 1% variabilitas dari variabel terikat (X2) atau kebijakan dividen dipengaruhi oleh variabel bebas (X1) yang dalam hal ini adalah laba operasional sebesar 1%. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar 0,433. Sedangkan nilai ttabel t Β½ Ξ± df (n-2) adalah sebesar 2,093, sehingga thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan melihat nilai sig 0,670 > Ξ± 0,05 yang artinya laba operasional secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal 5
terebut disebabkan karena ada factor-faktor lain yang dianggap jauh berpengaruh terhadap kebijakan dividen diantaranya adalah laba bersih, likuiditas, dan lain-lain. Menurut James C. Van Horne (2014: 214) ada beberapa factor yang mempengaruhi ditetapkannya kebijakan dividen, diantaranya adalah aturan-aturan hukum, kebutuhan pendanaan perusahaan, likuiditas, kemampuan untuk meminjam, pengendalian, dan lain-lain. X1
ΟX1X2= 0,010
X2
ΟX1Ξ΅1=0,99 Ξ΅1 Gambar 4.1 Pengaruh Laba Operasional (X1) terhadap Kebijakan Dividen (X2) Pengaruh Secara Parsial dan Simultan Laba Operasional dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
1. Pengaruh Secara Parsial Laba Operasional Terhadap Nilai Perusahaan Untuk mengetahui laba operasional (X1) terhadap nilai perusahaan (Y) pada emiten sub sektor makanan dan minuman yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variabel laba operasional yaitu jumlah laba kotor dan beban operasional sedangkan untuk nilai perusahaan indikator yang digunakan yaitu nilai ekuitas pasar, nilai buku dari ekuitas dan nilai buku dari total hutang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 17.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh laba operasional terhadap nilai
perusahaan
dinyatakan dalam koefisien beta (ο’) atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta (ο’) untuk pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 0,058. Hal ini berarti bahwa ketika laba operasional mengalami kenaikan maka akan menyebabkan penurunan terhadap nilai perusahaan sebesar 58%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan, yakni (ο²YX1)2 sebesar (-0,058)2 = 0,003 atau 0,3%. artinya bahwa, 6
0,3% variabilitas dan variabel (Y) atau nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah laba operasional sebesar 0,3%. Sisanya β1-0,3025 sebesar 0,997 atau 99,7% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain laba operasional. Faktor lain ini diduga adalah besarnya profitabilitas, growh, likuiditas, pendanaan, dan lain-lain. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17.0 (terlampir), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung -0,308 nilai ttabel t Β½ Ξ± df (n-2) = 2,093 sehingga nilai thitung < nilai ttabel, maka dapat diartikan Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan melihat hasil sig 0,762 > Ξ± 0,05 dengan kata lain laba operasional berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini kemungkinan disebabkan karena ada factor lain yang jauh lebih mempengaruhi nilai perusahaan, misalnya profitabilitas, resiko keuangan, growth, ukuran perusahaan dan keadaan ekonomi lainnya.
2. Pengaruh Secara Parsial Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Untuk mengetahui kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada emiten sub sektor makanan dan minuman yang mempublikasikan laporan keuangan di BEI maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk variabel kebijakan dividen adalah jumlah dividen serta jumlah saham yang beredar dan indikator yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan yaitu nilai ekuitas pasar, nilai buku ekuitas, dan nilai buku dari total hutang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 17.0 (terlampir), besarnya kebijakan dividen terhadap laba operasioal dinyatakan dalam koefisien beta (ο’) atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta (ο’) untuk pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 0,606. Hal ini berarti bahwa ketika kebijakan dividen mengalami kenaikan maka akan menyebabkan peningkatan terhadap nilai perusahaan sebesar 60,6%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, yakni (ο²YX2)2 sebesar (0,606)2 = 0,367 atau 36,7% Artinya bahwa, 36,7% variabilitas dari variabel Y (nilai perusahaan) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X2 yang dalam hal ini adalah (kebijakan dividen). Sisanya β1-0,094249 sebesar 0,633 atau 63,3 % ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain kebijakan dividen sangat besar. Faktor lain ini diduga dipengaruhi yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan dan lain-lain. Dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung 3,243 sedangkan 7
nilai ttabel t Β½ Ξ± df (n-2) = 2,093 sehingga nilai thitung > nilai ttabel, maka dapat diartikan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17.0 (terlampir), dengan pengujian tersebut Ho ditolak atau dengan melihat hasil sig 0,005 < Ξ± 0,05 dengan kata lain kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini disebabkan karena semakin tinggi kebijakan dividen memberikan indikasi semakin tingginya nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Afzal, Arie, dan Abdul Rohman (2007). Afzal dan kawan-kawan menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berhasil memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain itu, Muhammad Nasrum pada tahun 2013 menyatakan serta membuktikan dalam penelitiannya bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Secara Simultan Laba Operasional dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien jalur (ο²yX1X2) sebesar 0,614 dan koefisien determinasinya (ο²yX1X2)2 yaitu (0,614)2 = atau 0,378%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu laba operasional (X1) dan kebijakan dividen (X2) secara simultan terhadap laba opersasional (Y) adalah sebesar 37,8% dengan nilai residu sebesar 100%- 37,8% = 62,2%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa laba kotor, beban operasional, jumlah dividen dan besarnya saham yang beredar berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari hasil perhitungan SPSS 17.0 diperoleh nilai sig F sebesar 0,014 dengan kaidah keputusan terima Ho jika Fhitung β€ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung > Ftabel , dengan mengambil taraf signifikan Ξ± sebesar 5%, maka dari tabel F-Snedecor diperoleh F Ξ± ; k ; (n β k β l) = 12 β 2 β 1 adalah sebesar 3,55 atau cukup melihat sig F yaitu 0,014. Dikarenakan 0,460 < 3,55 dan sig F sebesar 0,014 < 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain laba operasional (X1) dan kebijakan dividen (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) yaitu sebesar koefisien determinasi 0,378 atau 37,8%. Sisanya β1-0,271441 sebesar 0,622 atau 62,2% ini menunjukkan pengaruh 8
dari faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan selain laba operasional dan kebijakan dividen. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh IBM dan Rahmawati (2002), bahwa ada factor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaa. Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Pertama faktor eksternal, yaitu berupa tingkat bunga, fluktuasi nilai valas dan keadaan pasar modal. Sedangkan faktor internal yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan berupa pembayaran pajak, ukuran perusahaan, pertumbuhan, keunikan, resiko keuangan, nilai aktiva yang diagunkan profitabilitas, non debt tax shield, dan lain-lain. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat dilihat dalam gambar 4.2 sebagai berikut:
X1 ο²YX1 = -0, 058
Y ο²X1X2 = 0,010
2
R YX1X2= 0,378 ο²YX2 = 0,606
X2
ο²Yο₯ = 0,622 ο²Yο₯ =0,99
ο₯2
ο₯1 Gambar 4.2
Struktur Pengaruh Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y Secara Lengkap Keterangan : X1
=
Laba Operasional
X2
=
Kebijakan Dividen
Y
=
Nilai Perusahaan
R YX1X2
=
Koefisien jalur antara X1X2terhadapY
rX1X2
=
Koefisien jalur antara X1terhadapX2
ΟYX1
=
Koefisien jalur antara X1terhadapY
ΟYX2
=
Koefisien jalur antara X2terhadapY
2
9
Ξ΅1
=
Faktor lain yang mempengaruhi X1 yang tidak diteliti
Ξ΅2
=
Faktor lain yang mempengaruhi Y yang tidak diteliti
ΟX1Ξ΅1
=
Koefisien jalur antara variabel Ξ΅1 terhadap variabel X1
ΟYΞ΅2
=
Koefisien jalur antara variabel Ξ΅2 terhadap variabel Y
=
Hubungan secara simultan
=
Hubungan secara parsial
Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara tidak langsung antara laba operasional dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan maka dilakukan analisis jalur yaitu : 1. Pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen sebesar: ο²YX1 * rX1X2 * ο²YX2 = (-0,058) * (-0,099) * (0,606) = 0,004 2. Pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan melalui laba operasional sebesar: 3. ο²YX1 * rX1X2 * ο²YX2 =(-0,058) * (-0,099) * (0,606) =0,004
Dari gambar 4.4 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.5. Tabel 4.5 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No. (1) 1.
Pengaruh Langsung (2) ο·
Pengaruh Tidak Langsung (3)
Variabel π1 Y β π1 β Y : (πππ1 )2 =A = (-0,058)2
0,003 (A)
Y οX1 ο X2ο Y= (Οyx1.ΟX1.X2.Οyx2) = (-0,058)(0,099)(0,606) 2.
3.
Total Pengaruh (4)
0,008 (B)
Total Pengaruh π1 β Y
0,011 (C)
ο·
0,367 (D)
Variabel π2 Y β π2 β Y : (πππ2 )2 =D = (0,606)2 Total Pengaruh π1 dan π2 β Y Secara Simultan: C + D = E 10
0,378 (E)
(2)
(1)
(3)
(4)
4.
Pengaruh Faktor Residu π2 β Y : ππ2 dengan rumus = (1 β E)
5.
Total Pengaruh
0,622 (F) 1
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan secara langsung sebesar 0,003 atau 0,3%, pengaruh tidak langsung sebesar 0,008 atau 0,8% yang artinya pengaruh laba operasional terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, dan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari laba operasional terhadap nilai perusahaan sebesar 0,011 atau 1,1%. Sementara pengaruh kebijakan dividen secara langsung sebesar 0,367 atau 36,7%, secara tidak langsung sebesar 0,378 atau 37,8% yang artinya pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan melalui laba operasional, dengan faktor luar atau faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan selain laba operasional dan kebijakan dividen seperti faktor tekhnikal, keadaan perusahaan dan lainlain sebesar 0,622 atau 62,2%. Laba operasional dan kebijakan dividen pada emiten sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan memiliki keeratan yang rendah dan faktor lain 62,2% yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti dari factor profitabilitas, ukuran perusahaan, arus kas bersih, kebijakan investasi, kebijakan hutang, dan kebijakan lain dari perusahaan atau kondisi ekonomi
PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan pembahasan yang penulis kemukakan, maka penulis mengambil beberapa simpulan diantaranya: 1) Laba Operasional, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan pada Emiten Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. a. Laba operasional pada emiten sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 bervariasi. Dapat diketahui bahwa perusahaan yang mengalami laba operasional tertinggi yaitu perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
pada
tahun
2012
dengan
jumlah
laba
operasional
sebesar
Rp
6,877,800,000,000,00. Hal ini berbeda dengan Perusahaan PT Sekar Laut Tbk dengan 11
jumlah laba operasional terkecil yaitu ada pada tahun 2011 sebesar Rp 9,604,000,000,00 dan sebanyak 5 Perusahaan lainnya yang memiliki jumlah laba operasional dibawah Rp 800.000.000,00 yaitu PT Akasha Wira International Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. b. Kebijakan dividen pada emiten sub sektor makanan dan minuma di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 bervariasi. Diperoleh bahwa kebijakan dividen setiap perusahaan bervariatif. Dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki tingkat kebijakan dividen tertinggi pada periode 2011- 2013 yaitu perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 55.765 di tahun 2013. Perusahaan PT Mayora Indah Tbk yang memiliki tingkat kebijakan dividen terendah periode 2011- 2013 yaitu 0,169 di tahun 2011 serta sebanyak 5 perusahaan memiliki tingkat kebijakan dividen kurang dari 55.765 dan lebih dari 0,169 yaitu PT Akasha Wira International, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Multi Bintang Indonesia, PT Delta Djakarta Tbk, dan PT Sekar Laut Tbk. c. Nilai Perusahaan pada emiten sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 bervariasi. Dapat diketahui bahwa Perusahaan PT Delta Djakarta Tbk merupakan perusahaan yang memperoleh nilai perusahaan terbesar periode tahun 2011-2013 yaitu sebesar 14,247 pada tahun 2012, hal ini dikarenakan terjadi peningkatan nilai perusahaan pada perusahaan tersebut, peningkatan ini dipicu dengan adanya peningkatan kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan, dan sebaliknya pada tahun 2013 periode 2011-2013 Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk memperoleh nilai perusahaan paling rendah yaitu sebesar 0,460. 2) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh tidak signifikan antara laba operasional terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut dikarena ada factor lain yang jauh lebih berpengaruh terhadap kebijakan dividen seperti likuiditas, laba bersih, pengendalian dan lain-lain. Secara parsial terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara laba operasional terhadap nilai perusahaan. Hal ini menandakan bahwa saat laba operasional perusahaan meningkat atau menurun nilai perusahaan tidak akan ikut dipengaruhi secara signifikan. 3) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, 12
semakin baik tingkat kebijakan dividen yang diterapkan dalam perusahaan maka akan membantu meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan saat perusahaan menerapkan sebuah kebijakan dividen yang dianggap adil baik itu oleh pemegang saham atau perusahaan itu sendiri, kepercayaan para investor untuk menanamkan serta mempercayakan dananya kepada perusahaan akan ikut meningkat dan disinilah nilai perusahaan dianggap ikut naik . Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara laba operasional, kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia, hal ini berarti ada keterkaikan antara ketiga unsur hal tersebut. Saat mereka digabungkan, ketiganya (laba operasional, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan) memiliki pengaruh yang signifikan.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya dimasa yang akan datang. Adapun saransaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Bagi Pihak Perusahaan Diharapkan emiten sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat menjaga kesehatan perusahaan dengan cara: meningkatkan profit atau laba operasional perusahaan karena akan mempengaruhi tingkat hasil keuntungan perusahaan tersebut. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga penjualan, beban operasi dan pendapatan operasi sehingga dapat menghasilkan laba operasional yang diinginkan serta dapat meningkatkan kebijakan dividen dan nilai perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Menjaga penjualan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sistem pemasaran produk perusahaan seperti meningkatkan inovasi produk agar lebih menarik, lalu menjaga beban operasi salah satunya dapat dilakukan dengan cara menekan beban operasi perusahaan melalu pemilihan bahan baku yang jauh lebih murah tanpa mengurangi kualitas dari bahan baku itu sendiri. 2) Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian yang selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sifatnya pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini, sehingga dapat menambah wawasan dan 13
pengetahuan tentang permasalahan yang sama. Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian disarankan agar menggunakan variabel lain, misalnya laba bersih, arus kas bersih, agar menambahkan variabel lain yang dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen. Diantaranya menggunakan tambahan variable laba kotor, pajak penghasilan dan indikator lain yang diharapkan mampu mewakili semua variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen bank yang diproksikan oleh cash dividen, jumlah saham yang beredar yang mempengaruhi nilai perusahaan sehingga hasilnya bisa menjadi bahan perbandingan.
IV.
Daftar Pustaka
Afzal, Arie, Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan, Diponegoro Journal of Accounting Volume 1, Nomor 2. Agrawal, A. And Knoeber, C.R., 1996. Firm Value and Mecahnisms to Control Agency Problems Between Managers and Shareholders, Journal of Financial and Quantitative Analisys. Vol. 31, pp. 377-397. Alexandru, Madoran. Influence of Dividend Policy on Firmβs Value. Journal of Academia De Studii Economice Bucharest University, pp. 7. Darsono dan Asari. 2012. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi, Yogyakarta. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen TerhadapHarga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1. Efni, Yulia, dkk. 2012. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sector Property dan Real Estatedi BEI). Jurnal Aplikasi Manajemen/Volume 10/nomor 1/ Maret, Fayment, Alex. 2006. An Analysis of The Relationship Between Dividend Policy and Performance Banking Firmβs Post- Ipost. Carbondale University. Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 14
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5 Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Safri. Teori Akuntansi. Cetakan Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Hery. 2013. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Horne James C. Van, dan John M.wachowcz, Jr. 2013. Prinsip-prinsip Manajment Keuangan, Edisi 13. Jilid 2. Jr. Horisson Waltr T, et al. 2013. Akuntansi Keuangan. Erlangga. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers, Jakarta Harahap, Sofyan Syafri. 2012. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Hastuti, Niken, 2010. Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting. Nasrum, Muhammad. The Influence of Ownership Structure, Corporate Governance, Investment Decision, Financial Decision and Divident Policy on The Value of Firm Manufacturing Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange. Journal Managerial. Volume 1 number 1. Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nizar, Syahrul Muhammad Afdi. 2014. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Citra Harta Prima. Pakpahan, Roma. 2010. Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol.2, No.2 November. Purnamasari, Linda, dkk. 2009. Interdependensi Antara Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 13 No. 1.
15
Sawir, Agnes. 2012. Analisis Kinerja Keungan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Saurabh, Ghosh, dkk. 2008. βDo Leverage, Dividend Policy and Profitability Influence the Future Value of Firmβ, Jurnal Manajerial. Volume 1. Sofyaningsih, Sri, Hardiningsih, Pancawati. 2011. Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan, Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No.1. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam Belas, CV Alfabeta, Bandung. Syahrul, et al. 2012. Kamus Lengkap Akuntansi. Citra Hatra Prima. Tasman Aulia & Havidz Aima. 2013. Ekonomi Manajerial. Cetakan 1. Jakarta. Rajawali Pers. Widiana, Maya. 2011. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Arus Kas Di Masa Mendatang. Jurnal Universitas Pembangunan, pp: -.
16