PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP LABA OPERASIONAL (Survei Pada Emiten Sektor Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
MEILITA ANJANI SAYTIKA (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi)
ABSTRACT The purpose of this study was to describe (1) Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio and operating income in Banking sector at BEI, (2) correlation among influence of Capital Adequacy Ratio and Loan to Deposit Ratio partially and simultaneously to operating income in Banking sector at BEI. The research method used analysis descriptive method with surveys approach and correlation method. The data analysis technique used path analysis. Partial hypothesis testing by t test and simultaneously by the F test. The results of data processing with SPSS version 16.0 indicates that : (1) No significant relation between Capital Adequacy Ratio and Loan to Deposit Ratio, (2) No significant relation between Capital Adequacy Ratio to operating income and (3) No significant relation between Loan to Deposit Ratio to operating income.
Keywords : Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio and Operating Income.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI, (2) Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio secara parsial maupun simultan terhadap laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analisis dengan
pendekatan survei dan metode korelasional. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 17.0 menunjukkan bahwa : (1) Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Laba Operasional, (2) Capital Adequacy Ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional dan (3) Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Laba Operasional.
PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2014 : 3). Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Anggapan ini tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya (Kasmir, 2014 : 3). Dalam menjalankan fungsinya, sebuah bank membutuhkan dana, oleh karena itu, setiap bank selalu berusaha untuk memperoleh dana yang optimal tetapi dengan cost of money yang wajar. Semakin banyak dana yang dimiliki suatu bank, semakin besar peluang bagi bank tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatannya dalam mencapai tujuannya.
Dalam manajemen dana, bank memerlukan pengawasan prudential yang merupakan konsep dan teknik untuk mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan bank, sehingga bisa diharapkan terwujudnya bank yang aman dan sehat. Penilaian sehat atau tidaknya suatu bank dilakukan dengan pendekatan CAMELS, yaitu Capital, Assets, Management, Liquidity dan Sensitivity (Kasmir, 44 : 2012). Dengan pendekatan CAMELS tersebut, penilaian dilakukan secara kuntitatif dan kualitatif untuk memastikan apakah kualitas bank tergolong aman dan sehat sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan. Dalam perbankan faktor permodalan merupakan hal yang penting dalam menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh. Tingkat modal dapat diukur dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), yang merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Berdasarkan ketentuan yang dibuat Bank Indonesia dalam rangka tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Bank Indonesia menetapkan bahwa besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus dipertahankan oleh setiap bank sebagai proporsi tertentu dari Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 8%. Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan seberapa besar dana bank yang disalurkan kepada kreditur. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir, 2004 : 96). Standar rasio LDR yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 80%110%. Setiap bank umumnya ingin berada dalam kondisi yang sehat dan memiliki laba yang tinggi. Laba merupakan indikator penting karena dipakai sebagai suatu
dasar pengambilan keputusan investasi dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang. Laba menitikberatkan pada apa yang telah diterima atau diharapkan untuk diterima oleh suatu entitas dari suatu output (pendapatan) dan apa yang telah dikorbankan untuk menghasilkan output tersebut (biaya). Laba operasional adalah selisih perbedaan antara penerimaan dengan biaya dan pengeluaran yang terikat dengan suatu bisnis, kecuali pendapatan yang berasal dari sumber – sumber diluar kegiatan normal bisnis dan sebelum pengurangan pendapatan (Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar, 2003 : 368). Untuk mengetahui lebih seksama mengenai pentingnya hal di atas, peneliti melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik tersebut. Dalam penelitian ini penulis mengambil emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk diteliti. Tujuan penelitian ini yaitu: 1.
Untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI.
2.
Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio secara simultan terhadap laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI.
3.
Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio secara parsial terhadap laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI.
4.
Untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio secara parsial terhadap laba operasional pada emiten sektor perbankan di BEI. Penelitian sejenis terdahulu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Indah
Fauziah (2014), mengkaji mengenai Analisis Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Rentabilitas (Sensus pada Sektor Pebankan Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan kecukupan modal (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan terhadap rasio rentabilitas (ROA).
Febby Fabiola (2012), survey pada PT. BPR Pola Dana mengenai Pengaruh Kas Terhadap Likuiditas Serta Dampaknya Terhadap Laba Operasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh namun tidak signifikan terhadap laba operasional. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Mohammad Nazir, 2011 : 54). Sedangkan metode korelasional adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih (Rus Efendi, 2003 : 31). Operasionalisasi Variabel Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini dapat di lihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Capital Adequacy Ratio (X1)
Definisi Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh danadana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lainlain. (Lukman Dendawijaya, 2009 : 121)
Indikator
Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) Atau secara matematis: CAR= Modal x 100% ATMR
Skala
Rasio
Loan to Deposit Ratio (X2)
Laba Operasional (Y)
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah ukuran seberapa jauh kemampuan bank dalam membiayai kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (Lukman Dendawijaya, 2009 : 116) Laba operasi yaitu dengan melihat selisih antara biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana dan operasi bank dengan biaya bunga yang harus ditanggung oleh pihak peminjam sebagai balas jasa atas dana yang diterima. (Malayu S.P Hasibuan, 2007: 5)
Total kredit yang diberikan Jumlah dana pihak ketiga Atausecara matematis:
Rasio
LDR = Total Kredit x 100% Jumlah DPK
Pendapatan operasional dikurangi beban operasional
Rasio
Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data sekunder. Menurut Riduwan (2009 : 51) data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau
badan lainnya untuk keperluan
penelitian dari para pengguna. Populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014 dimana terdapat tiga puluh satu bank. Penentuan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 61), teknik purposive sampling merupakan teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan berdasarkan pada kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Adapun kriteria (pertimbangan) populasi sasaran yang digunakan, yaitu a.) Sampel yang dipilih adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2014, sehingga perbankan yang telah delisting dari Bursa Efek Indonesia tidak dimasukan sebagai sampel; b.) Perbankan yang menjadi sampel terus tercatat di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu lima tahun; c.) Perbankan yang menjadi sampel mengeluarkan atau mempublikasikan laporan keuangan lengkap dari tahun 2013-2014. Prosedur Pengumpulan Data Untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan, penulis melakukan kegiatankegiatan sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian dahulu dan tinjauan pustaka serta literatur-literatur lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk pengujian hipotesis dan model analisis yang sesuai dengan topik penelitian. 2. Penelitian Dokumenter Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Penelitian dokumenter ini dilakukan dengan menelaah dan menganalisa laporan-laporan mengenai akuntansi dan perbankan yang diterbitkan oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Hal ini terkait dengan judul penelitian yang terdiri dari tiga variabel yaitu Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to
Deposit Ratio (X2) dan Laba Operasional (Y). Melalui analisa jalur ini dapat diketahui pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama dan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel penyebab dan variabel lainnya sebagai variabel terikat. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisa dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menguji hipotesis yang diajukan. Struktur penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: X1
YX1 rx2 x1
Y
YX2 X2
Y
Gambar 1.1 Hubungan Struktural Variabel X1, X2, dan Y Keterangan: X1 X2 Y
= Capital Adequacy Ratio (CAR) = Loan to Deposit Ratio (LDR) = Laba operasional = Faktor lain yang tidak diteliti
YX1
= Koefisien jalur antara variabel X1 terhadap Variabel Y
YX 2 Y rx2 x1
= Koefisien jalur antara variabel X2 terhadap Variabel Y = Koefisien jalur terhadap variabel Y = Koefisien jalur variabel X1 dengan variabel X2
PEMBAHASAN Dari data yang diperoleh mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Laba Operasional pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di BEI dapat dihasilkan rekapitulasi pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 CAR, LDR dan Laba Operasional Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Berakhir di 31 Desember 2014 No
Kode
Nama Emiten
CAR (%)
LDR (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BDMN BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSWD BTPN BVIC INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Bank Tbk Capital Indonesia Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank QNB Indonesia Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Bumi Artha Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank of India Indonesia Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank Tbk Victoria International Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Mayapada Bank Windu Kencana Internasional Bank Tbk Mega Tbk Bank OCBC NISP Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
19,06 16,43 13,41 16,90 14,21 16,22 16,60 18,31 17,90 15,10 16,60 15,07 15,58 15,72 13,58 14,27 23,30 18,25 15,76 10,44 14,15 15,23 18,74 15,62 21,71
88,49 58,13 84,74 76,80 83,89 87,81 85,19 81,68 92,60 93,47 82,02 79,45 99,46 92,67 89,13 88,06 97,00 70,25 87,62 81,25 84,03 68,85 93,59 90,51 101,20
Laba Operasional (Rp) 80.985.705.000 100.363.000.000 89.154.000.000 20.504.773.000.000 943.739.000.000 13.346.291.000.000 130.408.676.000 28.361.877.000.000 4.063.362.000.000 159.001.000.000 25.978.106.000.000 69.986.000.000 2.958.240.000.000 964.512.000.000 2.046.223.000.000 142.031.659.755 2.535.042.000.000 103.484.837.000 191.973.000.000 576.926.000.000 64.746.000.000 645.380.000.000 1.776.708.000.000 3.357.520.000.000 192.048.000.000
Sumber :Laporan Keuangan Bank Lengkap (2014) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Secara Simultan Terhadap Laba Operasional Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Laba Operasional, penulis mengambil data tahun 2014, dengan menggunakan path analysis dan melakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 17.0.
Pengaruh secara simultan dapat diketahui melalui hasil pengolahan data SPSS versi 17.0 (lampiran). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai R antara variabel X 1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,211 dengan kategori keterikatan hubungan yang rendah karena berada diantara 0,200-0,399. Koefisien jalur (YX1X2) sebesar 0,211 dan koefisien determinasinya (YX1X2)2 yaitu (0,211)2 = 0,044 atau 4,4%. Dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu CAR dan LDR secara simultan terhadap Laba Operasional adalah sebesar 4,4%, hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang digunakan Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh terhadap Laba Operasional teruji. Hasil dapat diuji melalui uji F dengan nilai F
hitung
adalah sebesar 0,511. Dan
dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F α (n-k-1) = 25-2-1 adalah sebesar 3,44. Jika
dibandingkan
dengan
F
tabel
dimana
α
=
5%,
maka
diketahui
Fhitung(0,515)
hubungan positif dengan kategori hubungan yang sangat rendah karena berada diantara 0,000-0,199. Koefisien beta () sebesar 0,135. Sedangkan koefisien determinasinya, yakni (YX1)2 sebesar (0,135)2 = 0,0182 atau 1,82%. Artinya bahwa, 1,82% variabilitas dari variabel Y (Laba Operasional) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X1 yang dalam hal ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang digunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh terhadap Laba Operasional teruji. Kemudian dilakukan uji t dengan nilai thitung adalah sebesar 0,625 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-2) = 2,069. Jika dibandingkan dengan ttabel dimana α = 5%, maka diketahui thitung (0,625) < ttabel (2,069). Dengan kaidah keputusan terima Ha jika thitung > ttabel maka mengandung makna pada tingkat keyakinan 95%, keputusannya adalah terima Ho dan tolak Ha. Sehingga diketahui bahwa CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Laba Operasional. Hasil penelitian ini berbeda dengan Dian Purnamasari (2012) menyatakan CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap Laba Operasional. Perbedaan hasil ini disebabkan rasio keuangan yang dipakai berbeda karena mengalami kenaikan ataupun penurun tiap tahunnya. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Laba Operasional, maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Maka berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 17.0 (terlampir), besarnya R antara variabel X2 (LDR) dengan variabel Y (Laba Operasional) yaitu sebesar 0,166 mempunyai hubungan positif dengan kategori hubungan yang sangat rendah karena berada diantara 0,000-0,199. Koefisien beta ()sebesar 0,128. Sedangkan koefisien determinasinya, yakni (YX2)2 sebesar (0,128)2 = 0,0163 atau 1,63%. Artinya bahwa, 1,63% variabilitas dari
variabel Y (Laba Operasional) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X 2 yang dalam hal ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang digunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh terhadap Laba Operasional teruji. Kemudian dilakukan uji t dengan nilai t hitung adalah sebesar 0,560, sedangkan ttabel t ½ α df (n-2) = 2,069. Jika dibandingkan dengan t tabel dimana α = 5%, maka diketahui thitung (0,560) < ttabel (2,069). Dengan kaidah keputusan terima Ha jika thitung > ttabel maka mengandung makna pada tingkat keyakinan 95%, keputusannya adalah terima Ho dan tolak Ha. Sehingga diketahui bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Laba Operasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2008 : 96), besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi, sehingga semakin tinggi LDR maka laba perusahaan semakin meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit dengan efektif. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik beberapa simpulan, antara lain: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Laba Operasional pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. a.
Capital Adequacy Ratio (CAR) pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia bervariasi dan seluruhnya telah memenuhi tingkat
kecukupan modal minimum, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Bank dengan CAR tertinggi yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, sedangkan bank yang memiliki nilai CAR terkecil yaitu Bank Mayapada Tb. b.
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia bervariasi. Berkaitan dengan kebijakan Bank Indonesia yang menentukan besarnya LDR untuk bank, maka dapat diketahui Bank dengan Rasio LDR tertinggi yaitu pada Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk sebesar, sedangkan bank yang memiliki rasio LDR terendah yaitu Bank Capital Indonesia Tbk.
c.
Laba operasional pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia bervariasi. Bank Rakyat Indonesia Tbk merupakan bank yang memperoleh laba operasional terbesar, sedangkan Bank Windu Kencana Internasional Tbk memperoleh laba operasional terendah.
2. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan pengaruh tidak signifikan terhadap Laba Operasional. 3. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki hubungan dengan tingkat yang sangat rendah dan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laba operasional. Ini artinya bahwa semakin tinggi tingkat kecukupan modal (CAR) suatu bank tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam memperoleh laba yang tinggi. 4. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat diketahui bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki hubungan dengan tingkat yang sangat rendah dan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laba operasional.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa saran diberikan penulis dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Perbankan Diharapkan emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat tetap menjaga tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) di atas 8% sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia Dengan menjaga CAR diharapkan perusahaan mampu menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta sigap terhadap kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan perbankan. Mengacu pada hasil penelitian sebaiknya beberapa Bank yang memiliki nilai LDR kurang dari 80% bisa lebih meningkatkan lagi kualitas penyaluran kreditnya dengan lebih aktif menyalurkan dana kepada masyarakat. Sampai batas optimal yang ditentukan oleh BI yaitu sebesar 80%-110% . Jika besarnya Loan to Deposit Ratio (LDR) lebih dari 110%, maka emiten tersebut beresiko, sehingga bank pada saat ini dianjurkan untuk tidak memenuhi permintaan kredit karena dikhawatirkan terjadi penangguhan dalam pembayaran kreditnya. Untuk meningkatkan perolehan laba operasional, bank yang beroperasi sebaiknya dapat memanfaatkan kredit yang telah dan akan disalurkannya untuk menghasilkan pendapatan bunga yang dapat menutupi beban operasionalnya. Diharapkan Bank dapat terus menerus meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan perbankan serta perlindungan kepada nasabah agar masyarakat semakin percaya dengan kredibilitas Bank yang bersangkutan, hal ini akan sangat baik bagi pertumbuhan Bank.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sifatnya pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini, sehingga dapat menambah wawasan mengenai topik yang diteliti. Dapat diketahui dari hasil penelitian, keterbatasan jumlah perbankan yang diteliti belum seluruhnya mengambil perbankan yang terdaftar di BEI, sehingga penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel dengan jumlah yang lebih banyak. Selain itu, variabel lain yang belum diteliti berpengaruh cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti menambah variabel lain seperti kredit yang diberikan, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasi Pendapatan Operasi, Posisi Devisa Neto, Net Profit Margin, Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga dan sebagainya sehingga dapat diperbandingkan antar hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA A. Beams, Floyd. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia. Alih bahasa: Amir Abadi Jusuf. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi dan Perbankan. Bandung: Yrama Widya. Astuti, Fitria. 2008. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA). Skripsi. Program Studi Akuntansi. Universitas Widyatama. Bandung. Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Dunil, Z. 2004. Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Fabiola, Febby. 2012. Pengaruh Kas Terhadap Likuiditas Serta Dampaknya Terhadap Laba Operasional. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
Fahrudin, Moh. Andrew. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2001-2013. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Fauziah, Indah. 2014. Analisis Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Rentabilitas. Skripsi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rajawali Pers. ______. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. ______. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2011. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE UGM. Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi. Volume 14. Nomer 1. Muljono, Teguh Pudjo. 2000. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Munawir, Slamet. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nandadipa, Seandy. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK dan Exchange Rate terhadap LDR. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Miinimum Bank Umum Prayudi, Arditya. 2011. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM)
terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Skripsi. Universitas Gunadarma. Jakarta. Purnamasari, Dian. 2012, Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Operasional. Tugas Akhir Program Master. Universitas Terbuka. Jakarta. Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Rusyamsi, Imam. 2000. Asset Liability Management: Manajemen Strategi Pengelolaan Aktiva dan Passiva Bank. Cetakan Kesatu. Yogyakarta: UPP STIM YPKN Sari, Yulia Nendah. 2014. Pengaruh Efisiensi Operasi dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Tama. Siamat, Dahlan. 2003. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas apa dan Bagaimana. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Askara. Sitepu, Nirwana S.K. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Unit Pelayanan Statitika Jurusan Statistika. Bandung : FMIPA Universitas Padjajaran. Smith, Jay M. dan K. Fred Skousen. 2003. Intermediate Accounting Comprehensive Volume 9th Edition, Akuntansi Intermediate Volume Komprehensif. Alih Bahasa: Tim Penerjemah Erlangga. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Cetakan Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. ________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004. ________ No.26/5/BPPP Tanggal 29 Mei 1993. Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Aplikasi Statistika dalam
Syafi’i, Muchammad. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Jakarta: Gagas Promosiodo. Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan. Widjanarto. 2010. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Wulansari, Ika. 2014. Pengaruh Non Performing Loan dan Likuiditas Terhadap Laba Operasional. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.