PENGARUH NILAI TAKSIRAN DAN PEMBIAYAAN GADAI SYARIAH (Rahn) TERHADAP JUMLAH PENDAPATAN SEWA (Ujrah) (Studi Kasus Pada PT.Bank BJB Syariah Laporan Triwulan Periode 2011-2014)
AZHAR ASHERTA 123403249
[email protected]
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Nilai Taksiran, Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode 2011-2014. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis path dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien secara parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan Nilai Taksiran dan Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode 2011-2014. Dan secara parsial Nilai Taksiran dan Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah). Perusahaan harus mampu meningkatkan pengelolaan jasa gadai syariah dengan efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan pendapatan yang diukur dengan tarif ijarah dan pemberian pembiayaan sesuai de ngan nilai taksiran yang telah disepakati. Kata Kunci: Nilai Taksiran, Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn), Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah).
ABSTRACT The purpose of this research is to the estimated value, syariah mortgage financing (rahn) toward income amount lease (ujrah) in PT. Bank BJB Syariah quarterly financial report period 2011-2014. This research method with used path analys and hypotesis test using tstatistic to examine partial coefficient and f-statistic to examine the mean of muttual effect. The research result that simultaneously the estimated value and syariah mortgage financing (rahn) have positively effect but no significant on income amount lease (ujrah) in PT. Bank BJB Syariah quarterly financial report period 2011-2014 and partially the estimated value and syariah mortgage (rahn) have positively effect but no significant on income amount lease (ujrah). Company must increase mortgage more syariah with effective and efficient so that increase be measured income correstponding with the estimated value that agreed. Keywods: The Estimated Value, Syariah Mortgage Finanching (Rahn), Income Amount Lease (Ujrah) PENDAHULUAN Dalam menjalankan usahanya, setiap bank baik bank konvensional atau bank syariah memiliki tujuan yang sama dalam menjalankan setiap kegiatannya. Kegiatan penghimpunan dana oleh pihak bank merupakan kegiatan operasional dalam memperoleh dana dari masyarakat yang nantinya di gunakan sebagai penyediaan dana untuk keperluan penyaluran dana. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bank syariah yaitu gadai (rahn) yang merupakan penyerahan barang (marhun) kepada pihak pemberi hutang yang di lakukan oleh orang-orang yang berhutang (rahin), sebagai jaminan atas hutangnya yang diterima. Praktik gadai telah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan beliau sendiri pernah melakukannya. Konsepnya yang jauh dari riba dan sesuai dengan syariat islam, membuat produk perbankan syariah menjadi pilihan umat Muslim di Indonesia yang berniat menjalankan agama secara kaffah. Gadai (rahn) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan bank syariah, sebagai alternatif masyarakat untuk mendapatkan dana dari pihak bank syariah yang melakukan pembiayaan gadai.
Gadai dalam istilah hukum Islam disebut dengan rahn (barang jaminan) yang merupakan sarana saling tolong menolong bagi umat Islam tanpa adanya imbalan jasa. Gadai merupakan suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Pengelolaan pembiayaan di bank syariah tidak sekedar untuk menghindarkan bank dari risiko pembiayaan. Penyaluran pembiayaan juga harus dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan syariah. Pembiayaan yang disalurkan bank syariah diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang berkelanjutan dan senantiasa berada dalam kualitas pembiayaan yang kurang baik atau bahkan memburuk akan berdampak secara langsung pada penurunan pendapatan dan laba yang diperoleh bank syariah. Nilai taksiran tinggi yang diberikan oleh pihak bank, mampu mendorong keputusan nasabah menggunakan jasa gadai. Nasabah dapat merespon positif apabila nilai yang dihasilkan dari produk dan jasa mampu memenuhi manfaat bagi kebutuhannya. Bank syariah diharapkan mampu mengembangkan nilai tambah dari jasa gadai yang ditawarkan, sehingga pihak solusi tunai selaku lembaga keuangan bisa memberikan perbedaan (diferensiasi produk) dengan produk jasa gadai di lembaga keuangan lainnya. Salah satu kegiatan pembiayaan gadai yang dilakukan oleh PT. Bank BJB Syariah saat ini adalah kegiatan pembiayaan gadai emas. Gadai emas bisa digunakan sebagai sebagai inventasi karena sifat harga emas dalam jangka panjang yang mengimbangi nilai inflasi, maka kegiatan menyimpan emas atau menggadaikan emas untuk ditebus dan dijual pada saat nilai emas lebih tinggi dapat digolongkan sebagai kegiatan investasi. Kegiatan yang lebih progresif adalah konsep berkebun emas, yang dapat diartikan secara umum sebagai kegiatan gadai ulang emas sebagai asas tuas. Mitra Emas IB Maslahah merupakan salah satu produk yang ditawarkan PT. Bank BJB Syariah saat ini, dimana bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah dengan agunan berupa emas, perhiasan, emas batangan, dan koin emas dari nasabah yang bersangkutan dengan mengikuti prinsip qardh dan rahn. Pertimbangan ini disebabkan oleh
kecilnya resiko yang akan terjadi dengan nilai yang stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun. Jasa gadai emasmulai dilakukan oleh masyarakat dalam memperoleh modal pembiayaan dalam waktu jangka pendek. Perlunya dorongan untuk memulihkan kembali pertumbuhan pembiayaan konsumsi melalui jasa pembiayaan gadai (rahn) pada perbankan syariah. PT. Bank BJB Syariah merupakan salah satu bank syariah yang selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Hal ini dilakukan antara lain dengan menawarkan produk-produk baru bagi nasabah dan masyarakat pada umumnya.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode path analysis. Metode pathanalisis adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
Operasionalisasi Variabel 1.
Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak dipengaruhi variabel-variabel lain. Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi factor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah: a. Nilai Taksiran (X1), dimana indikatornya adalah Total Nilai Taksiran. b. Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) (X2), dimana indikatornya adalah Total Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn).
2.
Variabel Devenden (Y) Variabel Dependen adalah variabel yang tidak bebas artinya variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah), yang menjadi indikatornya adalah Prinsip Ujrah (Y).
Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data maupun informasi yang dapat mendukung pelaksanaan penellitian adalah dengan cara sebagai berikut: 1.
Studi dokumentasi mengumpulkan dan mengolah data dari informasi yang telah diperoleh yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2.
Studi kepustakaan. Dalam hal ini, penulis mempelajari buku-buku yang memuat teoriteori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Yaitu melalui tulisan ilmiah, situs resmi yang ada kaitanya dengan masalah yang sedang ditelitii dan hasilnya akan dijadikan sebagai bahan perbandingan terhadap inormasi yang didapat dilapangan.
3.
Memperoleh data dari Otoritas Jasa Keuangan.
Model Penelitian Model penelitian atau paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis atau jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang digunakan. Berdasarkan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Nilai Taksiran dan Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah)”. Model paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma dengan dua variabel independen yaitu: (a) Hubungan X1 dan X2, dan (b) Hubungan X1, X2 dengan Y. Maka variabel penelitian digambarkan sebagai berikut:
X1 ρYX1 ρYX2
rx1x2
Y pYɛ
X2 ɛ Gambar Model/ Paradigma Penelitian
Keterangan: X1
= Nilai Taksiran
X2
= Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn)
Y
= Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah)
rx1x2
= Koefisien antara X1 dan X2
ρYX1 = Koefisien jalur variabel X1 terhadap Y ρYX2 = Koefisien jalur variabel X2 terhadap Y ρYɛ
= Koefisien jalur variabel ɛ terhadap Y
ɛ
= Faktor-faktor lain yang tidak diteliti
Teknik Analisis Data Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pertanyaan dengan skor to tal. Rumus yang digunakan adalah produk momen (product moment) sebagai berikut:
Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh r hitung > r tabel maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak digunakan untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Setelah dapat ditentukan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini valid, maka dilanjutkan dengan uji reabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur handal atau tidaknya kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
Dengan
demikian
uji
reliabilitas
dimaksudkan
untuk
mengetahui
konsisten/tidaknya responden terhadap kuesioner-kuesioner penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah teknik cronbach’s alpha. Pengujian reliabilitas dengan teknik cronbach’s alpha ini dilakukan untuk jenis interval. Cronbach’s alpha dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: α
= Koefisien reliabilitas alpha
k
= Banyak butir soal dan pertanyaan = Jumlah variasi butir = Variasi total Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya
mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis alpha cronbranch yaitu jika nilai koefisien ≥ 0,70 maka instrument tersebut dinyatakan reliable dan dapat digunakan untuk penelitian.
Metode Analisis Data Pada penelitian ini terdiri dari rumusan masalah deskriptif dan masalah asosiatif, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif untuk melihat karakteristik sampel yang terjaring dalam penelitian ini dan analisis jalur path (path analysis). 1. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linear, aditif dan kausal
2. Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel yang mendahuluinya dan tidak juga berkorelasi dengan variabel yang lain 3. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab-akibat searah 4. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari sumber yang sama. Dari struktur path analisis diatas, terdapat langkah-langkah yang digunakan: 1. Menghitung koefisien korelasi (r) Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara X 1 dan X2 menggunakan rumus koefisien sederhana yaitu:
XiXj =
n n n n Xih. Xjh Xih Xjh h 1 h 1 h 1 2 2 n n n 2 n 2 n X ih Xih n X jh n Xjh h 1 h 1 h 1 h 1
Dengan i
j =1,2,…,k
(Sitepu, 1994 :19)
Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian juga antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterpretasikan pada tabel sebagai berikut: 2.
Untuk menghitung koefisien jalur (ρ) menggunakan rumus sebagai berikut: n
YXi bYXi
Xi h h 1 n
Yh
2
, i = 1,2,3......k 2
Dimana byxi dapat ditentukan melalui
Keterangan: = Koefisien jalur dari X1 terhadap Y
= Koefisien regresi dari X1 terhadap Y 3.
Pengujian faktor residu/sisa
Dimana
Keterangan: = koefisien jalur dari variabel lain yang tidak diteliti atau nilai sisa terhadap variabel Y R2 yx = koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel penyebab variabel akibat 4.
Pengujian hipotesis operasional Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas Xi dengan variabel Xj Ho : r X 2 X1 = 0 Ha : r X 2 X1 ≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika t
hitung>
t tabel
a. Pengujian secara simultan Ho : ρ yx1 = ρ yx 2 = 0 Ha : ρ yx1 = ρ yx 2 ≠ 0 Dengan kriteria terima Ho jika Fhitung Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung > Ftabel Uji signifikasi menggunakan rumus : (Sitepu, 1994:25) Statistik uji diatas mengikuti distribusi F-snedecor dengan derajat bebasV1=k dan V2 = n-k-1 b. Pengujian secara parsial
Hipotesis operasional: Ho:
=0
Ha:
0
Dengan kaidah keputusan terima Ho jika tolak Ho jika thitung <
thitung
atau jika thitung>
Uji statistika menggunakan rumus (Sitepu, 1994:28)
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n – k – 1 Untuk mengetahui total pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti disajikan dalam table:
Rancangan Pengujian Hipotesis ρ
Pembiayaan gadai syariah (rahn) tidak berpengaruh terhadap nilai taksiran
ρ
Pembiayaan gadai syariah (rahn) berpengaruh terhadap nilai taksiran
ρ
Pembiayaan gadai syariah (rahn) secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah)
ρ
Pembiayaan
gadai
syariah
(rahn)
secara
parsial
berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah)
ρ
Nilai taksiran secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah)
ρ
Nilai taksiran secara parsial berpengaruh terhadap jumlah
pendapatan sewa (ujrah)
ρ
ρ
Pembiayaan gadai syariah (rahn) dan nilai taksiran secara simultan tidak berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah)
ρ
ρ
Pembiayaan gadai syariah (rahn) dan nilai taksiran secara simultan berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah)
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian penulis memperoleh data mengenai Nilai Taksiran, Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn), dan Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah yang menjadi subjek penelitian. Data tersebut digunakan untuk menghitung pengaruh besarnya Nilai Taksiran, Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah). Penulis melakukan studi kasus pada PT. Bank BJB Syriah dengan laporan keuangan triwulan periode tahun 2011-2014. Nilai Taksiran pada PT. Bank BJB Syariah Nilai taksiran merupakan alat untuk mengukur harga perkiraan tertentu yang akan dijadikan jaminan yang didasarkan pada harga jadi, pasar dan, peraturan yang berlaku pada masa tertentu. Nilai taksiran yang tinggi mampu mendorong keputusan nasabah menggunakan jasa gadai syariah. Jasa gadai yang diperoleh nasabah sebanding dengan nilai taksiran yang ditentukan dan dapat mempengaruhi keputusan konsumen memilih jasa gadai yang di inginkan. Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Nilai Taksiran pada PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode 2011-2014 dapat dilihat pada tabel:
Nilai Taksiran pada PT. Bank BJB Syariah Laporan Keuangan Triwulan Periode 2011-2014
No
Bulan
Tahun
Nilai Taksiran
1
Maret
2011
400.000 (5,31%)
2
Juni
2011
429.000
3
September
2011
495.000 (6,57%)
4
Desember
2011
465.000 (6,17%)
5
Maret
2012
453.000 (6,06%)
6
Juni
2012
491.000 (6,52%)
7
September
2012
475.000 (6,3%)
8
Desember
2012
484.000 (6,43%)
9
Maret
2013
492.000 (6,53%)
10
Juni
2013
439.000 (5,83%)
11
September
2013
496.000 (6,59%)
12
Desember
2013
484.000 (6,43%)
13
Maret
2014
492.000 (6,53%)
14
Juni
2014
490.000 (6,5%)
15
September
2014
467.000 (6,2%)
16
Desember
2014
477.000 (6,3%)
(5,7%)
Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) pada PT. Bank BJB Syariah Pembiayaan merupakan aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab (Ahmad Sumiyanto, 2008:165). Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Nilai Taksiran pada PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode 20011-2014 dapat dilihat pada tabel:
Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) pada PT. Bank BJB Syariah Laporan Keuangan Triwulan Periode 20011-2014 No
Bulan
Tahun
Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn)
1
Maret
2011
461.249.000 (3,12%)
2
Juni
2011
464.437.000 (3,14%)
3
September
2011
493.033.000 (3,4%)
4
Desember
2011
504.655.000 (3,42%)
5
Maret
2012
469.491.000 (3,18%)
6
Juni
2012
651.143.000 (4,4%)
7
September
2012
499.334.000 (3,38%)
8
Desember
2012
1.095.839.000 (7,42%)
9
Maret
2013
1.077.863.000
(7,3%)
10
Juni
2013
1.254.927.000
(8,5%)
11
September
2013
1.381.162.000 (9,35%)
12
Desember
2013
1.278.849.000 (8,66%)
13
Maret
2014
1.254.927.000
14
Juni
2014
1.254.303.000 (8,49%)
15
September
2014
1.334.041.000 (9,03%)
16
Desember
2014
1.292.787.000 (8,75%)
(8,5%)
Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah Pendapatan merupakan peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Upah dapat didefinisikan sebagai harga yang dibayarkan pada pekerja atas pelayanannya dalam memproduksi kekayaan. Tenaga kerja seperti halnya faktor produksi lainnya, dibayar dengan suatu imbalan atas jasa-jasanya. Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Jumlah Pendapatan Sewa (ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah Cabang Tasikmalaya dengan laporan keuangan triwulan periode 2011-2014 dapat dilihat pada table.
Nilai Taksiran, Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) dan Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah Berdasarkan hasil penelitian nilai taksiran pada laporan keuangan triwulan di PT. Bank BJB Syariah diperoleh bahwa nilai taksiran yang memiliki nilai taksiran tertinggi sebesar 6,59% terdapat pada triwulan kesatu tahun 2013 ,dan nilai taksiran terendah sebesar 5,31% terdapat pada triwulan kesatu pada tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian pembiayaan gadai syariah (rahn) pada laporan keuangan triwulan di PT. Bank BJB Syariah pada periode tahun 2011-2014 diperoleh bahwa pembiayaan gadai syariah (rahn) yang memiliki pembiayaan tertinggi sebesar 9,35% terdapat pada triwulan ke tiga tahun 2013, semakin tinggi motivasi yang tinggi dari nasabah dalam menggunakan jasa gadai maka proses pembiayaan gadai (rahn) yang
diberikan pihak bank akan semakin tinggi. Sedangkan pembiayaan gadai syariah (rahn) terendah sebesar 3,12% terdapat pada triwulan pertama tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian dari data laporan keuangan triwulan tersebut yang memiliki jumlah pendapatan sewa (ujrah) tertinggi pada triwulan pertama tahun 2013 yaitu sebesar 8,1%. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank BJB Syariah mempunyai tingkat kepercayaan tinggi dari nasabah yang menanamkan menggunakan produk jasa gadai dibandingkan bank lainnya, karena jumlah pendapatan sewa (ujrah) merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembiayaan gadai yang diberikan pihak bank kepada nasabah yang menggunakan produk gadai tersebut. Untuk lebih jelasnya nilai taksiran yang tinggi akan mempengaruhi minat dan kepercayaan nasabah dalam menggunakan produk gadai tersebut, sehingga pihak bank akan memberikan pembiayaan yang tinggi dan semakin tinggi pembiayaan yang dikeluarkan oleh pihak bank maka akan semakin tinggi pula pendapatan sewa yang diterima oleh pihak bank. Sedangkan yang memiliki jumlah pendapatan sewa (ujrah) terendah adalah pada triwulan kedua tahun 2012 sebesar 3,71%, ini berarti kurangnya minat dari nasabah kepada pihak bank dalam menggunakan produk gadai (rahn) yang ditawarkan pihak bank, sehingga kecilnya proses pemberian pembiayaan yang dilakukan pihak bank, disebabkan nilai taksiran yang kecil akan mempengaruhi minat nasabah dan kecilnya proses pemberian pembiayaan, maka pendapatan yang diterima perusahaan dari penawaran produk gadai akan mengalami penurunan
Pengaruh Nilai Taksiran Secara Parsial Terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah ) pada PT. Bank BJB Syariah Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh nilai taksiran terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) saham dinyatakan dalam koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta () untuk pengaruh nilai taksiran terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) adalah sebesar 0,215. Hal ini berarti bahwa ketika nilai
taksiran mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) sebesar 21,5% Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh nilai taksiran terhadap jumlah pendapatan sewa(ujrah), yakni (YX1)2 sebesar (0,215)2 = 0,046225 atau 4,62%. artinya bahwa, 4,62% variabilitas dan variabel (Y) atau jumlah pendapatan sewa (ujrah )saham dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah nilai taksiran sebesar 4,62%. Sisanya
sebesar 0,53775 atau 53,78% ini menunjukan
pengaruh dari faktor lain selain nilai taksiran. Faktor lain ini diduga oleh besarnya tingkat profitabilitas bank, tingkat penawaran produk gadai, aktivitas operasional bank dan kebijakan pemerintah. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= - 0,491 sedangkan nilai t tabel t ½ α df (n-k-1) = 2,160. Dengan melihat hasil sig 0,631 > α 0,05 maka dapat diartikan Ho diterima dan Ha ditolak dengan kata lain nilai taksiran berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah), disebabkan karena semakin tinggi nilai taksiran maka akan menghasilkan penurunan terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) perusahaan tersebut.
Pengaruh Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) Secara Parsial Terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh pembiayaan gadai syariah (rahn)terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) dinyatakan dalam koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta () untuk pengaruh pembiayaan gadai syariah (rahn) terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) adalah sebesar 0,696. Hal ini berarti bahwa ketika pembiayaan gadai syariah (rahn)mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) sebesar 69,6%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh pembiayaan gadai syariah (rahn) terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah), yakni (YX2)2 sebesar (0,696)2 = 0,484416 atau 48,44%. artinya bahwa 48,44% variabilitas dan variabel (Y) atau jumlah pendapatan sewa (ujrah) dipengaruhi oleh variabel (X2) yang dalam hal ini adalah pembiayaan gadai syariah (rahn) sebesar 48,44%. Sisanya
sebesar
0,515584 atau 51,55% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain pembiayaan gadai syariah (rahn). Faktor lain ini diduga oleh aktivitas operasional perusahaan, tingkat inflalsi dan kebijakan pemerintah. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= 3,386 sedangkan nilai t tabel t ½ α df (n-k-1) = 2,160. Dengan melihat hasil sig 0,631 > α 0,05, maka dapat diartikan Ho diterima dan Ha ditolak dengan kata lain pembiayaan gadai syariah (rahn) berpengaruh
tidak signifikan terhadap jumlah
pendapatan sewa (ujrah) . Pengaruh Nilai Taksiran dan Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) Secara Simultan Terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai R antara variabel X 1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,702 dengan kategori keterikatan hubungan kuat karena berada diantara 0,6-0,799. Maka secara simultan Nilai Taksiran (X1) dan Pembiayaan Gadai Syariah (rahn) (X2) terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (ujrah) (Y) mempunyai hubungan sebesar 70,2%. Koefisien jalur (yX1X2) sebesar 0,702 dan koefisien determinasinya (yX1X2)2 yaitu (0,702)2 = 0,492804 atau 49,28%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu nilai taksiran (X1 ) dan pembiayaan gadai syariah (rahn) (X2) secara simultan terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) (Y) adalah sebesar 49,28% dengan nilai residu sebesar 100%-49,28% = 50,72%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa total nilai taksiran, total pembiayaan dan tarif ijarah berpengaruh terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah). Dari pengolahan data SPSS 16.0 uji F (lampiran). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,325 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Dan F table
sebesar 3,81. Dengan melihat hasil sig 0,012 > 0,05 maka dapat diartikan Ho diterima Ha ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variable nilai taksiran dan pembiayaan gadai syariah (rahn) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap variable jumlah pendapatan sewa (ujrah) sebesar pengaruh langsung 0,492804 atau 49,28%. Sisanya
0
0
sebesar 0,507196 atau 50,72% ini menunjukkan
pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi jumlah pendapatan sewa (ujrah) selain nilai taksiran dan pembiayaan gadai syariah (rahn). KESIMPULAN Penelitian ini bertujuann Untuk mengetahui nilai taksiran dan pembiayaan gadai syariah (Rahn) serta jumlah pendapatan sewa (Ujrah) pada PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode 2011-2014. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Nilai Taksiran yang terdapat di PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan pada periode tahun 2011-2014 mengalami fluktuasi dan selalu memiliki nilai positif. Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) yang terdapat di PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan pada periode tahun 2011-2014 mengalami fluktuasi dan selalu memiliki nilai positif dan untuk Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah) yang terdapat di PT. Bank BJB Syariah dengan laporan keuangan triwulan periode tahun 2011-2014 mengalami fluktuasi dan selalu memiliki nilai positif.
2.
Secara parsial Nilai Taksiran di PT. Bank BJB Syariah berpengaruh tidak signifikan dan untuk Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) berpengaruh tidak signifikan terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah).
3.
Secara simultan Nilai Taksiran di PT. Bank BJB Syariah berpengaruh tidak signifikan dan untuk Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) berpengaruh tidak signifikan terhadap Jumlah Pendapatan Sewa (Ujrah)
.
Saran
Dari kesimpulan yang telah dijabarkan maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan hasil penelitian ini. 1.
Bagi PT. Bank BJB Syariah Sebelum melakukan pembiayaan terhadap nasabah, perusahaan harus mampu mengkaji terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya diberikanya pembiayaan oleh pihak bank kepada nasabah, sehingga dalam pelaksanaanya mampu memberikan keuntungan dan manfaat baik bagi pihak bank maupun pihak nasabah. Nilai taksiran yang tinggi diharapkan mampu memotivasi nasabah dalam menggunakan jasa gadai yang ditawarkan oleh pihak bank. Sebelum diberikannya pembiayaan kepada nasabah, pihak bank harus mampu melakukan pengawasan terlebih dahulu kepada nasabah yang akan melakukan gadai, karena dapat mengurangi timbulnya kemacetan pengembalian pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kinerja perusahaan yang semakin baik dan mampu meningkatkan pendapatan dari jasa gadai setiap tahunnya. Sehingga dengan meningkatnya pendapatan yang diterima pihak bank, dapat berpengaruh positif terhadap kegiatan pembiayaan yang dilakukan pihak bank kepada nasabah.
2.
Bagi Peneliti Lain Penelitian ini menggunakan variabel nilai taksiran dan pembiayaan gadai syariah (rahn) sebagai variabel bebas yang mempengaruhi terhadap jumlah pendapatan sewa (ujrah) sebagai variabel terikat. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengganti variabel lain tetapi masih dengan topik yang sama sebagai perluasan materi dan hasil penelitian yang berbeda. Peneliti lain juga harus mengganti periode penelitian yang lebih panjang dan juga dengan menggunakan jenis perusahaan berbeda dari perusahaan ini.
DAFTAR PUSTAKA Afandi, Yazid. (2009). Fiqh muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Printika. Ali, Zainuddin. (2008). Hukum Gadai Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. Anshori Abdul Ghofur. (2006). Gadai Syariah di Indonesia Konsep, Implementasi dan Institusionalisasi. Yogyakarta: UGM Press. Antonio, Muhammad Syafi’i. ( 001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Baladraf, Nafila. (2013). Pengaruh Nilai Taksiran Terhadap Motivasi Nasabah dalam Menggadaikan Emas di Unit Gadai Syariah Mandiri Cabang Gorontalo. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Damarjati, Rifqi, Ahmad (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Gadai Emas Syariah. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. Darwina, Damanhur, Leni. (2011). Pengaruh Jumlah Taksiran dan Uang Pinjaman terhadap Laba Bersih Pada Perum Pegadaian Syariah Kota Lhokseumawe. Jurnal Aplikasi Manajemen. Nomor 2. Volume 4. Universitas Malikussaleh. NAD Departemen Agama (2012). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: PT.Sygma Esa Grafika. Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2008). PSAK No.107. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia. Dewan Syariah Nasional. Majelis Ulama Indonesia. (2002). Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Jakarta: CV Gaung Persada. Dewi, Yalisma (2013). Pengaruh Nilai Taksiran, Promosi dan Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah menggunakan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah. Studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Kusumanegara Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gufron, Hamzah. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Produk Qardh dengan Gadai Emas. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan. Hadi, Muhammad Sholikul. (2002). Pegadaian Syariah. Jakarta: Salemba Diniyah. Ikatan Bankir Indonesia. (2014). Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014). Tersedia di: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses 22 November 2014. Khasanah, Ainul, Nita (2014). Pengaruh Harga promosi, Harga Taksiran Barang dan Jaminan terhadap Minat Nasabah Non Muslim dalam Pemilihan Produk Gadai Emas. Studi kasus pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Gateway-Waru. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Jakarta. Jakarta. Kurniawan, Arif (2006). Analisis Pengaruh Pembiayaan (Qardh) Gadai Emas Syariah Terhadap Jumlah Ujrah (Pendapatan Sewa). Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta. Jakarta. Louis, Kattsoff, O. (2004). PengantarFilsafat. Alih Bahasa: Soejono Soemargono. Bandung: Alfabeta. Michael, Minor dan Jhon C, Mowen, (2002). Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: Lina Salim. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Salemba Empat. Nur, Nadia, RA. (2014). Pengaruh produk Ar-Rahn (Gadai Emas) Terhadap Peningkatan Profitabilitas. Skripsi Universitas Islam Bandung. Bandung. Nurhayati, Sri dan Wasilah. (2012). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Pasaribu, Chaeruddin. (1994). Hukum Perjanjian dalam Islam. Jakarta: Sinar Grafika. Philip, Kotler dan Lane, Kevin, Keller (2009). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing dan Wisnu Chandra Kristiaji. Jilid 1. Edisi 13. Jakarta: Penerbit Erlangga. Purba, Silaci, Salvatore. (2014). Analisis Pengaruh Pembiayaan Gadai Syariah (rahn) terhadap Profitabilitas ROA. Studi kasus pada PT. Pegadaian (PERSERO). Skripsi Politeknik Negeri Medan. Medan. Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang No.10/1998tentang Perbankan. Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang No.21/2008 tentang Perbankan Syariah. Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. (2006). Credit Managemen Handbook. Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah. Jakarta : Raja Grapindo Persada. Sany, Ibrahim (2014). Analisis Pengaruh Penghimpunan Dana dan Pembiayaan Terhadap Falah Laba. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Semarang. Sitepu, Nirwan. (1994). Analisis Jalur Path (Path Analisis). Bandung: FIMPA UNPAD. Sudjana. (2005). Metodologi Penelitian. Bandung : Tarsito. Sugiono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Soemitra, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Syahdeini, Sutan Remy. (1999). Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafiti. www.bankbjb.co.id www.ojk.go.id