PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Sensus pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya)
Mithasari Serlinda (103403143) E-mail:
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan eksternal, dan kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya (2) Pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal secara parsial terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya; (3) Pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal secara simultan terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus dan metode analisis dalam penelitian ini yaitu analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software spss statistics 19.0 untuk mengolah data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) a. komitmen organisasi pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya sangat baik; b. ketidakpastian lingkungan eksternal pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya baik; c. kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya sangat baik; (2) a. Secara parsial komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial; b. Secara parsial ketidakpastian lingkungan eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial; (3) Secara simultan komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Kata kunci : komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan eksternal, kinerja manajerial.
ABSTRACT
This research has done to know how (1) The organization commitment, external environment uncertainty, and managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City; (2) Correlation among influence of the organization commitment and external environment uncertainty partially to managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City; (3) Correlation among influence of the organization commitment and external environment uncertainty simultaneously to managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 1
Tasikmalaya City. The research method used analysis descriptive method with census approach and analysis method in this research were correlation coefisien analysis and determination coefisien analysis by spss statisstics 19.0 software to process the primary data. The results of the research showed that : (1) a. The organization commitment at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City was very good; b. The external environment uncertainty at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City was good; c. The managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City was very good; (2) a. The organization commitment have positive effects partially on managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City; b. The external environment uncertainty have negative effects partially on managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City; (3) The organization commitment and the external environment uncertainty have positive effects simultaneously on managerial performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City.
Keyword : external environment uncertainty, managerial performance,
organization
commitment.
PENDAHULUAN Manajemen suatu perusahaan adalah komponen terpenting dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prinsip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari pencapaian visi dan misi yang telah ditentukannya. Hal ini sangat di pengaruhi oleh kinerja manajerial. Untuk menghasilkan sebuah kinerja yang efektif, manajer sebagai penghubung agar organisasi yang dikelolanya berjalan lancar membutuhkan kemampuan untuk memprediksi masa depan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam mengantisipasi keadaan yang selalu berubah, manajer harus menentukan berbagai pertimbangan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Perusahaan juga dituntut untuk mengelola dan memaksimalkan segala sumber daya yang ada di perusahaan, sehingga manajer memerlukan segala informasi terutama informasi yang berhubungan dengan organisasi yang sedang dikelolanya. Setiap manajer mengambil peranan yang lebih luas untuk menggerakan organisasi menuju sasaran yang telah ditetapkan. Namun dalam parktiknya, sering dijumpai para Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 2
manajer profesional mengalami kesulitan untuk memahami hubungan antara apa yang disebut fungsi-fungsi manajerial dengan yang senyatanya mereka kerjakan. Di samping itu, para manajer sering menyatakan bahwa mereka mempergunakan sebagaian waktunya untuk menghadiri rapat, berbicara di telepon, menulis atau membaca memo-memo, menemui tamu dan sebagainya. Seperti pikiran kita, kegiatan-kegiatan tersebut bukan fungsi-fungsi manajerial tetapi merupakan sarana-sarana (means)
untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial. Fungsi manajerial akan berjalan efektif dengan adanya keterlibatan seorang manajer yang memiliki wewenang formal atas satuan organisasinya. Satuan organisasi ini tentu berkaitan dengan komitmen organisasi itu sendiri. Dalam hal ini, komitmen organisasi adalah faktor yang sangat penting demi kelangsungan hidup suatu organisasi. Komitmen organisasi menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap visi dan misi yang ingin di capai suatu perusahaan. Komitmen organisasi yang kuat dari dalam individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang telah direncanakan (Porter, 1982). Individu yang memiliki pandangan positif akan berusaha melakukan yang terbaik demi kepentingan organisasi. Komitmen yang tinggi akan menjadikan individu tersebut peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, individu dengan komitmen yang rendah akan mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya. Dia tidak memiliki keinginan untuk membawa organisasinya ke arah yang lebih baik. Sehingga, komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang baik dengan konsistensi kehidupan organisasi yang panjang. Hal tersebut di buktikan dalam penelitian Nouri dan Parker (1998) dalam Monard Deka (2011) yang menggunakan konsep komitmen organisasi afektif dihubungkan dengan kinerja manajerial. Selanjutnya, Akmaluddin (2012) menyatakan bahwa karakteristik umum penyebab singkatnya hidup organisasi-organisasi, terutama karena tidak mampu untuk belajar dan mengadaptasi dirinya dengan permintaan lingkungan. Kondisi ini dapat di deteksi dari melemahnya kinerja organisasi tersebut secara terus menerus. Peran penting seorang manajer dalam melaksanakan fungsi manajerial sangatlah diperlukan untuk menganalisis keadaan lingkungan. Perubahan lingkungan bisnis mau tak mau mengondisikan pelaku bisnis untuk memiliki daya adaptasi agar tetap survive. Merujuk ke teori evolusi Darwin (The Survival of the Fittest), pelaku bisnis harus siap beradaptasi di lingkungan baru yang sangat kompetitif dan siap mengadakan perubahan baik dalam visi, misi, struktur, kultur, maupun sistem bisnis. Perbahan ini terjadi tidak hanya lingkungan internal organisasi saja, tetapi juga perlu Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 3
diperhatikan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Saat ini keadaan lingkungan eksternal sangat bergejolak. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat dinamis dan terkadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat di prediksi dengan cepat. Sebagai contoh manajer kini harus menghadapi situasi dan kondisi ekonomi yang naik turun, pesatnya perkembangan teknologi yang menimbulkan perbaikan dan inovasi produksi serta produk, perubahan perilaku konsumen dan sebagainya, yang semuanya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi dan manajemen. Adanya ketidakpastian lingkungan eksternal adalah variabel lain yang dipertimbangkan dalam penelitian ini untuk mengetahui dampaknya terhadap kinerja manajerial. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang akan terjadi dilingkungannya secara akurat. Akmaluddin (2012) menyatakan bahwa situasi masa depan adalah perubahan yang secara terus-menerus perlu diantisipasi dampaknya terhadap organisasi. Dalam situasi tidak menentu proses perencanaan menjadi problematika, sebab kejadian di masa yang akan datang menjadi sulit diprediksi. Aktifitas pengendalian juga sangat mungkin dipengaruhi oleh ketidakpastian lingkingan. Oleh karena itu konidisi perusahaan yang semakin sulit diprediksi ini menuntut manajemen untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sebagaimana yang dinyatakan dalam penelitian dalam Yulistyo AS (2004). Kedua variabel diatas sangat erat kaitannya dalam menetukan tinggi rendahnya kinerja
manajerial
sebuah
organisasi.
Pencapaian
kinerja
yang
maksimal
akan
menggambarkan sejauh mana visi, misi, target maupun sasaran dari organisasi dapat terwujud yang keseluruhannya tertuang ke dalam strategic planning suatu organisasi. Saat ini organisasi yang berdiri di kota Tasikmalaya sangatlah banyak, salah satunya ialah perusahan industri manufaktur. Perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku, mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, kemudian menjualnya. Menurut catatan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Tasikmalaya, penggolongan perusahaan industri manufaktur terdiri dari pabrik pengolahan kayu, kopi, gula, topi, plastik, kecap dan sambal, sabun dan lain-lain yang belum terklasifikasi. Kinerja industri manufaktur di dalam negeri tahun ini terancam memasuki periode krisis yang berkepanjangan sebagai imbas dari resesi ekonomi dunia. Perusahaan manufaktur dituntut untuk beroperasi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan harga yang tetap bersaing, maka perusahaan akan dapat bertahan dan Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 4
mampu melewati krisis yang tengah terjadi. Oleh karena itu, dalam perusahaan manufaktur sendiri diperlukan kinerja manajerial yang efektif sehingga mampu bertahan dan berkembang dalam pencapaian visi dan misinya. Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Rencana Penelitian Penulis No
Peneliti, tahun, tempat
Persamaan
1
Soni Setiawan (2011), Survei pada Dinas Daerah di Kota Tasikmalaya
2
Monard Deka 1. Variabel X Permana Sultan yaitu (2011), Studi Kasus komitmen Pada Perusahaan organisasi Tekstil di 2. Variabel Yogyakarta Y yaitu Kinerja Manajerial Dian Wara Pingka Variabel X1 (2013), Studi Kasus yaitu pada Pegawai Komitmen Pemerintah Kota Organisasi Medan.
3
4
Diana Rahmawati (2012), Studi Kasus pada organisasi laba dan nirlaba.
Variabel X yaitu Komitmen Organisasi
Perbedaan
Hasil Penelitian
Sumber
1. Variabel Y yaitu Impelentasi Anggaran Berbasis Kinerja 2. Tempat Penelitian
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan dengan tingkat yang sangat kuat terhadap implementasi anggaran berbasis kinerja
Universitas Siliwangi
1. Tempat Penelitian 2. Variabel X2
Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
1. Variabel X2 dan Y 2. Tempat Penelitian
Komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pemerintah Kota Medan.
Universitas Negeri Medan
Partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan berhasil pula membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan akan menguatkan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial.
Universitas Negeri Yogyakarta
1. Variable Y 1. Variabe X2 yaitu dan Y Kinerja 2. Tempat Manajerial Penelitian
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 5
5
Yulistyo Ananta 1. Variabel X 3. Variabel X Soejoso (2004), yaitu yaitu studi kasus pada Komitmen Anggaran Perum Perhutani Organisasi Partisipasi Unit I Jawa Tengah 2. Variabel Y 4. Variabel yaitu moderating Kinerja yaitu Manajerial Ketidakpasti an Lingkungan 5. Tempat Penelitian Mithasari Serlinda (2014)
Anggaran partisipasi, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan sebagai variable keempat berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Universitas Diponergoro
Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Penelitian ini bersifat penjelasan (explanatory research), artinya penelitian akan menjelaskan secara mendalam hubungan sebab akibat antara variabel penelitian atau tentang suatu hal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pertanyaan kepada orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis. Berdasarkan perspektif dimensi/ horizon waktu, penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross sectional yaitu, tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu. Studi cross sectional berbeda dengan studi time series yang menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel, adapun variabel tersebut adalah : 1. Variabel Independen Adalah variabel yang tidak di prediksi oleh variabel lain dalam model. Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya adalah : a) Komitmen Organisasi (X1), dimana indikatornya adalah Affective Commitmen, Continuance Commitmen, dan Normative Commitmen. b) Ketidakpastian Lingkungan Eksternal (X2), dimana indikatornya adalah lingkungan umum terdiri dari teknologi, politik/hukum, dan sosial budaya; dan lingkungan pekerjaan yang terdiri dari pesaing, pelanggan, pemasok, masyarakat di lingkungan usaha, dan peraturan industri.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 6
2. Variabel Dependen Adalah variabel yang di prediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel dependen juga di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dalam hal ini variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah kinerja manajerial (Y). Sedangkan untuk kinerja manajerial dinilai dengan pangsa pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, citra perusahaan dan keunggulan produk. Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini dapat di lihat dalam Tabel 1.2 Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel No 1
2
Variabel Komitmen Organisasi (X1)
Ketidakpastian Lingkungan
Eksternal (X2)
3
Kinerja Manajerial (Y)
Definisi variabel Komitmen organisasional sebagai derajat dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuantujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya (Mathis dan Jackson dalam Sopiah, 2008:155 ). Ketidakpastian lingkungan eksternal yaitu seberapa baik para manajer dapat memahami atau memperkirakan perubahan dan kecenderungan eksternal yang mempengaruhi usaha mereka. (Ismail Solihin, 2012: 55)
-
-
-
Kinerja manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh para personil atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional perusahaan. (Kornelius Harefa, 2008 :17)
Indikator Affective Commitmen Continuance Commitmen Normative Commitmen
Ukuran Skor
Skala Interval
lingkungan umum terdiri dari teknologi, politik/hukum, dan sosial budaya lingkungan pekerjaan yang terdiri dari pesaing, pelanggan, pemasok, masyarakat di lingkungan usaha, dan peraturan industri pangsa pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, citra perusahaan dan keunggulan produk
Skor
Interval
Skor
Interval
Teknik Pengumpulan Data Jenis Data
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 7
Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi dua jenis data : 1.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sumber asli dan dikumpulkan secara khusus guna menjawab pertanyaan penelitian yang bersangkutan (Sugiama, 2008:20).
2.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga, dengan kata lain data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang sumbernya antara lain buku teks, jurnal, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder umumnya diperlukan sebagai bahan rujukan (Sugiama, 2008:21).
Populasi Populasi adalah wilayah genaralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 148). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur menengah besar yang ada tercatat di Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Kota Tasikmalaya. Dibawah ini perusahaan manufaktur yang tergolong industri menengah dan besar yang berada di Kota Tasikmalaya yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini.
Tabel 1.3 Populasi No. Nama Perusahaan Alamat 1. PT. Catur Wangsa Indah Jl. Mayor SL. Tobing No. 46 2. CV. Bachtiar Offset Jl. Burujul 1 Tasikmalaya 3. Rhamli Collection Kp. Cikatuncar RT 08/ 07 Kota Baru 4. CV. Sollu Citra Muslimin Jl. Gubernur Sewaka RT02/07 Sambongjaya 5. Rizqi Batik Jl. Cigeureung No. 82 RT 04/09 Nagarasari 6. PT. Priangan Sentosa Kp. Cibodas RT 03/01 Sukajaya Purbaratu 7. PD. KS Jl. Leuwianyar 8. Rani Collection Jl. Leuwianyar No. 47 RT 02/05 9. PT. Azka Sejahtera Jl. Gubernur Sewaka Sambongjaya 10. CV. Makmur Maju Jl. Mayor SL. Tobing No.24 11. Deden Batik Jl. Cigeureung No. 80 12. CV. Rengganis Jl. Gudang Jero III No. 17 RT 06/01 13. PT. Bineatama Kayone Lestari Jl. Rajapolah KM 7 14. Galunggung Raya Blocks Jl. Ir. H. Djuanda No. 334 15. HM Putra Muslim Jl. Saguling Panjang No. 25 RT 06/03 16. Abadi Jaya Jl.R.E. Marthadinata No.162 17. CV.Panca Mulka Kp.Tanjong No.133 RT 01/12 Nagarasari 18. CV.Cahaya Seni Jl. Bojong Tengah RT02/09 Cipedes (Sumber: Dinas Koperasi,UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Tahun 2009-2013)
Prosedur Pengumpulan Data
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 8
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan prosedur data sebagai berikut:
1.
Penelitian Lapangan (Field Research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang dilakukan melalui kuesioner (questionnaires), kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen. Penulis menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup (closed question). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup meminta responden memilih salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah disediakan dan ditetapkan oleh peneliti (Sugiama, 2008:159).
2.
Studi Kepustakaan (Library and Internet Study) Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung datadata primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari bukubuku serta referensi- referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan tingkat reliabilitas dan validitas memadai. Responden penelitian ini terdiri dari para manajer dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui kuesioner.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 9
Model Penelitian Paradigma dalam penelitian ini yakni Paradigma Sederhana, yaitu hubungan dua variabel, yakni variabel bebas (independent variabel), yaitu Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal (X2) dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Kinerja Manajerial (Y). X1
ρYX1
Y X2
ρYε
ρYX2
ε Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Keterangan: X1
= Variabel independen (Komitmen Organisasi)
X2
= Variabel independen (Ketidakpastian Lingkungan Eksternal)
Y
= Variabel dependen (Kinerja Manajerial)
ε
= Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti
ρYX1
= Koefisien jalur variabel X1 terhadap variabel Y
ρYX2
= Koefisien jalur variabel X2 terhadap variabel Y
ρYε
= Koefisien jalur
ε terhadap variabel Y
Teknik Analisis Data Teknik Pengolahan Data
Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrument penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan. Adapun perubahan instrumen meliputi: 1.
Pendefinisian operasionalisasi variabel kedalam indikatornya
2.
Menjabarkan indikator kedalam pernyataan
3.
Pemberian skala pengukuran untuk setiap jawaban responden Format kuesioner untuk memuat pernyataan responden berbentuk multiple choice,
dengan kelebihan mudah ditabulasi dan tepat untuk kuesioner yang diisi sendiri. Untuk
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 10
analisis kuantitatif maka pemberian skor untuk setiap item kuesioner digunakan skala Likert yang jumlahnya ganjil dengan nilai 1 sampai 5. Pemberian skala pengukuran untuk setiap jawaban responden adalah menggunakan skala interval, yaitu skala yang menggunakan angka untuk suatu set objek dengan jarak yang sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur (Sugiama, 2008:81). Pemberian skala ini mengacu pada pernyataan Sugiyono (2013:172) : “Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah berupa data interval”. Item-item yang disusun harus terdiri dari item positif dan negatif. Adapun daftar pernyataan dengan menetapkan skala likert pada alternatif jawaban yang didapat akan dinilai dengan skor sebagai berikut: Tabel 1.4 Skor untuk setiap pertanyaan Jawaban untuk nilai positif
Jawaban untuk nilai negatif
5 4 3 2 1 (Sumber: Sugiyono, 2013:168)
1 2 3 4 5
3.4.1.1 Metode Succesive Interval Untuk dapat diolah menjadi analisis regresi, data ordinal yang biasanya di dapat dengan menggunakan skala likert (skor kuesioner), maka terlebih dahulu data ini harus ditransformasikan menjadi data interval. Adapun langkah metode successive interval yaitu:
1. Menentukan banyak frekuensi (f) 2. Menghitung proforsi dengan rumus: Pi= 3. Menghitung proforsi kumulatif (PK)= pi-l+pl 4. Menetapkan nilai Z yang diperoleh dari table normal baku 5. Menghitung skala value (SV) dengan rumus: SV= 6. Merubah skala dari ordinal ke interval. Scale value yang nilainya terkecil (harga negative terbesar) diubah menjadi 1 (satu) dengan formula sebagai berikut: Transformed Skala Value (TSV): Y=SV+(SV Min)+1
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 11
Uji Kualitas Data Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : content validity, construct validity , dan pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2013:207). Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment) sebagai berikut :
rxy
n XY X Y
n X
2
X n Y 2 Y 2
2
Keterangan : r
= Koefisien korelasi
X = Jumlah skor tiap item variabel x Y = Jumlah skor seluruh item variabel y n = Jumlah responden Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh rhitung > rtabel pada α = 0.05 maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya rhitung < rtabel maka data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility) Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah teknik Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas dengan teknik Cronbach’s Alpha ini dilakukan untuk jenis data interval (Sugiama, 2008:199). Cronbach’s Alpha dihitung dengan rumus sebagai berikut:
=
1−
Keterangan : = Koefisien reliabilitas alpha
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 12
= Banyak butir pertanyaan dan butir soal ∑
= Jumlah variasi butir = Variasi total
Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis cronbach alpha yaitu jika nilai koefisien
0.70 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan
untuk penelitian (Hair et.al : 1998). Teknik Analisis Data Untuk mengalanisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalaisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode statistik parametrik yaitu dengan menggunakan statistic t-test teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi rasio atau interval dan regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh anatara variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2013:242). Dalam penelitian ini terdapat
tiga variabel penelitian, dimana variabel bebas
(independent variable) yaitu Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal (X2) dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Kinerja Manajerial (Y). Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, dilakukan pengujian hubungan Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal (X2) secara parsial terhadap Kinerja Manajerial (Y) menggunakan regresi linier sederhana. Pengujian hubungan Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal (X2) secara simultan terhadap Kinerja Manajerial (Y) menggunakan regresi berganda. 1.
Analisis Koefisien Korelasi Untuk mengetahui keeratan hubungan variabel X1X2 dengan Y maka dipergunakan perhitungan koefisien korelasi ganda dengan rumus ditulis sebagai berikut:
(Sugiyono, 2013:286)
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi
n
= jumlah responden
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 13
X
= skor tiap item
Y
= skor seluruh item Untuk menginterpretasikan kriteria nilai koefisien korelasi maka digunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 14
Tabel 1.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
(Sumber : Sugiyono, 2013:287)
2.
Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) maka digunakan analisis koefisien determinasi yaitu kuadrat nilai korelasi dikalikan 100% Lebih jelasnya, rumus koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut: Kd = (r)2 x 100% Keterangan: Kd
= koefisien determinasi
r
= koefisien korelasi Untuk mengetahui pengaruh faktor lain yang mempengaruhi variabel Y maka
digunakan rumus koefisien non determinasi sebagai berikut: Knd = 1 – (r)2 x 100% 3.
Pengujian Hipotesis a. Penetapan Hipotesis Operasional Ho1, ρ =0 : Komitmen Organisasi secara parsial tidak berpengaruh positifterhadap Kinerja Manajerial Ha1, ρ >0 : Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial Ho2, ρ =0 : Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial Ha2, ρ >0 :Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial Ho3, ρ =0 : Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 15
Ha3, ρ >0 : Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial b. Untuk menguji hipotesis dilakukan pengujian yaitu: secara simultan menggunakan uji F secara parsial menggunakan uji t (t-test) dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2013:297): Kaidah keputusan yang digunakan adalah: Terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung > Ftabel Terima Ho jika –t α ≤ thitung ≤ t α dan tolak Ho –t α > thitung atau thitung > t α 4.
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan hipotesis diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. Untuk perhitung ananalisis dalam pembahasan akan digunakan SPSS versi 19 agar hasil yang dicapai lebih akurat.
PEMBAHASAN Komitmen Organisasi pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai komitmen organisasi di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Variabel Komitmen Organisasi No 1
2
3
4
Uraian Apakah Anda merasa menjadi bagian dari perusahaan ini? Apakah Anda merasa ingin pindah ke perusahaan lain ketika kondisi keuangan perusahaan tidak begitu baik? Apakah dalam bekerja Anda bekerja keras untuk kepentingan perusahaan ini? Apakah Anda menyumbangkan segala kemampuan yang Anda miliki untuk membantu mensukseskan organisasi/ perusahaan?
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
18 x 5 = 90
89
Sangat Baik
18 x 5 = 90
74
Baik
18 x 5 = 90
89
Sangat Baik
18 x 5 = 90
87
Sangat Baik
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 16
5
6
7
8
9
10
11
12
Untuk mengoptimalkan aktivitas pekerjaan, apakah Anda mengeluarkan biaya sendiri? Apakah Anda merasa pilihan Anda untuk bergabung di organisasi/ perusahaan ini sangat tepat dibandingkan dengan organisasi/ perusahaan lain yang sudah Anda pertimbangkan? Apakah Anda mendapat kesulitan menyetujui setiap kebijakan organisasi/ perusahaan berkaitan dengan masalah karyawan? Bila organisasi/ perusahaan dalam situasi sulit, apakah Anda akan mengupayakan agar organisasi/ perusahaan tetap bertahan? Apakah Anda merasa bangga bisa bercerita kepada orang lain mengenai perusahaan Anda? Apakah Anda menerima hampir setiap jenis penugasan pekerjaan agar tetap bekerja pada organisasi/ perusahaan ini? Apakah hasil pekerjaan Anda bermanfaat bukan hanya untuk diri Anda pribadi, tapi untuk perusahaan ini? Apakah bergabungnya Anda dengan organisasi/ perusahaan ini memberikan sebuah kepuasan tersendiri bagi Anda? Total
18 x 5 = 90
52
Cukup Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
18 x 5 = 90
71
Baik
18 x 5 = 90
89
Sangat Baik
18 x 5 = 90
78
Sangat Baik
18 x 5 = 90
82
Sangat Baik
18 x 5 = 90
79
Sangat Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
950
Nilai tertinggi secara keseluruhan :
18 x 5 x 12 = 1.080
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 12 = 216 Jumlah Kriteria pernyataan Nji =
: 5
1080 - 216 5
= 172.8 173 Klasifikasi penilaian untuk indikator komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai
216
-
388
Sangat Buruk
Nilai
389
-
561
Buruk
Nilai
562
-
734
Cukup Baik
Nilai
735
-
907
Baik
Nilai
908
-
1080
Sangat Baik
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 17
Dari perhitungan di atas terhadap tanggapan responden atas komitmen organisasi yang dilaksanakan adalah sebesar 950 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Yang berarti responden yaitu Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi), dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi/perusahaan yang bersangkutan) dengan kondisinya yang sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi ada 3 pertanyaan yaitu mengenai Apakah Anda merasa menjadi bagian dari perusahaan ini?, Apakah dalam bekerja Anda bekerja keras untuk kepentingan perusahaan ini?, Bila organisasi/ perusahaan dalam situasi sulit, apakah Anda akan mengupayakan agar organisasi/ perusahaan tetap bertahan? dengan jumlah skor sebesar 89, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil yaitu untuk mengoptimalkan aktivitas pekerjaan, apakah Anda mengeluarkan biaya sendiri? dengan jumlah skor sebesar 52. Ketidakpastian Lingkungan Ektsernal pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai ketidakpastian lingkungan eksternal di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Variabel Ketidakpastian Lingkungan Eksternal No
1
2
3
4
Uraian Apakah teknologi yang digunakan perusahaan Anda mempermudah dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan perusahaan lain? Apakah Anda mengalami kesulitan untuk menentukan metode-metode apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan ini? Apakah Anda melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan sosial,budaya di lingkungan perusahaan ini? Apakah Anda mengetahui segala informasi mengenai produk yang dihasilkan oleh pesaing?
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
18 x 5 = 90
84
Sangat Baik
18 x 5 = 90
53
Cukup Baik
18 x 5 = 90
79
Sangat Baik
18 x 5 = 90
72
Baik
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 18
Apakah Anda tahu persis mengenai pendekatan-pendekatan apa yang terbaik untuk mengurusi masalah yang terkait pelanggan? Apakah Anda tahu persis mengenai pendekatan-pendekatan apa yang terbaik untuk menjalin hubungan yang baik dengan pemasok? Apakah Anda melakukan upayaupaya pendekatan kepada masyarakat di lingkungan sekitar agar mendapat dukungan yang positive dalam melakukan aktivitas perusahaan? Apakah Anda mengetahui penyesuaian yang harus dilakukan untuk mengatasi perubahan peraturan-peraturan industri? Total
5
6
7
8
Nilai tertinggi secara keseluruhan :
18 x 5 = 90
73
Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
18 x 5 = 90
77
Sangat Baik
18 x 5 = 90
76
Sangat Baik
594
18 x 5 x 8 = 720
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 8 = 144 Jumlah Kriteria pernyataan Nji =
: 5
720 - 144 5
= 115.2 115 Klasifikasi penilaian untuk indikator komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai
146
-
260
Sangat Buruk
Nilai
261
-
375
Buruk
Nilai
376
-
490
Cukup Baik
Nilai
491
-
605
Baik
Nilai
606
-
720
Sangat Baik
Dari perhitungan di atas terhadap tanggapan responden atas ketidakpastian lingkungan eksternal yang dilaksanakan adalah sebesar 594 yang termasuk dalam kategori baik. Yang berarti responden yaitu Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai kemampuan yang baik untuk meprediksi sesuatu secara tepat apa yang akan terjadi di lingkungan eksternal organisasinya. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai apakah teknologi yang digunakan perusahaan Anda mempermudah dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan perusahaan lain? dengan jumlah skor sebesar 84, sedangkan yang memiliki Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 19
skor yang paling kecil yaitu apakah Anda mengalami kesulitan untuk menentukan metodemetode apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan ini? dengan jumlah skor sebesar 53. Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai kinerja manajerial di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Variabel Kinerja Manajerial No
1
2
3
4
5
6
7
8
Uraian Apakah Anda pernah mencoba mendapatkan pangsa pasar terbesar untuk produk yang dipasarkan tanpa memandang pesaing yang ada? Apakah Anda berusaha keras memasarkan produk ke dalam pasar yang ada, sebelum didahului oleh pesaing? Apakah jumlah karyawan yang dipekerjakan di perusahaan Anda disesuaian dengan kebutuhan perusahaan? Apakah Anda mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik? Apakah Anda bersikap profesional ketika berkomunikasi dengan pihak lain untuk menjaga citra perusahaan? Apakah perusahaan Anda berusaha memenuhi harapan dari para konsumen? Apakah Anda berinovasi menciptakan produk yang baru yang belum pernah diciptakan oleh perusahaan pesaing? Apakah Anda melakukan variasi produk yang berbeda, sehingga tidak ada yang sama dengan produk lama? Total
Nilai tertinggi secara keseluruhan :
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
18 x 5 = 90
75
Sangat Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
18 x 5 = 90
87
Sangat Baik
18 x 5 = 90
79
Sangat Baik
18 x 5 = 90
80
Sangat Baik
18 x 5 = 90
84
Sangat Baik
18 x 5 = 90
78
Sangat Baik
643
18 x 5 x 8 = 720
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 8 = 144
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 20
Jumlah Kriteria pernyataan Nji =
: 5
720 - 144 5
= 115.2 115 Klasifikasi penilaian untuk indikator komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai
146
-
260
Sangat Buruk
Nilai
261
-
375
Buruk
Nilai
376
-
490
Cukup Baik
Nilai
491
-
605
Baik
Nilai
606
-
720
Sangat Baik
Dari perhitungan di atas terhadap tanggapan responden atas kinerja manajerial yang dilaksanakan adalah sebesar 643 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Yang berarti responden yaitu Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mampu melakukan kinerja secara efektif dalam menjalankan operasional perusahaan. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai apakah Anda mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik? dengan jumlah skor sebesar 89, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil yaitu apakah Anda pernah mencoba mendapatkan pangsa pasar terbesar untuk produk yang dipasarkan tanpa memandang pesaing yang ada? dengan jumlah skor sebesar 75. Pengaruh Secara Parsial Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Untuk mengetahui hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Manajerial dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19.0. Ada tidaknya hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja manajerial dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) yaitu sebesar 0,875. Positifnya nilai r menunjukkan bahwa komitmen organisasi dengan kinerja manajerial memiliki hubungan yang positif, artinya ketika komitmen organisasi meningkat maka kinerja manajerial pun akan meningkat. Dilihat dari besarnya r yaitu 0,875 termasuk dalam kategori yang sangat kuat.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 21
Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dapat dilihat dari koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,766 atau 76,6%. Artinya komitmen organisasi mempengaruhi kinerja manajerial sebesar 76,6% dan sisanya 23,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti seperti budaya organisasi, pelimpahan wewenang, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, dan variabel yang lainnya. Selanjutnya
untuk
melihat
signfikansi
dari
pengaruh
(r2)
tersebut
dapat
membandingkan antara thitung dan ttabel melalui uji t atau dibandingkan dengan α = 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) diperoleh nilai thitung sebesar 6,884, jika dibandingkan dengan ttabel yaitu df=18-2-1 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,753 (lampiran 4 halaman 122) sehingga thitung (6,884) > ttabel (1,753) atau jika dibandingkan dengan signifikasi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Karena thitung> ttabel atau karena nilai sig 0,000 lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative diterima artinya bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial. Dengan kata lain Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis penelitian teruji bahwa pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya berpengaruh positif. Ini sesuai dengan Nouri dan Parker (1998) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang baik dengan konsistensi kehidupan organisasi yang panjang. Dan sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Monard Deka (2011) yang mengkaji komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial, dimana komitmen organisasi terbukti dapat meningkatkan kinerja manajerial. Pengaruh Secara Parsial Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Ketidakpastian Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Manajerial dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19.0.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 22
Ada tidaknya hubungan antara ketidakpastian lingkungan eksternal dengan kinerja manajerial dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) yaitu sebesar -0,031. negatifnya nilai r menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan eksternal dengan kinerja manajerial memiliki hubungan yang negatif, artinya ketika ketidakpastian lingkungan eksternal menurun maka kinerja manajerial akan meningkat, dan begitupun sebaliknya. Dilihat dari besarnya r yaitu -0,031 termasuk dalam kategori yang sangat rendah. Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial dapat dilihat dari koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,000961 atau 0,09%. Artinya ketidakpastian lingkungan eksternal mempengaruhi kinerja manajerial sebesar 0,09% dan sisanya 99,91% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan variabel yang lainnya. Selanjutnya
untuk
melihat
signfikansi
dari
pengaruh
(r2)
tersebut
dapat
membandingkan antara thitung dan ttabel melalui uji t atau dibandingkan dengan α = 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) diperoleh nilai thitung sebesar 0,242, jika dibandingkan dengan ttabel yaitu df=18-2-1 diperoleh nilai ttabel sebesar -1,753 (lampiran 13 halaman 122) sehingga thitung (-0,242) < ttabel (-1,753) atau jika dibandingkan dengan signifikasi 0,821 lebih besar dari α = 0,05. Karena thitung< ttabel atau karena nilai sig 0,821 lebih besar dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis ditolak dan kaidah keputusan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative ditolak artinya bahwa Ketidakpastian Lingkungan Eksternal tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis penelitian tidak teruji bahwa pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya tidak berpengaruh positif. Ini berbeda dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Diana (2010) yang mengkaji ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial, dimana ketidakpastian lingkungan eksternal yang tinggi mempengaruhi kinerja manajerial yang semakin besar. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kondisi lingkungan yang berbeda dan objek penelitian yang berbeda. Kondisi ingkungan tersebut seperti kondisi geografis tempat penelitian maupun pengetahuan yang dimiliki untuk mengatur dan menjalankan kinerja manajerial sebuah perusahaan manufaktur. Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 23
Pengaruh Seacara Simultan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal terhadap Kinerja Manajerial Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan mengenai hubungan dan besarnya pengaruh secara parsial komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dan pengaruh secara parsial ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya penulis akan menganalisis dan menguraikan ada tidaknya hubungan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Manajerial dan besarnya pengaruh secara simultan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Dalam hal ini terdapat tiga variable yang akan diteiliti, yaitu terdiri dai Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas ke-1 (X1) dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal sebagai variabel bebas ke-2 (X2) dan Kinerja Manajerial sebagai Variabel terikat (Y). Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Manajerial dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 120) yaitu sebesar 0,872. Positifnya nilai r menunjukan bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Manajerial memiliki hubungan positif artinya bahwa ketika Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara bersama-sama meningkat maka Kinerja Manajerial pun akan meningkat. Dilihat dari besarnya nilai r (korelasi) yaitu sebesar 0,872 termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat. Sedangkan
untuk
melihat
besarnya
pengaruh
Komitmen
Organisasi
dan
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal terhadap Kinerja Manajerial dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (r2) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 12 halaman 120) yaitu sebesar 0,760 atau 76%. Hasil ini berarti besarnya pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial adalah sebesar 76% dan sisanya 24% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti seperti budaya organisasi, pelimpahan wewenang, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, dan variabel yang lainnya. Selanjutnya untuk melihat signifikansi dari besarnya pengaruh (r2) tersebut maka dilakukan uji F. Maka hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 120) diperoleh nilai Fhitung sebesar 23,815. Nilai Fhitung yang didapat dari uji F adalah sebesar 23,815 dengan Ftabel; (N-k-1)=18-2-1 didapat Ftabel sebesar 3,68 (lampiran 4
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 24
halaman 123). Jika dibandingkan dengan Ftabel maka diperoleh bahwa Fhitung (23,815) > Ftabel (3,68) atau jika dibandingkan dengan signifikasi diperoleh hasil uji sig sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat α= 0,05. Karena Fhitung> Ftabel atau karena nilai sig 0,000 lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative diterima artinya bahwa Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial. Dengan kata lain Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis penelitian teruji bahwa komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Hal ini sesuai dengan penelitian Yulistyo Ananta (2004) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Semakin besar komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap kinerja manajerial di perusahaan. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Gambar 1.2 Nilai Koefisien Jalur Antara Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal dengan Kinerja Manajerial X1
ρYX1 0,872
Y 0,063 0,239
X2
ρYɛ1
ρYX2
ε1
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 25
Dari hasil analisis berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1 (komitmen organisasi) terhadap variabel Y (kinerja manajerial) adalah sebesar 0,872 atau 87,2%. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 0,872 yang artinya bahwa pengaruh komitmen organisasi sangat kuat terhadap kinerja manajerial. Koefisien jalur variabel X2 (ketidakpastian lingkungan eksternal) terhadap variabel Y (kinerja manajerial) adalah sebesar 0,063 atau sebesar 6,3%. Dengan demikian pengaruh langsung X2 terhadap Y adalah sebesar 0,063
yang artinya bahwa pengaruh
ketidakpastian lingkungan eksternal sangat rendah terhadap kinerja manajerial. Sedangkan faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi kinerja manajerial yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah Knd=√1 −
0,239 atau sebesar 23,9% yang diperoleh dari rumus
.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Komitmen oganisasi menunjukkan klasifikasi sangat baik. Yang berarti Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi), dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi/perusahaan yang bersangkutan) dengan kondisinya yang sangat baik.
2.
Ketidakpastian lingkungan eksternal menunjukkan klasifikasi baik. Yang berarti Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai kemampuan untuk meprediksi sesuatu secara tepat apa yang akan terjadi di lingkungan eksternal organisasi/perusahaan.
3.
Kinerja Manajerial menunjukkan klasifikasi sangat baik. Yang berarti Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mampu melakukan kinerja secara efektif dalam menjalankan operasional perusahaan.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 26
4.
Secara parsial komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sedangkan ketidakpastian lingkungan eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
5.
Secara simultan komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan perusahaan manufaktur yang berada di Kota Tasikmalaya maupun bagi peneliti selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Manufaktur di Kota Tasikmalaya a. Perusahaan manufaktur selayaknya selalu mengantisipasi kebutuhan untuk memperbaharui proses bisnis dan informasinya di dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini sehingga memudahkannya menentukan metode kerja, efektivitas metode dan informasi seperti apa yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a.
Penelitian dapat dilakukan pada ruang lingkup yang lebih menyeluruh, dan mendalam, karena penelitian ini hanya dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya.
b.
Penelitian
selanjutnya
dapat
memasukkan
variable-variabel
lainnya
yang
mempengaruhi kinerja manajerial seperti budaya organisasi, pelimpahan wewenang, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA Asriningati. 2006. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran (studi kasus pada perguruan tinggi swasta).Yogyakarta. Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama. Darmawan, Didi. 2013. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Surabaya: Pena Semesta. Diana Rahmawati. 2010. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. Skripsi. Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 27
Fakri Akbar. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungn Terhadap Kinerja Lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Hasibuan, Akmaluddin. 2012. Manajemen Perubahan. Yogyakarta: ANDI. Kornelius Harefa. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komunikasi Sebagai Variable Moderating Pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Di Medan, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan. Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia Monard Deka Permana Sultan. 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Tekstil Di Yogyakarta.
Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. _____, 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Muslimin.
2007.
Pengaruh
Pengendalian
Akuntansi,
Pengendalian Perilaku dan
Pengendalian Personal terhadap Kinerja Manajerial pada PT Berkat Agung Jaya Abadi (Gresik). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol.5, No.3. Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Terjemahan Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat. Sani, Achmad. 2013. Role of Procedural Justice, Organizational Commitment and Job Satisfaction on job Performance: The Mediating Effects of Organizational Citizenship Behavior. International Journal of Business and Management , Vol. 8, No. 15. Siswanto, H.B. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI. Sugiama, Gima. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. ___. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. . 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Zainuddin Sri Kuntjoro. 2009. Komitmen Organisasi. www.pasamankab.go.id.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 28
PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya.
Jurnal Akuntansi 2014 Universitas Siliwangi | 29