EPUBLIK INDONESIA
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH PERSATUAN EMIRAT ARAB MENGENAI PEMBEBASAN VISA BAGI PEMEGANG PASPOR DIPLOMATIK, DINAS DAN KHUSUS
Pemerintah Republik Indonesia dan Persatuan Emirat Arab, selanjutnya disebut "Para Pihak", Berhasrat untuk lebih mengembangkan hubungan bilateral dan kerjasama antara kedua negara, Menyatakan kesiapannya untuk membebaskan warga negara dari kedua negara pemegang paspor-paspor diplomatik, dinas dan khusus dari visa masuk ketika memasuki wilayah masing-masing, Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara, Memperhatikan Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik Tahun 1961 dan Konvensi Wina mengenai Hubungan Konsuler Tahun 1963, Telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Pasal 1 1. Warga Negara Indonesia, pemegang paspor diplomatik dan dinas yang sah,
wajib tidak dipersyaratkan untuk memperoleh visa untuk masuk, transit dan tinggal di wilayah Persatuan Emirat Arab untuk suatu jangka waktu yang tidak melebihi 60 (enam puluh) hari sejak tanggal masuk. 2. Warga Persatuan Emirat Arab, pemegang paspor diplomatik dan khusus yang sah, wajib tidak dipersyaratkan untuk memperoleh visa untuk masuk) transit
dan tinggal di wilayah Republik Indonesia untuk suatu jangka waktu yang tidak melebihi 60 (enam puluh) hari sejak tanggal masuk. 3. Masa berlaku paspor diplomatik, dinas dan khusus dari warga negara masingmasing Pihak wajib sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan pada saat memasuki wilayah Pihak lainnya. Pasal2 Warga Negara masing-masing Pihak pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus dan ditugaskan sebagai anggota misi diplomatik dan konsuler di wilayah negara Pihak lainnya, termasuk anggota keluarganya, wajib dipersyaratkan untuk memperoleh visa masuk yang sesuai dari Kedutaan Besar Pihak lainnya.
Pasal3 1. Para Pihak wajib bertukar, melalui saluran diplomatik, contoh-contoh dari paspor diplomatik, dinas dan khusus yang digunakan oleh masing-masing Pihak sebelum penandatanganan Persetujuan ini dan masing-masing Pihak waj ib menyediakan kepada Pihak lainnya contoh setiap paspor barn dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal penerbitan dimulai. 2. Kedua Pihak masing-masing wajib memberitahukan mengenai setiap perubahan yang diperkenalkan di dalam peraturan dan hukum nasional terkait dengan penerbitan paspor.
Pasal4 Warga negara masing-masing Pihak pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus, tidak diizinkan untuk beketja atau turut serta dalam pekerjaan apapun atau untuk belajar di negara masing-masing tanpa menghormati peraturan yang berlaku di kedua negara terkait kegiatan-kegiatan terse but diatas.
Pasal 5 1. Pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus yang sah dari masing-masing Pihak sebagaimana dirujuk dalam Persetujuan ini dapat masuk dan keluar dari wilayah Pihak lainnya dari setiap titik yang diizinkan untuk maksud itu oleh pihak imigrasi yang berwenang, tanpa pembatasan apapun kecuali di tempattempat yang ditentukan bagi syarat-syarat kemanan, migrasi, bea cukai, kesehatan dan lainnya yang secara hukum dapat diterapkan kepada pemegang paspor yang sah tersebut. 2. Persetujuan ini tidak membebaskan warga negara masing-masing Pihak dari kewajihan untuk mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan Pihak lainnya terkait masuk, tinggal dan keluarnya orang asing.
Pasal6 1. Kedua Pihak memiliki hak untuk menolak masuknya atau memperpendek masa tinggal orang yang memiliki status persona non grata atau dianggap dapat membahayakan kedamaian umum, ketentraman umum, keteraturan umum, kesehatan umum, maupun keamanan nasional. 2. Dalam hal warga negara dari masing-masing Pihak kehilangan paspor sahnya sebagaimana dirujuk dalam Pasal 1 Persetujuan ini di wilayah salah satu Pihak, mereka wajib menginformasikan kepada pihak berwenang di wilayah negara Penerima. Misi diplomatik maupun Konsuler dimaksud wajib menerbitkan sebuah paspor baru atau dokumen perjalanan kepada warga negara dimaksud dan memberitahukannya kepada pihak berwenang Pihak Penerima.
Pasal 7 1. Para pihak menyatakan kesiapannya untuk menjamin perlindungan tingkat tinggi dari paspor-paspor dan dokumen-dokumen perjalanan terhadap pemalsuan. 2. Para Pihak wajib memeriksa paspor-paspor dan dokumen-dokumen peijalanan guna mematuhi standar minimum keamanan untuk mesin pembaca dokumen perjalanan yang direkomendasikan oleh ICAO.
Pasal 8 Persetujuan ini tidak mempengaruhi hak dan kewaj iban dari Para Pihak yang muncul dari Konvensi-konvensi Intemasional dan Persetujuan-Persetujuan dimana salah satu atau keduanya adalah Pihak.
Pasal9 Setiap perbedaan atau sengketa yang timbul terhadap penafsiran atau pelaksanaan Persetujuan ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau perundingan diantara Para Pihak me1alui saluran diplomatik.
Pasal10 1. Persetujuan ini dapat diubah, apabila dipandang perlu, berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak. Perubahan dimaksud wajib mulai berlaku sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam Pasal 11. 2. Masing-masing Pihak dapat menangguhkan sementara Persetujuan ini, baik secara keseluruhan maupun sebagian, dengan alasan-alasan keamanan nasional, ketertiban umum, atau kesehatan umum.
3. Pemberlakuan maupun pengakbiran ketentuan-ketentuan sebagaimana dirujuk pada Paragraf 1 dan 2 Pasal ini wajib diberitahukan kepada Pihak lainnya melalui saluran diplomatik.
Pasal ll I. Persetujuan ini wajib mulai berlaku 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penerimaan pemberitahuan terakhir dimana Para Pihak saling memberitahukan, melalui salur an diplomatik, bahwa semua persyaratan untuk mulai berlakunya Persetujuan ini, sebagaimana tercantum dalam prosedur internalnya, telah terpenuhi.
2. Persetujuan ini wajib mulai berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan wajib secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yg sama. 3. Masing-masing Pihak dapat mengakhiri Persetujuan ini dengan memberikan permberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya melalui saluran diplomatik, 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran yang disepakati. SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telab menandatangani Persetujuan ini.
DffiUAT di Jakarta , pada tanggal sembilan belas Oktober tahun dua ribu sepuluh, rangkap dua asli, masing-masing dalam Bahasa Indonesia, Arab dan lnggris, seluruh naskah memiliki kelruatan hukum yang sama. Apabila terjadi perbedaan penafsiran pada Persetujuan ini, naskah Bahasa Inggris wajib berlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
_,
,
~
NED...-, ·,., .. .J · SIG· .. ., ...-• •
' .I
lr I . ,".\.
UNTUK PEMERINTAH PERSATUAN EMIRAT ARAB
_:
· - · ~_,_. ,..-
R •. VI. ~ fw 'M. Natafeeawa Meoll ri Luar Negeri
AbduUab Bin Zayed AI Nabyan Menteri Luar Negeri
'\). •
r
r( •
PUBLI
INDONESIA
UW\ ..
.J~I o~l 4,~1 wi.J~)'I UJJ ~~J , ~J~I 4..:.J~ ~~ uJ ,"~_;.bll" ~ ~ ~J ,t - - ~ .. 'till · L..::JI · · .. ~ltJI w~l -L-: . .J t-. ~- ~ ~ ~ UJ _.;;~ J .. _.;;~ '-F ~ . .J
,~LA~.lll ~~ wljl~ ~~ ~L...ic.J ~ ~ l..cu\JI~I ~ l~bJ u_>---hll ~1) u-lJ Jp.l.....ll o_J:~-~::ab 0--a ,~~~ ~IJ-O lJ-4 ,~~IJ ,~WI '._.?..'il ,t-·.lL . .J t. · ~ ·'-t?~
w~ Llui ... ~UJI .. J
-'-.lll r1961 rL.,Jl ~LA . ~
J-~ -- -'1
wJ
·
~YI J~~ ·1 .:n
wLDL...ll Llui o\.c.l JAJ . . 4..i!UJ'i . .r-1963 rla.ll ~ 1t. ;;11 0
-:~LA~ UWI
t).,'l,
iJW\
~LA~J ~ wljl ~ ~l......:JI ~J~l A.......:U~ ~~ J-O ~Uc.J ~ -1
~ ~t!J) .J~ 4J_,.......:..J o~b ~ JJ.o ,,1 0--a ,4..:)L~...~ ~J.:..)
u..-a
~~ (u~) 60JJ~ 'i o.l.J 4o~l ~_yJI wi.JLA)'I A.lJJ ~1) • ~I ~J ~_,.:...J
e-:.Jtl
~ wljl~ ~l......:JI o~l4,~1 wi.J~'il A.lJJ ~~.JA ~Uc.J ~ -2
~t!J) .J~ 4J_,.......:..J o~b ~ J~llJ-4 ,A..:u~ ~L:..) ~LA~J
e-:.Ju u..-a ~~ (u~)
60J}~ 'i o.l.J '~J~I 4..:.J~ ~1) ~ .~I~J~pJ
~
-~-
f"' ,L
c._
~-
t
~
,(,
~.
[
1-
r-
•
\..
(.'1
~
'li..
~
b
):
f z
~-
r- \
(.
~
L
L
L·
('
L.
\p
r
~
I
~l=l-l
~~ -
\..
b l.o [., "'"L. ),. ~- ~
&
0\
w-
t' L C·
E
f." LE·
\..
r-l_:l-~~
~-
r;,·
~·
\
~~
\ f.
rt
~·
[tt ~L" cl r
,t'
t~ ~t. ~
~-
[ ~ j_
[.,
C· \..
~~[- ~
lr-
(\
t.t
L
- l~
c~
r-
~
f)
C· b
r. . ~~ ,c
L
~ -
,~
-
\..
~
-tc: tr 1~ E
-lP.
.r.:
~
-
'·E-. 'r~· l
IE:.
0\
t('. ft' ~ t
_r,. \.. .(;;
l_.
~ ~. -~' 'C t 1 - ~ -~ ~
.\
\..
t '['
C·
~
r t't
t-
~
0
•
t'
't~.tf .t(.'f[.,• l j' t
~ 'ti_..
w
\.. II
~
'r
(\ -
('
-
r. t l
~
-
~l-
t'-J
I
~ ~,
D<,..
~
't r.:
r;:
t'
C·
~
'e...
,t_'
1· -
l_.
1 l
-
t ('.
•
£
~ .f ~::~
L
o'
.,
f;:
C...
l
~
c: r:\
t
L
I
~
I~
v
c._
r;:
C·
·~: ,t~ 't
'
:~
~-:. r. 1,- [
~
'f\
r
l·l ~
L·f··
-
't
(.
-
\..
~-~~
l,;...
~
!i'
\..
~
r-
r ~-.
'(- 1,-
~-~· ~ ~:~ \.1
t~· t
c._
~ft ~ 1'
-~ \..-
,;: ·f ~ f b 1·[.,.
(\ t_
[_
l
1" (. [' f ~·
~\ 't. 0'
s l- r.(\ 1- g l_l:t..t
.f: (. ~ c. E: 1
\..
t::: v•
~
0
[
c[ t·~\ -
T- l..~· -~ ~·
~
·r f.
~ c-: -~
(\
~ (
rr'iE T ~·. 1 ~ ~· t: t - ~ l· 'f\ {: t.~ ~· t'
L
- ~ll
fE·.
t1
~~
P._ r:_
t·
t,'
~
t
L.
r
~
I
~. l. ~~
t· \: .~.
):l:N
c. ~-
(1\
1
,c
_,.. C·
~.
P
G;
l t~ ~I
l~
t\1:
~
f
1'
~· ~· ~I
E ~
[ ::-
fl· L
t.
c...
l·
t ['
'~.J~I ,o~l ,u.--oYI rL.S..:...l ~ ~ ~~~ ~ 1~\..a ,J~ ~ J
J.'\.,;ll
~li l;~
w
~IJ ,J_?J......ll LSyi.J f'l.S.:,..j ~lJ ,~1 ·~.JL.JI ul jl ~I ~
~\_,__.ill ri~H rl~l 0---A ~~~ )L.S ~lya ~
J:w
~6.
'i ~'WYI o1\ -2
o.JJLi..oJ L..aliJ ,J_?~ ~WIJ ,_p.\'1 u_;l:JI LS-ll ~ Jyu..JI ~l_,lliJ
.~~YI
~JUoJW
·
'-.)-Al-i
-:.-'w ·
i~lilo ... ·-· '~-: i,J~~.)~~. .. ·· · ··'-'1~~.. • ~~J ~~
~I ~...>-'Y
w 0---o)
-1
'~ Y~JA ..>#- lJJ~ u:~l ~WYI
.~ ~_,ll C;AYI ,~WI ~I 'rWI rll:LJI 'rWI
''i.J~I l.A~ /o~ jl~ ~~I 0---o t.ii ~lya ~t Ji9 J6. ~
-2
~ ,~\'1 u~l ~1) ~ ,~'WYI o1\ 0A 1 oJWI ~ .J..,SiJI
J,;;... ..l\
u~l cl...Jj LSW
4.
o
;;
all
u~\ )~'j ~_;JI ~~~
:l;Lo ·,911 ~I) ,~\..a~.lll ~I ~ J .~\.l.JI ul~l~'jl j\.::,:j')
~I ~I r_,_ij ui ~ '~ ~J) 4\.l J:~ ~ jly:. )~1 ,~\ 4\!gj . ., Jl UJ~ 4
I
0
. ., ;
oll u'--+;JI ~H _;i.JI ~J) jl~l U.J~i .~~
~UoJW
~~I uy~ ~i u~ ~ ~ ~JI~Iuli_;.blltJ~-1 . .J:uJill ~ _;i.JI Jj\:jJJ ul jl ~ ,~
...U
~
JJ
J-S..:
~WI ~I JjUJJ uljl~ ~ly. ~_;l:JI ~ -2
ul .)·1 ~ ,.,---. ~ ~YI · .. ..»;L...JI '-.)-A
'JYI ~ uu...o · "~~ ·YI
~
·~J.lll ~.l.Jiul~l ~ ~ ~) W ~
ui~LA.o.ll 0---&- ~llll ~~I u~I_;JIJ
.4:! U_;b ~ tJi
· ·
~~
,411 ;;~J..;WI
_;i.JI
L;_,b. ~ ~'WYI o1\
) , uti_;l:JI
YY 'i
ufi: ~I , ~J.lll u~'*'WY IJ
o~W\
L.:.. ll JJ~I . '-'.. l_j;j"J'l.J. ,~\.i:;"J'I ..
~
u-o.J'
0
oJW
oi.....A
LJ,U .)~ ·
~
o.J.J~ · ·-'1
~
-1
'•JI wl"-1~ L.:i!.J jl_illl ~ ~~~ J_:..~ .~pi~
~. .. ...)=!>- .Ji
l ......JS"~\.i:;"J'I ..
-:..L~ v:::.·~~~ ~ · '-'1 (.)-4 ·
o\---r. "• J-.,.ujl
~
4-:.Jc
~
.11 oJWI
·.<- · t..j ~ ~
-2
.~WI ~~ ) ~WI ~l...l:u.\1 ,~_,ill ~JA~Y ~ y~~
~1-L.:lll ""~J ) ,~ wl~l ~ ,-;,JLJI
Jp.Wy i.J_,..._9 _?.\71 u_;hll
oLA 0----.o 2.J 1 wl..;--iill ~
_;~J ~.J
L..t:lJ
-3
_;~I
.~LA~.lll
-"'1~ ...1 · U .)~"I f 1-C::.J
.
· LA.J:~. ·..=:"\P·. ,l,u j\..illl ~.. · y\.ij"Jfl o1\ ~ · '~ JJ -1 ~
Jl ..s.., ·uy ~ t..jwi.J ,~LA~.lll wl~l ~ ,~_;hll ~ 1JA ~~~
~ L.:A!.J ,jl_illl ~ ~\.i:;"J'I o1\ Jp.ll ~j)UI ~1-lll wl""lfo'JI .~J4\I )tS ~ ~ Jyu...JI ~1-lll
J.l-o.l ~tit J~.J ,wl~ (~ )5 o.l-o.l ~:U~ ~\.i:;"J'I o1\ ~ -2 .~~
LH...;b u-c ~j .J ,~\.i:;"J'I wl-.:r----' ~;;tl
~
,LJ.·I.~I ~I
.J'"e-',
ow ""4H ~ _,i; ui ~ _;hll ...
w~ .. ..
..)£..
·)rt u ~ .Ltt
_;::.
.'I.Aj~'j J~\ C:;_;t::JI 0A LA.J: (u~)
30
L.:..
~JA t..i~ j~- 3 ~~ ~ .. • .. . _JJ
~ .)
~ ~j.J ,~LA~.lll
... .\
U'"
I
0
i U", ... . ,.
~~6&-
~~6&-
0~ ~_;a.!\ ~lJ..."il ~..,,
~fl\~
~
-
.. : SIGNED
I
f .I \
I \
I
I
I
I
~,IGNED I
\ •
I
6~ J\ ~lj ~ ~~ ~
\_,~t:~ ~.J.. ·~·J
~ ) ..;JI .>.UJ
~).~I ~jJ
REPUBL
INDONESIA
AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE UNITED ARAB EMIRATES ON VISA EXEMPTION FOR HOLDERS OF DIPLOMATIC, SERVICE A ND SPECIAL PASSPORTS
The Government of the Republic of Indonesia of and the Government the United Arab Emirates, hereinafter referred to as "the Parties",
Desiring to promote further development of bilateral relations and cooperation betvveen the two countries,
Expressing their readiness to exempt nationals of the two countries holding diplomatic, service and special passports from entry visa to enter each other's territory,
Pursuant to the prevailing laws and reg ulations of their respective countries,
Taking into account the Vienna Convention on Diplomatic Relations of 1961
and the Vienna Convention on Consular Relations of 1963,
Have agreed as follows: Article 1
1. Indonesian nationals, who are holders of valid diplomatic and service passports, shall not be required to obtain visa to enter, transit or stay in the
territory of the United Arab Emirates for a period which does not exceed 60 (sixty) days from the date of entry. 2. The United Arab Emirates nationals, who are holders of valid diplomatic and special passports, shall not be required to obtain visa to enter, transit or stay in the territory of the Republic of Indonesia for a period which does not exceed 60 (sixty) days from the date of entry.
3. The duration of diplomatic, service and special passport validity of nationals of either Party shall be at least 6 (six) months on the day of entry into the territory of the other Party.
Article 2
Nationals of either Party who are holders of diplomatic, service and special passports and assigned as members of diplomatic or consular mission in the territory of the other Party, including their family members, shall be required to obtain appropriate entry visa from the Embassy of the other Party.
Article 3
1. The Parties shall exchange, through diplomatic channels, specimens of the diplomatic, service and special passports used by either Party within a month after signing of this Agreement and either Party shall provide to the other Party the specimens of any new passport within 30 (thirty) days before issuance is being started. 2. The two Parties shall duly inform each other about any modification introduced in their respective national laws and regulations related to passports issuance.
Article 4
Nationals of either Party holding diplomatic, service and special passport, are not permitted to work or engaged in any profession or to study in each other's country without observing the rules and regulations applicable in both countries pertaining those activities.
Article 5
1. The holders of valid diplomatic, service and special passports of either Party referred to in this Agreement may enter into and depart from the territory of the other Party at any point authorized for that purpose by the competent immigration authorities, without any restriction except for those stipulated in the security, migratory, customs, sanitary entry and other provisions which may be legally applicable to holders of such valid passports. 2. This Agreement does not exempt citizens of either Party from the obligation to respect the laws and regulations of the other Party concerning the entry, stay and exit of foreigners.
Article 6
1. Both Parties reserve the rights to refuse admission to or shorten the stay of persona non grata or likely to endanger the public peace, public order, public health or national security. 2. If a national of either party losses his/her valid passport referred to in Article 1
of this Agreement in the territory of either Party, he/she shall inform the authorities concerned of the receiving Party. The diplomatic mission or consulate concerned shall issue a new passport or travel document to the aforementioned national and inform the competent authorities of the receiving Party.
Article 7
1. The Parties express their readiness to guarantee the highest level of protection of passports and travel documents against forgery. 2. The Parties shall review their passports and travel documents to comply with the minimum security standards for machine-readable travel documents recommended by ICAO.
Article 8
This Agreement does not affect the rights and obligations of the Parties arising from international conventions and agreements to which either or both of them are Parties.
Article 9
Any differences or disputes arising out of the interpretation or implementation of this Agreement shall be settled amicably by consultation or negotiation between the Parties through diplomatic channels.
Article 10
1. This Agreement may be amended, if it is deemed necessary, by mutual consent in writing by the Parties. The amendment shall enter into force in according to the procedure set forth in Article 11. 2. Either Party may temporarily suspend this Agreement either in whole or in part, for reasons of national security, public order or public health. 3. The introduction as well as the termination of the measures referred to in Paragraph 1 and 2 of this Article shall immediately be notified to the other Party through diplomatic channels.
Article 11
1. This Agreement shall enter into force 30 (thirty) days from the date of the receipt of the last written notification in which the Parties have informed each other, through diplomatic channels, that all requirements for entry into force of this Agreement, as stipulated by their internal procedures, have been fulfilled. 2. This Agreement shall remain in force for period of 5 (five) years and shall be renewed automatically for the same period. 3. Each Party may terminate this Agreement by giving to the other Party written notice of termination, through diplomatic channels, 30 (thirty) days prior to the intended date of termination.
!N WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this Agreement.
DONE in Jakarta on this nineteenth day of October in the year two thousand and ten, in two originals, each in Indonesian, Arabic and English languages, all texts being equally authentic. In the case of divergence in interpretation, the English text shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT
FOR THE GOVERNMENT OF THE
OF THE ftEP~BLIC OF INDONESIA
UNITED ARAB .EMIAATES:.
' I
I
'
:
• •
'IWGNED " . . ". ~
R.M'. r.
,ar.
Minister
M. Natalegawa
:f Foreign Affairs
,
..
.
---'
.
----- . . SIGNED ~ - _/ __..,- . __...,. ..
..
_,.
..., ..
Abdulran-t:iinZayed AI Nahyan Minister of Foreign Affairs