PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pre-Experiment pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Syahrianto 121114054
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu serta dari hari ke hari, dengan kata lain kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. “Mary Mc Carthy” Jika anda membuat seseorang bahagia hari ini, anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu “Sydney Smith”
Lelaki menjadi semakin kuat saat ditolak “Jiraiya”
Kita hanya hidup sekali. Jalani kehidupan dan matilah dengan jalan kehidupan yang kita inginkan. Tapi apapun jalan yang kita pilih, jangan lupa untuk melindungi orang yang berharga dalam hidup kita “Minato Namikaze”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada… Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan dan selalu membimbing hamba-Nya Kedua orangtua yakni Paniran dan Dahlena Kedua saudara yakni Nurhadi Syaputra dan Nur Albriansyah Seluruh keluarga yang senantiasa mencukupi dan membantu dalam segala hal Seluruh teman-teman seperjuangan dalam perantauan Teman-teman BK 2012 yang saya kasihi dan saya sayangi Sahabat-sahabat yang senantiasa membantu dan memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pre-Experiment pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016) Syahrianto Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) tingkat karakter bertanggung jawab dari hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antara sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest), 2) signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikannya treatment, 3) peningkatan hasil pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di setiap sesi bimbingan yang diberikan, dan 4) efektivitas pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menurut penilaian siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-experiment pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 31 orang. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini berupa tes dan 2 kuesioner yaitu kuesioner validitas efektivitas model menurut siswa dan self assessment scale. Tes yang dipakai adalah tes karakter bertanggung jawab yang diberikan sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) yang berjumlah 20 item pilihan ganda bergradasi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan pengkategorisasian dan uji T (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan karakter bertanggung jawab antara pretest (1926) dan posttest (2098) dengan selisih (172), 2) terdapat perbedaan yang signifikan dengan pv = 0.033 <0.05 antara sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan, 3) ada peningkatan karakter bertanggung jawab pada setiap sesi, dan 4) model implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning efektif guna mengembangkan karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII Mts-DDI Tering. Kata kunci: karakter bertanggung jawab, pendidikan karakter, experiential learning viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION OF RESPONSIBLE CHARACTER EDUCATION BASED ON CLASSICAL GUIDANCE SERVICES USING EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH (Pre-Experiment study in Class VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, West Kutai, East Borneo, in the School Year of 2015/2016) Syahrianto Sanata Dharma 2016 This study aimed to describe 1) the level of responsible character as the result of the implementation of character education based on classical guidance services using experiential learning approach before treatment (pretest) and after treatment (posttest), 2) the result significance of the implementation of responsible character education based on classical guidance services using experiential learning approach between before (pretest) and after (posttest) treatment, 3) the increase of the result of responsible character education based on classical guidance services using experiential learning approach in each given session, and 4) the effectiveness of responsible character education based on classical guidance services using experiential learning approach according to the students. This is a pre-experiment type of study in class VIII Mts-DDI Tering Seberang, East Borneo in the School Year of 2015/2016 with 31 students. The instruments used in this study are a test and two questionnaires, namely model of effectiveness validity questionnaires according to the students and self-assessment scale. The test used in this study is a test of responsible character given before treatment (pretest) and after treatment (posttest), which consists of 20 items of graded multiple choice. The analysis techniques used in this study are categorization and T test (paired sample t-test). The results of this study showed that 1) there is an increase in responsible character between the pretest (1926) and posttest (2098) with difference (172), 2) there are significant differences with pv = 0.033 <0.05 before and after treatment, 3) there is an increase in responsible character for each session, and 4) the model of character education implementation based on classical guidance services using experiential learning approach is effective to develop students’ responsible character in class VIII Mts-DDI Tering. Keywords: responsible character, character education, experiential learning
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan perlindungan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang berjudul “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning (Studi Pre Experiment pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016)” dengan baik. Selama proses penulisan tugas akhir ini, Penulis menyadari bahwa ada banyak pihak yang berperan dalam membimbing, mendampingi, mengingatkan, dan mendukung setiap proses yang Penulis jalani. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan serta pendampingan selama Penulis menempuh studi. 4. Stefanus Priyatmoko selaku petugas sekretariat yang memberikan pelayanan dengan ramah dan penuh kesabaran pada Penulis selama menempuh studi. 5. Bapak Paniran dan Ibu Dahlena selaku orangtua yang telah memberikan dukungan, doa, dan nasihat pada Penulis. 6. Saudara-saudara yang telah memberi dukungan pada Penulis. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Identifikasi Masalah .....................................................................................5 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................6 D. Rumusan Masalah ........................................................................................6 E. Tujuan Penelitian .........................................................................................7 F. Manfaat Penelitian .......................................................................................8 G. Definisi Istilah ............................................................................................10 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................12 A. Hakikat Pendidikan Karakter .....................................................................12 1. Pengertian Pendidikan Karakter ...........................................................12 2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter ..............................................14 3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ....................................................16 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...........................................................17 B. Hakikat Karakter Bertanggung Jawab .......................................................21 1. Pengertian Bertanggung Jawab ............................................................21 2. Aspek-aspek Karakter Bertanggung Jawab .........................................22 3. Karakterristik individu yang Memiliki karakter Bertanggung Jawab ..23 4. Faktor-faktor Perkembangan Karakter Bertanggung Jawab ................24 C. Hakikat Remaja Sebagai Peserta Didik .....................................................27 1. Pengertian Remaja ...............................................................................27 2. Tugas Perkembangan Remaja ..............................................................28 3. Remaja Sebagai Pelajar yang Bertanggung Jawab ..............................29 D. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal .......................................................30 1. Pengertian Bimbingan Klasikal............................................................30 2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ..................................................31 3. Prinsip-Prinsip Bimbingan Klasikal.....................................................32 E. Hakikat Pendekatan Experiential Learning ...............................................33 1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning .....................................33 2. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Experiential Learning ............34 3. Efektivitas Pendekatan Experiential Learning.....................................36 4. Kelebihan dan Kekurangan Experiential Learning..............................37 F. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................38 G. Kerangka Berpikir ......................................................................................39 H. Hipotesis Penelitian....................................................................................40 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................41 A. Jenis Penelitian ...........................................................................................41 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................42 C. Subjek Penelitian........................................................................................43 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................43 E. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas ................................................47 F. Teknik Analisis Data ..................................................................................51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................57 A. Hasil Penelitian ..........................................................................................57 B. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................65 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN......72 A. Kesimpulan ................................................................................................72 B. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................73 C. Saran ...........................................................................................................74 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................76
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ..........................42 Tabel 3.2 Jadwal Bimbingan Klasikal ...................................................................42 Tabel 3.3 Subjek Penelitian....................................................................................43 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Karakter Bertanggung Jawab .................................46 Tabel 3.5 Kriteria Guilford ....................................................................................49 Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Kuesioner Karakter Bertanggung Jawab ..................49 Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas .............................................................................51 Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab .................52 Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 .........54 Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 .........55 Tabel 4.1 Selisih Rata-rata Pretes-Posttest Implementasi Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab ...............................................................................58 Tabel 4.2 Kategorisasi Karakter Bertanggung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 ..........................................58 Tabel 4.3 Hasil Uji T-test (Paired Sample Statisitic) ...........................................61 Tabel 4.4 Hasil Uji T-test (Paired Sample Test) ...................................................61 Tabel 4.5 Kategorisasi Hasil Self Assessment Scale Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang dalam Implementasi Model Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning ........................................... 62 Tabel 4.6 Penilaian Siswa terhadap Efektivitas Model .........................................64 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Experiential Learning Kolb ...................................................35 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................39
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Tingkat Karakter Bertangung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning ..........................59 Grafik 4.2 Grafik Kategorisasi Hasil Self Assessment Scale Siswa Kelas VIII MtsDDI Tering Seberang dalam Implementasi Model Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning ........................................63
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Self Assessment Scale .........................................................................79 Lampiran 2 Tabulasi Self Assessment ....................................................................80 Lampiran 3 Kuesioner Pretest-Posttest .................................................................83 Lampiran 4 Tabulasi Pretest-Posttest ....................................................................91 Lampiran 5 Kuisioner Validasi Siswa....................................................................93 Lampiran 6 Tabulasi Validasi Siswa .....................................................................94 Lampiran 7 Modul..................................................................................................95 Lampiran 8 Tabulasi Uji Validitas .......................................................................140
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah. A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis karakter yang cukup memprihatinkan. Demoralisasi mulai merambah ke dunia pendidikan sebagaimana tampak antara lain banyak siswa berperilaku kurang jujur, bolos sekolah, datang terlambat dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti hanya sebatas teks dan peserta didik kurang dilatih untuk menyikapi serta menghadapi kehidupan yang kontradiktif. Bahkan, fenomena maraknya praktik korupsi juga berawal dari gagalnya dunia pendidikan dalam menjalankan fungsinya. Banyak bukti menunjukkan masih banyak praktik buruk berlangsung di institusi pendidikan seperti pengkatrolan nilai oleh 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
guru, menjamurnya budaya mencontek pada peserta didik, dan korupsi waktu mengajar oleh guru. Di sisi lain, praktik pendidikan Indonesia cenderung terfokus pada pengembangan aspek kognitif, sedangkan aspek soft skills atau non akademik sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung diabaikan (Raka, dkk. 2011). Widjajanto (Kurniawan, 2013) mengemukakan bahwa kebiasaan seseorang terbentuk dari tindakan yang dilakukan berulang-ulang setiap hari. Tindakan-tindakan tersebut pada awalnya disadari atau disengaja, tetapi karena begitu seringnya tindakan yang sama dilakukan maka pada akhirnya seringkali kebiasaan tersebut menjadi refleks yang tidak disadari oleh orang yang bersangkutan. seseorang bertindak karena memikirkan suatu keinginan, ketika tindakan tersebut terus-menerus dilakukan maka lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan sehingga kebiasaan tersebut menjadi karakternya. Timbulnya keinginan pada seseorang didorong oleh pemikiran atas suatu hal. Ada banyak hal yang bisa memicu pikiran yang bersumber dari pancaindra. Dari proses yang dideskripsikan di atas, penjelasan mekanisme terbentuknya karakter dapat diringkas sebagai berikut: pikiran => keinginan => perbuatan => kebiasaan => karakter. Salah satu cara untuk membangun karakter adalah melalui pendidikan, baik itu pendidikan dari keluarga, masyarakat, atau pendidikan formal di sekolah. Menurut Gaffar (Kesuma, dkk. 2011) pendidikan karakter adalah sebuah
proses
transformasi
nilai-nilai
kehidupan
untuk
ditumbuh-
kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
perilaku kehidupan orang itu. Dalam perspektif Lickona (Kesuma, dkk. 2011) nilai yang dianggap penting untuk dikembangkan menjadi karakter ada dua, yaitu respect (hormat) dan responsibility (tanggung jawab). Kedua nilai tersebut dianggap penting untuk: (1) pembangunan kesehatan pribadi seseorang, (2) menjaga hubungan interpersonal, (3) membangun masyarakat yang manusiawi dan demokratis dan (4) menjadikan dunia yang lebih adil dan damai. Pendidikan karakter sebenarnya sudah diterapkan di sekolah-sekolah. Melalui pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran (Direktorat Pembina SMP, 2010) pendidikan karakter terintegrasi telah diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Darud Da’wah Wal Irsyad (Mts-DDI) Tering Seberang, namun tidak adanya guru BK merupakan kendala bagi siswa untuk dapat lebih memahami tentang karakter yang harus dikembangkan dalam diri mereka, khususnya karakter bertanggung jawab. Dalam setiap mata pelajaran sudah disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan karakter, namun tidak menutup kemungkinan bahwa hal yang sudah disampaikan itu kurang begitu mendalam atau kurang spesifik. Karakter bertanggung jawab berperan penting bagi peserta didik agar dapat
mengoptimalkan
kewajibannya
sebagai
pelajar.
Namun
pada
kenyataannya masih banyak peserta didik, khususnya di Mts-DDI Tering Seberang yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai pelajar seperti terlambat masuk kelas, berangkat dari rumah namun tidak sampai ke sekolah, mencontek, menghindari tugas piket kelas, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mengerjakan tugas, berpakaian yang tidak sesuai dengan yang diwajibkan, bolos sekolah karena memilih untuk kerja, dan sengaja terlambat agar tidak ikut upacara bendera. Menanggapi fenomena yang terjadi, peneliti bermaksud untuk mengetahui tingkat karakter bertanggung jawab yang dicapai siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang. Selama ini belum ada penelitian mengenai pendidikan karakter, khususnya karakter bertanggung jawab di sekolah ini. Oleh karena itu, peneliti mencoba menawarkan sebuah program tentang pelaksanaan pendidikan karakter bertanggung jawab melalui bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Bimbingan klasikal ini memuat topik-topik mengenai karakter bertanggung jawab yang terdiri dari 3 topik yang diambil berdasarkan aspek dari bertanggung jawab dan akan diberikan untuk para siswa. Ketiga topik tersebut yakni, setia pada tugasku; aku yang berbuat, aku yang bertanggung jawab; dan tanggung jawabku berbuah manis. Pemberian layanan bimbingan klasikal pada penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan karakter siswa/i Mts-DDI Tering Seberang, khususnya karakter bertanggung jawab. Dalam pemberian layanan bimbingan klasikal, peneliti menggunakan pendekatan experiential learning dimana dalam pendekatan ini lebih mengutamakan interaksi pembelajaran melalui pengalaman sebagai upaya untuk mengembangkan kebiasaan dalam diri siswa/i sehingga kebiasaan tersebut dapat membentuk karakter siswa/i MtsDDI Tering Seberang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Melalui penelitian ini, peneliti bermaksud mengkaji “EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB BERBASIS
LAYANAN
BIMBINGAN
KLASIKAL
DENGAN
PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016” sebagaimana dipaparkan. B. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang masalah terkait dengan pendidikan karakter pada siswa SMP, diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut; 1. Demoralisasi mulai merambah ke dunia pendidikan seperti tampak pada banyak siswa berperilaku kurang jujur, bolos sekolah, datang terlambat dan sebagainya. 2. Proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks. 3. Proses pembelajaran kurang dipersiapkan pada peserta didik untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif. 4. Masih banyak praktik buruk berlangsung di institusi pendidikan seperti: pengkatrolan nilai oleh guru, menjamurnya budaya mencontek pada peserta didik, dan korupsi waktu mengajar oleh guru. 5. Praktik pendidikan Indonesia cenderung terfokus pada pengembangan aspek kognitif sedangkan aspek soft skills atau non akademik sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung diabaikan. 6. Pendidikan karakter terintegrasi sudah disampaikan oleh guru mata pelajaran namun ada kemungkinan kurang mendalam dan spesifik. 7. Tidak adanya guru BK di sekolah dapat menyebabkan proses dan hasil pendidikan karakter kurang optimal. 8. Banyak peserta didik yang kurang memiliki karakter bertanggung jawab. 9. Belum adanya penelitian mengenai pendidikan karakter, khususnya karakter bertanggung jawab di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang telah teridentifikasi memang cukup banyak dan sangat kompleks. Di lain sisi, banyak keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti mencoba membatasi masalah yang akan dikaji yang difokuskan pada beberapa poin teridentifikasi, yaitu poin 8 dan 9 dengan mengkaji Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut. 1. Seberapa tinggi karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2. Apakah terdapat peningkatan secara signifikan hasil implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 antara sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan? 3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 antara setiap sesi bimbingan yang diberikan? 4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 menurut penilaian siswa? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini, yaitu: 1. Mendeskripsikan
tingkat
karakter
bertanggung
jawab
dari
hasil
implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antara sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) 2. Menganilisis
signifikansi
bertanggung jawab
hasil
berbasis
implementasi
layanan
pendidikan
bimbingan
klasikal
karakter dengan
pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 antara sebelum dan sesudah diberikannya treatment. 3. Medeskripsikan peningkatan hasil pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 di setiap sesi bimbingan yang diberikan. 4. Mendeskripsikan efektivitas pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 menurut penilaian siswa. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi orang yang membutuhkan. Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa pengetahuan, khususnya di bidang Bimbingan dan Konseling dalam penerapannya untuk mengembangkan pendidikan karakter bertanggung jawab, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang komprehensif dan tepat sasaran. b. Bagi siswa Penelitian ini dapat mengembangkan karakter mereka khususnya karakter bertanggung jawab siswa/i kelas VIII di Mts-DDI Tering Seberang,
Tering,
Kutai
Barat,
Kalimantan
Timur
serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi peneliti Peneliti dapat mengetahui dan memahami efektivitas pendidikan karakter bertanggung jawab siswa/i kelas VIII di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016. d. Bagi peneliti lain Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang hendak mengembangkan pendidikan karakter bertanggung jawab secara lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
G. Definisi Istilah Beberapa istilah terkait dengan judul penelitian ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. 2. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai luhur seseorang yang diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, dan lingkungannya untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, rasa, dan karsa. 3. Karakter bertanggung jawab adalah suatu tugas atau kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas dengan penuh kepuasan (yang diberikan oleh seseorang, atau atas janji atau komitmen sendiri) yang harus dipenuhi seseorang, dan yang memiliki konsekuensi hukuman terhadap kegagalan. 4. Bimbingan klasikal adalah suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling (Guru BK) kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. 5. Experiential learning adalah suatu model belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan
melalui
pengalamannya
secara
langsung
dengan
menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini dipaparkan hakikat karakter, hakikat pendidikan karakter, hakikat layanan bimbingan klasikal, hakikat karakter bertanggung jawab, hakikat pendekatan experiential learning, hakikat remaja sebagai peserta didik, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Masing-masing pokok pikiran tersebut dijelaskan sebagai berikut. A. Hakikat Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter Zubaedi (2011) mengatakan bahwa pendidikan karakter diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk membantu pengembangan karakter secara optimal). Hal ini berarti bahwa untuk mendukung perkembangan karakter peserta didik, sekolah harus melibatkan seluruh komponen baik dari aspek kurikulum (the content of the curriculum), proses pembelajaran (the process of instruction), kualitas hubungan (the quality of the relationships), penanganan mata pelajaran (the handling of discipline), pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler, serta etos seluruh lingkungan sekolah. Menurut Elkind & Sweet (Zubaedi, 2011) “character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon care ethical value”. Hal ini berarti bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Elkind & Sweet (Zubaedi, 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2011). “When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within” ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan bagi anakanak, maka jelas bahwa kita mengharapkan mereka mampu menilai apakah kebenaran, peduli secara sungguh-sungguh terhadap kebenaran, dan kemudian mengerjakan apa yang diyakini sebagai kebenaran, bahkan ketika menghadapi tekanan dari luar dan upaya dari dalam. Menurut Megawangi (Kesuma, dkk, 2011) “pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan seharihari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.” Definisi lainnya dikemukakan oleh Gaffar (Kesuma, dkk. 2011) bahwa pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilainilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dari pendapat yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah upaya untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan tentang perilaku baik dan buruk dengan bijak dan menjadi sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk membangun kepribadian seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter Menurut Hasan, dkk (Zubaedi, 2011) pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yakni: a. Pembentukan Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. b. Perbaikan Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. c. Penyaring Pendidikan karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya maupun karakter bangsa yang bermartabat. Ketiga fungsi di atas dilakukan melalui: 1) Pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara. 2) Pengukuhan nilai dan norma konstitusional. 3) Penguatan komitmen kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
4) Penguatan nilai-nilai keberagaman sesuai dengan konsepsi Bhineka Tunggal Ika. 5) Penguatan
keunggulan
keberlanjutan
kehidupan
dan
daya
saing
bermasyarakat,
bangsa berbangsa,
untuk dan
bernegara Indonesia dalam konteks global. Hasan, dkk (Zubaedi,
2011) juga mengemukakan bahwa
pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan, yakni: a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa. b. Mengembangkan kebiasaan serta perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter Menurut Asmani (2012) untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif harus didasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan karakter, diantaranya: a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter. b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku. c. Menggunakan pendekatan yang tajam proaktif dan efektif untuk membangun karakter. d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian. e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mewujudkan perilaku yang baik. f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membangun mereka untuk sukses. g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik. h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter yang setia pada nilai dasar yang sama. i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan yang luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter. j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik. 4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pendidikan karakter (akhlak mulia) merujuk kepada nilai-nilai agama, nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945, dan nilai-nilai yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam adat istiadat masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Pendidikan karakter berkaitan dengan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
keluarga,
masyarakat,
dan
bangsa
serta
alam
sekitar
(Fathurrohman, dkk, 2013). Fathurrohman,
dkk.
(2013)
mengungkapkan
ada
beberapa
batasan/deskripsi nilai-nilai pendidikan karakter antara lain: a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius) Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri 1) Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2) Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan karakter), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. 3) Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. 4) Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5) Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai
hambatan
guna
menyelesaikan
tugas
(belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. 6) Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. 7) Berjiwa wirausaha Sikap serta perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya. 8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. 9) Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 10) Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 11) Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, serta penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama 1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri maupun orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2) Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat maupun kepentingan umum. 3) Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang
berguna
bagi
masyarakat,
mengakui,
dan
menghormati keberhasilan orang lain. 4) Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 5) Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak serta kewajiban dirinya maupun orang lain. d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Sikap serta tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi, dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain, dan masyarakat yang membutuhkan. e. Nilai kebangsaan Cara
berpikir,
bertindak,
serta
wawasan
yang
menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri maupun kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
1) Nasionalis Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, karakter, ekonomi, dan politik bangsanya. 2) Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, karakter, suku, dan agama. B. Hakikat Karakter Bertanggung Jawab 1. Pengertian Bertanggung Jawab Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) tanggung jawab dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain. Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Fathurrohman, 2013). Yaumi (2014) mendefinisikan tanggung jawab (responsibility) adalah suatu tugas atau kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas dengan penuh kepuasan (yang diberikan oleh seseorang, atau atas janji atau komitmen sendiri) yang harus dipenuhi seseorang, dan yang memiliki konsekuensi hukuman terhadap kegagalan. Jadi tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
merupakan hal yang harus diselesaikan dan dipenuhi sesuai dengan amanat yang diberikan. Bertanggung
jawab
dapat
disimpulkan
sebagai
kewajiban
seseorang untuk menjalankan dan menuntaskan suatu hal yang sudah menjadi tugasnya yang diberikan oleh seseorang serta menjadi komitmen untuk dirinya sendiri. 2. Aspek-aspek Karakter Bertanggung Jawab Menurut Mustari (2014) terdapat beberapa aspek dalam karakter bertangung jawab, yakni sebagai berikut: a. Berani mengambil resiko Keberanian adalah kemampuan untuk menghadapi ketakutan, derita, resiko, bahaya, ketidaktentuan, atau intimidasi. Keberanian terjadi ketika orang tidak terlalu pengecut dan tidak terlalu sembrono. b. Memiliki kesadaran diri Sadar diri adalah sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain. Sadar diri adalah kesadaran akan diri yang terpisah dari pemikiran-pemikiran tentang kejadian yang dihadapi sehari-hari. c. Disiplin diri Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin diri merujuk pada intruksi
sistematis
yang
diberikan
kepada
murid.
Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
mendisiplinkan berarti mengintruksikan orang untuk mengikuti tatanan tertentu melalui aturan-aturan tertentu. d. Memiliki semangat ketekunan/kerja keras Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. 3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Bertanggung Jawab
Karakteristik individu yang memiliki karakter bertanggung jawab menurut Yaumi (2014) adalah sebagai berikut: a. Melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. b. Selalu menunjukan ketekunan, kerajinan dan terus berusaha. c. Selalu melakukan yang terbaik untuk dirinya dan orang lain. d. Selalu disiplin dan mengontrol diri dalam keadaan apapun. e. Selalu mengkaji, menelaah, dan berpikir sebelum bertindak. f. Mempertimbangkan dan memperhitungkan semua konsekuensi dari perbuatan. g. Selalu mencari tugas dan pekerjaan apa yang harus segera diselesaikan. h. Menyelesaikan
tugas
tanpa
diminta
atau
disuruh
untuk
menyelesaikannya. i. Memahami dan menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. j. Berpikir sebelum berbuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
k. Melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal. l. Membersihkan atau membereskan segala sesuatu yang digunakan setelah menggunakan sekalipun tanpa ada orang lain yang melihatnya. m. Selalu berusaha berbuat sebaik mungkin. n. Terus berbuat dan tidak berhenti untuk menyelesaikannya. o. Ikhlas berbuat karena alasan pengabdian kepada tuhan yang maha esa. Sementara itu Fathurrohman, dkk. (2013) menyebutkan indikator dari karakter bertanggung jawab sebagai berikut: a. Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu; menghindari sikap ingkar
janji; dan mengerjakan tugas sampai selesai. b. Terbiasa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tepat
waktu; menghindari sikap buruk sangka dan lalai; berani menanggung resiko; dan tidak suka melemparkan kesalahan kepada orang lain. c. Selalu tepat waktu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan; selalu
menghindari sikap munafik dan putus asa. 4. Faktor-faktor Perkembangan Karakter Bertanggung Jawab
Karakter terjadi bukan karena ciri itu telah ada di sana dan mendominasinya, melainkan sebuah proses menjadi yang terbentuk satu demi satu melalui keputusan individu dalam bereaksi atas data di luar dirinya (Koesoema, 2007). Mengingat bahwa pengembangan karakter merupakan proses terus menerus, karakter bukanlah kenyataan, melainkan keutuhan perilaku. Karakter bukanlah hasil atau produk, melainkan usaha hidup. Usaha ini akan semakin efektif ketika manusia melaksanakan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
yang masih mungkin bisa dilakukan oleh manusia. Manusia berbeda dengan binatang karena ia memiliki kemungkinan-kemungkinan yang terbuka di masa depan. Manusia mampu memodifikasi hidupnya dan membuat sebuah proyek bagi masa depannya, (Koesoema, 2007). Dalam upaya guna mengembangkan karakter (khususnya karakter bertanggung jawab, Sukmaningrum (2005) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi maupun menghambat perkembangan karakter bertanggung jawab, yaitu: a. Keluarga Keluarga menjadi pilar yang utama dan pertama dalam membentuk peserta didik yang memiliki karakter bertanggung jawab. Dalam keluargalah peserta didik untuk pertama kalinya belajar tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Orangtua berperan dalam mengasuh membimbing dan membantu mengarahkan anak agar bisa memilik tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Habibi (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa pola asuh orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanggung jawab dala diri remaja. Pola asuh yang demokratis akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri remaja. Dengan kepercayaan diri, seorang remaja akan berani mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab. Krismanto (2006) mengatakan bahwa pola asuh yang yang demokratis akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dalam diri seorang anak dan akan mendorong munculnya perilaku yang bertanggung jawab sehingga ia dapat tumbuh menjadi remaja yang mandiri dan bertanggung jawab. Demikian sebaliknya, faktor pola asuh orangtua yang cenderung permisif akan menjadikan anak menjadi cuek dan tidak perduli dengan peraturan-peraturan yang berlaku baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Tidak adanya sanksi yang jelas maka akan membuat remaja menjadi seenaknya dalam mengambil tindakan dan seenaknya dalam menyelesaikan tugasnya sehingga menjadikannya pribadi yang tidak bertanggung jawab. b. Sekolah Sekolah mempunyai peran dalam menumbuhkan tanggung jawab dalam diri peserta didik melalui pemberian tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh remaja sebagai siswa di sekolah. Tugas-tugas tersebut diharapkan dapat membantu peserta didik berlatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Dengan adanya tugas-tugas yang diselesaikannya menuntut peserta didik untuk mampu mengatur waktunya, membuat perencanaan dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut, sehingga dapat diselesaikan dan dikumpulkan tepat pada waktunya. Disisi lain peraturan sekolah yang longgar, kurang disiplin dan tidak konsisten dengan tidak adanya sanksi tegas bagi yang melanggar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
akan dapat menghambat perkembangan tanggung jawab dalam diri peserta didik. c. Masyarakat Masyarakat ikut berperan dalam mengembangkan karakter bertanggung jawab remaja, misalnya para peserta didik diikut sertakan dalam
kegiatan
masyarakat
seperti
gotong
royong,
kegiatan
penghijauan, penyelenggaraan hari besar atau kemerdakaan dan lain sebagainya akan membantu peserta didik untuk mempunyai tanggung jawab dalam perannya. Sebaliknya masyarakat juga dapat menghambat perkembangan karakter bertanggung jawab peserta didik apabila dari pihk masyarakat sendiri kurang mencerminkan sikap bertanggung jawab itu sendiri. C. Hakikat Remaja sebagai Peserta Didik 1. Pengertian Remaja Istilah adolencence atau remaja berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescere mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1980). Salzman (Yusuf, 2010) mengemukakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orangtua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika, dan isu-isu moral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Periode remaja merupakan “ambang pintu” ke periode dewasa dan ketika individu mendekati masa remaja mereka mulai berusaha untuk berpakaian dan bersikap seperti orang dewasa agar memperoleh status sebagai orang dewasa dan bukan sebagai remaja lagi. Tingkah laku yang sering ditampilkan oleh remaja saat ini antara lain: merokok, minumminum, berpacaran, bertualang, belajar hidup mandiri, misalnya mencari penghasilan sendiri, bahkan bereksplorasi melakukan tindakan atau karya kreatif tertentu, dan sebagainya (Khairani, 2013) 2. Tugas Perkembangan Remaja Khairani (2013) menegaskan ada beberapa tugas perkembangan pada periode remaja, yakni: a. Menerima keadaan diri dan penampilan diri. b. Membentuk hubungan dengan teman sebaya secara dewasa. c. Mengembangkan kemampuan berdiri sendiri baik secara emosional maupun ekonomi. d. Mengembangkan tanggung jawab sosial. e. Mengembangkan kemampuan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat dan masa depan di bidang pekerjaan atau pendidikan. f. Mempersiapkan
diri
(fisik
dan
psikis)
dalam
rangka
hidup
bermasyarakat. g. Mencapai nilai-nilai kedewasaan. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Sebelum individu sampai pada masa dewasa, mereka akan melalui periode masa remaja terlebih dahulu dan pada periode tersebut remaja memiliki tugas
perkembangan
seperti;
menerima
keadaan
dirinya
sendiri,
bersosialisasi dengan teman sebaya, mengembangkan kemampuan berdiri sendiri, tanggung jawab sosial, mengembangkan kemampuan intelektual dalam bermasyarakat dan masa depan serta mencapai nilai-nilai kedewasaan bagi remaja itu sendiri. 3. Remaja sebagai pelajar yang Bertangung Jawab Tanggung jawab siswa/remaja sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap siswa wajib melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali. Pelajar yang baik dan bertanggung jawab antara lain: 1. Pelajar yang mau untuk berusaha dengan keras untuk menjadi lebih baik 2. Pelajar yang baik mau berpartisipasi dalam hal yang positif 3. Pelajar yang baik tidak pernah mengedepankan hak pribadi (egois) 4. Pelajar yang baik mau untuk berbagi dengan sesame dalam hal yang membangun 5. Tidak terlambat datang ke sekolah (tepat waktu) 6. Berpakaian dan berpenampilan rapi 7. Bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
8. Tidak keluar sekolah atau pulang duluan sebelum jam pelajaran berakhir (bolos) D. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan Klasikal Makhrifah, dkk (2014) mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling (Guru BK) atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Menurut Dirjen Pendidikan Dasar (2014) bimbingan klasikal merupakan format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam rombongan belajar satu kelas. Kebutuhan dan masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar peserta didik, dan tidak terlalu bersifat pribadi, dapat dibantu dengan layanan bantuan secara klasikal atau kelompok besar. Layanan klasikal atau kelompok besar biasanya bersifat informatif, sehingga dapat segera diberikan oleh konselor atau guru BK (Sukmadinata, 2007). Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian layanan bimbingan klasikal adalah kegiatan bimbingan yang diberikan untuk membantu siswa yang memiliki kebutuhan serta masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar siswa dalam satuan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal Menurut Makhrifah, dkk (2014) strategi layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi dalam pelayanan bimbingan dan konseling
memiliki
tujuan
untuk
meluncurkan
aktivitas-aktivitas
pelayanan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannya sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Selain itu Suciati (2005) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklarifikasikan dalam beberapa tujuan sebagai berikut. a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. 3. Prinsip-prinsip Bimbingan Klasikal Makhrifah, dkk (2014) menyatakan berdasarkan model ASCA (American School Counselor Association), bimbingan klasikal merupakan bentuk kegiatan yang termasuk ke dalam komponen layanan dasar (guidance curriculum). Komponen layanan dasar bersifat developmental, sistematik, terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan kompotensi belajar, pribadi, sosial dan karier. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan yang terstruktur untuk semua peserta didik (guidance for all), tanpa mengenal perbedaan gender, ras atau agama mulai taman kanak-kanak sampai tingkat SLTA disajikan melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karier peserta didik. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan klasikal adalah layanan yang telah disusun dan disajikan melalui kegiatan kelas guna meningkatkan kompetensi serta memenuhi kebutuhan peserta didik dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
E. Hakikat Pendekatan Experiential Learning 1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning Experiential learning merupakan suatu proses belajar yang lebih mengaktifkan pembelajaran dengan membangun pengetahuan serta keterampilan juga nilai dan sikap melalui pengalaman secara langsung (Nasution, 2005). Experiential learning akan lebih berarti jika pembelajar ikut ambil bagian dalam melakukan kegiatan. Experiential
Learning
adalah
sebuah
pendekatan
dalam
penyelengaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakan dinamika kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif ketika dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti senang, rileks, gembira, menikmati, dan bangga), meningkatkan minat atau gairah untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sosial. (Prayitno, dkk. 1998) Experiential
learning
menekankan
pada
sebuah
model
pembelajaran yang holistik dalam proses belajar. Pengalaman memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajarnya atau dengan kata lain pengetahuan tercipta karena adanya transformasi dari pengalaman (experience). Pengetahuan merupakan hasil perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman (Kolb, 1984).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Experiential learning adalah proses yang melibatkan secara langsung peserta didik untuk ikut ambil bagian dalam pembelajaran tersebut, sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman secara langsung dari
proses
pembelajaran
sehingga
peserta
didik
juga
mampu
mengaplikasikan hasil dari pembelajaran yang telah didapatkan. 2. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Experiential Learning Kolb (1984) mengatakan bahwa model experiential learning merupakan sebuah proses yang melingkar yang terdiri dari empat fase. Pertama, fase Concrete Experience menggunakan pengalaman yang sudah dilalui peserta atau pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang lebih
lanjut.
Kedua,
fase
Reflective
Observation
mendiskusikan
pengalaman para peserta yang telah dilalui atau saling berbagi reaksi dan observasi yang telah dilalui. Ketiga, fase Abstract Conceptualization proses menemukan tren yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau konsep yang baru. Keempat, fase Active Experimentation modifikasi perilaku lama dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Gambar 2.1 Model Experiential Learning Kolb
Silberman
(2007)
menuliskan
bahwa
dalam
pelaksanaan
experiential learning memerlukan proses-proses. Ada 5 proses dalam experiential learning, yaitu: a. Menciptakan keterbukaan Sebelum memulai kegiatan ini perlu menciptakan keterbukan di semua pihak yang mengikuti kegiatan. b. Memajukan pemahaman Banyak orang mengira fase memajukan pemahaman akan berupa pengajaran langsung, terutama menggunakan ceramah dan diskusi. Kemungkinan benar jika maksudnya adalah untuk menyampaikan informasi penting pada siswa. c. Menimbang sikap dan perilaku baru Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada siswa secara eksperiential kepada tindakan yang diinginkan agar mereka berpikir dan melakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
d. Bereksperimen Eksperimen perubahan yang ideal berarti melakukan kegiatan yang sudah pernah dicoba latihan sebelumnya dan mereka diminta untuk mencobanya dalam dunia nyata/kehidupan mereka. e. Mendapatkan dukungan Fase mendapatkan dukungan ada beberapa kegiatan yang berguna untuk membantu siswa mempertahankan usaha mereka untuk berubah. Salah satunya ialah harus melibatkan kemauan siswa untuk membuat rencana untuk kondisi yang mungkin dapat menggagalkan kemajuan mereka. 3. Efektivitas Pendekatan Experiential Learning Menurut Ng (Purnami & Rohayati, 2013) experiential learning dapat efektif apabila dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Ice breaking di awal pembelajaran untuk membangkitkan semangat para peserta. b. Mengembangkan atmosfer pembelajaran yang kondusif dan suportif. c. Memperkenalkan kegembiraan dalam pengerjaan tugas pembelajaran. d. Mendorong berpikir kreatif. e. Membantu para peserta melihat dari perspektif yang berbeda. f. Meningkatkan kesadaran akan perlunya berubah. g. Meningkatkan kesadaran diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning dalam Layanan Pendidikan Karakter Metode experiential learning memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong, mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari metode experiential learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif lama dalam proses pembelajaran (Sinaga 2013). Dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada metode experiential learning tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan experiential learning dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan materi yang akan diberikan, persiapan, strategi yang akan digunakan
dan
alokasi
waktu
yang disediakan.
Dengan
begitu
pembelajaran dengan pendekatan experiential learning dapat efektif diberikan kepada peserta didik sehingga tercapailah tujuan dari pendekatan experiential learning yakni; Mengubah struktur
kognitif
siswa, Mengubah sikap siswa, Memperluas keterampilan-keterampilan siswa yang telah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
F. Hasil Penelitian yang Relevan Menurut kesimpulan penelitian Kristina Betty Artati yang berjudul “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Bertanggung jawab (Studi Pra Eksperimen pada siswa/I Kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015)”, secara umum karakter bertanggung jawab siswa-siswi kelas VII A di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2014-2015 berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi, artinya siswa telah memiliki karakter bertanggung jawab yang baik. Program layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter bertanggung jawab siswa. Menurut kesimpulan penelitian Desi Maryani dalam penelitiannya yang berjudul “Deskripsi Tingkat Tanggung Jawab Para Siswi Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Kelompok”, tanggung jawab para siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, pada sembilan aspek tanggung jawab dalam kategori tinggi lebih banyak daripada kategori rendah dan ada satu aspek tanggung jawab para siswi pada kategori rendah lebih banyak daripada kategori tinggi. Topik-topik bimbingan kelompok yang diusulkan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian terutama pada aspek tanggung jawab yang berkategori rendah lebih banyak dari pada yang berkategori tinggi agar para siswi yang memiliki tingkat tanggung jawab rendah dapat mencapai tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
tanggung jawab yang tinggi sedangkan para siswi yang memiliki tingkat tanggung jawab tinggi diharapkan terus mengembangkannya. G. Kerangka Berpikir Karakter bertanggung jawab masih kurang dimiliki oleh peserta didik sehingga hal ini perlu dikembangkan. Pengembangan karakter bertanggung jawab dapat diaplikasikan menggunakan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Perlu ditingkatkan
Tidak adanya guru BK
Hasil tidak maksimal
Pemahaman, penghayatan, dan pengamalan karakter bertanggung jawab sebagai peserta didik
Pendidikan karakter (karakter bertanggung jawab) Terintegrasi dengan mata pelajaran di sekolah Hambatan
Model Pendidikan Karakter Berbasis Layanan bimbingan klasikal dengan pendekataan experiential learning
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengimplementasian Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho:
Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan tidak efektif meningkatkan karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016.
Hi:
Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential
learning
secara
signifikan
efektif
meningkatkan karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan berbagai hal yang berkaitan dengan metode penelitian antara lain jenis penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pre-experimental design (nondesign) dengan one-group pretestposttest design. Menurut Sugiyono (2013) pre-experimental design belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih banyak terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya karakter bertanggung jawab yang tidak diperhatikan, hal ini terjadi karena tidak adanya kelompok kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Desain ini digunakan untuk membandingkan keadaan sebelum pemberian perlakuan (pretest) dan sesudah pemberian perlakuan (posttest) serta mengevaluasi layanan bimbingan tersebut. Tujuan digunakannya desain ini adalah untuk mengetahui gambaran umum tingkat karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning tahun ajaran 2015/2016 dan mengetahui efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk mengembangkan karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016. Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design Pretest Treatment Posttest O1
X
O2
Keterangan: O1
: Tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan
O2
: Tes akhir (posttest) sesudah diberikan perlakuan
X
: Treatment/perlakuan (Treatment/perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning)
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur pada tanggal 16˗18 Mei 2016. Jadwal bimbingan dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Hari/tanggal
Tabel 3.2 Jadwal Bimbingan Klasikal Topik
Durasi
Senin, 16 Mei 2016
Aku yang berbuat aku yang bertanggung jawab
80 menit
Selasa, 17 Mei 2016
Setia pada tugasku
80 menit
Rabu, 18 Mei 2016
Tanggung jawabku berbuah manis
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Kutai Barat tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 31 siswa. Subjek penelitian ini adalah populasi dari kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang. Rincian subjek penelitian digambarkan pada tabel 3.3 sebagai berikut. Tabel 3.3 Subjek Penelitian Jenis kelamin Subjek penelitian
Siswa-siswi kelas VII Mts-DDI Tering Seberang
Laki-laki
Perempuan
17
14
Jumlah total
31
D. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 instrumen yaitu dengan 2 kuesioner dan 1 tes dengan berbagai model seperti penjelasan di bawah ini: a. Kuesioner validasi efektivitas model (responden siswa) Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono (2013) menerangkan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
“benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju”, maka dalam Guttman scale hanya ada dua interval, yakni setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini, “ya dan tidak”. Biasanya, Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. b. Kuesioner Penilaian diri (self assessment scale) Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam kuesioner penilaian diri memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dapat berupa kata-kata sangat sering, sering, jarang, tidak pernah. Kuesioner penilaian diri dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk melihat pengaruh dari model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terhadap nilai karakter bertanggung jawab yang menjadi fokus penelitian. Kuesioner item penilaian diri/self
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
assessment scale (disusun oleh Tim Penelitian Stranas) terlampir pada lampiran 1. c. Tes karakter bertanggung jawab Menurut Arikunto (2006) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi dari 1-4 dan dari keempat alternatif jawaban tersebut mengandung nilai kebenaran. Skor 4 diberikan untuk mewakili alternatif jawaban yang sungguh mewakili penerapan nilai bertanggung jawab, sedangkan skor 1 diberikan untuk alternatif jawaban yang kurang mewakili penerapan nilai karakter bertanggung jawab. Instrumen penelitian ini sudah disusun oleh peneliti terdahulu yakni Kristina Betty Artati bersama tim penelitian STRANAS (Strategis Nasional) sebelumnya. Sugiyono (2013) mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda diberikan pada awal dan akhir perlakuan. Diberikan sebelum perlakuan (pretest) dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
karakter bertanggung jawab siswa, sedangkan kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah perlakuan (posttest) bertujuan untuk mencari data yang diperlukan untuk mengetahui
keefektivitasan
pendidikan
karakter
berbasis
layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk mengembangkan karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang. Peneliti menggunakan kuesioner yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu dengan kisi-kisi pada tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Karakter Bertanggung Jawab No
Aspek
Indikator
1. Memiliki disiplin diri a. Memiliki kesadaran akan arti disiplin.
2. Memiliki semangat ketekunan
3. Berani bertanggung jawab
b. Taat terhadap perintah. c. Memiliki sikap taat terhadap aturan atau tata tertib dalam belajar. d. Memiliki kesedian untuk melakukan perilaku tertentu secara teratur. a. Paham akan arti bertekun.
Item 1 2 3 4, 5, 6 7, 13
b. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas. c. Bertahan pada tugas yang diterima walaupun menghadapi kesulitan. a. Paham akan arti dari bertanggung jawab.
10, 11, 12, 14, 15
b. Keberanian mengambil resiko.
16, 17
c. Kesiapan, hati untuk menerima konsekuensi-konsekuensi atas keputusan dan tindakan yang dipilih.
8, 9
18, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
E. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut (Azwar, 2009). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Azwar (2009) validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten (expert
judgement). Pada penelitian ini, instrumen penelitian
dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang sudah diukur dan sudah dikonsultasikan oleh peneliti terdahulu dengan beberapa ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Penelitian Strategis Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Setelah itu, uji validitas empiris tes karakter bertanggung jawab dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Teknik korelasi yang dipilih adalah product
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
moment pearson dengan rumus sebagai berikut.
𝒓
𝒙𝒚=
𝑵∑𝑿𝒀−∑𝑿∑𝒀 √{𝑵∑𝑿𝟐 −(∑𝑿)𝟐 } {(∑𝑿)𝟐 −(∑𝑿)𝟐 }
Keterangan:
𝒓𝒙𝒚
: koefisien korelasi
X
: skor item
Y
: skor total
N
: banyaknya subyek
2. Reliabilitas Reliabilitas
artinya
adalah
tingkat
kepercayaan
hasil
pengukuran (Azwar, 2009). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya disebut sebagai reliabel (Azwar, 2009). Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
𝑆𝑥 2 + 𝑆𝑖 2 𝛼 = 2 [1 − ] 𝑆𝑥 2
Keterangan rumus : 𝑆12 dan 𝑆22
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
𝑆𝑥 2
: varians skor skala Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan
kriteria Guilford pada tabel 3.5 sebagai berikut (Masidjo, 1995).
No
Tabel 3.5 Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi
1
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
2
0,71 – 0,90
Tinggi
3
0,41 – 0,70
Cukup
4
0,21 – 0,40
Rendah
5
negatif – 0,20
Sangat Rendah
Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas kuesioner Karakter Bertanggung Jawab tersaji dalam tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Karakter Bertanggung Jawab Reliability Statistics
Kesimpulan
0.709
Tinggi
Dari hasil empirik yang diberikan kepada siswa kelas VIII MtsDDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 pada tanggal 16-18 Mei 2016 dengan jumlah subjek (N) 31 siswa diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Cronbach senilai 0.709. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria Tinggi 3. Uji Normalitas Menurut Nurgiyantoro, dkk. (2009) uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya data penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS 16.0 adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Hasil uji normalitas divisualisasikan dalam tabel 3.7 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
pretest
.093
31
.200*
.972
31
.578
posttest
.144
31
.104
.902
31
.008
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Pada
tabel
hasil
uji
normalitas
Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,104>0,05 dengan demikian sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. F. Teknik Analisis Data Sugiyono (2013) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama peneliti memaparkan hasil selisih mean skor karakter bertanggung jawab sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest) dengan menggunakan one-group pretest-posttest design dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
(O2 - O1) Keterangan:
O1: mean pretest O2: mean posttest
Selain itu guna melihat efektivitas hasil implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan
experiential
learning.
Maka
dilakukan
perbandingan dengan menghitung pretest dan posttest. perbandingan ini dilakukan untuk melihat selisih antara keduanya. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompokkelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2014). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Norma/Kriteria Skor Kategori +1,8 σ < μ +0,6 σ < μ ≤ +1,8 -0,6 σ <σμ ≤ 0,6 -1,8 σ <σμ μ≤≤-0,6 -1,8σσ
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Keterangan: Skor maksimum teoritik: Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian skala.
berdasarkan
perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian
berdasarkan
perhitungan
skala. Standar deviasi (σ/sd)
: Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
µ (mean teoritik)
: Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum.
Kategori
di
atas
diterapkan
sebagai
patokan
dalam
pengelompokkan tinggi rendahnya tingkat karakter bertanggung jawab dengan jumlah item 20 dan diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Tingkat karakter bertanggung jawab: Skor maksimum teoritik
: 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik
: 1 x 20 = 20
Luas jarak
: 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd)
: 60 : 6 = 10
µ (mean teoritik)
: (80 + 20) : 2= 50
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII MtsDDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 pada tabel 3.9 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori Sangat Tinggi +1,8 σ < μ > 68 +0,6 σ < μ ≤ +1,8 σ Tinggi 56 – 68 -0,6 σ < μ ≤ 0,6 σ Sedang 44 – 55 -1,8 σ < μ ≤ -0,6 σ Rendah 32 – 43 μ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah < 32
2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua peneliti menggunakan uji t (paired sample t-test) untuk menganalisis perbedaan antara sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest) pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016. Berikut adalah rumus untuk menghitung paired sample t-test.
𝑡=
̅̅̅̅ 𝑋1 − ̅̅̅̅ 𝑋2 𝑠12 𝑠22 𝑆1 𝑆2 √ + −2𝑟[ ]( ) 𝑛1 𝑛2 √𝑛1 √𝑛2
Keterangan: ̅̅̅1 : Rata-rata sampel 1 (pretest) 𝑆12 : Varians sampel 1 (pretest) 𝑋 ̅̅̅2 : Rata-rata sampel 2 (posttest) 𝑆22 : Varians sampel 2 (posttest) 𝑋 𝑆1 : Simpangan baku sampel 1 (pretest) 𝑆2 : Simpangan baku sampel 2 (posttest) r
: Korelasi antara data dua kelompok Uji-t dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. dimana
data sudah diuji kenormalitasannya, sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan uji paired sample t-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
3. Guna menjawab rumusan masalah ketiga, kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokkan tinggi rendahnya tingkat karakter bertanggung jawab berdasarkan skala penilaian diri dengan jumlah item 20 dan diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Tingkat karakter bertanggung jawab: Skor maksimum teoritik
: 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik
: 1 x 20 = 20
Luas jarak
: 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd)
: 60 : 6 = 10
µ (mean teoritik)
: (80 + 20) : 2= 50
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII MtsDDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 pada tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori Sangat Tinggi +1,8 σ < μ > 68 +0,6 σ < μ ≤ +1,8 σ Tinggi 56 – 68 -0,6 σ < μ ≤ 0,6 σ Sedang 44 – 55 -1,8 σ < μ ≤ -0,6 σ Rendah 32 – 43 μ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah < 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
4. Untuk menjawab rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan deskriptif dengan persentase. Hal ini dilakukan karena sejalan dengan tiga alternatif jawaban yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab, yakni ya, tidak, dan tidak tahu sesuai dengan penilaian siswa dengan rumus sebagai berikut.
𝑃𝑒𝑚 =
∑𝑓 . 100% 𝑁
Keterangan: Pem
: Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter
∑f
: Jumlah jawaban tiap item
N
: Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian guna menjawab rumusan masalah dari penelitian ini. A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Tingkat Karakter Bertanggung jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dari Hasil Implementasi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Untuk mengetahui peningkatan karakter bertanggung jawab, peneliti memberikan tes sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Bertolak dari data penelitian peningkatan karakter bertanggung jawab, dapat diketahui gambaran karakter bertanggung jawab siswa/i kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016. Hasil data menunjukkan gambaran selisih mean dan pengkategorisasian mengenai tingkat karakter bertanggung jawab sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikannya perlakuan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Berikut dipaparkan selisih dari hasil sebelum (O1) dan sesudah (O2) diberikan implementasi, yaitu dengan membandingkan hasil rata-rata O2 dikurangi O1, maka diperoleh hasil seperti tabel 4.1 berikut.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel 4.1 Selisih Rata-rata Pretest-Postest Implementasi Pendidikan Karakter Bertangung Jawab O2 O1 Selisih 2098 1926 172 Sehingga dengan melihat tabel di atas peneliti bisa mengetahui bahwa implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini efektif, karena dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil antara pretest dan posttest dengan selisih 172. Selain itu peneliti juga memaparkan gambaran hasil dari pengkategorisasian pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tahun Ajaran 2015/2016. Tabel 4.2 Kategorisasi Karakter Bertangung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Perlakuan Selisih Rentang Skor Kategori Pretest Posttest F % F % F ∑ > 68
Sangat Tinggi
7
22.58 14 45.16
7
22.58
56 – 68 Tinggi 20 64.51 8 25.80 12 38.70 44 – 55 Cukup 3 9.67 9 29.03 6 19.35 Rendah 1 3.22 0 0 0 0 32 – 43 < 32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 Data pengkategorisasian di atas bila disajikan dalam bentuk grafik ialah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Grafik 4.1 Tingkat Karakter Bertangung Jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Tingkat karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII MtsDDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum (pretest) mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan bahwa: a. Ada 7 (22.58%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori sangat tinggi. b. Ada 20 (64.51%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori tinggi. c. Ada 3 (9.67%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori cukup. d. Ada 1 (3.22) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori rendah. e. Tidak ada (0%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tingkat karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII MtsDDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah (posttest) mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan bahwa: a. Ada 14 (45.16%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori sangat tinggi. b. Ada 8 (25.80%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori tinggi. c. Ada 9 (29.03%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori cukup. d. Tidak ada (0%) siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang yang memiliki karakter bertanggung jawab dalam kategori rendah maupun sangat rendah. 2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Efektivitas pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dianalisis mengunakan paired sample t-test. Berikut output hasil hitung uji t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 4.3 Hasil Uji T-test (Paired Sample Statistic) Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
62.13
31
7.999
1.437
Posttest
67.68
31
15.551
2.793
Tabel paired sample statistic di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari rata-rata skor karakter bertanggung jawab sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
diberikan layanan
bimbingan
klasikal
dengan
pendekatan experiential learning terjadi peningkatan senilai 5.55. Jika ditinjau dari standar deviasi terjadi peningkatan 7.552. Peningkatan standar error mean sebesar 1.356. Tabel 4.4 Hasil Uji T-test (Paired Sample Test) Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Difference Lower
Upper
T
df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pretest – posttest
-5.548
13.834
2.485
-10.623
-.474
-2.233
30
Berdasarkan tabel data paired sample test di atas tampak nilai sig. (2-tailed) 0.033 < 0.05 dan nilai t hitung (2.233) > t tabel (2.045), maka Ho ditolak sehingga Hi diterima. Artinya, secara statistik implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016.
.033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
3. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 untuk Setiap Sesi Bimbingan yang Diberikan Berdasarkan data penelitian yang didapat dari item penilaian diri (self assessment scale) yang diberikan untuk siswa di tiap akhir sesi dalam implementasi model pendidikan karakter pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016, kemudian peneliti melakukan pengkategorisasian untuk menganalisis data tersebut. Gambaran tingkat karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur tahun ajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut. Tabel 4.5 Kategorisasi Hasil Self Assessment Scale Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang dalam Implementasi Model Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning di setiap Sesi Bimbingan Sesi I II III Kategorisasi F % F % F % > 68 Sangat Tinggi 6 19.35 4 12.90 7 22.58 56 – 68 Tinggi 19 61.29 22 70.96 19 61.29 44 – 55 Cukup 6 19.53 5 16.12 5 16.12 Rendah 0 0 0 0 0 0 32 – 43 < 32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 Data pengkategorisasian di atas ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai berikut. Rentang skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
80 70 60 50 Sesi 1 40
Sesi 2
30
Sesi 3
20 10 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Grafik 4.2Grafik Kategorisasi Hasil Self Assessment Scale Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang dalam Implementasi Model Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning 4. Efektivitas Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 Menurut Penilaian Siswa Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian dari seluruh pelaksanaan kegiatan. Terdapat 30 butir pernyataan yang diberikan dan siswa diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang paling sesuai dengan apa yang dialami atau diperoleh ketika, saat, dan sesudah mengikuti kegiatan. Terdapat tiga kolom penilaian pernyataan yakni kolom ya (artinya setuju dengan pernyataan yang diberikan), kolom tidak (artinya tidak setuju dengan pernyataan yang berikan), dan kolom tidak tahu (artinya tidak mendapatkan apa-apa atau tidak mengerti dengan pernyataan yang berikan). Penilaian dari siswa disajikan dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
persentase (%) di setiap itemnya dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Penilaian Siswa terhadap Efektivitas Model(N=31) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/ merasa: Semangat untuk mengikuti kegiatan Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan Berani berpendapat Lebih kreatif Berani mencoba melakukan sesuatu Takut salah dalam melakukan permainan Malu dalam permainan kelompok Dihargai oleh teman-teman Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan Manfaat bagi perbaikan perilaku Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Keinginan untuk menolong orang lain Puas terhadap bimbingan yang diberikan Tertantang untuk mencoba Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti Terdorong untuk terlibat aktif Berani bertanggung jawab Menghargai teman Kesediaan bekerjasama/kekompakan tim Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang Membangun kepedulian/kesetiakawanan Peningkatan keingintahuan siswa Peningkatan kesadaran siswa memperbaik diri Mendorong siswa lebih disiplin Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
Ya
%
28 29 29 27 27 22 12 5 23 25 27 30 25 30 28 18 4 27 27 31 30 29 31 27 28 30 27 29 31 23
90.3 93.5 93.5 87.1 87.1 71 38.7 16.1 74.2 80.6 87.1 96.8 80.6 96.8 90.3 58.1 12.9 87.1 87.1 100 96.8 93.5 100 87.1 90.3 96.8 87.1 93.5 100 74.2
Keterangan: pernyataan no. 7, 8, dan 17 merupakan pernyataan negatif.
Mencermati tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa yang ikut dalam implementasi model pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
learning menilai bahwa model ini sangat efektif, karena pada 18 item yang positif para siswa memperoleh hasil persentase yang tinggi. Artinya model implementasi pendidikan karakter ini sangat efektif guna meningkatkan karakter bertanggung jawab siswa. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Gambaran Tingkat Karakter Bertanggung jawab Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dari Hasil Implementasi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning sebelum dan sesudah Diberikan perlakuan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat karakter bertanggung jawab kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 mengalami pengikatan setelah mendapatkan implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan hasil dari pengkategorisasian sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Sebagian besar siswa-siswi Mts-DDI Tering Seberang, Kutai Barat sudah memiliki karakter bertanggung jawab dengan kategorisasi sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Hal ini terjadi karena siswa-siswi MtsDDI Tering Seberang telah memiliki karakter bertanggung jawab yang tentunya sudah terbentuk melalui faktor internal dan faktor eksternal dalam diri siswa tersebut. Siswa-siswi yang memiliki tingkat karakter bertanggung jawab dalam kategori sangat tinggi dan tinggi diperkirakan sudah mendapatkan pendidikan karakter yang yang cukup, baik dari lingkup keluarga, sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
dan masyarakat. Sehingga mereka mampu memiliki sikap tanggung jawab yang baik dalam perannya sebagai seorang peserta didik. Selain itu dari hasil penelitian juga terdapat siswa-siswi yang memiliki tingkat karakter bertanggung jawab dalam kategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang mampu dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter bertanggung jawab dalam dirinya. Seperti yang dikatakan Koesoema (2007) bahwa karakter terjadi bukan karena ciri itu telah ada di sana dan mendominasinya, melainkan sebuah proses menjadi yang terbentuk satu demi satu melalui keputusan individu dalam bereaksi atas data di luar dirinya. Hal ini disebabkan ada beberapa faktor yang ikut berperan dalam hal pembentukan karakter, seperti faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga yang terlalu membebaskan anaknya dalam mengambil tindakan cenderung akan membentuk karakter anak yang kurang bertanggung jawab begitu juga dengan sekolah dan masyarakat yang seolah-olah membebaskan peserta didik dalam bersikap maupun bertindak sesukanya maka peserta didik cenderung tidak memperdulikan dengan tugas dan kewajibannya sebagai peserta didik. Peserta didik yang memiliki tingkat karakter bertanggung jawab pada kategori sangat tinggi dan tinggi bukan berarti tidak memiliki masalah dalam pembentukan karakter bertanggung jawab, melainkan peserta didik pada kategori ini tetap perlu mendapatkan bimbingan agar mampu mempertahankan karakter bertanggung jawab dan juga mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
mengembangkan karakter-karakter baik lainnya. Sedangkan peserta didik yang berada pada kategori sedang bukan berarti memiliki karakter bertanggung jawab yang buruk, melainkan peserta didik pada kategori ini memiliki potensi agar mampu mengembangkan karakter bertanggung jawab dengan diberikan bimbingan. Secara keseluruhan Implementasi pendidikan karakter bertanggung jawab
berbasis
layanan
bimbingan
klasikal
dengan
pendekatan
experiential learning di Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dapat dikatakan efektif. Hal ini terbukti dengan adanya instrument penelitan (pretest-postest) yang menunjukan bahwa ada peningkatan nilai karakter bertanggung jawab pada siswa-siswi setelah mengikuti keseluruhan kegiatan yang sudah disiapkan peneliti untuk mengetahui seberapa besar peningkatan nilai karakter bertanggung jawab.
2. Signifikansi Hasil Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan tabel 4.3 nampak output hasil hitung uji t-test paired sample statistic yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pemahaman sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) mendapatkan perlakuan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Artinya, siswa semakin mampu memahami dan mampu menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
pendidikan karakter bertanggung jawab yang telah diimplementasikan dengan model yang telah disusun oleh peneliti. Jadi terdapat peningkatan yang signifikan pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan sesudah di berikan model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. 3. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 untuk Setiap Sesi Bimbingan yang Diberikan Berdasarkan data yang dihasilkan dari self assessment scale tingkat karakter bertanggung jawab, terdapat peningkatan dari sesi pertama ke sesi II dan sesi II ke sesi III dalam proses implementasi model pendidikan karakter bertanggung jawab pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang. Pada sesi pertama (sesi I) terdapat 19.53% siswa yang berada pada kategori cukup, 61.29% siswa yang berada pada kategori tinggi, dan 19.35% siswa berada pada kategori sangat tinggi. Pada sesi ke II terdapat 16.12% siswa berada pada kategori cukup, 70.96% siswa berada pada kategori tinggi, dan 12.90% siswa berada pada kategori sangat tinggi. Pada sesi terakhir (sesi III) terdapat 16.12% siswa berada pada kategori cukup, 61.29% siswa berada pada kategori tinggi, dan 22.58% siswa berada pada kategori sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Dari hasil yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terdapat peningkatan pada self assessment scale dari sesi pertama (sesi I), sesi ke II, dan sesi terakhir (sesi III). 4. Efektivitas Pendidikan Karakter Bertanggung Jawab Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 Menurut Penilaian Siswa. Proses implementasi
pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning mendapat penilaian langsung pada akhir pemberian perlakuan dari siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang sebagai penerima perlakuan. Pada tabel 4.6 terdapat 30 item yang harus diisi oleh siswa dan hasilnya tersaji dalam bentuk persentase untuk tiap item. Ada 1 item dengan persentase antara 50-69% yakni item no. 16, ada 3 item dengan persentase antara 70-79% yakni item no. 6, 9 dan 30, terdapat 9 item dengan persentase antara 8089% yakni item no. 4, 5, 10, 11, 13, 18, 19, 24, dan 27, ada 14 item dengan persentase antara 90-100% yakni item no. 1, 2, 3, 12, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 28, dan 29. Juga terdapat 3 item negatif yakni item no. 7, 8, dan 17. Berdasarkan pengelompokkan hasil dari validasi siswa pada tabel 4.6 maka dapat dikatakan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
learning tergolong efektif dan mudah diterima maupun dimengerti oleh siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Nasution (2005) yang mengatakan bahwa experiential learning merupakan suatu proses belajar yang lebih mengaktifkan pembelajaran dengan membangun pengetahuan serta keterampilan juga nilai dan sikap melalui pengalaman secara langsung. Kolb (1984) juga mengatakan bahwa experiential learning menekankan pada sebuah model pembelajaran yang holistik dalam proses belajar. Pengalaman memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajarnya atau dengan kata lain pengetahuan tercipta karena adanya transformasi dari pengalaman (experience), pengetahuan merupakan hasil perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman. Metode experiential learning memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong, mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari metode experiential learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif lama dalam proses pembelajaran (Sinaga 2013). Melihat dari penilaian siswa mengenai efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, dapat disimpulkan bahwa model implementasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
bermanfaat dan efektif guna mengembangkan karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan serta saran terhadap hasil dari penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat peningkatan hasil pendidikan karakter bertanggung jawab melalui implementasi model pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Terdapat peningkatan signifikan hasil pendidikan karakter bertanggung jawab antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning diimplementasikan. 3. Implementasi model pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terdapat peningkatan antara ketiga sesinya. 4. Implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini menurut penilaian partisipan efektif guna meningkatkan karakter bertanggung jawab siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tahun Ajaran 2015/2016.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
B. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaaan penelitian pendidikan karakter bertanggung jawab berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 ini tentunya memiliki beberapa keterbatasan, sehingga hal tersebut perlu diperbaiki dan disempurnakan lagi oleh peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang optimal. Keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Instrumen Penelitian Alat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya sudah diuji oleh peneliti terdahulu dalam penelitiannya dan hasil reliabilitas yang diperoleh termasuk dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan dalam alat instrumen penelitian sebelumnya ada beberapa item yang kurang mewakili nilai-nilai karakter bertanggung jawab dan sudah diperbaiki sehingga hasil reliabilitas instrumen karakter bertanggung jawab pada penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. 2. Waktu Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini ialah durasi waktu ketika memberikan bimbingan cenderung sangat singkat. Hal ini dikarenakan memang dari pihak sekolah yang belum mempunyai jam untuk BK secara khusus sehingga mencari alternatif lain dengan meminta jam dari mata pelajaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
C. Saran Beberapa saran yang dapat peneliti paparkan guna mengoptimalkan dan mengembangkan
kefektifitasan
layanan
bimbingan
serta
dapat
mengembangkan karakter peserta didik agar mampu merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Bagi Kepala Sekolah Program pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning efektif untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab siswa, maka hal ini juga dimungkinkan dapat meningkatkan karakter-karakter yang lain sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan memberi perhatian khusus dan bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling atau guru mata pelajaran untuk memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik. 2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling yang memiliki kompeten untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan peserta didik melalui need assessment akan membantunya dalam memberikan layanan dengan topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan serta sasaran layanan. Penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VIII Mts-DDI Tering Seberang, Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2015/2016 dan terbukti efektif. Maka bagi guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential
learning
guna
mengembangkan
karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
bertanggung jawab atau karakter-karakter yang lain sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 3. Bagi Para Peneliti Lain Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperhitungkan waktu dalam pelaksanaan pemberian layanan serta menentukan tempat yang kiranya nyaman dan mendukung untuk memberikan pelayanan. Hal ini diharapkan agar dalam penelitian selanjutnya dapat maksimal dalam pemberian implementasi pada subjek penelitian sehingga benar-benar efektif meningkatkan karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Ed Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asmani, Jamal Makmur. 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. _______________. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Pendidikan Dasar. 2010. Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Fathurrohman, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Habibi, Muazar. 2007. Bimbingan Bagi Orangtua Dalam Penerapan Pola Asuh untuk Meningkatkan Kematangan Sosial Anak. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga. Josephson, Peter and Dowd. 2003. Menumbuhkan 6 Sikap Remaja Idaman. Bandung: Kaifa. Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Kolb. 1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. New Jersey: Prentice Hall. Koesoema, Doni A. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Krismanto, Clara Istiwidiarum. 2006, 27 September. 4 Tipe Pola Asuh Orang tua. Nakita. 062. Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi dan Implementasinya secara terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Makhrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. 2014. Pengembangan Paket Peminatan dalam Layanan Bimbingan untuk Siswa di SMP. Jurnal BK, Vol. 04, No. 3, 1-8. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Bumi Askara. Nurgiyantoro, dkk. 2002. Statistik Terapan: untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Purnami, Rahayu S. & Rohayati. 2013. Implementasi Metode Experiential Learning Dalam Pengembangan Softskills Mahasiswa yang Menunjang Integrasi Teknologi, Manajemen dan Bisnis. Jurnal Penelitan Pendidikan, 14, 1412-565. Prayitno, dkk. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (Buku I). Jakarta: Penebar Askara. Raka, dkk. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah: Dari Gagasan ke Tindakan. Jakarta: Elex Media Komputindo. Silberman, Mel. 2007. Handbook Experiential Learning: Strategi Pembelajaran dari Dunia Nyata. (Terjemahan). Bandung: PT. Nusa Media. Sinaga, J.D. 2013. Efektivitas Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berbasis Experiential Learning untuk Meningkatkan Humanis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Widya Dharma Jurnal Kependidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, vol. 25, No. 1, Oktober 2013. Suciati. 2005. PEKERTI. Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 1.07. Taksonomi Tujuan Instruksional. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, dkk. 2007. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro. Sukmaningrum, Evi. 2005. Membentuk Anak Bertanggung Jawab. Ayah Bunda. 09 Supratiknya. 2011. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yaumi. 2014. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, & Implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group. Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lampiran 1 Nama No. Absen Hari/tanggal
: : :
Petunjuk pengisian: 1. Lengkapilah data yang disediakan di pojok kanan atas 2. Bacalah 20 pernyataan dibawah ini dengan teliti 3. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dirimu Alternatif jawaban No 1
Pernyataan Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dengan tepat waktu
2
saya mengganti barang milik teman yang saya hilangkan
3
Saya beralasan sakit apabila diminta oleh guru menjadi petugas upacara bendera Setelah pulang sekolah saya langsung bermain tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu
4 5 6
Jika melakukan kesalahan saya segera meminta maaf Saya bersedia diberikan sanksi jika saya datang terlambat ke sekolah
7
Saya mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh
8
Saya menolak ajakan teman untuk bermain apabila saya sedang mengerjakan PR
9
Saya senang menolong teman yang sedang kesusahan
10
Saya berada di kelas sebelum guru datang
11
Saya berpura-pura ada keperluan untuk menghindari kegiatan ekstrakurikuler Saya tetap berada di dalam kelas meskipun saya kurang menyukai pelajaran yang sedang berlangsung Jika nilai saya kurang memuaskan, maka saya terus berusaha belajar agar mendapatkan nilai yang memuaskan
12 13 14
Saya menyusun jadwal pelajaran
15
Saya mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
16
Saya mengerjakan tugas sebelum pergi main
17
Saya mencontek tugas teman agar nilai saya baik
18
Saya menabung untuk masa depan saya
19
Setelah saya mengakui kesalahan yang saya lakukan, saya merasa lega
20
Saya rajin belajar sehingga mendapat nilai yang memuaskan
Sangat Sering
Sering
Jarang
Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran 2
12
13
14
15
16
4 4 2 1 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4
3 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3
3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 3 2 4 1 4 2 4 3 3 4 4
3 1 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 4 3 3 3 2
3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 2 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 2 2 4
3 2 3 4 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 1
112
113
109
73
100
89
98
100
107
107
97
99
80
84
∑
11
3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4
4 4 3 3 4 1 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 4 4 1 3 2
3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4
2 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3
3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 3 4 3 1
60 57 66 54 69 55 67 65 63 65 63 63 58 60 68 69 69 65 71 54 58 55 73 45 57 54 75 58 58 56 57
1907
10
3 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 1 3 3
20
9
2 4 1 2 4 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 1 3
97
8
3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3
19
7
1 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 4 1 3 1 2
96
6
4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3
18
5
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 4 3
96
4
4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4
17
3
2 3 4 2 1 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 1 4 2 2 2 3
87
2
Jumlah
3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1
80
Aisyah Anang Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya Pratama Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad Maulana Lusiana Rahmawati M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri Nadia Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah Saripudin Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
83
Tabulasi Data Self Assessment Sesi I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 3 4 2 3
4 3 3 4 3 2
4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 4
∑
2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 2 4 3 3 2 1
3 4 4 4 4 3 3
56 63 63 58 66 62 66 66 64 64 62 65 62 63 67 67 66 62 72 50 69 58 73 48 53 63 75 58 60 51 53
1925
20
3 1 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 1
97
19
4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4
98
18
2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 1 3 2 4 3 2 2 1
95
17
2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 1
99
16
3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 3 2 2 4
82
15
3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 1
82
14
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4
99
13
4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4
100
12
2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3
99
11
3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
111
10
2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 1 2 2 4 3 2 3 1
92
9
2 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3
100
8
1 4 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 1 4 4 2 1 3 4 3 4 2 2 2 3 4 1 2 1 4
89
7
3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4
101
6
4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3
81
5
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
108
4
3 3 3 3 1 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2
110
3
3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 4 4 1 2 2 3
113
Jumlah
2
Aisyah Anang Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya Pratama Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad Maulana Lusiana Rahmawati M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri Nadia Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah Saripudin Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin
88 81
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1
Sesi II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
18
19
20
∑
3 1 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4
2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 1 4
3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 1
55 63 58 59 69 62 66 69 67 63 71 64 58 60 66 69 63 58 75 53 66 61 73 53 59 66 74 54 58 53 65
104
96
2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4
1950
17
16
4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4
98
15
2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4
111
3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3
86 98
10
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
97
14
9
2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 3 1 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4 1 2 3 1
106
3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 4
82
8
2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4
85
3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3
101
7
1 2 2 2 2 3 3 4 2 3 4 2 2 1 3 4 1 1 3 3 3 4 2 3 2 4 4 1 2 1 3
97
13
6
3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4
77
12
5
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4
109
3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 1 3 3 4 1 4 3 3
99
4
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1
116
4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3
103
3
2 3 3 2 1 3 3 2 4 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
114
11
2
Jumlah
2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4
83
Aisyah Anang Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya Pratama Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad Maulana Lusiana Rahmawati M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri Nadia Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah Saripudin Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
88
Sesi III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 3
TES KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Petunjuk pengisian: 1. Bacalah 20 pertanyan di bawah ini dengan teliti! 2. Berilah tanda centang (√) pada pilihan A, B, C atau D yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya dilembar jawaban yang diberikan oleh pembimbing! 3. Tidak ada jawaban yang dianggap paling benar atau salah
1. Boy adalah siswi SMP kelas VII yang baru saja mendapat materi pelajaran tentang disiplin belajar. Setelah ia mendapat dan memahami penjelasan dari gurunya tentang disiplin belajar, Boy menjadi tahu bahwa disiplin belajar berarti…….. a. Mentaati aturan dan tata tertib dalam belajar b. Memiliki waktu belajar yang teratur c. Membuat jadwal belajar dan melaksanakannya d. Membuat jadwal, dan aturan atau tata tertib dalam belajar dan melaksanakannya dengan baik 2. Pada jam terakhir pelajaran,
guru memberi tugas pekerjaan rumah
(PR), sebagai pelajar yang saya lakukan adalah……… a. Segera mengerjakan PR tersebut ketika di rumah b. Mengucapkan
terima
kasih
dan
mencari
waktu
untuk
mengerjakannya c. Mengajak teman untuk mengerjakan PR bersama-sama d. Menanggapi tugas dan mengerjakan tugas itu mendekati hari pengumpulan PR 3. Ani sudah satu minggu tidak masuk sekolah karena sakit. Akibatnya Ani tertinggal beberapa mata pelajaran dan tugas-tugas. Jika kamu menjadi Ani apa yang akan kamu lakukan…… a. Mencari informasi tentang materi yang tertinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
b. Datang kepada guru dan meminta maaf lalu berkata “saya mohon maaf dan mohon dimaklumi karena saya baru saja sembuh dari sakit” c. Bertanya pada teman-teman d. Datang ke sekolah, mencari informasi tentang materi dan tugastugas dan segera mengerjakannya 4. Saya menyadari bahwa dengan memiliki jadwal belajar dan melaksanakan dengan tertib saya memiliki karakter….. a. Disiplin dalam belajar. b. Disiplin dan bertanggung jawab dalam belajar c. Bertanggung jawab sebagai pelajar d. Ketekunan 5. Ketidakmampuan saya menjadi pelajar yang disiplin dan bertanggung jawab dalam belajar akan membentuk saya menjadi…. a. Pelajar yang selalu kurang siap dalam menghadapi ujian b. Pelajar yang kurang memiliki waktu dalam belajar c. Pelajar yang meremehkan tugas dan menundanya d. Pelajar yang memiliki prestasi yang kurang memuaskan 6. Jika saya dapat menerapkan sikap disiplin dalam belajar dalam kehidupan sehari-hari, maka manfaat yang saya peroleh adalah…. a. Lebih siap menghadapi ujian karena saya rajin belajar untuk memahami materi pelajaran dengan baik b. Memiliki hasil belajar yang baik c. Membanggakan orang tua karena saya bersungguh-sungguh dalam belajar d. Memiliki waktu yang cukup dalam belajar, paham materi, siap ujian dan hasilnya memuaskan 7. Wagiyanti adalah siswi SMP yang tekun. Kali ini Wagiyanti baru saja mengikuti pelajaran mengenai karakter ketekunan. Setelah mengikuti pelajaran ia menjadi paham bahwa pelajar yang memiliki karakter ketekunan adalah….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
a. Pelajar yang selalu berusaha terus-menerus tanpa kenal lelah b. Pelajar yang secara bersunguh-sungguh dalam mengupayakan yang terbaik c. Pelajar yang terus berjuang dalam meraih cita-cita tanpa kenal lelah d. Pelajar yang memiliki perilaku yang menunjukan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai kesulitan guna meyelesaikan tugas belajarnya dengan sebaik-baiknya 8. Rufina mendapat tugas dari guru yang harus dikumpul 2 hari lagi. Ia mengalami kesulitan untuk meyelesaikan tugas tersebut. Apabila kamu mengalami kesulitan seperti Rufina tindakan apa yang kamu lakukan….. a. Mengerjakan tugas tersebut dengan pasrah b. Mengerjakan tugas tersebut dengan berat hati c. Berusaha mengerjakan tugas dan belajar dengan teman yang pandai d. Berusaha mencari berbagai kemungkinan pemecahan
untuk
menyelesaikan tugas 9. Petra dan Petri adalah putri kembar, Perta sangat menyukai matematika dan tidak suka bahasa inggris sedangkan Petri sangat menyukai bahasa inggris dan tidak menyukai matematika. Ketika berhadapan dengan pelajaran yang tidak mereka suka Petra berkata “Aku sebel dan tidak mood mengikuti pelajaran bahasa inggris, buat aku malas belajar aja huuhh….” Sedangkan petri berkata “Aku tidak suka pelajaran matematika tapi aku mencoba untuk mengulang kembali penjelasan guru dan berlatih dengan soal-soal yang ada di buku panduan”. Sebagai pelajar ketika menghadapi pelajaran yang kamu suka, sikap dan perilaku apa yang kamu lakukan….. a. Semangat mengikuti pelajaran b. Senyum-senyum selama mengikuti pelajaran c. Antusias dan terlibat dalam proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
d. Aktif dikelas dan tekun belajar secara mandiri 10. Sehubungan dengan soal nomor 9 sebagai pelajar ketika menghadapi pelajaran yang tidak kamu suka sikap dan perilaku apa yang kamu lakukan…. a. Malas mengikuti pelajaran b. Cemberut dan mengantuk selama mengikuti pelajaran c. Mencoba bertahan dan mendengarkan penjelasan guru d. Tetap tekun mengikuti proses belajar dan memberi waktu khusus untuk mengulang kembali pelajaran yang tidak disukai tersebut 11. Sebagai pelajar kamu terkadang mengalami kebosanan dan kelelahan dalam belajar. Untuk mengatasi kebosanan dan kelelahan dalam belajar apa yang kamu lakukan…. a. Istirahat sejenak b. Mendengarkan musik c. Menonton TV, bermain game d. Menciptakan suasana belajar yang nyaman, rileks, dan meluangkan waktu untuk istirahat 12. Ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, sebagai pelajar yang kamu lakukan adalah…. a. Belajar sendiri b. Mencoba terus belajar dengan membaca materi, dan sumbersumber lain c. Bertanya pada orang lain d. Membuat kelompok belajar agar bisa saling membantu dan bertukar pengetahuan dan pemahaman 13. Bagiku manfaat memiliki ketekunan dalam belajar adalah…. a. Mampu memahami materi pelajaran b. Memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi ujian c. Memiliki prestasi belajar yang memuaskan dan membanggakan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
d. Memiliki keyakinan dengan bertekun mampu meraih cita-cita 14. Sesudah saya mengikuti bimbingan tentang tanggung jawab saya menjadi sadar bahwa tanggung jawab adalah…. a. Sesuatu yang mesti saya tanggung b. Kewajiban untuk menanggung segala sesuatu atas perbuatan dan keputusan yang saya ambil c. Kesiapan untuk menanggung resiko d. Kebebasan
untuk
menentukan
pilihan
dengan
segala
konsekuensinya 15. Hari ini mendadak guru tidak dapat masuk kelas untuk memberi pelajaran dikarenakan sakit. Lalu sang guru memberikan tugas diskusi kelompok. Bagaimana kamu menanggapi pesan guru yang tidak dapat mengajar hari ini……. a. Saya merasa senang dan berkata “hore hari ini guru kita tidak masuk…” b. Saya senang dan berkata “asyik kita belajar mandiri, mari kita buat kelompok!” c. “Okay… kita diskusi kelompok” d. “Baiklah
sekarang
saya
akan
membentuk
kelompok
dan
menggunakan waktu untuk diskusi bersama” 16. Hari ini kamu memiliki kesepakatan dengan 3 temanmu untuk mengerjakan tugas kelompok, ternyata kamu berhalangan hadir. Tindakan apa yang kamu lakukan kepada teman kelompokmu….. a. Meminta maaf b. Mengutarakan alasan ketidakhadiran saya c. Meminta pada teman-teman untuk mengganti hari d. Segera memberitahu ketidakhadiran saya dan meminta maaf serta tetap ambil bagian dari tugas kelompok tersebut. 17. Marcellinus merasa puas dan bangga apabila mampu ambil bagian dalam mengerjakan tugas kelompok. Tugas apapun itu, ia berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
melakukan dan menyelesaikannya dengan baik. Menurutmu sebagai anggota kelompok Marcellinus memiliki sikap….. a. Bertanggung jawab b. Wajar sebagai tim dalam kelompok c. Percaya diri dalam kerja tim d. Tanggung jawab terhadap peranannya sebagai tim dan sungguhsungguh dalam melaksanakan tugasnya 18. Irna adalah anak pertama dari 3 bersaudara, sebagai kakak ia memiliki tangung jawab yang besar. Sebelum dan sesudah sekolah Irna melaksanakan pekerjaan rumahnya. Sementara Irna juga pelajar SMP kelas VII, Irna memiliki tugas dan kewajiban di sekolahnya. Irna berusaha untuk membagi waktu dengan baik. Apapun hasilnya Irna siap untuk menerimanya. Menurutmu sikap apa yang dimiliki Irna dalam kisah diatas…… a. Pasrah terhadap keadaan b. Sungguh-sungguh terhadap tugasnya c. Bertanggungjawab dan siap menanggung konsekuensinya d. Bebas dan siap melaksanakan tugas dan kewajiban 19. Dodi pagi ini tugas piket kelas, ia sengaja berangkat terlambat. Teman piketnya sepakat untuk memberi bagian piket pada Dodi yaitu membersihkan papan tulis. Karena terlambat, Dodi mendapat sangsi dari guru untuk membersihkan kelas sepulang sekolah. Dodi bergumam “huh…..gara-gara malas piket jadi kena sangsi beresin kelas dan masih juga dapat bagian piket lagi… bener-bener deh… kapok saya”. Menurutmu mengapa Dodi sengaja berangkat terlambat… a. Malas piket kelas b. Kurang memiliki sikap bertanggungjawab c. Lari dari tugas yang merupakan bagian dari tanggungjawabnya d. Kurang memiliki semangat untuk melaksanakan tugas dan menjalankan peranannya dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
20. Dari kisah Dodi diatas Dodi menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulangnya lagi. Menurutmu kesadaran Dodi tersebut menunjukkan sikap…. a. Berani mengakui kesalahan b. Penyesalan c. Aku yang berbuat aku yang bertanggungjawab d. Menyesal dan berani menangung konsekuensi dari tindakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian Pretest NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
No item
1
2
3
4
5
6
2 4 2 2 4 4 1 4 4 2 4 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 100
4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 1 2 4 4 2 4 4 1 4 2 4 2 4 1 4 4 4 1 4 4 4 98
2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 4 2 3 97
4 4 3 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 108
4 1 2 1 4 2 3 3 4 2 2 3 3 1 4 4 4 1 3 3 2 3 4 2 2
2 4 2 4 4 1 3 4 4 1 3 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 3 1 3 86
I
7
8
9
10
11
12
4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 1 2 4 2 4 4 2 4 4 3 2 2 1 2 4 4 4 1 2 4 1 92
4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 103
2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 91
3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 110
4 2 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 108
2 3 2 2 4 3 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 1 2 2 4 2 4 2 1 85
II
13
14
15
16
17
18
19
20
1 1 1 1 4 3 2 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 73
4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 4 4 4 4 4 1 104
4 3 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 106
4 2 4 1 4 4 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 107
4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 106
3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 4 2 3 2 100
3 2 4 2 4 1 2 4 2 2 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 1 4 4 2 2 1 2 2 2 4 1 84
3 3 4 1 4 1 4 4 4 4 1 3 1 4 4 1 3 4 1 2 3 1 4 2 2 4 3 4 2 4 4 89
III
nama Aisyah Anang Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya Pratama Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad Maulana Lusiana Rahmawati M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri Nadia Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah Saripudin Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin jumlah
2 3 1 2 4 79
18 18 17 16 24 17 17 21 22 16 16 17 20 17 20 20 20 14 22 16 22 16 21 10 20 14 21 19 20 16 21 568
19 19 19 19 24 13 24 18 22 20 16 16 22 19 23 21 16 15 20 16 21 20 17 12 21 18 22 19 22 20 16 589
26 22 27 17 32 22 28 26 29 20 26 23 16 30 31 24 27 24 22 24 27 23 31 17 23 27 26 29 26 25 19 769
63 59 63 52 80 52 69 65 73 56 58 56 58 66 74 65 63 53 64 56 70 59 69 39 64 59 69 67 68 61 56 1926
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi Data Penelitian Posttest NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
No item nama Aisyah Anang Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya Pratama Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad Maulana Lusiana Rahmawati M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri Nadia Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah Saripudin Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin JUMLAH
1
2
3
4
5
6
4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107
2 4 2 4 4 3 2 4 3 4 1 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 100
2 1 3 3 4 3 2 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 91
4 1 3 1 4 2 2 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 1 4 97
4 2 2 1 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 4 1 3 1 2 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 89
2 2 3 3 1 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 1 3 1 3 4 4 4 4 3 4 3 91
I
18 13 15 16 21 17 16 18 22 19 17 15 20 22 18 19 23 16 23 13 17 17 21 19 22 21 22 19 20 19 17 575
7
8
9
10
11
12
4 2 2 4 4 1 4 4 4 2 1 4 3 1 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 1 4 4 1 1 4 1 88
4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 1 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 101
2 3 4 4 4 3 2 3 4 2 1 4 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 89
3 1 3 2 4 1 4 4 4 3 3 1 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 99
4 3 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
1 1 1 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 80
II
18 14 17 21 24 12 22 20 21 16 16 16 12 16 22 21 17 15 21 17 21 23 19 15 18 19 22 18 19 21 15 568
13
14
15
16
17
18
19
20
3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 2 1 3 4 3 4 3 3 4 1 78
2 3 4 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 2 1 2 4 2 4 2 4 3 95
4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 109
4 2 4 1 4 3 4 1 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 103
4 1 3 2 4 1 4 4 4 3 3 1 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 102
2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 1 103
3 4 4 4 2 1 4 4 2 1 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1 2 3 2 4 2 96
3 4 4 1 4 3 4 4 4 1 1 3 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 4 1 4 2 4 3 96
III
25 22 47 18 29 17 31 48 26 20 24 44 18 31 31 80 25 24 49 24 31 21 26 20 46 28 24 52 22 32 20 955
92
61 49 79 55 74 46 69 86 69 55 57 75 50 69 71 120 65 55 93 54 69 61 66 54 86 68 68 89 61 72 52 2098
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lampiran 5 Kuisioner Validasi Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/ merasa: Semangat untuk mengikuti kegiatan Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan Berani berpendapat Lebih kreatif Berani mencoba melakukan sesuatu Takut salah dalam melakukan permainan Malu dalam permainan kelompok Dihargai oleh teman-teman Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan Manfaat bagi perbaikan perilaku Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Keinginan untuk menolong orang lain Puas terhadap bimbingan yang diberikan Tertantang untuk mencoba Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti Terdorong untuk terlibat aktif Berani bertanggung jawab Menghargai teman Kesediaan bekerjasama/kekompakan tim Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang Membangun kepedulian/kesetiakanan Peningkatan keingintahuan siswa Peningkatan kesadaran siswa memperbaik diri Mendorong siswa lebih disiplin Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
Ya
Tidak
Tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
94
30
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23
74.2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
100
28
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
93.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30
87.1
26
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 28
96.8
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
90.3
24
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
87.1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
100
22
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 30
93.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
96.8
20
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
100
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
87.1
18
17 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4
87.1
0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 18
12.9
16
15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28
58.1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
90.3
14
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25
96.8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
80.6
12
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 27
96.8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 25
87.1
10
9 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 23
80.6
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 5
74.2
8
7 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12
16.1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 22
38.7
6
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
71
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 27
87.1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29
4
3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
87.1
persentase
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
93.5
Aisyah A. Ahmad Badawi Ardi Armadoni Dimas Aditya P Ferdi Rahmadani Firda Diya Ghazy Rochmad M Lusiana R M. Irfan Wardana M. Syaifullah Mahmud Miftahul Pajeri N. Maulana Ayu Namirah Nico Darmawan Nurwidayanti Rabiatul Awalliyah Radiatul Kismah Randy Riska Nanda Putri Risky Saputra Rosdayanti Rusli Tellong Sarinah Sarinah Sarah S Satria Nugraha Silvana Andriana Suci Sumarni Tiara Ayu Lestari Zainal Abidin jumlah
90.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
93.5
1
Hasil Penilaian Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran 7
AKU YANG BERBUAT, AKU YANG BERTANGGUNG JAWAB A. RANCANGAN PELAYANAN BIMBINGAN
NO
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Aku yang Berbuat Aku yang Bertanggung Jawab
2.
Tugas Perkembangan
Mencapai kematangan perilaku yang bertanggung jawab
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi-Sosial
4.
Jenis Layanan
Bimbingan Klasikal/Kelompok
5.
Fungsi Bimbingan
Pencegahan, Pemahaman dan Pengembangan
6.
Sasaran
Siswa Kelas VII SMP
7.
Standar Kompetensi
Agar siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap bertanggung jawab terhadap apa yang harus dan yang diperbuatnya dalam kehidupan sehari-hari
8.
Kompetensi Dasar
Agar siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dan belajar untuk menerima konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari
9.
Indikator
a. Siswa dapat menjelaskan arti dari bertanggung jawab b. Siswa dapat memberikan contoh-contoh perilaku bertanggung jawab atas perbuatannya c. Siswa dapat menunjukan keberanian menangung konsekuensi dari tindakannya dalam dinamika kelompok a. Pengertian tanggung jawab b. Perilaku-perilaku orang yang bertanggung jawab dari
10. Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
perbuatan yang dilakukan 11. Metode
Dinamika Kelompok, menonton video, refleksi, cerita, penugasan
12. Waktu
2 x 40 menit
13. Tempat
Ruang Kelas
14. Media
Modul, lembar kerja, LCD, Laptop
15. Mitra Kolaboratif
Guru Mata Pelajaran
16. Prosedur Kegiatan
Ada dalam Skenario Kegiatan Pelayanan
17. Penilaian/Evaluasi
Refleksi dan self assesment
18. Rencana Lanjut
Tindak Kebijakan guru BK
19. Sumber Pustaka
a. Indah, Ivonna dkk. 2003. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius (anggota IKAPI) b. http://tirtoaris.blogspot.com/2009/03/kisah-inspiratifseorang-anak-6-tahun.html
c. Santosa. V. E. & Mulyani. L. M. 2008. Permainan Kreatif. Yogyakarta: C. V. Andi Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
B. SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN NO 1.
KEGIATAN
GURU
Pembukaan:
SISWA
WAKTU
Guru Pembimbing bersama mitra (Guru a. Pengantar mapel terkait) memberi dan doa salam , menjelaskan topik bimbingan yang akan dilaksanakan kepada siswa, mengungkapkan tujuan layanan dan membuka layanan dengan doa.
Memberi salam kepada guru pembimbing dan guru mitra (guru mapel terkait), siswa mendengarkan penjelasan pembimbing tentang tujuan layanan dan dilanjutkan berdoa.
5 menit
b. Ice
Menyanyikan bersamasama lagu “Kalau Kau Senang Hati”
5 menit
Siswa mengikuti permainan dengan antusias,
10 menit
Siswa menjawab
10
Breaking
Menyanyikan bersama lagu “Kalau Kau Senang Hati” (lihat deskripsi dinamika kelompok) dilanjutkan kembali dengan bernyanyi secara berkelompok oleh siswa.
2.
Inti: a. Dinamika kelompok
b. Refleksi
Pembimbing mengajak siswa untuk bermain permainan “Memasukan Spidol dalam Botol” pembimbing membacakan aturan permainan. (lihat uraian dinamika kelompok) Siswa diberikan pertanyaan refleksi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
dan Sharing c. Pemberia n Materi
d. Menonto n video https://w
kemudian dijawab dan disharingkan
pertanyaan refleksi dan mensharingkan.
menit
Pembimbing memberikan materi topik bimbingan mengenai “ Aku Yang Berbuat Aku Yang Bertanggung jawab”.
Siswa memperhatikan penjelasan materi dari pembimbing dan mitra kolaboratif tentang “ Aku Yang Berbuat Aku Yang Bertanggung jawab”
10 menit
Pembimbing memutarkan video singkat mengenai contoh tanggung jawab.
Siswa memperhatikan video tentang tanggung jawab, kemudian siswa memaknai video yang telah diputar.
10 menit
Pembimbing memberikan sebuah kisah inspirasi untuk di baca oleh peserta didik
Peserta didik membaca kisah inspirasi yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian peserta didik menegaskan nilai karakter mengenai percikan inspirasi tersebut.
10 menit
Siswa mengisi lembar pernyataan diri dan membuat niat diri
10 menit
ww.youtu be.com/w atch?v=W Eh71loul4 w
e. Percikan Inspirasi
3.
Penutup: a. Pernyataa Guru pembimbing memberi lembar n diri pernyataan diri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
sebuah niat diri. b. Penegasa n bimbinga n
pesan
Pembimbing menegaskan Siswa mendengarkan hasil 5 menit materi dari pertemuan dari pertemuan bimbingan pertama sampai akhir hari ini. dan memberikan pesan moral
moral
c. Doa penutup
Layanan bimbingan ditutup dengan doa
Siswa mengikuti dengan hikmat
5 menit
Durasi 80 menit
C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK
Ayo Bernyanyi…! Kalau Kau Senang Hati Kalau kau senang hati tepuk tangan Kalau kau senang hati tepuk tangan Kalau kau memang senang Kalau kau memang asyik Yuk kita sama-sama tepuk tangan Kalau kau senang hati petik jari Kalau kau senang hati petik jari Kalau kau memang senang Kalau kau memang asyik Yuk kita sama-sama petik jari Kalau kau senang hati hentak kaki Kalau kau senang hati hentak kaki Kalau kau memang senang Kalau kau memang asyik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Yuk kita sama-sama hentak kaki Ayo Bermain! “Memasukan Spidol dalam Botol” Tujuan: 1. Membangun sikap tanggung jawab pada diri peserta baik yang berperan sebagai peserta maupun pemimpin dalam kelompok 2. Membangun kesadaran akan keterlibatan diri masing-masing peserta 3. Membangun kerja sama dan kepercayaan pada masing-masing peserta Durasi: 10 menit Alat: spidol, benang woll, botol, slayer
Prosedur: 1. Pembimbing membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memilih satu siswa menjadi pemimpin kelompok 2. Pembimbing menyiapkan spidol yang sudah diikat bercabang-cabang dengan benang woll 3. Setelah itu pembimbing memberi instrusksi untuk memgikatkan pada pinggang masing-masing siswa dan menutup mata para siswa dengan syal kecuali pemimpin kelompok 4. Pembimbing menginstruksikan siswa dalam masing-masing kelompok untuk memasukan spidol kedalam kelompok dengan dipandu oleh pemimpin kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
5. Bagi kelompok yang berhasil memasukan spidol lebih dahulu dan bekerja penuh tanggungjawab sesuai peran masing-masing itulah pemenangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
D. HANDOUT MATERI
Ayo mendengarkan! NILAI TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menanggung segala sesuatu atas tugas dan perbuatannya. Tanggung jawab berarti keberanian, kesiapan, dan keteguhan hati untuk menerima konsekuensi-konsekuensi atas keputusan dan tindakan yang dipilih. Seorang individu dikatakan bertanggung jawab apabila dirinya dengan sadar mengambil suatu keputusan, menjalani keputusan tersebut, dan mau menghadapi serta menerima konsekuensi apapun adanya. Menerima konsekuensi artinya tidak lari dari situasi yang diakibatkan oleh pilihan atau keputusannya. Menerima konsekuensi juga berarti mau menanggung kegagalan dan tidak menyalahkan orang lain untuk membuang kegagalan itu. Kebebasan merupakan syarat tanggung jawab. Kebebasan adalah kemerdekaan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau tugas-tugas yang sesuai dengan keinginannya. Kebebasan juga berarti kondisi yang diperlukan untuk mengambil keputusan dan memilih jenis tindakan yang akan diperlukan. Apabila dalam mengambil keputusan dan menentukan jenis tindakan itu manusia tidak memiliki kebebasan maka dengan sendirinya ia tidak mungkin memiliki tanggung jawab. Kesadaran merupakan jiwa tanggung jawab. Orang tidak mungkin mengembangkan tanggung jawab apabila ia tidak menyadari keputusan atau perbuatannya. Menyadari berarti mengetahui dan merasakan proses-proses emosi dan pikiran yang sedang berjalan sewaktu individu mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan. Menyadari berarti berada dalam situasi penuh kepekaan dan hati yang jernih. Dengan demikian, nilai tanggung jawab selalu terkait dengan kebebasan, konsekuensi, dan kesadaran. (Sumber: Ivonna Indah, dkk. 2003. Pendidikan Budi Pekerti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Aku yang Berbuat Aku yang Bertanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menanggung segala sesuatu atas tugas dan perbuatannya. Tanggung jawab berarti keberanian, kesiapan, dan keteguhan hati saya untuk dapat menerima konsekuensi-konsekuensi atas keputusan dan tindakan yang saya pilih.
Saya dikatakan bertanggung jawab apabila: 1. Saya dengan sadar mengambil suatu keputusan 2. Saya dapat menjalankan keputusan tersebut dengan senang hati 3. Saya mau dan berani menghadapi konsekuensi apapun adanya yaitu saya mau menganggung kegagalan dan tidak mau menyalahkan orang lain atas kesalahan yang saya perbuat itu.
Macam-macam tanggung jawab yang harus saya pikul adalah: 1. Tanggung jawab saya dalam belajar 2. Tanggung jawab saya dalam kebersihan diri saya 3. Tanggung jawab saya dalam membereskan mainan saya 4. Tanggung jawab saya untuk membantu orang tua dan orang lain 5. Tanggung jawab saya terhadap sekolah 6. Dan lain-lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
E. PERCIKAN INSPIRASI
Kisah Seorang Anak Bernama Tse Tse yang Berumur 6 Tahun
Saat ini Tse Tse berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD, tinggal di jalan Baoan, desa Nantong, ayahnya Xiong Chun 5 tahun yang lalu menderita sakit pada otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh. Tabungan keluarganya habis hanya untuk mengobati penyakit ayahnya. Tse Tse hidup bersama ayah dan ibunya saja. Ibunya hanya bekerja di pabrik dengan penghasilan kecil. Dengan penghasilan ibunya keluarga Tse Tse dapat bertahan hidup.
Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk menyiapkan Cerita kehidupan yang
seember air, dan dengan
dijalani Tse Tse adalah ia
tangannya yang mungil ia
terpaksa memikul
memeras selembar handuk
tanggung jawab di rumah
yang besar, karena handuk
yang belum seharusnya
terlalu besar baginya, Tse Tse
menjadi tanggung jawab
membutuhkan 3 sampai 4
Tse Tse. Setiap hari
menit baru bisa
mencuci muka ayahnya,
mengeringkannya, kemudian
memijat dan memberi
dengan handuk itu dia menyeka
makan, dia masih
wajah ayahnya dan mengelap
bersama ibunya
punggung ayahnya juga . Dia
mengambil botol air
sangat teliti mengelapnya,
mineral bekas sebagai
setelah selesai semua, dia
tambahan pendapatan
tersenyum kepada ayahnya.
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Di sekolah, teman-temannya dengan ceria bergandeng tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse Tse harus sekuat tenaga mendorong ayahnya pulang. Ketika mau menyeberang jalan, dia akan berhenti menoleh kendaraan yang lalu lalang, setelah aman dia baru menyeberang jalan. Setiap ketemu tempat yang tidak rata, Tse Tse harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda depan, menarik kursi roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil sampai terlihat kemerahan. Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar 1.500 meter, harus ditempuh selama 20 menit. Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia akan menyisakan sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk suaminya, setelah menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung jawab merawat suaminya semua dibebankan ke pundak Tse Tse.
Setiap pagi pukul 06.30 begitu jam alarm berbunyi Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat gigi, dia juga membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan memijat tangan dan kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah sore, dia akan memijat papanya lagi, malam setelah memandikan papanya, dia akan memijat papanya lagi, baru tidur.
“Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse kadang-kadang ikut mamanya memungut barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga. Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil plastik bekas di tempat sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka, setiap hari akan main sebentar dengan mobil plastiknya itu. Biaya sekolah Tse Tse naik dan orang tuanya tidak mampu lagi membiayakan sekolahnya terpaksa Tse Tse harus berhenti sekolah. Mendengar hal itu Tse Tse langsung menangis karena tidak bisa sekolah lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
http://imampriestian.blogspot.co.id/2012/06/kisah-inspiratif-seorang-anak-6-tahun.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
F. KISAH BERGAMBAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
G. EVALUASI Di bawah ini ada beberapa pertanyaan refleksi (guru pembimbing boleh memilih beberapa pertanyaan yang sesuai di antara daftar berikut) NO KETERANGAN 1.
Permainan
PERTANYAAN REFLEKSI
Setelah bermain dinamika jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Dalam permainan “Memasukan Spidol ke dalam Botol”: a. Adakah diantara kamu yang tidak ikut berperan? b. Bagaimana sikapmu ketika temanmu tidak berusaha berperan dengan sungguh sedangkan kamu sangat berusaha untuk menyelesaikannya? c. Apakah kamu mematuhi aba-aba dari pemimpin kelompokmu? d. Apakah kamu sadar akan peran dan tanggungjawabmu dalam kelompok? 2. Pelajaran berharga apa yang dapat kamu petik dari permainan tersebut? 3. Apakah kamu mengikuti instruksi dalam bermain tadi, apa alasanmu mengikutinya? 4. Adakah kelompok yang berhasil menyelesaikan permainan dalam waktu yang telah ditentukan dalam permainan ini? Mengapa dapat seperti itu? 5. Adakah kelompok yang kurang berhasil dan anggotanya kurang berperan atau tidak melakukan dengan baik? Mengapa bisa demikian?
2.
Video
Setelah menonton video aku bertanggung jawab, jawablah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
pertanyaan di bawah ini! 1.
Setelah menonton video mengenai tanggung jawab, hal apa yang kamu pikirkan mengenai kisah dalam video tersebut?
2.
Bagian mana yang menurutmu menarik? Berikan alasanmu!
3.
Hal apa yang dapat kamu petik/terapkan dalam kehidupanmu setelah menonton video tersebut?
4.
Menurut pendapatmu, apa konsekuensi dari tanggungjawab yang harus dijalani?
5.
Dalam kehidupanmu apakah kamu pernah mendapatkan tanggung jawab? Apa yang kamu lakukan? Dan apa konsekuensi dari tanggungjawab yang kamu terima?
3.
Kisah Inspiratif
Setelah membaca cerita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Hal-hal apa saja yang kamu ketahui mengenai kehidupan Tse Tse pada cerita tersebut? 2. Hal-hal apa saja yang dapat dipetik maknanya dari cerita tersebut? 3. Hal-hal apa saja yang dapat kamu lakukan sebagai rasa tanggung jawabmu di rumah? 4. Sebagai seorang siswa hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan sebagai wujud rasa tanggung jawabmu? 5. Apa manfaat yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur
Lembar Kerja Siswa Perhatikan gambar dengan teiliti 1.
Tanggung jawab utamaku adalah …………………….. Karena……………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
2.
3.
Aku bertanggung jawab atas………………………………….
Karena……………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… Aku juga harus ………………………………………… bertanggung jawab ………………………………………… kepada…………………… ………………………………………… ……….......................... ………………………………………… …..
4.
Karena………………….… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………. Aku juga harus memiliki tanggung jawab terhadap ……………………………………… …………................................ ... Karena…………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Hal-hal yang dapat saya peroleh dari kegiatan ini adalah …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………..
“SELAMAT MENGERJAKAN” 1. Setelah mengikuti kegiatan pada hari ini, saya menjadi tahu bahwa....... 2. Hal-hal yang dapat saya peroleh dan akan saya wujudkan dalam kehidupan saya dari kegiatan ini
PESAN MORAL “Yang Harus Bertanggung Jawab pada Diri Kita Adalah Diri Kita Sendiri, Jadi Kita Harus Bertanggung Jawab Atas Diri Kita Sendiri dan Perbuatan yang Telah Kita Lakukan” -Anonim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
SETIA PADA TUGASKU A. Rancangan Pelayanan Bimbingan
No
Keterangan
1.
Topik
Setia pada tugasku
2.
Tugas Perkembangan
Mempelajari cara-cara memperoleh hak dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
3.
Bidang Bimbingan
Pribadi – Sosial
4.
Jenis Layanan
Layanan Informasi
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman dan Pengembangan
6.
Sasaran
Siswa SMP Kelas VIII
7.
Standar Kompetensi
Siswa mampu mengerti, memahami, dan menunjukan sikap setia pada tugas dan tanggungjawab sebagai pelajar
8.
Kompetensi Dasar
Siswa memiliki kesetiaan terhadap tugas dan tanggungjawab sebagai pelajar.
9.
Indikator
a. Menjelaskan karakter orang yang setia pada tugas sebagai pelajar. b. Menjelaskan cara-cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetian terhadap tugas. c. Siswa dapat menyadari pentingnya kesetiaan terhadap tugas sebagai pelajar. d. Siswa dapat menunjukan sikap setia dan tanggungjawab terhadap tugas sebagai pelajar. e. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika kelompok, kisah inspiratif). 10.
Materi
a.
Karakter orang yang setia pada tugasnya.
b.
Cara-cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetiaan terhadap tugas.
c.
Pentingnya kesetiaan terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar.
11.
Metode
Pembahasan/diskusi tentang hand out, dinamika kelompok, refleksi
12.
Waktu
2x40 menit
13.
Tempat
Ruang kelas
14.
Media
Laptop, LCD, alat tulis, handout, cerita inspiratif
15.
Mitra Kolaboratif
Semua guru mata pelajaran
16.
Prosedur
Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan
17.
Penilaian/Evaluasi
Self Assessment dan refleksi hasil belajar
18.
Rencana Tindak Lanjut
a. Siswa yang belum memahami materi diberi layanan bimbingan kelompok kecil. b. Siswa yang memiliki masalah, sehingga tidak aktif dalam layanan di kelas akan diberi layanan konseling.
19.
Sumber Pustaka
a. Fadhillah, Ramadhian. 2012. Kisah Sultan HB IX ditilang Brigadir
Royadin.
Dalam:
http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-sultan-hbix-ditilang-brigadir-royadin.html.
Diunduh
12
April
2015, Jam 14.50 b. Kata, Bijak.____. Setia dan Kesetiaan-Kata Mutiara. Dalam: http://www.bijakkata.com/2013/08/Kumpulan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
kata-kata2-mutiara-bijak-Tentang-Setia-Kesetiaan.html. Diunduh:12 April 2015, Jam 15.01
B. Skenario Pelayanan NO. 1.
Kegiatan
Guru
Siswa
Durasi
Pembukaan a. Salam b. Doa pembuka
a. Membuka kegiatan
a. Menyambut salam
bimbingan dengan
dari guru dengan
memberi salam yang
bersiap dan
hangat dan bersamangat
semangat untuk
kepada siswa.
menerima materi
b. mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka.
5 menit
bimbingan dari guru. b. Mempimpin doa pembuka (salah satu siswa)
2.
Ice breaking
Menayangkan video animasi
Melakukan ice breaking
gerak dan lagu “Gom Se
dengan penuh
Mari”
semnagat
5 menit
(Sumber: https://www.youtube.com/ watch?v=sgyco5cqF_M) 3.
Dinamika kelompok
a. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sejumlah 5
a. Membentuk kelompok b. Mengelompokan
orang. Masing-masing
tugas mana yang
kelompok membuat
sudah dilakukan
tabel untuk
dan mana yang
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab yang
belum dilakukan. c. Membuat usaha-
mereka terima setiap
usaha yang perlu
saat sebagai pelajar.
dilakukan sehingga
b. Guru meminta siswa untuk mengelompokan
tugas-tugas dapat dikerjakan.
tugas mana yang sudah dilakukan dan mana yang belum dilakukan. c. Siswa diminta untuk membuat usaha-usaha yang perlu dilakukan sehingga tugas-tugas dapat dikerjakan. 4.
Sharing dinamika
Meminta masing-masing
Mensharingkan hasil
kelompok
kelompok untuk
diskusi kelompok.
5 menit
mensharingkan hasil diskusi kelompok. 5.
Penjelasan
Menjelaskan materi “Setia
Memperhatikan
materi/topik
Pada tugasku” dan atau
penjelasan materi “Setia
mengintegrasikannya
pada tugasku” yang
dengan pokok bahasan mata
diberikan oleh guru.
10 menit
pelajaran tertentu yang menjadi mitra layanan ini. 6.
Kisah bergambar
Memberikan arahan dan
Membaca dan
dan percikan
mempersilahakan siswa
mengamati secara
inspirasi
membaca kisah bergambar
mendalam isi dan
dan percikan inspirasi
makna dari kisah bergambar dan percikan
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
inspirasi. 7.
8.
Self Assessment
Pernyataan diri:
Meminta siswa untuk
Mengisi siswa untuk
mengisi lembar self-
mengisi lembar self-
assessment/ kuesioner
assessment/ kuesioner
a. Memberikan
c. Menjawab
Refleksi dan
pertanyaan refleksi
pertanyaan
sharing singkat
pada siswa mengenai
mengenai hikmah
sebagai arah
hikmah yang didapat
yang didapat dari
menuju
dari keseluruhan
keseluruhan
kesimpulan
kegiatan bimbingan.
kegiatan bimbingan.
b. Meminta siswa untuk men-sharing-kan hasil
10 menit
10 menit
d. Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.
refleksi dirinya. 9.
Penutup a. Kesimpulan/P eneguhan b. Salam penutup
a. Memberikan
a. Mendengarkan,
penegasan mengenai
memperhatikan,
materi dan
mengerti, dan
memberikan dukungan.
memahami.
b. Memberikan salam
b. Menyambut salam
penutup yang
dari guru dengan
bersemangat kepada
bersemangat
siswa.
C. Deskripsi Dinamika Kelompok
Ayo Bermain! 1. Judul kegiatan: Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab sebagai pelajar
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
2. Tujuan: a. Melatih siswa untuk bertanggung jawab. b. Melatih siswa untuk dapat mengidentifikasi tugas dan kewajiban sebagai pelajar. 3. Bahan : Kertas 4. Tempat: ruang kelas/aula 5. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok a. Membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. b. Setiap kelompok diminta untuk mengisi dan mengidentifikasi tugasnya sebagai pelajar.
c. Format tabel: Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab sebagai pelajar No.
Tugas yang sudah saya
Tugas yang belum saya
Usaha yang perlu saya
lakukan
lakukan
lakukan agar tugas dapat dikerjakan dengan baik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
D. Handout Materi Setia Pada Tugas Seorang pelajar hendaknya mempunyai kesetiaan terhadap tugasnya sebagai pelajar. Kesetiaan disini maksudnya adalah taat terhadap tugas yang diemban. Kesetiaan menurut KBBI adalah berpegang teguh pada janji, pendirian, patuh, taat terhadap tugas yang harus dijalankannya. Jadi setia pada tugas adalah berpegang teguh pada pendirian atas tugas yang dia kerjakan walaupun berat namun tetap menjalankannya dengan sebaikbaiknya. Cara-cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetiaan terhadap tugas adalah sebagai berikut: 1. Bekerja keras 2. Teguh pada pendirian 3. Tidak mudah terpengaruh 4. Yakin akan kemampuan diri sendiri Pentingnya kesetiaan terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar adalah dengan kita setia pada tugas kita maka kita akan dapat mengerjakan suatu tugas dengan baik. Sebagai contoh seorang siswa yang diberikan tugas/PR dari guru lalu ada teman yang mengajak untuk bermain maka siswa menolak ajakan itu karena ia berfikir bahwa tugas yang diberikan guru harus diselesaikan dengan baik. Kewajiban seorang pelajar adalah belajar oleh karena itu seorang pelajar harus taat dan bertanggung jawab terhadap tugas yang kerjakan. E. Percikan Inspirasi
Kisah Sultan HB IX ditilang Brigadir Royadin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Merdeka.com - Sultan Hamengku Buwono IX kerap menyetir seorang diri. Sebuah cerita mengharukan terjadi ketika Sultan ditilang seorang polisi berpangkat brigadir. Sultan mengaku salah, tanpa ragu si polisi yang bernama Royadin pun melaksanakan tugasnya. Tidak ada arogansi atau tawaran damai di tempat.
Penulis Aryadi Noersaid menuliskannya secara apik di jogjakini.wordpress.com. Kebetulan Brigadir Polisi Royadin adalah paman Aryadi.
Peristiwa ini terjadi pertengahan tahun 1960an. Jam baru menunjukkan pukul 5.30 WIB di Pekalongan. Brigadir Polisi Royadin sudah berada di posnya. Persimpangan Soko mulai ramai dilalui Delman dan Becak. Tiba-tiba sebuah sedan hitam buatan tahun 1950an melaju pelan melawan arus. Saat itu mobil yang melintas di jalan raya sangat sedikit.
Royadin segera menghentikan mobil itu. "Selamat pagi, bisa ditunjukan rebuwes," kata Royadin. Rebuwes adalah surat kendaraan saat itu.
Pengemudi mobil itu membuka kacanya. Royadin hampir pingsan melihat siapa orang yang mengemudikan mobil itu. Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono IX! "Ada apa pak polisi kata Sultan?"
Sedetik Royadin gemetaran, tapi dia segera sadar. Semua pelanggaran harus ditindak. "Bapak melanggar verboden," katanya tegas pada Sultan. Royadi mengajak Sultan melihat papan tanda verboden itu. Namun Sultan menolak.
"Ya saya salah. Kamu yang pasti benar. Jadi bagaimana?" tanya Sultan.
Pertanyaan sulit untuk Royadin. Di depannya berdiri sosok raja, pemimpin sekaligus pahlawan Republik. Dia hanya polisi muda berpangkat brigadir. Dia heran tidak ada upaya Sultan menggunakan kekuasannya untuk minta damai atau menekan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
"Maaf, sinuwun terpaksa saya tilang," kata Royadin.
"Baik brigadir, kamu buatkan surat itu, nanti saya ikuti aturannya. Saya harus segera ke Tegal, jawab Sultan.
Dengan tangan bergetar Royadin membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu. Tapi dia sadar dia tidak boleh memberi dispensasi. Yang membuatnya sedikit tenang, tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut Sultan minta dispensasi. Surat tilang diberikan dan Sultan segera melaju.
Royadin baru sadar setelah Sultan berlalu. Dia menyesal, berbagai pikiran berkecamuk di di kepalanya. Ingin rasanya dia mengambil kembali surat tilang Sultan dan menyerahkan rebuwes mobil Sultan yang ditahannya. Tapi semua sudah terlanjur.
Saat apel pagi esok harinya, suara amarah meledak di Markas Polisi Pekalongan. Nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Royadin langsung disemprot sang komandan dalam bahasa Jawa kasar.
"Royadin! Apa yang kamu perbuat? Apa kamu tidak berfikir? Siapa yang kamu tangkap itu? Siapaaa? Ngawur kamu! Kenapa kamu tidak lepaskan saja Sinuwun, apa kamu tidak tahu siapa Sinuwun? teriak sang komisaris.
"Siap pak. Beliau tidak bilang beliau itu siapa. Beliau mengaku salah, dan memang salah," jawab Brigadir Royadin.
Ya tapi kan kamu mestinya mengerti siapa dia. Jangan kaku. Kok malah kamu tilang. Ngawur, kamu ngawur. Ini bisa panjang, bisa sampai Menteri Kepolisian Negara! komisaris nyerocos tanpa ampun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Royadin ditertawakan teman-temannya. Komisaris polisi Pekalongan berusaha mengembalikan rebuwes mobil pada Sultan Hamengku Buwono IX. Royadin pasrah saja, dia siap dihukum, siap dimutasi atau apapun. Yang pasti dia merasa sudah melaksanakan tugasnya sebagai seorang polisi.
Belakangan sebuah surat dikirim dari Yogya. Sultan meminta Brigadir Royadin dipindahkan ke Yogya. Sultan terkesan atas tindakan tegas sang polisi.
Mohon dipindahkan Brigadir Royadin ke Jogja, sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat. Ditandatangani Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Royadin bergetar. Sebuah permintaan luar biasa dari orang luar biasa. Namun Royadin akhirnya memilih berada di Pekalongan, tanah kelahirannya. Sultan pun menghormati pilihan Royadin.
Royadin terus bertugas di Pekalonga. Tahun 2010 lalu dia wafat. Karena sikap tegas dan tanpa kompromi, pangkatnya pun hanya naik beberapa tingkat. Namun mungkin sosok polisi inilah yang paling diingat Sultan Hamengku Buwono IX seumur hidupnya.
Sumber: Fadhillah, Ramadhian. 2012. Kisah Sultan HB IX ditilang Brigadir Royadin. Dalam: http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-sultan-hb-ix-ditilang-brigadir-royadin.html. Diunduh 12 April 2015, Jam 14.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
F. Kisah Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
G. Evaluasi
1. Panduan Pertanyaan Kegiatan a. Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab sebagai pelajar 1) Bagaimana perasaanmu setelah mengidentifikasi tugas dan tanggung jawabmu sebagai seorang pelajar?Jelaskan! 2) Pelajaran apa yang dapat kamu petik setelah mengisi tabel tersebut? b. Percikan Inspiratif 1) Apa alasan Brigadir Royadin tetap menilang Sri Sultan Hamengku Buwono X?Jelaskan! 2) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut? 3) Sebagai seorang siswa hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan sebagai wujud rasa setia pada tugasmu sebagai pelajar? 2. Refleksi PERNYATAAN HASIL BELAJAR a.
Setelah saya mengikuti bimbingan dengan materi “Setia Pada Tugasku” saya menjadi tahu bahwa: ..................................................................................................................... .................................................................................................................... .....................................................................................................................
b.
Belajar dari hikmah yang dapat saya petik dari pengalaman saya mengikuti seluruh dinamika layanan bimbingan ini, saya berniat: .................................................................................................................... .................................................................................................................... ....................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
“Posisikanlah kesetiaanmu pada tempat yang tepat. Karena kesetiaan baru akan bermanfaat jika menempel pada kereta yang tepat.”(Anonim)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
TANGGUNG JAWABKU BERBUAH MANIS
A. Rancangan Pelayanan Bimbingan
No
Keterangan
1.
Topik
Tanggung Jawabku Berbuah Manis
2.
Tugas Perkembangan
Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
3.
Bidang Bimbingan
Pribadi-Belajar
4.
Jenis Layanan
Layanan Informasi
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman dan pengembangan
6.
Sasaran
Siswa SMP Kelas VIII
7.
Standar Kompetensi
Siswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan perilaku bertanggung jawab saat di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari
8.
Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami dan mengembangkan kemampuan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah
9.
Indikator
a.
Menjelaskan pengertian bertanggung jawab
b. Menemukan manfaat dari bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari dan di sekolah c.
Secara mandiri menemukan contoh-contoh perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
bertanggung jawab saat di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari d. Mengidentifikasi nilai-nilai yang dapat diambil dari pengalaman-pengalaman tokoh yang diceritakan dalam bahan-bahan layanan (video, percikan inspirasi) e.
Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika kelompok, cerita bergambar, percikan inspirasi)
10.
Materi
a. Pengertian tanggung jawab b. Manfaat dari bertanggung jawab saat di sekolah dan di kehidupannya sehari-hari c. Mengembangkan cara-cara bertanggung jawab saat di sekolah
11.
Metode
Pembahasan/diskusi tentang hand out, dinamika kelompok, refleksi kisah inspiratif, kisah bergambar
12.
Waktu
2x40 menit
13.
Tempat
Ruang Kelas
14.
Media
Laptop, LCD, Speaker, alat tulis, handout, cerita inspiratif, cerita bergambar
15.
Mitra Kolaboratif
Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS.
16.
Prosedur
17.
Penilaian/Evaluasi
Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan a. Refleksi hasil belajar b. Self Assessment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
18.
Rencana Tindak Lanjut
Memberikan layanan konseling individual kepada siswa yang memiliki hambatan dalam memahami materi dan dalam menumbuhkan sikap tanggung jawab
19.
Sumber Pustaka
a. Syahidah. 2011. Berjalan 50 km Sehari, Demi Tanggung Jawab Keluarga. Dalam: http://www.voaislam.com/read/article/2011/07/28/15662/berjalan -50-km-sehari-demi-tanggung-jawabkeluarga/;#sthash.rgjCeQ1Z.LwIJZwRZ.dpbs. Diunduh 16 April 2015, Jam 14.40 b. Ditta. 2015. Kata Bijak Tanggung Jawab. Dalam: http://katabijakbagus.com/kata-bijak-tanggungjawab//. Diunduh 6 April 2015, Jam 09.19
g
B. Skenario Pelayanan
NO 1.
KEGIATAN
GURU
SISWA
Pengantar
Memberi salam,
Mendengarkan
(salam, doa)
menjelaskan topik
guru yang sedang
bimbingan yang akan
memberikan
dilaksanakan kepada
pengantar
siswa, mengungkapkan
bimbingan
WAKTU 5 menit
tujuan layanan dan membuka layanan dengan doa 2.
Ice breaking
Memberikan ice breaking
Mengikuti instruksi
“Tepuk Anggota Badan.”
yang diberikan oleh
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Jika guru memegang
Guru pembimbing
hidung, siswa bertepuk
dan melakukan ice
tangan 1x.
breaking.
Jika guru memegang bibir, siswa bertepuk tangan 2x. Jika guru memegang telinga, siswa bertepuk tangan 3x. Jika guru memegang rambut, siswa bertepuk tangan 4x. (guru dapat memodifikasi ataupun membolak-balik ketentuannya). 3.
Dinamika kelompok
a. Meminta siswa untuk membentuk
kelompok yang
kelompok yang
terdiri dari 8
terdiri dari 8 orang
orang
siswa b. Mempersiapkan dan
5.
Sharing
a. Membentuk
b. Mendengarkan lalu bermain
menjelaskan
permainan
peraturan permainan
“Pesan
“Pesan Berantai”
Berantai”
a. Meminta masing-
15 menit
a. Mendiskusikan
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
masing kelompok
mengenai
untuk mendiskusikan
pelajaran yang
mengenai pelajaran
dapat diambil
yang dapat diambil
dari pemainan
dari pemainan “Pesan
“Pesan
Berantai”
Berantai”
b. Mensharingkan hasil diskusi kelompok.
b. Mensharingka n hasil diskusi kelompok didepan kelas.
5.
8.
Pemberian
Memberikan materi
Mengikuti dan
materi
dengan topik bimbingan
mendengarkan
“Tanggung Jawabku
serta berperan
Berbuah Manis”
aktif.
Menayangkan video
Menonton video
inspiratif dan
inspiratif dan
menegaskan makna dari
mengambil nilai-
video “KISAH INSPIRATIF!
nilai yang terdapat
Siswa SD Yang
dalam video
Berprestasi Tanpa
tersebut.
Video
10 menit
10 menit
Memiliki Tangan”. 9.
Percikan
Membagikan
inspiratif
bergambar mempersilahkan
kisah Membaca dan dan mengamati secara siswa mendalam isi dan
untuk membaca cerita makna dari kisah inspiratif dan mengamati bergambar.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
kisah
bergambar
kemudian
memahami
maknanya. 10.
Penutup
a. Memberikan
a. Mendengarkan
peneguhan
peneguhan dari
mengenai materi.
guru.
b. Meminta siswa
b. Mengisi lembar
untuk mengisi
refleksi dan
lembar refleksi dan
kuesioner.
kuesioner. c. Mengambil
c. Mendengarkan dan
kesimpulan atas
meresapinya.
seluruh kegiatan
d. Memberikan
dalam pertemuan
salam penutup
tersebut.
dan berdoa.
d. Menutup pertemuan dengan salam dan doa penutup.
C. Deskripsi Dinamika Kelompok
Saksikan yuk! KISAH INSPIRATIF! Siswa SD Yang Berprestasi Tanpa Memiliki Tangan Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qoNGqo21Ozc Ayo Bermain! 1. Judul kegiatan: Pesan Berantai
15 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
2. Tujuan: a. Melatih siswa untuk bertanggung jawab. b. Melatih siswa untuk mengingat sesuatu 3. Bahan : Kertas berisi pesan 4. Tempat: ruang kelas/aula 5. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok a. Membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 siswa. b. Setiap kelompok diminta untuk berbaris c. Siswa pada baris paling depan diberikan pesan untuk dibaca dalam hati lalu menyampaikan pada teman-teman dibelakangnya
d. Selama 3 menit, mereka diminta untuk menyampaikan pesan itu secara lisan, tapi berbisik agar peserta yang lain tidak dapat mendengarnya kepada anggota kelompok
e. Hal ini diulang oleh seluruh anggota kelompok, secara bergantian mereka menyampaikan pesan yang baru saja didengar hingga sampai kepada anggota kelompok yang paling belakang. f.
Setelah pesan sampai ke anggota kelompok terakhir, ia harus bertanggung jawab menyampaikan pesan apa yang terimanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
D. Handout Materi
Aku Bertanggung Jawab Sebagai pelajar yang baik perlu menumbuhkan sikap tanggung jawab. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab itu?Tanggung jawab merupakan kewajiban menanggung segala sesuatu atas tindakan yang ia dilakukan. Contohnya jika seorang siswa memiliki sikap yang bertanggung jawab sebagai pelajar maka ia rajin belajar, dengan rajin belajar maka akan mendapatkan pengetahuan untuk bekal dimasa depan. Dengan rajin belajar dan terus berusaha maka seorang siswa akan meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. Banyak manfaat yang kita dapat jika kita memilih sikap yang bertanggung jawab, dibawah ini manfaat yang diperoleh jika kita memiliki sikap yang bertanggung jawab diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan rasa disiplin yang tinggi 2. Dapat menghargai waktu 3. Dapat dipercaya oleh orang lain baik dalam sisi pekerjaan ataupun yang lainnya 4. Kesuksesan cepat di raih 5. Memperoleh kebahagiaan 6. Mampu berbuat adil dan mencoba untuk adil Seorang siswa perlu mengembangkan sikap tanggung jawabnya sebagai pelajar.Untuk mengembangkan sikap yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut:
1. Mengasihi dan menghormati orang lain sebagai wujud tanggung jawab 2. Jujur 3. Berani mengambil resiko 4. Mampu mengelola emosi 5. Menghargai diri sendiri 6. Pantang menyerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
E. Percikan Inspirasi
Berjalan 50 km Sehari, Demi Tanggung Jawab Keluarga Kisah inspiratif kita kali ini datang dari seseorang yang begitu sangat sederhana, namun penuh dengan pelajaran yang amat sangat berharga. Seorang kakek berusia 71 tahun, penjual es Dawet keliling yang tinggal di pinggiran kota Surakarta.
Pak Sukimin, nama dari kakek tersebut, seorang pahlawan keluarga yang menginjak usia renta, tapi sama sekali tidak surut semangatnya untuk terus berjuang dan bekerja keras. Tidak kurang dari 50 kilo meter ditempuhnya setiap hari, dengan memikul gerobak es seberat 40 kg, mulai dari jam 5 pagi sampai jam 8 malam. Semua itu terdorong atas kuatnya keinginan bahwa dia menjauhi sifat meminta- minta dan karena pemenuhan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
Selama 40 tahun lebih, pekerjaan tersebut telah dilakukannnya. Dan Subhanallah, kerja keras setiap hari itupun ternyata tidak terus membuatnya jauh dari sang maha kuasa. Walau dalam hujan dan panas, ketika mendengar adzan, seketika itu pula pak Sukimin mencari masjid terdekat dan menjalankan sholat berjamaah. Selain itu, cara belajar keikhlasannya yang begitu sangat sederhana, namun menyentuh hati semua orang yang melihatnya adalah dengan penerimaannya atas pembagian rejeki yang diterimanya dari Allah subhanahu wataala.
"Saya pernah waktu sholat, gerobak saya tinggal didepan masjid. Saya sudah pasrahkan sama Allah saja. Tapi ternyata ada orang jahat yang mengambil semua uang yang telah saya dapat seharian. Tapi saya ikhlas kok. Kalau sampai diambil orang berarti itu bukan rejeki saya. Biar untuk dia saja tidak apa- apa, semoga lebih berguna untuk dia." Cerita bapak 5 orang anak ini.
Menurut pak Sukimin, dalam hidup ini manusia mendapatkan peran yang bermacam-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
macam, namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan, pekerjaan apapun itu adalah untuk mencari ridho Allah. Saja. Dan hal itulah yang meringankan hatinya jika musibah datang menghampiri. " Seringkali ada orang yang beli namun tidak bayar, saya menunggu sampai lama ternyata orangnya tidak membayar. ya saya tidak apa- apa. Kan sudah diminum juga. Sah kok itu untuk dia." lanjutnya. Beliau juga tidak terlalunya sedih saat tubuh rentanya telah lelah memikul gerobak yang sedemikian berat, sehingga kakinya tersandung dan pecahlah semua barang dagangannya. " Lah wong sudah jatuh, mungkin belum rejeki saya. ya nanti kapan- kapan berarti saya diajari Allah disuruh hati- hati lagi". Subhanallah, kemiskinan ternyata tidak menghalangi batinnya untuk menerapkan ilmu ikhlas kepada sesamanya.
Memang, kehidupan ini tidak sempurna dan tidak banyak memberi kesenangan kepada pak Sukimin, namun hal itu juga tidak membuat beliau ragu untuk membagikan ilmunya kepada yang ingin berguru kepadanya. " Rejeki itu sudah diatur sang maha kuasa. Saya ini hanya perantara saja. saya sama sekali tidak takut tersaingi. Malah ilmu yang saya berikan nanti itu, akan menemani saya saat saya mati nanti. saya percaya itu". Sama sekali tidak ada rasa permusuhan ataupun iri dengki dalam ketatnya persaingan dan beratnya hidup. Dalam susahnya mencari rupiah, justru membuat pak Sukimin semakin berbesar hati untuk berbagi. Hal yang sangat jarang untuk bisa dilakukan, bahkan oleh orang kaya sekalipun, jika tidak murni adanya perbuatan itu yang hanya karena Allah.
Kesabarannya dalam menghabiskan jatah hidup detik per detik telah menempanya menjadi seorang manusia yang kuat, tabah dan tidak pengeluh. Hal inilah juga yang menyebabkan beliau tetap bersemangat untuk menjual dagangannya walaupun dalam kondisi cuaca apapun." Kalau lagi hujan, ya saya tidak bisa berteduh, harus tetap jalan. Nanti kasihan ibu nunggu dirumah malah kawatir. Akhirnya saya pakai saja plastik untuk sekedar menutup tubuh agar tidak dingin " Kata Kakek dari 11 cucu tersebut.
Bagi pak sukimin, bukan kemiskinan yang menyakitkan hatinya, tapi saat dia tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
bekerja lagi untuk menyenangkan hati keluarganya, terutama sang istri. Penghasilan yang hanya 30 ribu rupiah sehari, tidak mengurangi kesyukurannya atas jatah rejeki yang telah dibagikan dari sang maha kuasa. " Saya dan istri selalu bersyukur dengan apa yang ada. buat saya yang penting istri dan keluarga senang. Jangan pernah iri dengan yang dimiliki orang lain" Subhanallah, betapa akan sangat membahagiakan mempunyai ayah, ataupun suami yang bisa menjadi tauladan seperti beliau. Beliau sangat setia kepada keluarga dan setia kepada tanggung jawab pekerjaannya.Keluguan dan kesederhanaan serta keikhlasan yang sangat apa adanya memberikan kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Semoga Allah selalu menjaga beliau, sebagai balasan kuatnya penjagaan amanah beliau atas kebahagiaan keluarganya. (Syahidah/Voa-islam.com)
Sumber: Syahidah. 2011. Berjalan 50 km Sehari, Demi Tanggung Jawab Keluarga. Dalam: http://www.voa-islam.com/read/article/2011/07/28/15662/berjalan-50-km-sehari-demitanggung-jawab-keluarga/;#sthash.rgjCeQ1Z.LwIJZwRZ.dpbs. Diunduh 16 April 2015, Jam 14.40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
F. Kisah Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
G. Evaluasi 1. Panduan Pertanyaan Kegiatan a. Permaianan “Pesan Berantai” 1) Bagaimana perasaanmu setelah melakukan permainan ini?Jelaskan! 2) Sebutkan sikap tanggung jawabmu dalam menyampaikan pesan dalam permainan tadi! 3) Pelajaran apa yang dapat kamu petik dari permaian ini?
b. Video “KISAH INSPIRATIF! Siswa SD Yang Berprestasi Tanpa Memiliki Tangan” 1) Jelaskan apa makna video tersebut! 2) Tanggung jawab seperti apa yang muncul dalam video?Jelaskan! 3) Apa manfaat bagimu setelah menonton video? c. Percikan Inspiratif 1) Apa alasan Pak Sukimin berjualan Es sampai berjalan 50 km?Jelaskan! 2) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut? 3) Sebagai seorang siswa hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan sebagai wujud rasa tanggung jawabmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
2. Refleksi PERNYATAAN HASIL BELAJAR a.
Setelah saya mengikuti bimbingan dengan materi “Tanggung Jawabku Berbuah Manis” saya menjadi tahu bahwa: .................................................................................................................... .................................................................................................................... .....................................................................................................................
b.
Belajar dari hikmah yang dapat saya petik dari pengalaman saya mengikuti seluruh dinamika layanan bimbingan ini, saya berniat: ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .....................................................................................................................
H. Pesan Moral
“Jadilah orang yang bertanggung jawab atas segala tindakan anda, dengan demikian anda akan
menuai hal yang positif.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Lampiran 8
Tabulasi uji validitas No. item 1
parameter Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
2
Sig. (2-tailed)
0.114449885 0.422960956
Sig. (2-tailed)
0.017756786
6
0.678420631
Sig. (2-tailed)
2.73563E-05 0.396854931
Sig. (2-tailed)
0.029904149
Sig. (2-tailed) N 7
8
9
0.334067726
Sig. (2-tailed)
0.066247341
31
Sig. (2-tailed)
N
valid
31 0.475137337
valid
0.00691056 31
Pearson Correlation
0.505001991
Sig. (2-tailed)
0.003761503
N
valid
0.04393187
2.82787E-05
Sig. (2-tailed) 12
0.364286621
Pearson Correlation
Pearson Correlation
valid
31
0.677540671
N
Valid
31
Pearson Correlation
N
11
31
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
valid
0.04569921
0.254863764
Sig. (2-tailed) 10
0.361495355
0.210856758
N
valid
30
Pearson Correlation N
valid
31
Pearson Correlation
Pearson Correlation
valid
31
Pearson Correlation
N
valid
31
Pearson Correlation
N 5
31
Pearson Correlation
N 4
0.310385183 0.289295465
N 3
keputusan 0.1882957 valid
Hasil hitung
31
valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
13
Pearson Correlation
0.316964546
Sig. (2-tailed)
0.082320461
N 14
15
0.479166564
Sig. (2-tailed)
0.006385762 0.392786014
Sig. (2-tailed)
0.028832449
17
0.382083967
Sig. (2-tailed)
0.033908346
18
0.458867313
Sig. (2-tailed)
0.009418855
19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
0.007329992
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
20
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
valid
31 0.472100125
N
valid
31
Pearson Correlation N
valid
31
Pearson Correlation N
valid
31
Pearson Correlation N
16
31
Pearson Correlation N
valid
valid
31 0.23636775
valid
0.200478361 31 0.3943348 0.028152115 31
valid