PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU ASERTIFNYA (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Megawati NIM: 121114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Pilih dan selesaikanlah pilihanmu Serta bertanggungjawablah atas pilihan mu itu (IBU) Only open your mouth if what you are about to say is more beautiful that silence (Arabic Proverb) Everything will be okay in the end If it’s not okay, it’s not the end
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini Mega persembahkan bagi.... Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW Sang teladan yang senantiasa menjadi pedoman, pegangan, sumber kekuatan, dan ketenangan dalam setiap alur indah yang Mega jalani selama ini. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Yang telah membantu dalam hal financial sehingga Mega dapat kuliah hingga selesai. Para dosen dan staf Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Semua orang terkasih yang telah memberikan seluruh kasih sayang yang tulus, perhatian, dan cintanya dalam mendampingi dan memotivasi hingga sekarang. Orang tua terscinta, Kakak dan Adik tersayang, Suamiku dan Anakku Tercinta Seluruh keluarga, Serta teman dekat dan sahabat yang tetap mendukung Mega sampai sekarang
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
. vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU ASERTIFNYA (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial)
Megawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 terhadap perilaku asertifnya. Pertanyaan yang dijawab adalah: (1) Seberapa tinggi kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014 menurut persepsinya? dan (2) Manakah item-item kuesioner perilaku asertif yang capaian skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta?. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah semua mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014 yang berjumlah 62 orang. Penelitian ini termasuk penelitian populasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kategorisasi persepsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya berdasarkan norma kategorisasi menurut Guilford. Hasil uji reliabilitas menunjukkan reliabilitas sebesar 0.931. Hasil ini termasuk sangat tinggi, sehingga kuesioner ini reliabel atau dapat dipercaya. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: ada 16 mahasiswa (25,8%) yang kemampuannya berperilaku asertif sangat tinggi, terdapat 38 mahasiswa (61,3%) yang kemampuannya berperilaku asertif tinggi, ada 8 mahasiswa (12,9%) yang kemampuannya berperilaku asertif sedang. Berdasarkan analisis capaian skor butir-butir kuesioner yang menunjukkan bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa rendah, peneliti membuat usulan topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial untuk meningkatkan kemampuan berperilaku asertif mahasiswa.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE STUDENTS PERCEPTION TOWARDS THEIR ASSERTIVE BEHAVIOR (Descriptive Study Students of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University Yogyakarta Batch 2014 and Its Implication towards the Proposed Social Personal Guidance Topics) Megawati Sanata Dharma University Yogyakarta 2016
This study aimed to obtain perceptions of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University Students batch 2014 towards their assertive behavior. The questions answered were: (1) How high is the students of Guidance and Counselling University of Sanata Dharma Yogyakarta batch 2014 to behave assertively according to their perception? and (2) the questionnaire items of assertive behavior which the scores achievement are low as a basic for preparing the topics of social personal guidance which is implicative for students of Guidance and Counselling of Sanata Dharma University Yogyakarta? This research was a descriptive study using survey methods. The research subjects were all of students of Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University batch 2014 which were 62 people. This research was the population study. The analysis data technique in this research was the categorization of students' perceptions of assertive behavior based on Guilford’s norms categorization. Reliability test showed that the reliability result was 0931. This results was very high, so the questionnaire was reliable or trustworthy. The research results were: there were 16 students (25.8%) had very high assertive behavior, 38 (61.3%) students had high assertive behavior, 8 students (12.9) showed that their assertive behavior was moderate. Based on the performance analysis of questionnaire scores points that showed the students’ assertive behavior skills was low, the researcher proposed Personal-Social Guidance topics to improve the students assertive behavior skills.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung penulis. Oleh karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 4. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu mendampingi dengan penuh kesabaran, telaten, selalu memberikan saran, motivasi, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi. 6. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membantu dalam hal financial sehingga Mega dapat kuliah hingga selesai. 7. Orang tua Mega, yakni Bapak Fadli dan Ibu Jum’ah atas seluruh doa, dukungan, pendampingan, serta penguatan yang diberikan kepada penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama ini xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
x
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
8
D. Rumusan Masalah
8
E. Tujuan Penelitian
8
F. Manfaat Penelitian
9
G. Devinisi Operasional Variabel
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
12
A. Hakekat Mahasiswa Sebagai Individu yang Sedang Menjalani Masa Dewasa Awal
12
B. Hakekat Persepsi
14
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hakekat Perilaku Asertif
17
D. Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif
23
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif
23
F. Manfaat Perilaku Asertif
26
G. Hambatan dalam Berperilaku Asertif
29
H. Cara Meningkatkan Perilaku Asertif
30
I. Kajian Penelitian yang Relevan
33
J. Kerangka Fikir
35
BAB III METODE PENELITIAN
36
A. Jenis Penelitian
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian
36
C. Subjek Penelitian
37
D. Variabel Penelitian
37
E. Instrumen Pengumpulan Data
37
F. Validitas dan Reliabilitas
40
G. Teknik Analisis Data
43
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
45
A. Persepsi Mahasisiwa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan Terhadap Perilaku Asertifnya
45
B. Pembahasan Hasil Penelitian
48
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-sosial
51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. PENUTUP
53
A. Kesimpulan
53
B. Keterbatasan Penelitian
53
C. Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
58
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1
Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif Dan Agresif
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program
23
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 Tabel 3
39
Rincian Item Valid dan Tidak Valid Dari Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014
41
Tabel 4
Kriteria Guilford
42
Tabel 5
Norma Kategorisasi Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014
Tabel 6
44
Kategorisasi Kemampuan Mahasiswa Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014
Tabel 7
46
Kategorisasi Skor Item Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014
Tabel 8
47
Item-Item yang Menunjukkan Rendahnya Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014
48
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9
Kisi-Kisi Besar Perilaku Asertif
Tabel 10
Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Diusulkan
63
Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Berperilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata DharmaYogyakarta
xvi
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa
58
Lampiran 2
Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa
62
Lampiran 3
Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial
68
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas
70
Lampiran 5
Tabulasi Data
75
Lampiran 6
Surat Ijin Penelitian
80
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Secara naluriah, semua manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Orang yang sudah tidak merasa butuh orang lain justru mengingkari nalurinya. Kebutuhan itu diwujudkan melalui bentuk kerjasama, saling menolong, dan lain-lain. Seperti yang sudah digariskan oleh Tuhan, kita diciptakan tidak hanya sebagai makhluk individual, tetapi juga sebagai makhluk sosial, yang hidup bergantung kepada orang lain. Tidak ada manusia yang sanggup hidup sendirian. Dengan kata lain, manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan makhluk sosial tidak terpenuhi, manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Horney (Ubaedy: 2008), mengungkapkan bahwa Kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu bergerak mendekati orang banyak untuk meraih kebutuhan akan cinta, bergerak menjauhi orang banyak untuk meraih kebutuhan akan kebebasan dan kemandirian, dan bergerak menentang orang banyak untuk meraih kebutuhannya akan kekuatan. Salah satu hal yang perlu dimiliki untuk menjalin relasi yang baik adalah kemampuan berperilaku asertif. Seseorang dikatakan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
asertif jika ia mampu secara langsung, terbuka, dan jujur mengeskpresikan perasaan, pikiran, dan pandangannya terhadap pihak lain tanpa mengabaikan haknya dan hak orang lain. Orang yang asertif memiliki cara pandang yang realistis, tegas, dan objektif. Orang yang asertif juga fleksibel, sehingga dapat menjalin dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang di sekitarnya. Orang yang dapat berperilaku asertif mudah diterima oleh lingkungan sekitarnya. Ia tidak akan menjadi korban pihak lain dan tidak akan mengorbankan pihak lain demi kepentingannya. Orang umumnya masih sulit untuk berperilaku asertif, terutama dalam hal yang menyangkut perasaan negatifnya. Kebanyakan orang merasa lebih baik memendam perasaan negatifnya daripada mengungkapkannya kepada orang lain. Padahal mengungkapkan perasaan kepada orang lain tidak hanya menimbulkan kebahagian dan ketenangan jiwa, melainkan juga merupakan suatu kebutuhan demi kesehatan psikologisnya. Orang sering tidak mau berperilaku asertif karena adanya perasaan tidak mau menyakiti perasaan orang lain, mengecewakan orang lain dan takut tidak diterima oleh orang lain. Demi menjaga relasi yang baik dengan orang lain, orang sering enggan untuk berperilaku asertif. Dalam setiap tahapan kehidupan, individu akan memiliki berbagai peran. Pada masa kanak-kanak, individu bisa berperan sebagai seorang anak, seorang adik, seorang kakak, ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
seorang siswa. Pada masa remaja, masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, seorang individu dapat memiliki peran yang lebih banyak lagi dibandingkan perannya pada masa kanak-kanaknya. Seorang remaja bisa menjadi anggota suatu organisasi, pelajar, dan lain sebagainya. Pada masa remaja akhir, umumnya individu berperan juga sebagai mahasiswa. Mahasiswa berasal dari kata maha dan siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud: 2008), maha berarti besar, sedangkan siswa artinya pelajar. Jika kedua kata ini digabungkan menjadi mahasiswa, maka kata tersebut memiliki makna pelajar yang besar, yang berarti siswa tersebut akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi. Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lebih mandiri, lebih berinisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam berpikir dan
berperilaku.
Kemandirian,
kemampuan
berinisiatif,
kedewasaan serta kematangan dalam berpikir dan berperilaku dapat dicapai jika individu yang bersangkutan bisa berinteraksi secara baik dengan lingkungannya. Untuk menciptakan interaksi yang baik dan harmonis diperlukan kemampuan berperilaku asertif, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan secara langsung, jujur, dan pada tempatnya pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak tanpa kecemasan yang beralasan. Ekspresi yang langsung merupakan perilaku individu yang tidak berputar-putar, jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
terfokus dan wajar, serta tidak menghakimi. Jujur menunjukkan perilaku individu yang selaras dan cocok; kata-kata, gerak-gerik dan perasaan individu semuanya mengatakan hal yang sama. Kata pada
tempatnya
menunjukkan
perilaku
individu
yang
memperhitungkan hak-hak dan perasaan-perasaan orang lain sesuai dengan waktu dan tempat yang tepat (Cawood, 1997). Alasan peneliti memilih subjek penelitian mahasiswa ialah berlandaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi
Konselor. Dimana
disebutkan pada poin B Kompetensi Kepribadian konselor, di paparkan secara jelas apa saja yang harus ditampilkan dan dikuasai oleh seorang konselor. Salah satunya adalah tentang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih serta menunjukkan integritasdan stabilitas kepribadian yang kuat. Selain itu juga agar mahasiswa prodi BK USD menyadari seberapa asertif mereka dalam kehidupan seharihari. Bagi mahasiswa prodi BK perilaku asertif sangat dibutuhkan karena (1) menyadarkan mahasiswa tentang seberapa mampu ia berperilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari, (2) kemampuan berperilaku asertif dapat menghindarkan munculnya ketegangan dan perasaan tidak nyaman akibat menahan atau menyimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
perasaan negatif, (3) mahasiswa yang mampu berperilaku asertif dapat dengan mudah
mencari solusi
yang efektif untuk
menyelesaikan kesulitan atau permasalahan, sehingga tidak menjadi beban pikiran, (4) akan membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan memperluas wawasannya tentang lingkungan dan tidak mudah berhenti pada sesuatu yang tidak diketahuinya, (5) perilaku asertif akan memudahkan mahasiswa bersosialisasi dan menjalin hubungan yang efektif dengan lingkungan sosialnya (6) sebagai konselor lulusan prodi BK kelak perlu mampu memberikan pelatihan asertivitas. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor. Dimana seorang kenselor dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Artinya konselor diharapkan mampu membangun relasi sekitarnya,
melalui
yang baik dengan lingkungan
penguasaaan
kompetensi
kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Sejauh ini penulis mendapat kesan bahwa mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma lebih sering menyimpan perasaan dan takut mengutarakan perasaan negatifnya baik pada teman sebaya maupun dosen, dan cenderung menutupi perasaan negatifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Penulis
mendapatkan
kesan
tersebut
sesudah
peneliti
melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 5 april 2016 di kampus Sanata Dharma dengan 10 mahasiswa yang sedang mengulang mata kuliah tertentu. Hal-hal yang peneliti observasi meliputi perilaku subjek, seperti gerak tubuh, respons subjek saat menjawab pertanyaan dan interaksi subjek dengan orang-orang di sekitarnya. Saat ada ketidak-sepahaman dengan dosen mengenai bahan yang sedang dibahas dalam kuliah, mahasiswa cenderung mengikuti saja tanpa berani
mengajukan pendapat. Ada kesan
bahwa mahasiswa takut bertanya kepada orang yang baru ia temui dan memilih untuk bertanya kepada kakak tingkat yang sudah mereka kenal. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, kelihatan juga bahwa banyak anggota kelompok hanya diam saja, kurang aktif dalam kegiatan diskusi. Sering pengambilan keputusan diserahkan saja kepada ketua kelompok, tanpa terlebih dahulu mengemukakan pendapatnya. Dalam proses interaksi dengan teman sebaya, mahasiswa juga masih kurang tepat dalam cara menegur teman yang melakukan sebuah kesalahan. Contoh kalimat yang kurang tepat “baju yang kamu gunakan tidak pantas untuk dipakai ke kampus! (agresif)”. Kalimat yang seharusnya digunakan ialah “menurut saya, baju kamu bagus. Tetapi saya tidak setuju jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
kamu menggunakannya ke kampus. Karena bajumu terlalu terbuka”(kalimat asertif). Sehingga teman yang ditegur merasa tersinggung dan sakit hati. Niat awal hanya ingin menegur tetapi malah membuat relasi menjadi renggang. Mengingat
pentingnya
kemampuan
berperilaku
asertif,
perlulah diketahui secara lebih objektif kemampuan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dalam berperilaku asertif. Kalau ternyata mahasiswa kurang asertif, perlulah dilakukan upaya untuk meningkatkannya. B. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas,
dapatlah
diidentifikasi hal-hal sebagai berikut: 1. Ada indikasi bahwa mahasiswa kurang mampu berperilaku asertif dalam hubungan sosial terutama dengan orang yang baru dikenal. 2. Mahasiswa kurang mampu membedakan perilaku asertif dan agresif. 3. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang perilaku asertif. 4. Mahasiswa mengalami berbagai kesulitan dalam berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis berfokus pada kemampuan asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014. D. Rumusan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 menurut persepsinya. Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014 menurut persepsinya? 2. Manakah item-item kuesioner perilaku asertif yang capaian skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Memperoleh gambaran persepsi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 terhadap perilaku asertifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Mengidentifikasi item-item kuesioner perilaku asertif yang mana capaian skornya rendah sebagai dasar penyusunan topiktopik bimbingan pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Manfaat
teoritis
penelitian
ini
adalah
memberikan
gambaran tentang perilaku asertif mahasiswa prodi BK angkatan 2014 dan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di bidang
Bimbingan
dan
Konseling,
khususnya
tentang
kemampuan berperilaku asertif mahasiswa prodi BK USD angkatan 2014. 2. Manfaat praktis a. Bagi dosen prodi BK USD Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi prodi BK mengenai persepsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi dosen prodi BK USD mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
b. Bagi mahasiswa prodi BK USD Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perilaku asertif mahasiswa angkatan 2014. c. Bagi penulis 1) Memperdalam pengetahuan tentang perilaku asertif. 2) Peneliti belajar lebih teliti dalam mebuat sebuah kalimat yang bermakna dan efektif. 3) Memperoleh
pengalaman
meneliti
kemampuan
berperilaku asertif. G. Definisi Oprasional 1. Persepsi Persepsi adalah pendapat, pandangan dan penilaian. Dalam penelitian ini persepsi adalah pendapat, pandangan dan penilaian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 terhadap perilaku asertifnya 2. Mahasiswa
Program
Studi
Bimbingan
dan
Konseling
Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 adalah individu prodi BK USD angkatan 2014 yang sedang menempuh studi S1 di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 3. Perilaku Asertif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Perilaku asertif
adalah
perilaku
yang
mempromosikan
kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain, seperti yang tampak dalam jawaban terhadap kuesioner yang digunakan. 4. Usulan
topik-topik
bimbingan
pribadi-sosial
untuk
meningkatkan kemampuan berperilaku asertif Usulan
topik-topik
bimbingan
pribadi-sosial
untuk
meningkatkan kemapuan berperilaku asertif adalah usulan topik-topik bimbingan yang diajukan oleh penulis, untuk dijadikan oleh dosen prodi BK USD sebagai bahan untuk meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
Program
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Yogyakarta dalam berperilaku asertif.
Studi Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dipaparkan hakekat mahasiswa sebagai individu yang sedang menjalani masa dewasa awal, hakekat persepsi, hakekat perilaku asertif, perbedaan perilaku asertif, non asertif, dan agresif, faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku asertif, manfaat berperilaku asertif hambatan dalam berperilaku asertif, cara meningkatkan perilaku asertif, penelitian yang relevan dan kerangka pikir. A. Hakikat Mahasiswa Sebagai Individu yang Sedang Menjalani Masa Dewasa Awal 1. Definisi Mahasiswa Dewasa Awal. Hurlock (1990: 246) berpendapat bahwa istilah adult berasal dari bahasa latin adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), mahasiswa ialah pelajar di perguruan tinggi. Dalam struktur pendidikan Indonesia, mahasiswa menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi diantara yang lain. Mahasiswa adalah status yang
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon intelektual. Mahasiswa berbeda dengan siswa karena mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebab berjuang bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Menurut Sarwono (2009), mahasiswa adalah orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batasan usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang berjuang memperoleh status sarjana di perguruan tinggi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sedang menyandang status di sebuah perguruan tinggi. Individu
yang
memiliki
tanggung
jawab
besar
dalam
keberhasilannya meraih sebuah gelar yang akan dibawa kedalam dunia pekerjaan. 2. Perkembangan Sosial Mahasiswa Tugas perkembangan mahasiswa yang berkenaan dengan hubungan sosial yaitu mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok dan mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat (Hurlock, 1990). Hal yang perlu dimiliki
oleh
perkembangannya
mahasiswa ialah
belajar
untuk untuk
memenuhi semakin
tugas mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
berperilaku asertif. Alasannya karena mahasiswa yang mampu berperilaku asertif akan mudah bergaul dengan orang lain dikarenakan orang yang asertif memandang orang lain secara setara dan tidak ada yang dibeda-bedakan. Mahasiswa yang asertif akan mudah melakukan perannya dikarenakan ia dapat menerapkan hak-hak pribadinya tanpa menyangkali hak orang lain. Orang yang asertif beranggapan bahwa ia patut untuk menghargai orang lain dan begitu juga sebaliknya. Untuk memenuhi tugas perkembangan tersebut, kemampuan berperilaku asertif sangat diperlukan oleh mahasiswa. B. Hakikat Persepsi 1. Definisi Persepsi Menurut Desiderato (Rakhmat, 2008: 51), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang diperoleh melalui indra manusia. Menurut Walgito (2006: 88), persepsi adalah proses di mana stimulus dari indera diinterpretasikan dan diorganisasikan oleh indera, sehingga individu menyadari apa yang diinderanya. Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan,
kemudian
menginterpretasikan
(Sarwono,
2009: 85). Persepsi menurut Irwanto, dkk (1988: 55) adalah proses diterimanya rangsangan suatu objek, kualitas hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan, pendapat dan penilaian terhadap suatu objek baik orang, benda, peristiwa, tingkah laku atau hal lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Tanggapan, pendapat, atau penilaian tersebut diawali dengan proses menerima rangsangan lewat indera yang kemudian dikelompokkan dan diinterpretasikan, sehingga orang yang bersangkutan menyadari dan memahami rangsangan yang diterimanya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Irwanto, dkk (1988) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: a. Perhatian yang selektif Perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas mental. Perhatian melibatkan objek yang hadir pada saat yang bersangkutan, memilih satu objek dari indera, sementara objek-objek yang lain diabaikan. Semakin besar perhatian seseorang maka semakin
besar
kesadarannya
akan
rangsangan
bersangkutan. Semakin kecil perhatian seseorang, semakin kecil kesadarannya akan rangsangan yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dan
semakin
kecil
pula
kemungkinan
individu
menanggapinya. b. Sifat-sifat rangsangan Rangsangan yang bergerak
akan lebih menarik
perhatian orang dari pada rangsangan yang diam. Seseorang akan menaruh perhatian pada rangsang yang ukurannya
lebih
besar
daripada
rangsangan
yang
ukurannya lebih kecil. Rangsangan yang akan mendapat perhatian
seseorang
adalah
rangsangan
yang
latar
belakangnya kontras daripada yang latar belakangnya biasa atau tidak kontras. c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Persepsi
juga
ditentukan
oleh
sejauh
mana
rangsangan itu bernilai bagi seseorang dan sesuai dengan kebutuhannya. Nilai yang dianut dan kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi. Walaupun rangsangan yang dihadirkan pada dua orang sama, namun persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda karena perbedaan nilai dan kebutuhannya. d. Pengalaman terdahulu Perhatian seseorang terhadap rangsangan turut ditentukan oleh pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
bagaimana orang mempersepsikan dunianya. Jika pada pengalaman terdahulu seseorang mempersepsikan sesuatu buruk maka pandangan kedepannya akan buruk dan begitu juga sebaliknya. C. Hakikat Perilaku Asertif 1. Pengertian Perilaku Asertif Menuru Depdikbud (2008) asertif berasal dari kata to assert yang
berarti
menyatakan
dengan
tegas.
Kata
asertif
menunjukkan kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan dengan tegas. Individu yang berperilaku asertif mengerti apa yang diperlukan dan diinginkan, serta mampu menjelaskan kepada orang lain hal yang diinginkannya, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan tetap menunjukkan rasa hormat kepada orang lain (Adams dan Lenz, 1995: 28). Menurut Cawood (1997: 13), perilaku asertif adalah ekspresi yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran,
perasaan,
kebutuhan,
atau
hak-haknya
tanpa
kecemasan yang tidak beralasan. Kata langsung digunakan untuk menyatakan bahwa perilaku tidak berputar-putar; pesan yang disampaikan dengan jelas terfokus dan wajar, tidak menghakimi. Kata jujur digunakan untuk menunjukkan bahwa perilaku selaras dengan yang dikatakannya. Semua isyarat yang diberikan sama, kata-kata, gerak-gerik, dan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
semua mengatakan hal yang sama. Kata pada tempatnya digunakan
untuk
menyatakan
bahwa
perilaku
asertif
memperhitungkan hak-hak dan perasaan-perasaan orang lain dan dirinya sendiri. Menurut Alberti dan Emmons (2002: 41-42) dalam perilaku asertif ada aspek kejujuran, ada keterbukaan pikiran dan perasaan, ada pengungkapan perasaan secara deskriptif, serta ketegasan dalam berelasi dengan orang lain. Orang yang mampu berperilaku asertif biasanya akan menghargai dan menghormati hak orang lain, berusaha menjaga perasaannya dan perasaan orang lain, dapat bertindak demi kebaikan dirinya, mempertahankan haknya tanpa cemas, dan tanpa melanggar
hak
orang
lain.
Perilaku
yang
asertif
mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia, yang memungkinkan kita untuk bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk membela diri kita sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, untuk mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman, untuk menerapkan hak-hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain. Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain. 2. Aspek-aspek Perilaku Asertif Menurut Alberti dan Emmons (2002: 42-43) ada berbagai aspek perilaku asertif, seperti yang diuraikan berikut ini: a. Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia Orang asertif tidak menganggap dirinya lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain. Ia tidak menganggap dirinya lebih berharga dari pada orang lain, dan mengusahakan agar setiap orang tidak dirugikan tetapi mengusahakan agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Kalau diterapkan pada tingkat mahasiswa ini berarti bahwa mahasiswa mau menerima kekurangan dan menerima kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, dapat menerima kekurangan diri sendiri, berani mengakui kesalahan yang ia perbuat dan bersedia untuk belajar dari sebuah kegagalan, sehingga tercipta hubungan yang setara di antara kedua belah pihak. 2. Bertindak menurut kepentingan Anda sendiri Ini mengacu kepada kesanggupan untuk membuat keputusan sendiri. Ia juga mampu membuat suatu tujuan dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dalam pergaulan ia berani meminta bantuan dari orang lain saat mengalami kesulitan. 3. Membela diri Anda sendiri Orang yang asertif mampu berkata tidak untuk menolak pendapat yang tidak sesuai dengan pikirannya, mampu mempertahankan
pendapatnya,
mampu
menanggapi
kritikan atau hinaan dari orang lain dengan tegas. 4. Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman. Orang asertif sadar bahwa setiap orang mempunyai perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai sendiri. Oleh karena itu,
ia
dapat
mengungkapkan
perasaan-perasaan,
pemikiran, keyakinan dan nilai-nilai yang dimilikinya apa adanya, tanpa merasa cemas atau bersalah. Ia sanggup mengungkapkan
ketidaksetujuannya,
amarah
dan
mengakui perasaan bersalah dan cemas, serta bersikap spontan dan nyaman. 5. Menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain. Orang yang asertif mampu mempertahankan pendapatnya dalam menegakkan haknya dalam kehidupan bermasyarakat, berani berkata tidak untuk menolak hal yang menurutnya tidak penting, mampu berperilaku baik dalam bersosialisasi, dan mampu menghargai perasaan dan pendapat orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Menurut Adams dan Lenz (1995) untuk berperilaku asertif orang perlu mampu menggunakan I-message atau pesan aku yaitu pernyataan yang mengungkapkan pikiran, pendapat, keyakinan, kebutuhan, kinginan, perasaan kepada orang lain secara otentik, jujur dan apa adanya. Terdapat 4 jenis I-message atau pesan aku (Adams & Lenz , 1995: 36) yaitu: a. I-message Deklaratif adalah suatu pengungkapan diri kepada orang lain mengenai keyakinan, ide, sikap, minat, reaksi, perasaan dan tujuan, agar orang lain menjadi tahu apa yang dialami oleh pengirim, mengetahui rasanya menjadi orang seperti pengirim dan bisa menjadi lebih jujur dalam berhubungan. Pesan aku ini dapat mengundang dan mendorong orang lain untuk berbagi pengalamannya sehingga dapat terbina hubungan yang lebih dalam. Contoh: “Saya merasa marah/kesal hari ini”. b. I-message Responsif adalah suatu kecakapan berkomunikasi yang digunakan untuk menanggapi permohonan dari orang lain yang tidak dapat dipenuhi atau suatu permintaan yang dapat diterima atau pernyataan yang dengan jelas mengungkapkan kata “tidak” atau “ya”. Ada 2 bagian dari I-message Responsif yang baik, yaitu: 1)
Pengungkapan
apa
adanya
mengenai
diri
sendiri
(penegasan). Bagian ini menyatakan keputusan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
menolak suatu permintaan dengan jelas. Contohnya: “Saya tidak bisa membantu kamu”. 2)
Pengaruh permintaan yang tidak dapat diterima. Bagian ini menjelaskan mengapa menyatakan “tidak”. Pada dasarnya mengatakan kata “tidak”, kita tidak perlu menjelaskan alasan
untuk
menolak
permintaan,
namun
dengan
memberikan alasan orang lain tidak mendapat kesan bahwa pengirim kasar, agresif, serta memahami bahwa pengirim lebih memilih kebutuhan lain. Contoh: “Tidak, saya tidak mau nonton film, saya ada ulangan besok”. c. I-message Preventif adalah suatu pengungkapan diri yang bisa mencegah terjadinya konflik dan salah paham antara pengirim pesan dan penerima pesan. Penerima pesan akan lebih tahu mengenai apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengirim pesan. Ada 2 bagian dari I-message Preventif yaitu: 1)
Pengungkapan diri tentang kebutuhan. Contoh: Maaf, saya ingin pergi hari ini.
2)
Alasan-alasan untuk kebutuhan. Contoh: “Maaf, saya memutuskan untuk lebih giat belajar agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan”.
d. I-message
Konfrontif
adalah
pengungkapan
diri
yang
menggambarkan perasaan negatif yang dialami sesudah menghadapi tingkah laku orang lain, dan akibat dari tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
laku orang lain terhadap diri kita. Contoh: “saya merasa sangat tersinggung atas ucapanmu”. D. Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif Alberti dan Emmons (2002: 45) menjelaskan perbedaan perilaku asertif, non asertif, dan agresif seperti yang disajikan dalam tabel 1. Tabel 1 Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif dan Agresif Perilaku Tidak Asertif Pengirim Penyangkalan- diri Terkekang Merasa tersakiti, cemas
Perilaku Agresif Pengirim Peningkatan-diri dengan mengorbankan orang lain Ekspresif
Perilaku Asertif Pengirim Peningkatan diri Ekspresif Merasa nyaman dengan diri sendiri Memilih bagi diri sendiri
Membiarkan orang lain untuk memilih
Memilih bagi orang lain
Tidak berhasil meraih tujuan yang diinginkan
Mencapai tujuannya dengan menyakiti orang lain Penerima Penyangkalan-diri
Kemungkinan mencapai tujuan yang diinginkan
Merasa tersakiti, membentengi diri, merasa terhina Tidak berhasil mencapai tujuan yang diinginkan
Ekspresif
Penerima Merasa bersalah atau marah Tidak menghargai pengirim Mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain
Penerima Peningkatan-diri
Kemungkinan mencapai yang diinginkan
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif Menurut Alberti dan Emmons (2002: 7) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku asertif, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
1. Masyarakat Masyarakat
berperan
penting
dalam
pembentukan
perilaku asertif individu. Masyarakat yang menerapkan perilaku terbuka secara otomatis membentuk individu yang terbuka dan sebaliknya. Kualitas perilaku asertif seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa anak-anaknya. 2. Banyak orang yang tidak percaya bahwa mereka memiliki hak untuk berperilaku asertif. 3. Banyak orang sangat cemas atau takut untuk berperilaku asertif. 4. Banyak orang yang kurang terampil dalam mengekspresikan diri secara afektif Menurut
Rathus
(Setyafi:
www.setyafi.multiply.com),
perilaku asertif yang dimiliki individu berbeda dengan individu yang lain. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif seseorang yaitu: 1. Jenis kelamin Sejak anak-anak, pendidikan laki-laki dan perempuan telah dibedakan di masyarakat. Sejak kecil anak laki-laki telah dibiasakan berperilaku tegas dan kompetitif. Masyarakat mengajarkan bahwa asertif kurang sesuai untuk anak perempuan. Oleh karena itu tampak bahwa perempuan lebih berperilaku pasif terutama terhadap hal-hal yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
berkenan di hatinya. Anak laki-laki tampak lebih asertif dibandingkan dengan anak perempuan. 2. Kepribadian Dalam interaksi sosial, orang yang memiliki gambaran kepribadian yang positif akan berperilaku aktif. orang yang berperilaku aktif adalah orang yang secara spontan mengutarakan apa yang ada pada dirinya, sehingga ia dapat dikatakan mampu berperilaku asertif. Sebaliknya, orang yang memiliki gambaran kepribadian yang negatif akan merasa malu, minder dan tidak bisa mengungkapkan dirinya secara penuh. Orang yang memiliki gambaran kepribadian yang negatif dapat dikatakan tidak dapat berperilaku asertif. 3. Inteligensi Perilaku asertif juga dipengaruhi oleh kemampuan setiap orang
untuk
merumuskan
dan
mengungkapkan
buah
pikirannya secara jelas sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak lain. Orang yang memiliki intelegensi tinggi akan lebih asertif dibandingkan dengan orang yang memiliki intelegensi rendah. 4. Kebudayaan Perbedaan kebudayaan dengan berbagai macam tradisi mempengaruhi perilaku orang yang tinggal didalamnya. Misalnya, budayan Jawa cenderung mengekang perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
asertif. Budaya Jawa sangat menjunjung tinggi prinsip hormat dan prinsip kerukunan. Budaya Jawa merasa sungkan apabila mengutarakan pendapat dan perasaanya pada orang lain, terutama perasaan negatif dan pendapat yang tidak sejalan
dengan
banyak
orang
untuk
menghindari
pertentangan. Hal ini mengakibatkan orang menjadi tidak jujur dengan perasaan dan keinginannya sendiri. F. Manfaat Perilaku Asertif Menurut Adams dan Lenz (1995: 29-33) manfaat berperilaku asertif adalah sebagai berikut: 1. Memahami diri sendiri Manfaat paling penting dari berperilaku asertif terhadap orang lain adalah seseorang akan tetap mampu sepenuhnya memahami dirinya sendiri; kebutuhan, opini, dan idenya. Menyampaikan idenya kepada orang lain adalah suatu proses yang sama sekali berbeda dengan hanya memikirkan ide itu semata-mata. Tindakan menyatakan sesuatu dengan lantang akan mewujudkannya. Melalui pengalaman pengungkapan diri kepada orang lain, orang yang asertif akan mengenali dirinya dengan baik sekali. Orang asertif akan bertindak kongkret pada apa yang ia rasakan, dan melalui proses itu maka akan menciptakan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dengan caracara baru dan menggairahkan 2. Hidup dalam masa sekarang Suatu keuntungan dengan berperilaku asertif terus-menerus adalah seseorang akan hidup dalam kekinian. Orang yang asertif dapat tetap berhubungan dengan dirinya sendiri dan dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Gagal untuk berkomunikasi secara spontan menyebabkan seseorang hidup di masa lalu atau di masa yang akan datang, senantiasa
berjuang
secara
internal
mengatasi
pikiran,
perasaan,
dan
mendapatkan kebutuhannya
cara yang
menganggu. 3. Memenuhi kebutuhan pokok Orang yang berperilaku asertif dapat memungkinkan orang lain mengetahui dan memahami keinginan atau kebutuhannya. Kadang kita harus memberi tahu kepada orang lain tentang kebutuhan kita, agar mereka mau dan bersedia membantu kita memenuhi kebutuhan kita. 4. Pribadi yang menarik Orang yang berperilaku asertif dalam sebuah hubungan akan menjadi dirinya sendiri dan menampilkan dirinya secara otentik. Ia tidak akan berpura-pura menjadi orang lain dalam berelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
5.
Bertambahnya harga diri Berperilaku asertif dapat menjadikan individu menjadi berani membuka diri, jujur terhadap orang lain, khususnya tentang ide-ide dan pokok persoalan yang sangat penting untuknya. Harga diri dan kepercayaan diri orang yang berperilaku asertif akan semakin bertambah.
6. Membuka jalan bagi orang lain Individu
yang
bersedia
berperilaku
asertif
dapat
memberikan kesempatan dan membuka jalan bagi orang lain untuk berperilaku asertif. Berperilaku asertif dapat mencegah timbulnya
kesalahpahaman,
kebencian.
berkurangnya
frustrasi
dan
Semakin mereka terbuka dan mengenali diri
mereka, mereka dapat bertanggung jawab atas hidup mereka dan memenuhi kebutuhan mereka yang terpenting. 7. Mencegah terjadinya keretakan hubungan Orang yang berperilaku asertif akan
terbuka dalam
menyatakan perasaan, fikiran atau pendapatnya pada orang lain, sehingga keretakan dalam suatu hubungan dapat dihindari atau dicegah. G. Hambatan dalam Berperilaku Asertif Aaron
Beck
(Alberti
dan
Emmons,
2002:
97-98)
menjabarkan beberapa pola pikir yang menghambat orang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
berperilaku asertif. Hambatan ini berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Hambatan –hambatan yang dimaksudkan adalah: 1. Kecenderungan untuk berpikir kurang baik terhadap diri sendiri. Orang yang mempunyai pikiran bahwa dirinya buruk tidak pantas mendapatkan hal yang baik. Ia menilai dirinya rendah atau negatif tidak bisa mengatakan pendapatnya yang benar dan selalu salah. 2. Kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah Orang yang sulit untuk berperilaku asertif akan membesarbesarkan masalahnya agar mendapat perhatian dari orang lain. Padahal masalah yang dimaksudkan sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak terlalu besar. 3. Sudut pandang egosentrisme tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Suatu pemikiran bahwa segala sesuatu hal yang buruk selalu menimpanya. Oleh karena itu orang ini akan sulit untuk berperilaku asertif karena sudah berfikir negatif terlebih dahulu. 4. Keyakinan bahwa hidup ini kalau tidak begini ya begitu. Orang yang memiliki pemikiran yang hanya memiliki dua pilihan yaitu “ya” atau “tidak”, akan sulit berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Pada dasarnya dalam kehidupan ini banyak pilihan yang bisa kita pilih. 5. Pandangan terhadap diri sendiri yang tidak berdaya atau rapuh. Orang yang berfikir dirinya tidak bisa untuk melakukan sesuatu akan sulit untuk berperilaku asertif. Ia merasa dirinya rapuh dan tidak bisa melakukan apa-apa dalam menjalani kehidupan. H. Cara Meningkatkan Perilaku Asertif Alberti dan Emmons (2002: 123-129) mengemukakan beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perilaku asertif yaitu: 1. Mengamati perilaku sendiri. Mengamati perilaku sendiri yaitu menilai tentang perasaan dan sikap diri sendiri dalam hubungan antar pribadi apakah diri kita sudah asertif. 2. Melacak keasertifan sendiri Melacak keasertifan sendiri yaitu mencatat setiap keadaan dengan jujur dimana diri sendiri mengalami suatu kegagalan atau keberhasilan, menganggapi keadaan dengan asertif dan menghindar agar tidak dituntut asertif. 3. Menetapkan tujuan yang realistis bagi diri sendiri Menetapkan tujuan yang realistis bagi diri sendiri yaitu membuat penilaian diri sendiri dengan menentukan tujuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
target yang hendak dicapai yang dijadikan sebagai penyemangat atau sebagai pupuk untuk menumbuhkan perilaku asertif. 4. Memusatkan perhatian pada situasi tertentu Memusatkan
perhatian
pada
situasi
tertentu
yaitu
membayangkan suatu kejadian dimana diri sendiri mengalami perlakuan yang kurang baik. Membayangkan dengan jelas termasuk perasaan yang ada saat kejadian itu terjadi dan sesudah kejadian tersebut. 5. Meninjau ulang respons diri Meninjau ulang respons diri yaitu tulislah perilaku diri sendiri yang terjadi pada langkah 4. Simaklah dengan seksama dan perhatikan komponen yang melambangkan perilaku asertif dan agresif. Jika respons yang menunjukkan rasa cemas, jangan mencoba untuk memaksa dalam situasi yang menyakitkan. 6. Mengamati model (teladan) yang efektif Mengamati model (teladan) yang efektif yaitu mengamati seseorang yang dapat menanggapi situasi yang sama dengan baik. Mengamati secara seksama bagaimana cara ia berperilaku bukan apa yang dikatakan. 7. Mempertimbangkan tanggapan/respons alternatifnya Mempertimbangkan tanggapan/respons alternatifnya yaitu memikirkan kembali cara-cara lain yang bisa digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
menanggapi suatu peristiwa yang memungkinkan ada cara lain yang lebih asertif serta tidak menyinggung perasaan. 8. Membayangkan diri sendiri sedang menangani situasi Membayangkan diri sendiri sedang menangani situasi yaitu membayangkan diri sendiri sedang mengalami situasi dengan asertif. Mulai mengambangkan strategi atau cara untuk mengatasi hambatan dalam visualisasi itu. Jika ada fikiran negatif dalam upaya keasertifan segeralah mengganti kalimat yang positif. 9. Mempraktikan pikiran-pikiran yang positif Mempraktikan pikiran-pikiran yang positif yaitu membuat kalimat yang positif saat memberikan tanggapan atau respons kepada orang lain, agar terbiasa untuk berfikir positif dan supaya penerima pesan tidak tersinggung. 10. Meminta bantuan apabila membutuhkannya Meminta bantuan apabila membutuhkan yaitu proses untuk menjadi asertif akan menuntut seseorang untuk lebih keras dalam berupaya. Jika tidak sanggup untuk menangani situasi yang telah Anda bayangkan, carilah bantuan dari orang yang lebih profesional dalam berperilaku asertif. 11. Mencoba Mencoba yaitu setelah melakukan beberapa pendekatan dan pengamatan di atas. Sekarang mulailah mencoba menangani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
suatu masalah dengan cara baru. Cobalah mempratekkan dengan teman agar mulai terbiasa berperilaku asertif. 12. Mendapat umpan balik Mendapat umpan balik yaitu catatlah perilaku asertif yang telah dipraktekkan di atas khususnya kekuatan yang ada dalam diri serta tekuni kelemahan-kelemahan yang ada agar dapat diperbaiki. I. Penelitian yang Relevan Berikut ini dipaparkan beberapa penelitian yang berkenaan dengan perilaku asertif: 1. Hariyanti (2001) mengadakan penelitian tentang asertivitas para mahasiswa keperawatan St. Vince a Paulo Surabaya tahun 2001. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Jumlah populasi penelitian ini adalah 177 orang yang terdiri dari seluruh mahasiswa akademi keperawatan St. Vinces a Paulo Surabaya
tahun
2001
yang
berusia19-21
tahun.
Alat
pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini adalah asertivitas mahasiswa akademi keperawatan St. Vinces a Paulo Surabaya tahun 2001 perlu ditingkatkan. 2. Hia (2004) mengadakan penelitian tentang asertivitas para suster yunior dan meditor Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera Utara tahun 2004. Jenis penelitian yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
penelitian deskriptif dengan metode survei. Jumlah populasi ini adalah 60 orang, yang terdiri dari pada para suster yunior dan meditor Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera Utara tahun 2004. Hasil penelitian ini adalah asertivitas suster yunior dan meditor Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera Utara tahun 2004 belum tinggi dan perlu ditingkatkan. 3. Limasale (2014) mengadakan penelitian tentang sikap asertif siswa SMPN 1 Sawangan tahun ajaran 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah populasi yang pada penelitian ini adalah 90 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah tinggi. Kekhususan penelitian saya dengan beberapa penelitian lain adalah kuesioner yang disebar untuk mengumpulkan data berbeda dengan kuesioner yang digunakan oleh penelitian sebelumnya dan responden penelitian juga berbeda. Peneliti tidak menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sebelumnya; peneliti membuat sendiri dengan bantuan dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
J. Kerangka Pikir Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lebih mandiri, lebih berinisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam berpikir dan berperilaku. Untuk menciptakan interaksi yang baik dan harmonis diperlukan kemampuan berperilaku asertif. Apabila mahasiswa mampu berperilaku asertif, maka interaksi sosialnya dan pengembangan dirinya akan semakin baik. Begitupula sebaliknya, apabila mahasiswa kurang mampu dalam berperilaku asertif, interaksi sosial dan pengembangan pribadinya akan terhambat. Intraksi yang kurang baik akan mempengaruhi pembentukan karakter mahasiswa. Karena itu
perlu dilihat
seberapa mampu mahasiswa berperilaku asertif. Kalau ternyata kurang baik, perlulah dilakukan upaya-upaya untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya berperilaku asertif. Apabila mahasiswa ternyata memiliki kemampuan berperilaku asertif yang baik, kemampuan itu perlu terus dipelihara dan dikembangkan, asertivitas.
agar
kelak
mampu
memberikan
pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode suvei. Menurut Sugiyono (2013: 56)
penelitian deskriptif dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 terhadap perilaku asertifnya. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilakukan pada
mahasiswa
Program
Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2014. Pengisian kuesioner dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014. Semua anggota populasi menjadi subjek penelitian, yang berjumlah 62 orang (kelas A 32 orang dan Kelas B 30 orang). Karena itu penelitian ini termasuk penelitian populasi. Peneliti memilih mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 sebagai subjek penelitian dengan beberapa pertimbangan, yaitu: Pertama, belum ada yang meneliti tentang perilaku asertif mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014. Kedua, mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 harus menyadari seberapa tinggi kemampuanya dalam berperilaku asertif. Hal tersebut sejalan
dengan
kompetensi
konselor
yang
berkaitan
dengan
kompetensi kepribadian koselor yang jujur. Ketiga, sebagai calon guru BK atau konselor harus mampu berperilaku asertif dan perlu mampu memberikan pelatihan asertivitas. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini tunggal, yaitu persepsi mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 tentang kemampuannya berperilaku asertif. E. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan kuesioner langsung tertutup. Artinya, responden menjawab pernyataan yang alternatif jawabannya sudah disediakan dalam lembar kuesioner dengan memberikan tanda centang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
() pada kolom alternatif jawaban yang dianggap tepat. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner kemampuan berperilaku asertif mahasiswa. Kuesioner yang disusun penelitian mengacu pada prinsipprinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134). Dalam skala Likert terdapat 5 alternatif jawaban, tetapi dalam kuesioner ini hanya digunakan 4 alternatif jawaban agar responden lebih jelas dalam menyatakan jawabannya, dan tidak cenderung memilih alternatif jawaban yang tengah (netral). Pernyataan yang terdapat dalam instrumen perilaku asertif ini terdiri dari pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Pernyataan positif (favourable) adalah pernyataan yang mengungkap adanya kemampuan berperilaku asertif yang baik. Sedangkan pernyataan negatif (unfavourable) adalah pernyataan yang menunjukkan kurangnya atau tidak adanya kemampuan berperilaku asertif. Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangan Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS),
dan Tidak
Sesuai (KS). Norma skoring yang dikenakan dalam pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut: untuk pernyataan favourable skor yang diberikan untuk jawaban SS adalah 4, S adalah 3, KS adalah 2, dan TS adalah 1. Sebaliknya, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
pernyataan unfavourable skor yang diberikan untuk jawaban SS adalah 1, S adalah 2, KS adalah 3, dan TS adalah 4. Setelah kuesioner perilaku asertif selesai, peneliti menguji cobanya. Kisi-kisi intrumen penelitian disajikan dalam tabel 2. Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta No 1.
2.
Aspek Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia Berindak menurut kepentingan kita sendiri
Indikator a. Menempatkan kedua belah pihak secara setara b. Dapat menerima kekurangan dirisendiri a. Mampu membuat tujuan bagi dirinya sendiri b. Berani memulai hubungan lebih dahulu dengan orang lain
3.
4.
Membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nayaman
a. Berani berkata tidak b. Berani menanggapi kritikan atau amarah dengan tegas a. Dapat mengugkap perasaan negatif b. Berani mengungkap kebutuhan dan keinginannya
5.
Menerapkan hak-hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain
a. Bersedia memberi bantuan kepada orang lain b. Berperilaku menyenangkan terhadap orang lain JUMLAH
Item
Jumlah
(+) 1, 3, 5
(-) 2, 4, 6
8, 9, 11
7, 10, 12, 13 16
9
20, 23, 25
8
30, 33
6
34, 37, 38 44, 45
5
47, 48, 51
6
52, 53
54
3
55, 56, 57, 59, 61, 62
58, 60
8
14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27 28, 29, 31, 32 35, 36, 39, 40, 41, 42, 43 46, 49, 50
62
6
6
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
F. Validitas Dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Validitas menurut Azwar (2012: 131) yaitu ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional atau lewat expert judgement (Azwar, 2012: 42). Untuk validitas isi peneliti menggunakan uji pakar yang dilakukan oleh dosen pembimbing saat bimbingan. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis validitas item-item tersebut adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil validitas dari item-item kuesioner perilaku asertif dilampirakn pada lampiran 1.
Adapun rumus
teknik korelasi product moment adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010: 171):
𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌− (∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 }{𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2 }
Keterangan rumus: 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Korelasi produk moment N
= Jumlah responden
X
= Skor Variabel (jawaban responden)
Y
= Skor total variabel (jawaban responden)
Keputusan ditetapkan dengan nilai koefisien korelasi item dengan total item minimal sama dengan 0,30. Apabila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
koefisien item kurang dari 0,30 maka item tersebut dinyatakan gugur. Dalam tabel 3, disajikan rincian item yang valid dan tidak tidak valid.
Tabel 3 Rincian Item Valid Dan Tidak Valid Dari Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No
Aspek
Item Valid
1.
Memperomosikan kesetaraan dalam hubungan manusia Bertindak menurut kepentingan kita sendiri
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
2.
3.
4.
5.
Membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semstinya Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman Menerapkan hak-hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain Jumlah
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 61 56 item
Item Tidak Valid 13
14, 26
37
39, 40,
6 item
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan
hasil
ukur
yang
terpercaya,
disebut
sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
pengukuran yang reliabel (Azwar, 2012: 111). Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan pendekatan koefisien Alpha Crombach (a), dengan rumus sebagai berikut: R11 = [
∑ 𝜎2𝑏 𝑘 ] [1 − ] 𝑘−1 𝜎2𝑡
Keterangan rumus: R11
= Koefisien reliabilitas instrumen
K
= Jumlah butir pernyataan
∑ 𝜎 2 𝑏 = Jumlah varians butir 𝜎2𝑡
= Varians total Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford
(Masidjo, 2006). Kriteria Guilford dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,9-1,00 Sangat Tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup Tinggi 0,21-0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat Rendah Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas kuesioner yaitu 0.931.
yang digunakan sangat tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
G. Teknik Analisis Data Sugiyono (2013: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data
berdasarkan
variabel
dari
seluruh
responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Langkah-langkah teknik data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Skor Penentuan skor dilakukan dengan mengacu pada pedoman skoring yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melihat sifat pernyataan favorable dan unfavorable dan memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan jawaban yang diberikan responden. Setelah itu peneliti memasukan hasil tersebut pada tabel data dan menghitung total jumlah skor item serta jumlah skor subjek. 2. Menentukan Kategori Azwar (2014: 106) mengatakan bahwa kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang terpisah berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang dan menurut suatu kontinuum. Kontinuum jenjang skor perilaku asertif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari sangat tinggi sampai dengan sangat rendah. Norma kategorisasi mengacu pada norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar yang dapat dilihat pada tabel 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Tabel 5 Norma Kategorisasi Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Normal/Kriteria Skor +1,5σ < μ +0,5σ < μ ≤ +1,5σ -0,5σ < μ ≤ 0,5σ -1,5σ < μ ≤ -0,5σ μ ≤ -1,5σ
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Keterangan: σ (standar deviasi)
: Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi standar
Xi
: Skor item
𝑋̅
: Mean rata-rata
𝑁
: Jumlah
3. Membuat data hasil penskoran dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. 4. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner dengan menggunakan program SPSS 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL Bab ini memuat hasil penelitian, pembahasan, dan usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. A. Persepsi
Mahasiswa
Program
Studi
Bimbingan
Dan
Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan Tahun 2014 Terhadap Perilaku Asertifnya Tujuan pertama penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan Tahun 2014 mengenai perilaku asertifnya. Dengan mengikuti norma kategorisasi yang dikemukakan pada tabel 5, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Skor maksimum teoritik : 56 x4
= 224
Skor minimum teoritik
: 56 x 1
= 55
Luas jarak
: 56-224
= 168
Standar deviasi ((σ/sd)
: (56-168): 6 = 28
μ (mean teoritik)
: (224 + 56) : 2= 140
Berdasarkan data penelitian tentang perilaku asertif yang dianalisis dengan teknik kategorisasi model distribusi normal, tingkat kemampuan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
angkatan tahun 2014 dalam berperilaku asertif menurut persepsinya adalah seperti yang ditampilkan dalam tabel 6 ini. Tabel 6 Kategorisasi Kemampuan Mahasisiwa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan Tahun 2014 dalam Berperilaku Asertif Kategorisasi Persentase Rentang Skor Kemampuan Subjek % Berperilaku Asertif > 182 Sangat Tinggi 16 25.8% 154 – 182 Tinggi 38 61.3% 126 – 153 Sedang 8 12.9% 98- 125 Rendah 0 0% <98 Sangat Rendah 0 0% Berdasarkan tabel 6 tampak bahwa: 1. Ada 16 mahasiswa (25,8%) yang kemampuannya berperilaku asertif sangat tinggi. 2. Ada 38 mahasiswa (61,3%) yang kemampuannya berperilaku asertif tinggi. 3. Ada 8 mahasiswa (12,9%) yang kemampuannya berperilaku asertif sedang. 4. Ada 0 mahasiswa (0%) yang kemampuannya berperilaku asertif rendah. 5. Ada 0 mahasiswa (0%) yang kemampuannya berperilaku asertif sangat rendah. Berdasarkan tabel 6 peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan dari sebagian besar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 untuk berperilaku asertif termasuk tinggi. Hasil perhitungan data skor butir-butir perilaku asertif disajikan pada tabel 7. Tabel 7 Kategorisasi Skor Item Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Normal/Kriteria Skor +1,5σ < μ
Rentang Skor > 187
Kategori Sangat Tinggi
+0,5σ < μ ≤ +1,5σ
165 – 186
Tinggi
-0,5σ < μ ≤ 0,5σ
144– 164
Sedang
-1,5σ < μ ≤ -0,5σ
123- 143
Rendah
μ ≤ -1,5σ
<123
Sangat Rendah
Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 8 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Skor maksimum teoritik : 62 x 4
= 248
Skor minimum teoritik
: 62 x 1
= 62
Luas jarak
: 62-248
= 186
Standar deviasi ((σ/sd)
: (62-248): 6 = 31
μ (mean teoritik)
: (248+ 62): 2 = 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 8 Item-Item Pernyataan Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Yang Tergolong Rendah No No Aspek Pernyataan Item 1. Mempromosikan kesetaraan dalam Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang 1 hubungan adalah kompeten dan patut dipercayai manusia 2. Berindak menurut Saya cenderung diam ketika saya bertemu 20 dengan orang yang baru saya jumpai kepentingan kita sendiri Saya sungkan memulai pembicaraan dengan 21 orang yang baru saya jumpai 3. Membela diri Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalansendiri tanpa jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas 30 kecemasan yang karena saya takut dijauhi oleh mereka tidak semestinya 4. Mengekspresikan perasaan dengan Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya jujur dan 41 dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak nayaman memenuhi kebutuhan saya itu 5.
Menerapkan hakhak pribadi kita tanpa menyangkali hakhak orang lain
B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 memiliki kemampuan berperilaku asertif
yang
tinggi. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan peneliti sebelum melakukan penelitian bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 rendah. Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi sehingga dugaan peneliti terlalu berfikir negatif terhadap perilaku asertif mahasiswa dan salah menduga. Boleh jadi sebagian besar subjek ingin memberikan jawaban yang menyenangkan dan ingin memperlihatkan segi dirinya yang baik. Boleh jadi responden sudah mampu berperilaku asertif. Untuk
membatasi
pembahasan
dan
untuk
menghindari
pengulangan yang tidak perlu, peneliti menggolongkan hasil-hasil penelitian menjadi 2 yaitu: kemampuan asertif mahasiswa tinggi (yang sangat tinggi dan tinggi disatukan menjadi tinggi) dan kemampuan asertif kurang tinggi (yang sedang ditafsirkan peneliti sebagai kurang tinggi karena ideal sebenarnya sangat tinggi). Sudah disimpulkan di depan bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 dalam berperilaku asertif tinggi (87,1%). Hal ini dapat terbentuk dengan sangat baik karena lingkungan kampus memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk berperilaku. Pada kategori ini seseorang dengan sangat baik memahami, merasakan, meyakini, menanamkan dalam dirinya, dan mengaplikasikan bentuk perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Cawood (1997) perilaku asertif yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan, penolakan secara langsung, jujur,
dan tegas serta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
mendengarkan dan menerima kritikan atau saran yang membangun. Adalah ideal jika mahasiswa dapat berperilaku asertif. Apabila mahasiswa dapat berperilaku asertif dan bereaksi secara tepat terhadap berbagai situasi yang muncul, maka mahasiswa akan lancar dalam menjalani hidupnya. Bagi mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi suatu masalah tidak harus diakhiri dengan stress melainkan selalu diupayakan solusi yang tepat. Tingginya perilaku asertif mahasiswa disebabkan oleh dua faktor. Pertama, kepercayaan diri mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga ia mampu menunjukkan dirinya tanpa merasa cemas. Mahasiswa yang percaya diri dengan mudah mengungkapkan pendapat dan kebutuhannya kepada orang lain secara terbuka dan apa adanya. Kedua, pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua akan mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila pola asuh yang diberikan membebaskan anak untuk berpendapat dan membebaskan anak untuk memilih. Maka secara langsung akan membentuk anak yang terbuka dalam berpendapat dan dapat secara tegas memilih atau memutuskan sesuatu yang berkenaan dengan hidupnya. Mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi perlu dijaga dan terus dikembangkan agar mereka bisa berperilaku sangat asertif serta mereka terhindar dari perilaku agresif maupun non-asertif. Adapun manfaat bila mahasiswa berperilaku asertif yaitu memahami diri sendiri, hidup dalam masa dkini, memenuhi kebutuhan pokok, pribadi yang menarik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
bertambahnya harga diri, membuka jalan bagi oran lain serta mencegah keretakan hubungan (Adams dan Lezn, 1995: 23-33). Mahasiswa yang mempunyai tingkat perilaku asertif yang rendah (12%), menandakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari memiliki perilaku yang mengarah pada perilaku agresif atau non-asertif. Mahasiswa yang tergolong ketegori rendah perlu mendapatkan bimbingan, pengertahuan yang lebih mendalam mengenai perilaku asertif. Sehingga mereka akan terbiasa berperilaku asertif bukan agresif ataupun non-asertif. Berperilaku asertif akan membantu mahasiswa berelasi dengan baik serta mereka akan diterima dalam lingkungan masyarakat. Penyebab mahasiswa memiliki perilaku asertif yang tergolong dalam rendah dikarenakan mereka belum mengerti tentang asertif, adanya kebudayaan tentang mengungkapkan apa yang kita rasakan adalah hal yang tabu, egois, kurang percaya diri, keyakinan dalam hidup tentang menerima dan sabar. Keyakinan yang hampir semua orang menganutnya ialah jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Yang artinya adalah jika orang lain menyakiti perasaan kita, maka kita jangan membalas dengan menyakiti perasaannya. Kemungkinan juga mahasiswa takut untuk mengungkapkan perasaannya. Untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannnya dalam berperilaku asertif, peneliti memberikan usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berperilaku asertif mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan item-item kuesioner yang teridentifikasi pada tabel 8 menunjukkan rendahnya perilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014. Maka peneliti mengusulkan topik -topik bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kemampuan berperilaku asertif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 disajikan pada tabel 9 pada lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk berbagai pihak. Kesimpulan yang disajikan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kelemahan penelitian. Saran yang diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak yang terkait dan usulan untuk penelitian lain. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada mahasiswa yang kemampuan berperilaku asertifnya rendah dan sangat rendah. Sebagaian besar mahasiswa tergolong baik kemampuan perilaku asertifnya. Dengan kata lain mahasiswa sudah mampu berperilaku asertif dengan baik. 2. Teridentifikasi 5 item yang berada dalam ketegori cukup tinggi hingga sedang. Kelima butir item perilaku asertif yang teridentifikasi dalam kategori tinggi hingga sedang dijadikan dasar penyusunan usulan topik program peningkatan kemampun berperilaku asertif pada mahasiswa. B. Keterbatasan Penelitian 1. Peneliti sadari bahwa kuesioner yang digunaka masih jauh dari sempurna; bahasa yang digunakan nampaknya masih sulit untuk
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
dipahami sehingga perlu berulang-ulang membaca agar dapat memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang disajikan. 2. Ada kemungkinan subjek kurang serius dalam pengisian kuesioner karena subjek mungkin pernah mengisi dan sering mengisi kuesioner seperti yang digunakan dalam penelitian ini. 3. Kuesioner hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, tidak melakukan expert judgement dengan ahli bahasa, ahli pendidikan, dll. 4. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, karena keterbatasan waktu penelitian. C. Saran Berikut beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sesuai hasil penelitian: 1. Prodi BK USD Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa mahasiswa yang masuk dalam kategori sedang. Untuk itu perlu sebaiknya Prodi BK USD lebih peka terhadap kebutuhan mahasiswanya. Prodi BK USD dapat memberikan layanan bimbingan atau mengadakan pembinaan atau pertemuan rutin agar memberikan kesempatan pada mahasiswa mengembangkan
dirinya.
Mengadakan
evaluasi
rutin
dengan
mahasiswa agar mahasisiwa dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
2. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Para mahasiswa ada baiknya senantiasa belajar mengembangkan kemampuan dan memelihara kemampuan berperilaku asertifnya. Mahasiswa dapat belajar membiasakan diri berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain, membiasakan diri untuk mampu berperilaku asertif dengan menyampaikan perasaan dan apa yang diinginkan tanpa melanggar hak orang lain. Selain itu juga, mempunyai niat yang tinggi untuk belajar berpendapat di depan umum. 3. Peneliti sendiri Peneliti sendiri sebaiknya semakin memahami unsur-unsur perilaku asertif dan memperluas pengetahuannya mengenai alat yang digunakan agar lebih mengungkap persepsi subjek mengenai hal yang ingin diungkap. 4. Peneliti Lain Sebaiknya peneliti lebih dapat mengembangkan Kuesioner perilaku asertif yang lebih banyak mengungkapkan perilaku asertif dan hendaknya dilakukan beberapa kali uji coba agar memenuhi persyaratan penggunaan teknik uji coba terpakai untuk uji reliabilitas. Peneliti lain juga diharapkan memperhatikan tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan saat penelitian, karena hal itu akan menentukan hasil penelitian. Serta memperbaiki tata bahasa penulisan agar mudah dipahami oleh subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
DAFTAR PUSTAKA Adams, Linda dan Elinor Lenz. 1995. Be Your Best - Jadilah Diri Anda Sendiri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Alberti, Robert dan Micheal, Emmons. 2002. Your Perfect Right – Panduan Praktis Hidup Lebih Ekspresif dan Jujur Terhadap Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputindo Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar _______________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rinika Cipta Cawood, Diana.1997. Manajer yang Asertif: Terampil Mengelola Orang dan Efektif dalam Komunikasi. Bern Hidayat (Pen). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Tim Penyusun Kamus Hariyanti. 2001. Studi Tentang Asertivitas Para Mahasiswa Akademi Keperawatan St. Vincentius a Paulo Tahun Ajaran 2001/2002. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Hia Riati. 2004. Deskripsi Asertivitas Para Suster Yunior dan Medior Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih Dari Maria Bunda Berbelaskasih (SCMM) di Sumatera Utara Provinsi Indonesia Tahun 2004. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Hurlock., Elisabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Limasale, L.A.C. 2014. Sikap asertif siswa SMP kelas 1 sawangan T.A 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Masidjo, I. 2006. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Setyafi. 2009. Assertive Training (dalam www.setyafi.multipy.com diunduh pada hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB) Sudrajat, Akhmad. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008. (dalam www.akhmadsudrajat.com diunduh pada hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB) Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Ubaedy, An. 2008. Interpersonal Skill: Bagaimana Anda Membangun, Mempertahankan, dan Mengatasi Konflik Hubungan. Jakarta: Bee Media Indonesia. Walgito, Bimo. 2006. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif TABEL 10 KISI-KISI BESAR PERILAKU ASERTIF
Perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain, seperti yang tampak dalam jawaban terhadap kuesioner yang digunakan. Definisi Oprasional:
Aspek Indikator Item A. Mempromosikan 1. Menempatkan kedua belah 1) Saya mengangsumsikan bahwa kesetaraan dalam pihak secara setara kebanyakan orang adalah kompeten hubungan manusia a) Mau menerima dan patut dipercayai kekurangan orang lain 2) Saya sukar berteman dengan orang b) Mau menerima yang berasal dari luar daerah saya (-) kelebihan orang lain 3) Saya dapat menerima dan menghargai kekurangan orang lain 4) Saya merasa iri ketika teman saya mendapatkan nilai yang lebih baik dari saya (-) 5) Saya merasa bahagia dan mengucapkan selamat kepada teman yang mendapat nilai bagus 6) Saya merasa rendah diri ketika ada teman yang lebih pandai dari saya (-) 2. Dapat menerima 1) Saat saya melakukan kesalahan, saya kekurangan diri sendiri merasa berat untuk mengakuinya dan a) Berani mengakui meminta maaf kepada orang yang kesalahan bersangkutan(-) b) Bersedia untuk belajar 2) Saya berani bertanggung jawab atas dari sebuah kegagalan kesalahan yang sudah saya perbuat 3) Bagi saya kegagalan adalah jalan untuk semakin baik kedepannya 4) Saya kurang menghargai diri saya sebagai seorang pribadi yang unik (-) 5) Apabila saya mengalami sebuah kegagalan, saya akan terus mencoba sampai saya bisa melakukannya dengan baik 6) Saat gagal melakukan sebuah tugas, saya mudah menyerah (-) 7) Saya mudah menduga bahwa perasaan yang tidak enak yang saya alami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
adalah akibat dari perilaku orang lain (-) B. Bertindak menurut kepentingan kita sendiri
1. Mampu membuat tujuan bagi dirinya sendiri a) Dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri b) Berusaha meraih tujuannya
C. Membela diri sendiri tanpa kecemasaan yang tidak semestinya
1. Berani berkata tidak a. Mampu menolak ajakan yang tidak sesuai dengan nilai hidup b. Berani mempertahankan pendapatnya
D. Mengekspresikan perasaan dengan jujur
1) Saya tahu hal yang harus saya utamakan untuk mencapai tujuan saya 2) Saya menentukan sendiri jurusan/program studi yang sesuai dengan cita-cita saya 3) Dalam mengambil keputusan, saya sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain (-) 4) Saya dapat membuat keputusan sesudah mengadakan berbagai pertimbangan 5) Saya menggunakan waktu dengan baik untuk mencapai cita-cita saya 6) Saya membuat tujuan yang jelas dan realistis untuk saya capai
1) Saya berani berkata “tidak” saat teman mengajak saya melakukan sesuatu yang tidak sesuai/sejalan dengan nilai hidup yang saya miliki 2) Ketika ada orang yang meminta saya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya, saya mudah mengatakan “tidak ” tanpa perasaan bersalah atau cemas. 3) Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh mereka (-) 4) Saya berusaha mempertahankan pendapat saya dengan menjelaskan alasan saya 5) Saya berani mempertahankan pendapat saya yang benar walaupun orang lain kurang setuju 6) Saat diskusi saya cenderung mengikuti pendapat orang lain karena saya tidak suka berdebat (-) 1. Dapat mengungkapkan 1) Saya berani mengungkapkan pada perasaan negatif orang lain bahwa saya takut atau a. Berani mengakui cemas perasaan takut atau 2) Saya cenderung menyembunyikan cemas perasaan cemas yang sedang saya b. Dapat mengungkapkan alami karena saya takut dianggap perasaan marah lemah (-) 3) Sewaktu mengekspersikan kemarahan, saya melakukannya tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
4)
5)
6)
7)
2. Berani mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya a. Dapat menyampaikan kebutuhannya b. Berani mempertahankan keinginannya
E. Menerapkan hakhak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain
menyalahkan orang lain karena membuat saya marah. Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan saya itu Saya memberitahukan kepada orang lain bila perilaku mereka menimbulkan masalah bagi saya Sewaktu saya mengalami perasaan yang kuat (marah, prustrasi, kecewa dan sebagainya) saya dengan mudah mengungkapkannya dengan kata-kata kasar (-) Saya sulit mengungkapkan kepada orang lain kalau prilakunya menimbulkan masalah bagi saya (-)
1) Ketika saya membutuhkan sesuatu, saya akan langsung menyampaikan kepada orang lain 2) Saya cendrung diam saat disikusi, meskipun ada hal yang mengganjal di hati saya (-) 3) Saya malu bertanya kepada dosen atau teman, apabila ada materi perkuliahan yang belum saya mengerti (-) 4) Apabila saya tidak setuju dengan pendapat yang muncul dalam sebuah diskusi, saya dapat bertahan pada pendapat saya sendiri tanpa merasa tidak enak 5) Saya mudah menjelaskan pada orang lain latar belakang dari keinginan saya 6) Saya kurang berani mempertahankan pendapat saya dihadapan orang lain karena takut ditertawakan (-) 1. Bersedia memberi bantuan 1) Apabila ada orang yang meminta kepada orang lain bantuan pada saya, saya akan a. Mau memberi bantuan membantunya dengan ikhlas 2) Saya bersedia menawarkan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan 3) Saya hanya diam saja ketika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan memahami materi perkuliahan (-) 2. Berperilaku 1) Saya memberikan kesempatan pada menyenangkan terhadap orang lain untuk mengungkapkan isi orang lain hatinya a. Menghargai perasaan 2) Saya berusaha menjaga rahasia teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
orang lain b. Menghargai pendapat orang lain
3)
4) 5)
6)
7)
8)
yang dipercayakan kepada saya Ketika orang lain yang mengutarakan perasaanya, saya membiarkan dia bercerita sampai selesai baru saya menanggapinya Saya cenderung memaksa orang lain untuk mengikuti kemauan saya (-) Saya mau mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh perhatian walaupun bertentangan dengan keinginan saya Saya suka mengalihkan pembicaraan kalau saya merasa bosan dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung (-) Sewaktu mendiskusikan keyakinan saya, saya melakukannya tanpa menganggap bahwa pendapat orang lain salah, bodoh dan irasional Saya mendengarkan orang yang sedang berbicara dengan penuh perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Lampiran 2 Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa
KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA
Oleh: Megawati NIM: 121114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA A. Pengantar Teman-teman yang saya hormati, pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini yang dimaksudkan untuk mengetahui pengalaman Anda dalam berinteraksi dengan orang lain. Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh sesuai dengan pengalaman Anda. Oleh karena itu, dimohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Untuk menjaga kerahasian, teman-teman tidak perlu mencantumkan nama. Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih. B. Petunjuk Pengisian 1. Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai pengalaman Anda dalam berinteraksi dengan orang lain. Seberapa sesuai maksud pernyataan dengan pengalaman Anda? Berilah tanda centang () pada kolom alternatif jawaban yang sesuai bagimu. Alternatif jawaban adalah: Sangat Sesuai (SS) :Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan seharihari Sesuai (S) :Hal ini sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan seharihari Kurang Sesuai (KS) :Hal ini kurang sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari Tidak Sesuai (TS) :Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan seharihari 2. Periksalah kembali jawaban Anda dengan teliti, sehingga tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Selamat mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai Alternatif jawaban Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan No berikut dengan pengalaman Anda? SS S KS TS 1. Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang adalah kompeten dan patut dipercayai 2. Saya sukar berteman dengan orang yang berasal dari luar daerah saya 3. Saya dapat menerima dan menghargai kekurangan orang lain 4. Saya merasa iri ketika teman saya mendapatkan nilai yang lebih baik dari saya 5. Saya merasa bahagia dan mengucapkan selamat kepada teman yang mendapat nilai bagus 6. Saya merasa rendah diri ketika ada teman yang lebih pandai dari saya 7. Saat saya melakukan kesalahan, saya merasa berat untuk mengakuinya dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan 8. Saya berani bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah saya perbuat 9. Bagi saya kegagalan adalah jalan untuk semakin baik kedepannya 10. Saya kurang menghargai diri saya sebagai seorang pribadi yang unik 11. Apabila saya mengalami sebuah kegagalan, saya akan terus mencoba sampai saya bisa melakukannya dengan baik 12. Saat gagal melakukan tugas, saya mudah menyerah 13. Saya mudah menduga bahwa perasaan yang tidak enak yang saya alami adalah akibat dari perilaku orang lain 14. Saya tahu hal yang harus saya utamakan untuk mencapai tujuan saya 15. Saya menentukan sendiri jurusan/program studi yang sesuai dengan cita-cita saya 16. Dalam mengambil keputusan, saya sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain 17. Saya dapat membuat keputusan sesudah mengadakan berbagai pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
SS: Sangat Sesuai No 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
27. 28.
29.
30.
31. 32. 33.
SS: Sesuai
KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan berikut dengan pengalaman Anda? Saya menggunakan waktu dengan baik untuk mencapai citacita saya Saya membuat tujuan yang jelas dan realistis untuk saya capai Saya cenderung diam ketika saya bertemu dengan orang yang baru saya jumpai Saya berani menyapa orang yang lebih tua dari saya Saya sungkan memulai pembicaraan dengan orang yang baru saya kenal Saya enggan menyapa teman yang sudah melukai perasaan saya Saya meminta orang lain mengerjakan sesuatu tanpa merasa bersalah atau rasa cemas Apabila orang lain menolak permintaan saya, saya akan merasa tersinggung Ketika saya tidak berhasil menemukan informasi yang saya butuhkan mengenai suatu hal, saya akan meminta bantuan kepada orang lain Saya berani meminta bantuan pada orang lain jika itu penting bagi saya Saya berani berkata “tidak” saat teman mengajak saya melakukan sesuatu yang tidak sesuai/sejalan dengan nilai hidup yang saya miliki Ketika ada orang yang meminta saya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya, saya mudah mengatakan “tidak ” tanpa perasaan bersalah atau cemas Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh mereka Saya berusaha mempertahankan pendapat saya dengan menjelaskan alasan saya Saya berani mempertahankan pendapat saya yang benar walaupun orang lain kurang setuju Saat diskusi saya cenderung mengikuti pendapat orang lain karena saya tidak suka berdebat
Alternatif jawaban SS
S
KS
TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai Alternatif jawaban Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan No berikut dengan pengalaman Anda? SS S KS TS 34. Saya cenderung berfikir negatif kalau saya dikritik oleh orang lain 35. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberi masukan melalui kritiknya 36. Saya percaya bahwa kritik orang lain dapat berguna bagi saya 37. Ketika mendapatkan kritikan saya cenderung langsung menolak kritikan yang bersangkutan 38. Saya merasa jengkel jika ada yang mengkritik saya 39. Saya berani mengungkapkan pada orang lain bahwa saya takut atau cemas 40. Saya cenderung menyembunyikan perasaan cemas yang sedang saya alami karena saya takut dianggap lemah 41. Sewaktu mengekspersikan kemarahan, saya melakukannya tanpa menyalahkan orang lain karena membuat saya marah 42. Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan saya itu 43. Saya memberitahukan kepada orang lain bila perilaku mereka menimbulkan masalah bagi saya 44. Sewaktu saya mengalami perasaan yang kuat (marah, prustrasi, kecewa dan sebagainya) saya dengan mudah mengungkapkannya dengan kata-kata kasar 45. Saya sulit mengungkapkan kepada orang lain kalau prilakunya menimbulkan masalah bagi saya 46. Ketika saya membutuhkan sesuatu, saya akan langsung menyampaikan kepada orang lain 47. Saya cendrung diam saat disikusi, meskipun ada hal yang mengganjal di hati saya 48. Saya malu bertanya kepada dosen atau teman, apabila ada materi perkuliahan yang belum saya mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
SS: Sangat Sesuai No 49.
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57.
58. 59. 60. 61.
SS: Sesuai
KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan berikut dengan pengalaman Anda? Apabila saya tidak setuju dengan pendapat yang muncul dalam sebuah diskusi, saya dapat bertahan pada pendapat saya sendiri tanpa merasa tidak enak Saya mudah menjelaskan pada orang lain latar belakang dari keinginan saya Saya kurang berani mempertahankan pendapat saya dihadapan orang lain karena takut ditertawakan Apabila ada orang yang meminta bantuan pada saya, saya akan membantunya dengan ikhlas Saya bersedia menawarkan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan Saya hanya diam saja ketika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan memahami materi perkuliahan Saya memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengungkapkan isi hatinya Saya berusaha menjaga rahasia teman yang dipercayakan kepada saya Ketika orang lain yang mengutarakan perasaanya, saya membiarkan dia bercerita sampai selesai baru saya menanggapinya Saya cenderung memaksa orang lain untuk mengikuti kemauan saya Saya mau mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh perhatian walaupun bertentangan dengan keinginan saya Saya suka mengalihkan pembicaraan kalau saya merasa bosan dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung Sewaktu mendiskusikan keyakinan saya, saya melakukannya tanpa menganggap bahwa pendapat orang lain salah, bodoh dan irasional Saya mendengarkan orang yang sedang berbicara dengan
62.
penuh perhatian
Alternatif jawaban SS S KS TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Lampiran 3. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial Tabel 9 Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Diusulkan Untuk Mengembangkan Dan Meningkatkan Kemampuan Berperilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata DharmaYogyakarta No
Pernyataan Item
1
Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang adalah kompeten dan patut dipercayai (item no 1)
Topik Bimbingan
Semua orang setara
2
3
Saya cenderung diam ketika saya bertemu dengan orang yang baru saya jumpai (item no 20)
Bidang Bimbingan
Pribadisosial
Proaktif
Pribadisosial
Keberanian
Pribadisosial
Saya berani meminta bantuan pada orang lain jika itu penting bagi saya (item no 27)
Tujuan
Mahasiswa mampu menunjukk an kesetaraan dalam hubungan
Mahasiswa memiliki keberanian untuk memulai pembicaraa n Mahasiswa memiliki keberanian untuk bertindak menurut kepentinga nnya sendiri
Materi
Kegiatan
Sumber
Mengharga i orang lain
Experiential learning, sharing, refleksi
Alberti, Robert & Emmons 2002. Your Perfect Right – Panduan Praktis Hidup Lebih Ekspresif dab Jujur Terhadap Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputind o
Berani memulai permbicara an
Experiential learning, sharing, refleksi
Your Perfect Right
Saya berani meminta tolong
Experiential learning, sharing, refleksi
Your Perfect Right
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
No
Pernyataan Item
4
Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh mereka (item no 30) Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan saya itu (item no 41)
5
Topik Bimbingan
Menolak Permintaan
Kesadaran
Bidang Bimbingan
Tujuan
Materi
Kegiatan
Sumber
Pribadisosial
Mahasiswa memiliki keberanian untuk berkata tidak
Penolakan dengan baik
Experiential learning, sharing, refleksi
Your Perfect Right
Pribadisosial
Mahasiswa semakin berani mengungka pkan pikirannya melalui pendaptnya dan dapat mempertah ankannya dengan baik
Your Perfect Right t
Saya tahu kebutuhan saya
Experiential learning, sharing, refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas 1. ASPEK 1 No Item
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item 6
Item 7
Item 8
Item 9
Item 10
Item 11
Item 12
Item 13
Parameters
Hasil Hitung
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.560**
Keputusan
,001 30 .754**
Valid
,000 30 .480**
Valid
,007 30 .433*
Valid
,017 30 .683**
Valid
,000 30 .727**
Valid
,000 30 .639**
Valid
,000 30 .704**
Valid
,000 30 .407*
Valid
,026 30 .375*
Valid
,041 30 .543**
Valid
,002 30 .382*
Valid
,038 30 ,047
Valid
,804 30
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
2. ASPEK 2 No Item
Item 14
Item 15
Item 16
Item 17
Item 18
Item 19
Item 20
Item 21
Item 22
Item 23
Item 24
Item 25
Parameters Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Hasil Hitung ,240
Keputusan
,201 30 .560**
Tidak Valid
,001 30 .754**
Valid
,000 30 .480**
Valid
,007 30 .433*
Valid
,017 30 .774**
Valid
,000 30 .727**
Valid
,000 30 .639**
Valid
,000 30 .704**
Valid
,000 30 .474**
Valid
,008 30 .375*
Valid
,041 30 .543**
Valid
,002 30
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Item 26
Item 27
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
-,168 ,376 30 ,366
Tidak Valid
,056 30
Valid
3. ASPEK 3 No Item
Item 28
Item 29
Item 30
Item 31
Item 32
Item 33
Item 34
Item 35
Item 36
Item 37
Item 38
Parameters Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Hasil Hitung .560**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.480**
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,000 30 .727**
Valid
,000 30 .639**
Valid
,000 30 .704**
Valid
,000 30 .474**
Valid
,008 30 -,032
Valid
,865 30 .393*
Tidak Valid
,032 30
Valid
,001 30 .754**
Keputusan Valid
Valid
,000 30 Valid
,007 30 .433* Valid ,017 30 .774**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
4. ASPEK 4 No Item
Item 39
Item 40
Item 41
Item 42
Item 43
Item 44
Item 45
Item 46
Item 47
Item 48
Item 49
Item 50
Item 51
Parameters Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Hasil Hitung -,033
Keputusan
,864 30 -,235
Tidak Valid
,212 30 .560**
Tidak Valid
,001 30 .754**
Valid
,000 30
Valid
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.480** ,007 30 ,312
Valid
,093 30 .774**
Valid
,000 30 .636**
Valid
,000 30 .639**
Valid
,000 30 .704**
Valid
,000 30 .407*
Valid
,026 30 .375*
Valid
,041 30 .543**
Valid
,002 30
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
5. ASPEK 5 No Item
Item 52
Item 53
Item 54
Item 55
Item 56
Item 57
Item 58
Item 59
Item 60
Item 61
Item 62
Parameters Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Hasil Hitung .521**
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .433*
Keputusan
,003 30 .754**
Valid
,000 30 .480**
Valid
,007
Valid
,017 30 .774**
Valid
,000 30 .727**
Valid
,000 30 .639**
Valid
,000 30 .704**
Valid
,000 30 .474**
Valid
,008 30 .375*
Valid
,041 30 .543**
Valid
,002 30
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
2
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
6
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
7
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
8
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
9
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
3
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
3
10
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
11
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
12
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
13
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
14
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
15
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
16
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
17
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
18
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
19
3
3
1
3
2
3
2
3
1
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
3
2
3
1
3
3
20
3
2
2
3
3
4
4
2
2
3
3
2
2
4
3
2
2
3
3
4
4
2
2
3
3
21
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
22
4
4
4
4
3
3
3
3
2
1
2
2
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
2
1
2
23
3
3
3
3
3
1
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
2
3
24
3
3
4
4
2
3
2
2
1
2
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
2
2
1
2
3
25
3
3
3
3
2
2
2
2
1
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
1
4
4
26
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
27
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
28
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
29
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
30
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
31
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
32
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
2
4
2
4
2
4
3
3
4
3
3
2
33
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
34
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
2
35
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
3
4
3
36
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
4
37
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
2
2
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
38
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
4
3
3
2
4
4
4
3
3
3
39
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
3
3
2
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
2
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
4
4
3
2
4
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
2
2
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
4
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
2
4
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
4
3
3
2
2
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
2
2
3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
2
4
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
1
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
2
1
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
1
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
4
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
1
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
2
3
1
3
3
4
3
3
3
1
3
2
3
2
3
1
3
3
3
3
1
2
4
3
2
2
3
3
4
4
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
2
2
3
3
4
2
2
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
2
1
3
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
1
2
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
1
3
3
4
4
2
3
2
2
1
2
1
3
3
3
3
4
4
2
3
2
2
1
2
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
4
2
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
3
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
4
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
2
3
2
2
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
3
2
2
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
1
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
2
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
4
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
3
3
3
2
2
4
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
2
3
3
4
2
3
2
3
2
4
4
4
4
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
1
2
4
4
3
2
1
4
4
1
2
2
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
3
4
3
2
2
4
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
1
1
2
3
3
2
2
2
4
3
3
3
3
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
4
4
3
3
3
2
2
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
2
3
3
4
2
3
2
3
3
4
4
4
3
2
3
4
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
1
2
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
2
2
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
1
3
3
3
3
4
4
2
2
3
3
4
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
2
1
2
3
3
1
2
2
2
2
3
4
2
3
2
2
1
2
3
3
2
2
2
2
1
4
4
3
4
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
2
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
1
3
3
3
3
4
4
2
2
3
3
2
4
4
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
1
2
2
2
2
3
3
4
3
2
2
1
2
3
4
1
2
2
2
1
4
4
2
3
201 210 182 239 208 181 206 181 181 207 207 188 221 196 200 199 184 174 155 176 219 186 153 162 165 173 152 172 203 215 181 178 196 208 188 183 190 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
40
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
41
2
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
1
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
42
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
2
1
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
43
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
44
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
45
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
1
3
46
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
1
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
3
47
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
48
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
49
2
2
2
4
3
4
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
3
50
2
2
2
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
2
2
4
3
4
3
3
4
4
51
2
2
3
3
3
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
2
2
4
3
1
3
3
3
3
52
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
53
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
3
2
3
3
54
3
1
2
2
2
4
4
4
3
4
4
4
3
2
1
4
3
4
4
3
3
2
3
2
3
55
2
3
2
2
1
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
4
2
2
3
4
3
4
3
4
56
2
2
2
2
1
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
3
3
3
2
4
4
4
4
57
4
3
3
2
2
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
4
3
58
2
2
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
1
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
59
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
1
3
4
3
3
4
2
2
2
60
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
4
4
3
61
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
62
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
1
3
4
2
2
2
2
3
3
4
3
3
2
4
3
4
3
3
2
4
3
3
2
2
4
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
2
4
2
3
3
3
2
2
4
4
3
2
3
2
3
1
3
3
3
2
3
1
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
4
4
3
2
3
3
4
4
2
2
3
3
3
3
3
2
4
1
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
2
4
4
3
2
2
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
2
1
2
3
3
3
2
1
3
2
4
3
2
3
3
3
2
1
4
4
4
3
1
2
3
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
1
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
1
2
3
3
2
2
1
2
1
3
3
2
3
3
2
3
2
3
4
2
2
2
2
2
3
1
4
4
2
2
2
1
4
2
4
3
2
4
4
3
2
3
2
3
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
4
3
4
2
1
2
3
1
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
4
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
1
2
3
4
3
3
4
1
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
4
3
3
3
1
4
4
2
2
2
4
2
3
3
3
3
4
3
2
4
4
2
2
3
2
3
4
4
4
2
2
2
2
4
3
3
3
4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1
2
2
3
2
2
2
2
3
4
4
2
4
4
3
3
2
1
2
3
1
2
3
3
2
3
2
2
3
2
1
3
3
4
4
3
2
2
2
1
3
3
1
2
3
1
2
3
3
2
2
2
2
3
4
2
4
3
4
3
4
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
3
3
2
3
2
4
3
4
2
1
3
2
4
3
2
3
3
2
3
4
3
3
4
1
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
2
2
2
2
3
3
4
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
4
3
2
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
2
1
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
1
2
3
3
2
4
3
3
2
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
1
3
4
3
3
2
3
3
4
2
2
4
2
1
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
2
2
2
4
3
4
4
3
4
4
3
3
2
2
2
4
3
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
1
2
1
3
3
4
2
2
2
2
2
2
1
4
2
4
3
4
4
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
186 191 192 207 190 186 183 206 179 168 177 175 169 178 180 184 194 169 152 177 183 192 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI