PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Karinsa Widi Kurnia 131114031
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
All our dream will come true If we have the courage to pursue them Semua mimpi kita akan menjadi kenyataan jika kita memilki keberanian untuk mengejarnya ( Walt Disney )
You control your destiny, you don’t need magic to do it And there’s no magical shortcut to solving your problem Kamu yang mengontrol takdirmu, kamu tidak perlu sihir untuk melakukannya Dan tidak ada jalan pintas ajaib untuk memecahkan masalahmu ( Merida, Brave)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TIALAMAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta,22
.}l4ci 2017
Penulis,
tu
Karinsa Widi Kurnia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk…. Tuhan Yesus Kristus yang selalu beserta saya dalam mengerjakan skripsi ini, selalu melimpahkan kasih karunia-Nya kepada saya. Papa Mama tercinta, Udi Tyas Arinto dan Sri Rumpaka Hadi Papa dan Mama yang selalu senantiasa mendoakan dan memberi semangat dalam setiap langkahku Adik tersayang, Vicar Aji Sasmita dan Kinanti Cahya Nirmala Keluarga besar Soeroto dan Ngadilam Guruh Adhi Kurniawan yang selalu mengingatkan, memberi semangat dan dukungan selama proses menyelesaikan skripsi ini Orang-orang tersayang yang tak pernah putus memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Karinsa
Nomor
Widi Kumra
Mahasiswa : 131114031
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN BERBASIS BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKAT AN EXPE RIE NTIAL LEARNING r
Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas
VIII D
SMP
N 1 Ponorogo Tahun
\iaran 201612017) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mensalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
':rruk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun ::.emberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai :.E:iu1is.
Denikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
l'::.:et di Yogyakarta .-
.:"
rangg
al
22
Mei 2011
: 1-.: menyatakan
/],,-
vlt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017) Karinsa Widi Kurnia Universitas Sanata Dharma Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) efektivitas hasil implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada sebelum dan sesudah perlakuan, 2) signifikansi hasil peningkatan implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman, 3) peningkatan hasil pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada setiap sesi layanan bimbingan, 4) efektivitas implementasi pendidikan pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menurut penilaian siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan one group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan terdiri dari, 1) tes karakter menghargai keragaman, 2) self assessment scale, 3) kuesioner validitas efektivitas model menurut penilaian siswa. Subjek penelitian berjumlah 26 siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Tes karakter menghargai keragaman diberikan dalam bentuk pilihan ganda bergradasi, dengan jumlah 20 item soal. Hasil uji reliabilitas tes karakter menghargai keragaman menunjukkan nilai Alpha Cronbach = 0,665 yang termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan skala penilaian diri menunjukkan nilai Alpha Cronbach = 0,596 yang termasuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1) terdapat peningkatan hasil pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antara sebelum dan sesudah perlakuan, 2) terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo antara sebelum dan sesudah perlakuan, 3) terjadi peningkatan karakter menghargai keragaman tiap sesi layanan bimbingan, 4) berdasarkan penilaian siswa, implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dipandang sangat efektif. Kata kunci: pendidikan karakter, karakter menghargai keragaman, bimbingan klasikal, experiential learning.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT EFFECTIVENESS OF CHARACTER EDUCATION IN RESPECTING DIVERSITY WITH CLASSICAL COUNSELING SERVICE BASED, EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH (Pre Experiments in Students of Class VIII D SMP N 1 Ponorogo Academic Year 2016/2017) Karinsa Widi Kurnia Sanata Dharma University This study aims to determine: 1) the increase in the result of implementation of character education in respecting diversity with classical counseling service based, experiential learning approach before and after treatment, 2) the significance of the result of the increase in the implementation of character education in respecting diversity 3) improving educational outcomes of character education in respecting diversity with classical counseling service based at each session of counseling services, 4) the effectiveness of the implementation of character education in respecting diversity with classical counseling service based, experiential learning approach according to student assessment. This type of research is the study of pre experiment with one group pretest and post-test design. The instrument used consists of, 1) a test of character to appreciate diversity, 2) self-assessment scale, 3) questionnaire validity of the effectiveness of the model according to student assessment. Subjects numbered 26 students in grade VIII D SMP N 1 Ponorogo. Valuing diversity character test given in the form of multiple graded, with the number of 20 items about. The test results of reliability tests of character education in respecting diversity demonstrates the value Apha Cronbach = 0.665 which is included in the high category. While the self-assessment scale shows the value of Alpha Cronbach = 0,596 were included in the medium category. The results showed that: 1) there is improvement in education outcomes of character education in respecting diversity with classical counseling service based, experiential learning approach before and after treatment, 2) there is a significant increase results of the implementation of character education in respecting diversity with classical counseling service based, experiential learning approach to experiential learning in class VIII D SMP N 1 Ponorogo between before and after treatment, 3) an increase in the diversity of each session character appreciation after guidance services, 4) based on student assessments, the implementation of character education in respecting diversity with classical counseling service based, experiential learning approach is considered very effective. Keywords: character education, respecting diversity, traditional guidance, experiential learning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan kasih dan perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Efektivitas Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017)” dengan baik. Berkat dukungan dan bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan serta pendampingan selama penulis menempuh studi. 4. Bapak Udi Tyas Arinto dan Ibu Sri Rumpaka Hadi selaku orang tua yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis. 5. Vicar Aji Sasmita dan Kinanti Cahya Nirmala yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Teman-teman seperjuangan kos Cintya (Risty Aprilia, Erviana Nur, Petronela Yuni, Skolastika Agustia) atas dukungan, doa, dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis. 7. Teman-teman seperjuangan BK 2013, Santo Adi, Elin Siwiyanti, Anna Sindu, Sifra Dita, Stefanus Gagas, Fransiskus Wibisana, Dorotea Kartika, Frederica Okdarina, Maria Puspita, Zena Vania, dan teman-teman yang lain, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih sudah saling mengingatkan, mendukung, mendoakan, dan membantu selama proses penulisan tugas akhir ini. 8. Siswa/i Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo yang sudah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner-kuesioner dari penulis. 9. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses pembuatan tugas akhir ini. Penulis menyadari dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis memohon maaf. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai refrensi alternatif pagi peneliti lainnya.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ....................................................vii ABSTRAK ...................................................................................................viii ABSTRACT .................................................................................................ix KATA PENGANTAR .................................................................................x DAFTAR ISI ................................................................................................xii DAFTAR TABEL ........................................................................................xv DAFTAR GRAFIK ......................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Identifikasi Masalah ...............................................................................6 C. Batasan Masalah .....................................................................................6 D. Rumusan Masalah ..................................................................................7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................7 F. Manfaat Penelitian .................................................................................8 G. Definisi Istilah ........................................................................................9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Karakter 1. Pengertian Karakter ..........................................................................10 2. Pengertian Pendidikan Karakter .......................................................11 3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................................12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ......................................................13 5. Prinsip Pendidikan Karakter ............................................................17 6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ...................................18 B. Hakikat Menghargai Keragaman 1. Pengertian Menghargai Keragaman .................................................19 2. Aspek-aspek Karakter Menghargai Keragaman ..............................20 3. Karakterisitik Individu yang Menghargai Keragaman .....................21 4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karakter Menghargai Keragaman ......................................................................................22 C. Hakikat Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan Klasikal ........................................................23 2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ...............................................23 3. Manfaat Bimbingan Klasikal ...........................................................24 4. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal .............................................25 D. Hakikat Experiential Learning 1. Pengertian Experiential Learning .....................................................27 2. Tujuan Pendekatan Experiential Learning........................................28 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experiential Learning ........28 4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning .......29 5. Kekuatan Experiential Learning dalam Pendidikan Karakter ..........30 E. Hasil Penelitian Yang Relevan ...............................................................31 F. Kerangka Berpikir .................................................................................32 G. Hipotesis Penelitian ...............................................................................34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................................35 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................36 C. Subjek Penelitian ....................................................................................36 D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................37 2. Instrumen Penelitian .........................................................................38 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Validitas Instrumen ..........................................................................43 2. Reliabilitas Kuesioner ......................................................................47 F. Teknik Analisis Data ..............................................................................51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................57 B. Pembahasan ............................................................................................67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................................71 B. Keterbatasan Penelitian ..........................................................................72 C. Saran ......................................................................................................72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ............... 42 Tabel 3.2 Data Subyek Penelitian ......................................................................... 42 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Karakter Menghargai Keragaman ................................... 47 Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self Assessment) ................................... 48 Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman .............................................................................................................. 50 Tabel 3.6 Rekapitalis Hasil Uji Validasi Self Assessment..................................... 51 Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model .............................................................................................................. 53 Tabel 3.8 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford .................................... 55 Tabel 3.8 Reliabilitas Item Tes Karakter Menghargai Keragaman ....................... 55 Tabel 3.9 Reliabilitas Item Skala Penilaian Diri (self assessment scale).............. 56 Tabel 3.10 Reliabilitas Item Tes Karakter Menghargai Keragaman..................... 56 Tabel 3.11 Norma Kategorisasi............................................................................. 58 Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Menghargai Keragaman ........ 59 Tabel 3.11 Uji Signifikansi Tes Karakter Menghargai Keragaman ...................... 60 Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Menghargai Keragaman ............................................................................................ 61 Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Hasil Karakter Menghargai keragaman Sebelum dan Sesudah .......................................................................................... 64 Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman .......... 66 Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Antar Tiga Sesi ..................... 68 Tabel 4.4 Penilaian Siswa Implementasi Pendidikan Karakter ............................ 71 Tabel 4.5 Distribusi Hasil Penilaian Siswa Implementasi Pendidikan Karakter .. 72
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kolb’s Learning Style Model............................................................. 32 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 39
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Selisih Skor Rata-rata Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Antara Pre-test dan Post-test ................................................................ 63 Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pre-test dan Post-test ................................................................................................ 65 Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga Sesi ......... 69 Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-rata Karakter Menghargai Keragaman Tiap Sesi .............................................................................................................. 69
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 82 LAMPIRAN 2 Kuesioner Karakter Menghargai Keragaman ............................... 83 LAMPIRAN 3 Self Assesment Scale..................................................................... 92 LAMPIRAN 4 Kuesioner Validasi Siswa............................................................. 93 LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Pre-Test ................................................................. 94 LAMPIRAN 6 Tabulasi Data Post-Test ............................................................... 95 LAMPIRAN 7 Tabulasi Data Sesi 1 ..................................................................... 96 LAMPIRAN 8 Tabulasi Data Sesi ........................................................................ 96 LAMPIRAN 9 Tabulasi Data Sesi 3 ..................................................................... 98 LAMPIRAN 10 Tabulasi Data Penilaian Siswa ................................................... 99 LAMPIRAN 11 Tabulasi Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman . 100 LAMPIRAN 12 Tabulasi Uji Validitas Skala Penilaian Diri ............................. 101 LAMPIRAN 13 Modul Layanan Bimbingan ...................................................... 102
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan istilah operasioanl dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan
karakter
bangsa
dalam
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Pengembangan pendidikan karakter ini sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan Nasional Indonesia dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa pendidikan nasional berhubungan erat dengan pendidikan karakter para peserta didik. Namun masih disayangkan, bahwa pendidikan karakter yang diberikan hanya terbatas hingga tingkat kognitif belum menuju arah perilaku. Anak mampu menerima pengajaran mengenai pendidikan karakter itu sendiri namun pada implementasinya anak belum mampu menerapkannya pada perilaku mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi para pendidik, supaya anakpun mampu menerapkan ‘teori’ pendidikan karakter tersebut pada
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perilaku sehari-hari mereka sehingga anak mampu menemukan karakter pada diri mereka masing-masing individu. Dengan demikian dalam penerapannya pendidikan karakter di sekolah belum dapat diuji keberhasilannya. Sejalan dengan peraturan yang sudah ditetapkan, pendidikan karakter sekarang ini sudah mulai berjalan secara terintegrasi dalam pelaksanaanya (Pedoman Pendidikan Karakter di SMP yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010). Namun pada kenyataannya pendidikan karakter di sekolah belum diberikan secara terstruktur namun hanya sebagai pelengkap. Barus (2015) menyatakan bahwa 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota ditemukan masih berada pada kategori kurang baik dan hanya 12,3 % yang masuk pada kategori baik dengan capain skor ≥ 7 pada skala stannine. Belum berhasilnya pendidikan karakter di sekolah disebabkan oleh anggapan bahwa pendidikan karakter tidak lebih penting dibanding dengan mata pelajaran lain yang ada di sekolah. Akibatnya nilai-nilai Pancasila mulai terkikis dan menghilang . Dampak dari terhambatnya pendidikan karakter ditandai dengan lemahnya moral bangsa dan pelanggaran norma moral yang menjadi akut (korupsi, asusila, kejahatan, tindakan kriminal pada semua sektor pembangunan,dll). Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2009 ini naik menjadi 2,9% dari 2,6% pada tahun 2008. Dengan skor ini, peringkat Indonesia terdongkrak cukup signifikan, yakni berada
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diurutan 111 dari 180 negara (naik 15 posisi dari tahun lalu) yang diukur IPK-nya oleh Transpararency International (www.kpk.go.id). Terkikisnya nilai-nilai Pancasila muncul pada peserta didik SMP yang mulai kehilangan arah dalam menghargai perbedaan yang berada di sekitarnya. Seperti yang sudah lama kita kenal bahwa Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang penuh dengan berbagai macam keragaman, keragaman budaya, bahasa, agama, warna kulit, profesi, dan lain sebagainya. Sekarang ini keragaman bukan lagi menjadi hal yang unik atau hal yang dibanggakan oleh masyarakat Indonesia melainkan suatu hal yang paling sering dijadikan sebuah bahan cibiran, perdebatan yang berujung pada kekerasan fisik. Hal-hal semacam itu banyak ditemukan di media sosial, yang sekarang ini hampir setiap orang memiliki dan aktif sebagai pengguna media sosial. Biasanya yang menjadi bahan perdebatan adalah mengenai agama, awalnya mereka hanya ingin beropini tetapi opini ini berujung pada perdebatan yang sungguh tidak enak dibaca oleh pengguna media sosial lainnya. Selain mengenai agama masyarakat juga sering mencibir penampilan fisik orang lain di media sosial. Mirisnya mereka yang menuliskan hujatan, cibiran, dan sebagainya ini adalah para pemuda atau para siswa-siswi penerus bangsa Indonesia. Perilaku menghargai keragaman pada masyarakat Indonesia bisa dikatan sudah mulai luntur. Padahal menghargai keragaman adalah hal yang dikatakan sungguh sangat penting bagi negara yang notabennya memiliki banyak sekali perbedaan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti negara Indonesia ini. Untuk itu pendidikan karakter dianggap sangat penting bagi para siswa disekolah untuk membangun kembali perilaku menghargai berbagai macam keragaman. Terlepas dari berbagai permasalahan di atas pendidikan karakter adalah sebuah hal yang krusial bagi pendidikan anak di Indonesia. Berkaitan dengan pendidikan karakter, Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional pada saat itu telah mencanangkan tema peringatan Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan Subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti: Dalam kesempatan tersebut, Nuh menegaskan: Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, tetapi secara bersamaan kita membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesantunan, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaranan intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi Penegasan Mohammad Nuh di atas merupakan suatu nafas segar bagi dunia pendidikan karakter di Indonesia (Samani, 2013). Dengan pernyataan Mendiknas para pendidik sudah saatnya untuk lebih mengembangkan pendidikan karakter. Pengembangan pendidikan karakter dapat dimulai pada bangku SMP, karena pada saat inilah remaja sedang gencar-gencarnya mencari jati diri dirinya. Untuk itu sangat diperlukan pendidikan karakter untuk siswa SMP, pemberian materi mengenai pendidikan karakter diharapkan dapat membantu proses pencarian jati diri para peserta didik.
4
Dalam penerapannya tentunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah membutuhkan bantuan dari kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua. Dengan kerjasama yang terjalin antara guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua diharapkan peserta didik dapat berkembang dengan lebih optimal. Dalam menyampaikan materi mengenai pendidikan karakter, guru BK dapat
menggunakan
bimbingan
klasikal
dengan
pendekatan
experiential learning. Experiential learning dirasa cukup relevan untuk membantu perkembangan karakter para peserta didik. Adapun mengenai karakter menghargai keragaman yang peneliti berikan, yaitu Gaul it’s Okay, Menghargai Orang Lain, Menghargai Peran Gender. Tugas guru BK adalah memberi dukungan untuk menghasilkan generasi pemimpin bangsa yang cerdas dan humanis terbantu dengan cara mengimplementasikan
pendidikan
karakter
menghargai
keragaman
berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini. Dengan demikin pendidikan karakter diharapkan tidak hanya sampai
pada
tataran
kognitif,
tetapi
siswa
juga
dapat
mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari mereka di masyarakat. Berdasarkan berbagai situasi yang terjadi, peneliti tertarik untuk mengangkat judul berikut “EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS
KARAKTER
LAYANAN
MENGHARGAI
BIMBINGAN
KERAGAMAN
KLASIKAL
dengan
PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING pada Siswa/i Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017”
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas ditemukan masalahmasalah sebagai berikut: 1. Banyaknya perdebatan mengenai pendidikan karakter yang ada di Indonesia. 2. Pendidikan karakter di sekolah khususnya di SMP belum sampai ke arah perilaku, namun masih pada arah kognitif. 3. Operasioanal pendidikan karakter terintegrasi di SMP belum berfungsi secara penuh, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru mengenai pelaksaan pendidikan karakter dan realisasi berhenti pada tataran Rancangan Proses Pembelajaran. 4. Belum adanya proses pendidikan karakter menghargai keragaman melalui bimbingan klasikal yang berfokus pada pendekatan experiential learning dalam penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter. 5. Masih ditemukannya siswa yang belum memahami bagaimana menghargai keragaman di sekitarnya. C. Pembatasan Masalah Bertolak dari pengidentifikasian masalah di atas, peneliti mencoba untuk memberi pembatasan pada point 4 ,& 5. Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada efektifitas implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning guna meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 antara sebelum dan sesudah implementasi? 2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan
karakter
menghargai
keragaman
berbasis
layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun 2016/2017 sebelum dan sesudah implementasi? 3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter setiap sesi layanan bimbingan (hasil analisis self assessment scale)? 4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan penilaian siswa? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu: A. Menganalisis gambaran tingkat karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan sesudah implementasi.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Menganalisis signifikansi peningkatan pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sebelum dan sesudah implementasi. C. Mengetahui hasil peningkatan pendidikan karakter tiap sesi dalam layanan bimbingan klasikal di SMP N 1 Ponorogo. D. Menggambarkan seberapa efektif implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan penilai siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan bidang Bimbingan dan Konseling, menyangkut upaya peningkatan siswa dalam menghargai keragaman dengan pemberian layanan bimbingan pribadi sosial. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya peningkatan karakter menghargai keragaman bagi siswa-siswi. b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan karakter menghargai keragaman antara siswa satu dengan yang lainnya, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal. c. Bagi Peneliti
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk membagikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama menempuh pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
ini
bermanfaat
untuk
dapat
membantu
siswa
mengembangkan karakternya dalam menghargai keragaman yang ada disekitar mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari. G. Definisi Istilah 1. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tarcapai. Dimana makin besar presntase target yang dicapai makin tinggi efektifitasnya. 2. Pendidikan karakter adalah usaha-usaha sadar dan disengaja untuk perkembangan kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis moral dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap. 3. Karakter
menghargai
keragaman
adalah
setiap
orang
harus
menghormati dan memandang penting setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap orang entah perilaku, bahasa, budaya, dan sebagainya untuk mencapai suasana yang rukun dalam masyakarat. 4. Bimbingan klasikal adalah salah satu usaha untuk membantu dengan memberikan materi yang dibutuhkan kepada peserta didik menurut program-program yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Experiential learning adalah proses belajar dan proses perubahan yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini memaparkan secara singkat mengenai hakikat pendidikan karakter, hakikat menghargai orang lain, hakikat bimbingan klasikal, hakikat eksperiential learning, dan pengertian menghargai keragaman. A. Hakikat Pendidikan Karakter 1. Pengertian Karakter Menurut Suyanto (2010) karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuat oleh tiap individu. Artinya karakter dapat dilihat melalui pola pikir dan perilaku seseorang dalam melihat suatu masalah dan menemukan jalan keluar bagi masalahnya di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Zubaedi (2011) mendefinisikan bahwa karakter mengacu pada serangkaian
sikap
(attitudes),
perilaku
(motivations), dan keterampilan (skill).
(behaviors),
motivasi
Keempat aspek tersebut
membentuk karakter seorang individu. Dengan kata lain, karakter dapat terwujud pada keterampilan individu dalam bersikap dan berperilaku dengan memiliki motivasi yang mengacu pada nilai-nilai positif. Menurut Lickona (2012) bahwa karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perilaku moral (moral feeling). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan. Ketiganya tidak berjalan sendiri, namun saling berkaitan dalam membentuk karakter individu. Sehingga individu tidak hanya knowing (mengetahui), tetapi dapat merasakan bahkan bersikap sesuai hati nuraninya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sikap, perilaku, cara berpikir, dan motivasi yang dimiliki oleh setiap individu untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Untuk membentuk karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat dan melakukan perbuatan kebaikan. 2. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter, menurut Megawangi dalam Kesuma (2013), sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan seharihari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Sedangkan menurut Samani (2013) pendidikan karakter adalah usaha dalam mengembangkan karakter yang mulia (good character)
dari
peserta
didik
dengan
mempraktikkannya
dan
mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungan dengan Tuhannya. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Gaffar dalam Kesuma (2013) pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut terdapat 3 ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2) ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku. Kesimpulan yang didapat dari beberapa sumber di atas adalah pendidikan karakter merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan karakter para peserta didik agar mereka mampu mengtransformasikan nilai-nilai kehidupan yang dikembangkan dalam masing-masing kepribadian untuk suatu perilaku yang bijak dalam mengambil keputusan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. 3. Tujuan Pendidikan Karakter Menurut Zubaedi (2011) pendidikan karakter memiliki 5 tujuan antara lain adalah: a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa. b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. c. Menanamkan jiwa menghargai keragaman dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. e. Mengembangkan
lingkungan
kehidupan
sekolah
sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). 4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pendidikan karakter di Indonesia memiliki 18 nilai karakter yang sudah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Nilai karakter ini ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2013). Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter menurut Kemediknas: a. Religius Ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan. b.
Jujur Sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
c.
Toleransi
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran keprcayaan, suku, adat, bahasa, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diriny secara sadar dan terbuka serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan tersebut. d.
Disiplin Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku.
e.
Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya.
f.
Kreatif Sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.
g.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas daan tanggung jawab kepada orang lain.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h.
Demokratis Sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.
i.
Rasa ingin tahu Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam
j.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme Sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
k.
Cinta tanah air Sikap dan perilaku yang mencerminka rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
l.
Menghargai prestasi Sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi.
m. Komunikatif Senang bersahabat dan proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n.
Cinta damai Sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
o.
Gemar membaca Kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
p.
Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjada dan melestarikan lingkungan sekitar.
q.
Peduli sosial Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan.
r.
Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
5. Prinsip Pendidikan Karakter Suyanto (2010), menegaskan bahwa pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a.
Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Mengidentifikasi
karakter
secara
komprehensif
supaya
mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku c.
Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter
d.
Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
e.
Memberi kesempatan kpeada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik h. Memfungsikan seluruh staff sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama i. Adanya
pembagian menghargai
keragaman moral
dan
dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi. 6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Suyanto (2010: 9) menegaskan bahwa keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
butir Standar Kompetensi Lulusan oleh peserta didik yang meliputi sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya diri; (4) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (5) Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; (6) Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif; (7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; (8) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya; (9) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; (10) Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; (11) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; (12) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia; (13) Menghargai karya seni dan budaya nasional; (14) Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; (15) Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; (16) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; (17) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat; (18) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; (19)
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; (20) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah; (21) Memiliki jiwa kewirausahaan. B. Hakikat Menghargai Keragaman 1.
Pengertian Menghargai Keragaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menghargai adalah menghormati, mengindahkan: setiap orang harus menghargai dan memuliakan orang tuanya; memandang penting (bermanfaat, berguna, dan sebagainya): kami dapat menghargai saran Saudara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam, 4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan. Keragaman (pluralisme) menurut Wahyono dan Suseno (dalam Budiningsih, 2012) sebagai kesediaan untuk menerima kenyataan bahwa dalam masyarakat ada cara hidup, budaya, dan keyakinan hidup yang berbeda-beda. Dari sumber di atas dapat disimpulkan bahwa menghargai keragaman adalah setiap orang harus menghormati dan memandang penting setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap orang entah perilaku, bahasa, budaya, dan sebagainya untuk mencapai suasana yang rukun dalam masyakarat.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aspek-aspek Karakter Menghargai Keragaman Dalam prespektif menghargai keragaman menurut Kurniawan (2013) terdapat beberapa aspek yang perlu dipahamai, antara lain adalah: a. Toleransi Aspek toleransi dimaksudkan untuk banyaknya siswa yang kurang terbuka pada pada berbagai macam latarbelakang orang lain disekitarnya. b. Relasi Lawan Jenis Aspek relasi lawan jenis ini diberikan untuk membantu siswasiswa yang kurang mampu menghargai keragaman peran laki-laki dan perempuan, karena masih banyak ditemukan pandangan bahwa perempuan lebih lemah dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu para siswa masih kurang mampu untuk berkolaborasi dengan teman lawan jenis, masih ada rasa canggung diantara mereka. c. Tanggung Jawab sosial Setiap anak memiliki tanggung jawab sosial untuk hidup dimasyarakat, mereka harus bisa menyadari nilai-nilai yang tertanam dimasyarakat. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai persahabatan & nilai keharmonisan, nilai-nilai tersebut dapat diimplikasikan malalui sikap mau menerima keunikan yang dimiliki oleh setiap orang dan sikap yang dengan senantiasa
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengulurkan tangan pada orang yang membutuhkan atau kepada orang yang lemah. 3. Karakteristik Individu yang Menghargai Keragaman Menurut Maemunah (2007) terdapat 4 sikap yang mencerminkan karakter menghargai keragaman: a.
Hidup dalam Perbedaan (sikap toleransi) Sikap toleransi dapat diartikan, kesiapan dan kemampuan batin untuk menerima orang lain yang berbeda secara hakiki meskipun terdapat konflik dengan pemahaman tentang jalan hidup yang baik dan layan menurut pandangan pribadi kita. seseorang dinyatakan toleran jika di adapt membolehkan atau membiarkan orang lain menjadi diri mereka sendiri dan bukan keinginan kita untuk mempengaruhi mereka supaya mengikuti ide kita.
b. Saling Percaya Rasa saling percaya adalah salah satu unsur terpenting dalam relasi antar sesama manusia (modal sosial) untuk penguatan kultural suatu masyarakat. c. Interdependen
(sikap
saling
membutuhkan/saling
ketergantungan) Manusia adalah malhluk sosial, antara satu dengan yang lainnya adalah saling membutuhkan dan saling melengkapi.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini menuntut agar orang selalu bekerja sama dan bertanggung jawab satu dengan yang lain. d. Apresiasi terhadap kergaman budaya Apresiasi terhadap keragaman budaya yang berbeda adalah hal yang menunjukkan sikap menghormati terhadap budaya lain yang berada dalam kehidupan ini. 4.
Faktor
yang
Mempengaruhi
Perkembangan
Karakter
Menghargai Keragaman Menurut
Kurniawan
(2013)
faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan karakter menghargai keragaman, adalah sebagai berikut: a. Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. b. Menghargai Prestasi yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. c. Bersahabat/komunikatif yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. d. Peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hakikat Bimbingan Klasikal 1.
Pengertian Bimbingan Klasikal Menurut Winkel (1997), bimbingan klasikal merupakan salah satu usaha membantu para siswa di kelas dengan topik-topik tertentu yang sudah disusun sesuai berdasarkan survei kebutuhan para siswa. Bimbingan klasikal ini diberikan guna membantu siswa dalam berkembang secara optimal, sesuai dengan harapan, dan dapat mengambil manfaat dari setiap topik-topik yang sudah diberikan di sekolah. Bimbingan klasikal dilaksanakan sesuai dengan program BK yang sudah dibuat oleh guru BK yang berada didalam sekolah.
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal Menurut Soekardi (1998), tujuan bimbingan klasikal adalah sebagai berikut: a.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai diri siswa dalam kemajuannya di sekolah.
b.
Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dari informasi yang telah disampaikan ketika bimbingan klasikal.
c.
Mewujudkan penghargaan terhadap orang lain.
d.
Membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam dirinya.
e.
Mengenal dan memahami lingkungan sosial, keluarga, sekolah, pribadi, dan masyarakat.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f.
Membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan yang optimal bagi siswa. Siswa diharapkan dapat mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari pelayanan bimbingan klasikal. Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas, Bimbingan dan Konseling (2004) antara lain sebagai berikut: a.
Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat, sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku dan lain sebagainya.
b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya. c.
Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar, lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.
d.
Siswa
semakin
mampu
menyelesaikan
masalahnya
dan
mengambil keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mampu merencanakan
kegiatan-kegiatan
yang
berguna
untuk
pengembangan hidupnya. e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri. f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku manusia.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depannya. Manfaat pelayanan bimbingan klasikal dapat berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Bisa jadi ada siswa yang sangat merasakan manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang diterimanya, ada juga yang kurang merasakan manfaatnya. Ini tergantung pada pengalaman siswa sendiri dalam mengikuti proses pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya. 4. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal Menurut
Romlah
(2001)
teknik
bimbingan
klasikal/kelompok memfokuskan pada tujuan yang ingin dicapai dengan membuat suasana yang membangun selama layanan bimbingan, supaya siswa tidak cepat jenuh dalam mengikuti layanan bimbingan.
Beberapa
teknik
yang
dapat
digunakan
dalam
pelaksanaan bimbingan klasikal/kelompok sebagai berikut: a. Teknik pemberian informasi (expository) Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian. Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain: 1) Dapat melayani banyak orang, 2) Tidak membutuhkan banyak waktu sehingga efisien,
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, 4) Mudah dilaksanakan dibandingkan dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya adalah antara lain: 1) Sering dilaksanakan secara monolog, 2) Individu yang mendengarkan kurang aktif, 3) Memerlukan
keterampilan
berbicara,
supaya
penjelasan
menjadi menarik. b. Diskusi kelompok Diskusi
kelompok
adalah
percakapan
yang
telah
direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan. Dinkmeyer & Munro (dalam Romlah, 2001) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu: (1) untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan kesadaran tentang diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar manusia. c. Teknik pemecahan masalah (problem solving) Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis adalah : 1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah 3) Mencari alternatif pemecahan masalah
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Menguji masing-masing alternative 5) Memilih
dan
melaksanakan
alternatif
yang
paling
menguntungkan 6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai d. Permainan peranan (role playing) Bennett dalam Romlah (2001) mengemukakan: “bahwa permainan peranan adalah suatu alat belajar yang menggambarkan keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang
paralel
dengan
yang terjadi
dalam
kehidupan
yang
sebenarnya”. Di dalamnya Bennett menyebutkan ada dua macam permainan peranan, yaitu sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari permainan peranan itu kemudian diadakan diskusi mengenai caracara pemecahan masalahnya. Sedangkan kedua adalah psikodrama adalah
permainan
yang
dimaksudkan
agar
individu
yang
bersangkutan dapat memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhankebutuhannya, dan menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya. Dengan memerankan suatu peranan tertentu,
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat dikurangi atau dihindari. e. Permainan simulasi (simulation games) Adams dalam Romlah (2001) menyatakan bahwa permainam simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi- situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya. Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan permainan peranan dan teknik diskusi. f. Home room Home room yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah. Dalam kesempatan ini diadakan tanya jawab, menampung pendapat, merencanakan suatu kegiatan, dan sebagainya. g. Karyawisata/field trip Kegiatan karyawisata yang dikemas dengan metode mengajar untuk bimbingan klasikal/kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan penuh tanggungjawab. Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk
membantu
mereka
memahami
kehidupan
riil
dalam
lingkungan beserta segala masalahnya. Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu. Kegiatan karyawisata berkaitan dengan kegiatan mendapatkan informasi. Karena pada kegiatan karyawisata berlangsung, siswa dapat langsung meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapatkan informasi yang lebih baik dari objek itu. Selain itu siswa juga mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, serta dapat mengembangkan bakat dan citacitanya. h. Pengajaran Remedial Merupakan suatu usaha pembimbing untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran tertentu, terutama yang tidak dapat diatasi secara klasikal. i. Organisasi Siswa atau Kegiatan Kelompok Organisasi siswa atau kegiatan kelompok baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, merupakan salah satu cara dalam bimbingan kelompok, karena melalui organisasi banyak masalah
yang
bersifat
individual
maupun
kelompok
dapat
diselesaikan. Dalam organisasi, siswa mendapatkan kesempatan untuk mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, siswa juga dapat
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangkan bakat kepemimpinanya, memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri. D. Hakikat Eksperiential Learning 1. Pengertian Eksperiential Learning Menurut Kolb (1984), experiential learning merupakan sebuah model holistic dari proses pembelajaran di mana manusia belajar, tumbuh dan berkembang. Penyebutan istilah experiential learning dilakukan untuk menekankan bahwa experience (pengalaman) berperan penting dalam proses pembelajaran dan membedakannya dari teori pembelajaran lainnya seperti teori pembelajaran kognitif ataupun behaviorisme. Experiential learning adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung. Experiential
learning
adalah
sebuah
pendekatan
dalam
penyelenggaraan bimbingan kelompok dengan menggunakan dinamika kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif ketika dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti rileks,senang, menikmati,dan bangga), meningkatkan minat atau gairah untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan sosial (Prayitno, dkk 1998:90). Jadi experiential learning adalah suatu proses pembelajaran yang berpusat
atau
berfokus
pada
31
pengalaman
(experience)
melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyelenggaraan bimbingan kelompok dengan menggunakan dinamika kelompok yang efektif. Untuk dapat lebih memaknai sebuah pengalaman dalam pendekatan experiential learning dapat menggunakan media refleksi. 2. Tujuan Pendekatan Experential Learning Tujuan dari pendekatan experiential learning adalah untuk mempengaruhi siswa deengan tiga cara yaitu: mengubah struktur kognitif, mengubah sikap siswa, dan memperluas ketrampilan-ketrampilan yang sudah ada. Ketiga tujuan ini saling berkaitan dan tidak terpisah-pisah (Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengekspresikan ketrampilan-ketrampilan yang sudah mereka miliki dengan baik). 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experential Learning
Gambar 2.1 Kolb’s Learning Style Model Pembelajaran experiential learning mengajak peserta didik untuk mampu menjaga keseimbangan antara apa yang diamati/dialami dengan tindakan yang diberikan terhadap pengalamannya tersebut. Menurut Kolb
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Kohonen, dkk 2001) pembelajaran dengan metode experiential learning memiliki langkah-langkah utama, yaitu: a. Pengalaman kongkrit Pembelajaran melalui intuisi dengan mengikutsertakan pengalaman pribadi dan menekankan pada aspek afektif seseorang, daripada aspek kognitif. Pengalaman kongkrit merupakan orientasi
artistik yang
mengandalkan sensitivitas pada rasa. Aktivitas
instruksional yang
mendukung pembelajaran dalam hal ini, yaitu
diskusi kelompok
kecil, simulasi, penggunaan film atau video, dan cerita-cerita autobiografi. b. Konseptualisasi abstrak Proses
belajar
yang
mengutamakan
pikiran
(kognitif)
dan
menggunakan logika, serta pendekatan sistematis dalam pemecahan masalah. Konseptualisasi abstrak menekankan pada pemikiran dan manipulasi simbol abstrak dengan maksud untuk merapikan dan menempatkan sistem konseptual. Aktivitas instruksional yang mendukung, yaitu konstruksi teori, perkuliahan, dan pembangungan model dan analogi. c. Observasi reflektif Proses belajar yang mengutamakan persepsi seseorang
terhadap
sesuat, dimana berpusat pada pemahaman arti dari ide dan situasi melalui
pengamatan
yang
seksama.
Peserta
didik
perlu
memperhatikan bagaimana segala sesuatu yang terjadi dengan melihat
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari perspektif yang berbeda-beda dan mengandalkan pemikiran, perasaan, dan penilaian pribadi. Teknik instruksional yang dapat digunakan, yaitu jurnal pribadi, karangan reflektif, pengamatan, pertanyaan pikiran dan diskusi. d. Eksperimen aktif Eksperimen aktif ini mengajak peserta didik belajar melalui tindakan. Eksperimen aktif ini menekankan pada aplikasi praktis dan bagaimana segala sesuatu terselesaikan. Peserta didik berusaha terus-menerus untuk mempengaruhi orang, mengubah situasi, dan mengambil resiko untuk menyelesaikan masalahnya. Teknik instruksional yang dapat digunakan, meliputi permainan, drama/simulasi, penggunaan studi kasus, proyek lapangan, dan lain-lain. 4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning Kelebihan model pembelajaran experiential learning yaitu dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, mendorong terbentuknya berpikir kreatif, mendorong siswa untuk melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda dan meningkatkan gairah belajar siswa (Munif dan Mosik, 2009). Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran experiential learning juga memiliki kekurangan yaitu pembelajaran experiential learning membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menciptakan konsep baru. Tidak semua siswa memiliki motivasi yang cukup untuk melakukan concrete experience untuk menemukan konsep. Siswa yang
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cenderung pasif lebih suka untuk menerima konsep langsung dari guru. Peran guru adalah menciptakan situasi belajar yang unik dan menarik sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam pengalaman kongkrit. 5. Kekuatan Experiential Learning dalam Pendidikan Karakter Pendekatan experiential learning dalam pendidikan karakter menuntut siswa untuk selalu terlibat karena siswa dianggap sebagai pusat dalam pembelajaran. Pendekatan experiential learning mengajak peserta didik untuk mampu mengolah diri, memaknai, dan menafsirkan pengalaman belajarnya dengan bantuan orang lain melalui pembelajaran. Dalam Supratiknya (2011) menjelaskan bahwa experiential learning memiliki aktivitas inti yang menjadi ciri khas dan kekuatan dalam proses belajarnya, beberapa diantaranya sebagai berikut: a. Refleksi Refleksi adalah suatu kegiatan untuk menghadirkan kembali dalam batin peserta didik dalam menemukan makna dan nilai tentang pengalaman yang sudah dialami. Refleksi bertujuan untuk mendidik pesertya didik dalam menghubungkan pengalaman pribadi dengan pembelajaran yang didapat. Kegiatan refleksi yang baik akan membantu peserta didik untuk menemukan insight atau pencerahan dalam menangkap nilai-nilai hidup yang mendalam serta mendorong peserta didik untuk bertindak mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Sharing Kegiatan sharing adalah kelanjutan dari refleksi. Dimana refleksi dilakukan oleh peserta didik secara individual, lalu hasil refleksi tersebut diceritakan (sharing) dalam kelompok dengan maksud membagikan pikiran atau perasaan yang muncul sebagai hasil refleksi dalam kegiatan bersama. Dalam kegiatan sharing masing-masing peserta didik saling mendengarkan dan saling membantu untuk menangkap makna dan nilai dari berbagai pengalaman hidup agar pengalan tersebut dapat meneguhkan setiap peserta didik setelah melakukan sharing. D. Hasil Penenelitian yang Relevan Penelitian terdahulu mengenai implementasi pendidikan karakter (Azizah, 2014) menyimpulkan bahwa pelaksaan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo bahwa implementasi pendidikan karakter yang dianggap paling efektif adalah melalui kegiatan non formal di luar sekolah yakni melalui kegiatan di asrama, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi. Untuk
menindaklanjuti
penelitian
implementasi
pendidikan
karakter terdahulu, peneliti melakukan penelitian implementasi terkait dengan model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan nilai karakter menghargai keragaman pada remaja SMP. Remaja belajar
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai untuk menghargai keragaman melalui lingkungan dimana ia tinggal, orang tua, teman sebaya, media masa, lingkungan sekolah. E. Kerangka Berpikir Pendidikan karakter merupakan sebuah bagian yang sangat penting bagi pertumbuhan para siswa di sekolah. Mereka sangat membutuhkan pendidikan karakter dimasa perkembangannya saat ini, karena dengan diberikannya pendidikan karakter mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih matang dan menjadi pribadi yang lebih “cerdas” untuk masa depannya. Namun yang terjadi sekarang adalah masih banyak sekolah yang belum melaksanakan pendidikan karakter secara khusus, biasanya pendidikan karakter diberikan disela-sela mata pelajaran IPS, Agama, dan Kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena tidak adanya jam bagi guru BK masuk kekelas untuk memberikan materi atau dinamika kelompok tentang pendidikan karakter. Dampak dari belum berjalannya pendidikan karakter khususnya menghargai orang lain adalah mulai lunturnya sikap menghargai perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu. Sikap tersebut dapat dilihat dari sikap remaja saat ini yang mulai saling menghina kekurangan fisik satu sama lain, mengejek tempat tinggal asal dari teman sebayanya. Untuk mencegah terus berkembang perilaku seperti di atas, guru BK dapat memberikan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Penggunaan pendekatan Experiential learning lebih berfokus pada pengalaman-pengalaman yang dialami oleh para siswa sendiri dan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setelah itu para siswa diminta untuk merefleksikan mengenai pengalaman tersebut. Dengan begitu siswa akan dengan mudah menemukan makna dari setiap pengalaman hidupnya.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Hipotesis Penelitian Berikut hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini: Ho : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning tidak efektif secara signifikan meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017. Hi : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential
learning
efektif
secara
signifikan
meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan realibilitas kuesioner, dan teknik analisis prosedur pengumpulan data. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pre-experimental dengan menggunakan one group pre-test posttest design. Menurut Sugiyono (2013) dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Dikatakan demikian karena masih terdapat variabel luar yang dipikirkan ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, tetapi tidak dikontrol. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan sematamata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Desain ini merupakan teknik untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah perlakuan. Maka dalam penelitian ini sebelum perlakuan subyek penelitian terlebih dahulu diberikan pre-test (tes awal) dan diakhir perlakuan diberi post-test (tes akhir). Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengukur peningkatan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1Ponorogo sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Selain itu peneliti akan mengetahui efektivitas implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017. Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design Pre-test
Treatment
Post-test
O1
X
O2
Keterangan: O1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan O2 : tes akhir (posttest)setelah perlakuan diberikan X
: treatment atau perlakuan
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Ponorogo pada tanggal 23 & 24 November 2016 pada pukul 10.25-11.20 WIB. Penelitian ini dilakukan dengan durasi delapan jam dalam dua hari pertemuan, berlokasi di ruang seni budaya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sampel dari populasi kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo, Jawa Timur. Subjek penelitian dijelaskan secara rinci dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Data Subyek Penelitian KELAS
JUMLAH
VIII D
26 siswa
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti atau dianalisis, maka dari itu diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil
pre-test
dan
post-test
peningkatan
karakter
menghargai
keragaman. Sedangkan teknik non tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning menurut penilaian mitra kolaboratif dan siswa. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Tahap persiapan 1) Menganalisis topik materi. 2) Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling (RPBK).
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner atau skala. 4) Membuat soal-soal tes dan item kuesioner 5) Revisi dan konsultasi kepada tim ahli, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M. Si b. Tahap pelaksanaan 1) Pemberian
pre-test
untuk
mengetahui
penguasaan
dan
pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi. 2) Implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning. 3) Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan dan pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi. c. Tahap akhir 1) Mengumpulkan data yang diperoleh. 2) Mengolah data hasil penelitian. 3) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 4) Menarik kesimpulan. 2. Instrumen Penelitian Sugiyono
(2013)
mengemukakan
bahwa
dalam
penelitian
kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Menurut Umar (1998),
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupa 2 kuesioner dan 1 soal tes dengan berbagai model seperti pada penjelasan di bawah ini. a.
Tes Karakter Menghargai Keragaman Winkel dan Hastuti (2004) mengatakan bahwa, terdapat beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda (multiple choice). Artinya data penelitian dapat dianalisis setelah scooring dilakukan. Dalam penelitian ini, tes menghargai keragaman yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan masing-masing alternatif jawaban memiliki kebenaran. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili pengaplikasian nilai karakter menghargai keragaman. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter menghargai keragaman. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Dalam penelitian ini tes memuat pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan nilai-nilai karakter menghargai keragaman
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai siswa. Tes yang telah disusun oleh peneliti ini bersifat tertutup karena alternatif jawaban sudah disediakan, sehinga peserta didik tinggal memilih alternatif jawaban yang dirasa paling sesuai. Soal tes dengan ragam pilihan ganda ini diberikan pada awal dan akhir layanan. Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter menghargai keragaman siswa. Sedangkan kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah perlakuan atau pos-test bertujuan untuk mencari data yang diperlukan guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning dalam usaha meningkatkan karakter menghargai keragaman bagi siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Penyusunan soal tes karakter diawali dengan membuat kisikisi
dimana
terjadi
penentuan
aspek
karakter
menghargai
keragaman dan indikator siswa yang memiliki atau menerapakan karakter menghargai keragaman. Kisi-kisi disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Karakter Menghargai Keragaman Aspek Indikator Toleransi
Relasilawan jenis
Tanggung jawab sosial
a. Menahan diri untuk memberikan komentar kepada orang lain. b. Terbuka dalam mengenal orang lain dari berbagai macam latar belakang. a. Menghargai keragaman peran laki-laki dan perempuan. b. Berkolaborasi dengan cara yang harmonis dengan lawan jenis. a. Menyadari nilai-nilai persahabatan & keharmonisan. b. Menunjukkan sikap menerima keunikan dari setiap orang. c. Mengulurkan tangan pada orang lain yang lemah.
Item 1,3,4 2,5,6
7,8,9 10,11,12 13,14,15, 17 16,18 19,20
b. Kuesioner penilaian diri (self assessment) Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini subjek telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam kuesioner penilaian diri memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, berupa respo presepsional sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), sangat tidak setuju (sts). Kuesioner penilaian diri dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengukur respon presepsional penguasaan subjek terhadap materi layanan bimbingan. Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self Assessment) Aspek Gaul It’s Okay
Menghargai Orang Lain
Menghargai Peran Gender
Indikator a. Terbuka dalam mengenal orang lain dari berbagai macam latar belakang. b. Menyadari nilai-nilai persahabatan & keharmonisan. c. Mengulurkan tangan pada orang lain yang lemah. a. Menahan diri untuk memberikan komentar kepada orang lain. b. Menunjukkan sikap menerima keunikan dari setiap orang. c. Memberikan apresiasi kepada hasil karya orang lain. a. Menghargai keragaman peran laki-laki dan perempuan. b. Berkolaborasi dengan cara yang harmonis dengan lawan jenis. c. Menghargai perbedaan antar gender.
Item 2,5,6
13,14,15 17,19,20 1,3 16 4,18 7,9 10,12 8,11
c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model (Responden Siswa) Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono (2013) menerangkan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju”, maka dalam Guttman scale hanya ada dua interval, yakni setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini, “ya dan tidak”. Biasanya,
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan statistik. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgement (Azwar, 2009). Pada penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategi Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain itu, uji validitas dilakukan dengan melakukan tes karakter menghargai keragaman dan skala penilaian diri dikorelasikan dengan korelasi product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: : koefisien korelasi : skor item : skor total : banyaknya subjek Berikut disajikan tabel rekapitulasi hasil uji validitas terhadap tes karakter menghargai keragaman: Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman Item
r.hitung
1
0,626
Sig. (2 Keterangan tailed) 0,001 Valid
3
0,354
0,041
Valid
4 2
0,321 0,404
0,110 0,041
Valid Valid
5
0,433
0,027
Valid
6
0,549
0,004
Valid
7
0,558
0,003
Valid
8
0,247
0,225
Revisi
9
0,389
0,049
Valid
10
0,204
0,318
Revisi
11
0,282
0,162
Revisi
12
0,438
0,025
Valid
13
0,507
0,008
Valid
a. Menyadari nilai-nilai persahabatan & keharmonisan.
14
0,227
0,265
Revisi
15
0,408
0,039
Valid
Tanggung Jawab Sosial b. Menunjukkan sikap menerima keunikan dari setiap orang.
17
0,292
0,148
Revisi
16
0,364
0,068
Valid
18
0,349
0,080
Valid
c. Mengulurkan tangan pada orang lain yang lemah.
19
0,234
0,251
Revisi
20
0,138
0,500
Revisi
Aspek
Indikator a. Menahan diri untuk memberikan komentar kepada orang lain
Toleransi b. Terbuka dalam mengenal orang lain dari berbagai macam latar belakang. a. Menghargai keragaman peran laki-laki dan perempuan. Relasi Lawan Jenis
b. Berkolaborasi dengan cara yang harmonis dengan lawan jenis.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel rekapitulasi hasil uji validasi tes karakter menghargai keragaman tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 13 item valid dan 7 item yang perlu untuk direvisi. Berikut disajikan tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji validitas skala penilaian diri/self assessment scale: Tabel 3.6 Rekapitalis Hasil Uji Validasi Self Assessment Scale Aspek
Gaul It’s Okay
Item
r.hitung
a. Terbuka dalam mengenal orang lain dari berbagai macam latar belakang.
2
0,268
Sig.(2 tailed) 0,186
5
0,094
0,648
Valid
6
0,126
0,540
Revisi
b. Menyadari nilai-nilai persahabatan & keharmonisan.
13
0,180
0,379
Revisi
14
0,073
0,724
Valid
15
0,076
0,712
Valid
17
0,226
0,266
Revisi
19
0,014
0,945
Revisi
20
0,277
0,170
Revisi
1
0,163
0,428
Revisi
Indikator
c. Mengulurkan tangan pada orang lain yang lemah. a. Menahan diri untuk memberikan komentar kepada orang lain.
Keterangan Revisi
Menghargai b. Menunjukkan sikap menerima Orang Lain keunikan dari setiap orang. kepada c. Memberikan apresiasi
3
0,026
0,900
Revisi
16
0,354
0,076
Valid
4
0,043
0,835
Valid
hasil karya orang lain.
18
0,131
0,524
Revisi
a. Menghargai keragaman peran lakilaki dan perempuan.
7
0,350
0,080
Valid
9
0,254
0,210
Revisi
10
0,218
0,285
Revisi
12 8 11
0,248 0,145 0,551
0,242 0,479 0,004
Revisi Revisi Valid
Menghargai b. Berkolaborasi dengan cara yang Peran harmonis dengan lawan jenis. Gender c. Menghargai perbedaan antar gender.
Dari tabel hasil uji validitas self assessment tersebut dapat diketahui bahwa 7 item valid dan 13 item. Sedangkan untuk menganalisis kuesioner validasi efektivitas model digunakan teknik Korelasi Point Biserial. Menurut Mansyur, Rasyid, &
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suratno (2015) setiap soal yang dijawab benar diberi skor 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi skor 0 (nol) jenis data tersebut disebut data berbentuk dikotomi. Adapun rumus Korelasi Point Biserial sebagai berikut.
Keterangan: : Koefisien korelasi point biserial : Skor rata-rata/mean dari skor subjek dengan skor 1 pada butir i : Skor rata-rata/mean seluruh subjek : Deviasi standar skor seluruh subjek : Proporsi subjek yang memperoleh skor 1 butir : bilangan 1-p Dalam memberikan interpretasi terhadap
ini digunakan
perbandingan nilai r hitung terhadap nilai r pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Tabel 3.7
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model
No
Hasil hitung
r tabel
Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
(r hitung) 0,09 23,94 0,03 0,32 0,09 49,2 0,25 0,11 0,22 0,28 0,16 0,55 0,57 1,05 0,46 0,45 0,28 0,75 0,08 0,54 0,03 0,14 0,03 0,60 0,63 1,01 0,76 0,73 0,62 0,3
(α=0,5) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388
r hitung banding r tabel 0,09<0,388 23,94>0,388 0,03<0,388 0,32<0,388 0,09<0,388 49,2>0,388 0,25<0,388 0,11<0,388 0,22<0388 0,28<0,388 0,16<0,388 0,55>0,388 0,57>0,388 1,05>0,388 0,46>0,388 0,45>0,388 0,28<0,388 0,75>0,388 0,08<0,388 0,54>0,388 0,03<0,388 0,14<0,388 0,03<0,388 0,60>0,388 0,63>0,388 1,01>0,388 0,76>0,388 0,73>0,388 0,62>0,388 0,3<0,388
Keputusan Revisi Valid Revisi Revisi Revisi Valid Revisi Revisi Revisi Revisi Revisi Valid Valid Valid Valid Valid Revisi Valid Revisi Valid Revisi Revisi Revisi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Revisi
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 15 item yang valid dan 15 item yang tidak valid. 2. Reliabilitas Kuesioner Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrument tes dan kuesioner penilaian diri dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Arikunto (2010) adalah sebagai berikut:
r
11
=
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r11
: Nilai Realibilitas : Jumlah varians skor :Varians total tiap item
k
: Jumlah item/butir pertanyaan Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel
secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf signifikansi 0,05. Jika r11> r tabel) berarti Realibel. Jika r11< r tabel) berarti Tidak Realibel. Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi (Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki; 2000). Karena skor kuesioner validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus
Keterangan: r : Koefisien reliabilitas yang dicari : Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan S : Varian skor tes : Banyaknya butir soal
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliability statistics,penulis menggunakan kategori koefisien (Guilford, 1956) dengan norma kriteria skor sebagai berikut. Tabel 3.8 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford Norma atau kriteria Skor
Kategori
0,80 - 1,00
Reliabilitas Sangat Tinggi
0,60 - 0,80
Reliabilitas Tinggi
0,40 - 0,60
Reliabilitas Sedang
0,20 - 0,40
Reliabilitas Rendah
-1,00-0,20
ReliabilitasSangat Rendah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS, diperoleh perhitungan reliabilitas tes karakter menghargai keragaman, skala penilaian diri (self assessment scale) dan skala validasi efektivitas model hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.8, Tabel 3.9, dan Tabel 3.10. Tabel 3.8 Reliabilitas Tes Karakter Menghargai Keragaman Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .665
55
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes tingkat karakter menghargai keragaman sebesar ɑ= 665. Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisen reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 3.9 Reliabilitas Skala Penilaian Diri (self assessment scale) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
a
N of Items .596
20
Hasil perhitungan pada tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien reliabiltas item skala penilaian diri (self assessment scale) sebesar ɑ= 0,596. Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sedang. Tabel 3.10 Reliabilitas Validasi Efektivitas Model Hasil Hitung KR-20
N of Items
0,79
30
Berdasarkan perhitungan reliabilitas menggunakan formula Kuder Richardson diperoleh nilai reliabilitas kuesioner validasi efektivitas model sebesar 0,79. Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan ke dalam kriteria
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guilford. Berdasarkan kriteria Guilford, validasi efektivitas model masuk dalam kategori tinggi. F. Teknik Analisis Data Sugiyono (2013) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa dua teknik analisis data sebagai berikut: 1
Teknik analisis data tes karakter menghargai keragaman guna menganalisis rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2014). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel berikut ini:
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Norma/Kriteria Skor
Kategori
+1,8σ < μ
Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ
Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ
Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ
Rendah
μ ≤ -1,8σ
Sangat Rendah
Keterangan: Skor maksimum teoritik :Skor
tertinggi
yang
diperoleh
subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelian menurut perhitungan skala. Standar deviasi (σ/sd)
: Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran
μ (mean teoritik)
: Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum
Hasil penghitungan analisis skor dari skala penilaian diri disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter Mengharagi Kergamana siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini:
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Menghargai Keragaman Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
2
+1,8σ < μ
> 68
Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ
56 – 68
Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ
44 – 55
Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ
32 - 43
Rendah
μ ≤ -1,8σ
< 32
Sangat Rendah
Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam penelitian pendidikan
untuk
menganalisis
karakter
signifikansi
menghargai
keragaman
hasil
implementasi
berbasis
layanan
bimbingan klasikal dengan pendektakan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 dilakukan dengan teknik statistik Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post-test pada siswa kelas VIII D di SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Berikut adalah rumus untuk menghitung Uji Wilcoxon:
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: N = Jumlah data T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif dan negatif Uji Wilcoxon dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16, diamana data sudah diuji kenormalitasannya. Berikut hasil uji Wilcoxon Tabel 3.11 Uji Signifikansi Tes Karakter Menghargai Keragaman Test Statistics
b
Posttest – Pretest Z
-4.385
Asymp. Sig. (2-tailed)
a
.000
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
3
Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analiss deskriptif kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri (self assessment), dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss (sangat sering), sr (sering), k (kadang-kadang), jr (jarang), tp (tidak pernah). Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur presepsi responden terhadap fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skor
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuesioner penilaian diri (self assessment) subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswa/I kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 sebagai berikut: Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Menghargai Keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ < μ
>68
Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ
56 – 68
Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ
44 – 55
Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ
32 – 43
Rendah
μ ≤ -1,8σ
< 32
Sangat Rendah
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter menghargai keragaman berdasarkan skala penilaian diri (self assessment) dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum teoritik
: 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik
: 1 x 20 = 20
Luas jarak
: 80-20 = 60
Standar deviasi (σ/sd) :
= 10
μ (mean teoritik)
:
61
= 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Teknik analisis data validasi efektivitas
implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning guna menganalisis rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif dengan persentase. Hal ini dilakukan peneliti karena sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman, yakni, ya, tidak, dan tidak tahu berdasarkan penilaian siswa dengan rumus sebagai berikut: Pem = Keterangan: :Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter : Jumlah jawaban setiap item : Jumlah responden
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan tentang hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. A. Hasil Penelitian 1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman
Berbasis
Layanan
Bimbingan
Klasikal
dengan
Pendekatan Experiential Learning di SMP N 1 Ponorogo Sebelum dan Sesudah Layanan. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan tes karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan sesudah perlakuan. Peneliti melakukan analisi data dengan menghitung selisih rata-rata pre-test dan post-test dengan rumus D = O2 – O1. Hasil hitung pretest dan posttest divisualkan dengan grafik sebagai berikut: 64 62,46
62 60
58 57,04 56 54 Pretest
Postest
Grafik 4.1 Peningkatan Skor Rata-rata Hasil Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Antara Pre-test dan Post-test Dalam grafik 4.1 menunjukkan bahwa terjadi suatu peningkatan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ponorogo. Hasil rata-rata yang dihasilkan sebelum perlakuan (pre-test) adalah 57,04. Setelah diberikan perlakuan selama 3 (tiga) kali layanan bimbingan klasikal hasil rata-ratanya menjadi 62,46, sehingga bila dapat dihitung selisih antara pre-test dan post-test menunjukkan skor 5,42 yang dianggap sebagai data hasil peningkatan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Dalam hal ini peneliti juga melakukan analisis data dengan menggunakan kategorisasi model distribusi normal. Berikut adalah visualisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017: Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Hasil Karakter Menghargai keragaman Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Rentang Skor
Pre-test Kategori
>68
Post-test
F
%
F
%
Sangat tinggi
0
0
1
4
56-68
Tinggi
14
54
25
96
44-45
Sedang
12
46
0
0
32-43
Rendah
0
0
0
0
<32
Sangat rendah
0
0
0
0
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
70
70
60
60
50
50
40
40
Pretest
30
30
Posttest
20
20
10
10
0
0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pre-test dan Post-test Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat dilihat mengalami peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil yang didapat sebelum perlakuan, tidak ada siswa yang berada pada kategori yang sangat tinggi. Pre-test menunjukkan para siswa hanya menempati kategori tinggi sebesar 54% (14 siswa) dan 46% (12 siswa). Sedangkan setelah mendapatkan bimbingan, hasil Post-test yang didapat meningkat dan salah satu siswa dapat menempati peringkat kategori sangat tinggi, yaitu sebesar 4% (1 siswa) dan 96% (26 siswa). Post-test menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang menempati kategori sedang dan rendah setelah mendapatkan bimbingan. Hal ini menandakan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan
experiential
learning
terbukti
meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa.
65
efektif
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman
Berbasis
Layanan
Bimbingan
Klasikal
dengan
Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 Antara Sebelum dan Sesudah Layanan. Efektivitas impelemntasi pendidikan menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah implementasi dengan pendekatan experiential learning dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji ini digunakan untuk mengetahui signifikan hasil peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Siswa/I Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 Ranks N Posttest - Pretest
Mean Rank a
.00
.00
b
13.00
325.00
Negative Ranks
0
Positive Ranks
25
c
Ties
1
Total
26
66
Sum of Ranks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Implementasi
pendidikan
karakter
mengharagi
keragaman
berbasisi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan mean antara pretest dan post-test dari 26 siswa. Pada skor pre-test hasil yang diperoleh adalah 57,04 dan post-test sebesar 62,46.
Test Statistics
b
Posttest – Pretest Z
-4.385
Asymp. Sig. (2-tailed)
a
.000
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji Two Related Sample Test
dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan skor sebesar -4.385 (sig=0,000). Jadi hasil uji ini menolak Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis uji Wilcoxon tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antara sebelum dan sesudah pada siswa kelas VIII D secara singnifikan sangat efektif.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidiakan Karakter Menghargai Keragaman
Berbasis
Layanan
Bimbingan
Klasikal
dengan
Pendekatan Experiential Learning pada Siswa/I Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 pada Setiap Sesi Layanan Bimbingan. Berdasarkan perolehan data penelitian yang bersumber dari kuesioner penilaian diri (self assessment), yang dihimpun pada setiap akhir sesi bimbingan dalam implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal diketahui bahwa gambaran peningkatan karakter menghargai keragaman pada setiap sesinya dengan melakukan pengkategorisasian dalam menganalisis data. Pengkaterosisasian
dilakukan
untuk
melihat
hasil
peningkatan
implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Gambaran hasil peningkatan dapat dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga Sesi Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017
Rentang Skor Kategori >68 56-68 44-56 32-43 <32
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
SESI II
I F 1 23 2 0 0
% 5% 88% 7% 0 0
68
F 8 16 0 0 0
% 30,76% 61,53% 0 0 0
III F 20 6 0 0 0
% 77% 23% 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70,00 68,00 66,00 64,00 62,00 60,00 58,00
69,04 65,35 Series1
61,92
sesi 1
sesi 2
sesi 3
Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga Sesi Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.3 menggambarkan peningkatan yang terus menerus naik pada setiap sesinya, yaitu rata-rata skor pada sesi pertama menunjukkan 61,92. Pada sesi kedua skor naik sebesar 3,43 yang menunjuk pada angka 65,35. Pada sesi yang terakhir skor rata-rata semakin meningkat sebesar 69,04. Selain itu juga, peneliti menganalisis skor peningkatan yang terjadi pada setiap siswa disetiap sesinya. Hasil peningkatan karakter menghargai keragaman setiap siswa dapat dilihat pada grafik 4.4 sebagai berikut:
Self Assessment 80 75 70 65 60 55 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Sesi 1
Sesi 2
Sesi 3
Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-rata Karakter Menghargai Keragaman Tiap Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Melihat peningkatan hasil pada setiap siswa, hal tersebut menandakan bahwa pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Yang artinya, bahwa materi yang diberikan kepada para siswa dapat dipahami dengan mudah dan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan karakter menghargai keragaman yang ada dalam lingkungan mereka. Selain itu, para siswa juga mampu mengambil nilainilai karakter menghargai keragaman dari setiap sesi yang diberikan oleh peneliti. 4. Efektivitas Keragaman
Implementasi Berbasis
Pendidikan
Layanan
Karakter
Bimbingan
Menghargai
Klasikal
dengan
Pendekatan Experiential Learning di SMP N 1 Ponorogo Berdasarkan Penilaian Siswa Untuk melihat apakah pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini relevan dan efektif diberikan kepada siswa, maka peniliti memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan penilaian. Penilaian ini diberikan pada akhir kegiatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Penilaian siswa terdiri dari 30 butir soal berupa beberapa pernyataan, yaitu ya (artinya setuju), tidak (artinya menolak), dan tidak tahu (artinya tidak memberi pendapat). Penilaian siswa ini disajikan dalam bentuk persentase pada setiap itemnya yang disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut:
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning No
Ya
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/ merasa : Semangat untuk mengikuti kegiatan Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu Gembira/senang dalam melaksakan kegiatan Berani berpendapat Lebih kreatif Berani mencoba melakukan permainan Takut salah dalam melakukan permainan Malu dalam permainan kelompok Dihargai oleh teman-teman Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Manfaat bagi perbaikan perilaku Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Keinginan untuk menolong orang lain Puas terhadap bimbingan yang diberikan Tertantang untuk mencoba Capek/lelah./bosan dalam mengikuti semua kegiatan
23 16 25 17 17 20 9 14 17 19 18 23 22 20 20 18 3
88 61 96 65 65 76 34 53 65 73 69 88 84 76 76 69 11
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti Terdorong untuk terlibat aktif Berani bertanggung jawab Menghargai teman Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang Membangun kepedulian/kesetiakawanan Peningkatan keingintahuan siswa Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri Mendorong siswa lebih disiplin Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
19 18 20 26 22 26 19 22 21 22 22 20 18
73 69 76 100 84 100 73 84 80 84 84 76 69
Melihat tabel 4.4 diatas yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang ikut serta dalam implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
learning, dapat dilihat bahwa pendidikan karakter dengan metode tersebut sangat efektif dalam meningkatkan karakter siswa. Beberapa siswa merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan pendidikan karakter dengan metode experiential learning membuat siswa semangat untuk mengikuti seluruh aktivitas yang diberikan, gembira dalam melaksanakan setiap kegiatan, siswa dapat lebih menghargai dan mempererat rasa persahabatan, siswa lebih termotivasi untuk berusaha dan berjuang dalam meningkatkan rasa keingintahuannya, dan dengan metode ini siswa dapat lebih mudah dalam menangkap materi yang diberikan. Tabel 4.5 Distribusi Hasil Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Rentang Skor Kategori F % 0,80-1,00
Sangat Tinggi
11
36,6
0,60-0,80
Tinggi
16
53,34
0,40-0,60
Sedang
1
3,3
0,20-0,40
Rendah
1
3,3
-1,00-0,20
Sangat Rendah
1
3,3
Dalam tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sangat efektif diberikan kepada para peserta didik dalam memberikkan atau menanamkan materi mengenai pendidikan karakter menghargai keragaman.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembahasan Secara umum hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa sebelum peneliti memberikan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo, beberapa siswa sudah memiliki kemampuan dalam hal menghargai keragaman di kategori sedang atau tinggi. Hal ini terjadi karena siswa diduga sudah memiliki karakter menghargai keragaman yang terbentuk dari faktor eksternal maupun faktor internal yang diperoleh melalui pendidikan dari keluarga, lingkungan sosial, masyarakat, dan sekolah. Karakter menghargai keragaman juga dapat meningkat ketika siswa memiliki sikap toleransi, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat Kurniawan (2013) bahwa sikap toleransi, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial merupakan sifat dasar dalam membentuk karakter menghargai keragaman. Sikap dasar inilah yang harus terus dikembangkan melalui pendidikan karakter formal maupun nonformal, pendidikan karakter diberikan dengan tujuan agar siswa mampu mengembangkan potensi afektif yang memiliki nilai-nilai bangsa, mengembangkan perilaku terpuji yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa, menanamkan
jiwa
menghargai
keragaman
dan tanggung jawab,
mengembangkan kemampuan mandiri dan berwawasan kebangsaan, dan membangun lingkungan sekolah yang aman dengan rasa kebangsaan (Zubaedi, 2011).
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suyanto (2010:09) menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan karakter dapat diketahui melalui tercapainya butir Standar Kompetensi Lulus, yang meliputi sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya diri; (4) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (5) Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; dan lain sebagainya. Dari sebagaian butir-butir diatas kita dapat mengetahui seberapa tinggi perkembangan karakter seorang siswa, namun dalam proses perkembangan pendidikan karakter siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor
yang
terdapat
dalam
Zubaedi
(2012)
bahwa
keturunan/keluarga dan lingkungan dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi perkembangan karakter anak. Pola asuh orangtua, nilainilai yang ditanamkan pada anak, aturan-aturan keluarga dan sikap orangtua terhadap pendidikan memiliki pengaruh pada karakter anak. Begitupun dengan lingkungan yang merupakan tempat bagi anak mengembangkan karakter yang dimiliki, yang dimulai dari lingkungan secara fisik hingga lingkungan sosial anak berada. Dilihat dari hasil rata-rata perhitungan skor sebelum (pretest) 57,04 dan skor sesudah (posttest), jika dihitung selisih antara pretest dan posttest adalah 5,42. Dilihat dari selisih antara pretest dan posttest dapat diketahui
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa implementasi mengalami peningkatan. Peningkatakan terjadi karena siswa yang mulai membuka diri antara yang satu dengan yang lainnya, siswa mulai mampu menerima dan mengikuti kegiatan yang diberikan oleh peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan hasil hitung nilai Sig. (2 tailed) (0,000) < (0,05), maka Ho ditolak. Artinya, hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendidikan experiential learning secara signifikan efektif. Peningkatan dari skor pretest dan posttest diatas diiringi dengan peningkatan dari hasil self assessment scale mulai dari sesi pertama sampai dengan sesi yang ke tiga. Capaian skor dari hasil self assessment scale atau skala tilik diri berada pada kategori yang sedang sampai dengan sangat tinggi. Pada sesi I, terdapat 1 siswa pada ketegori sangat tinggi, 23 siswa pada kategori tinggi, dan 2 siswa pada kategori sedang. Pada sesi yang ke II hasil skala tilik diri mengalami peningkatan yaitu 8 siswa pada ketegori sangat tinggi dan 16 siswa pada kategori tinggi. Pada sesi III hasil skala tilik diri mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu, 20 siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 6 pada kategori tinggi. Kenaikan pada setiap sesi ini dipengaruhi oleh mulai terbukanya siswa terhadap materi dan kegiatan yang diberikan oleh peneliti. Dari pembahasan proses dan hasil penelitian yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas membuktikan bahwa benar adanya, jika pendidikan karakter yang diberikan disekolah hanya terbatas pada tingkat kognitif saja. Hal ini dibuktikan dengan tingginya kategori yang dicapai oleh siswa pada
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesi awal kegiatan bimbingan klasikal, tetapi dalam menerapkan karakter menghargai keragaman siswa dirasa masih kurang baik. Pada sesi yang kedua dan ketiga siswa sudah mulai menunjukkan sikap karakter menghargai keragaman dan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari hasil tes menghargai keragaman dan hasil penghitungan skala tilik diri. Artinya, hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendidikan experiential learning secara signifikan efektif.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan, dan saran berdasarkan penelitian yang usdah dilaksanakan. A. Kesimpulan 1. Terdapat peningkatan skor rata-rata hasil pendidikan karakter dari pre-test adalah 57,04 dan post-test sebesar 62,46 dengan selisih sebesar 5,42. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada karakter
menghargai
keragaman
antara
sebelum
dan
sesudah
implementasi. 2. Terdapat peningkatan hasil yang signifikan pada implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017 antara sebelum dan sesudah layanan bimbingan. 3. Terdapat peningkatan karakter menghargai keragaman pada skor rata-rata setiap sesi. Sesi pertama dengan skor 61,92 dan skor meningkat menjadi 65,53 pada sesi kedua, dan sesi ketiga skor memuncak menjadi 69,04 pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017 antar sesinya. 4. Implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dipandang sangat efektif berdasarkan hasil penilaian siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan penelitian pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 dirancang secara konseptual, sistematik, dan prosedural demi tercapainya tujuan yang optimal. Akan tetapi, dalam penilitian masih terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan yang perlu dibenahi oleh peneliti. Adapun beberapa catatan evaluasi penting bagi peneliti adalah tentang waktu penelitian dan penguasaan lapangan. Waktu pelaksanaan dirasa sangat singkat karena hanya diberikan dua jam mata pelajaran untuk melaksanakan dua materi bimbingan pada sesi yang pertama dan yang kedua, sehingga peneliti harus lebih cekatan dalam memberikan materi dan dinamika kelompok didalam kelas. Keterbatasan yang kedua adalah mengenai penguasaan lapangan, peneliti merasa kurang mengenali lapangan dimana pelaksanaan bimbingan klasikal disekolah tersebut masih dirasa belum berjalan dengan baik, sehingga peneliti dituntut untuk lebih cepat dalam menyesuaikan diri dengan para siswa-siswi hingga penelitian selesai. C. Saran Beberapa saran yang dipaparkan oleh peneliti diharapkan dapat mengoptimalkan dan mengembangkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara efektif agar mampu meningkatkan
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakter peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya, beberapa saran diantaranya sebagai berikut: 1.
Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling perlu melakukan need assessment untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan para siswa, sehingga dalam pelaksanaannya materi pendidikan karakter yang diterima oleh siswa sesuai dengan kebutuhan mereka. Materi dan pendekatan yang sesuai akan mempermudah siswa dalam memahami dan menerapkan materi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu guru bimbingan dan konseling juga dapat menyampaikan materi yang menarik dan memberikan dinamika kelompok, hal ini dapat membantu siswa dalam menyerap dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Bagi Peneliti Lain Peneliti lain diharapkan dapat melakukan uji coba instrument sebelum
melaksanakan
penelitian,
sehingga
instrument
dapat
menggambarkan hasil data yang menggambarkan nilai-nilai karakter yang akan diteliti. Selain itu, peneliti lain diharapkan dapat lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan waktu agar sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______________. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baharuddin, Wahyuni, E.N. (2010). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Teori Belajar dan Pembelajaran.
Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No.2 Budiningsih, C, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur: Rineka Cipta Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20. Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kesuma, Dharma. Dkk. (2011) Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya Koesoema, Doni.(2012).Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius Kolb, David A. (1984). Experiential Learning. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs Kohonen, dkk. (2001). Experiential Learning In Education.England: Pearson Educated Limited
Foreign
Languange
Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media. Nugiyantoro, Burhan.,Gunawan & Marzuki. (2000). Statistik Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Prayitno, dkk. (1998). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (Buku I). Jakarta: Penebar Aksara Prayitno, Belferik. (2011). Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa.. Jakarta: Grasindo Romlah, Tatiek. (2001). Panduan Pengajar Buku Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Supratiknya, A. (2011). Psikoedukasi: Merancang Program dan Modul. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya Samani, Hariyanto. (2013). Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya Soekardi. Dewa Ketut. 1998. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara Suyanto. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen. Winkel, W.S. & Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Media Abadi Zubaedi.(2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Surat Izin Penelitian
1
UHIVERSITAS SANATA DHARMA FAKT'LTAS KEGURUAH bAN ILMU PENDIDIKAN Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002 Telp (0274) s13301, 515352, Fax. (0274) 562383 TELEGMM: SADHAR YOcyA Ral Gi'o I Ch,G {bg. }b ?E7 0l &2;?$5din (Et.ot 2.{l[g m I tedh ft tJ7.(4.Otfi1so a
No
0{8/PenlBKlJlPIKll20
Hal
liin Penelitian
I
6
Kepada Yth. Kepala SMP N 1 Ponorogcr Jawa Timur
Deogan hornal, Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami
:
Nama No Mahasiswa
Program Studi Junisan Fakultas Pergunran Tinggi
: : . : :
Kadna \,Vidi Kumia 131114031
Bimbingan dan Konseling ilmu PendiCikan Kegunian dan llmu Pendidikan Universitas Sanati.J Dhama Yogyakaria
Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka peniapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuan bahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktu yang diberiLan oleh pihak sekolah. Judul Skripsi
TOP|K.TOPIK BIMBINGAN EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KAMKIER IilENGHARGAI KFRLGA|VIAN BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLAS ,AL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING. (Studi deskriptit dan Pra Eksperinrerr Fada Siswa Keias Vlil StvlP Ponoroqo Tahun Aiaran 2016/201 7)
Atas perhatian can l]in yang diberikan, kami ucapkan lerim3 kasih
Yogyakarta, 1B November 2016 Oekan, u.b. Kajur. itrnu Pendidikan
MM4 Christiyanti Aprinastuli, S.Sj., lvl.Pd,
Tembusdo : Dekan FKIP
1, 2. 3.
M$asitwa Ybs Arsip
81
li
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Kuesioner Karakter Menghargai Keragaman
Tes Menghargai Keragaman (Pre-test dan Post-test Siswa)
Ponorogo, 23-24 November 2016
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Identitas Responden Nama : No. Absen : Jenis Kelamin : B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pentunjuk di bawah ini dengan teliti. 2. Pilihlah jawaban a, b, c atau d sesuai dengan keadaan dirimu sebenarnya. 3. Tidak ada jawaban yang paling benar atau salah. 4. Silanglah(X) jawaban yang paling sesuai dengan dirimu pada lembar jawaban yang sudah tersedia. Contoh: jika kamu memilih jawaban A, maka berilah tanda silang (X) pada kolom A, di lembar jawab yang tersedia.
1. Ketika teman kamu membuat barang untuk kamu tapi tidak sesuai dengan yang kamu inginkan dan kamu tidak suka dengan barang ini. Lalu apa yang kamu lakukan ? a. Aku menerima pemberiannya dengan senang b. Aku mengomentari pemberiannya c. Aku memintanya untuk memperbaikinnya terlebih dahulu d. Aku menerima pemberiannya dan mengucapkan terimakasih
2. Pada semester awal, di kelas kamu ada satu murid baru. Murid itu berasal dari daerah yang sangat terpencil. Apa yang kamu lakukan ? a. Saya mendatanginya dan bertanya siapa namanya b. Saya mendatanginya dan bersalaman dengannya
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Saya mendatanginya, mengajaknya bersalaman dan bertanya dari mana asalnya d. Saya menyapanya ‘hai’ dari kejauhan
3. Saat kamu sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah teman, rumahnya sangat kotor dan banyak sampah yang berser. Apa yang kamu lakukan? a. Saya mengambil sapu untuk membersihkan sampah tanpa diminta b. Saya meminta teman kamu untuk membersihkan sampahnya c. Saya mengajak teman-teman untuk membersihkan rumanya bersama-sama d. Saya menasehatinya kamu agar selalu menjaga kebersihan rumahnya
4. Malam ini kamu menghadiri pesta ulang tahun teman. Kamu memakai baju terbaik yang kamu punya. Ketika di tempat pesta, ada satu teman yang memakai baju dengan warnanya tidak sesuai. Apa yang kamu lakukan ? a. Saya meninggalkannya dan bergabung dengan teman yang lain b. Saya langsung mendatanginya dan berkata ‘kenapa dengan bajumu itu?’ c. Saya memintakan izin kepada teman-teman yang lain dan mengajaknya pulang untuk mengganti pakaiannya d. Saya menasehatinya agar tidak mengulang hal ini lagi dan tetap menemaninya
5. Hari ini ada tetangga yang baru saja pindah dan anaknya menjadi artis di TV. Kamu melakukan ? a. Saya sering sekali datang kerumahnya agar akrab dengan mereka, siapa tahu saya bisa diajak menjadi artis
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Saya menyapa mereka seperti tetangga-tetangga lainnya c. Saya sering memberinya man untuk mereka agar bisa dekat dengan mereka d. Saya memperkenalkan diri kepada mereka dan mencerit bakatbakat yang kamu miliki
6. Kamu bertemu dengan anak teman ayahmu. Ia terlihat kumal dan kotor, banyak kutu dirambutnya. Lalu ayah meminta kamu untuk berkenalan
dan
mengajaknya
ngobrol.
Yang
kamu
lakukan
adalah……………. a. Saya bersalaman dengannya sambil memperkenalkan nama b. Saya menyebutkan nama tanpa bersalaman c. Saya bersalaman dan memperkenalkan diri lalu berusaha mencari topik pembicaraan d. Saya memperkenalkan diri sambil bersalaman dengannya dan menanyakan hal lain yang berhubungan dengannya
7. Jika kamu adalah seorang siswa yang berprestasi, apa yang kamu lakukan ? a. Saya tetap mau mendengarkan teman yang memberikan pendapatnya b. Saya tetap rendah hati walau kamu lebih pintar dari teman-teman yang lain c. Saya mau berbagi pengetahuan dengan teman yang lainnya d. Saya mau mendengarkan teman-teman yang tidak lebih dari pada kamu
8. Ketika kamu bermain bersama dengan teman yang berlawanan jenis. Hal apa saja kah yang mau ketahui ? a. Waktu main siswa perempuan tidak sebanyak siswa laki-laki.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Siswa perempuan tidak boleh pulang terlalu malam. c. Siswa laki-laki harus menghormati siswa perempuan. d. Siswa perempuan harus bermain dengan perempuan dan laki-laki bermain dengan laki-laki.
9. Saya mendapatkan tugas piket selama satu minggu bersama temanteman, maka tindakan yang saya lakukan agar piket kelas ini berjalan dengan baik adalah ............................................... a. Saya membagi tugas , siswa laki-laki menaikan kursi dan perempuan menyapu lantai. b. Saya mengerjakan tugas piket bersama-sama pada waktunya. c. Saya meminta bapak tukang kebun untuk membantu bertugas piket. d. Saya berangkat agak siang selama seminggu sehingga tidak mengikuti piket.
10. Ibu guru membagi kelompok kerja yang anggota kelompoknya berlawanan jenis, satu kelompok berisi dua orang. Kelompok ini dibagi untuk membuat sebuah kerajinan tangan dari tanah liat. Apa yang kamu lakukan? a. Saya berusaha untuk mengawali pembicaraan dengan teman satu kelompok b. Saya berdiam diri dan menunggunya untuk menyapa saya lebih dulu c. Saya mau mengawali pembicaraan yang berisi tentang tugas yang diberikan d. Saya mau mengerjakan tugas yang mudah saja
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Kamu tidak dekat dengan kakak kamu karena dia berlawanan jenis dengan kamu (laki-laki/perempuan). Tetapi hari ini ibu meminta kamu untuk bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah. Apa yang kamu lakukan ? a. Saya melakukan pekerjaan yang mudah saja b. Saya bekerja sama dengan kakak sampai pekerjaan selesai c. Saya memintanya untuk melakukan pekerjaan yang lebih berat daripada saya d. Saya mengerjakan yang bisa saya kerjakan saja
12. Ketika kamu mengikuti kegiatan outbond ibu guru membagi kelompok berisi 4 orang, 2 laki-laki dan 2 orang perempuan. Dalam outbond ini ada permainan yang mengharuskan kita untuk mengambil sebuah bintang tetapi badan kita harus tetap ada didalam sebuah kain yang selalu mililit kita. kamu melakukan ? a. Saya berjuang bersama dengan kelompok saya agar bisa mendapatkan bintang itu dan menjadi pemenangnya b. Saya mengikuti instruksi yang diberikan oleh teman saya tanpa berkomentar apapun yang penting bisa mengambil bintangnya c. Saya menyusun rencana bersama kelompok untuk memenangkan kegiatan itu d. Saya menghindari berdekatan dengan teman-teman lawan kenis ketika bermain game ini
13. Pada saat jam istirahat kamu berjalan ke kantin untuk membeli snack, tiba-tiba kamu melihat 2 orang murid sedang berkelahi. Kamu ingin menolongnya tetapi kamu juga takut jika menolongnya nanti kamu malah kena pukul. Apa yang harus kamu lakukan ? a. Saya berlari meminta bantuan kepada teman yang lain untuk melerai mereka
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Saya melihat mereka berkelahi sambil bersembunyi dibalik tembok sekolah c. Saya berusaha melerai walaupun dengan berteriak kearah mereka d. Saya langsung melerainya dengan cara menarik salah satu dari mereka
14. Ibu guru IPA mendadak mengad ulangan harian. Banyak teman-teman yang belum belajar tadi malam. Beberapa saat setelah soal di berikan kamu melihat ada teman yang membuka buku mata pelajaran IPA. Apa yang harus kamu lakukan ? a. Dengan suara yang kecil saya mengingatkan teman kamu untuk menutup kembali bukunya b. Tanpa berpikir panjang saya melaporkannya kepada ibu guru c. Kamu membiarkannya mencotek karena kamu tahu ia belum belajar tadi malam d. Dengan cepat kamu
langsung mengambil bukunya dan
menaruhnya kembali didalam tasnya
15. Ketika kamu pergi kerumah saudara kamu yang sedang sakit, kamu di telfon oleh sahabat kamu bahwa ibunya meninggal. Apa yang kamu lakukan ? a. Saya pergi kerumah saudara sebentar lalu pergi kerumah sahabat saya b. Saya meminta sahabat saya yang lainnya untuk kesana karena saya berhalangan untuk datang c. Pergi kerumah sahabat saya walaupun hanya sebentar, lalu saya pergi kerumah saudara d. Meminta keluarga saya yang lain ntuk pergi kerumah saudara terlebih dahulu lalu saya menyusul setelah pergi kerumah sahabat saya
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Saat berjalan bersama seorang teman, kamu ingin membeli sebuah sepatu di sebuah toko ketika kamu sedang memilih sepatu, kamu menemukan teman kamu sedang tertidur di kursi toko itu. Hal apa yang kamu lakukan ? a. Saya membangunkannya b. Membangunkan sambil memarahinya karena sudah membuat saya malu c. Membiarkannya tidur lalu setelah kamu selesai belanja
saya
bangunkan d. Membiarkannya tidur dan saya meninggalkannya di toko itu karena saya malu
17. Ketika temanmu
menggunakan kameramu, tiba-tiba teman kamu
berkata bahwa ia ingin meminjamnya, tetapi yang terjadi sebelumnya ia sudah pernah meminjam dan merusaknya. Apa yang kamu lakukan ? a. Saya meminjamkan kepadanya tetapi dengan wajah bersungutsungut b. Saya memberikan kamera itu sambil menggerutu c. Saya meminjamkan kamera saya dengan perjanjian bahwa ia tidak merusaknya lagi d. Saya
memberinya
nasehat
terlebih
dahulu
sebelum
meminjamkannya
18. Kamu memiliki seorang teman yang gemar mengoleksi binatang buas, suatu ketika ia mengajak kamu untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya yang menyukai bintang buas seperti dia. Kamu ingin ikut dengannya tetapi kamu takut terhadap binatang buas. Apa yang harus kamu lakukan ?
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Saya Ikut berkumpul dengan temannya tanpa mau berdekatan dengan bintang-binatang itu b. Saya Ikut bertemu dengan temannya dan mencoba untuk mengenal binatang buas c. Tetap menerima ajya tetapi saya hanya melihatnya dari kejauhan d. Menemaninya dan mencoba untuk membaur dengan teman yang lain
19. Ketika kamu berangkat kesekolah tiba-tiba kamu melihat seorang ibu jatuh dari sepeda motornya dan terdapat luka-luka dibadannya padahal kamu ada ulangan harian di jam mata pelajaran pertama . apa yang kamu lakukan ? a. Saya berhenti sebentar untuk melihat keadaan ibu tersebut lalu langsung berangkat ke sekolah b. Saya mencarikannya bantuan dan setelahnya saya
berangkat
kesekolah c. Saya memanggil polisi untuk menolong ibu itu agar saya dapat secepatnya sampai disekolah d. Saya menanyakan keadaannya lalu langsung pergi ke sekolah
20. kamu memiliki phobia terhadap darah, setiap melihat darah kamu langsung merasa pusing dan bahkan bisa langsung pingsan tetapi sekarang didepan kamu terdapat seorang teman yang tanganya teriris pisau. Apa yang harus kamu lakukan ? a. Saya berusaha membantunya dengan menahan rasa pusing yang saya rasa b. Saya berusaha menolongnya tanpa melihat tangannya yang sedang terluka itu c. Dengan cepat saya memberikan kotak P3K untuk menolongnya d. Saya minta tolong kepada orang lain untuk menolongnya.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Self Assessment Scale Penilaian Diri (Self Assessment) KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN
Nama : No. absen : Usia : Keterangan Ss : Sangat Sering K : Kadang-kadang TP : Tidak Pernah No.
Sr J
: Sering : Jarang
Pernyataan
SS
1
Saya menjaga hubungan baik dengan orang lain
2
Saya merasa nyaman ketika harus bekerja kelompok dengan teman lawan jenis
3
Saya mudah menerima pendapat orang lain
4
Saya diam ketika berada disekitar orang-orang baru
5
Saya senang berinteraksi dengan teman yang sejenis saja Saya menerima pendapat orang lain jika pendapatnya sesuai pemikiran saya Saya senang bersosialisasi dengan orang baru
6 7 8 9 10 11
Saya mudah menerima teman perempuan/lakilaki untuk menjadi teman dekat Saya mudah bertukar pikiran dengan orang lain Saya mudah menyelesaikan masalah dalam situasi senang Saya mampu menjaga hubungan antar lawan jenis
12
Ketika orang lain membutuhkan bantuan, saya langsung membantu tanpa berpikir panjang
13
Saat orang asing membutuhkan bantuan, saya langsung menolak Saya lebih nyaman bekerja kelompok bersama dengan teman sejenis (pria/wanita)
14 15
Memberikan penghargaan untuk karya orang lain
19
Saya cenderung memilih-milih teman yang berbeda latar belakang dengan saya Saya melakukan kegiatan secara berkelompok
20
92
Sr
Kd
Jr
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Kuesioner Validasi Siswa
LEMBAR PENILAIAN SISWA Pengantar: Anak-anak yang budiman, kalian telah mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan kelas yang bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak kegiatan yang menasyikkan yang telah kalian ikuti dari kanak-kanak fasilitator. Kegiatan ini telah selesai, terima kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon kesediaan kalian untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan apa yang kamu alami/kamu peroleh dalam kegiatankegiatan tersebut No
Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/ merasa :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Semangat untuk mengikuti kegiatan Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu Gembira/senang dalam melaksakan kegiatan Berani berpendapat Lebih kreatif Berani mencoba melakukan permainan Takut salah dalam melakukan permainan Malu dalam permainan kelompok Dihargai oleh teman-teman Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Manfaat bagi perbaikan perilaku Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi Keinginan untuk menolong orang lain Puas terhadap bimbingan yang diberikan Tertantang untuk mencoba Capek/lelah./bosan dalam mengikuti semua kegiatan Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti Terdorong untuk terlibat aktif Berani bertanggung jawab Menghargai teman Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang Membangun kepedulian/kesetiakawanan Peningkatan keingintahuan siswa Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri Mendorong siswa lebih disiplin Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
93
Ya
Tidak
Tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Tabulasi Data Pre-Test
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Nama 6
Data 4Post-Test 1 Tabulasi 2 3 5 6 Hamim Sultoni 4 4 3 3 3 3 Rahma Ubaidah 4 4 4 2 3 3 Ervina N. R 4 3 3 3 3 3 Muhamad Vemas 4 4 3 3 3 4 Usnida Tria M. 4 4 2 3 3 3 Annisa'ul Habsari H. 4 4 3 3 4 4 Ilham Surya W. 4 4 3 3 3 4 Ruun Rafiqoh 4 2 4 3 3 4 Anggie S. P 4 3 2 3 3 3 Izzuddin Ar Rafi 3 4 3 3 3 2 Dafira Drissa Y. 4 4 2 3 3 4 Aisyah Tiyara Ananda 4 4 3 3 3 4 Felda Natasya 3 3 3 2 3 2 Mochamad Azar R. 4 2 3 4 3 2 Desyka R. W 2 4 3 2 3 3 Dimas Andhica D. 4 4 3 4 3 2 Fadhilah Alya 2 2 2 2 3 2 Edenia Hauna Putri 4 3 3 2 3 4 Elvi Dwi Pramesti 4 4 3 3 3 3 Guntur Swandaru 4 4 3 4 3 4 Hikmal Azriel S. 4 4 3 2 3 2 Risma Triani 4 4 2 3 3 4 Shofia 4 3 3 2 3 2 Danendra Ahnaf M. 4 4 3 3 3 4 Hedi Dina B. M 4 4 3 1 1 4 Ananda Safira I. 4 4 4 2 3 3 Jumlah 98 93 76 71 77 82 Rata-rata 3.77 3.58 2.92 2.73 2.96 3.15
7 4 4 3 2 4 2 4 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 2 2 2 2 74 2.85
8 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 1 1 3 4 4 4 3 79 3.04
9 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 82 3.15
95
10 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 4 86 3.31
11 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 88 3.38
12 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 82 3.15
13 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 72 2.77
14 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 2 89 3.42
15 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 4 2 3 4 1 4 3 3 4 81 3.12
16 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 84 3.23
17 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 89 3.42
18 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 81 3.12
19 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 1 3 3 3 76 2.92
20 3 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 1 3 64 2.46
∑ 69 65 63 67 66 68 68 60 65 57 59 66 57 60 58 63 56 66 62 64 62 63 55 65 56 64 1624 62.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabulasi Data Sesi 1
Hamim Sultoni 2 3 3 2 3 3 2 2 4 5 3 3 2 2 4 4 2 4 2 5 60 Rahma Ubaidah 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 68 Ervina N. R 5 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 63 Muhamad Vemas 2 3 1 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 5 3 4 4 4 65 Usnida Tria M. 2 3 3 2 4 2 4 4 1 2 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 55 Annisa'ul Habsari H.4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 2 57 Ilham Surya W. 4 2 3 3 5 3 3 2 3 2 4 4 2 5 4 4 2 4 1 3 63 Ruun Rafiqoh 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 3 1 5 1 4 65 Anggie S. P 4 3 3 2 2 4 5 5 3 2 1 5 1 2 5 2 1 5 1 5 61 Izzuddin Ar Rafi 5 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 65 Dafira Drissa Y. 2 4 3 2 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 1 3 2 4 3 4 60 Aisyah Tiyara Ananda 2 4 1 4 2 2 4 4 5 2 4 3 1 5 5 5 1 2 4 2 62 Felda Natasya 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 5 3 5 3 3 4 4 3 4 3 67 Mochamad Azar R. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 4 4 2 2 4 2 3 62 Desyka R. W 5 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 4 59 Dimas Andhica D. 5 3 3 2 4 3 3 4 3 3 5 3 2 4 3 5 2 3 2 4 66 Fadhilah Alya 4 2 3 4 5 4 2 3 2 2 2 3 2 5 3 3 2 3 2 4 60 Edenia Hauna Putri 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 1 3 63 Elvi Dwi Pramesti 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 63 Guntur Swandaru 2 3 4 3 2 4 5 4 3 2 4 3 3 4 4 2 1 3 2 4 62 Hikmal Azriel S. 4 2 3 3 5 3 3 2 3 2 4 5 2 5 4 4 1 2 1 3 61 Risma Triani 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 1 3 1 3 60 Shofia 4 2 4 5 3 4 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 55 Danendra Ahnaf M. 5 4 4 2 3 1 2 4 4 2 4 4 2 3 4 1 2 4 3 2 60 Hedi Dina B. M 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 5 62 Ananda Safira I. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 2 1 2 2 3 66 Jumlah 95 79 81 76 90 83 84 79 85 82 80 86 62 91 87 83 52 85 61 89 1610 Rata-rata 3.75 3.04 3.12 2.92 3.46 3.19 3.23 3.04 3.27 3.15 3.08 3.31 2.38 3.50 3.35 3.19 2.00 3.27 2.35 3.42 61.92
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabulasi Data Sesi 2
Hamim Sultoni 4 Rahma Ubaidah 4 Ervina N. R 3 Muhamad Vemas 4 Usnida Tria M. 5 Annisa'ul Habsari H. 4 Ilham Surya W. 4 Ruun Rafiqoh 4 Anggie S. P 4 Izzuddin Ar Rafi 5 Dafira Drissa Y. 4 Aisyah Tiyara Ananda 5 Felda Natasya 4 Mochamad Azar R. 4 Desyka R. W 4 Dimas Andhica D. 5 Fadhilah Alya 5 Edenia Hauna Putri 4 Elvi Dwi Pramesti 4 Guntur Swandaru 4 Hikmal Azriel S. 5 Risma Triani 4 Shofia 3 Danendra Ahnaf M. 3 Hedi Dina B. M 5 Ananda Safira I. 4 Jumlah 108 Rata-rata 4.15
2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 75 2.88
4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 5 5 2 2 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 5 5 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 5 5 4 3 3 5 5 4 3 3 4 5 4 2 2 5 4 2 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 5 3 2 4 4 4 91 80 101 97 93 3.50 3.08 3.88 3.73 3.58
4 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 64 4 3 3 3 3 3 5 3 4 2 4 2 4 67 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 68 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 66 3 3 5 2 3 2 2 4 4 2 3 4 2 60 2 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 61 2 3 2 2 4 2 4 4 4 1 4 1 4 60 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 67 4 2 2 1 5 1 2 5 2 2 3 1 5 59 2 4 2 5 2 4 3 3 3 2 4 3 2 63 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 2 64 4 3 5 4 4 2 2 3 2 1 5 1 2 65 4 2 3 4 3 3 4 2 5 3 4 3 3 70 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 65 3 3 4 4 4 2 4 4 5 2 4 1 3 69 2 2 2 4 3 2 5 2 4 1 4 4 2 60 4 3 3 5 3 2 4 3 5 2 4 1 4 68 3 2 3 2 2 3 5 3 3 4 3 3 4 65 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 63 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 65 4 3 5 4 3 3 4 4 2 1 4 2 5 71 2 3 2 4 5 2 5 4 4 1 3 1 5 68 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 63 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 59 4 4 5 4 4 1 3 4 5 3 4 2 5 76 5 4 3 5 4 3 3 3 5 2 3 3 5 73 85 80 88 89 89 65 91 86 88 57 87 61 88 1699 3.27 3.08 3.38 3.42 3.42 2.50 3.50 3.31 3.38 2.19 3.35 2.35 3.38 65.35
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Hamim Sultoni Rahma Ubaidah Ervina N. R Muhamad Vemas Usnida Tria M. Annisa'ul Habsari H. Ilham Surya W. Ruun Rafiqoh Anggie S. P Izzuddin Ar Rafi Dafira Drissa Y. Aisyah Tiyara Ananda Felda Natasya Mochamad Azar R. Desyka R. W Dimas Andhica D. Fadhilah Alya Edenia Hauna Putri Elvi Dwi Pramesti Guntur Swandaru Hikmal Azriel S. Risma Triani Shofia Danendra Ahnaf M. Hedi Dina B. M Ananda Safira I. Jumlah rata-rata
Tabulasi Data Sesi 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 103 3.96
4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 5 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 76 2.92
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 93 3.58
3 3 4 3 2 5 3 2 5 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 2 3 5 5 3 2 4 85 3.27
4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 3 3 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 2 3 101 3.88
3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 102 3.92
4 4 3 4 3 2 3 3 5 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 5 5 4 4 92 3.54
3 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 5 4 2 2 5 5 3 87 3.35
4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 4 86 3.31
98
3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 5 3 4 4 5 4 3 90 3.46
4 4 4 4 2 3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 2 2 4 5 3 91 3.50
4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 94 3.62
4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 1 3 3 70 2.69
3 5 4 3 3 5 5 4 2 3 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 94 3.62
3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 5 4 5 3 4 2 4 4 3 2 4 3 4 90 3.46
3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 4 5 3 4 3 3 4 5 2 5 5 5 101 3.88
3 4 2 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 5 4 5 2 4 3 5 5 4 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 2 4 5 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 4 3 3 5 3 4 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 5 2 77 101 73 2.96 3.88 2.81
3 4 3 4 3 2 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 5 2 3 2 5 5 3 89 3.42
68 70 72 69 65 70 72 67 73 63 70 70 70 73 71 71 60 65 65 72 69 70 61 77 72 70 1795 69.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Hamim Sultoni 1 Rahma Ubaidah 1 Ervina N. R 1 Muhamad Vemas 1 Usnida Tria M. 1 Annisa'ul Habsari H.1 Ilham Surya W. 1 Ruun Rafiqoh 1 Anggie S. P 1 Izzuddin Ar Rafi 0 Dafira Drissa Y. 1 Aisyah Tiyara Ananda1 Felda Natasya 1 Mochamad Azar R. 1 Desyka R. W 1 Dimas Andhica D. 0 Fadhilah Alya 1 Edenia Hauna Putri 1 Elvi Dwi Pramesti 1 Guntur Swandaru 1 Hikmal Azriel S. 1 Risma Triani 1 Shofia 0 Danendra Ahnaf M. 1 Hedi Dina B. M 1 Ananda Safira I. 1 N 23 p 0.88 q 0.12 Sdt 4.98 Mt 21.3 Mp 21,13 p/q 7.6667 akar p/q 2,76 Mp-Mt 0,17 Mp-Mt/St 0,00034 Rpb-is 0,00093
Tabulasi Data Penilaian Siswa 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 0.62 0.38 4.98 21.3 22,25 1.6 1,26 0,95 0,19 23,94
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1.00 0.00 4.98 21.3 21,30 1 1 0,17 0,03 0,03
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 17 0.65 0.35 4.98 21.3 21,76 1.89 1,37 1,20 0,24 0,32
0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 18 0.69 0.31 4.98 21.3 21,33 2.25 1,5 0,03 0,006 0,009
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 19 0.73 0.27 4.98 21.3 23,10 2.71 1,64 1,8 0,30 49,2
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 11 0.42 0.58 4.98 21.3 22,81 0.73 0,85 1,51 0,30 0,25
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0.15 0.85 4.98 21.3 22,74 0.18 0,42 1,44 0,28 0,11
1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 11 0.42 0.58 4.98 21.3 22,63 0.73 0,85 1,33 0,26 0,22
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 18 0.69 0.31 4.98 21.3 22,55 2.25 1,5 0,95 0,19 0,28
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 18 0.69 0.31 4.98 21.3 21,88 2.25 1,5 0,58 0,11 0,16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 0.88 0.12 4.98 21.3 22,30 7.67 2,76 1 0,200 0,55
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 19 0.73 0.27 4.98 21.3 23,05 2.71 1,64 1,75 0,35 0,57
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 0.85 0.15 4.98 21.3 19,04 5.5 2,34 2,26 0,45 1,053
99
1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 0.81 0.19 4.98 21.3 22,47 4.2 2.04 1,17 0,23 0,46
1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 0.69 0.31 4.98 21.3 22,83 2.25 1,5 1,53 0,30 0,45
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 0.12 0.88 4.98 21.3 25,33 0.13 0,36 4,03 0,80 0,288
1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 18 0.69 0.31 4.98 21.3 23,83 2.25 1,5 2,53 0,50 0,75
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 0.65 0.35 4.98 21.3 23,41 1.89 1,37 0,31 0,06 0,082
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 20 0.77 0.23 4.98 21.3 23,1 3.33 1,82 1,8 0,30 0,546
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1.00 0.00 4.98 21.3 21,30 1 1 0,17 0,03 0,03
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 0.85 0.15 4.98 21.3 21,63 5.5 2,34 0,33 0,06 0,14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1.00 0.00 4.98 21.3 21,30 1 1 0,17 0,03 0,03
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 19 0.73 0.27 4.98 21.3 23,15 2.71 1,64 1,85 0,37 0,606
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 0.81 0.19 4.98 21.3 22,85 4.2 2,04 1,55 0,31 0,63
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20 0.77 0.23 4.98 21.3 24,1 3.33 1,82 2,8 0,56 1,019
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 20 0.77 0.23 4.98 21.3 23,4 3.33 1,82 2,1 0,42 0,76
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21 0.81 0.19 4.98 21.3 23,14 4.2 2,04 1,84 0,36 0.73
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 19 0.73 0.27 4.98 21.3 23,21 2.71 1,64 1,91 0,38 0.62
1 24 576 0 14 196 0 23 529 1 25 625 1 26 676 1 24 576 1 16 256 1 26 676 1 26 676 1 17 289 0 15 225 1 27 729 1 24 576 1 22 484 0 21 441 1 28 784 0 12 144 1 13 169 1 14 196 1 25 625 1 14 196 1 25 625 0 23 529 1 26 676 0 22 484 0 22 484 18 554 #### 0.69 0.31 4.98 21.3 22,33 2.25 1,5 1,03 0,20 0,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 11 Tabulasi Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman Item
Parameter
r hitung
Keputusan
1 Pearson Correlation
0,626
Valid
Sig. (2-tailed) N 2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 3 Pearson Correlation
0,001 26 0,404
Valid
0,041 26 0,354
Valid
Sig. (2-tailed)
0,076
N 4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 5 Pearson Correlation
26 0,321
Valid
0,11 26 0,433
Valid
Sig. (2-tailed)
0,027
N 6 Pearson Correlation
26 0,549
Valid
Sig. (2-tailed) N 7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
0,004 26 0,558
Valid
0,003 26 0,247
Revisi
0,225 26 0,389
Valid
N 10 Pearson Correlation
0,049 26 0,204
Revisi
Sig. (2-tailed)
0,218
N 11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 12 Pearson Correlation
26 0,282
Revisi
0,162 26 0,438
Valid
Sig. (2-tailed) N 13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
0,025 26 0,507
Valid
N 14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 16 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
26 0,227
Revisi
0,265 26 0,408
Valid
0,039 26 0,264
Valid
N 17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
26 0,292
N 18 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
26 0,349
N 19 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
26 0,234
N 20 Pearson Correlation
26 0,138
0,008
0,068 Revisi
0,148 Valid
0,08 Revisi
0,251
Sig. (2-tailed)
0,5
N
26
100
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 12
Ite m
Tabulasi Uji Validitas Skala Penilaian Diri
Parame te r
r hitung
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
0,163 0,264 26 0,268 0,186 26 0,043
3
Sig. (2-tailed)
0,835
Revisi
4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
26 0,045 0,835 26 0,094
Valid
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
0,648 26 0,126 0,54 26 0,35 0,0268 26 0,145 0,479 26
Pearson Correlation
0,254
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
0,21 26 0,218 0,285 26 0,551 0,004 26 0,238 0,242 26 0,18 0,379 26 0,073
Revisi
14
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
0,724 26 0,076
Valid
15
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
0,712 26 0,354 0,076 26 0,226 0,266 26 0,131 0,524 26 0,014 0,945 26 0,277 0,17 26
Valid
1
2
5
6
7
8
9
10
11
12
13
16
17
18
19
20
101
Ke putus an Revisi
Revisi
Valid
Revisi
Valid
Revisi
Revisi
Valid
Revisi
Revisi
Valid
Revisi
Revisi
Revisi
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 13
Modul Layanan Bimbingan
Gaul It’s Okay…..! Keterangan
No 1
Topik/Nilai karakter
Etika Pergaulan
2
Tugas Perkembangan
Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3
Bidang Bimbingan
Pribadi-Sosial
4
Jenis Layanan
Bimbingan klasikal
5
Fungsi Bimbingan
Pemahaman dan pengembangan
6
Sasaran
Siswa SMP Kelas VIII
7
Standar Kompetensi
8
Kompetensi Dasar
9
Indikator
10
Materi
11
Metode
Peserta didik mampu mengetahui cara berperilaku sopan santun yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat mempraktikkan cara beretika yang baik dalam pergaulan sehari-hari. 1. Menjelaskan Pengertian Etika Pergaulan. 2. Mengetahui Prinsip Etika Pergaulan 3. Mengetahui bagaimana cara bergaul yang baik dalam kehidupan sosial 4. Mengetahui manfaat dari belajar bertika pergaulan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. 5. Mengetahui salah satu tokoh inspirasi mengenai tokoh tentang etika pergaulan 6. Menyimpulkan sebuah cerita bergambar tentang etika pergaulan. 1. Pengertian Etika Pergaulan 2. Mengetahui Prinsip Etika Pergaulan 3. Mengetahui bagaimana cara bergaul yang baik 4. Manfaat Etika pergaulan 5. Mengetahui tokoh inspirasi 6. Mengetahui cerita bergambar Tanya jawab,sharing, film dan diskusi antar siswa, role play
12
Waktu
2x40’
13
Tempat
Ruang Kelas 8D
14
Media
Alat tulis, kertas, laptop, viewer, sound.
16
Prosedur
Ikuti skenario layanan
17
Penilaian/ Evaluasi
Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment
18
Rencana Tindak Lanjut
Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk merencanakan suatu proyek untuk menerapkan bagaimana cara beretika dalam pergaulan, baksos, live in, weekend dan programprogram BK atau program-program sekolah yang terencana. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sumber Pustaka
Mulyaningtyas, Hadiyanto. (2007). BIMBINGAN DAN KONSELING untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Skenario Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif NO
KEGIATAN
GURU
SISWA
WAKTU
1.
Pengantar
Guru Pembimbingbersama mitra (Guru mapel terkait) memberi salam , menjelaskan topik bimbingan yang akan dilaksanakan kepada siswa, mengungkapkan tujuan layanan dan membuka layanan dengan doa.
Memberi salam kepada guru pembimbing dan guru mitra(guru mapel terkait), siswa mendengerkan penjelasan pembimbing tentang tujuan layanan dan dilanjutkan berdoa.
3’
2.
Ice Breaking
Menyanyikan bersama lagu “Sedang apa …..? di lanjutkan kembali dengan bernyanyi secara berantai oleh siswa.
Menyanyikan bersamasama lagu “sedang apa…..?”
5,
3.
Pemberian Materi
Pembimbing memberikan materi topik bimbingan mengenai “Etika Pergaulan”.
Siswa memperhatikan penjelasan materi dari pembimbing dan mitra kolaboratif tentang “Etika Pergaulan”.
15’
4.
Dinamika Kelompok (menonton film)
Pembimbing memutarkan film mengenai contoh pergaulan yang baik untuk peserta didiknya.
Siswa memperhatikan film tentang pergaulan yang baik, kemudian beberapa siswa memakni film yang telah diputar.
15’
5.
Percikan Inspirasi
Peserta didik membaca sebuah contoh tokoh inspirasi yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian peserta didik mendengarkan penegasan dari guru pembimbing mengenai tokoh inspirasi tersebut.
10 ‘
6.
Kibar
Siswa membaca cerita bergambar dan menghayatinya. Setelah
10’
a. Pembimbing memberikan sebuah tokoh inspirasi untuk di baca oleh peserta didik. b. Pembimbing menegaskan makan dari cerita tokoh inspiratif Guru pembimbing memberikan sebuah cerita bergambar dan menyuruh 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Pernyataan diri
8.
Penegasan dan penutup
siswa menghayati dan menyimpulkannya
itu siswa menyimpulkan maksud dari cerita bergambar tersebut.
Guru pembimbing memberi lembar pernyataan diri dan sebuah niat diri.
Siswa mengisi lembar pernyataan diri dan membuat niat diri
15’
Siswa mendengarkan hasil dari pertemuan bimbingan hari ini.
7’
a. Pembimbing menegaskan materi dari pertemuan pertama sampai akhir. b. Pembimbing memberikan kata-kata bijak
Percikan Ispirasi
KISAH UPIN & IPIN
Sebuah kisah film kartu anak yang berjudul Upin dan Ipin di angkat dari kisah pertemanan seorang anak yang berasal dari Melayu. Dimana kisah kartun upin dan ipin menggambarkan tentang kebersamaan seorang anak dalam pergaulan. Di dalam film tersebut sangat jelas di terangkan bahwa Upin & Ipin beserta kawan-kawannya tidak memilih-milih dalam berteman, tidak membeda-bedakan baik dari Suku, Ras, Maupun Beragama. Sehingga film kartun Upin & Ipin adalah film yang sangat mendidik bagi setiap orang.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cerita Bergambar SALING MENOLONG TERHADAP TEMAN
PERNYATAAN HASIL BELAJAR Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelas, saya menjadi tahu dan sadar bahwa, -
….. ….. Sdt
NIATKU Belajar dari hikmah yang saya petik dari pengalamanku mengikuti bagian-bagian layanan bimbingan ini aku berniat : -
……… ……… Dst
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Handout/ Materi Layanan
ETIKA DALAM PERGAULAN
Apa Itu Etika Dalam Pergaulan?
Etika Pergaulan adalah cara yang baik untuk bertingkah laku dalam berelasi dengan orang lain, khususnya dengan teman-teman di sekitarnya. Sehingga apabila kita memiliki etika yang baik dalam pergaulan, maka teman kita akan menerima kita dengan baik dan merasa tidak dirugikan akan kedatangan kita.
PRINSIP ETIKA PERGAULAN
1.
2.
3.
PRINSIP HAK DAN KEWAJIBAN Hak adalah suatu wewenang yang secara sah dimiliki oleh seseorang. Diantaranya adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia semennjak lahir dan biasa disebut sebagai hak asasi manusia. Sedangkan kewajiban adalah suatu tugas yang harus dilakukan oleh setiap manusia untuk memperoleh, mempertahankan, dan membela haknya. Karena pada dasarnya setiap hak peru di ikuti oleh sebuah kewajiban. PRINSIP TERTIB DAN DISIPLIN Tertib dan disiplin adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketundukkan terhadap hokum atau peraturan yang telah diteteapkan dengan penuh kesadaran demi tercapainya tujuan bersama. PRINSIP KESOPANAN Sopan berarti bertingkah laku / bertindak sesuai dengan norma kesopanan dan norma kesusilaan yang berlaku dalam masyaarakat. Orang sopan biasanya rendah hati dalam sikap, Tindakan, tutur kata, dan perbuatan.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. PRINSIP KESEDERHANAAN Sederhana adalah tingkah laku yang bersahaja. Dalam ksederhanaan bukan berarti hal yang negative, maksudnya kesedrhanaan disini adalah seseorang tidak sombong akan semua hal yang dia miliki. 5.PRINSIP KEJUJURAN Jujur adalah tingkah laku yang sesuai dari suara hati nurani. Apa yang dikatakan oleh suara hati diwujudkan melalui sikap dan tingkah laku. Sehingga kejujuran sangat dibutuhkan dalam pergaulan dengan semua orang 6. PRINSIP KEADILAN Keadilan adalah pengakuan dan pelaksanaan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan tercapai jika kita senantiasa menghargai hak orang lain. 7. PRINSIP CINTA KASIH Cinta kasih menunjukkan adanya sikap saling menghargai. Menghormati, tidak membeda-bedakan sesame, serta memikirkan kebaikan orang lain. Semua itu dilakukan tanpa pamrih.
MANFAAT BERETIKA PERGAULAN YANG BAIK : 1. Mengetahui cara bergaul dengan teman yang baik 2. Saling menghargai satu sama lain 3. Memiliki ikatan kuat antara teman satu dengan yang lain 4. Memiliki rasa kebersamaan dan kepercayaan yang tinggi 5. Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENGHARGAI ORANG LAIN A. Rancangan Pelayanan No 1 2 3 4 5 6 7
Topik/Nilai karakter Tugas Perkembangan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Sasaran Standard Kompetensi
8
Kompetensi Dasar
9
Indikator
10
Materi
11
Metode
12 13 14 16 17
Waktu Tempat Media Prosedur Penilaian/ Evaluasi
18
Rencana Tindak Lanjut
Keterangan Menghargai Orang Lain Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab Pribadi-Sosial Bimbingan kelas/kelompok Pemahaman dan pengembangan Siswa kelas VIII Peserta didik mampu memahami dan mengembangkan kemampuan untuk menghargai orang lain Peserta didik dapat mengaplikasikan dan mempraktekkancara menghargai orang lain dengan benar 1. Menjelaskan pengertian menghargai orang lain. 2. Menemukan manfaat dari menghargai orang lain. 3. Mengkritisi hikmah yang dapat diambil dari pengalaman-pengalaman tokoh yang diceritakan dalam bahan-bahan layanan. 4. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika kelompok, cerita bergambar, kisah tokoh idola). 1. Pengertian menghargai orang lain 2. Manfaat menghargai orang lain 3. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif 4. Penggalian nilai-nilai karakter Tanya jawab, role play, sharing, dan diskusi antar siswa 2x40’ Ruang Kelas 8D Alat tulis, kertas, LCD, laptop Ikuti skenario layanan Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk merencanakan suatu proyek yang memberi kesempatan menerapkan menghargai orang lain, misalnya camping bimbingan, baksos,live in, weekend dan program-program BK atau program-program sekolah yang terencana. 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
http://iphincow.com/2012/09/07/jangan-pernahmeremehkan-orang-lain/#more-513
Sumber Pustaka
B. Skenario Kegiatan Pelayanan
No
Kegiatan
1.
Pembukaan - Salam - Doa pembuka
Guru
3.
Durasi 5’
-
-
2.
Siswa
Membuka pertemuan dengan memberi salam yang hangat dan bersamangat kepada siswa. Meminta dan mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka.
Menyanyikan lagu Satu-satu aku sayang… dan mengajak siswa untuk memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu. - Membagikan lembar Self-Assessment self-assessment/ /Kuesioner kuesioner kerja “Menghargai keras kepada seluruh Orang Lain” siswa. - Memberikan arahan dan penjelasan pengisian selfassessment kepada siswa
-
-
Ice breaking
Memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu Satusatu aku sayang…
-
-
-
108
Menyambut salam dari guru dengan bersiap dan semangat untuk menerima materi bimbingan dari guru. Mempimpin doa pembuka (salah satu siswa)
5’
Menerima lembar 5‘ selfassessment/kuesione r kerja keras kepada seluruh siswa. Mendengarkan arahan dan penjelasan pengisian self-assessment dari guru. Mengisi lembar selfassessment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Penjelasan materi/topik
Menjelaskan materi “Menghargai Orang Lain” dan atau mengintegrasikann ya dengan pokok bahasan mapel tertentu yang menjadi mitra layanan ini.
5.
Dinamika kelompok
Mempersiapkan dan menjelaskan dinamika kelompok bagi siswa.
Memperhatikan 10’ penjelasan materi “Menghargai Orang Lain” yang diberikan oleh guru.
Memperhatikan dan mengikuti arahan guru dalam dinamika kelompok
20’
Guru dapat memodifikasi dinamika siswa, baik dinamika secara kelompok atau individu. 6.
Refleksi dinamika kelompok
Mengarahkan siswa untuk berefleksi mengenai dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama.
Merefleksikan dinamika kelompokyang telah dilakukan bersamasama.
5’
7.
Sharing dinamika kelompok
Mempersilahkan dan meminta siwa untuk mensharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai dinamika kelompok.
Men-sharing-kan apa yang telah direfleksikan mengenai dinamka kelompok.
5’
8.
Menonton video inspiratif
Menayangkan video inspiratif.
Menyaksikan video inspiratif.
5‘
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Percikan dan kisah inspiratif
10.
Pernyataan diri:
Memberikan arahan dan mempersilahakan siswa membaca percikan dan kisah inspiratif. -
Refleksi dan sharing singkat sebagai arah menuju kesimpulan -
-
11.
Penutup - Kesimpulan/ Peneguhan - Salam penutup
Membaca dan mengamati secara mendalam isi dan makna dari percikan serta kisah inspiratif.
Memberikan pertanyaan refleksi pada siswa mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Memberi waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi. Mempersilahkan dan meminta siswa untuk men-sharingkan hasil refleksi dirinya.
-
Memberikan penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. Memberi salam penutup pada siswa.
-
-
Menjawab pertanyaan mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.
5‘
10‘
5’ -
-
110
-
Mendengarkan, memperhatikan, mengerti, dan memahami akan bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. Menyambut salam dari guru dengan bersemangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Percikan Inspirasi
Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anakanak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan. Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada. “Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil. Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,” Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?” Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,” Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?” Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!” Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!” Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran. “Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.
PEPATAH BIJAK BERKATA
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENGHARGAI PERAN GENDER A. Rancangan Pelayanan Bimbingan
No
Keterangan
7.
Pokok Bahasan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Sasaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8.
Indikator
9.
Materi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
10. Metode 11. Waktu 12. Tempat 13. Media 14. Evaluasi
15. Rencana Tindak Lanjut
Menghargai Peran Gender Pribadi-sosial Bimbingan klasikal Preventif, Pengembangan Siswa kelas VIII Siswa memahami dan memiliki kesadaran gender. Siswa mampu mengenal peran pribadi dalam kelompok sebaya sebagai pria atau wanita. 1. Siswa mampu membedakan antara gender dan seks (jenis kelamin) 2. Siswa mampu mengidentifikasi sifat dan peran pribadi dan sosial sebagai pria atau wanita. 3. Siswa mampu menyebutkan karakteristik gender pada diri mereka masing-masing. 1. Perbedaan Gender dan Seks (Jenis Kelamin) 2. Peran Sebagai Pria dan Wanita. 3. Sifat-sifat sebagai Pria dan Wanita Dinamika kelompok, Diskusi, Tanya jawab, Games, Refleksi, Nonton video 2 x 40 menit Kelas 8D Papan tulis, spidol, spiker, laptop, LCD, kertas warna, doble tips Siswa diberi pertanyaan atau tugas : 1. Membedakan antara Gender dan Seks (Jenis Kelamin) 2. Mengidentifikasi sifat-sifat laki-laki dan wanita. 3. Mengidentifikasi peran sebagai laki-laki dan perempuan pada maa remaja ini. 1. Siswa yang belum memahami materi diberi layanan bimbingan kelompok kecil. 2. Siswa yang memiliki masalah,sehingga tidak aktif dalam layanan di kelas akan diberilayanan konseling; 3. Siswa yang 112memiliki masalah setelah layanan materi di kelas akan diberi layanan konseling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Sumber Pustaka
1. http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/02/perangender.html(diakses pada tanggal 8 September 2014, pukul 11.30 WIB) 2. https://www.youtube.com/watch?v=aW_hNu6mSe w&list=RDSxOSGlURU3w&index=14 (diakses sebagai link video inspiratif) 3. Fakih,Mansour.1996. Analiss Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 4. Carroll. Jeri A., . Gladhart, Marsha A,Dixie L. Petersen. 1997. Character Building: LiteratureBased Theme Units.Dayton: Teaching and Learning Company.
C. Skenario Kegiatan Pelayanan
NO. Kegiatan 1. Pembukaan - Salam - Doa pembuka
Guru -
-
2.
Ice breaking
3.
Pre Test “Bela
Membuka pertemuan dengan memberi salam Mengajak untuk berdoa dengan posisi melingkara dan mendoakan teman di sebelah kanannya.
a. Menyiapkan video “Gummy Bear dan Jump In”. a. Membagikan
113
Siswa Durasi a. Menyambut 5’ salam dari pembimbing dengan menyuarakan Woyo-woman. b. Siswa berdoa dengan posisi bergandengan tangan dan membentuk lingkaran dan mendoakan teman di sebelah kanannya. Siswa bernyanyi 5’ sambil berjoget menirukan video dance a. Menerima 5‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gender”
4.
Penjelasan materi/topik
lembar Pre-Test kepada siswa b. Memberikan arahan dan penjelasan pengisian instrumen Pre-Test
a. Penayangan video “Diskriminasi Gender” sebagai bentuk stimulus.
b.
c.
a.
b.
c.
5.
6.
Dinamika Kelompok Game “Tebak Siapakah Aku”
Sharing dinamika kelompok
a. Mempersiapkan dan menjelaskan tahapan dalam game “Tebak Siapakah Aku” (Periksa Deskripsi Dinamika Kelompok di bawah) a. Mempersilahkan dan meminta siwa untuk mensharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai dinamika kelompok.
114
a. b. c.
lembar Pre-Test Mendengarkan arahan dan penjelasan pengisian PreTest. Mengisi lembar Pre-Test dengan sejujur-jujurnya. Siswa menyaksikan tayang video. Siswa menangkap arah topik “Bela Gender” Siswa menyimpulkan apa itu gender secara singkat Memperhatikan instruksi. Membagi dalam kelompok. Menebak Peran.
10’
20’
a. Siswa mengungkapkan 5’ secara lisan isi refleksinya. b. Siswa membagikan apa saja yang membuatnya menjadi semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sadar akan pentingnya “Bela Gender” 7.
Materi “Bela Gender”
a. Menyampaikan sedikit materi dalam bentuk ppt “Bela Gender” b. Menayangkan video inspiratif.
8.
Pernyataan diri: Refleksi dan sharing singkat sebagai arah menuju kesimpulan
9.
Penutup
a. Memberikan pertanyaan refleksi pada siswa mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. b. Memberi waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi. a. Memberikan penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta
115
a. Siswa memahami materi dalam ppt. b. Siswa aktif dalam interaksi selama materi dijelaskan c. Menyaksikan video inspiratif. d. Menyampaikan kesan-kesan singkatnya terhadap tayangan dalam video. a. Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya. b. Siswa menunjuk teman selanjutnya untuk diajak menyampaikan refleksinya.
a. Mendengarka n, memperhatika n, mengerti, dan memahami
10’
10‘
5’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meyakinkan siswa bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. b. Memberi salam penutup pada siswa.
Durasi Keseluruhan
akan bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. b. Mengulangi apa yang telah disampaikan oleh guru. c. Menyambut salam dari guru dengan bersemangat. 75‘
E. Deskripsi Dinamika Kelompok
Saksikan yuk! a. Video gender. Nama kegiatanStand-Up comedy diskriminasi : Identifikasi Peran Gender Tujuan : Membantu siswa memahami peran gender b. Video Bela Gender dalam beberapa pekerjaan di Indonesia. sebagai laki-laki dan perempuan Langkah-langkah : 1. Ayo Guru Bermain! pembimbing memberikan tugas kelompok, adapun tugasnya adalah : a. Kelas dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas siswa laki-laki dan perempuan. b. Asisten guru akan maju mengambil amplop yang berisi gambar dan kertas warna. c. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menyebutkan ciri-ciri laki-laki maupun perempuan (min 3) yang kemudian ditempel di kertas warna di depan. d. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menjelaskan gambar yang dimaksud yang dikaitkan dengan peran laki-laki dan perempuan. e. Kelompok berdiskusi untuk membandingkan hasilnya dengan menulis pada kertas warna dan menempelkan di depan, sehingga dapat diketahui mana yang merupakan sifat dan peran gender sebagai laki-laki dan sebagai perempuan. Siswa saling berdiskusi dan menuliskan dalam kertas warna yang akan di tempelkan di papan tulis. f. Kelompok diberi kertas warna dan amplop gambar yang akan diidentifikasi sebagai sifat dan peran. g. Diakhir dinamika, beri siswa kesempatan untuk merefleksikan kegiatan yang baru saja dilakukan.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Handout Materi
1. Pengertian Gender Perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi karakteristik, sikap dan perilaku masing-masing dalam konteks sosial GENDER? budaya, berbeda dengan seks yang hanya melihat perbedaan tersebut dari sudut jenis kelamin saja. 2. Perbedaan Gender dan Sex Gender: Karena Sosial Tidak universal/tidak sama dimana saja Dapat dipertukarkan Dinamis Bergantung Bukan kodrat
Sex:
Karena beda Biologis Universal/Sama dimana saja Tidak dpt dipertukarkan Statis Tidak Tergantung masa Kodrat
3. Peran Gender a. Peran reproduktif Yaitu peran-peran yang dijalankan dan tidak menghasilkan uang, serta dilakukan di dalam rumah. Contoh peran reproduktif antara lain : pengasuhan atau pemeliharaan anak, pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, menjamin seluruh anggota keluarga sehat, menjamin seluruh anggota keluarga kecukupan makan, menjamin seluruh anggota keluarga tidak lelah.
b.
Peran produktif Yaitu peran - peran yang jika dijalankan mendapatkan uang langsung atau upah - upah yang lain. Contoh peran produktif yang dijalankan di luar rumah : sebagai guru disuatu
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah, buruh perusahaan, pedagang di pasar. Contoh peran produktif yang dijalankan di dalam rumah ; usaha salon dirumah, usaha menjahit di rumah dsb. c.
Peran kemasyarakatan (sosial) Terdiri dari aktivitas yang dilakukan di tingkat masyarakat. Peran kemasyarakatan yang dijalankan oleh perempuan adalah melakukan aktivitas yang digunakan bersama. Contohnya : pelayanan posyandu,pengelolaan sampah rumah tangga, pekerjaan seperti itu (pekerjaan sosial di masyarakat) dan tidak dibayar.
4. Setara Gender itu Seperi Apa?? Kesetaraan gender adalah: Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut.
D. Kisah Bergambar
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN HASIL BELAJAR Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelas saya menjadi tahu dan sadar bahwa, -
….. ….. dst
NIATKU Setelah saya mengenal diri dengan membuat pernyataan hasil belajar diatas saya akan, -
……… ……… dst
119