PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI TENTANG TINGKAT KEBIASAAN PROAKTIF MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2006
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Novilia Puspitasari Iriani NIM : 01 1114 033 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Tataplah hari ini... Karena kemarin adalah mimpi dan esok hanyalah bayangan. Tetapi hari ini... Yang dijalani dengan baik membuat setiap hari kemarin menjadi impian kebahagiaan. Dan setiap esok hari menjadi bayangan harapan. Karena itu, tataplah hari ini untuk menjadi yang terbaik dengan berani menerima kemungkinan terburuk
Dengan penuh cinta dan kerendahan hati k upersembahkan karya ini untuk: v
Papah dan Mamah tercinta untuk pemberiannya yang tak terbatas
v
Adik-adikku untuk tawa, canda dan amarahnya
v
Sosok malaikat yang menjadi belahan jiwaku
v
Sahabat-sahabatku untuk kebersamaannya
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagimana layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Novilia Puspitasari Iriani
Nomor Mahasiswa
: 011114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: STUDI TENTANG TINGKAT KEBIASAAN PROAKTIF MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2006 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 April 2008
Yang menyatakan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK STUDI TENTANG TINGKAT KEBIASAAN PROAKTIF MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2006
Novilia Puspitasari Iriani Universitas Sanata Dharma, 2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebiasaaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 sebanyak 40 mahasiswa. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen tersebut memuat tiga komponen kebiasaan proaktif, yaitu: (1) mampu mengambil keputusan; (2) memilih nilai-nilai hidup yang positif; (3) tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar diri sendiri) ketika menghadapi suatu permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengadaptasi teknik perhitungan skor dengan menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Untuk penggolongan kebiasaan proaktif yaitu: ”sangat tinggi”, ”tinggi”, ”cukup tinggi”, ”rendah”, dan ”sangat rendah”. Hasil penelitian tidak ditemukan mahasiswa yang memiliki kebiasaan proaktif yang ”sangat tinggi” (berada pada rentang 90%-100%), 18 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”tinggi” (berada pada rentang 80%-89%), 21 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”cukup tinggi” (berada pada rentang 65% -79%), 1 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”rendah” (berada pada rentang 55%-64%) dan tidak ada mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”sangat rendah” (berada pada rentang dibawah 55%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan proaktif sebagian besar mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 kurang tinggi atau belum ideal dan perlu ditingkatkan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
A STUDY ON THE THIRD SEMESTER STUDENTS’ PROACTIVE HABIT IN GUIDANCE COUNSELLING SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2006
Novilia Puspitasari Iriani Sanata Dharma University, 2008 The purpose of this research was to know the level of the third semester students’ proactive habit in guidance and counseling, Sanata Dharma University Yogyakarta academic year 2006. This research was a descriptive research with survey method. This population was the third semester students’ proactive habit in guidance and counseling, Sanata Dharma University of Yogyakarta academic year 2006 consistace of 40 students. The research instrument was a questioner compiled by researcher herself. The instrument ha d three components of proactive habit, those were: (1) capable to take a decision; (2) choose the values of life; (3) not blame the external sides (others, situation and the outside things from ourselves) when to face a problem. The technique of data analysis was adapting score calculation technique by using assessment formula of directive reference (PAP) type I. For the classifications of proactive habit, those are, "very high", "high", "high enough", "low", and “very low". The result of the research showed that there was no student having proactive habit "very high" (stays at spread of 90% -100%), 18 students had "high" proactive habit (stays at spread 80%-89%), 21 students had "high enough" proactive habit (stays at spread 65%-79%), 1 student ha d "low" proactive habit (stays at spread 55%-64%) and there was no student ha d "very low" proactive habit (stays at spread below 55%). From the result of this research it was concluded that proactive habit of most students in third semester in guidance and counseling, Sanata Dharma University of Yogyakarta academic year 2006, was not high enough or not ideal yet and need to be improved.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaan kasih dan rahmatNya sejak awal hingga akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma . Kasih dan rahmat Tuhan yang penulis terima terwujud dalam kehadiran dan perhatian banyak pihak. Untuk itu penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., sebagai dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dan kasih memberikan pikiran ,tenaga, semangat serta perhatian untuk membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi. 2. Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si., sebagai dosen pembimbing II yang banyak memberikan sumbangan pikiran dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. 3. Dra. C. L. Milburga, CB., M.Ed. selaku dosen penguji telah membantu dan memberikan sumbangan pikiran dalam menyempurnakan skripsi ini. 4. A. Setyandari, S. Pd.,Psi.,M.A. yang bersedia bertukar pikiran dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs. A. Cruse Haryanto. Mardiraharjo, dosen kateketik Program Studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Santa Dharma Yogyakarta yang bersedia memberi sumbangan pikiran kepada penulis. 6. Papah dan Mamah tercinta yang memberikan cinta tak terbatas dan materi demi membesarkan, mendampingi, membimbing dan mendoakan sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Ganang Anggara Bayu Wicaksono dan Junior Cesar Sielvals, kedua jagoanku yang setia menghiasi hari- hariku dengan tawa, canda dan pastinya berantem, sehingga kejenuhan tiada pernah singgah dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Keluarga besar Lay Moen Hong: (Bude Shanty, Pakde Djiong, Bude Chen, Pakde Fredy, Pakde Ady (Alm), Tante Nancy, Pakde Jhony, Om Theo, Mas Ary, Mas Richard, Mas Andy, Mas Franky, Mas Ricky, Mbak Riena, Mas Henry, Koko Jufri, Mbak Bq, Mas Joko, Elleyen, Jacson, Nyssa, Alvin) yang nambahin uang jajanku, setia mendoakan dan memberi perhatian bagiku. 9. Keluarga besar Aximin Siswowerdjoyo yang mendewasakan diriku. Mbah utie yang tidak lagi ku dapati raganya namun masih ku rasakan kehadirannya. 10. Michael, Jessica, Melvin, Vallen, Ryan, Marcello, Josua, Adit, Afsar, Keke, keponakan-keponakan tercinta yang membuatku rindu masa kanakkanakku. 11. Keluarga besar Ponco Jati dan Kweni 19 (Pakde Kadaryanto(Alm))&Bude Yanto, Mas ‘ndoko, Mas Inu, Mas Rudi, Mbak Mira, Mbak Rina) yang sedia membantu dan memberikan nasihat untuk hari-hariku ke depan. 12. Pakde+Bude Bakat, Pakde+Bude Zen, Pakde (Alm)+Bude Marsono, Pakde+Bude Bardiman yang menjadi orangtua keduaku. 13. Didik Wisudantoro, kakak tercinta yang memberikan modul trainingnya dan menjadi idolaku dengan kasihnya tak pernah berubah memperlakukan aku. 14. Chriscensia Intan Kurniyanti yang menjadi belahan jiwaku, Abang Ferry, Mas Adit, Mbak Tinuk, Mas Bayu, Mbak Nawang, Ida , Mbak Susi, Mbak Mexsy, untuk perhatiannya dalam wujud moral maupun moril kepadaku. 15. Teman-teman sejak di TK Bhayangkari Angkasapura, SD Inpres Angkasapura, SMPN 1 Jayapura, SMUNDA Jayapura dan akhirnya teman-teman alumni AVUGASA, STERO yang membuatku mengerti dunia kaum hawa. 16. Teman-teman BK angkatan 01 yang membuat kita bisa saling kenal dan hidup bersama selama belajar. Semoga masih ada waktu untuk kita bertemu walau dengan keadaan yang berbeda.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Aa Tjockro, Muhammad Fawzi Habibie, Ade, Mirmo Bayu Aji, Emil Bardian Iqbal, Eka Chandra, Catur, Satria Denny Irawan, Mas Aric, Pak Suroto dengan kafe tiga ceretnya, Mas Dahlar, Aa Wicko, Surya, Stella Gracia Ininda Larasati yang setia membantuku mencapai yang terbaik dalam hidup. 18. Kakak dan Adik tingkat BK USD (Sr Date (alm) menjadi kenangan terindah untuk kebersamaan yang pernah tercipta antara kita, Mas Arint, Mbak Nita yang bolehin mengembangkan skripsinya, Br. Teguh, Gugun, Sari, Uning, Ema, Yala, Paula) yang bersedia berbagi banyak hal selama studi di BK USD. 19. Muhammad Ikhwa dan Fransisco Fachmy Hasry kedua sosok sahabat dan kakak super bocor yang memberikan perhatian dengan canda tawa serta sindiran agar aku bisa mengikuti jejak mereka menjadi eksekutif muda. Siti Nurliah Indah Purwanti sahabat super heboh sejak dalam perut sampe segede ini yang setia peduli dengan suara kehidupanku. 20. Johan Sangkar, Faizal Arbi Abba dan Simeon Abiyagsa Ticoalu yang pernah menoreh kisah uniq dalam hidupku. 21. Sonny Marcofussano yang tak pernah berhenti menjadi selimut hatiku dahulu, kini dan untuk selamanya. Ivan yang memberi tempat terindah untuk batinku. Muhammad Sagihel Magadan Al- ydrus yang selalu ada di saat-saat genting. 22. Hartono untuk kehadiranmu yang mampu membuatku merasa nyaman, karena engkaulah yang terpilih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap, semoga skripsi ini barmanfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi para pembaca yang berminat terhadap proaktivitas.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...………………………....
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….......
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………......
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………
vi
ABSTRAK……………………………………………………………...…..
vii
ABSTRAC……..……………………………………………………...…......
viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………...
xi
DAFTAR ISI…………………………………………………………...…..
xii
DAFTAR GAMBAR dan TABEL…………………………………………
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………….
1
B. Perumusan Masalah…………………………………………….
5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….
6
D. Manfaat Penelitian……………………………………………...
6
E. Definisi Operasional……………………………………………
7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kebiasaan Proaktif…………………………………
8
B. Komponen-Komponen Kebiasaan Proaktif……………………
16
C. Ciri-Ciri Orang Yang Proaktif…………………………………
20
D. Manfaat Kebiasaan Proaktif……………………………………
24
E. Upaya Mengembangkan Kebiasaan Proaktif…………………..
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian…………………………………………………
27
B. Subjek Penelitian……………………………………………….
27
C. Instrumen Penelitian……………………………………………
28
1. Alat Pengumpulan Data…………………………………….
28
2. Uji Coba Alat……………………………………………….
33
3. Validitas dan Reliabilitas…………………………………...
33
4. Prosedur Pengumpulan Data……………………………….
37
5. Teknik Analisis Data……………………………………….
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Kebiasaan Proaktif Mahasiswa Semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan
Tahun
2006................................................................ B. Pembahasan................................................................................
xiii
40 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
49
A. Ringkasan………………………………………………………
51
B. Kesimpulan……………………………………………………..
51
C. Saran……………………………………………………………
53
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR dan TABEL 9 Gambar 1
: Model Proaktivitas……………………………………….
12
Gambar 2
: Fokus Proaktif dan Reaktif……………………………….
15
Gambar 3
: Bahasa Proaktif dan Reaktif……………………………...
Tabel 1
: Distribusi Item Kuesioner Kebiasaan Proaktif (Sebelum Uji Coba)............................................................
Tabel 2
: Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas...........................
Tabel 3
: Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Proaktif (Sesudah Uji Coba).............................................................
Tabel 4
: Penggolongan Kebiasaan Proaktif Berdasarkan PAP.........
Tabel 5
: Penggolongan Tingkat Kebiasaan Proaktif Mahasiswa
29 35
37 39
Semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006...........................................................
xv
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Uji Coba Kebiasaan Proaktif……………………
55
Lampiran 2 : Tabulasi Skor Uji Coba Kebiasaan Proaktif………………..
64
Lampiran 3 : Kuesioner Kebiasaan Proaktif………………………………
73
Lampiran 4 : Tabulasi Skor Kebiasaan Proaktif………………………….
80
Lampiran 5 : Tabel Kategori Tingkat Kebiasaan Proaktif………………...
86
Lampiran 6 : Tabel r………………………………………………………
88
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia (mahasiswa) melalu i kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berdaya guna perlu suasana akademis yang kondusif. Suasana akademis yang dimaksud yaitu: (1) adanya persaingan ketat, bersih, dan terbuka dalam penerapan dan pengembangan ilmu, (2) adanya berbagai jenis pertemuan ilmiah, seperti lokakarya, seminar, simposium, diskusi, (3) penerbitan ilmiah terselenggara secara baik dalam bentuk bulletin ilmiah, jurnal ilmiah atau majalah ilmiah, (4) perpustakaan dengan koleksi bahan pustaka relatif lengkap, (5) adanya dukungan administrasi yang baik dan birokrasi yang luwes, dan (6) pergaulan intens yang dapat membangun wawasan pengetahuan para mahasiswa agar memiliki sikap proaktif terhadap kondisi lingkungannya. Apabila mahasiswa tidak memiliki sikap yang proaktif terhadap lingkungan sekitarnya, maka ia akan dengan mudah bersikap reaktif. Sikap reaktif timbul karena perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin canggih dan menjadikan orang sangat antusias untuk meraih kesuksesan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dengan berbagai cara tanpa mengindahkan nilai-nilai moral yang seharusnya dipatuhi. Akibatnya banyak tata nilai lama tertantang atau tergoyahkan dan membuat orang termasuk mahasiswa semakin didesak ke arah pola kehidupan yang semakin modern dan penuh dengan persaingan. Misalnya nilai kesopanan dalam berpakaian menjadi goyah karena adaptasi budaya barat, seperti model pakaian yang terbuka dan seronok, gaya hidup anak muda zaman sekarang yang bebas dan tidak mau bekerja keras. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur kehidupannya sendiri secara bebas dan bertanggung jawab, mampu untuk mengambil inisiatif dalam memilih/ menentukan (merespon) apa pun yang dihadapinya sejalan dengan nilai-nilai hidupnya yaitu sejalan dengan hal- hal yang dianggap penting atau berharga dalam hidupnya (Covey, 1997: 113-119). Hasil penelitian Pusat Penelitian Sosial Lembaga Penelitian UII pada tahun 2003 meneguhkan sinyalemen bahwa kehidupan mahasiswa sekarang cenderung eksklusif dan apatis terhadap kehidupan masyarakat sekitar (Kedaulatan Rakyat, Juni 2003). Sinyalemen kehidupan mahasiswa yang cenderung eksklusif dan apatis terhadap kehidupan masyarakat sekitar diperkuat dalam kehidupan sehari-hari; setiap individu memiliki kebiasaankebiasaan yang berbeda -beda. Kebiasaan dapat menunjang dan menghambat perkembangan kepribadian. Kebiasaan adalah perpaduan antar pengetahuan, keterampilan dan keinginan. Pengetahuan berarti memahami hal-hal yang akan
dilakukan
dan
alasan
melakukan
hal-hal
yang
bersangkutan;
keterampilan berarti kemampuan melakukan sesuatu secara tepat, cepat, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
mudah; keinginan adalah motivasi untuk melakukannya (Covey ,1986, 1996, 1998: 4). Menurut Covey (1997: 94), seorang individu lebih kuat dari kebiasaankebiasaannya, sehingga orang yang bersangkutan bisa merubah kebiasaankebiasaannya ke arah yang lebih positif. Lorayne (2004: 124) mengatakan bahwa kebiasaan ibarat seutas kabel; setiap hari orang memintal benang untuk dijadikan kabel dan akhirnya orang yang bersangkutan tidak dapat memutuskannya. Kebiasaan tidak mudah untuk dihilangkan. Kebiasaan terbentuk selangkah demi selangkah dan berulang-ulang dilakukan sampai tidak sadar (Lorayne, 2004: 129). Berdasar uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa agar mahasiswa mampu mengendalikan dirinya dari tekanan dan kebiasaan yang cenderung eksklusif dan apatis, mahasiswa harus memiliki kebiasaan proaktif. Kebiasaan proaktif adalah prinsip dasar manusia yang merupakan salah satu kebiasaan yang paling mendasar yang tidak terbentuk secara alamiah. Kebiasaan proaktif tidak dapat dikembangkan hanya dengan membaca berbagai referensi. Kebiasaan proaktif harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan pemahaman tentang kebiasaan proaktif tidak otomatis membuat orang menjadi proaktif. Keberanian dan kemauan untuk terus berlatih dan bertanggungjawab atas pilihan sendirilah yang dapat membuat orang menjadi proaktif. Kebiasaan yang buruk sudah tentu berpengaruh terhadap pengembangan kepribadian mahasiswa, termasuk mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling yang kelak menjadi konselor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Seperti yang dikatakan Covey (1997: 94) kebiasaan tidak lebih kuat dari diri orangnya. Karena itu orang yang bersangkutan dapat memperbaiki kebiasaannya. Pada titik mahasiswa merasa jenuh tidak berhasil seperti orang lain, ia akan berusaha mencari kompensasi, misalnya minum miras, narkoba, merokok. Mahasiswa yang bersangkutan akan terus lari dari kenyataan dengan kompensasi yang menjadi suatu kebiasaan ketika berada di titik jenuh. Dengan menguasai kebiasaan proaktif, mahasiswa akan terbantu dalam mencapai sukses hidupnya. Setiap orang dapat menjadi proaktif karena proaktivitas merupakan kebiasaan yang dapat dipelajari dan dilatih. Kebiasaan proaktif dapat menjadi bagian dari hidup dengan jalan berlatih. Kebiasaan proaktif diharapkan tercermin antara lain dengan mengenal diri sendiri, menumbuhkan kepercayaan diri. Fenomena mahasiswa yang eksklusif dan apatis membuat prihatin banyak pihak, terutama kalangan pendidik di perguruan tinggi dan peneliti mendapat kesan bahwa mahasiswa kurang proaktif. Kesan ini timbul dari pengalaman sewaktu berinteraksi dengan adik tingkat; peneliti mendengar keluhan yang menyalahkan faktor eksternal saat menghadapi suatu permasalahan. Padahal mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada masa orientasi kampus sudah pernah mendapatkan materi pelatihan pengembangan kepribadian tentang Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif ; salah satu topiknya adalah "Jadilah Proaktif". Peneliti semakin tertantang untuk mengetahui tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Sanata Dharma yang memperoleh pelatihan tentang proaktivitas yang dipersiapkan untuk menjadi calon-calon konselor yang diharapkan proaktif dan ke lak mampu memberikan pelatihan tentang kebiasaan yang proaktif. Pelatihan kebiasaan proaktif diharapkan dapat membantu mahasiswa agar antara lain: 1. Meningkatkan keberhasilannya dalam memimpin diri sendiri. 2. Meningkatkan keberhasilannya dalam menjalin hubungan dengan orangorang di lingkungan sekitarnya . 3. Meningkatkan kebiasaan bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihannya. 4. Meningkatkan rasa percaya diri karena memiliki sikap “Aku bisa”. Penulis tertarik untuk mengetahui tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 karena dengan mengetahuinya bisa dipikirkan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kebiasaan proaktif maha siswa.
B. Perumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Secara spesifik, pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
“Bagaimanakah tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III P rogram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi program studi Bimbingan dan Konseling tentang kebiasaan proaktif mahasiswanya. 2. Peneliti Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengungkap kebiasaan proaktif sebagai bekal kehidupan di masa yang akan datang. 3. Peneliti lain Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila peneliti lain ingin melakukan penelitian di seputar obyek yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
E. Definisi Operasional Untuk mempermudah pemahaman tentang penelitian ini, berikut ini dijelaskan beberapa istilah: 1. Kebiasaan adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, dan keinginan yang dilakukan berulang-ulang. Pengetahuan berarti memahami hal-hal yang akan dilakukan dan alasan melakukan hal- hal yang bersangkutan; keterampilan berarti kemampuan melakukan sesuatu secara tepat, cepat, dan mudah; keinginan adalah motivasi untuk melakukannya. 2. Proaktif adalah mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai hidup tanpa menyalahkan faktor -faktor eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal lain di luar diri sendiri), seperti yang dimaksudkan dengan butirbutir kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini disajikan uraian tentang pengertian kebiasaan proaktif, ciriciri orang yang proaktif, komponen-komponen kebiasaan proaktif, manfaat kebiasaan proaktif dan upaya mengembangkan kebiasaan proaktif.
A. Pengertian Kebiasaan Proaktif Kata proaktif lazim digunakan dalam literatur manajemen. Namun masih
banyak
definisi
menyimpang
tentang
proaktif.
Menurut
Covey, (1997: 60) dalam bukunya "The Seven Habits Of Highly Effective People" (7 Kebiasaan Pokok Orang Yang Sangat Efektif), kata proaktif pertama kali dipopulerkan oleh Viktor Franklin. Ia seorang ahli yang menemukan prinsip dasar sifat manusia yang menggambarkan sebuah peta diri yang akurat dan darimana ia mulai mengembangkan ke biasaan pertama yang paling mendasar dari manusia yang sangat efektif pada lingkungan apa pun, yaitu kebiasaan proaktif. Kata proaktif mengandung makna mengambil inisiatif dan bertanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi (Covey,1997:61). Proaktif berarti dapat membedakan mana yang dalam kendalinya, mana yang dalam kendali orang lain, dan mana yang dalam kendali Tuhan Yang Maha Esa. Covey (1997) memaparkan bahwa proaktivitas adalah kebebasan mengambil prakarsa/ inisiatif dalam mengambil keputusan berdasarkan nilai-
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
nilai hidup tanpa menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar diri sendiri). Misalnya seorang mahasiswa menerima kritik dari teman sekelasnya. Kalau dia proaktif, dia memiliki pertimbangan untuk menerima atau tidak menerima kritik dari teman sekelasnya. Dia sadar akan kecenderungannya dan dapat memberikan respon yang tepat. Menurut Covey (1997) dalam kebebasan memilih terkandung empat anugerah manusiawi, yaitu: self-awareness (kesadaran diri), imagination (imajinasi), conscience (kata hati), independen t will (kehendak bebas). Secara skematis model proaktivitas dari Covey dapat dilihat dalam gambar 1.
STIMULUS
Kesadaran Diri
KEBEBASAN UNTUK MEMILIH
Imajinasi
Suara Hati/ Kata Hati
RESPON
Kehendak Bebas
Gambar 1. Model Proaktivitas (diadaptasi dari Covey, 1997)
Menurut Covey (1997:61), empat anugerah manusiawi membuat manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan tujuan hidupnya sendiri, yaitu: Pertama adalah self-awareness (kesadaran diri), yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan, dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak saja mempengaruhi sikap dan tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
manusia , melainkan sekaligus mempengaruhi cara pandangnya terhadap sesuatu di luar dirinya. Contohnya, “Saya uring-uringan, karena saya tidak cukup tidur tadi malam,” atau “Saya bilang begitu hanya karena saya kesal.” Kedua adalah imagination (imajinasi), yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris, yang memungkinkan orang untuk menciptakan sesuatu dalam pikirannya yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Menurut Covey (1986, 1996, 1998: 47): Jika kita hidup dengan ingatan kita, kita terikat dengan masa lalu dan dengan hal- hal yang terbatas. Apabila kita hidup dengan imajinasi kita, kita mengikat diri pada hal-hal yang tak terbatas. Imajinasi memungkinkan orang meloloskan diri dari keadaan yang sekarang dan menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dalam benaknya. Imajinasi memberi peluang untuk membayangkan masa depan dan memimpikan menjadi apa kelak nantinya. Contohnya, “Saya merasa kesulitan untuk membayar uang SPP, maka saya akan mencari pekerjaan paruh waktu.” Ketiga adalah conscience (kata hati), yaitu kesadaran batin yang mendalam
tentang
benar-salah,
baik-buruk,
yang
diharapkan-tidak
diharapkan, sebagai prinsip hidup yang mengatur perilaku manusia sehingga ia dapat menyelaraskan pikiran, perasaan dan tindakannya. Contohnya, “Saya harus berusaha lebih keras untuk bergaul dengan sahabat saya. Ia penting artinya bagi saya.” Keempat adalah independen t will (kehendak bebas), yaitu kemampuan untuk menentukan pilihan berdasarkan kesadaran dirinya dan bebas dari segala pengaruh lain. Kehendak bebas me mungkinkan orang membuat pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
sendiri, menguasai emosi-emosi, dan mengatasi kebiasaan serta nalurinya. Orang yang berkehendak bebas memiliki tanggung jawab dan moral. Orang yang proaktif tidak pernah merasa dan menggunakan kata terpaksa. Karena orang proaktif telah mencoret dari kamus perbendaharaan bahasanya kata "terpaksa" dan menggantikannya dengan kata "memilih". Contohnya: “Saya tidak mungkin mengendalikan siapa orangtua saya, bera pa biaya kuliah semester berikutnya atau bagaimana orang-orang memperlakukan diri saya. Tetapi sayalah yang memilih bagaimana mengendalikan reaksi saya terhadap apa yang terjadi pada diri saya” atau “Meskipun ia menyebar gosip tentang saya, saya akan bersikap baik dan tak akan membicarakannya di belakang dia.” Dalam lingkungan keluarga misalnya bisa terbentuk pola -pola yang tidak sehat, berbahaya, kasar, dan patut disesali. Orang yang proaktif memiliki kemauan dan kekuatan keras secara sadar mematahkan perilaku yang tidak sehat, berbahaya, kasar dan patut disesali dengan menggantikannya dengan kebaikan, kasih sayang, empati, keakraban, pengertian dan perilaku suka menolong. Kebiasaan proaktif merupakan sumber pendorong untuk berpikir tepat, jelas dan efekt if dalam menentukan sikap dan tindakan. Orang menjadi semakin proaktif atau sebaliknya menjadi semakin reaktif tergantung dari sikap orang terhadap yang terjadi pada dirinya, dengan apa yang dilihat, didengar, disentuh (Covey, 1997). Orang yang proaktif memiliki sikap dalam membuat pilihan di kala mendapat rangsangan atau dengan kata lain mampu memberi jeda antara datangnya rangsangan dengan keputusan untuk memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
respon. Pada saat jeda tersebut orang yang proaktif dapat membuat pilihan dan mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Kebiasaan proaktif berarti memilih dan menentukan sikap dan tindakan atas apa yang terjadi sesuai dengan nilai- nilai hidup, sehingga keadaan lingkungan tidak dapat mengendalikan atau menentukan apa yang akan terjadi. Orang yang memiliki kebiasaan proaktif memfokuskan perhatiannya pada peristiwa-peristiwa dan kondisi lingkungan yang bisa dikendalikan atau dipengaruhinya. Covey (1997:71) menggolongkan peristiwa-peristiwa dan kondisi lingkungan menjadi dua macam, seperti yang dilukiskan dalam gambar 2.
FOKUS PROAKTIF
FOKUS REAKTIF
Lingkaran Pengaruh
Lingkaran Pengaruh
Gambar 2. Fokus Proaktif dan Reaktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Gambar 2 menjelaskan: 1) Orang proaktif berfokus pada ha l-hal yang bisa dipengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Sehingga Lingkaran Pengaruhnya (Inner Circle of Influence) semakin besar. 2) Orang yang reaktif atau tidak proaktif lebih berfokus pada ha l-hal yang sama sekali tidak bisa dipengaruhi, sehingga Lingkaran Kepeduliannya (Outer Circle of Concern) semakin kecil. Orang yang mempunyai kebiasaan proaktif mampu mengendalikan sikap serta perbuatannya sendiri. Sejalan dengan nilai-nilai hidupnyalah dia mempengaruhi orang dan hal- hal lain dalam hidupnya. Bila orang proaktif, maka ia memfokuskan energi pada “Lingkaran Pengaruh". Lingkaran P engaruh mencakup segala hal yang secara langsung dapat dipengaruhi untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Lingkaran P engaruh ibarat otot yang semakin kekar dan lentur bila dilatih, tetapi menjadi lemah apabila jarang dipakai. Jika seseorang memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat dipengaruhi misalnya kesehatan diri sendiri, maka orang yang bersangkutan memperluas pengetahuan dan pengalamannya dan menumbuhkan sifat layak dipercaya. Sebagai hasilnya, Lingkaran Pengaruhnya berkembang, semakin besar. Sebaliknya, bila seseorang bersikap reaktif, ia akan tertarik membuat dalih atau alasan bukan hasil nyata, karena orang reaktif berfokus pada hal-hal yang tak dapat dikendalikan; waktu dan energinya akan semakin sedikit yang bisa digunakan untuk hal-hal yang dapat dipengaruhi. Akibatnya, Lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Pengaruhnya menciut. Dalam hal inilah Lingkaran Kepedulian menjadi semakin luas dan dapat dijadikan dalih mengapa tidak menghasilkan kar ya apa pun. Lingkaran Kepedulian meliputi berbagai peristiwa yang tidak dapat dikendalikan, misalnya seorang mahasiswa yang selalu mengeluh mengenai biaya kuliah semester berikutnya (sesuatu yang tidak bisa dikendalikan mahasiswa yang bersangkutan). Terus mengeluh tentang biaya kuliah adalah sesuatu hal yang tidak ada gunanya karena hanya membuat dia kehabisan waktu untuk memikirkan hal tersebut, padahal ada hal lain yang dapat ia pikirkan untuk dike rjakan. Untuk mengetahui apakah perhatian seseorang berfokus pada Lingkaran Kepedulian atau Lingkaran Pengaruh, perlu dibedakan kata mempunyai dan menjadi. Orang yang memusatkan perhatian di Lingkaran Kepedulian cenderung menggunakan kata mempunyai, misalnya “Seandainya saja saya mempunyai dosen yang lebih sabar…”, “Seandainya saja saya mempunyai orangtua yang lebih peduli…”, “Seandainya saja saya mempunyai uang yang banyak…”, “Seandainya saja saya mempunyai lebih banyak waktu untuk diri sendiri…”. Sedangkan orang yang memusatkan perhatian di Lingkaran Pengaruh cenderung menggunakan kata menjadi, misalnya “Saya menjadi lebih sabar”, “Saya menjadi bijaksana”, “Saya menjadi penuh kasih.” Sebelum
berfokus
pada
Lingkaran
Pengaruh,
orang
perlu
mempertimbangkan dua hal dalam lingkaran kepedulian yang layak dipikirkan lebih dalam, yaitu: konsekuensi dan kesalahan. Walaupun bebas untuk memilih tindakannya, tetapi orang tidak bebas untuk memilih konsekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dari tindakan itu. Konsekuensi berada di dalam Lingkaran Kepedulian. Contohnya: seorang mahasiswa dapat memutuskan untuk tidak jujur dalam ujian. Tidak jujur adalah kesalahan, maka konsekuensi yang akan dia alami bila ia ketahuan tidak jujur dalam ujian adalah ia akan mendapat sanksi. Orang proaktif memiliki bahasa yang berfokus pada Lingkaran P engaruhnya dan orang reaktif memiliki bahasa yang berfokus pada Lingkaran Kepeduliannya (Outer Circle of Concern ). Orang yang memakai bahasa proaktif mengekspresikan tanggung jawab atas tindakannya dan sebaliknya
orang
reaktif
tidak
menunjukkan
tanggung
jawab
atas
perbuatannya. Contoh bahasa proaktif dan bahasa reaktif disajikan dalam gambar 3. Bahasa Proaktif
Bahasa Reaktif
“Saya mau pergi”
“Saya harus pergi’
“Saya mengendalikan perasaan saya”
“D ia membuat saya begitu marah”
“Mari kita jelajahi alternatif yang ada”
“Tak ada yang dapat saya lakukan”
“Saya dapat…”
“Andaikan saja…
“Saya memilih…”
“Saya tidak bisa”
“Saya akan…”
“Seandainya saja”
Gambar 3. Bahasa Proaktif dan Reaktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Orang yang memiliki kebiasaan proaktif sadar bahwa cara terbaik untuk menentukan masa depan adalah dengan membangun masa depan itu sendiri. Untuk dapat membangun masa depan, orang harus melatih keempat anugerah manusiawinya. Covey (1997: 36), berpendapat bahwa kebiasaan dapat menunjang dan menghambat perkembangan kepribadian. Jadi pribadi yang proaktif mampu mengambil keputusan sendiri sesuai dengan
keinginannya
tanpa
mengabaikan
kepentingan
orang
lain,
mengekspresikan apa yang terbaik untuk diri sendiri tanpa harus cemas terhadap situasi lingkungan karena memiliki rasa percaya diri, memiliki kemampuan untuk menghargai diri sendiri, menjadi apa yang dibutuhkan dan menjadi pemimpin atas dirinya (Widanarti, 2003: 3). Mengacu pada uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan proaktif adalah kebiasaan mengambil keputusan sendiri, berdasarkan nilainilai hidup, tanpa menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar dirinya sendiri).
B. Komponen-komponen Kebiasaan Proaktif Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan perhatian pada beberapa komponen-komponen kebiasaan proaktif (Covey, 2001) yakni: 1. Mampu mengambil keputusan Proaktif bukan sikap yang bersifat memaksa, melainkan mampu memfokuskan perhatian pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Orang yang proaktif memiliki prakarsa/ inisiatif. Mengambil prakarsa/ inisiatif bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
berarti
mendesak,
menjengkelkan
atau
berperilaku
agresif.
Poerwadarminta (1976), mendefinisikan prakarsa/ inisiatif sebagai usaha, tindakan, memulai berusaha. Orang yang proaktif memiliki sikap “Aku bisa”, memiliki inisiatif untuk memilih dan memikirkan solusi agar terjadi apa yang dimauinya. Bila seseorang memakai daya inisiatifnya untuk memilih respon-responnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, ia adalah proaktif.
Mengambil
inisiatif
berarti
tidak
pernah
merasa
dan
menggunakan kata terpaksa. Dengan kata lain, orang proaktif mengganti kata terpaksa dengan kata memilih. Orang yang proaktif bebas menentukan keputusannya sendiri. Viktor Franklin menyatakan bahwa kebebasan manusia yang paling dasar adalah kebebasan untuk memilih sikap sendiri, bagaimana pun situasinya (Covey, 1986, 1996, 1998: 33). Dalam memilih respon, orang proaktif dapat mengendalikan sikap dan tanggapannya sendiri terhadap apa yang terjadi pada dirinya, apa yang didengar, dilihat dan dirasakan. Sebaliknya dengan orang yang reaktif. Orang yang reaktif cenderung berdalih bahwa sikap dan tindakan mereka disebabkan oleh hal- hal di luar kendali mereka. Dalam merespon rangsangan, mereka sering kali mengaitkan perilakunya dengan determinan yang bersifat genetik, psikis dan lingkungan. Dengan determinan genetik, orang menghubungkan perilakunya dengan fa ktor asal keturunan. Contohnya, “Saya seorang tipe menusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
malam. Seluruh keluarga saya juga, sejak sekian generasi ke belakang. Jadi janganlah bicara kepada saya di pagi hari karena saya tidak suka.” Dengan determinan psikis, orang mengkaitkan perilakunya dengan cara dia dibesarkan dan dididik dalam keluarganya. Contohnya, “Orangtua saya membenci matematika, jadi saya juga membencinya. Sebagai akibatnya, saya sulit mengatur penerimaan dan pengeluaran saya.” Dengan determinan lingkungan, orang menghubungkan perilakunya dengan kondisi yang berasal dari kekuatan-kekuatan dan keadaan eksternal. Contohnya, “Dosen saya selalu mengkritik dan mengeluh. Ia membuat suasana hati saya tidak enak setiap hari.” Unsur determinisme dapat berpengaruh, tetapi bukan penentu kebebasan memilih perilaku dan sikap.
2. Memilih berdasarkan nilai- nilai hidup Nilai adalah hal-hal yang dianggap penting atau berharga dalam kehidupan. Pada umumnya nilai berwujud prinsip-prinsip yang abstrak, sifatnya bukan hal konkret atau bendawi, misalnya keadilan, cinta kasih, kehormatan, kejujuran. Orang proaktif memanfaatkan kebebasan untuk menentukan pilihannya yang sejalan dengan nilai- nilai hidupnya. Kalau orang menghargai kejujuran misalnya, maka orang yang bersangkutan akan cenderung selalu jujur, tidak berbohong, tidak mencuri, uang atau barang yang ditemukannya akan dikembalikan kepada yang empunya. Orang yang proaktif mengambil keputusan dengan berpedoman pada nilai-nilai
hidupnya
yang
mempengaruhi
pikiran,
perasaan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
perilakunya secara cermat, penuh kesadaran dan sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar diri sendiri) Tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal adalah akibat dari berpikir dan bertindak proaktif. Orang yang proaktif jarang menyalahkan orang lain, keadaan lingkungan dan hal-hal di luar dirinya karena orang yang proaktif dapat membedakan mana yang dalam kendalinya, mana yang dalam kendali orang lain dan mana yang dalam kendali Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang proaktif sadar bahwa keputusannya membuat pilihan adalah sesuai dengan nilai-nilai, tujuan dan visinya sendiri. Dia tidak menyalahkan orang lain atau keadaan lingkungan untuk hal-hal yang menimpanya. Orang yang proaktif memiliki kesadaran bahwa pengalaman kehidupan yang dialaminya merupakan hasil dari perilakunya sendiri, yang dilakukannya atas dasar keputusan yang diambilnya secara sadar. Karena itu dirinyalah yang bertanggung jawab atas pilihannya dengan berani mengambil resiko atas apa yang terjadi sebagai akibat dari keputusannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
C. Ciri-ciri Orang yang Proaktif Kebiasaan proaktif adalah salah satu kebiasaan yang perlu dimiliki setiap orang. Adapun ciri-ciri orang yang proaktif (Covey, 1997) adalah: 1. Orang yang proaktif dapat mengambil keputusan dengan akal dan inisiatifnya. Orang proaktif mampu menentukan sikap dan responnya. Misalnya sikap dan respon terhadap warna kulit, bentuk tubuh yang berbeda dengan orang lain , komentar kasar, kesalahan di masa lalu atau cuaca dan lainlain. Dengan demikian orang yang proaktif mengalami kedamaian batin dan
belajar
tersenyum
terhadap
banyak
hal
ya ng
tidak
bisa
dikendalikannya, meskipun tidak suka dengan hal-hal yang bersangkutan.
2. Orang yang proaktif memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan nilainilai hidupnya. Orang proaktif memiliki nilai-nilai hidup yang selaras sehingga dia dapat mengubah kemunduran menjadi kemenangan yakni dengan merespon kejadian yang terjadi dengan positif dan bijaksana, sehingga ketika
dia
mengalami
kesalahan,
dia
langsung
mengakuinya,
memperbaikinya dan belajar dari kesalahannya. Nilai- nilai hidup yang dimiliki orang proaktif membuatnya tidak mengenal putus asa , melainkan tetap bersyukur dan tetap kuat untuk tetap bangkit menjadi pribadi yang berharga. Orang proaktif menjadi pelaku perubahan untuk menciptakan hidup baru bagi dirinya sendiri. Dia dapat memilih mempengaruhi orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
lain secara positif melalui tindakan-tindakan dan keteladanannya. D ia dapat bertindak sebagai manusia transisi yang secara sadar dapat mengabaikan perilaku reaktif dan mengubahnya dengan perilaku proaktif. Seorang panutan dalam hal proaktivitas adalah Mahatma Gandhi yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang dan lingkungannya. Ketika Gandhi pertama kalinya dihukum penjara, ia bingung apa yang dilakukannya dan bagaimana agar sanggup bertahan. Pengalamannya lah yang menjadi dasar yang menerpa kebebasan Mahatma Gandhi untuk mengembangkan kekuatan dalam dirinya tentang privasi kehidupan yaitu nilai kesederhanaan. Nilai kesederhanaan membuat dia mampu mengilhami orang lain untuk juga berbuat hal yang sama (Mehta, 2002). Orang yang proaktif punya kuasa untuk bangkit mengatasi apa pun yang terjadi dalam hidupnya meskipun tidak seperti Mahatma Gandhi tetapi mampu untuk menjadi pelaku perubahan dan menciptakan hidup baru bagi diri sendiri dan apa pun yang mungkin terjadi kemudian. Orang yang mau menjadi pelaku perubahan untuk menciptakan hidup baru bagi diri sendiri selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana, bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya dan cepat pulih jika terjadi sesuatu yang buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3. Orang proaktif memiliki sikap percaya diri Memiliki sikap percaya diri berarti memiliki sikap “aku bisa” misalnya berani ambil resiko, kreatif,
banyak akal, berpikir sebelum
bertindak, berfokus pada hal- hal yang bisa diubah dan tidak menguatirkan hal-hal yang tidak bisa diubah. Orang yang proaktif memahami bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan, harapan dan ide-idenya sendiri. Maka ia percaya pada dirinya, tahu apa yang dilakukannya karena sadar apa yang dituju. Ia adalah pribadi bahagia yang sadar bahwa ia mempunyai arti bagi sesama. Ia tahu akan keunggulan dan kelemahannya dan menerima baik keunggulan dan kelemahannya. Orang proaktif terus memupuk rasa percaya diri. Setiap orang pernah dan pasti mengalami krisis kepercayaan diri dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang berusaha untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri
sendiri
dan
terhadap
situasi
yang
dihadapinya
(www.cerdaspool.blogspot.com/2006/11). Dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, orang semakin proaktif untuk dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Bila seorang individu mampu memupuk rasa perca ya dirinya, maka ia me nghayati misi hidupnya dan tujuan hidupnya , dia menciptakan citra di benaknya tentang sesuatu yang secara fisik akan diwujudkan kelak. Misalnya, seseorang yang percaya bahwa dirinya adalah korban keadaa n, maka ia akan menjadi korban sungguhan untuk membenarkan kepercayaan itu. Namun bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
seseorang percaya akan
memiliki
bahwa dirinya mampu bertanggungjawab, maka ia kemampuan
bertanggung
jawab
sesuai
dengan
keyakinannya sendiri. Orang yang proaktif terus memupuk rasa percaya dirinya sesuai dengan keyakinannya..
4. Orang proaktif tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal diluar dirinya). Orang proaktif sadar bahwa seseorang bertanggung jawab atas segala sikap dan tindakannya. Orang yang proaktif sadar bahwa dia sendirilah yang bertanggung jawab atas kes ukseksan atau kegagalannya dan dia mandiri karena tidak bergantung dengan keadaan dan orang lain. Contoh: seorang mahasiswa tidak mengikuti ujian semester karena sedang kurang enak badan, maka konsekuensinya ia bertanggung jawab jika nantinya ia tidak mendapat nilai..
5. Orang proaktif bersikap asertif Sikap asertif yaitu jujur mengekspresikan kebutuhan, perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti orang lain. Dengan bersikap asertif orang semakin proaktif untuk lebih menghargai diri sendiri dan orang lain karena mengembangkan kontrol diri, mengembangkan kemampuan untuk menolak tanpa merasa bersalah, berani meminta bantuan orang lain ketika membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
6. Orang proaktif mendahulukan hal yang harus diutamakan. Mendahulukan hal yang harus diutamakan bagi orang proaktif berarti melaksanakan kegiatan sehari-hari menurut prioritas yang muncul dari misi, peran serta tujuan hidup yang ditetapkan. Orang yang semakin proaktif mampu memilih yang terbaik.
7. Orang proaktif memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Apabila mau mendapatkan nilai ujian yang optimal, maka orang semakin proaktif untuk menghasilkan hasil nyata yaitu nilai optimal. Tetapi bila usahanya tidak menghasilkan nilai optimal, orang proaktif bisa memperbaikinya tanpa mencari-cari kesalahan di luar dirinya. Ia akan mencari solusi dengan melihat kemampuan yang ada pada dirinya.
D. Manfaat Kebiasaan Proaktif Ada berbagai manfaat kebiasaan proaktif (Covey, 2001) antara lain: 1. Meningkatkan keberhasilan dalam memimpin diri sendiri. Dia sendirilah yang mengendalikan dirinya dan tidak dikendalikan oleh orang lain. 2. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, sehingga dapat mendukung keberhasilannya dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. 3. Meningkatkan
pengembangan diri menjadi pribadi dewasa
yang
berkembang seutuhnya dan seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya. 4. Menolong diri sendiri ketika menghadapi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
5. Meningkatkan pemahaman diri dengan merubah cara pandang terhadap sesua tu hal. 6. Bersedia belajar dari kesalahan. 7. Meningkatkan komitmen diri dalam mempengaruhi lingkungan secara positif. Orang proaktif cenderung kreatif dan berinisiatif untuk berbuat sesuatu bagi lingkungannya .
E. Upaya Mengembangkan Kebiasaan P roaktif Kebiasaan pr oaktif dapat diupayakan secara internal dan eksternal (Covey,
2001).
Secara
internal
berarti
individu (mahasiswa)
yang
bersangkutan berupaya: 1. Mahasiswa menentukan pilihannya sendiri untuk memperdalam mata kuliah yang dipilihnya. 2. Mahasiswa mencari kesempatan untuk mengikuti pelatihan tentang kebiasaan proaktif. 3. Dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa berupaya secara aktif untuk konsisten berperilaku positif. 4. Mahasiswa membuat dan memenuhi komitmen untuk mengembangkan kapasitas intelektualnya untuk menjadi pribadi mandiri. 5. Mahasiswa senantiasa berupaya untuk bertanggung jawab atas segala pilihan hidupnya. 6. Mahasiswa membaca sumber-sumber referensi tentang proaktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Sedangkan secara eksternal berarti pihak luar yang berupaya meningkatkan proaktivitas individu (mahasiswa), seperti: 1. Pihak kampus mengadakan pelatihan pengembangan proaktivitas. 2. Dosen memberikan peluang atau kesempatan bagi mahasiswa untuk menentukan pilihannya sendiri, seper ti memilih sendiri kegiatan yang relevan untuk memperdalam mata kuliah yang diampu. 3. Dosen memberikan contoh konkrit dari perilaku proaktif sehingga mahasiswa dapat meniru. 4. Pihak kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikular mahasiswa.
yang dapat meningkatkan profesionalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi penelitian, yaitu jenis penelitia n, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Furchan (1982: 415), menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi ”apa yang ada” dalam suatu situasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kebiasaan proaktif mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006.
B. Subjek Penelitian Popula si dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III Program S tudi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Dalam penelitian ini tidak ada pemilihan sampel karena semua anggota populasi dapat dijadikan subjek penelitian. Suharsimi Arikunto (Hadjar, 1996) mengatakan bahwa penelitian yang melibatkan seluruh individu dalam suatu kelompok sebagai subjek penelitian disebut penelitian populasi. Responden yang
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
dijadikan subjek penelitian adalah mahasiswa semester III P rogram S tudi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Alasan peneliti memilih mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 adalah karena mahasiswa yang bersangkutan dipersiapkan untuk menjadi caloncalon konselor yang kelak diharapkan mampu me mberikan pelatihan proaktivitas, diharapkan menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab, dan mampu mengatasi masalahnya sendiri sebelum menangani masalah orang lain.
C. Instrumen Penelitian 1. Alat Pengumpul Data Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti. Penggunaan kuesioner berdasarkan anggapan bahwa responden penelitian adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable ). Pernyataan favorable adalah pernyataan positif yang menggambarkan adanya kebiasaan proaktif. Pernyataan unfavorable adalah pernyataan negatif yang menggambarkan kurang atau tidak adanya kebiasaan proaktif. Secara keseluruhan kuesioner kebiasaan proaktif terdiri dari 87 (delapan puluh tujuh) butir item yang terbagi dalam 3 (tiga) aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Distribusi item kuesioner kebiasaan proaktif se belum ujicoba dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Distribusi Item Kuesioner Kebiasaan Proaktif (Sebelum Uji Coba) Aspek
Indikator
Mampu mengambil keputusan sendiri Memilih berdasarkan nilai-nilai hidup
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Di rumah Di kampus Di masya rakat Diri sendiri Di rumah Di kampus Di masyarakat Diri sendiri
Tidak menyalahkan pihakpihak eksternal TOTAL
1. 2. 3. 4.
Di rumah Di kampus Di masyarakat Diri sendiri
Sifat Aspek Favorable 4,87 12,14,22,84 30,83 32,36,38,40 44,46,48,52,77, 79 60,62,66,68,71 76,78,59,61 3,5,7,53,57 13,47,49,51 15,39,41 33,35,37 17,19,23
Total
Unfavorable 2,6,8,86,85 10,16,18,20 24,26,28 34,42,82 50,54,56,58,75,81 64,67,69,73 70,72,74,80,63,65 1,9,11,55 45 43 29,31 2,25,27
45
27
40
20
42
87
Sumber: Kuesioner Sebelum U ji Coba Kebias aan Proaktif, 2007.
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner: a. Pemodifikasian Kuesioner Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi Skala Likert dengan gradasi skala positif (favorable) sampai negatif (unfavorable) yang menggunakan lima alternatif jawaban menjadi empat alternatif jawaban, yaitu ”SS” (Sangat Setuju), ”S” (Setuju), ”TS” (Tidak Setuju), ”STS” (Sangat Tidak Setuju). Alasan peneliti menggunakan empat alternatif jawaban adalah untuk menghindari kemungkinan res ponden cenderung memilih alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
jawaban yang di tengah-tengah. Manurut Hadi (1990:19), penggunaan empat alternatif jawaban dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat, di mana alternatif jawaban yang netral (di tengah) mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau ragu-ragu. Tambahan lagi, tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kenderungan menjawab alternatif yang netral atau yang di tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang raguragu dalam memberikan jawaban.
b. Penentuan Skor Pemberian skor didasarkan pada sifat favorabel dan unfavorabel. Pada item yang bersifat favorabel untuk jawaban ”SS” diberi skor 4 (empat), ”S” diberi skor 3 (tiga), ”TS” diberi skor 2 (dua), ”STS” diberi skor (1). Sedangkan pada item-item unfavorabel untuk jawaban
”SS”
diberi skor 1 (satu), ”S” diberi skor 2 (dua), ”TS” diberi skor 3 (tiga), ”STS” diberi skor 4 (empat). Semakin tinggi skor subjek untuk pernyataan positif (favorabel), maka kebiasaan mahasiswa semakin proaktif. Sebaliknya semakin rendah skor subjek untuk pernyataan positif (favorabel), maka kebiasaan mahasiswa semakin kurang proaktif. Sedangkan untuk pernyataan ne gatif (unfa vorabel), semakin tinggi skor subjek berarti kebiasaan mahasiswa sema kin kurang proaktif. Sebaliknya semakin rendah subjek untuk pernyataan negatif (unfa vorabel), maka kebiasaan mahasiswa semakin proaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
c. Komponen kebiasaan proaktif yang diukur : Komponen-komponen kebiasaan pr oaktif yang diukur adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan mahasiswa mengambil keputusan sendiri: a) Di rumah Mahasiswa dapat mengambil keputusan dalam interaksinya dengan orang tua (Ayah, Ibu), saudara (kakak, adik). b) Di kampus Mahasiswa dapat mengambil keputusan dalam interaksinya dengan dosen, pegawai tata usaha, teman-teman di kampus. c) Di masyarakat Mahasiswa dapat mengambil keputusan dalam interaksinya dengan tetangga, teman bermain/ berkumpul di lingkungan tempat tinggal dan teman dalam organisasi kampung, teman dalam organisasi keagamaan. d) Diri sendiri Mahasiswa dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. 2) Kemampuan mahasiswa memilih berdasarkan nilai-nilai hidup a) Di rumah Mahasiswa dapat memilih berdasarkan nilai-nilai hidup yang dipilihnya dalam berinteraksi dengan orang tua (ayah, Ibu), saudara (kakak, adik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b) Di kampus Mahasiswa dapat memilih berdasarkan nilai-nilai hidup yang dipilihnya dalam berinteraksi dengan dosen, pegawai tata usaha, teman-teman di kampus. c) Di masyarakat Mahasiswa dapat memilih berdasarkan nilai-nilai hidup yang dipilihnya dalam berinteraksi dengan tetangga, teman bermain/ berkumpul di lingkungan tempat tinggal, teman organisa si kampung, teman organisasi keagamaan. d) Diri sendiri Mahasiswa dapat memilih berdasarkan nilai-nilai hidup yang dipilihnya untuk diri sendiri. 3) Kemampuan mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal- hal diluar diri sendiri) a) Di rumah Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal dalam interaksinya dengan orang tua (ayah, Ibu), saudara (ka kak, adik). b) Di kampus Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal dalam interaksinya dengan dosen, pegawai tata usaha, teman-teman di kampus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
c) Di masyarakat Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal dalam interaksinya dengan tetangga, teman bermain/ berkumpul di lingkungan tempat tinggal, teman organisaisi kampung, te man organisasi keagamaan. d) Diri sendiri Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal untuk dirinya sendiri.
2. Uji Coba Alat Uji coba alat penelitian dilakukan kepada perwakilan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2006 pada hari Rabu 24 Oktober 2007. Uji coba ini terselenggara atas bantuan salah seorang mahasiswa program studi Bahasa Indonesia angkatan 2006. Jumlah subjek dalam uji coba alat penelitian adalah 24 mahasiswa.
3. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Instrumen Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007: 5). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
maksud
dilakukannya
pengukuran
yang
bersangkutan.
Tes
yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Validitas suatu alat ukur adalah derajat ketepatan dan ketelitian alat yang bersangkutan. Hadi (1991: 1) mende finisikan validitas sebagai tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen yang bersangkutan. Arikunto (2005: 67) menjelaskan bahwa validitas isi mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan. Dalam penelitian ini yang diukur adalah kebiasaan proaktif. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalis item-item dari penelitian ini adalah teknik Korelasi Product Moment dari Pearson (Azwar, 2007: 19) dengan rumus sbb: r xy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
[ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ][ N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
Keterangan: r xy Y X N
: koefisien korelasi antara X dan Y : skor item yang diuji : skor skala : banyaknya subjek Penentuan kesahihan item kuesioner atau uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-k. Dalam hal ini n adalah jumlah sampel/ subjek dan k adalah jumlah konstruk atau variabel. Jika rhitung > rtabel , maka butir atau pertanyaan tersebut dianggap valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Proses penghitungan validitas dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap item dan mentabulasi data uji coba. Selanjutnya proses penghitungan dilakukan dengan komputer melalui program SPSS versi 11. Berdasarkan penghitungan terhadap 87 item kuesioner , diperoleh 53 item yang koefisien korelasinya > 0,269. Rekapitulasi hasil analisis validitas uji coba alat ukur disajikan dalam tabel 2 sedangkan hasil penghitungan taraf validitas nya dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas No 1. 2. 3.
Aspek Kebiasaan Proaktif Mampu mengambil keputusan Memilih nilai-nilai hidup yang positif Tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar diri sendiri) ketika menghadapi suatu permasalahan
Jumlah Item 27
Item yang valid 17
40
23
20 87
13 53
Item yang gugur 10 17
7 34
b. Reliabilitas Instrumen Menurut Furchan (1982: 295), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya/ dapat diandalkan. Menurut Azwar (2007: 4) reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability yang menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode belah dua (Split-half Method). Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan satu kali pengukuran pada satu kelompok subjek uji coba. Metode belah dua yang dipakai adalah berdasarkan urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
nomor item; yang bernomor ganjil menjadi belahan pertama dan yang bernomor genap menjadi belahan kedua. Proses penghitung tingkat reliabilitas alat ukur dilakukan dengan cara memberi skor pada tiap-tiap item dan mentabulasi data uji coba. Penghitungan koefisien korelasi dilakukan dengan bantuan komputer program SP SS versi 11. Hasil koefisien korelasi dikoreksi dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha , yaitu: σ1 k r= (1 − ∑ 2 ) k −1 σ 2
Keterangan: r k σ 12 σ2
= Koefisien reliabilitas yang dicari = Jumlah butir pertanyaan (soal) = Varians butir pertanyaan (soal) = Varians skor tes
Sumber: Azwar (2001: 78).
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika
memberikan
nilai
Cronbach
Alpha
>
0,60
(Ghozali, 2002: 133). Hasil Cronbach Alpha sebesar 0,8870, angka ini > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel kebiasaan proaktif tergolong tinggi. Kisi-kisi kuesioner yang final dapat dilihat pada tabel 3. Kuesioner yang final disajikan dalam lampiran 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Proaktif (Sesudah Uji Coba) Indikator
Nomor Item
Total
Aspek Mampu mengambil keputusan sendiri 5. Berdasarkan nilai-nilai hidup Tidak menyalahkan pihakpihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal diluar diri sendiri) TOTAL
1. Di rumah 2. Di kampus 3. Di masyarakat 4. Diri sendiri 1. Di rumah 2. Di kampus 3. Di masyarakat 4. Diri sendiri 1. Di rumah 2. Di kampus 3. Di masyarakat 4. Diri sendiri
Favorable 1,3 10,14 16,17 18,21,25 28,29,33,35 41,43,44 46,48 2,4,6 8 24 19 11,12,13
Unfavorable 53 7,9,52 51 23,27,50 31,47,49 39,45 38,40,42 5,36,37 30,32,34 26 20,22 15
27
26
3 5 3 6 7 5 5 6 4 2 3 4
53
Sumber: Kuesioner Uji Coba Kebiasaan Proaktif, 2007.
4. Prosedur Pengumpulan Data a) Menyusun kuesioner dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu: 1) Peneliti menjabarkan variabel kebiasaan proaktif mahasiswa ke dalam indikator-indikatornya; 2) Peneliti menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator dari kebiasaan proaktif mahasiswa. b) Mengkonsultasikannya kepada dose n pembimbing dan kepada dosen ahli yang mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
proaktivitas, sehingga peneliti mendapatkan pengarahan dan pengetahuan yang lebih dalam tentang proaktivitas. c) Melaksanakan uji coba kuesioner di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Univ ersitas Sanata Dharma Yogyakarta. d) Melaksanakan pengisian kuesioner di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian deskriptif digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I sebagai acuan/ dasar dalam menggolongkan kebiasaan proaktif (sangat rendah, rendah, cukup tinggi, dan sangat tinggi). PAP adalah suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu skor yang seharusnya atau idealnya dicapai oleh individu. Purw anto (Subagyo,
2006: 41),
mengatakan bahwa PAP disebut juga penilaian patokan mutlak atau penilaian patokan absolut. Penilaian ini diorientasikan pada suatu standar absolut tanpa menghubungkan dengan kelompok tertentu. PAP dipilih sebagai acuan/ dasar penggolongan tingkat kebiasaan proaktif dalam penelitian ini karena peneliti mengharapkan sesuatu yang ideal/ seharusnya. Di bawah ini peneliti menjelaskan langkah yang ditempuh dalam mengolah dan menganalisis data, yaitu: 1) Menggolongkan kebiasaan proaktif berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
a) Menentukan skor dari setiap alternatif jawaban. b) Mentabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung jumlah skor masing-masing responden. c) Menggolongkan kebiasaan proaktif dari seluruh responden berdasarkan PAP dengan kriteria kategorisasi Tabel 4. 2) Mendeskripsikan kebiasaan proaktif mahasiswa semester III program studi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2006 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tabel 4 Penggolongan Kebiasaan Proaktif Berdasarkan PAP Tingkat Kebiasaan Proaktif
Kualifikasi
90 % - 100%
Sangat Tinggi
80 % - 89 %
Tinggi
65 % - 79 %
Cukup Tinggi
55 % - 64 %
Rendah
Di bawah 55 %
Sangat Rendah
Sumber: Sunaryo (1984). Evaluasi Hasil Belajar. Depdikbud. Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan: Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti memaparkan has il penelitian beserta pembahasannya. Hasil penelitian merupakan jawaban atas masalah yang dikemukakan pada bab I, yaitu “Bagaimanakah tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006?”
A.
Tingkat Kebiasaan Proaktif Mahasiswa Semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan Tahun 2006 Tingkat kebiasaan proaktif dihitung dengan menggunakan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Pap tipe I menetapkan bahwa untuk mendapatkan kualifikasi cukup tinggi, responden minimal harus mendapat skor sebanyak 65% dari skor ideal atau total skor. Penggolongan tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 5.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel5 Penggolongan Tingkat Kebiasaan Proaktif Mahasiswa Semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 Rumus PAP 90% - 100% 80% – 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55%
Rentang Skor 191 – 212 179 – 190 138 – 169 117 – 13 0 - 117
Frekuensi 0 18 21 1 0
Persentase (%) 0% 45% 52,2% 2,5% 0%
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah
Sumber: diolah berdasarkan data kuesioner/angket, 2007
Tabel 5 memperlihatkan kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006: yang memiliki kebiasaan yang proaktif yang berkualifikasi ”Sangat Tinggi” tidak ada seorang pun (0%); yang memiliki kebiasaan proaktif dengan kualifikasi ”Tinggi” ada 18 mahasiswa (45%); yang memiliki kebiasaan proaktif dengan kualifikasi ”Cukup Tinggi” ada 21 mahasiswa (52,2%); yang memiliki kebiasaan proaktif dengan kualifikasi ”Rendah” ada 1 mahasiswa (2,5%); dan tidak ada seorang pun (0%) yang memiliki kebiasaan proaktif ”Sangat Rendah”. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2006 mempunyai tingkat kebiasaan proaktif yang kurang tinggi atau belum ideal dan perlu ditingkatkan. Analisis data kebiasaan proaktif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2006 disajikan dalam lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
B.
Pembahasan Sudah dikemukakan di atas bahwa hasil penelitian mengenai kebiasaan proaktif mahasiswa semester III P rogram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006, menunjukkan bahwa kebiasaan proaktif mahasiswa kurang tinggi atau belum ideal dan perlu ditingkatkan. Kedua kategori pertama yakni ”sangat tinggi” dan ”tinggi” dapat dianggap telah mencapai tingkat yang diidealkan; kedua kategori ini disatukan dalam pembahasan yaitu tinggi. Sebaliknya kedua kategori lainnya yakni ”rendah”, dan ”sangat rendah” dapat dianggap belum mencapai tingkat yang diidealkan. Untuk membatasi pembahasan sekaligus menghindari pengulangan yang tidak perlu, kedua penggolongan tinggi dan rendah yang diikuti. Ada sebagian responden (45%) yang berpandangan bahwa kebiasaan proaktifnya termasuk tinggi. Ada beberapa keuntungan jika mahasiswa proaktif. Pertama, mahasiswa menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang mampu mengambil tanggung jawab atas diri sendiri berdasarkan nilai-nilai hidup yang diyakininya. Apabila mahasiswa telah menunjukkan watak atau karakter yang kuat dan kecakapan yang tinggi, maka orang lain akan memulai menerimanya sebagai pribadi yang layak dipercaya. Kedua , mahasiswa mampu meningkatkan kepercayaan dengan orang lain yang dapat mendukung keberhasilannya dalam menjalin hubungan dengan orang-orang sekitarnya. Dengan kepercayaan dari orang lain akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
mengakrabkan hubungan antar pribadi. Kepercayaan akan membuat mahasiswa lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya karena mahasiswa yang bersangkutan sudah terlatih untuk menentukan sikap dan tindakan secara positif terhadap apa pun yang dialami dalam kehidupannya. Ketiga, mahasiswa mampu menghargai perbedaan cara pandang terhadap sesuatu hal. Dia tahu bagaimana cara memanfaatkan perbedaan itu. Menghormati perbedaan berarti memberi kebebasan berpikir kepada orang lain dan diri sendiri untuk mau bersikap terbuka terhadap pandangan masing-masing. Keempat, mahasiswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihannya. Apabila pilihannya salah, ia akan dengan segera merubah atau memperbaiki kesalahan yang bersangkutan dan tidak larut dalam penyesalan. Tanda-tanda atau indikator yang menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif, antara lain: pertama , orang yang proaktif dapat mengambil keputusan dengan akal dan inisiatifnya. Misalnya kemampuan mengambil keputusan untuk mengendalikan reaksi terhadap apa yang terjadi dengan dirinya ketika berpikir tentang berapa uang kuliah semester berikutnya , kapan ia harus lulus kuliah, dan masih banyak lagi hal-hal di luar kendali diri. Kedua , mahasiswa yang proaktif memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan nilai-nilai hidupnya, sehingga mahasiswa yang bersangkutan mampu merespon kejadian yang terjadi dengan positif dan bijaksana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
misalnya
ketika
mengalami
kesalahan
ia
berani
mengakuinya,
memperbaikinya dan belajar dari kesalahnnya. Ketiga, mahasiswa memiliki sikap percaya diri, berarti ia percaya pada dirinya, tahu apa yang dilakukannya dan sadar akan apa yang dituju. Ia adalah pribadi bahagia yang sadar bahwa ia mempunyai arti bagi sesama. Ia tahu akan keunggulan dan kelemahannya dan menerima baik keunggulan dan kelemahannya. Keempat, mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal diluar dirinya). Apabila ia melakukan kesalahan, ia tidak suka menyalahkan pihak-pihak eksternal di luar dirinya karena ia adalah pribadi yang bebas menentukan apa pun yang ia perbuat sehingga ia siap menerima segala resiko yang akan terjadi pada dirinya. Kelima , mahasiswa yang proaktif akan memiliki sikap asertif, yaitu memiliki sikap yang jujur dalam mengekspresikan kebutuhan, perasaan dan pikiran dengan apa adanya bagi dirinya sendiri tanpa menyakiti orang lain. Keenam, mahasiswa yang proaktif mampu memilih dan memilah halhal yang harus didahulukan atau diutamakan. Karena mahasiswa yang proaktif mendahulukan hal yang harus diutamakan, maka dia melaksanakan kegiatan sehari-hari menurut prioritas yang muncul dari misi, peran serta tujuan hidup yang ditetapkan. Dengan demikian mahasiswa yang proaktif mampu memilih yang terbaik bagi dirinya sendiri. Ketujuh, mahasiswa yang memiliki kebiasaan proaktif memiliki kemampuan untuk memfokuskan dirinya terhadap hal-hal yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
dikendalikannya. Misalnya: Apabila mahasiswa ingin mendapatkan nilai ujian yang optimal, maka ia akan berusaha untuk menghasilkan hasil nyata yaitu nilai optimal. Tetapi bila usahanya tidak menghasilkan nilai optimal, maka ia akan tetap melihat dirinya untuk bisa memperbaikinya tanpa menyalahkan faktor eksternal. Ia akan mencari solusi dengan mencari apa yang bisa dilakukannya sendiri. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif tinggi, antara lain: pertama , kesada ran mahasiswa untuk konsisten terhadap segala keputusan yang diambilnya. Dengan keputusan tersebut mahasiswa akan bertanggung jawab terhadap masa depannya . Kedua , mahasiswa yang konsisten terhadap komitmennya termotivasi menciptakan
hubungan
bersama
orang
lain
lewat
tindakan
dan
menempatkan nilai-nilai hidup sebagai pedoman hidupnya. Sewaktu berinteraksi dengan orang lain, orang yang proaktif menghayati prinsip yang menjadi dasar hidupnya, seperti nilai hidup yang dikemukakan oleh Covey (1997: 70), yakni nilai cinta kasih. Covey mengartikan cinta sebagai tindaka n, yaitu sesuatu yang dilakukan dengan pengorbanan dan pemberian dirinya . Sejalan dengan prinsip hidupnya, mahasiswa yang proaktif akan menjalani aktivitas perkuliahan dengan senang hati tanpa merasa terpaksa. Sebagian besar responden (54,7%) mempunyai kebiasaan proaktif kurang tinggi. Ada pun kerugian apabila mahasiswa kurang proaktif , antara lain: pertama, mahasiswa tidak mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Karena yang bersangkutan tidak mampu menunjukkan watak atau karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
yang kuat dan kecakapan yang tinggi, maka orang lain akan sulit menerimanya sebagai pribadi yang layak dipercaya. Kedua , mahasiswa tidak mampu meningkatkan kepercayaan dengan orang lain yang dapat mendukung keberhasilannya dalam menjalin hubungan dengan orang-orang sekitarnya. Dengan kepercayaan dari orang lain akan mengakrabkan hubungan antar pribadi. Kepercayaan akan membuat mahasiswa lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya karena mahasiswa yang bersangkutan sudah terlatih untuk menentukan sikap dan tindakan secara positif terhadap apa pun yang dialami dalam kehidupannya. Ketiga, mahasiswa tidak mampu menghargai perbedaan cara pandang orang lain terhadap sesuatu hal. Keempat, mahasiswa menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab terhadap pilihannya. Apabila pilihannya salah, ia tidak mau menanggung resiko dan berusaha mencari kambing hitam. Tanda-tanda atau indikator yang menunjukkan mahasiswa belum memiliki kebiasaan proaktif, antara lain: pertama , mahasiswa yang tidak proaktif tidak dapat mengambil keputusan dengan akal dan inisiatifnya. Tidak mampu mengendalikan reaksi terhadap apa yang terjadi dengan dirinya. Kedua , mahasiswa yang tidak proaktif tidak memiliki kebebasan memilih berdasarkan nilai-nilai hidupnya, sehingga mahasiswa yang bersangkutan tidak mampu merespon kejadian yang terjadi dengan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
dan bijaksana. Ketika mengalami kesalahan ia tidak belajar dari kesalahnnya. Ketiga, mahasiswa yang tidak proaktif tidak memiliki sikap percaya diri, karena ia lebih memandang kelemahan yang ada pada dirinya. Keempat, mahasiswa yang tidak proaktif menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal diluar dirinya). Apa bila ia melakukan kesalahan, ia menyalahkan pihak-pihak eksternal di luar dirinya . Kelima , mahasiswa yang tidak proaktif akan memiliki sikap agresif, yaitu sikap yang tidak jujur dalam mengekspresikan kebutuhan, perasaan dan pikirannya. Keenam, mahasiswa yang tidak proaktif tidak mampu memilih dan memilah hal-hal yang harus didahulukan atau diutamakan. Ketujuh, mahasiswa yang tidak proaktif tidak memiliki kemampuan untuk memfokuskan dirinya terhadap hal- hal yang bisa dikendalikannya. Hal-hal yang perlu dilakukan mahasiswa supaya tetap memiliki kebiasaan proaktif antara lain pertama, berupaya untuk secara aktif ikut serta dalam proses belajar mengajar di kampus. Kedua, mahasiswa mempunyai keinginan untuk mengikuti pelatihan tentang kebiasaan proaktif. Ketig a, dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa berupaya secara aktif untuk konsisten berperilaku positif. Keempat, mahasiswa membuat dan memenuhi komitmen untuk mengembangkan kapasitas intelektualnya untuk menjadi pribadi dewasa dan mandiri. Kelima, mahasiswa se nantiasa berupaya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
bertanggung jawab atas segala pilihan hidupnya. Keenam, mahasiswa membaca sumber -sumber referensi tentang proaktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab ini disajikan ringkasan, kesimpulan dan saran untuk berbagai pihak. Bagian ringkasan memaparkan latar balakang masalah, rumusan masalah, metodologi penelitian dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian. Dan bagian saran memaparkan saran-saran untuk mahasiswa.
A. Ringkasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Topik ini dipilih berdasarkan pertimbangan karena mahasiswa yang bersangkutan dipersiapkan untuk menjadi konselor yang kelak diharapkan mampu memberikan pelatihan proaktivitas, menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab, dan mampu mengatasi masalahnya sendiri sebelum menangani masalah orang lain. Karena itu perlu dilihat sudah seberapa proaktif mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebiasaaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester III P rogram S tudi
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 sebanyak 40 mahasiswa. Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 24 November dan hari Selasa, tanggal 27 November 2007. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen tersebut memuat tiga komponen kebiasaan proaktif, yaitu: (1) mampu mengambil keputusan; (2) memilih nilai-nilai hidup yang positif; (3) tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal (orang lain, situasi dan hal-hal di luar diri sendiri) ketika menghadapi suatu permasalahan. Setela h dilakukan uji coba kepada mahasiswa angkatan 2006, kuesioner final yang digunakan oleh peneliti memuat 53 butir pernyataan. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengadaptasi teknik perhitungan skor dengan menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. P enggolongan kebiasaan proaktif adalah: ”sangat tinggi”, ”tinggi”, ”cukup tinggi”, ”rendah”, ”sangat rendah”. Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I, tidak ditemukan mahasiswa yang memiliki kebiasaan proaktif yang ”sangat tinggi” (berada pada rentang 90%-100%), 18 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”tinggi” (berada pada rentang 80%-89%), 21 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”cukup tinggi” (berada pada rentang 65%-79%), 1 mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”rendah” (berada pada rentang 55% -64%) dan tidak ada mahasiswa memiliki kebiasaan proaktif yang ”sangat rendah” (berada pada rentang dibawah 55%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan proaktif sebagian besar mahasiswa semester III Program Studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 kurang tinggi atau belum ideal dan perlu ditingkatkan.
B. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan proaktif mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006 masih kurang tinggi.
C. Saran Berikut ini disajikan beberapa saran: 1. Untuk Ketua P rogram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hendaknya pihak Program Studi tetap memberikan dukungan kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam mengikuti berbagai kegiatan atau pelatihan yang secara langsung dapat mengembangkan kebiasaan proaktif. 2. Untuk Peneliti lain a. Hendaknya peneliti lain lebih teliti dan berkonsultasi dengan ahli di bidang Psikologi, Bahasa Indonesia dan Kebudayaan dalam supaya
mengembangkan butir
item
indikator -indikator
kuesioner
menjadi
setiap lebih
aspek lengkap,
perumusannya lebih tepat dan tidak ada tumpang tindih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
antara item satu dengan item yang lain. b. Alat yang digunakan hendaknya tidak hanya kuesioner tertutup, tetapi hendaknya dilengkapi dengan kuesioner terbuka sehingga diperoleh data yang lebih akurat dan lengkap. .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
DAFTAR PUSTAKA Andriyani, Yohanita. (2005). Deskripsi Tingkat Proaktivitas Siswa Kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2004/2005 Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik -Topik Bimbingan Kelompok (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu P endidikan, Sanata Dharma. Arikunto, Suharsimi. (1995). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Saifudin. (1997). Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Covey, Sean. (2001). The Seven Habits Of Highly Effective Teens (Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara. Covey Co, Franklin (1986, 1996, 1998) 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif (Modul Training Bank Niaga). Franklin Covey Co. Covey, Stephen. R. (1997). Prin ciple Centered Leadership (Kepemimpinan Yang Berprinsip). Jakarta: Binarupa Aksara. Covey, Stephen. R. (1997). The Seven Habits Of Highly Effective People (Tujuh Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif). Jakarta: Bina rupa Aksara. Covey, Stephen. R. (2005). The 8th Habit (Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Furchan, A. (1982). Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Ghozali, Imam (2002). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Diponegoro University. Hadi, Sutrisno. (1990). Analisis Butir Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA. Yogyakarta: Andi Offset. Hadjar, I. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kedaulatan Rakyat, Rabu 18 September 1991. Kedaulatan Rakyat, Rabu 25 Juni 2003 Lorayne, Harry. (2004). Secret Of Mind Power (Rahasia Dari Kekuatan Pikiran). Batam: Interaksa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Mehta, Ved. (2002). Ajaran -ajaran Mahatma Gandhi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sunaryo. (1984). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Depdikbud. Dikti proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Widanarti, Lusia. (2003). Perbedaan Kemampuan Asertif Antara Guru Laki-laki dan Prempuan SD dan SLTP Fransiskus Tanjung Karang Bandar Lampung (Skripsi). Yogyakarta: FKIP. www.cerdaspool.blogspot.com/2006/11/memupuk-rasa-percaya-diri-html. diakses Rabu 29 Agustus 2007. www.google.com. diakses Rabu 29 Agustus 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Lampiran 1 KUESIONER MAHASISWA Kata Pengantar Pada kesempatan ini saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini untuk mengetahui pendapat Anda sebagai mahasiswa. Pendapat Anda yang terungkap lewat alat ini, akan dijadikan bahan pengembangan bidang bimbingan. Untuk menjaga kerahasiaan jawaban Anda, Anda tidak perlu mencantumkan nama Anda. Saya sungguh mengharapkan kesediaan Anda untuk menjawab semua pernyataan ini dengan jujur dan sesuai dengan pengalaman dan pendapat Anda. Atas bantuan Anda saya mengucapkan terima kasih. Petunjuk: a. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Tentukanlah seberapa setuju Anda akan hal-hal yang dimaksudkan dengan masingmasing pernyataan tersebut. Alternatif jawaban yang dapat Anda pilih adalah: 1) Sangat Setuju (SS) 2) Setuju (S) 3) Tidak Setuju (TS) 4) Sangat Tidak Setuju (STS) b. Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda yang sebenarnya. Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, lingkarilah jawaban yang bersangkutan, lalu berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang Anda anggap lebih sesuai dengan pengalaman Anda. Contoh: No Pernyataan SS S TS STS 1.
Jika saya salah, saya berani untuk mengakui √ kesalahan saya.
Keterangan: Karena penjawab merasa “Sangat Setuju” dengan hal yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut, maka penjawab memberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban “Sangat Setuju”. c. Jawablah semua pernyataan berikut dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati ! SELAMAT BEKERJA DAN TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 1.
Pernyataan Saya berusaha konsisten dalam ucapan dan perbuatan saya.
2.
Tanpa harus diperintah orang tua, saya langsung merap ikan perabotan yang berantakan di rumah.
3.
Saya mempunyai pandangan bahwa sebelum saya memimpin orang lain saya harus bisa menjadi pemimpin bagi diri saya sendiri.
4.
Tanpa harus diingatkan orang tua, saya membagi waktu antara bermain dan belajar dengan sebaik-baiknya.
5.
Saya sadar kesuksesan hidup saya tergantung pada diri saya sendiri dalam doa dan usaha.
6.
Saya berusaha terbuka menceritakan persoalan saya kepada orangtua.
7.
Saya senang menyalurkan hobby saya yang bermanfaat.
8.
Ketika saya berniat untuk melaksanakan rencana saya, keluarga tidak dapat mempengaruhi keputusan saya.
9.
Dalam mengelola uang, saya mendahulukan pemenuhan kebutuhan kuliah saya.
10.
Agar saya mendapatkan nilai bagus, saya memutuskan untuk belajar sungguh -sungguh.
11.
Saya senang membaca, sehingga saya sering pergi ke perpustakaan.
12.
Agar kelompok saya memperoleh nilai yang optimal, saya berinisiatif melahirkan ide-ide baru ketika berdiskusi.
13.
Saya tidak menyalahkan keluarga atau pihak lain bila saya tidak menyelesaikan kuliah tepat waktu.
14.
Ketika berdiskusi kelompok, saya berinisiatif untuk mengungkapkan pendapat saya dengan percaya diri.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
SS: Sangat Setuju S: Setuju No 15. 16.
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Walaupun hujan saya tetap berusaha masuk kuliah. Saya mempersiapkan diri dengan giat belajar jauh-jauh hari sebelum ujian agar mendapatkan nilai yang optimal.
17.
Saya sadar bahwa saya sendiri yang bertanggung jawab terhadap hidup saya, bukan orang lain.
18.
Saya mengisi waktu luang di kampus dengan membaca di perpustakaan.
19.
Saya sadar bahwa apa pun yang saya lakukan adalah berdasarkan kemauan saya sendiri, sehingga tidak ada alasan untuk menyalahkan siapa pun.
20.
Sewaktu menanti perkuliahan selanjutnya, saya mempersiapkan diri dengan membaca-baca bahan yang akan dikuliahkan.
21.
Saya sadar bahwa keberhasilan saya adalah terutama karena kemampuan saya sendiri, bukan karena orang lain.
22.
Saya memutuskan untuk tidak ikut-ikutan teman yang suka menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah.
23.
Saya membuat skala prioritas untuk aktivitas saya, karena dengan demikianlah prestasi belajar saya akan sesuai dengan ha rapan saya.
24.
Bila di lingkungan tempat tinggal saya sedang ada hajatan, saya berinisiatif untuk langsung membantu tanpa harus diminta.
25.
Kegagalan yang saya alami adalah karena kesalahan yang saya buat sendiri.
26.
Saya berinisiatif ikut kegiatan muda mudi di gereja/ masjid sebagai bentuk sosialiasi dengan warga di lingkungan tempat tinggal saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 27.
Pernyataan Kehidupan saya sebagian besar dikendalikan oleh peristiwa -peristiwa yang terjadi secara kebetulan.
28.
Dalam rangka HUT RI, saya berinisiatif mengajak teman-teman di lingkungan tempat tinggal saya untuk ikut terlibat dalam kepanitiaan.
29.
Kegagalan saya dalam menjalin relasi dengan lawan jenis adalah karena banyaknya aturan di masyarakat.
30.
Meskipun sibuk dengan tugas-tugas kuliah, saya tetap berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal saya.
31.
Karena ajakan teman -teman, saya menjadi tidak mengikuti kegiatan kampung tempat tinggal saya.
32.
Saya memutuskan kuliah di Sanata Dharma karena sesuai dengan keinginan saya sendiri.
33.
Karena membantu tetangga yang punya hajatan, saya jadi tidak mengerjakan tugas kuliah yang seharusnya saya selesaikan.
34.
Untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, saya memutuskan untuk rajin beribadah.
35.
Saya kesal dengan aturan jam berkunjung yang diterapkan di tempat tinggal saya, sehingga saya tidak bisa bebas untuk berkumpul bersama teman -teman.
36.
Saya berusaha mencari cara belajar yang lebih efektif agar nilai saya lebih baik.
37.
Menurut penilaian saya, ketua RT di mana saya tinggal tidak memahami gaya hidup anak muda.
38.
Kalau nilai saya tidak sebaik yang saya harapkan, saya berusaha mencari sebab sebabnya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 39.
Pernyataan Sebenarnya bukan karena hujan saya beberapa kali tidak masuk kuliah tapi karena saya cenderung mencari-cari alasan untuk tidak masuk kuliah.
40.
Saya berani mengambil resiko gagal daripada tidak mencoba sama sekali.
41.
Saya kesal dengan petugas administrasi yang terlalu lambat melayani mahasiswa sehingga saya menjadi malas memberes-kan administrasi saya.
42.
Apabila keadaan berubah, saya dapat menyesuaikan rencana -rencana saya.
43.
Karena dosen pilih kasih, saya menjadi kurang serius dalam menyelesaikan tugas kuliah.
44.
Saya bangga dengan kelebihan yang dimiliki saudara saya .
45.
Kalau orangtua tidak sungguh-sungguh mendukung saya termasuk mengawasi kegiatan belajar saya, kemungkinan besar saya mengalami kegagalan.
46.
Bagi saya hari raya besar keagamaan memiliki makna yang berbeda dengan hari-hari lainnya, sehingga saya memutuskan untuk beribadah bersama keluarga.
47.
Saya menyalahkan keluarga yang menyarankan saya kuliah di Sanata Dharma,karena saya sebenarnya ingin kuliah di Perguruan Tinggi lain. Saya yakin bahwa orang tua saya senang karena saya berusaha mandiri.
48. 49. 50.
Saya kesal dengan orangtua yang tidak mau membelikan saya kendaraan, sehingga saya tidak bisa pergi dengan teman-teman. Saya mengagumi orangtua saya yang rela berjerih payah menyekolahkan saya hingga di Perguruan Tinggi.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 51.
Pernyataan Saya menyalahkan saudara yang menghalanghalangi saya sehingga saya tidak memenuhi janji kepada teman.
52.
Untuk mendekatkan kebersamaan dalam keluarga, saya sering mengajak saudara untuk berkumpul bersama di rumah.
53.
Bila teman saya mengalami konflik dengan orang lain yang tidak saya kenal, saya akan memihak teman saya sekalipun teman saya salah.
54.
Saya mampu mengontrol emosi saya bila terjadi pertikaian pendapat dengan saudara.
55.
Dalam membeli suatu barang, saya tidak mempertimbangkan aspek kemanfaatnnya karena bagi saya yang terpenting adalah kesenangan saya.
56.
Saya disiplin melaksanakan tugas-tugas yang diberikan orangtua dibandingkan saudara saya, sehingga saya lebih dipercayai oleh orangtua.
57.
Saya tergolong orang yang cenderung malas beribadah karena saya anggap sia-sia saja dan tidak membuat saya beruntung/ sukses.
58.
Saya memilih kost daripada tinggal dengan orang tua untuk melatih kemandirian dan kedewasaan saya.
59.
Saya berusaha memamerkan barang-barang yang baru saya miliki kepada teman -teman di tempat tinggal saya supaya mereka tidak meremehkan saya.
60.
Saya tidak terpengaruh dengan ajakan teman untuk membolos karena saya memprioritaskan kuliah.
61.
Saya tidak mau bergaul dengan orang yang berbeda agama atau keyakinannya dengan saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 62.
Pernyataan Bila saya menerima nilai yang saya anggap tidak adil, saya langsung menemui dosen yang bersangkutan untuk membicarakannya.
63.
Dalam rapat organisasi, saya sering tidak mampu mengendalikan emosi bila teman-teman tidak mengikuti keinginan saya.
64.
Demo yang dilakukan teman -teman di kampus tidak memiliki tujuan yang jelas, sehingga saya mengendalikan diri untuk tidak ikut-ikutan.
65.
Saya malu dicap sebagai anak yang kurang pergaulan (kuper), sehingga saya berusaha mengikuti gaya anak muda zaman sekarang.
66.
Saya tidak perlu seperti teman -teman memiliki pakaian yang bagus-bagus, karena yang penting bagi saya adalah berpakaian yang sopan dan rapi.
67.
Saya kesal dengan pegawai sekretariat yang lamba t dalam memberikan pelayanan pada mahasiswa, sehingga saya menunda urusan administrasi di kampus.
68.
Karena pelayanan yang diberikan pegawai sekretariat kurang memuaskan, saya menjadi lebih hati-hati dan disiplin dalam membereskan urusan administrasi saya.
69.
Saya akan menggerutu dalam hati dan membenci dosen bila saya ditegur karena tidak memperhatikan kuliahnya.
70.
Saya bangga menjadi diri saya sendiri, sehingga saya tidak ikut-ikutan dengan gaya berpakaian anak muda zaman sekarang.
71.
Saya sering mengerjakan tugas kuliah saat akan dikumpulkan (deadline) karena saya kurang disiplin.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 72.
Pernyataan Saya sadar bahwa membicarakan o rang lain tentang hal-hal buruk bukanlah sikap yang baik, sehingga saya berusaha tidak ikut berkumpul dengan teman-teman yang suka bergosip membicarakan kejelekan orang lain.
73.
Ada dosen yang tidak adil pada saya, sehingga saya merasa kesal dan membenci dosen yang bersangkutan.
74.
Saya bisa mengendalikan emosi bila teman teman tidak sejalan dengan pendapat saya.
75.
Saya terbiasa hidup enak di rumah sendiri, sehingga saya tidak ingin hidup kost seperti teman -teman lainnya. Dalam hidup bermasyarakat, saya menghormati kebebasan beragama sebagai hak yang asasi bagi masing-masing pribadi.
76.
77.
Saya tidak menuruti nasehat dari orangtua, sehingga saya tidak konsisten dalam ucapan dan perbuatan saya.
78.
Untuk mengisi waktu luang di rumah, saya berkumpul bersama teman-teman entah untuk bercerita, bernyanyi atau bermain musik.
79.
Karena saya boros, saya berusaha mencari-cari alasan kepada orang tua untuk meminta uang tambahan.
80.
Saya bangga jika dalam kegiatan muda mudi di lingkungan tempat tinggal saya , saya dipercaya untuk menjadi pengurus dan saya berusaha bekerja sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan saya.
81.
Saya tidak mampu mengendalikan amarah saya kepada orangtua bila mereka tidak memenuhi apa yang saya inginkan. Saya memutuskan tidak mengambil SKS banyak karena saya kurang percaya diri bahwa saya mampu meningkatkan IP saya.
82.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 83.
Pernyataan Saya tidak punya keberanian untuk mengungkapkan ide saya dalam rapat yang diadakan muda mudi di lingkungan tempat tinggal saya.
84.
Ketika berdiskusi, saya ragu-ragu mengambil inisiatif karena khawatir dianggap mendominasi.
85.
Saya selalu mengandalkan orangtua dalam memecahkan masalah saya.
86.
Saya banyak mengeluhkan perilaku saudara yang mengganggu, tanpa berusaha berbuat sesuatu untuk menghentikannya.
87.
Bila tidak diingatkan orangtua untuk membagi waktu untuk bermain dan belajar, saya tidak bisa memprioritaskan kegiatan saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Lampiran 2 Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3
4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2
4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3
2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 4 3 2
2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3
4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3
4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2
4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3
3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2
3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4
4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 2 3
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3
3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3
3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 1 1 3 4 3 3 2 3 2 2 2
3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3
3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3
4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3
3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3
4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4
3 2 2 3 1 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 1 2 1 1 1 3 3 2
4 4 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 2 1 1 3 3 2
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2
4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2
4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3
3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 1 3 2 1 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 3 2
4 3 2 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2
3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3
1 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3
3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 4 4 3
3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 1 1 3 3 3
3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 2 2 3
3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 4 4 4 2 3 3
4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3
4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3
3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3
3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2
3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 1 2 4 3 3 1 1 3 3 3
4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 3 4 3 3 3
2 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 4 2 2 3 2 1 2 2 3
4 3 3 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3
4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 3 1 2 3 2
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 1 4 2 3 4 3 3 3
3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 3 4 3 3 2
2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3
3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 1 3 1 1 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2
3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 1 3 4 3 4 4 1 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabulasi Skor Uji Coba Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4
3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 1 3 4 3
3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2
3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 3 2
3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 2
3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2
3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 2
3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3
3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Kebiasaan Proaktif
KP Item-total Statistics
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 KP17 KP18 KP19 KP20 KP21 KP22 KP23 KP24 KP25 KP26 KP27 KP28 KP29 KP30 KP31 KP32 KP33 KP34 KP35 KP36 KP37 KP38 KP39 KP40 KP41 _
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
257.4167 258.0000 257.4167 257.8333 257.4583 258.0417 257.6667 258.4583 257.7083 257.5833 258.3333 257.7500 257.7500 257.9583 257.8333 258.2083 257.5833 258.5417 257.7083 258.4167 257.8333 257.7083 258.2500 258.3750 257.8333 257.7917 258.5000 258.2083 258.1250 257.7917 258.1667 257.7917 258.0000 257.4583 258.4583 257.6667 258.2917 257.8750 257.7917 257.7083 258.2500
311.2101 308.7826 308.1667 303.0145 304.6938 317.4330 304.2319 314.6069 310.8243 310.7754 308.1449 308.8043 306.1087 302.3895 317.1014 309.3025 302.7754 311.4764 306.4764 316.0797 306.6667 303.9547 306.7174 320.0707 314.6667 309.7373 321.0435 308.7808 310.4620 305.3025 309.4493 301.0417 302.0000 317.7373 303.2156 306.6667 304.3025 307.2446 301.6504 302.7373 304.6304
Corrected ItemTotal Correlation .2110 .2775 .3824 .4534 .4962 -.1052 .6675 .0051 .1497 .1587 .2948 .3464 .4992 .7098 -.1280 .2314 .6065 .1985 .3953 -.0558 .2849 .5946 .3729 -.2239 .0160 .2282 -.2289 .2859 .1956 .5779 .1898 .5162 .6777 -.1165 .3255 .3357 .3612 .4396 .4926 .5131 .3300
Alpha if Item Deleted .8864 .8858 .8851 .8839 .8840 .8896 .8833 .8886 .8871 .8870 .8856 .8854 .8843 .8827 .8885 .8862 .8831 .8865 .8848 .8886 .8857 .8834 .8850 .8904 .8878 .8862 .8913 .8857 .8865 .8838 .8868 .8832 .8827 .8898 .8854 .8852 .8849 .8847 .8835 .8835 .8852
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
R E L I A B I L I T Y H A) KP
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Kebiasaan Proaktif
Item-total Statistics
KP42 KP43 KP44 KP45 KP46 KP47 KP48 KP49 KP50 KP51 KP52 KP53 KP54 KP55 KP56 KP57 KP58 KP59 KP60 KP61 KP62 KP63 KP64 KP65 KP66 KP67 KP68 KP69 KP70 KP71 KP72 KP73 KP74 KP75 KP76 KP77 KP78 KP79 KP80 KP81 KP82 _
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
258.1250 258.4167 257.7083 258.5000 257.6667 257.6250 257.6250 257.7500 257.0833 258.1667 257.8333 257.7917 258.2083 258.1667 258.1667 257.8333 258.4167 257.5833 257.7917 257.4167 257.9583 257.8333 257.9167 258.1250 257.6250 258.4583 258.0000 258.1667 257.7917 258.3333 258.1250 258.3750 257.9583 258.2500 257.5417 257.9167 257.8333 258.0833 258.0000 258.0000 258.2083
307.6793 308.4275 303.1721 313.3913 306.8406 301.6359 304.5924 303.5870 311.9058 307.1884 307.1014 307.0417 313.4764 311.5362 311.9710 302.4928 318.3406 304.4275 306.4330 305.8188 303.6069 309.7101 313.6449 310.6359 307.1141 309.5634 323.2174 308.4928 307.9982 304.5797 312.2880 311.2011 316.4764 309.6739 304.6938 302.7754 309.2754 303.3841 310.1739 309.4783 307.9982
.2878 .2098 .4496 .0457 .3284 .6783 .6208 .5525 .2714 .3311 .4184 .3499 .0475 .1133 .0974 .5817 -.1225 .5226 .4303 .3914 .4882 .2785 .0673 .1170 .3110 .1704 -.3157 .2251 .2500 .3755 .1329 .1151 -.0813 .1604 .4014 .6364 .3017 .6197 .1896 .2455 .2869
.8857 .8867 .8840 .8884 .8853 .8826 .8835 .8835 .8862 .8853 .8848 .8851 .8882 .8876 .8878 .8831 .8908 .8838 .8846 .8847 .8838 .8859 .8875 .8880 .8855 .8871 .8920 .8864 .8861 .8847 .8870 .8878 .8885 .8873 .8845 .8830 .8857 .8832 .8867 .8861 .8857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
R E L I A B I L I T Y H A) KP
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Kebiasaan Proaktif
Item-total Statistics
KP83 KP84 KP85 KP86 KP87
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
257.9583 258.2083 258.0833 258.2083 258.0417
300.3025 301.3895 318.8623 311.9982 299.7808
.5766 .6396 -.1569 .1346 .6024
.8827 .8826 .8903 .8870 .8824
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.8870
24.0
N of Items = 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Lampiran 3 IDENTITAS RESPONDEN Umur
: ......................................................................
Jenis Kelamin
: .......................................................................
Aktivitas Di luar Kegiatan Kuliah
: .......................................................................
(organisasi atau pekerjaan)
....................................................................... .......................................................................
KUESIONER MAHASISWA Kata Pengantar Pada kesempatan ini saya memohon kesediaan And a untuk mengisi kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini untuk mengetahui pendapat Anda sebagai mahasiswa. Pendapat Anda yang terungkap lewat alat ini, akan dijadikan bahan pengembangan bidang bimbingan. Untuk
menjaga
kerahasiaan
jawaban
Anda,
Anda
tidak
perlu
mencantumkan nama Anda. Saya sungguh mengharapkan kesediaan Anda untuk menjawab semua pernyataan ini dengan jujur dan sesuai dengan pengalaman dan pendapat Anda. Atas bantuan Anda saya mengucapkan terima kasih. Petunjuk: a. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Tentukanlah seberapa setuju Anda akan hal-hal yang dimaksudkan dengan masingmasing pernyataan tersebut. Alternatif jawaban yang dapat Anda pilih adalah: 1)
Sangat Setuju (SS)
2)
Setuju (S)
3)
Tidak Setuju (TS)
4)
Sangat Tidak Setuju (STS)
b. Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda yang sebenarnya. Jika Anda ingin mengganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
jawaban Anda, lingkarilah jawaban yang bersangkutan, lalu berilah tanda centang (√)
pada alternatif jawaban yang Anda anggap lebih sesuai
dengan pengalaman Anda. Contoh : No 1.
Pernyataan
SS
S
TS
STS
Jika saya salah, saya berani untuk mengakui √ kesalahan saya.
Keterangan: Karena penjawab merasa “Sangat Setuju” mengalami hal yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut, maka penjawab memberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban “Sangat Setuju”. c. Jawablah semua pernyataan berikut dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati !
SELAMAT BEKERJA DAN TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 1.
Pernyataan Tanpa harus diperintah orang tua, saya langsung merapikan perabotan yang berantakan di rumah.
2.
Saya mempunyai pandangan bahwa sebelum saya memimpin orang lain saya harus bisa menjadi pemimpin bagi diri saya sendiri.
3.
Tanpa harus diingatkan orang tua, saya membagi waktu antara bermain dan belajar dengan sebaik-baiknya.
4.
Saya sadar kesuksesan hidup saya tergantung pada diri saya sendiri dalam doa dan usaha.
5.
Saya punya hobby positif yang bermanfaat, tetapi saya kurang menyalurkannya secara optimal.
6.
Saya senang membaca, sehingga saya sering pergi ke perpustakaan.
7.
Saya ingin kelompok saya memperoleh nilai yang optimal, tapi saya sendiri enggan melahirkan ide-ide baru ketika berdiskusi.
8.
Saya tidak menyalahkan keluarga atau pihak lain bila saya tidak menyelesaikan kuliah tepat waktu.
9.
Ketika berdiskusi kelompok, saya tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapat.
10.
Saya mempersiapkan diri dengan giat belajar jauh-jauh hari sebelum ujian agar mendapatkan nilai yang optimal.
11.
Saya sadar bahwa saya sendiri yang bertanggung jawab terhadap hidup saya bukan orang lain.
12.
Saya sadar bahwa apa pun yang saya laku kan adalah berdasarkan kemauan saya sendiri, sehingga tidak ada alasan untuk menyalahkan siapa pun. Saya sadar bahwa keberhasilan saya adalah terutama karena kemampuan saya sendiri, bukan karena orang lain.
13.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 14.
Pernyataan Saya memutuskan untuk tidak ikut-ikutan teman yang suka menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah.
15.
Saya tidak yakin dengan membuat skala prioritas prestasi belajar saya akan sesuai dengan harapan saya.
16.
Dalam rangka HUT RI, saya berinisiatif mengajak teman-teman di lingkungan tempat tinggal saya untuk ikut terlibat dalam kepanitiaan.
17.
Meskipun sibuk dengan tugas-tugas kuliah, saya tetap berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal saya.
18.
Saya memutuskan kuliah di Sanata Dharma karena sesuai dengan keinginan saya sendiri.
19.
Meskipun membantu tetangga yang punya hajatan, saya tetap mengerjakan tugas kuliah yang seharusnya saya selesaikan.
20.
Saya kesal dengan aturan jam berkunjung yang diterapkan di tempat tinggal saya, sehingga saya tidak bisa bebas untuk berkumpul bersama teman -teman.
21.
Saya berusaha mencari cara belajar yang lebih efektif agar nilai saya lebih baik.
22.
Menurut penilaian saya, ketua RT di mana saya tinggal tidak memahami gaya hidup anak muda.
23.
Kalau nilai saya tidak sebaik yang saya harapkan, saya tidak berusaha mencari sebabsebabnya.
24.
Saya menjadikan hujan sebagai alasan untuk tidak masuk kuliah.
25.
Saya berani mengambil resiko gagal daripada tidak mencoba sama sekali.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 26.
Pernyataan Saya kesal dengan petugas administrasi yang terlalu lambat melayani mahasiswa sehingga saya menjadi malas memberes-kan administrasi saya.
27.
Saya sulit merealisasikan rencana-rencana saya, apabila keadaan berubah.
28.
Saya bangga dengan kelebihan yang dimiliki saudara saya.
29.
Bagi saya hari raya besar keagamaan memiliki makna yang berbeda dengan hari-hari lainnya, karena itu saya memutuskan untuk beribadah bersama keluarga.
30.
Saya menyalahkan keluarga yang menyarankan kuliah di Sanata Dharma padahal saya ingin kuliah di Perguruan Tinggi lain.
31.
Saya kurang yakin bahwa orang tua saya senang karena saya berusaha mandiri.
32.
Saya kesal dengan orangtua yang tidak mau membelikan saya kendaraan, sehingga saya tidak bisa pergi dengan teman-teman.
33.
Saya mengagumi orangtua saya yang rela berjerih payah menyekolahkan saya hingga di Perguruan Tinggi.
34.
Saya menyalahkan saudara yang menghalanghalangi saya sehingga saya tidak memenuhi janji kepada teman. Untuk mendekatkan kebersamaan dalam keluarga, saya sering mengajak saudara untuk berkumpul bersama di rumah. Bila teman saya mengalami konflik dengan orang lain yang tidak saya kenal, saya akan memihak teman saya sekalipun teman saya salah. Saya tergolong orang yang cenderung malas beribadah karena saya anggap sia-sia saja dan tidak membuat saya beruntung/ sukses.
35. 36.
37.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
38.
Saya berusaha memamerkan barang-barang yang baru saya miliki kepada teman -teman di tempat tinggal saya supaya mereka tidak meremehkan saya.
39.
Saya mudah terpengaruh dengan ajakan teman untuk membolos kuliah.
40.
Saya tidak mau bergaul dengan orang yang berbeda agama atau keyakinannya dengan saya.
41.
Bila saya menerima nilai yang saya anggap tidak adil, saya langsung menemui dosen yang bersangkutan untuk membicarakannya.
42.
Dalam rapat organisasi, saya sering tidak mampu mengendalikan emosi bila teman-teman tidak mengikuti keinginan saya.
43.
Saya tidak perlu seperti teman -teman memiliki pakaian yang bagus-bagus, karena yang penting bagi saya adalah berpakaian yang sopan dan rapi.
44.
Karena pelayanan yang diberikan pegawai sekretariat kurang memuaskan, saya menjadi lebih hati-hati dan disiplin da lam membereskan urusan administrasi saya.
45.
Saya sering mengerjakan tugas kuliah saat akan dikumpulkan (deadline) karena saya kurang disiplin.
46.
Dalam hidup bermasyarakat, saya menghormati kebebasan beragama sebagai hak yang asasi bagi masing-masing pribadi.
47.
Saya tidak menuruti nasehat dari orangtua, sehingga saya tidak konsisten dalam ucapan dan perbuatan saya.
48.
Untuk mengisi waktu luang di rumah, saya berkumpul bersama teman-teman entah untuk bercerita, bernyanyi atau be rmain musik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
SS: Sangat Setuju S: Setuju
TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No 49.
Pernyataan Karena saya boros, saya berusaha mencari-cari alasan kepada orang tua untuk meminta uang tambahan.
50.
Saya memutuskan tidak mengambil SKS banyak karena saya tidak percaya diri bahwa saya mampu meningkatkan IP saya.
51.
Saya tidak punya keberanian untuk mengungkapkan ide saya dalam rapat yang diadakan muda mudi di lingkungan tempat tinggal saya.
52.
Ketika berdiskusi, saya ragu-ragu mengambil inisiatif karena khawatir dianggap mendominasi.
53.
Bila tidak diingatkan orangtua untuk membagi waktu untuk bermain dan belajar, saya tidak bisa memprioritaskan kegiatan saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran 4 Tabulasi Skor Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 3 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 1 2 2 1 3 2
3 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 4 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 2 3
3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2
3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3
3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 1 3 3 1 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2
4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2
4 2 3 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 1 3
4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 4 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabulasi Skor Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 1 2 4 2 3 3 3 4 2
4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3
3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4
4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4
3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 1 1 3 3 3 2 3 1 3 3 4 3 3 1 4 3 3 2 3 2 4 2 1
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
2 4 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 2 1 3 4 2 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 1 2
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2
1 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 1
3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3
2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 3 3
3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 4 3
4 4 4 1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tabulasi Skor Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 1 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2
3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3
3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 3 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 1 3 3 3 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 3 2
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2
4 2 4 3 4 3 3 1 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3
4 4 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3
3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabulasi Skor Proaktivitas Item
Skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
46
47
48
49
50
51
52
53
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2
1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 1 1 2 4 3 2 3 1 4 3
4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 1 2 2 2 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3
2 3 3 1 3 4 3 2 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 2 3 3 4 1 3 3 3 3 3 4 3 2
2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 2
3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 1 2 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lampiran 5 STUDI TENTANG TINGKAT KEBIASAAN PROAKTIF MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2006
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
No. Subjek/ Responden 27 23 38 16 28 6 34 10 15 4 14 3 5 8 22 1 11 9 7 21 2 31 32 37 13 20 12 18 35 33 19
Skor yang Dicapai 188 187 187 186 185 181 181 179 179 178 178 176 176 175 175 173 17 172 169 16 168 165 164 164 163 162 161 161 161 160 159
Skor Maksimal 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212
Kategori
Posisi Skor
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi
80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 80% - 89% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
32 29 26 39 17 25 30 40 24
159 157 155 152 152 150 150 142 136
212 212 212 212 212 212 212 212 212
Sumber: diolah berdasarkan data kuesioner/angket, 2007.
Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Rendah
65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 65% - 79% 55% - 64%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88