PUTUSAN Nomor : 61/Pdt.G/2010/PTA. Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar dalam persidangan majelis untuk mengadili perkara - perkara tertentu dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan atas perkara ” cerai talak ” yang diajukan oleh : pembanding, Umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Domba Nomor 29, Kelurahan Maricaya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, sebagai Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi / Pembanding; m e l awan terbanding umur 37 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di
Jalan
Kecamatan Pemohon
Domba
No.29
Makassar, Konvensi
Kelurahan
Kota /
Makassar,
Tergugat
Maricaya, sebagai
Rekonvensi
/
Terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uiraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan
sela
Pengadilan
Tinggi
Agama
Makassar
Nomor:
61/Pdt.G/2010/PTA.Mks., tanggal 29 Juli 2010 M., yang amarnya berbunyi sebagai berikut: - Menyatakan, bahwa permohonan banding Termohon Konpensi / Penggugat Rekonvensi / Pembanding dinyatakan dapat diterima. Sebelum menjatuhkan putusan tentang pokok perkara: -
Memerintahkan kepada Pengadilan Agama Makassar untuk membuka kembali persidangan perkara ini, guna melaksanakan pemeriksaan tambahan, sebagaimana dimaksudkan dalam putusan sela ini.
- Memerintahkan Pengadilan Agama Makassar, agar setelah selesai melaksanakan pemeriksaan tambahan dimaksudkan di atas, segera mengirim kembali pemeriksaan tambahan tersebut kepada Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
2
-
Menangguhkan semua biaya yang timbul dalam perkara ini sampai ada putusan akhir. Memperhatikan berita acara hasil pemeriksaan tambahan yang dilakukan
oleh hakim pertama sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengadilan Tinggi Agama Makassar. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tambahan sebagimana tersebut dalam berita acara pemeriksaan tambahan yang oleh Pengadilan Tinggi Agama dianggap tercantum. Menimbang, bahwa pembanding dalam memori bandingnya mengajukan keberatan - keberatan yang pada pokoknya keberatana karena tidak diberi kesempatan membuktikan gugatan dalam rekonvensinya. Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah mempelajari secara seksama berkas perkara serta bukti – bukti tertulis dan keterangan – keterangan saksi serta apa yang menjadi dasar pertimbangan hukum hakim tingkat pertama, maka Pengadilan Tinggi Agama akan memberikan pertimbangan sebagai berikut: Dalam Konvensi. Menimbang, bahwa atas dasar apa yang dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Makassar dalam perkara ini,oleh Pengadilan Tinggi Agama sepenuhnya disetujui dan dipertahankan untuk dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama sendiri, sehingga putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan sepenuhnya. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang Undang No 50 tahun 2009 atas perubahan kedua terhadap Undang-Undang No 7 tahun 1989, jo Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA / AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, secara Ex officio majelis hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Makassar untuk mengirim Salinan Penetapan Ikrar Talak, setelah ikrar talak diucapkan oleh pemohon / terbanding / tergugat rekonpensi kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang wilayahnya meliputi tempat kediaman pemohon / terbanding dan termohon / pembanding guna didaftarkan dan dicatatkan dalam daftar yang disediakan untuk itu, oleh karena itu majelis hakim tingkat banding memandang perlu menambah amar, sebagaimana tersebut pada amar putusan dalam konvensi. Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa ternyata termohon / pembanding mengajukan tuntutan rekonvensi mengenai harta bersama, nafkah iddah, mut’ah dan nafkah anak.
3
Menimbang,
bahwa
setelah
memperhatikan
segala
uraian
dalam
pertimbangan sebagaimana ternyata dalam putusan Pengadilan Agama Makassar, oleh Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan alasan dan pertimbangan tersendiri sebagai berikut : Menimbang pula, bahwa dengan memperhatikan keberatan pembanding / penggugat rekpnvensi / termohon sebagaimana termuat dalam memori bandingnya tertanggal 5 Mei 2010 yang pada pokoknya keberatan karena tidak diberi kesempatan membuktikan gugatan rekonvensinya sampai gugatan ditolak seluruhnya. Menimbang, bahwa setelah majelis Pengadilan Tinggi Agama Makassar memperhatikan gugatan penggugat rekonvensi, jawaban tergugat rekonvensi dan alat bukti yang diajukan di persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan majelis Pengadilan Agama Makassar, termasuk pemeriksaan tambahan sesuai putusan sela Pengadilan Tinggi Agama tanggal 29 Juli 2010, ternyata terdapat objek gugatan yang nyata diakui oleh tergugat rekonpensi, yaitu berupa perhiasan sebagaimana tersebut pada gugatan rekonvensi poin rumawi IV, No.22, angka 1 s/ d 18 yang ada dalam kekuasaan penggugat rekonvensi, sehingga apa yang telah diakui harus dinyatakan terbukti dan ditetapkan sebagai harta bersama, karena pengakuan di depan sidang merupakan bukti yang lengkap sebagaimana tersebut pada Pasal 311 dan Pasal 313 R.Bg. Menimbang, bahwa mengenai objek lainnya oleh karena dibantah oleh tergugat rekonvensi, maka harus dipertimbangkan berdasarkan dengan alat – alat bukti dari kedua belah pihak sesuai ketentuan pasal 163 HIR / 283 R.Bg. Menimbang, bahwa mengenai objek rumawi 1V , angka 1 dan 2 dalam gugatan oleh penggugat rekonvensi dalam pemeriksaan tambahan sesuai berita acara persidangan tertanggal 28 September 2010, mengajukan alat bukti surat berupa perjanjian akta jual beli masing – masing tertanggal 15 Juli 2003 berupa tanah kosong seluas 144 m² ( bukti diberi kode T.1 ) dan tanggal 10 Juni 1999, berupa tanah perumahan seluas ± 406 m² ( bukti diberi kode T.2 ) alat bukti tersebut tidak dibantah / diakui oleh tergugat rekonpensi sehingga juga dapat dinyatakan terbukti dan sekaligus harus ditetapkan sebagai harta bersama. Menimbang, bahwa objek pada rumawi IV angka 3 berupa ruko di atas tanah seluas 78 m² ( bukti diberi kode T.3 ) oleh tergugat rekonpensi mengakui, namun masih dalam cicilan / utang di Bank Panin, di cicil selama 10 tahun dengan pembayaran sejumlah Rp 4.425.075,- perbulan dan baru di bayar selama 25 bulan, sisanya masih merupakan utang, oleh sebab itu sisa yang belum di bayar
4
merupakan utang bersama sesuai ketentuan pasal 93 ( 2 ) Kompilasi Hukum Islam. “ Bahwa pertanggung jawaban terhadap utang
yang dilakukan untuk
kepentingan keluarga dibebankan kepada harta bersama”, oleh sebab itu ruko tersebut harus lebih dahulu dikonpensasi dengan nilai ruko dengan utang / sisa cicilan kemudian sisa kelebihan nilai ditetapkan sebagai harta bersama. Menimbang, bahwa mengenai satu buah sepeda motor Suzuki Shogun 125 CC DD. 6636 0F, objek tersebut pada rumawi IV poin 4, oleh karena dibeli selama dalam ikatan perkawinan yang dibantah oleh tergugat rekonvensi namun tergugat rekonvensi tidak dapat membuktikan bantahan bahwa Motor tersebut berasal dari bapak angkatnya, sehingga dapat pula ditetapkan sebagai harta bersama. Menimbang, bahwa objek pada rumawi IV angka 5 s/d 21 yang di klain sebagai harta bawaan tergugat rekonvensi sedangkan penggugat rekonvensi tetap menyatakan sebagai harta bersama dan dibeli selama dalam ikatan perkawinan, dan oleh karena penggugat mampu menunjukkan bahwa objek tersebut dibeli selama dalam ikatan perkawinan sedangkan tergugat rekonvensi tidak mengajukan bukti - bukti, kecuali saksi, yang hanya satu orang sehingga tidak memenuhi azas – azas kesaksian yaitu “ Unus testis nullus testis “ satu orang saksi bukan saksi, oleh sebab itu satu orang saksi dianggap tidak cukup, dengan demikian obyek tersebut dapat ditetapkan sebagai harta bersama. Menimbang, bahwa objek gugatan pada rumawi IV, angka 22, poin 19 berupa emas 60 gram oleh tergugat rekonvensi menyatakan sudah tidak ada sebab sudah masuk dalam modal salon, termasuk harga yang dibeli pada nomor rumawi IV angka 23 s/d 28, oleh sebab itu objek sebagaimana tersebut pada rumawi IV angka 22 poin 19, harus dinyatakan ditolak, dan yang dapat ditetapkan sebagai harta bersama adalah objek sebagaimana tersebut pada gugatan rumawi IV angka 23 s/d 28. Menimbang, bahwa objek yang digugat dalam rekonpensi sebagaimana tersebut pada rumawi IV angka 29, 30 dan 31 oleh karena penggugat rekonvensi tidak dapat membuktikan secara jelas sedang tergugat rekonvensi menyatakan silahkan mengambil obyek tersebut kalau ada, karena selama ini digunakan untuk gaji pekerja yang setiap bulan diambil sebagai gaji, dan sekarang telah habis, dan karena sudah tidak jelas objek tersebut, sehingga gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa atas pertimbangan – pertimbangan tersebut di atas maka majelis pada Pengadilan Tinggi Agama Makassar dapat berkesimpulan
5
bahwa objek gugatan rekonpensi yang dapat ditetapkan sebagai harta bersama adalah sebagai berikut : 1. Satu petak tanah perumahan ( tanah kosong ) dibeli pada tahun 2003 dengan harga Rp.89.000.000 yang terletak di Jalan Danau Toba No. 31, Taman Toraja Tanjung Bunga, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dengan batas – batas sebagai berkiut : -
Di sebelah utaranya dengan tanah kosong;
-
Di sebelah timurnya dengan Jalan Danau Toba;
-
Di sebelah selatan dengan Tanah kosong;
-
Di sebelah barat dengan Tanah kosong; Akta Jual Beli dipegang oleh tergugat rekonvensi, dan objek perkara tersebut sekarang dikuasai oleh tergugat rekonvensi dan penggugat rekonvensi.
2. Satu petak tanah perumahan ( tanah kosong ), luasnya kurang lebih 406 m² dibeli pada tahun 1999, seharga Rp.3.000.000.- yang terletak dikelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, atas nama tergugat rekonvensi ( tertulis Mansur H. Herman ). dengan batas – batas, sebagai berikut : - Disebelah utara dengan jalanan ; - Disebelah timur dengan Tanah Arsih Rauf ( orang tua penggugat ); - Sebelah selatan dengan Tanah Marniati binti Massa; - Disebelah Barat dengan Tanah Kasdadir; Sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi. 3. Satu buah Ruko / Salon La Mansur, dibeli pada tahun 2007 dan masih dalam cicilan dengan harga DP. ( Uang Muka ) sebanyak Rp.100.000.000.-dan sudah dibayar cicilan selama 25 bulan x Rp 4.425.075,- = Rp 110.625.875,- jadi seluruhnya berjumlah Rp 210.625.875,- terletak di Jalan Anuang No. 25 B., Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Makassar, Kota Makassar dengan batas-batas sebagai berikut : -
Disebelah Utara dengan rumah tempat tinggal;
-
Disebelah Timur dengan rumah tempat tinggal / Rumah Kost;
-
Disebelah Selatan dengan Ruko penjualan air isi ulang;
-
Disebelah barat dengan jalan Anuang; Sekarang di kuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan asli Sertifikat Hak Milik ada pada BANK PANIN sedangkan photo kopi sertifikat dipegan oleh tergugat rekonvensi ;
6
4. Sebuah Motor Suzuki Shogun 125 CC, warna hitam, dahulu DD. 4283 LH, sekarang DD.6636 OF, dibeli pada tahun 2003 secara kredit dan sudah lunas, atas nama dalam STNK adalah Mansur ( tergugat ) dan sekarang dikuasai oleh tergugat rekonvensi 5. Meja Salon dengan Kaca sebanyak sepuluh buah dibeli tahun 2005 dengan harga Rp. 500.000.- perbuah menjadi = 10 x Rp.500.000.- dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi, terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B Makassar; 6. Kursi Salon sebanyak delapan buah, dibeli tahun 2005, dengan harga Rp.1.280.000,- perbuah menjadi = 8 x Rp.1.280.000,-
= Rp.10.240.000.-
( sepuluh juta dua ratus empat puluh ribu rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No. 25 B Makassar. 7. Hair Driyer Merk WIGO sebanyak sepuluh buah ; -
Empat buah dibeli pada tahun 2003, dengan harga Rp.250.000.- perbuah menjadi Rp.1.000.000.-
-
Empat buah dibeli pada tahun 2005, dengan harga Rp.330.000.- perbuah, menjadi Rp.1.320.000.-
-
Dua buah dibeli pada tahun 2008 dengan harga Rp.275.000.- perbuah menjadi Rp.550.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar.
8. Catok Kriting besar dua buah dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.300.000.perbuah, menjadi 2 x Rp.300.000.- = Rp.600.000.- ( enam ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar. 9. Catok Kriting kecil dua buah, dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.275,000.perbuah, menjadi 2 x Rp.275.000.- = Rp.550.000.- ( lima ratus lima puluh ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B Makassar; 10. Vapozone Panas / Dingin dibeli tahun 2005, dengan harga Rp.850.000.sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 11. Alat Facial HF, 4 dibeli pada tahun 2005 dengan harga Rp.1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan
7
tergugat rekonvensi terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 12. DVD Player Merk Polytron satu buah dibeli tahun 2008 dengan harga Rp.425.000.- ( empat ratus dua puluh lima ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 13. Aquarium dan mejanya, satu buah dibeli pada tahun 2008 dengan harga Rp.7.000.000.- ( tuju juta rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B. Makassar; 14. AC dua buah, masing masing : -
satu buah Merk Panasonic, 1.5 PK, dibeli pada tahun 2007 dengan harga Rp. 2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ).
-
Satu buah Merk Tosiba, 1 PK, dibeli pada tahun 2005 dengan harga Rp.2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ).
Keduanya dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan sekarang terletak di Ruko / Salon La mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar. 15. Satu buah Kulkas 2 pintu, Merk Sharf, dibeli pada tahun 2007 dengan harga Rp.2.100.000.- ( dua juta seratus ribu rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 16. Satu buah Lemari Kayu tiga pintu dibeli pada tahun 1999 dengan harga Rp.8.000.000.- ( delapan juta rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 Makassar; 17. Satu buah Lemari Pakaian Merk Salid, dua pintu dibeli pada tahun 2000 dengan harga Rp.1.000.000.- ( satu juta rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La mansur Jalan Anuang, No. 25, B, Makassar; 18. Dua buah Lemari Hias Aluminium -
1 untuk dinding dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.700.000.- ( tujuh ratus ribu rupiah ).
-
1 untuk berdiri dibeli tahun 2005 dengan harga Rp.600.000.- ( enam ratu ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur No.25, B. Makassar.
8
19. Satu buah Tempat Tidur Besi dengan Sprimbed, dibeli tahun 2001 dengan harga Rp.1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 20. Satu buah Kaca Rias, dibeli pada tahun 2003 dengan harga Rp.1.500.000.( satu juta lima ratus ribu rupiah) sekarang dikuasi penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 21. Tempat cuci Rambut tiga buah, dibeli pada tahun 2007, dengan harga Rp.500.000.- perbuah, menjadi 3 x Rp.500.000.- = Rp. 1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 22. Perhiasan terbuat dari emas dan emas puti, masing-masing : 1. Satu buah cincin emas putih,
3,5 gram;
2. Satu buah kalung emas versace
28 gram;
3. Satu buah gelang emas,
19.5 gram;
4. Satu buah cincin emas,
4.2 gram;
5. Satu pasang giwang emas,
7 gram;
6. Satu buah kalung emas dubai,
38 gram;
7. Satu buah gelang emas,
23 gram;
8. Satu pasang anting-anting gantung emas,
7.6 gram;
9. Satu pasang anting-anting biasa emas,
5.4 gram;
10. Satu buah cincin dubai emas,
5.8 gram;
11. Satu pasang anting dubai bundar emas
5.8 gram;
12. Satu buah kalung dubai emas,
14.4 gram;
13. Satu buah kalung emas,
10.3 gram;
14. Satu buah gelang emas putih,
6.3 gram;
15. Satu pasang anting - anting emas putih,
3.6 gram;
16. Satu set emas dubai dibeli tahu 2008,seharga Rp.12.500.000.-
44 gram;
17. Satu gelang emas dubai dibeli tahun 2008 seharga Rp.11.000.000.-
40 gram;
18. Satu gelang kron chanel dibeli seharga Rp. 4.520.000.- dibeli tahun 2008.
19 gram;
9
23.Satu buah AC merk Panasonik Eolia 1 pk dibeli tahun 2008, seharga Rp.3.000.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 24. Satu buah mesin cuci Merk Sharp masih dalam cicilan dan dimulai cicilannya pada tanggal 01 April 2009 dan belum lunas, sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi, namun harus dilunasi lebih dahulu sisa cicilan / utang yang tersisa; 25. Satu kursi facial, dibeli tahun 2009 dengan harga Rp.2.200.000.- sekarang dikuasai oleh penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 26.Satu buah kaca pembesar facial, dibeli tahun 2009, dengan harga Rp.1.200.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 27. Satu Set gunting rambut, dibeli tahun 2009, dengan harga Rp.8.500.000.dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 28. Satu buah gunting rambut dibeli tahun 2009 dengan harga Rp.400.000.sekarang dikuasai oleh penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; Menimbang, bahwa harta bersama tersebut harus ditetapkan bagiannya masing – masing jika terjadi perceraian diantara penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi yaitu separuh bagian hak untuk isteri dan separuh bagian hak untuk suami sebagaimana ketentuan pasal 97 Konpilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa rekonvensi mengenai mut’ah sebesar Rp.5.000.000,00 ( lima juta rupiah ) dan nafkah iddah sebesar Rp.2.500.000,00 / bulan selama 3 bulan, dengan jumlah Rp.7.500.000,00- ( tuju juta lima ratus ribu rupiah ), dan karena tekad yang telah bulat dari pemohon / tergugat rekonvensi / terbanding untuk menceraikan isterinya akibat percekcokan yang terus menerus, maka sepatutnya pemohon / suami dapat memenuhi permintaan tersebut dengan cara yang ma’ruf karena termohon / isterinya telah tamkin secara sempurna selama terjadi ikatan perkawinan, dan bahkan telah dikaruniai 2 orang anak, hal tersebut sesuai ketentuan pasal 78 huruf a dan b UU.No.50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU.No.7 tahun 1989 jo Pasal 149 ( a dan b ), dan 152 serta Pasal 158 ( b ) Kompilasi Hukum Islam, dan hal tersebut sejalan pula dengan Firman Allah SWT dalam Alqur’an S.Al Baqarah ayat 241 berbunyi : وﻟﻠﻤﻄﻠﻘﺖ ﻣﺘﺎع ﺑﻠﻤﻌﺮوف ﺣﻘﺎ ﻋﻠﻲ اﻟﻤﺘﻘﻴﻦ
10
Artinya : “ Kepada wanita-wanita yang akan diceraikan hendaklah diberikan oleh suaminya mut’ah menurut ma’ruf ( patut ) sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yang taqwa “ Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, majelis memandang layak dan mampu untuk memberi mut’ah sebesar Rp.5.000.000,00 ( lima juta rupiah ) dan nafkah iddah 3 bulan sebesar Rp.3.000.000,00 ( tiga juta rupiah ) kepada penggugat rekonvensi. Menimbang, bahwa mengenai tuntutan nafkah anak, majelis memandang sebagai suatu kemustian karena suatu hal yang tak dapat dihindari oleh seorang ayah dan merupakan kewajiban mutlak terhadap anak-anaknya sesuai ketentuan Pasal 56 ( d ) Konpilasi Hukum Islam, dan majelis memandang layak dan mampu bagi tergugat rekonvensi untuk memberikan nafkah untuk 2 orang anak tersebut sebesar Rp.2.000.000.00 ( dua juta rupiah ) setiap bulan hingga anak tersebut dewasa / mampu berdiri sendiri Menimbang, bahwa berdasar pada pertimbangan – pertimbangan tersebut, maka putusan Pengadilan Agama Makassar dalam rekonvensi tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri, menyatakan bahwa gugatan yang diajukan pembanding / penggugat rekonpensi dapat dikabulkan sebagian, sedangkan untuk selebihnya dinyatakan tidak dapat diterima. Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa perkara ini adalah bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 Undang – Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara pada peradilan tingkat pertama dibebankan kepada pemohon / terbanding, sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada termohon / pembanding. Mengingat dan memperhatikan hukum syar’i dan segala ketentuan perundang - undangan dan peraturan yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI Dalam Konvensi -
Menguatkan putusan Pengadilan Agama Makassar tanggal 30 Maret 2010 M, bertepatan dengan 14 Rabil Akhir 1431 H, No 1214 / Pdt.G / 2009 / PA Mks, dengan perbaikan dan penambahan amar sebagai berikut :
11
1. Mengabulkan permohonan pemohon konvensi / tergugat rekonvensi / terbanding. 2. Memberi izin kepada pemohon ( Mansyur bin Lakanra ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap termohon ( Vissa Ramadhanti binti M.Asri Rauf ) di hadapan sidang Pengadilan Agama Makassar 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Makassar untuk mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar, setelah ikrar talak di ucapkan oleh pemohon / tergugat rekonvensi / terbanding di depan persidangan, kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor urusan Agama Kecamatan tempat tinggal pemohon / tergugat rekonvensi / terbanding dan termohon / penggugat rekonvensi / pembanding dan tempat pernikahan dahulu di laksanakan guna di catat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu. Dalam Rekonvensi -
Membatalkan putusan Pengadilan Agama Makassar tersebut; dan dengan mengadili sendiri 1. Mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi / termohon / pembanding untuk sebagian; 2. Menyatakan, bahwa harta bersama antara penggugat rekonvensi / termohon / pembanding dengan tergugat rekonvensi / pemohon / terbanding adalah: 1. Satu petak tanah perumahan ( tanah kosong ) dibeli pada tahun 2003 dengan harga Rp.89.000.000 yang terletak di Jalan Danau Toba No. 31, Taman Toraja Tanjung Bunga, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dengan batas – batas sebagai berkiut : -
Di sebelah utaranya dengan tanah kosong;
-
Di sebelah timurnya dengan Jalan Danau Toba;
-
Di sebelah selatan dengan Tanah kosong;
-
Di sebelah barat dengan Tanah kosong;
Akta Jual Beli dipegang oleh tergugat rekonvensi, dan objek perkara tersebut sekarang dikuasai oleh tergugat rekonvensi dan penggugat rekonvensi. 2. Satu petak tanah perumahan ( tanah kosong ), luasnya kurang lebih 406 m² dibeli pada tahun 1999, seharga Rp.3.000.000.- yang terletak dikelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, atas nama tergugat rekonvensi ( tertulis Mansur H. Herman ),dengan batas – batas, sebagai berikut :
12
- Disebelah utara dengan jalanan ; - Disebelah timur dengan Tanah Arsih Rauf ( orang tua penggugat ); - DiSebelah selatan dengan Tanah Marniati binti Massa; - Disebelah Barat dengan Tanah Kasdadir; Sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi. 3. Satu buah Ruko / Salon La Mansur, dibeli pada tahun 2007 dan masih dalam cicilan dengan harga DP. ( Uang Muka ) sebanyak Rp.100.000.000.-dan sudah dibayar cicilan selama 25 bulan x Rp 4.425.075,- = Rp 110.625.875,- jadi seluruhnya berjumlah Rp 210.625.875,- terletak di Jalan Anuang No. 25 B., Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Makassar, Kota Makassar dengan batas-batas sebagai berikut : - Disebelah Utara dengan rumah tempat tinggal; - Disebelah Timur dengan rumah tempat tinggal / Rumah Kost; - Disebelah Selatan dengan Ruko penjualan air isi ulang; - Disebelah barat dengan jalan Anuang; Sekarang di kuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan asli Sertifikat Hak Milik ada pada BANK PANIN sedangkan photo kopi sertifikat dipegan oleh tergugat rekonvensi ; 4. Sebuah Motor Suzuki Shogun 125 CC, warna hitam, dahulu DD. 4283 LH, sekarang DD.6636 OF, dibeli pada tahun 2003 secara kredit dan sudah lunas, atas nama dalam STNK adalah Mansur ( tergugat ) dan sekarang dikuasai oleh tergugat rekonvensi 5. Meja Salon dengan Kaca sebanyak sepuluh buah dibeli tahun 2005 dengan harga Rp. 500.000.- perbuah menjadi = 10 x Rp.500.000,= Rp.5.000.000,- ( lima juta rupiah ) dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi, terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B Makassar; 6. Kursi Salon sebanyak delapan buah, dibeli tahun 2005, dengan harga Rp.1.280.000,-perbuah menjadi=8xRp.1.280.000,- = Rp.10.240.000.( sepuluh juta dua ratus empat puluh ribu rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No. 25 B Makassar. 7. Hair Driyer Merk WIGO sebanyak sepuluh buah ; - Empat buah dibeli pada tahun 2003, dengan harga Rp.250.000.perbuah menjadi Rp.1.000.000.-
13
-
Empat buah dibeli pada tahun 2005, dengan harga Rp.330.000.perbuah, menjadi Rp.1.320.000.-
-
Dua buah dibeli pada tahun 2008 dengan harga Rp.275.000.perbuah menjadi Rp.550.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar.
8. Catok Kriting besar dua buah dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.300.000.- perbuah, menjadi 2 x Rp.300.000.- = Rp.600.000,( enam ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar. 9. Catok Kriting kecil dua buah, dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.275,000.- perbuah, menjadi 2 x Rp.275.000.- = Rp.550.000,( lima ratus lima puluh ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B Makassar; 10. Vapozone Panas / Dingin dibeli tahun 2005, dengan harga Rp.850.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 11. Alat Facial HF, 4 dibeli pada tahun 2005 dengan harga Rp.1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 12. DVD Player Merk Polytron satu buah dibeli tahun 2008 dengan harga Rp.425.000.- ( empat ratus dua puluh lima ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 13. Aquarium dan menjanya, satu buah dibeli pada tahun 2008 dengan harga Rp.7.000.000.- ( tuju juta rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B. Makassar; 14. AC dua buah, masing masing : - Satu buah Merk Panasonic, 1.5 PK, dibeli pada tahun 2007 dengan harga Rp. 2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ).
14
- Satu buah Merk Tosiba, 1 PK, dibeli pada tahun 2005 dengan harga Rp.2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ). Keduanya
dikuasai
penggugat
rekonvensi
dan
tergugat
rekonvensi dan sekarang terletak di Ruko / Salon La mansur, Jalan Anuang No.25 B, Makassar. 15.
Satu buah Kulkas 2 pintu, Merk Sharp, dibeli pada tahun 2007 dengan harga Rp.2.100.000.- ( dua juta seratus ribu rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi;
16.
Satu buah Lemari Kayu tiga pintu dibeli pada tahun 1999 dengan harga Rp.8.000.000.- ( delapan juta rupiah ), sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur, Jalan Anuang No.25 Makassar;
17.
Satu buah Lemari Pakaian Merk Salid, dua pintu dibeli pada tahun 2000 dengan harga Rp.1.000.000.- ( satu juta rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La mansur Jalan Anuang, No. 25, B, Makassar;
18.
Dua buah Lemari Hias Aluminium -
1 untuk dinding dibeli tahun 2007 dengan harga Rp.700.000.( tujuh ratus ribu rupiah ).
-
1 untuk berdiri dibeli tahun 2005 dengan harga Rp.600.000.( enam ratu ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur No.25, B. Makassar.
19.
Satu buah Tempat Tidur Besi dengan Sprimbed, dibeli tahun 2001 dengan harga Rp.1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar;
20.
Satu buah Kaca Rias, dibeli pada tahun 2003 dengan harga Rp.1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah) sekarang dikuasi penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar;
21.
Tempat cuci Rambut tiga buah, dibeli pada tahun 2007, dengan harga Rp.500.000.- perbuah, menjadi 3 x Rp.500.000.- = Rp. 1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ), sekarang dikuasai
15
penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi dan terletak di Ruko / Salon La Mansur Jalan Anuang No.25 B, Makassar; 22.
Perhiasan terbuat dari emas dan emas putih, masing-masing : 1. Satu buah cincin emas putih,
3,5 gram;
2. Satu buah kalung emas versace
28 gram;
3. Satu buah gelang emas,
19.5 gram;
4. Satu buah cincin emas,
4.2 gram;
5. Satu pasang giwang emas,
7 gram;
6. Satu buah kalung emas dubai,
38 gram;
7. Satu buah gelang emas,
23 gram;
8. Satu pasang anting-anting gantung emas, 7.6 gram; 9. Satu pasang anting-anting biasa emas,
5.4 gram;
10. Satu buah cincin dubai emas,
5.8 gram;
11. Satu pasang anting dubai bundar emas
5.8 gram;
12. Satu buah kalung dubai emas,
14.4 gram;
13. Satu buah kalung emas,
10.3 gram;
14. Satu buah gelang emas puti,
6.3 gram;
15. Satu pasang anting - anting emas puti,
3.6 gram;
16. Satu set emas dubai dibeli tahu 2008, seharga Rp.12.500.000.-
44 gram;
17. Satu gelang emas dubai dibeli tahun 2008 seharga Rp.11.000.000.-
40 gram;
18. Satu gelang kron chanel dibeli seharga Rp. 4.520.000.- dibeli tahun 2008.
19 gram;
23. Satu buah AC merk Panasonik Eolia 1 pk dibeli tahun 2008, seharga Rp.3.000.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 24. Satu buah mesin cuci Merk Sharp masih dalam cicilan dan dimulai cicilannya pada tanggal 01 April 2009 dan belum lunas, sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi, namun harus dilunasi lebih dahulu sisa cicilan / utang yang tersisa; 25. Satu kursi facial, dibeli tahun 2009 dengan harga Rp.2.200.000.sekarang dikuasai oleh penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi;
16
26. Satu buah kaca pembesar facial, dibeli tahun 2009, dengan harga Rp.1.200.000.- sekarang dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 27. Satu Set gunting rambut, dibeli tahun 2009, dengan harga Rp.8.500.000.- dikuasai penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 28. Satu buah gunting rambut dibeli tahun 2009 dengan harga Rp.400.000.- sekarang dikuasai oleh penggugat rekonvensi dan tergugat rekonvensi; 3. Menghukum kedua belah pihak untuk membagi harta bersama pada amar poin 2 ( dua ) dalam rekonvensi, yakni seperdua untuk penggugat rekonvensi / pembanding dan seperdua untuk tergugat rekonvensi / terbanding, dan apabila tidak dapat dibagi secara riil, maka harus di jual secara lelang di depan umum, dan hasilnya dibagi dua dari nilai hasil pelelangan tersebut, dan khusus ruko dan mesin cuci ( poin ) 3 ( tiga ) dan 24 ( dua puluh empat ) setelah lebih dahulu melunasi utang / cicilan. 4. Menghukum tergugat rekonvensi / terbanding untuk memberi mut’ah Rp. 5.000.000,00 ( lima juta rupiah ) dan nafkah iddah Rp 3.000.000,00 ( tiga juta rupiah ) serta nafkah anak setiap bulan sejumlah Rp 2.000.000,00 ( dua juta rupiah ) untuk dua orang anak sampai anak tersebut dewasa / mandiri kepada penggugat rekonvensi /pembanding; 5. Menyatakan tidak menerima untuk selain dan selebihnya. Dalam Konvensi dan Rekonvensi 1. Menghukum pemohon / terbanding untuk membayar biaya perkara pada Pengadilan tingkat pertama sejumlah Rp 311.000.00 ( tiga ratus sebelas ribu rupiah ); 2. Menghukum termohon / pembanding untuk membayar biaya perkara pada Pengadilan tingkat banding sejumlah Rp 150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Kamis tanggal 16 Desember 2010 M bertepatan tanggal 10 Muharram 1432 H. , yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Dra. Hj. Zainab, S.H., sebagai Ketua Majelis Dra. Hj. Rahmah Umar dan Drs. H. Samparaja, S.H., M.H., masing masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
17
Agama Makassar tanggal 20 Oktober 2010 dengan dibantu oleh Drs. Ahmad Anas, Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak - pihak yang berperkara.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd.
ttd.
Dra. Hj.Rahmah Umar
Dra. Hj. Zainab, S.H.
ttd. Drs. H. Samparaja, S.H., M.H.
Panitera Pengganti, ttd. Drs Ahmad Anas.
Biaya perkara: - Redaksi
Rp 5.000,00
- Meterai
Rp 6.000,00
- Biaya proses
Rp139.000,00
Jumlah
Rp 150.000,00 Untuk salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Drs. Agus Zainal Mutaqien, S.H.