No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada November 2016 tercatat 98,95 atau mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,39. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 91,80; Subsektor Hortikultura (NTPH) 89,50; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 99,93; Subsektor Peternakan (NTPT) 106,80; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 113,67. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 101,31 atau turun sebesar 0,40 persen dari sebelumnya 101,71. Pada Bulan November 2016, secara nasional 14 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks dan 18 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 1,77 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,14 persen. Sedang provinsi yang tidak mengalami perubahan indeks adalah Provinsi Sumatera Barat. Pada November 2016, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,14 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen; perumahan 0,28 persen; kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,76 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,08 persen. Sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,18 persen. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada November 2016, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dibanding bulan Oktober 2016 yaitu dari 99,39 menjadi 98,95. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor November 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Okt’16
Nov’16
% Perub
Okt’16
Nov’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
125,64 127,47 98,57
126,07 128,42 98,17
0,34 0,74 -0,40
115,41 124,53 92,68
114,53 124,76 91,80
-0,76 0,19 -0,95
129,23 125,84 102,70
130,06 126,68 102,67
0,65 0,67 -0,02
109,58 124,40 88,09
111,49 124,57 89,50
1,74 0,14 1,59
123,39 125,09 98,64
124,25 125,93 98,67
0,70 0,67 0,03
125,68 123,93 101,41
123,99 124,08 99,93
-1,35 0,12 -1,46
129,74 119,65 108,43
128,99 120,35 107,18
-0,58 0,58 -1,15
127,93 119,38 107,16
127,67 119,55 106,80
-0,20 0,14 -0,34
126,69 123,15 102,87
127,41 123,89 102,84
0,56 0,60 -0,03
138,98 123,17 112,84
140,00 123,17 113,67
0,73 0,00 0,73
132,99 122,15 108,88
133,94 122,80 109,07
0,71 0,53 0,18
147,12 122,82 119,79
148,19 122,81 120,66
0,72 -0,01 0,73
122,17 123,90 98,60
122,72 124,71 98,41
0,45 0,65 -0,20
119,37 124,00 96,27
120,28 124,01 96,99
0,76 0,01 0,75
a. Indeks yang Diterima (It)
126,79
127,13
0,27
122,37
121,98
-0,32
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
124,66
125,49
0,67
123,12
123,28
0,13
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
101,71
101,31
-0,40
99,39
98,95
-0,45
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi) Gabungan
2 Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita
Nilai Tukar Petani Bulan November 2016 mengalami penurunan disebabkan tiga subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 0,95 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,46 persen; dan subsektor peternakan 0,34 persen. Sedangkan dua subsektor lainnya mengalami kenaikan yaitu subsektor hortikultura 1,59 persen; dan subsektor perikanan 0,73 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor November 2016 120 110 100 90 80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada November 2016, tiga subsektor mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan 0,76 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,35 persen; dan subsektor peternakan 0,20 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan indeks adalah; subsektor hortikultura 1,74 persen; dan subsektor perikanan sebesar 0,73 persen 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada November 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dibandingkan Oktober 2016, yaitu dari 123,12 menjadi 123,28. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di empat subsektor yang mendukung nilai tukar petani yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,19 persen; subsektor hortikultura 0,14 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,12 persen; subsektor peternakan 0,14 persen. Sedangkan subsektor perikanan tidak mengalami perubahan indeks.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara November 2016 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) November 2016 dibandingkan Oktober 2016, mengalami penurunan sebesar 0,95 persen. Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,76 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,19 persen. Hal ini yang menyebabkan naiknya NTP subsektor tanaman pangan. Turunnya Indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok padi sebesar 0,68 persen dan kelompok palawija 0,97 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas, antara lain: kacang tanah 2,72 persen; ketela pohon/ubi kayu 2,20 persen; gabah sebesar 0,68 persen; dan ubi jalar sebesar 0,61 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,10 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,69 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada November 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,59 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,74 persen, lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,14 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 1,47 persen dan subkelompok buah-buahan 1,09 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: cabai merah 3,22 persen; cabai rawit 3,22 persen; mangga 2,83 persen; jeruk 2,60 persen; pisang 2,26 persen; nanas 1,40 persen; tomat 0,77 persen; dan kacang panjang 0,73 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,15 persen dan indeks BPPBM 0,09 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada November 2016 mengalami penurunan sebesar 1,46 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,35 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,12 persen. 4 Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita
Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,35 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: lada/merica sebesar 8,46 persen; cengkeh 3,66 persen; dan kakao 0,89 persen.Dan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,14 persen dan indeks BPPBM 0,02 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) November 2016 turun sebesar 0,34 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,20 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,14 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok ternak kecil 0,30 persen; unggas 0,76 persen; dan hasil ternak sebesar 0,99 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: ayam ras pedaging 3,51 persen; telur ayam ras 1,95 persen; dan ayam buras 0,48 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen dan indeks BPPBM 0,04 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) November 2016 naik sebesar 0,73 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan 0,73 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani tidak mengalami perubahan indeks. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan sebesar 0,72 persen dan subkelompok budidaya 0,76 persen. Sedangkan yang menyebabkan indeks harga yang dibayar petani tidak mengalami perubahan indeks adalah indeks konsumsi rumah tangga turun sebesar 0,02 persen; sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,04 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada November 2016, NTN naik sebesar 0,73 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,72 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani yang turun sebesar 0,01 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 0,72 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: kuwe/bebara 3,48 persen; kakap 3,23 persen; selar 2,91 persen; kepiting laut 2,83 persen; kembung 1,28 persen; dan teri 0,33 persen. Terjadinya penurunan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,02 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada November 2016, NTPi naik sebesar 0,75 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,76 persen lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,01 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,93 persen pengaruh naiknya komoditas rumput laut sebesar 0,95 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,08 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya November 2016 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Okt’16
Nov’16
% Perub
Okt’16
Nov’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
125,64 122,99 133,76 127,47 130,07 119,35 98,57
126,07 123,39 134,26 128,42 131,25 119,61 98,17
0,34 0,33 0,37 0,74 0,91 0,22 -0,40
115,41 115,39 115,46 124,53 127,03 112,46 92,68
114,53 114,60 114,35 124,76 127,15 113,24 91,80
-0,76 -0,68 -0,97 0,19 0,10 0,69 -0,95
129,23 126,35 132,17 118,98 125,84 129,47 114,73 102,70
130,06 128,76 131,59 117,79 126,68 130,54 114,93 102,67
0,65 1,91 -0,44 -1,00 0,67 0,83 0,18 -0,02
109,58 122,25 101,43 118,19 124,40 126,62 111,64 88,09
111,49 124,05 103,41 118,19 124,57 126,81 111,74 89,50
1,74 1,47 1,95 0,00 0,14 0,15 0,09 1,59
123,39 123,39 125,09 128,63 113,91 98,64
124,25 124,25 125,93 129,69 114,06 98,67
0,70 0,70 0,67 0,82 0,13 0,03
125,68 125,68 123,93 126,23 113,10 101,41
123,99 123,99 124,08 126,40 113,12 99,93
-1,35 -1,35 0,12 0,14 0,02 -1,46
129,74 132,59 125,96 127,21 122,31 119,65 129,58 110,81 108,43
128,99 131,82 125,04 126,68 121,53 120,35 130,73 111,11 107,18
-0,58 -0,59 -0,73 -0,42 -0,64 0,58 0,89 0,27 -1,30
127,93 127,24 134,66 128,53 126,64 119,38 127,54 111,57 107,16
127,67 127,70 134,26 127,56 125,39 119,55 127,82 111,62 106,80
-0,20 0,36 -0,30 -0,76 -0,99 0,14 0,23 0,04 -0,34
6 Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita
Subsektor (1) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Okt’16 (2)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Nov’16 (3)
% Perub (4)
Okt’16 (5)
Nov’16 (6)
% Perub (7)
126,69 132,99 122,17 123,15 129,78 112,07 102,87
127,41 133,94 122,72 123,89 130,89 112,21 102,84
0,56 0,71 0,45 0,60 0,86 0,12 -0,03
138,98 147,12 119,37 123,17 128,25 112,90 112,84
140,00 148,19 120,28 123,17 128,23 112,94 113,67
0,73 0,72 0,76 0,00 -0,02 0,04 0,73
132,99 132,81 122,15 128,91 111,54 108,88
133,94 133,77 122,80 129,91 111,67 109,07
0,71 0,72 0,53 0,78 0,12 0,18
147,12 147,12 122,82 128,34 112,78 119,79
148,19 148,19 122,81 128,31 112,80 120,66
0,72 0,72 -0,01 -0,02 0,02 0,73
122,17 115,42 120,16 123,90 130,45 112,47 98,60
122,72 115,43 120,52 124,71 131,65 112,62 98,41
0,45 0,01 0,30 0,65 0,92 0,13 -0,20
119,37 119,61 117,82 124,00 128,06 113,19 96,27
120,28 120,71 117,34 124,01 128,04 113,29 96,99
0,76 0,93 -0,40 0,01 -0,02 0,08 0,75
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 14 provinsi pada November 2016, 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks, dan 18 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada November 2016 tercatat di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 1,77 persen disusul Provinsi Riau 0,97 persen serta Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,76 persen. Provinsi yang tidak mengalami perubahan indeks adalah provinsi Sumatera Barat. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 1,14 persen disusul Provinsi Sulawesi Barat 1,08 persen dan Provinsi Maluku Utara sebesar 1,01 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya November 2016 (2012=100) Propinsi Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94) Nasional
It
Ib
NTP
Indeks
% Perb
Indeks
% Perb
Rasio
% Perb
119,81 128,46 121,25 127,75 124,73 117,45 118,14 128,29 118,81 117,84 119,03 132,48 125,31 129,74 132,69 123,95 130,96 131,42 124,17 119,18 120,47 117,35 121,22 117,37 121,85 129,57 121,98 132,15 130,22 126,52 126,50 125,37 117,44
0,96 0,38 1,14 1,66 0,75 0,72 1,23 1,10 -0,53 1,19 0,35 0,15 0,33 -0,29 -0,30 0,14 0,34 0,54 -0,02 1,82 0,78 0,71 0,37 0,20 0,01 0,08 -0,32 0,87 -0,25 0,32 -0,25 0,47 -0,26
124,75 127,41 125,51 126,96 124,93 123,83 126,57 123,52 120,52 120,37 119,85 127,65 125,88 124,47 127,85 123,58 122,32 122,45 121,94 123,17 122,46 120,04 123,07 124,28 124,09 124,70 123,28 124,94 119,90 125,48 122,64 124,36 123,55
0,21 0,83 1,14 0,68 0,61 0,69 0,69 0,72 0,46 0,43 0,32 0,37 0,94 0,69 0,85 0,38 0,40 0,47 0,55 0,05 0,36 0,46 0,25 0,31 0,50 0,38 0,13 1,52 0,83 0,42 0,76 0,33 0,64
96,04 100,83 96,60 100,62 99,84 94,85 93,34 103,86 98,58 97,90 99,32 103,78 99,55 104,23 103,79 100,30 107,06 107,32 101,83 96,76 98,38 97,76 98,49 94,44 98,20 103,91 98,95 105,77 108,61 100,83 103,15 100,81 95,05
0,74 -0,45 0,00 0,97 0,13 0,03 0,54 0,38 -0,98 0,76 0,02 -0,22 -0,60 -0,97 -1,14 -0,25 -0,06 0,06 -0,57 1,77 0,42 0,25 0,13 -0,11 -0,49 -0,30 -0,45 -0,65 -1,08 -0,10 -1,01 0,13 -0,90
127,13
0,27
125,49
0,67
101,31
-0,40
8 Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan November 2016, dari 33 provinsi yang dilaporkan, seluruhnya mengalami inflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 1,97 persen disusul Provinsi Sumatera Barat sebesar 1,42 persen; dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,28 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami inflasi perdesaan terendah adalah Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 0,05 persen disusul Provinsi Sulawesi Tenggara 0,14 persen; dan Provinsi Aceh sebesar 0,15 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara November 2016 (Persen) 1.00 0.80 0.60
Persen (%)
0.40 0.20 0.00 -0.20
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
Transportasi & Komunikasi
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi November 2016 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15)
0,15 1,04 1,42 0,75 0,71
0,25 1,94 3,09 1,20 1,40
-0,01 0,43 0,02 0,70 0,09
0,18 0,41 0,21 0,08 0,12
0,13 0,29 0,35 0,28 0,29
0,18 0,30 -0,11 0,12 0,49
0,12 0,62 0,02 0,17 0,13
-0,04 -0,05 0,02 0,37 0,04
Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18)
0,88 0,80 0,93
1,39 1,67 1,91
0,60 0,14 0,25
0,80 0,35 0,36
0,29 -0,05 0,13
0,19 0,25 0,08
0,00 0,01 0,05
-0,14 0,06 0,00
Bangka Belitung (19)
0,55
1,05
0,42
0,04
-0,01
0,14
-0,03
0,10
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31)
0,55 0,50
1,05 1,05
-0,37 0,00
0,38 0,09
1,63 0,19
0,51 0,10
-0,15 0,00
0,19 0,00
Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52)
0,49 1,28 0,85 1,13 0,39 0,50 0,57
0,77 2,41 1,82 2,27 1,04 0,89 1,03
0,41 0,63 0,02 0,28 -0,02 0,48 0,09
0,20 0,27 0,22 0,37 0,20 0,09 0,16
0,32 0,21 0,01 0,09 0,16 0,54 0,80
0,37 0,39 0,25 0,26 0,16 0,41 0,11
0,20 0,04 0,11 0,02 -1,75 0,16 0,05
0,04 0,36 0,64 0,37 -0,04 -0,02 0,19
NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62) Kalsel (63) Kaltim (64) Sulut (71)
0,67 0,05 0,41 0,59 0,33 0,36
1,14 0,02 0,61 1,12 0,69 0,56
0,20 -0,05 0,13 0,17 0,08 0,32
0,39 0,00 0,41 0,27 0,22 0,26
0,07 0,23 0,39 0,31 0,04 0,13
-0,04 0,73 0,53 0,36 0,19 0,09
0,51 0,16 0,11 0,23 -0,04 0,03
0,05 0,01 0,20 0,07 -0,37 0,05
Sulteng (72) Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82)
0,59 0,51 0,14 1,97 0,97 0,50 0,93
1,20 1,00 0,17 3,63 1,79 0,73 1,20
0,14 0,32 0,11 0,55 0,63 0,27 0,99
0,00 -0,23 0,28 0,16 0,08 0,22 0,64
0,66 0,16 0,01 0,09 0,29 0,11 0,19
0,52 0,24 0,76 0,55 0,12 0,55 0,39
0,02 0,02 0,08 -0,01 0,07 -0,27 -0,10
-0,10 0,16 -0,18 0,26 0,23 0,66 0,61
Papua Barat (91) Papua (94)
0,48 0,81
0,72 0,84
0,48 1,14
0,20 0,65
0,10 0,19
0,60 0,56
0,17 0,20
-0,13 0,63
Nasional
0,87
1,65
0,35
0,27
0,21
0,29
0,07
0,19
Propinsi
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
10Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada November 2016, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,49 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,32 persen sedangkan indeks BPPBM yang naik sebesar 0,17 persen. Turunnya NTUP gabungan juga disebabkan turunnya NTUP ditiga subsektor penyusun NTUP, yaitu: subsektor tanaman pangan turun sebesar 1,44 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,36 persen; dan subsektor peternakan 0,24 persen. Sedangkan subsektor hortikultura dan subsektor perikanan naik masing-masing sebesar 1,64 persen dan 0,70 persen; Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya November 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Okt’16
Nov’16
% Perub
Okt’16
Nov’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
105,28 112,64 108,32 117,08 113,04 119,23 108,63
105,40 113,17 108,93 116,09 113,54 119,94 108,97
0,12 0,47 0,57 -0,85 0,44 0,59 0,32
102,62 98,16 111,13 114,66 123,10 130,45 105,46
101,14 99,78 109,61 114,38 123,96 131,38 106,17
-1,44 1,64 -1,36 -0,24 0,70 0,71 0,67
Gabungan
110,26
110,33
0,07
108,89
108,36
-0,49
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Distribusi Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 65/12/Th.X, 1 Desember 2016 Berita