No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Oktober 2015 tercatat 100,63 atau mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,72. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 95,10; Subsektor Hortikultura (NTPH) 94,90; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 102,48; Subsektor Peternakan (NTPT) 106,39 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 104,26. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,46 atau naik sebesar 0,13 persen dari sebelumnya 102,33. Pada Bulan Oktober 2015, secara nasional 21 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks yaitu Provinsi Jawa Tengah, dan 11 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,31 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,13 persen. Pada Oktober 2015, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,35 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,49 persen; perumahan 0,18 persen; sandang sebesar 0,10 persen; kesehatan 0,13 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga naik sebesar 0,21 persen; serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,16 persen.
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Oktober 2015, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 0,10 persen dibanding bulan September 2015 yaitu dari 100,72 menjadi 100,63. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Oktober 2015 (2012=100)
Subsektor
(1)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Sept’15
Okt’15
% Perub
Sept’15
Okt’15
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
123,67 121,90 101,46
125,14 121,86 102,69
1,19 -0,03 1,22
112,72 119,58 94,26
114,00 119,87 95,10
1,13 0,24 0,89
122,99 120,82 101,80
123,21 120,84 101,96
0,18 0,02 0,16
111,51 119,47 93,33
113,74 119,86 94,90
2,00 0,32 1,68
115,77 120,28 96,26
115,96 120,30 96,39
0,16 0,02 0,14
123,05 119,16 103,26
122,55 119,59 102,48
-0,41 0,36 -0,76
127,86 116,07 110,16
126,16 116,09 108,68
-1,33 0,01 -1,34
124,62 115,33 108,06
123,07 115,68 106,39
-1,24 0,31 -1,55
123,32 119,99 102,77
123,50 120,14 102,80
0,15 0,12 0,03
126,71 122,54 103,40
128,20 122,96 104,26
1,17 0,34 0,83
128,93 120,95 106,60
129,08 121,14 106,56
0,11 0,15 -0,04
130,80 123,32 106,06
133,09 123,70 107,59
1,76 0,31 1,44
119,28 119,27 100,01
119,49 119,38 100,09
0,17 0,09 0,08
116,88 120,67 96,85
116,41 121,16 96,07
-0,40 0,41 -0,80
a. Indeks yang Diterima (It)
122,70
122,86
0,13
119,62
119,89
0,22
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
119,91
119,92
0,01
118,76
119,14
0,32
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
102,33
102,46
0,13
100,72
100,63
-0,10
Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
Nilai Tukar Petani Bulan Oktober 2015 mengalami penurunan disebabkan dua subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,76 persen; dan subsektor peternakan sebesar 1,55 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan sebesar 0,89 persen; subsektor hortikultura 1,68 persen; dan subsektor perikanan 0,83 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Oktober 2015 110 100 90 80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Oktober 2015, tiga subsektor mengalami kenaikan, sedangkan dua subsektor lainnya mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami kenaikan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 1,13 persen; subsektor hortikultura 2,00 persen; dan subsektor perikanan 1,17 persen. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,41 persen dan 1,24 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Oktober 2015, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen dibandingkan September 2015, yaitu dari 118,76 menjadi 119,14. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di semua subsektor yaitu subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,24 persen; subsektor hortikultura 0,32 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,36 persen; subsektor peternakan 0,31 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,34 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Oktober 2015 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Oktober 2015 dibandingkan September 2015, mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen. Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen, lebih besar daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,24 persen. Hal ini yang menyebabkan naiknya NTP subsektor tanaman pangan. Naiknya Indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok padi sebesar 0,73 persen dan palawija sebesar 2,17 persen akibat naiknya harga beberapa komoditas diantaranya gabah sebesar 0,73 persen; kacang tanah 4,33 persen; dan ketela pohon/ubi kayu3,22 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,27 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,07 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Oktober 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,00 persen lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,32 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 2,41 persen dan buah-buahan sebesar 1,73 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: bawang daun naik 23,36 persen; cabai rawit 14,96 persen; bawang merah 10,10 persen; jeruk 4,56 persen; dan nanas 4,39 persen . Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,37 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Oktober 2015 mengalami penurunan sebesar 0,76 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,41 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,36 persen. 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,41 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: kakao 2,42 persen; lada/merica sebesar 2,23 persen; dan kopi 2,16 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,34 persen dan indeks BPPBM 0,45 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Oktober 2015 turun sebesar 1,55 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,42 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,31 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok ternak besar 0,83 persen; unggas sebesar 2,16 persen dan hasil ternak 0,36 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: ayam ras pedaging 8,86 persen; ayam buras 1,56 persen; sapi potong 0,85 persen; dan telur itik 1,16 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,38 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,24 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) Oktober 2015 naik sebesar 0,83 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,17 persen lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,34 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan sebesar 1,76 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,53 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Oktober 2015, NTN naik sebesar 1,44 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,76 persen lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,31 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 1,76 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: ikan belanak 5,15 persen; ikan kakap naik 3,78 persen; ikan kuwe/bebara 3,12 persen; ikan cakalang 3,10 persen; dan ikan kembung 3,07 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks komsumsi rumah tangga sebesar 0,53 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Oktober 2015, NTPi turun sebesar 0,80. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,40 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,47 persen pengaruh turunnya komoditas rumput laut sebesar 0,48 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,52 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,09 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Oktober 2015 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Sept’15
Okt’15
% Perub
Sept’15
Okt’15
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
123,67 122,82 125,73 121,90 123,77 116,02 101,46
125,14 124,28 127,21 121,86 123,65 116,20 102,69
1,19 1,19 1,18 -0,03 -0,10 0,15 1,22
112,72 113,74 110,14 119,58 121,30 111,28 94,26
114,00 114,57 112,54 119,87 121,63 111,36 95,10
1,13 0,73 2,17 0,24 0,27 0,07 0,89
122,99 121,43 124,44 117,93 120,82 123,47 112,77 101,80
123,21 120,01 126,03 118,97 120,84 123,46 112,87 101,96
0,18 -1,17 1,28 0,88 0,02 -0,01 0,09 0,16
111,51 119,77 106,15 124,64 119,47 121,00 110,74 93,33
113,74 122,66 107,99 121,85 119,86 121,45 110,72 94,90
2,00 2,41 1,73 -2,24 0,32 0,37 -0,01 1,68
115,77 115,77 120,28 122,90 112,19 96,26
115,96 115,96 120,30 122,89 112,29 96,39
0,16 0,16 0,02 -0,01 0,09 0,14
123,05 123,05 119,16 120,78 111,55 103,26
122,55 122,55 119,59 121,19 112,05 102,48
-0,41 -0,41 0,36 0,34 0,45 -0,76
127,86 130,46 126,16 123,71 120,86 116,07 123,60 109,39 110,16
126,16 128,39 124,53 122,59 119,47 116,09 123,57 109,42 108,68
-1,33 -1,58 -1,29 -0,90 -1,15 0,01 -0,02 0,02 -1,34
124,62 123,07 129,29 126,00 125,83 115,33 121,61 109,31 108,06
123,07 122,05 129,66 123,29 125,37 115,68 122,06 109,57 106,39
-1,24 -0,83 0,29 -2,16 -0,36 0,31 0,38 0,24 -1,55
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
Subsektor (1)
Sept’15 (2)
5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Okt’15 (3)
% Perub (4)
Sept’15 (5)
Okt’15 (6)
% Perub (7)
123,32 128,93 119,28 119,99 123,56 113,95 102,77
123,50 129,08 119,49 120,14 123,69 114,11 102,80
0,15 0,11 0,17 0,12 0,10 0,15 0,03
126,71 130,80 116,88 122,54 123,13 120,89 103,40
128,20 133,09 116,41 122,96 123,78 120,84 104,26
1,17 1,76 -0,40 0,34 0,53 -0,04 0,83
128,93 129,04 120,95 122,88 117,97 106,60
129,08 129,08 121,14 123,11 118,06 106,56
0,11 0,03 0,15 0,19 0,08 -0,04
130,80 130,80 123,32 123,17 123,60 106,06
133,09 133,09 123,70 123,82 123,49 107,59
1,76 1,76 0,31 0,53 -0,09 1,44
119,28 114,76 119,25 119,27 124,06 110,96 100,01
119,49 114,99 119,91 119,38 124,11 111,17 100,09
0,17 0,20 0,56 0,09 0,04 0,20 0,08
116,88 117,29 114,09 120,67 123,04 114,36 116,88
116,41 116,74 114,20 121,16 123,68 114,47 116,41
-0,40 -0,47 0,09 0,41 0,52 0,09 -0,40
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 21 provinsi pada Oktober 2015, 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks, dan 11 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Oktober 2015 tercatat di Provinsi Bengkulu sebesar 1,31 persen disusul Provinsi Banten 1,18 persen serta Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Riau masingmasing sebesar 1,13 persen. Provinsi yang tidak mengalami perubahan indeks adalah provinsi Jawa Tengah. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,13 persen disusul Provinsi Papua Barat 1,03 persen dan Provinsi Bangka Belitung 0,78 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Oktober 2015 (2012=100) Propinsi
8
It Indeks
Ib % Perb
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
114,53 118,85 115,36 113,06 114,70 114,76 112,44 124,29 123,16 115,11 116,97 130,35 121,57 122,71 128,21 126,07 123,65 124,82 121,14 115,67 117,52 115,34 117,65 117,66 117,45 127,90 119,89 126,60 123,16 122,60 119,72 119,81 113,10
0,39 0,76 0,07 1,08 0,67 0,19 1,44 -0,14 -1,41 -1,19 0,00 0,73 -0,15 0,04 -0,66 0,98 0,41 1,26 1,08 0,19 0,09 0,13 -0,05 1,14 0,62 -0,34 0,22 -0,07 0,57 1,08 1,57 -0,85 0,57
118,42 120,35 118,45 120,13 120,13 119,24 120,01 119,41 117,60 116,79 119,55 122,06 119,77 119,35 121,23 118,85 117,86 117,79 117,17 119,55 119,25 115,93 119,76 122,01 119,04 120,86 119,14 121,61 115,85 121,26 117,29 119,79 116,76
-0,28 0,18 -0,25 -0,05 -0,01 -0,34 0,12 -0,02 -0,64 -0,06 -0,36 -0,07 -0,14 0,13 -0,04 -0,20 0,05 0,13 0,51 -0,27 0,16 0,41 0,25 0,57 0,46 0,23 0,32 -0,36 0,10 0,54 0,51 0,18 0,37
96,72 98,76 97,39 94,11 95,48 96,24 93,69 104,09 104,73 98,57 97,84 106,80 101,50 102,82 105,76 106,07 104,91 105,97 103,39 96,75 98,55 99,49 98,24 96,43 98,66 105,83 100,63 104,11 106,31 101,10 102,07 100,02 96,87
0,68 0,58 0,32 1,13 0,68 0,54 1,31 -0,12 -0,78 -1,13 0,36 0,79 0,00 -0,10 -0,61 1,18 0,36 1,13 0,57 0,46 -0,07 -0,28 -0,31 0,57 0,17 -0,57 -0,10 0,29 0,47 0,54 1,06 -1,03 0,20
Nasional
122,86
0,13
119,92
0,01
102,46
0,13
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan Oktober 2015 dari 33 provinsi yang dilaporkan, tercatat sebanyak 17 provinsi mengalami inflasi perdesaan sedangkan 16 provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,68 persen disusul Provinsi Maluku 0,65 persen, dan Provinsi Maluku Utara sebesar 0,63 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami deflasi perdesaan terbesar adalah Provinsi Bangka Belitung 0,81 persen disusul Provinsi DKI Jakarta 0,54 persen dan Provinsi Gorontalo sebesar 0,53 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Oktober 2015 (Persen) 0,60 0,50 0,40
Persen (%)
0,30 0,20 0,10 0,00
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Transportasi & Komunikasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Oktober 2015 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15)
-0,39 0,20 -0,33 -0,07 -0,03
-1,16 0,32 -0,97 -0,60 -0,59
0,41 0,13 -0,04 0,70 0,63
0,07 -0,09 0,65 0,11 0,65
-0,02 0,17 0,10 0,08 0,36
0,49 0,40 0,25 0,22 0,27
0,09 0,24 0,02 0,42 0,32
0,31 0,05 0,12 0,10 0,01
Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18)
-0,51 0,14 -0,08
-1,32 -0,37 -0,78
0,61 0,81 0,52
-0,06 0,81 0,73
0,24 0,15 0,24
0,16 0,47 0,24
0,38 0,22 0,52
-0,15 0,00 0,00
Bangka Belitung (19)
-0,81
-1,94
0,05
-0,21
-0,20
0,03
0,11
0,09
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31)
-0,10 -0,54
-0,85 -0,99
0,95 0,05
0,25 -0,60
0,49 -0,12
0,46 -0,31
-0,08 -0,02
0,00 -0,27
Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52)
-0,18 -0,29 0,14 -0,03 -0,29 -0,02 0,05
-0,93 -0,96 -0,05 -0,34 -1,12 -0,38 -0,23
0,71 0,37 0,67 0,36 0,45 0,35 0,36
-0,16 0,19 0,15 0,08 0,11 0,09 0,40
0,24 0,17 0,11 0,04 0,28 0,13 0,17
0,41 0,19 0,22 0,14 0,17 0,13 0,00
0,02 0,18 0,04 0,28 0,00 0,17 0,00
0,15 0,06 0,01 0,04 0,03 0,28 0,33
NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62) Kalsel (63) Kaltim (64) Sulut (71)
0,62 -0,35 0,20 0,53 0,26 0,68
0,98 -0,94 0,11 1,05 0,34 1,17
0,85 0,32 0,41 0,18 0,58 0,46
-0,22 -0,12 0,24 -0,02 -0,14 0,26
-0,02 0,49 0,00 0,55 -0,09 0,05
0,15 0,34 0,13 0,24 0,27 0,37
0,23 0,05 0,00 0,00 0,54 0,02
0,16 -0,06 0,17 0,09 -0,17 0,04
Sulteng (72) Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82)
0,59 0,28 0,35 -0,53 0,09 0,65 0,63
1,08 0,25 0,45 -1,35 -0,08 1,25 1,08
0,23 0,12 0,49 0,57 0,47 0,27 0,22
0,36 0,62 0,18 0,25 0,08 -0,16 0,45
0,12 0,23 0,10 0,19 -0,03 0,53 -0,12
0,29 0,25 0,13 0,24 0,34 0,38 0,11
0,12 0,20 0,21 0,05 0,00 0,13 0,12
0,09 0,39 0,16 0,08 0,13 0,10 0,02
Papua Barat (91) Papua (94)
0,19 0,44
0,00 0,34
0,73 0,84
-0,11 0,48
0,11 0,09
0,08 0,12
0,10 0,69
0,24 0,13
Nasional
-0,04
-0,43
0,44
0,14
0,15
0,23
0,20
0,09
Propinsi
10
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Oktober 2015, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,22 persen lebih besar dari pada kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,21 persen. Naiknya NTUP gabungan juga disebabkan naiknya NTUP di tiga subsektor penyusun NTUP, yaitu; subsektor tanaman pangan naik sebesar 1,06 persen; subsektor hortikultura sebesar 2,02 persen; dan perikanan sebesar 1,21 persen. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsekstor peternakan turun masing-masing sebesar 0,85 persen dan 1,48 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Oktober 2015 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Sept’15
Okt’15
% Perub
Sept’15
Okt’15
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
106,60 109,06 103,20 116,88 108,22 109,30 107,50
107,69 109,16 103,27 115,31 108,22 109,33 107,48
1,03 0,08 0,07 -1,35 0,00 0,03 -0,02
101,30 100,70 110,31 114,01 104,82 105,83 102,20
102,37 102,73 109,37 112,32 106,09 107,78 101,69
1,06 2,02 -0,85 -1,48 1,21 1,84 -0,49
Gabungan
108,66
108,69
0,03
107,16
107,18
0,01
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Hj. Wa Zalima, S.Si Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/11/Th.IX, 2 November 2015