BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Juni 2017 tercatat 94,38 atau mengalami penurunan sebesar 0,60 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 94,95. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 88,58; Subsektor Hortikultura (NTPH) 88,68; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 90,23; Subsektor Peternakan (NTPT) 104,73; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 113,50. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 100,53 atau naik sebesar 0,38 persen dari sebelumnya 100,15. Pada Bulan Juni 2017, secara nasional 12 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks, dan 20 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Banten yaitu sebesar 1,34 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,42 persen. Provinsi yang tidak mengalami perubahan indeks NTP adalah Provinsi Kepulauan Riau. Pada Juni 2017, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 1,95 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok pendukung yaitu: kelompok bahan makanan naik sebesar 3,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,96 persen; perumahan 1,39 persen; kelompok sandang 1,47 persen; kelompok kesehatan 0,94 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,46 persen; serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,13 persen. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Juni 2017, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 0,60 persen dibanding bulan Mei 2017 yaitu dari 94,95 menjadi 94,38. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Juni 2017 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mei’17
Juni’17
% Perub
Mei’17
Juni’17
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
126,86 131,15 96,73
127,96 131,37 97,40
0,87 0,17 0,69
115,46 126,93 90,96
114,35 129,09 88,58
-0,96 1,70 -2,62
131,34 129,25 101,62
131,62 129,53 101,61
0,21 0,22 -0,01
113,05 126,59 89,30
114,03 128,60 88,68
0,88 1,59 -0,70
124,84 128,06 97,49
125,34 128,46 97,57
0,39 0,31 0,08
113,77 126,36 90,04
115,90 128,44 90,23
1,87 1,65 0,22
129,68 122,19 106,13
130,56 122,38 106,68
0,68 0,16 0,52
127,24 121,44 104,78
128,54 122,73 104,73
1,02 1,06 -0,05
130,01 125,74 103,39
131,42 126,20 104,14
1,09 0,37 0,72
142,36 124,98 113,90
144,26 127,10 113,50
1,33 1,69 -0,36
137,35 124,67 110,18
139,07 125,27 111,01
1,25 0,49 0,76
150,47 124,62 120,74
153,30 126,66 121,03
1,88 1,63 0,24
124,74 126,54 98,58
125,95 126,90 99,26
0,97 0,28 0,68
122,83 125,86 97,60
122,49 128,17 95,57
-0,28 1,84 -2,08
a. Indeks yang Diterima (It)
128,02
128,78
0,60
119,05
120,15
0,92
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
127,82
128,10
0,22
125,38
127,30
1,53
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
100,15
100,53
0,38
94,95
94,38
-0,60
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi) Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
Nilai Tukar Petani Bulan Juni 2017 mengalami penurunan disebabkan empat subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan turun 2,62 persen; subsektor hortikultura 0,70 persen; subsektor peternakan sebesar 0,05 persen; dan subsektor perikanan 0,36 persen. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan indeks sebesar 0,22 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Juni 2017 120 110 100 90
80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Juni 2017, empat subsektor mengalami kenaikan sedangkan satu subsektor lainnya mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami kenaikan yaitu subsektor hortikultura 0,88 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,87 persen; subsektor peternakan 1,02 persen; dan subsektor perikanan sebesar 1,33 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,96 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2017, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,53 persen dibandingkan Mei 2017, yaitu dari 125,38 menjadi 127,30. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks pada semua subsektor yang mendukung nilai tukar petani yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,70 persen; subsektor hortikultura 1,59 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,65 persen; subsektor peternakan 1,06 persen; dan subsektor perikanan sebesar 1,69 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Juni 2017 130 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Juni 2017 dibandingkan Mei 2017, mengalami penurunan sebesar 2,62 persen. Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,96 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 1,70 persen. Hal ini yang menyebabkan turunnya NTP subsektor tanaman pangan. Turunnya Indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok padi dan subkelompok palawija sebesar 1,04 persen dan 0,79 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas, antara lain ketela pohon/ubi kayu sebesar 5,60 persen; gabah 1,04 persen dan kacang hijau 0,47 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,96 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,27 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 0,70 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,88 persen lebih rendah daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 1,59 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 1,20 persen dan buah-buahan sebesar 0,63 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: semangka sebesar 7,18 persen; kacang panjang 5,72 persen; bayam 3,59 persen; pisang 3,40 persen; dan tomat 3,10 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,77 persen dan indeks BPPBM 0,35 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Juni 2017 kenaikan sebesar 0,22 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,87 persen lebih tinggi daripada indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 1,65 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,87 persen akibat naiknya harga beberapa komoditas antara lain: kelapa 13,30 persen; kakao 2,29 persen; cengkeh 1,28 persen; dan biji jambu mete 0,22 persen. Dan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,94 persen dan indeks BPPBM 0,13 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Juni 2017 turun sebesar 0,05 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen lebih rendah daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 1,06 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok ternak besar sebesar 0,44 persen; subkelompok ternak kecil 0,18 persen; subekompok unggas 1,68 persen; dan subkelompok hasil ternak sebesar 1,98 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: telur ayam ras 2,35 persen; telur itik 2,01 persen; ayam buras 1,73 persen; ayam ras pedaging sebesar 1,40 persen; sapi potong 0,46 persen; dan kambing 0,18 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM maisng-masing sebesar 1,95 persen dan 0,09 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) Juni 2017 turun sebesar 0,36 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen lebih kecil daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 1,69 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 1,88 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,38 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,10 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Juni 2017, NTN naik sebesar 0,24 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,88 persen lebih tinggi daripada kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 1,63 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 1,88 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: kakap 7,94 persen; baronang 4,69 persen; cumi-cumi 3,40 persen; kepiting laut 1,48 persen; kerapu 1,31 persen; ikan kembung 1,15 persen; cakalang 0,93 persen; ikan kuwe/bebara 0,80 persen; dan ikan tembang 0,76 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,40 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,04 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Juni 2017, NTPi turun sebesar 2,08 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,28 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 1,84 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,42 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain rumput laut sebesar 0,43 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,35 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,25 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Juni 2017 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mei’17
Juni’17
% Perub
Mei’17
Juni’17
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
126,86
127,96
0,87
115,46
114,35
-0,96
122,85
123,74
0,73
115,29
114,10
-1,04
138,24 131,15 133,97 122,35 96,73
139,87 131,37 134,17 122,59 97,40
1,18 0,17 0,15 0,20 0,69
115,90 126,93 129,34 115,29 90,96
114,99 129,09 131,88 115,61 88,58
-0,79 1,70 1,96 0,27 -2,62
131,34 128,83 134,38 120,59 129,25 133,28 116,85 101,62
131,62 129,13 134,65 121,51 129,53 133,59 117,00 101,61
0,21 0,23 0,20 0,76 0,22 0,23 0,12 -0,01
113,05 125,59 104,98 115,87 126,59 129,01 112,70 89,30
114,03 127,10 105,65 115,87 128,60 131,30 113,09 88,68
0,88 1,20 0,63 0,00 1,59 1,77 0,35 -0,70
124,84 124,84 128,06 131,79 116,44 97,49
125,34 125,34 128,46 132,19 116,79 97,57
0,39 0,39 0,31 0,31 0,30 0,08
113,77 113,77 126,36 128,72 115,25 90,04
115,90 115,90 128,44 131,21 115,40 90,23
1,87 1,87 1,65 1,94 0,13 0,22
129,68 132,57 122,99 129,31 122,75 122,19 133,37 112,21 106,13
130,56 133,63 123,60 130,79 122,79 122,38 133,60 112,35 106,68
0,68 0,80 0,49 1,14 0,03 0,16 0,18 0,13 0,52
127,24 127,97 138,71 126,24 122,63 121,44 130,02 113,22 104,78
128,54 128,54 138,96 128,35 125,06 122,73 132,56 113,32 104,73
1,02 0,44 0,18 1,68 1,98 1,06 1,95 0,09 -0,05
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
Subsektor (1) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mei’17
Juni’17
% Perub
Mei’17
Juni’17
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
130,01 137,35 124,74 125,74 133,23 113,22 103,39
131,42 139,07 125,95 126,20 133,84 113,39 104,14
1,09 1,25 0,97 0,37 0,46 0,15 0,72
142,36 150,47 122,83 124,98 130,67 113,49 113,90
144,26 153,30 122,49 127,10 133,78 113,60 113,50
1,33 1,88 -0,28 1,69 2,38 0,10 -0,36
137,35 137,19 124,67 132,35 112,60 110,18
139,07 138,87 125,27 133,19 112,77 111,01
1,25 1,22 0,49 0,63 0,15 0,76
150,47 150,47 124,62 130,75 113,45 120,74
153,30 153,30 126,66 133,88 113,49 121,03
1,88 1,88 1,63 2,40 0,04 0,24
124,74 115,49 122,44 126,54 133,90 113,70 98,58
125,95 115,58 122,99 126,90 134,34 113,87 99,26
0,97 0,07 0,45 0,28 0,33 0,15 0,68
122,83 123,06 121,29 125,86 130,47 113,57 97,60
122,49 122,54 122,14 128,17 133,54 113,85 95,57
-0,28 -0,42 0,70 1,84 2,35 0,25 -2,08
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan indeks NTP di 12 provinsi pada Juni 2017, satu provinsi tidak mengalami perubahan indeks dan 20 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks NTP. Kenaikan indeks NTP tertinggi pada Juni 2017 tercatat di Provinsi Banten sebesar 1,34 persen disusul Provinsi Yogyakarta 1,16 persen, dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,86 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,42 persen disusul Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,96 persen; dan Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0,92 persen. Sementara itu, Provinsi Kepulauan Riau adalah satu-satunya provinsi yang tidak mengalami perubahan indeks NTP di Bulan Juni 2017.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Juni 2017(2012=100) Propinsi Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94) Nasional
8
It
Ib
NTP
Indeks
% Perb
Indeks
% Perb
Rasio
% Perb
118,87 127,46 120,89 130,49 124,24 116,85 119,57 130,44 115,57 117,55 118,28 136,93 127,94 130,69 134,07 128,04 130,31 132,21 128,07 119,87 121,53 118,08 121,32 117,64 120,86 128,74 120,15 134,21 129,49 130,85 128,64 127,85 121,61
0,61 0,23 -0,78 0,77 -0,45 -0,28 -0,15 -0,06 -1,28 -0,05 -0,15 0,85 0,86 1,16 0,65 1,85 0,02 1,23 0,65 0,22 -0,26 0,10 0,26 1,04 1,00 0,83 0,92 1,41 0,20 1,17 1,27 0,66 0,38
125,50 128,05 125,07 127,19 125,82 125,96 128,15 125,21 122,38 121,20 121,34 131,08 128,53 127,40 130,17 127,80 124,71 125,81 126,55 126,56 125,04 122,93 125,99 127,32 128,80 128,05 127,30 127,55 123,74 129,46 127,35 127,81 127,97
0,43 -0,24 -0,36 0,17 0,19 0,68 0,05 0,32 0,15 -0,05 0,64 0,35 0,00 0,00 -0,17 0,51 0,09 0,55 0,40 0,36 0,47 0,74 0,27 1,07 1,13 0,70 1,53 1,78 1,13 0,78 1,50 0,85 0,89
94,72 99,54 96,66 102,59 98,75 92,77 93,30 104,18 94,44 96,99 97,49 104,46 99,55 102,59 103,00 100,19 104,49 105,09 101,20 94,71 97,19 96,06 96,29 92,40 93,84 100,54 94,38 105,22 104,65 101,07 101,01 100,03 95,04
0,18 0,47 -0,42 0,60 -0,63 -0,96 -0,20 -0,38 -1,42 0,00 -0,79 0,50 0,86 1,16 0,82 1,34 -0,08 0,68 0,25 -0,14 -0,72 -0,64 -0,01 -0,03 -0,13 0,13 -0,60 -0,37 -0,92 0,38 -0,23 -0,19 -0,51
128,78
0,60
128,10
0,22
100,53
0,38
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan Juni 2017, dari 33 provinsi yang dilaporkan, sebanyak 27 provinsi mengalami inflasi perdesaan, sedangkan 6 provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 2,30 persen disusul Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,95 persen; dan Provinsi Maluku Utara sebesar 1,80 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami deflasi perdesaan terbesar adalah Provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 0,54 persen disusul Provinsi Sumatera Utara 0,41 persen dan Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Juni 2017 (Persen) 3,50 3,00 2,50
Persen (%)
2,00 1,50 1,00 0,50 0,00
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
Transportasi & Komunikasi
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Juni 2017 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17)
0,53 -0,41 -0,54 0,21 0,12 0,78 0,03
0,40 -1,71 -2,19 -0,46 -0,70 0,95 -1,32
0,09 0,12 0,16 -0,04 0,62 0,07 0,54
2,13 2,10 2,46 2,93 1,65 2,39 1,94
1,78 0,96 1,70 0,91 1,73 0,78 2,54
0,16 0,18 0,05 0,21 0,73 0,04 0,34
0,03 0,38 0,29 0,36 -0,18 0,11 0,35
0,30 0,35 0,52 0,33 0,07 0,02 0,45
Lampung (18)
0,33
-0,12
0,15
1,74
Bangka Belitung (19)
0,17
-0,37
0,52
1,64
1,66
0,44
0,14
0,08
0,68
0,04
0,01
0,01
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32)
-0,08 0,85 0,44
-0,32 0,90 0,33
-0,20 0,72 0,38
0,26 0,81 0,74
0,54 1,52 1,30
0,13 1,42 0,62
0,34 0,49 0,13
0,05 0,00 0,50
Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34)
-0,06 -0,14
-0,89 -1,44
0,33 0,29
1,35 0,60
1,61 1,38
0,14 0,19
0,07 3,48
0,23 0,22
Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52) NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62) Kalsel (63)
-0,30 0,59 0,02 0,58 0,45 0,39 0,58 0,98
-1,72 0,76 -0,50 0,72 0,45 0,45 0,61 1,70
0,33 -0,14 0,20 0,12 0,41 0,16 0,08 0,01
2,03 1,74 0,86 0,78 0,37 0,82 2,08 1,67
1,23 2,10 0,13 1,55 0,66 1,05 0,25 1,29
0,29 -0,02 0,35 0,53 0,33 0,12 0,50 0,16
1,04 0,27 0,13 0,20 0,98 0,01 0,16 0,15
0,28 0,16 0,28 0,40 0,25 0,18 0,11 0,05
Kaltim (64) Sulut (71) Sulteng (72)
0,29 1,34 1,48
0,18 2,46 2,61
0,24 -0,03 0,60
1,03 1,22 1,20
0,09 0,07 0,75
0,12 0,13 0,31
0,26 0,02 0,12
0,21 0,01 0,10
Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75)
0,89 1,95 2,30
0,99 3,34 4,15
0,19 0,96 0,07
1,92 1,39 1,53
2,05 1,47 0,84
1,02 0,94 0,35
0,19 0,46 0,00
0,52 0,13 0,10
Sulawesi Barat (76)
1,40
2,61
0,13
0,82
1,28
0,64
0,20
0,07
Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
0,95 1,80 1,10 1,10
1,53 2,89 2,03 1,70
0,33 0,46 0,26 0,73
0,62 1,08 0,39 0,43
1,07 1,41 0,73 0,44
0,07 1,53 0,92 0,64
0,09 0,14 0,05 0,81
0,10 0,77 0,12 0,11
Nasional
0,22
-0,35
0,28
1,50
1,29
0,33
0,45
0,28
Propinsi
10
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Juni 2017, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,92 persen lebih tinggi daripada kenaikan indeks BPPBM yang naik sebesar 0,18 persen. Naiknya NTUP gabungan juga disebabkan naiknya NTUP empat subsektor pendukung, yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,52 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,74 persen; subsektor peternakan sebesar 0,93 persen; dan subsektor perikanan 1,23 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan turun sebesar 1,23 persen; Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Juni 2017 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mei’17
Juni’17
% Perub
Mei’17
Juni’17
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
103,69 112,40 107,21 115,57 114,83 121,98 109,71
104,38 112,50 107,32 116,20 115,90 123,32 110,61
0,67 0,08 0,10 0,55 0,93 1,09 0,82
100,14 100,31 98,71 112,38 125,44 132,63 108,16
98,91 100,83 100,43 113,43 126,99 135,07 107,59
-1,23 0,52 1,74 0,93 1,23 1,84 -0,53
Gabungan
109,15
109,59
0,41
104,20
104,97
0,74
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Distribusi Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017