No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017
Pada April 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 100,87 atau mengalami penurunan 0,13 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2017) yang sebesar 101,01.
Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) tercatat sebesar 106,61 (turun 0,21 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 106,76 (turun 0,09 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,19 (turun 0,29 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 107,15 (naik 0,63 persen); dan untuk Nilai Tukar Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 103,27 (turun 0,73 persen), dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 103,17 (turun 0,69 persen) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 104,34 (turun 1,13 persen).
Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP April 2017 terhadap Maret 2017 terjadi peningkatan NTP pada empat provinsi, sedangkan enam provinsi lainnya mengalami penurunan NTP.
Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari Maret 2017 ke April 2017 yaitu dari 99,95 menjadi 100,01 atau naik 0,06 persen.
Pada April 2017, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,20 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, sedangkan satu kelompok pengeluaran mengalami penurunan.
Inflasi Perdesaan Nasional pada bulan April 2017 sebesar -0,29 persen, yang disebabkan oleh turunnya indeks harga pada satu kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara April 2017 sebesar 111,91 atau turun 0,06 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Maret 2017) yang sebesar 111,98.
1
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di tujuh kabupaten se-Provinsi Maluku Utara pada April 2017, NTP Provinsi Maluku Utara turun 0,13 persen dibandingkan NTP Maret 2017, yaitu dari 101,01 menjadi 100,87. Penurunan NTP pada April 2017 disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami peningkatan 0,04 persen, sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami peningkatan lebih besar yaitu 0,18 persen. Penurunan NTP Provinsi Maluku Utara April 2017 disebabkan oleh turunnya NTP pada empat subsektor yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan NTP turun 0,21 persen, Subsektor Hortikultura turun 0,09 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,29 persen, dan NTP Subsektor Perikanan turun 0,73 persen. Sementara itu NTP Subsektor Peternakan mengalami peningkatan 0,63 persen. 1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada April 2017, di Maluku Utara indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen dibanding Maret 2017, yaitu dari 126,29 menjadi 126,34. Jika dilihat menurut subsektornya terjadi penurunan It pada dua subsektor sementara tiga subsektor lainnya mengalami peningkatan It. 2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2017, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,18 persen bila dibanding Ib Maret 2017, yaitu dari 125,02 menjadi 125,24. Jika dilihat menurut subsektornya, terjadi peningkatan Ib pada semua subsektor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Maluku Utara Per Subsektor, Maret 2017 – April 2017 (2012=100) Bulan Subsektor
Perubahan (%)
(1)
Maret 2017 (2)
April 2017 (3)
a. Indeks yang Diterima (It)
135,32
135,36
0,03
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
126,68
126,98
0,24
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
106,83
106,61
-0,21
a. Indeks yang Diterima (It)
134,44
134,56
0,09
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
125,82
126,04
0,18
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
106,85
106,76
-0,09
a. Indeks yang Diterima (It)
116,40
116,26
-0,12
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
125,88
126,11
0,18
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
92,46
92,19
-0,29
a. Indeks yang Diterima (It)
127,32
128,23
0,71
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
119,58
119,68
0,08
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
106,47
107,15
0,63
a. Indeks yang Diterima (It)
128,62
127,87
-0,59
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,63
123,81
0,15
c. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP)
104,04
103,27
-0,73
a. Indeks yang Diterima Nelayan (It)
128,36
127,64
-0,56
b. Indeks yang Dibayar Nelayan (Ib)
123,55
123,71
0,13
c. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
103,89
103,17
-0,69
a. Indeks yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
131,33
130,26
-0,82
b. Indeks yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
124,46
124,85
0,31
c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
105,53
104,34
-1,13
a. Indeks yang Diterima (It)
126,29
126,34
0,04
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
125,02
125,24
0,18
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
101,01
100,87
-0,13
(4)
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
Gabungan/Maluku Utara
3
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada April 2017, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami penurunan sebesar
0,21 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Maret 2017. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,03 persen, lebih kecil dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yaitu sebesar 0,24 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok padi/gabah yaitu sebesar 1,51 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,24 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,24 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Pembelian Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,22 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada April 2017, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) mengalami penurunan
sebesar 0,09 persen dibandingkan dengan NTPH bulan Maret 2017. Hal ini disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen, lebih kecil dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yaitu sebesar 0,18 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Hortikultura ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok buah-buahan (terutama duku/langsat, nanas, dan salak) secara rata-rata sebesar 1,05 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,18 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,23 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada April 2017, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami
penurunan sebesar 0,29 persen. Hal ini disebabkan karena penurunan indeks harga hasil produksi pertanian yaitu sebesar 0,12 persen, dan peningkatan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yaitu sebesar 0,18 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,12 persen (terutama komoditi kakao dan cengkeh). Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,18 persen dikarenakan naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,17 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Pembelian Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,24 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Pada April 2017, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Peternakan (NTPT) mengalami peningkatan
sebesar 0,63 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen, lebih besar dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yaitu sebesar 0,08 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok ternak besar sebesar 1,10 persen dan kelompok unggas sebesar 1,20 persen. Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain sapi potong, kerbau, itik/bebek dan ayam buras. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,18 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada April 2017, NTNP mengalami penurunan sebesar 0,73 persen. Hal ini disebabkan karena karena
indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,59 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (Nilai Tukar Nelayan/NTN) Pada April 2017, NTN mengalami penurunan sebesar 0,69 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,56 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,13 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya harga secara rata-rata pada kelompok penangkapan laut sebesar 0,56 persen (terutama komoditas bawal, cakalang, julung-julung, goropa, bubara dan cumi-cumi). Sedangkan peningkatan yang terjadi pada Ib disebabkan karena Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,21 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan/NTPi) Pada April 2017, NTPi turun sebesar 1,13 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,82 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan 0,31 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya harga secara rata-rata pada kelompok budidaya air laut yaitu sebesar 1,13 persen (terutama komoditas ikan kerapu). Sedangkan pada komponen penyusun Ib yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,20 persen, dan Indeks Biaya Produksi dan Pembelian Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan sebesar 0,60 persen.
5
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
Tabel 2. Indeks Diterima dan Dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya, Maret 2017 – April 2017 (2012=100) Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Maret 2017 (2)
April 2017 (3)
Perubahan (%)
135,32
135,36
0,03
- Padi
122,30
124,14
1,51
- Palawija
143,00
141,98
-0,71
126,68
126,98
0,24
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,98
130,29
0,24
- Indeks BPPBM
111,02
111,26
0,22
134,44
134,56
0,09
- Sayur-sayuran
148,11
145,60
-1,70
- Buah-buahan
128,69
130,05
1,05
- Tanaman Obat
127,16
127,16
0,00
125,82
126,04
0,18
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
128,59
128,90
0,23
- Indeks BPPBM
111,07
110,89
-0,16
116,40
116,26
-0,12
116,40
116,26
-0,12
125,88
126,11
0,18
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
128,20
128,41
0,17
- Indeks BPPBM
115,27
115,54
0,24
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani
Lanjutan Tabel …..
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
Lanjutan Tabel 2. Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Perubahan (%)
Maret 2017 (2)
April 2017 (3)
127,32
128,23
0,71
- Ternak Besar
128,69
130,10
1,10
- Ternak Kecil
125,09
124,90
-0,15
- Unggas
127,70
129,23
1,20
- Hasil Ternak
123,73
123,41
-0,26
119,58
119,68
0,08
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,60
129,83
0,18
- Indeks BPPBM
110,34
110,31
-0,02
a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
128,62
127,87
-0,59
b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
123,63
123,81
0,15
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,63
129,90
0,21
- Indeks BPPBM
113,91
113,96
0,04
128,36
127,64
-0,56
128,36
127,64
-0,56
123,55
123,71
0,13
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,61
129,88
0,21
- Indeks BPPBM
114,02
114,01
-0,01
131,33
130,26
-0,82
- Budidaya Air Tawar
128,97
130,21
0,96
- Budidaya Air Laut
132,52
131,03
-1,13
124,46
124,85
0,31
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,81
130,07
0,20
- Indeks BPPBM
112,81
113,49
0,60
(1)
(4)
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
5. Perikanan
5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
b. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
7
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
4.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Kawasan Timur Indonesia Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP April 2017 terhadap Maret 2017 terjadi penurunan
NTP di enam provinsi, sementara empat provinsi lainnya mengalami peningkatan NTP. Peningkatan NTP terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,64 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 1,30 persen. Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari Maret 2017 ke April 2017 yaitu dari 99,95 menjadi 100,01 atau naik sebesar 0,06 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase Perubahannya di Kawasan Timur Indonesia, April 2017 (2012=100) It No.
Provinsi
(1)
(2)
(3)
% Perubahan (4)
Indeks
NTP
(5)
% Perubahan (6)
Indeks
(7)
% Perubahan (8)
Indeks
1
Sulawesi Utara
116,05
-0,17
125,93
-0,72
92,15
0,55
2
Sulawesi Tengah
120,55
-0,12
127,18
0,48
94,79
-0,60
3
Sulawesi Selatan
127,06
-0,53
126,92
0,09
100,11
-0,62
4
Sulawesi Tenggara
118,69
-1,18
125,06
0,12
94,91
-1,30
5
Gorontalo
131,65
-0,35
125,27
-0,98
105,09
0,64
6
Sulawesi Barat
129,40
0,75
122,08
0,22
106,00
0,53
7
Maluku
128,31
0,05
127,76
0,01
100,43
0,04
8
Maluku Utara
126,34
0,04
125,24
0,18
100,87
-0,13
9
Papua Barat
127,40
-0,66
126,67
0,09
100,57
-0,75
10
Papua
121,13
0,24
126,49
0,55
95,76
-0,32
127,08
-0,08
127,07
-0,14
100,01
0,06
Nasional
5.
Ib
Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan.
Provinsi Maluku Utara, pada April 2017 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,20 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada 6 kelompok pengeluaran yaitu Kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,06 persen, Kelompok Perumahan naik sebesar 0,60 persen, Kelompok Sandang naik sebesar 0,76 persen, Kelompok Kesehatan naik sebesar 1,39 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga naik sebesar 0,20 persen, dan Kelompok Transportasi & Komunikasi naik sebesar 0,30 persen. Sementara itu, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau mengalami deflasi atau penurunan indeks harga secara rata-rata sebesar 0,04 persen.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Maluku Utara dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, April 2017 (2012=100) Maluku Utara IKRT
Kelompok Pengeluaran
Nasional
Inflasi Perdesaan
Maret 2017
April 2017
Konsumsi Rumah Tangga
128,94
129,20
Bahan Makanan
134,15
Makan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
IKRT
Inflasi Perdesaan
Maret 2017
April 2017
0,20
132,57
132,19
-0,29
134,23
0,06
143,51
142,05
-1,02
128,61
128,56
-0,04
130,41
130,74
0,26
Perumahan
123,68
124,42
0,60
124,83
125,30
0,38
Sandang
125,81
126,77
0,76
124,79
125,11
0,26
Kesehatan
121,35
123,04
1,39
121,30
121,64
0,28
Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
110,65
110,87
0,20
116,30
116,37
0,07
Transportasi & Komunikasi
120,77
121,13
0,30
121,93
122,29
0,29
Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Inflasi Perdesaan Menurut Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, April 2017 (2012=100) IKRT
9
No.
Provinsi
(1)
(2)
Maret 2017 (3)
April 2017 (4)
Inflasi Perdesaan (5)
1
Sulawesi Utara
131,97
130,67
-0,99
2
Sulawesi Tengah
131,94
132,71
0,58
3
Sulawesi Selatan
133,04
133,03
-0,01
4
Sulawesi Tenggara
128,91
129,02
0,08
5
Gorontalo
133,53
131,67
-1,39
6
Sulawesi Barat
125,09
125,40
0,25
7
Maluku
133,15
133,14
-0,01
8
Maluku Utara
128,94
129,20
0,20
9
Papua Barat
132,37
132,50
0,10
10
Papua
132,39
133,29
0,68
Nasional
132,57
132,19
-0,29
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung IKRT-nya pada April 2017, enam provinsi mengalami inflasi perdesaan, sementara empat provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan. Papua merupakan provinsi dengan inflasi perdesaan tertinggi di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 0,68 persen, sedangkan Gorontalo merupakan provinsi dengan deflasi perdesaan tertinggi di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 1,39 persen. Secara nasional terjadi inflasi perdesaan sebesar -0,29 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks pada satu kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan. 6.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena merupakan hasil perbandingan antara hasil produksi pertanian dengan ongkos/biaya produksinya. NTUP Provinsi Maluku Utara pada April 2017 secara umum mengalami penurunan sebesar 0,06 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP pada tiga subsektor, yaitu NTUP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,19 persen; NTUP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,35 persen; dan NTUP Subsektor Perikanan sebesar 0,63 persen, dimana NTUP Perikanan Tangkap turun sebesar 0,56 persen dan NTUP Perikanan Budidaya turun sebesar 1,41 persen. Sementara itu, dua subsektor yang mengalami peningkatan NTUP yaitu, NTUP Subsektor Hortikultura sebesar 0,25 persen; dan NTUP Subsektor Peternakan sebesar 0,74 persen. Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Subsektor, dan Persentase Perubahannya di Provinsi Maluku Utara, Maret 2017 – April 2017 (2012=100) Maret 2017 (2)
April 2017 (3)
% Perubahan (4)
1. Tanaman Pangan
121,90
121,67
-0,19
2. Hortikultura
121,04
121,34
0,25
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
100,98
100,62
-0,35
4. Peternakan
115,39
116,25
0,74
5. Perikanan
112,91
112,20
-0,63
a. Perikanan Tangkap
112,58
111,96
-0,56
b. Perikanan Budidaya
116,42
114,78
-1,41
NTUP Gabungan/Maluku Utara
111,98
111,91
-0,06
Subsektor (1)
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 24/05/82/Th.XVI, 02 Mei 2017