No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016
Pada Desember 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 102,04 atau mengalami penurunan 1,08 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (November 2016) yang sebesar 103,15.
Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) tercatat sebesar 109,84 (turun 1,04 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 107,23 (turun 0,24 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,56 (turun 2,33 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 109,21 (turun 0,32 persen); dan untuk Nilai Tukar Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 102,66 (naik 1,28 persen), dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 102,33 (naik 1,43 persen) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 106,13 (turun 0,25 persen).
Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Desember 2016 terhadap November 2016 terjadi peningkatan NTP di Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo, masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,16 persen. Sementara itu, delapan provinsi mengalami mengalami penurunan NTP, dimana Maluku Utara merupakan provinsi dengan persentase penurunan NTP terbesar di Kawasan Timur Indonesia.
Secara nasional NTP mengalami penigkatan dari November 2016 ke Desember 2016 yaitu dari 101,31 menjadi 101,49 atau naik 0,18 persen.
Pada Desember 2016, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,68 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, sedangkan indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami penurunan.
Inflasi Perdesaan Nasional pada bulan Desember 2016 sebesar 0,42 persen, yang disebabkan oleh naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara Desember 2016 sebesar 112,48 atau turun 0,67 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (November 2016) yang sebesar 113,24.
1
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di tujuh kabupaten se-Provinsi Maluku Utara pada Desember 2016, NTP Provinsi Maluku Utara turun 1,08 persen dibandingkan NTP November 2016, yaitu dari 103,15 menjadi 102,04. Penurunan NTP pada Desember 2016 disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian relatif mengalami penurunan 0,54 persen, sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang mengalami peningkatan sebesar 0,55 persen. Penurunan NTP Provinsi Maluku Utara Desember 2016 disebabkan oleh turunnya NTP pada empat subsektor yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan turun 1,04 persen, NTP Subsektor Hortikultura turun 0.24 persen, dan NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 2,33 persen. Sementara itu NTP Subsektor Perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,28 persen. 1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Desember 2016, di Maluku Utara indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami penurunan sebesar 0,54 persen dibanding November 2016, yaitu dari 126,50 menjadi 125,83. Jika dilihat menurut subsektornya terjadi penurunan It pada tiga subsektor sementara dua subsektor mengalami peningkatan It. 2.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,55 persen bila dibanding Ib November 2016, yaitu dari 122,64 menjadi 123,31. Jika dilihat menurut subsektornya, terjadi peningkatan Ib pada semua subsektor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Maluku Utara Per Subsektor, November – Desember 2016 (2012=100) Bulan Subsektor
Perubahan (%)
Nov 2016 (2)
Des 2016 (3)
a. Indeks yang Diterima (It)
137,57
136,91
-0,48
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,94
124,64
0,57
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
111,00
109,84
-1,04
a. Indeks yang Diterima (It)
132,67
133,26
0,44
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,43
124,28
0,68
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
107,49
107,23
-0,24
a. Indeks yang Diterima (It)
116,71
114,68
-1,74
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,15
123,89
0,60
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
94,77
92,56
-2,33
a. Indeks yang Diterima (It)
129,66
129,59
-0,05
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
118,35
118,67
0,27
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
109,56
109,21
-0,32
a. Indeks yang Diterima (It)
123,69
125,69
1,62
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
122,03
122,44
0,34
c. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP)
101,37
102,66
1,28
a. Indeks yang Diterima Nelayan (It)
123,03
125,21
1,77
b. Indeks yang Dibayar Nelayan (Ib)
121,95
122,36
0,33
c. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
100,89
102,33
1,43
a. Indeks yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
130,66
130,78
0,10
b. Indeks yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
122,80
123,23
0,35
c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
106,39
106,13
-0,25
a. Indeks yang Diterima (It)
126,50
125,83
-0,54
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
122,64
123,31
0,55
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
103,15
102,04
-1,08
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
Gabungan/Maluku Utara
3
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
3.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Desember 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami penurunan
sebesar 1,04 persen dibandingkan dengan NTPP bulan November 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,48 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,57 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok palawija yaitu sebesar 0,72 persen (terutama kacang tanah, ubi jalar, dan ketela pohon/ubi kayu). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,57 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,66 persen, dan indeks BPPBM naik 0,07 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Desember 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Holtikultura (NTPH) mengalami
penurunan sebesar 0,24 persen dibandingkan dengan NTPH bulan November 2016. Hal ini disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami peningkatan 0,44 persen, lebih kecil daripada peningkatan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang mencapai 0,68 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Holtikultura ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok buah-buahan (terutama jeruk, mangga dan semangka) secara rata-rata sebesar 1,45 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Holtikultura sebesar 0,68 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,77 persen dan 0,17 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Desember 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami
penurunan sebesar 2,33 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami penurunan 1,74 persen, sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian meningkat 0,60 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,74 persen (terutama komoditi cengkeh, biji pala dan kakao). Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,60 persen dikarenakan naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,67 persen, serta indeks BPPBM meningkat 0,27 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Desember 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Peternakan (NTPT) mengalami penurunan
sebesar 0,32 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya harga secara rata-rata pada kelompok ternak besar sebesar 0,60 persen (terutama sapi potong), dan kelompok unggas turun sebesar 0,60 persen (terutama ayam ras pedaging). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,73 persen. Sementara itu, indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Desember 2016, NTNP mengalami peningkatan sebesar 1,28 persen. Hal ini disebabkan karena
karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan 1,62 persen, jauh lebih besar daripada peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,34 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (Nilai Tukar Nelayan/NTN) Pada Desember 2016, NTN mengalami peningkatan sebesar 1,43 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,77 persen, lebih besar daripada peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,33 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok penangkapan laut sebesar 1,77 persen (terutama komoditas ikan cakalang, ikan teri dan ikan tenggiri). Sedangkan peningkatan yang terjadi pada Ib disebabkan karena Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Indeks Biaya Produksi dan Pembelian Barang Modal (BPPBM) masing-masing mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen dan 0,20 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan/NTPi) Pada Desember 2016, NTPi turun sebesar 0,25 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,10 persen, lebih kecil daripada peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,35 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok budidaya air tawar sebesar 0,71 persen (terutama komoditas ikan mujair dan ikan nila). Sedangkan pada komponen penyusun Ib yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Indeks Biaya Produksi dan Pembelian Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,42 persen dan 0,17 persen.
5
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
Tabel 2. Indeks Diterima dan Dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya, November – Desember 2016 (2012=100) Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Nov 2016 (2)
Des 2016 (3)
Perubahan (%)
137,57
136,91
-0,48
- Padi
124,38
124,38
0,00
- Palawija
145,35
144,29
-0,72
123,94
124,64
0,57
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,78
127,62
0,66
- Indeks BPPBM
110,47
110,54
0,07
132,67
133,26
0,44
- Sayur-sayuran
146,86
144,88
-1,35
- Buah-buahan
126,45
128,27
1,45
- Tanaman Obat
128,49
128,44
-0,03
123,43
124,28
0,68
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,83
126,80
0,77
- Indeks BPPBM
110,70
110,88
0,17
116,71
114,68
-1,74
116,71
114,68
-1,74
123,15
123,89
0,60
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,37
126,21
0,67
- Indeks BPPBM
112,95
113,26
0,27
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani
Lanjutan Tabel …..
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
Lanjutan Tabel 2. Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Perubahan (%)
Nov 2016 (2)
Des 2016 (3)
129,66
129,59
-0,05
- Ternak Besar
132,66
131,86
-0,60
- Ternak Kecil
125,51
127,22
1,37
- Unggas
130,00
129,22
-0,60
- Hasil Ternak
119,71
120,04
0,28
118,35
118,67
0,27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,58
127,49
0,73
- Indeks BPPBM
110,76
110,52
-0,22
a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
123,69
125,69
1,62
b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
122,03
122,44
0,34
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,32
127,84
0,41
- Indeks BPPBM
113,45
113,68
0,20
123,03
125,21
1,77
123,03
125,21
1,77
121,95
122,36
0,33
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,30
127,82
0,41
- Indeks BPPBM
113,53
113,76
0,20
130,66
130,78
0,10
- Budidaya Air Tawar
127,01
127,90
0,71
- Budidaya Air Laut
132,05
132,05
0,00
122,80
123,23
0,35
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,50
128,04
0,42
- Indeks BPPBM
112,58
112,78
0,17
(1)
(4)
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
5. Perikanan
5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
b. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
7
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
4.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Kawasan Timur Indonesia Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Desember 2016 terhadap November 2016 terjadi
penurunan NTP di delapan provinsi, sementara Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo mengalami peningkatan NTP, yaitu masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,16 persen. Sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Maluku Utara sebesar 1,08 persen. Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari November 2016 ke Desember 2016 yaitu dari 101,31 menjadi 101,49 atau naik 0,18 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase Perubahannya di Kawasan Timur Indonesia, Desember 2016 (2012=100) It No.
Provinsi
(1)
(2)
(3)
% Perubahan (4)
Indeks
NTP
(5)
% Perubahan (6)
Indeks
(7)
% Perubahan (8)
Indeks
1
Sulawesi Utara
116,61
-0,64
124,14
-0,11
93,94
-0,53
2
Sulawesi Tengah
122,14
0,23
124,80
0,57
97,87
-0,33
3
Sulawesi Selatan
130,22
0,50
125,30
0,48
103,93
0,02
4
Sulawesi Tenggara
121,36
-0,51
123,37
0,08
98,37
-0,59
5
Gorontalo
131,89
-0,20
124,49
-0,36
105,95
0,16
6
Sulawesi Barat
130,01
-0,16
120,72
0,68
107,70
-0,84
7
Maluku
127,08
0,44
126,24
0,60
100,67
-0,15
8
Maluku Utara
125,83
-0,54
123,31
0,55
102,04
-1,08
9
Papua Barat
124,99
-0,30
124,78
0,34
100,17
-0,64
10
Papua
118,23
0,67
124,51
0,78
94,95
-0,11
127.81
0,53
125,94
0,36
101,49
0,18
Nasional
5.
Ib
Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan.
Provinsi Maluku Utara, pada Desember 2016 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,68 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada Kelompok Bahan Makanan yaitu sebesar 0,82 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik 0,46 persen, Kelompok Perumahan naik 0,63 persen, Kelompok Sandang naik 0,44 persen, Kelompok Kesehatan naik 0,17 persen, dan Kelompok Transportasi & Komunikasi naik 1,26 persen. Sementara itu, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Maluku Utara dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, Desember 2016 (2012=100) Maluku Utara Kelompok Pengeluaran
IKRT Nov 2016
Des 2016
Konsumsi Rumah Tangga
126,05
126,91
Bahan Makanan
131,02
Makan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Nasional IKRT
Inflasi Perdesaan
Inflasi Perdesaan
Nov 2016
Des 2016
0,68
130,63
131,17
0,42
132,09
0,82
142,02
142,89
0,62
125,87
126,45
0,46
127,79
128,23
0,35
Perumahan
120,35
121,11
0,63
121,88
122,13
0,20
Sandang
122,41
122,94
0,44
123,27
123,57
0,24
Kesehatan
119,89
120,10
0,17
119,05
119,36
0,27
Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
109,27
109,24
-0,03
115,35
115,51
0,14
Transportasi & Komunikasi
118,50
120,00
1,26
120,39
120,58
0,16
Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Inflasi Perdesaan Menurut Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, Desember 2016 (2012=100) IKRT Provinsi
November 2016 (2)
Desember 2016 (3)
Inflasi Perdesaan
Sulawesi Utara
128,76
128,56
-0,15
Sulawesi Tengah
129,06
129,99
0,72
Sulawesi Selatan
130,49
131,10
0,47
Sulawesi Tenggara
127,06
127,12
0,04
Gorontalo
131,45
130,71
-0,56
Sulawesi Barat
122,98
123,98
0,82
Maluku
130,37
131,30
0,71
Maluku Utara
126,05
126,91
0,68
Papua Barat
129,73
130,23
0,39
Papua
129,57
130,81
0,96
Nasional
130,63
131,17
0,42
(1)
9
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017
(4)
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung IKRT-nya pada Desember 2016, delapan diantaranya mengalami inflasi perdesaan. Papua merupakan provinsi dengan inflasi perdesaan tertinggi di Kawasan Timur Indonesia yaitu 0,96 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Sulawesi Utara dan Gorontalo, masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,56 persen. Secara nasional terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,42 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran. 6.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena merupakan hasil perbandingan antara hasil produksi pertanian dengan ongkos/biaya produksinya. NTUP Provinsi Maluku Utara pada Desember 2016 secara umum mengalami penurunan sebesar 0,67 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP yang cukup besar pada dua subsektor, yaitu NTUP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 2,01 persen dan NTUP Subsektor Tanaman Pangan turun 0,55 persen. Sementara itu, NTUP Subsektor Hortikultura naik 0,28 persen; NTUP Subsektor Peternakan naik sebesar 0,16 persen; serta NTUP Subsektor Perikanan naik sebesar 1,41 persen. Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Subsektor, dan Persentase Perubahannya di Provinsi Maluku Utara, November – Desember 2016 (2012=100) November 2016 (2)
Desember 2016 (3)
% Perubahan (4)
1. Tanaman Pangan
124,54
123,85
-0,55
2. Holtikultura
119,85
120,18
0,28
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
103,33
101,26
-2,01
4. Peternakan
117,07
117,25
0,16
5. Perikanan
109,03
110,57
1,41
a. Perikanan Tangkap
108,37
110,06
1,56
b. Perikanan Budidaya
116,05
115,97
-0,08
NTUP Gabungan/Maluku Utara
113,24
112,48
-0,67
Subsektor (1)
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No. 02/01/82/Th.XVI, 03 Januari 2017