No. 23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 105,34 ATAU NAIK 0,39 PERSEN
Pada April 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 105,34 atau mengalami peningkatan 0,39 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2016) yang sebesar 104,94.
Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) tercatat sebesar 109,62 (naik 0,94 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 109,55 (turun 1,36 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 99,98 (naik 1,22 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 109,57 (stabil); dan untuk Nilai Tukar Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 101,94 (naik 0,39 persen) dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 101,27 (naik 0,42 persen) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 108,98 (naik 0,07 persen).
Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP April 2016 terhadap Maret 2016 terjadi peningkatan NTP di enam provinsi, sementara empat lainnya mengalami mengalami penurunan NTP. Papua Barat merupakan provinsi dengan peningkatan NTP terbesar di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 0,71 persen, sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen.
Secara nasional NTP mengalami penurunan dari Maret 2016 ke April 2016 yaitu dari 102,23 menjadi 101,22 atau turun 0,10 persen.
Pada April 2016, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen. Inflasi perdesaan di Maluku Utara ini disebabkan oleh naiknya indeks pada hampir semua kelompok pengeluaran kecuali Kelompok Transportasi dan Komunikasi (-1,59 persen).
Inflasi perdesaan Nasional pada bulan April 2016 sebesar -0,50 persen atau mengalami deflasi, yang disebabkan oleh turunnya indeks pada Kelompok Bahan Makanan (-0,83 persen) dan Kelompok Transportasi dan Komunikasi (-2,28 persen).
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara April 2016 sebesar 113,09 atau naik 1,05 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Maret 2016) yang sebesar 111,92.
1
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap
indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di tujuh kabupaten se-Provinsi Maluku Utara pada April 2016, NTP Provinsi Maluku Utara naik 0,39 persen dibandingkan NTP Maret 2016, yaitu dari 104,94 menjadi 105,34. Peningkatan NTP pada April 2016 disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, jauh lebih besar dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang hanya naik sebesar 0,13 persen. Peningkatan NTP Provinsi Maluku Utara April 2016 disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga subsektor yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan naik 0,94 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,22 persen, dan NTP Subsektor Perikanan naik sebesar 0,39 persen. Sementara itu NTP Subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,36 persen, dan NTP Subsektor Peternakan relatif stabil. 2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada April 2016, di Maluku Utara indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,51 persen jika dibandingkan dengan It pada Maret 2016, yaitu dari 124,86 naik menjadi 125,50. 3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,13 persen bila dibanding Ib Maret 2016, yaitu dari 118,98 menjadi 119,14.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Maluku Utara Per Subsektor, Maret – April 2016 (2012=100) Bulan Subsektor
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
Perubahan (%)
a. Indeks yang Diterima (It)
130.38
131.91
1.17
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
120.05
120.33
0.23
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
108.60
109.62
0.94
a. Indeks yang Diterima (It)
132.68
131.23
-1.09
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
119.47
119.79
0.27
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
111.06
109.55
-1.36
a. Indeks yang Diterima (It)
117.69
119.33
1.39
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
119.16
119.36
0.17
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
98.77
99.98
1.22
a. Indeks yang Diterima (It)
127.03
126.79
-0.19
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
115.93
115.71
-0.19
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
109.57
109.57
0.00
a. Indeks yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
121.25
121.47
0.18
b. Indeks yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
119.40
119.15
-0.21
c. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP)
101.54
101.94
0.39
a. Indeks yang Diterima Nelayan (It)
120.40
120.61
0.17
b. Indeks yang Dibayar Nelayan (Ib)
119.39
119.09
-0.25
c. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
100.84
101.27
0.42
a. Indeks yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
130.19
130.56
0.28
b. Indeks yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
119.55
119.79
0.21
c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
108.90
108.98
0.07
a. Indeks yang Diterima (It)
124.86
125.50
0.51
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
118.98
119.14
0.13
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
104.94
105.34
0.39
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
Gabungan/Maluku Utara
3
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada April 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami peningkatan
sebesar 0,94 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Maret 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,17 persen, lebih besar dibanding peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,23 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok palawija yaitu sebesar 1,80 persen (terutama ketela pohon/ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,23 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,31 persen, sedangkan indeks BPPBM turun 0,19 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada April 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Holtikultura (NTPH) mengalami penurunan
sebesar 1,36 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,09 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani Subsektor Holtikultura disebabkan turunnya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 0,13 persen (terutama cabai rawit, terong dan ketimun), kelompok buah-buahan turun sebesar 1,55 persen (terutama duku, langsat, alpukat, dan rambutan), dan kelompok tanaman obat turun sebesar 1,52 persen (terutama jahe dan lengkuas). Indeks harga yang dibayar petani Subsektor Holtikultura mengalami peningkatan 0,27 persen yang disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,38 persen, sedangkan indeks BPPBM turun sebesar 0,35 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada April 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami
peningkatan sebesar 1,22 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,39 persen, jauh lebih besar dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,17 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,39 persen (terutama komoditi, cengkeh, biji pala, dan kakao). Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,17 persen dikarenakan naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,33 persen, sementara indeks BPPBM mengalami penurunan 0,62 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Pada April 2016, indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada
Subsektor Peternakan sama-sama mengalami penurunan sebesar 0,19 persen, sehingga nilai NTP tidak mengalami perubahan. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya harga secara rata-rata pada kelompok kelompok ternak kecil sebesar 1,09 persen (terutama kambing), kelompok unggas turun sebesar 0,23 persen (terutama ayam ras pedaging), dan kelompok hasil ternak turun sebesar 1,10 persen (terutama komoditas telur ayan ras dan telur itik). Penurunan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya indeks BPPBM sebesar 0,63 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,24 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada April 2016, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen. Hal ini disebabkan karena indeks
harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,18 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,21 persen. Peningkatan It pada April 2016 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap dan perikanan budidaya masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,28 persen. Sementara itu, penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) Subsektor Perikanan Maluku Utara pada April 2016 disebabkan oleh turunnya indeks BPPBM sebesar 1,42 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (Nilai Tukar Nelayan/NTN) Pada April 2016, NTN mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,17 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok penangkapan laut (terutama komoditas ikan tongkol, ikan kembung dan ikan teri). Sedangkan penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan turunnya indeks BPPBM sebesar 1,42 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan/NTPi) Pada April 2016, NTPi naik sebesar 0,07 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen, lebih besar dari pada peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,21 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok budidaya air tawar dan air laut masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,28 persen (terutama ikan kerapu, dan ikan mujair).
5
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
Sedangkan peningkatan Ib disebabkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,44 persen, sedangkan Indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,35 persen. Tabel 2. Indeks Diterima dan Dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya, Maret – April 2016 (2012=100) Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Perubahan (%)
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
130.38
131.91
1.17
- Padi
122.99
122.99
0.00
- Palawija
134.73
137.16
1.80
120.05
120.33
0.23
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122.19
122.57
0.31
- Indeks BPPBM
109.90
109.70
-0.19
132.68
131.23
-1.09
- Sayur-sayuran
141.55
141.37
-0.13
- Buah-buahan
128.62
126.63
-1.55
- Tanaman Obat
132.13
130.12
-1.52
119.47
119.79
0.27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121.15
121.61
0.38
- Indeks BPPBM
110.55
110.16
-0.35
117.69
119.33
1.39
117.69
119.33
1.39
119.16
119.36
0.17
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
120.52
120.91
0.33
- Indeks BPPBM
112.94
112.24
-0.62
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
Bulan
Perubahan (%)
Kelompok dan Sub kelompok
Maret 2016
April 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
127.03
126.79
-0.19
- Ternak Besar
129.23
129.66
0.33
- Ternak Kecil
125.31
123.94
-1.09
- Unggas
125.74
125.45
-0.23
- Hasil Ternak
117.49
116.20
-1.10
115.93
115.71
-0.19
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121.69
121.98
0.24
- Indeks BPPBM
110.62
109.92
-0.63
a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
121.25
121.47
0.18
b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
119.40
119.15
-0.21
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122.85
123.40
0.44
- Indeks BPPBM
113.80
112.28
-1.33
120.40
120.61
0.17
120.40
120.61
0.17
119.39
119.09
-0.25
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122.84
123.38
0.44
- Indeks BPPBM
113.97
112.35
-1.42
130.19
130.56
0.28
- Budidaya Air Tawar
124.61
125.04
0.35
- Budidaya Air Laut
131.90
132.26
0.28
119.55
119.79
0.21
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123.02
123.56
0.44
- Indeks BPPBM
111.99
111.60
-0.35
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
5. Perikanan
5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
b. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
7
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
5.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Kawasan Timur Indonesia Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP April 2016 terhadap Maret 2016 terjadi
peningkatan NTP di enam provinsi, sementara empat lainnya mengalami mengalami penurunan NTP. Papua Barat merupakan provinsi dengan peningkatan NTP terbesar di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 0,71 persen. Sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen. Secara nasional NTP mengalami penurunan dari Maret 2016 ke April 2016 yaitu dari 102,23 menjadi 101,22 atau turun 0,10 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase Perubahannya di Kawasan Timur Indonesia, April 2016 (2012=100) It No.
Provinsi
(1)
(2)
Ib
(3)
% Perubahan (4)
Indeks
NTP
(5)
% Perubahan (6)
Indeks
(7)
% Perubahan (8)
Indeks
1
Sulawesi Utara
119.38
-0.12
122.90
-0.43
97.14
0.31
2
Sulawesi Tengah
121.14
-0.16
121.77
0.02
99.48
-0.18
3
Sulawesi Selatan
127.56
-1.74
122.65
-0.45
104.01
-1.29
4
Sulawesi Tenggara
119.67
-0.54
121.35
0.15
98.62
-0.69
5
Gorontalo
129.80
-0.47
123.83
-0.41
104.82
-0.06
6
Sulawesi Barat
125.35
0.12
117.53
-0.39
106.65
0.51
7
Maluku
127.83
-0.26
122.97
-0.32
103.96
0.06
8
Maluku Utara
125.50
0.51
119.14
0.13
105.34
0.39
9
Papua Barat
122.31
0.59
121.77
-0.13
100.45
0.71
10
Papua
114.50
0.23
119.10
0.22
96.14
0.01
124.18
-0.51
122.68
-0.41
101.22
-0.10
Nasional
6.
Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan.
Provinsi Maluku Utara, pada April 2016 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada 6 kelompok pengeluaran, yaitu Kelompok Bahan Makanan (0,73 persen), Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,32 persen), Kelompok Perumahan (0,10 persen), Kelompok Sandang (0,08 persen), Kelompok Kesehatan (0,12 persen) serta Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga (0,31 persen).
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung IKRT-nya pada April 2016, lima provinsi mengalami inflasi perdesaan , sedangkan lima lainnya mengalami deflasi. Inflasi perdesaan tertinggi sebesar 0,34 persen terjadi di Papua dan deflasi terbesar terjadi di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan sebesar 0,45 persen. Secara nasional terjadi inflasi perdesaan negatif atau mengalami deflasi sebesar 0,50 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks pada lima kelompok pengeluaran. Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Maluku Utara dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, April 2016 (2012=100) Maluku Utara
Nasional
Maret 2016
April 2016
% Perubahan (Inflasi Perdesaan)
121.31
121.71
0.33
127.72
127.08
-0.50
Bahan Makanan
125.37
126.29
0.73
138.44
137.30
-0.83
Makan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
118.95
119.33
0.32
122.59
123.05
0.38
Perumahan
116.83
116.95
0.10
119.73
119.90
0.14
Sandang
118.19
118.29
0.08
120.06
120.27
0.17
Kesehatan
117.05
117.19
0.12
116.48
116.78
0.25
Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
108.53
108.87
0.31
113.48
113.60
0.10
Transportasi & Komunikasi
120.16
118.25
-1.59
122.56
119.76
-2.28
Kelompok Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga
IKRT
Maret 2016
April 2016
% Perubahan (Inflasi Perdesaan)
IKRT
Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Inflasi Perdesaan Menurut Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, April 2016 (2012=100) IKRT Provinsi
9
April 2016 (3) 127.30
Inflasi Perdesaan
(1) Sulawesi Utara
Maret 2016 (2) 127.88
Sulawesi Tengah
126.08
126.27
0.15
Sulawesi Selatan
128.47
127.89
-0.45
Sulawesi Tenggara
124.20
124.52
0.26
Gorontalo
130.11
129.63
-0.37
Sulawesi Barat
120.51
120.04
-0.39
Maluku
127.56
127.28
-0.22
Maluku Utara
121.31
121.71
0.33
Papua Barat
126.04
126.26
0.17
Papua
123.31
123.73
0.34
Nasional
127.72
127.08
-0.50
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
(4) -0.45
7.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena merupakan hasil perbandingan antara hasil produksi pertanian dengan ongkos/biaya produksinya. Pada April 2016 terjadi peningkatan NTUP secara umum sebesar 1,05 persen di Provinsi Maluku Utara. Peningkatan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada empat subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,36 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 2,02 persen; Subsektor Peternakan naik 0,44 persen; dan Subsektor Perikanan naik sebesar 1,53 persen. Adapun Subsektor Hortikultura mengalami penurunan 0,74 persen. Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Subsektor, dan Persentase Perubahannya di Provinsi Maluku Utara, Maret – April 2016 (2012=100)
(1)
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
1. Tanaman Pangan
118.63
120.25
1.36
2. Holtikultura
120.02
119.13
-0.74
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
104.21
106.32
2.02
4. Peternakan
114.84
115.34
0.44
5. Perikanan
106.55
108.18
1.53
a. Perikanan Tangkap
105.64
107.35
1.62
b. Perikanan Budidaya
116.25
116.99
0.63
111.92
113.09
1.05
Subsektor
NTUP Gabungan/Maluku Utara
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei 2016
% Perubahan (4)