No. 44/08/72/Th.XVIII, 03 Agustus 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Juli 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,21 Persen
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Juli 2015 sebesar 98,21 persen, naik 0,60 persen dibandingkan NTP bulan lalu. Hal ini disebabkan peningkatan NTP subsektor tanaman pangan (0,16 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (1,88 persen), dan NTP subsektor peternakan (0,54 persen). Sementara NTP subsektor hortikultura dan NTP subsektor perikanan masing-masing turun 0,90 persen dan 0,34 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) masing-masing naik 1,11 persen dan 0,50 persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 107,47 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 89,82 persen. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,96 persen, naik 1,07 persen dibandingkan Juni 2015 yang sebesar 103,85 persen. Di tingkat nasional, NTP dan NTUP masing-masing sebesar 100,97 persen dan 106,14 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan
antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga. Dengan demikian, NTUP diharapkan lebih mencerminkan kemampuan daya tukar hasil produksi rumahtangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi.
Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya, Juni – Juli 2015 Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan - Budidaya c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 5. 1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM
Juni
Juli
(2)
(3)
Perubahan (%) (4)
89,68 107,26 104,42 116,06 119,60 121,12 114,28
89,82 107,94 105,13 116,64 120,17 121,83 114,37
0,16 0,63 0,68 0,50 0,48 0,59 0,08
108,45 128,63 129,06 128,50 108,87 118,61 120,71 112,13
107,47 128,26 128,29 128,43 111,04 119,35 121,66 112,17
-0,90 -0,29 -0,60 -0,05 1,99 0,62 0,79 0,04
91,71 108,00 108,00 117,76 108,53 123,65
93,43 110,59 110,59 118,37 108,56 124,87
1,88 2,40 2,40 0,52 0,03 0,99
106,71 121,68 117,28 122,60 126,76 138,00 114,03 120,48 108,16
107,29 122,75 118,42 122,51 128,39 140,10 114,41 121,27 108,16
0,54 0,88 0,97 -0,07 1,29 1,52 0,33 0,66 0,00
106,01 124,49 129,70 110,53 117,43 120,65 112,03
105,65 124,87 130,77 109,06 118,19 121,77 112,19
-0,34 0,31 0,82 -1,33 0,65 0,93 0,14
110,53 129,70 129,70 117,34 120,72 111,96
110,71 130,77 130,77 118,12 121,83 112,19
0,16 0,82 0,82 0,66 0,92 0,21
Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
2
Subsektor 5. 2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Petani Budidaya Ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Laut - Budidaya Air Payau c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM NTP Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM NTP Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Juni
Juli
Perubahan (%)
93,94 110,53 104,33 108,80 127,99 117,66 120,49 112,20
92,12 109,06 104,94 106,36 129,10 118,39 121,60 112,18
-1,94 -1,33 0,58 -2,24 0,87 0,62 0,92 -0,02
97,62 114,78 117,58 120,60 110,52
98,21 116,05 118,17 121,41 110,57
0,60 1,11 0,50 0,67 0,05
97,05 114,12 117,59 120,59 110,42
97,70 115,45 118,17 121,38 110,46
0,67 1,17 0,49 0,66 0,04
Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumahtangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama Juli 2015 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Sulawesi Tengah meningkat sebesar 0,60 persen, yakni dari 97,62 pada Juni 2015 menjadi 98,21 pada Juli 2015. Hal ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,11 persen, lebih tinggi dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,50 persen.
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Selama Juli 2015, indeks harga yang diterima petani tercatat 116,05 atau mengalami
peningkatan sebesar 1,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 114,78. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan It pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,63 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,40 persen, peternakan sebesar 0,88 persen, dan perikanan sebesar 0,31 persen.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh komponen pengeluaran baik untuk
konsumsi rumahtangga maupun fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani selama Juli 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,50 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu dari 117,58 pada Juni 2015 menjadi 118,17 pada Juli 2015. Seluruh subsektor mengalami peningkatan Ib meliputi tanaman pangan sebesar 0,48 persen, hortikultura sebesar 0,62 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,52 persen, peternakan sebesar 0,33 persen, dan perikanan sebesar 0,50 persen. Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
3
Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Januari – Juli 2015
4.
NTP Menurut Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan meningkat sebesar 0,16 persen yakni dari 89,68 pada
Juni 2015 menjadi 89,82 pada Juli 2015. Peningkatan NTPP disebabkan oleh peningkatan It tanaman pangan yang sebesar 0,63 persen, lebih tinggi dibandingkan peningkatan Ib yang sebesar 0,48 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok padi dan palawija masing-masing sebesar 0,68 persen dan 0,50 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,48 persen yakni dari 119,60 pada Juni 2015 menjadi 120,17 pada Juli 2015, disebabkan oleh meningkatnya indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,08 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Subsektor hortikultura mengalami penurunan NTP dari 108,45 pada Juni 2015 menjadi
107,47 pada Juli 2015 atau turun sebesar 0,90 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan It sebesar 0,29 persen, sedangkan Ib meningkat sebesar 0,62 persen. Subkelompok sayursayuran dan buah-buahan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,60 persen dan 0,05 persen. Sedangkan It subkelompok tanaman obat mengalami peningkatan sebesar 1,99 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,62 persen terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,79 persen dan 0,04 persen. Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
4
c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Selama Juli 2015, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan
sebesar 1,88 persen yakni dari 91,71 pada Juni 2015 menjadi 93,43 pada Juli 2015. Hal ini disebabkan tingkat harga komoditas tanaman perkebunan rakyat cenderung mengalami kenaikan yang mengakibatkan It pada subsektor ini meningkat sebesar 2,40 persen, yakni dari 108,00 pada Juni 2015 menjadi 110,59 pada Juli 2015. Pada bulan yang sama, Ib tercatat 117,76 pada Juni 2015 menjadi 118,37 pada Juli 2015 atau meningkat sebesar 0,52 persen. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan indeks harga konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,99 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Subsektor peternakan mengalami peningkatanNTP sebesar 0,54 persen yakni dari
106,71 pada Juni 2015 menjadi 107,29 pada Juli 2015. Hal ini disebabkan peningkatan It sebesar 0,88 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,33 persen. Peningkatan It terjadi pada subkelompok ternak besar sebesar 0,97 persen, unggas sebesar 1,29 persen, dan hasil ternak sebesar 1,52 persen. Sedangkan subkelompok ternak kecil mengalami penurunan It sebesar 0,07 persen. Sementara itu, peningkatan Ib sebesar 0,33 persen dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,66 persen sedangkan indeks harga biaya produksi cenderung konstan. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Subsektor perikanan mengalami penurunan NTP sebesar 0,34 persen, yakni dari 106,01
pada Juni 2015 menjadi 105,65 pada Juli 2015. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,31 persen yang lebih rendah dibandingkan peningkatan Ib yang sebesar 0,65 persen. Peningkatan It disebabkan oleh meningkatnya indeks harga subkelompok perikanan tangkap sebesar 0,82 sedangkan indeks harga subkelompok budidaya merosot sebesar 1,33 persen. Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan nilai tukar sebesar 0,16 persen yakni dari 110,53 pada Juni 2015 menjadi 110,71 pada Juli 2015. Pada bulan yang sama, It dan Ib masing-masing meningkat 0,82 persen dan 0,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kenaikan nilai tukar pada perikanan tangkap lebih disebabkan oleh perbedaan akselerasi peningkatan antara It dan Ib. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), terjadi penurunan nilai tukar sebesar 1,94 persen yakni dari 93,94 pada Juni 2015 menjadi 92,12 pada Juli 2015. Penurunan It sebesar 1,33 persen yang diikuti oleh peningkatan Ib yang sebesar 0,62 persen menjadi penyebab penurunan NTPi. Penurunan It terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga perikanan budidaya air laut sebesar 2,24 persen. Sementara indeks harga perikanan budidaya air tawar dan perikanan budidaya air Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
5
payau mengalami peningkatan indeks harga masing-masing sebesar 0,58 persen dan 0,87 persen. Secara keseluruhan, Ib subsektor perikanan meningkat 0,65 persen yang berasal dari peningkatan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masingmasing sebesar 0,93 persen dan 0,14 persen. Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan Ib sebesar 0,66 persen yang berasal dari meningkatnya indeks harga untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,92 persen dan biaya produksi sebesar 0,21 persen. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), peningkatan Ib sebesar 0,62 persen terutama berasal dari meningkatnya indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga sebesar 0,92 persen.
5.
Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengeluaran petani selama Juli 2015, dapat
dirinci menurut indeks harga yang dibayar petani baik untuk keperluan rumahtangga maupun keperluan proses produksi di sektor pertanian. Tabel 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Juni – Juli 2015 Kelompok pengeluaran
Juni
Juli
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi rumahtangga 1.Bahan makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 7. Transportasi dan komunikasi
120,60 123,85 117,98 118,72 114,57 116,28 109,80 123,56
121,41 125,13 118,40 119,49 116,36 116,45 110,05 123,51
0,67 1,03 0,36 0,65 1,56 0,15 0,23 -0,04
Biaya Produksi dan Penanaman Barang Modal (BPPBM) 1. Bibit 2. Obat-obatan dan pupuk 3. Sewa lahan, pajak, dan lainnya 4. Transportasi 5. Penambahan barang modal 6. Upah buruh tani Indeks yang Dibayar Petani (Ib)
110,52 111,04 107,72 109,04 127,89 109,33 106,92 117,58
110,57 111,17 107,67 109,09 128,12 109,39 106,94 118,17
0,05 0,12 -0,05 0,05 0,18 0,05 0,02 0,50
Peningkatan indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,67 persen disebabkan meningkatnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,03 persen, makanan jadi sebesar 0,36 persen, perumahan sebesar 0,65 persen, sandang sebesar 1,56 persen, kesehatan sebesar 0,15 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,23 persen. Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
6
Pada bulan yang sama, peningkatan indeks harga biaya produksi sebesar 0,05 persen disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok bibit sebesar 0,12 persen, sewa lahan, pajak, dan lainnya sebesar 0,05 persen, transportasi sebesar 0,18 persen, penambahan barang modal sebesar 0,05 persen, dan upah buruh tani sebesar 0,02 persen.
6. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,96 relatif lebih tinggi dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 98,21. Kondisi ini merefleksikan bahwa tingkat pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan besaran nilai tukar. Peningkatan NTUP sebesar 1,07 persen terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada subsektor meliputi tanaman pangan sebesar 0,55 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,37 persen, peternakan sebesar 0,88 persen dan perikanan sebesar 0,16 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya Juni – Juli 2015 Kelompok pengeluaran
Juni
Juli
Perubahan (%)
(1)
(2) 93,86 114,71 99,51 112,50 111,12 115,84 98,51 103,85 103,35
(3) 94,38 114,34 101,87 113,49 111,30 116,56 97,22 104,96 104,52
(4) 0,55 -0,32 2,37 0,88 0,16 0,62 -1,31 1,07 1,13
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya NTUP NTUP Tanpa Perikanan
Berita Resmi Statistik No. 44/08/72/Th. XVIII, 03 Agustus 2015
7