No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Pada Desember 2016, NTP Provinsi (NTP Prov) umum tercatat sebesar 99,84 atau mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 98,58. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen lebih besar dari naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,17 persen. NTP masing-masing subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 92,23; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 99,59; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 101,55; Subsektor Peternakan (NTP-T) sebesar 92,90; Subsektor Perikanan (NTN-P) sebesar 108,55 dengan kelompok Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 110,72 dan kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 94,02.
Pada Desember 2016, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,20 persen yang disebabkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yaitu pada kelompok bahan makanan, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2016 sebesar 108,61 atau naik sebesar 1,42 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 107,08.
1.
Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung November 2016 – Desember 2016 (2012=100) Nov -16
Des -16
(1)
(2)
(3)
(4)
Gabungan/Prov Kep Bangka Beitung a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
98.58 118.81 120.52 123.05 110.95
99.84 120.53 120.73 123.30 110.98
1.27 1.45 0.17 0.20 0.02
Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
97.78 117.76 120.43 122.79 110.65
99.02 119.46 120.64 123.04 110.68
1.27 1.44 0.18 0.21 0.02
1. Tanaman Pangan a. Nilai tukar petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
92.40 111.81 106.08 123.94 121.01 122.46 112.63
92.23 111.77 106.08 123.83 121.19 122.68 112.59
-0.18 -0.03 0.00 -0.09 0.15 0.17 -0.04
2. Hortikultura a. Nilai tukar petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
99.69 119.27 124.20 112.32 142.16 119.64 121.67 110.69
99.59 119.36 124.68 111.87 141.28 119.85 121.95 110.58
-0.10 0.08 0.39 -0.40 -0.62 0.18 0.23 -0.10
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai tukar petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
99.42 120.07 120.07 120.77 122.77 110.29
101.55 122.90 122.90 121.02 123.04 110.40
2.14 2.35 2.35 0.20 0.22 0.09
92.73 109.88 124.57 113.90 101.50 111.88 118.50 125.71
92.90 110.14 124.31 113.48 103.00 111.59 118.55 125.91
0.19 0.24 -0.20 -0.38 1.47 -0.25 0.04 0.16
109.31
109.18
-0.12
4. Peternakan a. Nilai tukar petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
2
Persentase
Subsektor
Perubahan
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
Subsektor
Nov -16
Des -16
(1)
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
5. Perikanan a. Nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan(NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
107.09 130.10 121.48 125.82 114.19
108.55 132.02 121.62 126.02 114.21
1.36 1.47 0.11 0.16 0.02
5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai tukar nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
109.06 132.60 132.60 121.58 125.83 114.67
110.72 134.76 134.76 121.71 126.03 114.68
1.52 1.63 1.63 0.10 0.16 0.01
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
93.89 113.46 113.75 110.92 123.30 120.84 125.75 111.01
94.02 113.77 114.23 110.26 124.17 121.01 125.95 111.14
0.13 0.28 0.42 -0.59 0.70 0.14 0.16 0.11
BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 6 kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2016, NTP Prov naik 1,27 persen dibandingkan NTP November 2016, yaitu dari 98,58 menjadi 99,84. Kenaikan NTP pada Desember 2016 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian lebih kecil jika dibandingkan dengan naiknya indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Kenaikan NTP Desember 2016 disebabkan oleh naiknya NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,14 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,19 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,36 persen.
2.
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya. Pada Desember 2016 secara umum It mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen dibandingkan dengan It November 2016, yaitu dari 118,81 menjadi 120,53. Kenaikan It terjadi karena naiknya It pada hampir seluruh subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0.08 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,35 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,24 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,47 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
3
3.
Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2016 Ib dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen jika dibandingkan November 2016, yaitu dari 120,52 menjadi 120,73. Kenaikan Ib disebabkan naiknya Ib seluruh subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,15 persen, Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,18 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,20 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,04 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,11 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)
Pada bulan Desember 2016, NTPP mengalami penurunan indeks yaitu dari 92,40 menjadi 92,23. Penurunan indeks sebesar 0,18 persen menggambarkan turunnya It sebesar 0,03 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib yaitu sebesar 0,15 persen. Penurunan yang terjadi pada It karena turunnya indeks pada subkelompok palawija sebesar 0,09 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,15 persen disebabkan naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,17 persen dari 122,46 menjadi 122,68.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Pada bulan Desember 2016, NTPH mengalami penurunan indeks yaitu dari 99,69 menjadi 99,59. Penurunan NTPH sebesar 0,10 persen disebabkan naiknya It sebesar 0,08 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib sebesar 0,18 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,39 persen. Pemicu utama kenaikan indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks beberapa komoditi antara lain; kacang panjang, bayam, dan tomat. Sedangkan kenaikan yang terjadi pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok KRT sebesar 0,23 persen dari 121,67 menjadi 121,95.
c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan Desember 2016, NTPR mengalami kenaikan indeks dari 99,42 menjadi 101,55. Kenaikan NTPR sebesar 2,14 persen disebabkan naiknya It sebesar 2,35 persen lebih besar dibandingkan naiknya Ib sebesar 0,20 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,35 persen. Pemicu utama naiknya indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks komoditi karet, lada/merica, dan cengkeh. Sedangkan kenaikan pada Ib karena naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,22 persen dari 122,77 menjadi 123,04 dan kelompok BPPBM sebesar 0,09 persen dari 110,29 menjadi 110,40.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan Desember 2016, NTPT mengalami kenaikan indeks dari 92,73 menjadi 92,90. Kenaikan NTPT sebesar 0,19 persen menggambarkan naiknya NTPT yang disebabkan oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani lebih besar dibandingkan naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks subkelompok unggas sebesar 1,47 persen. Pemicu utama kenaikan indeks subkelompok ini adalah naiknya komoditas ayam buras dan ayam ras petelur. Sedangkan kenaikan indeks pada Ib karena naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,16 persen dari 125,71 menjadi 125,91 dan indeks BPPBM turun sebesar 0,12 persen dari 109,31 menjadi 109,18.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan Desember 2016, NTNP mengalami kenaikan indeks. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 1,36 persen lebih besar daripada naiknya Ib sebesar 0,11 persen. Kenaikan It pada bulan Desember 2016 disebabkan naiknya indeks pada subkelompok penangkapan ikan sebesar 1,63 persen dan subkelompok budidaya ikan sebesar 0,28 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib sebesar 0,11 persen dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,16 persen dari 125,82 menjadi 126,02 dan indeks BPPBM naik sebesar 0,02 persen dari 114,19 menjadi 114,21.
1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)
Pada bulan Desember 2016, NTN naik sebesar 1,52 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 1,63 persen lebih besar dari naiknya Ib sebesar 0,10 persen. Kenaikan It sebesar 1,63 persen disebabkan oleh naiknya harga disebagian besar ikan pada kelompok tangkap khususnya komoditi ikan gerot-gerot, ikan pari, dan ikan baronang. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,16 persen dari 125,83 menjadi 126,03 dan indeks BPPBM naik sebesar 0,01 persen dari 114,67 menjadi 114,68.
2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)
Pada bulan Desember 2016, NTPi naik sebesar 0,13 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 0,28 persen lebih besar daripada naiknya Ib sebesar 0,14 persen. Kenaikan It sebesar 0,28 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok budidaya khususnya komoditi ikan mas, ikan patin, dan ikan bandeng. Kenaikan yang terjadi pada Ib sebesar 0,14 persen dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,16 persen dari 125,75 menjadi 125,95 dan indeks BPPBM turun sebesar 0,11 persen dari 111,01 menjadi 111,14.
5.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)
Dari 5 Provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menyusun NTP Nasional pada Desember 2016, seluruh provinsi mengalami kenaikan NTP yaitu Provinsi Bengkulu (sebesar 1,37 persen), Provinsi Kep. Bangka Belitung (sebesar 1,27 persen), Provinsi Jambi (sebesar 1,26 persen), Provinsi Lampung (sebesar 1,22 persen), dan Provinsi Sumatera Selatan (sebesar 0,63 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
5
Tabel 2 Nilai Tukar Petani Antar Provinsi Sumbagsel November 2016 – Desember 2016 (2012=100)
6.
No
Provinsi
(1)
(2)
Bulan
Persentase
Nov -16
Des -16
Perubahan
(3)
(4)
(5)
1 2
Bengkulu Kepulauan Bangka Belitung
93.34 98.58
94.62 99.84
1.37 1.27
3
Jambi
99.84
101.09
1.26
4
Lampung
103.86
105.12
1.22
5
Sumatera Selatan
94.85
95.45
0.63
Inflasi Pedesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada Desember 2016, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,20 persen. Besarnya angka inflasi disebabkan oleh naiknya beberapa indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan sebesar 0,37 persen (pemicu utama teri, ikan tembang, bayam); subkelompok perumahan sebesar 0,16 persen (pemicu utama korek api/garetan, gelas minum biasa, dan kompor); subkelompok sandang sebesar 0,10 persen (pemicu utama kebaya brukat DN, kebaya tetoran, rok terusan); subkelompok kesehatan sebesar 0,26 persen (pemicu utama obat sakit perut, obat penurun panas, dan biaya dokter); subkelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,05 persen (pemicu utama seragam sekolah dan kaos olahraga); dan subkelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,09 persen (pemicu utama solar, sepeda motor, dan rantai motor) Tabel 3 Indeks Harga Konsumen dan Perubahannya November 2016 – Desember 2016 (2012=100) Kelompok
Persentase
Nov -16
Des -16
Perubahan
(2)
(3)
(4)
123.05
123.30
0.20
- Bahan Makanan
126.42
126.89
0.37
- Makanan Jadi
123.01
123.01
-0.01
- Perumahan
118.75
118.93
0.16
- Sandang
120.26
120.38
0.10
- Kesehatan
117.86
118.16
0.26
- Pendidikan,Rekreasi dan Olah Raga
114.63
114.68
0.05
- Transportasi dan Komunikasi
120.99
121.10
0.09
(1) Konsumsi Rumah Tangga
6
Bulan
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
7.
NTUP Subsektor
Pada bulan Desember 2016 terjadi kenaikan NTUP sebesar 1,42 persen. Hal ini karena naiknya It lebih besar dibandingkan naiknya Indeks BPBBM. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada seluruh Subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,01, Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,18 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,25 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,36 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,45 persen. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung November 2016 – Desember 2016 (2012=100) Subsektor (1)
Nov -16
Des -16
Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan
99.27
99.28
0.01
2. Hortikultura
107.75
107.95
0.18
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
108.87
111.32
2.25
4. Peternakan
100.52
100.88
0.36
5. Perikanan
113.93
115.59
1.45
a. Tangkap
115.64
117.51
1.62
b. Budidaya
102.20
102.37
0.16
NTUP gabungan
107.08
108.61
1.42
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017
7
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 http:// babel.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.04/01/19/Th.X, 03 Januari 2017