BPS PROVINSI LAMPUNG No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NTP Provinsi Lampung November 2015 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 107,20 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 101,82 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 96,70 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 113,36 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt), 103,71 untuk Subsektor Perikanan Tangkap, dan 95,69 untuk Subsektor Perikanan Budidaya. Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 104,04. Pada November 2015, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, kecuali pada komoditas ternak, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya. Adapun harga-harga yang mengalami kenaikan harga antara lain beberapa jenis sayuran seperti cabai rawit, kol/kubis, dan labu siam, dan beberapa tanaman buah-buahan pada subsektor tanaman hortikultura. Pada komoditas tanaman subsektor perkebunan rakyat seperti kelapa, cengkeh, lada, dan pinang juga mengalami kenaikan. Pada subsektor perternakan mengalami penurunan harga pada ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Pada subsektor perikanan budidaya dan perikanan tangkap juga mengalami penurunan harga pada beberapa jenis ikan. Pada November 2015 terjadi penurunan NTP gabungan sebesar 0,05. Sedangkan menurut subsektor, beberapa mengalami penurunan NTP, kecuali subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan. Secara rinci, subsektor pertanian tanaman pangan mengalami kenaikan NTP sebesar 0,33 persen, subsektor tanaman hortikultura naik 0,36 persen, subsektor peternakan turun 0,83 persen, subsektor perikanan tangkap turun 1,13 persen, dan subsektor perikanan budidaya turun 0,20 persen, sementara subsektor perkebunan tidak mengalami perubahan. Dari 33 Provinsi, sebanyak 22 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 11 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Aceh dengan peningkatan 1,75 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yang turun sebesar 0,75 persen. November 2015 di daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Inflasi disebabkan oleh naiknya semua indeks harga pada kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sandang, perumahan, kesehatan, dan transportasi dan komunikasi, kecuali kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami penurunan indeks harga.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
1
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Lampung Per Subsektor Oktober 2015 s.d. November 2015 (2012=100) Bulan September 2015
Oktober 2015
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
129,10 120,82 106,85 113,68
130,08 121,35 107,20 114,36
0,77 0,44 0,33 0,60
121,20 119,46 101,46 109,89
122,23 120,04 101,82 110,66
0,84 0,48 0,36 0,70
117,13 121,12 96,71 104,45
117,73 121,75 96,70 104,85
0,51 0,52 0,00 0,38
131,49 115,03 114,31 119,78
130,84 115,42 113,36 118,93
(0,50) 0,34 (0,83) (0,71)
126,89 120,97 104,90
125,83 121,33 103,71
(0,83) 0,30 (1,13)
108,80
107,82
(0,90)
a. Indeks yang Diterima (It)
113,51
113,74
0,21
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
118,39
118,87
0,41
95,8
95,69
(0,20)
101,39
101,28
(0,11)
a. Indeks yang Diterima (It)
124,29
124,78
0,40
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
119,41
119,94
0,45
c. Nilai Tukar Petani (NTPp)
104,09
104,04
(0,05)
d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPp)
111,20
111,46
0,23
Subsektor (1) 1. Tanaman Padi & Palawija a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pt) 5. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pi) 6. Perikanan Budidaya
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pi) Gabungan
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 12 (dua belas) kabupaten di Provinsi Lampung, pada November 2015 NTP Provinsi Lampung mengalami penurunan sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan Oktober 2015 yang sebesar 104,21. Sementara itu, NTP nasional naik sebesar 0,13 persen, dari sebesar 102,33 pada Oktober 2015 menjadi 102,46 pada November 2015. 1. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) Pada November 2015 NTP-P Provinsi Lampung mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen karena indeks yang diterima mengalami kenaikan sebesar 0,77 persen akibat naiknya harga komoditas padi dan palawija seperti kacang hijau, walaupun Ib juga mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen. Naiknya Ib sebesar 0,44 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), masing-masing sebesar 0,50 persen dan 0,17 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) NTP-H pada bulan November 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen karena indeks yang diterima mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen. Kenaikan It yang sebesar 0,84 persen akibat adanya kenaikan harga beberapa komoditas sayuran seperti cabai rawit, beberapa jenis sayuran seperti kol/kubis dan labu siam dan beberapa komoditas buah-buahan seperti alpukat dan pisang. Sementara Ib juga mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Naiknya Ib sebesar 0,48 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) masing-masing sebesar 0,58 persen dan 0,14 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) NTP-Pr bulan November 2015 tidak mengalami perubahan karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,51 persen akibat naiknya harga beberapa komoditas perkebunan seperti kelapa, cengkeh, dan lada, setara dengan kenaikan indeks yang dibayar petani, akibat dari naiknya harga konsumsi rumah tangga dan BPPBM masing-masing sebesar 0,60 persen dan 0,13 persen. d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Pada November 2015 NTP subsektor Peternakan mengalami penurunan sebesar 0,83 persen yang disebabkan oleh turunnya It sebesar 0,50 persen yang disebabkan turunnya harga ternak besar, ternak kecil, dan unggas, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen akibat dari naiknya IKRT sebesar 0,48 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,21 persen. e. Subsektor Perikanan Tangkap Pada November 2015 NTP subsektor Perikanan Tangkap mengalami penurunan sebesar 1,13 persen yang disebabkan oleh turunnya It sebesar 0,83 persen yang disebabkan turunnya harga beberapa ikan tangkap, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen akibat dari naiknya IKRT dan BPPBM masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,06 persen. f.
Subsektor Perikanan Budidaya
Pada November 2015 NTP subsektor Perikanan Budidaya mengalami penurunan sebesar 0,20 persen yang disebabkan turunnya harga beberapa jenis ikan budidaya air tawar seperti ikan mas. Ib mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen akibat dari naiknya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,32 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
3
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Oktober 2015 s.d. November 2015 (2012=100) Kelompok dan Sub kelompok (1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan Tangkap a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 6. Perikanan Budidaya a. Indeks Diterima Petani - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Bulan Oktober 2015 November 2015 (2) (3)
Persentase Perubahan (4)
129,10 129,60 128,69 120,82 122,76 113,56
133,08 133,32 127,50 121,35 123,38 113,72
0,77 2,87 (0,93) 0,44 0,50 0,17
121,20 126,60 114,93 119,24 119,46 122,48 110,30
122,23 128,23 115,30 116,60 120,04 123,20 110,45
0,84 1,29 0,32 (2,21) 0,48 0,58 0,14
117,13 117,13 121,12 123,38 112,15
117,73 117,73 121,75 124,12 112,29
0,51 0,51 0,52 0,60 0,13
131,49 134,58 135,84 125,97 117,31 115,03 122,13 109,78
130,84 133,74 135,25 124,77 118,50 115,42 122,72 110,01
(0,50) (0,62) (0,44) (0,95) 1,01 0,34 0,48 0,21
126,89 141,71 126,41 120,97 124,22 116,63
125,83 142,34 125,30 121,33 124,80 116,70
(0,83) 0,44 (0,88) 0,30 0,47 0,06
113,51 122,94 100,00 121,17 118,39 123,07 111,95
113,74 123,35 100,00 121,51 118,87 123,64 112,30
0,21 0,33 0,00 0,27 0,41 0,47 0,32
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
4
2. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada November 2015, ada 22 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 11 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Aceh dengan peningkatan sebesar 1,75 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yang turun sebesar 0,75 persen. (Tabel 3). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi-Provinsi dan Persentase Perubahannya November 2015 (2012=100) IT
IB
NTP
NTUP
Provinsi
Indeks
% Perb
Indeks
% Perb
Rasio
% Perb
Rasio
% Perb
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kep. Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat
117,04 120,41 116,99 114,14 114,75 115,25 112,85 124,78 122,08 115,80 117,34 131,25 122,76 123,64 129,55 128,17 124,69 125,78 121,79 115,07 117,46 115,83 117,39 118,32 118,80 129,10 120,24 127,40 123,80 124,57 120,96 119,71
2,19 1,31 1,41 0,95 0,04 0,42 036 0,40 (0,88) 0,59 0,32 0,69 0,98 0,76 1,04 1,66 0,84 0,77 0,53 (0,52) (0,05) 0,43 (0,22) 0,56 1,15 0,94 0,30 0,63 0,52 1,61 1,04 (0,09)
118,93 120,97 119,30 120,53 120,60 119,67 120,77 119,94 117,45 116,98 119,78 122,43 120,27 120,02 121,57 119,19 118,28 118,18 117,68 119,72 119,70 116,48 119,75 122,06 119,25 121,31 119,47 122,38 116,28 121,73 117,57 119,79
0,43 0,52 0,72 0,33 0,39 0,36 0,63 0,45 (0,13) 0,17 0,19 0,31 0,41 0,57 0,28 0,29 0,36 0,34 0,43 0,14 0,38 0,47 (0,01) 0,04 0,18 0,38 0,28 0,63 0,37 0,38 0,24 0,01
98,41 99,54 98,06 94,70 95,15 96,30 93,44 104,04 103,94 98,99 97,97 107,20 102,07 103,01 106,56 107,53 105,41 106,43 103,49 96,12 98,13 99,44 98,02 96,93 99,62 106,42 100,64 104,10 106,47 102,34 102,89 99,93
1,75 0,78 0,69 0,62 (0,35) 0,06 (0,27) (0,05) (0,75) 0,43 0,13 0,38 0,56 0,19 0,76 1,37 0,48 0,44 0,10 (0,66) (0,43) (0,04) (0,22) 0,52 0,97 0,56 0,02 (0,01) 0,15 1,22 0,80 (0,10)
103,62 104,75 105,35 100,87 99,99 102,68 101,34 111,46 109,37 105,01 100,50 114,09 107,46 110,85 112,92 112,51 111,70 111,61 110,10 101,35 104,06 105,00 104,70 106,74 106,99 114,41 107,27 115,35 113,49 115,98 108,69 106,48
1,97 1,12 1,29 0,68 (0,21) 0,30 0,12 0,23 (0,83) 0,53 0,27 0,36 0,69 0,39 0,90 1,39 0,62 0,72 0,39 (0,71) (0,26) 0,36 (0,50) 0,39 1,04 0,64 0,09 0,35 0,39 1,47 0,94 (0,25)
Papua
113,74
0,56
117,50
0,64
96,80
(0,08)
107,06
0,34
123,91
0,85
120,36
0,37
102,95
0,48
109,38
0,63
Nasional
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
5
Di wilayah Sumatera hampir semua provinsi mengalami kenaikan NTP kecuali Provinsi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Aceh yang mengalami kenaikan 1,75 persen, sedangkan penurunan NTP terendah terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,75 persen. NTP Provinsi Lampung pada bulan November 2015 sebesar 104,04 persen merupakan NTP tertinggi pertama di Sumatera. Sedangkan NTP terendah terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 93,44 persen. Penurunan NTP Provinsi Lampung yang sebesar 0,05 persen menempati peringkat ke-7 di wilayah Sumatera dan peringkat ke-25 secara nasional. (Tabel 4). Tabel 4. Perbandingan NTP dan Perubahan NTP November 2015 Menurut Provinsi se-Sumatera (2012=100) Provinsi
NTP
Ranking
Perubahan NTP (%)
Ranking
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
98,41 99,54 98,06 94,70 95,15 96,30 93,44 104,04 103,94 98,99
5 3 6 9 8 7 10 1 2 4
1,75 0,78 0,69 0,62 (0,35) 0,06 (0,27) (0,05) (0,75) 0,43
1 2 3 4 9 6 8 7 10 5
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kep. Riau
3. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Pada November 2015 di daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,54 persen yang disebabkan adanya kenaikan harga pada berbagai kelompok pengeluaran kecuali pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Secara rinci sebagai berikut : kelompok bahan makanan (0,87 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,77 persen), kelompok perumahan (0,09 persen), sandang (0,28 persen), kelompok kesehatan (0,00 persen), kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga (-0,01 persen), dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar (0,03 persen). Keterbandingan inflasi perdesaan di seluruh Indonesia pada bulan November 2015, inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 0,89 persen dan terrendah di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,16 persen. Provinsi Lampung dengan inflasi perdesaan sebesar 0,54 persen menempati peringkat ke-8 secara nasional. (Tabel 5).
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
6
Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan menurut Provinsi November 2015 (2012=100) Pendidikan,
Transportasi
Rekreasi
Dan
Provinsi
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
& Olahraga
Komunikasi
Inflasi Perdesaan
Ranking Inflasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Aceh
0,84
0,44
0,27
0,03
0,26
0,04
0,09
0,51
9
Sumatera Utara
1,04
0,54
0,38
0,37
0,18
(0,02)
(0,17)
0,61
7
Sumatera Barat
1,90
0,22
(0,03)
0,03
0,22
(0,04)
0,11
0,89
1
Riau
0,43
0,72
0,02
(0,14)
0,07
0,17
0,03
0,34
21
Jambi
0,56
0,58
0,43
0,17
0,23
(0,04)
0,01
0,42
16
Sumatera Selatan
0,92
0,05
(0,10)
0,04
0,03
0,38
0,06
0,46
12
Bengkulu
1,29
0,46
0,21
0,25
0,52
0,04
0,23
0,71
4
Lampung
0,87
0,77
0,09
0,28
0,00
(0,01)
0,03
0,54
8
Bangka Belitung
(0,84)
0,40
0,36
0,01
0,25
0,01
0,30
(0,16)
33
Kep. Riau
0,02
0,78
0,40
0,23
0,51
(0,10)
(0,03)
0,22
27
DKI Jakarta
0,66
0,00
0,00
(0,61)
0,00
0,00
0,48
0,27
26
Jawa Barat
0,27
0,29
0,72
0,19
0,19
0,00
0,19
0,30
24
Jawa Tengah
0,75
0,42
0,31
0,20
0,11
0,15
0,13
0,47
11
DI Yogyakarta
1,15
0,81
0,28
0,20
0,40
0,06
0,05
0,65
5
Jawa Timur
0,36
0,61
0,23
0,08
0,39
0,44
0,15
0,36
20
Banten
0,16
0,39
0,70
(0,30)
0,14
0,22
0,68
0,30
22
Bali
0,71
0,26
0,08
0,40
0,27
0,72
0,04
0,41
18
Nusa Tenggara Barat
0,59
0,55
0,26
(0,06)
0,08
0,43
0,16
0,44
14
Nusa Tenggara Timur
0,74
0,49
0,04
0,45
0,21
0,00
0,22
0,50
10
Kalimantan Barat
(0,18)
0,72
0,22
0,65
0,16
0,01
0,05
0,13
29
Kalimantan Tengah
0,84
0,17
(0,05)
0,14
0,39
0,01
(0,05)
0,43
15
Kalimantan Selatan
1,21
0,14
(0,19)
0,48
0,21
0,54
0,33
0,61
6
Kalimantan Timur
(0,36)
0,34
0,12
0,24
0,36
(0,05)
0,04
(0,06)
32
Sulawesi Utara
(0,05)
(0,03)
0,21
0,11
0,11
0,12
(0,05)
0,01
30
Sulawesi Tengah
0,24
0,21
0,10
0,05
0,26
0,02
0,33
0,21
28
Sulawesi Selatan
0,65
0,42
0,20
0,46
0,15
0,01
0,00
0,41
19
Sulawesi Tenggara
0,32
0,45
0,52
0,00
0,16
0,00
0,04
0,30
23
Gorontalo
1,27
0,43
0,11
0,09
0,11
0,14
0,17
0,76
3
Sulawesi Barat
1,10
(0,50)
0,00
0,17
0,07
0,16
0,14
0,42
17
Maluku
0,74
0,23
0,24
0,05
0,24
0,03
0,10
0,44
13
Maluku Utara
0,05
0,73
0,70
0,08
0,20
0,00
0,08
0,28
25
Papua Barat
(0,58)
0,73
0,10
0,05
0,28
0,66
0,07
(0,04)
31
Papua
1,01
0,81
0,48
0,07
0,24
0,54
0,52
0,77
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
7
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329 Email:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Website: lampung.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/12/18/Th. IX, 1 Desember 2015
8