No.07/02/17/Th.IX, 2 Februari 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI BENGKULU
NTP Provinsi Bengkulu bulan Januari 2015 tercatat sebesar 94,51. Angka ini lebih tinggi dari NTP bulan Desember 2014 sebesar 94,47 atau naik sebesar 0,04 persen. Sementara nilai tukar usaha pertanian tercatat 101,74 atau turun sebesar 0,14 persen bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014 yang tercatat sebesar 101,88
Perubahan NTP untuk masing-masing sub sektor adalah sebagai berikut : subsektor tanaman pangan (NTPP) 95,33 (naik 2,02 persen) NTP subsektor hortikultura (NTPH) 103,88 (turun 0,53 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 87,62 (turun 0,89 persen), NTP subsektor peternakan (NTPT) 104,82 (naik 0,94 persen) dan NTP subsektor perikanan (NTN) 99,12 (turun 0,26 persen). NTP subsektor perikanan tangkap (NTNT) 96,06 (turun 0,43 persen) dan NTP subsektor perikanan budidaya (NTNB) 100,29 (turun 0,22 persen).
Penurunan nilai tukar usaha pertanian (NTUP), terjadi pada subsektor hortikultura, tanaman perkebunan, subsektor perikanan dan subsektor perikanan budidaya. Perubahan masing-masing subsektor adalah sebagai berikut: tanaman pangan (1,16 persen), hortikultura (-1,64 persen), tanaman perkebunan rakyat (-0,51 persen), peternakan (0,83 persen), perikanan (-0,04 persen), perikanan budidaya (-0,70 persen) dan perikanan tangkap (1,46 persen).
Pada bulan Januari 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan sebesar 0,93 persen. Hal ini karena terjadi penurunan pada beberapa kelompok pengeluaran. Perubahan indeks pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut: bahan makanan (-0,74 persen), makanan jadi (0,75 persen), perumahan (0,70 persen), sandang (-0,16 persen), kesehatan (0,27 persen), pendidikan rekreasi & olah raga (0,42 persen) dan transportasi & komunikasi (6,55 persen).
Bulan Januari 2015 Nilai Tukar Petani Provinsi Bengkulu 94,51 Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Bengkulu NTP pada bulan Januari 2015 sebesar 94,51 artinya mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen dibanding bulan Desember yaitu sebesar 94,47. Hal ini disebabkan oleh karena penurunan indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,84 persen yaitu dari 112,27 pada Desember 2014, menjadi 111,32 pada Januari 2015. Sementara indeks harga yang dibayar petani berupa barang dan Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th. IX, 2 Februari 2015
1
jasa baik untuk dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian turun sebesar 0,88 persen, dikarenakan oleh penurunan indeks dari 118,84 pada Desember 2014 menjadi 117,79 pada Januari 2015. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) mengalami penurunan sebesar 0,14 persen yaitu dari 101,88 pada Desember 2014 menjadi 101,74 pada Januari 2015. Hal ini terjadi karena indek harga yang dikeluarkan petani untuk biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,71 persen sedangkan indeks harga yang diterima turun sebesar 0,84 persen. Bila NTP Januari 2015 dibandingkan dengan NTP Desember 2014, subsektor yang mengalami peningkatan indeks adalah subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan dan subsektor perikanan tangkap. Perubahan pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut: subsektor tanaman pangan 95,33 (naik 2,02 persen) NTP subsektor hortikultura 103,88 (turun 0,53 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat 87,62 (turun 0,89 persen), NTP subsektor peternakan 104,82 (naik 0,94 persen) dan NTP subsektor perikanan 99,12 (turun 0,26 persen), NTP subsektor perikanan tangkap (NTNT) 96,06 (turun 0,43 persen) dan NTP subsektor perikanan budidaya (NTNB) 100,29 (turun 0,22 persen) Untuk nilai tukar usaha pertanian (NTUP), penurunan terjadi pada subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, sub sektor perikanan, dan sub sektor perikanan budidaya. Perubahan masing-masing subsektor adalah sebagai berikut: tanaman pangan (naik 1,16 persen), hortikultura ( turun 1,64 persen), tanaman perkebunan rakyat (turun 0,51 persen), peternakan (naik 0,83 persen), perikanan (turun 0,04 persen), yaitu perikanan budidaya (tutun 0,70 persen) dan perikanan tangkap (naik 1,46 persen). Tabel 1. Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Bengkulu Per Subsektor Bulan Januari 2015 (2012=100) Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan c. Nilai Tukar Petani (NTPP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPP) 2. Hortikultura c. Nilai Tukar Petani (NTPH) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPH) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat c. Nilai Tukar Petani (NTPR) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPR) 4. Peternakan c. Nilai Tukar Petani (NTPT) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPT) 5. Perikanan c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUN) 5.1. Perikanan Tangkap c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUNT) 5.2. Perikanan Budidaya c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUNB) Pertanian c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
2
Bulan Desember 2014 Januari 2015 (2) (3)
Persentase Perubahan (4)
93,44 102,29
95,33 103,47
2,02 1,16
104,44 113,57
103,88 111,71
(0,53) (1,64)
88,40 95,29
87,62 94,80
(0,89) (0,51)
103,84 109,07
104,82 109,97
0,94 0,83
99,39 106,50
99,12 106,46
(0,26) (0,04)
96,47 97,27
96,06 98,69
(0,43) 1,46
100,51 110,37
100,29 109,60
(0,22) (0,70)
94,47 101,88
94,51 101,74
0,04 (0,14)
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th.IX, 2 Februari 2015
Gambar 1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bengkulu Januari 2014 – Januari 2015 (2012=100)
NTUP
NTP
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Pada bulan Januari 2015 indeks harga yang diterima petani (It) terjadi penurunan sebesar 0,84 persen dibandingkan dengan It Desember 2014, yaitu dari 112,27 menjadi 111,32. Perubahan pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut: tanaman pangan (1,12 persen), hortikultura (-1,80 persen), tanaman perkebunan rakyat (-1,62 persen), peternakan (-0,16 persen) dan perikanan (-0,38 persen), perikanan tangkap (-1,42 persen) dan perikanan budidaya (0,00 persen).
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januari 2015 indeks harga yang dibayar (Ib) petani dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,88 persen dibanding bulan Desember 2014, yaitu dari 118,84 menjadi 117,79. Perubahan Ib pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut ; tanaman pangan (-0,88 persen), hortikultura (-1,28 persen), perkebunan (-0,73 persen), peternakan (-1,09 persen), perikanan (-0,12 persen), perikanan tangkap (1,00 persen) dan perikanan budidaya (0,22 persen).
3. NTP/NTUP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Januari 2015 nilai tukar petani untuk subsektor tanaman pangan (NTPP) naik sebesar 2,02 persen sedangkan nilai tukar usaha pertanian tanaman pangan (NTUPP) mengalami peningkatan sebesar 1,16 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 2,24 persen, sementara indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,12 persen, dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,03 persen. Naiknya It terjadi karena naiknya indeks harga yang diterima petani padi sebesar 1,87 persen sedangkan It palawija turun sebesar 1,46 persen. Turunnya indeks yang dibayar (Ib) disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,03 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) juga turun sebesar 0,03 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th. IX, 2 Februari 2015
3
Tabel 2. Indeks yang diterima dan dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Bulan Januari 2015 (2012=100) Kelompok dan Sub kelompok (1)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Diterima Petani - Budidaya Air Tawar b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM Pertanian a. Indeks Diterima Petani b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
4
Bulan Desember 2014 Januari 2015 (2)
Persentase Perubahan
(3)
(4)
112,63 109,80 123,65 120,54 122,62 110,11
113,89 111,85 121,84 119,47 121,35 110,07
1,12 1,87 (1,46) (0,88) (1,03) (0,03)
125,21 126,45 113,45 124,77 124,77 119,89 110,25
122,96 124,14 111,79 122,06 122,06 118,36 110,07
(1,80) (1,82) (1,46) (2,17) (1,28) (1,49) (0,16)
105,55 105,55 119,39 120,93 110,77
103,84 103,84 118,52 120,12 109,54
(1,62) (1,62) (0,73) (0,67) (1,11)
118,56 116,32 118,40 120,37 126,89 114,17 120,73 108,70
118,37 115,90 118,21 120,84 126,68 112,93 119,27 107,64
(0,16) (0,37) (0,16) 0,39 (0,17) (1,09) (1,21) (0,98)
115,80 114,57 116,27 116,52 119,50 108,73
115,36 112,94 116,27 116,38 119,59 108,36
(0,38) (1,42) 0,00 (0,12) 0,07 (0,34)
114,57 99,54 115,22 118,76 119,35 117,78
112,94 100,45 113,48 117,57 119,47 114,44
(1,42) 0,91 (1,51) (1,00) 0,10 (2,83)
116,27 116,27 115,68 119,55 105,34 94,47 112,27 118,84 121,35 110,19
116,27 116,27 115,94 119,63 106,09 94,51 111,32 117,79 120,22 109,41
0,00 0,00 0,22 0,06 0,71 0,04 (0,84) (0,88) (0,93) -0,71
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th.IX, 2 Februari 2015
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar petani subsektor hortikultura turun sebesar 0,53 persen sedangkan nilai tukar usaha pertanian subsektor hortikultura dilaporkan juga turun sebesar 1,64 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,80 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani hanya turun sebesar 1,28 persen, sementara indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,16 persen. Turunnya It terjadi karena sub kelompok sayur-sayuran mengalami penurunan indeks sebesar 1,82 persen sedangkan sub kelompok buah-buahan turun sebesar 1,46 persen dan sub kelompok tanaman obat juga turun sebesar 2,17 persen
c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat dilaporkan turun sebesar 0,89 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,62 persen sementara indeks harga yang dibayar petani hanya turun sebesar 0,73 persen. Nilai tukar usaha pertanian juga turun sebesar 0,51 persen dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 1,11 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar petani sub sektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,94 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima turun sebesar 0,16 persen, sementara indeks yang dibayar juga turun hingga sebesar 1,09 persen. Sedangkan nilai tukar usaha peternakan juga naik sebesar 0,83 persen dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,98 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani (It) terjadi karena turunnya indeks pada sub kelompok ternak besar 0,37 persen, sub kelompok ternak kecil sebesar 0,16 persen dan sub kelompok hasil ternak juga turun sebesar 0,17 persen, sementara ternak unggas naik sebesar 0,39 persen. Turunnya indeks harga yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh turunnya konsumsi rumah tangga sebesar 1,21 persen dan BPPBM sebesar 0,98 persen. c. Subsektor Perikanan ( NTN) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar petani sub sektor perikanan turun sebesar 0,26 persen dan nilai tukar usaha perikanan juga turun sebesar 0,04 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima turun sebesar 0,38 persen, sementara indeks yang dibayar hanya turun sebesar 0,12 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal juga turun sebesar 0,34 persen. Turunnya It terjadi karena turunnya indeks harga yang diterima pada sub kelompok perikanan tangkap sebesar 1,42 persen sedangkan sub kelompok perikanan budidaya tidak mengalami perubahan (0,00 persen). Turunnya Ib dikarenakan oleh turunnya BPPBM sebesar 0,34 persen sedangkan indeks konsumsi rumah tangga naik hanya sebesar 0,07 persen. d. Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Tangkap ( NTNT) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar nelayan tangkap (NTNT) mengalami penurunan yaitu sebesar 0,43 persen dan nilai tukar usaha perikanan tangkap mengalami peningkatan 1,46 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan tangkap turun sebesar 1,42 persen, sementara indeks yang dibayar hanya turun sebesar 1,00 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami penurunan hingga sebesar 2,83 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th. IX, 2 Februari 2015
5
Turunnya It terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang diterima petani pada sub kelompok, yaitu sub kelompok penangkapan laut sebesar 1,51 persen sedangkan sub kelompok perairan umum juga naik sebesar 0,91 persen. Turunnya Ib dikarenakan turunnya BPPBM sebesar 2,83 persen dan indeks konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,10 persen. e. Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Budidaya ( NTNB) Pada bulan Januari 2015, nilai tukar nelayan budidaya (NTNB) turun sebesar 0,22 persen dan nilai tukar usaha nelayan budidaya (NTUB) juga turun sebesar 0,70 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan budidaya tidak mengalami perubahan, sementara indeks yang dibayar naik sebesar 0,22 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen. Naiknya Ib dikarenakan oleh naiknya indeks konsumsi rumahtangga sebesar 0,06 persen dan BPPBM naik sebesar 0,71 persen.
4. Indek Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT)/Indeks harga konsumen perdesaan mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Pada bulan Januari 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan sebesar 0,93 persen. Perubahan indeks kelompok barang dan jasa yang terjadi di perdesaan yaitu: bahan makanan -0,74 persen, makanan jadi 0,75 persen, perumahan 0,70 persen, sandang -0,16 persen, kesehatan 0,27 persen, pendidikan rekreasi & olah raga 0,42 persen dan transportasi & komunikasi -6,55 persen. Tabel 3 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Januari 2015 (2012=100)
6
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Konsumsi Rumah Tangga (Inflasi)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
-0,16
0,27
0,42
-6,55
-0,93
Provinsi
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
(1)
(2)
(3)
(4)
Bengkulu
-0,74
0,75
0,70
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.07/02/17/Th.IX, 2 Februari 2015