PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN DESEMBER 2016
No. 2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2016 SEBESAR 100,87 ATAU NAIK 0,25 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Desember 2016 mengalami kenaikan 0,25 persen, yaitu dari posisi 100,62 pada bulan November menjadi 100,87. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan
indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,07 persen, dari posisi 126,20 pada bulan November menjadi 126,11 pada bulan Desember 2016. Sedangkan Ib juga mengalami penurunan 0,32 persen, dari posisi 125,42 menjadi 125,02.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, hanya satu sub sektor mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor hortikultura sebesar 0,18 persen. Dan empat sub sektor yang mengalami kenaikan adalah sub sektor tanaman pangan yaitu naik sebesar 0,60 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,17 persen, sub sektor peternakan naik 0,32 persen, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,16 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh naiknya It pada empat sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 0,04 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,12 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,12, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,06 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor hortikultura turun sebesar 0,75 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Desember mengalami penurunan 0,32 persen. Penurunan indeks bayar dipengaruhi oleh turunnya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
sebesar 0,15 persen dan turunnya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,98 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,15 persen. Deflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok makanan jadi naik sebesar 0,11 persen,, kelompok kesehatan naik 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,07 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,41 persen dan turunnya indeks harga kelompok bahan makanan turun sebesar 0,51 persen, kelompok perumahan turun sebesar 0,08 persen,
serta kelompok sandang turun sebesar 0,44 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat
diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Mulai Tahun 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk
menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan sub sektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.
Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada sub sektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok
Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan Desember 2016, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,25 persen dibanding NTP November yaitu dari 100,62 menjadi 100,87. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih besar dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.2
Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2015-2016 (2012 = 100) Bulan
NTP 2015
NTP 2016
(1)
(2)
(3)
Januari
101,53
101,28
Pebruari
101,42
100,54
Maret
99,96
100,57
April
98,78
101,12
Mei
99,66
100,07
Juni
100,52
100,20
Juli
100,61
100,59
Agustus
100,83
100,88
September
102,56
101,22
November
102,58
101,44
Desember
102,06
100,62
Desember
100,17
100,87
Rata-rata
100,89
100,78
Kenaikan NTP pada bulan Desember 2016 disebabkan oleh kenaikan empat sub sektor yaitu pada sub sektor tanaman pangan naik sebesar 0,60 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,17 persen, sub sektor peternakan naik 0,32 persen, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,16 persen. Sedangkan sub sektor hortikultura turun sebesar 0,18 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per sub sektor Kabupaten Semarang Serta Perubahannya November - Desember 2016 (2012 = 100) Bulan
November 2016
Desember 2016
Prosentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Nilai Tukar Petani (NTP)
100,62
100,87
0,25
Tanaman Pangan (NTPP)
95,77
96,35
0,60
Hortikultura (NTPH)
104,33
104,14
-0,18
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
104,78
104,96
0,17
Peternakan (NTPT)
100,81
101,14
0,32
Perikanan (NTNP)
98,23
99,37
1,16
a. Perikanan Tangkap (NTN)
90,86
92,25
1,53
b. Perikanan Budidaya (NTPi)
105,77
106,65
0,83
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.3
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada
Grafik 1. Perubahan Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per sub sektor November – Desember 2016 (2012 = 100) 134,74 133,73
135,00
133,84 134,00
Desember 2016, secara umum It mengalami penurunan
indeks
sebesar
0,07
persen
130,00
dibandingkan dengan It November, yaitu dari 126,20 menjadi 126,11. Kenaikan It terjadi pada empat sub
125,00
121,25 122,04122,09
123,92 122,62
120,73
sektor yaitu, sub sektor tanaman pangan naik 0,04 120,00
persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,12 persen, sub sektor peternakan naik sebesar
115,00
0,43 persen, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,06 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami
110,00 TP
penurunan indeks yaitu sub sektor hortikultura
HORTI
TPR
NOVEMBER'16
TRK
IKAN
DESEMBER'16
turun sebesar 0,75 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari
Grafik 2. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per sub sektor November 2015 – Desember 2016 (2012 = 100) 0,10 0,10
masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil
0,00 TP
HORTI
TPR
TRK
IKAN
-0,05
pertanian.
-0,10
-0,10
Pada Desember 2016, Ib tercatat turun sebesar 0,32 persen bila dibandingkan November, yaitu dari 125,42 menjadi 125,02. Penurunan Ib terjadi karena
-0,20
-0,30
Penurunan pada empat sub sektor penyusun NTP yaitu : sub sektor tanaman pangan turun sebesar 0,56 persen, sub sektor hortikultura turun 0,57
-0,40
-0,50
persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,05 persen, dan sub sektor perikanan turun
-0,60
-0,56
-0,57
0,10 persen. Sedangkan sub sektor peternakan naik sebesar 0,10 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.4
4. NTP sub sektor Tabel 3. NTP sub sektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan Perubahannya November – Desember 2016 (2012 = 100)
a. sub sektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Desember 2016 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 0,60
Rincian
persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena (1)
naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,04 persen lebih besar dibandingkan turunnya
indeks
sebesar
0,56
yang persen.
dibayar
petani
Turunnya
Ib
disebabkan oleh turunnya indeks Konsumsi
I. Indeks Diterima Petani
Dese Peru Novemb mber bahan er ’16 ’16 % (2)
(3)
(4)
122,04
122,09 0,04
1. Padi
99,67
99,67
2. Palawija
181,93
182,11 0,10
127,43
126,72 -0,56
1. Konsumsi Rumah Tangga
132,06
131,83 -0,18
2. BPPBM
114,34
112,27 -1,82
95,77
96,35
II. Indeks Dibayar Petani
0,00
Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,18 persen dan turunnya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 1,82 persen.
III. Nilai Tukar Petani (NTPP)
b. sub sektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Desember 2016 NTPH mengalami penurunan indeks sebesar 0,18 persen. karena
Penurunan indeks
yang
NTPH
Tabel 4. NTP sub sektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan Perubahannya November – Desember 2016 (2012 = 100)
disebabkan
diterima
petani
Rincian
mengalami penurunan sebesar 0,75 persen lebih kecil daripada indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan sebesar
0,60
(1)
Peru Novem Desem bahan ber ’16 ber ’16 % (2)
(3)
(4)
134,74
133,73
-0,75
1. Sayur-sayuran
130,22
130,59
0,29
2. Buah-buahan
141,56
138,85
-1,91
3. Tanaman Obat
114,73
114,10
-0,55
129,15
128,41
-0,57
1. Konsumsi Rumah Tangga 132,85
132,70
-0,11
2. BPPBM
120,38
118,23
-1,78
104,33
104,14
-0,18
I. Indeks Diterima Petani
0,57 persen. Turunnya Ib disebabkan oleh turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,11 persen dan turunnya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 1,78 persen.
II. Indeks Dibayar Petani
III. Nilai Tukar Petani (NTPH)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.5
c. sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Desember 2016 NTPR mengalami
Tabel 5. NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan Perubahannya November 2015 – Desember 2016 (2012 = 100)
kenaikan indeks sebesar 0,17 persen, hal ini
Rincian
disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,12 persen lebih besar dibandingkan indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan sebesar
0,05 persen. Penurunan pada Ib terjadi
(1)
Peru Novemb Desem bahan er ‘16 ber ‘16 % (2)
(3)
(4)
133,84
134,00
0,12
133,84
134,00
0,12
127,74
127,67
-0,05
1. Konsumsi Rumah Tangga
132,38
132,28
-0,07
2. BPPBM
118,92
118,93
0,00
104,78
104,96
0,17
I. Indeks Diterima Petani 1. TPR II. Indeks Dibayar Petani
karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang turun sebesar 0,07 persen serta Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang
naik
stabil
tidak
mengalami
III. Nilai Tukar Petani (NTPR)
perubahan.
d. sub sektor Peternakan (NTPT) NTP sub sektor Peternakan pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen.
Tabel 6. NTP sub sektor Peternakan Kabupaten Semarang dan Perubahannya November – Desember 2016 (2012 = 100)
Kenaikan ini terjadi karena perubahan It yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan
Rincian
Ib. Indeks harga yang diterima petani naik 0,43 persen sementara indeks harga yang dibayar
(1) I. Indeks Diterima Petani
Peru Novemb Desem bahan er ’16 ber ’16 % (2)
(3)
(4)
120,73
121,25
0,43
petani naik 0,10 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
1. Ternak Besar
115,98
115,98
0,00
turunnya indeks harga pada unggas 1,57
2. Ternak Kecil
130,87
132,49
1,23
3. Unggas
124,31
122,37
-1,57
4. Hasil Ternak
121,79
125,21
2,81
119,76
119,88
0,10
persen, ternak kecil naik 1,23 persen, dan hasil
ternak naik sebesar 2,81 persen. Sedangkan ternak
besar
stabil
tidak
mengalami
perubahan. Kenaikan Ib dipengaruhi turunnya
II. Indeks Dibayar Petani
indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,18 persen dan naiknya Indeks Penambahan
1. Konsumsi Rumah Tangga
133,11
132,88
-0,18
Barang Modal (BPPBM) naik 0,33 persen.
2. BPPBM
110,83
111,20
0,33
100,81
101,14
0,32
III. Nilai Tukar Petani (NTPT)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.6
e. sub sektor Perikanan (NTNP) Pada
bulan
Desember
2016,
NTPN
mengalami kenaikan indeks sebesar 1,16
Tabel 7. NTP sub sektor Perikanan Kabupaten Semarang dan Perubahannya November – Desember 2016 (2012 = 100)
persen. Kenaikan indeks NTNP ini disebabkan karena kenaikan indeks yang diterima petani
Rincian
sebesar 1,06 persen lebih besar dibandingkan
(1)
penurunan indeks yang dibayar petani sebesar
Peru Novem Desem bahan ber ‘16 ber ‘16 % (2)
(3)
(4)
I. Indeks Diterima Petani
122,62 123,92
1,06
1. Perikanan Tangkap
114,67 116,26
1,38
perubahan indeks harga pada kelompok
2. Perikanan Budidaya
130,56 131,58
0,78
perikanan tangkap yang naik 1,38 persen dan
II. Indeks Dibayar Petani
124,83 124,70
-0,10
1. Konsumsi Rumah Tangga
130,53 130,06
-0,36
2. BPPBM
117,37 117,71
0,28
98,23
1,16
0,10 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
kelompok perikanan budidaya naik sebesar 0,78 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,36 persen
III. Nilai Tukar Petani (NTNP)
99,37
serta naiknya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,28 persen.
5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan
Indeks
Konsumsi
Rumah
Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/
Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan Perubahannya (%) November – Desember 2016 (2012 = 100)
deflasi di wilayah perdesaan. Pada Desember
Rincian
2016, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) (1)
Peru November Desem bahan ’16 ber ‘16 % (2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah Tangga
132,64
132,44
-0,15
a. Bahan Makanan
139,08
138,38
-0,51
dipicu naiknya indeks harga kelompok makanan
b. Makanan Jadi
135,95
136,10
0,11
jadi sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan
c. Perumahan
129,61
129,51
-0,08
d. Sandang
124,35
123,80
-0,44
e. Kesehatan
119,21
119,54
0,27
f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga
116,70
116,79
0,07
g. Transportasi & Komunikasi
125,73
126,25
0,41
atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten
Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,15 persen. Deflasi
naik
0,27
persen,
kelompok
pendidikan,
rekreasi, dan olahraga naik 0,07 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,41 persen
dan
juga
turunnya
indeks
harga
kelompok bahan makanan turun sebesar 0,51 persen, kelompok perumahan turun sebesar 0,08 persen, kelompok sandang turun sebesar 0,44 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.2/1/3322/Th.III, 11 Januari 2017 | Hal.7