PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016
No. 18/09/3322/Th.II, 26 September 2016
NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2016 SEBESAR 100,88 ATAU NAIK 0,29 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Agustus 2016 mengalami kenaikan 0,29 persen, yaitu dari posisi 100,59 pada bulan Juli menjadi 100,88. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari pada perubahan indeks harga
yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 0,01 persen, dari posisi 125,47 pada bulan Juli menjadi 125,49 pada bulan Agustus 2016. Sementara Ib mengalami penurunan 0,28 persen, dari posisi 124,74 menjadi 124,40.
Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 1,57 persen, sub sektor peternakan naik 0,06 persen serta subsektor perikanan naik sebesar 1,05 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub hortikultura turun sebesar 0,44 persen dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,58 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada dua sub sektor yaitu : sub sektor tanaman pangan naik 1,42 persen, dan sub sektor perikanan naik sebesar 1,27 persen. Sedangkan indeks yang mengalami penurunan adalah sub sektor hortikultura sebesar 0,84 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,61 persen, serta sub sektor peternakan turun sebesar 0,29 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Agustus mengalami penurunan 0,28 persen. Penurunan indeks bayar dipengaruhi oleh turunnya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
sebesar 0,36 persen serta naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,01 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,36 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan turun sebesar 1,07 persen, kelompok makanan jadi turun sebesar 1,34 persen, kelompok kesehatan turun 0,15 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi juga turun sebesar 0,20 persen. Inflasi yang terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok perumahan sebesar 2,56
persen, kelompok
sandang naik 0,03 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,61 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat
diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Mulai Tahun 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk
menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan sub sektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.
Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada sub sektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok
Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan Agustus 2016, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,29 persen dibanding NTP Juli yaitu dari 100,59 menjadi 100,88. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih besar dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.2
Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2015-2016 (2012 = 100) Bulan
NTP 2015
NTP 2016
(1)
(2)
(3)
Januari
101,53
101,28
Pebruari
101,42
100,54
Maret
99,96
100,57
April
98,78
101,12
Mei
99,66
100,07
Juni
100,52
100,20
Juli
100,61
100,59
Agustus
100,83
100,88
September
102,56
Oktober
102,58
November
102,06
Desember
100,17
Rata-rata
100,89
Kenaikan NTP pada bulan Agustus 2016 disebabkan oleh naiknya tiga sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 1,57 persen, sub sektor peternakan naik 0,06 persen serta sub sektor perikanan naik sebesar 1,05 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor hortikultura turun sebesar 0,44 persen dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,58 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per sub sektor Kabupaten Semarang Serta Perubahannya Juli - Agustus 2016 (2012 = 100) Bulan
Juli 2016
Agustus 2016
Prosentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Nilai Tukar Petani (NTP)
100,59
100,88
0,29
Tanaman Pangan (NTPP)
94,86
96,34
1,57
Hortikultura (NTPH)
105,12
104,66
-0,44
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
101,70
101,11
-0,58
Peternakan (NTPT)
101,47
101,53
0,06
Perikanan (NTNP)
97,89
98,91
1,05
a. Perikanan Tangkap (NTN)
89,45
92,32
3,21
b. Perikanan Budidaya (NTPi)
106,51
105,67
-0,78
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.3
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada
Grafik 1. Perubahan Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per sub sektor Juli – Agustus 2016 (2012 = 100) 134,29 133,15
135,00
Agustus 2016, secara umum It mengalami kenaikan indeks sebesar 0,01 persen dibandingkan dengan It
130,96 130,16 130,00
Juli, yaitu dari 125,47 menjadi 125,49. Kenaikan It terjadi pada dua sub sektor, yaitu : sub sektor
121,32
125,00
121,67
121,49 119,79
tanaman pangan naik 1,42 persen dan sub sektor 120,00
120,89 119,38
perikanan sebesar 1,27 persen. Tiga sub sektor lain yaitu sub sektor hortikultura mengalami penurunan
115,00
yaitu sebesar 0,84 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang juga turun sebesar 0,61
110,00 TP
persen serta sub sektor peternakan turun sebesar
HORTI JULI'16
TPR
TRK
IKAN
AGUSTUS'162
0,29 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
Grafik 2. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per sub sektor Juli 2015 – Agustus 2016 (2012 = 100)
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang
0,30 0,22 0,20
dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
0,10
Pada Agustus 2016, Ib tercatat turun sebesar 0,28
0,00
persen bila dibandingkan Juli, yaitu dari 124,74
TP
HORTI
TPR
TRK
IKAN
-0,03
-0,10
menjadi 124,40. Penurunan Ib terjadi pada empat sub sektor penyusun NTP yaitu : sub sektor tanaman pangan turun 0,15 persen, sub sektor hortikultura turun
-0,20
-0,15
-0,30
sebesar 0,41 persen, sub sektor tanaman -0,40
perkebunan rakyat turun 0,03 persen, serta sub sektor peternakan turun 0,35 persen. Satu sub
-0,35 -0,41
-0,50
sektor lain yaitu perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.4
4. NTP sub sektor Tabel 3. NTP sub sektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
a. sub sektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada
bulan
Agustus
2016
NTPP
mengalami kenaikan indeks sebesar 1,57
Rincian
Juli ’16
(1)
(2)
persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,42 persen lebih besar dibandingkan turunnya sebesar
indeks 0,15
yang
dibayar
persen.
petani
Penurunan
Ib
disebabkan oleh turunnya indeks Konsumsi
I. Indeks Diterima Petani
Peru Agust bahan us ’16 % (3)
(4)
119,79 121,49 1,42
1. Padi
98,60
2. Palawija
176,52 180,85 2,45
II. Indeks Dibayar Petani
99,31
0,72
126,29 126,10 -0,15
Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,35 persen dan naiknya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,53 persen.
1. Konsumsi Rumah Tangga
130,82 130,36 -0,35
2. BPPBM
113,47 114,07 0,53
III. Nilai Tukar Petani (NTPP)
b. sub sektor Hortikultura (NTPH) Pada
bulan
Agustus
2016
NTPH
mengalami penurunan indeks sebesar 0,44 persen. karena
Penurunan indeks
yang
NTPH
94,86
petani
Rincian
Juli ’16
(1)
(2)
mengalami penurunan sebesar 0,84 persen, lebih kecil dibandingkan turunnya indeks
1,57
Tabel 4. NTP sub sektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan Perubahannya Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
disebabkan
diterima
96,34
I. Indeks Diterima Petani
Peru Agustus bahan ’16 % (3)
(4)
134,29 133,15
-0,84
1. Sayur-sayuran
120,51 119,23
-1,06
2. Buah-buahan
151,98 150,61
-0,90
3. Tanaman Obat
119,95 124,97
4,19
127,75 127,23
-0,41
1. Konsumsi Rumah Tangga 130,66 129,95
-0,54
2. BPPBM
120,86 120,77
-0,07
105,12 104,66
-0,44
yang dibayar petani sebesar 0,41 persen. Turunnya Ib disebabkan oleh turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,54 persen dan turunnya Indeks Penambahan
Barang
sebesar 0,07 persen.
Modal
(BPPBM)
II. Indeks Dibayar Petani
III. Nilai Tukar Petani (NTPH)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.5
c. sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Agustus 2016 NTPR mengalami
Tabel 5. NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan Perubahannya Juli 2015 – Agustus 2016 (2012 = 100)
penurunan indeks sebesar 0,58 persen, hal ini disebabkan oleh turunnya indeks yang
Rincian
Juli ’16
(1)
(2)
diterima petani sebesar 0,61 persen. Lebih kecil dibandingkan indeks yang dibayar petani yang juga mengalami penurunan
sebesar 0,03 persen. Penurunan pada Ib
I. Indeks Diterima Petani
Peru Agustu bahan s ’16 % (3)
(4)
130,96 130,16
-0,61
130,96 130,16
-0,61
128,77 128,73
-0,03
1. Konsumsi Rumah Tangga
133,94 133,88
-0,04
2. BPPBM
118,97 118,97
0,00
101,70 101,11
-0,58
1. TPR II. Indeks Dibayar Petani
terjadi karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang turun sebesar 0,04 persen serta Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang stabil tidak mengalami
III. Nilai Tukar Petani (NTPR)
perubahan indeks.
d. sub sektor Peternakan (NTPT) NTP sub sektor Peternakan pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen.
Tabel 6. NTP sub sektor Peternakan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
Kenaikan ini terjadi karena perubahan It yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan
Rincian
Juli ’15
(1)
(2)
Ib. Indeks harga yang diterima petani turun 0,29 persen sementara indeks harga yang
I. Indeks Diterima Petani
Peru Agustu bahan s ’15 % (3)
(4)
121,67 121,32
-0,29
dibayar petani turun yaitu 0,35 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
1. Ternak Besar
116,72 115,81
-0,87
naiknya indeks harga pada unggas sebesar
2. Ternak Kecil
127,04 127,04
0,00
3. Unggas
130,00 130,50
0,38
4. Hasil Ternak
124,50 124,86
0,29
119,91 119,49
-0,35
0,38 persen, hasil ternak naik sebesar 0,29
persen. Sedangkan kelompok ternak besar turun sebesar 0,78 persen dan ternak kecil stabil tidak ada perubahan indeks. Penurunan
II. Indeks Dibayar Petani
Ib dipengaruhi turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,28 persen dan
1. Konsumsi Rumah Tangga
132,59 132,23
-0,28
Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM)
2. BPPBM
111,43 110.98
-0,41
101,47 101,53
0,06
turun sebesar 0,41 persen. III. Nilai Tukar Petani (NTPT)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.6
e. sub sektor Perikanan (NTNP) Pada
bulan
Agustus
2016,
NTPN
mengalami kenaikan indeks sebesar 1,05
Tabel 7. NTP sub sektor Perikanan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
persen. Kenaikan indeks NTNP ini disebabkan karena kenaikan indeks yang diterima petani
Rincian
Juli ’15
(1)
(2)
sebesar 1,27 persen lebih besar dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar
Peru Agustu bahan s ’15 % (3)
(4)
I. Indeks Diterima Petani
119,38 120,89
1,27
Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
1. Perikanan Tangkap
110,32 114,24
3,56
perubahan indeks harga pada kelompok
2. Perikanan Budidaya
128,44 127,55
-0,69
II. Indeks Dibayar Petani
121,96 122,22
0,22
1. Konsumsi Rumah Tangga
126,61 126,61
-0,02
2. BPPBM
115,88 116,52
0,56
97,89 98,91
1,05
0,22 persen.
perikanan tangkap yang naik 3,56 persen dan kelompok perikanan budidaya turun sebesar 0,69 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang turun sebesar 0,02 persen
III. Nilai Tukar Petani (NTNP)
serta naiknya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,56 persen.
5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan
Indeks
Konsumsi
Rumah
Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/
Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan Perubahannya (%) Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
deflasi di wilayah perdesaan. Pada Agustus
Peru Agustu bahan s ’15 %
Rincian
Juli’ 15
(1)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah Tangga
131,50
131,03
-0,36
a. Bahan Makanan
138,83
137,35
-1,07
b. Makanan Jadi
134,21
132,41
-1,34
makanan jadi turun sebesar 1,34 persen,
c. Perumahan
125,76
128,98
2,56
kelompok kesehatan turun sebesar 0,15 persen,
d. Sandang
123,40
123,43
0,03
e. Kesehatan
118,83
118,66
-0,15
Inflasi yang disebabkan naiknya indeks harga
f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga
114,26
116,11
1,61
terjadi pada kelompok perumahan yang naik
g. Transportasi & Komunikasi
125,72
125,47
-0,20
2016, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,36 persen. Deflasi dipicu turunnya indeks harga kelompok bahan makanan turun sebesar 1,07 persen, kelompok
serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar yang juga turun sebesar 0,20 persen.
sebesar 2,56 persen, kelompok sandang naik 0,03
persen
serta
kelompok
pendidikan,
rekreasi, dan olahraga naik sebesar 1,61 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.18/09/3322/Th.II, 26 September 2016 | Hal.7