PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015
No. 03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015
NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 101,53 ATAU NAIK 0,11 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Januari 2015 mengalami kenaikan 0,11 persen, yaitu dari posisi 101,41 pada bulan Desember menjadi 101,53. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dari pada perubahan
indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,44 persen, dari posisi 119,75 pada bulan Desember 2014 menjadi 119,23 pada bulan Januari 2015. Sementara Ib juga mengalami penurunan 0,55 persen, dari posisi 118,09 menjadi 117,44.
Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, 2 subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor hortikultura turun 0,28 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,18 persen. Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,12 persen, subsektor peternakan naik 0,55 persen, dan subsektor perikanan naik 0,67 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,44 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan It pada 4 subsektor yaitu : subsektor tanaman pangan sebesar 0,49 persen, hortikultura sebesar 0,88 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,10 persen serta peternakan sebesar 0,10 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan It hanya subsektor perikanan sebesar 1,69 persen
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Januari mengalami penurunan 0,55 persen. Penurunan indeks dipengaruhi oleh penurunan Indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,06 persen dan kenaikan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar
0,44 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 1,06 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga di 4 kelompok, meliputi : kelompok bahan makanan sebesar 2,26 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan 0,86 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,62 persen. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami kenaikan yaitu kelompok perumahan 0,56 persen, kelompok sandang 2,54 serta, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat
diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Mulai Januari 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk
menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.
Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok
Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan Januari 2015, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,11 persen dibanding NTP Desember 2014 yaitu dari 101,41 menjadi 101,53. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.2
Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2014-2015 (2012 = 100) Bulan
NTP 2014
NTP 2015
(1)
(2)
(3)
Januari
101,58
101,53
Pebruari
102,35
Maret
100,96
April
100,89
Mei
99,04
Juni
99,19
Juli
100,76
Agustus
100,35
September
101,89
Oktober
101,32
November
101,31
Desember
101,41
Rata-rata
100,92
Kenaikan NTP pada bulan Januari 2015 juga disebabkan oleh kenaikan 3 (tiga) subsektor NTP yaitu : NTP subsektor tanaman pangan naik 1,22 persen, NTP subsektor peternakan naik 0,55 persen, dan NTP subsektor perikanan naik 0,67 persen. Sedangkan NTP yang mengalami penurunan yaitu: NTP subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,18 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor Kabupaten Semarang Serta Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
Bulan
Desember 2014
Januari 2015
Prosentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Nilai Tukar Petani (NTP)
101,41
101,53
0,11
Tanaman Pangan (NTPP)
100,26
100,37
0,12
Hortikultura (NTPH)
104,16
103,87
-0,28
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
101,15
100,96
-0,18
Peternakan (NTPT)
100,16
100,70
0,55
Perikanan (NTNP)
95,40
96,04
0,67
a. Perikanan Tangkap (NTN)
93,39
94,29
0,96
b. Perikanan Budidaya (NTPi)
97,39
97,78
0,40
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.3
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada
130,00
Januari 2015, secara umum It mengalami penurunan
Desember 2014, yaitu: dari 119,75 menjadi 119,23.
125,00
120,00
118,50 117,93
indeks sebesar 0,44 persen dibandingkan dengan It
116,03 115,91
menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari
119,99 119,86
Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Grafik 1. Perubahan Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100) 125,47 124,36
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
subsektor tanaman pangan sebesar 0,49 persen, hortikultura
sebesar
0,88
persen,
tanaman
109,37 111,22
penurunan It terjadi pada 3 (tiga) subsektor, yaitu : 115,00
110,00
perkebunan rakyat sebesar 0,10 persen serta petrenakan sebesar 0,10 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan It hanya subsektor perikanan
105,00
100,00 TP
sebesar 1,69 persen
HORTI DES'14
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
TPR
TRK
IKAN
JAN'15
Grafik 2. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari
1,20
masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang
1,00
dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil
0,80
pertanian.
0,60
Pada Januari 2015, Ib tercatat turun sebesar 0,55 persen bila dibandingkan Desember 2014, yaitu dari
1,01
0,40 0,20
0,08
118,09 menjadi 117,44. Penurunan Ib terjadi pada 3 subsektor penyusun NTP yaitu: Ib subsektor tanaman pangan turun 0,61 persen; Ib subsektor hortikultura turun 0,61 persen; Ib subsektor
0,00 TP
HORTI
TPR
TRK
IKAN
-0,20 -0,40
peternakan turun 0,64 persen. Sedangkan kenaikan
-0,60
Ib terjadi pada sub tanaman perkebunan rakyat
-0,80
-0,61
-0,61
-0,64
sektor naik 0,08 persen dan Ib subsektor perikanan naik 1,01 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.4
4. NTP subsektor Tabel 3. NTP Subsektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada
bulan
Januari
2015
NTPP
mengalami kenaikan indeks sebesar 0,12
Rincian
persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena (1)
indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,49 persen, sedangkan
I. Indeks Diterima Petani
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
118,50 117,93
-0,49
indeks yang dibayar petani juga mengalami
1. Padi
113,05 112,58
-0,42
penurunan, yaitu sebesar 0,61 persen.
2. Palawija
133,10 132,24
-0,64
118,20 117,49
-0,61
1. Konsumsi Rumah Tangga 121,97 120,95
-0,84
2. BPPBM
107,56 107,71
0,14
100,26 100,37
0,12
Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya
II. Indeks Dibayar Petani
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,84 persen dan naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen.
III. Nilai Tukar Petani (NTPP)
b. Subsektor Hortikultura (NTPH)
Tabel 4. NTP Subsektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
Pada
bulan
Januari
2015
NTPH
mengalami penurunan indeks sebesar 0,28 persen. karena
Penurunan indeks
yang
NTPH
disebabkan
diterima
petani
Rincian
mengalami penurunan sebesar 0,88 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani juga mengalami penurunan sebesar 0,61 persen.
(1)
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
125,47
124,36
-0,88
1. Sayur-sayuran
138,28
135,85
-1,76
2. Buah-buahan
111,01
111,47
0,41
3. Tanaman Obat
109,10
108,51
-0,54
120,46
119,73
-0,61
1. Konsumsi Rumah Tangga 121,34
119,84
-1,23
2. BPPBM
118,40
119,49
0,92
104,16
103,87
-0,28
I. Indeks Diterima Petani
Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,23 persen dan naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,92 persen.
II. Indeks Dibayar Petani
III. Nilai Tukar Petani (NTPH)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.5
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Januari 2015 NTPR mengalami
Tabel 5. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
penurunan indeks sebesar 0,18 persen, hal
Rincian
ini disebabkan oleh penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,10 persen, lebih rendah dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani, yaitu sebesar 0,08 persen.
Kenaikan pada Ib terjadi karena turunnya
(1) I. Indeks Diterima Petani
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
119,99 119,86
-0,10
119,99 119,86
-0,10
118,63 118,72
0,08
1. Konsumsi Rumah Tangga
123,99 122,57
-1,14
2. BPPBM
108,47 111,42
2,73
101,15 100,96
-0,18
1. TPR II. Indeks Dibayar Petani
indeks sub kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,14 persen dan naiknya
indeks
Penambahan
Biaya
Barang
Produksi Modal
dan
(BPPBM)
III. Nilai Tukar Petani (NTPR)
sebesar 2,73 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan pada bulan Agustus 2014 dilaporkan mengalami kenaikan
Tabel 6. NTP Subsektor Peternakan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
sebesar 0,55 persen. Kenaikan ini terjadi karena perubahan Ib yang lebih rendah
Rincian
dibandingkan dengan perubahan It. Indeks (1)
harga yang diterima petani turun 0,10 persen sementara indeks harga yang dibayar petani juga turun sebesar 0,64 persen.
I. Indeks Diterima Petani
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
116,03 115,91
-0,10
1. Ternak Besar
114,32 113,99
-0,29
2. Ternak Kecil
110,91 110,91
0,00
3. Unggas
116,14 116,52
0,32
3. Hasil Ternak
127,99 127,99
0,00
115,84 115,10
-0,64
1. Konsumsi Rumah Tangga
122,50 121,13
-1,12
2. BPPBM
111,39 111,07
-0,29
100,16 100,70
0,55
Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok Unggaas sebesar 0,32 persen serta turunnya kelompok ternak besar sebesar 0,29 persen. Kelompok ternak kecil dan hasil ternak stabil tidak ada II. Indeks Dibayar Petani
perubahan. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena penurunan pada IKRT sebesar 1,12 persen yaitu dari 122,50 menjadi 121,13. Indeks BPPBM juga turun 0,29 persen
III. Nilai Tukar Petani (NTPT)
yaitu dari 111,38 menjadi 111,07.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.6
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Januari 2015, NTPN mengalami
kenaikan indeks sebesar 0,67 persen. Kenaikan
Tabel 7. NTP Subsektor Perikanan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
indeks NTNP ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 1,69 persen
Rincian
lebih tinggi dari pada indeks yang dibayar
(1)
petani naik sebesar 1,01 persen.
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
I. Indeks Diterima Petani
109,37 111,22
1,69
1. Perikanan Tangkap
112,02 108,85
-2,83
penangkapan ikan yang turun 2,83 persen dan
2. Perikanan Budidaya
106,71 113,59
6,44
kelompok budidaya ikan mengalami kenaikan
II. Indeks Dibayar Petani
114,64 115,80
1,01
1. Konsumsi Rumah Tangga
114,38 114,31
-0,06
2. BPPBM
114,97 117,75
2,41
95,40
0,67
Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok
sebesar 6,44 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya IKRT sebesar 0,06 persen dan naiknya BPPBM
III. Nilai Tukar Petani (NTNP)
sebesar 2,41 persen.
5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan
Indeks
Konsumsi
Rumah
Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/
96,04
Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan Perubahannya (%) Desember 2014 – Januari 2015 (2012 = 100)
deflasi di wilayah perdesaan. Pada Januari 2015, Rincian
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK
di daerah perdesaan di Provinsi Jawa Tengah
(1)
Peru Des ‘14 Jan ’15 bahan % (2)
(3)
(4)
mengalami penurunan atau terjadi deflasi
Konsumsi Rumah Tangga
121,98
120,69
-1,06
sebesar 1,06 persen. Deflasi dipicu oleh
a. Bahan Makanan
128,91
125,99
-2,26
b. Makanan Jadi
117,28
116,91
-0,32
c. Perumahan
117,31
117,97
0,56
kelompok sandang naik 2,54 persen, kelompok
d. Sandang
107,07
109,79
2,54
kesehatan
e. Kesehatan
110,91
109,96
-0,86
f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga
105,62
105,71
0,08
g. Transportasi & Komunikasi
130,94
128,81
-1,62
turunnya kelompok bahan makanan sebesar 2,26 persen, makanan jadi turun sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan naik 0,56 persen,
turun
0,86
persen,
kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,08 persen
dan
kelompok
transportasi
dan
komunikasi turun 1,62 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 | Hal.7