PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015
No. 23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015
NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2015 SEBESAR 102,06 ATAU TURUN 0,50 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan November 2015 mengalami penurunan 0,50 persen, yaitu dari posisi 102,58 pada bulan Oktober menjadi 102,06. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari pada perubahan indeks
harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 0,08 persen, dari posisi 124,06 pada bulan Oktober 2015 menjadi 124,17 pada bulan November 2015. Sementara Ib juga mengalami kenaikan 0,59 persen, dari posisi 120,95 menjadi 121,66.
Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor tanaman pangan turun 0,11 persen, subsektor hortikultura turun 1,58 persen serta subsektor peternakan turun 0,25 persen. Sedangkan subsektor perikanan dan tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini mengalami kenaikan indeks masingmasing sebesar 1,43 persen dan 0,35 persen.
Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada empat subsektor yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,45 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,92 persen, subsektor peternakan naik 0,52 persen serta perikanan naik 0,57 persen. Sedangkan subsektor hortikultura turun 1,12 persen.
Indeks harga yang dibayar petani pada bulan November mengalami kenaikan 0,59 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,39 persen serta naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga
(IKRT) sebesar 0,59 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,66 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,27 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,79 persen, kelompok sandang 1,51 persen, kelompok kesehatan 1,60 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,84 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 1,37 persen. Sedangkan kelompok perumahan pada bulan ini turun sebesar 0,11 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat
diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Mulai November 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk
menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.
Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok
Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan November 2015, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,02 persen dibanding NTP Oktober 2014 yaitu dari 102,56 menjadi 102,58. kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih besar dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.2
Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2014-2015 (2012 = 100) Bulan
NTP 2014
NTP 2015
(1)
(2)
(3)
Januari
101,58
101,53
Pebruari
102,35
101,42
Maret
100,96
99,96
April
100,89
98,78
Mei
99,04
99,66
Juni
99,19
100,52
Juli
100,76
100,61
Agustus
100,35
100,83
September
101,89
102,56
Oktober
101,32
102,58
November
101,31
102,06
Desember
101,41
Rata-rata
100,92
Penurunan NTP pada bulan November 2015 disebabkan oleh turunnya tiga subsektor NTP yaitu : subsektor tanaman pangan turun 0,11 persen, subsektor hortikultura turun 1,58 persen serta subsektor peternakan turun 0,25 persen. Sedangkan subsektor perikanan dan tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini mengalami kenaikan indeks masing-masing sebesar 1,43 persen dan 0,35 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor Kabupaten Semarang Serta Perubahannya Oktober - November 2015 (2012 = 100)
Bulan
Oktober 2015
November 2015
Prosentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Nilai Tukar Petani (NTP)
102,58
102,06
-0,50
Tanaman Pangan (NTPP)
101,32
101,21
-0,11
Hortikultura (NTPH)
105,02
103,36
-1,58
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
100,19
101,63
1,43
Peternakan (NTPT)
102,05
101,80
-0,25
Perikanan (NTNP)
99,14
99,49
0,35
a. Perikanan Tangkap (NTN)
94,56
93,77
-0,84
b. Perikanan Budidaya (NTPi)
104,11
105,34
1,18
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.3
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada
Grafik 1. Perubahan Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor Oktober – November 2015 (2012 = 100) 129,24
130,00
November 2015, secara umum It mengalami
127,00
127,79
128,00
kenaikan indeks sebesar 0,08 persen dibandingkan dengan It Oktober 2015, yaitu: dari 124,06 menjadi
126,00
124,17. kenaikan It terjadi pada empat subsektor,
124,00
yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,45 persen,
122,00
124,61 123,40 122,84 121,09
subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,92
121,19
120,47
120,51
TRK
IKAN
120,00
persen subsektor peternakan naik sebesar
0,52
persen serta perikanan naik 0,87 persen. Sedangkan
118,00
subsektor hortikultura bulan ini turun 1,12 persen,
116,00 TP
HORTI AGUSTUS'15
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
TPR
SEPTEMBER'15
Grafik 2. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor Oktober – November 2015 (2012 = 100)
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang
0,80 0,70
dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
0,60
Pada November 2015, Ib tercatat naik sebesar 0,59
0,50
persen bila dibandingkan Oktober 2015, yaitu dari
0,77
0,56 0,47
0,48
0,40
120,95 menjadi 121,66. Kenaikan Ib terjadi pada semua subsektor penyusun NTP yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,56 persen, subsektor
0,30
0,22
0,20
hortikultura naik sebesar 0,47 persen, sub sektor 0,10
tanaman perkebunan rakyat naik 0,48 persen, subsektor peternakan naik 0,77 persen dan
0,00 TP
HORTI
TPR
TRK
IKAN
subsektor perikanan naik sebesar 0,22 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.4
4. NTP subsektor Tabel 3. NTP Subsektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Oktober – November 2015 (2012 = 100)
a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan November 2015 NTPP mengalami penurunan indeks sebesar 0,11
Rincian
persen. Penurunan NTPP disebabkan karena (1)
naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,45 persen dan naiknya indeks yang
I. Indeks Diterima Petani
Peru Oktobe Novem bahan r ’15 ber ’15 % (2)
(3)
(4)
122,84
123,40
0,45
dibayar petani sebesar 0,56 persen. Naiknya
1. Padi
116,17
112,77
-2,93
Ib disebabkan oleh naiknya indeks Konsumsi
2. Palawija
140,70
151,85
7,93
121,24
121,92
0,56
1. Konsumsi Rumah Tangga 124,64
125,46
0,66
2. BPPBM
111,62
111,92
0,26
101,32
101,21
-0,11
Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,66 persen
II. Indeks Dibayar Petani
dan naiknya Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,26 persen.
III. Nilai Tukar Petani (NTPP)
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan November 2015 NTPH mengalami penurunan indeks sebesar 1,58 persen. karena
Penurunan indeks
yang
NTPH
Tabel 4. NTP Subsektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan Perubahannya Oktober – November 2015 (2012 = 100)
disebabkan
diterima
petani
Rincian
mengalami penurunan sebesar 1,12 persen, lebih rendah dibandingkan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,47 persen.
(1)
Peru Oktober Novem bahan ’15 ber ’15 % (2)
(3)
(4)
129,24
127,79
-1,12
1. Sayur-sayuran
116,14
112,49
-3,15
2. Buah-buahan
146,18
147,23
0,72
3. Tanaman Obat
113,75
114,92
1,03
123,05
123,63
0,47
1. Konsumsi Rumah Tangga 124,24
124,94
0,56
2. BPPBM
120,25
120,53
0,23
105,02
103,36
-1,58
I. Indeks Diterima Petani
Naiknya Ib disebabkan oleh naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,56
persen
Penambahan
dan Barang
sebesar 0,23 persen.
naiknya Modal
Indeks (BPPBM)
II. Indeks Dibayar Petani
III. Nilai Tukar Petani (NTPH)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.5
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada November 2015 NTPR mengalami
Tabel 5. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan Perubahannya Oktober – November 2015 (2012 = 100)
kenaikan indeks sebesar 1,43 persen, hal ini
Rincian
disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,92 persen. Lebih besar dibandingkan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar
0,48 persen. Kenaikan pada Ib terjadi karena
turunnya
Indeks
(1) I. Indeks Diterima Petani
dan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,25 persen.
(4) 1,92
124,61 127,00
1,92
124,37 124,97
0,48
1. Konsumsi Rumah Tangga
127,43 128,44
0,80
2. BPPBM
118,58 118,38
-0,17
100,19 101,63
1,43
1. TPR II. Indeks Dibayar Petani
Tabel 6. NTP Subsektor Peternakan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Oktober – November 2015 (2012 = 100)
Penurunan ini terjadi karena perubahan Ib besar
(3)
124,61 127,00
III. Nilai Tukar Petani (NTPR)
yang naik sebesar 0,80 persen.
lebih
(2)
Penambahan
Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,17 persen
yang
Peru Oktobe Novem bahan r ’15 ber ’15 %
dibandingkan
Rincian
dengan
perubahan It. Indeks harga yang diterima petani naik 0,52 persen sementara indeks
(1) I. Indeks Diterima Petani
Peru Oktobe Novem bahan r ’15 ber ’15 % (2)
(3)
(4)
120,47 121,09
0,52
harga yang dibayar petani naik lebih besar sebesar 0,77 persen.
1. Ternak Besar
117,38 118,06
0,58
Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
2. Ternak Kecil
132,81 131,73
-0,81
3. Unggas
118,00 116,84
-0,98
4. Hasil Ternak
119,00 123,18
3,52
118,04 118,95
0,77
naiknya indeks harga pada kelompok Ternak
besar sebesar 0,58 persen dan hasil ternak sebesar 3,52 persen. Sedangkan ternak kecil turun sebesar 0,81 persen dan unggas turun
II. Indeks Dibayar Petani
sebesar 0,98 persen. Kenaikan Ib dipengaruhi naiknya Indeks Penambahan Barang Modal
1. Konsumsi Rumah Tangga
126,23 127,14
0,72
(BPPBM) sebesar 0,80 persen dan naiknya
2. BPPBM
112,58 113,48
0,80
102,05 101,80
-0,25
indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,72 persen.
III. Nilai Tukar Petani (NTPT)
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.6
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada
bulan
November
2015,
NTPN
mengalami kenaikan indeks sebesar 0,35
Tabel 7. NTP Subsektor Perikanan Kabupaten Semarang dan Perubahannya Oktober – November 2015 (2012 = 100)
persen. Kenaikan indeks NTNP ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik
Rincian
sebesar 0,57 persen lebih besar dibandingkan
(1)
kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar
Peru Oktobe Novem bahan r ’15 ber ’15 % (2)
(3)
(4)
I. Indeks Diterima Petani
120,51 121,19
0,57
1. Perikanan Tangkap
116,08 115,52
-0,48
perubahan indeks harga pada kelompok
2. Perikanan Budidaya
124,95 126,87
1,54
perikanan budidaya yang naik 1,54 persen dan
II. Indeks Dibayar Petani
121,55 121,82
0,22
1. Konsumsi Rumah Tangga
120,35 120,81
0,38
2. BPPBM
123,13 123,13
0,00
99,14
0,35
0,22 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh
turunnya kelompok perikanan tangkap sebesar 0,48 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena kenaikan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,38 persen
III. Nilai Tukar Petani (NTNP)
99,49
serta Indeks Penambahan Barang Modal yang bulan ini stabil tidak ada perubahan.
5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan
Indeks
Konsumsi
Rumah
Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/
Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan Perubahannya (%) Oktober – November 2015 (2012 = 100)
deflasi di wilayah perdesaan. Pada November
Rincian
2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) (1)
Peru Oktober’ Novem bahan 15 ber ’15 % (2)
(3)
(4)
Konsumsi Rumah Tangga
125,16
125,99
0,66
a. Bahan Makanan
131,01
131,37
0,27
dipicu oleh naiknya indeks harga kelompok
b. Makanan Jadi
123,12
124,09
0,79
bahan makanan sebesar 0,27 persen, kelompok
c. Perumahan
120,35
120,21
-0,11
d. Sandang
121,64
123,48
1,51
e. Kesehatan
113,01
114,81
1,60
olahraga sebesar 1,84 persen serta kelompok
f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga
111,94
114,00
1,84
transportasi dan komunikasi naik 1,37 persen.
g. Transportasi & Komunikasi
127,64
129,38
1,37
atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten
Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,66 persen. Inflasi
makanan jadi sebesar 0,79 persen, kelompok sandang 1,51 persen, kelompok kesehatan 1,60 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan
Sedangkan kelompok perumahan pada bulan ini turun sebesar 0,11 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 | Hal.7