BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 04/01/33/Th.IV, 04 Januari 2010
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2009 ;
NTP Umum Provinsi Jawa Tengah Bulan November 2009 tercatat sebesar 99,81 atau naik 0,61 persen dibanding bulan Oktober 2009 yang besarnya 99,21.
;
Pada bulan November 2009, terjadi deflasi di daerah perdesaan Jawa Tengah sebesar 0,79 persen karena turunnya indeks harga kelompok Bahan Makanan (-1,66%); kelompok Makanan Jadi (-0,06%); Sandang (-0,44%); Kesehatan (-0,36%); serta Pendidikan, Rekreasi & Olah raga (-0,10%); walaupun indeks kelompok Transportasi & Komunikasi dan indeks kelompok Perumahan mengalami kenaikan masing-masing 0,84 persen dan 0,06 persen,
;
Bulan November 2009, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) turun 0,79 persen dan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) indeksnya naik sebesar 0,51 persen dibandingkan dengan bulan Oktober 2009.
;
Pada bulan November 2009, NTP Provinsi Jawa Tengah masing-masing sub sektor tercatat sebesar 93,25 untuk Sub sektor Padi & Palawija (NTPP), 99,36 untuk Sub sektor Hortikultura (NTPH), 122,12 untuk Sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR), 115,70 untuk Sub sektor Peternakan (NTPT) dan 107,87 untuk Sub sektor Perikanan (NTN).
Pada bulan November 2009 NTP Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen dibanding bulan Oktober 2009 yaitu dari 99,21 menjadi 99,81. Dengan angka indeks NTP tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan petani Jawa Tengah relatif lebih rendah apabila dibandingkan pada tahun dasar (2007=100). Dengan angka indeks itu pula berarti bahwa indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian relatif lebih tinggi dibandingkan indeks harga hasil produksi pertanian . Apabila NTP November 2009 dibandingkan dengan NTP Oktober 2009, hampir semua sub sektor NTP mengalami kenaikan indeks kecuali sub sektor Hortikultura dan sub sektor Perikanan. Tercatat NTP yang mengalami kenaikan adalah sub sektor Padi Palawija (0,98%); sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (0,17%), dan sub sektor Peternakan (1,54%)., sedangkan penurunan indeks terjadi pada sub sektor Hortikultura (-0,76%) dan sub sektor Perikanan (-0,05%). 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga berbagai komoditas pertanian yang dihasilkan petani di lima sub sektor pertanian. Pada bulan November 2009, indeks harga yang diterima petani (It) Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010
1
di Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 0,13 persen dibandingkan dengan It bulan Oktober 2009, yaitu dari 118,60 menjadi 118,75. Sub sektor pendukung It mengalami kenaikan indeks yaitu sub sektor Padi Palawija (0,52%) dan sub sektor Peternakan (1,02%), sementara It yang mengalami penurunan adalah sub sektor Hortikultura (-1,27%), sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (-0,35%) dan sub sektor Perikanan (-0,43%). 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Dengan memperhatikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Dari Ib sub kelompok IKRT diketahui pula besarnya inflasi/deflasi yang terjadi di daerah perdesaan dimana pada bulan November 2009 terjadi deflasi 0,79 persen. Bulan November 2009 di Provinsi Jawa Tengah indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami penurunan yaitu sebesar 0,47 persen bila dibandingkan bulan Oktober 2009, yaitu dari 119,54 menjadi 118,97. Penurunan Ib disebabkan karena turunnya indeks harga komoditas Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,79 persen dan naiknya Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal sebesar 0,51 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija (NTPP) NTPP bulan November 2009 naik sebesar 0,98 persen, hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani sub sektor padi palawija mengalami kenaikan yang besar dibandingkan indeks yang dibayar petani sub sektor padi palawija yang mengalami penurunan. It sub sektor ini naik sebesar 0,52 persen sedangkan Ib sub sektor ini turun sebesar 0,46 persen. It yang naik disebabkan karena kenaikan indeks yang cukup signifikan pada sub kelompok palawija sebesar 1,00 persen yaitu dari 125,22 menjadi 126,48 dan sub kelompok padi naik sebesar 0,27 persen yaitu dari 104,07 menjadi 104,35. Di sisi lain indeks yang dibayar (Ib) mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumahtangga sebesar 0,73 persen (dari 120,68 menjadi 119,80) serta kenaikan indeks biaya produksi & penambahan barang modal naik sebesar 0,56 persen (dari 115,69 menjadi 116,33). b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan November 2009, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) mengalami penurunan sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan Oktober 2009, hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 1,27 persen yaitu dari 119,66 menjadi 118,14, demikian pula indeks yang dibayar petani juga mengalami penurunan sebesar 0,52 persen (dari 119,52 menjadi 118,90). Turunnya It karena perubahan yang signifikan dimana berbagai komoditas pada sub kelompok sayur-sayuran maupun sub kelompok buah-buahan secara rata-rata mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,10 persen dan 1,41 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Bulan November 2009 NTPR naik sebesar 0,17 persen, hal ini karena penurunan indeks yang diterima petani (-0,35%) lebih kecil dibanding penurunan indeks yang dibayar petani (-0,52%).
2
Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010
Penurunan It yang terjadi karena perubahan indeks pada sub kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,35 persen yaitu dari 145,28 menjadi 144,77. Sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan indeks sebesar 0,52 persen (dari 119,17 menjadi 118,55) disebabkan karena turunnya indeks sub kelompok konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 0,88 persen meskipun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,73 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan November 2009, NTPT mengalami kenaikan sebesar 1,54 persen, hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani naik 1,02 persen, relatif lebih tinggi apabila dibandingkan perubahan indeks yang dibayar petani yang turun sebesar 0,51 persen. It naik karena hampir semua sub kelompok pendukung mengalami kenaikan indeks, yaitu ternak besar (1,22%), ternak kecil (2,36%), dan unggas (0,48%) kecuali indeks sub kelompok hasil ternak turun 0,80 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib karena terjadinya penurunan indeks pada sub kelompok IKRT sebesar 0,96 persen dari 119,92 menjadi 118,77 dan kenaikan indeks sub kelompok BPPBM sebesar 0,47 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) NTN bulan November 2009 mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani (It) turun sebesar 0,43 persen dibanding penurunan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,38 persen. Penurunan It karena turunnya indeks yang cukup signifikan pada sub kelompok Penangkapan Ikan sebesar 0,34 persen (dari 130,61 menjadi 130,16) dan untuk indeks sub kelompok Budidaya Ikan turun sebesar 1,17 persen (dari 115,76 menjadi 114,41). Penurunan Ib sebesar 0,38 persen terjadi karena turunnya indeks sub kelompok IKRT sebesar 0.99 persen serta naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,67 persen.
Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010
3
4
Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010
Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010
5
6
Berita Resmi Statistik No. 04/01/33/Th. IV, 04 Januari 2010