BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2013 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2013 SEBESAR 97,92 ATAU TURUN 0,18 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Desember 2013 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Pada bulan Desember 2013, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 97,92 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 96,95 untuk subsektor padi & palawija (NTP-P), 95,29 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 95,50 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R), 103,12 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 101,43 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi). Jika dibandingkan NTP Desember 2013 dengan NTP November 2013, terjadi penurunan sebesar 0,18 persen. Di daerah perdesaan terjadi inflasi pada bulan Desember 2013 sebesar 0,65 persen. Sub kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi tertinggi disusul sub kelompok Sandang dan sub kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga masing-masing sebesar 1,20 persen, 1,08 persen, dan 0,23 persen.
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Desember 2013, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0,18 persen dibanding bulan November 2013, yaitu dari 98,10 menjadi 97,92. Penurunan NTP pada Desember 2013 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian lebih kecil dibanding naiknya indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Membandingkan NTP Desember 2013 dengan NTP November 2013, hanya subsektor peternakan dan subsektor perikanan yang mengalami kenaikan yakni sebesar 0,08 persen dan 0,33 persen. Sedangkan 3 (tiga) subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan (0,26%), subsektor hortikultura (0,24%), dan subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,37%). Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 1 dari 6
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (I t) Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Desember 2013, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,34 persen dibandingkan November 2013, yaitu dari 106,16 menjadi 106,52. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2013 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan naik sebesar 0,52 persen bila dibandingkan November 2013, yaitu dari 108,21 menjadi 108,78. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0,26 persen. Sesungguhnya baik indeks yang diterima petani maupun indeks yang dibayar petani, keduanya mengalami kenaikan. Hanya indeks yang diterima petani naik sebesar 0,27 persen sedangkan indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,52 persen. Naiknya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh kenaikan subkelompok palawija sebesar 0,70 persen, sedangkan naiknya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh kenaikan indeks subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,64 persen. b. Subsektor Hortikultura Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura turun sebesar 0,24 persen, hal ini karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,29 persen sementara indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,53 persen. Kenaikan indeks diterima petani besar dipengaruhi oleh naiknya subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,01 persen. Sementara kenaikan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh kenaikan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,62 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTP sub sektor perkebunan rakyat terjadi penurunan sebesar 0,37 persen, hal ini karena terjadi kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,24 persen sedangkan indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,62 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen sama halnya dengan indeks subkelompok BPPBM naik sebesar 0,15 persen. d. Subsektor Peternakan NTP subsektor peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen, hal ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,52 persen, sedangkan indeks yang dibayar naik sebesar 0,43 Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 2 dari 6
persen. Kenaikan yang terjadi pada indeks terima dipengaruhi peningkatan pada subkelompok ternak kecil sebesar 0,86 persen. Sementara, kenaikan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh kenaikan indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,62 persen. e. Subsektor Perikanan NTP subsektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen, hal ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,68 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,36 persen. Kenaikan pada indeks terima dipengaruhi oleh naiknya indeks terima sub kelompok penangkapan sebesar 0,91 persen, sedangkan kenaikan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh kenaikan pada subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,51 persen. Tabel 1.
Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor November – Desember 2013 (2012=100) Bulan November 2013 Desember 2013 (2) (3)
Subsektor (1) 1. Tanaman Padi-Palawija
Persentase Perubahan (4)
a. Indeks yang Diterima
105,39
105,67
0,27
b. Indeks yang Dibayar
108,43
109,00
0,52
c. Nilai Tukar Petani
97,20
96,95
-0,26
a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar
103,55 108,41
103,85 108,98
0,29 0,53
c. Nilai Tukar Petani
95,52
95,29
-0,24
a. Indeks yang Diterima
104,77
105,02
0,24
b. Indeks yang Dibayar
109,29
109,96
0,62
c. Nilai Tukar Petani
95,86
95,50
-0,37
a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar
110,08 106,84
110,65 107,30
0,52 0,43
c. Nilai Tukar Petani
103,03
103,12
0,08
a. Indeks yang Diterima
108,77
109,51
0,68
b. Indeks yang Dibayar
107,58
107,97
0,36
c. Nilai Tukar Petani
101,10
101,43
0,33
a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar
106,16 108,21
106,52 108,78
0,34 0,52
c. Nilai Tukar Petani
98,10
97,92
-0,18
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
Gabungan/Nusa Tenggara Timur
Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 3 dari 6
Tabel 2.
Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya Desember 2013 (2012=100) Indeks Gabungan Subsektor Kelompok/Sub Kelompok
(1)
Persentase Perubahan Desember 2013
November 2013
Desember 2013
Terhadap November 2013
(2)
(3)
(4)
1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI
106,16
106,52
0,34
2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI
108,21
108,78
0,52
2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA
109,19
109,90
0,65
2.1.1. Bahan Makanan
110,31
111,64
1,20
2.1.2. Makanan Jadi
109,04
108,96
-0,07
2.1.3. Perumahan
106,76
106,85
0,08
2.1.4. Sandang
109,22
110,40
1,08
2.1.5. Kesehatan
104,01
104,17
0,16
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
102,36
102,59
0,23
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi
114,48
114,56
0,07
2.2. BIAYA PRODUKSI DAN PENAMBAHAN BARANG MODAL
104,71
104,77
0,05
2.2.1. Bibit
105,27
105,32
0,05
2.2.2. Obat-obatan dan Pupuk
104,34
104,27
-0,06
2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya
104,00
104,00
0,00
2.2.4. Transportasi
113,56
113,71
0,13
2.2.5. Penambahan Barang Modal
103,64
103,82
0,17
2.2.6. Upah Buruh Tani
102,37
102,43
0,05
3. NILAI TUKAR PETANI
98,10
97,92
-0,18
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Propinsi Nusa Tenggara Timur, pada Desember 2013 di daerah perdesaan terjadi inflasi sebesar 0,65 persen yang dipengaruhi utamanya oleh kelompok Bahan Makanan. Selanjutnya bila ditinjau menurut masing-masing subsektor tampak bahwa semua subsektor mengalami inflasi, dimana petani di kelompok subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 0,70 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 4 dari 6
Tabel 3.
Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Desember 2013 (2012=100) Subsektor Kelompok Padi palawija
Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
Perikanan
0,64 1,20 -0,11 0,08 1,03 0,14 0,24 0,07
0,62 1,12 -0,12 0,13 1,04 0,22 0,30 0,05
0,70 1,26 -0,02 0,07 1,21 0,14 0,09 0,07
0,62 1,18 -0,05 0,06 1,04 0,15 0,31 0,09
0,51 1,02 -0,13 0,17 0,78 0,14 0,10 0,03
Umum/ KRT Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transportasi dan Komunikasi
NTT
0,65 1,20 -0,07 0,08 1,08 0,16 0,23 0,07
Pada bulan Desember 2012 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Makanan Jadi sebesar 0,82 persen. Sedangkan pada bulan Desember 2013 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,65 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi di kelompok Bahan Makanan sebesar 1,20 persen. Tabel 4.
Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode Desember 2012 – Desember 2013 (2012=100) Kelompok Bulan
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga (7)
November
0,03
0,65
0,17
0,03
0,00
Desember
0,17
0,82
0,38
0,72
2013 Januari
1,96
0,54
0,49
Februari
0,73
-0,16
Maret
0,54
April
Transportasi & Komunikasi
Umum/KRT
(8)
(9)
-0,05
0,23
0,15
0,01
0,23
0,34
0,33
0,84
0,75
0,08
0,62
1,34
0,11
0,40
0,09
0,18
-0,18
0,42
0,64
0,68
0,32
0,21
-0,05
-0,16
0,50
0,67
0,26
-0,10
-0,23
-0,22
-0,04
0,01
0,38
Mei
-0,07
0,60
0,15
0,14
0,03
0,00
0,49
0,10
Juni
-0,93
0,57
0,55
0,05
0,83
0,78
0,72
-0,28
Juli
5,39
1,29
1,45
1,38
0,61
1,72
8,50
3,84
Agustus
1,64
0,97
0,82
0,44
0,41
0,21
1,16
1,27
September
-0,49
0,76
0,41
-0,07
-0,10
0,28
0,24
-0,09
Oktober
-0,29
0,16
0,37
0,37
0,00
-0,05
0,09
-0,07
November
0,87
0,11
0,06
-0,17
0,16
-0,08
0,00
0,50
Desember
1,20
-0,07
0,08
1,08
0,16
0,23
0,07
0,65
2012
Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 5 dari 6
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail :
[email protected],
[email protected]
Berita Resmi Statistik No. 02/01/53/Th. XVII, 2 Januari 2014 6 dari 6