BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KKkkkKEPULAUAN RIAU No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2017
Pada Juni 2017 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 96,99 mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dibanding NTP bulan Mei 2017.
NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 95,38; NTP subsektor Hortikultura sebesar 98,51; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 79,33; NTP subsektor Peternakan sebesar 104,25; dan NTP subsektor Perikanan sebesar 109,66.
Pada Juni 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,04 persen yang dipicu oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu: Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; Sandang, Kesehatan; Pendidikan, Rekreasi & Olah raga; dan Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
Gambar 1 Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor Mei-Juni 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 1
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Tabel 1 Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Sektor Mei dan Juni 2017 (2012=100) Bulan Sektor (1)
1.
2.
3.
4.
5.
Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-P) Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-H) Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pr) Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pt) Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pi) - Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pi) - Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pi)
Umum a. b. c. d.
Indeks yang Diterima (It) Indeks yang Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
Mei 2017
Juni 2017
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
119,99 124,91 96,07 104,49
118,91 124,68 95,38 103,90
-0,90 -0,18 -0,71 -0,56
120,26 122,49 98,18 107,91
120,59 122,42 98,51 108,42
0,27 -0,06 0,34 0,47
100,62 125,34 80,28 90,24
99,36 125,25 79,33 88,96
-1,25 -0,07 -1,19 -1,42
118,86 114,31 103,98 112,80
119,17 114,32 104,25 112,96
0,26 0,01 0,26 0,15
130,37 119,67 108,94 118,17
131,19 119,64 109,66 118,88
0,63 -0,03 0,66 0,60
130,65 119,23 109,58 118,88
131,76 119,19 110,55 119,88
0,85 -0,03 0,88 0,84
129,11 121,65 106,13 115,06
128,63 121,66 105,73 114,50
-0,37 0,01 -0,38 -0,48
117,61 121,26 96,98 106,56
117,55 121,20 96,99 106,50
-0,04 -0,05 0,01 -0,05
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2017, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dibandingkan bulan Mei 2017. Hal ini disebabkan pada bulan ini terjadi penurunan indeks yang diterima (It) petani sebesar 0,04 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 2
persen lebih rendah dibandingkan penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani sebesar 0,05 persen. Nilai NTP sebesar 96,99 disebabkan indeks yang diterima petani (indeks harga hasil produksi pertanian) sebesar 117,55 lebih rendah daripada indeks yang dibayar petani (indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian) sebesar 121,20. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau selama Juni 2017 tercatat tiga subsektor mengalami kenaikan
NTP, yaitu: subsektor Hortikultura sebesar 0,34 persen; subsektor
Peternakan sebesar 0,26 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,66 persen. Sebaliknya dua subsektor yang mengalami penurunan NTP yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,71 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,19 persen. Jika ditinjau lebih khususnya subsektor Perikanan Tangkap mengalami kenaikan NTP sebesar 0,88 persen sedangkan
Perikanan Budidaya justru
mengalami penurunan NTP sebesar 0,38 persen
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2017 di Provinsi Kepulauan Riau nilai indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,04 persen dibandingkan dengan Mei 2017, yaitu turun dari 117,61 menjadi 117,55. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat tiga subsektor mengalami penurunan It, yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,90 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,25 persen. Sebaliknya tiga subsektor NTP mengalami kenaikan It yaitu subsektor Hortikultura sebesar 0,27 persen; subsektor Peternakan
sebesar 0,26 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,63 persen.
Subsektor Perikanan yang terdiri dari Perikanan tangkap indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,85 persen; sedangkan Perikanan Budidaya mengalami penurunan indeks yang diterima nelayan sebesar 0,37 persen.
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dibandingkan dengan Mei 2017, atau turun dari 121,26 menjadi 121,20. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini empat subsektor mengalami penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib), yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,18 persen; subsektor Hortikultura sebesar 0,06 persen; subsektor Perkebunan Rakyat sebesar 0,07 persen; dan subsektor Perikanan
sebesar 0,03 persen Sebaliknya hanya subsektor
Peternakan yang justru mengalami kenaikan Indeks yang dibayar petani sebesar 0,01 persen. Khusus untuk subsektor Perikanan Tangkap Indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,03 persen dan Perikanan Budidaya justru mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 3
Tabel 2 Perkembangan Indeks Yang Diterima Petani dan Indeks Yang Dibayar Petani Menurut Kelompok di Provinsi Kepulauan Riau Mei dan Juni 2017 (2012=100) Bulan
Kelompok dan Subkelompok (1)
Persentase
Mei 2017
Juni 2017
Perubahan
(2)
(3)
(4)
119,99
118,91
-0,90
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani -
Padi
119,74
119,74
0,00
-
Palawija
120,04
118,77
-1,06
b. Indeks Dibayar Petani
124,91
124,68
-0,18
-
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,82
126,62
-0,16
-
Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM)
114,84
114,45
-0,34
120,26
120,59
0,27
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani -
Sayur-sayuran
120,71
121,12
0,34
-
Buah-buahan
118,52
118,59
0,06
-
Tanaman Obat
132,60
131,32
-0,96
122,49
122,42
-0,06
b. b. Indeks Dibayar Petani -
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,55
126,53
-0,02
-
Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM)
111,45
111,23
-0,20
100,62
99,36
-1,25
100,62
99,36
-1,25
125,34
125,25
-0,07
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani -
Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR)
b. Indeks Dibayar Petani -
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,88
127,75
-0,10
-
Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM)
111,51
111,70
0,17
118,86
119,17
0,26
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani -
Ternak Besar
122,25
122,25
0,00
-
Ternak Kecil
107,04
107,08
0,03
-
Unggas
120,50
121,34
0,69
-
Hasil Ternak
127,22
127,19
-0,02
114,31
114,32
0,01
b. Indeks Dibayar Petani -
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,40
127,24
-0,12
-
Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM)
105,38
105,50
0,12
130,37
131,19
0,63
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani -
Penangkapan
130,65
131,76
0,85
-
Budidaya
129,11
128,63
-0,37
119,67
119,64
-0,03
b. Indeks Dibayar Petani -
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,84
125,77
-0,05
-
Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM)
110,33
110,35
0,03
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 4
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Nilai Tukar Petani subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 0,71 persen dibanding keadaan Mei 2017 yaitu turun dari 96,07 menjadi 95,38. Turunnya NTP subsektor Tanaman Pangan pada bulan ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,90 persen lebih besar daripada indeks yang dibayar petani yang juga mengalami penurunan sebesar 0,18 persen. Turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,90 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditas kacang tanah sebesar 1,49 persen; ubi jalar sebesar 1,46 persen dan ketela pohon/ubi kayu sebesar 0,90 persen. Indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,18 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,16 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,34 persen.
b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada Juni 2017 Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen atau naik dari 98,18 menjadi 98,51. Naiknya Nilai Tukar Petani subsektor Hortikultura(NTP-H) pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,27 persen, sedangkan disisi lain indeks yang dibayar petani justru mengalami penurunan sebesar 0,06 persen. Naiknya indeks yang diterima petani (It) pada subsektor Hortikultura sebesar 0,27 persen disebabkan oleh naiknya harga nanas sebesar 6,27 persen; ketimun sebesar 4,20 persen; buncis sebesar 2,22 persen; bayam sebesar 1,29 persen; kacang panjan sebesar 1,07 persen; pisang sebesar 0,97 persen; kangkung sebesar 0,61; rambutan sebesar 0,06 persen; buah naga sebesar 0,06 persen, dan durian sebesar 0,06 persen. Sedangkan turunnya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,06 persen diakibatkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) masing masing sebesar 0,02 persen dan 0,20 persen.
c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 1,19 persen atau turun dari 80,28 menjadi 79,33. Turunnya NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,25 persen lebih besar daripada indeks yang dibayar petani yang juga mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) sebesar 1,25 persen disebabkan oleh turunnya harga lada/merica sebesar 2,90 persen; karet sebesar 1,95 dan kelapa sawit sebesar 1,25 persen. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,07 persen disebabkan oleh turunnya indeks Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 5
konsumsi rumah tangga sebesar 0,10 persen sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada Juni 2017 di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen atau naik dari 103,98 menjadi 104,25. Naiknya NTP-Pt pada bulan ini disebabkan kenaikan
indeks yang diterima peternak sebesar 0,26 persen lebih tinggi daripada
kenaikan indeks yang dibayar peternak sebesar 0,01 persen. Naiknya indeks yang diterima peternak (It) sebesar 0,26 persen disebabkan oleh naiknya harga komoditas ayam buras sebesar 1,00 persen; ayam ras pedaging sebesar 0,70 persen; dan kambing sebesar 0,52 persen. Indeks yang dibayar peternak (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen disebabkan kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,12 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga justru mengalami penurunan sebesar 0,12 persen,
e. Subsektor Perikanan (NTP-Pi) Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) pada Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen atau naik
dari 108,94 menjadi 109,66. Naiknya NTP subsektor Perikanan disebabkan
naiknya indeks yang diterima nelayan sebesar 0,63 persen sedangkan disisi lain indeks yang dibayar nelayan yang mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Jika dilihat lebih mendetail Perikanan Tangkap mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani sebesar 0,88 persen atau naik dari 109,58 menjadi 110,55. Naiknya NTP Perikanan Tangkap disebabkan naiknya indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 0,85 persen sedangkan indeks yang dibayar petani justru mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Naiknya indeks yang diteriman nelayan tangkap disebabkan oleh naiknya harga komoditas ikan belanak sebesar 9,99 persen; pari sebesar 7,57 persen; tongkol sebesar 4,86 persen; manyung sebesar 4,56 persen; cumi-cumi sebesar 3,42 persen; udang sebesar 3,02 persen; gerot-gerot sebesar 3,60 persen; kerisi/kurisi sebesar 2,44 persen; dan sebelah sebesar 2,13 persen. Perikanan Budidaya mengalami penurunan Nilai Tukar Petani sebesar 0,38 persen atau turun dari 106,13 menjadi 105,73. Turunnya NTP Perikanan Budidaya disebabkan penurunan indeks yang diterima nelayan sebesar 0,37 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. Turunnya indeks yang dibayar nelayan (Ib) sebesar 0,03 persen disebabkan turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 6
4. Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada Juni 2017 tercatat 13 provinsi mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani dan 20 provinsi mengalami penurunan Nilai Tukar Petani. Kenaikan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan Juni 2017 terjadi di Provinsi Banten sebesar 1,34 persen; Provinsi Yogyakarta sebesar 1,16 persen; dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,86 persen. Sedangkan penurunan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan Juni 2017 ini terjadi di Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sumatra Selatan, dan Provinsi Sulawesi Barat masing-masing sebesar 1,42 persen; 0,96 persen; dan 0,92 persen.
5. Indek Harga Konsumen/Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juni 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 0,04 persen yang disebabkan naiknya indeks pada 5 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,34 persen; kelompok Sandang sebesar 0,63 persen; dan kelompok Kesehatan sebesar 0,21 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi&Olahraga sebesar 0,50 persen dan kelompok Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok Bahan Makanan dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau turun masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,10 persen
Tabel 3 Perkembangan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kelompok Pengeluaran Juni 2017 (2012=100)
Subkelompok (1)
IHK Desember 2016 (2)
IHK Juni 2016
IHK Mei 2017
(3)
(4)
IHK Juni 2017 (5)
Inflasi Juni 2017*)
Inflasi Tahun Inflasi Tahun Kalender ke Tahun ***) 2017**)
(6)
(7)
(8)
Konsumsi Rumah Tangga
125,97
123,35
126,87
126,92
0,04
0,63
2,77
Bahan Makanan
134,52
130,50
134,56
134,12
-0,11
-0,30
2,77
Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau
122,99
121,00
125,54
125,30
-0,10
1,88
3,55
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
120,92
118,69
123,12
123,44
0,34
2,08
4,00
Sandang
122,61
118,86
123,98
124,65
0,63
1,66
4,87
Kesehatan
117,68
115,76
118,69
118,85
0,21
0,99
2,66
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
112,83
111,92
113,47
113,85
0,50
0,91
1,73
Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
119,40
119,06
118,67
118,73
0,09
- 0,56
-0,28
Ket. :
*) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap Bulan Desemberi 2016 ***) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap Juni tahun sebelumnya
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 7
Indeks Harga Konsumen (IHK) daerah perdesaan pada bulan Juni 2017 mengalami kenaikan indeks dari 126,87 menjadi 126,92 atau terjadi inflasi sebesar 0,04 persen. Inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2017) tercatat sebesar 0,63 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2017 dibanding dengan Juni 2016 mencapai 2,77 persen. Terjadinya inflasi perdesaan bulan Juni 2017 sebesar 0,04 persen, dipicu oleh naiknya hargaharga komoditas ketimun sebesar 19,93 persen; ketela pohon sebesar 10,55 persen; cumi-cumi sebesar 7,49 persen; wortel sebesar 6,50 persen; biaya air sebesar 5,96 persen; ikan kerapu sebesar 3,93 persen; tahu mentah sebesar 2,94 persen; celana panjang sersin sebesar 2,71 persen; sarung sersin sebesar 2,41 persen; ikan asin teri sebesar 2,34 persen; baju koko sebesar 2,28 persen; kemeja panjang sersin sebesar 2,26 persen; tempe kedelai sebeasr 1,05 persen; sandal kulit sebesar 2,05 persen; dan buku tulis bergaris sebesar 2,00 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 8
Tabel 4 Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya Juni 2017 (2012=100) IT Provinsi (1)
IB
NTP
Indeks
% Perb
Indeks
% Perb
(2)
Rasio
% Perb
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
118,87 127,46 120,89 130,49 124,24 116,85 119,57 130,44 115,57 117,55 118,28 136,93 127,94 130,69 134,07 128,04 130,31 132,21 128,07 119,87 121,53 118,08 121,32 117,64 120,86 128,74 120,15 134,21 129,49 130,85 128,64 127,85 121,61
0,61 0,23 -0,78 0,77 -0,45 -0,28 -0,15 -0,06 -1,28 -0,04 -0,15 0,85 0,86 1,16 0,65 1,85 0,02 1,23 0,65 0,22 -0,26 0,10 0,26 1,04 1,00 0,83 0,92 1,41 0,20 1,17 1,27 0,66 0,38
125,50 128,05 125,07 127,19 125,82 125,96 128,15 125,21 122,38 121,20 121,34 131,08 128,53 127,40 130,17 127,80 124,71 125,81 126,55 126,56 125,04 122,93 125,99 127,32 128,80 128,05 127,30 127,55 123,74 129,46 127,35 127,81 127,97
0,43 -0,24 -0,36 0,17 0,19 0,68 0,05 0,32 0,15 -0,05 0,64 0,35 0,00 0,00 -0,17 0,51 0,09 0,55 0,40 0,36 0,47 0,74 0,27 1,07 1,13 0,70 1,53 1,78 1,13 0,78 1,50 0,85 0,89
94,72 99,54 96,66 102,59 98,75 92,77 93,30 104,18 94,44 96,99 97,49 104,46 99,55 102,59 103,00 100,19 104,49 105,09 101,20 94,71 97,19 96,06 96,29 92,40 93,84 100,54 94,38 105,22 104,65 101,07 101,01 100,03 95,04
0,18 0,47 -0,42 0,60 -0,63 -0,96 -0,20 -0,38 -1,42 0,01 -0,79 0,50 0,86 1,16 0,82 1,34 -0,08 0,68 0,25 -0,14 -0,72 -0,64 -0,01 -0,03 -0,13 0,13 -0,60 -0,37 -0,92 0,38 -0,23 -0,19 -0,51
Nasional
128,78
0,70
128,10
0,22
100,53
0,38
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 9
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Jl. Ahmad Yani No.21 Telp. (0771) 4500155, Fax: (0771) 4500157 – Tanjungpinang 29124
Informasi Lebih Lanjut hubungi:
Rahmad Iswanto Kepala Bidang Statistik Distribusi HP: 081364745646 Email:
[email protected]
Agus Setiawan Kepala Bidang IPDS HP: 081268148008 Email:
[email protected]
Atau dapat akses melalui: Website: kepri.bps.go.id Aplikasi Android: Data Kepri diujung jari Untuk aplikasi android dapat diunduh di google play store dengan key word data kepri
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.47/07/21/Th. XII, 3 Juli 2017 10