No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Maret 2016 tercatat 99,31 atau mengalami penurunan sebesar 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,87. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 96,80; Subsektor Hortikultura (NTPH) 93,41; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 98,94; Subsektor Peternakan (NTPT) 104,44 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 106,98. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 101,32 atau turun sebesar 0,89 persen dari sebelumnya 102,23. Pada Bulan Maret 2016, secara nasional 10 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, sedangkan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 0,73 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Banten sebesar 1,72 persen. Pada Maret 2016, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,16 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada tiga kelompok yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,79 persen; perumahan 0,14 persen; sandang 0,02 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,02 persen; serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,14 persen. Dua kelompok lainnya mengalami penurunan, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen dan kelompok kesehatan 0,06 persen.
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Maret 2016, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 0,56 persen dibanding bulan Februari 2016 yaitu dari 99,87 menjadi 99,31. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Maret 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Feb’16
Mar’16
% Perub
Feb’16
Mar’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
128,80 124,67 103,31
126,60 125,73 100,69
-1,71 0,85 -2,54
117,84 121,98 96,61
118,25 122,15 96,80
0,34 0,14 0,20
125,73 123,32 101,95
127,39 124,23 102,54
1,32 0,74 0,58
113,64 122,03 93,13
114,14 122,19 93,41
0,44 0,14 0,30
118,06 122,71 96,21
118,79 123,56 96,14
0,61 0,69 -0,08
122,24 121,54 100,58
120,46 121,75 98,94
-1,46 0,17 -1,62
126,43 118,19 106,97
126,22 118,65 106,38
-0,17 0,38 -0,55
123,40 117,78 104,78
123,17 117,93 104,44
-0,19 0,13 -0,32
124,76 121,34 102,82
124,64 122,08 102,10
-0,09 0,61 -0,70
131,13 122,26 107,25
131,00 122,45 106,98
-0,10 0,15 -0,25
130,09 121,16 107,37
129,80 121,69 106,67
-0,22 0,43 -0,65
136,59 122,42 111,57
136,64 122,55 111,50
0,04 0,10 -0,07
120,95 121,46 99,58
120,96 122,37 98,85
0,01 0,75 -0,74
117,97 121,87 96,80
117,41 122,22 96,07
-0,48 0,28 -0,76
a. Indeks yang Diterima (It)
125,08
124,81
-0,22
120,82
120,32
-0,41
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
122,35
123,18
0,68
120,98
121,16
0,15
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
102,23
101,32
-0,89
99,87
99,31
-0,56
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi) Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
Nilai Tukar Petani Bulan Maret 2016 mengalami penurunan disebabkan tiga subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 1,62 persen; subsektor peternakan 0,32 persen; dan subsektor perikanan 0,25 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan sebesar 0,20 persen dan subsektor hortikultura 0,30 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Maret 2016 110 100 90 80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Maret 2016, tiga subsektor mengalami penurunan, sedangkan dua subsektor lainnya mengalami kenaikan. Subsektor yang mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,46 persen; subsektor peternakan 0,19 persen dan subsektor perikanan turun 0,10 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura mengalami kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani masing-masing sebesar 0,34 persen dan 0,44 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Maret 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen dibandingkan Februari 2016, yaitu dari 120,98 menjadi 121,16. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di semua subsektor yaitu subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,14 persen; subsektor hortikultura 0,14 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,17 persen; subsektor peternakan 0,13 persen; dan subsektor perikanan naik sebesar 0,15 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2016 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Maret 2016 dibandingkan Februari 2016, mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen. Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen, lebih besar daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,14 persen. Hal ini yang menyebabkan naiknya NTP subsektor tanaman pangan. Naiknya Indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok padi sebesar 0,40 persen dan palawija sebesar 0,19 persen akibat naiknya harga jagung sebesar 1,16 persen; kacang tanah 0,88 persen; dan gabah sebesar 0,40 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,14 persen dan indeks BPPBM 0,19 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Maret 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen lebih besar daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,14 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 1,32 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: bawang merah 19,85 persen; cabai merah 14,86 persen; bayam 4,76 persen; kacang panjang 3,23 persen; terung panjang 2,14 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,13 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,18 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 1,62 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,46 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,17 persen. 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,46 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: cengkeh 2,94 persen; kemiri sebesar 2,25 persen; kakao sebesar 1,55 persen; dan buah aren/enau 1,46 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,20 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,01 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Maret 2016 turun sebesar 0,32 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,19 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,13 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok ternak besar 0,29 persen; ternak kecil 0,37 persen; dan unggas 0,16 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: ayam ras petelur 1,20 persen; itik/bebek 1,01 persen; kambing 0,37 persen; sapi potong 0,30 persen; dan ayam buras 0,16 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,09 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,18 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) Maret 2016 turun sebesar 0,25 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 0,10 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar naik sebesar 0,15 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok budidaya sebesar 0,48 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,32 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Maret 2016, NTN turun sebesar 0,07 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,04 persen lebih kecil daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,10 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 0,04 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: teri sebesar 4,26 persen; kakap 2,44 persen; kuwe/bebara 2,25 persen; cumi-cumi 1,42 persen; tembang sebesar 0,50 persen; dan tenggiri naik sebesar 0,16 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,32 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Maert 2016, NTPi turun sebesar 0,76 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,48 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,68 pengaruh turunnya komoditas rumput laut sebesar 0,69 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,32 persen; dan indeks indeks BPPBM sebesar 0,18 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Maret 2016 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Feb’16
Mar’16
% Perub
Feb’16
Mar’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
128,80 125,75 135,84 124,67 126,90 117,68 103,31
126,60 123,32 134,48 125,73 128,24 117,93 100,69
-1,71 -1,93 -1,00 0,85 1,06 0,22 -2,54
117,84 119,68 113,19 121,98 124,03 112,04 96,61
118,25 120,15 113,41 122,15 124,20 112,25 96,80
0,34 0,40 0,19 0,14 0,14 0,19 0,20
125,73 122,79 128,24 120,83 123,32 126,53 113,53 101,95
127,39 125,60 129,01 121,79 124,23 127,68 113,77 102,54
1,32 2,29 0,60 0,79 0,74 0,91 0,21 0,58
113,64 125,31 106,12 122,58 122,03 123,92 111,14 93,13
114,14 126,97 105,89 119,54 122,19 124,09 111,34 93,41
0,44 1,32 -0,22 -2,48 0,14 0,13 0,18 0,30
118,06 118,06 122,71 125,79 113,15 96,21
118,79 118,79 123,56 126,85 113,33 96,14
0,61 0,61 0,69 0,85 0,16 -0,08
122,24 122,24 121,54 123,43 112,65 100,58
120,46 120,46 121,75 123,67 112,66 98,94
-1,46 -1,46 0,17 0,20 0,01 -1,62
126,43 128,22 123,25 123,99 121,88 118,19 126,69 110,56 106,97
126,22 128,12 123,11 123,71 121,27 118,65 127,91 110,39 106,38
-0,17 -0,07 -0,11 -0,22 -0,50 0,38 0,96 -0,16 -0,55
123,40 121,58 131,06 124,52 126,09 117,78 124,46 111,37 104,78
123,17 121,23 130,57 124,31 126,59 117,93 124,58 111,57 104,44
-0,19 -0,29 -0,37 -0,16 0,39 0,13 0,09 0,18 -0,32
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
Subsektor (1) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Feb’16 (2)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mar’16 (3)
% Perub (4)
Feb’16 (5)
Mar’16 (6)
% Perub (7)
124,76 130,09 120,95 121,34 126,58 112,55 102,82
124,64 129,80 120,96 122,08 127,71 112,69 102,10
-0,09 -0,22 0,01 0,61 0,89 0,13 -0,70
131,13 136,59 117,97 122,26 125,30 115,92 107,25
131,00 136,64 117,41 122,45 125,70 115,71 106,98
-0,10 0,04 -0,48 0,15 0,32 -0,18 -0,25
130,09 129,83 121,16 125,92 113,72 107,37
129,80 129,58 121,69 126,73 113,86 106,67
-0,22 -0,19 0,43 0,64 0,12 -0,65
136,59 136,59 122,42 125,36 117,06 111,57
136,64 136,64 122,55 125,77 116,68 111,50
0,04 0,04 0,10 0,32 -0,32 -0,07
120,95 114,66 119,26 121,46 127,08 111,68 99,58
120,96 114,86 119,38 122,37 128,44 111,83 98,85
0,01 0,18 0,10 0,75 1,07 0,14 -0,74
117,97 118,25 116,13 121,87 125,14 113,18 96,80
117,41 117,44 117,19 122,22 125,53 113,38 96,07
-0,48 -0,68 0,92 0,28 0,32 0,18 -0,76
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 10 provinsi pada Maret 2016, sedangkan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Maret 2016 tercatat di Provinsi Maluku Utara sebesar 0,73 persen disusul Provinsi Bengkulu 0,64 persen serta Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,59 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Banten sebesar 1,72 persen disusul Provinsi Jawa Timur 1,48 persen dan Provinsi Jawa Barat sebesar 1,47 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Maret 2016 (2012=100) Propinsi
8
It Indeks
Ib % Perb
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
118,37 122,60 120,12 119,89 119,12 114,97 114,46 125,80 121,36 115,97 117,58 132,65 122,37 126,21 130,22 127,68 126,93 126,33 121,56 115,23 117,18 115,95 118,77 119,53 121,33 129,82 120,32 130,41 125,19 128,16 124,86 121,60 114,24
-0,58 0,60 1,18 1,16 1,33 0,04 1,62 0,18 0,94 0,12 -0,03 -0,74 -0,24 -0,29 -0,68 -1,09 -0,26 -0,11 -0,10 0,09 -0,19 -0,85 0,29 -0,25 1,19 -0,79 -0,41 0,15 0,10 0,37 0,82 0,51 0,31
121,73 123,63 122,10 123,14 122,89 121,69 123,58 122,46 119,15 118,28 118,92 125,33 123,10 123,05 125,49 121,90 121,04 121,02 120,68 121,64 121,53 118,72 121,85 123,44 121,74 123,20 121,16 124,34 117,98 123,36 118,98 121,92 118,84
0,08 0,65 1,37 0,60 0,95 0,58 0,97 1,02 0,47 0,50 0,67 0,74 0,89 1,00 0,81 0,65 0,28 0,33 0,30 0,56 0,48 0,31 0,42 0,40 0,59 0,06 0,15 0,55 0,03 0,30 0,09 0,06 0,15
97,25 99,17 98,38 97,36 96,93 94,48 92,61 102,73 101,85 98,04 98,88 105,84 99,40 102,57 103,77 104,74 104,86 104,38 100,73 94,73 96,42 97,67 97,46 96,83 99,67 105,37 99,31 104,89 106,11 103,90 104,94 99,74 96,13
-0,66 -0,04 -0,19 0,56 0,37 -0,54 0,64 -0,84 0,47 -0,38 -0,70 -1,47 -1,12 -1,28 -1,48 -1,72 -0,54 -0,44 -0,40 -0,46 -0,66 -1,16 -0,13 -0,65 0,59 -0,85 -0,56 -0,39 0,07 0,06 0,73 0,45 0,16
Nasional
124,81
-0,22
123,18
0,68
101,32
-0,89
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan Maret 2016, dari 33 provinsi yang dilaporkan, seluruhnya mengalami inflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Barat sebesar 1,82 persen disusul Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Lampung masing-masing sebesar 1,34 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami inflasi perdesaan terendah adalah Provinsi Sulawesi Barat dan Aceh masing-masing sebesar 0,05 persen disusul Provinsi Papua Barat sebesar 0,09 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2016 (Persen) 0,80 0,60
Persen (%)
0,40 0,20 0,00 -0,20
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Transportasi & Komunikasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Maret 2016 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16)
0,05 0,75 1,82 0,74 1,19 0,79
-0,14 1,31 3,98 1,49 2,51 1,54
0,36 0,36 0,25 0,15 0,27 0,35
0,19 0,36 0,12 -0,18 -0,12 0,02
0,21 0,18 0,01 0,18 0,21 -0,03
0,56 0,26 0,13 0,42 0,64 0,46
0,14 0,52 0,52 -0,03 0,00 0,06
-0,13 0,09 -0,23 0,33 -0,12 -0,39
Bengkulu (17) Lampung (18)
1,17 1,34
2,55 2,97
0,41 0,29
-0,31 -0,02
-0,24 0,01
0,46 0,11
0,05 0,07
0,57 0,12
Bangka Belitung (19)
0,54
1,15
0,38
0,07
0,42
0,20
0,07
-0,31
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32)
0,69 1,07 1,14
1,07 2,18 1,98
0,12 0,41 0,87
0,24 0,25 0,65
0,74 0,05 0,51
0,40 -0,01 0,55
0,18 0,00 0,02
1,06 -0,01 -0,18
Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34)
1,34 1,34
2,84 2,84
0,36 0,69
0,24 0,25
0,24 0,26
0,15 0,49
0,14 0,09
-0,05 0,38
Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52) NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62)
1,19 0,79 0,33 0,41 0,34 0,67 0,55
2,37 1,91 0,41 0,88 0,37 1,22 1,03
0,62 0,03 0,57 0,10 0,58 0,25 0,05
-0,02 0,12 0,11 -0,21 0,15 0,24 0,55
0,35 0,33 0,51 0,12 0,38 0,10 0,19
0,22 0,04 0,42 0,21 0,50 0,61 0,31
0,04 0,00 0,00 0,02 0,00 0,11 0,15
0,24 -0,17 0,09 -0,06 0,08 0,00 -0,16
Kalsel (63) Kaltim (64) Sulut (71) Sulteng (72)
0,42 0,52 0,46 0,70
0,71 0,91 0,80 1,18
0,11 0,42 0,37 0,72
0,69 0,05 0,02 0,35
0,23 0,06 -0,01 0,15
0,27 0,64 0,33 0,29
0,06 0,15 0,06 0,00
0,09 -0,22 0,06 -0,09
Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75)
0,10 0,16 0,73
-0,12 -0,07 1,18
0,62 0,79 0,59
0,01 0,14 0,31
0,17 0,02 0,11
0,16 -0,06 0,04
0,01 0,02 0,16
0,13 0,14 -0,20
Sulawesi Barat (76)
0,05
-0,03
0,20
0,05
0,12
0,04
-0,22
0,19
Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
0,37 0,11 0,09 0,18
0,49 -0,01 0,14 0,21
0,28 0,24 0,31 0,24
0,36 0,23 -0,16 0,25
0,10 0,34 0,00 -0,02
0,25 0,39 -0,21 0,07
0,43 -0,17 0,00 0,00
0,09 0,12 -0,09 -0,04
Nasional
0,95
1,88
0,48
0,18
0,25
0,29
0,09
0,03
Propinsi
10
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Maret 2016, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,51 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,41 persen, sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,09 persen. Turunnya NTUP gabungan juga disebabkan turunnya NTUP di dua subsektor penyusun NTUP, yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,47 persen; dan subsektor peternakan 0,36 persen. Sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu: subsektor tanaman pangan naik 0,15 persen; subsektor hortikultura 0,26 persen dan subsektor perikanan 0,08 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Maret 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Feb’16
Mar’16
% Perub
Feb’16
Mar’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
109,45 110,74 104,34 114,35 110,85 114,39 108,30
107,35 111,97 104,81 114,34 110,60 114,00 108,16
-1,92 1,11 0,45 -0,01 -0,22 -0,34 -0,13
105,18 102,25 108,51 110,80 113,12 116,68 104,24
105,34 102,52 106,92 110,40 113,21 117,10 103,55
0,15 0,26 -1,47 -0,36 0,08 0,36 -0,66
Gabungan
109,69
109,33
-0,33
107,63
107,08
-0,51
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Hj. Wa Zalima, S.Si Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/04/Th.X, 1 April 2016