No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Desember 2014 tercatat 99,63 atau mengalami penurunan sebesar 1,58 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 101,23. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 93,13; Subsektor Hortikultura (NTPH) 97,19; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 101,76; Subsektor Peternakan (NTPT) 103,02 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 103,23. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 101,32 atau turun sebesar 1,03 persen dari sebelumnya 102,37. Pada bulan Desember 2014, secara nasional 2 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, sedangkan 31 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Banten yaitu sebesar 0,71 persen, penurunan terbesar tercatat di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,45 persen. Pada Desember 2014, inflasi perdesaan di Sulawesi Tenggara naik sebesar 3,06 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok penyusun NTP. Kelompok bahan makanan naik sebesar 3,23 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,69 persen; perumahan sebesar 1,63 persen; sandang 1,10 persen; kesehatan 1,18 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,57 persen; serta transportasi dan komunikasi naik sebesar 8,55 persen.
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Desember 2014, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 1,58 persen dibanding bulan November 2014 yaitu dari 101,23 menjadi 99,63. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Desember 2014 (2012=100)
Subsektor
(1)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Nov’14
Des’14
% Perub
Nov’14
Des’14
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
115,56 115,80 99,79
118,76 118,68 100,07
2,77 2,49 0,28
105,99 113,96 93,00
109,23 117,29 93,13
3,06 2,92 0,14
119,42 115,03 103,81
120,83 117,90 102,48
1,19 2,50 -1,28
110,88 114,24 97,06
114,01 117,30 97,19
2,82 2,68 0,14
114,92 114,86 100,05
115,38 117,70 98,03
0,40 2,47 -2,02
120,61 113,89 105,90
119,09 117,03 101,76
-1,26 2,76 -3,91
119,41 111,34 107,25
120,34 114,02 105,54
0,79 2,41 -1,59
114,73 110,83 103,52
117,32 113,88 103,02
2,26 2,75 -0,48
116,78 114,42 102,06
118,63 117,66 100,82
1,59 2,83 -1,21
122,03 116,38 104,85
125,66 121,73 103,23
2,98 4,60 -1,55
120,12 115,22 104,26
123,18 119,63 102,97
2,55 3,83 -1,24
124,21 117,02 106,15
128,87 122,88 104,88
3,75 5,00 -1,19
114,35 113,83 100,46
115,34 116,20 99,25
0,87 2,09 -1,20
116,75 114,83 101,68
117,92 118,96 99,13
0,99 3,59 -2,51
a. Indeks yang Diterima (It)
117,08
118,74
1,43
114,91
116,41
1,30
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
114,36
117,20
2,48
113,52
116,84
2,92
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
102,37
101,32
-1,03
101,23
99,63
-1,58
Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
Nilai Tukar Petani Bulan Desember 2014 mengalami penurunan disebabkan tiga subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan, yaitu; subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 3,91 persen; peternakan 0,48 persen dan perikanan turun 1,55 persen. Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Desember 2014 110,00 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Desember 2014, empat subsektor mengalami kenaikan, sedangkan satu subsektor lainnya mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami kenaikan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 3,06 persen; hortikultura 2,82 persen; subsektor peternakan 2,26 persen dan subsektor perikanan 2,98 persen. Subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,26. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2014, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 2,92 persen dibandingkan November 2014, yaitu dari 113,52 menjadi 116,84. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di semua subsektor. Subsektor tanaman pangan naik sebesar 2,92 persen; subsektor hortikultura 2,68 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,76 persen; subsektor peternakan 2,75 persen dan subsektor perikanan 4,60 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Desember 2014 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Desember 2014 dibandingkan November 2014, mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen. Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 3,06 lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 2,92 persen. Hal ini yang menyebabkan naiknya NTP subsektor tanaman pangan. Naiknya Indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok padi sebesar 3,16 persen dan palawija sebesar 2,81 persen, akibat naiknya harga gabah sebesar 3,16 persen; jagung 4,26 persen; ubi jalar 3,80 persen dan kacang hijau 3,60 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 3,18 persen dan indeks BPPBM 1,57 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,82 persen lebih besar dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 2,68 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga subkelompok sayursayuran 2,60 persen, buah-buahan 2,97 persen dan tanaman obat sebesar 2,30 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: jahe 23,31 persen; jeruk 12,25 persen; bawang merah 8,28 persen; cabai merah 7,75 persen dan cabai rawit 7,45 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,93 persen dan BPPBM sebesar 1,13 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 3,91 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,26 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 2,76 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,26 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: biji jambu mete sebesar 13,74 persen; kakao 2,43 persen dan buah aren/enau 1,26 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga 2,99 persen dan indeks BPPBM sebsar 1,60 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Desember 2014 turun sebesar 0,48 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,26 persen lebih kecil dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 2,75 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok ternak besar sebesar 2,32 persen; ternak kecil 2,65 persen; unggas 2,05 persen dan hasil ternak 2,64 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: kerbau 18,56 persen; ayam ras pedaging 7,66 persen; telur ayam ras 2,99 persen; telur itik 2,71 persen dan kambing 2,65 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga 3,15 persen dan indeks BPPBM sebesar 2,32 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) November 2014 turun sebesar 1,55 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,98 persen lebih kecil dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 4,60 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan sebesar 3,75 persen dan budidaya sebesar 0,99 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 3,13 persen dan BPPBM 7,41 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Desember 2014, NTN turun sebesar 1,19 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 3,75 persen lebih kecil dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 5,00 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 3,75 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: ikan cakalang sebesar 6,34 persen; teripang 5,83 persen; selar 5,77 persen, dan gurita 5,10 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 3,12 persen dan BPPBM sebesar 8,41 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Desember 2014, NTPi turun sebesar 2,51 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,99 persen lebih kecil dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 3,59 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,92 persen dan budidaya air payau 1,53 persen pengaruh naiknya komoditas bandeng sebesar 1,53 persen dan rumput laut 0,94 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 3,15 persen dan indeks BPPBM sebesar 4,85 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Desember 2014 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Nov’14
Des’14
% Perub
Nov’14
Des’14
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
115,56 114,61 117,65 115,80 117,30 111,05 99,79
118,76 118,40 119,16 118,68 120,50 112,99 100,07
2,77 3,31 1,28 2,49 2,72 1,75 0,28
105,99 106,09 105,71 113,96 115,30 107,47 93,00
109,23 109,44 108,68 117,29 118,97 109,16 93,13
3,06 3,16 2,81 2,92 3,18 1,57 0,14
119,42 118,33 120,13 114,94 115,03 116,88 109,35 103,81
120,83 120,89 120,63 115,80 117,90 119,99 111,52 102,48
1,19 2,16 0,42 0,74 2,50 2,66 1,98 -1,28
110,88 114,28 108,70 112,03 114,24 115,26 108,43 97,06
114,01 117,25 111,93 114,61 117,30 118,64 109,65 97,19
2,82 2,60 2,97 2,30 2,68 2,93 1,13 0,14
114,92 114,92 114,86 116,78 108,70 100,05
115,38 115,38 117,70 119,88 110,75 98,03
0,40 0,40 2,47 2,66 1,88 -2,02
120,61 120,61 113,89 114,97 108,78 105,90
119,09 119,09 117,03 118,41 110,52 101,76
-1,26 -1,26 2,76 2,99 1,60 -3,91
119,41 121,36 118,18 116,36 113,97 111,34 117,12 106,15 107,25
120,34 121,99 118,79 117,65 116,31 114,02 120,43 108,27 105,54
0,79 0,52 0,52 1,11 2,05 2,41 2,82 2,00 -1,59
114,73 111,52 119,80 118,01 117,38 110,83 115,99 105,88 103,52
117,32 114,11 122,97 120,43 120,48 113,88 119,65 108,34 103,02
2,26 2,32 2,65 2,05 2,64 2,75 3,15 2,32 -0,48
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
Subsektor (1) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Nov’14 (2)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Des’14 (3)
% Perub (4)
Nov’14 (5)
Des’14 (6)
% Perub (7)
116,78 120,12 114,35 114,42 116,92 110,24 102,06
118,63 123,18 115,34 117,66 119,95 113,81 100,82
1,59 2,55 0,87 2,83 2,59 3,24 -1,21
122,03 124,21 116,75 116,38 116,75 115,26 104,85
125,66 128,87 117,92 121,73 120,40 123,80 103,23
2,98 3,75 0,99 4,60 3,13 7,41 -1,55
120,12 120,13 115,22 116,44 113,35 104,26
123,18 123,17 119,63 119,37 120,18 102,97
2,55 2,53 3,83 2,52 6,02 -1,24
124,21 124,21 117,02 116,79 117,44 106,15
128,87 128,87 122,88 120,44 127,31 104,88
3,75 3,75 5,00 3,12 8,41 -1,19
114,35 110,46 113,01 113,83 117,26 107,93 100,46
115,34 111,66 114,24 116,20 120,37 109,08 99,25
0,87 1,09 1,09 2,09 2,66 1,07 -1,20
116,75 118,03 108,24 114,83 116,64 110,01 101,68
117,92 119,11 109,90 118,96 120,31 115,34 99,13
0,99 0,92 1,53 3,59 3,15 4,85 -2,51
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 2 provinsi pada Desember 2014, sedangkan 31 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP pada Desember 2014 tercatat di Provinsi Banten sebesar 0,71 persen dan Provinsi Kalimantan Barat 0,10 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,45 persen disusul Provinsi Sulawesi Utara 2,27 persen dan Provinsi Yogyakarta 2,16 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Desember 2014 (2012=100) Propinsi
8
It Indeks
Ib % Perb
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
110,81 116,31 116,87 112,58 113,57 113,57 112,27 119,82 118,81 112,62 114,10 123,80 117,95 116,96 123,35 122,07 121,12 116,33 116,59 111,72 115,37 112,19 116,19 114,55 114,12 122,24 116,41 119,29 116,07 119,20 116,88 115,98 108,50
0,79 1,60 1,24 0,92 1,93 0,66 1,85 0,26 1,88 1,46 1,47 2,15 1,66 0,31 1,52 2,87 0,46 2,00 0,90 2,02 1,06 1,66 1,49 0,47 0,08 1,53 1,30 1,69 -0,26 1,72 1,22 0,70 1,01
115,87 118,90 117,87 118,48 119,47 116,48 118,84 116,16 116,18 114,50 117,37 117,72 117,30 117,38 118,15 115,76 116,25 116,42 115,40 116,36 116,90 113,93 116,98 117,66 115,87 117,34 116,84 118,55 114,47 118,16 114,13 117,05 113,26
2,11 2,66 2,04 2,59 2,59 2,71 2,37 2,18 2,69 2,72 3,70 2,17 2,44 2,52 2,95 2,15 2,55 2,49 2,30 1,92 2,27 2,00 2,43 2,81 2,28 2,63 2,92 2,82 2,24 1,76 2,69 2,48 2,06
95,64 97,82 99,15 95,02 95,06 97,50 94,47 103,16 102,26 98,36 97,22 105,16 100,55 99,65 104,41 105,46 104,19 99,92 101,03 96,01 98,69 98,47 99,33 97,35 98,49 104,17 99,63 100,62 101,40 100,88 102,41 99,09 95,80
-1,30 -1,03 -0,78 -1,63 -0,65 -2,00 -0,50 -1,87 -0,78 -1,23 -2,15 -0,02 -0,76 -2,16 -1,39 0,71 -2,04 -0,48 -1,37 0,10 -1,19 -0,33 -0,92 -2,27 -2,15 -1,07 -1,58 -1,10 -2,45 -0,04 -1,42 -1,73 -1,03
Nasional
118,74
1,43
117,20
2,48
101,32
-1,03
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan Desember 2014 dari 33 provinsi yang dilaporkan, semuanya tercatat mengalami inflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 3,23 persen disusul Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara masing-masing sebesar 3,06 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami kenaikan terrendah adalah Provinsi Maluku sebesar 1,64 persen kemudian Provinsi Kalimantan Barat 1,88 persen dan Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 2,12 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Desember 2014 (Persen) 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00
Persen (%)
5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Transportasi & Komunikasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Desember 2014 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11)
2,14
2,09
0,42
1,60
0,64
1,05
0,51
8,28
Sumatera Utara (12)
2,87
3,06
1,31
1,84
1,34
0,88
0,49
8,06
Sumatera Barat (13)
2,21
2,16
0,93
1,51
1,16
1,02
0,00
7,47
Riau (14)
2,60
2,14
Jambi (15)
2,76
2,78
1,55
1,80
1,15
0,75
0,23
7,70
0,74
0,91
1,05
0,61
0,13
9,08
Sumatera Selatan (16)
2,76
2,93
2,04
1,18
1,13
0,69
0,71
7,60
Bengkulu (17)
2,47
2,72
1,24
1,28
0,36
0,25
0,25
6,99
Lampung (18)
2,22
2,58
0,59
1,02
0,66
0,32
0,13
7,28
Bangka Belitung (19)
2,72
2,42
1,08
1,23
1,28
0,54
0,16
7,76
Kepulauan Riau (21)
2,98
2,62
1,60
2,10
1,20
0,28
0,23
8,89
DKI Jakarta (31)
2,44
4,03
0,21
-0,64
3,24
0,04
0,00
8,42
Jawa Barat (32)
2,58
3,39
1,18
1,22
0,68
0,54
0,21
6,94
Jawa Tengah (33)
2,77
3,58
1,00
1,59
1,43
0,89
0,16
6,48
DI Yogyakarta (34)
2,69
3,13
1,00
1,26
0,68
0,43
0,14
6,60
Jawa Timur (35)
3,23
4,35
1,11
1,28
1,12
0,90
0,34
6,99
Banten (36)
2,24
2,65
1,58
0,87
1,17
0,58
0,25
5,94
Bali (51)
2,85
3,23
1,75
1,28
1,22
0,74
0,44
6,36
NTB (52)
2,78
3,24
0,84
1,18
1,51
0,95
0,50
7,83
NTT (53)
2,44
2,88
1,36
1,39
1,42
1,11
0,25
5,95
Kalbar (61)
1,88
1,10
1,12
0,77
1,08
0,79
0,07
8,12
Kalteng (62)
2,22
2,40
0,16
0,84
0,76
0,89
0,14
7,89
Kalsel (63)
2,12
2,41
0,32
1,34
0,15
0,30
0,19
7,09
Kaltim (64)
2,49
2,46
1,23
0,69
0,10
0,87
0,07
8,23
Sulut (71)
3,06
3,82
1,07
1,75
1,68
0,89
0,96
6,76
Sulteng (72)
2,46
2,97
1,07
1,16
1,14
1,01
0,02
5,72
Sulsel (73)
3,06
3,36
0,97
1,22
0,87
1,17
0,39
8,68
Sulawesi Tenggara (74)
3,06
3,23
1,69
1,63
1,10
1,18
0,57
8,55
Gorontalo (75)
2,95
3,67
1,13
0,90
1,06
0,75
0,46
7,70
Sulawesi Barat (76)
2,46
3,38
1,10
0,54
1,52
1,25
0,36
4,91
Maluku (81)
1,64
1,76
0,51
0,88
0,93
0,22
0,07
6,79
Maluku Utara (82)
2,83
3,81
1,34
1,53
1,62
1,07
0,24
5,55
Papua Barat (91)
2,40
2,47
1,13
0,33
0,58
0,46
0,95
8,81
Papua (94)
2,22
2,64
1,37
1,05
0,78
0,80
0,00
5,88
Nasional
2,72
3,29
1,10
1,32
1,08
0,80
0,27
7,07
Propinsi
10
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Desember 2014, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,83 persen. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks harga yang diterima petani sebesar 1,30 persen lebih kecil dari pada kenaikan indeks BPPBM yaitu 2,15 persen. Turunnya NTUP gabungan disebabkan turunnya NTUP di tiga subsektor penyusun NTUP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,82 persen; peternakan 0,07 persen dan perikanan 4,13 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan naik sebesar 1,47 persen dan subsektor hortikultura naik sebesar 1,68 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Rumah Tangga Usaha Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Desember 2014 (2012=100)
Subsektor
(1)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Nov’14
Des’14
% Perub
Nov’14
Des’14
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
104,06 109,20 105,72 112,49 105,93 105,97 105,95
105,11 108,35 104,18 111,16 104,24 102,50 105,74
1,00 -0,78 -1,45 -1,19 -1,59 -3,28 -0,20
98,62 102,26 110,87 108,36 105,87 105,77 106,13
100,06 103,98 107,75 108,29 101,50 101,23 102,23
1,47 1,68 -2,82 -0,07 -4,13 -4,30 -3,68
Gabungan
107,38
106,84
-0,50
106,04
105,16
-0,83
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015
11