No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada April 2016 tercatat 98,62 atau mengalami penurunan sebesar 0,69 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,31. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 94,47; Subsektor Hortikultura (NTPH) 91,58; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 98,72; Subsektor Peternakan (NTPT) 104,97; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 107,83. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 101,22 atau turun sebesar 0,10 persen dari sebelumnya 101,32. Pada Bulan April 2016, secara nasional 21 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,10 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen. Pada April 2016, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,26 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,29 persen; perumahan 0,32 persen; sandang 0,03 persen; dan kelompok kesehatan 0,47 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks. Sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi turun sebesar 2,04 persen. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada April 2016, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 0,69 persen dibanding bulan Maret 2016 yaitu dari 99,31 menjadi 98,62. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor April 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mar’16
Apr’16
% Perub
Mar’16
Apr’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
126,60 125,73 100,69
123,61 125,26 98,68
-2,36 -0,37 -2,00
118,25 122,15 96,80
115,60 122,36 94,47
-2,24 0,17 -2,41
127,39 124,23 102,54
127,57 123,74 103,09
0,14 -0,39 0,54
114,14 122,19 93,41
112,19 122,50 91,58
-1,71 0,25 -1,96
118,79 123,56 96,14
120,38 123,00 97,87
1,34 -0,46 1,80
120,46 121,75 98,94
120,44 122,00 98,72
-0,02 0,21 -0,22
126,22 118,65 106,38
125,89 118,16 106,55
-0,26 -0,41 0,16
123,17 117,93 104,44
124,13 118,25 104,97
0,78 0,27 0,51
124,64 122,08 102,10
124,32 121,38 102,43
-0,26 -0,58 0,32
131,00 122,45 106,98
131,20 121,68 107,83
0,15 -0,63 0,79
129,80 121,69 106,67
129,33 120,45 107,37
-0,36 -1,02 0,66
136,64 122,55 111,50
137,10 121,47 112,87
0,34 -0,88 1,23
120,96 122,37 98,85
120,74 122,06 98,92
-0,18 -0,25 0,07
117,41 122,22 96,07
116,98 122,17 95,75
-0,37 -0,04 -0,33
a. Indeks yang Diterima (It)
124,81
124,18
-0,51
120,32
119,67
-0,54
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,18
122,68
-0,41
121,16
121,35
0,15
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
101,32
101,22
-0,10
99,31
98,62
-0,69
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi) Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
Nilai Tukar Petani Bulan April 2016 mengalami penurunan disebabkan tiga subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan turun sebesar 2,41 persen; subsektor hortikultura 1,96 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,22 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor peternakan sebesar 0,51 persen; dan subsektor perikanan 0,79 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor April 2016 110 100 90 80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada April 2016, tiga subsektor mengalami penurunan, sedangkan dua subsektor lainnya mengalami kenaikan. Subsektor yang mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 2,24 persen; subsektor hortikultura 1,71 persen; dan subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,02 persen. Sedangkan subsektor peternakan dan subsektor perikanan mengalami kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani masing-masing sebesar 0,78 persen dan 0,15 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen dibandingkan Maret 2016, yaitu dari 121,16 menjadi 121,35. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di empat subsektor yaitu subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,17 persen; subsektor hortikultura 0,25 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,21 persen; dan subsektor peternakan 0,27 persen. Sedangkan subsektor perikanan turun sebesar 0,63 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara April 2016 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) April 2016 dibandingkan Maret 2016, mengalami penurunan sebesar 2,41 persen. Indeks harga yang diterima petani mengalami turun sebesar 2,24 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,17 persen. Hal ini yang menyebabkan turunnya NTP subsektor tanaman pangan. Turunnya Indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok padi sebesar 3,16 persen akibat naiknya harga gabah sebesar 3,16 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,27 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada April 2016 mengalami penurunan sebesar 1,96 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,71 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,25 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 0,46 persen dan buah-buahan 2,69 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: rambutan 12,19 persen; cabai merah 5,18 persen; cabai rawit 4,87 persen; jeruk 3,45 persen; dan kacang panjang 2,28 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,27 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,12 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada April 2016 mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,02 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,21 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,02 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
lada/merica sebesar 2,24 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,25 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) April 2016 naik sebesar 0,51 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,27 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok ternak besar 0,66 persen dan unggas 1,47 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: ayam ras petelur 4,99 persen; ayam buras 1,51 persen; ayam ras pedaging 0,89 persen; dan sapi potong 0,68 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,19 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,35 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) April 2016 naik sebesar 0,79 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan 0,15 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,63 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan sebesar 0,34 persen. Sedangkan turunnya indeks harga yang dibayar petani disebabkan turunnya indeks BPPBM sebesar 2,76 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada April 2016, NTN naik sebesar 1,23 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,34 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,88 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 0,34 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: kuwe/bebara 2,78 persen; cakalang 2,63 persen; tembang sebesar 1,73 persen; dan baronang naik sebesar 0,63 persen. Terjadinya penurunan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan turunnya indeks BPPBM sebesar 3,38 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada April 2016, NTPi turun sebesar 0,33 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,37 persen lebih besar daripada penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,04 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,37 persen dan subkelompok budidaya 0,38 persen pengaruh turunnya komoditas rumput laut sebesar 0,40 persen dan bandeng 0,38 persen. Terjadinya penurunan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan turunnya indeks BPPBM sebesar 1,21 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya April 2016 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mar’16
Apr’16
% Perub
Mar’16
Apr’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
126,60 123,32 134,48 125,73 128,24 117,93 100,69
123,61 119,85 133,42 125,26 127,62 117,91 98,68
-2,36 -2,81 -0,79 -0,37 -0,48 -0,01 -2,00
118,25 120,15 113,41 122,15 124,20 112,25 96,80
115,60 116,36 113,68 122,36 124,53 111,88 94,47
-2,24 -3,16 0,24 0,17 0,27 -0,33 -2,41
127,39 125,60 129,01 121,79 124,23 127,68 113,77 102,54
127,57 125,73 129,33 121,27 123,74 127,10 113,58 103,09
0,14 0,11 0,24 -0,43 -0,39 -0,46 -0,16 0,54
114,14 126,97 105,89 119,54 122,19 124,09 111,34 93,41
112,19 126,39 103,05 119,54 122,50 124,43 111,48 91,58
-1,71 -0,46 -2,69 0,00 0,25 0,27 0,12 -1,96
118,79 118,79 123,56 126,85 113,33 96,14
120,38 120,38 123,00 126,15 113,17 97,87
1,34 1,34 -0,46 -0,55 -0,14 1,80
120,46 120,46 121,75 123,67 112,66 98,94
120,44 120,44 122,00 123,98 112,62 98,72
-0,02 -0,02 0,21 0,25 -0,04 -0,22
126,22 128,12 123,11 123,71 121,27 118,65 127,91 110,39 106,38
125,89 127,74 122,25 123,93 121,52 118,16 127,21 110,08 106,55
-0,26 -0,30 -0,69 0,18 0,20 -0,41 -0,54 -0,28 0,16
123,17 121,23 130,57 124,31 126,59 117,93 124,58 111,57 104,44
124,13 122,03 129,78 126,14 125,52 118,25 124,82 111,96 104,97
0,78 0,66 -0,61 1,47 -0,85 0,27 0,19 0,35 0,51
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
Subsektor (1)
Mar’16 (2)
5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Apr’16 (3)
% Perub (4)
Mar’16 (5)
Apr’16 (6)
% Perub (7)
124,64 129,80 120,96 122,08 127,71 112,69 102,10
124,32 129,33 120,74 121,38 127,30 111,50 102,43
-0,26 -0,36 -0,18 -0,58 -0,32 -1,06 0,32
131,00 136,64 117,41 122,45 125,70 115,71 106,98
131,20 137,10 116,98 121,68 126,19 112,52 107,83
0,15 0,34 -0,37 -0,63 0,39 -2,76 0,79
129,80 129,58 121,69 126,73 113,86 106,67
129,33 129,07 120,45 126,45 111,08 107,37
-0,36 -0,40 -1,02 -0,22 -2,44 0,66
136,64 136,64 122,55 125,77 116,68 111,50
137,10 137,10 121,47 126,27 112,74 112,87
0,34 0,34 -0,88 0,40 -3,38 1,23
120,96 114,86 119,38 122,37 128,44 111,83 98,85
120,74 114,82 119,18 122,06 127,93 111,80 98,92
-0,18 -0,04 -0,16 -0,25 -0,39 -0,02 0,07
117,41 117,44 117,19 122,22 125,53 113,38 96,07
116,98 117,01 116,75 122,17 125,99 112,01 95,75
-0,37 -0,37 -0,38 -0,04 0,36 -1,21 -0,33
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 21 provinsi pada April 2016, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada April 2016 tercatat di Provinsi Riau sebesar 2,10 persen disusul Provinsi Bangka Belitung 1,76 persen serta Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,75 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen disusul Provinsi Banten 1,25 persen dan Provinsi Aceh sebesar 1,13 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya April 2016 (2012=100) Propinsi
8
It Indeks
Ib % Perb
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
116,67 123,89 119,39 121,66 119,79 114,74 114,99 125,60 121,93 116,32 118,08 130,87 121,42 125,48 129,78 125,84 126,37 124,65 120,48 115,99 117,29 115,39 119,29 119,38 121,14 127,56 119,67 129,80 125,35 127,83 125,50 122,31 114,50
-1,44 1,05 -0,61 1,48 0,56 -0,20 0,46 -0,16 0,48 0,30 0,42 -1,34 -0,78 -0,58 -0,34 -1,44 -0,44 -1,33 -0,89 0,66 0,09 -0,48 0,44 -0,12 -0,16 -1,74 -0,54 -0,47 0,12 -0,26 0,51 0,59 0,23
121,34 122,91 120,88 122,39 121,47 121,36 122,27 121,30 117,64 117,90 117,36 125,03 122,66 121,94 124,99 121,68 120,57 120,34 120,46 121,28 121,01 118,31 121,70 122,90 121,77 122,65 121,35 123,83 117,53 122,97 119,14 121,77 119,10
-0,31 -0,58 -1,00 -0,61 -1,15 -0,27 -1,06 -0,94 -1,27 -0,33 -1,31 -0,24 -0,36 -0,90 -0,40 -0,18 -0,39 -0,56 -0,18 -0,30 -0,43 -0,35 -0,13 -0,43 0,02 -0,45 0,15 -0,41 -0,39 -0,32 0,13 -0,13 0,22
96,15 100,80 98,76 99,41 98,62 94,55 94,05 103,54 103,65 98,66 100,61 104,67 98,99 102,90 103,83 103,42 104,81 103,58 100,02 95,64 96,92 97,54 98,02 97,14 99,48 104,01 98,62 104,82 106,65 103,96 105,34 100,45 96,14
-1,13 1,64 0,39 2,10 1,74 0,07 1,55 0,79 1,76 0,63 1,75 -1,10 -0,42 0,32 0,06 -1,25 -0,04 -0,77 -0,71 0,96 0,52 -0,14 0,57 0,31 -0,18 -1,29 -0,69 -0,06 0,51 0,06 0,39 0,71 0,01
Nasional
124,18
-0,51
122,68
-0,41
101,22
-0,10
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan April 2016, dari 33 provinsi yang dilaporkan, 6 provinsi mengalami inflasi perdesaan, sedangkan 27 provinsi mengalami deflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Papua sebesar 0,34 persen disusul Provinsi Maluku Utara sebesar 0,33 persen; dan Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,26 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami deflasi perdesaan terbesar adalah Provinsi Jambi sebesar 1,40 persen disusul Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,34 persen; dan Sumatera Barat 1,21 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara April 2016 (Persen) 1,20 0,80 0,40 0,00
Persen (%)
-0,40 -0,80 -1,20 -1,60 -2,00 -2,40
Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Transportasi & Komunikasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi April 2016 (2012=100)
Propinsi
Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11)
-0,36
-0,47
0,64
-0,09
0,21
0,37
0,30
-3,12
Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15)
-0,67 -1,21 -0,58 -1,40
-1,45 -2,10 -0,82 -2,23
0,70 0,06 0,81 0,15
0,53 -0,01 0,04 -0,09
0,74 0,01 0,41 0,39
0,38 -0,08 0,60 0,56
-0,05 0,02 0,00 0,25
-2,34 -2,74 -3,13 -3,74
Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18)
-0,28 -1,19 -1,01
-0,50 -2,63 -1,92
0,74 1,14 0,36
0,21 0,29 0,43
0,22 0,31 0,45
0,09 0,26 0,30
0,09 0,19 0,17
-2,32 -2,80 -3,25
Bangka Belitung (19)
-1,34
-2,24
0,42
-0,21
0,11
0,22
-0,09
-2,99
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33)
-0,21 -0,56 -0,36 -0,60
-0,06 -1,26 -0,59 -1,18
0,86 0,04 0,27 0,43
-0,02 -0,17 0,25 0,01
0,69 0,18 -0,29 0,10
0,77 0,62 0,27 0,10
-0,03 0,00 0,05 0,14
-3,08 -0,58 -2,12 -1,64
DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52)
-1,14 -0,47 -0,16 -0,45 -0,64
-2,11 -0,65 -0,04 -0,69 -1,13
0,40 0,36 0,14 0,42 0,31
-0,11 0,07 -0,11 0,55 0,13
0,58 0,07 0,25 0,23 0,06
0,16 0,31 0,01 0,28 0,57
0,20 0,03 0,05 0,36 0,02
-2,65 -2,33 -2,00 -2,37 -1,97
NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62) Kalsel (63) Kaltim (64)
-0,22 -0,28 -0,41 -0,37 0,01
-0,34 -0,01 -0,42 -0,19 0,74
0,28 0,30 0,22 0,04 0,18
0,07 0,20 0,80 0,18 0,18
0,03 0,26 0,38 0,47 0,20
0,11 0,60 0,20 0,25 0,23
0,06 0,29 0,20 0,27 0,06
-1,41 -3,54 -3,42 -3,03 -3,51
Sulut (71) Sulteng (72) Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75)
-0,45 0,15 -0,45 0,26 -0,37
-0,59 0,50 -0,60 0,86 -0,47
-0,06 0,34 0,20 0,29 0,52
0,05 0,54 0,33 0,32 -0,39
0,04 0,92 0,73 0,03 0,16
0,20 0,86 0,07 0,47 0,69
0,00 0,35 0,10 0,00 0,57
-1,72 -2,41 -2,18 -2,04 -2,73
Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91)
-0,39 -0,22 0,33 0,17
-0,81 -0,26 0,73 0,79
0,56 0,37 0,32 0,09
0,08 -0,25 0,10 0,15
0,25 0,17 0,08 0,07
0,51 0,02 0,12 0,23
0,29 0,03 0,31 0,07
-1,71 -1,64 -1,59 -2,11
Papua (94)
0,34
0,91
0,51
-0,04
0,06
0,07
0,00
-2,37
Nasional
-0,50
-0,83
0,38
0,14
0,17
0,25
0,10
-2,28
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada April 2016, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,33 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,54 persen lebih besar penurunannya daripada indeks BPPBM sebesar 0,21 persen. Turunnya NTUP gabungan juga disebabkan turunnya NTUP di dua subsektor penyusun NTUP, yaitu: subsektor tanaman pangan turun 1,91 persen; dan subsektor hortikultura 1,84 persen. Sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,02 persen; subsektor peternakan 0,43 persen; dan subsektor perikanan 2,99 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya April 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Mar’16
Apr’16
% Perub
Mar’16
Apr’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
107,35 111,97 104,81 114,34 110,60 114,00 108,16
104,83 112,32 106,36 114,37 111,50 116,43 107,99
-2,35 0,31 1,48 0,03 0,81 2,13 -0,16
105,34 102,52 106,92 110,40 113,21 117,10 103,55
103,33 100,64 106,95 110,87 116,60 121,61 104,44
-1,91 -1,84 0,02 0,43 2,99 3,85 0,86
Gabungan
109,33
108,95
-0,34
107,08
106,73
-0,33
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Distribusi Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/05/Th.X, 2 Mei 2016