No. 53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JULI 2017 SEBESAR 100,22 ATAU NAIK 0,67 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan Juli 2017 mengalami kenaikan 0,67 persen, yaitu dari posisi 99,55 menjadi 100,22. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen, dari posisi 127,94 pada bulan Juni menjadi 128,64 pada bulan Juli 2017. Sedangkan Ib mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dari posisi 128,53 pada bulan Juni menjadi 128,36 pada bulan Juli 2017. Dari lima sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,42 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,54 persen dan sub sektor Peternakan naik 0,74 persen. Sedangkan dua sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,06 persen dan sub sektor Perikanan turun 0,05 persen. Secara umum, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 0,54 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari posisi 127,94 menjadi 128,64. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,25 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,41 persen dan sub sektor Peternakan naik sebesar 0,68 persen. Sedangkan dua sub sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,20 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,15 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,13 persen bila dibandingkan dengan bulan Juni 2017 yaitu dari posisi 128,53 menjadi 128,36. Penurunan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,20 persen. Sedangkan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen atau dari posisi 106,88 menjadi 107,44 dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,20 persen. Deflasi terjadi disebabkan penurunan pada kelompok Bahan Makanan sebesar 0,59 persen dan kelompok Sandang turun sebesar 0,39 persen. Sedangkan kelompok harga yang mengalami kenaikan terjadi pada kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,26 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,09 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,05 persen. Dari 33 provinsi di Indonesia, perubahan NTP Juli terhadap NTP Juni 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 10 provinsi, sedangkan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 1,40 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017 1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Gambar 1 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di NTP Jawa Tengah Junii-Juni 2017 (2012 = 100) perdesaan di wilayah Jawa Tengah pada bulan Juli 2017, 100.22
NTP Jawa Tengah mengalami kenaikan indeks
0,67 persen
dibanding NTP Juni 2017 yaitu dari posisi 99,55 menjadi 100,22. Besarnya indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang
100.40 100.00 99.60 99.20 98.80 98.40 98.00 97.60 97.20 96.80 96.40 96.00
99.55
Juni
Juli
dibayar petani. Gambar 2 Perubahan NTP Jawa Tengah per Subsektor Juni - Juli 2017(2012 = 100)
kenaikan pada tiga sub sektor yaitu NTP sub sektor Tanaman
1.80
1.54
1.60
1.20 1.00
persen dan NTP sub sektor Peternakan naik sebesar 0,74 persen.
0.74
0.80
0.40
Pangan
naik sebesar 0,42 persen, NTP sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,54
1.40
0.60
Kenaikan NTP pada bulan Juli 2017 juga disebabkan oleh
0.42
Sedangkan yang mengalami penurunan yaitu NTP sub sektor Tanaman
0.20 0.00
-0.05
-0.06
-0.20
TP
Horti
TPR
Ternak
Ikan
Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,06 persen dan NTP sub sektor
Perikanan turun sebesar 0,05 persen. 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
Pada Juli 2017, secara umum It mengalami kenaikan indeks yang cukup signifikan sebesar 0,54 persen dibandingkan dengan It Juni 2017 yaitu: dari 127,94 menjadi 128,64. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,25 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,41 persen dan sub sektor Peternakan naik sebesar 0,68 persen. Sedangkan dua sub sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,20 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,15 persen. Gambar 3 Indeks Yang Diterima Petani Jawa Tengah per Subsektor dan Perubahannya Juni – Juli 2017 (2012 = 100) Juli
120.00
129.74 129.92
124.39
139.27
131.49
123.55
125.00
124.46
130.00
129.66
124.77
135.00
138.99
Juni 140.00
115.00 TP
Horti
TPR
Ternak
Ikan
3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Gambar 4
Perubahan Indeks Yang Dibayar Petani Jawa Tengah elalui Indeks Harga yang Dibayar per sub sektor Juni - Juli 2017 (2012 = 100) Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juli 2017, Ib tercatat turun sebesar 0,13 persen bila dibandingkan Juni 2017, yaitu dari 128,53 menjadi 128,36. Penurunan Ib terjadi pada semua sub sektor penyusun NTP yaitu: Ib sub sektor Tanaman Pangan turun 0,17 persen, Ib sub sektor Hortikultura turun 0,13 persen, Ib sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,14 persen, Ib sub sektor Peternakan turun 0,07 persen dan Ib sub sektor Perikanan turun 0,09 persen. 0.00
-0.02
TP
Horti
TPR
Ternak
Ikan
-0.04 -0.06
-0.07
-0.09
-0.08 -0.10
-0.13
-0.12 -0.14 -0.16
-0.17
-0.14
-0.18
4. NTP Sub Sektor a. Sub sektor Tanaman Pangan (NTPP)
Tabel 1 NTP Subsektor Tanaman Pangan Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100)
Rincian Juni'17 ada bulan Juli 2017 NTPP mengalami No kenaikan indeks sebesar 0,42 persen. Kenaikan (1) (2) (3) NTPP disebabkan karena kenaikan indeks yang I. Indeks Diterima Petani 124.46 1. Padi 113.36 diterima petani sebesar 0,25 persen, lebih tinggi 2. Palawija 154.15 dibandingkan penurunan indeks yang dibayar petani II. Indeks Dibayar Petani 131.90 sebesar 0,17 persen. 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.47 Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks 2. BPPBM 125.18 Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,24 III. Nilai Tukar Petani 94.36 persen. Sementara Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen.
Juli'17 (4)
124.77 113.55 154.80 131.67 134.14 125.23 94.76
Perub Juli '17 thd Juni '17 (%) (5)
0.25 0.17 0.42 -0.17 -0.24 0.04 0.42
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017 3
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Tabel 2 NTP Subsektor Hortikultura Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100)
ilai Tukar Petani subsektor Hortikultura Perub Juli '17 thd Rincian Juni'17 Juli'17 (NTPH) pada Juli 2017 dilaporkan terjadi kenaikan No Juni '17 (%) indeks sebesar 1,54 persen. Hal ini terjadi karena (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 129.66 131.49 1.41 indeks yang diterima petani yang mengalami 1. Sayur-sayuran 112.07 113.84 1.57 kenaikan sebesar 1,41 persen, lebih tinggi 2. Buah-buahan 151.32 153.22 1.26 dibanding penurunan indeks yang dibayar petani, 3. Tanaman Obat 125.18 127.11 1.53 dimana Ib mengalami penurunan sebesar 0,13 II. Indeks Dibayar Petani 130.10 129.94 -0.13 persen. 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.95 134.67 -0.21 Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh 2. BPPBM 118.64 118.75 0.09 99.66 101.19 1.54 perubahan indeks harga pada kelompok sayur- III. Nilai Tukar Petani sayuran naik sebesar 1,57 persen, kelompok buah-buahan naik 1,26 persen dan kelompok tanaman obat naik sebesar 1,53 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh penurunan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,21 persen. Sedangkan untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,09 persen.
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Tabel 3 NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100)
ada Juli 2017 NTPR mengalami penurunan Rincian No Juni'17 indeks sebesar 0,06 persen. Hal ini disebabkan oleh (2) (3) penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,20 (1) I. Indeks Diterima Petani 139.27 persen, lebih rendah dibanding penurunan indeks yang 1. TPR 139.27 dibayar petani sebesar 0,14 persen. 129.49 Penurunan pada Ib terjadi karena turunnya indeks II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.50 Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,15 persen dan 2. BPPBM 119.99 turunnya Biaya Produksi Penambahan Barang Modal III. Nilai Tukar Petani 107.55 (BPPBM) sebesar 0,12 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTPT) TP sub sektor Peternakan pada bulan Juli 2017 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. Kenaikan ini terjadi karena Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,68 persen dibandingkan dengan Indeks harga yang dibayar petani yang turun sebesar 0,07 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga 3 kelompok sub sektor Peternakan yaitu: kelompok Ternak Besar naik sebesar 0,95 persen, kelompok Ternak Kecil naik sebesar 0,05 persen, kelompok Hasil Ternak naik sebesar 1,33 persen. Sedangkan kelompok Unggas mengalami penurunan
4
Juli'17
Perub Juli '17 thd Juni '17 (%)
(4)
(5)
138.99 138.99 129.31 134.30 119.84 107.49
-0.20 -0.20 -0.14 -0.15 -0.12 -0.06
Tabel 4 NTP Subsektor Peternakan Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No
Rincian
(2) (1) I. Indeks Diterima Petani 1 Ternak Besar 2 Ternak Kecil 3 Unggas 4 Hasil Ternak II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. BPPBM III. Nilai Tukar Petani
Juni'17
Juli'17
Perub Juli '17 thd Juni '17 (%)
(3) 123.55 129.39 105.15 127.46 121.19 122.42 134.80 114.14 100.92
(4) 124.39 130.62 105.21 127.03 122.80 122.34 134.56 114.17 101.68
(5) 0.68 0.95 0.05 -0.34 1.33 -0.07 -0.18 0.02 0.74
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
sebesar 0,34 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,18 persen. Sedangkan Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen.
e. Subsektor Perikanan (NTN)
ada bulan Juli 2017, NTN mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen. Penurunan indeks NTN ini disebabkan karena indeks yang diterima petani turun sebesar 0,15 persen, lebih rendah dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh Tabel 5 perubahan indeks harga pada kelompok Perikanan NTP Subsektor Perikanan Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) Budidaya yang turun 0,56 persen. Sedangkan untuk Perub Juli '17 thd kelompok Perikanan Budidaya mengalami kenaikan Rincian No Juni'17 Juli'17 Juni '17 (%) sebesar 1,55 persen. Penurunan pada Ib disebabkan (1) (2) (3) (4) (5) karena turunnya IKRT sebesar 0,20 persen. Sedangkan I. Indeks Diterima Petani 129.92 129.74 -0.15 BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. 1 Tangkap 2 Budidaya II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. BPPBM III. Nilai Tukar Petani
140.39 127.59 126.82 136.11 114.52 102.44
142.56 126.88 126.71 135.84 114.60 102.39
1.55 -0.56 -0.09 -0.20 0.07 -0.05
5. NTUP Sub Sektor ilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Juli 2017 (2012=100) Sub Sektor
Juni'17
(1)
(2)
Juli'17
Perub Juli '17 thd Juni '17 (%)
(3)
(4)
1.Tanaman Pangan 99.42 2.Hortikultura 109.28 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 116.07 4.Peternakan 108.24 5. Perikanan 113.46 a. Tangkap 122.65 b. Budidaya 111.41
99.63 110.73 115.98 108.95 113.21 124.20 110.75
Jawa Tengah
107.44
0.21 1.32 -0.07 0.65 -0.22 1.26 -0.59 0.52
106.88
Pada Juli 2017 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,52 persen dari posisi 106,88 menjadi 107,44. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada tiga sub sektor yaitu sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,21 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,32 persen, sub sektor Peternakan naik sebesar 0,65 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan adalah sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,07 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,22 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017 5
6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Tabel 7
IHK Perdesaan Jawa Tengah dan Perubahannya (%) Juni-Juli 2017 (2012 = 100)
erubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga Perub Juli '17 thd Rincian Juni'17 Juli'17 Juni '17 (%) (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/ deflasi di wilayah (1) (2) (3) (4) perdesaan. Pada Juli 2017, Indeks Konsumsi Rumah Konsumsi Rumah Tangga 134.71 134.44 -0.20 Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Provinsi a. Bahan Makanan 149.91 149.02 -0.59 127.34 127.67 0.26 Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi b. Makanan Jadi c. Perumahan 128.71 128.79 0.06 sebesar 0,20 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya d. Sandang 127.98 127.48 -0.39 kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,59 persen dan e. Kesehatan 119.90 120.04 0.12 113.53 raga 113.64 0.09 kelompok Sandang turun sebesar 0,39 persen. Sedangkan f. Pendidikan, Rekreasi & Olah g. Transportasi dan Komunikasi 121.75 121.81 0.05 kelompok harga yang mengalami kenaikan yaitu kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,26 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 0,06 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,12 persen, kelompok Pendidikan, rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,09 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,05 persen
7. Perbandingan Antar Provinsi
ari 33 provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Juli terhadap NTP Juni 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan nilai NTP terjadi di 10 provinsi, dan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi Juli 2017 terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi pada Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 1,40 persen.
Tabel 8 NTP 33 Provinsi dan Persentase Perubahannya (%) Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
6
Provinsi (2)
JATIM NTT JATENG BABEL KALBAR YOGYAKARTA SUMSEL JAMBI PAPUA BARAT JABAR SULUT KALTIM DKI SULBAR MALUKU KEPRI NAD BALI SULSEL MALUKU UTARA LAMPUNG BANTEN KALSEL NTB PAPUA KALTENG SUMBAR SULTENG BENGKULU SUMUT RIAU GORONTALO SULTRA
Juni '17
Juli '17
Perub Juli '17 thd Juni'17 (%)
(3)
(4)
(5)
103.00 101.20 99.55 94.44 94.71 102.59 92.77 98.75 100.03 104.46 92.40 96.29 97.49 104.65 101.07 96.99 94.72 104.49 100.54 101.01 104.18 100.19 96.06 105.09 95.04 97.19 96.66 93.84 93.30 99.54 102.59 105.22 94.38
103.91 101.96 100.22 95.03 95.26 102.92 93.01 99.00 100.20 104.48 92.32 96.20 97.32 104.42 100.85 96.73 94.45 104.14 100.18 100.57 103.57 99.60 95.47 104.44 94.43 96.48 95.82 93.02 92.39 98.47 101.25 103.79 93.06
0.89 0.74 0.67 0.63 0.58 0.32 0.27 0.26 0.17 0.02 -0.08 -0.09 -0.17 -0.22 -0.22 -0.27 -0.29 -0.33 -0.36 -0.43 -0.59 -0.59 -0.61 -0.61 -0.64 -0.73 -0.87 -0.87 -0.97 -1.07 -1.31 -1.35 -1.40
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
7
124.52 137.78 121.28 133.86 94.36 99.42
c. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
d. Transportasi
e. Penambahan Barang Modal
f. Upah Buruh
III. Nilai Tukar Petani
IV. Nilai Tukar Usaha Pertanian
119.38
g. Transportasi dan Komunikasi
112.03
113.28
f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
b. Pupuk dan Obat-obatan
121.99
e. Kesehatan
129.98
127.05
d. Sandang
a. Bibit
128.20
c. Perumahan
125.18
127.42
b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
2. BPPBM
150.69
a. Bahan Makanan
134.47
131.90
II. Indeks Dibayar Petani
1. Konsumsi Rumah Tangga
124.46
(2)
Juni '17
I. Indeks Diterima Petani
(1)
Rincian
99.63
94.76
133.97
121.48
138.05
124.50
111.99
129.79
125.23
119.44
113.40
122.13
126.55
128.26
127.73
149.64
134.14
131.67
124.77
(3)
Juli '17
Hortikultura
0.21
0.42
0.08
0.17
0.19
-0.02
-0.04
-0.15
0.04
0.05
0.11
0.12
-0.40
0.05
0.24
-0.70
-0.24
-0.17
0.25
(4)
(6)
109.28 110.73
99.66 101.19
124.14 124.48
120.93 121.07
113.12 113.26
123.84 123.94
113.57 113.56
115.05 114.97
118.64 118.75
122.90 122.97
113.91 114.05
118.61 118.76
128.18 127.71
128.18 128.26
127.57 127.87
149.31 148.46
134.95 134.67
130.10 129.94
129.66 131.49
(5)
1.32
1.54
0.27
0.12
0.13
0.08
-0.01
-0.06
0.09
0.06
0.13
0.13
-0.37
0.06
0.24
-0.57
-0.21
-0.13
1.41
(7)
116.07
107.55
130.66
122.17
125.59
112.64
109.89
105.99
119.99
121.66
112.52
118.71
129.10
128.07
127.39
148.63
134.50
129.49
139.27
(8)
115.98
107.49
130.69
121.01
125.01
112.56
110.16
105.51
119.84
121.71
112.56
118.85
128.57
128.15
127.74
147.98
134.30
129.31
138.99
(9)
Juli '17
-0.07
-0.06
0.02
-0.95
-0.46
-0.07
0.24
-0.46
-0.12
0.04
0.04
0.12
-0.41
0.07
0.28
-0.44
-0.15
-0.14
-0.20
(10)
108.24
100.92
124.35
114.89
119.34
114.57
109.97
114.56
114.14
122.23
113.78
118.92
128.42
130.31
127.11
149.79
134.80
122.42
123.55
(11)
Perub Juli'17 thd Juni '17 Juni17 (%)
Tanaman Perkebunan Rakyat
Perub Juli'17 Perub thd Juni17 Juni '17 Juli '17 Juli'17 thd Juni '17 (%) Juni17 (%)
Tanaman Pangan
TABEL 9 NTP PER SUB SEKTOR JAWA TENGAH BULAN JUNI - JULI 2017
108.95
101.68
124.35
114.95
119.39
114.54
110.19
114.17
114.17
122.28
113.87
119.06
127.93
130.40
127.47
148.95
134.56
122.34
124.39
(12)
Juli '17
Perikanan
0.65
0.74
0.00
0.05
0.04
-0.03
0.20
-0.34
0.02
0.05
0.08
0.12
-0.38
0.08
0.29
-0.56
-0.18
-0.07
0.68
(13)
(15)
113.46 113.21
102.44 102.39
116.46 116.96
115.46 115.26
118.37 118.23
116.23 116.46
113.77 113.75
112.88 112.78
114.52 114.60
136.89 136.90
117.01 117.23
122.44 122.65
126.49 125.97
128.12 128.17
126.47 126.78
154.54 153.64
136.11 135.84
126.82 126.71
129.92 129.74
(14)
-0.22
-0.05
0.43
-0.17
-0.12
0.20
-0.02
-0.09
0.07
0.01
0.19
0.17
-0.41
0.04
0.24
-0.58
-0.20
-0.09
-0.15
(16)
106.88
99.55
128.18
119.55
124.82
119.70
111.57
118.26
119.71
121.75
113.53
119.90
127.98
128.71
127.34
149.91
134.71
128.53
127.94
(17)
Perub Perub Juli'17 thd Juni '17 Juli '17 Juli'17 thd Juni '17 Juni17 (%) Juni17 (%)
Peternakan
107.44
100.22
128.31
119.47
124.86
119.70
111.65
118.00
119.74
121.81
113.64
120.04
127.48
128.79
127.67
149.02
134.44
128.36
128.64
(18)
0.52
0.67
0.10
-0.06
0.03
0.00
0.07
-0.22
0.02
0.05
0.09
0.12
-0.39
0.06
0.26
-0.59
-0.20
-0.13
0.54
(19)
Perub Juli '17 Juli'17 thd Juni17 (%)
Jawa Tengah
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH JULI 2017 RATA-RATA HARGA GABAH DI TINGKAT PETANI GKG NAIK 0,28% DAN GKP NAIK 0,38% Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Juli 2017 mencatat 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih. Komposisi observasi gabah bulan ini didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen sebanyak 61 observasi (71,76%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (15,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 11 observasi (12,94%).
Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi Juli 2017 tercatat Rp. 5.100,00 per kg berasal dari transaksi kelompok gabah kualitas GKG varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Suradadi di Kabupaten Tegal. Sedangkan harga terendah di tingkat petani ditemukan seharga Rp. 3.750,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas rendah varietas IR 64 di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Juli 2017 tercatat Rp. 5.135,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas GKG dengan varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Taman di Kabupaten Pemalang. Harga terendah di tingkat penggilingan ditemukan juga pada kelompok gabah kualitas rendah varietas IR 64 di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal seharga Rp. 3.800,00 per kg. Rata-rata harga gabah kelompok GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dari 4.945,00/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.959,09/Kg pada Juli 2017. Jika dibandingkan bulan Juli 2016 turun 1,02 persen dari angka Rp. 5.010,00/Kg. Kelompok GKP juga mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dari Rp. 4.461,76/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.478,69/Kg pada Juli 2017 dan jika dibandingkan Juli 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.389,44/Kg maka Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen.
Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Juli 2017 berhasil mencatat sebanyak 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih. Dari 85 transaksi penjualan gabah yang berhasil dicatat, komposisi jumlah observasi bulan ini masih didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen yaitu sebanyak 61 observasi (71,76%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (15,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 11 observasi (12,94%). Tabel 9. Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan HPP Menurut Kelompok Kualitas Juli 2017
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017
Dari 85 observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dikumpulkan selama Juli 2017, terbanyak berasal dari Kabupaten Grobogan sebanyak 11 observasi (12,94%) diikuti Kabupaten Klaten dan Pati masing-masing sebanyak 9 observasi (10,59%), Kabupaten Kebumen dan Brebes masing-masing sebanyak 8 observasi (9,41%), Kabupaten Boyolali dan Pemalang masing-masing sebanyak 6 observasi (7,06%) dan selebihnya 27,06 persen tersebar di 8 kabupaten lainnya. Dari sejumlah 72 pemantauan harga gabah kualitas GKG dan GKP yang berhasil diobservasi selama Juli 2017 belum ditemukan kasus harga di bawah HPP. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Observasi Harga Gabah di Bawah HPP Menurut Kelompok Kualitas, Juli 2017
1.
Rata-rata Komponen Mutu Menurut Kelompok
R
ata-rata Kadar Air (KA) gabah di Jawa Tengah, pada Juli 2017 menunjukkan kadar air yang bervariatif dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKG tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Juni yang tercatat sebesar 12,40 persen sedangkan bulan ini tercatat 11,74 persen. Namun rata-rata KA kelompok GKP mengalami kenaikan dari 16,57 persen pada Juni menjadi 17,68 persen pada Juli 2017. Rata-Rata Kadar Hampa (KH) bulan Juli 2017 juga menunjukkan angka yang berariatif. Kelompok gabah kualitas GKG menunjukkan penurunan kadar hampa dari 2,57 persen pada Juni 2017 menjadi 2,55 pada Juli 2017. Adapun kelompok gabah kualitas GKP naik dari angka 5,51 persen pada Juni menjadi 5,78 Juli 2017. Tabel 11 Rata-Rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Kualitas Juni - Juli 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017 9
2.
Rata-rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas
R
ata-rata harga gabah GKG di tingkat petani pada Juli 2017 sedkit mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dari Rp. 4.945,00/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.959,09/Kg. Namun jika dibandingkan bulan Juli 2016 mengalami penurunan 0,45 persen yaitu dari harga Rp. 5.010,00/Kg. Gabah kualitas GKP bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dari Rp. 4.461,76/Kg pada menjadi Rp. 4.478,69/Kg pada Juli 2017 dan jika dibandingkan dengan Ju;i 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.389,44/Kg maka pada Juli 2017 mengalami kenaikan 2,03 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok GKG pada Juli 2017 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,21 persen dari bulan Juni yang tercatat Rp. 5.013,64/Kg menjadi Rp. 5.024,09/Kg, Sementara kelompok kualitas GKP mengalami kenaikan 0,29 persen dari Rp. 4.518,04/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.531,31/Kg pada Juli 2017. Adapun jika dibandingkan dengan Juli 2016 maka gabah kelompok GKG mengalami penurunan 1,00 persen yaitu dari harga Rp. 5.075,00/Kg dan kelompok GKP naik 1,82 persen dari harga Rp. 4.450,22/Kg. Tabel 12 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Juni – Juli 2017
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017