13 Januari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• WIKA targetkan kontrak baru tahun 2016 dari proyek luar negeri Rp 2 T • PTPP tagetkan kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 31 triliun • WSKT raup laba Rp1 triliun • SMGR mempertimbangkan tambah modal • JSMR ekspansi jalan tol untuk perkuat kinerja • EXCL targetkan layanan VAS naik 15% • BTEL cari pendanaan Rp 7 triliun dari rights issue di harga Rp 200 • BTEL tingkatkan pasarkan produk telekomunikasi digital • ANTM lanjutkan eksplorasi • Bumi Kencana Eka Sejahtera debt to equty swap ke DSSA • DSSA garap pembangkit listrik senilai USD 620 juta hingga tahun 2018 • TINS percepat penyaluran modal usaha kecil sebesar Rp 10 miliar • Grup ABMM siapkan dana hingga USD 150 juta • BMRI berpotensi membukukan laba Rp20 triliun • BBNI akan sinergi dengan anak-anak usaha untuk doromg kinerja 2016 • Pasca revaluasi aset, CAR BBNI naik • BBNI proyeksi kredit tahun 2016 tumbuh 15%-17% • Akuisisi bank, BBNI alokasikan Rp3 triliun • BNGA jaga CAR di atas 15% • BABP menargetkan pertumbuhan 15%-20% • ARTO targetkan bisnis tumbuh 20% di 2016 • AKPI targetkan tumbuh 25% • Pasar properti tahun 2016 diperkirakan tumbuh 8%-10% • Rata-rata pertunmbuhan kredit tahun 2016 sebesar 12% YoY
Perdagangan saham di BEI awal pekan tahun 2016, dibayangi faktor Support Level 4491/4469/4451 negatif eksternal. IHSG secara teknikal masih terkonfirmasi negatif untuk Resistance Level perdagangan pada pekan ini.4530/4548/4570 Sinyal tersebut dapat terlihat pada Major Trend Down indikator MACD dan Stochastic yang mengindikasikan negatif bagi MinorSelain Trend itu, konfirmasi negative Up bagi IHSG juga tercermin pada MA IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4512.527 786.922
+47.044 +13.485
3,176.87 1,265.94
4,770.55 3,863.06
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG pada hari Selasa (12/01) naik 1,05% ke level 4.487,55. Dari domestik, Bank Indonesia mencatatkan defisit transaksi berjalan pada neraca perdagangan di kisaran US$17,5 miliar atau Rp243,25 triliun sepanjang 2015. Adapun, komponen terbesar masih berasal dari transaksi jasa dan pendapatan yang memberikan kontribusi minus US$31 miliar atau lebih baik dari tahun lalu yang defisit mencapai US$34 miliar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan neraca perdagangan hingga November mengalami defisit US$0,35 miliar. Jumlah secara total current account minus US$17 miliar ini adalah perbaikan dari tahun lalu yang mencapai minus US$27 miliar. Pada kuartal kedua dan kuartal ketiga terjadi penurunan surplus transaksi modal finansial, sehingga tidak bisa menutupi defisit transaksi berjalan di neraca perdagangan. Namun, di kuartal keempat tranksaksi modal finansial akan positif dibantu oleh pinjaman dari pemerintah dengan penerbitan global bonds. Di sisi lain, potensi pelonggaran kebijakan moneter diperkirakan semakin kuat pada tahun ini. Bank Indonesia diproyeksikan masih berpotensi untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,75% sepanjang tahun 2016. Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia ditetapkan sebesar 7,5 persen. Dari global, harga minyak mentah AS jatuh di bawah 31 dolar AS per barel pada Selasa (12/01) memperpanjang aksi jual yang mendorongnya ke posisi terendah dalam 12 tahun lebih, di tengah kelebihan pasokan global, penguatan dolar dan lesunya permintaan. Dari regional, pergerakan bursa di Asia yang turun, dengan indeks acuan regional menuju level terendah dalam tiga tahun ini. Indeks Nikkei 225 melemah 479 poin (2,7%) ke level 17.218,96 untuk penurunan terdalam sejak Agustus lalu di tengah gejolak ekuitas China dan pasar mata uang. Para investor di Jepang juga masih mempertanyakan kapan pelemahan Yuan dan penurunan di pasar saham China akan berhenti, ditambah lagi kekhawatiran atas perekonomian China memperburuk sentimen pasar. Bersamaan dengan China yang meningkatkan pertahanannya untuk mata uang Yuan, bank central China (PBoC) berulang kali melakukan intervensi. Indeks Hang Seng juga ditutup turun sebanyak 176,74 poin (0,89%) ke level 19.711,76. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite menguat 0,20% ke level 3.022,86. Dari Eropa, bursa saham Eropa tentative bergerak naik.
Bursa Eropa pada perdagangan Selasa kemarin menguat setelah terkoreksi selama beberapa hari, karena komoditas dan mata uang negara-negara yang memproduksi bahan baku turun dan Cina meningkatkan pertahanan mata uang Yuan. People’s Bank of China (PboC) dikabarkan kembali melakukan inervensi ke pasar Selasa kemarin. Dengan intervensi di pasar Hong Kong, PboC mencoba untuk membatasi depresiasi yang cepat. Upaya untuk menstabilkan nilai tukar Yuan dapat meredakan kekhawatiran investor tentang hard landing. PboC juga membantu mensuport Yuan dengan menjaga suku bunga acuan mata uangnya berubah sedikit. Bank Indonesia melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini untuk menentukan kebijakan suku bunga. Meski BI menyatakan ada ruang untuk penyesuaian BI rate dengan memperhatikan kondisi inflasi saat ini, tetapi kondisi perekonomian global, terutama dari Cina, Kami perkirakan akan mendorong BI untuk mempertahankan BI Rate di level 7,5%. Ketidakpastian perekonomian Cina dan kebijakan pemerintah Cna yang sulit diprediksi menjadi pertimbangan. Urgensi menjaga stabilitas nilai rupiah Kami pandang lebih utama dibanding penurunan BI Rate untuk menstimulasi perekonomian. Sementara stimulasi ekonomi bisa dilakukan melalui pembangunan infrastruktur yang telah mulai dilakukan dan diekspektasikan dapat menimbulkan multiplier effect yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian tidak mengorbankan stabilitas nilai rupiah mau pun pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berencana mengajukan perubahan APBN (APBN-P) 2016 kepada DPR, diantaranya mengubah asumsi ekonomi makro. Penurunan harga minyak dunia hingga USD 30/barel atau lebih rendah dari asumsi ICP yang sebesar USD 50/barel dipastikan akan mengubah asumsi ICP dalam APBN-P 2016. Jika asumsi harga minyak direvisi, maka pendapatan negara dari Pajak Penghasilan (PPh) migas dan Penerimaan Negara Bukan Migas (PNPB) migas akan turun. Oleh karenanya pemerintah akan lebih mengandalkan penerimaan dari sisi pajak di tahun 2016. Pemerintah juga membahas Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk mengevaluasi sektor apa saja yang boleh dan tidak boleh dimasuki asing dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEN (MEA). Hal itu untuk memberi kepastian kepada investor. Kondisi di pasar Eropa dan disusul dengan bursa Amerika pada Selasa ditutup menguat. Dilanjutkan dengan indeks kawasan Asia, seperti indeks Nikkei dan Kospi pada pembukaan perdagangan menguat Diprediksi peluang IHSG akan positif hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
13 January 2016
13 January 2016 Wijaya Karya (WIKA) memproyeksi bisa meraih kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 2 triliun dari proyek luar negeri. WIKA menyasar negara Aljazair, Arab Saudi, Malaysia hingga Timor Leste. WIKA menargetkan proyek pengembangan jalan tol di Aljazair lanjutan sampai Tunisia. Proyek lainnya ialah pengembangan perumahan, hotel, pondok haji hingga mal di Jeddah. WIKA membidik pembangunan mal di Kuching, Malaysia, serta menyasar pembangunan receiving terminal untuk proyek oil and gas di Timor Leste. Sebelumnya WIKA menggarap pengembangan bandara di Timor Leste. Untuk proyek tahun 2016, secara keseluruhan WIKA optimis bisa meraih kontrak baru Rp 52,3 triliun, belum termasuk carry over kontrak tahun 2015 sebesar Rp 33 triliun. Kontrak baru di tahun 2016 ini naik hampir 100% dari realisasi kontrak baru di akhir 2015 yang sebesar Rp 25,3 triliun. Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 31 triliun, naik 14,7% dibanding realiasi tahun 2015 sebesar Rp 27,014 triliun. Perseroan menargetkan proyek BUMN sebesar 46%, proyek pemerintah 33% dan swasta 21%. Realisasi kontrak baru tahun 2015 proyek BUMN menyumbang porsi 44,4%, proyek swasta 36,8% dan proyek pemerintah 18,8%. Perseroan meningkatkan porsi proyek pemerintah di tahun 2016 karena perseroan memperkirakan realisasi belanja pemerintah tahun ini akan lebih cepat. Sebagian besar kontrak baru tersebut akan dibidik dari proyek konstruksi yakni sekitar 52%, jalan tol 16%, sektor energi 18% dan sisanya dari proyek lain-lain. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2016 mencapai Rp 1 triliun dan pendapatan Rp 20 triliun. PTPP akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 sebesar Rp 2,85 triliun atau lebih tinggi dari serapan capex tahun 2015 sebesar Rp 1,25 triliun. Sumber dana capex dari kas internal dan pendanaan eksternal. PTPP mengkaji pendanaan eksternal antara pinjaman bank, MTN dan obligasi dengan melihat kondisi pasar. Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak-anak usaha. Perseroan memperoleh kontrak baru sepanjang tahun 2014 diantaranya proyek Jalan Pariaman sebesar Rp 242 miliar, Proyek Bandara Kertajati Jawa Barat sebesar Rp 570 miliar, Proyek jalan tol Bakauheni- Palembang Rp 3,3 triliun, power plant GE 500 MW Rp 953 miliar dan lain-lain. Perusahaan konstruksi dan investasi milik negara, Waskita Karya (WSKT) memperkirakan laba bersih mencapai Rp1 triliun pada 2015, atau naik sekitar 99% dibandingkan dengan Rp501,5 miliar pada 2014. Penjualan perseroan pada tahun lalu mencapai sekitar Rp15 triliun pada 2015 atau naik 45% dibandingkan dengan Rp10,28 triliun pada 2014. WSKT menargetkan kontrak baru mencapai Rp60 triliun, tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp30 triliun pada 2015. Selain kontrak baru, kontrak carry over perusahaan mencapai sekitar Rp40 triliun. Dengan demikian, total kontrak perusahaan diperkirakan mencapai Rp100 triliun pada 2016. Semen Indonesia (SMGR) mempertimbangkan untuk kembali menambah modal cucu usahanya, PT Varia Usaha Beton dalam rangka menunjang ekspansi perusahaan tersebut. Namun, SMGR belum memutuskan berapa besar modal yang akan ditambah. Semen Indonesia melalui anak usahanya, PT SGG Prima Beton membeli saham milik Dana Pensiun Semen Gresik sebesar 36,67% senilai Rp55 miliar di Varia Usaha Beton pada Desember 2015. Pengembangan usaha Varia Usaha Beton diyakini perusahaan sebagai bagian dari mengantisipasi pertumbuhan pasar beton khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan basis penjualan semen dari Semen Indonesia.
Jasa Marga (JSMR) terus meningkatkan ekspansi proyek pembangunan jalan tol sepanjang 2016. Kinerja perseroan tersebut diperkirakan semakin meningkat seiring mulai beroperasinya 14 jalan tol baru tahun ini. JSMR berencana membuka tol Gempol-Pasuruan sepanjang 22 km dan RembangPasuruan (8,1 km) dam Krian-Mojokerto 18,47 km. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia (KTI) menargetkan pembangunan 2.500 "wifi corner" di Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada tahun 2016. "Wifi corner" merupakan layanan internet kecepatan tinggi hingga 100 Mbps, yang saat ini tersebar di berbagai kota di penjuru Indonesia. Selain itu Telkom Divre VII juga akan meningkatkan akses internet broadband di sekolah-sekolah untuk mendukung proses belajar-mengajar di sekolah. Telkom juga mendukung akses internet broadband di hotel, rumah sakit, UKM dan industri kreatif, termasuk program startup. XL Axiata (EXCL) menargetkan pertumbuhan pendapatan layanan value added services (VAS) mencapai 10-15% pada 2016, dari total pendapatan VAS pada 2015 yang mencapai Rp 700 miliar. Oleh karena itu, pada 2016, perseroan akan fokus menggarap produk-produk yang berbasis musik Ring Back Tone (RBT). Bakrie Telecom (BTEL) menargetkan eksekusi penerbitan obligasi wajib konversi berdenominasi rupiah dan dolar AS senilai total Rp7,6 triliun pada semester I/2016. Sejak Juni 2015 rencana penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) belum juga selesai. Rencana belum disetujui rapat umum pemegang saham (RUPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, manajemen yakin paling lambat Juni tahun ini rencana penerbitan OWK terealisasi. Saat ini, perusahaan masih mengurus dokumen di OJK. Pada 5 November 2015 OJK telah melayangkan surat tanggapan. Bakrie Telecom (BTEL) tengah mencari pendanaan sebesar Rp 7 triliun yang diperoleh melalui mekanisme penerbitan saham baru (rights issue) atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perseroan menetapkan harga rights issue di Rp 200 per saham. Saat ini perseroan tengah menunggu ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas aksi korporasinya tersebut. Rencana itu ditargetkan bisa terealisasi di kuartal I atau II 2016. Utang yang akan dikonversi tersebut merupakan bagian dari total utang yang nilainya lebih dari Rp 10 triliun. Sebagian besar utang dikonversi menjadi saham, sedang sisanya dibayar melalui cicilan. Sebagian ada utang ke pemerintah sekitar Rp 1,2 triliun, berbentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yakni berupa pungutan yang seharusnya dibayarkan perusahaan kepada Kominfo. Bakrie Telecom (BTEL) akan lebih meningkatkan produk telekomunikasi berbasis digital. Perseroan juga menjajaki kerja sama dengan Smartfren Telecom (FREN) untuk mengembangkan layanan 4G LTE. Lippo Karawaci (LPKR) akan menjual salah satu asetnya, yakni Lippo Mall Kuta dengan nilai Rp 800 miliar kepada perusahaan dana investasi real estat (DIRE) di Singapura, yakni Lippo Malls Indonesia retail Trust. Perseroan berencana menjual sebidang tanah di Kuta yang saat ini digunakan sebagai pusat perbelanjaan di Kuta, Bali atau yang dikenal dengan nama Lippo Mall Kuta. Lippo Mall Kuta dimiliki oleh PT Pamor Paramita Utama (PPU) yang merupakan anak perusahaan tidak langsung perseroan. LPKR akan menjual Lippo Mall Kuta kepada Kuta1 Holdings Pte. Ltd, perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura. Kuta1 nantinya akan mendirikan anak usaha sesuai hukum di Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, PPU telah sepakat untuk menjual
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
13 January 2016
13 January 2016 properti kepada pembeli yang nantinya akan ditunjuk oleh Kuta1. Sementara Kuta1 disebut telah sepakat meminta anak usahanya untuk membeli Lippo Mall Kuta. Perusahaan tambang milik negara, Aneka Tambang (ANTM) melanjutkan eksplorasi nikel di wilayah Pomalaa, Sulawesi Tenggara pada Desember 2015. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan ANTM terdiri atas percontohan, logging, core, pemboran single serta preparasi. Pada November 2015, kegiatan eksplorasi juga dilakukan di wilayah Pomalaa. Kegiatan eksplorasi ANTM di bulan Desember 2015 berforkus pada komoditas nikel dengan jumlah pengeluaran preliminary sebesar Rp1,5 miliar. Pada Oktober 2015, kegiatan eksplorasi juga dilakukan untuk komoditas emas di wilayah Maluku. Di wilayah itu, kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdiri atas pemetaan geologi dan percontohan batuan. PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) mengonversi utangnya senilai Rp 215,4 miliar menjadi saham perseroan kepada induk usaha perseroan, yaitu Dian Swastatika Sentosa (DSSA) yang menguasai lebih dari 99% saham BKES. Setelah konversi, susunan pemegang saham BKES terdiri atas Dian Swastatika sebanyak 679.874 saham dan PT Sinar Mas Cakrawala sebanyak satu saham. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) kini tengah menggarap dua proyek pembangkit listrik dengan total investasi USD 620 juta hingga tahun 2018. Proyek tersebut adalah Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 2x150 megawatt (MW) dan Kendari-3 berkapasitas 2x50 MW. Perseroan juga ekspansi jaringan kabel internet berkecepatan tinggi ke rumah-rumah menjadi sebanyak 200 ribu homepass hingga akhir tahun 2015. Saat ini perseroan telah memiliki 150 ribu homepass. Pembangunan homepass tersebut akan difokuskan di kawasan hunian yang dikelola oleh Sinarmas Land di BSD Tangerang, Cibubur, Depok, dan Bekasi serta merambah ke Semarang dan Surabaya. Saat ini pelanggan homepass perseroan mencapai 25.000 pelanggan. Grup Sinarmas membidik proyek pembangkit listrik hingga berkapasitas 1.100 MW dengan potensi investasi sekitar USD 1,31,65 miliar. Grup tersebut menargetkan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas 1.000-2.000 MW pada 2020. Sinarmas tengah menggarap sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas 600 MW. Selain itu, satu lisensi pembangkit dengan kapasitas 300 MW telah diperoleh. Unit usaha Sinarmas yang paling memungkinkan untuk menggarap pembangkit listrik adalah anak usaha Dian Swastatika Sentosa (DSSA), yakni DSSA Power. Timah (TINS) mempercepat penyaluran bantuan modal usaha kecil sebesar Rp 10 miliar atau mengalami peningkatan dibanding tahun sebelum Rp 9,1 miliar, guna meningkatkan kemandirian dan daya saing usaha masyarakat di lingkungan perusahaan. Pada tahun 2016 bantuan modal usaha kecil dipercepat pada Mei dari sebelumnya direncanakan Juli 2016. Jumlah usaha kecil yang dibantu pada tahun 2015 sebanyak 314 unit berbagai usaha, seperti usaha kerajinan, makanan olahan, pedagang, penangkapan ikan, budidaya perikanan, peternakan, pertanian dan usaha lainnya. ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, Sumberdaya Sewatama, menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) berkapasitas 50 MW hingga lima tahun ke depan. Perseroan membutuhkan dana sebesar USD 100-150 juta untuk proyek energi baru terbarukan tersebut. Tahun ini, ABMM berencana menggarap PLTMH berkapasitas 25 MW. Perseroan
membutuhkan dana sebesar USD 2-2,5 juta per MW untuk membangun PLTMH. Bank Mandiri (BMRI) diperkirakan mampu menyentuh laba bersih di level Rp20 triliun pada periode sepanjang tahun lalu. Meskipun begitu, perusahaan masih belum menyebutkan angka detail terkait jumlah laba bersih yang bisa diraih BMRI sepanjang 2015. Bank Negara Indonesia (BBNI) akan meningkatkan sinergi kepada anak-anak usahanya sebagai upaya mendorong kinerja perseroan di tahun 2016. BNI juga berencana memperkuat anak perusahaan sebagai usaha untuk menopang percepatan bisnisnya. BNI akan terus memperkuat anak perusahaan dengan berbagai upaya, termasuk mengupayakan pertumbuhan anorganik hingga penguatan modal perusahaan anak. Nantinya seluruh produk yang yang dimiliki BNI akan dipasarkan melalui jaringan yang dimiliki anak usaha, yaitu di asuransi, sekuritas, multifinance, dan bank syariah. Sedangkan produk dari anak-anak usaha BNI juga akan didorong menggunakan jaringan induk usaha. Di samping itu BNI juga akan fokus menjaga kinerja perseroan dengan meningkatkan Fee Based Income (FBI) dan penghimpunan dana murah (CASA). Bank Negara Indonesia (BBNI) telah melakukan revaluasi aset menjadi Rp 12,2 triliun guna meningkatkan permodalannya. Menurut manajemen meningkatnya aset tersebut akan berpengaruh positif pada penguatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di kisaran 2%-2,5%, dengan begitu CAR BNI meningkat menjadi 19%-21%. Bank Negara Indonesia (BBNI) memproyeksikan target pertumbuhan kredit pada tahun 2016 akan mencapai di kisaran 15%-17% atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan industri yang di kisaran 13%-15%. Target pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut juga akan diimbangi dengan tetap menjaga tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) di bawah 2,7%. BNI menargetkan Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh di kisaran 14%16%. Hal ini dilakukan guna menjaga Loan Deposit Ratio (LDR) yang berada di posisi 85%-90%. Bank Negara Indonesia (BBNI) mengalokasikan anggaran sekitar Rp3 triliun untuk mendorong pertumbuhan anorganik. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menyuntik modal anak usaha dan mengakuisisi bank dengan modal inti di atas Rp1 triliun. Tahun ini, BBNI berencana mengakuisisi bank. Bank yang diincar merupakan kelompok BUKU II atau bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun. Adapun, bank yang akan diakuisisi harus memiliki bisnis yang sejalan dengan bisnis BBNI pada bidang korporasi dan consumer. Selain akuisisi bank, BBNI juga membuka peluang akuisisi lembaga jasa keuangan lainnya seperti perusahaan asuransi umum yang saat ini belum dimiliki perusahaan. PT BNI Syariah, anak usaha Bank Negara Indonesia (BBNI), menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Kementerian Agama untuk mengelola dana Anggaran Penerimaan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Agama. Selain itu, BNI Syariah juga ditunjuk sebagai salah satu Bank persepsi pengelola rekening Kementerian dan Lembaga (rekening pemerintah) serta Treasury National Pooling. Bank CIMB Niaga (BNGA) telah melakukan peningkatan penyertaan permodalan pada CIMB Sun Life pada 8 Januari 2015 sebesar Rp 751.000.000 menjadi Rp 13.886.000.000. Perseroan memiliki sebesar 3.76% saham, dimana pemegang saham lainnya CIG Berhard 47,24%, sedangkan SUN Life Indonesia 49%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
13 January 2016
13 January 2016 Bank CIMB Niaga (BNGA) menjaga rasio kecukupan modal di atas 15% hingga akhir tahun ini. Untuk itu, perusahaan memiliki beberapa opsi, antara lain aksi revaluasi aset, pemupukan laba, maupun rights issue. Terkait dengan rencana revaluasi aset, BNGA mengajukan permohonan pada akhir tahun lalu dengan tujuan mendapatkan pajak penghasilan final revaluasi sebesar 3%. Melalui aksi ini, CAR BNGA diperkirakan bisa naik 1%. Bank MNC Internasional (BABP) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15%-20% tahun ini. Perusahaan masih akan mengandalkan kredit consumer mengingat sepanjang tahun lalu pinjaman pada segmen ini menunjukkan perkembangan signifikan. Adapun, tahun ini, perusahaan menargetkan komposisi consumer dan korporasi perusahaan dapat mencapai 50:50. Terkait dengan kualitas kredit, tahun ini BABP mengharapkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dapat ditekan hingga di bawah 3%. Manajemen Bank Artos Indonesia (ARTO) menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20% di tahun 2016. Saat ini sebesar 70% adalah di UMKM dan sisanya di korporasi. Modal inti ARTO tahun 2016 kurang lebih akan mencapai Rp 150 miliar-Rp 180 miliar. Perseroan memiliki beberapa rencana lain untuk penambahan modal, yaitu lebih banyak ke right issue. DPK, aset, maupun kredit ARTO direncanakan tumbuh 20% dan NIM saat ini kurang lebih 5,5%. Perseroan belum berencana untuk membuka cabang karena belum dialokasikan dari dana IPO. Dana hasil IPO akan digunakan sebesar Rp 4,5 miliar untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan sisanya untuk penyaluran kredit. Sedangkan pengembangan kantor cabang dalam rencana kerja jangka panjang akan dilakukan di tahun 2018, dengan membuka satu kantor cabang pembantu di Jakarta. Nippon Indosari Corporindo (ROTI) sudah menyerap sekitar 98% dana dari hasil penawaran umum obligasi perseroan tahun 2015 yang senilai Rp 500 miliar. Rencananya perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi pabrik Cikarang, Blok W dan MM2100 senilai Rp 110,400 miliar, untuk ekspansi pabrik Cikande, Purwakarta, Medan, Palembang, Pasuruan, Semarang dan Makassar senilai Rp 49,6 miliar, refinancing BCA Rp 340 miliar, sehingga total menjadi Rp 500 miliar. Per 31 Desember 2015, perseroan sudah menggunakan dana tersebut untuk ekspansi pabrik Cikarang, Blok W dan MM2100 senilai Rp 83,77 miliar, ekspansi pabrik Cikande, Purwakarta, Medan, Palembang, Pasuruan, Semarang dan Makassar senilai Rp 73,70 miliar dan refinancing BCA Rp 328,12 miliar. Dengan demikian, total penggunaan dana hasil obligasi perseroan mencapai Rp 485,60 miliar atau sekitar 98%. Saat ini masih tersisa sekitar Rp 10,85 miliar atau 2%.
maintenance. Jumlah belanja modal ini turun tajam dibandingkan dengan 2015 yang mencapai US$50 juta. Tahun lalu, sebagian besar capex dianggarkan untuk memperbesar kapasitas produksi tersebut. Pasar properti tahun 2016 diperkirakan tumbuh berkisar 8%-10% dibanding tahun 2015. Salah satunya karena faktor pertumbuhan ekonomi nasional yang ditaksir menyentuh 5,3%. Bank Indonesia (BI) mencatat rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2016 sebesar 12,0% YoY, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2015 (per November 2015) yang sebesar 9,8% YoY. Optimisme pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi tahun 2016 yang lebih baik dari tahun sebelumnya, perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan rencana penurunan suku bunga kredit. Sementara pertumbuhan triwulanan kredit baru diperkirakan melambat pada triwulan IV 2015 dan akan menguat pada triwulan I 2016. Pertumbuhan kredit baru pada triwulan I 2016 tersebut didukung oleh penurunan suku bunga kredit modal kerja sebesar 1 basis poin (bps) menjadi 13,48% per tahun, dan penurunan suku bunga kredit konsumsi sebesar 7 bps menjadi 15,12% per tahun. Pertumbuhan triwulanan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan melambat pada triwulan I 2016, terutama disebabkan oleh perkiraan penurunan suku bunga dana. Pada triwulan I 2016, ratarata suku bunga dana (cost of fund) diperkirakan turun sebesar 3 bps menjadi 7,02%. Pemerintah akan mengajukan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 guna dibahas bersama legislatif untuk merevisi target-target yang dirasa sudah tidak realistis. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, memastikan dari tujuh asumsi yang sudah disepakati sebelumnya, sedikitnya satu poin asumsi yang pasti akan direvisi yakni terkait harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). Saat ini asumsi ICP yang disepakati yakni USD 50 per barel. Rencana revisi ini dengan memandang harga minyak dunia yang semakin melemah.
Argha Karya Prima Industri (AKPI) menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini bisa mencapai 25% dibandingkan dengan kinerja tahun lalu. Optimisme tersebut seiring dengan bertambahnya kapasitas produksi perusahaan. Mulai tahun ini, AKPI dapat memproduksi hingga 100.000 ton plastik kemasan, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 60.000 ton hingga 65.000 ton plastik kemasan. Selain itu, target pasar AKPI merupakan kemasan consumer goods yang diyakini perusahaan merupakan hal primer yang selalu dibutuhkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Argha Karya Prima Industri (AKPI) hanya akan mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$2 juta hingga US$4 juta di tahun ini. Jumlah ini diperoleh dari dana internal perusahaan dan akan dialokasikan hanya pada regular DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
13 January 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
30,76 2,27 1086,40 8240,00 13450,00 49,10 49,50 600,00 2244,00 518,50 780,04
0,32 0,01 -0,17 -30,00 -200,00 -13,30 -13,86 0,00 29,50 4,00 -4,58
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
46 0,01
15.826 241
Change (IDR) 414 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16516,22 4685,92 5929,24 3164,07 1940,03 19711,76 4512,53 17521,28 1641,37 2691,78
Change %Day %YTD 0,72 -5,22 1,03 -6,42 0,98 -5,02 0,20 -14,58 0,39 -19,68 -0,89 -10,05 1,05 -1,75 1,76 -7,95 0,23 -3,02 -0,63 -6,62
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,74 2,62 3,19 2,92 1,61 1,55 1,39 1,25 3,03 2,65 1,00 0,93 2,31 2,10 1,49 1,40 1,70 1,61 1,00 0,96
Market Cap (USD Bn) 4.969,0 7.321,4 1.531,8 3.822,1 2.902,4 1.570,7 344,7 2.688,1 222,7 258,6
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.909,50 15.069,41 117,97 9.682,44 9.737,69 20.092,55 2.116,19 3.167,19 11,50
Change 47,50 -65,82 -0,44 17,39 60,85 -117,32 0,00 15,96 0,01
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,39 12,98 19,32 16,27 14,44 12,63 12,05 10,63 22,29 19,10 9,79 8,86 15,18 13,20 16,96 15,35 15,37 14,16 11,43 10,69
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,08 0,01 0,70 0,70 1,44 0,15 0,23 0,08
Change -0,0002 -0,0024 0,0000 0,0007 0,0015 -0,0003 0,0000 0,0011 0,0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.22 0.51 0.17 0.13 0.13 3.00
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
13 January 2016 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
December-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
November-15
3.35 3.35 0.96 105.93 Bn 2,982,562.00
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan
Agenda Indonesia BI Reference Rate US Monthly Budget Statement US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia Trade Balance Indonesia Total Exports YoY Indonesia Total Imports YoY
Expectation Turun menjadi 7.25% dari 7.50% Turun menjadi -$2.7 Bn dari $1.9 Bn Turun menjadi -1.5% dari -0.4% Naik menjadi -8.6% dari -9.4% Turun menjadi 275 ribu dari 277 ribu Turun menjadi 2210 ribu dari 2230 ribu Naik menjadi $100 juta dari -$346 juta Turun menjadi -20.30% dari -17.58% Turun menjadi -21.00% dari -18.03%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TLKM BBCA UNVR BBRI UNTR GGRM BMRI INDF KLBF EXCL
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3145 13100 36100 11600 16650 56000 9200 5775 1430 3600
Index pt
2.78 2.75 2.19 1.98 4.88 2.75 1.10 4.52 3.25 6.35
Stock
8.10 8.08 5.59 5.20 2.73 2.73 2.18 2.08 1.99 1.74
Price
HMSP IJ MIKA IJ ASII IJ JKON IJ BIRD IJ MNCN IJ MEGA IJ INTP IJ BTPN IJ BBNI IJ
Change (%)
90350 2140 5925 730 6675 1605 2930 19650 2300 4920
Index pt
-0.71 -3.17 -0.42 -5.19 -3.61 -2.43 -2.33 -0.51 -2.13 -0.30
-2.86 -0.96 -0.96 -0.62 -0.59 -0.54 -0.46 -0.35 -0.27 -0.26
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Bank Artos Indonesia PT Mitra Pemuda
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Banking & Finance Infrastructure & Construction
132.00
241.25
04-06 Jan 2016
12 Jan 2016
Erdikha Elit Sekuritas
150-220
200.00
01-03 Feb 2016
10 Feb 2016
Lautandhana Securindo
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities Trimegah Securities Tbk
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
13 January 2016 13 January 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 1000:256 32:15 100:154 2:167 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 200-225 100.00 100.00 265.00 ---
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS GSMF MCOR RIMO TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA TBA TBA 05 Feb’16 ---
EX Date TBA TBA TBA 09 Feb’16 TBA TBA
Trading Period TBA TBA TBA 15 Feb – 11 Mar’16 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten KIAS AHAP HERO CTRA BATA ASRI PKPK SIAP SUGI TPIA TIRA PDES GPRA RIMO BJTM GSMF KONI ALKA SIPD WOMF
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 15-Jan-16 15-Jan-16 19-Jan-16 20-Jan-16 21-Jan-16 25-Jan-16 27-Jan-16 28-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 12-Feb-16 15-Feb-16 18-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
January 2016 13 13 January 2016
INDF
TRADING BUY
S1
R1
5575
5925
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INDF Broadening Wedge
S2
5225
Closing Price
R2
6275
7,200 6,040 6,040 6,600 5,800 5,775 5,775 6,000 5,775 5,685 5,546.88 5,400 5,222.5
5775 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
4,910.91 4,800 4,905 4,784 4,784 4,200 80 77.945 77.945 100.0 90.0 80.0 73.7891 70.0 60.0 50.0 40.0 73.7891 30.0 20.0 10.0 20 0.0 180.0 120.0 -52.0237 60.0 0.0 18,842,60 -60.0 -54.6785 -120.0 45.5042 80.0 60.0 40.0 37.6321 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 18,842,60 -60.0 -80.0 -10.3093
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 5575-Rp 5925
Jun Jul August September October November INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 77.95, Stochastic %K = 73.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5775, take Profit Rp 5925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 85.86 10.07 37.63 5223 5685
PTPP
TRADING BUY
S1
R1
3925
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
4010
December
2016
INDF - MACD (5,3) = -52.02, Signal() = -54.68
INDF - TSI(3,5,3) = 37.63, Volume() = 18,842,600.00
INDF - William's % R(14) = -10.31, Volume() = 18,842,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PTPP Wedge
S2
3840
Closing Price
R2
3,970 4,200 3,970
4095
3,970 3,920 4,000 3,910 3,881.25 3,862.89 3,800 3,862.89
3970 • MACD line dan signal line indikasi positif
3,793.75 3,770 3,600 3,657.63
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
3,602.83 3,602.83 3,400
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
3,200
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 3925-Rp 4010
Jun Jul August September October November PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 79.44, Stochastic %K = 85.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3970, take Profit Rp 4010
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 81.46 24.72 36.20 3794 3910
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
PTPP - MACD (5,3) = -22.11, Signal() = -19.54
PTPP - TSI(3,5,3) = 36.20, Volume() = 9,496,500.00
PTPP - William's % R(14) = -10.77, Volume() = 9,496,500.00
December
2016
85.5556 3,000 85.5556 80 100.0 90.0 80.0 79.4388 70.0 60.0 50.0 79.4388 40.0 30.0 20.0 20 10.0 120.0 100.0 80.0 60.0 -19.5417 40.0 20.0 0.0 -20.0 9,496,500 -22.109 -40.0 -60.0 36.2044 80.0 60.0 40.0 34.2573 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 9,496,500 -80.0 -10.7692
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2016 13 13 January 2016
UNTR
TRADING BUY
S1
16175
R1
16950
S2
15400
R2
17725
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
UNTR Upward Sloping Channel
Closing Price
24,000
16650
22,000 18,600 18,075 20,000 18,075 18,075 18,017.5 18,000 16,950 16,650 16,000 16,650 16,650 16,390.6 14,000 16,345 16,025 15,772.5 12,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 16175-Rp 16950 Jun Jul August September October November UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 32.18, Stochastic %K = 36.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 16650, take Profit Rp 16950
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.21 62.69 2.87 15773 16345
BJBR
TRADING BUY
S1
R1
780
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
825
December
UNTR - MACD (5,3) = -42.93, Signal() = -11.61
UNTR - TSI(3,5,3) = 2.87, Volume() = 3,733,500.00
UNTR - William's % R(14) = -18.75, Volume() = 3,733,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BJBR Wedge
S2
750
Closing Price
R2
1,020.0
855
960.0
800 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 780-Rp 825
Jun Jul August September October November BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 73.26, Stochastic %K = 76.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 800, take Profit Rp 825
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 81.39 6.64 35.42 747 780
80 36.7517 90.0 80.0 70.0 36.7517 60.0 50.0 40.0 30.0 32.1766 20.0 10.0 0.0 32.1766 400 20 -11.6054 300 200 100 0 -42.9265 -100 -200 -300 3,733,500 -400 3.98356 60.0 40.0 20.0 2.86911 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 3,733,500 -80.0 -18.75
2016
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BJBR - MACD (5,3) = -5.76, Signal() = -4.66
BJBR - TSI(3,5,3) = 35.42, Volume() = 43,235,600.00
BJBR - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 43,235,600.00
December
2016
900.0 800 800 800 840.0 780 780 780.0 773.125 747.25 745 720.0 720.652 709 660.0 685 685 685 600.0 80 76.3533 76.3533 90.0 80.0 73.2625 70.0 60.0 50.0 40.0 73.2625 30.0 20.0 10.0 20 24.0 18.0 -4.66143 12.0 6.0 0.0 43,235,60 -6.0 -5.75648 -12.0 -18.0 35.7681 60.0 40.0 35.4168 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 43,235,60 -80.0 -11.1111
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2016 13 13 January 2016
AISA
TRADING BUY
S1
1115
R1
1220
S2
1010
R2
1325
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
AISA Downward Sloping Channel
2,200
1180
2,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,800
• Stochastics fast line & slow indikasi positif 1,559.73 1,600 1,425 1,298.57 1,261.75 1,400 1,246.11 1,246.11 1,246.11 1,200 1,185
• Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1115-Rp 1220
Jun Jul August September October November AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.28, Stochastic %K = 30.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1180, take Profit Rp 1220
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 5.59 -19.14 -38.18 1262 1147
PWON
TRADING BUY
S1
470
R1
495
S2
455
R2
510
December
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
AISA - MACD (5,3) = 4.27, Signal() = 11.68
AISA - TSI(3,5,3) = -38.18, Volume() = 13,683,100.00
AISA - William's % R(14) = -62.71, Volume() = 13,683,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 505 520.0 484.375 484 484 484 480.0 478.6 472.45
PWON Broadening Wedge
Closing Price
484 • MACD line dan signal line indikasi negatif
440.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,180 1,180 1,180 80 90.0 1,163.75 30.448 80.0 70.0 60.0 1,147 30.448 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 17.2762 50.0 40.0 11.6777 30.0 17.2762 20.0 10.0 4.27409 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 13,683,10 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -38.1832 -60.0 13,683,10 -80.0 -59.3472 -62.7119
2016
427.492 416 415.333 400.0 415.333
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold
360.0
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
320.0
• Trading range Rp 470-Rp 510 Jun Jul August September October November PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 26.42, Stochastic %K = 37.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 484, take Profit Rp 510
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 61.02 -0.21 -23.81 472 478.6
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
PWON - MACD (5,3) = 0.90, Signal() = 1.70
PWON - TSI(3,5,3) = -23.81, Volume() = 76,027,000.00
PWON - William's % R(14) = -35.00, Volume() = 76,027,000.00
December
2016
80 100.0 37.037 90.0 80.0 70.0 37.037 60.0 50.0 40.0 30.0 26.4198 20.0 10.0 0.0 26.4198 1.69506 8.0 20 4.0 0.899381 0.0 -4.0 -8.0 76,027,00 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -22.8221 -40.0 -60.0 76,027,00 -80.0 -23.8128 -35
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
13 January 2016 13 January 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
16550 1220 1700
16550 1210 1700
16725 1235 1715
15675 1185 1625
16200 1210 1670
16725 1235 1715
4410 481 725 1435 302 466
4410 481 725 1435 302 466
4455 478 695 1420 311 460
4255 469 630 1380 293 450
4355 478 695 1420 299 460
965 10825 19650 985
965 10825 19650 985
975 10925 19950 970
925 10525 18800 945
5925 510
5900 510
6000 500
INDF Trading Buy 5775 5775 GGRM Trading Buy 56000 56000 UNVR Trading Buy 36100 36100 KLBF Trading Buy 1430 1430 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
12-01-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
17250 1260 1760
Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
18900 1415 1725
15375 1200 1395
4455 487 760 1460 305 475
4555 496 825 1500 311 485
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
6000 595 1450 1830 363 575
4285 441 715 1340 285 455
950 10725 19375 970
975 10925 19950 995
1000 11125 20525 1020
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
955 11500 22800 1140
780 10275 18700 950
5800 490
5900 500
6000 520
6100 530
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6600 610
5800 470
5925 56700 36425 1450
5225 53100 34725 1360
5575 54900 35575 1405
5925 56700 36425 1450
6275 58500 37275 1495
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif
5800 55475 38500 1415
4840 48275 34150 1135
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Buy Trading Buy Trading Buy
PTBA Trading Buy ADRO Trading Sell MEDC Trading Sell INCO Trading Sell ANTM Trading Buy TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1790 PTPP Trading Buy 3970 WIKA Trading Buy 2865 ADHI Trading Buy 2395 WSKT Trading Buy 1695 Infrastructure, Utilities and Transportation
1800 3970 2865 2395 1685
1780 4010 2880 2425 1710
1760 3840 2820 2285 1660
1780 3925 2850 2355 1685
1800 4010 2880 2425 1710
1820 4095 2910 2495 1735
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif Negatif
1850 3950 2905 2340 1735
1580 3600 2535 2040 1605
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2530 5800 5425 3145
2530 5800 5425 3145
2495 5875 5475 3205
2435 5575 5175 2955
2495 5725 5325 3080
2555 5875 5475 3205
2615 6025 5625 3330
Negatif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif
3025 5875 5825 3385
2305 4500 5000 2850
BMRI Trading Buy 9200 BBRI Trading Buy 11600 BBNI Trading Sell 4920 BBCA Trading Buy 13100 BBTN Trading Sell 1335 Trade, Services and Investment
9200 11600 4920 13100 1335
9275 11750 4895 13250 1325
8925 11150 4815 12600 1305
9100 11450 4895 12925 1325
9275 11750 4975 13250 1345
9450 12050 5050 13575 1365
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
9550 11825 5225 13800 1360
8450 10425 4770 12375 1215
UNTR MPPA
16650 1700
16950 1675
15400 1625
16175 1675
16950 1725
17725 1775
Negatif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
17375 2015
13925 1530
Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Buy
Trading Buy Trading Sell
16650 1700
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.