05 October 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
KRAS tetapkan kisaran harga exercise rights issue Rp 500-565 WTON kaji diversifikasi ke sektor konstruksi dan jalan tol WTON peroleh kontrak Rp 188 miliar WTON realisasikan capex 35,29% dari anggaran per 9M16 WTON catat kontrak baru Rp 3 triliun per kuartal III 2016 Laba PBRX per 1H16 naik 172,8% YoY PBRX akan terbitkan notes maksimal USD 200 juta MNCN berencana refinancing US$150 juta VIVA percepat bayar utang USD 220 juta MLBI akan bagi dividen interim Rp 95/saham pda 26 Oktober 2016 Pendapatan BUMI US$6,47 juta pada 31 Maret 2016 DSSA tambah plafon pinjaman ke anak usaha tidak langsung PLIN buy back saham max 71 juta saham, harga max Rp 3300 Bank Muamalat & BNGA jalin club deal financing Rp 287 miliar BBRI akan tambah modal ke BRI Syariah & AGRO Rp 1 triliun Menteri BUMN targetkan market share GIAA lebih 50% di domestik GIAA targetkan pendapatan jasa kargo Rp 324,4 miliar di 2016 Pemerintah targetkan harga gas industri turun jadi USD 5-6/MMBTU Kemen ESDM revisi UU Minerba tentang usaha pertambangan Kemen ESDM akan beri relaksasi ekspor bijih nikel Pagu RAPBN 2017 untuk pembiayaan perumahan Rp 15,6 triliun
SInyalemen pergerakan IHSG dari perspektif teknikal masih Support Level 5461/5450/5439 mengkonfirmasikan positif dari sejumlah indikator. Sinyal tersebut Resistance Level 5483/5494/5505 terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastic yang mengisyaratkan Major Trendbagi pergerakan IHSG Up dalam pekan ini. Demikian halnya pola positif Minordari Trend Up sinyal MA5 dan MA20 konfimasinya positif bagi iHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5472.317 946.525
+8.402 +2.708
7,243.42 3,500.91
7,228.92 4,829.56
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG pada perdagangan Selasa (04/10) dibuka menguat ke 5.475,63. IHSG melanjutkan kenaikannya merespons suksesnya program amnesti pajak tahap pertama yang berakhir 30 September 2016. Pelaku industri mulai merasakan kenaikan permintaan dari pasar ekspor. Namun, pertumbuhan order dari luar negeri dinilai belum signifikan. Data BPS yang diolah Kementerian Perindustrian menunjukkan nilai ekspor industri pengolahan naik 33,28% dari US$7,1 miliar pada Juli menjadi US$9,46 miliar pada Agustus. Namun, nilai ekspor produk industri pengolahan masih tertekan 4,37% year on year pada Januari-Agustus 2016. Produk industri pengolahan Indonesia dengan nilai ekspor terbesar adalah minyak kelapa sawit, pakaian jadi, dan peralatan listrik. Nilai ekspor CPO pada 2015 mencapai US$16,42 miliar, garmen senilai US$6,41 miliar, sedangkan peralatan listrik mencapai US$4,51 miliar dari total nilai ekspor industri pengolahan senilai US$108,6 miliar. Bank Indonesia (BI) memandang, inflasi September sebesar 0,22 persen sesuai dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai dengan prediksi. Bank sentral tersebut berharap suku bunga perbankan bisa segera turun setelah pelonggaran kebijakan dan terkendalinya inflasi tersebut. Lebih lanjut, pertumbuhan inflasi ini sejalan dengan perbaikan ekonomi Indonesia bila dilihat dari sisi transaksi berjalan dan reformasi struktural yang telah diumumkan pemerintah. BI berharap akhir tahun nanti, suku bunga perbankan dapat ikut turun bersamaan dengan penurunan bunga dana pihak ketiga dan sejumlah kelonggaran yang telah diberikan BI. Dalam beberapa waktu terakhir, BI telah memberikan pelonggaran dalam bentuk penurunan suku bunga acuan BI sebesar 125 basis point (bps) melalui kebijakan 7 Days Reverse Repo (7DRR) Rate. Kemudian, bunga dana pihak ketiga juga mengalami penurunan sebanyak 100 bps dan bunga kredit turun sebesar 52 bps. Dari regional, Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/10/2016), menyusul melemahnya mata uang yen yang mendorong kinerja eksportir. Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,83% atau 136,98 ke level 16.753,65. Adapun, Indeks Shanghai Composite dan Hang Seng hari ini ditutup menguat 0,21% dan 0,45%.
Pemerintah menargetkan harga gas untuk industri dapat turun menjadi USD 5 - 6 per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU). Saat ini harga gas untuk industri di Indonesia berkisar pada USD 9,5 MMBTU. Dengan penurunan harga gas tersebut diharapkan industri di Indonesia dapat bersaing dengan industri di negara-negara lain, khususnya di ASEAN. Jika Indonesia tidak dapat menyesuaikan harga gas untuk industri, mengingat bahwa gas banyak dipakai untuk sektor industri petrokimia, industri keramik, industri tekstil, industri pupuk dan industri baja, maka dikhawatirkan sulit untuk bersaing dengan industri negar lainya. Mengingat harga gas untuk industri di Indonesia tertinggi di Asean. Hal ini menjadi perhatian dari presiden Joko Widodo menurutnya jika harga gas tidak di turunkan, produk dalam negeri menjadi kurang kompetitif. Memang, di sisi lainnya pemerintah tetap harus mempertimbangan investasi khususnya di sektor hulu gas agar tetap terjaga dan tumbuh. Sinyal ini bisa mempengaruhi pergerakan saham sektor gas di pasar. Pasar saham Jepang pada perdagangan Selasa, menjadi salah satu katalis pasar Asia, dengan memberikan andil apresiasi saham-saham negara Asia lainnya. Penguatan saham Jepang ini, menyusul pelemahan yen terhadap dolar AS. Penurunan Yen, seiring data sektor manufaktur AS tumbuh lebih baik dari yang diharapkan pada bulan September. Diperkirakan kenaikan saham Jepang akan tertahan pada hari ini. Hasil survey harga kuartal III menunjukkan harga konsumen 0,6% yoy. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 0,7% dalam survey bulan Juni, sekaligus menandai penurunan prospek dalam 5 kuartal berturut-turut. Hal ini mengindikasikan bahwa langkah-langkah tambahan dari Bank of Japan (BoJ) untuk membantu mendorong harga hanya mendatangkan sedikit dampak yang relatif terbatas terhadap harapan perusahaan. Perusahaan-perusahaan Jepang memperkirakan inflasi akan berada dikisaran 1,0% yoy dalam 3 tahun, dibandingkan dengan perkiraan bulan Juni lalu sebesar 1,1% yoy. Sedangkan dalam 5 tahun ke depan inflasi diprediksi tumbuh sebesar 1,0% yoy, di bawah proyeksi kenaikan 1,1% yoy dalam survey sebelumnya Sementara itu, berkenaan dengan amnesti pajak dipandang pelaku pasar suatu hasil yang cukup mengembirakan di tahap pertama. Meskipun begitu, periode kedua tax amnesti diprediksi tidak seramai peserta yang ikut pada periode pertama. Namun pada periode akhir amnesty pajak dari Januari hingga Maret 2017, diperkirakan para peserta yang ikut program ini akan kembali ramai. Pada periode pertama program amnesti pajak, total harta yang dideklarasikan mencapai Rp3.620 triliun. Sementara itu jumlah penerimaan pajak yang masuk dari amesti pajak Rp 97,2 triliun. Optimisme pasar terhadap keberhasilan amnesti pajak masih sebagai katalis bagi IHSG, namun pasar saham Asia diperkirakan bergerak melambat menjadi hambatan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
5 October 2016
5 October 2016 Krakatau Steel (KRAS) telah menetapkan harga pelaksanaan untuk Rights Issue ada di kisaran Rp 500 – Rp 565. Jumlah saham yang akan diterbitkan oleh perseroan berkisar 3.318.555.200 saham - 3.749.969.900 saham. Kisaran rasio Rights Issue yakni setiap 250.000 saham lama berhak atas 52.592 HMETD sampai dengan 59.429 HMETD (rasio 250.000 : 52.592 – 59.429), dimana setiap 1 HMETD nantinya dapat digunakan untuk membeli satu saham baru sesuai dengan harga pelaksanaan. Jadwal sementara untuk cum dan ex di pasar reguler dan negosiasi pada 17-18 Oktober 2016, sedang cum dan ex di pasar tunai pada 2021 Oktober 2016 dengan periode perdagangan yakni 24-28 Oktober 2016. Wijaya Karya Beton (WTON) menjajaki pembentukan perusahaan patungan (JV) baru dengan salah satu BUMN. Langkah ini merupakan upaya perseroan dalam melakukan diversifikasi usaha ke sektor konstruksi dan pengelolaan jalan tol. WTON membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan ke depan untuk melakukan feasibility study terkait pembentukan JV. Wijaya Karya Beton (WTON) hingga September 2016 baru menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar dari anggaran dana capex tahun 2016 sebesar Rp 425 miliar. Artinya perseroan baru menggunakan capex sebesar 35,29% dari total capex. Realisasi capex itu digunakan untuk proyek jembatan dan pipa yang dimilikinya. Namun perseroan optimis pada akhir tahun capex akan habis digunakan karena barang sudah order. Sisa capex sebesar Rp 275 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan pembangunan pabrik baru di Subang, Jawa Barat. Progres pabrik Subang saat ini baru pembersihan lahan, perseroan memprediksi mulai perizinan pada akhir bulan, dan selesai November 2016. Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan pendapatan hingga Rp 188 miliar dari proyek pengaman pantai tahap dua paket dua di Kali Baru sepanjang 2,2 km. Dalam proyek ini, perseroan memperkenalkan teknologi baru bernama inner bore yang dapat mempercepat pelaksanaan. WTON tidak hanya menyuplai material tiang pancang dalam proyek tersebut, namun juga sekaligus menjual jasa pemasangannya. Wijaya Karya Beton (WTON) telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3 triliun per kuartal III 2016 dari Rp 4,3 triliun, atau setara 69,76% dari target perseroan tahun 2016 yang mencapai Rp 4,3 triliun. Kebanyakan kontrak baru itu untuk proyek infrastuktur. Saat ini perseroan tengah menggarap beberapa proyek, yakni proyek pembangunan pabrik Wilmar Nabati di Pelintung Dumai, proyek pembangunan jembatan sungai Dumai di Riau, proyek pembangunan fasilitas pendukung Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, proyek APMS Bandara SoekarnoHatta Terminal 3 di Jakarta. Selain itu proyek PLTU Bengkayang di Kalimantan, proyek pembangunan Shangri-La hotel di Bali, proyek pembangunan cold storage di Jawa Timur, proyek pembangunan PLTU di Batang Jawa Tengah. Perseroan optimis masih akan dapat mencapai target kontrak baru tahun 2016. Sekitar 40% kontrak yang sedang diincar berasal dari proyek power plant. Sisanya ada dari infrastruktur lain ada industri, property. Pan Brothers (PBRX) mencatat laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk per 30 Juni 2016 naik 172,8% YoY menjadi USD 8,05 juta atau Rp 104 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar USD 2,95 juta atau Rp 38 miliar. Penjualan perseroan tercatat sebesar USD 218,76 juta, naik dibandingkan sebelumnya USD 183,88 juta. Saat ini PBRX tengah
menunggu pabrik baru di Tasikmalaya selesai. Pabrik ini targetkan akan operasional semester awal tahun 2017 dengan kapasitas 9 juta potong garmen per tahun. PBRX selama ini mengekspor produk langsung ke destinasi yang diminta oleh brand untuk dikirim. Pan Brothers (PBRX) berencana melakukan penerbitan notes sebesar maksimal USD 200 juta dimana hasil penerbitan notes ini nantinya akan digunakan perseroan serta untuk dipinjamkan kepada anak usaha guna pengembangan usaha. Penggunaan hasil penerbitan notes bagi perseroan adalah untuk membayar pokok pinjaman atas utang jangka panjang guna membuat likuiditas menjadi lebih baik. Perseroan akan menggelar RUPSLB pada 11 November. Pendapatan Bumi Resources (BUMI) mencapai US$6,47 juta hingga periode 31 Maret 2016, turun dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$10,59 juta. Kendati demikian, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$22,47 juta dari rugi yang dibukukan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$344,32 juta. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menambah plafon pinjaman kepada anak perusahaan tidak langsungnya, PT Manggala Alam Lestari (MAL) dimana perubahan perjanjian pinjaman dilakukan pada 30 September 2016. Plafon pinjaman diubah dari Rp23 miliar menjadi Rp50 miliar dengan syarat dan ketentuan lain yang tidak diubah. Tujuan peningkatan plafon tersebut karena MAL membutuhkan tambahan modal kerja. MAL adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Media Nusantara Citra (MNCN) berencana melakukan pembiayaan kembali senilai US$150 juta atas utang jatuh temponya pada 2017. Perseroan memiliki pinjaman sindikasi sejumlah US$250 juta yang diperoleh pada 17 September 2014. Visi Media Asia (VIVA) akan mempercepat pembayaran utangnya senilai USD 220 juta. Selain mencari pinjaman baru dari perbankan asing dan lokal, VIVA juga sudah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menjual maksimal 15% saham anak usahanya yaitu Intermedia Capital (MDIA). Menurut manajemen, jika melihat rencana pelunasan yang dipercepat itu, saham MDIA yang akan dilepas hanya akan sekitar 7,15% saham. Nilai redemption premium diprediksi mencapai USD 70,7 juta atau setara dengan Rp 939 miliar dengan mengacu harga rerata saham MDIA sebesar Rp 3.350 per saham. Namun jika melihat nilai kapitalisasi pasar, harga divestasi maksimum atau 15% saham MDIA bisa sekitar Rp 1,75 triliun. Berdasarkan perjanjian kredit (credit agreement) yang telah disepakati, VIVA akan mendapatkan pinjaman dari anak usahanya terlebih dahulu, yakni PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT) dan PT Lativi Media Karya (LM) dengan total maksimum pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun. Dari divestasi saham MDIA itu, perseroan akan melunasi kewajiban dari Credit Suisse senilai USD 61,02 juta atau setara dengan Rp 810,14 miliar. Setelah pelunasan sebagian utang ini, VIVA akan kembali memperoleh pinjaman baru dari Credit Suisse maksimal sebesar USD 65 juta. Rencananya sebesar USD 50 juta dari pinjaman baru ini juga akan digunakan untuk percepatan pembayaran utang lama perseroan kepada Credit Suisse. Dengan transaksi itu, utang perseroan kepada Credit Suisse akan lunas dan sebagian utang lainnya yang tidak dapat direfinancing dengan pinjaman baru dari Credit Suisse akan beralih menjadi utang perseroan kepada CAT dan LM masing-masing sebesar Rp 1,04 triliun dan Rp 491,2 miliar.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
5 October 2016
5 October 2016 Multi Bintang Indonesia (MLBI) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 95 per saham kepada pemegang saham pada 26 Oktober 2016. Cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 5 dan 6 Oktober 2016. Sementara di pasar tunai jatuh pada 10 dan 11 Oktober 2016 dengan DPS hingga 10 Oktober 2016.
Jokowi mengkhawatirkan produk dalam negeri menjadi kurang kompetitif jika Indonesia tidak dapat menyesuaikan harga gas untuk industri yang banyak dipakai untuk sektor industri petrokimia, industri keramik, industri tekstil, industri pupuk dan industri baja.
PT Bank Muamalat Indonesia dan Bank CIMB Niaga (BNGA) membentuk perjanjian kerja sama pembiayaan club deal sebesar Rp 287 miliar. Dana itu dipergunakan untuk pembangunan proyek pengembangan Mal Panakkukang oleh PT Margamas Indah Development di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan merevisi UU Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara termasuk aturan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 1/2014 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 23/2010 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Revisi itu kini sudah memasuki tahap finalisasi. Perusahaan pertambangan yang berada di dalam negeri diberikan kelonggaran waktu mulai dari 35 tahun untuk membangun smelter. Hal ini dilakukan agar perusahaan tersebut dapat terus melakukan ekspor. Namun untuk perusahaan pertambangan marjinal yang tidak bisa membangun smelter diberikan kelonggaran untuk bekerja sama dengan perusahaan tambang besar lainnya yang memiliki smelter, seperti perjanjian plasma inti. Dengan demikian perusahaan marjinal ini walau tidak bisa membangun smelter, namun tetap bisa melakukan ekspor mineral. Perusahaan pertambangan yang sudah membangun smelter akan diberikan peluang relaksasi ekspor konsentrat secara bertingkat atau bertahap, dengan catatan progres perkembangan pembangunan smelternya harus tetap berjalan dan akan diawasi oleh pemerintah. Pemerintah juga akan memberikan bea keluar yang diterapkan secara bertingkat sesuai dengan progres dari pembangunan smelter. Saat ini aturan tentang bea keluar diberlakukan secara progresif tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.011/2014.
Dukung ekspansi bisnis anak usahanya, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menambah modal ke dua anak usaha yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) masing-masing sebesar Rp 500 miliar atau total Rp 1 triliun. PT. BRI Syariah telah diberi persetujuan untuk menerbitkan sukuk subordinasi Rp 1 triliun dan menambah penyertaan modal dari induk kepada BRI Syariah sebesar Rp 500 miliar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong induk usaha perbankan syariah dalam memperbesar anak usahanya. OJK mengharapkan setiap anak usaha perbankan syariah memiliki aset lebih dari 10% dari total aset induk usahanya. Plaza Indonesia Realty (PLIN) berencana melaksanakan pembelian kembali sahamnya (buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 71 juta saham. Perseroan telah menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 234,3 miliar. Buyback saham ini diperkirakan tidak akan berdampak terhadap penurunan pendapatan perseroan. Harga pembelian kembali saham nantinya akan dibatasi hingga maksimal sebesar Rp 3.300. Jangka waktu pelaksanaan buyback saham akan berlangsung selama 3 bulan, yakni sejak 4 Oktober 2016 sampai dengan 3 Januari 2017. Proses pembelian kembali saham ini (buyback) akan dilakukan melalui BEI, baik melalui pasar reguler maupun pasar negosiasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menugaskan Garuda Indonesia (GIAA) lebih agresif dalam mengembangkan usahanya. Menteri BUMN menargetkan market share Garuda Indonesia di pasar domestik di atas 50%. Saat ini pangsa pasar Garuda Indonesia untuk penerbangan domestik sekitar 40%, sedangkan untuk pasar internasional masih 28%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuka rute baru dan menambah jumlah pesawat. Saat ini Garuda Indonesia tengah memesan 50 pesawat boeing 737-50 max. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan pendapatan dari jasa kargo mencapai USD 25 juta per bulan atau sekitar Rp 324,4 miliar (kurs Rp 12.976 per USD) pada akhir tahun 2016. Saat ini rata-rata pendapatan kargo per bulan sebesar USD 21 juta. Bisnis kargo terutama ke pasar internasional akan terus digenjot sebagai penopang pendapatan perseroan. Salah satu strategi yang dikembangkan perseroan untuk memperbesar kapasitas kargo adalah dengan membuka rute penerbangan internasional. Saat ini bisnis kargo Garuda yang cukup besar berasal dari Cina, meliputi kawasan Canton dan Shanghai yang mencapai sekitar 20 ton per hari, Tokyo dan Korea Selatan sekitar 20 ton per hari, Eropa sekitar 14-15 ton per hari. Pemerintah RI menargetkan harga gas untuk industri dapat turun menjadi USD 5-6 per MMBTU guna meningkatkan daya saing industri di Indonesia. Pemerintah ingin menurunkan harga gas untuk industri di Indonesia yang masih berkisar pada USD 9,5 per MMBTU (Million Metric British Thermal Unit) untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain, khususnya di ASEAN. Presiden
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan akan memberikan relaksasi terhadap ekspor bijih nikel. Aturan ini akan tertuang dalam revisi Undang-Undang Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batu Bara termasuk aturan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 1/2014 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 23/2010 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang saat ini masih dalam tahap finalisasi. Komoditas bijih nikel (nickel ore) yang diperbolehkan ekspor adalah dengan kadar di bawah 1,8%, sebab selama ini bijih nikel dengan kadar tersebut tidak bisa dilakukan pengolahan oleh smelter di dalam negeri. Smelter di dalam negeri baru bisa mengolah bijih nikel dengan kadar nikel di atas 1,8%. Sehingga, komoditas bijih nikel dengan kadar di bawah 1,8 persen akan dipertimbangkan pemerintah untuk diberi kesempatan ekspor. Namun Plt Menteri ESDM menyatakan akan terus kembali mengkaji soal hal ini hingga revisi UU Minerba diumumkan. Pembangunan perumahan di Indonesia memerlukan sumber pendanaan jangka panjang untuk penyediaan perumahan, terutama rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yakni keterjangkauan, ketersediaan, adanya akses ke perbankan dan keberlanjutan. Pasar Modal menjadi alternatif pilihan untuk mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang bagi perumahan. Selain pasar modal yang perlu dikembangkan, ada dana-dana lain sebagai sumber Dana Jangka Panjang, seperti dari Asuransi, Dana Pemerintah, Reksadana, Tabungan Perumahan dan Tabungan Tunjangan Hari Tua. Dana Jangka Panjang ini perlu untuk dihimpun dan dikembangkan karena hal ini akan mendukung dalam hal bantuan pembiayaan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sementara pagu RAPBN 2017 untuk pembiayaan perumahan adalah sebesar Rp 15,6 triliun. Alokasi anggaran sebesar itu digunakan untuk KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp 9,7 triliun (120.000 Unit), KPR Sejahtera SSB sebesar Rp 3,7 triliun (225.000 Unit) dan alokasi untuk BUM sebesar Rp 2,2 triliun (550.000 Unit).
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
5 October 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
49.17 2.98 1268.83 10080.00 19875.00 83.15 76.05 692.50 2735.50 665.00 661.57
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
0.48 0.01 0.30 -270.00 -50.00 20.75 12.69 -2.50 -11.00 -0.50 -0.07
Price (IDR)
66 0.04
21,277 567
Change (IDR) -162 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
18168.45 5289.66 7074.34 3145.17 2087.32 23689.44 5472.32 16735.65 1661.25 2884.64
-0.47 -0.21 1.30 0.21 0.49 0.45 0.15 0.83 0.53 0.48
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -5.00 42.42 -0.65 -23.12 -75.20 -61.95 -3.96 -28.27 -0.15
2015E
4.27 5.64 13.33 -15.09 -13.59 8.10 19.14 -12.07 -1.85 0.07
16.90 22.22 17.68 14.12 25.09 12.97 18.10 16.68 16.63 13.80
2016F
2015E
14.84 18.89 15.21 12.50 19.35 11.83 15.35 15.60 15.40 13.19
2016F
3.08 3.48 1.83 1.46 3.22 1.20 2.56 1.48 1.63 1.11
2.89 3.14 1.79 1.34 2.91 1.13 2.32 1.39 1.54 1.07
Market Cap (USD Bn) 5,461.4 8,303.5 1,756.3 3,964.2 3,304.5 1,938.4 455.5 2,898.8 240.5 338.8
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.12 0.01 0.73 0.76 1.27 0.15 0.24 0.09
Change 0.0000 0.0004 0.0000 -0.0004 -0.0011 -0.0001 -0.0001 -0.0021 -0.0007
INTERBANK LENDING RATE
Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 5.00 0.00 0.10 0.25 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12,978.00 14,546.39 126.17 9,460.29 9,874.96 16,517.10 1,945.20 3,127.23 11.63
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
September-16 1.97 3.07 0.22 113.54 Bn 3,086,559.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.20 0.27 0.17 0.03 0.03 2.74
SBI August-16 1.74 2.79 -0.02 111.41 Bn 2,941,951.00
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 6.40 6.40 6.70 6.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
5 October 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 06 Oct 06 Oct 06 Oct 07 Oct 07 Oct 07 Oct 07 Oct 07 Oct 07 Oct 08 Oct
Agenda Indonesia Consumer Confidence Index US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia Foreign Reserves Indonesia Net Foreign Assets US Unemployment Rate US Underemployment Rate US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Consumer Credit
Expectation -Naik menjadi 256 ribu dari 254 ribu Naik menjadi 2096 ribu dari 2062 ribu --Tetap 4.9% -Tetap -0.1% Naik menjadi 0.1% dari -0.4% Turun menjadi $16.45 Bn dari $17.71 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ ASII IJ GGRM IJ SMGR IJ WSBP IJ PTBA IJ PGAS IJ TOWR IJ KLBF IJ BNII IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
4190 8600 66975 10675 565 10275 2900 3860 1740 358
Index pt
1.95 1.47 3.20 2.64 7.62 3.27 1.05 1.85 0.87 2.87
Stock
8.64 4.70 3.71 1.51 0.98 0.70 0.68 0.66 0.65 0.62
Price
TLKM INDF BMRI INCO MAYA EXCL UNVR MLBI BBNI LPPF
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
4360 8925 11200 2960 2820 2660 45050 12100 5575 18900
Index pt
-0.46 -2.46 -0.67 -5.43 -9.03 -3.97 -0.33 -3.59 -0.89 -1.56
-1.87 -1.83 -1.61 -1.57 -1.11 -1.09 -1.06 -0.88 -0.86 -0.81
UPCOMING IPO'S Company PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada
Business Property & Real Estate Consumer
IPO Price (IDR) 800-1250
Issued Shares (Mn) 3,333.33
420-500
710.00
Offering Date
Listing
TBA
03 Oct’16
TBA
TBA
Underwriter RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
5 October 2016 5 October 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.1262 95.00
HEXA MLBI
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 04 Oct’16 05 Oct’16
Ratio -10:1 1:10 100:29 3:2 65:10 1:3 TBA
EXC. Price (IDR) 274.00 --1000.00 280.00 340.00 105.00 TBA 500-565 TBA TBA TBA
EX Date 05 Oct’16 06 Oct’16
Recording 07 Oct’16 10 Oct’16
Payment 28 Oct’16 26 Oct’16
CORPORATE ACTIONS Stock IGAR UNSP TOTO BRNA SRAJ BMAS APIC WIKA KRAS JSMR PTPP BEKS
Action Tender Offer Reverse Stock Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
250000:52592-59429
TBA TBA TBA
CUM Date -03 Oct’16 TBA 21 Sep’16 03 Oct’16 07 Oct’16 07 Oct’16 17 Oct’16 17 Oct’16 31 Oct’16 18 Nov’16 01 Dec’16
EX Date -04 Oct’16 TBA 22 Sep’16 04 Oct’16 10 Oct’16 10 Oct’16 18 Oct’16 18 Oct’16 01 Nov’16 21 Nov’16 02 Dec’16
Trading Period 28 Sep – 27 Oct’16 04 Oct’16 TBA 28 Sep – 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16 14 Oct – 27 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16 07 Nov – 11 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16 08 Dec – 15 Dec’16
GENERAL MEETING Emiten MTFN CPRO SILO GWSA SRAJ MCOR GREN LPGI INDF MSKY FASW INVS
AGM/EGM RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date 06-Oct-16 07-Oct-16 11-Oct-16 12-Oct-16 13-Oct-16 14-Oct-16 17-Oct-16 19-Oct-16 21-Oct-16 21-Oct-16 26-Oct-16 27-Oct-16
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
5 October 5 October2016 2016
AISA
TRADING BUY
S1
R1
S2
2050 1955
Closing Price
R2
2140
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
AISA Wedge Bullish Breakout
2230
2,120 2,400 2,100 2,100 2,100 2,200 2,080 2,080 2,050.5 2,000 2,042.5 2,038 1,960 1,800 1,960
2100 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,950 1,942.7 1,600
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
1,400
• Harga berada dalam area upper band 1,200
Prediksi
• Trading range Rp 2050-Rp 2140 1,000
• Entry Rp 2100, take Profit Rp 2140
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.99 10.07 -0.15 2051 2038
MPPA
TRADING BUY
S1
R1
1810
March April May Jun Jul August AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 34.69, Stochastic %K = 43.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1920
September
October
AISA - MACD (5,3) = -8.51, Signal() = 0.07 AISA - TSI(3,5,3) = -0.15, Volume() = 3,425,800.00
Created AmiBroker %advanced technical analysis AISA withWilliam's R(14) charting = 9 09andVolume() = 3 software 425 800http://www 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
80 43.1373 100.0 43.1373 80.0 60.0 40.0 34.695 20.0 0.0 34.695 0.0726396 40.0 20.0 20 0.0 -8.50608 -20.0 -40.0 3,425,800 -60.0 100.0 0.00000 80.0 60.0 40.0 20.0 3,425,800 0.0 -0.145984 -20.0 -40.0 -60.0 -9.09091 -7.34826
Down
MPPA Downward Sloping Channel
S2
1700
Closing Price
R2
2,200
2030
2,020 2,006.23 1,989.2 1,989.2 2,000 1,880 1,880 1,880 1,873.75 1,800 1,826 1,814.5
1880 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif 1,635 1,600 1,583.28 1,583.28
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
1,400
Prediksi
• Trading range Rp 1810-Rp 1920 • Entry Rp 1880, take Profit Rp 1920
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 49.08 -1.64 -15.94 1815 1826
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
March April May Jun Jul August MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 14.55, Stochastic %K = 24.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
MPPA - MACD (5,3) = 0.38, Signal() = 7.91 MPPA - TSI(3,5,3) = -15.94, Volume() = 5,164,200.00
Created AmiBroker advanced analysis=software MPPAwith William's % R(14)charting = 38and36technical Volume() 5 164 http://www 200 00amibroker com
September
October
1,200 80 24.1013 100.0 90.0 80.0 70.0 24.1013 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 14.554 60.0 7.90615 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 14.554 0.381851 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 5,164,200 -40.0 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 5,164,200 -20.0 -15.7422 -40.0 -60.0 -80.0 -38.3562 -15.9395
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 October 5 October2016 2016
INDF
TRADING BUY
S1
8825
R1
9100
S2
8550
R2
9375
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 9,200 8,985 8,959.38 8,925 9,000 8,925 8,925 8,700 8,617.5 8,400
INDF Upward Sloping Channel
Closing Price
8925 • MACD line dan signal line indikasi negatif
8,112.5 8,112.5 7,800 8,058.56
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
7,200
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 8825-Rp 9100 6,000
• Entry Rp 8925, take Profit Rp 9100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
BISI S1
6,600
Posisi 85.39 60.20 10.88 8618 8985
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
March April May Jun Jul August INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 60.47, Stochastic %K = 52.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
INDF - MACD (5,3) = -14.19, Signal() = -28.45 INDF - TSI(3,5,3) = 10.88, Volume() = 6,970,100.00
Created AmiBroker %advanced analysis http://www INDF withWilliam's R(14) charting = 22 and 00 technical Volume() = 6software 970 100 00 amibroker com
TRADING BUY 1730
R1
1825
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BISI Broadening Wedge
S2
80 60.4714 60.4714 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 52.1739 40.0 30.0 20.0 10.0 52.1739 -14.1906 50.0 20 0.0 -28.4533 -50.0 -100.0 -150.0 6,970,100 18.6244 80.0 60.0 40.0 20.0 6,970,100 10.8807 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -22 0.00000
1635
Closing Price
R2
1,947.69 1,947.69 1,915 1,900 1,841.25 1,828 1,798.75 1,800 1,780 1,780 1,780 1,700 1,700
1920
1780 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
1,615.94 1,600
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
1,500
• Harga berada dalam area lower band 1,400
Prediksi
1,356.25 1,356.25 1,300
• Trading range Rp 1730-Rp 1825 • Entry Rp 1780, take Profit Rp 1825
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 73.40 0.07 -15.26 1799 1828
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
March April May Jun Jul August BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 43.72, Stochastic %K = 26.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
BISI - MACD (5,3) = 10.58, Signal() = 4.73 BISI - TSI(3,5,3) = -15.26, Volume() = 164,000.00
Created AmiBroker%advanced and technical analysis software BISI with William's R(14) =charting 62 79 Volume() = 164 000http://www 00 amibroker com
September
October
80 43.7234 100.0 90.0 80.0 43.7234 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 26.8748 20.0 10.0 10.5752 26.8748 20.0 10.0 4.73222 0.0 -10.0 20 -20.0 164,000 -30.0 100.0 2.66494 80.0 60.0 40.0 20.0 164,000 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -62.7907 -15.2611
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 October 5 October2016 2016
ERAA
TRADING BUY
S1
705
R1
740
S2
670
R2
775
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
ERAA Downward Sloping Channel
Closing Price
960.0
900.0
730
868.996 840.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
742.25 735 780.0 730 730 730 720.0 703.75 697 670 660.0 666.667 660 660 600.0 660
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 705-Rp 740
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 16.41 -4.60 -5.71 742 697
BBTN
TRADING BUY
S1
1940
R1
2010
S2
1875
R2
2070
Closing Price
540.0
• Entry Rp 730, take Profit Rp 740 Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
March April May Jun Jul August ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 27.45, Stochastic %K = 48.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
ERAA - MACD (5,3) = -3.79, Signal() = 1.17 ERAA - TSI(3,5,3) = -5.71, Volume() = 9,463,900.00
Created AmiBroker advanced analysis= software ERAAwithWilliam's % R(14)charting = 45and 45technical Volume() 9 463 http://www 900 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BBTN Downward Sloping Channel Bullish Breakout
2,020 1,980 2,100 1,980
1980
1,980 1,968.75 2,000 1,966.88
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,954 1,944.71 1,900 1,944.71 1,915 1,902.91 1,800 1,843.33 1,843.33
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
80 480.0 48.7179 100.0 90.0 80.0 48.7179 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 27.451 20.0 10.0 1.16816 27.451 20.0 10.0 0.0 -3.79383 20 -10.0 -20.0 9,463,900 -30.0 100.0 0.00000 80.0 60.0 40.0 20.0 9,463,900 0.0 -5.71034 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -45.4545 -22.1268
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,700
• RSI berada dalam area oversold
1,600
• Harga berada dalam area netral
1,500
Prediksi
• Trading range Rp 1940-Rp 2010 • Entry Rp 1980, take Profit Rp 2010
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 49.81 -2.10 -10.86 1969 1954
1,400
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
March April May Jun Jul August BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 26.75, Stochastic %K = 29.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
BBTN - MACD (5,3) = -0.47, Signal() = 3.34 BBTN - TSI(3,5,3) = -10.86, Volume() = 17,265,200.00
Created AmiBroker advanced analysis= software BBTNwithWilliam's % R(14)charting = 33and 33technical Volume() 17 265http://www 200 00amibroker com
September
October
1,300 80 29.8246 90.0 80.0 29.8246 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 26.7544 20.0 10.0 26.7544 3.33711 30.0 20.0 10.0 0.0 -0.470177 20 -10.0 -20.0 17,265,20 -30.0 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 17,265,20 0.0 -10.8573 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -33.3333 -12.1837
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 October 2016 5 October 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
15025 1530 1950
15025 1530 1950
15300 1515 1965
14775 1475 1935
14950 1515 1945
15125 1555 1955
15300 1595 1965
Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif
17200 1665 2180
14800 1455 1900
Trading Sell 10275 PTBA 1305 ADRO Trading Sell 1495 MEDC Trading Sell Trading Sell 2960 INCO Trading Buy 830 ANTM Trading Sell 825 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Sell 935 WTON Trading Buy 10675 SMGR Trading Sell 17800 INTP Trading Sell 1040 SMCB
10275 1305 1495 2960 830 825
10075 1290 1480 2890 860 815
9700 1250 1445 2680 740 785
10075 1290 1480 2890 800 815
10450 1330 1515 3100 860 845
10825 1370 1550 3310 920 875
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
10450 1300 1825 3160 850 890
9075 1050 1365 2530 615 720
935 10675 17800 1040
920 10825 17650 1025
890 10125 17225 990
920 10475 17650 1025
950 10825 18075 1060
980 11175 18500 1095
Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
985 11250 18800 1320
840 9625 16900 985
8600 1460
8600 1460
8800 1440
8350 1400
8500 1440
8650 1480
8800 1520
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
8875 1595
7700 1310
8925 66975 45050 1740
8925 66975 45050 1740
9100 67900 44725 1770
8550 62350 44100 1710
8825 65125 44725 1730
9100 67900 45350 1750
9375 70675 45975 1770
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
9200 68100 46400 1815
7750 59225 44000 1650
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 2210 2210 BSDE Trading Buy 4300 4300 PTPP Trading Buy 2890 2890 WIKA Trading Buy 2450 2450 ADHI Trading Buy 2690 2690 WSKT
2250 4390 2970 2490 2740
2130 4110 2690 2350 2560
2190 4250 2830 2420 2650
2250 4390 2970 2490 2740
2310 4530 3110 2560 2830
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
2290 4690 3340 2830 2800
1965 3970 2490 2310 2380
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2900 PGAS Trading Buy 4650 JSMR Trading Sell 6400 ISAT Trading Buy 4360 TLKM
2900 4650 6400 4360
2870 4680 6450 4390
2800 4560 6200 4310
2870 4620 6325 4350
2940 4680 6450 4390
3010 4740 6575 4430
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
3420 5175 6350 4400
2630 4550 5150 3950
11200 12275 5575 15950 1980
11150 12525 5500 15825 2010
11025 12000 5375 15525 1875
11150 12175 5500 15825 1940
11275 12350 5625 16125 2010
11400 12525 5750 16425 2070
Negatif Positif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif Positif
11750 12325 5875 16200 2040
10500 11475 5300 14800 1890
18450 1880
18625 1920
17875 1700
18250 1810
18625 1920
19000 2030
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
19250 2090
16525 1635
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
04-10-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MA5*
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Sell 11200 BMRI Trading Buy 12275 BBRI Trading Sell 5575 BBNI Trading Sell 15950 BBCA Trading Buy 1980 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 18450 UNTR Trading Buy 1880 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.