68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan PT Metro TV PT. Media Televisi Indonesia adalah penyiaran diberi lisensi untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini merupakan anak perusahaan dari Media Group, yang dipimpin oleh Surya Paloh, perusahaan Presiden Direktur, yang merupakan kekayaan pengalaman dalam industri media lokal. Juga merupakan penerbit terbesar ketiga di Indonesia surat kabar nasional, Media Indonesia. Dari memulai angkatan kerja dari 280 karyawan perusahaan sekarang mempekerjakan lebih dari 900 orang, kebanyakan di ruang berita dan area produksi pada 25 November 2000. Metro TV berjalan di udara untuk pertama kalinya dalam sidang serangkaian siaran untuk tujuh kota. Pada awalnya hanya disiarkan dua belas jam sehari sampai April 1, 2001, ketika 24 jam siaran dimulai.
4.1.1
Visi Untuk menjadi stasiun televisi yang berbeda Indonesia dengan peringkat nomor satu untuk berita, menawarkan kualitas dan program hiburan gaya hidup. Memberikan kesempatan iklan unik dan mencapai loyalitas dengan pemirsa dan pengiklan.
68
69
4.1.2
Misi Untuk menambahkan kehadiran berharga bagi industri televisi dengan memberikan perspektif baru, dengan meningkatkan cara informasi disajikan dan dengan menawarkan alternatif hiburan berkualitas. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan karyawan, dan untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
4.1.3
Logo Metro TV Gambar 4.1 Logo Metro TV
70
4.2 Profil Mario Teguh Gambar 4.2 Mario Teguh
Nama Asli
: Sis Maryono Teguh (Mario Teguh)
Tempat/ Tanggal Lahir : Makasar, 5 Maret 1956 Agama
: Islam
Istri
: Linna Teguh
Anak
: Audrey
Pendidikan
: 1. New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, AS, 1975 2. Jurusan Linguistik & Pelajaran Bahasa Inggris, IKIP Malang (S-1) 3. Jurusan Interaksi Bisnis, Sophia University, Tokyo, Jepang 4. Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (Operations System, MBA)
71
Pengalaman Profesional 1. Citibank Indonesia (1983 - 1986) as Head of Sales 2. BSB Bank (1986 - 1989) as Manager Business Development 3. Aspac Bank (1990 - 1994) as Vice President Marketing & Organization Development 4. Exnal Corp Jakarta (1994 - present) as CEO, Senior Consultant Spesialisasi 5. Business Effectiveness Consultant
Buku: 1. Becoming a Star (2006) 2. One Million Second Chances (2006) Nama asli Beliau adalah Sis Maryono Teguh, Lahir di Makasar 5 Maret 1956, Istri Beliau Linna Teguh dan dikarunia anak-anak ; Audrey Teguh dan Marco Teguh. Mario Teguh terlahir dari pasangan Babapk Gozali Teguh dengan Ibu Siti Maria. Mario Teguh adalah seorang motivator dan konsultan asal Indonesia. Nama aslinya adalah Sis Maryono Teguh, namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan nama Mario Teguh. Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang. Mario Teguh sempat bekerja di Citibank, kemudian mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant, Exnal Corp. menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Senior Consultan. Beliau juga membentuk komunnitas Mario Teguh Super Club (MTSC).
72
Mario Teguh juga adalah salah satu motivator terbaik yang dimiliki Indonesia. Hampir semua orang mengenal sosok super ini seiring kemunculannya yang cukup intens di berbagai media terutama televisi. Pada tanggal 4 Januari 2010, Mario Teguh dinobatkan sebagai salah seorang Tokoh Perubahan Indonesia 2009 oleh media Republika. Yang khas dari Mario Teguh adalah selalu mengawali untaian kata-kata motivasi dengan sapaan sakti “Sahabat Super” dan kemudian diakhiri dengan salam sakti “Salam Super”. Sebagai seorang motivator, beliau mampu memberikan saran atau nasehat-nasehat yang bisa membangkitkan semangat dan meneduhkan hati setiap orang yang mendengarnya. Pemilihan kata-kata beliau sangat kuat tetapi jauh dari kesan menggurui serta selalu menyelesaikan tiap ulasannya dengan beberapa kalimat pendek tapi powerful.
4.2.1 Karir Mario Teguh Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia. Di awal tahun 2010, beliau terpilih sebagai salah satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009 versi Republika. Sebelumnya Beliau membawakan acara bertajuk Business Art di O'Channel. Kemudian namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator termahal di Indonesia. Di tahun 2003 mendapat penghargaan dari Museum Rekor
73
Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia.
1.2.2 Mario Teguh Golden Ways Gambar 4.3 Mario Teguh Golden Ways
Jangan lupa untuk menyaksikan acara baru pak Mario Teguh di Metro TV berjudul Golden Ways, setiap hari Minggu jam 19.00 – 20.00 mulai 3 Agustus 2008. Dalam acara ini pak Mario teguh akan hadir dengan 300 audiensi. Sedikit profil tentang pak Mario Teguh, ia adalah seorang motivator yang handal dari Indonesia. Mungkin bagi anda yang mengikuti acara di O Channel sering melihat sosok pak Mario Teguh. Beliau termasuk motivator yang luar biasa.
74
4.3 Studi Pembahasan Pada studi pembahasan ini akan mengupas bagaimana nuansa inspirasional yang terdapat dalam tayangan Mario Teguh Golden Ways edisi “From Kuper to Super”. Dalam pembahasan ini akan di kupas per segmen, dimana dalam tiap segmen akan dikupas dengan menggunakan metode analisis semiotika Ferdinand de Saussure. 4.3.1
Segmen 1 4.3.1.1
Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda)
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar A
Gambar B
Tabel 4.1 Penada dan Petanda Segmen 1
Type
Keterangan Gambar
(Penanda)
(Petanda)
Gambar A
Mario Teguh mendengarkan dengan seksama pertanyaan dari Uli Herdiansyah lalu kemudian bangkit dan berdiri untuk menjelaskan kepada pemirsa.
Gambar B
Dengan tersenyum dan jalan santai, ia berbicara kemudian berdiri di podium sejenak, untuk kemudian berjalan menghampiri audiens terdepan
75
Dalam gambar dimana Mario teguh berdiri setelah mendengarkan pertanyaan dari Uli Herdiansyah, merupakan sebuah sistem tanda. Merupakan suatu ungkapan atau bahasa tubuh yang menandakan kesediannya dalam berinteraksi secara positf dengan audiens. Dalam bahasa simbolis, dapat digambarkan seperti alur dibawah ini:
Antusias (Gambar Mario Teguh berdiri sebelum berbicara) (Gambar Mario Teguh berjalan menghampiri audiens)
Gambar 4.6 Proses Signifikasi Tahap I
Mario Teguh
Memberikan Motivasi/Inspirasi
Menunujukan sikap Antusias
Gambar 4.7 Proses Siginifikasi Tahap II
Antusiasme ditunjukan oleh Motivator
Mario Teguh adalah Moivator
Mario Teguh antusias
76
Gambar 4.8 Proses signifikasi Tahap III
Antusias MT Ditunjukan dengan sikap beridiri
Sikap Berdiri, Antusias
Sebagian antusiasme ditunjukan dg sikap berdiri
Gambar 4.9 Proses signifikasi Tahap IV1
MT bicara sambil berdiri
MT Antusias
Sikap
Berdiri
MT
menunjukan Antusiasmenya
Dalam tahapan ini tanda merupakan spekulasi teoritis suatu proses semiotik yang mencoba
memberi
gambaran
tentang
bagaimana
komponen
intepretan
berkembang menjadi tanda baru setiap kali menimbulkan signifikasi yang saling mengaitkan. Dalam tahapan proses signifikasi ini, Mario Teguh dilambangkan sebagai Motivator yang “Sikap berdirinya menunjukkan antusiasmenya” kepada audiens. Petanda dalam Gambar A kemudian di teruskan dan ditegaskan dalam Gambar B, dimana Mario Teguh mendekati audiens untuk menunjukan antusiasmenya. Bahasa antuasias Mario Teguh dilambangkan dalam Penada dan Petanda yang
1
Ibid. Hal 134.
77
merupakan satu kesatuan dari bahasa tubuh yang melambangkan sikap antusiasmenya. Maka dalam kedua bentuk penanda dan petanda yang ditampilkan oleh Mario Teguh, merupakan suatu bentuk pelambangan dari sebuah sikap antusiasme yang ditujukan bagi audiens yang hadir di studio.
78
1.3.1.2
Form (Bentuk) dan Content (Materi, isi) Gambar 4.10 3 Urutan Karir Di Publik
Tabel 4.2 Bentuk dan Isi Segemen 1
Bentuk “Satrio Piningit”
Isi / Materi Orang yang dipersiapkan Tuhan untuk menghebatkan diri
3 Urutan Karir di Publik
Diterima, disukai, dipercayai Terdiri dari tidak berlaku begitu berbeda dengan orang lain, memberikan pujian bagi orang lain, dan berlaku amanah
Perjalanan K menuju S
Karir dari “Kuper” menuju “Super” bukan merupakan sebuah penderitaan tapi merupakan sebuah perjalanan yang membahagiakan
Dalam rangkaian isi dan bentuk diatas, di kerangkakan ke dalam bentuk kalimat-kalimat yang melambangkan maksud tertentu, baik secara tersirat maupun yang nampak.
79
Seperti pada ungkapan “Satrio Piningit”. Mario Teguh menggambarkan Satrio Piningit sebagai seseorang yang sedang dipingit Tuhan dan disembunyikan keberadaannya dari orang banyak sehingga keberadaannya tidak mengancam orang banyak. Seperti menurut dalam bukunya Piliang menyebutkan makna konotatif meliputi apek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi. Makna konotatif juga meliputi semua signifikasi sugestif dari simbol yang lebih daripada arti referensialnya.2 Dalam kata “Satrio Piningit” disini merupakan kata konotatif yang memiliki makna lain di balik kata tersebut. Satrio Piningit disini bermakna bahwa seseorang yang Tuhan sedang sembunyikan dari kesadaran orang kebanyakan, karena Tuhan sedang melindungi pertumbuhannya. Pertumbuhan disini yang dimaksud adalah pengembangan diri terhadap suatu bentuk perubahan kearahh kualitas diri yang lebih baik, serta terhadap cara pandang kita sebagai bagian dari masyarakat kebanyakan yang menganggap bahwa tidak begitu dikenal orang banyak adalah sebuah kerugian. Namun, dengan kalimat Satrio Piningit tersebut, Mario Teguh mencoba memberi suatu gambaran dengan sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan padangan. Bahwa menjadi tidak begitu dikenal, bukanlah sebuah kekurangan, namun sebuah peluang baik yang jika kita mengambil tindakan untuk menjadikan diri kita lebih baik, maka tidak akan banyak ada orang lain yang menyadari perubahan positif kita, terutama pesaing kita. Hal ini tentu akan 2
Yasraf A. Piliang. Semiotika Komunikasi Visual. Jalasutra. Yogyakarta. 2008. Hal. 20
80
mempermudah, mengingat pesaing kita tidak akan terlalu menggubris keadaan kita, sehingga kita bisa tumbuh leluasa menjadi pribadi dengan kualitas yang sepadan atau bahkan lebih baik daripada pesaing kita. Hal demikian merupakan makna konotatif yang coba Mario Teguh sampaikan sebagai bentuk pemaknaan terhadap bagaimana seseorang dapat terinspirasi terhadap perbuatan hal baik, meskipun tidak banyak orang memperhatikannya. Dalam point ke 2 dimana dikerangkakan 3 urutan karir dipublik, yakni diterima, disukai, dan dipercayai. Jika pada point nomor 1 merupakan bentuk penyampain pesan melalui makna konotatif, pada point nomor 2 merupakan penjabaran dengan menggunakan cara pemaknaan denotatif. Dimana makna yang disampaikan sudah merupakan makna bulat yang dapat langsung dipahami maknanya. Seperti menurut Piliang, makna denotatif meliputi halhal yang ditunjuk oleh kata-kata (makna referensial), dimana terdapat hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan makna denotatif.3 Jadi penjabaran makna denotatif disini sangatlah tepat untuk menjabarkan 3 urutan karir dipublik, yakni diterima, disukai, dan dipercayai. Diterima, jika kita berada di masyarakat atau lingkungan yang baru, kita hendaknya menjadi pribadi yang tidak terlalu berbeda dengan orang lain, mulailah dari diterima di masyarakat. Tampil dengan tidak terlalu mencolok dan mencari perhatian. Sebelum beraksi di tempat baru, tidak ada salahnya observasi dulu. Perhatikan topik obrolan yang seru menurut mereka, gaya 3
Ibid
81
bercanda sampai tipe orang-orang di lingkungan baru ini. “It may take few days”. Tapi hal ini adalah wajar supaya nantinya, kita bisa nyambung dengan mereka. Wajar kalau di masa awal ini, kita terlihat ‘pandiam’, tapi tetap mencirikan jati diri kita yang sebenarnya. Disukai, setelah kita mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan baru, jadilah pribadi yang disukai oleh masyarakat lingkungan tersebut. Antara lain, bisa menjadi pribadi yang membantu beberapa kesulitan orang lain secara ikhlas. Karena dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat membantu orang lain, maka nilai dan fungsi kita di masyarakat menjadi pribadi penting yang disukai, hingga akhirnya kita menjadi orang yang dipercayai. Pada pembagian point ketiga ini, yakni perjalanan karir dari “K” menuju “S”, karir dari Kuper menuju Super, bukanlah merupakan sebuah penderitaan tapi merupakan sebuah perjalanan yang membahagiakan. Pada makna konseptual ini, nampak jelas bahwa Mario Teguh ingin membagikan semangat inspiratifnya untuk memastikan, bahwa berusaha menjadi pribadi yang super, bukan merupakan sesuatu yang sulit dan membosankan. Melainkan jika dilaksanakan dengan ikhlas dan sabar, maka akan menjadi sebuah perjalanan hidup yang menyenangkan. Menyenangkan, bahwa kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang dengan nilai yang kita lebihkan untuk tampil di masyarakat. Menyenangkan, karena kita menikmati dan melihat diri kita sendiri tumbuh menjadi pribadi baru yang mampu membanggakan bagi diri sendiri.
82
1.3.1.3
Langue (Bahasa) dan Parole (Ujaran) Tabel 4.3 Bahasa dan Ujaran Segmen 1
Bahasa
Ujaran
Anda sudah tau saya, pikiran saya
Pola pikir yang lain dari yang lain
selalu terbalik, jadi pilih yang tidak lazim
Penggunaan bahasa dan ujaran di sini, adalah sebuah penggunaan idiom. Yakni makna kata yang penggunaannya maknanya baru menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks kalimatnya atau konteks situasinya. Makna kalimat disini, “anda sudah tau saya, pikiran saya selalu terbalik, jadi pilih yang tidak lazim.” Kalimat ini tercetus, tatkala Mario Teguh memberikan pertanyaan “anak muda yang tidak diperhitungkan, itu kerugian atau keuntungan baginya?” Bagi sebagian pendapat, menjadi orang atau anak muda (dalam konteks ini) yang tidak diperhitungkan adalah kerugian, karena pada umumnya semakin banyak relasi maka akan semakin menguntungkan, semakin banyak dikenal orang (dengan baik), maka hal itu merupakan modal untuk memperoleh keuntungan. Mario Teguh disini coba mengubah sudut pandang kita semua. Dengan memberikan pernyataan bahwa “anda sudah tau saya, pikiran saya selalu terbalik, jadi pilih yang tidak lazim”, pada pertanyaanya “anak muda yang tidak diperhitungkan, itu kerugian atau keuntungan baginya?”, seolah memberikan jawaban secara tidak langsung bahwa anak muda yang tidak
83
diperhitungkan, itu adalah keuntungan baginya. Hal ini diperjelas pula oleh Mario Teguh pada penjabaran point ke-2 pada sub bab isi dan bentuk. Parole disini, dapat dipandang sebagai kombinasi yang memungkinkan subjek sanggup
menggunakan
kode
bahasa
untuk
mengungkapkan
pikiran
pribadinya. Aspek parole tersusun dari tanda-tanda yang identik dan senantiasa berulang. Karena adanya keberulangan inilah setiap tanda bisa menjadi elemen dari langue, dan parole juga terkait dengan tindakan individual dan bukan semata-mata sebentuk kreasi. 4 Dengan pernyataan ini, Mario Teguh ingin memberikan semangat inspiratifnya kepada pribadi muda yang ingin berkembang namun tidak begitu dikenal oleh banyak orang. Meski tidak memiliki relasi yang cukup memadai dengan orang-orang besar, namun dengan tidak begitu dikenal oleh banyak orang yang mungkin bisa menjadi pesaing kita, maka sebagai pribadi muda yang bebas mengembangkan karakter dan kemampuan sebagai seorang yang siap sukses.
4
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Hal. 45
84
1.3.1.4
Synchronic (Sinkronik) dan Diachronic (Diakronik) Tabel 4.4 Sinkronik dan Diakronik Segemen 1
Sinkronik
Diakronik
Hidup ini adalah masalah sudut
Sudut pandang seseorang
pandang. Kalau sudut
mencerminkan cara pikirnya
pandangnya baik, yang dilihatnya baik
Dalam pembahasan sinkronik dan diakronik adalah suatu pembahasan sebuah pesan dari kalimat maupun bahasa, yang penggunaanya tanpa mempersoalkan urusan waktu. Sudut pandang seseorang mencerminkan bagaimana cara pikir orang tersebut. Secara sinkronik, yang merupakan pemakaian bahasa yang tanpa memersoalkan penggunaannya dari masa ke masa ini merupakan penjabaran dari makna sudut pandang hidup, secara deskriptif. Secara deskriptif, baik atau tidaknya hidup yang dijalania seseorang dapat terlihat dari bagaimana orang tersebut menempatkan sudut pandangnya dalam melihat dirinya, serta lingkungannya. Orang yang selalu berperasangka baik, walaupun dirinya hidup pada kondisi ekonomi yang tidak begitu bagus, namun hidup lebih bahagia daripada orang yang dengan keadaan ekonomi lebih baik, namun hidup dengan persangkaan yang buruk terhadap dirinya sendiri. Melalui perbandingan secara deskriptif inilah, Mario Teguh hendak menegaskan secara gamblang bagaiamana harusnya meletakkan sudut pandang untuk menjadi pribadi yang Super.
85
1.3.1.5
Syntagmatic (Sintagmatik) dan Associative (Paradigmatik) Gambar 4.11 Yang Berjiwa Muda
Tabel 4.5 Sintagmatik dan Paradigmatik Segemen 1
Sintagmatik
Paradigmatik
Anak muda yang “tidak
Karena tidak diperhitungkan tidak
diperhitungkan”, adalah
diperhatikan, sehingga “tidak
keuntungan baginya
dicegah pertumbuhannya”
Anak muda yang tidak
Supaya bebas tumbuh
diperhatikan harus “mensyukuri
“menghebatkan diri”
perlindungan Tuhan” Ini yang frustrasinya anak muda,
Jalan instan untuk langsung bisa
atau siapapun yang datang
diterima di masyarakat dengan
dikelompok baru, langsung ingin
lingkungan baru
menjadi yang dipercayai Dunia ini kekurangan kasih
Cara-cara yang menyenangkan
sayang
hati orang lain. Satu hal yang kurang dirasakan orang adalah pujian
Pembagian kedua kolom diatas merupakan pembagian dari sebah konsep hubungan padarikmatik dengan unsur sintagmatik.
86
Seperti pada kalimat “tidak diperhitungkan” yang dalam hal ini berparadigmatik dengan “tidak dicegah pertumbuhannya”. Bahwa orang membentuk situasi yang penting buat dirinya, dan tidak ditentukan oleh situasi. Hal tersebut memfokuskan dirinya dalam mempelajari proses psikologik yang mendasari pernyataan sikap dan perubahan sikap melalui perwujudan kesuksesannya. Melalui kalimat kecil ini pula, yang kemudian membersarkan hati banyak pribadi yang tadinya merasa kecil karena tidak begitu banyak orang besar yang mengenalnya. Karena jika orang besar yang kemungkinan besar akan menjadi pesaingnya, mengetahui kalau anda akan tumbuh menjadi pribadi yang besar, maka anda akan di cegah pertumbuhannya. Maka beruntunglah orang yang sedang bertumbuh namun tidak banyak
orang
yang menyadari
kalau
kita
sedang berkembang.
Terinspirasilah terhadap kawan-kawan kita yang sudah lama tidak bertemu, lalu tiba-tiba mereka sudah jadi orang besar. Seperti kata Mario Teguh, “berfokuslah kepada yang memperbaiki diri”. Pada hubungan sintagmatik dan paradigmatik yang kedua, “mensyukuri perlindungan Tuhan” yang berparadigmatik dengan “menghebatkan diri”. Pembagian yang kedua yang masih memiliki makna senada dengan pembagian kolom pada bagian pertama, semakin menegaskan bahwa tumbuh menghebatkan diri bisa saja berasal dari tidak dikenali, tidak terganggu, supaya bebas tumbuh menghebatkan diri dan “mensyukuri perlindungan Tuhan”.
87
Pada pola Generasi Instan, disini terdapat kalimat “siapapun yang datang dikelompok baru, langsung ingin menjadi yang dipercayai”. Pada kalimat tersebut tergambar mengenai generasi instan yang ingin langsung bisa untuk diterima di masyarakat dengan lingkungan baru. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan global, dengan informasi yang sangat mudah diakses, membuat semuanya terlihat serba mudah. Mereka secara otomatis memandang hal-hal yang membutuhkan proses lama sebagai hal yang memakan waktu, tidak praktis, dan merugikan. Selain itu, semakin tingginya tingkat pendidikan orangtua di dalam keluarga, meningkatkan pula taraf kesejahteraan keluarga. Orangtua juga cenderung tak ingin anaknya ketinggalan zaman, gagap teknologi, atau mengalami kesulitan seperti yang mereka alami dulu. Melalui gambaran yang sedemikian memprihatinkan inilah, Mario Teguh coba mengungkapkannya dan memberikan beberapa solusi yang menginspirasi kita. Yakni dengan suatu bentuk pujian (pada kolom berikutnya). Pada sikap generasi muda instan yang cenderung mengutamakan segala hal yang mudah, ternyata dipandang dengan cara yang sedikit berbeda dengan kemasan yang menarik oleh Mario Teguh. Dikatakan olehnya bahwa “Satu hal yang kurang dirasakan orang adalah pujian”. Salah satu alasan kenapa dari dahulu generasi instan tidak pernah berkurang jumlahnya, tetapi malah bertambah. Adalah kondisi masyarakat sendiri yang memang masih kurang pujian. Padahal salah satu hal yang
88
paling disenangi oleh orang lain adalah menerima pujian terhadap dirinya. Maka Mario Teguh mendeskripsikan secara sederhana, bahwa “Satu hal yang kurang dirasakan orang adalah pujian”. Jadilah pribadi yang senang memuji orang lain secara ikhlas, maka orang lain akan senang dekat dengan kita. Hal ini pula yang kemudian menjadikan pribadi kita sebagai pribadi yang Super yang menginspirasikan kepada banyak orang untuk melakukannya juga, termasuk generasi muda.
89
4.3.2
Segmen 2 Dalam awal segmen 2 ini, diawali dengan membahas hasil pooling yang pertanyaanya sudah diberikan pada akhir segmen 1. Pertanyaannya yaitu : Gambar 4.12 Pooling
Dimana dalam pooling tersebut mendapatkan hasil, yang memilih jawaban A sebanyak 34 %, yang memilih jawaban B sebanyak 16 % dan yang memilih jawaban C sebanyak 50 %. Kemudian pooling tersebut di diskusikan dengan audiens, tak lama kemudian juga dilakukan sesi tanya jawab dengan pemirsa dirumah melaui telepon, kemudian dilakukan pembahasan lagi.
90
4.3.2.1
Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda) Gambar 4.13
Gambar 4.14
Gambar A
Gambar B Tabel 4.6 Penanda dan Petanda Segmen 2
Type A
Keterangan Gambar
(Penanda)
(Petanda)
Gambar A
Apakah anda tidak merasa “perluuu…”tampil lebih baik dari orang lain…?
Gambar B
Mendengarkan dengan seksama pertanyaan dari penelpon, lalu setelah pertanyaan selesai Mario Teguh mengangkat kepala lalu mengajak semua audiens yang distudio bertepuk tangan
Dalam type penanda pada type A jika dilihat dari 2 sisi makna yakni makna denotatif dan makna konotatif, maka:
91
1. Makna Denotatif Pada makna denotatif, pada keterangan petanda Gambar A, kalimat pengasan, “apakah bapak tidak merasa perluuu… untuk tampil lebih baik dari orang lain?” kalimat ini merupakan salah satu bentuk penggunaan majas retoris, yakni sebuah gaya bahasa yang menggunakan kalimat, kata, maupun nada penegasan dari sebuah kata untuk menebalkan makna yang ada pada kalimat tersebut. Kata “perluuu…” disini bermakna sebuah penegasan kepada salah seorang audiens yang menjawab hasil dari survey Mario Teguh diatas dan menjawab point A, dimana ia menjawab akan menggunakan baju apa adanya saja saat pertama kali mendapat kesempatan datang dalam sebuah interview setelah selesai sekolah. Bapak tersebut menjawab A karena ia merasa cukup hanya dengan menggunakan baju miliknya yang apa adanya saja, sementara pada pilihan B dan C terdapat pilihan jawaban yang lebih menunjukkan usaha dari seseorang yang baru pertama kali mendapat panggilan untuk interview, untuk berpenampilan prima. Jawaban dari bapak tersebut kemudian sedikit bertele-tele, namun Mario Teguh menegaskan dengan membantu meluruskan maksud dari jawaban bapak tersebut. Dengan kata-kata, “saya pakai yang apa adanya karena adanya saya sudah bagus…” Dari kalimat ini terbuka sebuah nuansa inpiratif dimana Mario Teguh seolah membuat kita menyadari berbagai potensi yang ada pada diri kita selama ini yang kadang terlewatkan oleh kita sendiri. Banyak dari
92
potensi kita yang selama ini terpendam atau bahkan kita tidak menyadari akan adanya potensi dalam diri kita yang sudah kita miliki, namun dengan penegasan pernyataan dari Mario Teguh seolah kembali mengingatkan kita untuk menyadari bahwa dalam diri kita terdapat potensi untuk kita perlihatkan pada orang lain, dalam hal ini saat kita menghadapi interview pertama kali, dengan percaya diri meskipun hanya berpenampilan dengan memakai baju apa adanya saja. 2. Makna Konotatif Kalimat “perluuuu…” disini merupakan kalimat penegasan yang mengharuskan bapak tadi untuk setuju pada pernyataan Mario Teguh bahwa tampil apa adanya disini bukanlah solusi, melainkan sebuah pertanyaan kecil yang memungkinkan jika ada seseorang dari presentase yang menjawab pilihan ini, maka Mario Teguh ingin berbagi pikiran dan menyamakan pendapatnya. Bahwa, tidak ada salahnya berpenampilan apa adanya dan menjadi diri sendiri. Namun disini penegasan kata “perluuuu…” menjadi salah satu tindakan pengupayaan untuk tampil lebih dari apa adanya. Dalam
pernyataan
ini,
terdapat
satu
pengharusan
yang
memungkinkan kita untuk tidak sekedar tampil apa adanya namun juga mengupayakan untuk penampilan yang lebih baik. Pada petanda type B, ada seorang ibu muda bernama Nurmalia dari Jakarta yang menelpon ke studio (karena episode ini sedang ditayangkan secara live). Dalam pertanyaan tersebut, ibu Nurmalia bertanya kepada Mario Teguh dengan penuh
93
keputusasaan terhadap dirinya sendiri. Ia mengungkapkan bagaimana ia terlihat begitu buruk dalam lingkungannya. Ibu Nurmalia merasa minder dengan kondisi tubuhnya yang gemuk dan selalu di ejek oleh orang lain sejak kecil. Bahkan dengan terisak dan suara bergetar Ibu Nurmalia menyatakan “apakah saya nggak pantes berada di lingkungan..?” Dalam type penanda pada type B jika dilihat dari 2 sisi makna yakni makna denotatif dan makna konotatif, maka: 1. Denotatif Pada makna denotatif pada penanda type B, bahwa Mario Teguh memberikan apresiasi yang tinggi baik kepada Ibu Nurmalia sebagai penelpon ataupun kepada audiens yang hadir di studio agar tidak terlalu larut terbawa kesedihan ibu Nurmalia. Sikap empatipun ditunjukan Mario Teguh kepada ibu Nurmalia tersebut dengan mendengarkan secara seksama lalu selesai Ibu Nurmalia bercerita tentang dirinya, maka Mario teguh mengajak semua audiens untuk bertepuk tangan. Tepuk tangan yang dilakukan Mario Teguh dan kemudian di sambut oleh audiens adalah suatu upaya untuk meningkatkan kembali mood serta atmosfir ‘sedih’ pada pemirsanya baik yang ada di studio maupun pemirsa di rumah. 2. Konotatif Tepuk tangan yang dilakukan Mario Teguh dan kemudian disambut oleh para pemirsa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kembali mood pemirsa yang menyaksikan tayangan ini
94
secara live. Namun, sebenarnya ada makna tersembunyi dari tepuk tangan Mario Teguh ini sendiri. Tepuk tangan Mario Teguh yang dibarengi dengan senyum simpul yang bijak, seolah seperti bicara singkat bahwa, janganlah menjadi minder atau kecil hati hanya karena ejekan orang-orang sekitar kita dengan kekurangan yang kita miliki. Senyum Mario Teguh ini seolah menandakan bahwa isakan tangis dan keluhan ibu Nurmalia tadi, yang sejak kecil sudah merasa tertekan dan tidak percara diri dengan kondisi dirinya yang selalu di ejek oleh temanteman dan lingkungannya, bukanlah sebuah kondisi besar yang harus dimurungkan. Justru sikap tepuk tangan Mario Teguh yang kemudian dibarengi dengan senyum simpulnya merupakan sebuah bahasa tubuh yang menginspirasi serta memotivasi kita. Seberapa besarpun kekurangan yang ada pada diri kita, bukanlah sebuah penghalang untuk menjadi pribadi yang percaya diri. Justru itulah yang menjadikan diri kita berkembang dari Kuper menuju Super.
95
4.3.2.2
Form (Bentuk) dan Content (Materi, isi) Tabel 4.7 Bentuk dan Isi Segemen 2
Bentuk Itu namanya kesan
Isi/Materi Pencitraan yang timbul untuk membahagiakan orang yang melihat kita
Kemiskinan itu tanggung jawab
Tampilan lebih baik itu pelayanan
pribadi saya
bagi kebahagiaan bersama
Penghargaan terhadap sesama
Jiwa yang sedang hidup di alam raga, dan Tuhan melihat jiwa bukan raga, maka kita akan memuliakan orang dengan penglihatan dan penghargaan yang sama
Pada pembagian tabel diatas antara bentuk dan materi, dibagi menjadi 3 bentuk, yakni : 1. Itu namanya Kesan Dalam bentuk ini, kesan memiliki materi bahwa kesan atau citra adalah sebuah image persuasif yang sangat menentukan keberhasilan mengubah, membentuk dan memperkuat sikap, pendapat dan perilaku sasaran sesuai dengan tujuan yang di inginkannya. Sasaran sendirilah yang menentukan baik tidaknya, jujur tidaknya, cakap tidaknya seseorang.5 Kesan, pada umumnya merupakan gambaran pencitraan positif terhadap 5
Soleh Sumirat, H. Hidayat Satiri, Asep Suryana. Komunikasi Persuasif. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004. Hal. 9.5
96
diri seseorang. Namun adakalanya sebuah kesan dapat menjadi pencitraan yang buruk dimata orang lain. Mario Teguh disini memberikan pemahaman bahwa sebuah kesan yang baik yang bernilai, adalah sebuah kesan yang memiliki manfaat serta memberikan nilai kebaikan bagi orang lain. Yang dengan terciptanya kesan yang baik dan bernilai positif dimata orang lain dan juga lingkungan, maka akan tercipta pencitraan pribadi yang Super.. 2. Kemiskinan itu tanggung jawab pribadi saya Pada kalimat ini, Mario Teguh menyatakan bahwa “kemiskinan itu adalah tanggung jawab pribadi saya. Tampilan lebih baik itu pelayanan bagi kebahagiannya sesama”. Pada kalimat ini, terdapat suatu bentuk keharusan untuk bertanggungjawab terhadap keadaan diri sendiri saat ini. Suatu bentuk tanggung jawab, dimana jika kita masih belum menjadi pribadi yang belum cukup mapan secara finansial, maka kemiskinan yang menghimpit kita saat ini adalah tanggung jawab kita sendiri. Salah satu asumsi yang dikemukakan oleh teori tentang tingkah laku manusia adalah yang menyatakan bahwa manusia bertindak di bawah ketegangan fisiologis karena adanya ambiguitas, dan ketiadaan bentuk, sehingga
dengan
demikian
keinginannya
untuk
mengurangi
ketegangannya sendiri, dengan mengurangi ambiguitas atau dengan mengurangi ketidakpastian tentang hakikat keadaannya dilingkungannya. Demi mengurangi rasa ketidakpastian tersebut, beberapa ada yang mengambil satu sikap tertentu, dimana sikap dapat mempunyai fungsi
97
yang berbeda bagi setiap individu. Paling tidak ada tiga fungsi sikap, yakni (1) fungsi pengetahuan, (2) fungsi ekspresi, dan (3) fungsi peningkatan harga diri.
6
Fungsi sikap pada point ke-3 inilah yang coba Mario Teguh
tampilkan pada kalimat “kemiskinan itu adalah tanggung jawab pribadi saya”. Sehingga diharapkan adanya suatu upaya untuk meningkatkan harga diri dengan menjadi pribadi yang lebih mampu dan berpenampilan lebih baik yang merupakan suatu bentuk upaya pelayanan bagi kebahagiaan bersama. 3. Penghargaan terhadap sesama Pada kalimat ini, Mario Teguh memaparkan kalimatnya secara indah, “jiwa yang sedang hidup di alam raga, dan Tuhan melihat jiwa bukan raga, maka kita akan memuliakan orang dengan penglihatan dan penghargaan yang sama”. Dalam kalimat terdapat suatu bentuk komunikasi persuasif, dimana Mario Teguh mengajak kita sebagai pribadi sosial, agar tidak melihat keberadaan orang lain bukan hanya berdasarkan raga atau suatu yang terlihat dari kulit luarnya saja. Namun, dengan menjadi seseorang yang mampu melihat keindahan jiwa orang lain dibalik raga yang tidak seindah jiwanya, maka kita melihat pribadi orang lain tersebut sama dengan bagaimana Tuhan melihat. Dengan menjadi bijaksana dalam melihat jiwa, bukan raga dari orang lain, berarti kita telah memuliakan diri sendiri dengan penghargaan yang sama yang kita berikan kepada orang tersebut, yang Tuhan juga berikan kepada kita. 6
Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Remadja Karya. Bandung. 1986
98
4.3.2.3
Langue (Bahasa) dan Parole (Ujaran)
Tabel 4.8 Bahasa dan Ujaran Segemen 2
Bahasa
Ujaran
Setiap orang pasti ada kelebihan
Tidak mungkin kita dikurangkan
dan kekurangannya
di satu hal tanpa dilebihkan di satu hal lain
Beritahu saya, siapa di ruangan
Semua orang sesungguhnya
ini yang sedang tidak tampil lebih
sedang berupaya untuk perbaikan
baik dari aslinya?
dirinya
Pada pembahasan ini terdapat 2 point yang terbagi ke dalam bentuk bahasa dan ucapan, yakni: 1. Pada point no.1 ini Mario Teguh menyampaikan bahwa “setiap orang pasti ada kelebihan dan kekurangnnya”. Secara makna denotatif, makna yang dipertegas pada kalimat ujaran sudah cukup memaparkan bagaimana suatu kekurangan yang kita miliki tidak akan ada pada diri kita tanpa disertai dengan kelebihan yang Tuhan berikan. Salah satu Hipotesis Sapir-Whorf mengatakan bahwa dunia ini dipersepsi secara berbeda. Beberapa di antaranya yang dapat langsung mengganggu komunikasi antara lain bahasa abstrak, inferensi, dikotomi, eufimisme, dan bahasa ekuivokal.7 Untuk itulah Mario Teguh mempertegas kalimat bahwa “tidak mungkin kita dikurangkan di satu hal tanpa dilebihkan di satu hal lain”. 7
Dedy Djamaludin Malik. Komunikasi Persuasif. Remadja Rosdakarya. Bandung. 1994.
99
Kekurangan disini ditampilkan tidak memiliki kendala karena dibarengi dengan parole yang menegaskan bahwa Tuhan mencipatakan manusia dengan kelebihannya masing-masing. 2. Pada point no. 2 Mario Teguh bertanya, “beritahu saya, siapa di ruangan ini yang sedang tidak tampil lebih baik dari aslinya?”. Pada kalimat ini, Mario Teguh hendak memperkuat tanggapan dari semua audiens yang menyaksikan acara tersebut. Dalam proses pembentukan sikap dan tanggapan, harus dipertalikan antara gagasan atau produk baru dengan nilai-nilai yang telah melekat dalam sistem masyarakat atau sasaran. Penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa gagasan dan isu. Maka pendapat Mario Teguh bahwa semua orang sesungguhnya sedang berupaya untuk perbaikan dirinya, diperkuat dengan pertanyaan penegasan “beritahu saya, siapa di ruangan ini yang sedang tidak tampil lebih baik dari aslinya?”
100
4.3.2.4
Synchronic (Sinkronik) dan Diachronic (Diakronik) Adalah menakjubkan bahwa istilah semantik pertama kali
digunakan untuk merujuk kepada perkembangan dan perubahan makna. Pada linguistik diakronis semua kata memiliki ciri evolusi, dan tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun. Tabel 4.9 Sinkronik dan Diakronik Segemen 2
Sinkronik
Diakronik
Semua anak muda yang berhasil
Pemuda sukses, tampil dengan
selalu tampil lebih baik dari
baik
aslinya
Pada kalimat diakronik diatas, “pemuda sukses, tampil dengan baik”. Secara diakronik, tidak terjadi pergerakan kata atau evolusi kata dari makna kalimat diatas. Sedangkan pada makna sinkronik kalimat “semua anak muda yang berhasil, tampil lebih baik dari aslinya”. Kalimat ini merupakan bahasa penekanan yang fakta ini juga berasal dari keadaan masa lalu (diakronis). Jadi, dihubungkan dengan makna dari kalimat “semua anak muda yang berhasil, tampil lebih baik dari aslinya” yang dipertegas oleh pengertian secara sinkronik, jelas bahwa pemuda yang sekarang sukses adalah pemuda yang dari awal selalu tampil lebih menarik dari aslinya.
101
4.3.2.5
Syntagmatic (Sintagmatik) dan Associative (Paradigmatik) Sebagai realitas sosial bahasa sangat terikat oleh collective mind
bukan individual mind. Sebagai collective mind, bahasa merupakan perpaduan antara parole dan langue. Sedangkan hubungan paradigmatik merupakan hubungan yang menyatakan adanya kemampuan mengganti unsur dalam suatu lingkungan yang sama, sedangkan hubungan sintakmatik adalah hubungan yang menyatakan adanya kemampuan mengombinasikan ke dalam konstruksi yang lebih besar. Tabel 4.10 Sintagmatik dan Paradigmatik Segemen 2
Sintagmatik
Paradigmatik
Dalam keheningan malam itu ada
Jangan berdoa untuk sesuatu yang
satu pengertian; “Mario, kenapa
kalau ada di orang lain juga tidak
kamu minta sesuatu yang pada
ada gunanya
orang lain juga tidak ada gunanya…?” Upaya saya untuk tampil baik
Tampil baik, percaya diri,
menyenangkan orang lain
kemudian berguna untuk orang lain
1. Dalam keheningan malam itu ada satu pengertian; “Mario, kenapa kamu minta sesuatu yang pada orang lain juga tidak ada gunanya…?” Pada makna kalimat sintagmatik ini unit-unit kebahasaan dapat digabungkan menjadi bangun yang lebih panjang. Pada kalimat ini “minta sesuatu yang pada orang lain juga tidak ada gunanya”
102
bermakna dengan berbagai bentuk permintaan tidak berguna lainnya. Maka dalam kalimat doa ini, ada satu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai, mempunyai daya pendorong atau motivasi yang
relatif
menetap, mengandung aspek evaluatif, dan sikap timbul dari hasil pengalaman. Karena tidak pada seharusnya meminta yang jika pada orang lainpun tidak ada gunanya, maka paradigmanya adalah karakteristik objek dalam memilih doa, menjadi memiliki arah, derajat, dan intensitas, dapat dipelajari, dan bersifat stabil serta tahan lama. 2. Pada kalimat “upaya saya untuk tampil baik menyenangkan orang lain”, biasanya seseorang akan menolak persuasi ini dengan cara mempertahankan posisinya, sehingga ia menjadi tidak peka terhadap pesan-pesan persuasi yang datang dari orang lain. Padahal manuasia dapat belajar tentang fenomena-fenomena yang ada di hadapannya, dengan mengubah respon yang berkaitan dengan sikapnya. Belajar merupakan suatu gabungan produk pesan yang diterima individu dan mengantarai berbagai kekuatan di dalam individu yang bertindak agar menghasilkan tindakan persuasif. Secara paradigmatik, “upaya saya untuk tampil baik menyenangkan orang lain” dipusatkan pada faktor emosional dan atau faktor kognitif. Salah satu asumsi dasarnya adalah bahwa faktor-faktor kognitif berpengaruh besar pada perilaku manusia. Esensinya bahwa pesan
103
yang efektif mampu mengubah fungsi psikologis individu dengan berbagai cara sehingga akan merespon secara terbuka dengan bentuk perilaku yang cenderung mengarah kepada perubahan sikap maupun motivasi untuk menjadi lebih baik. Jadi asumsi pokok paradigmatiknya, adalah bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan upaya yang memiliki efek pada luar dirinya. Esensi strategi ini adalah bahwa pengetahuan dan keinginan untuk menjadikan diri lebih memiliki nilai guna dapat membentuk perilaku. Strategi ini dicirikan oleh "belajar-berbuat (learn-do)".8
8
Effendi. Dinamika Komunikasi. Bandung. Remadja Karya. 1986
104
4.3.3
Segmen 3 4.3.3.1
Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda) Gambar 4.15
Gambar 4.16
Gambar A
Gambar B
Tabel 4.11 Penanda dan Petanda Segemen 3
Type A
Keterangan Gambar
(Penanda)
(Petanda) MT bicara sambil memasukan
Gambar A
satu tangan ke dalam saku celana dan menghadapkan setengah badannya ke podium sebelah kiri “Jadilah pribadi yang popular”. Jadi besok kalau ketemu orang
Gambar B “Jadilah pribadi yang popular”
jangan langsung menghadap, begini dulu lalu… (sambil berbalik badan menghadap audiens)…sho…
105
Pada gambar A dan gambar B dimana Mario Teguh bicara sambil memasukan salah satu tangan ke dalam saku celana namun masih tetap menghadap ke audiens, lalu berbicara lagi dengan mengahadap ke audiens. Menurut Blake dan Haroldsen (1979) pesan merupakan simbol yang diarahkan secara selektif yang diperuntukkan dalam mengkomuni-kasikan informasi. Dalam proses komunikasi, pesan yang disampaikan dapat berupa verbal dapat pula nonverbal. Dapat disengaja (intentional), dapat pula tak disengaja (unintentional). Pesan verbal merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam keberhasilan komunikasi persuasif. Di dalamnya terdapat aspek rangsangan wicara dan penggunaan kata-kata. Namun, tidak setiap rangsangan wicara dapat diterima langsung oleh sasaran, paling tidak hal ini tergantung pada sistem penginderaan, persepsi, perhatian, memori, dan berpikir. Pesan nonverbal salah satunya adalah body notion or kinesics behavior.9 Suatu pesan dikatakan efektif bila makna pesan yang dikirim persuader berkaitan erat dengan makna pesan yang diterima atau ditangkap serta dipahami oleh sasaran. Dimana gerak Mario Teguh memasukkan tangan ke dalam saku celananya sambil berbicara menhadap audiens, mencerminkan bagaimana caranya memandang masalah di kehidupan ini dengan sudut pandang sederhana. Mario Teguh memasukkan tangannya ke salah satu saku celananya, saat mendengarkan presenter bertanya “apa bedanya antara keras kepala dan rasa takut”. Lalu Mario Teguh menjawab, “rasa takut butuh melakukan sesuatu, kalau dinasehati nanti dia menjawab tapi banyak pengorbanannya pak.” Mario Teguh coba 9
Opcit.
106
mengembangkan suatu keyakinan dalam bentuk tindakan non verbalnya, bahwa suatu masalah atau kendala yang kita hadapi dalam hidup ini adalah bukan sesuatu yang harus dibesar-besarkan. Keyakinan Mario Teguh terbut terlihat dengan menanggapi pertanyaan dari presenter secara ringan dan santai. Secara konsep, gerakan Mario Teguh tersebut bermakna seperti dibawah ini: Gambar 4.17 Elemen-elemen makna Saussure
Sign
Composed of Signification Signifier (physical existence of the sign)
Signified (mental concept)
external reality of meaning10
Dari gambar diatas, jika diaplikasikan pada gambar petanda A diatas, maka: Gambar 4.18 Aplikasi elemen-elemen makna Saussure
Mario Teguh memasukkan tangannya ke salah satu saku celanya
Composed of Signification A (physical existence of the sign) 10
B (mental concept)
memandang objek masalah secara santai
Alex Sobur. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. Hal. 125
107
Ket : A = terhadap pertanyaan “apa bedanya antara keras kepala dan rasa takut” B = konsep cara pandang Mario Teguh Pada konsep tersebut, terlihat disini Mario Teguh coba membagikan konsep menyederhanakan masalah. Dari gerakan diatas, tersignifikasi bahwa Mario Teguh memandang objek masalah secara santai. Dimana tanda ini sejatinya merupakan representasi dari gejala sosial yang memiliki makna untuk meningkatkan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan masalah, ataupun membangkitkan semangat untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih Super. Pada penanda dari gambar petanda B, dikatakan bahwa “Jadilah pribadi yang popular. Jadi besok kalau ketemu orang jangan langsung menghadap, begini dulu lalu…” (sambil berbalik badan menghadap audiens) ”…sho…”. Pada penanda ini, secara denotatif, makna non verbal yang disampaikan Mario Teguh, memberi gambaran bagaimana berani tampil lebih baik dan lebih cheerfull dalam bersosialisasi dengan sesama. Bersikap popular yang disampaikan dalam bahasa non verbal disini, bertamda bahwa tidak sulit bersikap ramah dan percaya diri kepada banyak orang, meskipun kadang dimata kita hal itu sedikit ditampilkan dengan bahasa tubuh yang lucu. Intinya, orang-orang yang popular dan akhinya dikenal banyak orang, adalah orang yang hanya melakukan tindakan-tindakan kecil yang dilihat oleh orang banyak, yang tidakan-tindakan kecilnya itu memiliki efek memberi kebaikan bagi sesama.
108
Oleh karena itu, tidak sulit bagi seseorang yang minder sekalipun untuk menjadi Super, hanya dengan melakukan hal-hal kecil yang member efek baik bagi orang lain, seperti sikap seorang popular tersebut.
109
4.3.3.2
Form (Bentuk) dan Content (Materi, isi) Gambar 4.19 From Kuper to Popular
Tabel 4.12 Bentuk dan Materi/Isi Segemen 3
Bentuk Get out of yourself
Materi/Isi Keluar dari kulit cangkang yang membungkus pengertian untuk membahagiakan sesama Sebenarnya kebaikan sedang menunggu kita menermukan form yang sesuai, yang pantas untuk dipekerjakan sebagai orang besar
Bergaullah…
Bersosialisasi dengan tampilan
Hadiahkan diri anda yang terbaik
lebih baik daripada aslinya anda, sehingga mampu menyenangkan banyak orang
Alat tukar yang harus diberikan
Tukarkan kemalasan anda jadi
orang from Super to Kuper
rajin Kegemaran menunda dengan segera Bergaul yang tidak ada gunanya menjadi bergaul dengan orangorang baik
110
Dari perkataan Mario Teguh diatas, get out of yourself, keluar dari kulit cangkang. Dari pengertian tersebut diatas secara konotatif, bermakna keluar dari keberadaan kita sekarang untuk menyambut menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak sekedar menjadi baik bagi dirinya sendiri, pengertian keluar dari cangkang yang membungkus pengertian untuk membahagiakan sesama, memiliki nilai yang lebih dari sekedar menjadi pribadi yang lebih baik. Sejarah membuktikan bahwa manusia pada dasarnya cenderung untuk berkelompok. Manusia tidak bisa hidup secara individual. Ia selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Interaksi di dalam kelompok atau lingkungan menimbulkan suatu energi yang membawa lingkungan itu menjadi dinamis. Penggunaan energi lingkungan dipengaruhi oleh group syntality atau kepribadian kelompok. Interaksi di dalam linkungan dapat membentuk variasi pola kelompok. Dalam lingkungan terjadi peran penting dalam membentuk sikap, yang dapat mengapresiasikan sejumlah faktor penting, seperti hasrat untuk berbagi pengalaman dan informasi, serta kecenderungan dalam mengkaji siapa yang paling respek di antara masyarakat di lingkungan tersebut.11 Jika kemudian, kita bisa menjadi pribadi yang sudah keluar dari “cangkang” dan telah menjadi pribadi baru yang lebih baik, maka efek dari keberadaan kita disuatu lingkungan akan memberikan kebahagian bagi kepentingan bersama. Yang kemudian mampu menginspirasi banyak orang untuk menjadi pribadi yang juga lebih baik.
11
Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Remadja Karya. Bandung. 1986
111
Pada bentuk get out of yourself yang kedua, yakni “sebenarnya kebaikan sedang menunggu kita menermukan form yang sesuai, yang pantas untuk dipekerjakan sebagai orang besar”. Dari kalimat ini terdapat suatu bentuk konsep diri. Konsep diri (self concept) merupakan pandangan dan perasaan kita tentang diri kita, yang bersifat psikologis, sosial dan fisik. Penghargaan mengenai diri kita masing-masing menentukan sampai batas tertentu bagaimana kita akan bertindak dalam hidup. Bila kita berpikir bahwa kita bisa, maka kita cenderung sukses, sebaliknya bila kita berpikir akan gagal, maka sebenarnya kita telah menyiapkan diri untuk gagal. Jadi konsep diri merupakan ramalan yang dipersiapkan untuk diri sendiri.12 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri bisa berasal dari reaksi orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan seseorang dan identifikasi terhadap orang lain. Aktualisasi diri adalah salah satu ekspresi yang bebas dan sempurna dari kemampuan dasar dan kemampuan taraf berikutnya, yang telah dimiliki seseorang yang telah mengenal konsep dirinya secara baik. Ada dua macam dorongan untuk aktualisasi diri, yakni dorongan untuk mendapatkan kebutuhan positive regard dan dorongan untuk mendapatkan kebutuhan self regard. Dan pada tahap “kita merasa pantas untuk dipekerjakan sebagai orang besar” terjadi setelah kita keluar dari “cangkang” atau get out of yourself. Sedangkan pada kolom no. 3, “Bergaullah…Hadiahkan diri anda yang terbaik”. Bersosialisasi dengan tampilan lebih baik daripada aslinya anda, sehingga mampu menyenangkan banyak orang. Dengan demikian, pada kolom 1 12
Bong Chandra. The Science of Luck. Kompas Gramedia. Jakarta. 2011
112
sampai kolom 3 memiliki isi yang saling beraitan satu sama lain dengan bentuk atau form yang mewakilinya.
113
4.3.3.3
Langue (Bahasa) dan Parole (Ujaran) Gambar 4.20 Alat Tukar From Kuper to Super
Tabel 4.13 Bahasa dan Ujaran Segemen 3
Bahasa Ironi
Ujaran Masa untuk meninggalkan malas itu berkorban? Sesuatu yang merugikan kok dipertahankan? Dengan alasan takut kehilangan?
Pada kolom ini, terdapat sebuah penggunaan majas atau gaja bahasa yaitu ironi. Dari kalimat “Masa untuk meninggalkan malas itu berkorban?”, terdapat sebuah makna penegasan bahwa ternyata rasa malas merupakan faktor utama yang menjadikan seseorang tanpa sadar untuk takut bertindak untuk menjadi pribadi yang Super. Seperti pendapat menurut Bong Chandra, dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang entrepreneur dan motivator, saya mencoba mencari tahu apa yang membuat orang-orang menunggu secara pasif. Karena bagi saya, salah satu cara yang paling efektif untuk menghilangkan asap adalah dengan mematikan
114
sumbernya. Demikian juga dengan karakter pasif, untuk dapat mengatasi karakter pasif anda harus mengatasi sumbernya. Sumber dari karakter pasif adalah rasa takut, rasa malas, dan pesimis.13 Dengan kalimat ini Mario Teguh hendak menegaskan, bahwa seorang yang pasif dan dengan keengganannya melepaskan rasa malas, tidak mungkin bisa menjadi pribadi yang Super. Karenanya, Mario Teguh membuat pernyataaan yang bernada ironi supaya membangkitkan motivasi bagi para audiens yang hadir di studio maupun yang berada di masyarakat. Hal ini terlihat sinergis karena proses penyampaian pesan ini dalam media Televisi merupakan suatu mekanisme proses belajar yang paling efektif. Hal ini berkaitan dengan motivasi audiens. Pengaruh media massa terhadap perilaku manusia banyak mempengaruhi audiens dalam aspek kognitif, karena melalui televisi, cara pandang kita akan berubah dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek perilaku manusia, di sisi lain, justru tidak berdampak apapun.14
13
Ibid. Hal. 37
14
Morissan. Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. 2000
115
4.3.3.4
Synchronic (Sinkronik) dan Diachronic (Diakronik)
Analisa sinkronik digunakan untuk menyelidiki perbedaan dan persamaan yang ada dalam pekerjaan, peranan, dan hubungan dalam kaitannya dengan peranan yang dimiliki dari masing-masing pribadi. Faktor waktu memandang bahasa
dan
makna
sebagai
suatu
kesatuan.
Analisa
diakronik
tidak
membandingkan suatu bahasa dengan bahasa lainnya, baik pengaruh suatu budaya tertentu terhadap keadaan sosial yang terjadi. Tabel 4.14 Sinkronik dan Diakronik Segemen 3
Sinkronik
Diakronik
Kita semua berhak bagi
Semua orang pada hakikatnya
keberhasilan
adalah orang yang diciptakan untuk berhasil
Pada kalimat diakronik diatas, “Semua orang pada hakikatnya adalah orang yang diciptakan untuk berhasil”. Secara diakronik, tidak terjadi pergerakan kata atau evolusi kata dari makna kalimat diatas. Sedangkan pada makna sinkronik kalimat “kita semua berhak bagi keberhasilan”. Kalimat ini merupakan bahasa penekanan yang fakta ini juga berasal dari keadaan masa lalu (diakronis). Jadi, dihubungkan dengan makna dari kalimat “semua Semua orang pada hakikatnya adalah orang yang diciptakan untuk berhasil” yang dipertegas oleh pengertian secara sinkronik, jelas bahwa semua orang pasti berhasil.
116
4.3.3.5
Syntagmatic (Sintagmatik) dan Associative (Paradigmatik) Hubungan sintakmatik adalah hubungan yang diperoleh jika
satuan-satuan diletakkan bersama dalam satu tindak bicara. Sedangkan hubungan paradigmatik adalah hubungan derivatif atau inflektif serangkaian bentuk jadian dengan bentuk dasar dari unit bahasa. Tabel 4.15 Sintagmatik dan Paradigmatik Isi Segemen 3
Sintagmatik
Paradigmatik
Tidak ada pengorbanan dalam
Selalu yang anda anggap
menuju perbaikan
pengorbanan itu selalu keburukan yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan
Yang pantas dipercayai bagi
Pantas untuk dimuliakan bagi
tanggung jawab besar
belahan jiwa
90 % keberhasilan ada karena
Upayakan anda dikenal semua
anda hadir ditempat dimana orang orang, karena orang orang yang baik dibutuhkan
diangkat itu orang yang dipilih. Dipilih karena keliatan, dan kelihatan itu karena adil
1. Pada kalimat “tidak ada pengorbanan dalam menuju perbaikan”, inti kalimat sintagmatiknya adalah “pengorbanan”. Secara paradigmatik bisa dilihat bahwa “yang anda anggap pengorbanan itu selalu keburukan yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan”. Pada pandangan ini Mario Teguh coba mengubah paradigma kebanyakan orang bahwa cara pandang atau persepsi disalurkan secara berbeda oleh beberapa orang, kemudian persepsi ini ditransmisikan serta dipertahankan oleh tingkah laku. Penggunaan cara pandang atau persepsi yang tidak tepat
117
dapat mengganggu proses berpikir seseorang. Beberapa di antaranya yang dapat langsung mengganggu pola pikir dan kesehariannya di lingkungan, atau bahkan menjalar menajadi satu bentuk tingkah laku yang kurang menyenangkan kepada orang lain. Maka dalam paradigm disini, yang ingin dijelaskan oleh Mario Teguh adalah “keburukan yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan”, oleh karena tidak ada kata pengorbanan menuju perbaikan maka: “tidak ada yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan”. 2. Pada kalimat “yang pantas dipercayai bagi tanggung jawab besar”, terdapat 1 kata yang bermakna sintagmatik, yakni “dipercayai”. Kata dipercayai, jika di kaitkan dengan kalimat paradigmatik disampingnya, maka dapat digantikan dengan berbagai kalimat lain, antara lain; diamanahkan, diberikan, dititahkan, dilimpahkan, dan sebagainya. Pada saat kalimat-kalimat pengganti tersebut diterapakan pada kalimat “yang pantas dipercayai bagi tanggung jawab besar”, maka: Yang pantas diamanahkan bagi tanggung jawab besar Yang pantas diberikan bagi tanggung jawab besar Yang pantas dititahkan bagi tanggung jawab besar Yang pantas dilimpahkan bagi tanggung jawab besar
118
sehingga secara paradigmatiknya, pengertian dari “yang pantas dipercayai bagi tanggung jawab besar”, tidak bergeser dari maknanya. Maka jika secara garis lurus, makna dari kalimat yang disampaikan oleh Mario Teguh tersebut bermakna bahwa seseorang yang pantas diberi tanggung jawab besar, merupakan pribadi yang pantas dimuliakan bagi belahan jiwanya. 3. Pada kalimat “90% keberhasilan ada karena anda hadir ditempat dimana orang baik dibutuhkan”, memiliki 1 makna sintagmatik yang jika dikaitkan dengan kalimat paradigmatiknya akan menghasilkan makna yang cukup banyak. Makna “keberhasilan” dapat memiliki makna sintagmatik kebaikan, kamuliaan, kesinambungan, kesuksesan, keicntaan, dan sebagainya. Jika dikorelasikan pada kalimat “Upayakan anda dikenal semua orang, karena orang orang yang diangkat itu orang yang dipilih. Dipilih karena keliatan, dan kelihatan itu karena adil”, maka secara paradigmatik akan memiliki banyak sekali cakupan maknanya, antara lain: a. 90% keberhasilan ada, karena hadir ditempat dimana orang baik dibutuhkan. Upayakan menjadi pribadi yang dipilih, karena kelihatan dan kelihatan karena adil. Maka, keberhasilan dapat terjadi karena kita menjadi pribadi yang berupaya untuk menjadi orang yang dipilih.
119
b. 90% kebaikan ada, karena hadir ditempat dimana orang baik dibutuhkan. Upayakan menjadi pribadi yang dipilih, karena kelihatan dan kelihatan karena adil. Maka, kebaikan dapat terjadi karena kita menjadi pribadi yang berupaya untuk menjadi orang yang dipilih, dan dipilih karena anda keliatan, dan keliatan kaena adil. Maka kebaikan dapat datang saat kita menjadi pribadi yang adil c. 90% kesinambungan ada, karena hadir ditempat dimana orang baik dibutuhkan. Upayakan menjadi pribadi yang dipilih, karena kelihatan dan kelihatan karena adil. Maka kesinambungan dapat terjadi kalau kita dipilih untuk menjadi Berbagai makna secara paradigmatik akan terkuak dari penjabaran makna sintagmatik yang mungkin terjadi. Namun, dari semua makna paradigmatik yang mungkin terjadi tetap bermuara kepada satu pengertian dasar, bahwa menjadi orang yang berhasil dapat dilakukan dengan menjadi pribadi yang adil, karena keadilan yang kita lakukan memiliki efek dan akibat yang begitu luas kepada banyak orang. Karena demikianlah Mario Teguh menyampaikan pesan inspiratif ini pada kita semua agar kita bersikap persuasif terhadap perubahan-perubahan sikap yang menghantarkan kita bagi perkembangan pribadi yang lebih baik. From Kuper to Super..
120
4.4 Hasil Pembahasan Berdasarkan hasil pembahasan pada ketiga segmen tayangan Mario Teguh Golden Ways episode From Kuper to Super, memiliki sejumlah hasil akhir. Sejumlah hasil akhir yang ditemukan dalam analisis ini berdasarkan pada teori semiotik Ferdinand de Saussure, antara lain:
4.4.1 Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda) Dalam makna yang terdapat dalam penanda dan petanda, berbagai tanda yang muncul dalam berbagai bentuk komunikasi Mario Teguh secara non verbal, memilki makna yang memberikan nuansa inspiratif dalam menghadapi hidup ini. Sebagai contoh, gerakan Mario Teguh dalam menyambut setiap pertayaan dari berbagai responden, yang menghasilkan gerakan-gerakan bermakna persuasif. Manusia dapat mempunyai bermacam-macam sikap terhadap berbagai hal dalam kehidupannya sehari-hari. Perilaku kita dengan orang lain dalam berbagai cara merupakan hal penting. Oleh karena perubahan sikap terhadap perilaku, tidak dapat dihindarkan, bahwa orang lain berusaha mempengaruhi sikap kita. Upaya mempengaruhi demikian dapat dipahami sebagai komunikasi, persuasi, indoktrinasi (brainwashing). Salah satu spek yang beraneka ragam dari komunikator, komunikan, komunikasi dan situasi dapat mempengaruhi hasil dari upaya persuasi yang nantinya bermuara pada perubahan perilaku afektif.
121
4.4.2 Form (Bentuk) dan Content (Materi, isi) Pada kalimat yang memiliki pola bentuk dan isi, berbagai kalimat dan pengertian coba dibangan oeh Mario Teguh. Berbagai bentuk model berupa gambaran atau persamaan aspek-aspek tertentu dari peristiwa-peristiwa, strukturstruktur atau sistem-sistem yang kompleks, yang dibuat dengan menggunakan bentuk-bentu kalimat yang terintegrasi dengan content, dengan berbagai cara penyampaian sehingga mendekati makna sebagai kalimat yang memiliki pesan inspiratif. Menurut psikologi analisa Sigmund Freud, dinamika perilaku individu dipengaruhi oleh tiga unsur utama, yaitu Id, Ego dan Super Ego. Id merupakan insting atau dorongan-dorongan primitif seseorang yang tidak disadari atau alam bawah sadar yang tidak disadari (unconscious)15 Dengan berbagai faktor psikologis yang mendasari perilaku manusia pada umumnya memainkan peranan besar dan penting dalam perilaku komunikasi pada khususnya, baik komunikasi individual, kelompok maupun massa, berbagai faktor psikologis tersebut terjadi dan berlangsung. Besar atau kecilnya faktor psikologis dalam proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh aspek kerangka pengalaman dan kerangka acuan dari Id, Ego dan Super Ego. Id. Makin besar kesetaraan aspek yang diterima oleh Id, Ego dan Super Ego. Id keranga pengalaman dan kerangka acuan seseorang akan semakin besar, makin besar pula kemungkinan terjadinya komunikasi timbal balik.
15
Hershey and Lugo. Living Psychology. Collier MacMillan Limited. London. 1970. Hal. 246
122
Kemungkinan terjadinya komunikasi timbak balik antara faktor psikologis dalam proses komunikasi dengan sesama, tersirat dalam berbagai kalimat yang memiliki bentuk dan isi yang memiliki nilai inspiratif.
4.4.3 Langue (Bahasa) dan Parole (Ujaran) Bahasa yang digunakan dalam tayangan Mario Teguh Golden Ways episode From Kuper to Super ini menggunakan paduan bahasa yang memiliki nilai inspiratif. dalam komunikasi pemakaian bahasa adalah sesuatu yang begitu sacral seperti halnya relasi interpersonal. Bukanlah sesuatu hal yang mewah untuk dapat kita raih. Kita dapat belajar menggapai orang lain untuk menjalin relasi interpersonal, mengapa? Karena “relasi interpersonal merupakan kunci perkembangan dan pertumbuhan personal, identitas, produktivitas, sukses dalam karir, perasaan berarti, memiliki kehidupan yang berkualitas, sehat fisk dan mental, kemampuan aktualisasi diri, serta kemampuan mengatasi tekanan hidup dan tentu saja mendapatkan hakikat kemanusiaan”16 Demikian pula bahasa dan ujaran yang dipakai oleh Mario Teguh yang menggambarkan nilai-nilai positivisme dalam relasi interpersonal, menginpsirasi kita dalam sisi kehidupan yang membaikkan kita.
16
Johnson & Johnson. Harian Umum Kompas. Minggu 28 Maret 2004
yang
123
4.4.4 Synchronic (Sinkronik) dan Diachronic (Diakronik) Meski dalam pemakaian makna secara sinkronik dan diakronik tidak terlalu banyak dan tidak terlalu signifikan tertuang dalam tayangan Mario Teguh Golden Ways episode From Kuper to Super, namun berbagai makna yang terungkap secara diakronik cukup memberikan semangat motivasi dalam upaya menjadi pribadi yang Super.
4.4.5 Syntagmatic (Sintagmatik) dan Associative (Paradigmatik) Dalam makna sintagmatik dan paradigmatik dalam tayangan Mario Teguh Golden Ways episode From Kuper to Super, memiliki berbagai unsur yang menggambarkan bagaimana relasi antar personal. Seperti kutipan berikut, memiliki suatu perasaan baik tentang seseorang akan melahirkan kepercayaan orang tersebut. Kehidupan paling sehat di antara kita tergantung pada pandangan, wawasan dan pengetahuan yang dalam (insight) tentang apa yang benar dan apa yang salah serta apa yang harus kita lakukan dalam suatu situasi terberi (given). Dengan demikian kita cenderung untuk menjadi lebih otonomi, bebas dalam berfikir dan bertindak, tergantung lebih pada standar yang kita miliki tentang perilaku dan nilai-nilai dari pada lebih menekankan aspek lain atau apa tuntutan budaya atau pandangan hidup dari suatu kelompok atau orang-orang. 17 Senada dengan kutipan tersebut, Mario Teguhpun berupaya untuk menampilkan motivasi bagi pemirsa melalui berbagai kalimat yang menginspirasi baik secara sintagmatik dan paradigmatik, maupun secara umum. 17
Opcit. Hal 18
124
Setelah melakukan analisis secara struktural semiotik kalimat-kalimat Mario Teguh dalam episode “From Kuper to Super”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tindak tutur yang digunakan Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways yaitu intensitas tindak tutur persuasif yang paling banyak digunakan, kedua tindak tutur langsung atau literal, ketiga tindak tutur yang diawali tindak tutur motivasi sebagai bentuk representasi dari sebuah inspirasi (asertif) dan diakhiri dengan tindak tutur direktif. Mario Teguh sering memberikan jawaban yang bila dicermati, jawaban Mario Teguh mengimplikasikan suatu jawaban yang berkaitan/berhubungan dengan pertanyaan penonton. Yang terjadi ketika sebuah pesan di interpretasi, adalah proses denotasi atau konotasi. Proses denotasi adalah memaknai secara harfiah, dan proses konotasi adalah menginterpretasinya sesuai kapasitas individu maupun pengetahuan yang ada pada individu yang tidak di demosntrasikannya dan tidak di ketahui orang lain. Akan tetapi, dasar dari proses denotasi dan konotasi, adalah proses analisis pesan baik secara sintaksis (keutuhan wujud fisik sebuah pesan atau atribut pesan) atau paradigmatik, melihat pesan atas bagianbagian tertentu saja, sesuai dengan kapasitas individu yang melakukan interpretasi. Pada analisis paradigmatik dan konotasi sebuah pesan juga terjadi. Bagaimana akan menganalisis pesan tersebut sebelum akhirnya mendenotasi nya atau meng-konotasinya. Secara sintaksis, pesan yang berbunyi : “tidak ada pengorbanan dalam menuju perbaikan. Selalu yang anda anggap pengorbanan
125
itu selalu keburukan yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan”,dibuat sedemikian hingga mengindikasikan emosi yang normal dan stabil. Format ini, mengindikasikan kalau beliau memang menampilkan bahwa beliau ingin membagikan pemahaman bahwa menjadi pribadi yang baik itu mudah. Secara paradigmatik, melalui tes komutasi substitusi (sebagai cara untuk mengecek suatu komposisi pesan dalam analisis paradigmatik). Sekarang bila kita ganti kata “tidak ada” dalam pesan Mario Teguh dengan kata sulit ( …..sulit dalam menuju perbaikan), maka komposisi pesan berubah total menjadi ” sulit menuju perbaikan”. Terjadilah perubahan berbagai makna dari penggantian paradigma pesan tersebut. Dalam hal ini, pemilihan kata oleh Mario teguh mengandung sebuah konotasi proses yang seolah-olah menyatakan bahwa memikirkan ide menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi mudah bagi kita yang memang sedang menuju kepada kebaikan kepada sesama Potongan lain dalam analisis paradigmatik, bisa kita lihat melalui proses denotasi dan konotasi melalui pilihan kata - kata atau gabungan frase. Denotasi pesannya jelas, sifat paradigmatik sebuah pesan yang konotasinya melampaui apa yang tercantum dalam teks tersebut. Sebab, konotasi sangat bergantung pada kapasitas pengetahuan, nilai dan norma serta latar belakang budaya orang yang melakukan proses konotasi tersebut.