54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum GlobalTV PT. Global Informasi Bermutu (GlobalTV) didirikan pada tanggal 22 Maret
1999 di Jakarta dengan akta pendirian No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Perinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta (IPPLPTS) No. 801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999, setelah selama beberapa waktu melakukan siaran percobaan, akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV telah resmi siaran sebagai stasiun televisi swasta dengan pangsa pasar anak muda. Pada awalnya Global TV merupakan broadcaster dari program musik MTV (Music Television) selama 24 jam non-stop dengan jangkauan area Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Jogjakarta. Pada tanggal 15 Januari 2005, GlobalTV menambahkan jangkauan siarannya di 18 kota besar yaitu Makasar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Tahun 2006 GlobalTV tampil dengan konsep baru sebagai stasiun televisi yang berorientasi kepada keluarga muda untuk semua kalangan.
54
55
Pembagian jam tayang GlobalTV dibagi menjadi 8 jam program GlobalTV, 8 jam program MTV, 8 jam program Nickelodeon. GlobalTV dimiliki oleh Bimantara secara tidak langsung melalui PT. Media Nusantara Citra (MNC). Acara Grand Launching hadirnya GlobalTV di kancah pertelevisian Indonesia disiarkan secara langsung (live) dari Balai Sarbini Jakarta pada tanggal 26 Januari 2005 pukul 20.30 hingga 23.00 WIB. Acara tersebut diberi nama “Sejuta Satu Malam” dan ditayangkan secara serempak di tiga stasiun televisi RCTI, MNCTV dan GlobalTV. Pada tahun 2007 GlobalTV memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota. Sampai saat ini penambahan transmisi telah dilakukan di kota Madiun, Kediri dan Malang. Khusus untuk Denpasar, telah dilakukan kekuatan penambahan transmisi. GlobalTV merupakan sebuah stasiun televisi di bawah naungan Media Nusantara Citra (MNC) yang saham terbesarnya dipegang oleh Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Hingga saat ini GlobalTV memiliki harapan besar yaitu dapat menjadi an one stop television yaitu televisi swasta yang hadir dengan berjuta hiburan dan informasi atau milions of entertainment. Adapun program-program GlobalTV dapat dikatagorikan menjadi beberapa genre yakni sinetron, musik klip, reality show, variety show, TV magazine, teen information, infotainment, newstainment, news, feature, sport, quiz/games, komedi, film dan lain-lain.
56
Dalam menyediakan program acara, GlobalTV selain memproduksi sendiri programnya, juga membeli program dari Production House (PH). Untuk program yang diproduksi sendiri oleh GlobalTV di bagi menjadi dua divisi yaitu in house production dan news.
4.1.1
Logo GlobalTV
Gambar 4.1 Logo GlobalTV
Filosofi logo GlobalTV adalah sebagai berikut: a. Bentuk bola tiga dimensi ini selain melambangkan “fleksibilitas” GlobalTV sebagai stasiun televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap keluarga Indonesia. b. Letak huruf “G” yang berada di tengah yang menyatu dengan bola melambangkan posisi GlobalTV dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa dalam setiap program yang ditayangkan. c. Penulisan “global tv” dengan huruf kecil, memberikan sentuhan baru pada GlobalTV sebagai stasiun televisi yang ramah dan bersahabat. Penulisan
57
“tv” yang dipertebal disamping kata “global” memberikan kesan kuat dan kokoh. d. Sedangkan warna biru yang menyatu dengan bola dunia G melambangkan GlobalTV suatu perusahaan yang kompak dan solid.
4.1.2
Tujuan GlobalTV Menjadikan GlobalTV sebagai sumber inspirasi, trend setter, dan preferensi
utama bagi anak-anak, remaja dan keluarga muda Indonesia dalam menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif serta cost effective media bagi pemasang iklan yang berdampak bagi peningkatan shareholder value.
4.1.3
Visi dan Misi GlobalTV Visi Global TV adalah menjadi stasiun televisi nasional berkelas yang layak
ditonton oleh seluruh keluarga Indonesia. Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan khususnya produk keluarga muda dan yang berjiwa muda. Misi GlobalTV adalah menyajikan dunia hiburan dan informasi yang berwawasan global dengan program-program pilihan terlengkap bagi keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif. Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan
58
memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa. Dengan mengemban filosofi serta visi dan misi baru, kini GlobalTV mengumandangkan diri sebagai KUDA HITAM DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI INDONESIA, artinya persaingan di dunia pertelevisian Indonesia kiranya akan semakin ketat. Karena dengan semangat baru, program-program serta format baru yang disajikan, GlobalTV kini semakin kompetitif dan tengah mempersiapkan diri untuk menjadi “The next big thing”
4.1.4
Target Pemirsa GlobalTV GlobalTV hadir untuk audience dengan spesifikasi keluarga muda, SES
ABC dengan usia 05-39 tahun Male/Famale. Target utama dari GlobalTV adalah keluarga program acara yang dibuat oleh GlobalTV, untuk mendapatkan hasil untuk mencapai target tersebut adalah program-program seru inhouse seperti 100% Ampuh, Lamp10n, Tamu Gokil, Dapoer Cobek,dll. Untuk pemirsa cilik, Global TV menyajikan rangkaian program mendidik yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan, persembahan dari Nickelodeon seperti: Dora the Explorer, Sponge Bob, Jimmy Neutron, Go Diego Go.
59
4.1.5
Gedung GlobalTV Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluruh pekerjaan
dan pengorganisasian dilakukan pada beberapa tempat yang berbeda, yaitu: 1. Gedung Ario Bimo Sentral (Head Office) Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2, Kav 5 Jakarta 12950 Phone
: 021 5292 1115 - 021 5292 1771
2. Departemen News Post – Pro Gedung MNC Plaza Lantai 2 Jalan Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat, Indonesia Phone
: 021-3918108 - 021-23567600
3. Komplek RCTI (Technical Department) Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia Phone
: 021 - 536 0601 - 021 - 536 0602
4. Studio Gues Jl. Perdatam No. 17-19 Pancoran, Jakarta Selatan. Phone
4.1.6
: 021 - 798 1051
Sumber Daya Manusia GlobalTV Sumber daya manusia (SDM) yang terdapat dalam PT. Global Informasi
Bermutu yaitu sebagian pegawai direkrut langsung dan dirolling dari MNC Group, calon pegawai yang melamar langsung melalui bagian HRD GlobalTV yang memiliki tingkatan D3 maupun S1, dan dari anak-anak magang yang sebelumnya magang di
60
stasiun GlobalTV dari semua divisi tentunya dengan kualitas kerja yang baik, keuletan, memiliki kreatifitas, dan tingkat kerajinan yang tinggi.
4.1.7
Manajemen GlobalTV
Berikut jajaran komisaris dan direksi GlobalTV terdiri dari: Board of Commissioners
President Commissioner
: Hary Tanoesoedibjo
Commissioner
: Posma L. Tobing
Commissioner
: Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Commissioner
: Sutanto Hartono
Commissioner
: Budi Rustanto
Tabel 4.1 Board Of Commissioners
61
Board of Directors
President Director
: Daniel Hartono
Production & Programming Directo r
: Ella Kartika
News Director
: Siane Indriani
Chief Finance Officer
: Jarod Suwahjo
Sales & Marketing Director
: Tjut Nurlita
Tabel 4.2 Board Of Director GlobalTV
62
4.1.8
Departemen Produksi Global TV
Program Departemen Produksi Global TV Program-program acara yang ada pada Department Produksi Global TV, antara lain: 1. Program anak -
Animation : Little Chiks, Oggy and The Cockroaches, Zig and Sharko, BoBoi Boy, Yo Gabba Gabbai dan Tom and Jerry Kids Show.
-
Nickelodeon : The Penguins of Magadaskar, Chalkzone, Spongebob Squarepants, dan Dora The Explorer.
2. Entertainment -
BOOM!!!, Dapoer Cobek, Masih...Main Kata, K-POP, Doo Bee Doo, Hotspot, Super Boy, GPS, Teenlicious, Tamu Gokil, dan Kungfu Chef.
3. News and Infotainment -
Obsesi, Global Malam, Fokus Selebriti, dan Global Siang.
4. Komedi -
Sketsa Tawa, Awas Ada Sule, Untung Ada Sule, Mantu-Mantu Morotin Mertua, Naik Enak Turun Ogah, Odong-Odong, dan Cagus On The Street.
5. Big Movies -
Big Movies I, Big Movies II, Big Movies III, Big Movies Lolypop, Big Movies Platinum, dan Big Movie Weekend.
6. Religi -
One Cubed, Before 30, Akhirnya Aku Tahu, dan Jejak Kebesaran-Mu.
63
7. Sport -
Indonesian Premiere, dan League.
8. Musik -
LAMP1ON 100%, dan 100% Ampuh.
9. Adventure: -
4.1.9
Steve Ewon Sang Pemburu, Gadis Petualang dan Petualangan Panji.
Departemen Sales and Marketing Program Global TV Departemen sales and marketing merupakan bagian yang sangat penting bagi
organisasi penyiaran komersil. Tanggung jawab bagian ini adalah menjual produk dari stasiun penyiaran yaitu berupa program, dengan menjual waktu siaran kepada pihak lain, dalam hal ini adalah kepada pemasang iklan. Departemen sales and marketing program GlobalTV adalah salah satu departemen yang ada di PT. Global Informasi Bermutu. Departemen program sales and marketing GlobalTV terdiri dari bagian atau departemen yang khusus marketing dan departemen yang khusus untuk sales. Departemen marketing terdiri dari beberapa bagian yaitu Marketing Services Department, Promo Off Air Department, Traffic Department dan SAS.Promo off air department membawahi bagian Media Relation dan bagian Event, sedangkan bagian Traffic Department membawahi bagian Traffic. Departemen Sales terdiri dari Sales Group Department yang membawahi Ad Sales79. Setiap bagian yang ada pada Department Sales and Marketing tersebut memiliki 79
Struktur Organisasi GlobalTV. Company Profile GlobalTV
64
tugas dan tanggung jawab masing-masing terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penjualan dan pemasangan program serta waktu siaran kepada pemasangan iklan. Berikut ini adalah gambaran umum struktur organisasi Department Sales and Marketing Program GlobalTV.80
Tabel 4.3 Gambaran Umum Struktur Organisasi Dept. Sales and Marketing
Departemen sales pada Departemen Sales and Marketing program GlobalTV adalah sebuah departemen yang memiliki tugas untuk menjual produk, dalam hal ini program acara kepada sponsor atau pemasang iklan. Sedangkan pada departemen marketing terdiri dari tiga bagian yang bertugas untuk membuat barter, membuat paket, implementasi. Bagian barter mempunyai tugas yang berhubungan dengan barter atau pertukaran antara produk, dalam hal ini program acara dengan sponsor atau pihak pemasang iklan yang ingin menyediakan produknya sebagai hadiah pada
80
Ibid
65
program tersebut. Dengan kata lain, barter adalah memberikan iklan gratis kepada pemasang iklan yang menyediakan atau memberikan produknya kepada program yang bersangkutan. Kemudian bagian membuat paket memiliki tugas untuk meracik atau membuat paket sebuah program acara semenarik mungkin yang nantinya paket tersebut akan dijual oleh tim sales program GlobalTV kepada pihak sponsor atau pemasang iklan. Pada dasarnya yang menyusun biaya produksi program adalah tim produksi, dalam hal ini adalah produser. Tapi tim marketing juga mempunyai hak untuk mengatur atau merubah biaya produksi yang sudah disusun oleh produser apabila biaya produksi tersebut terlalu mahal. Didalam departemen sales and marketing program GlobalTV juga terdapat evaluasi hasil rating dan share program. Dan untuk bagian hal tersebut ada bagian khusus yang bertugas melihat hasil rating dan share program yang bersangkutan. Dimana hasil rating and share program tersebut diperoleh dari bagian atau Department Research and Development program GlobalTV yang ada pada department programming.
4.1.10 Departemen Research and Development Program Global TV Research and Development Department (R & D Dept.) Program GlobalTV adalah sebuah departemen yang berada di bawah departemen programming GlobalTV. Departemen Programming GlobalTV terdiri dari beberapa bagian yaitu
66
Acquisition, Research and Development Department, Program Support, Quality Control, Library, and Promo on Air Department.81 Berikut ini adalah gambaran umum struktur organisasi Research and Development Program Global TV:82
Tabel 4.4 Gambaran Umum Struktur Organisasi Dept. Research And Development
Departemen Research and Development Program GlobalTV memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melihat serta menganalisis hasil perolehan rating and share serta performance seluruh program yang diproduksi oleh departemen produksi GlobalTV, termasuk program Lamp10n 100% serta beberapa program yang diproduksi oleh Department News. Data dan rating tersebut diberikan oleh lembaga riset dan rating yang bernama AC Nielsen dalam periode mingguan. Bahkan, saat ini perolehan rating and share setiap program yang ditayangkan dapat dilihat pada setiap menit bahkan detik pada 81 82
Struktur Organisasi Global TV, Company Profile Global TV Ibid
67
selama program tersebut ditayangkan dengan menggunakan software yang bernama Ariana. Data perolehan rating and share yang berupa data kuantitatif tersebut kemudian di analisis oleh tim Research and Development Program GlobalTV yang nantinya akan berupa data kualitatif. Kemudian hasil analisis yang berupa data kualitatif tersebut, akan diberikan oleh Department Programming GlobalTV, bagian schedulling program, bagian promo program, serta tim produksi program yang bersangkutan dalam hal ini program Lamp10n. Dengan melihat hasil rating and share yang telah dianalisis tersebut, tim programming serta schedulling program dapat menentukan jadwal penyiaran yang tepat bagi program yang bersangkutan. Tim promo program juga dapat mempromosikan program tersebut kepada pihak pemasang iklan dengan memberikan data hasil perolehan rating and share program dan tentunya yang paling penting adalah tim produksi program Lamp10n dapat menggunakan hasil perolehan rating and share sebagai ‘raport’ atau bahan acuan, apakah program yang mereka produksi bisa menarik penonton sebanyak-banyaknya atau tidak, jika tidak maka tim produksi bisa melakukan perbaikan pada program tersebut sehingga tim produksi dapat bekerja lebih baik dan lebih kreatif lagi.83
83
Op.cit. Fred Wibowo. Hal 35
68
4.2
Profil Program Lamp10n Lamp10n (dibaca lampion) merupakan rangkaian konser musik menuju ulang
tahun GlobalTV ke-10 di bulan Oktober 2012 mendatang. Sebuah konser dengan artis-artis papan atas terpilih dan lagu yang hits yang dikemas melalui sebuah pertunjukan apik, aransemen musik berkelas, dan tata panggung yang megah. Mengusung tema yang berbeda setiap bulannya yaitu: 100% Angpao di bulan Januari, 100% Cinta di bulan Februari, 100% Ekspresif di bulan Maret, 100% Perempuan di bulan April, 100% Bangkit di bulan Mei, 100% Liburan di bulan Juni, 100% Ikhlas di bulan Juli, 100% Merdeka di bulan Agustus, 100% Ceria di bulan September, dan 100% Pesta Lampion sebagai puncak dari seluruh rangkaian konser LAMP10N, sekaligus sebagai konser perayaan hari ulang tahun GlobalTV ke-10.84 Lamp10n merupakan salah satu program dari departemen produksi GlobalTV. Hadir menghiasi layar kaca sebulan sekali (biasanya di akhir bulan) setiap pukul 21.00 WIB. Lamp10n adalah sebuah program acara dengan format musik, dimana pada konten acaranya selalu menampilkan gimmick-gimmick yang berbeda. Konsep kolaborasi orkestra dan penyanyi musik pop yang disajikan GlobalTV di tahun 2012 ini memang menjadi program baru yang bisa menjadi program musik inspiratif bagi pemirsanya. Sesuai dengan misi utama program ini yaitu untuk memberikan inspirasi baru kepada para penikmat musik. Yang selama ini program
84
Profil program Lamp10n diakses pada tanggal 24 April 2012 pukul 14.20 WIB http://www.globaltv.co.id/lamp10n/
69
musik di televisi menampilkan grup musik maupun penyanyi tampil dengan format minus-one atau lipsync, tapi di Lamp10n akan ditampilkan secara live. Gedung Kesenian Jakarta dipilih sebagai tempat yang cocok untuk mempersembahkan pertunjukan konser musik spesial Lampion 100% yang diiringi oleh Sa’Unine Orchestra (Oni & Friends). Dengan bintang tamu yang lebih variatif, “Lamp10n” cukup jitu untuk membuat penggemar acara-nya penasaran dan tidak lekas bosan.
4.2.1
Lamp10n 100% Liburan
Gambar 4.2 Logo Program Lamp10n 100% Liburan
70
Gambar 4.3 Format Program Lamp10n 100% Liburan di Bulan Juni
Konser Musik Spesial Lampion 100% Liburan hadir dengan konsep, dan tema yang berbeda dari sebelumnya. Dari set panggung, alur cerita dengan gimmickgimmick teatrikal, dan lainnya. Sehingga tujuan mengemas musik dari genre apapun akan menjadi elegan dan atraktif, dan semakin bisa tampil lebih menarik lagi. Tema liburan diambil sesuai dengan masuknya masa liburan sekolah pada bulan Juni hingga pertengahan Juli, sehingga dinamakan Lamp10n 100% Liburan. Konser musik ini bertema drama pantomim, yang menyatukan unsur pantomim dengan unsur musik. Drama pantomim menjadi benang merah pada setiap pengisi acara dan lagu. Semua pengisi acara menjadi bagian di dalam cerita tersebut. Selain pantomim, akan ada tarian-tarian yang menjadi simbol cerita.
71
Septian Dwicahyo tampil sebagai pembuka acara dengan gerak pantomim yang dibawakannya, sekaligus sebagai penghubung alur cerita dari tiap musisi yang tampil. Sajian dari Septian terkemas dalam dalam satu pertunjukan drama musik teatrikal yang menghibur, dengan suguhan gimmick-gimmick atraktif seperti masquerade, black theater, hand puppet, dan body shadow, dalam balutan musik orkestra dari Onie N Friends, Sa’Unine Orchestra. Lagu Cari Jodoh dari Wali mengawali langkah Septian Dwicahyo dalam perannya sebagai Mr. Postman yang dalam perjalanan mengantarkan surat ke alamat yang belum jelas tersebut banyak menemui cerita-cerita kehidupan. Cerita lain tentang fantasi liburan dibawakan oleh Budi Doremi dan 2 Racun di negeri liliput. Irama ceria dari lagu Hip Hip Hura-nya Chrisye dibawakan Supergirlies dengan keriangan sebuah pesta karnaval dengan konsep hand puppet, yang disambung dengan penampilan para badut yang mengiringi lagu Melompat Lebih Tinggi dari Sheilaon7 yang dinyanyikan Anji. ABG Tua dari Fitri Karlina dibawakan bersama Dragon Boyz yang berperan sebagai kakek-kakek tua nakal, menjadi satu sindiran satir yang cukup menghibur. Karena
selepas
itu
grup
band
Wali tampil
membawakan
Nenekku
Pahlawanku sebagai pembelaan dan penghormatan bagi orang tua yang telah sepuh. Setelah bertemu dengan magician Joe Shandy yang memberikan petunjuk dari alamat yang dicari Septian Dwi Cahyo, barulah petualangan itu berakhir dengan ditemukannya alamat yang tertera dalam surat yang dibawa sang Mr. Postman. Sebuah lambang hati yang diterima Hudson dari dalam sampul surat tersebut
72
akhirnya mempertautkan cintanya pada Septian Dwi Cahyo dengan pernikahan yang diiringi lagu Bukan Bang Toyib dari Wali sebagai penutup rangkaian acara Konser Lampion 100% Liburan.
4.2.2
Tim Produksi Lamp10n 100% Liburan Dalam proses produksi program televisi tidak hanya dibutuhkan seperangkat
perlengkapan yang canggih saja, tetapi juga sumber daya manusia yang handal, ahli, dan tentu saja kreatif. Dan unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya para artis, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat di mana lokasi shooting dilaksanakan, dan pejabat yang bersangkut-paut dengan masalah perijinan.85 Sebuah tim atau crew produksi program televisi terdiri dari sekelompok individu yang memegang peran dan tanggung jawab masing-masing pada setiap bidang atau bagiannya. Seorang produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapi-rapinya86. Dimana organisasi pelaksana produksi tersebut antara lain terdiri dari program director, assistan director, production assistant, technical director, audio technician, lighting director, art director, floor director, juru kamera, video tape operator, dan tentunya tim kreatif.
85 86
Op. cit. Fred Wibowo. Hal 34 Ibid. Hal 35
73
Tim produksi program Lamp10n 100% Liburan terdiri sekitar 30 orang. Rudi Martonesar selaku Produser Eksekutif program Lamp10n, selain berperan penting dalam memonitoring program, juga bertanggung jawab pada program secara keseluruhan baik dari segi format acara, biaya produksi, editorial, maupun manajemen tim produksi Lamp10n. Dalam hal ini Rudi Martonesar dibantu oleh Chandra Hidayatulloh selaku produser, yang bertanggung jawab atas semua produksi, dari mulai perencanaan, penulisan naskah, produksi final dan editing, juga bertanggung jawab atas anggaran, biaya produksi dan mengorganisir segala hal termasuk operasi produksi satu tim. Dalam produksi program Lamp10n 100% Liburan, Chandra Hidayatulloh dibantu oleh seorang Production Assistant (PA) yaitu Daimurtilla dan Dimas Wahyu. Para PA tersebut bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan materi pendukung acara, seperti menyiapkan atau mengecek materi program Lamp10n (kaset, skrip, artis, dan sebagainya), mengecek kesiapan panggung yang akan digunakan untuk shooting, request property, kesiapan crew (crew call), kemudian mengecek kebagian unit untuk catering, mobil (antar-jemput crew), dan sebagainya. Tim yang juga berperan penting dalam produksi program Lamp10n adalah tim kreatif. Di dalam konsep kreatif terdapat berbagai hal yang akan ditonjolkan pada program acara tersebut, baik dari pemilihan guest star, pengaturan set dekorasi, pengaturan lighting atau pencahayaan, pengaturan kamera. Tim kreatif Lamp10n adalah Deasy Yohana dan Filosofiyani Andiyanti. Mereka bertanggung jawab dalam mengembangkan ide kreatif yang ada, termasuk menyusun rundown program
74
Lamp10n. Dalam hal penyusunan rundown, tim kreatif juga bekerja sama dengan produser. Apabila ada hal-hal yang mungkin akan ditambah atau dikurangi di dalam rundown, dapat dibicarakan dengan baik. Pada saat produksi berlangsung, Chandra Hidayatulloh sebagai produser selain di bantu oleh PA dan tim kreatif, dibantu juga oleh beberapa orang Floor Director (FD) yaitu Kunto Bayuaji, Andy Ardianto, Agung Wibowo, dan Wahyu A. Gani. Dimana para FD tersebut akan mengarahkan talent atau artis seperti memberikan arahan tentang in-out artis yang akan perform sesuai dengan petunjuk yang ada pada script dan juga mengatur jalannya acara atau proses produksi sesuai dengan rundown yang telah dibuat.
75
Berikut ini adalah gambaran umum struktur organisasi tim produksi Lamp10n 100% Liburan :87
Tabel 4.5 Struktur Organisasi Tim Produksi Lamp10n 100% Liburan
87
Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
76
4.3
Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, guna mendapatkan hasil yang relevan dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui konseptualisasi ide kreatif pada program Lamp10n, maka peneliti melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan pihakpihak yang terkait. Wawancara dilakukan di Gedung Ariobimo Sentral Lantai 8 yang merupakan Departemen Produksi dari PT. Global Informasi Bermutu (GlobalTV). Wawancara dilakukan dari tanggal 15 - 20 Juli 2012. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif yang sesuai dengan metode penelitian dan diuraikan secara deskriptif. Dalam memproduksi sebuah program, hampir semua stasiun televisi harus melakukan beberapa proses untuk mendukung keberhasilan program itu sendiri. Faktor yang di pertimbangkan antara lain adalah bagaimana program tersebut dapat bertahan dan dapat diterima oleh masyarakat dan tidak dilupakan begitu saja. Di dapatkan setelah melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dan menemukan hasil penelitian sebagai berikut :
4.3.1 Ide Awal Program Lamp10n Program Lamp10n dibuat untuk menyambut special event yaitu hari ulang tahun GlobalTV yang ke-10 di bulan Oktober mendatang. Programing telah mempersiapkan time table untuk tahun 2012 dengan tema 100% nya. Oleh karena itu dibuatlah Lamp10n dengan mengusung tema 100% dan sub-tema yang berbeda di setiap bulannya tergantung dengan event yang ada pada bulan tersebut.
77
GlobalTV ingin menyajikan suatu program musik bulanan sebagai building image agar audien atau pemirsa tidak lepas dari konsep awal yaitu “lampion” itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Deasy Yohana selaku Creative Senior berikut ini: “Programing TV menjelang akhir tahun, dia sudah mempersiapkan untuk tahun depannya. Jadi setelah HUT yang ke-9, pihak manajemen sudah memikirkan, untuk 2012 kita akan punya apa-apa aja nanti. Sesuai dengan kalender yang udah kita buat, di Januari karena ada tahun baru cina maka dibuatlah 100% angpao, di bulan Februari karena ada valentine maka kita buat 100% cinta, April karena hari Kartini maka kita buat 100% perempuan, dst. Kita mau nge-bridging ulang tahun kita dengan membangun program musik bulanan, tanpa mengurangi konsep awalnya itu, ada “lampion”-nya. Makanya kita mau bikin image biar penonton ga langsung kaget di bulan Oktober ada Lamp10n, jadi itu di building dari sekarang dengan tiap bulannya ngadain konser musik yang bertematik lampion, meskipun sub temanya itu berbeda-beda.”88
Pemberian nama suatu program menjadi hal yang tidak kalah penting. Memilih satu nama bagi suatu program merupakan kegiatan yang penting ditinjau dari perspektif promosi karena nama program berfungsi menyampaikan atribut dan makna dari program tersebut. Pengelola program harus memilih nama yang dapat menginformasikan konsep program dan dapat membantu menempatkan atau memposisikan program di memori otak audien.89
88
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB. 89 Op.cit. Morissan. Hal 242
78
Lalu apa yang melatar belakangi pemilihan nama pada program ini, kenapa dinamakan Lamp10n. Deasy Yohana selaku Creative Senior menjelaskan: “Kenapa lampion? Ide dasarnya sih sebenernya cuma ngambil angka 1 sama 0 nya itu, Lamp10n. Karena udah dapet angka 1 sama 0 nya itu, karena kita kan ulangtahun yang ke-10. Tapi ternyata dibalik itu, oh ternyata lampion itu punya filosofi-nya, sebagai sumber penerangan. Dan kita juga punya gimmick akan menerbangkan 1000 Lampion nanti pas saat GOONG-nya di bulan Oktober itu. Naah supaya orang ga lepas, maka building image itu dibangun dengan tiap bulannya menghadirkan Lamp10n.”90
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Filosofiyani Andiyanti, selaku Creative: “Lampion itu kan ditulis dengan LAMP-10-N, huruf i sama o diganti dengan angka 1 dan 0. Jadi ada angka 10, itu karena untuk menyambut ulang tahun ke 10 GlobalTV. Jadi program ini sebagai bridging untuk ke paling special event itu, di bulan Oktober nanti.”91
Jadi pemberian nama Lamp10n awalnya dilatar belakangi karena kata lampion itu sendiri yang memungkinkan untuk pengubahan huruf i dan o menjadi angka 1 dan 0. Dimana GlobalTV akan memperingati perayaan ulang tahun ke 10, sehingga penulisan dari lampion bisa diganti menjadi Lamp10n. Namun dibalik itu, ternyata lampion mengandung filosofi yang baik, yaitu sebagai sumber penerangan. Dimana diharapkan setelah ulang tahun ke-10 ini GlobalTV bisa menjadi televisi yang semakin baik dengan memberikan pengetahuan baik informasi maupun hiburan kepada pemirsanya dan dapat lebih bersinar lagi. 90
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB. 91 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
79
Suatu program juga harus memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri yang dapat membedakan program tersebut dengan program lainnya. Lamp10n berbeda dari program musik pada umumnya karena dikemas dengan konsep yang tematik. Kolaborasi antara orkestra dan penyanyi menghasilkan aransemen musik berkelas. Seperti yang dijelaskan oleh Chandra Hidayatulloh selaku Producer : “Konser musik yang diiringi dengan orkestra. Yang setiap bulannya berbeda tema, dan tiap bulan punya keunikan masing-masing. Februari dengan 100% cinta-nya menyusung tema soundtrack film cinta Indonesia. Maret dengan 100% ekspresif, keunikannya apa? Ada unsur cerita disitu, mengangkat ukulele. Tapi kalo di bulan Juni, ada unsur teatrikal-nya, unsur pantomim-nya, unsur drama lebih kental disitu..”92
Sedangkan menurut Creative Lamp10n, Filosofi Andiyanti: “Lamp10n itu mengeksplor sebuah konser musik, ga kaya konser musik biasa yang artisnya cuma in-out aja. Kita nampilin artis ga cuma nyanyi tapi bisa kita tambahin sesuatu dengan konsep yang kita punya. Contohnya di 100% liburan ini dengan konsep teatrikal, kita buat Budi Doremi seperti kurcaci kerdil yang di Snow White gitu..”93
4.3.2 Proses Kreatif Program Lamp10n Untuk membuat sebuah program televisi yang kreatif, diperlukan acuan dasar yang sangat penting dalam merencanakan, memproduksi dan menyiarkan suatu acara bagaimana pun sifat dan bentuknya.
92
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 93 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
80
Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide. Chandra Hidayatulloh menjelaskan tentang ide : “Ide terdiri dari 3 huruf. Yaitu.. I. Intuisi. Jadi kita selalu melakukan sebuah intuisi, dari pikiran dari alam bawah sadar kita, dari pengalaman-pengalaman yang sudah ada. D. Dengan seksama kita harus mengeksplorasi lebih dalam lagi apa yang belum kita punya, apa yang sudah kita punya dan apa yang akan kita garap. Jadi harus seksama kita mengetahui kemampuan kita, kelemahan kita, dengan riset, dengan memperkaya referensi. E. Environtment, kita harus peka terhadap lingkungan sekitar. Karena dari lingkungan sekitar, kadang itu bisa muncul ide-ide brilian..”94
Lalu ide yang seperti apa yang dapat dikatakan kreatif terkait dengan proses kreatif pada program Lamp10n. Filosofiyani Andiyanti menjelaskan: “Ide kreatif itu adalah gimana caranya berpikiran tayangan kita enak di tonton, baik itu di GKJ sebagai penonton teater maupun pemirsa di rumah. Karena mata kita sebagai kreatif itu pasti berbeda dengan penonton atau pemirsa. Tujuan kita membuat suatu tayangan itu kan untuk disajikan kepada penonton, sehingga itu harus dipikirkan. Pada dasarnya, semua ide itu adalah kreatif, menurut aku, karena semua pemikiran manusia itu adalah hal yang paling kreatif yang dikasih Tuhan. Apapun itu pemikirannya, apapun itu idenya, itu semua kreatif, nah nanti itu tergantung gimana caranya menyesuaikan dengan tema, kemudian brainstorming dengan anggota tim produksi yang lain, kan namanya kita team work”95 Terdapat tahapan-tahapan dalam berlangsungnya proses kreatif. Seperti dikatakan oleh Graham Wallas bahwa proses kreatif diawali dengan tahap persiapan (preparation), dimana pada tahap ini ide itu bisa muncul dari berbagai kemungkinan. Dari mana saja, dimana saja dan kapan saja. Seperti halnya dengan ide dasar dari
94
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 95 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
81
tema maupun konsep pada program Lamp10n ini. Ide akan menentukan konsep dan tema yang akan diangkat pada program tersebut. Ide inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Chandra Hidayatulloh, selaku Producer menuturkan: “Ide itu mahal. Tapi pengembangan ide itu juga penting. Ide-nya adalah bagaimana kalo ada phantomim dibikin teater-teateran gitu.. Melihat dari pengalaman bulan sebelumnya, Septian Dwi Cahyo secara rating bagus. Kenapa ga, yang satu segmen itu di bulan ekspresif, kita kembangkan menjadi full segmen. Siapa tau ratingnya bagus dan ternyata alhamdulillah kenyataan menjadi bagus. Tanpa adanya unsur sex, tanpa adanya unsur vulgarisme, walaupun disitu ada Dua Racun. Kebablasan, satu lagu. Tapi hasilnya tetep bagus.”96 Filosofiyani Andiyanti selaku Creative menambahkan: “Pertama adalah kita pasti meeting, meeting untuk matengin konsep. Kita harus proses pencarian konsep atau tema yang akan diangkat. Idealnya seperti itu, setelah konsep matang, baru lanjut ke konten acara seperti pemilihan artis, set design panggung, properti, wardrobe, dll. Konten itu ga boleh sampe ngacoin tema, karena kalo konten udah ngacoin tema itu pasti bakal berantakan semuanya. Konsep atau tema itu kaya pijakan dalam suatu program. Jadi intinya membuat program adalah konsep atau tema itu yang pertama harus matang.”97
Selain pencarian ide, konsep, atau tema acara, faktor-faktor teknis juga harus diperhatikan karena akan menjadi penunjang pada saat proses produksi nantinya. Chandra Hidayatulloh menjelaskan: “Alur kerja itu cukup berjelimet. Alur kerja dibagi menjadi 3 tahap, pra, produksi, dan pasca. Ketika live, maka pasca produksi itu hilang. Pengisi acara apa, mau dibawa kemana karakter acaranya ini, konten seperti apa, apakah ada treatment-treatment special, itu pra yang terjadi. Setelah terkumpul semuanya, diturunkan lagi menjadi segmentasi, diturunkan lagi 96
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 97 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
82
menjadi rundown acara, sampe akhirnya di eksekusi di hari H. Sebelum hari H, pra produksinya disiapkan dulu persiapan teknisnya dan non teknisnya. Teknisnya adalah berapa kamera yang dipakai, VTR berapa, lighting seperti apa spec-nya, plotting seperti apa. Konsep panggungnya seperti apa.. ternyata ada perbedaan di bulan Juni. Karena konsep teater sekarang, ya jadi dibedah lagi konsep teater seperti apa, blocking orkestra-nya juga ada perubahan, dibedah lagi.. Diukur lagi stage nya. Abis itu ada pembagian blocking baru, pembagian in-out artis baru, tata panggung-nya juga baru lagi. Karena bulan Juni dibuat beda dari bulan lain. Banyak pra itu yaa, meeting pasti.” 98
Deasy Yohana selaku Creative Senior juga menerangkan bahwa faktor teknis harus diperhatikan pada tahap persiapan. Karena apabila teknis tidak mendukung perealisasian ide, maka ide tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. “Mengingat rating yang naik turun, jadi kita pengen bikin sesuatu yang beda nih.. Karena settingannya di sebuah Gedung Kesenian, yang basic-nya teater. Kita browsing terus liat ada gimmick yang namanya “body shadow”, oh lucu juga nih dan itu pernah dilakukan di GKJ, yang memang gedung teater. Kenapa kita ga bikin kaya gini ya? Cuma ada kendala yang harus di nomor duakan. Dalam artian gini, dalam membentuk suatu ide ga juga langsung ‘ohh iya nih gampang..’ tapi harus mikirin juga masalah teknis-nya. Sebelum lebih jauh ke tahap selanjutnya, saya hubungin dulu orang yang berkompeten di bidang body shadow. Orang pertama yang saya hubungi ternyata tidak menyanggupi. Kita cari terus, sampe akhirnya ada yang bisa dan mau. Tapi ga langsung gitu aja, kita harus pikirin juga gimana ini masalah musik? Nah langsung tanya Mas Oni, bisa ga konsep bulan Juni cuma pake 12 pieces. Ternyata ga bisa, tapi langsung dia kasih ide, untuk ganti musik yang biasanya string gran menjadi alat tiup dan rhytem. Terus kita juga kan pake band, nah berarti disini ada yang harus dikalahin juga. Jadi band itu yang biasanya bermain live tapi jadi minus-one. Karena kita sudah tidak ada kapasitas tempat. Setelah semua mau, musik menyanggupi, konten untuk
98
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB.
83
gimmick-gimmick nya juga udah bisa dilakukan, kita jalan dengan ide seperti itu. Bikin teatrikal yang black teater, pake screen dan body shadow..” 99
Setelah penemuan ide dasar yaitu ide drama pantomim untuk Lamp10n 100% Liburan di bulan Juni, yang dalam hal ini Chandra Hidayatulloh, sang produser yang menemukan ide tersebut. Maka dimulailah tahap kedua dari teori Graham Wallas, yaitu tahap inkubasi (incubation). Dimana dalam tahap ini terjadi proses pemahaman serta pematangan dari ide yang timbul. Bagaimana merealisasikan ide drama pantomim tersebut agar dapat menjadi suatu tayangan yang menarik bagi audiens. Kemudian dicarilah referensi-referensi tentang unsur-unsur teatrikal yang dapat dipadukan dengan unsur musik. Lalu didapatkan konsep seperti black teater, fun pantomim, hand puppet, dan body shadow. Chandra Hidayatulloh menjelaskan : “Kemudian ide tersebut diturunkan melalui riset. Dicarilah suasana yang mengandung unsur teater. Browsing-lah para kreatif, untuk bagaimana memadu-madankan unsur musik dengan drama, unsur musik dengan teater, unsur musik dengan pantomim, kita cari. Itu namanya pengembangan ide, pematangan ide, atau menterjemahkan ide. Dari browsing, riset, atau dari apapun itu. Dari pengetahuan yang sudah ada atau pun yang belum ada. Dapatlah referensi-referensi, ada black teather, drama musikal, pantomim, ada konsep body shadow. Semakin kita kaya akan referensi, itu semakin menentukan bagaimana konten yang akan dibikin. Jadi ketika kita banyak referensi, konten-nya banyak, kita tinggal memilih dan menyempurnakan referensi tersebut. Itu yang disebut dengan proses kreatif. Proses kreatif itu adalah menyempurnakan sesuatu yang telah ada.”100
99
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB. 100 Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB.
84
Deasy Yohana selaku Creative Senior, menjelaskan lebih dalam lagi : “Konsep teatrikal ini harus pake screen, jadi kebetulan sekali kita pake gedung kesenian adalah dia mempunyai tray-tray atau layer yang bisa naik turun, kita pake screen putih dan biru untuk suasana sebuah pantai abis itu nanti layer bisa langsung naik untuk gimmick selanjutnya, black theater. Dimana settingannya harus gelap semua, jadi belakang harus hitam. Terus yang ditampilkan adalah harus menggunakan lampu kaya ultraviolet gitu yang glow in the dark, jadi makanya bahan-bahan material baju atau properti yang dipake itu harus terang supaya ketika ditembak lampu jadi terang, makanya dinamakan black teater karena yang menggerakkan adalah orang di belakang. Di screen itu harus ditembak lampu dari belakang, naah jarak tembak lampu juga harus dipikirin. Kalo dengan kondisi ada orkestra dibelakang, itu sangat tidak memungkinkan untuk membuat konsep seperti di bulan Juni itu. Karena jarak tembak screen ke layar itu ga bisa dan ga boleh ada orang yang ngehalangin. Makanya itu harus ada yang dikalahkan, kita memindahkan orkestra. Tapi berarti dengan kondisi musik tidak memakai full orkestra, jadi kemaren itu hanya menggunakan rhytem dan alat tiup, tidak menggunakan string. Karena kapasitas tempat tidak memadai untuk menjadikan orkestranya itu 27 pieces, seperti yang biasa kita pake. Jadi kita konsep teater, maka konsep musik pun kita rubah yang tadinya Gran Orkestra, menjadi lebih ke rhytm dan alat tiup aja.”101
Tahap inkubasi ini adalah tahap yang paling banyak mengeksplorasi ide-ide, dari sesuatu hal yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena konten acara secara keseluruhan, dari segmen 1 hingga segmen 8 akan ditentukan pada tahap ini. Sehingga keberhasilan program akan sangat ditentukan pada proses pendalaman ide atau penterjemahan ide. Jadi segala sesuatunya harus terkonsep dan terencana dengan sangat baik dan matang. Seperti halnya dengan konsep drama teater yang memerlukan gimmick, maka begitu pula dengan Lamp10n 100% Liburan, yang memang berkonsep teatrikal ini.
101
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
85
Keseluruhan segmennya diwarnai dengan gimmick-gimmick yang menarik. Gimmick adalah suatu adegan awal dari sebuah cerita yang berfungsi sebagai pemikat minat penonton untuk menyaksikan kelanjutan dari cerita tersebut. Sesuai dengan fungsinya, gimmick biasanya berisi teka-teki agar penonton penasaran dan menimbulkan rasa ingin tahu kelanjutan dari adegan tersebut. Maka dari itu gimmick biasanya dikemas semenarik mungkin. Adegan yang terdapat dalam gimmick merupakan benang merah dari keseluruhan
cerita.
Filosofiyani
Andiyanti
menjelaskan: “Itu semua kemaren, 100% Liburan, dari segmen 1 sampai 8 itu sangat full gimmick. Itu setiap segmen pasti beda. Kalo kata aku, itu termasuk yang paling banyak gimmick karena dari bulan-bulan kemaren ada gimmick, cuma ga terlalu banyak, cuma selewat aja. Sebenernya gimmick itu adalah gimana kita ngasih transisi ke penonton supaya ga dragging, ga loncat. Penonton ga kaget dari lagu pertama ke lagu kedua.”102
Deasy Yohana menambahkan: “Rata-rata semua di Lamp10n itu ada gimmicknya sih ya. Kaya nanti di bulan ini, lampion ikhlas. Aku mau nampilin penari Sufi. Apalagi di bulan Juni kemaren.. Segmen 1 kita pake screen dengan settingan pantai gituu. Segmen 2 kita ada black theater, di segmen 3 ada body shadow. Seperti ituu. Karena gimmick kan ga hanya based on property aja.”103
102
Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB. 103 Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
86
Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis dalam menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Chandra Hidayatulloh menjelaskan tentang kriteria pemilihan artis: “Yang pasti harus mendukung ide. Idenya teater.. Bagaimana artis-artisnya yang bisa digarap menjadi teatrikal. Kriteria yang kedua, yang sesuai dengan budget. Kriteria ketiga, yang up-to-date skrg, karena untuk kepentingan konsumsi umum dan untuk rating. Yang lagi happening siapa, kita ambil. Yang ga terlalu mahal, karena budget..”104
Demikian pula dengan apa yang dikatakan oleh Filosofiyani Andiyanti : “Harus sesuai tema. Dan kita ga bisa mungkiri ya yang namanya di TV, itu harus yang masih rating-nya bagus, yang terkenal, yang penonton tahu lagunya, easy listening. Suka kita kan sama penonton beda.”105
Elemen pendukung yang tidak kalah pentingnya pada suatu program ialah wardrobe, background atau setting panggung, dan property. Deasy Yohana menjelaskan mengenai wardrobe: “Kita susun rundown dulu, lagu udah fix, baru kita konfirmasi ke artisnya untuk bawain itu. Terus, kita akan request ke orang orkestra, bahwa misalkan kita ada gimmick khusus, kita minta ditambahin string atau dimasukin seksofone. Setelah itu udah selesai, baru deh perintilan lainnya. Untuk wardrobe, kalo rundown udah fix, gimmick-gimmick per segmen udah oke. Baru kita request wardrobe. Kebutuhan wardrobe untuk di lagu ini kira-kira apa. Misalnya kita butuh gaun panjang atau pendek, baru untuk manusia kerdil, seperti itu.”106 104
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 105 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB. 106 Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
87
Filosofiyani Andiyanti menjelaskan bahwa konsep ide untuk wardrobe juga berasal dari tim produksi : “Kemaren itu semua kostum kita bikin semua, kecuali Wali dan Dragon Boyz. Wardrobe kita sesuaikan dengan konsep kita, jadi kita tinggal request butuh wardrobe seperti apa. Untuk Hudson wardrobe dari dia tapi ide dari kita. Karena Hudson ga bisa kita bikinin, karena ukuran harus pas sama dia dan emang dia sendiri yang tau, dia kan punya designer sendiri. Cost-nya itu termasuk udah deal-dealan dari awal.”107
Setting panggung sangat membantu memperkuat jalan cerita, penonton tidak bisa disuguhi dengan tata panggung dan background yang statis. Oleh karena itu dibuat set-set yang menarik dan imajinatif. Chandra Hidayatulloh menjelaskan: “Set panggung itu bergerak berdasarkan ide. Ketika ada ide teater, gimana caranya panggung belakangnya kosong ga ada orkestra. Makanya orkestranya dipindahin ke depan. Jadi panggungnya harus mendukung agar ide itu bisa terlaksana dengan baik. Semua harus dapat menterjemahkan ide tersebut.”108
Filosofiyani Andiyanti menambahkan : “Set panggung disesuaikan dengan tema. Di bulan Juni itu ide dari tim kreatif dan produser. Konsep kita yang bikin, tapi koordinasi juga dengan orang setnya. Kita punya konsep gini enaknya gimana yaa set-nya.. Karena kan yang lebih mengerti mereka, masalah bahan atau perlengkapan nya. Tapi tetep ide dari kita.”109
107
Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB. 108 Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 109 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
88
Property juga menjadi elemen yang paling penting, karena menjadi bagian dari gimmick yang dibuat. Property membuat konsep ide menjadi lebih nyata. Deasy Yohana menjelaskan mengenai property : “Ga terlalu ribet sebenernya. Karena property kan udah tinggal request aja, kita mau seperti apa. Paling masalah teknis aja untuk black teater, kita memang harus koordinasi dengan ahli-nya, Mas Septian. Ini bikinnya seperti apa, layer-layer nya kaya gimana, setelah dia kasih tau teknisnya, property harus seperti ini, jarak tembak sekian, itu kalo udah di brief seperti itu orang property-nya ya udah beres. Karena property kan sesuai dengan request-an dari kita. Misalnya aku butuh pohon sakura, bulan, rumah-rumahan, mereka akan menyanggupi sesuai dengan budget yang ada.”110
Jadi pada tahap inkubasi, tim produksi melakukan pendalaman terhadap ide yang akan diangkat atau bisa disebut dengan menterjemahkan ide. Komponen dari produksi dengan sangat detail diperhatikan, mulai dari peralatan produksi sampai pada konten acara, seperti musik orkestra, gimmick, set design panggung, special costume, dan lain-lain. Setelah semua hal-hal teknis maupun non-teknis berjalan dengan baik, maka lanjutlah pada tahap berikutnya yaitu tahap iluminasi (illumination) dimana pada tahap ini ide yang muncul tersebut dikelola dan digarap, atau pada proses produksi disebut shooting. Ide harus direalisasikan untuk mengetahui hasil akhirnya. Pada tahap ini, produser bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi gambar. Dalam pelaksanakan produksi ini, produser mengawasi semua kegiatan tim (crew) melalui
110
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
89
urutan rundown yang telah dibuat. Karena pada saat live, sudah ada yang bertanggung jawab mengeksekusi gambar yaitu Program Director (PD). Chandra Hidayatulloh menjelaskan: “Produser hanya memonitoring saja, karena sebelumnya sudah di brief semua. Yang mengekseskusi di hari H itu sudah ada directornya. Jadi itu tergantung dengan kreativitas dari cameraman dan director aja dalam mengambil angle-angle gambar yang baik. Produser hanya mengingatkan gambar-gambar apa saja yang harus diambil, karena kita kerjasama dengan klien juga kan.”111
Produksi siaran langsung (live), memiliki keuntungan maupun kerugian tersendiri. Keuntungan dari live event di antaranya yaitu dari sisi pengerjaan yang sangat efisien, karena tidak melewati proses editing, mixing, transferring, dan sebagainya. Sedangkan kerugian live event adalah risiko kegagalan jika ada gangguan, baik masalah teknis maupun operasional.112 Deasy Yohana menjelaskan: “Live itu ada enak dan tidaknya. Enaknya adalah orang terpacu untuk kerja lebih cepat. Karena keterbatasan waktu, kita harus ontime jadi adrenaline lebih terpacu, deg-degan lebih berasa. Kelemahannya ya itu.. semua yang udah kejadian ya ga bisa diperbaiki lagi. Takut kendala teknis juga, takut miss di konten, karena artis lupa atau karena kita lupa untuk menyampaikan juga. Kalo di bulan Juni ini, paling kemaren itu masalah Joe Sandi aja yaa, lupa kita brief supaya jangan kelamaan ngomongnya. Itu aja sih..”113
111
Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB. 112 Op.cit. Ciptono Setyobudi. Hal 26. 113 Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
90
Lalu apa yang dilakukan untuk meminimalisir kesalahan pada saat live. Filosofiyani Andiyanti menjelaskan: “Persiapan yang mateng! Harus ada rehearsal. Kita butuh blocking-an, blocking-an itu gunanya untuk kamera, untuk lighting, untuk audio. H-1 artis udah kita kumpulin untuk rehearsal. Karena biasanya juga kita ada runtrue, dimana setiap konten dari tiap-tiap segmen harus udah komplit, artisnya udah pasti, kemudian properti, talent pendukung, in-out artis langsung diterapin. Kemaren itu kita live jam 9 malam, jam 12 siang artis harus udah dateng.”114
Sebuah program banyak menampilkan bintang yang baik, tetapi apabila tidak didukung oleh kerabat kerja (crew) yang baik, tidak akan mungkin sebuah program akan berhasil dengan baik. Kerabat kerja (crew) yang baik mutlak diperlukan dalam sebuah produksi. Masing-masing kerabat kerja harus professional dalam bidangnya dan mampu bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya.115 Deasy Yohana menuturkan: “Semua berperan penting saat live, ga cuma tim kreatif aja. Dari orang produksi, teknis, SOB, masalah audio, kamera, panel, jadi semua berperan penting dalam proses produksi. Semua mendukung dan men-support. Karena kalo udah live, semuanya terlibat. Misalkan produksi tanpa property, ga ada kamera, maka kita ga jadi apa-apa. Kalo kita emang kuat di konten berarti itu memang tugas kreatif untuk menguatkan konten itu..”116
Proses produksi program televisi dimulai dari orang-orang yang memiliki ide atau gagasan. Tim kreatif memiliki peran yang sangat penting dalam membuat konten acara. 114
Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB. 115 Op.cit. Fred Wibowo. Hal 36 116 Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB.
91
Lalu apa peran tim kreatif pada saat live shooting. Deasy Yohana menjelaskan: “Peran kreatif itu untuk mendampingi artis-artis yang memang disisipin konten, karena disini ga ada host. Ngingetin artis in-out nya dimana. Supaya mereka itu ga lupa juga nanti harus ngapain.”117
Filosofiyani Andiyanti menambahkan: “Kalo pas live produksi itu, ya harus mantengin konten nya itu bener apa ga, jangan sampe ada yang miss. Karena tanggung jawab isi cerita dan konten program itu kan di kreatif. Property juga, pas live kita cek lagi, udah ada apa belum yang kita request. Karena itu bagian dari konsep, maka harus siap.”118
Evaluasi ini menjadi tahap akhir dari proses kreatif, yaitu tahap verifikasi (verification). Yaitu tahap perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil yang telah diperoleh. Saat produksi live, maka proses editing di pasca produksi menjadi hilang. Namun tetap ada yang namanya evaluasi. Chandra Hidayatulloh menjelaskan: “Evaluasi pasti ada karena itu untuk bekal kita dibulan berikutnya. Tapi disini tahap editing tidak dilaksanakan, karena tidak ada re-run. Evaluasi bagaimana kelemahan dan kelebihan dari program yang sudah di eksekusi itu, menjadi bekal untuk program berikutnya secara khusus. Secara umum, untuk program lainnya, semua program di GlobalTV.”119
Lalu apa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan. Deasy Yohana menjelaskan: 117
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB. 118 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB. 119 Hasil Wawancara dengan Chandra Hidayatulloh selaku Producer Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 15.40 WIB.
92
“Di bulan berikutnya, persiapan harus lebih dibagusin lagi. Kendala di bulan sebelumnya agar tidak terjadi lagi.”120
Filosofiyani Andiyanti menjelaskan: “Tim di bulan selanjutnya itu pasti lebih ditekankan, konsep harus mateng dan lebih prepare lagi. Kan kita kerja pasti mau nya naik terus, gimana caranya tiap bulan kita rating-nya naik terus.”121
Evaluasi pada tahap akhir proses kreatif dibutuhkan guna memperbaiki kesalahan ataupun kendala pada bulan ini agar tidak terulang lagi di bulan berikutnya. Selain itu juga menjadi acuan dalam menentukan artis dan lagu yang akan dibawakan. Ide merupakan hal yang sangat penting dalam terciptanya suatu program yang kreatif dan menarik. Ide juga dapat mempengaruhi rating dan share suatu program. Terbukti dari ide yang tidak biasa ini, Lamp10n 100% Liburan mendapatkan rating dan share tertinggi dari Lamp10n dibulan sebelumnya.
4.4
Pembahasan Setelah mengumpulkan data-data hasil penelitian, dalam sub bab pembahasan
ini peneliti membahas hasil penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan fokus penelitian sehingga dapat mengetahui hasil dari penelitian ini. Lamp10n merupakan salah satu program musik yang menghadirkan sesuatu yang berbeda dari program
120
Hasil Wawancara dengan Deasy Yohana selaku Creative Senior program Lamp10n, 18 Juli 2012 pukul 13.55 WIB. 121 Hasil Wawancara dengan Filosofiyani Andiyanti selaku Creative program Lamp10n, 17 Juli 2012 pukul 18.35 WIB.
93
musik lain. Lamp10n mengeksplorasi sebuah konser musik, tidak hanya menampilkan penyanyi yang hanya menyanyi saja, tapi juga mengemasnya menjadi suatu pertunjukan musik yang menarik. Lamp10n 100% Liburan di bulan Juni sangat berbeda dari konser musik Lamp10n di bulan-bulan sebelumnya, karena mengangkat unsur-unsur teatrikal yang di kombinasi dengan aransemen musik alat tiup dan rhytem. Hadirnya program Lamp10n ini memberikan suatu warna baru bagi dunia hiburan di Indonesia khususnya bagi para insan musik. Ide dasarnya yaitu konsep teatrikal drama pantomim ditemukan oleh sang produser, Chandra Hidayatulloh. Selanjutnya tim produksi, yang mencakup produser, PA (Production Asisstent), dan kreatif melakukan meeting untuk memperdalam konsep tersebut. Pada proses brainstorming inilah ide-ide kreatif untuk memperluas ide awal muncul. Seperti ditemukannya konsep-konsep black theater, body shadow, hand puppet, dan masqurade. Dalam proses menterjemahkan ide tersebut, ditemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh tim produksi. Seperti kapasitas tempat (panggung) yang tidak mencukupi dan latar (background) yang terlalu gelap. Karena konsep black theater yang memang mengharuskan latar berwarna hitam. Namun bukan berarti kendala tersebut menghambat ide-ide yang muncul. Tim produksi mencari cara agar bagaimana ide-ide yang telah mereka rencanakan dapat terealisasi. Sehingga kapasitas untuk orkestra yang biasanya 27 pieces diturunkan dengan hanya menggunakan alat musik tiup dan rhytem. Sedangkan untuk background, mereka tetap berani untuk menampilkan konsep tersebut. Karena memang konsep dirasakan
94
cukup kuat dan menarik. Namun mereka siasati hal tersebut dengan membuat wardrobe dan properti-properti yang berwarna terang. Unsur-unsur kreatifitas pada program ini sangatlah kental. Seperti terdapatnya gimmick, special costume, property, set panggung, yang dibuat menarik sesuai dengan ide atau konsep acara. Dimana semua itu merupakan faktor pendukung ide di dalam sebuah pertunjukan atau tayangan televisi. Hal inilah yang mendasari peneliti mengambil tema ide kreatif dalam penelitian ini. Karena ide kreatif menjadi suatu hal yang sangat mendukung dalam keberhasilan program Lamp10n. Tanpa adanya kreativitas di dalam setiap ide, program ini tidak akan menjadi sebuah tayangan yang menarik. Oleh sebab itu, ide menjadi sesuatu yang mahal walaupun ide tidak berwujud. Ide-ide kreatif yang dibutuhkan oleh tim produksi harus mempunyai motivasi yang tinggi guna memajukan suatu program acara. Pada media massa khususnya industri pertelevisian, ide menjadi suatu hal yang sangat penting guna membuat suatu program acara agar lebih bervariatif dan menarik. Selain itu persaingan di industri pertelevisian sangatlah ketat. Televisi yang merupakan salah satu industri kreatif, tanpa adanya ide kreatif dan inovatif maka televisi tersebut bisa mati. Karena penonton pun jenuh dan bosan karena tidak adanya sesuatu yang baru. Pada program Lamp10n ini, terdapat tim yang sangat kuat dan memiliki imajinasi luar biasa. Mereka mampu bekerja sama dengan baik sehingga menghasilkan sebuah karya yang bernilai. Mengubah sesuatu yang tadinya biasa
95
menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Selain itu, tim produksi program Lamp10n juga sangat solid, karena mereka tahu bahwa ini merupakan suatu hal yang memerlukan team work. Semua orang memiliki peranan penting pada saat produksi program tersebut. Sehingga mereka saling mendukung dan menghargai. Sesuai dengan teori Graham Wallas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, bahwa proses kreatif melewati empat tahap yang meliputi : Tahap yang pertama yaitu tahap persiapan. Tahap ini adalah tahap dimana ide itu datang dan timbul melalui berbagai kemungkinan. Namun, biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau sumber dari mana ide itu lahir. Tahap persiapan ini diawali oleh penemuan ide dasar dari program Lamp10n 100% Liburan yaitu konsep drama pantomim, yang ditemukan oleh Chandra Hidayatulloh selaku produser program Lamp10n. Produser mengevaluasi pengalaman pada bulan sebelumnya, yaitu bulan Maret (100% Ekspresif) dimana terdapat satu segmen yang baik secara rating, dalam hal ini adalah pantomim yang diperankan oleh Septian Dwicahyo. Sehingga produser ingin menggarap konsep ini, yang tadinya satu segmen dibuat menjadi full segmen. Tahap selanjutnya di dalam proses kreatif yaitu tahap inkubasi. Dimana pada tahap ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang tadi muncul. Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi, latihan peningkatan kreativitas, browsing, dapat dilangsungkan untuk memudahkan “perembetan”, perluasan, dan pemahaman ide.
96
Tahap
ini
dapat
dikatakan
sebagai
proses
menterjemahkan
ide,
mengembangkan ide yang muncul. Bagaimana seluruh hal teknis maupun non teknis serta unsur-unsur pendukung dapat mendukung ide. Kemudian browsing lah tim kreatif untuk mencari unsur-unsur drama yang dapat dipadupadankan dengan unsur musik. Semakin banyak mencari, semakin banyak referensi yang di dapat. Maka akan menentukan bagaimana konten yang akan dibuat. Semakin kaya referensi maka akan dapat mengeksplor lebih banyak dan beragam konten acara. Ditemukanlah konsep-konsep drama teatrikal yang dapat dikombinasi dengan musik seperti black theater, body shadow, hand puppet dan masqurade. Lalu dipikirkan juga faktor teknis yang dapat mendukung dalam merealisasikan ide. Seperti setting panggung yang menyesuaikan dengan konsep drama teatrikal, tata letak orkestra, lampu sorot atau lampu tembak untuk keperluan gimmick, camera apa dan berapa yang harus dipakai, lighting, special wardrobe, dan juga properti. Tahap selanjutnya ialah tahap iluminasi. Suatu tingkat penemuan saat ide yang tadi diperoleh, dikelola dan digarap, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product development). Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan (yang penting) bagi penemu, sehingga hasil yang telah dicapai dapat lebih disempurnakan lagi.
97
Pada tahap ini, produser bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi gambar. Dalam pelaksanakan produksi ini, produser mengawasi semua kegiatan tim (crew) melalui urutan rundown yang telah dibuat. Kreativitas pada tahap ini terletak pada cameraman dan director yaitu orang-orang yang menentukan angle pengambilan gambar dan juga memilih gambar. Produser hanya bertugas untuk mengingatkan saja, gambar-gambar apa yang harus diambil. Rehearsal atau gladi resik juga perlu dilakukan. Untuk kepentingan blocking, blocking camera, blocking lighting, dan audio. H-1 para pengisi acara sudah di briefing dan melakukan rehearsal. Run true juga biasa dilakukan. Fungsinya untuk menghitung durasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, semua pengisi acara baik itu artis, supporting act, hingga properti harus dipersiapkan. Tahap akhir dari proses kreatif menurut Graham Wallas adalah tahap verifikasi. Yaitu perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil. Diseminasi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung. Tahap editing yang menjadi bagian dari tahap pasca produksi yang seharusnya menjadi penyempurna dalam proses produksi suatu program menjadi hilang karena program tersebut bersifat live. Demikian halnya dengan program Lamp10n ini. Namun evaluasi masih tetap dibutuhkan. Evaluasi pada tahap akhir proses kreatif dibutuhkan guna memperbaiki kesalahan ataupun kendala pada bulan ini agar tidak
98
terulang lagi di bulan berikutnya. Selain itu juga menjadi acuan dalam menentukan artis dan lagu yang akan dibawakan. Ide kreatif di seluruh perindustrian televisi sangatlah penting, karena ide kreatif merupakan kunci kesuksesan dari sebuah program televisi. Dengan tidak adanya ide yang kreatif, otomatis program tersebut akan hilang atau tidak ditayangkan lagi, karena industri televisi sekarang ini sangat ketat. Oleh sebab itu kreativitas sangat dibutuhkan di perindustrian televisi. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh teori Graham Wallas, yaitu proses pengembangan ide kreatif yang meliputi empat tahap tersebut.