56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2
Gambaran Umum TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang
menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai perekat sosial. Dinamika kehidupan TVRI adalah dinamika perjuangan bangsa dalam proses belajar berdemokrasi. Pada tanggal 24 Agustus 1962 dalam era Demokrasi Terpimpin, TVRI berbentuk Yayasan yang didirikan untuk menyiarkan pembukaan Asian Games yang ke IV di Jakarta. Memasuki era Demokrasi Pancasila pada tahun 1974, TVRI telah berubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan dengan status sebagai Direktorat yang bertanggung jawab Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film. Dalam era Reformasi terbitlah Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2000 yang menetapkan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan di bawah pembinaan Departemen Keuangan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 TVRI berubah statusnya menjadi PT. TVRI (Persero) di bawah pembinaan Kantor Menteri Negara BUMN. Selanjutnya, melalui UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI 56
57
ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang di dirikan oleh Negara. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat
melalui penyelenggaraan penyiaran
televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 59. A.
Periode Persiapan Kehendak rakyat Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengadakan media penyiaran televisi dicatat dalam sejarah sebagai suatu loncatan besar bangsa Indonesia dalam upaya mewujudkan cita-cita Nasional. Catatan sejarah tersebut ditandai dengan lahirnya Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960. Dalam Pasal 18, Bab I, Lampiran A dari ketetapan tersebut dinyatakan pentingnya pembangunan siaran televisi untuk kepentingan Pendidikan Nasional. Berdasarkan ketetapan tersebut, pada tahun 1961 Pemerintah memutuskan untuk mendirikan media penyiaran televisi, disusul dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 20/SK/M/1961 tertanggal 25 Juli 1961 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV). Dalam melaksanakan tugasnya, P2TV harus menunggu Keputusan Presiden, khususnya mengenai peralatan yang akan digunakan. Sambil menunggu keputusan yang dimaksud, P2TV menyusun berbagai penawaran peralatan televisi dari perusahaan-
59
http://tvri.co.id/
58
perusahaan besar televisi seperti Siemens (Jerman Barat), Marconi (Inggris), NEC (Jepang), Gates dan RCA (Amerika Serikat). Disamping itu P2TV bersama tenaga ahli dari Jerman Barat juga melakukan studi kelayakan terhadap lokasi yang cocok untuk TVRI, diantaranya gedung studi bekas Perfini milik PFN di Mampang Prapatan dan Jatinegara, gedung pemancar RRI di Kebayoran dan Kompleks Asian Games di Senayan. Keputusan Presiden tentang peralatan yang harus digunakan diberikan pada tanggal 23 Oktober 1961, dengan datangnya kawat dari Wina, Austria, yang dikirimkan oleh Presiden Soekarno kepada Menteri Penerangan Maladi. Menindak lanjuti kawat tersebut, P2TV bersama C.ITOH dan Co. Ltd. (Jepang) melakukan penandatanganan naskah kontrak pembelian peralatan televisi dengan Nomor 108/M/61 pada tanggal 29 Desember 1961. Selain itu melalui Menteri Penerangan, P2TV mengajukan usul kepada Presiden agar pemancar antena dan studio televisi dibangun di Kompleks Senayan. Usul ini disetujui oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno. Siaran percobaan TVRI dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1962, dengan acara tunggal Peringatan Hari Ulang Tahun XVII Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dari halaman Istana Merdeka. Siaran ini dilakukan dengan menggunakan pemancar berkekuatan 100 watt dan dikenal dengan nama Saluran 5. Dengan suksesnya siaran percobaan ini Indonesia tercatat sebagai Negara ke-4 di Asia yang memiliki media penyiaran televisi setelah Jepang, Filipina dan Thailand.
59
Keberhasilan itu menandai berakhirnya tugas P2TV yang pada tanggal 24 Agustus 1962, dialihkan kepada Biro Radio dan Televisi - Organizing Committee Asian Games IV. B.
Periode 1962 – 1975 Sejak tanggal 24 Agustus 1962 TVRI berada di bawah naungan Biro
Radio dan Televisi - Organizing Committee Asian Games IV, bukan Departemen Penerangan. Sesuai status hukum tersebut, TVRI diwajibkan menyelenggarakan siaran langsung (live) Asian Games IV dari mulai pembukaan sampai dengan penutupan dan siaran tunda (delay) pada malam harinya dari pukul 20.45 sampai dengan 23.00 WIB. Dengan berakhirnya Asian Games IV, status hukum TVRI mengalami stagnasi. Kendati demikian TVRI tetap mengudara secara tetap setiap hari mulai tanggal 12 November 1962, dengan dibangunnya studio pertama. Kegairahan TVRI dalam meningkatkan mutu siaran kembali berpacu pada tanggal 1 Maret 1963, dengan lahirnya siaran iklan untuk pertama kali dan ditetapkannya Yayasan Televisi Republik Indonesia sebagai badan hukum TVRI melalui Keputusan Presiden Nomor 215 Tahun 1963. Semenjak itu TVRI menyelenggarakan siaran dengan mengandalkan pendapatan dari siaran niaga dan iuran televisi yang diatur oleh Keputusan Presiden Nomor 217 Tahun 1963. Periode ini dapat dikatakan sebagai era Yayasan TVRI. C.
Periode 1975 – 1999 Pada tahun 1975, TVRI mulai memasuki era status hukum ganda.
Disamping sebagai Yayasan, TVRI juga ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis
60
Departemen Penerangan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 55B Tahun 1975 yang kemudian diperbaharui oleh Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 230A Tahun 1984. Khusus untuk Balai Pendidikan dan Pelatihan Televisi Jakarta diatur oleh Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 98D Tahun 1979. Tahun 1996, selain ketentuan tersebut di atas keberadaan TVRI diatur kembali dengan Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor : a. 137/KEP/MENPEN/1996 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja TVRI b. 138/KEP/MENPEN/1996 tentang TVRI Stasiun Pusat Jakarta c. 139/KEP/MENPEN/1996 tentang TVRI Stasiun Daerah Kelas B1 d. 140/KEP/MENPEN/1996 tentang TVRI Stasiun Daerah Kelas B2 e. 141/KEP/MENPEN/1996 tentang TVRI Stasiun Produksi f. 142/KEP/MENPEN/1996 tentang TVRI Sektor Transmisi. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran, status hukum TVRI otomatis menjadi Unit Pelaksana Teknis Departemen Penerangan dengan segala konsekuensinya, baik di bidang substansial, manajerial maupun di bidang finansial. Khusus mengenai keberadaan TVRI Stasiun Produksi Pekan Baru diatur oleh Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 04A/SK/MENPEN/1999. 4.2.1 Sejarah Latar Belakang TVRI Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. Pada 25 Juli 1961, Menteri
61
Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut: a) Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang). b) Membangun dua pemancar : 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter. c) Mempersiapkan software (program dan tenaga). Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut di ikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujung pandang (Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan Pertamina). Pada tanggal 24 Agustus 1962 dalam era Demokrasi Terpimpin, TVRI berbentuk Yayasan yang di dirikan untuk menyiarkan pembukaan Asian Games
62
yang ke IV di Jakarta. Sejak berdirinya tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai perekat sosial. 4.1.2 Pembangunan Stasiun Produksi Keliling Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari: 1. SPK Jayapura 2. SPK Ambon 3. SPK Kupang 4. SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya) 5. SPK Semarang 6. SPK Bandung 7. SPK Banjarmasin 8. SPK Pontianak 9. SPK Banda Aceh 10. SPK Jambi 11. SPK Padang 12. SPK Lampung 4.1.3 Status TVRI Pada Era Orde Baru Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung
63
bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah. Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan programprogramnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat di terjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik. Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu wellintegrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah. Tahun
1975,
dikeluarkan
SK
Menpen
No.
55
Bahan
siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.
64
4.1.4 TVRI di Era Reformasi Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI untuk urusan keuangan. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN. Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
65
4.1.5 TVRI Dewasa Ini Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI di beri masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT. Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual. Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya
manusia
yang dibutuhkan, berdasarkan
kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas. Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia. Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
66
Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan. Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik. 4.1.6 Visi dan Misi TVRI Adapun Visi dan Misi yang ingin dicapai oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI), sebagai televisi pertama yang berdiri di Jakarta. Guna mmenjadikan televisi ini membuat program-program tayangan yang mendidik, menghibur, dan informatif bagi pemirsanya. 4.1.6.1 Visi TVRI Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.
67
4.1.6.2 Misi TVRI 1. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. 2. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama. 3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan. 4. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional.
60
4.1.7 Logo & Makna Logo TVRI Logo lama TVRI :
(1973 – awal 2000)
(17 Feb 2002 - 4 Juli 2004)
60
http://tvri.co.id/
(2000 - 17 Feb 2002)
(4 Jul 2004 – 23 Agst 2006)
68
Logo Baru TVRI saat ini
4.1.7.1 Makna Logo Secara simbolis bentuk logo menggambarkan “Layanan publik yang informatif, komunikatif, Elegan dan dinamis dalam upaya mewujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang mempunyai fungsi kontrol dan pekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa” . 4.1.7.2 Makna dan Bentuk Bentuk Elips yang berawal dari huruf T dan berakhir huruf I dari TVRI membentuk huruf P yang mengandung 5 (lima) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu : 1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti, memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. P sebagai awal dari kata PERUBAHAN yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna. 3. P sebagai awal dari kata PERINTIS yang berarti merupakan Perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia. 4. P sebagai awal dari kata PEMERSATU yang berarti merupakan lembaga penyiaran Publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di
69
bumi Nusantara yang luas dan terdiri atas ribuan pulau. 5. P sebagai awal dari kata PILIHAN yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat. Bentuk Elips dengan tarikan garis runcing yang dinamis, melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju Televisi Publik yang lebih sempurna.Bentuk Tipografi TVRI member makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat. 4.1.7.3 Makna Warna Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arief, informatif dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna. 4.1.8 Moto TVRI Motto TVRI pada awalnya adalah ” Menjalin Persatuan dan Kesatuan ”, dan pada tahun 2000, mottonya berubah menjadi ” Makin Dekat di Hati ”.
70
4.1.9 Struktur Organisasi TVRI A.
Struktur Organisasi Lembaga Penyiaran Publik TVRI
B.
Struktur Organisasi Direktorat Program Dan Berita
71
C.
Struktur Organisasi Direktorat Keuangan
D.
Struktur Organisasi Direktorat Teknik
72
E.
Struktur Organisasi Direktorat Umum
F.
Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Dan Usaha
73
G.
Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Intern
H.
Struktur Organisasi Pusat Penelitian Dan Pengembangan
74
I.
Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
4.1.10 Gedung TVRI Gedung Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) terletak di Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270. Telp : (021) 570 4720, 5704740, Fax (021) 573 3122. dengan website www.tvri.co.id. 4.1.11 Stasiun Pemancar Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun
75
Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga di relay oleh stasiun relay di wilayah propinsi tersebut. Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah: Sumatera : •
TVRI Aceh (Banda Aceh)
•
TVRI Jambi (Jambi)
•
TVRI Sumatera Barat (Padang)
•
TVRI Sumatera Selatan (Palembang)
•
TVRI Riau (Pekanbaru)
•
TVRI Lampung (Bandar Lampung)
Jawa : •
TVRI Jawa Barat (Bandung)
•
TVRI Jawa Tengah (Semarang)
•
TVRI Jawa Timur (Surabaya)
•
TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)
Bali dan Nusa tenggara : •
TVRI Bali (Denpasar)
•
TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Kalimantan: •
TVRI Kalimantan Timur (Balikpapan)
•
TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
•
TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
76
Sulawesi: •
TVRI Sulawesi Utara (Manado)
•
TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
Maluku dan Papua: •
TVRI Maluku (Ambon)
•
TVRI Papua (Jayapura) Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di
Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah : 1. TVRI Stasiun DKI Jakarta 2. TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam 3. TVRI Stasiun Sumatera Utara 4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan 5. TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten 6. TVRI Stasiun Jawa Tengah 7. TVRI Stasiun Jogyakarta 8. TVRI Stasiun Jawa Timur 9. TVRI Stasiun Bali 10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan 11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
77
12. TVRI Stasiun Sumatera Barat 13. TVRI Stasiun Jambi 14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau 15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat 16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan 17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah 18. TVRI Stasiun Papua 19. TVRI Stasiun Bengkulu 20. TVRI Stasiun Lampung 21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara 22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur 23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat 24. TVRI Stasiun Gorontalo 25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara 26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah 27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur. Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama dibidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta
78
dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Dibidang isi siaran akan lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.
4.2
Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai proses
prduksi tayangan Warta Malam di TVRI dengan periode bulan Maret 2010. namun terdapat gate keeper yang merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam penentuan suatu keputusan untuk kepentingan bersama. Gate keeper dari data-data di peroleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan narasumber yang menjadi gate keeper pada bagiannya masing-masing yaitu anrata lain : 6. Endan Syafardan Eksekutif Produser Berita Warta Malam Seseorang yang bertanggung jawab pada acara keseluruhan baik dari segi format acara, editorial, maupun manajeman personil berita warta. 7. Rini Padmirehatta Produser Berita Warta Malam Seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh proses produksi, mulai dari perencanaan,
produksi,
hingga
pada
proses
pasca
produksi
dalam
mengorganisir segala hal termasuk operasi produksi program berita warta. 8. Amie Ardhini Presenter Berita Warta Malam Seseorang yang tampil di depan kamera, membawakan suatu acara dan membacakan berita dari Studio.
79
9. Dinnis Ginting Reporter Berita Warta Malam Seseorang yang mencar, mengumpulkan, dan merangkai kebenaran saat data yang diperoleh di lapangan dan menjadikan sebuah naskah berita dan siap untuk ditayangkan. 10. Doddy Doviri Editor Berita Warta Malam Seseorang yang bertanggung jawab dalam penyuntingan gambar, bertugas merangkai gambar-gambar dan naskah berita dari hasil liputan dan dikemas hingga layak tayang. Seperti yang sudah di jelaskan pada bab sebelumnya, bahwa strategi produksi merupakan perencanaan dan manajeman untuk mencapai suatu tujuan. Dalam memproduksi sebuah program berita di butuhkan strategi produksi untuk menghasilkan program yang layak tayang bagi stasiun penyiaran, yang merupakan ujung tombak kesuksesan dari suatu program berita agar tayangan yang di produksinya dapat dinikmati oleh penontonnya. 4.2.1 Program Berita Warta Malam Warta malam adalah nama program berita di stasiun Televisi Republik Indonesia, yang ditayangkan setiap hari pada pukul 19.00 - 20.00 WIB. ” Warta Malam itu kan hanya penyebutan nama saja, kalau dulu kan namanya berita nasional. Tapi kalau warta malam, itu kan dari segi nama saja bisa lebih luas. Warta itu kan hampir sama dengan pengertian berita. Topik yang terjadi yang sedang hangat, format berita tanpa ada dialog, full berita, dan di akhirnya ada baru sebulan ada prakiraan cuaca, orang tampil dari BMKG, 5-7 menit. Biasa di atasnya headline, berita utama, terus berita-berita, diujungnya ada prakiraan cuaca”. 61
61
Wawancara dengan Endan Syafardan, Eksekutif Produser Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
80
Nama program berita Warta Malam sebelumnya adalah Berita Nasional dan Berita Malam, lalu pada akhir 2009 berganti nama menjadi Warta Malam. Perubahan nama ini terjadi karena ada kebijakan dari direksi. Setiap tahunnya di adakan rapat pimpinan, dari mulai dewan pengawas, dan dewan direksi. Rapat tersebut dinamakan penyusunan pola acara siaran, maka dari rapat tersebut akan ada perubahan maupun perbaikan pada acara siaran, diantaranya yaitu Warta Malam. ” Warta Malam itu sebenarnya sudah dari dulu, tadinya kan berita malam, jadi warta malam, tapi dari dulu memang jam 19.00, kalau dulu cuma ½ jam, jam 19.00 - 19.30, kemudian beralih jadi satu jam. Kemudian dulu ada dialog sekarang menjadi tidak ada dialog, kebijakan dari pimpinan saja, kita kan tinggal melaksanakan. Namanya Warta Malam itu memang baru, tadinya kan berita malam, berita nusantara dulunya ”. 62 Yang membedakan berita Warta Malam dengan nama sebelumnya yaitu berita Nusantara, jika Warta Malam semua beritanya dari berbagai daerah di Indonesia lebih ter cover di warta malam, sementara di Warta Dunia segmennya hanya warta-warta yang ada di dunia dan itu yang lebih di utamakan, itu saja yang membedakan. Hal ini di ungkapkan oleh Rini Padmirehatta selaku produser Warta Malam. Endan Syafardan selaku produser Warta Malam juga mengungkapkan tentang kekuatan dan kelemahan yang di miliki oleh berita Warta Malam, menurutnya : ” Kekuatannya ya jelas jam 19.00 itu kan prime time, jamnya strategis jam 19.00, ya konon TVRI katanya jangkauannya lebih luas, kita ada pemancar relatif ya di seluruh indonesia lah, hampir di semua propinsi. Yang penting kan pemancar transmisi, saya pernah ke philipina selatan 62
Wawancara dengan Rini Padmirehatta , Produser Warta Malam, Jum’at, 21 Mei 2010
81
aja bisa nangkap itu, singapura, malaysia, kuala lumpur. Filiphina selatan, konon katanya sebagian australia bisa nangkap. Saya keliling papua hampir semua kabupaten bisa nangkap TVRI. Itu dia kekuatan pemancar. Kalau konten, ya kekuatan kita, ya kira-kira kalau kita kan berpijakan begini, seminim mungkin lah kesalahan, karna kita kan pada prinsipnya berita itu tidak boleh salah, karna kita kan tidak ada lembaga ralat ya, jadi seminim mungkin kita berbuat ksalahan itu. Kekuatannya, jadi kita berusaha membuat berita yang kredibel, ya memang kalau soal kecepatan, ya kelemahannya peralatan itu tadi, keterbatasan SNG (satelite news gathering), jadi berita agak terlambat karena peralatan ”. 63 Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang di miliki suatu program berita, maka akan ada perbaikan maupun penambahan dari kekuatan dan kelemahan yang di miliki program berita Warta Malam. Dengan adanya kekuatan yang di miliki program, maka akan meningkatkan kekuatan tersebut. Sedangkan dengan kelemahan yang di miliki program, maka akan ada perbaikan untuk bisa melengkapi kelemahan program itu untuk menjadi lebih baik. 4.2.2 Cakupan Cakupan tayangan Warta Malam yaitu cakupan di segala wilayah peliputan, dimana tidak terbatas pada suatu wilayah atau daerah saja. Cakupan Warta Malam lebih pada sebuah informasi yang faktual dan aktual mengenai perkembangan dan peristiwa yang terjadi di Indonesia. TVRI memiliki 27 stasiun daerah dan 1 stasiun pusat yang berada di Jakarta, dengan di dukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 4.2.3 Waktu Penayangan Warta Malam ditayangkan setiap hari pada pukul 19.00 WIB. Dengan durasi 60 menit dengan tiga kali commersial break. Seperti pada umumnya sebuah
63
Op cit
82
program berita lainnya yang tayang setiap hari, karena menyajikan suatu peristiwa yang terjadi setiap harinya di Indonesia. “ Biasanya ada segmen hukum, ada segmen politik, sosial,budaya. Commersial break nya itu biasanya dua kali, kadang-kadang durasinya bisa 4 ½ menit, bisa 5 ½ menit, tapi juga pernah 10 menit, karena kita ada tayangan PT.PELNI, jadi profilnya PELNI, jadi durasi beritanya bisa 40an menit lah “. 64 Target Audiens Pemirsa adalah bagian penting industri televisi, tanpa pemirsa suatu program acara televisi tidak akan berarti apa-apa. Demikian juga dengan tayangan Warta Malam yang menjadi salah satu bagian dari program acara berita di TVRI. ” Targetnya ya dari mulai mahasiswa sampai eksekutif, sampai yang udah tua, dan semua umur. Tujuannya tentu adalah memberikan informasi kepada masyarakat secara aktual yang tepat, maksudnya memberikan informasi, dan kalau bisa yang mendidik. Jadi tidak semua berita-berita yang seperti swasta tayangkan kita juga tayangkan, itu tidak bisa, kita juga punya ketentuan-ketentuan karena televisi publik itu ”. 65 4.2.5 Format Warta Malam TVRI Format Warta Malam : 1. Jenis
: News (Hard News)
2. Sifat
: Informasi
3. Setting
: Indoor ( dalam ruangan studio TVRI )
4. Durasi
: 60 menit
5. Jam tayang
: Senin – minggu, pukul 19.00 – 20.00 WIB
Sejak Warta Malam berganti nama, jam tayangnya bertambah menjadi 60
64 65
Op cit Ibid
83
menit, dari yang sebelumnya hanya 30 menit. Sebelum namanya berganti menjadi Warta Malam pada akhir 2009 lalu, format beritanya ada dialog, tetapi sejak berganti menjadi menjadi warta Malam format berganti menjadi berita tanpa ada diaolog. 4.2.6 Isi Program (Content) Tayangan Warta Malam terdiri dari tiga segmen, yaitu headline news, berita-berita pengantar, dan di akhiri dengan berita prakiraan cuaca yang di sampaikan oleh BMKG. Menurut Rini Padmirehatta Isi atau content pada program berita Warta Malam : ” Ya semuanya, hukum, sosial, budaya, politik, tapi kita lihat lagi yang lebih aktualnya apa, kalau lagi aktualnya hukum ya hukum dulu, kalau lagi bencana ya sosial dulu, sesuai dengan perkembangan setiap harinya ”. 66 Isi atau Content program berita Warta Malam di TVRI tergantung kepada peristiwa yang sedang hangat dan menjadi perbincangan saat itu. Berita penting akan masuk pada Headline News, dan berita lainnya akan masuk pada berita pengantar. Hal senada juga di katakan oleh Endan Syafardan : ” Tergantung topik yang terjadi paling hangat, kaya sekarang ini century, susno duadji itu kan masalah hukum. Itu yang mendominasi, jadi tergantung peristiwa yang terjadi pada hari itu dari pagi sampai sore itu. Jadi tidak menentukan itu yang lebih dominan, kalau misalnya yang dominan politik ya politik. kaya sekarang kan masalah hukum, nyambung ke susno dan century. Kaya kemarin hampir semuanya susno britanya dari satu jam bisa menghabiskan 25-30 % masalah susno, karena ya memang maslah hukum ”. 67
66 67
Ibid Op cit
84
4.3
Strategi Produksi Dalam membuat suatu program berita di butuhkan strategi produksi agar
tayangan yang di buat dapat di tonton dan di terima masyarakat luas. Dalam membuat strategi program berita tidaklah mudah, eksekutif produser Warta Malam Endan Syafardan mengemukakan pendapatnya mengenai strategi yang di buat oleh kru berita Warta Malam. ” Strateginya diantaranya melalui rapat redaksi, berita itu sesuai standar seperti buku, tetap kita harus mengangkat yang aktual. Di upayakan kalau bisa live, sekarang kekuatan televisi audio visual. Di upayakan live dan di upayakan secepat mungkin, se aktual mungkin, tanpa mengesampingkan ke akuratan data, kita perlu ke hati-hatian. Jadi kita istilahnya itu menitikberatkan kepada ke akuratan. Kenapa, kita sadar dengan posisi kita, sebagai televisi publik, bukan televisi komersial ”. 68 Menurut produser Warta Malam Rini Padimirehatta, strategi yang di buat dalam menentukan materi berita di lakukan dengan cara : ” Ya di rapat redaksi itu, kemudian kita browsing di internet, kita liat perkembangan juga, apa perkembangan yang lagi menonjol itu apa. Ya itu kan juga merupakan strategi ”. 69 Strategi yang di buat oleh tim Warta Malam melalui rapat redaksi, maka informasi berita yang di hasilkan akan dapat di terima masyarakat. Untuk menghasilkan berita yang aktual dan akurat maka di butuhkan strategi di dalamnya, hal ini di utarakan oleh oleh produser warta malam Rini Padmirehatta : ” Kita meminta para reporter untuk membuat berita itu dengan bahasa tutur, sehingga masyarakat mudah mengerti, dan kita juga kasih tahu ke para kameraman supaya gambarnya itu bicara, kan ada gambar berbicara, jangan Cuma duduk-duduk di ambil itu monoton, masyarakat jadi malas melihatnya. Ya paling itu strateginya, ya terus berita itu mengarah kemana jangan Cuma datar-datar aja, tapi lebih mengangkat permasalahan yang ada ”. 70 68 69 70
Ibid Op cit Ibid
85
Setelah melakukan observasi secara langsung dan wawancara mendalam terhadap para narasumber yang berkaitan langsung dengan strategi produksi program berita Warta Malam TVRI. Penulis akan meneliti urutan-urutan tugas dan job desk tim Warta Malam TVRI dalam menyajikan laporan kejadian berdasarkan fakta-fakta yang aktual dan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Strategi juga di gunakan oleh Doddy Doviri selaku editor berita Warta di TVRI pada saat proses editing, mengungkapkan apabila ketika gambar yang di dapat kurang pada saat mengedit, dilakukan dengan cara : ” Strategi yang itu, kita bisa terjadi pengulangan, cuman kita pengulangan jangan sampai di atas dua kali pengulangan memberikan gambar. Kita sikapi bisa dengan cara slow motion, atau kita bisa memilih gambar dari depan dari belakang di putar-putar saja. Misalnya gambarnya hanya sedikit, kita hemat-hemat, kalau bisa kita abisin semuanya, kita kita tarik gambarnya, Jangan sampai kita potong tajam, editing tajam, kontinuitas terjaga, kontekstualnya terjaga, namun gambar habis. Karena kan harus 1 : 3 rasionya, dengan di butuhkan berita satu menit, berarti gambar yang tersedia harus tiga menit. Tapi kebanyakan kameraman syuting itu, reporter bikin berita 1 menit di kasih alokasinya cuma ½ atau 2 menit, itu sangat kurang untuk berkreasi ”. 71 4.3.1 Perencanaan (Planning) Planning atau perencanaan merupakan tahap awal yang sangat menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Hal ini merupakan strategi yang di rencanakan dan di jalankan untuk keberhasilan produksi. Kemasan program Warta Malam merupakan aspek lain dari strategi perencanaan pembuatan sebuah program di TVRI. Menurut Endan syafardan selaku eksekutif produser, di samping perencanaan atau planning, ada produksi itu diantaranya, rapat redaksi, proses editing, proses pembuatan naskah, dan proses dubbing. 71
Wawancara dengan Doddy Doviri, Editor Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
86
Kemasan pada paket berita dapat di artikan sebagai sesuatu yang di perlukan untuk menarik perhatian audiens. Perencanaan dalam redaksional TVRI mencakup rapat redaksi, pembawa acara, tampilan gambar, atau mengenai materimateri berita, jadwal peliputan baik yang ada di jakarta maupun yang ada di daerah di Indonesia, yang mencakup isu-isu atau peristiwa yang sedang berkembang pada saat itu dapat menjadi kesan utama yang menarik. Menurut Endan syafardan selaku eksekutif produser dan Rini Padmirehatta selaku produser mengenai planning dari rapat redaksi yang di adakan setiap hari dua kali oleh tim Warta Malam. ” Dalam sehari dua Kali, jam 10 dan jam 2, tidak tertutup kemungkinan juga ada rapat-rapat di luar itu, ada hal-hal khusus, bisa saja malam rapat. Intinya yang jelas membahas layar, berita yang layak harus bagaimana, kaya sekarang begini, menentukan narasumber, saya di sini tidak hanya mengurus berita saja, tapi ada wawancara dialog di berita pagi, menentukan tema apa yang akan di bahas di dialog ”. 72 Dalam rapat redaksi, seorang produser berita harus mengemukakan perkiraan rundown berita yang akan dibuatnya, berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh ataupun yang masih harus dikejar. ” Rapat redaksi tuh diadakan dua kali, yang dibahas budgeting, lalu apa saja yang bisa menjadi headline untuk menjadi aktualnya besok, kemudian kalau perlu mengejar narasumber, narasumbernya siapa besok yang harus dikejar ”. 73 Fungsi dari rapat redaksi yang di adakan tim Warta Malam, selain membahas budgeting kru juga membahas materi berita apa yang akan di liput dan narasumbernya siapa saja. Hal ini di sampaikan oleh Endan Syafardan selaku Ekseutif Produser Warta Malam : 72 73
Wawancara dengan Endan Syafardan, Eksekutif Produser Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Wawancara dengan Rini Padmirehatta , Produser Warta Malam, Jum’at, 21 Mei 2010
87
” Di kita itu kan ada rapat redaksi, jam 10.00 sama jam 14.00, yang terlibat produser eksekutif, produser dinas, dan kepala dep. Di dalam rapat jam 10.00 itu selain evaluasi, berita yang telah di siarkan sebelumnya, berita pagi, berita malam sebelumnya. Jam 10.00 itu menentukan juga apa saja, si reporter di tugaskan kemana, apa yang mau di angkat temanya, kejar siapa atau wawancara siapa narasumber. Jadi yang menentukan itu di rapat redaksi jam 10.00 sama jam 14.00 ”. 74 Dalam rapat ini lebih baik satu sama lain harus mempertahankan ide atau gagasannya. Seorang produser yang baik adalah seorang pendengar yang baik, dia menyadari bahwa ide liputan tidak selalu datang dari dirinya dan korlip. Pada rapat proyeksi atau rapat harian yang di adakan Tim Warta Malam setiap harinya dua kali, yang melibatkan eksekutif produser bersama staf pemberitaan lainnya, membicarakan sebuah ide liputan dan menimbangnya dari segala sisi. Pembicaraan termasuk informasi yang harus diperoleh, gambar yang harus direkam dan narasumber yang harus diwawancarai, ide peliputan pasti muncul dalam sebuah rapat redaksi. Berbagai perencanaan pra produksi mulai dari menentukan tema atau angle berita yang akan di liput, menentukan narasumber, membagi tim liputan untuk meliput berita, hingga pada proses penyusunan rundown. Endan Syafardan mengungkapkan mengenai tugas dan tanggung jawabnya sebagai Eksekutif Produser berita Warta Malam. ” Jadi eksekutif produser itu banyak sekali sebetulnya, pada intinya, diantaranya ya memang kaitan dengan layar, kaitan dengan berita, jadi saya ini semacam kaya misalnya produser-produser perlu ada yang di konserfasikan, begitu kalau eksekutif produser. Bagaimana warna layar, berita itu bagaimana layarnya, tapi kalau lebih banyak ya penjabarannya, bagaimana itu penentuan background, penyiar, dekor misalnya dalam sebuah wawancara, menentukan siapa penyiar yang layak dipilih, dan banyak sekali sih ya ”. 75
74 75
Op cit Ibid
88
Rini Padmirehatta produser di Warta Malam mengatakan, reporter yang melakukan liputan di lapangan, sering mendiskusikan permasalahan atau beritaberita terkini yang sedang hangat bersama-sama wartawan lainnya. Setelah di redaksi, si reporter mendikusikannya bersama koordinator liputan dan produser mengenai informasi yang di dapat reporter di lapangan, dan materi berita yang di informasikan juga akan di bahas di rapat redaksi. Rini Padmirehatta juga menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang produser di Warta Malam : ” Tugas dan tanggung jawab produser itu adalah kita satu menyusun, seperti ibaratnya kita masak, ibarat bahan-bahan mentah kita membuat suatu masakan bagus, yang enak, yang lezat kan gitu kalau masakan. Kalau berita kita kan harus menayangkan apa sih yang lagi aktual hari ini, kemudian penyusunannya itu bagaimana, kita buat rundownnya itu tugasnya, dan juga kita bertanggung jawab dari mulai pra siaran sampai pas siaran berlangsung. Itu adalah tugas dan tanggung jawab seorang produser, termasuk adalah mengkoreksi naskah, menyusun, walaupun dari penyususnan itu nanti rundown itu kita kasihkan ke eksekutif produser atau manager berita, gimana udah oke, kalau udah oke ya sudah. Termasuk juga ada berita-berita yang live yang langsung dari daerahdaerah, itu juga menjadi tanggung jawab produser, materi-materi apa saja yang bisa kita tayangkan dan tidak, mereka kadang-kadang dari daerah mengajukan 3-4 berita, akhirnya kita setujuin cuma satu, dan karena kita anggap itu tidak aktual atau tidak perlu ditayangkan, tapi perlu di streaming aja di kirim ”. 76 Tahapan yang dilakukan pada proses pra produksi di Warta Malam menrut Rini Padmirehatta mengatakan : ” Dari planning itu sudah tugasnya koordinator liputan, dari rapat redaksi kita ngusulin apa, kemudian itu koodinator liputan yang menugaskan mereka-mereka, begitu selesai mereka lapor ke saya sebagai produser. Saya dapet ini, tadi ini, statement nya ini, yaudah kamu bikin dulu, begini anglenya, kesana larinya, begitu saja ”. 77
76 77
Op cit Ibid
89
Ide yang telah disepakati oleh rapat redaksi dikerjakan oleh reporter dan kamerawan melalui koordinator liputan. Perkembangan di lapangan akan terus dipantau, untuk memastikan ketersediaan materi saat siaran. Adapun cara atau upaya yang di lakukan redaksi apabila tidak mendapatkan berita atau gambar, pada hal peristiwa itu penting. Hal ini pernah terjadi pada saat ada bencana gempa bumi yang melanda Sumatera Barat beberapa waktu yang lalu, karena stasiun TVRI daerah di padang hancur dan tidak mendapat kabar berita mengenai gempa tersebut, hal ini di ungkapkan oleh Endan Syafardan : ” Banyak ya, kaya misalkan tidak dapat, kita bisa kerjasama kan kita ada roiters, kaya misalnya saya, waktu peristiwa padang. Kita susah mendapatkan hari pertama berita padang si gempa, karena TVRI staiun padang hancur. Telpon aja kita ga nyambung. Upaya kita kan audio visual, langkah pertama ya secara reuters, reuters itu kan canggih ya dan berita itu sah, dan saya cari begitu dapat di reuters ya sah kita siarkan. Ya karna kita memang berlangganan reuters atau berita itu. Itu dalam kondisi tidak dapat sama sekali. Tapi kalau peristiwa itu di jakarta, ya kita bisa saja kerjasama dengan televisi swasta, televisi swasta juga suka minta ke kita gambar kalau mereka tidak dapat, kita pun juga begitu, jadi kemitraan ya ”. 78 Menurut Rini Padnirehatta, upaya lain yang di lakukan apabila tidak mendapatkan tema atau angle berita, dapat di lakukan dengan cara : ” Upayanya kalau tidak dapat tema, tema itu kan sebenernya kaya judul ya, judul itu kan bisa di cari-cari yang penting isinya apa, dari situ kita kan bisa bikin tema. Semua berita pada dasarnya harus ada isinya kan, entah itu cuma seremonial, entah itu aktual. Satu judul bisa di pecah, di break di pecah. Misalnya satu siap k mabes polri, bisa di jadikan 3-4 berita bisa. 79
78 79
Op cit Op cit
90
Dalam mengangkat sebuah tema atau angle berita untuk di tayangkan di televisi, harus mempunyai kriteria, karena tidak semua berita dapat di tayangkan. Adapun kriteria dalam mengangkat sebuah tema atau angle berita di ungkapkan oleh Rini Padmirehatta : ” Yang layak yang jelas, satu yang aktual, yang sifatnya bisa di angkat secara nasional, yang memiliki berita yang aktualitas dan yang memiliki nilai berita yang tinggi. Kita lihat berita itu misalkan, siapa yang bicara di dalam, sebagai soundbite nya itu siapa, kalau kaya kalangan swasta dan kita juga harus liat model beritanya seperti apa, harus cover both side, bisa tidak, kalau tidak, satu orang itu cukup belum, dan sudah menguatkan kah ”. 80 Reporter Warta Malam Dinnis Ginting juga mengatakan, dalam menentukan angle berita itu tergantung dari pengalaman. Tetapi sesungguhnya yang paling baik itu sesuai dengan peristiwanya, seperti misalnya ada lembaga penyiaran yang lebih suka dia mengkasus-kasuskan kejadian. Dinnis Ginting menjelaskannya dengan contoh kasus : ” Misalkan contoh begini, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) katakanlah ingin mengirim anak-anak pintar Indonesia ke luar negri, itu kan semacam suatu berita yang datar tentang keberhasilan pendidikan di Indonesia, tetapi untuk membuat dia menjadi sebuah berita yang katakanlah menjadi sesuatu lain dari pada yang lain diangkat kasusnya, kasus dalam pengertian di banding-bandingkan misalkan yang di kirim itu 10 orang, sedangkan anak bangsa Indonesia ini sekitar 30-40 juta orang, jadi kalau di bandingkan dengan 10 orang itu, tidak ada apa-apanya dong, tidak di ukur dalam sebuah keberhasilan, kalau di bandingkan dengan jumlah. Jadi bukan sesuatu yang baik, padahal kalau kita mau mengangkat secara peristiwa, peristiwanya bahwa semua orang bergembira pada saat itu, saat bangsa Indonesia dalam kondisi terpuruk seperti ini masih bisa mengirimkan orang-orang berprestasi ke luar negri, seperti itu kira-kira. Jadi kalau kita mau menetapkan angle sebaiknya di lakukan dengan kejadiannya, atau peristiwanya, jangan di buat jadi sebuah opini, sehingga kejadiannya sendiri menjadi kabur ”. 81
80 81
Ibid Wawancara dengan Dinnis Ginting, Reporter Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
91
Adapun faktor-faktor yang membuat berita itu layak untuk di liput, hal ini di sampaikan oleh Dinnis Ginting seorang reporter di berita Warta : ” Kalau soal faktor-faktor yang membuat suatu berita atau liputan itu untuk layak untuk di tayangkan kepada masyarakat, yang pertama adalah aktualitasnya, kemudian kejadian-kejadian yang bermanfaat buat masyarakat, baik itu secara ekonomi atau secara sosial. Demikian juga dia tergantung kepada kebijakan redaksional, artinya kebijakan redaksional disini, apakah ada kepentingan redaksi di situ atau lebih banyak kita mengarahkan kepada kepentingan publik. Jadi umumnya yang membuat dia menjadi layak itu adalah suatu berita yang tidak merugikan publik, lebih banyak ada keuntungan-keuntungan yang di peroleh publik di dalamnya ”. 82 Jadi untuk membuat suatu berita itu layak untuk di liput atau di tayangkan di televisi untuk di sampaikan kepada publik, maka berita itu selain harus mempunyai aktualitas yang tinggi, maka berita juga harus mempunyai kepentingan orang banyak dan justru tidak merugikan orang. Adapun
ketentuan-ketentuan yang di sampikan oleh produser Warta
Malam Rini Padmirehatta, berita yang tidak layak untuk di liput atau di tayangkan : ” Misalkan demo-demo, itu sebenernya kita tidak harus seperti demodemo mahasiswa, karena itu kan pada akhirnya kaya memprovokasikan saja. Berita-berita yang sifatnya memprovokasi, dan berita itu kan harus cover both side, jadi jangan sampai sepihak ”. 83 4.3.2 Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya manusia yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Pembagian kerja merupakan aspek utama dalam proses penyusunan organisasi. Pengelompokan kegiatan82 83
Ibid Op cit
92
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan sejenis saling berhubungan dapat di kerjakan bersama. Setiap organisasi harus memiliki paparan kerja atau
job
descriptions yang jelas. Pentingnya untuk memahami dan mengetahui tanggung jawab antara bagian dari sebuah departemen akan membantu kerjasama yang kokoh dan solid. Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Namun bagian pemberitaan sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi, memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan bagian lain, perbedaan ini terletak dari pola kerja redaksi. Pada tahap pengorganisasian atau bisa di sebut juga tahap menjelang produksi ini adalah seluruh kegiatan yang di lapangan di jadikan menjadi satu dalam sebuah paket berita yang siap di siarkan. Proses tahap pengorganisasian meliputi berbagai aspek seperti kesiapan sebuah tim antara lain : 1. membentuk tim liputan (reporter dan kameraman) 2. membentuk tim redaksi 3. membentuk tim editor Stasiun TV memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Namun bagian pemberitaan sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi, memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan bagian lain, perbedaan ini terletak dari pola kerja redaksi. Dalam penyusunan struktur organisasi, sudah di bentuk pada rapat redaksi sebelumnya, hal ini di sampaikan oleh eksekutif produser Warta Malam Endan Syafardan mengatakan tim liputan yang ada pada program Warta Malam.
93
” Warta malam itu ada tim redaksinya, itu sudah kita bentuk, jam 07.00 WIB misalkan kita bentuk dengan manager, dan redaksi warta malam di bentuk dalam dua keredaksian, jadi ada dua produser di warta malam itu. Satu produser, dua asisten produser, di bawahnya redaktur sekitar ada lima orang, jadi tujuh orang. Setelah terbentuk redaksi, plus produser dan asisten produser, sistem sudah berjalan, dalam artian mereka mengelola disini keredaksian. Ke lapangan kan reporter, reporter datang bikin berita, dan yang nyusun itu produser dan keredaksinya ”. 84 Hal berbeda di sampaikan oleh Rini Padmirehatta produser Warta Malam, menurutnya pembentukan struktur organisasi tim liputan dan redaksi sudah di buat oleh manager dan eksekutif produser. ” Penentuannya itu sebenernya sudah ada dari manager & eksekutif produser, jadi minggu ini seperti saya kan kerja satu minggu produsernya saya, anggotanya si A B dan si C. Minggu depan produsernya bu Yani anggotanya siapa itu sudah ada ketentuannya di situ. Jadi kita sudah punya jadwal keredaksian namanya. Jadi bukan kita yang menentukan, jadi lebih ke manager dan eksekutif produser ”. 85 Maasing-masing tim liputan mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, seperti reporter bertanggung jawab penuh terhadap hasil peliputannya dan harus berhasil dalam setiap peliputan berita. Itu merupakan sebuah komitmen yang mutlak, dan tim kameraman yang bertanggung jawab terhadap hasil gambar, gambar yang di peroleh harus sesuai dengan berita yang akan menjadi tema atau angle. Berikut kutipan wawancara dengan reporter Dinnis Ginting mengenai pengorganisasian yang di bentuk. ” Rapat redaksi itu kalau reporter itu tidak di libatkan, itu hanya di libatkan untuk pimpinan redaksi saja, dalam hal ini adalah produser, kemudian redaktur kepala, redaktur kepala yang menginformasikan bahwa ada kejadian-kejadian kepada pimpinan, kemudian pimpinan akan menurunkan perintah kerja setiap harinya. Jadi ada koodinator liputan juga, dari rapat redaksi itu di berikan ke koordinator liputan, dari
84 85
Wawancara dengan Endan Syafardan, Eksekutif Produser Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Op cit
94
koordinator liputan yang akan menugaskan para reporter dan kameraman ”. 86 Membentuk tim liputan yang terdiri dari tim reporter dan kameraman, keduanya tidak bisa di pisahkan karena proses kerja mereka saling berkaitan langsung dengan narasumber yang menjadi target sebuah paket berita, reporter mencari berita, dan kameraman mencari gambar. Pada tahap pengorganisasian yang terakhir adalah seorang editor, editor yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil akhir dari proses pengeditan sebuah gambar dan menjadi sebuah susunan rundown yang baik dan siap untuk di tayangkan, Doddy Doviri selaku editor mengungkapkan : “ Kita tidak di arahkan dengan eksekutif produser, tapi kepada reporter. Reporter sesungguhnya sudah kerja professional, jadi porsinya sudah masing-masing di percaya kepada masing-masing profesi dengan bertindak professional dan proposional bekerjanya“. 87 Seorang editor di sini sangat bergantung pada keputusan produser dalam membuat susunan berita yang akan di edit menjadi sebuah rundown atau acara berita yang akan di tayangkan setelah melakukan proses penyuntingan gambar yaitu melalui seorang editor. 4.4.3 Penggerakkan (Actuating) Dalam tahap penggerakkan inilah proses di tentukannya sebuah paket berita tahap penggerakkan ini bisa juga di sebut sebagai proses produksi karena semua hasil peliputan akan diproses dan di edit agar memperoleh hasil yang maksimal. Tujuan utama dari subsistem pergerakkan adalah untuk meningkatkan
86 87
Wawancara dengan Dinnis Ginting, Reporter Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Wawancara dengan Doddy Doviri, Editor Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
95
pencapaian tujuan sistem manajemen dengan cara menuntun kegiatan-kegiatan para anggota organisasi pada arah yang tepat. Dalam melaksanakan peliputan agar pelaksaan ini berjalan dengan lancar, di butuhkan juga pengarahan dan penggerakkan. Tim Warta Malam selalu melakukan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing job desk. Peranan seorang produser sangat penting dalam proses produksi sampai paska produksi. ” Sebenarnya sama dengan tugas dan tanggung jawab tadi, proses nya ya dari mulai reporter itu dateng, kita koreksi, kita bikin rundown, bikin susunan beritanya mau seperti apa ”. 88 Produser Warta Malam juga mengungkapkan yang terlibat pada proses produksi antara lain, para reporter, anggota redaksi, editor, soundman, pengarah acara, dan kru tehnik lainnya. Dengan koordinasi dan kerjasama yang baik, maka program yang di hasilkan akan memuaskan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu juga dengan tugas dan tanggung jawab reporter dalam proses produksi juga mempunyai peranan yang sangat penting, kerena untuk mendapatkan sebuah berita di butuhkan seorang reporter yang harus terjun langsung ke lapangan untuk mencari sebuah berita. ” Ya jobdesk nya kita, mendapatkan perintah-perintah kerja setiap hari, yaitu perintah-perintah kerja liputan, baik untuk liputan pagi hari maupun liputan untuk sore hari terhadap semua peristiwa-peristiwa atau kejadiankejadian yang ada di seluruh indonesia khususnya ibukota ya, itu semuanya berasal dari pimpinan kita, tapi tidak tertutup kemungkinan jika kita mendapatkan informasi-informasi dari khalayak banyak ataupun mungkin ada teman, atau mungkin ada sesama wartawan, saling memberikan informasi terhadap kejadian-kejadian hari ini, itu pun kita 88
Wawancara dengan Rini Padmirehatta , Produser Warta Malam, Jum’at, 21 Mei 2010
96
laporkan kepada pimpinan untuk di lakukan peliputan. Jadi jobdesk nya untuk liputan seperti itu, tapi kemudian setelah kita selesai melakukan peliputan kita kembali ke redaksi, kemudian di redaksi kita melakukan pembuatan naskah, kemudian naskah nanti di koreksi oleh redaktur yang bertugas, kemudian selesai di koreksi oleh redaktur, dan apabila di setujui kita langsung melakukan dubbing, selesai dubbing langsung kita editing, selesai editing kemudian di sambungkan oleh editor dengan berita–berita lain, dari reporter-reporter lain dan kemudian pada waktunya di siarkan ”. 89 Seorang reporter mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses produksi berita, tanpa adanya reporter berita tidak akan sampai kepada khalayak. setiap peristiwa yang akan diangkat menjadi berita, haruslah merupakan fakta yang sebenarnya terjadi. Reporter juga harus bisa mengemas suatu berita menjadi sesuatu yang aktual menarik untuk di tonton. Menurut Dinnis Ginting mengungkapkan perannya sebagai reporter. ” Kalau peran kita bisa di bilang tidak terlalu besar ya, karena ketika kita bertugas di redaksi warta malam, justru kita tidak melakukan liputan keluar, tetapi kita justru menerima liputan-liputan dari temen-temen reporter yang lain yang hari itu justru yang melakukan peliputan, tetapi kalau untuk kiriman-kiriman yang dari daerah itu memang kita yang nenyeleksi, kita melihat aktualitasnya artinya apakah ini masih up to date atau tidak, apakah ini sudah terlalu terlambat, kadang-kadang kan ada satu berita yang sudah terlambat gitu kan, nah itu kalau sudah terlambat ngapain kita tayangkan, apalagi kita dari redaksinya bukan hanya Warta Malam, jadi ada yang lainnya, jadi kalau misalkan berita pagi sudah turun ngapain kita masukan lagi di Warta Malam, kalau di Warta Siang sudah turun ngapain lagi kita masukan di Warta Malam, jadi itu pun harus kita seleksi semuanya ”. 90 Menurut Dinnis Ginting, sikap dasar yang harus di miliki oleh seorang reporter harus cover both side tidak boleh memihak salah satu dari narasumber, dan berita yang di sampaikan harus berdasarkan fakta, Dinnis Ginting menjelaskannya dengan contoh kasus. 89 90
Wawancara dengan Dinnis Ginting, Reporter Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Ibid
97
” Kalau sikap dasar sebenarnya mengenai ketajaman angle ya, tetapi kalau ketajaman angle itu kan bisa di asah, jadi sikap dasar yang paling mendasar sebenarnya adalah sikap netralisme, netralisme dalam pengertian seorang reporter tidak boleh memihak ke suatu narasumber, katakanlah misalnya ada kasus si A yang melibatkan si B, kita tidak boleh memihak si A atau tidak boleh juga memihak ke si B. Tapi prinsip dasar kita harus memegang prinsip netralisme di situ, artinya berita itu akan kita tayangkan ke masyarakat, jika kita sudah mendapatkan informasi dari pihak A maupun pihak B, jadi tidak hanya pihak A saja kemudian kita turunkan dan pihak B saja kemudian kita turunkan, tetapi tidak tertutup kemungkinan kita akan menurunkan A saja dan pihak B saja ”. 91 Sebelum
melakukan liputan di lapangan, reporter harus mempunyai
persiapan-persiapan yang harus di lakukan, dengan persiapan yang di lakukan sebelumnya, maka akan memudahkan reporter pada saat di lapangan. Sebagai seorang reporter di tuntut harus memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dan harus peka terhadap permasalahan yang ada saat ini. Dinnis Ginting mengungkapkan persiapan yang harus di lakukan sebelum melakukan liputan sebagai seorang reporter. ” Persiapannya ya kita melihat judul-judul yang di berikan yah, misalkan hari ini saya di berikan judul tentang kasus Susno Duadji misalnya, saya harus mencari data sebanyak mungkin tentang kasus itu sudah sejauh mana sampai hari ini, nah kemudian data-data itulah yang memebekali saya untuk pergi melakukan liputan entah itu ke rumanya Susno Duadji, enatah itu ke Mabes POLRI, entah itu ke KPK, atau ke mana saja, informasi yang kita dapat tentang ke beradaannya Susno Duadji pada hari itu ”. 92 Dalam melakukan liputan, reporter harus tahu benar tentang permasalahan yang akan di liput, dengan begitu reporter bisa mengembangkan pertanyaan yang akan di berikan pada narasumber dan harus bisa menempatkan situasi pada saat
91 92
Ibid Ibid
98
liputan. Dalam melakukan liputan ada kiat-kiat tertentu yang di lakukan oleh reporter berita Warta yaitu Dinnis Ginting. ” Kalau soal strategi saya rasa tidak ada ya, tapi ada kiat-kiat tertentu yang di perlukan, misalnya kita membangun hubungan sesama rekan wartawan, sesama, sehingga rekan reporter di lapangan, sehingga ada kemudahan-kemudahan bagi kita saat kita akan mendapatkan informasi dari seorang narasumber. Jadi kita memang harus menciptakan diri untuk bisa pandai bergaul dan masuk ke semua kalangan, dalam pengertian kalau kita meliput kejadian-kejadian masalah anak-anak ya kita harus bersikap seperti anak-anak, demikian juga kalau kita meliput kejadiankejadian yang melibatkan orang tua atau orang-orang yang sudah berumur lah katakan, ya kita harus bersikap seperti orang tua, bahkan jika kita meliput kegiatan-kegiatan pejabat tinggi kiat harus bersikap seperti pejabat tinggi. Jadi pengertiannya, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan ”. 93 Dalam mendapatkan sebuah berita juga tidaklah mudah, untuk menjadikan berita itu di anggap aktual, reporter harus mewawancarai narasumber yang berkompeten, dalam artian kompeten disini narasumber tahu mengenai permasalahannya dan ada kaitannya dengan kasus atau pun tema tersebut. Namun untuk mendapatkan penjelasan narasumber juga tidaklah mudah, terkadang narasumber tidak ingin memberikan statement atau pernyataan mengenai persoalan yang ada. Berikut wawancara dengan reporter Dinnis Ginting mengenai kendala yang di hadapi dalam mencari berita. ” Ya macam-macam ya kalau kendalanya bisa karena waktu artinya begini kalau kendala waktu itu pada saat kita menginginkan supaya seseorang itu bisa memberikan keterangan kepada kita. Mungkin karena waktu dia tidak bisa memberikan keterangan, kemudian bisa juga karena dia menolak oleh karena dia harus mendapatkan persetujuan dari pimpinannya, kalau pun tidak harus mendapatkan persetujuan dari seseorang mungkin karena dia malu-malu, atau mungkin karena takut karena tidak bersedia, kaya misalkan dalam kasus-kasus pembunuhan atau perampokan, dia melihat sendiri sebenarnya kejadian itu, tapi tidak berani dia mengungkapkan peristiwanya. Akhirnya kita sebagai wartawan 93
Ibid
99
akhirnya mendapat kendala untuk mendapatkan data-data dan informasi yang sesungguhnya yang sangat kita perlukan ”. 94 Dengan kendala yang di ungkapkan reporter dalam mencari berita, ada cara yang reporter lakukan untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara : ” Cara mengatasinya kita harus mencari, belum tentu peristiwa itu narasumbernya hanya satu saja kan, mungkin saja narasumbernarasumber lain, jadi itu yang harus kita kejar. Kalau tidak kita akan siasatinya melalui pejabat berwenang, misalkan kepolisian yang memang berwenang untuk memberikan informasi atau berwenang untuk memberikan keterangan terhadap suatu peristiwa ”. 95 Dalam membuat suatu paket berita reporter juga harus bisa menentukan narasumber yang tepat untuk di mintai pernyataan. Dan tidak semua permasalahan yang ada layak di liput ataupun di tayangkan di berita Warta, karena TVRI sudah mempunyai ketentuan-ketentuan dalam content atau isi beritanya seperti yang telah di paparkan oleh produser Warta Malam Rini Padmirehatta pada planning atau melalui rapat redaksi yang telah di lakukan sebelumnya. Disini reporter harus peka terhadap permasalahan yang ada saat ini, agar berita yang di buat oleh reporter dapat tersampaikan dengan baik kepada msyarakat. Berikut kutipan wawancara yang di sampaikan oleh reporter berita Warta Malam. ” Selain dari pada wawancara ya biasanya kita melihat latar belakang dari suatu kejadian, jadi kita perlu tahu latar belakangnya, itu juga merupakan bahan-bahan, terus kemudian oknum-oknum siapa yang terlibat di dalam kejadian itu, kemudian dimana terjadi kejadiannya, kemudian kerugiannya, apakah menimbulkan kerugian yang sangat besar, apakah cuma biasa-biasa saja, misalnya contoh sederhana misalkan ada kecelakaan di jalan tol, ternyata kalau seandainya hanya terjadi kerusakan kepada kendaraan, itu bisa jadi tidak layak untuk di tayangkan, itu dia lebih layak hanya masuk di berita-berita cetak, kalau di televisi itu biasanya sesuatu yang menimbulkan kerugian yang cukup fantastis lah ”. 96
94 95 96
Ibid Ibid Ibid
100
Menurut produser Warta Malam, setelah reporter melakukan peliputan di lapangan, reporter harus kembali ke redaksi, dan melaporkan hasil liputan yang di dapat di lapangan kepada produser. beberapa jam menjelang siaran, redaksi sekali lagi berkumpul dalam sebuah rapat bernama ‘budgeting’. Korlip menyampaikan perolehan berita kepada produser program, yang kemudian menyusunnya dalam sebuah rundown acara. Rapat ini untuk mengevaluasi urgensi berita yang akan ditayangkan. Rundown ini bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah tergantung dari perkembangan peristiwa yang terjadi hari itu. Selain melihat kesesuaian dengan perintah rapat redaksi di awal juga menyinkronkannya dengan situasi terkini. Setelah rundown disetujui, reporter yang beritanya akan ditayangkan segera menyiapkan naskah. Dalam proses ini, reporter harus mempertimbangkan ketersediaan gambar yang akan mendukung laporannya. Selain itu reporter perlu memastikan cuplikan wawancaranya agar sesuai dengan laporannya. Setelah laporan selesai, naskah yang sudah di buat oleh reporter, akan di berikan ke redaktur dan produser untuk di periksa, baik dari segi isi maupun bahasa. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dasar penulisan naskah. Penggunaan tata bahasa atau istilah yang keliru dapat menyebabkan perbedaan arti. keputusan rapat redaksi ini sedikit banyak ditentukan oleh apa yang disebut dengan kebijakan redaksional (satu dengan yang lainnya berbeda). Setiap berita yang ditayangkan merupakan hasil dari keputusan rapat redaksi. Setelah produser menyetujui maka tahap selanjutnya akan melalui proses dubbing dan editing.
101
Menurut produser Warta Malam Rini Padmirehatta, setiap harinya stasiun TVRI daerah mengajukan tiga sampai empat berita, tapi untuk berita itu layak tayang atau tidak tergantung pada kebijakan produser. Tidak semua berita yang di kirimkan oleh stasiun TVRI daerah dapat di tayangkan. Berita yang tidak aktual dan gambar yang kurang baik. menjadi salah satu alasan berita itu tidak dapat di tayangkan. Berita yang telah di seleksi oleh produser akan di streaming atau di kirim. ” Berita daerah dulu di krim kaset, kalau sekarang kan udah mulai streaming ya, lewat ISP (Internet Service Provider), tekniknya satu, mereka kirim melalui internet berita daerah, yang ke dua live, jadi kita itu ada yang namanya live local news atau berita live dari daerah-daerah, disiarkan langsung dari daerah. Itu fasilitasnya bisa pake SNG (satelit news gathering), tapi tidak semua daerah punya. Bisa juga pakai fasilitas telkom, siaran langsung dari daerah, bisa kalau disini di rekam lewat streaming itu. Jadi tinggal buka, kluar tuh yang dari daerah tanpa ada naskah ”. 97 Streaming mengacu kepada teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video agar mudah di transfer melalui jaringan internet. Pentransferan file audio dan video tersebut dilakukan secara mengalir terus-menerus. Teknologi pengiriman file dari server ke koordinator liputan daerah melalui jaringan packet based (seperangkat dasar) melalui internet. Streaming adalah teknologi yang memungkinkan file atau berkas dapat segera di jalankan tanpa harus menunggu selesai di download seluruhnya. Sebelum teknologi streaming diperkenalkan luas, kita harus men download secara utuh file audio atau video sebelum dapat mendengar atau menontonnya di
97
Op cit
102
komputer kita. Sedangkan ISP (Internet Service Provider) akan di server lalu streaming yang di tuju. Dalam proses produksi berita Warta Malam, Endan Syafardan selaku eksekutif produser dan Rini Padmirehatta selaku produser, mengungkapkan kendala-kendala yang sering di hadapi pada proses produksi berita Warta Malam : ” Ya kendala kita kan yang paling banyak di peralatan, dari mulai kendaraan operasional, peralatan SNG (satelite news gathering ) itu terbatas, di jakarta ada dua, yang satu rusak, belum semua daerah punya SNG itu juga kendala, peralatan yang sudah tua, birokrasi sebagai PNS, mau berangkat juga kita mikir administrasi SPJ (surat perintah jalan), kita ini kan pegawai negri sipil, PNS itu kan tau sendiri birokrasinya. Jadi kendala peralatan, kendala birokrasi, selain juga SDM, tu SDM sudah pasti. Pola regenerasi, pola rekruitmen, itu kan pola PNS. Kalau swasta itu kan polanya PT. Atau perusahaan, sistem penggajian sudah lebih tegas dan jelas itu juga menjadi kendala ”. 98 ” kendalanya biasanya masalah tehnis, tehnisi di satelitnya, di pemancar, kalau kita mau live kita ga bisa, kita mau live sama daerah kadangkadang lambat atau gambar tidak ada atau bluis, dan sebagainya, jadi kendalanya lebih ke teknis ”. 99 Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penangung jawab proses pemaduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan penonton diperhitungkan. Kreatifitas adalah salah satu elemen penting untuk memastikan pemirsanya menonton setiap detik berita yang disajikan. Penonton yang puas dengan sebuah informasi, ditambah cara pengemasan yang menarik, tidak berarti penonton masih akan puas karena melihat cara yang sama di keesokan harinya. Hal itu merupakan sebuah tantangan untuk membuat sebuah laporan berita yang 98 99
Wawancara dengan Endan Syafardan, Eksekutif Produser Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Op cit
103
dikemas dalam sebuah kreatifitas tinggi untuk memastikan setiap penonton televisi memberi apresiasi terhadap sebuah tayangan. Doddi Doviri menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Editor. ” Tugas editor itu menyusun berita yang ada dalam rundown, dari beberapa item berita di susun dalam satuan rundown yang di berikan oleh ekesekutif produser dan mengedit gambar. Karena fungsinya seorang editor itu, harus bisa mewakili penonton dan bisa mewakili pola pikir si pengarah acara, dan pengarah acara ini tidak lain programe director ”. 100
Pada tahap pasca produksi peran seorang editor sangat diperlukan, editor sangat menentukan tayangan itu baik atau tidak. Pada proses produksi sudah di jelaskan bagaimana kinerja seorang reporter dan kameramen dalam mendapatkan sebuah berita, dalam tahapan ini seorang editor harus bekerja sama dengan reporter dan kamerawan peliput untuk memadukan gambar terbaik dan untuk mengsinkronkan hasil gambar untuk menghasilkan satu kesatuan cerita atau berita, yang telah di ambil oleh kameramen dan naskah yang sudah dibuat oleh reporter. ” Gambar yang di dapat itu dari hasil syuting para reporter, didelegasikan setelah reporter sudah menyusun naskah, sudah dubbing, selanjutnya di serahkan kepada editor, namun kalau tidak sempat, berita sudah ada, naskah sudah ada, tapi tidak sempat mengambil gambar, ini bisa gambar yang ada di dokumentasi, bisa ngambil dari you tube, atau bisa browsing dari internet. Misalnya kecelakaan suatu pesawat, yang kita belum ada, paling tidak tipe atau jenis pesawat itu kita sudah dapatkan. Jadi intinya kita kan memvisualkan berita harus ada dukungan visual ”. 101
Adapun cara-cara atau sistem kerja dari seorang editor, yang harus di persiaplan sebelum mengedit gambar, seorang editor harus mengecek gambar
100 101
Wawancara dengan Doddy Doviri, Editor Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010 Ibid
104
yang di dapat dari hasil syuting repoter dan kameraman di lapangan, berikut tahap persiapan yang di lakukan Editor Berita Warta Doddy Doviri. “ Tahap persiapan, kita mengecek level audio dan video, terus kita lihat juga hasil syutingnya under (turun) tidak, kalau under masih bisa kita naikin, terus melihat juga ada tidak melihat kalimat-kalimat dari hasil dubbingan keseleo, atau sudah basi ketinggalan aktualitasnya, dalam hal ini misalnya keterangan waktu, atau kalimat-kalimat yang menjurus yang ke SARA, nah kita harus bisa menyikapinya sebagai editor, misalkan wanita ini ngomongnya bahaya, kita harus sikap dan sigap “. 102 Setelah mendapatkan gambar yang di berikan oleh kameraman dan reporter dari hasil liputan di lapangan, baru lah masuk pada proses editing, seorang edirting harus bisa mempbuat satu kesatuan gambar atau ceita yang baik. Selain itu gambar harus bisa mewakili cerita dari berita yang di sampaikan ke khalayak atau penonton. ” Kita melihat dulu, me review, sekilas kita melihat gambar-gambar yang ada, tidak perlu semuanya karena editor tidak ikut syuting di lapangan, kita lihat saja sepintas dari awal, tengah, dan akhir gambar. Kita singkronkan dengan naskah yang ada, yang mana yang cocok atau menyentuh dengan isi naskah itu. Nah intinya itu kan saya pernah bilang, bahwa editing itu, menyeleksi gambar dan menyusun gambar dari hasil syuting maupun dari file, file itu bisa dari dokumentasi dengan sedikit penambahan efek, lakukan dengan cuting saja, karena edit berita itu tidak perlu pakai efek lagi. Dan menjadi satu kesatuan cerita dan pada dasarnya harus memancing emosi penonton ”. 103 Doddy Doviri juga menjelaskan software editing yang di gunakan untuk mengedit berita Warta Malam yaitu : ” Kita tuh disini semua pake apapun bisa masuk, bisa aplikatif, kan sesuai dengan kebutuhan, apabila alat itu kosong kita kan beberapa meja kan banyak. Kebanyakan kalau untuk kecepatan berita di TVRI kita masih mamakai linier, linier itu cut to cut edit yang masih pake bukan pakai peralatan komputer. Kalau ini kan non linier kan sudah peralatan komputer semua, jadi masih analog kebanyakan. Kalau pakai yang linier 102 103
Ibid Ibid
105
itu masih analog, sedangkan ini sudah digital semua kalau non Linier. Artinya non Linier itu tidak terjadi penurunan, kalau Linier kan terjadi penurunan gambar. Gambar semakin banyak di ulang-ulang, jadi semakin tipis gambar itu. Jadi kebanyakan pakai yang Linier, kecuali kalau paketpaket panjang, Dua-duanya saya pakai linier dan non linier. Kita pakai software adobe premiere, disini pakai peneacle, final cut , atau pakai apple ini ”. 104 Setiap program berita memiliki ciri khasnya masing-masing untuk menarik perhatian penontonnya. Dalam memproduksi suatu tayangan berita juga harus di perhatikan waktu penayangnnya, agar pemirsa di rumah dapat menyaksikan program berita. Begitu pula dengan berita Warta Malam, yang mempunyai ciri khas atau tampilan khusus, agar membedakan kesan yang berbeda dengan program berita lainnya. ” Cirinya itu beritanya aktualitas tinggi aja, dalam program ini di tunggu kan dengan prime time ya, jam 19.00 itu Warta Malam itu berita yang dijadikan suatu andalan bagi kita berita-berita yang akurat dan terpercaya. Jadi nilai-nilai beritanya faktual news dan memiliki nilai news value yang besar dan tinggi. Jadi pada dasarnya kita di lihat, apa isu yang lagi mengemuka pada hari ini, yaudah di angkat. Misalnya kasus Susno Duadji terus di buru sampai ke follow up news nya gimana, bisa satu topik Susno Duadji di bikin beberapa versi, nah itulah ciri-ciri khasnya ”. 105 Melakukan kerjasama tim dengan baik agar semua yang telah direncanakan pada saat rapat dapat tercapai. Karena untuk membuat tayangan itu berhasil adalah dengan penetapan strategi yang matang. Begitu pula dengan waktu yang di butuhkan seorang editor dalam mengedit gambar, agar program berita tersebut dapat selesai sebelum waktu penayangan, editor berita Warta mengungkapkan waktu yang diperlukan untuk mengedit berita.
104 105
Ibid Ibid
106
” Dalam satu berita itu biasanya naskah itu 1 menit 30 puluh detik, di butuhkan waktu biasanya 3-5 menit dalam satu naskah berita, bayangkan kalau Warta Malam itu ada mungkin ada sekitar 15-17 berita, misalkan 17 berita kalau kalikan 3 menit atau 5 menit kalikan 5 ada 90 menit hampir 2 jam, bahkan untuk mendapatkan beritanya jam 19.00, si produser ini harus bisa setor jam 17.00, paling minim tuh di butuhkan waktu 2 jam, nah dari mulai ngedit preview, ngedit kasar belum nyusun, ngedit satu item dua item, masih ngedit terpisah, kaset terpisah belum nyusun, dibutuhkan waktu 2 jam, bisa 1 jam juga bisa ”. 106 Seperti layaknya program berita lainnya, Warta Malam memiliki berita running text (berita berjalan), yang berfungsi untuk meng update berita yang saat ini sedang terjadi. Apabila berita tidak bisa di tayangkan semua di berita Warta Malam,
maka
akan
di
masukan
pada
running
text,
gunanya
untuk
menginformasikan tentang berita yang saat itu sedang terjadi, seperti yang di katakan Doddi Doviri selaku editor berita Warta Malam. ” Kalau running text itu biasanya memperkuat juga yang sedang terjadi, karena apa yang sedang terjadi berlangsung saya up date terus beritaberitanya. Kalau tidak sempat tercover dalam berita, ngeditnya terlambat bisa melalui running text, bisa melalui non visual. Misalnya hari ini terlambat ni, yang belum terpenuhi segmennya sudah habis, kita buruburu ambil sikap si produser itu, oke masukan saja gambar yang ini lagi ngetrend ini, yaudah kita angkat, yaudah kita susun lagi ”. 107 Doddy Doviri juga menyampaikan mengenai waktu yang dibutuhkan untuk mengedit berita dan sampai pada akhirnya di tayangkan. Menurutnya semua itu tergantung pada keputusan produser sebagai orang yang bertanggung jawab atas rundown ataupun materi-materi berita yang masuk pada tayangan berita Warta Malam. Produser sebagai penyedia tahap ini, untuk memastikan segala aspek telah sesuai dengan yang di inginkan. Tidak menutup kemungkinan rundown awal saat di bentuk dalam rapat redaksi berubah menjelang tayang. 106 107
Ibid Ibid
107
” Kita kan tergantung dari produser yah, kadang-kadang bisa deadline, begitu waktunya 5 menit masih bisa berubah, 3 menit masih bisa berubah, karena urusan-urusan politik, atau urusan mendelegasikan dari atasan eksekutif produser atau pun produser bisa di rubah, harus bisa mengantisipasinya. Yang penting pada dasarnya satu kaset dua kaet itu harus tersusun dengan aktualitas tinggi, tidak boleh terpisah, misalkan satu kaset 1 item saja, pindah ke kaset dua, ke kaset tiga, tidak boleh begitu, jadi di usahakan satu kaset tersusun 1 item 2 item ”. 108 Kondisi yang tidak sesuai standar seperti gambar biru (bluish), tidak fokus, sedapat mungkin tidak dipergunakan dalam laporan tersebut. Menurutnya Kesulitan yang di alami pada saat mengedit gambar yaitu : ” Kesulitannya me manage waktu saja, karena pada hakekatnya kita ini berpacu melawan waktu. Bermuara dari reporternya terlambat bikin naskah, dengan bermain-main waktunya, dia kurang memanage waktunya dengan kurang baik, ya akhirnya berdampak kepada editor. Sehingga mepet-mepet, kita ingin berkreasi sudah tidak bisa, akhirnya kecepatan berita yang kita dapatkan jadi, kreatifitas kita sudah terpasung dengan waktu. Dari pada kita bikin bagus tapi tidak selesai, lebih baik kita mengkalkulasi berita itu selesai tapi tetap memperhatikan kaedah-kaedah jurnalistiknya dan memperhatikan kreatifitas dengan apa adanya, tidak sebaik yang di harapkan dengan waktu yang teralokasi penuh atau baik ”. 109
Dalam melakukan proses editing tidak menuntut kemungkinan seorang editor tidak menemukan sebuah kendala. Kendala yang dialami dapat berupa kendala waktu. Untuk kendala waktu biasanya dialami ketika waktu sudah hampir pada tayangan on air sedangkan ada berita baru yang masih harus tayang karena adanya informasi atau berita terbaru. ” Kendalanya waktu aja, waktu tidak cukup hampir membuat kita itu confuse, jadi booring, jadi adrenalin kita dipacu, bagaimana nih selesai tidak, paling tidak kita harus ngambil sikap bisa mengatasinya dengan pisah kaset, kaset itu harus kita pisah. Jadi jangan terpaku oleh satu kaset, ternyata tidak bisa begitu, yang penting harus menyelamatkan siaran. Yang sudah terselesai dulu bawa, jadi terus berlanjut gitu, jadi perlu 108 109
Ibid Ibid
108
adanya kurir disini, jadi kita ngedit sudah ada kurir yang membawanya, karena kan jaraknya dari ruang editing ke studio itu kan lumayan jauh ”. 110
Peranan seorang editor sangat penting dalam proses prodiksi, karena editor yang membuat suatu kemasa berita dalam suatu rundown acara berita yaitu Warta Malam. Melakukan kerjasama tim dengan baik agar semua yang telah direncanakan pada saat rapat dapat tercapai. Karena untuk membuat tayangan itu berhasil adalah dengan penetapan strategi yang matang. Seperti yang di katakan Doddy Doviri tentang seorang editor. ” Dia harus meramu, menyusun, membuat gambar itu ada nuansanya yang bisa di angkat, bisa di sentuhan-sentuhan seninya, makanya seorang editor itu harus berjiwa seni, seperti pepatah mengatakan ” art is creative in performance skill ” jadi seni itu adalah sesuatu proses kreatifitas yang dilandasi dengan bentuk ilmu pengetahuan. Gimana menyikapinya seorang editor antara ilmu pengetahuan dan proses kreatifitas, di meja editing itu di padukan ”. 111 Setelah berita itu di edit dan di kemas dalam suatu paket atau rundown, maka proses akhir dari sebuah produksi selanjutnya yang terakhir adalah penayangan berita yang di bawakan oleh presenter di studio secara live atau on air. Amie Ardhini menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang presenter berita di Warta Malam. ” Presenter itu pada dasarnya itu dia kan present, menyajikan berita, otomatis dia membacakan berita, kalau misalkan kaitannya dia sebagai pembaca berita, kemudian dia harus bagaimana caranya dia menyajikan berita kepada penonton, berita itu pun acara ya ”. 112 Seorang presenter mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses produksi yang paling akhir, presenter di tuntut untuk dapat menyampaikan berita 110 111 112
Ibid Ibid Wawancara dengan Amie Ardhini, Presenter Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
109
atau informasi kepada penonton dan meyakinkan penonton dengan berita yang di bawakannya mempunyai news value, seperti yang di katakan Amie Ardhini sebagai presenter berita Warta. “ Kalau presenter itu ibaratnya dia itu proses produksi, sebenarnya itu kita ada redaksi, presenter paling terakhir itu setelah redaksi sudah menyiapkan beritanya, kemudian presenter dateng, penyiar beritanya dateng, cek mungkin ada satu hal yang bisa di diskusikan dengan redaksi mungkin ada kata-katanya yang menurut kita tidak tepat atau mungkin kita tidak paham, kita bisa tanyakan redaksi, jadi kita sebenarnya saringan yang terakhir. Jadinya kita sebagai ujung tombaknya, karena kita yang berada di depan, kita yang dilihat, kita punya tanggung jawab besar, untuk menyajikan berita yang sudah di susun sama tim “. 113 Dalam suatu produksi berita, presenter harus mengerti tehnik dalam membawakan acara. Seorang presenter juga harus mempunyai sikap dasar sebagai seorang presenter, seperti yang di katakan oleh Amie Ardhini presenter berita Warta Malam. ” Sikap dasarnya kalau yang pertama, kita harus mengerti, harus paham apa berita yang kita sajikan, karena tidak mungkin kita menyampaikan berita duka cita atau berita sedih, berita musibah dengan cara yang salah, harus banyak belajar, harus menguasai, harus instant expert, karena kita harus cepet tahu, oke ada masalah apa kita harus cepet tahu, permasalahannya seperti apa, pokoknya kita harus banyak belajar dan menambah wawasan. Tentunya kita harus ramah, kenapa ramah, karena kita lewat layar kaca, lewat layar televisi, kita datang bertamu ke rumah orang, jadi tidak mungkin kita datang dengan cara yang sembarangan, sebisa mungkin kita harus mengenali audiens kita tuh seperti apa, seperti itu ”. 114 Untuk menjadi seorang presenter berita harus mempunyai wawasan atau pengetahuan yang luas dan mengerti tentang materi siaran yang di bawakan. Penampilan juga salah satu penunjang keberhasilan seorang presenter. agar
113 114
Ibid Ibid
110
penonton tertarik dengan program yang di bawakan oleh presenter, maka ada hal yang paling mendasar yang harus dilakukan oleh presenter berita. ” Penyajiannya, jadi bagaimana kita sebagai presenter harus pertama memperhatikan penampilan, karena kita pertama jual visual, paling pertama orang akan lihat visual, jadi presenter tidak boleh tampil dengan sembarangan, tidak boleh dengan baju berantakan, tidak boleh dengan rambut yang tidak tertata, make-up yang tidak bagus, pokoknya yang pertama itu segi tampilan, karena itu yang pertama dilihat sama orang. Kemudian dia tidak hanya penampilan, tapi dia juga harus membekali isi kepalanya, jadi ia harus membekali dirinya dengan pegetahuan seperti yang tadi kita bilang ”. 115 Seperti pada umumnya presenter berita lainnya, Amie Ardhini juga menyampaikan mengenai tehnik dalam membawakan program acara berita televisi. ” Mungkin tidak sama kan program berita di bandingkan dengan program musik atau juga program olahraga itu kan beda, kalau berita itu bagaimana kita tampil dan bisa di percaya oleh orang, karena berita itu kan menyajikan aktualitas, kemudian disitu ada akurasi, nah bagaimana caranya kita tampil itu untuk meyakinkan orang kalau berita kita itu benar ”. 116 Proses siaran di ruangan master control room di atur oleh seorang PD (programe director) yang bertugas mengatur jalannya siaran mulai dari pergerakkan kamera studio, geraka, dan penampilan presenter, hingga penayangan gambar yang di putar d VTR. Sedangkan produser memantau langsung siaran melalui ruang master control, untuk memantau dan memperhatikan kendala pada proses siaran. Adapun persiapan yang harus di persiapakan oleh presenter sebelum tayangan itu berlangsung on air atau live.
115 116
Ibid Ibid
111
” Persiapannya yang pastinya kalau misalnya kita typing sama soal berita warta malam, dan itu juga berlaku buat berita lain, ataupun juga acara lain, itu pastinya kita harus bikin persiapan. Pertama kita harus tahu naskah, kita harus ngecek naskah, kita lihat semuanya bagaimana, tidak hanya leadnya pastinya, terus kita harus lihat isinya seperti apa, kemudian hal-hal lain, pokoknya yang di persiapkan kaitannya dengan naskah, kemudian kita harus perhatikan rundown kira-kira ini masuknya seperti apa ”. 117 Dalam proses produksi tidak semua rencana dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan Begitu pula pada saat tayangan itu berlangsung atau live. Kendala yang sering di hadapi adalah masalah teknis, menurut Amie Ardhini masalah itu sering kali terjadi pada saat siaran, dan sebagai seorang presenter ia harus tetap bisa tenang dan mengatasi masalah tersebut. ” Kalau kendala tuh banyak, utamanya itu kendala-kendala teknis, itu yang paling sering terjadi, tiba-tiba misalnya kasetnya macet, atau misalnya tiba-tiba kita harus live dengan daerah mana, atau mungkin juga ada live by phone, terus entah tidak terhubung atau suaranya belum keluar, atau mungkin juga gambarnya tidak bagus, atau mungkin juga bisa jadi tayangan gambarnya tertukar, itu hal yang simpel sekali dan itu terjadi di stasiun televisi mana pun. Jadi kita harus sigap, atau mungkin kita tiba-tiba lagi siaran, terus ada berita yang sifatnya breaking news, berita informasi terbaru yang kita dapatkan, dan kita harus bacakan. Jadi kita harus siap dengan segala macam perubahan, harus siap improvisasi, tayangan yang salah atau pun tayangannya tidak keluar, pokoknya kita harus siap improvisasi. Jadi pernah mengomentari gambar, jadi kita cuma modal gambar, makanya tadi aku bilang, bagaimana kita memahami masalah, kita harus selalu up date dengan apa yang terjadi, minimal melahap koran setiap pagi, jadi kita harus up date itu terus ”. 118 Untuk setiap kendala yang di hadapi tim berita Warta Malam, baik dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi, akan menjadi bahan perbaikan pada produksi berikutnya. Untuk mengatasi kendala pada saat on air atau live, presenter Warta Malam Amie Ardhini mempunyai caranya sendiri.
117 118
Ibid Ibid
112
“ Tenang, kuncinya cuma tenang. Dan itu masing-masing caranya, kadang kita cut iklan, kadang kita lari ke berita selanjutnya, itu tergantung koordinasi kan, nah itu makanya kita penting banget untuk selalu koordinasi dengan PD di atas, jadi untuk ngasih tau kita. Nah, bagaimana mengatasinya, ya tenang, karena kalau kita tidak tenang kita tidak bisa berbicara, ya itu jadi ilang. Ya berusaha untuk tenang, untuk mengalir seperti itu, pokoknya kuncinya cuma tenang saja “. 119 4.4.4 Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah proses dimana eksekutif produser dan produser memantau dan mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan- tujuan organisai atau program sudah tercapai. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang erat antara perencanaan dengan pengawasan. Pada tahapan ini juga membahas mengenai hasil on air, seorang produser memantau tayangan pada saat on air hingga akhir acara. Setelah on air seorang Produser melakukan rapat evaluasi. Rapat ini membahas mengenai kesalahan dan kendala yang terjadi pada saat on air. Rapat ini juga membahas berita apa yang akan ditayangkan besok. Endan syafardan mengungkapkan mengenai rapat evaluasi yang di lakukan ” Ya itu jam 10.00 dan jam 14.00 rapat evaluasi juga. Kalau ada kesalahan, kendalanya apa, apa yang harus diperbaiki, jadi tiap rapat itu pada intinya, evaluasi berita yang sudah di siarkan dan merancang berita apa yang akan disiarkan ”. 120 Pada tahap pengawasan ini bisa mencakup semuanya baik dalam proses pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi, akan tetapi dalam proses ini
119 120
Ibid Wawancara dengan Endan Syafardan, Eksekutif Produser Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
113
cenderung ke pasca produksi karena dalam tahap pengawasan ini, semua kekurangan dan kendala bisa di lakukan evaluasi-evaluasi atau perbaikan. ” Kalau untuk rapat evaluasi itu biasanya cuman internal antara reporter, produser, dan itu yang tingkat paling atas aja. Untuk sampai ke editor ketika itu nanti di beritahukan dan di delegasikan sama pengarah acaranya (PD), pengarah acaranya bilang, kemarin kamu itu ada terjadi kesalahan begini-begini, di koreksi begini. Setelah berselang siaran, berlangsung ada, itu biasanya besoknya atau pada hari itu habis berita siaran bisa di koreksi segera, ini kurang content, konteksual ngeditnya kurang ngena ”. 121 Pada tahapan pengawasan digunakan untuk menentukan suatu keputusan yang terbaik, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Sebelum dan sesudah tayangan, diadakan rapat evaluasi, hal ini dilakukan untuk memberikan tayangan yang maksimal kepada masyarakat. Dari hasil penelitian ini telah membahas tahapan- tahapan seperti Planning, Organizing,
Actuating
dan
Controling.
Tahapan
ini
dilakukan
guna
memaksimalkan hasil produksi dan guna meningkatkan tayangan yang berkualitas dan maksimal.
4.5
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan melakukan
observasi dan wawancara mendalam dengan Endan Syafardan selaku Eksekutif Produser, Rini Padmirehatta selaku Produser, Dinnis Ginting selaku Reporter, Amie Ardhini selaku Presenter, dan Doddy Doviri selaku Editor. Peneliti melakukan analisa dan pembahasan program berita Warta Malam di TVRI untuk menyajikan tayangan yang bersifat hardnews. 121
Wawancara dengan Doddy Doviri, Editor Warta Malam, Rabu, 12 Mei 2010
114
Setelah menghimpun semua data-data yang ada pada hasil penelitian, maka dalam pembahasan ini penulis akan membahas hasil penelitian berdasarkan kerangka pemikiran, sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada yaitu bagaimana strategi berita Warta Malam dalam memproduksi suatu program berita. Dalam memproduksi sebuah program, hampir semua stasiun televisi harus melakukan berbagai macam proses produksi yang dapat mendukung keberhasilan program itu sendiri. Faktor yang harus di pertimbangkan antara lain adalah bagaimana program tersebut dapat di terima masyarakat banyak dan tidak di lupakan begitu saja, mengingat TVRI adalah stasiun televisi pertama yang mengudara di Indonesia, yang pertama kali menayangkan program berita. Berita Warta Malam merupakan program berita dengan content hard news, program ini memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya yaitu TVRI memiliki 27 stasiun daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dalam beberapa segmen di berita Warta Malam ada berita yang di siarankan langsung dari TVRI daerah. Jangkauan siaran di TVRI lebih luas dan waktu penayangan berita Warta Malam prime time pada pukul jam 19.00-20.00 WIB. Sedangkan
kelemahan berita Warta Malam terletak pada peralatan,
ketersediaan suatu alat penunjang keperluan penyiaran sangat berpengaruh pada keberlangsungan suatu stasiun televisi. Keterbatasan pada peralatan SNG (satelite news gathering), yang menjadi kendala program ini, karena belum semua stasiun di TVRI daerah mempunyai SNG. Sehingga sangat di butuhkan kelengkapan
115
sarana dan prasarana alat penyiaran agar dapat menghasilkan program berita yang sempurna. Tahapan sebuah perencanaan dalam sebuah program sangatlah penting, dengan perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan pengawasan tersebut maka dapat tercapainya sebuah tujuan, maksud dan strategi. Strategi yang diterapkan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan program berita Warta Malam adalah program berita yang menyajikan rangkuman berita, beragam peristiwa aktual, penting dan menarik seperti ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan kepada pemirsa dengan memberikan informasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Proses Perencanaan (Planning) yang di buat tim berita Warta Malam, penulis menyimpulkan, pada rapat proyeksi atau redaksi yang di adakan setiap harinya, dengan menelaah dan mengkaji dulu peristiwa atau kejadian apa yang patut dijadikan sebagai berita. Dalam rapat ini membahas budgeting dan ide peliputan, tema atau angle liputan akan muncul dalam sebuah rapat redaksi dan menimbangnya dari segala sisi. Disini eksekutif produser dan produser mempunyai kebijakan dalam menentukan berita yang layak untuk di liput. Pembicaraan termasuk informasi yang harus diperoleh, gambar yang harus direkam dan narasumber yang harus di wawancarai. Dalam penentuan tema liputan, tidak semua peristiwa apapun yang terjadi bisa dijadikan bahan untuk memproduksi berita. Sebagai tim liputan juga harus bisa menempatkan diri sebagai pemirsa di rumah, Hal ini perlu untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan masyarakat. Seperti yang sudah di sampaikan
116
produser Warta Malam, mengenai berita demo-demo yang di lakukan mahasiswa dan masyarkat lainnya, serta peristiwa yang dapat merugikan masyarakat itu tidak dapat di tayangkan dalam berita Warta Malam. Dalam pengorganisasian proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya manusia yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Pembagian kerja merupakan aspek utama dalam proses penyusunan organisasi. Pengelompokan kegiatankegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan sejenis saling berhubungan dapat di kerjakan bersama. Pada tahap pengorganisasian atau bisa di sebut juga tahap menjelang produksi ini adalah seluruh kegiatan yang di lapangan di jadikan menjadi satu dalam sebuah paket berita yang siap di siarkan. Setelah perencanaan dan pengorganisasian di buat, maka pada tahap selanjutnya yang di buat tim Warta Malam adalah proses penggerakkan, pada proses ini bisa juga di sebut sebagai proses produksi karena semua hasil peliputan yang di lakukan reporter, diproses dan di edit agar memperoleh hasil yang maksimal. Tujuan utama dari subsistem pergerakkan adalah untuk meningkatkan pencapaian tujuan sistem manajemen dengan cara menuntun kegiatan-kegiatan para anggota organisasi pada arah yang tepat. Tim Warta Malam selalu melakukan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing job desk. Peranan seorang produser sangat penting dalam proses produksi sampai paska produksi. Tindakan yang diambil oleh produser dan pemimpin redaksi, dalam hal ini keputusan pengambilan berita mana yang akan siap di siarkan. Yang sebelumnya
117
melalui proses pencarian berita, mengolah, dan menyajikan berita dalam suatu paket program produksi. Produser Warta Malam tidak hanya menyaring berita-berita dari reporter yang di Jakarta saja, tetapi produser disini juga harus menyaring berita yang di kirim oleh stasiun TVRI daerah. Apabila dari berita yang di kirimkan TVRI daerah masih actual dan kualitas gambarnya baik, maka berita dari TVRI daerah dapat tayangkan di beberapa segmen Warta Malam. Dalam proses produksi ini produser terlibat dan para reporter, anggota redaksi, editor, soundman, pengarah acara, presenter dan kru tehnik lainnya. Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penangung jawab proses pemaduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan penonton diperhitungkan. Setelah berita itu di edit dan di kemas dalam suatu paket atau rundown, maka proses akhir dari sebuah produksi selanjutnya yang terakhir adalah penayangan berita yang di bawakan oleh presenter di studio secara live atau on air. Dengan koordinasi dan kerjasama yang baik yang di lakukan tim Warta Malam, maka program yang di hasilkan akan memuaskan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Proses yang terakhir pada program berita Warta Malam yaitu paska produksi yaitu pengawasan atau controlling, pada tahapan ini juga membahas mengenai hasil on air, seorang produser memantau tayangan pada saat on air hingga akhir acara. Setelah on air seorang Produser melakukan rapat evaluasi.
118
Rapat ini membahas mengenai kesalahan dan kendala yang terjadi pada saat on air. Rapat ini juga membahas berita apa yang akan ditayangkan besok. Semua kekurangan dan kendala yang ada di Warta Malam akan di lakukan evaluasievaluasi atau perbaikan oleh tim.