BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu di kenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya hingga kini, tanggal tersebut di peringati sebagai Hari Keuangan Nasional. Menyusul penunjukkan De Javache Bank yang merupakan warisan dari pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberi hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia di ubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perusahaan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan luas bagi sektor usaha nasional.
45
46
Sesuai dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir 1968. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk , sementara keputusan untuk menjadi perusahaan public diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan
BNI untuk
beradaptasi
terhadap
perubahan
dan
kemajuan lingkungan sosial budaya serta teknologi di cerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbankan kualitas kinerja secara terus menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara 40% saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Kapabilitas BNI untuk
47
menyediakan layanan jasa keuangan secara menyeluruh didukung oleh perusahaan anak di bidang perbankan syariah (Bank BNI Syariah), pembiayaan (BNI Multi Finance), pasar modal (BNI Securities), dan asuransi (BNI Life Insurance). Dengan total aset senilai Rp 299,1 triliun dan lebih dari 23.639 karyawan pada akhir tahun 2011, BNI mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.364 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 6.227 unit ATM milik sendiri, serta fasilitas Internet banking dan SMS banking yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
4.1.2. Visi dan Misi BNI Visi BNI Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan dalam Layanan dan Kinerja Misi BNI
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice).
48
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
4.1.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Bank BNI Organisasi Bank BNI merupakan suatu pengumpulan unit kegiatan kantor desa, kantor wilayah dan kantor cabang yang masing-masing unit tersebut di dukung pula oleh sub-sub unit di bawahnya, misalnya : kelompok, bagian, dan unit-unit lainnya. Dan organisasi Bank BNI memiliki struktur organisasi fungsional, dimana dalam bentuk organisasi seperti sekelompok pegawai bertanggung jawab kepada seorang atasan yang mengepalai bidang kegiatan yang bersangkutan. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hubungan komando, koordinasi dan kegiatan dari masing-masing bagian yang terdapat dalam suatu organisasi maka diperlukan adanya suatu uraian tugas (job description). Uraian tugas tersebut akan menggambarkan sejauh mana wewenang dan tanggung jawab mempunyai hubungan erat
49
dengan struktur pengendalian intern guna mendukung tercapainya tujuan perusahaan yang tercermin dalam struktur organisasi. Struktur organisasi suatu bank harus mencerminkan secara jelas pembagian kerja dalam bank tersebut. Semua kegiatan yang diberikan kepada unit-unit kerja merupakan bagian-bagian yang secara terpadu diarahkan untuk mencapai tujuan bank dan bukan untuk mencapai tujuan setiap unit kerja secara terpisah. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah memiliki uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab pada bagian atau divisi yang memiliki hubungan dengan sistem pemberian kredit, uraian tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Komisaris Komisaris diangkat oleh pemerintah sebagai pemegang saham untuk
bertindak sebagai wakil pemerintah di Bank BNI, dengan tugas utamanya adalah sebagai pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam menjalankan usaha Bank BNI dan memberi nasehat kepada direksi. Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham, menerapkan struktur dan prosedur untuk meyakinkan bahwa komisaris dapat berfungsi secara independen dari direksi. Dalam hal ini tanggung jawab komisaris adalah sebagai berikut :
50
Menyetujui strategi, rencana kerja dan anggaran Bank BNI dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Mengevaluasi dan menyetujui rencana investasi, usulan akuisisi, penjualan perusahaan anak dan aliansi strategis dengan batasan nilai tertentu.
Memberikan masukan mengenai kebijakan pengendalian risiko Bank BNI dan mengevaluasi pelaksanaannya. Memastikan bahwa Bank BNI telah mematuhi semua peraturan hukum yang berlaku dan standar transparansi.
Meneliti, menelaah dan menandatangani laporan tahunan Bank BNI yang disusun oleh direksi.
Memastikan bahwa Bank BNI telah menerapkan sistem kontrol yang memadai,
terutama
dalam
pengendalian
risiko,
finansial
dan
kepatuhan.
Mengajukan nominasi calon anggota direksi dan komisaris kepada kementerian BUMN apabila diminta.
2.
Direksi Direksi dipilih oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan
menteri keuangan bertindak sebagai wakil pemerintah. Direksi bertanggung jawab kepada komisaris sebagai wakil pemerintah. Peran dan tanggung jawab direksi adalah sebagai berikut :
51
Mengangkat dan memberhentikan karyawan serta memberikan penghargaan dan sanksi.
Bertanggung jawab atas pengoperasian dan usaha Bank BNI dan menentukan arah Bank BNI dan menyusun perencanaan dan anggaran Bank BNI termasuk rencana lain yang terkait dengan pengoperasian dan usaha Bank BNI.
Menetapkan, mengembangkan dan memelihara identitas perusahaan (corporate identity).
Mengembangkan kemampuan Bank BNI dibidang sumber daya manusia, manajemen pengetahuan (knowledge management) dan teknologi informasi.
Mengembangkan sistem akuntansi yang berdasarkan pada asas pengendalian intern, khususnya dalam pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
3.
Satuan Pengawas Intern
Membantu direksi dalam mengawasi jalannya seluruh unit organisasi sesuai dengan prosedur peraturan kebijaksanaan-kebijaksanaan direksi.
Memberikan
pertimbangan
kepala
direksi
untuk
pemutusan-
pemutusan kasus kecurangan yang ditemukan didalam unit-unit organisasi.
52
Membantu
segenap
unit
organisasi
dalam
memperbaiki
dan
meluruskan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan serta kebijaksanaan yang berlaku. 4.
Divisi Korporasi
Membantu direksi dalam pengelolaan debitur-debitur yang berskala whole sale
Mengembangkan debitur-debitur whole sale yang ada dan mencari debitur-debitur baru dalam pengembangan kredit Bank BNI.
5.
Divisi Sumber Daya Manusia
Merencanakan sistem kepegawaian Bank BNI yang menyangkut sistem penerimaan pegawai, penggajian, pensiunan, sistem imbalan dan perencanaan kepegawaian Bank BNI.
Membuat kebutuhan
sistem Bank
(pengembangan
dan
melaksanakan
BNI, karir)
baik maupun
pelatihan
untuk untuk
sesuai
pelatihan pelatihan
dengan
manajemen perbankan.
Memberikan pembinaan kepada pegawai untuk lebih meningkatkan penghayatan budaya kerja perusahaan. 6.
Divisi Manajemen Risiko
Membantu direksi dalam pengendalian sistem perkreditan Bank BNI.
Membantu portepel perkreditan Bank BNI dan mengusulkan kepada direksi langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan portepel perkreditan di Bank BNI.
53
Mengelola debitur-debitur koorporasi bermasalah dan mencarikan jalan keluar untuk perbaikannya.
Menyelesaikan permasalahan debitur macet dalam upaya untuk memperluas kredit.
7.
Divisi Manajemen Risiko Kredit
Memberikan
keputusan
kredit
untuk
kredit
yang
merupakan
kewenangan pemimpin divisi, wakil pemimpin divisi atau pemimpin Manajemen Risiko Kredit.
Melakukan evaluasi terhadap hasil analisa yang tertuang dalam perangkat
aplikasi
kredit
dan
melakukan
identifikasi
operasi
perkreditan yang tidak compliance terhadap sistem dan prosedur.
Melakukan penelitian terhadap kemungkinan adanya kelemahan kebijakan.
8.
Divisi Hukum a) Menetapkan peraturan kebijakan dan prosedur hukum baik yang bersifat kredit maupun non kredit. b) Menangani perkara antara Bank BNI dengan pihak lain dan mencarikan jalan keluar untuk penyelesaian.
54
4.2
Deskripsi Trend
4.2.1 ROA (Return On Asset) (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari Laporan Keuangan Bank BNI di dapatkan informasi ROA (Return On Asset) dari tahun 2007 sampai dengan 2011,
berikut disajikan tabel 4.1 data perkembang ROA
(Return On Asset) dari tahun 2007 sampai dengan 2011 pada Bank BNI : Tabel 4.1 Data Return On Asset Bank BNI Tahun 2002-2011 TAHUN
ROA
2002
2.04 %
2003
0.77%
2004
2.41%
2005
1.61%
2006
1.85%
2007
0.9%
2008
1.1%
2009
1.7%
2010
2.5%
2011
2.9%
(Sumber : Laporan Keuangan Bank BNI)
Dari perkembangan trend pada tabel di atas, dapat di jelaskan bahwa Return On Asset selama tahun 2002-2011 mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2002 Return On Asset sebesar 2.04% kemudian mengalami penurunan tahun 2003 sebesar 0.77%.
55
Kemudian di tahun 2004 mengalami kenaikan drastis sebesar 2.41%. Namun Dari Tahun 2005 – 2007 Return On Asset mengalami penurunan hingga mencapai posisi sebesar 0.9%. Di tahun 2008 meningkat kembali menjadi 1.1%, dan terus naik hingga tahun 2011 sebesar 2.9%. Berdasarkan tabel 4.1 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut : Grafik 4.1 Return On Asset BNI 3,5 3
2,9
2,5 2
2,5
2,41 2,04
1,85
1,7
1,61
1,5 1 0,77
0,9
ROA
1,1
0,5 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
4.2.2 Harga Saham (Variabel Y) Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari Laporan Keuangan Bank BNI di dapatkan informasi Harga Saham dalam hal ini diambil dari close price akhir tahun bulan desember dari tahun 2007 sampai dengan 2011.
56
Berikut disajikan tabel 4.2 data perkembang Harga Saham dari tahun 2007 sampai dengan 2011 pada Bank BNI : Table 4.2 Data Harga Saham Bank BNI TAHUN
Harga Saham
2002
1650
2003
1300
2004
1675
2005
1280
2006
1870
2007
1970
2008
680
2009
1980
2010
3875
2011
3800
(Sumber : idx.co.id)
Berdasarkan data pada table 4.2 di atas, maka dapat dijelaskan trend perkambangan harga saham Bank BNI dari tahun 2002-2011. Dimana pada tahun 2002 harga saham sebesar 1650, seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On Asset sebesar 0.77%, terjadi penurunan pula pada harga saham menjadi 1300 di tahun 2003. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan harga saham menjadi 1675, di dorong oleh peningkatan yang terjadi pada Return On Asset di tahun 2004 sebesar 2.41%. Kemudian pada tahun berikut 2005 mengalami penurunan menjadi 1280 harga saham hingga di tahun 2008 yang mencapai posisi harga saham sebesar 680, namun
57
seiring dengan peningkatan yang terjadi pada Return On Asset dari 2009 hingga tahun 2011 harga saham pun naik sebesar 3800 pada tahun 2011. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut : Grafik 4.2 Harga Saham 4500 4000
3875 3800
3500 3000 2500 2000 1500 1000
1300
1980
1870 1970
1675
1650
Harga Saham
1280 680
500 0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
4.3
Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Regresi Sederhana Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI. Alat analisis yang di gunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana persamaan regresinya adalah :
58
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang Pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI : Tabel 4.3 Coefficientsa Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) ROA
Std. Error
119.443
679.706
1062.181
357.506
Coefficients Beta
t
.724
Sig. .176
.865
2.971
.018
a. Dependent Variable: SAHAM
Berdasarkan table 4.3 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = 119.443 + 1062.181 X
Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 119.443 + 1062.181 X. Hal ini berarti bahwa Constant sebesar 119.443 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel X (Return On Asset) akan meningkatkan variabel Y (Harga
59
Saham) sebesar 1062.181 dengan anggapan variabel bebas lain besarnya konstan.
4.3.2 Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antar variabel dalam model yang di gunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y : Tabel 4.4 Koefisien Determinasi (R Square) b
Model Summary
Model 1
R .724
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.525
a.
Predictors: (Constant), ROA
b.
Dependent Variable: SAHAM
.465
761.275
Mencermati table 4.4 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar 0,525 atau 52,5%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh Return On asset terhadap harga saham Bank BNI sebesar 52,5%. Hal ini
60
mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent signifikan. Dan sisanya 47.5% di pengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham tersebut bisa di pengaruhi oleh Return On Investmen, Return On Equity, serta rasio-rasio keuntungannya lainnya.
4.3.3 Pengujian Keberartian (Uji t) Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di tetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan ( ) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : HA = Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham Bank BNI HO = Return On Asset tidak berpengaruh terhadap harga Bank BNI Atau, Jika t hitung ≤ t tabel
: HA ditolak dan HO diterima
Jika t hitung ≥ t tabel
: HA diterima dan HO ditolak
Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka di sajikan data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.4
61
Coefficient diatas, yang menyatakan t hitung pada penelitian pengaruh Return On Asset terhadap harga saham sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On asset berpengaruh pada harga saham Bank BNI, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 9 = 2,262. Perbandingan antara t
hitung
dan t
tabel
dari koefisien
regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI Tahun 2002-2011 Koefisien Regresi
t hitung
t tabel
1
2,971
2,262
Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa t nilai t
tabel
hitung
variabel x lebih besar dari
yaitu 2,971 > 2,262, dengan demikian HA diterima dan HO ditolak.
Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI.
62
4.4
Pembahasan Analisis
yang
dilakukan
terhadap
laporan
keuangan
akan
mengarahkan kepada penarikan kesimpulan tentang kondisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini sesuai tabel fenomena dan dari ilustrasi data ROA dan Harga Saham maka peneliti menarik kesimpulan bahwa ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan katalain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada calon investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati para calon investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa Harga Saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan. Pengaruh ROA (Return on Assets) terhadap Harga Saham, Menurut Kasmir (2003), ROA (Return on Assets) merupakan rasio untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Tinggi rendahnya ROA juga akan mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi berarti rasio profitabilitas juga tinggi, yang berarti bank sukses dalam menghasilkan laba. Laba yang tinggi berarti menjadi bukti investor mendapatkan tingkat pengembalian yang semakin besar yang sehingga para calon investor dapat memilih berinvestasi di BNI. Sebaliknya
63
ROA yang rendah berarti profitabilitas bank juga rendah dan rendahnya profitabilitas berarti bank kurang sukses dalam menghasilkan laba. Laba yang rendah berarti bukti para investor tidak tertarik berinvestasi pada perushaan tersebut. Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Bank BNI maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 119.443 + 1062.181 X. Hal ini berarti bahwa Constant sebesar 119.443 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel X (Return On Asset) akan meningkatkan variabel Y (Harga Saham) sebesar 1062.181 dengan anggapan variabel bebas lain besarnya konstan dan dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa H o yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian HA yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil thitung yang lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan
= 5%
(0.05). Adapun Nilai koefisien determinasi sebesar 52,5% menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dan sisanya 47,5% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain
yang dapat
mempengaruhi harga saham tersebut bisa dipengaruhi oleh Return On Invesment, Return On Equty, Net Profit Margin serta rasio-rasio keuntungan lainnya.