BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah dan Perkembagan Metro TV
Metro TV adalah sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia yang tayang selama 24 jam penuh. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari Media Group yang di dirikan oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang jurnalistik sejak mendirikan harian surat kabar PRIORITAS yang akhirnya diberhentikan oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani dan kritis. Pada tahun 1989, Ia mengambil alih Media Indonesia yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. 34
Oleh karena kemajuan teknologi, belum adanya media televisi yang focus ke target pemirsa menengah ke atas yang berkembang pesat dan lebih natural saat ini, serta kepemilikan lebih dari satu pesawat televisi per rumah, khususnya pada golongan menengah ke atas dan kejenuhan para pemirsa dengan isi acara televisi di Indonesia yang hampir seragam, maka timbulah gagasan untuk mendirikan televisi berita pertama di Indonesia, suatu bentuk pengembangan bentuk penyampaian berita dan teknologi elektronik. Metro TV terdiri dari 70% berita (news) yang ditayangkan dalam 3 (tiga) bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin. Serta 30% informasi-informasi penting dan
34
Dokumen Metro TV, Juni 2011
51
52
program-program yang berkualitas. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 selama 12 jam, dan 1 April 2001 Metro TV mengudara selama 24 jam penuh. Metro TV dapat ditangkap secara terrestrial di 290 kota yang tersebar di Indonesia yang dipancarkan dari 52 transmisi.
Selain secara terrestrial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui Kabel Vision dan Indovision di seluruh Indonesia, melalui satelit palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk negara asia seperti Hongkong, China, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian wilayah di Australia dan di Jepang. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia.
Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni budaya, dan lainnya guna mencerdaskan bangsa. Metro TV melakukan kerjasaa dengan televisi asing
yakni kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama
pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah Channel News Asia (CNA) Singapura, CCTV China, Channel 7 Australia, Al Jazeera Qatar, Voice Of America (VOA), dan ABS-CBN dari Filipina. Dengan kerjasama internasional ini, Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.
53
Gambar 1 : Logo Metro TV
4.1.1 Visi Metro TV
Visi
Metro TV menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan. 35
4.1.2
Misi Metro TV
Misi
1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa dan negara melalui suasana demokratis, agar unggul dalam kompetisi global dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
35
Ibid
54
2. Memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan
pandangan
baru,
mengembangkan
penyajian
informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. 3. Serta
dapat
mencapai
kemajuan
yang
signifikan
dengan
membangun dan menambah aset perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bagi karyawannya dan menghasilkan keuntungan signifikan bagi pemegang saham. 36
4.1.3
Data Perusahaan Metro TV
Nama Perusahaan
: PT. Media Televisi Indonesia
Alamat
: Jl. Pilar Mas Raya Kav.A-D, Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta 11520
36
Ibid
Phone
: (021) 583 00077
Homepage
: http://www.metrotvnews.com
55
4.1.4 Susunan Organisasi Metro TV
President Director
: Andriyanto Machribie
News Director
: Suryo Pratomo
Sales & Mrketing Director
: Lestary Luhur
Finance & Adm. Director
: Andre Burhanudin
Technical Director
: John Balonso
Pemimpin Redaksi
: Elman Saragih
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1
Gambaran Umum Program Metro Highlights
Metro Highlights adalah program berita yang dibentuk pada bulan tahun 2007. Program ini ditayangkan setiap hari Sabtu, pukul 18.30 WIB sampai 19.00. Program Metro Highlights merupakan program yang berdurasi 30 menit yang terdiri dari tiga segmen dan tidak ditayangkan secara Live. Program ini adalah rangkuman berita-berita yang masih hangat dibicarakan selama seminggu yang dibuat dalam satu berita dengan tema dan konten yang diperluas.
56
Namun pada bulan Januari 2011 program Metro Highlights mengalami perubahan konsep, program Metro Highlights tidak berfokus pada satu berita tetapi berfokus pada satu tema.
Kabul Indrawan, selaku produser senior Metro Highlights menjelaskan :
”Pada awalnya Metro Highlights ini hanya fokus pada satu berita saja, contoh seperti berita korupsi hakim ya.. hanya korupsi hakim saja, tapi kalau satu tema kita bisa angkat lebih luas lagi nanti di gali lebih dalam lagi untuk di segmen 2 dan segmen 3”. 37 Topik berita yang diangkat program Metro Highlights, setiap episodenya selalu berbeda. Materi berita selalu berkaitan dengan sosial dan politik, namun isi dari berita tersebut selalu diperluas sehingga informasinya lebih mendalam dan dinamis.
Kabul Indrawan, menjelaskan :
” Kekinian tidak terpaku pada kondisi hari itu, kita mau pemirsa kita itu bisa mengerti secara persis seperti apa sebetulnya issue yang ada saat ini, apakah seperti itu saja kenyataannya atau sebelumnya juga ada rangkaian dengan kondisi-kondisi sebelumnya”. 38
4.2.2 Segmentasi Program Metro Highlights mempunyai tiga segmen yang terdiri dari segmen pertama dan kedua yaitu opening presenter dan dilanjutkan dengan paket berita 37 38
wawancara dengan Kabul Indrawan, Produser Metro Highlights Ibid
57
yang terdiri dari tiga atau empat flash news atau berita singkat bahkan bisa sampai sembilan berita. Di segmen ketiga memiliki perbedaan dan polanya tidak stabil, di segmen ini presenter hanya membacakan lead dan diselingi gambar-gambar lalu ditutup dengan closing. Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Dalam program Metro Highlights terdapat tiga segmen. Segmen pertama dan kedua berisikan berita singkat terdiri dari tiga sampai empat berita bahkan bisa sampai sembilan berita, tetapi temanya harus sama issuenya. Di segmen ketiga ada perbedaan polanya tidak stabil, polanya bisa presenter membacakan beritanya sampai tuntas atau presenter hanya membacakan leadnya saja, kadang kita juga masukan gambar, jadi sangat dinamis sekali”. 39
4.2.3 Tujuan Program Metro Highlights juga mempunyai tujuan yaitu, untuk membantu pemirsa memahami kondisi yang ada di Indonesia khususnya dan di dunia yang berkaitan dengan Indonesia agar pemirsa lebih cerdas. Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Kita mau pemirsa lebih memahami kondisi yang ada di Indonesia khususnya dan di dunia kaitannya dengan Indonesia. Jadi pemirsa bisa lebih tercerdaskan, lebih tercerahkan dan emosi mereka keluar tapi dalam bentuk yang positif, mereka harus tahu kemana mereka salurkan, kemana meraka harus berkeluh kesa dan apakah itu sesuai dengan kondisi saat ini”. 40
39 40
Ibid Ibid
58
4.2.4 Waktu penayangan Program Metro Highlights ditayangkan setiap hari sabtu, pada pukul 18.30 WIB di Metro TV. Dengan durasi 30 menit atau 21 menit tanpa iklan.
4.2.5 Target Audience Pemirsa atau penonton adalah bagian penting dalam industri televisi, tanpa pemirsa suatu program acara televisi tidak akan berarti apa-apa. Demikian juga dengan program berita Metro Highlights yang menjadi salah satu bagian dari acara di Metro TV. Target audience yang ingin dicapai program Metro Highlights adalah pemirsa yang usianya 20 tahun keatas. Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Target audience kita adalah pemirsa yang usianya 20 tahun keatas dari segi pendapatan atau income mereka tergolong kelas AB 20+, kita juga berharap dari golongan mahasiswa yang berada di posisi B, mahasiswa atau intelektual muda yang sedang pinter-pinternya di kampus”. 41
4.2.6 Struktur Organisasi Program Metro Highlights Metro TV Berikut ini kerabat kerja tim Metro Highlights :
41
Ibid
1. Pemimpin Redaksi
: Elman Saragih
2. Wakil Pemimpin Redaksi
: Makroen Sanjaya
3. Editor Eksekutif
: Adrianus Pao
4. Kepala Produksi Berita
: Dadi Suma Atmaja
5. Kepala Peliputan
: Wayan Eka Putra
59
6. Produser Eksekutif
: Syah Sabur Boy Noya
7. Produser Senior
: Kabul Indrawan
8. Pengisi Suara
: Kabul Indrawan
9. Presenter
: Zelda Savitri
10. Staf Produksi
: Fani, Maesaroh
11. Editor
: Widiatmoko
12. Tim Kendali Siar
: Reno Kurniawan Fx. Luluk B Christ Mulya
13. Tim Studio
: Pepen Efendi Muhammad Iqbal
14. Tim Grafis
: Helen Nuryanti, Desi, Budi
15. Grafik Animator
: Dani Faisal Rifki Rachmad
16. Tim Teknik
: Muhammad Hamdani Widi Wibisono Ayub Bayu
17. Pengarah Acara
: Tubagus Fajar Siddiq Anang Olive
18. Library
: Gofur Dedi Endah Wulandari Dwi Galuh
60
4.3
Strategi Tayangan Metro Highlights
4.3.1 Perencanaan (Planning) Sebelum membuat suatu program tayangan, tim Metro Highlights merencanakan terlebih dahulu hal-hal yang dibutuhkan, menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Produser melakukan pencarian data atau riset dengan cara melihat rating setiap hari dari setiap topik yang sedang ramai dibicarakan, misalnya dalam sepekan itu tentang masalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
Kabul Indrawan, menjelaskan : “ Untuk tema itu kita melakukan riset, kita lihat perkembangan day by day itu seperti apa, kita lihat tren dari rating seperti apa. Kalau rating yang paling tinggi dalam sepekan itu tentang TKI, ya kita angkat TKI atau tapi tidak menutup kemungkinan kita berubah atau keluar dari pakem tergantung the last minute seperti apa kondisinya”. 42
Strategi
produser
dalam
memproduksi
Metro
Highlights
untuk
meningkatkan perhatian audience. 1. Program Metro Highlights segmentasinya lebih kearah mahasiswa 2. Isi tayangan dinamis agar tidak terbaca oleh kompetitor. 3. Menggunakan bahasa sederhana, agar mudah dipahami oleh semua kalangan.
42
Ibid
61
4.3.2 Pengorganisasian (Organizing) Tanpa ada organisasi yang tepat, maka Metro Highlights tidak akan dapat menjadi tayangan berita yang baik. Karena itu dibentuklah tim Metro Highlights yang tepat dan sesuai keahliannya. Seperti, Produser Metro Highlights dipilih yang sesuai dengan keahlian dan bidangnya, Presenter Metro highlights berasal dari presenter daily (harian) yang mutu kinerjanya berkualitas, staf produksi yang berasal dari pekerja magang yang di pilih oleh HRD, serta tim editor dipilih juga berasal dari tim yang memahami dan mengerti mengenai editing. Peralatan yang digunakan tim Metro Highlights adalah dua kamera studio ENG Sony, jimmy jib, microphone, plasma tv. Peralatan editing VTR (video tape recording), Editing controller, Tape transfer, Audio mixer, Switcher (grafis), dan Personal Computer.
4.3.3 Pergerakan (Actuating) Dalam memproduksi Metro Highlights juga dibutuhkan pengarahan agar berjalan dengan lancar. Tim Metro Highlights selalu melakukan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, dan produser selalu memberikan motivasi dan pengarahan pada tim produksi Metro Highlights.
62
4.3.4 Pengawasan (Controlling) Setelah melakukan berbagai proses, harus dilakukan evaluasi kerja. Evaluasi kerja program tayangan Metro Highlights dilaksanakan pada awal produksi Metro Highlights. Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengoreksi kinerja tim produksi, dengan membahas hal-hal apa saja yang kurang dalam tayangan episode-episode sebelumnya. Produser juga harus melakukan evaluasi kepada staf produksi Metro Highlights karena waktu produksi yang sangat singkat dan waktu penayangan harus segera ditayangkan maka staf produksi harus bekerja seefektif mungkin.
4.4
Faktor Penting Dalam Melakukan Produksi Program Televisi
4.4.1 Sarana Produksi Tayangan Metro Highlights Sarana atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi tayangan program Metro Highlights, antara lain : 1. Kamera dan tripod kamera 2. Microphone 3. Lampu pencahayaan 4. Personal Computer 5. Video Cassette Recorder (VCR) 6. Camera Control Unit (CCU) 7. Plasma TV
63
4.4.2 Biaya Produksi Tayangan Metro Highlights Merencanakan anggaran (budget) merupakan hal yang tidak mudah. Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung oleh siapa dan dari mana biaya tersebut akan dibayarkan. Menurut Kabul Indrawan secara keseluruhan biaya produksi untuk sebuah tayangan Metro Highlights mencapai Rp. 8.500.000,-. Dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh bagian keuangan. Tim Metro Highlights harus mampu memberikan hasil semaksimal mungkin, dengan menyajikan tayangan yang menarik dan berkualitas.
4.4.3
Organisasi Pelaksana Produksi Tayangan Metro Highlights Berdasarkan penjelasan dari Kabul Indrawan selaku produser senior Metro
Highlights, struktur organisasi dalam proses produksi tayangan Metro Highlights, adalah sebagai berikut :
4.5
1. Produser Senior
: Kabul Indrawan
2. Editor
: Widiatmoko
Tahapan Pelaksana Produksi Tayangan Metro Highlights
4.5.1 Pra Produksi (perencanaan dan persiapan) Dalam proses pra produksi ini merupakan tahap awal dari proses produksi yaitu perencanaan dan persiapan. Dalam tahap ini hanya produser yang bertugas menentukan materi apa saja yang menjadi materi tayang serta elemen-elemen yang mendukung pada episode berikutnya.
64
Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Kita punya crew hanya sedikit, saya hanya dibantu seorang atau dua orang staf produksi, jadi kita harus pintar cara mengatur waktu dan stok gambar kita tidak terlalu banyak, jadi yang membuat materi naskah dan narasi hanya saya, staf produksi hanya membantu mencarikan materi tambahan”. 43
Sebelum membuat suatu program tayangan, produser melakukan pencarian data dengan melakukan riset, dengan melihat issue-issue yang berkembang terkait dengan masalah yang diangkat, misalnya rating yang paling tinggi dalam sepekan itu tentang TKI yang bermasalah. Kabul Indrawan, menjelaskan : “ Untuk tema itu kita melakukan riset, kita lihat perkembangan day by day itu seperti apa, kita lihat tren dari rating seperti apa. Kalau rating yang paling tinggi dalam sepekan itu tentang TKI, ya kita angkat TKI atau tidak menutup kemungkinan kita berubah atau keluar dari pakem tergantung the last minute seperti apa kondisinya”. 44
Setelah menentukan tema yang akan diangkat, produser membuat naskah dan narasi serta mengumpulkan data-data, gambar video dan melakukan dubbing. Naskah yang telah selesai dibuat langsung diserahkan kepada presenter, agar presenter dapat mempersiapkan diri sebelum melakukan taping presenter.
43 44
Ibid Ibid
65
4.5.2 Produksi Dalam proses produksi ini adalah perwujudan apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya, untuk menjadi sebuah susunan gambar yang bercerita dan memberikan informasi yang menarik. Tahapan yang dilakukan pada tahap ini adalah taping presenter sesuai dengan rundown yang dibuat. Pada tahap tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah proses pengambilan gambar dengan benar sesuai sequent gambar. Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Pada tahap produksi kita melakukan pengambilan gambar presenter yaitu membacakan paket berita. Pengambilan gambar presenter ini diarahkan langsung oleh pengarah acara yang berkoordinasi dengan kameramen studio dan crew master control room”. 45
Menurut penelitian yang didapat melalui wawancara oleh penulis, proses produksi pada program ini dengan cara taping. Taping presenter memiliki susunan pengambilan gambar yaitu opening, segmen 1, segmen 2, segmen 3, dan closing. Pengambilan gambar menggunakan dua kamera studio dengan masing-masing angle yang berbeda yaitu kamera yang tidak bergerak dan kamera yang bergerak. Setelah proses taping selesai dilakukanlah pengecekan ulang audio dan gambar.
45
Ibid
66
4.5.3 Pasca Produksi Proses tahap akhir produksi adalah proses pasca produksi. Proses ini dilakukan oleh editor, staff produksi dan produser Metro Highlights dalam melakukan tahap editing. Staff produksi melakukan preview gambar yang telah direkam oleh kameraman, apakah layak untuk dilanjutkan pada proses online edit. Selama melakukan preview biasanya staff produksi menyiapkan catatan time code di VTR (video tape recorder) dari urutan-urutan scene yang direkam oleh kameraman pada saat taping. Proses capture audio dan visual dilakukan oleh staff produksi. Proses ini adalah proses pemindahan dari video hasil taping ke data komputer. Lalu dilanjutkan proses editing oleh editor Kabul Indrawan, menjelaskan : ” Saya yang mengarahkan editor ketika melakukan proses editing, editor hanya melihat rundown dan narasi yang saya buat”. 46
Dalam proses editing ini, editor mengikuti narasi yang dibuat oleh produser. Produser juga ikut mendampingi editor agar hasil yang dibuat sesuai dengan keinginan produser. Proses editing ini menggunakan beberapa alat diantaranya sebuah personal computer, VTR, Audio Mixer dan lainnya. Widiatmoko selaku editor Metro Highlights, menjelaskan : “ alat yang saya gunakan dalam proses editing Metro Highlight ini yaitu, sebuah personal computer Macintosh, VTR, speaker monitor, dan layar monitor. Prosesnya saya terlebih dahulu mengimpor gambar dari Dalet+
46
Ibid
67
lalu ditranfer ke final cut pro, setelah itu gambar disusun sesuai rundown acara dan diberi efek gambar dan suara dan background musik”. 47
Setelah editor menyelesaikan penyuntingan gambar, produser produksi melakukan pengecekan kembali (preview). Jika produser telah setuju maka editor melakukan print to tape, yaitu memprint out atau mentransfer hasil editing. Materi yang telah selesai di print out kemudian diserahkan ke quality control. Jika pihak quality control menyetujui materi maka dilakukan preparation untuk di capture ke server, lalu masuk ke look book, yaitu pengaturan jam tayang program oleh program continuity dan hasil akhir penonton dapat menyaksikan program Metro Highlights yang tayang di Metro TV.
Dalam program Metro Highlights penentuan ide didasarkan pada unsurunsur yang penting seperti agenda event, momentum, follow up. Masing-masing unsure tersebut terdapat di dalam penentuan ide dalam setiap episode program Metro Highlights. Metro Highlights selalu mendapatkan berita dari setiap issue yang sedang ramai dibicarakan. Dalam hal kecepatan mendapatkan berita program ini selalu mengikuti informasi-informasi yang berkembang dengan memantau setiap berita-berita yang sedang ramai dibicarakan dan banyak mendapat perhatian khalayak. Selain itu ketepatan pemberitaan selalu di lakukan agar berita tersebut akurat dan tepat sasaran . Metro Highlights selalu menggunakan teknologi dalam produksinya, seperti penggunaan virtual background pada saat show presenter yaitu menggunakan teknologi green screen. Teknologi ini dapat membantu agar 47
wawancara dengan Widiatmoko, Editor Metro Highlights
68
mendapatkan kesan atau ciri khas program Metro Highlights. Presenter dalam membawakan beritanya mengikuti setiap naskah yang dibacakannya, dalam membacakan beritanya biasanya presenter memberikan aksen tersendiri tergantung bagaimana isi berita yang akan dibacakan. Ketika naskah yang dibacakan harus berekspresi marah, sedih, agak menyindir itu dinamakan e-merce journalism atau jurnalisme perasaan. Jurnalisme perasaan ini sering digunakan presenter agar dapat menunjukan emosi dan menyentuh supaya pemirsa dapat merasakan seperti apa peristiwa yang terjadi.
4.6
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan cara wawancara
dengan beberapa sumber yang berkompeten, yaitu Kabul Indrawan selaku Senior Produser, Zelda Savitri selaku presenter dan Widiatmoko selaku editor. Mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan, membaca berbagai literatur dari berbagai macam buku, serta membuka situs-situs internet yang berkaitan, maka penulis dapat menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menerangkan secara keseluruhan strategi produksi program Metro Highlights MetroTV. Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai proses produksi program Metro Highlights dengan mendasari pedoman teori yang terkait pada bab II yaitu teori agenda setting yang digunakan peneliti untuk penelitian ini, bahwa media massa merupakan hasil tekanan yang berasal dari luar
69
dan dari dalam media itu sendiri, seperti proses dalam penentuan program internal, keputusan redaksi dan manajemen, serta berbagai pengaruh eksternal yang berasal dari sumber non media seperti pengaruh individu tertentu, pengaruh pejabat pemerintah, pemasang iklan dan sponsor. Seperti halnya yang dilakukan oleh Metro TV dalam memilih berita yang layak untuk ditayangkan Metro Highlights merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam maupun dari luar Metro TV sendiri. Hal tersebut terdapat pada strategi produser Metro Highlights dalam menayangkan program Metro Highlights yang meliputi :
1.
Planning (Perencanaan) Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Perencanaan merupakan persiapan-persiapan daripada pelaksanaan suatu tujuan. Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada tahap perencanaan inilah teori agenda setting berperan yaitu dalam menentukan berita yang akan dipilih, apakah sesuai dengan kriteria yang ditentukan produser, atau ada pengaruh lain dalam pemilihan berita meskipun pada akhirnya produserlah yang menentukan apakah layak atau tidak berita ini ditayangkan.
70
2.
Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Dalam hal ini
diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaannya, macam atau jenis serta sifat pekerjaan, dan juga unit-unit kerjannya (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana keuangannya dan fasilitas-fasilitasnya. Pada tahap ini tim produksi Metro Highlights sudah mulai bergerak untuk bekerja berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Produser mulai berkordinasi dengan staf produksi mengenai aktivitas produksi program Metro Highlights. Produser memiliki tanggung jawab terhadap semua proses produksi yang ada di Metro Highlights, oleh karena itu kinerja dari orang-orang yang dibawahnya sangat diperhatikan. Selain itu juga peralatan yang digunakan tim Metro Highlights sebagai penunjang proses produksi Metro Highlights, yaitu dua kamera studio ENG Sony, jimmy jib, microphone, plasma tv. Peralatan editing VTR (video tape recording), Editing controller, Tape transfer, Audio mixer, Switcher (grafis), dan Personal Computer. Serta anggaran sebagai penunjang proses produksi agar berjalan dengan semaksimal mungkin.
3.
Actuating (Pergerakan) Setelah perencanaan dan pengorganisasian, lalu melakukan pengarahan dan
pergerakkan agar para karyawan merasa nyaman menyelesaikan tugas demi
71
tercapainya tujuan bersama. Dalam memproduksi Metro Highlights juga dibutuhkan pengarahan agar berjalan dengan lancar. Tim Metro Highlights selalu melakukan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, dan produser selalu memberikan motivasi dan pengarahan pada tim produksi Metro Highlights. Produser selalu mengarah kan staf produksinya terlebih dahulu sebelum mereka menjalankan tugasnya masingmasing agar semua tugas dan tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal.
4.
Controlling (Pengawasan) Pengawasan merupakan, proses untuk mengetahui apa tujuan-tujuan
organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Melalui perencanaan stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen dan karyawan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Setelah melakukan berbagai proses, harus dilakukan evaluasi kerja. Evaluasi kerja program tayangan Metro Highlights dilaksanakan pada awal produksi Metro Highlights. Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengoreksi kinerja tim produksi, dengan membahas hal-hal apa saja yang kurang dalam tayangan episode-episode sebelumnya. Produser juga harus melakukan evaluasi kepada staf produksi Metro Highlights karena waktu produksi yang sangat singkat dan waktu
72
penayangan harus segera ditayangkan maka staf produksi harus bekerja seefektif mungkin. Dalam produksi program Metro Highlights koordinasi tim produksi sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan mulai dari produser sampai editor. Agar berita yang ada dalam segmen sesuai dalam perencanaan materi yang disiapkan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses produksi sampai pasca produksi. Tim Metro Highlights masih terus berupaya dalam mempertahankan image tayangan berita yang dinamis. Tayangan ini berharap mampu diterima masyarakat dan mampu bersaing dengan stasiun televisi lainnya. Upaya dalam menimbulkan ciri khas yang sesuai dengan pendapat Fred Wibowo, yang mengatakan bahwa hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah yang menjadi kekhasan dan keunikan dari produksi itu sendiri. Produksi yang tidak memiliki kekhasan dan keunikan berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja, tidak memukau dan tidak mempesona, tidak stop the eyes and the ears. 48
48
Fred Wibowo, Op.Cit, hal 7-8