BAB IV BUSINESS PLAN 4.1 Executive Summary Saat ini perkembangan restoran di Jakarta relatif sangat pesat sehingga berbagai upaya dilakukan agar dapat menyajikan sesuatu yang baru dan unik kepada pelanggan. Banyak restoran yang berhasil menarik pelanggan, tetapi banyak pula yang gagal. Salah satu faktor penyebab kegagalan adalah lebih diutamakannya pelayanan (service) yang diberikan oleh restoran. Sehubungan dengan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alternatif untuk memberikan layanan kepada pelanggan yaitu dengan menggunakan teknologi. Dunia teknologi yang terus mengalami perkembangan setiap harinya dapat dilihat dengan munculnya berbagai produk canggih yang beredar di pasaran seperti mobile application dan mobile device. Melalui kehadiran teknologi mobile application maka dapat memberikan peluang usaha dan peluang pasar baru di Jakarta dalam sektor restoran. Modal awal untuk memulai menjalankan bisnis aplikasi pemesanan ini sebesar Rp. 300.000.000,- dibagi menjadi 2 secara garis besar yaitu berasal dari 60% pemilik dan sisanya 40% bantuan modal dari kerabat dekat atau yang bisa disebut sebagai angel capital. Payback period untuk bisnis aplikasi pemesanan ini adalah pada bulan desember tahun pertama, lalu ROI dari bisnis ini sebesar 45% dan IRR nya sebesar 224%.
43
44
4.2
Industry, Customer, and Competitor Analysis Industry, Customer, and Competitor Analysis, akan membahas analisa
mengenai industri, customer dan competitor dalam bisnis pemesanan makanan berbasis android ini.
4.2.1 Industry Analysis Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor bisnis yang sangat menjamur akhir – akhir ini. Selain karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok, cara penyajian yang baru serta unik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak restoran yang berhasil menarik pelanggan, tetapi banyak pula yang gagal. Bagi restoran yang gagal, salah satu faktor yang patut dijadikan pertimbangan adalah pelayanan (servis) yang diberikan kurang memuaskan pelanggan. Sistem restoran manajemen terintegrasi, atau singkatnya disebut software restoran, akan sangat membantu pihak restoran untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih baik kepada pelanggan. Selain itu, software restoran dapat memberikan kemudahan terhadap proses bisnis. Software restoran dapat digunakan untuk menangani keseluruhan operasi restoran, mulai dari saat tamu datang, memesan makanan, penyajian makanan, sampai dengan pada saat tamu melakukan pembayaran dan meninggalkan restoran. Software restoran tidak terbatas untuk layanan table service, tetapi juga untuk model fastfood, take away, bakery, foodcourt, dan delivery. Dengan cakupan yang luas dan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengembang software restoran adalah
45
menyediakan tampilan antar muka (interface) yang mudah dimengerti dan mudah dioperasikan oleh para pengguna. Mobile application merupakan salah satu bentuk software yang saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Mobile application sangat diminati oleh masyarakat di era globalisasi karena dipercaya lebih menghemat waktu dan tenaga serta meminimalisir kesalahan pada saat melakukan pemesanan makanan. Menurut inet.detik.com Indonesia merupakan lima besar negara dengan penggunaan mobile device, pada tahun 2011 mencapai 11.000.000 pengguna dan di perkirakan angka tersebut akan meningkat pada tahun 2015 dengan mencapai 18.000.000 pengguna. Dengan tingginya jumlah pengguna mobile device maka diharapkan para penggunanya tidak akan mengalami kesulitan pada saat pengoperasian aplikasi ini. Mobile device memiliki kaitan yang sangat penting dengan internet karena aktifitas seperti menulis dan membaca email dapat dilakukan dimana saja, bahkan kedepannya memesan makanan dapat dilakukan melalui mobile device. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013 jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 71,19 juta orang. Selain itu pengguna sistem operasi android menjadi perangkat lunak yang paling di minati di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ali, 2014), bahwa sistem operasi android lebih disukai dibandingkan dengan sistem operasi symbian dan windows. Namun bukan berarti sistem operasi android tidak memiliki pesaing, pesaing terbesar android adalah sistem operasi iOS. Menurut (T.N.Sharma, Beniwal, & Sharma, 2013) sistem operasi iOS merupakan sistem operasi yang kuat, tetapi memiliki kelemahan pada sisi harga yang mahal.
46
Android dan iOS sudah cukup besar di pasar, sehingga faktor penting untuk keberhasilan suatu mobile application adalah software developer yang membuat mobile application untuk suatu sistem operasi. Masing masing dari setiap sistem operasi memiliki keunggulan, seperti yang dikemukakan oleh (Jindal & Jain, 2012) bahwa, Setiap Sistem Operasi menyediakan fitur kompetitif dan unik bagi para pelanggan mereka. Seperti iOS yang selalu meningkatkan sistem operasi dengan evolusi grafik yang besar selama bertahun-tahun. Di sisi lain, Android, menjadi sistem operasi open source menikmati penambahan ide-ide baru setiap hari oleh berbagai pecinta Android. Namun bagaimana sistem operasi android dibandingkan dengan sistem operasi symbian, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Malhotra, 2014), bahwa sistem operasi Android adalah sistem operasi yang lebih canggih dan user-friendly dari symbian. Sistem operasi android tidak hanya mengalahkan sistem operasi symbian atas dasar teknologi, tetapi juga atas dasar popularitas dan penjualan. Menurut (Lin & Ye, 2009), bahwa berbagai smartphone OS membawa peluang bisnis baru. Sistem operasi pada smartphone hanya unit usaha dalam strategi perusahaan, dan persaingan di antara sistem operasi yang berbeda terjadi secara tidak langsung. Sumber daya utama dalam sistem operasi adalah pembuat perangkat dan pengembang aplikasi, serta memvalidasi mereka dengan efek jaringan teori. Oleh karena itu, apabila pemesanan makanan dan minuman pada restoran dihadirkan dalam bentuk mobile application berbasis android serta menggunakan kolaborasi antara internet dengan mobile device maka animo masyarakat terhadap produk ini tentunya sangat tinggi.
47
4.2.2 Customer Analysis Berdasarkan klasifikasi yang telah dijabarkan pada landasan teori, maka segmentasi konsumen untuk bisnis ini adalah Restoran Ala Carte, Cafe dan Family Restaurant dengan target usaha menengah keatas yang ingin melakukan ekspansi dan memiliki permasalahan dengan keterbatasan tenaga kerja. Pemilihan segmentasi ini dilakukan karena model restoran tersebut merupakan restoran tanpa aturan mengikat atau bebas (informal) dan memiliki sistem dine in. Pengguna aplikasi pemesanan ini adalah pelanggan restoran yang ingin memesan makanan di restoran yang sudah bekerja sama dengan PT Teknologi Solusindo Informatika.
4.2.3 Segmentation Segmentasi memiliki peranan penting dalam mengenali calon customer. Untuk perencanaan bisnis pada PT. Teknologi Solusindo Informatika ini penulis membuat segmentasi pasar menjadi beberapa bagian, yaitu :
Demografik Geografis Psikografis Behavior
•Restoran ala carte, cafe dan family restaurant •Restoran yang pendapatan kurang lebih 1M / tahun
•Restoran yang berlokasi di Jakarta
•Aktif menggunakan internet •Ingin melakukan ekspansi
•Tidak memiliki biaya pengembangan aplikasi •Memiliki keterbatasan dalam sumber daya manusianya
48
4.2.4 Targeting Restoran merupakan sebuah badan usaha, sehingga umumnya suatu badan usaha memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). SIUP berdasarkan bisnisukm.com membedakan suatu badan usaha menjadi 3 kategori yang berdasarkan besar kecilnya modal yang digunakan untuk usaha :
1. SIUP kecil diberikan untuk usaha yang memiliki modal dan kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat usaha ) 2. SIUP menengah diberikan untuk usaha dengan modal dan kekayaan bersih seluruhnya antara Rp 200.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat usaha ) 3. SIUP besar diberikan untuk usaha dengan modal dan kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan )
Berdasarkan uraian mengenai SIUP tersebut, maka sebuah restoran dapat dikategorikan restoran besar apabila memiliki modal usaha lebih dari 500.000.000,- diluar dari tanah dan bangunan.
49
Restoran Besar
PT. TSI Restoran Informal
Restoran Formal
Restoran Kecil
Gambar 4.1 Targeting Customer Berdasarkan gambar di atas dan uraian di atas maka, targeting dari PT. Teknologi Solusindo Informatika ini adalah restoran informal dengan skala pendapatan pertahunnya kurang lebih 1M yang bisa disebut sebagai restoran menengah ke atas.
4.2.5 Competitor Analysis Persaingan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari pada saat bisnis dijalankan. Oleh karena itu, analisis pesaing sangat diperlukan agar perusahaan dapat tetap berjalan. Five forces merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa pesaing dalam bisnis ini.
Ancaman pendatang baru Kemungkinan adanya perusahaan baru yang menyediakan layanan produk dan jasa pemesanan seperti PT. Teknologi Solusindo Informatika masih terbilang rendah, karena aplikasi pemesanan dengan menggunakan smart device serta pemesanan yang dilakukan
50
secara langsung oleh pelanggan restoran masih terbilang baru. Namun seiring dengan berjalannya waktu, akan ada pesaing yang menggunakan metode pemesanan seperti PT. Teknologi Solusindo Informatika. Oleh karena itu inovasi merupakan elemen penting yang harus dilakukan oleh perusahaaan agar dapat terhindar dari ancaman pendatang baru. Selain itu, pendaftaran paten juga perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya tindakan duplikasi produk.
Rivalitas dengan pesaing yang ada Rivalitas pesaing yang serupa datang dari berbagai produk serupa, seperti Bee Resto, Solis Resto dan Zahir yang sama - sama menyediakan layanan produk dan jasa untuk pemesanan di restoran.
Berikut adalah tabel benchmark dari tiap - tiap kompetitor. Semakin besar point suatu aplikasi maka faktor tersebut semakin menjadi keunggulan. Tabel 4.1 Matrix Analisa Kompetitor No 1. 2. 3. 4.
Aplikasi Solis Resto Zahir Bee Resto Ordero
Price 6 5 7 8
User Feature Friendly 7 5 9 7 5 6 7 8
Implementation 7 6 6 8
51
10 9 8
Harga
7 6
Bee
5
Solis
4 3
Zahir
2
Ordero
1
0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Fitur
Gambar 4.2 Analisa Kompetitor
Berdasarkan gambar di atas, posisi harga untuk aplikasi Ordero lebih tinggi dibandingkan dengan Bee Resto, Solis Resto dan Zahir. Hal ini berarti bahwa aplikasi Ordero sangat diminati oleh masyarakat karena harganya yang bersahabat. Apabila dibandingkan dengan segi fitur, aplikasi Ordero masih berada pada posisi diantara Bee Resto dan Zahir. Hal ini terjadi karena aplikasi Ordero masih belum memiliki fitur back office.
Kekuatan daya tawar pembeli Kekuatan daya tawar pembeli tinggi, karena teknologi ini masih belum familiar dan harus bersaing terhadap teknologi pelayanan restoran
lainnya
atau
metode
konvensional,
yaitu
dengan
menggunakan pencatatan pada saat pelanggan restoran ingin memesan makanan. Namun metode pencatatan pesanan akan menyebabkan pihak restoran harus mengeluarkan uang ekstra untuk membayar gaji pegawai.
52
Tekanan dari produk pengganti Setiap produk yang beredar di masyarakat umumnya memiliki produk substitusi sama halnya seperti apabila tidak ada rotan maka akar pun jadi. Aplikasi Ordero memiliki produk pengganti yaitu pemesanan dengan metode konvensional. Namun sekali lagi metode konvensional akan menyebabkan penggunaan kertas menjadi lebih tinggi serta kesalahan pada saat pelanggan memesan makanan menjadi lebih besar.
Kekuatan tawar menawar pemasok Peranan programmer merupakan peranan yang cukup penting dalam aplikasi pemesanan ini karena pembuatan aplikasi ini lebih difokuskan pada kreatifitas yang dimiliki. Selain itu programmer juga
memegang
peranan
sebagai
pihak
yang
melakukan
pemeliharaan dan perbaikan terhadap aplikasi pemesanan ini. Oleh karena itu adanya tindakan pembajakan terhadap sumber daya manusia harus dapat diantisipasi dengan cara memberikan dukungan terhadap sumber daya manusia yang ada.
53
4.2.6 Positioning
Fitur Lengkap Zahir
O r d e r o
Ordero Bee Resto
Solis Resto
Konvensional
Mobile Application
Fitur Tidak Lengkap
Gambar 4.3 Pemetaan Pasar
Melalui gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa pesaing utama dari aplikasi Ordero ini adalah Zahir dan Solis Resto. Fitur yang diberikan oleh Zahir lebih lengkap karena aplikasi Zahir dapat melakukan pencatatan penjualan hingga ke laporan laba rugi, tetapi dari sisi mobile application Zahir masih memerlukan seorang karyawan restoran untuk mengoperasikan aplikasinya. Namun apabila dibandingkan dengan Solis Resto dan Bee Resto, aplikasi Ordero masih lebih unggul karena metode pemesanan dengan menggunakan mobile application dan dapat dioperasikan secara langsung oleh pelanggan restoran.
54
4.3 Company and Product Description Company and Product Description, akan membahas mengenai detail perusahaan dan produk yang ditawarkan kepada setiap calon pelanggan.
4.3.1 Company Description PT Teknologi Solusindo Informatika adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan produk dan jasa untuk restoran. Perseroan terbatas ini nantinya akan melakukan pengembangan dan pemeliharaan dari segala kegiatan operasional yang berkaitan dengan program pemesanan ini serta melakukan penelitian dan pengembangan seiring berjalannya waktu. Untuk saat ini perusahaan berfokus pada pembuatan program pemesanan pada restoran yang dinamakan dengan Ordero, tetapi diharapkan kedepannya tidak hanya berfokus pada program pemesanan saja, tetapi dapat mengembangkan aplikasi lainnya. PT Teknologi Solusindo Informatika memiliki visi “menjadi software house terbesar dan terdepan yang memproduksi mobile application di Indonesia dengan memberikan kualitas terbaik.” Sedangkan misi PT Teknologi Solusindo Infomatika dijabarkan sebagai berikut:
Selalu melakukan inovasi agar menjadi yang terdepan.
Menyediakan produk mobile application yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Menyediakan pelayanan yang ramah dan cepat.
55
4.3.2 Opportunity PT. Teknologi Solusindo Informatika menyadari bahwa manusia tidak dapat terlepas dari teknologi mobile device untuk menjalankan setiap aktivitasnya. Meluasnya penggunaan telepon seluler dan mobile device menyebabkan opini positif dan persepsi pada mobile application. Teknologi mobile memiliki potensi untuk menawarkan banyak kemungkinan baru untuk mengakses informasi dari katalog online, database, konten digital, e-learning, perpustakaan digital, dan lain lain. Pengembangan dan penerapan teknologi mobile telah membawa banyak perubahan dan kemungkinan serta mendorong pengguna untuk meningkatkan pemanfaatan mobile application (CHOI, 2009). Oleh karena itu, PT. Teknologi Solusindo Informatika akan membuat produk untuk mendukung hal tersebut. Untuk saat ini, produk yang akan ditawarkan adalah pemesanan makanan dan minuman dengan menggunakan mobile application yang berbasiskan android. Ide dasarnya adalah untuk mengurangi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk melayani konsumen. Proses konvensional lebih efisien digunakan oleh restoran yang berukuran kecil serta memiliki pengunjung yang sedikit. Namun akan timbul masalah jika suatu restoran memiliki ruang yang besar atau pengunjung yang banyak. Pelayan harus menghampiri meja pengunjung yang dilayani pertama kemudian menyerahkannya ke dapur, tetapi pelayan tersebut tidak sempat ke dapur untuk menyerahkan pesanan meja pertama dikarenakan pengunjung pada meja yang berbeda ingin memesan juga. Sehingga pesanan yang dipesan pengunjung pada meja pertama belum sempat disampaikan ke dapur. (Kusumawaty, 2012), serta untuk meningkatkan efisiensi sistem pemesanan makanan dan mengurangi kesalahan manusia dan memberikan layanan berkualitas
56
tinggi kepada pelanggan restoran. (Paresh.R.Bora & Gupta, 2012). Aplikasi pemesanan makanan dan minuman diharapkan dapat mengurangi biaya operasional,
memaksimalkan
penggunaan
sumber
daya
manusia
dan
meningkatkan efisiensi pemesanan makanan dan minuman, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Lo, Lin, & Tsai, 2011). Oleh karena itu PT. Teknologi Solusindo Informatika melihat kesempatan yang ada sebagai peluang untuk menciptakan aplikasi Ordero.
4.3.3 Business Model Dalam perencanaan bisnis ini akan menggunakan bisnis model canvas yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai model bisnis pemesanan makanan dan minuman berbasiskan android. Berikut overview picture dari bisnis model canvas :
Gambar 4.4 Bisnis Model Canvas Ordero Model bisnis yang dijalankan PT. Teknologi Solusino Informatika adalah Direct Selling atau penjualan langsung. Segmentasi utama dari PT. Teknologi
57
Solusindo Informatika adalah restoran Ala Carte, Cafe dan Family Restaurant. Restoran Ala Carte, Cafe dan Family Restaurant menjadi pilihan PT. Teknologi Solusindo Informatika karena restoran tersebut memiliki sistem dine in dan sangat cocok menggunakan pemesanan dengan mobile application. Value proposition yang ditawarkan oleh aplikasi Ordero ini adalah aplikasi pemesanan yang dapat dioperasikan langsung oleh pelanggan restoran tanpa harus ada karyawan restoran. Selain itu didukung juga dengan fitur pengambilan keputusan (Decision Support System) yang diharapkan dapat membantu pelanggan restoran dalam memilih makanan. Channels penjualan aplikasi Ordero ini dilakukan secara langsung oleh Sales kepada calon pelanggan dan juga didukung oleh website perusahaan sebagai media pemasaran. Kehadiran Sales, Programmer dan Project manager merupakan bagian dari key partners dan key resources bagi PT. Teknologi Solusindo Informatika. Selain itu perusahaan media seperti media sosial, surat kabar dan iklan di website menjadi key partners untuk PT. Teknologi Solusindo Informatika. Customer relationships PT. Teknologi Solusindo Informatika untuk customer yang sudah melakukan kerja sama adalah apabila customer mengalami permasalahan dapat menghubungi PT. Teknologi Solusindo Informatika secara online dengan Instant Messanging yang tercantum pada website atau dengan email yang tercantum di website PT. Teknologi Solusindo Informatika. Pelanggan juga dapat menelepon ke bagian customer service yang akan ditangani secara langsung. Selain itu, pelanggan juga dapat meninggalkan pesan dan kesan pada PT. Teknologi Solusindo Informatika di website.
58
Revenue Streams merepresentasikan uang / revenue yang dapat perusahaan peroleh dari setiap pelanggan. Berikut ini adalah jenis revenue streams :
Analysis Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer dengan cara pembelian aplikasi Ordero dan melakukan konsultasi mengenai proses perancangan software serta desain menu restoran.
Development Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer pada saat melakukan update program ke mobile device customer dan penjualan satu serial key yang diperuntukan untuk mengaktifkan aplikasi Ordero pada satu tablet.
Support Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer apabila customer meminta bantuan setelah aplikasi Ordero sudah berjalan seperti training setelah aplikasi berjalan dan bantuan input data menu.
Maintenance Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer apabila karyawan dari PT. Teknologi Solusindo Informatika dipanggil oleh pihak customer untuk melakukan pemeliharaan atas aplikasi yang sudah dibeli, yakni layanan seperti trouble shooting dan bug fixing. Cost Structure dapat dijabarkan sebagai semua biaya yang muncul akibat
aktifitas operasional perusahan. Berikut dijabarkan mengenai cost structure :
Sallary Cost, biaya yang dikeluarkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika untuk membiayai gaji karyawannya. Gaji merupakan salah satu komponen utama biaya PT. Teknologi Solusindo Informatika karena
59
perusahaan ini bergerak di bidang jasa dan memerlukan sumber daya manusia yang kompeten.
Marketing Product Cost, biaya yang dikeluarkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika untuk membiayai pemasaran produk Ordero seperti biaya iklan dan promosi.
Hosting & Internet Cost, biaya yang dikeluarkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika untuk membiayai website PT. Teknologi Solusindo Informatika.
4.3.4 Strategi Strategi yang digunakan untuk memperkenalkan aplikasi Ordero ini kepada pelanggan dan agar dapat bersaing adalah sebagai berikut :
Membuat perencanaan pengembangan aplikasi untuk dapat terus ditawarkan kepada pelanggan.
Melakukan promosi pada media social, surat kabar dan sebagainya.
Membuat kotak kritik dan saran di website sebagai wujud feedback dari masyarakat.
Membangun dan menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
4.3.5 Product Description Produk yang ditawarkan adalah software aplikasi pemesanan pada restoran dengan menggunakan mobile application yang diberi nama Ordero. Adapun mobile application yang ditawarkan pastinya bersifat user friendly sehingga pelanggan restoran dapat menggunakannya.
60
Untuk layanan yang ditawarkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika adalah sebagai berikut :
Analysis meliputi aplikasi Ordero dan konsultasi mengenai proses perancangan software serta desain menu restoran.
Development meliputi update software dan pembelian serial key baru.
Support meliputi bantuan setelah aplikasi Ordero sudah berjalan seperti training setelah aplikasi berjalan dan bantuan input data menu.
Maintenance merupakan layanan kerja sama untuk memelihara aplikasi yang sudah dibeli, yakni layanan seperti trouble shooting dan bug fixing. Layanan maintenance akan dikenakan biaya apabila karyawan dari PT. Teknologi Solusindo Informatika dipanggil oleh pihak customer.
Selain menyediakan aplikasi pemesanan pada restoran, aplikasi ini juga di dukung dengan fitur tambahan yaitu fitur pengambilan keputusan atau yang disebut sebagai Decision Support System (DSS). Fitur DSS merupakan sebuah fitur tambahan agar dapat membantu kebingungan pelanggan restoran dalam memilih makanan dan minuman, karena beragamnya jenis makanan yang ada, membuat masyarakat terkadang bingung dengan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Aplikasi ini diharapkan menjadi alternatif atau metode utama dalam pemesanan makanan dan minuman serta pelopor DSS. Cara kerjaa aplikasi Ordero dimulai pada saat pelanggan restoran telah mendapatkan tempat duduk. Moble device akan diletakkan di setiap meja yang
61
tersedia. Tampilan seperti pada gambar 4.5 akan muncul pada saat pelanggan restoran masuk ke aplikasi Ordero. Contoh yang diambil adalah restoran yang menjual makanan Jepang dan customer memilih untuk memunculkan tampilan tersebut.
Gambar 4.5 Halaman Awal Ordero Pelanggan restoran akan dihadapkan pada pilihan untuk memesan sushi, udon, rice, drink atau all. Apabila pelanggan restoran ingin meminta bantuan dari karyawan seperti meminta bantuan pengoperasian maupun ingin meminta tagihan atas makanan yang dipesan maka dapat langsung memencet tombol call for help. Tombol DSS merupakan fitur yang dimiliki oleh aplikasi Ordero untuk membantu pelanggan restoran memilih makanan sesuai dengan kriteria tertentu.
62
Gambar 4.6 Halaman All Menu Ordero Apabila pelanggan restoran memilih all, maka seluruh menu yang dimiliki oleh restoran akan ditampilkan. Seperti pada gambar 4.6, terdapat fungsi search yang berfungsi untuk mencari nama makanan atau minuman secara langsung. Serta memiliki fungsi DSS yang akan dijelaskan pada gambar 4.9 dibawah nanti.
63
Gambar 4.7 Halaman Produk Setelah menetapkan pilihan pelanggan restoran dapat memencet gambar makanan yang diinginkan. Sebagai contoh apabila pelanggan restoran memilih Udon Soup seperti pada gambar 4.7, maka akan muncul deskripsi lebih rinci, mencakup rasa, komposisi makanan, harga serta rating atas makanan tersebut. Apabila pelanggan restoran tidak ingin memesan menu Udon Soup maka dapat memilih tombol back. Tetapi apabila ingin memesan Udon Soup maka pelanggan restoran harus memasukkan jumlah pesanan dan memencet tombol add to cart. Pelanggan restoran dapat memesan menu lainnya setelah memencet tombol add to cart kemudian memencet tombol back. Tombol kuantiti di sebelah kanan atau kiri menunjukkan penambahan atau pengurangan kuantiti makanan yang dipesan.
64
Untuk harga yang tertera di atas kolom kuantiti secara otomatis akan berubah mengikuti penambahan atau pengurangan kuantiti makanan. Konfirmasi pemesanan akan tampil setelah pelanggan restoran merasa cukup dengan pesanan mereka dan memencet tombil next.
Gambar 4.8 Halaman Konfirmasi Pembayaran Halaman konfirmasi pembayaran dapat dilihat pada gambar 4.8. Pada halaman ini ditampilkan semua pesanan yang dilakukan oleh pelanggan restoran. Makanan dan minuman dapat muncul pada halaman ini apabila pelanggan restoran telah memasukkan jumlah kuantiti minimal 1 dan memencet tombol add to cart. Halaman ini juga menampilkan jumlah pesanan pelanggan, biaya pajak dan service charge yang harus dibayarkan oleh pelanggan restoran. Selain itu, terdapat kolom note yang dapat digunakan apabila pelanggan restoran memiliki
65
kriteria tertentu atas pesanan mereka, seperti jangan terlalu asin atau tidak menggunakan bawang.
Gambar 4.9 Halaman Decision Support System (DSS) Kemudian pada gambar 4.9 adalah tampilan halaman fitur tambahan dari produk Ordero ini, yaitu fitur Decision Support System (DSS). Pada fitur DSS, apabila pelanggan restoran mengalami kebingungan ingin memesan apa, mereka dapat mencoba fitur DSS ini. Pada fitur ini pelanggan restoran dapat melakukan pilihan, apakah jenis makanan yang mereka inginkan, daging yang mereka inginkan dan rasa yang mereka inginkan. Kemudian setelah kriteria makanan dipilih, pelanggan restoran harus memencet tombol get your food dan menu makanan yang sesuai dengan pilihan pelanggan restoran akan muncul di samping
66
layar. Apabila pelanggan restoran ingin membatalkan kriteria untuk menggulang kriteria baru, pelanggan restoran dapat menekan tombol clear.
Gambar 4.10 Halaman Kasir Gambar 4.10 merupakan tampilan yang digunakan oleh bagian kasir. Pada halaman ini, terdapat kode karyawan dan nama karyawan yang sedang bertugas sebagai kasir. Denah restoran juga ditampilkan pada halaman ini. Pada saat pelanggan restoran ingin melakukan pembayaran maka pertama - tama bagian kasir harus memencet meja yang terdapat pada tampilan dan akan muncul nomor meja di bagian kanan atas. Setelah itu preview atas pesanan pelanggan restoran akan muncul. Tombol cetak bill dapat digunakan untuk mencetak bill. Setelah menerima pembayaran dari pelanggan restoran maka bagian kasir dapat memilih tombol bayar bill dan menerima pembayaran dari pelanggan restoran.
67
4.4
Marketing Plan Marketing Plan, akan membahas mengenai SWOT / TOWS, marketing mix
7p dan diferensiasi.
4.4.1 Analisis SWOT / TOWS Dalam menjalankan bisnis, peluang baik dari pihak internal maupun eksternal menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga keberlangsungan usaha. Dalam hal ini penggunaan analisa dengan menggunakan metode SWOT dirasa tepat untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari perusahaan serta ancaman dan kesempatan dalam bisnis. Namun sehubungan dengan masih barunya usaha ini maka pendekatan yang akan dilakukan adalah dari TOWS. Analisa akan terlebih dahulu dimulai pada ancaman dan peluang. Setelah itu akan dikombinasikan dengan kelemahan serta kekuatan yang dimiliki.
68
Berikut analisis TOWS dari bisnis ini : Tabel 4.2 Analisis TOWS Ordero Threats
Opportunities
o
o
o TOWS
o
Weaknesses
TW
o
o
o o
Biaya pengembangan cukup besar Perusahaan masih baru Memerlukan waktu untuk mengedukasi calon pelanggan
o
o
o
Strengths
TS
o
o
o
o
Aplikasi pemesanan ini adalah software restoran pertama yang dioperasikan secara langsung oleh pelanggan restoran Memiliki fitur DSS untuk pelanggan yang masih belum tau ingin mau makan apa. Harga produk dan jasa yang kompetitif
o
Jenis aplikasi ini mudah di tiru Perkembangan teknologi yang cepat Masyarakat sebagian masih menyukai pemesanan dengan metode konvensional
o o o
Mobile Application sedang berkembang dan cukup di minati Menjamurnya usaha restoran di Jakarta Susahnya mendapatkan karyawan dalam bisnis restoran Sebagai bentuk gerakan pengurangan global warming
OW Melakukan inovasi dengan cepat dan tepat untuk menghadapi dampak perkembangan teknologi yang sangat cepat Memberikan training kepada karyawan PT. Teknologi Solusindo Informatika agar menguasai teknologi yang baru Membuat prosedur penanganan dan informasi terkait aplikasi Ordero Mencatat keluhan atau kesulitan dari penggunaan aplikasi Ordero
o o
Melakukan promosi yang gencar dikarenakan masih baru. Melakukan sosialisasi tentang bagaimana penggunaan aplikasi
OS Melakukan pendaftaran hak paten Memanfaatkan fitur DSS yang dimiliki oleh aplikasi Ordero untuk menarik perhatian masyarakat
o
o o
Memanfaatkan aplikasi pemesanan yang dimiliki oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika agar system pemesanan makanan dan minuman menjadi lebih efektif Memanfaatkan mobile aplikasi ini dengan bantuan fitur DSS Aplikasi Ordero merupakan salah satu bentuk cinta lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas
69
4.4.2 Marketing Mix Pemasaran produk menjadi hal yang penting dalam suatu proses bisnis, karena tanpa adanya pemasaran, calon customer tidak akan mengetahui produk yang akan dijual. Terlebih lagi produk pemesanan makanan dan minuman masih terbilang baru. Perencanaan pemasaran menggunakan metode bauran pemesanan yang terdiri dari:
Product Produk yang ditawarkan adalah aplikasi pemesanan makanan dan minuman pada restoran dengan menggunakan mobile application berbasis Android. Fitur dan keunggulan yang dimiliki oleh aplikasi Ordero meliputi: o Memberikan kemudahan dalam memesan dengan membuat aplikasi yang userfriendly. o Fitur DSS dihadirkan dalam aplikasi Ordero diharapkan dapat membantu pelanggan restoran memilih makanan dan minuman pada saat mereka sedang mengalami kebingungan.
Price o Jasa yang ditawarkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dapat dibedakan menjadi :
70
Paket Analysis
Tabel 4.3 Jenis Paket Ordero Detail Aplikasi Ordero
Development Update Software
Support Maintenance
Harga 3.000.000 1.000.000
Penambahan Serial Key Pelatihan setelah program berjalan Bantuan input data menu Mendatangi tempat customer untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan software
150.000 300.000 200.000
400.000
o Customer yang melakukan kerjasama dengan PT. Teknologi Solusindo Informatika akan mendapatkan paket analysis yang terdiri dari aplikasi Ordero, 3 nomor serial untuk 3 mobile device, pemasangan dan aktifasi dan diperkenankan melakukan konsultasi akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.000.000,-. Apabila serial key yang dibutuhkan oleh customer lebih dari 3 maka untuk setiap penambahannya akan dikenakan seharga Rp 150.000,-.
Place Sebagai langkah awal, PT. Teknologi Solusindo Informatika akan menyewa sebuah kantor yang berlokasi di Jalan Jembatan 2 Raya, Jakarta Utara. Lokasi kantor PT. Teknologi Solusindo Informatika dinilai sebagai tempat yang sangat strategis untuk menjalankan usaha karena berada di samping jalan raya dan mudah dilihat.
Promotion Promosi yang akan dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika akan dibuat secara eyecatching, misalnya dengan cara menggunakan
71
warna - warna terang. Sumber media yang dapat digunakan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika adalah: o Melalui internet dan sosial media seperti
Facebook
Twitter
Digital banner pada website
o Melalui surat kabar
Majalah pulsa
Kompas
o Pemasangan iklan melalui papan reklame
People Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam menjalankan bisnis ini. Oleh karena itu diperlukan tenaga - tenaga yang kompeten, mau bekerja keras, memiliki loyalitas serta mampu menghadapi tekanan baik dari pihak internal maupun eksternal. Seluruh sumber daya manusia yang dibutuhkan akan melalui proses rekrutmen.
Process Proses penjualan akan dilakukan dengan cara door to door selling ke setiap restoran. Restoran yang menjadi pelanggan PT. Teknologi Solusindo Informatika akan mendapatkan CD aplikasi yang berisikan installer aplikasi Ordero, serta mendapatkan serial key untuk lima tablet. Jika customer ingin menambah serial key maka akan dikenakan biaya tambahan per serial key. Sedangkan untuk penyimpanan data akan menggunakan software MySQL. Diharapkan dengan menggunakan
72
aplikasi Ordero ini, restoran akan mendapatkan banyak pelanggan. Selain itu, penggunaan aplikasi Ordero ini juga diharapkan dapat meningkatkan branding restoran.
Physical evidence Beberapa efek yang dapat ditimbulkan dengan kehadiran aplikasi Ordero ini adalah sebagai berikut: o Kenyamanan dari pelayanan yang cepat dan akurat. o Memudahkan pemesanan karena interface yang userfriendly. o Memberikan pengalaman yang berkesan kepada pihak restoran dan pelanggan restoran.
4.4.3 Diferensiasi Diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika yang menyebabkan aplikasi pemesanan menjadi berbeda adalah aplikasi pemesanan ini dapat dilakukan secara langsung oleh pelanggan restoran sehingga pemesanan dapat langsung masuk ke bagian dapur serta aplikasi ini memiliki fitur DSS yang dapat membantu pelanggan restoran memilih makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi.
Gambar 4.11 Gambaran Umum Aplikasi Pemesanan, diadaptasi dari (Tanpure, Shidankar, & Joshi, 2013)
73
4.5
Operational Plan Kegiatan operasional PT. Teknologi Solusindo Informatika akan
menjabarkan mengenai proses bisnis aplikasi Ordero, siklus penjualan aplikasi Ordero, proses bisnis jasa dan proses customer service. Proses awal dari aplikasi Ordero akan dimulai dari bagian pembuatan aplikasi dan implementasi. Untuk pembuatan aplikasi dan implementasi Ordero akan dilakukan secara in-house oleh programmer. Implementasi aplikasi Ordero memerlukan bantuan oleh programmer dan diawasi oleh seorang project manager. Untuk masalah yang akan dihadapi oleh pihak restoran terkait dengan aplikasi Ordero ini akan ditangani oleh customer service
terlebih dahulu dan akan diteruskan ke bagian programmer apabila
masalah yang dihadapi oleh customer terkait dengan hardware. Bagian customer service tentunya akan diberikan pelatihan mengenai aplikasi Ordero terlebih dahulu sebelum terjun di lapangan agar dapat memahami sistem kerja aplikasi ini serta dapat menyelesaikan masalah - masalah yang muncul karena kesalahan nonteknis. Agar aplikasi Ordero dapat berjalan dengan baik serta meminimalisir terjadinya error dan kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh user maka diperlukan quaility control yang akan berada satu tim dengan IT support. Quailty control akan melakukan uji coba terhadap aplikasi Ordero sebelum aplikasi ini diluncurkan kepada masyarakat. IT support akan melakukan pemeliharaan terhadap hardware serta jaringan yang digunakan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika. Pemeliharaan akan mencakup pada bagian backup data dan pemeliharaan terhadap server. Bagian programmer akan bekerja sama dengan IT
74
support untuk mengadakan uji coba terhadap aplikasi Ordero untuk mengetahui munculnya bug atau tidak. Pemasaran dan penjualan produk akan dilakukan oleh sales yang dimiliki dengan bantuan website yang dibuat oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dan perusahaan media seperti sosial media dan surat kabar. Untuk melakukan penjualan, sales akan menawarkan produk aplikasi Ordero ke restoran, apabila customer tertarik, akan dilakukan perjanjian kerja sama. Melalui adanya bagian programmer, customer service, IT support dan sales maka diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap PT. Teknologi Solusindo Informatika.
4.5.1 Proses Bisnis Aplikasi Ordero
1. Melakukan Pemesanan
Pelanggan Restoran
2. Menyimpanan Pemesanan
Mobile Application
Data Base Restoran
3. Menerima Pemesanan
3. Menerima Pemesanan
6. Mengantar Pesanan
Bagian Kasir
Bagian Dapur 4. Menyiapkan Pesanan
5. Mengambil Pesanan
Karyawan Restoran
Pesanan
Gambar 4.12 Proses Bisnis Aplikasi Ordero Proses bisnis aplikasi Ordero dimulai pada saat pelanggan restoran datang. Setelah pelanggan restoran menempati tempat duduk yang tersedia, pelanggan
75
restoran dapat melakukan pemesanan secara langsung melalui mobile device yang sudah tersedia. Pesanan akan masuk kedalam database restoran dengan bantuan jaringan wifi dan secara otomatis akan tercetak di bagian kasir dan bagian dapur. Bagian dapur akan langsung membuat makanan dan minuman yang telah dipesan oleh pelanggan. Setelah pesanan sudah selesai dibuat, karyawan restoran akan mengantarkan pesanan ke pelanggan restoran. Pelanggan restoran dapat langsung mengkonsumsi pesanan mereka.
4.5.2 Siklus Penjualan Ordero Start
Menawarkan produk dan melakukan kerjasama
Tertarik untuk kerja sama?
Ya Tidak Menerima PO
Membuat Surat Perjanjian Kerja Sama
Menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama
Menerbitkan proforma invoice
Pemasangan dan Aktifasi Program
Testing dan Implementasi Software
Analisis dan konfigurasi software
Menerima DP dari customer
Serah Terima Program
Memberikan Pelatihan program kepada karyawan di restoran
Menerbitkan invoice
Menerima pelunasan dari customer
End
Gambar 4.13 Siklus Penjualan Ordero Siklus penjualan PT. Teknologi Solusindo Informatika dimulai pada saat sales menawarkan produk dan ingin melakukan kerja sama kepada calon
76
customer. Apabila calon customer tertarik untuk melakukan kerja sama dengan PT. Teknologi Solusindo Informatika maka akan customer akan menerbitkan Purchase Order (PO) sebagai bukti bahwa pihak customer melakukan pembelian kepada PT. Teknologi Solusindo Informatika. Setelah PO diterima oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika maka akan dibuat surat perjanjian kerja sama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Setelah surat perjanjian kerja sama ditandatangani maka, customer harus melakukan pembayaran tahap I kepada pihak PT. Teknologi Solusindo Informatika. Bagian finance akan menerbitkan proforma invoice sebagai syarat kelengkapan dokumen agar customer dapat melakukan pembayaran. Setelah uang muka diterima, analisis dan konfigurasi software akan dilakukan oleh pihak PT. Teknologi Solusindo Informatika. Pelatihan aplikasi Ordero akan diberikan apabila serah terima program sudah dilakukan kepada customer. Tahap terakhir dari siklus penjualan adalah menerbitkan invoice dan menerima pembayaran dari customer. Siklus penjualan PT. Teknologi Solusindo Informatika akan terjadi berulang - ulang apabila terdapat customer baru yang tertarik melakukan kerjasama.
77
4.5.3 Proses Bisnis Jasa Ordero Develop Activity
Ya
Develop
Support Activity
Start
Ya
Tidak
Maintenance
Ya
Maintenance Activity
Support
Tidak
Tidak
End
Pengajuan Invoice
Pembayaran
End
Gambar 4.14 Proses Bisnis Jasa Ordero Proses bisnis jasa (after sales) Ordero, terdiri dari beberapa bagian seperti development, maintenance dan support. o Development after sales meliputi update software dan pembelian serial key baru. o Support meliputi bantuan setelah aplikasi Ordero sudah berjalan seperti training setelah aplikasi berjalan dan bantuan input data menu. o Maintenance merupakan layanan kerja sama untuk memelihara aplikasi yang sudah dibeli, yakni layanan seperti trouble shooting dan bug fixing. Layanan maintenance akan dikenakan biaya apabila karyawan dari PT. Teknologi Solusindo Informatika dipanggil oleh pihak customer.
78
4.5.4 Proses Customer Service Ordero Start
Menyampaikan permasalahan kepada Customer Service
Menyampaikan permasalahan atau Memberikan Keritik dan saran
Memberikan Keritik dan saran
Melakukan Identifikasi masalah
Menyimpan kritik dan saran
Kesalahan software?
Tidak
Memberitahukan Programmer
Melakukan Perbaikan
Masalah Terselesaikan?
End
Ya
Melakukan Konfirmasi
Menyimpan log masalah yang dihadapi
Gambar 4.15 Proses Customer Service Ordero Customer dapat mengajukan keluhan yang dialami kepada pihak PT. Teknologi Solusindo Informatika pada saat menggunakan aplikasi Ordero. Pertama - tama customer memberitahukan keluhan yang dialami kepada bagian customer service. Setelah itu akan dilakukan identifikasi masalah yang terjadi untuk membedakan masalah teknis dan non-teknis. Apabila masalah yang terjadi adalah teknis maka akan dibuatkan Berita Acara (BA) dan akan diteruskan kepada
79
bagian programmer untuk diselesaikan. Apabila masalah yang terjadi adalah nonteknis maka dapat diselesaikan secara langsung oleh bagian customer service dan setelah selesai akan tetap dibuatkan BA sebagai arsip agar dapat dijadikan sebagai acuan apabila hal serupa kembali terjadi. Apabila customer ingin menyampaikan kritik dan saran kepada PT. Teknologi Solusindo Informatika maka kritik dan saran tersebut akan dicatat dan disimpan sebagai arsip untuk kedepannya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan pada aplikasi Ordero yang dimiliki oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika.
4.6
Development Plan Development Plan, pada bagian ini berisi strategi pengembangan aplikasi
dan perusahaan, serta timeline berapa lama produk ini akan di kembangkan.
4.6.1 Strategi Pengembangan Aplikasi Seiring dengan berjalannya waktu, aplikasi Ordero akan dikembangkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika. Pada tahun kedua, pengembangan yang dilakukan akan berfokus pada pemberian fitur yang mempermudah proses bisnis, seperti total penjualan, persediaan barang bahkan mencetak laporan keuangan. Dengan adanya fitur - fitur tersebut tentunya akan bagian backoffice akan sangat terbantu. Pengembangan aplikasi Ordero akan dilakukan pada tahun kedua setelah PT. Teknologi Solusindo Informatika berjalan. Pada tahun ketiga, aplikasi Ordero akan menawarkan fitur tambahan berupa waiting list system. Melalui kehadiran sistem ini, diharapkan pihak restoran akan terbantu pada saat terjadi penumpukan pelanggan sedangkan jumlah meja yang tersedia sudah tidak ada. Waiting list system merupakan adaptasi dari
80
sistem pengambilan nomor antrian seperti yang sudah tersedia di beberapa tempat umum, seperti bank. Fitur take away akan dihadirkan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika pada tahun keempat. Sistem ini menawarkan layanan untuk membawa pulang makanan yang dipesan oleh pelanggan restoran. Syarat utama untuk dapat menggunakan fitur ini adalah pelanggan restoran harus datang ke tempat untuk melakukan pesanan. Setelah empat tahun berdiri, pada tahun kelima PT. Teknologi Solusindo Informatika akan melakukan ekspansi dengan menghadirkan aplikasi layanan pesan antar dengan menggunakan cloud based, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Shetty & Singh, 2011) mengenai aplikasi untuk mengakses informasi restoran dengan menggunakan mobile application yang berbasis cloud serta location based services (Kushwaha & Kushwaha, 2011). Melalui kehadiran aplikasi ini, diharapkan pelanggan restoran dapat melakukan pemesanan dengan menggunakan mobile device yang mereka miliki dengan tentunya harus melakukan instalasi aplikasi. Aplikasi layanan pesan antar bukan merupakan sebuah kesatuan dengan aplikasi Ordero. Layanan pesan antar diharapkan dapat memberikan bantuan terhadap aplikasi Ordero. Diharapkan strategi pengembangan aplikasi PT. Teknologi Solusindo Informatika dapat direalisasikan, sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Pengembangan fitur yang dilakukan pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat merupakan pengembangan dari aplikasi Ordero. Fitur - fitur tersebut merupakan update dari aplikasi Ordero. Fitur ini dapat digunakan oleh pihak
81
restoran apabila sudah memiliki aplikasi Ordero. Fitur ini dapat dihadirkan hanya dengan melakukan update software.
4.6.2 Strategi Pengembangan Perusahaan Selain
pengembangan dari
sisi
aplikasi,
tentu
dibutuhkan pula
pengembangan dari sisi perusahaan. Pengembangan yang akan dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika terdiri dari : -
Melakukan ekspansi pada daerah - daerah di luar Jakarta.
-
Menambahkan divisi market research untuk mengetahui kebutuhan pada pasar.
4.6.3 Timeline Pembagian waktu sangat diperlukan agar PT. Teknologi Solusindo Informatika dapat berdiri pada waktu yang tepat. Tanpa adanya pemilihan waktu yang tepat maka perusahaan bisa saja berada pada kondisi yang tidak stabil. Waktu yang diperlukan sampai dengan perusahaan benar - benar siap berjalan adalah sekitar 1 tahun. Berikut dijabarkan pembagian waktu secara lebih rinci: Tabel 4.4 Timeline PT. Teknologi Solusindo Informatika N o 1 2 3 4 5 6 7 8
Detail Ijin Perusahaan & Legal Pembelian Asset & Peralatan
Janu ary
Febru ary
Ma ret
Ap ril
M ei
Ju ni
Ju li
Agus tus
Septe mber
Okto ber
Nove mber
Dese mber
Perecruitan Awal Pembuatan Aplikasi Testing Aplikasi Pembuatan Website Training Karyawan PT. TSI Pemasaran dan Penjualan
Pada saat PT. Teknologi Solusindo Informatika akan didirikan maka pengurusan ijin dan legal akan dilakukan terlebih dahulu. Adapun pengurusan ijin
82
akan memakan waktu lebih kurang 2 bulan sehubungan dengan banyaknya dokumen yang harus dipersiapkan. Proses pengurusan ijin dan legal akan dilakukan bersamaan dengan pembelian asset dan peralatan. Pertama - tama akan dilakukan survei mengenai lokasi perusahaan. Setelah survei dilakukan ke beberapa tempat, akhirnya lokasi kantor yang dipilih terletak di Jalan Jembatan Dua Raya. Lokasi ini dipilih karena adanya pertimbangan mengenai tempat yang strategis. Setelah lokasi didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan seleksi supplier untuk mendapatkan harga terbaik terhadap asset lain yang akan dibeli oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika. Rekrutmen akan dilakukan untuk mendapatkan tim yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses rekrutmen akan dilakukan oleh direktur perusahaan untuk mendapatkan bagian Human Resources Departement (HRD) terlebih dahulu. Setelah itu akan dilakukan rekrutmen terhadap bagian project manager, programmer, customer service, IT support, sales dan finance. Setelah proses rekrutmen selesai dilakukan, aplikasi Ordero akan mulai digarap secara bersama - sama oleh bagian project manager, programmer dan IT support. Proses ini memakan waktu hingga 5 bulan sehubungan dengan kompleksitas yang ada. Seiring dengan berjalannya proses pembuatan aplikasi, apabila terdapat kekurangan tenaga kerja untuk bagian project manager, programmer dan IT support maka akan dilakukan rekrutmen kembali. Setelah aplikasi ini dinilai telah siap untuk dijalankan oleh bagian project manager, programmer dan IT support, proses testing akan dilakukan oleh IT support yang bekerja sama dengan programmer dan diawasi oleh project manager dengan akumulasi waktu selama 2 bulan. Training karyawan, terutama pada bagian
83
customer service akan dilakukan 1 bulan setelah testing aplikasi selesai. Adapun pelatihan ini akan dipimpin oleh project manager. Pembuatan website merupakan salah satu media promosi yang dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika. Untuk pembuatan website akan dilakukan setelah pembuatan aplikasi Ordero oleh programmer selesai dan akan memakan waktu selama 2 bulan. Setelah aplikasi Ordero selesai dibuat pada bulan Juli, maka pemasaran dan penjualan akan dilakukan 1 bulan setelah selesainya aplikasi Ordero ini, yaitu pada bulan Agustus. Pemasaran dan penjualan dilakukan bersamaan dengan testing aplikasi sehubungan dengan diperlukannya waktu untuk memasarkan produk sehingga pada saat customer tertarik untuk melakukan kerja sama maka testing sudah selesai dilakukan dan aplikasi Ordero sudah siap digunakan oleh masyarakat.
4.7
Team Suatu perusahaan yang ingin memenuhi visi memerlukan dukungan dari
orang - orang yang tepat. Untuk memenuhi visi PT. Teknologi Solusindo Informatika diperlukan sebuh struktur organisasi. Berikut ini dijabarkan struktur organisasi yang dirasa tepat dalam menjalankan bisnis ini :
84
Tabel 4.5 Team PT. Teknologi Solusindo Informatika No
1
Position
Director
Responsibility Pemilik perusahaan Mengawasi pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Memiliki hak untuk mengatur perusahaan.
2
3
Project Manager
Programmer
4
IT Support
5
Accounting dan Finance
6
Sales
7
Customer Service
8
4.8
Human Resource Development
Mengatur pengembangan sistem teknologi informasi, baik dari sisi internal perusahaan maupun eksternal Melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap kegiatan implementasi aplikasi Ordero Melakukan coding aplikasi Melakukan perbaikan apabil customer mengalami kendala teknis dengan aplikasi Ordero. Melakukan uji coba aplikasi Ordero untuk menemukan adanya kesalahan atau error Menjaga sistem teknologi informasi perusahaan dan hardware agar tetap berjalan stabil Melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan Membuat laporan keuangan Melakukan manajemen terhadap arus kas masuk dan keluar Melakukan pemasaran dan penjualan produk kepada restoran Melakukan kerjasama dengan restoran yang tertarik Membina hubungan baik antara perusahaan dengan customer pelanggan Memberikan pelayanan yang cepat, tanggap dan responsif sehubungan dengan keluhan dari customer Mencatat keluhan pelanggan apabila terjadi kesalahan non-teknis pada aplikasi Ordero Membina hubungan baik dengan customer Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitas dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan
Critical Risk Setiap usaha yang dijalankan umumnya memiliki risiko yang berbeda -
beda. Risiko yang besar umumnya akan memberikan profit yang besar dan
85
berlaku sebaliknya. PT. Teknologi Solusindo Informatika merupakan salah satu perusahaan yang memiliki risiko yang mungkin muncul pada saat perusahaan ini berjalan. Risiko tersebut muncul sehubungan dengan aplikasi Ordero yang merupakan aplikasi pemesanan yang berbasis pada sistem pemesanan tanpa menggunakan karyawan. Permasalahan yang mungkin muncul sehubungan dengan sistem pemesanan ini adalah:
Persaingan yang kompetitif dapat meningkatkan daya saing dari para kompetitor. Solusi : dibutuhkan pergerakan inovasi yang cepat agar memiliki nilai tambah dari para kompetitor, serta tidak dilupakannya kualitas layanan dan jasa untuk pelanggan.
Masyarakat masih terbiasa dengan pemesanan dengan metode konvensional, namun dengan seiringnya perkembangan teknologi Solusi : memberikan arahan yang tepat dapat membantu masyarakat secara perlahan mempelajari aplikasi ini.
Turnover karyawan yang tinggi terutama programmer, hal ini pasti akan terjadi pada setiap perusahaan, Solusi : dengan adanya knowledge management dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut.
Resiko utama yang mungkin akan dihadapi adalah rendahnya angka penjualan dari yang diharapkan, hal ini mungkin saja terjadi pada setiap perencanaan bisnis,
86
Solusi : dengan strategi marketing yang tepat dalam pemasaran dan penjualan diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut.
4.9
Offering Modal awal untuk memulai menjalankan bisnis aplikasi pemesanan ini
sebesar Rp. 300.000.000,- dibagi menjadi 2 secara garis besar yaitu berasal dari 60% pemilik dan sisanya 40% bantuan modal dari kerabat dekat atau yang bisa disebut sebagai angel capital. Setelah perusahaan sudah berjalan dengan stabil, maka pendiri akan mencari investor dari luar. Pembagian deviden dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama yang dilakukan pada saat perusahaan akan menjalankan bisnis. Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan investasi menurut (Christanti & Mahastanti, 2011), adalah Neutral Information, Accounting Information, dan aspek demografi juga mempengaruhi keputusan investasi investor. Sedangkan untuk aspek demografi dapat disimpulkan bahwa investor yang berusia muda 25-29 dan tua 50-54 yang mempertimbangkan hampir semua faktor, sedangkan usia dibawah dan diatas 25-29 tidak terlalu banyak mempertimbangkan banyak faktor. Sedangkan menurut www.ciputraentrepreneurship.com, aspek dalam rencana bisnis ada tiga, yaitu : 1. Aspek ekonomis Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin. Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji
87
sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi tentunya membuat bisnis tersebut tidak layak. Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan pendapatan dan berapa biaya yang akan dikeluarkan. 2. Aspek teknis Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual? Bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya? Apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis. 3. Masa depan bisnis Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanen. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan terkinikan. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
88
4.10 Financial Planning & Analysis Financial Plan, merupakan perencanaan yang akan membantu perusahaan dalam mengelola keuangan dimana secara garis besar akan mengatur pemasukan & pengeluaran perusahaan serta anggaran perusahaan dalam pelaksanaan operasionalnya, perencanaan keuangan meliputi, startup expense & capitalization, income statement, revenue model, cost model, cash flow, balance sheet, analisa laporan keuangan yang meliputi Return of Investment, Pay back period, dan Internal Rate of Return.
4.10.1 Startup Expense & Capitalization Agar dapat menjalankan bisnis, diperlukan modal awal. Berikut dijabarkan rencana awal untuk memulai bisnis PT. Teknologi Solusindo Informatika: Tabel 4.6 Startup Expense & Capitalization Biaya pengurusan pendirian perusahaan
40,000,000.00
Sewa tempat
60,000,000.00
Furniture
10,000,000.00
Laptop, server & software
80,000,000.00
Cash & cash equivalent
10,000,000.00
Dana taktis
100,000,000.00
Total
300,000,000.00
Modal awal yang dibutuhkan adalah Rp 300.000.000,- dengan komposisi modal adalah 60% modal pribadi dan sisanya 40% dari angel investor.
89
4.10.2 Income Statement Berikut ini adalah laporan laba rugi PT. Teknologi Solusindo Informatika yang diproyeksikan menjadi 5 tahun kedepan: Tabel 4.7 Income Statement Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
540,000,000
1,200,000,000
1,350,000,000
1,500,000,000
1,650,000,000
Development
31,050,000
115,000,000
129,950,000
143,750,000
158,700,000
Support
13,500,000
50,000,000
56,500,000
62,500,000
69,000,000
Maintenance
18,000,000
40,000,000
45,200,000
50,000,000
55,200,000
602,550,000
1,405,000,000
1,581,650,000
1,756,250,000
1,932,900,000
Biaya gaji Biaya komisi penjualan Biaya iklan & promosi Biaya depresiasi aktiva tetap Biaya hosting dan domain
150,637,500
351,250,000
395,412,500
439,062,500
483,225,000
60,255,000
140,500,000
158,165,000
175,625,000
193,290,000
50,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
18,000,000
18,000,000
18,000,000
18,000,000
22,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
Biaya utiliti
60,000,000
63,000,000
67,725,000
73,143,000
80,457,300
Biaya sewa
60,000,000
60,000,000
60,000,000
60,000,000
60,000,000
Biaya legal Biaya BBM, parkir & tol
40,000,000 14,000,000
14,700,000
15,802,500
17,066,700
18,773,370
Pajak Final
6,025,500
14,050,000
15,816,500
17,562,500
19,329,000
Total biaya
468,918,000
736,500,000
805,921,500
875,459,700
952,074,670
Laba setelah pajak
133,632,000
668,500,000
775,728,500
880,790,300
980,825,330
Pendapatan Analysis
Total pendapatan
Biaya
Pada tahun pertama, PT. Teknologi Solusindo Informatika sebenarnya secara efektif hanya melakukan kegiatan penjualan selama 5 bulan karena diperlukan waktu selama 5 bulan untuk membuat aplikasi Ordero. Oleh karena itu laba yang diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika sebenarnya merupakan laba atas kegiatan perusahaan selama 5 bulan.
90
Biaya legal yang dibebankan pada laporan laba rugi PT. Teknologi Solusindo Infomatika hanya pada tahun pertama karena biaya pengurusan pendirian pendirian perusahaan hanya dilakukan satu kali. Untuk tarif pajak yang digunakan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika adalah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun 2013 yaitu PPH Final (1%) setiap bulannya apabila peredaran bruto dalam setahun kurang dari 4,8M. Laporan laba rugi yang diproyeksikan PT. Teknologi Solusindo Informatika mengalami peningkatan setiap tahunnya karena setiap tahun perusahaan mengalami peningkatan penjualan.
Revenue Mix
Revenue Mix Chart 2% 3% 5% Analysis Development Support Maintenance 90%
Gambar 4.16 Revenue Mix o Analysis Fee merupakan revenue streams yang diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer dengan persentase tertinggi yaitu 90% dikarenakan pendapatan ini diperoleh dari penjualan
aplikasi
Ordero,
konsultasi
mengenai
proses
91
perancangan software dan desain menu restoran serta pemasangan dan aktifasi program. o Development Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer dengan persentase 5% dikarenakan pendapatan ini diperoleh dari update program ke mobile device customer dan penjualan satu serial key yang untuk mengaktifkan aplikasi Ordero pada satu tablet. o Support Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer dengan persentase 2% dikarenakan pendapatan ini terjadi apabila customer meminta bantuan setelah aplikasi Ordero sudah berjalan seperti training setelah aplikasi berjalan dan bantuan input data menu. o Maintenance Fee, revenue streams ini diperoleh PT. Teknologi Solusindo Informatika dari customer dengan persentase 3% dikarenakan pendapatan ini terjadi apabila karyawan dari PT. Teknologi Solusindo Informatika dipanggil oleh pihak customer untuk melakukan pemeliharaan atas aplikasi yang sudah dibeli, yakni layanan seperti trouble shooting dan bug fixing.
92
Cost Mix Biaya gaji
Cost Mix Chart
Biaya komisi penjualan 3%
1%
Biaya iklan & promosi Biaya depresiasi aktiva tetap
8% 32%
13%
Biaya utiliti Biaya sewa
13% 13% 2%
11%
4%
Biaya hosting dan domain
Biaya legal Biaya BBM, parkir & tol Pajak Final
Gambar 4.17 Cost Mix PT. Teknologi Solusindo Informatika adalah perusahaan software house yang sangat bergantung pada sumber daya manusia sehingga dapat dilihat pada gambar 4.10 bahwa biaya terbesar terletak pada biaya gaji. Biaya terbesar kedua adalah biaya komisi penjualan. Besarnya komisi penjualan yang terjadi setiap bulan sangat bergantung pada pendapatan perusahaan. Semakin besar pendapatan PT. Teknologi Solusindo Informatika maka biaya komisi penjualan akan semakin besar. Biaya iklan dan promosi merupakan biaya terbesar ketiga sehubungan dengan masih barunya PT. Teknologi Solusindo Informatika menyebabkan perusahaan ini memerlukan media untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
4.10.3 Cash Flow Laporan kas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah laporan keuangan. Berikut ini merupakan laporan kas PT. Teknologi Solusindo Informatika :
93
Tabel 4.8 Cash Flow Tahun 1 Saldo awal
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
300,000,000
361,632,000
1,048,132,000
1,841,860,500
2,740,650,800
-Analysis
540,000,000
1,200,000,000
1,350,000,000
1,500,000,000
1,650,000,000
-Development
31,050,000
115,000,000
129,950,000
143,750,000
158,700,000
-Support
13,500,000
50,000,000
56,500,000
62,500,000
69,000,000
-Maintenance
18,000,000
40,000,000
45,200,000
50,000,000
55,200,000
Total cash in
902,550,000
1,766,632,000
2,629,782,000
3,598,110,500
4,673,550,800
10,000,000
-
-
-
-
80,000,000
-
-
-
20,000,000
- Biaya gaji - Biaya komisi penjualan - Biaya iklan & promosi - Biaya hosting dan domain
150,637,500
351,250,000
395,412,500
439,062,500
483,225,000
60,255,000
140,500,000
158,165,000
175,625,000
193,290,000
50,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
- Biaya utiliti
60,000,000
63,000,000
67,725,000
73,143,000
80,457,300
- Biaya sewa
60,000,000
60,000,000
60,000,000
60,000,000
60,000,000
- Biaya legal - Biaya BBM, parkir & tol
40,000,000 14,000,000
14,700,000
15,802,500
17,066,700
18,773,370
- Pajak Final
6,025,500
14,050,000
15,816,500
17,562,500
19,329,000
Total cash out
540,918,000
718,500,000
787,921,500
857,459,700
950,074,670
Nett cash flow
361,632,000
1,048,132,000
1,841,860,500
2,740,650,800
3,723,476,130
Pendapatan
Pembelian asset - Furniture - Komputer, server & software
Biaya
Laporan kas yang terjadi pada tahun pertama adalah perusahaan mengalami tambahan dana kas karena jumlah uang yang masuk lebih banyak daripada jumlah uang yang digunakan untuk membayar kegiatan operasional. Penambahan kas juga terjadi pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat. Pada tahun kelima perusahaan melakukan kegiatan investasi berupa pembelian server seharga Rp 20.000.000,-. Aset ini dibeli sehubungan dengan adanya
94
kegiatan ekspansi yang dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika yaitu aplikasi layanan pesan antar. Aplikasi ini tentunya akan memerlukan server baru untuk
menyimpan
data.
Tabel 4.9 Cash Flow Tahun Pertama Tahun ke 1
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Saldo awal
300,000,000
185,000,000
93,805,682
75,111,364
56,417,045
37,722,727
19,028,409
334,091
74,593,673
148,853,255
213,112,836
287,372,418
-Analysis
-
-
-
-
-
-
-
108,000,000
108,000,000
108,000,000
108,000,000
108,000,000
-Development
-
-
-
-
-
-
-
6,210,000
6,210,000
6,210,000
6,210,000
6,210,000
-Support
-
-
-
-
-
-
-
2,700,000
2,700,000
2,700,000
2,700,000
2,700,000
-Maintenance
-
-
-
-
-
-
-
3,600,000
3,600,000
3,600,000
3,600,000
3,600,000
Total cash in
300,000,000
185,000,000
93,805,682
75,111,364
56,417,045
37,722,727
19,028,409
120,844,091
195,103,673
269,363,255
333,622,836
407,882,418
10,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
80,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Biaya gaji - Biaya komisi penjualan - Biaya iklan & promosi - Biaya hosting dan domain
-
6,194,318
13,694,318
13,694,318
13,694,318
13,694,318
13,694,318
15,194,318
15,194,318
15,194,318
15,194,318
15,194,318
-
-
-
-
-
-
-
12,051,000
12,051,000
12,051,000
12,051,000
12,051,000
-
-
-
-
-
-
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,000,000
- Biaya utiliti
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
- Biaya sewa
60,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Biaya legal - Biaya BBM, parkir & tol
40,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,800,000
2,800,000
2,800,000
2,800,000
2,800,000
Pendapatan
Pembelian asset - Furniture - Komputer, server & software
Biaya
95
96
- Pajak Final
-
-
-
-
-
-
-
1,205,100
1,205,100
1,205,100
1,205,100
1,205,100
Total cash out
115,000,000
91,194,318
18,694,318
18,694,318
18,694,318
18,694,318
18,694,318
46,250,418
46,250,418
56,250,418
46,250,418
46,250,418
Nett cash flow
185,000,000
93,805,682
75,111,364
56,417,045
37,722,727
19,028,409
334,091
74,593,673
148,853,255
213,112,836
287,372,418
361,632,000
Tabel 4.10 Cash Flow Tahun Kedua Tahun ke 2
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Saldo awal
361,632,000
364,673,667
427,715,333
490,757,000
553,798,667
616,840,333
679,882,000
742,923,667
805,965,333
869,007,000
922,048,667
985,090,333
-Analysis
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
100,000,000
-Development
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
9,583,333
-Support
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
4,166,667
-Maintenance
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
3,333,333
Total cash in
478,715,333
481,757,000
544,798,667
607,840,333
670,882,000
733,923,667
796,965,333
860,007,000
923,048,667
986,090,333
1,039,132,000
1,102,173,667
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
29,270,833
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
11,708,333
Pendapatan
Pembelian asset - Furniture - Komputer, server & software
Biaya - Biaya gaji - Beban komisi penjualan
97
- Biaya iklan & promosi - Biaya hosting dan domain
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
5,416,667
-
-
-
-
-
-
-
-
10,000,000
-
-
- Biaya utiliti
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
5,250,000
- Biaya sewa
60,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Biaya legal - Biaya BBM, parkir & tol
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
1,225,000
- Pajak Final
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
1,170,833
Total cash out
114,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
54,041,667
64,041,667
54,041,667
54,041,667
Nett cash flow
364,673,667
427,715,333
490,757,000
553,798,667
616,840,333
679,882,000
742,923,667
805,965,333
869,007,000
922,048,667
985,090,333
1,048,132,000
4.10.4 Balance Sheet Neraca merupakan salah satu elemen laporan keuangan. Berikut ini adalah neraca PT. Teknologi Solusindo Informatika. Tabel 4.11 Balance Sheet Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
361,632,000
1,048,132,000
1,841,860,500
2,740,650,800
3,723,476,130
Furniture
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
Akum depre furniture Laptop, server & software Akum depre laptop, server & software
(2,000,000)
(4,000,000)
(6,000,000)
(8,000,000)
(10,000,000)
80,000,000
80,000,000
80,000,000
80,000,000
100,000,000
(16,000,000)
(32,000,000)
(48,000,000)
(64,000,000)
(84,000,000)
Total ASSET
433,632,000
1,102,132,000
1,877,860,500
2,758,650,800
3,739,476,130
Modal
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
Laba ditahan
133,632,000
802,132,000
1,577,860,500
2,458,650,800
3,439,476,130
TOTAL LIABILITIES & EQUITY
433,632,000
1,102,132,000
1,877,860,500
2,758,650,800
3,739,476,130
ASSET Current asset Kas & setara kas
Fixed asset
LIABILITIES & EQUITY LIABILITIES
EQUITY
Kas dan setara kas merupakan penggabungan antara kas yang dipegang oleh bagian kasir, saldo bank serta bentuk uang lainnya yang bersifat liquid atau mudah dicairkan. Kas dan setara kas yang dimiliki oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika pada saat ini merupakan penggabungan dari jumlah kas yang didapat dari kegiatan penjualan. Pembelian asset hanya dilakukan oleh PT. Teknologi Solusindo Informatika pada saat bisnis akan dimulai. Untuk tahun selanjutnya
98
99
sampai dengan tahun keempat belum dilakukan pembelian asset lagi karena adanya anggapan bahwa asset yang dibeli masih layak pakai. Sedangkan pada tahun kelima, PT. Teknologi Solusindo Informatika membeli server baru seharga Rp 20.000.000,- sehubungan dengan kegiatan ekspansi yang dilakukan. Asset yang dimiliki oleh perusahaan akan disusutkan selama 5 tahun. Setelah asset tersebut memiliki nilai sisa 0, belum ada keputusan mengenai tindak lanjut dari asset tersebut.
4.10.5 Analisa Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha serta kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis laporan keuangan terdiri dari Return on Investment, Payback Period dan Internal Rate of Return.
4.10.5.1 Return on Investment (ROI) Berdasarkan (Keown, Martin, & Petty, 2008), perhitungan ROI adalah dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total modal yang ditanamkan oleh para investor. Perhitungan ROI yang digunakan adalah menggunakan laba bersih karena lebih mencerminkan pengembalian yang diperoleh setelah dipotong dengan pajak.
Berdasarkan rumus diatas, maka ROI tahun pertama adalah sebagai berikut:
100
Semakin tinggi ROI yang didapat maka pengembalian atas investasi yang dilakukan akan semakin cepat diperoleh kembali oleh investor. Angka 45% menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang didapatkan oleh investor atas investasi sebesar Rp 300.000.000,- adalah sebesar 45%.
4.10.5.2 Payback Period Menurut (Keown, Martin, & Petty, 2008), Pay Back Period dihitung menggunakan satuan tahun dengan melihat kalkulasi dari net cash flow setiap tahun. Jika berdasarkan cashflow yang dapat dilihat pada table 4.12 maka pay back periodnya adalah pada tahun pertama di bulan desember, karena arus kas bersih pada tahun pertama di bulan desember menunjukkan angka Rp 361.632.000,-. Jumlah arus kas bersih sudah berada pada posisi diatas investasi yang dilakukan kepada PT. Teknologi Solusindo Informatika. Tabel 4.12 Payback Period Year 1 2 3 4 5
Cash Flow Rp
361,632,000
Rp 1,048,132,000 Rp 1,841,860,500 Rp 2,740,650,800 Rp 3,723,476,130
4.10.5.3 Internal Rate of Return (IRR) Menurut (Keown, Martin, & Petty, 2008), Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat pengembalian dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).
101
FCFt = arus kas bebas tahunan dalam waktu periode t (ini dapat mengambil baik nilai positif atau negative) IO = pengeluaran kas awal n = harap kehidupan proyek IRR = internal rate proyek pengembalian Untuk perencanaan bisnis ini IRR nya adalah : Tabel 4.13 Internal Rate of Return Modal tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 IRR
(300,000,000.00) 361,632,000.00 1,048,132,000.00 1,841,860,500.00 2,740,650,800.00 3,723,476,130.00 224%
Berdasarkan Tabel 4.12, maka IRR dari perencanaan bisnis ini adalah sebesar 224%.