BAB IV BUSINESS PLAN
Setelah dijelaskan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, landasan teori, dan business model canvas pada bab-bab sebelumnya, maka selanjutnya pada bab ini akan dibahas business plan untuk menjalani usaha bisnis Cassava ini. Bab ini akan menjelaskan secara lebih mendalam tentang deskripsi bisnis dari Cassava, kemudian membahas bagaimana strategi yang akan dijalankan pemasaran, kegiatan operasional, tim manajemen, rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan keuangan.
4.1
Ringkasan Eksekutif Cassava merupakan salah satu usaha bisnis di industri makanan yang
menyediakan menu sarapan bagi para pekerja kantoran. Tidak hanya itu saja, usaha bisnis ini juga menyediakan minuman sebagai pendamping menu sarapan. Yang membedakan Cassava dengan kompetitornya adalah konsep yang digunakan, yakni konsep food truck dan open kitchen. Dimana mobil makanan menjadi distribusi channel yang digunakan agar produk dapat sampai ke pelanggan, dan open kitchen membuat pelanggan dapat melihat sendiri bahwa pesanan mereka dibuat dengan cara
64
65
yang bersih. Cassava juga memberikan pengalaman baru kepada para pelanggannya ketika mereka akan menyantap pesananan di tempat dengan menyediakan standing table dan TV LED sebesar 42 inci sebagai media informasi atau berita. Selain itu, bahan dasar untuk menu yang digunakan oleh Cassava adalah berbahan dasar singkong yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan cocok untuk dikonsumsi pada pagi hari karena mengandung kadar serat dan protein yang tinggi serta tidak mengandung kolestrol. Target market utama yang dituju oleh Cassava adalah para pekerja kantoran mulai dari usia 20 tahun sampai dengan usia 35 tahun. Pada awal pengembangan bisnis ini, Cassava akan berlokasi di belakang Setiabudi Building di daerah Kuningan pada pukul 06.00-10.00 WIB. Sedangkan untuk kegiatan sehari-harinya, Cassava memiliki head office di daerah Jatibening, Bekasi. Harga yang ditawarkan oleh Cassava untuk makanan dan minuman relatif rendah, yakni berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 18.000,-. Hal ini dikarenakan untuk menyesuaikan target pasar yang akan dibidik oleh Cassava. Selain itu usaha bisnis Cassava ini diharapkan dapat menciptakan lifestyle dan tren baru memakan singkong di kalangan masyarakat.
66
4.2
Deskripsi Bisnis 4.2.1 Profil Perusahaan PT Cassava didirikan pada tahun 2014 dan memilki head office di Jalan Ratna no: 54B, Jatiwaringi – Bekasi. PT Cassava didirikan oleh 3 (tiga) orang mahasiswa yang sama-sama sedang menyelesaikan studi S2 di Binus Business School jurusan Business Management. Mereka adalah Biena Hairlambang, Citra Ni’mahani, dan Dicky Wirawan. PT Cassava merupakan usaha yang menyediakan sarapan pagi bagi pekerja di wilayah perkantoran dengan menu yang berbeda dengan sarapan lainnya yakni berbahan dasar singkong dan umbi-umbian lainnya. Cassava memiliki konsep mobil makanan (food truck) sebagai tempat berjualan sarapan pagi. Hal ini dikarenakan food truck menjadi tren baru pada industri makanan di Indonesia saat ini. Food truck juga dipilih sebagai saluran distribusi produk hingga sampai ke konsumen di wilayah perkantoran. Konsep penggunaan food truck menjadi suatu keunikan usaha Cassava yang menjadi daya tarik konsumen serta menjadi pembeda dengan usaha sarapan yang sudah ada. Selain itu, Cassava juga menggunakan konsep open kitchen, dimana para pelanggan dapat melihat secara langsung dan memastikan sendiri bahwa pesanan mereka dibuat oleh pelayan Cassava secara bersih dan sehat. Tidak hanya itu saja, untuk menikmati hidangan yang telah dipesan, Cassava menggunakan konsep standing table yang juga dilengkapi dengan
67
LED TV sebesar 42 inci sebagai media informasi. Konsep ini akan memberikan pengalaman baru bagi konsumen, dimana sarapan bagi para pekerja cenderung disantap dalam waktu yang singkat sambil menyaksikan berita ataupun informasi lewat TV LED yang telah disediakan. Cassava menawarkan produk makanan dengan bahan baku singkong dan bahan baku lainnya yang berkualitas. Oleh karena itu Cassava bekerja sama dengan suplier terpercaya untuk memasok bahan baku berkualitas yang diperlukan dengan harga yang terjangkau. Nama Cassava merupakan nama asing dari bahasa Inggris yang memiliki arti kata “singkong”. Pengambilan nama Cassava dari bahasa asing ini diharapkan dapat membuat image positif dan tren baru di industri kuliner dengan berbahan dasar singkong. Dengan begitu, diharapkan konsumen menyukai produk yang ditawarkan oleh Cassava. Selain itu, pertimbangan pemilihan singkong sebagai bahan dasar karena singkong memiliki cita rasa yang cukup lezat dan dapat diolah menjadi berbagai aneka ragam menu dengan harga yang cukup terjangkau.
68
4.2.2 Visi, Misi, dan Tagline a. Visi Menjadi usaha bisnis makanan yang selalu berinovasi dalam menciptakan produk makanan yang sehat dan bergizi dengan berbahan dasar singkong dan umbi-umbian. b.
Misi 1. Menyediakan menu baru sarapan bagi para pekerja kantoran. 2. Menjamin kepuasan pelanggan melalui pelayanan terbaik dan produk yang berkualitas. 3. Menjaga ketertarikan pelanggan dengan melakukan inovasi menu.
c.
Tagline Cassava memiliki tagline “Singkong Cita Rasa Dunia”. Yang berarti singkong dapat diolah sedemikian rupa menjadi berbagai macam cita rasa, bahkan cita rasa dunia sekalipun. Selain itu singkong juga memiliki rasa yang lezat untuk diolah menjadi berbagai macam makanan dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu Cassava memiliki tagline “Singkong Cita Rasa Dunia”.
69
4.2.3 Peluang Bisnis Usaha bisnis sarapan pagi merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan sarapan pagi merupakan salah satu kebutuhan setiap individu sebelum memulai aktivitas. Akan tetapi kebutuhan sarapan ini berubah seiring kepadatan lalu lintas yang semakin padat pada saat para pekerja berangkat ke kantor. Hal inilah yang akhirnya merubah kebiasaan para pekerja kantoran untuk tidak sarapan di rumah dan membeli sarapan ketika sampai di kantor. Hal ini diperkuat dengan kuesioner yang telah dibuat dan disebar kepada 233 koresponden yang merupakan para pekerja kantoran. Hasilnya 54% menyatakan bahwa mereka membeli sarapan ketika sampai di kantor. Hal inilah yang menjadi landasan dan peluang bagi Cassava untuk membuka usaha bisnis sarapan bagi para pekerja kantoran dengan konsep yang berbeda dengan pesaingnya.
4.2.4 Keunikan Produk Keunikan dari produk Cassava adalah bahan dasar singkong yang digunakan pada setiap menu yang disajikan. Singkong merupakan cita rasa lokal yang tidak asing lagi di industri kuliner. Dan saat ini pada umumnya
70
pengolahan singkong hanya diolah secara sederhana, yakni sebatas dikukus atau digoreng saja. Dengan menggunakan bahan dasar singkong, usaha bisnis Cassava secara tidak langsung membantu kelangsungan hidup para petani singkong. Hal ini dikarenakan singkong yang digunakan sebagai bahan dasar sangat mudah ditemukan dan harga yang ditawarkan dari petani pun cukup murah, sehingga di satu sisi Cassava juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan para petani singkong. Di sisi lain,Cassava dapat membuat aneka macam variasi olahan singkong dengan harga yang cukup terjangkau. Usaha bisnis Cassava juga berusaha untuk menciptakan keunikan dan ciri khas sendiri dibanding para pesaingnya, yaitu dengan menggunakan konsep food truck dan open kitchen. Konsep food truck ini dapat terlihat dari mobil food truck yang digunakan Cassava sebagai tempat berjualan. Konsep ini diambil sebagai tren baru di industri makanan. Selain itu, Cassava juga menggunakan konsep open kitchen, dimana para pelanggan dapat melihat langsung danmemastikan sendiri bahwa pesanan mereka diolah dan dibuat secara bersih dan higenis. Dan para pelanggan juga tidak perlu menunggu lama, sebab Cassava berkomitmen menyajikan pesanan pelanggan dengan cepat saji. Konsep lain yang juga diberikan sebagai keunikan produk dari Cassava adalah konsep standing table, dimana para pelanggan dapat
71
menikmati pesanan mereka pada meja berdiri yang telah disediakan. Konsep standing table ini diciptakan dengan alasan bahwa para pekerja kantoran biasanya tidak menghabiskan banyak waktu untuk menikmati sarapan. Tidak hanya itu saja, pelanggan juga dapat menikmati pesanan mereka sambil menyaksikan informasi atau berita yang telah disediakan oleh Cassava berupa TV LED sebesar 42 inci. Konsep-konsep
yang
telah
diciptakan
oleh
Cassava
bagi
para
pelanggannya, mulai dari konsep food truck, open kitchen, standing table, dan menu yang ditawarkan, diharapkan para pelanggan mendapatkan pengalaman baru yang berbeda pada waktu sarapan.
4.2.5 Manfaat Produk Cassava menawarkan produk untuk menu sarapan dengan bahan dasar yang tidak pada umumnya, yakni berbahan dasar singkong. Hal ini untuk memberikan variasi menu sarapan baru sehingga para pelanggan dapat menikmati berbagai macam olahan singkong yang berbeda. Selain itu, Cassava juga menciptakan konsep yang berbeda dengan memberikan pengalaman baru dan harga yang juga terjangkau bagi para pekerja kantoran. Dan yang paling penting, Cassava juga menjamin produk yang dijual aman untuk dikonsumi karena memiliki sertifikat dari LPOM dan sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI.
72
4.3
Analisa Industri, Kompetitor, dan Strategi 4.3.1 Analisa Industri Industri makanan merupakan industri yang memiliki peluang cukup menjanjikan dan banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik kalangan rendah, menengah, sampai kalangan tinggi.Hal ini dikarenakan makanan merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup sehari-hari. Akan tetapi disamping peluang yang cukup menjanjikan, industri makanan juga memiliki kompetisi yang cukup tinggi. Untuk menganalisa industri makanan yang ada, maka Cassava menggunakan strategi Porter Five Forces sebagai berikut: -
Industri Rivalry: Med – High Persaingan di industri makanan terutama sarapan pagi adalah dari level
medium ke high. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis usaha penyedia sarapan mulai dari pedagang kaki lima, kantin di perkantoran hingga convenience store. Nama-nama pemain besar di industri restoran juga mulai membidik pasar sarapan pagi, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya restoran yang memberikan diskon pada jam sarapan. Hal ini dilakukan untuk menekan fixed cost dan juga untuk mencapai economic of scale dan economic of scope. Banyak pedagang kaki lima yang bermodal kecil dapat langsung berjualan dan harga jual yang murah. Artinya mereka membidik kelas bawah.
73
Selain itu, ada pula pemain besar industri makanan yang bermain dalam sajian sarapan. Biasanya sudah berbentuk perusahaan. Dan target mereka sudah jelas adalah konsumen menengah ke atas. Perusahaan ini menyajikan santapan yang lezat, pelayanan yang baik serta kenyamanan yang ditawarkan. -
Threats Of Subtitutes: Low Dari analisa pada bagian threats of substitutes, untuk saat ini
pengganti makanan dan minuman dalam sarapan pagi belum ada. Sebab sarapan merupakan kebiasaan atau bahkan kebutuhan dari setiap individu sebelum melakukan aktifitasnya. Jadi untuk ancaman barang pengganti dalam sarapan ada di level rendah. -
Bargaining Power Of Buyer: High Kekuatan penawaran dari pembeli adalah kemampuan dari pembeli
untuk memaksa menurunkan harga, penawaran untuk kualitas yang lebih atau pelayanan yang lebih dan memainkan persaingan satu sama lain . Ukuran dan konsentrasi dari pembeli adalah dideterminasi oleh kekuatan pembeli. Hal ini termasuk volume membeli dari konsumen. Dalam industri sarapan pagi, konsumen dapat memilih berbagai macam menu sarapan yang ada di perkantoran. Banyak restoran, tempat makan bahkan pedagang kaki lima yang menjual makanan sarapan pagi. Konsumen juga dapat melakukan delivery order kepada penyedia sarapan
74
yang membuka layanan tersebut. Oleh karena itu, kekuatan daya tawar pembeli pada industri makanan di sarapan pagi ada di level tinggi. -
Bargaining Power Of Supplier : Low Pada umumnya, perusahaan tidak mempunyai sumber daya yang
mereka produksi sendiri.Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suplier untuk memenuhi sumber daya yang dibutuhkan. Begitu pula halnya dalam perusahaan pada industri makanan. Perusahaan dalam industri makanan menjalin hubungan setidaknya dengan suplier bahan baku makanan, serta peralatan masak dan saji. Perusahaan dapat bebas memilih suplier yang mereka hendaki karena banyaknya pilihan suplier yang mensuplai segala hal yang berhubungan dengan industri makanan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan suatu perusahaan untuk memilih suplier, salah satunya adalah harga. Dengan banyaknya pilhan suplier bahan makanan, maka nilai tawar dari suplier tersebut cenderung rendah. -
Threats Of New Entrance: Med – High Ancaman dari pemain baru adalah segala kemungkinan perusahaan
lain akan masuk ke dalam industri yang sama. Pemain baru akan memberi gairah untuk meningkatkan potensi pasar baru atau justru dapat mengambil pasar yang sudah ada. Kehadiran pemain baru dapat membuat penurunan harga pasar dan menekan keuntungan. Kedatangan pemain baru ini
75
disebabkan karena melihat adanya peluang dan potensi pasar yang cukup menjanjikan. Pemain baru untuk bisnis sarapan pagi mempunyai level medium sampai high. Hal ini disebabkan karena tidak menutup kemungkinan pemain besar dalam industry makanan seperti McDonald, KFC, Burger King, dan lainnya akan menjadi pemain baru dan lebih menggalakkan lagi untuk bermain pada jam sarapan apabila melihat peluang yang besar. Tidak hanya itu saja, untuk masuk ke bisnis sarapan pagi tidak harus mempunyai modal yang besar. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya penyedia sarapan pagi yang hanya menggunakan sepeda atau gerobak.
4.3.2 Analisa Kompetitor Untuk memasuki suatu pasar dalam berbinis perlu dilakukan analisa kompetitor. Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi pesaing dan berbisnis dalam industri yang sama. Analisa kompetitor diperlukan untuk mengetahui siapa saja yang bermain dalam industri tersebut. Dengan begitu, dapat dipersiapkan dan dilakukan berbagai macam strategi untuk tetap bertahan dan menjalankan bisnis secara optimal. Dalam analisa kompetitor ini, ada 2 (dua) kompetitor yang akan dibahas, yakni kompetitor langsung; dan kompetitor tidan langsung. Kompetitor langsung adalah kompetitor yang berada di sekitar wilayah bisnis
76
ini; sedangkan kompetitor tidak langsung adalah kompetitor yang berada di luar wilayah bisnis ini. 4.3.2.1
Kompetitor Langsung Kompetitor langsung yaitu semua pesaing yang berada di
sekitar wilayah perkantoran. Untuk kompetitor langsung, Cassava berhadapan dengan kantin kantor. Kantin kantor menjual sarapan di area kantin (tempat makan) di gedung perkantoran. Kantin kantor menjual sarapan yang jumlahnya tidak sebanyak dengan kantin yang menjual makan siang. Biasanya, kantin kantorini terdiri dari beberapa pedagang yang menyewa blok untuk jualan. Dan untuk menu sarapan yang ditawarkan di kantin kantor juga beraneka ragam seperti pada umumnya, yaitu: nasi uduk, lontong sayur, bubur ayam, mie instan, roti bakar, nasi kuning, dan lain-lain berikut minumannya antara lain: olahan teh dan kopi. Selain kantin kantor, kompetitor langsung yang ada adalah pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima biasanya menjajakan sarapan di luar area perkantoran dengan menggunakan gerobak sebagai tempat berjualan. Untuk menu sarapan yang disajikan oleh pedagang kaki lima kurang lebih sama dengan yang ada pada kantin kantor.
77
4.3.2.2 Kompetitor Tidak Langsung Kompetitor tidak langsung adalah pesaing yang tidak berada di wilayah perkantoran tetapi ada kemungkinan target pasar untuk membeli produk tersebut. Kompetitor tidak langsung dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: a. Pada saat konsumen belum berangkat ke kantor Sebelum berangkat ke kantor, ada kemungkinan konsumen untuk membeli sarapan di sekitar rumah. Dengan kata lain, konsumen tidak membeli sarapan di kantor karena aktivitas sarapan telah dilakukan sebelum berangkat ke kantor. Pesaing yang ada pada fase ini adalah pedagang rumahan; pedagang yang menjadikan rumahnya sebagai tempat jualan sarapan pagi. Selanjutnya adalah pedagang kaki lima, yakni pedagang yang berjualan sarapan pagi dengan cara berkeliling di sekitar area pemukiman dengan menggunakan gerobak. Untuk menu yang ditawarkan oleh pegadang rumahan maupun pedagang kaki lima ini kurang lebih sama dengan menu yang ada pada kantin kantor. b. Pada saat konsumen berada dalam perjalanan ke kantor Konsumen yang dimaksud dalam hal ini adalah para pekerja kantor yang melakukan perjalanan dari rumah ke kantor dengan menempuh jarak yang cukup memakan waktu. Tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen tersebut membeli sarapan di
78
tempat yang dilewati saat menuju ke kantor. Sehingga mereka telah melakukan sarapan pada saat perjalanan menuju ke kantor. Convenience store seperti Seven Eleven, Circle K, Lawson, Indomaret dan Alfamart saat ini berlomba-lomba membuat tempat yang nyaman untuk nongkrong (duduk santai sambil makan atau minum) dan juga menyajikan menu makanan tidak terkecuali untuk sarapan. Sifat convenience store yang nyaman membuat konsumen berlama-lama untuk sekedar menunggu kemacetan terurai saat menuju ke kantor sambil menyantap sarapan atau konsumen sekedar take away dan menyantap makananan di dalam kendaraan pribadi (mobil). c. Pada saat konsumen di kantor Kekuatan brand fast food saat ini menjadikan konsumen memilih sebagai penyedia makanan untuk sarapan. Fast food dipilih pekerja kantoran untuk sarapan dengan cara delivery order. Saat ini fast food seperti Mc Donald, KFC, Burger King ramairamai membuat menu sarapan guna mengatasi idle (kekosongan pengunjung) pada waktu pagi (jam 07.00 – 10.00). Untuk menarik perhatian konsumen, tidak sedikit dari beberapa brand fast food memberlakukan diskon khusus pada saat sarapan pagi.
79
Tabel 4.1 Perbandingan Kompetitor Langsung dan Kompetitor Tidak Langsung KOMPETITOR LANGSUNG Di dalam Area Perkantoran Di luar Area Perkantoran PERBANDINGAN
CASSAVA
Area Perkantoran yang Strategis LOKASI SARANA JUALAN Mobil Makanan MENU KONSEP HARGA
KANTIN KANTOR
PEDAGANG KAKI LIMA
Kantin Pinggir Jalan Perkantoran Etalase / Space Kantin Gerobak Menu Konvensional Sarapan Menu Konvensional Sarapan
Olahan Singkong Food truck dengan standing table Meja Kantin Rp 6.000 - Rp 18.000 Rp 8.000 - Rp 20.000
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Tradisional Rp 5.000 - Rp 15.000
KOMPETITOR TIDAK LANGSUNG Sebelum Berangkat ke Dalam Perjalanan Menuju ke Kantor Kantor PEDAGANG KAKI LIMA (Keliling area pemukiman)
CONVENIENCE STORE (Seven Eleven, Circle K, Lawson)
Jalanan Pemukiman Gerobak Menu Konvensional Sarapan
Store di jalan utama Store
Tradisional Rp 5.000 - Rp 15.000
Kenyamanan > Rp 16.000
Junk Food
Saat di Kantor
FAST FOOD (McDonald, KFC) Store di jalan utama / di mall Store Junk Food Kenyamanan dan Delivery Service Rp 15.000 - Rp 33.000
80
4.3.3 Analisa Internal dan Eksternal Strategi dalam menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan yang ada. Oleh karena itu untuk menentukan strategi yang tepat untuk digunakan, perlu dilakukan analisa baik dari segi internal maupun segi eksternal industri bisnis yang dijalankan. Analisa yang digunakan ini dengan melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman dari sumber daya yang dimiliki dari usaha bisnis ini. Sebagai usaha bisnis yang baru dijalankan, analisa seperti ini dikenal dengan istilah analisa TOWS, dimana analisa ini akan menggambarkan bagaimana situasi internal dan eksternal yang ada dalam usaha bisnis ini, sehingga
usaha
bisnis
ini
dapat
menentukan
strategi
yang
akan
diimplementasikan berdasarkan faktor-faktor yang ada. Setelah tergambar kondisi eksternal dan internal dari usaha bisnis ini, selanjutnya Cassava melakukan mapping antara faktor eksternal dan faktor internal untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan untuk menghadapi peluang ataupun ancaman. Faktor internal ditentukan berdasarkan sumber daya dari usaha bisnis ini. Sumber daya ini dilihat dari dua sudut pandang yaitu Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan). Adapun analisa internal dari Cassava adalah sebagai berikut:
81
-
Stengths (Kekuatan) Terletak di area perkantoran Konsep tempat yang menarik Makanan bersih dan cepat saji Bahan baku tradisional dengan taste modern Kemasan yang menarik
-
Weaknesses (Kelemahan) Mudah untuk diikuti Tidak ada tempat yang tetap (permanen) Bahan baku yang tidak biasa pada sarapan pagi Faktor yang kedua adalah faktor eksternal. Faktor eksternal yang berpengaruh dalam performa industri makanan cepat saji ada 4 (empat) faktor yaitu politik, ekonomi, sosial dan teknologi atau disingkat dengan PEST (Aazir Hammad Mashhadi & Qazi Ijaz-Ur-Rehman: 2012). Empat faktor tersebut (P, E, S, T) berkontribusi sebanyak 49.5 % dari performa industri. Untuk Cassava, faktor eksternal ditentukan sebagai berikut:
-
Opportunity (Peluang) Keadaan politik di Indonsia yang kondusif Jumlah Angkatan Kerja samakin meningkat Kepadatan lalu-lintas yang tinggi di Jakarta Teknologi di bidang restaurant semakin meningkat
82
-
Threats (Ancaman) Demonstrasi yang kadang terjadi pada momen tertentu Kenaikan harga bahan makanan Perubahan gaya hidup Mahalnya biaya teknologi di industri restaurant Strategi dari Cassava ditentukan dengan memasang-masangkan (mapping) dari analisa internal dan eksternal yang dibuat di atas. Strategi ini digunakan Cassava sebagai respon dari keadaan yang terjadi dalam lingkungan internal dan eksternal. Pengambilan strategi ini tentunya berguna untuk kelangsungan usaha bisnis ini untuk bertahan dan berkembang.
83
Tabel 4.2 Analisa Internal dan Eksternal (Matrix TOWS)
Srengths 1.Terletak di area perkantoran. 2.Konsep tempat yang menarik. 3.Makanan bersih dan cepat saji.
Opportunity 1. Keadaan politik di Indonesia yang kondusif. 2.Jumlah angkatan kerja samakin meningkat.
3.Kepadatan lalu lintas yang tinggi di Jakarta. 4.Teknologi di bidang restoran semakin meningkat.. Threats 1.Demonstrasi yang kadang terjadi pada momen tertentu. 2.Kenaikan harga bahan makanan. 3. Perubahan gaya hidup 4. Mahalnya biaya teknologi industri restoran.
4.Bahan baku tradisional dengan taste modern . 5.Kemasan yang menarik. SO 1.Ekspansi bisnis dengan menambahkan mobil makanan (O1,O2,O3,S1,S2,S3).
Weaknesses 1.Mudah untuk diikuti. 2.Tidak ada tempat yang tetap (permanen). 3.Bahan baku yang tidak biasa pada sarapan pagi.
WO 1.Memberikan edukasi kepada konsumen (O3, W3).
2.Membuat penyajian makanan yang 2.Meningkankan brand image atau atraktif bagi konsumen dengan mempertajam positioning terhadap produk memberikan pelayanan yang terbaik (O4, (O3, W1). S3,S4, S5). 3.Pencarian spot yang strategis dan memperdayakan katering sarapan (O1, W2).
ST WT 1.Meningkatkan peranan delivery ke 1. Repositioning terhadap produk / ganti dalam kantor (T1, S1). segmen pasar (T1, W1, W2) 2.Mencari sumber bahan baku yang murah 2. Memberikan informasi tentang produk (T3, (T2, S4). W3). 3. Inovasi menu dan konsep (T3, S1, S4, S5). 3. Pindah lokasi berjualan (T1, W2). 4.Meningkatkan penetrasi pasar agar 4. Shutdown (T1, T2, T4, W2, W3). dapat berjualan dengan jumlah yang banyak (T2,T4, S1). 5.Meningkankan loyalitas konsumen (T3, S2, S4, S5).
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
84
4.3.4 The Five Generic Competitive Strategy Cassava menggunakan strategi broad differentiaion strategy karena menawarkan produk dan servis yang berbeda dengan kompetitor penyedia sarapan yang sudah ada. Selain itu Cassava juga mengambil target pasar yang luas. Oleh dasar itulah Cassava menggunakan strategi broad differentiaion strategy untuk memenangi persaingan dengan kompetitor. Dalam broad differentiation strategy, Cassava memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan standar produk yang diberikan. Selain itu Cassava memberikan value proposition yang untuk kepada konsumen. Target dari strategi ini tercapai ketika konsumen menemukan value proposition dari produk Cassava dan menjadi kekuatan dari Cassava sebagai pembeda dengan lainnya.Untuk tercapai target tersebut Cassava menggunakan tahap demi tahap sebagai berikut: 1. Cassava memberikan harga yang seimbang bahkan sedikit mahal dibanding kompetitor yang ada. Cassava dapat meningkatkan harga jual ketika sudah timbul loyalitas dari konsumen terhadap brand Cassava. 2. Cassava berusaha untuk meningkatan jumlah unit penjualan dengan target memaksimalkan waktu jual dengan waktu pelayanan terhadap konsumen. Dalam rencana jangka panjangnya, Cassava juga akan ekspansi pada target market peserta olahraga atau aktivitas pada HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di sekitar Jalan Jenderal Sudirman agar menambah jam operasional.
85
3. Cassava meningatkan loyalitas terhadap brand dengan melalui komunitas sosial media dengan memberikan informasi tentang produk yang bermanfaat bagi konsumen. Selain itu juga dapat dengan menggunakan membership.
Gambar 4.1 The Five Generic Competitive Strategy (Thompson, Peteraf, Gamble & Strickland, 2014, p.122)
4.4
Pemasaran Pemasaran merupakan bagian penting yang harus dijalankan oleh suatu
perusahaan. Cassava sebagai pemain baru di industri bisnis sarapan pagi akan menjalankan 2 (dua) tahap strategi pemasaran. Tahap pertama yaitu mengenalkan produk yang ditawarkan oleh Cassava terhadap konsumen dan tahap kedua yaitu
86
meningkatkan loyalitas terhadap brand serta meningkatkan pangsa pasar yang telah dicapai.
4.4.1 Analisa Pasar Analisa pasar merupakan bagian yang cukup penting dari strategi pemasaran yang akan dijalankan. Sebab hasil analisa pasar ini akan menjawab kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang akan dituju. Analisa pasar dapat dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Berikut ini adalah beberapa hasil kuesioner yang telah disebar dengan jumlah korespondensi sebanyak 223 orang, antara lain sebagai berikut:
Apakah anda sarapan sebelum memulai aktivitas di kantor ?
Apakah Anda sarapan sebelum memulai aktivitas di kantor? 29%
Tidak 71%
Gambar 4.2 Hasil Kuesioner Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Ya
87
Dimana biasanya anda membeli makanan untuk sarapan ?
Dimana biasanya Anda sarapan? 39% 54%
Kantor Perjalanan Rumah
7%
Gambar 4.3 Hasil Kuesioner Sumber: Dokumentasi Penulis 2014
Apakah Anda menyukai makanan olahan singkong?
Apakah Anda menyukai makanan olahan singkong? 16% Ya 84%
Gambar 4.4 Hasil Kuesioner Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Tidak
88
Dari beberapa hasil kuesioner diatas, terlihat bahwa kebanyakan dari korespondensi memiliki kebiasaan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas mereka. Selain itu, membeli makanan sarapan di kantor juga menjadi pilihan bagi para pekerja kantoran. Sedangkan pilihan berbahan baku singkong menjadi alasan utama bisnis ini karena para korespondensi paling banyak menyukai makanan dari olahan singkong. Atas dasar inilah yang meyakinkan kami untuk memulai usaha bisnis ini. Untuk hasil kuesioner secara keseluruhan dapat dilihat pada bagian lampiran.
4.4.2 Analisa Populasi Pasar Analisa pasar merupakan bagian dari kegiatan pemsaran yang harus dilakkan. Mengetahui populasi pasar sebagai target suatu usaha bisnis sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan agar produk yang dikeluarkan dapat mengenai tepat sasaran dan sebagai informasi untuk penghitungan kapasitas produksi. Dan populasi dari tempat berjualan Cassava sangat potensial tercatat dalam radius 500 meter dari tempat berjualan. Tabel 4.3 Target Potensial Market Cassava No
Nama Gedung Perkantoran
Jumlah Pekerja
1.
Wisma Bakrie
976
2.
Femina Group
237
3.
Rumah Sakit Mata Aini
276
4.
Setia Budi Building
1239
89
5.
Graha Codefin
750
6.
Wisma Kodel
570
7.
Puri Vads
375
8.
Ebenezer Building
415
9.
Graha Surya
377
10.
Graha Ekonomi
365
11.
Graha Milk
245
12.
Mensa
198
13.
Kuningan Village
169
Total
6192
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 Dari data diatas, total pekerja yang berada radius 500 meter berjumlah mencapai 6.192 pekerja. Dari keseluruhan populasi tersebut sebanyak 70% merupakan populasi potensial bagi Cassava sekitar 4.334 pekerja yang menjabat supervisor hingga staf. Untuk langkah awal diukur dengan kemampuan produksi Cassava menargetkan sekitar 6% dari total potensial market menjadi konsumen Cassava dengan jumlah 260 pekerja. Penentuan populasi pasar dan populasi potensial ini didapat dengan cara interview melalui telepon dengan pengelola gedung. Sedangakan untuk kontak para pengelola gedung tersebut didapat melalui akses situs http://id.yellowpages.co.id/browse/category/pengelola-gedung-perkantoran.
90
Golongan dari Populasi
Target Market Cassava: 6 % dari populasi Supervisor - staf
1858 70%
30%
4334
Cassava Target Market
4074 260
Supervisor Up Supervisor - Staff
Gambar 4.5 Populasi Target Potensial (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.4.3 Analisa Konsumen Analisa konsumen merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah pemasaran, hal ini berguna agar produk yang ditawarkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar yang, dan pada akhirnya produk yang diciptakan dapat diserap oleh pasar. Sadar akan hal ini, Cassava memetakan konsumen melalui konsep segmentation, targeting dan positioning. Hal ini bertujuan agar konsep produk dan layanan yang diciptakan dapat menjawab selera dan kebutuhan pasar. 4.4.3.1 Segmenting Segmentasi dari usaha bisnis Cassava ini dibagi berdasarkan variabel- variabel sebagai berikut:
91
1.
Segmentasi Demografis Secara demografis, segmentasi pasar dari Cassava meliputi
beberapa kategori, yakni para pegawai kantoran dengan usia muda sampai dewasa yang berada di sekitar wilayah Setiabudi-Kuningan, Jakarta Selatan. a. Jenis Kelamin Produk makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Cassava dapat dinikmati oleh semua gender, baik wanita maupun pria yang berada di wilayah perkantoran SetiabudiKuningan dan menyukai olahan singkong. b. Usia Usia dari segmentasi pasar primer yang dituju Cassava berkisar antara usia 20-35 tahun, yakni dari usia remaja sampai dengan usia dewasa. c. Strata Ekonomi Sosial Strata ekonomi sosial yang menjadi target pasar Cassava adalah menengah ke bawah. Hal ini disebabkan karena banyaknya
jumlah
popoulasi
para
pekerja
kantoran
menengah ke bawah yang berada dalam lingkup strata ekonomi sosial (SES) golongan menengah ke bawah di daerah tersebut. Besaran pengeluaran per-bulannya berkisar antara Rp 1.500.000,- sampai dengan Rp 3.500.000,-.
92
2.
Segmentasi Geografis Daerah Setiabudi yang terletak di wilayah Kuningan, Jakarta
Selatan dipilih menjadi lokasi pertama pengembangan bisnis model ini. Hal ini dikarenakan bahwa Kuningan merupakan salah satu wilayah segitiga emas yang berada di Jakarta. Selain itu, tingkat konsumsi populasi para pekerja kantoran menengah ke bawah juga menjadi salah satu potensi utama Cassava. Sebab pola konsumsi pada tingkat menengah ke bawah ini sedikit memaksa untuk kepentingan lainnya dan mengorbankan makanan, terutama sarapan. Kuningan yang merupakan wilayah bagian Jakarta memiliki tingkat konsumtif yang tinggi dan berdampak pada gaya hidup masyarakatnya yang berada di wilayah ini. Hal ini diperkuat dengan kehidupan masyarakat perkotaan yang merupakan para pekerja kantoran yang memiliki cukup banyak kesibukan dan padatnya arus lalu lintas di wilayah ini. Dengan begitu, konsumtif merupakan kebiasaan sehari-hari para pekerja kantoran dan masyarakat lainnya yang berada di wilayah Jakarta. Sehingga tanpa disadari bahwa masyarakat Jakarta selalu dijadikan sasaran target konsumen potensial. Setelah perkembangan di daerah wilayah Kuningan dinilai cukup optimal, diharapkan bisnis ini dapat berkembang di wilayah-
93
wilayah bagian Jakarta lainnya dan berkembang di kota-kota besar lainnya seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan lain-lain. 3.
Segmentasi Psikografis Seiring padatnya arus lalu lintas yang ada di Jakarta, salah
satunya wilayah Kuningan membuat gaya hidup masyarakatnya menjadi bergeser. Awalnya sarapan pagi disantap di rumah sebelum memulai aktifitas, kini dipilih untuk membeli di kantor bahkan melewatkannya begitu saja. Segmentasi konsumen pada tahap psikografis adalah mereka yang memiliki keterbatasan penghasilan namun tidak dapat mengontrol pengeluaranya sehingga biaya untuk bertahan hidup selama satu bulan dapat dikatakan rendah. Hal inilah yang menjadi alasan para pekerja kantoran untuk melewatkan sarapan. Dan Cassava hadir bagi konsumen yang merupakan para pekerja kantoran yang memiliki penghasilan rendah. 4.4.3.2 Targeting Targeting dilakukan setelah mengetahui segmentasi pasar potensial. Target dari usaha bisnis Cassava ini adalah para pekerja kantoran yang berada di wilayah Setiabudi Building dalam radius 500 meter dan berada pada tingkat SES B- hingga ke C.
94
Cassava menargetkan pasar sejauh radius 500 meter dari lokasi berjualan. Dari luas wilayah ini dapat terlihat terlihat potensial market, antara lain: 1. Wisma Bakrie 2. Femina Group 3. Rumah Sakit Mata Aini 4. Setiabudi Building 5. Graha Codefin 6. Wisma Kodel 7. Puri Vads 8. Ebenezer Building 9. Graha Surya 10. Graha Ekonomi 11. Graha Milk 12. Mensa 13. Kuningan Village
95
Gambar 4. 6 Targeting Market Cassava (www.streetdirectory.co.id)
4.4.3.3 Positioning Berdasarkan teori yang ada, Cassava memiliki positioning dari sisi penetapan posisi berdasakan manfaat tertentu yang ditawarkan bagi konsumen dan penetapan posisi berdasarkan mutu atau harga yang dinyatakan dalam Terjangkau”.
bentuk
kalimat “Sarapan lezat
dan
96
4.4.4 Marketing Mix Ada beberapa elemen dalam marketing mix. Elemen utama dari marketing mix dikenal sebagai 4P yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Penentuan 4P sangatlah penting dalam sebuah perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka, menempatkan posisi produk mereka, menetapkan harga, dan menentukan tempat yang akan digunakan untuk launching dan menawarkan produk tersebut. 4.4.4.1
Product (Produk)
Cassava menjual makanan berbahan dasar singkong yang diolah dengan mengikuti perkembangan tren makanan yang ada. Macam-macam jenis olahan berasal dari olahan tradisional Indonseia hingga mancanegara yang disajikan ke dalam tampilan yang menarik serta unik. Di Indonesia khususnya di Jakarta belum terdapat jenis usaha yang sama yaitu penjual makanan yang menyajikan menu berbahan dasar singkong sehingga daya saing usaha ini terbilang baik. Selain dari sisi olahan masakan yang menarik, Cassava juga memperhatikan rasa masakan, dan kemasan serta cara penyajian yang keseluruhanya dibalut dengan tampilan menarik dan rasa yang unik serta penyajian dan pengolahan yang mengutamakan kebersihan. Pada awal berjalannya usaha bisnis Cassava ini, ada 6 (enam) menu makanan yang akan ditawarkan yaitu:
97
Thai Cassava Thai Cassava merupakan hasil olahan singkong yang direbus dan disajikan bersama saus kental manis yang terbuat dari air santan kelapa yang ditambah dengan gula pasir dan susu kental manis.
Gambar 4.7 Thai Cassava (www.google.co.id)
Cassava Sauce Steak Cassava Sauce Steak merupakan olahan singkong yang disajikan bersama sayuran dan disiram dengan saus khas Cassava.
Gambar 4.8 Cassava Sauce Steak (www.google.co.id)
98
Cassava Cake
Cassava cake merupakan cake yang dimiliki oleh Cassava dengan teksturnya yang lembut dan memiliki rasa khas singkong.
Gambar 4.9 Cassava Cake (www.google.co.id)
Roasted Cassava (Yuca Asado) Roasted Cassava merupakan olahan singkong Cassava yang memiliki cita rasa yang gurih dan segar.
Gambar 4.10 Roasted Cassava (www.google.co.id)
99
Cassava Cheese Croissant Croissant bukanlah makanan yang baru dan tidak asing lagi di dunia kuliner. Biasanya croissant berbahan dasar tepung terigu dengan isi topping yang beraneka ragam. Tapi kali ini Cassava menyajikan croissant baru dengan bahan dasar singkong dan isi topping keju.
Gambar 4. 11 Cassava Cheese Croissant (www.google.co.id)
Prime Cassava Prime Cassava merupakan satu-satunya menu premium yang ada pada awal pengembangan usaha bisnis Cassava. Menu ini terdiri dari 3 macam olahan singkong yang berbeda di dalam satu paket.
100
Gambar 4.12 Prime Cassava (www.google.co.id)
Sedangkan untuk minuman yang akan ditawarkan ada 5 produk, yaitu Yuca Coffee Yuca Tea Yuca Juice Yuca Choco
4.4.4.2 Price (Harga) Persaingan dalam industri makanan ini sangatlah tinggi, oleh karena itu Cassava harus menggunakan strategi untuk menetapkan harga agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Strategi yang digunakan oleh Cassava adalah relative pricing, dimana harga yang ditawarkan oleh Cassava relatif rendah dan dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena Cassava menyesuaikan dengan target market yang dibidik. Akan tetapi
101
dengan harga yang relatif lebih rendah ini tidak mengurangi kualitas dari produk Cassava. Harga untuk paket makanan dan minuman yang ditawarkan mulai dari harga Rp 10.000,-sampai Rp 20.000,-. Berikut ini daftar harga makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Cassava:
Tabel 4.4 Daftar Harga Menu Makanan Cassava Nama Menu
Daftar Harga
Thai Cassava
Rp 10.000,-
Cassava Sauce Steak
Rp 10.000,-
Cassava Cake
Rp 8.000,-
Roasted Cassava
Rp 12.000,-
Cassava Cheese Croisant
Rp 10.000,-
Prime Cassava
Rp 16.000,-
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Tabel 4.5 Daftar Harga Minuman Cassava Nama Minuman
Harga
Yuca Coffee
Rp 6.000,-
Yuca Tea
Rp 6.000,-
Yuca Juice
Rp 6.000,-
Yuca Choco
Rp 7.000,-
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
102
Selain menjual makanan dan minuman, Cassava juga menyediakan paket makan dan minuman dengan harga yang lebih hemat. Hal ini dibuat sebagai salah satu strategi pemasaran yang digunakan Casssava untuk membuat pelanggan lebih tertarik untuk membeli produk Cassava dengan harga yang lebih murah. Berikut ini adalah daftar harga paket makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Cassava: Tabel 4.6 Daftar Harga Paket Cassava Nama Paket
Harga
Paket A Rp 15.000,Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 (Thai Cassava + YucaPenulis, Coffee 2014 atau Yuca Sumber: Dokumentasi Tea) Paket B
Rp 15.000,-
(Cassava Sauce Steak + Yuca Coffee atau Yuca Tea Paket C (Roasted Cassava + Yuca Choco) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Rp 18.000,-
103
4.4.4.3 Place (Tempat) Pemilihan lokasi bisnis merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu bisnis. Dengan memilih lokasi bisnis yang tepat, tentunya juga akan membuat usaha bisnis Casava dapat berkembang dengan cepat. Untuk lokasi berjualan, food truck Cassava akan ada di Jalan Anggrek XII Setiabudi-Kuningan, Jakarta Selatan tepatnya di belakang Setiabudi Building pada pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi. Lokasi ini dipilih karena daerah Kuningan merupakan salah satu daerah segitiga emas yang ada di Jakarta. Selain itu, di sekitar lokasi ini juga ada beberapa gedung perkantoran, sebuah perguruan tinggi, dan sebuah rumah sakit. Sehingga daerah ini banyak dilalui oleh banyak orang untuk menuju tempat tujuan mereka dan menjadi lokasi yang strategis dan potensial bagi bisnis Cassava. Hal inilah yang menjadi alasan pemilihan lokasi awal untuk awal pengembanagan usaha bisnis Cassava. Dengan begitu, Cassava dapat berkembang dengan cepat dan berjalan dengan optimal.
104
Gambar 4.13 Lokasi Food Truck Cassava (www.googlemaps.com)
Sedangkan untuk head office, Cassava menyewa sebuah rumah di daerah Jatibening, Bekasi dengan harga sewa untuk tahun pertama sebesar Rp 10.000.000,- dan untuk harga sewa selanjutnya naik sebesar 10% dari harga sewa tahun pertama. Alasan Cassava memilih untuk menyewa rumah di daerah Jatibening-Bekasi ini adalah karena pemilik rumah ini merupakan salah satu owner usaha bisnis Cassava. Selain itu, lokasi rumah ini juga dekat dengan pintu tol sehingga akses yang digunakan menjadi cukup mudah menuju tempat lokasi berjualan.
105
Gambar 4.14 Lokasi Head Office Cassava (www.googlemaps.com)
4.4.4.4 Promotion (Promosi) Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang cukup penting dalam pengembangan suatu usaha bisnis. Hal ini dikarenakan lewat kegiatan promosi ini, para pelanggan dapat aware terhadap produk yang ditawarkan oleh suatu brand. Oleh karena itu Cassava perlu melakukan kegiatan promosi sebagai salah satu strategi untuk mempromosikan produknya. Cassava melakukan strategi aktivitas promosi melalui Below The Line dan True The Line. Aktifitas Below The Line (BTL) ini
106
meliputi pemasangan banner, dan flyer poster promo; sedangkan untuk True The Line (TTL), Cassava memanfaatkan jejaring sosial melaui Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan Website. Dalam pelaksanaannya nanti, Cassava akan membagi kegiatan promosi ini menjadi tiga bagian, yakni konsep launching, hard campaign, dan soft campaign dengan penjabaran sebagai berikut: Launching Cassava akan mulai mengenalkan produknya melalui selebaran flyer yang berisikan manfaat singkong dan macammacam olahan singkong yang akan disajikan. Konsep launching ini akan dikemas ke dalam tema “Did you know?”, dimana dalam konsep ini akan lebih menekankan mengenai manfaat singkong dan peranan singkong sebagai alternatif pengganti asupan sarapan. Kampanye launching ini akan dimulai pada awal minggu bulan Januari hingga awal minggu ketiga. Dalam kurun
waktu
menggencarkan
tiga
minggu
penyebaran
tersebut,
flyer
di
Cassava daerah
akan
Kuningan
khususnya di daerah Setiabudi dimana tempat Cassava nantinya akan berjualan. Minggu ketiga hingga minggu keempat, Cassava akan membagikan free sample kepada calon khalayak di wilayah Setiabudi.
107
Free sample ini akan dibagikan secara langsung kepada karyawan-karyawan yang akan memulai aktifitasnya dan yang akan mencari sarapan. Selain itu sample ini akan disebar sepanjang titik TransJakarta Setiabudi dan parkiran motor di belakang gedung Setiabudi Building. Tujuan dari kampanye ini adalah menimbulkan awareness kepada khalayak mengenai olahan singkong yang akan ditawarkan oleh Cassava. Hard Campaign Cassava akan mulai mengenalkan produk dengan segala kelebihanya pada bulan Februari hingga April 2015. Fokus kampanye ditekankan pada spesifikasi produk dan kelebihan produk melalui banner, media sosial, dan website, serta TV Plasma. Tujuan yang akan dicapai pada tahap ini adalah database pelanggan guna keperluan marketing dan mendorong orang untuk membeli dan mencoba produk yang ditawarkan oleh Cassava. Untuk
mencapai
tujuan
tersebut,
langkah
yang
dilakukan Cassava adalah melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan melalui Chat Room Line, BBM, dan WhatsApp, dimana setiap orang yang mau menjadi member dari Cassava pada media-media tersebut diatas akan mendapatkan discount pembelian produk melalui
108
pesan yang dikirimkan. Bagi mereka yang membawa dan menunjukan pesan promo Cassava akan langsung mendapat discount. Pesan akan dikirimkan secara berkala pada akhir bulan. Untuk mensukseskan kegiatan promo ini, perlu ditunjang oleh promo melalui banner, TV Plasma, dan website. Soft Campaign Cassava akan merubah pola promonya pada tahap ini. Pada tahap ketiga ini, Cassava akan lebih mengutamakan pada emosional benefit dari produk. Hal ini ditunjukkan sebagai salah satu cara meningkatkan loyalitas pelanggan dan menaikkan citra produk agar tetap mendapatkan tempat di benak pelanggan. Selain itu, pada fase ini Cassava juga akan mengenalkan tambahan variasi produk yang akan dijual dan direncanakan dimulai pada bulan Juli. Hal ini dilakukan agar variasi dan minat pelanggan terhadap produk Cassava tetap terjaga.
109
Tabel 4.7 Kegiatan Promosi Cassava BULAN Agenda Promosi Cassava
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Launching (Did You Know?) Flayer Free sample Promo Step 1 (discount on sosmed) Banner Social Media Discount Flayer Web Promo Step 2 (kebersihan & Kualitas Makanan) Banner Social Media Web Promo Step TACKTIKAL Banner Social Media Web
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
MAKAN SINGKONG
PROMO BULAN PUASA
PROMO MENU BARU
PROMO HUT RI
110
Strategi Bulan Ramadhan Untuk mensiasati penjualan di dalam bulan Ramadhan, Cassava mengubah waktu berjualan yang dimulai pada sore hari hingga waktu berbuka tiba. Hal ini dilakukan agar tetap menghormati bulan puasa dan Cassava tetap dapat beroperasional sesuai dengan target pemasaran yang telah ditetapkan. Incentives OB (Office Boy) Cassava melibatkan para OB dengan memberikan insentif pada setiap porsi makanan yang dipesannya. Hal ini bertujuan agar Cassava mendapat prioritas dari para OB ketika mereka mendapatkan request pembelian makanan. Mekanisme pemberian insentif ini adalah dengan cara memberikan sebagian keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan oleh OB. Setiap pembelian akan tercatat dan kemudian di akhir setiap bulan akan dibagikan insentif para OB tersebut.
111
4.5
Operasional 4.5.1 Jam Operasional Kegiatan operasional yang dilakukan oleh food truck Cassava yaitu pada hari Senin – Jum’at pukul 06.00 – 10.00. Hal ini dikarenakan pada jam operasional tersebut adalah waktu dimana para pekerja kantoran mulai bersiap-siap dan berangkat ke kantor. Sehingga diharapkan pada waktu ini adalah waktu aktifitas para pekerja kantoran dan memberikan peluang bagi Cassava. Sedangkan kegiatan operasional di head office untuk persiapan food truck yang akan dibawa dimulai pada jam 03.00 dini hari. Dan untuk karyawan managerial, jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.00. Pada hari Sabtu dan Minggu Cassava tidak mempunyai jadwal kegiatan apapun. Untuk pemesanan bahan baku, Cassava menjadwalkan dengan suplier untuk melakukan pemesanan setiap hari Kamis sore dan pesanan akan diantar ke head office pada hari Jum’at siang pukul 14.00.
4.5.2 Lokasi Cassava memiliki kantor pusat di Jl. Ratna no.54B, Jati Bening, Jati Asih-Bekasi yang merupakan tempat tinggal dari salah satu pemilik. Selain itu, dipilih di daerah Jatibening karena sangat dekat dengan pintu masuk tol sehingga akses untuk menuju daerah berjualan dapat ditempuh dengan cepat.
112
Selajutnya untuk operasional lokasi berjualan adalah yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu di wilayah perkantoran Setiabudi daerah Kuningan, Jakarta.
4.5.3 Fasilitas dan Peralatan 4.5.3.1 Fasilitas Untuk menunjang kegiatan usaha dari Cassava, perlu adanya fasilitas yang memadai dan fungsional. Adapun fasilitas yang ada pada Cassava dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: -
Head office Head office yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan kantor
pusat dimana kegiatan manajerial dilakukan. Di dalam head office terbagi menjadi dua fasilitas, yakni fasilitas ruang kantor (office room) dan fasilitas dapur (kitchen room). Kedua ruangan itu dibutuhkan untuk menunjang bisnis dari Cassava. Ruang kantor adalah tempat dari manajemen tim bekerja. Di dalamnya terdapat meja sentral yang terdiri dari 4 (empat) meja. Ketiga meja digunakan untuk tiga manager yaitu: manager operasional, manager pemasaran dan penjualan serta manager keuangan. Sedangkan satu meja lainnya digunakan untuk karyawan ketika akan diadakan meeting. Sebagai fasilitas penunjang untuk meeting di ruang kantor juga disediakan papan tulis.
113
Selain itu terdapat fasilitas printer yang terhubung dengan jaringan dari setiap komputer yang ada. Printer dibuat terpusat untuk menghemat penggunaannya. Printer digunakan untuk setiap kebutuhan material yang tercetak. Hal lain yang terdapat dalam ruang kantor adalah papan informasi. Papan informasi ini digunakan sebegai media informasi untuk ketiga manager yang berhubungan dengan usaha Cassava. Papan informasi ini berisi data penjualan, jadwal operasional dan stock control. Dapur merupakan aktivitas kunci operasional yang berada di head office yang di dalamnya terdapat fasilitas penunjang operasional. Adapun fasilitas yang berada di dalam dapur adalah: kompor, meja kerja, tempat cuci (wastafel), lemari pendingin, tempat penyimpanan bahan baku, dan tempat penyimpanan kemasan. Di dalam dapur juga disediakan papan informasi yang berguna sebagai media informasi antar karyawan. Papan informasi ini dibutuhkan untuk informasi operasional dalam dapur. Data yang ditampilkan dalam papan informasi ini adalah menu, stock control dan jadwal operasional lainnya yang lebih rinci. Fasilitas terakhir yang ada pada head office adalah toilet.Toilet berada di paling ujung kantor.
114
WHITE BOARD
TOILET
Printer
Water Dispenser
Refrigerator INFORMATION BOARD Material Storage
CHAIR
Kitchen Sink
Desk
KITCHEN ROOM
Desk
Packing Storage
Desk
CHAIR
Kitchen Desk
CHAIR
Stove
CHAIR
Stove
INFORMATION BOARD
Stove
Desk
OFFICE ROOM
INFORMATION BOARD
Gambar 4. 15 Layout Head Office Cassava (Dokumentasi Penulis, 2014)
Water Dispenser
GARAGE
115
-
Food truck Fasilitas lain yang digunakan untuk operasional Cassava adalah food truck. Di dalam food truck yang digunakan tentunya akan dilengkapi dengan sub-fasilitas yang menunjang kegiatan operasional. Ada dua bagian utama sub-fasilitas yang berada pada food truck, sub-fasilitas pertama adalah untuk penyimpanan dan pengolahan bahan baku. Subfasilitas ini berada pada sisi food truck yang tertutup. Pada sub-fasilitas ini terdapat tempat penyimpanan material dan kemasan, kompor, oven dan lemari pendingin. Dan untuk sub-fasilitas kedua berada pada bagian sisi yang terbuka dari food truck yang berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan penjualan kepada konsumen. Pada bagian ini ditampilkan menu makanan dan minuman dalam etalase (lemari kaca untuk tampilan sajian) dan juga pada ujungnya terdapat tempat kasir untuk melakukan transaksi pembayaran. Selain itu, pada bagian luar food truck terdapat rak untuk nampan (tray rack) yang bisa difungsikan sebagai tumpuan pelanggan membawa makanan atau minuman.
116
Material Storage
Kitchen Sink
Stove
Stove
Oven
Refrigerator
Electrical generator
HEAD OF TRUCK
Packaging Storage
Door
Food
Food
Food
Beverage
Cashier
Tray Rack QUEUING IN
Gambar 4.16 Layout Food Truck Cassava (Dokumentasi Penulis, 2014)
OUT
117
4.5.3.2 Peralatan Selain fasilitas, diperlukan peralatan yang dapat menunjang dan membantu kegiatan operasional Cassava. Perlatan yang dipergunakan dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu: peralatan operasional yang berhubungan langsung dengan penjualan; dan peralatan administrasi untuk menunjuang penjualan Cassava. Adapun peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan operasional adalah sebagai berikut: Peralatan Operasional Head Office Cassava Peralatan operasional yang berada pada Head Office Cassava dipergunakan untuk menunjang semua kegiatan produksi mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai pengemasan untuk dibawa ke lokasi berjualan. Tabel 4.8 Peralatan Operasional Head Office Cassava Nama Barang
Qty
Dispenser
2
Galon
4
Kompor
2
Tabung Gas 12KG
3
Kulkas
1
Kitchen Set
1
Alat Masak
1
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
118
Peralatan Administrasi Head Office Cassava Peralatan administrasi berada di head office Cassava. Peralatan ini bertujuan sebagai penunjang usaha bisnis Cassava. Peralatan tersebut merupakan fasilitas untuk level manajerial agar dapat menunjang tugas-tugasnya. Tabel 4.9 Peralatan Administrasi Head Office Cassava Nama Barang
Qty
Meja
4
Kursi
4
Laptop
1
Printer
1
ATK
1
LAN Jaringan
1
Papan Tulis
3
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 Peralatan Operasional Food Truck Cassava Peralatan operasional yang berada dalam food truck digunakan sebagai penunjang kegiatan operasional, penjualan dan pelayanan terhadap pelanggan. Peralatan ini berada di bawah tanggung jawab bagian umum. Ada bagian yang menempel pada food truck (terinstalasi langsung dengan food truck) serta ada juga peralatan yang bongkar-pasang yaitu standing table dan line separator untuk pelayanan makan di tempat kepada konsumen. Sebagai sumber energi
119
yang berada dalam food truck digunakan genset sebagai sumber elektrik dan gas sebegai sumber bahan bakar untuk memasak. Tabel 4.10 Peralatan Operasional Food Truck Cassava Nama Barang
Qty
Kompor
1
Tabung Gas 12 Kg
2
Kulkas
1
Oven
1
TV LED 42 inci
1
Genset
1
Kalkulator
1
Alat Masak
1set
Dispenser
1
Standing Table
4
Line Separator
1
Galon
2
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
4.5.4 Kegiatan Operasional Kegiatan operasional dari usaha bisnis Cassava ini dibagi menjadi 2 (dua), yakni kegiatan utama dan kegiatan penunjang. Hal ini didasari pada teori Porter Value Chain, yang mana masing-masing kegiatan ini memiliki rangkaian aktivitas yang berbeda.
120
4.5.4.1 Kegiatan Utama Operasional Kegiatan utama yang dilakukan oleh Cassava terdiri dari beberapa rangkaian aktivitas, yakni Inbound Logistic, Operations, Outbond Logistic, Marketing and Sales, dan Service dengan masingmasing penjelasan sebagai berikut: -
Inbound Logistic Inbound
logistic
merupakan
rangkaian
aktivitas
kegiatan
operasional yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan. Penerimaan bahan baku Penerimaan bahan baku adalah proses yang juga ada di head office. Proses penerimaan ini dilakukan secara baik oleh manajer operasional. Proses ini merupakan kroscek dari proses sebelumnya yaitu pemesanan bahan baku. Ketiga aspek yang disebutkan sebelumnya dicek ulang untuk memastikan keberlangsungan rantai suplai yang baik. Dan untuk semua pengadaan barang diserahkan kepada suplier. -
Operations Operations merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
pengolahan input (bahan baku) menjadi output. Berikut ini merupakan penjelasan rangkaian aktivitas operations, yaitu:
121
Penyimpanan bahan baku Penyimpanan
bahan
baku
dilakukan
dengan
mempertimbangkan kesegaran dan tahan lama atau tidaknya bahan baku. Proses penyimpanan ini sangat berhubungan dengan proses pemesanan bahan baku, Produksi Proses produksi merupakan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Setiap hari sebelum berangkat menuju lokasi berjualan, koki dibantu dengan pembantu umum melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Pengolahan ini tentunya berdasarkan menu yang akan dijual. Kegiatan masak ini dilakukan mulai dari pukul 03.00 dini hari sampai pukul 05.00 pagi. Pengemasan Untuk Dibawa Ke Lokasi Penjualan Bahan makanan setengah jadi yang telah diolah kemudian dikemas ke dalam wadah besar untuk dibawa menggunakan food truck ke lokasi penjualan. Pengemasan ini dilakukan secara baik untuk menjaga kualitas saat makanan disajikan. Setelah makanan dikemas, food truck siap berangkat menuju lokasi penjualan.
122
-
Outbound Logistic Sedangkan outbound logistic adalah rangkaian aktivitas yang
dilakukan untuk menyampaikan produk ke konsumen. Berikut ini merupakan penjelasan rangkaian aktivitas kegiatan outbound logistic: Delivery ke Lokasi Penjualan Delivery ke lokasi penjualan ini adalah proses mengantarkan makanan dan minuman yang akan dijual dari head office ke lokasi dimana food truck akan berjualan. Kegiatan ini juga menggunakan food truck sebagai media transportasi yang membawa komoditi yang akan dijual. Pengolahan Bahan Setengah Jadi Menjadi Bahan Jadi Setelah food truck diparkirkan di lokasi penjualan, selanjutnya
dilakukan
proses
pengolahan
makanan
setengah jadi menjadi makanan siap santap. Proses ini dilakukan berdasarkan pesanan menu yang dikehendaki oleh konsumen. Sehingga, tidak ada proses masak yang kompleks yang dilakukan di dalam food truck, dan yang ada hanyalah proses penyajian makanan untuk konsumen. Pengemasan Proses pengemasan makanan adalah proses dimana setelah menu makanan yang dipesan oleh konsumen siap disajikan. Makanan ini dikemas dengan packaging yang
123
sudah didesain dan memiliki tampilan menarik dengan brand Cassava. -
Marketing and Sales Marketing and sales merupakan aktivitas yang berhubungan
dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan kegiatan sales dari Cassava adalah transaksi dimana konsumen memesan makanan, dan pelayan Cassava menyajikan makanan dalam wadah yang telah disediakan dan menerima pembayaran dari konsumen. -
Service Service
merupakan
aktivitas
yang
mempertahankan
atau
meningkatkan nilai dari sebuah produk. Oleh karena itu service memainkan peran penting dalam banyak organisasi pelayanan (misalnya restoran) dalam memberikan kesan pertama sebelum pelanggan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan pelayanan karyawan. Service ini merupakan elemen penting karena pelanggan akan menggunakannya untuk memandu keyakinan mereka, sikap, dan harapan dari penyedia service tersebut. Pelanggan berinteraksi dengan fasilitas fisik yang terus-menerus, pengalaman yang melebihi interaksi mereka dengan pelayanan karyawan (Inggrid Y. Lin, 2004). Dalam usaha ini pelanggan Cassava dapat menikmati suasana baru menyantap santapan dengan suasana standing table dan media
124
informasi. Pelanggan dapat memilih untuk take away (bawa pulang) atau makan pada standing table. Suasana yang dibuat kepada konsumen dengan nilai tambah yaitu dengan menampilkan informasi atau berita melalui TV LED yang terletak pada salah satu sisi food truck. Konsumen dapat menikmati makanan sambil menyaksikan berita yang ditayangkan. Konsep tempat makan yang dibuat dengan standing table bertujuan untuk membantu menyantap makanan dengan cepat. Hal ini dikarenakan waktu untuk menyantap sarapan terbatas dan biasanya dilakukan tidak dalam waktu yang lama. Selain itu standing table dibuat untuk membuat crowd (keramaian) yang ada pada food truck sehingga dapat menarik orang untuk mencoba menu Cassava.
4.5.4.2 Kegiatan Penunjang Operasional Kegiatan penunjang operasional dari Cassava ini meliputi beberapa rangkaian aktivitas, yakni firm insfrastructure, human resource management, technology development, dan procurement dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:
125
-
Firm Infrastructure Firm infrastructure terdiri dari departemen-departemen atau
fungsi-fungsi seperti akuntansi, keuangan, perencanaan, general manager, dan lain-lain yang melayani kebuthan perusahaan dan mengikat bagian-bagiannya menjadi satu kesatuan. Untuk awal pengembangan usaha bisnis Cassava ini, firm infrastructure yang dibuat adalah sebagai berikut: 1 orang operational manager, dan dibantu oleh 1 orang general affair, dan 1 orang koki 1 orang marketing and sales manager, dan dibantu oleh 1 orang administrasi penjualan 1 orang manager keuangan. -
Technology Development Technology development merupakan pengembangan peralatan,
software, hardware, dan prosedur di dalam transformasi produk dari input menjadi output. Pengembangan teknologi yang digunakan oleh Cassava dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: Peralatan produksi Peralatan masak yang baik akan menunjang proses produksi. Banyak kelebihan yang dimiliki peralatan masak yang modern diantaranya yaitu menghemat waktu pengolahan, proses kerja yang lebih mudah serta pengolahan yang optimal.
126
Penggunaan alat produksi yang modern ini antara lain: oven, kompor dengan teknologi terbaru dan mesin dispenser. Teknologi Informasi Teknologi informasi dipergunakan untuk menunjang kegiatan administrasi seperti keuangan, kontrol persediaan yang semuanya menggunakan komputer. Selain itu, teknologi informasi juga digunakan untuk menunjang kegiatan marketing dan sales, antara lain: penggunaan website sebagai media promosi, dan social media. -
Human Resource Management (HRM) Human Resource Management merupakan pengaturan sumber
daya
manusia
mulai
dari
perekrutan,
kompensasi,
sampai
pemberhentian. Pengaturan sumber daya manusia ini harus dikelola secara baik dan continue, yakni dengan cara memberikan budaya kerja inovatif yang ditunjang dengan pelatihan-pelatihan internal. Pemilihan sumber daya ini disesuikan dengan kebutuhan perusahaan dan skill yang dimiliki oleh karyawan. -
Procurement Procurement merupakan rangkaian aktivitas yang berkaitan
dengan proses pengolahan input atau sumber daya. Dan untuk kegiatan procurement yang dilakukan oleh usaha bisnis Cassava ini meliputi:
127
Pemesanan Bahan Baku Pemesanan
bahan
baku
dilakukan
oleh
satu
staf
administrasi back office. Cassava bekerja sama dengan suplier bahan baku untuk mensuplai segala kebutuhan kegiatan operasional Cassava. Pemilihan suplier bahan baku dilakukan secara ketat. Aspek yang dinilai untuk memilih suplier antara lain: kualitas, harga dan waktu pengiriman. Ketiga aspek itu sangat penting untuk menjaga rantai suplai dari Cassava. Bahan baku untuk sajian makanan dipesan melalui suplier penyedia bahan baku. Dalam hal ini Cassava memesan pada suplier sekaligus jasa antar ke head office. Selain bahan baku untuk sajian, Cassava juga memesan kemasan untuk penyajian melalui suplier kemasan. Teknisnya sama dengan pemesanan bahan baku, suplier juga mengantarkan pemesanan ke head office dalam bentuk kemasan yang siap pakai.
128
Firm Infrastructure
: Struktur Organisasi
Human Resource Management
: Rekruitmen dan Pelatihan Karyawan
Technology Development
: Peralatan Produksi dan TI
Procurement
: Pemesanan Bahan Baku (kualitas, harga dan waktu pengiriman)
Inbound Logistics
Operation
-Penerimaan Bahan Baku
-Penyimpanan Bahan Baku -Produksi
-Pengemasan
Outbound Logistics
Marketing and Sales
-Delivery Ke -Pemasaran Lokasi Penjualan -Pengolahan -Penjualan ke Bahan Setengah Konsumen Jadi -Pengemasan
Service -Standing Table -TV LED
Gambar 4. 17 Porter Value Chain (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.5.5 Suplier Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, Cassava bekerja sama dengan beberapa suplier sesusai dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah suplier-suplier yang terlibat dalam usaha bisnis Cassava, yaitu: -
Mobil (food truck) Perusahaan manufacturing truck beserta karoserinta menjadi rekanan
Cassava yang cukup penting. Bagaimana tidak, food truck adalah channel utama yang digunakan Cassava untuk mendistribusikan produk hingga sampai ke konsumen. Dari suplier ini hal yang pertama dilakukan dalah sebagai pembelian unit, selanjutnya adalah after sales service yaitu service dan spare part. Dealer dari distributor menjadi
129
rekanan untuk perawatan secara berkala untuk unit truck yang dijadikan food truck. -
Bahan Baku Suplier bahan baku baik makanan dan minuman adalah suplier yang
mensuplai kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh Cassava. Semua bahan baku yang terkait dengan bahan makanan dan minuman disuplai langsung dari suplier sesuai pesanan dan kebutuhan. -
Kemasan Merek, kualitas layanan, lingkungan fisik dan promosi adalah
penentu utama kepuasan pelanggan dalam pembelian industri makanan cepat saji. Salah satu dari faktor tersebut adalah lingkungan fisik yang dimaksud dalam hal ini adalah kemasan. Agar produk dapat atraktif, maka diperlukan kemasan yang menarik. Oleh karena itu, Cassava memilih suplier kemasan untuk mensuplai kebutuhan packaging. Cassava sangat konsen terhadap kemasan, karena pada era modern ini kemasan bukan lagi sekedar alat pelindung melainkan punya fungsi yang lebih luas lagi. Perusahaan telah menyadari pentingnya kemasan dalam menjamin daya tahan, fungsionalitas, portabilitas, visibilitas dan mengkomunikasikan produk di pasar. Tidak hanya itu, kemasan juga memiliki kepentingan besar dalam membangun citra merek serta pengenalan merek. Pasar yang terus berubah dan mengundang pelanggan inovasi tidak pernah berakhir dalam kemasan. Mengingat
130
begitu banyak dimensi baru dari kemasan akan berlangsung di masa yang akan datang.
4.6
Izin dan Legalitas Untuk membuat suatu usaha bisnis, diperlukan izin dan legalitas agar usaha
tersebut dapat berjalan dengan lancar, begitu juga dengan usaha bisnis Cassava ini. Usaha bisnis Cassava ini membuat beberapa surat izin dan legalitas, diantaranya yaitu: a. Perseroan Terbatas (PT) Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin untuk setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha di sektor perdagangan yang berada di wilayah Republik Indonesia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan atau laba. Surat izin ini dikeluarkan oleh Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan. b. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Makanan (LPOM) BPOM adalah lembaga pemerintah yang berperan penting untuk melindungi masyarakat dari produk pangan olahan yang membahayakan kesehatan konsumen. Untuk usaha kecil menengah, perusahaan cukup mendaftarkan produk makanannya kepada LPOM (Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan) di tingkat kotamadya. Setiap produk Cassava memiliki nomor SP. Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan yang merupakan nomor pendaftaran yang diberikan
131
kepada pengusaha kecil dengan modal terbatas dan pengawasan diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya, sebatas penyuluhan. c. Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak yakni mencapai 200 juta jiwa. Oleh karena itu Cassava mengajukan untuk membuat sertifikat halal kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) bagi produk-produk Cassava. Hal ini sebagai salah satu strategi Cassava untuk mengoptimalkan brand dengan produk-produk halal. Sehingga para pelanggan tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh Cassava.
4.7
Tim Manajemen 4.7.1 Struktur Organisasi Untuk menjalankan suatu usaha bisnis, dibutuhkan tim manajemen untuk mengelola dan mengatur seluruh proses kerja bisnis tersebut. Oleh karena itu fungsi dari tim manajemen ini sangatlah penting. Tim manajemen ini dibuat dalam bentuk struktur organisasi dengan rincian pekerjaan masingmasing bagian. Untuk tahap awal bisnis ini, maka Cassava membuat struktur organisasi sebagai berikut:
132
OWNER
MARKETING & SALES
OPERASIONAL
GENERAL AFFAIR
KOKI
FINANCE
SALES ADMIN
Gambar 4.18 Susunan Tim Manajemen Cassava (Dokumentasi Penulisan, 2014)
Owner pada tahap awal bisnis Cassava ini terdiri dari Biena Hairlambang, Citra Ni’mahani, dan Dicky Wirawan. Dan setiap owner membawahi masing-masing divisi. 4.7.1.1
Divisi Operasional Bagian divisi operasional memiliki tanggung jawab untuk
mengontrol berbagai proses kegiatan operasional dari Cassava. Proses kegiatan operasional ini dimulai dari pembelian bahan baku yang dipesan melalui suplier sayuran, menjaga kualitas produk, proses pengolahan bahan baku menjadi makanan setengah jadi, pengemasan makanan setengah jadi, distribusi, sampai ke penjualan produk kepada customer.
133
Pada tahap awal bisnis Cassava ini, bagian Operasional Manager dijabat oleh Dicky Wirawan. Agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien, divisi operasional ini dibantu dengan 2orang karyawan operasional lapangan yang terdiri dari, 1 orang koki, 1 orang bagian umum; dan 1 orang karyawan administrasi pemasaran dan penjualan Koki bertanggung jawab untuk memilih bahan baku yang diperlukan dan mengolahnya sampai menjadi makanan siap saji. Sedangkan bagian umum bertanggung jawab untuk mengendarai food truck dari head office sampai ke lokasi tempat berjualan, dan membantu koki untuk menyiapkan pesanan pelanggan. Dan untuk bagian administrasi pemasaran dan penjualan ini merupakan karyawan dari divisi pemasaran dan penjualan yang turun ke lapangan dan bertanggung jawab untuk merekapitulasi penjualan setiap harinya dan melayani transaksi penjualan. 4.7.1.2 Divisi Pemasaran dan Penjualan Divisi pemasaran dan penjualan bertanggung jawab untuk membuat rencana pemasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek, membuat berbagai macam promo, dan kegiatan pemasaran lainnya untuk meningkatkan penjualan dan ekspansi usaha bisnis Cassava. Selain itu divisi pemasaran dan penjualan juga bertanggung jawab untuk membuat laporan bulanan kepada divisi keuangan.
134
Pada tahap awal bisnis Cassava, divisi pemasaran dan penjualan dijabat oleh Biena Hairlambang. Dan divisi pemasaran ini dibantu oleh 1 orang karyawan sebagai administrasi pemasaran dan penjualan yang akan turun ke lapangan bersama bagian operasional untuk membantu kegiatan penjualan sehari-hari Cassava. 4.7.1.3 Divisi Keuangan Divisi keuangan bertanggung jawab untuk membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan, serta mengatur arus kas keuangan usaha bisnis Cassava. Dan pada tahap awal usaha bisnis Cassava, divisi keuangan ini dijabat oleh Citra Ni’mahani.
4.7.2 Job Description Uraian
penjelasan
tentang
pekerjaan
masing-masing
divisi
menekankan akan tugas dan tanggung jawab para karyawan untuk menjalankan pekerjaannya dalam usaha bisnis ini. Uraian pekerjaan ini merupakan acuan pedoman, arahan, ataupun petunjuk bagi masing-masing karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Dengan adanya uraian penjelasan tentang tanggung jawab dan tugas masing-masing karyawan, diharapkan para karyawan tersebut dapat menjalankan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien.
135
Uraian job description yang jelas dan terarah akan membuat usaha bisnis ini dapat berjalan secara optimal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari masing-masing karyawan. Dan uraian job description ini berlaku untuk semua karyawan mulai dari level tertinggi sampai ke level terendah. a. Job Description Operational Manager 1. Mengkoordinir kegiatan operasional sehari-hari agar dapat berjalan dengan baik. 2. Melakukan kegiatan pengadaan bahan baku. 3. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana untuk menunjang usaha. 4. Memonitor persediaan bahan baku. 5. Memonitor biaya operasional. 6. Menyerahkan laporan keuangan setiap bulan kepada divisi keuangan. 7. Bekerja sama dengan divisi lain.
b. Job Description Marketing and Sales Manager 1.
Membuat marketing plan jangka pendek maupun jangka jauh.
2.
Menentukan harga jual produk dan melakukan kegiatan promosi.
136
3.
Melakukan evaluasi terhadap pelanggan dari hasil survey untuk mengukur tercapainya target dari kegiatan pemasaran dan penjualan.
4.
Menganalisa dan mengembangkan kegiatan pemasaran untuk dapat membantu penjualan dan meningkatkan jumlah pelanggan.
5.
Membuat laporan bulanan penjualan dan budgeting kegiatan pemasaran tahunan.
6.
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran dan penjualan.
7.
Bekerja sama dengan divisi lain.
c. Job Description Finance Manager 1.
Memonitor, mengumpulkan data, dan menganalisis laporan keuangan usaha bisnis perusahaan dari semua divisi agar dapat mengetahui keseimbangan arus kas usaha bisnis.
2.
Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan perusahaan.
3.
Melakukan perhitungan serta pembagian gaji karyawan.
4.
Melakukan pencatatan terhadap semua transaksi keluar masuk keuangan perusahaan.
5.
Bekerja sama dengan divisi lain.
137
d. Job Description Operational Staff
Koki 1. Membuat daftar permintaan bahan baku yang dibutuhkan. 2. Memonitor stok bahan baku. 3. Mengolah bahan baku sampai menjadi makanan siap saji. 4. Menyajikan makanan pesanan pelanggan.
General Affair 1. Mengendarai food truck dari head office sampai ke spot penjualan dan sebaliknya. 2. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penjualan. 3. Membantu koki mengolah makanan pesanan pelanggan. 4. Melakukan kontrol berkala mobil.
e. Job Description Marketing and Sales Staff (Administration) 1. Melayani penjualan kepada pelanggan. 2. Bertanggung jawab terhadap keuangan di lokasi penjualan. 3. Mencatat dan membuat laporan transaksi harian penjualan.
138
4.8 Timeline Berikut ini adalah timeline mulai dari persiapan launching usaha bisnis Cassava sampai dengan rencana pengembangan 3 (tiga) tahun ke depan:
4.8.1 Rencana Persiapan Suatu usaha bisnis harus mempunyai perencanaan yang disusun dengan baik, mulai dari perencanaan persiapan usaha sampai dengan usaha tersebut dijalankan. Proses perencanaan sangat penting untuk memastikan target dari usaha dapat tercapai. Semua aktivitas dapat diperhitungkan dengan baik hal ini berkaitan dengan berapa waktu yang diperlukan untuk menjalani suatu aktivitas. -
Perizinan Untuk membuat suatu usaha yang legal perlu adanya perizinan dari
pihak-pihak yang berwenang. Perizinan dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Adapun izin yang akan diurus adalah, membentuk badan usaha perseroan terbatas, surat izin dari LPOM (Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan), sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) serta izin lokasi tempat berjualan. -
Persiapan Sarana dan Prasaranan Persiapan sarana dan prasarana yang dimaksud adalah persiapan
dimulai dari head office, food truck, peralatan masak, peralatan kantor,
139
peralatan operasional yang menunjang jalanannya usaha. Tidak lupa untuk membuat prototype untuk design logo dan kemasan yang akan digunakan. -
Recruitment Perekrutan karyawan baru dilakukan selama 1 (satu) bulan. Untuk
menjadi karyawan harus dipilih yang terbaik dari setiap kandidat yang ada. Kebutuhan posisi disesuaikan dengan keahlian dari kandidat, sehingga beban kerja yang dikerjakan secara profesional. -
Pelatihan Setelah dilakukan perekrutan, karyawan harus dipersiapkan dengan
matang dengan cara memberikan pelatihan. Tahap pertama dibekali dengan orientasi usaha, tahap ini akan dijelaskan tentang perusahaan secara umum. Tahap kedua yaitu product knowledge, yaitu tahap pengenalan produk yang akan dijual di pasar. Tahap ketiga dilakukan pelatihan sesuai dengan posisi masing-masing agar dapat menciptakan pelayanan yang optimal terhadap pelanggan. -
Soft Launcing Soft launching dilakukan pada awal Januari 2015. Pada bulan ini
Cassava mulai melaukukan promo-promo untuk meningkatkan brand awareness terhadap produk yang dijual.
140
-
Launching Launching dilakukan di awal tahun 2015, tepatnya bulan Januari. Tabel 4. 11 Rencana Persiapan Bisnis Cassava
AKTIVITAS
Oktober
2014 November
Desember
2015 Januari
Perizinan Persiapan Sarana dan Prasarana Recruitment Pelatihan Soft Launching Launching
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
4.8.2 Rencana Pengembangan Produk Untuk menjaga agar tetap sustain dan growth, Cassava menggunakan strategi dengan mengembangkan produk-produk yang ada. Selain variasi menu, agar menarik konsumen Cassava juga mengembangkan produk dengan variasi bahan dasar yang digunakan. Cassava berkomitmen menggunakan bahan dasar dari umbi-umbian sebagai sarapan. Pada awalnya Cassava menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya, dengan cara ini diharapkan dapat menyajikan menu sarapan baru dibanding menu yang sudah ada. Singkong dipilih karena makanan ini sudah banyak dikenal masyarakat di Indonesia. Setelah singkong, bahan dasar yang
141
dipilih adalah kentang. Sajian kentang juga tidak asing pada cita rasa kuliner Indonesia. Rencana
pengembangan
produk
selanjutnya
adalah
dengan
menggunakan bahan dasar ubi. Banyak olahan ubi dengan menu tradisional maupun menu-menu modern. Gandum adalah bahan dasar ynag dipilih selanjutnya, gandum adalah bahan baku yang cukup mahal dibanding dengan bahan baku yang akan dikembangkan sebelumnya. Dengan penggunaan bahan baku ini diharapkan dapat mengambil pasar menengah ke atas. Setiap adanya produk baru, strategi dari tim marketing sangat diperlukan. Perlu adanya pengenalan produk baru kepada konsumen dengan product launching atau product campaign melalui kegiatan promosi.
Gandum Ubi Kentang Singkong
Gambar 4.19 Rencana Pengembangan Bahan Baku Produk Cassava (Dokumentasi Penulis, 2014)
142
Sesuai dengan product timeline di atas Cassva memperkenalkan produk makanan selain singkong tetapi masih berbahan baku umbi-umbian. Pengembangan produk dilakukan tidak secara keseluruhan, tetapi munculnya 1 (satu) menu baru akan menggantikan 1 (satu) menu yang lama. Pengembangan produk ini dilakukan setiap tahunnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan produk, konsumen dapat penyegaran baru dengan variasi menu yang menarik. Ditahun kedua, Cassava memperkenalkan Potato Kroket, yaitu kroket yang berbahan dasar kentang. Potato Kroket ini terdiri dari berbagai rasa di dalamnya yang nantinya menambah variasi menu dari Cassava. Di tahun kedua ini, Potato Kroket menggantikan posisi Cassava Cake yang harus discountinued. Pada tahun selanjutnya, yaitu tahun ketiga dari pengembangan produk, Cassava mengeluarkan produk baru yaitu Fried Sweet Potato. Kehadiran Fried Sweet Potato beriringan dengan launching 1 (satu) unit food truck yang baru. Fried Sweet Potato merupakan stik ubi manis yang digoreng dengan tepung terigu. Selanjutnya sebagai finishing dari produk diberikan taburan berbagai pilihan bumbu seperti barbeque, keju dan ayam panggang. Konsumen dapat memilih taburan sebagai tambahan untuk menikmati Fried Sweet Potato. Produk ini menggantikan Cassava Sauce Steak yang dianggap produk sejenis.
143
Untuk
menguatkan
kembali
cita
rasa
singkongnya,
Cassava
memperkenalkan Cassava Waffle di tahun ketiga. Cassava Waffle dijual untuk mengobati kerinduan konsumen terhadap produk singkong yang menjadi ciri khas dari Cassava. Cassava Waffle adalah kue yang terbuat dari adonan atau kue yang terbuat dari adonan yang dimasak dalam cetakan waffle yang bermotif untuk memberikan ukuran, bentuk, karakteristik dan kesan dipermukaannya. Yang membedakan waffle ini dengan waffle lainnya yaitu pada penggunaan tepung singkong (tapioka). Penyajian waffle ini ditambah dengan topping yang dapat dipilih konsumen. Topping yang tersedia yaitu coklat, stroberi, anggur dan vanilla. Cassava Cheese Croisant adalah produk yang digantikan Cassava Waffle ditahun keempat. Inovasi tiada henti dari Cassava yaitu mengolah sarapan dengan berbahan baku umbi-umbian. Bahan baku yang dipilih untuk pengembangan produk ditahun kelima adalah gandum. Cassava memperkenalkan Oatmeal Bread yang berbahan dasar gandum, yaitu sajian sarapan yang berbentuk roti. Oatmeal Bread hadir dengan menggantikan posisi Cassava Waffle.
4.8.3 Rencana Jangka Panjang Dalam usaha bisnis, perlu dibuat perencanaan jangka panjang. Hal ini dimaksudkan agar usaha bisnis tersebut dapat terus berekspansi dan berkembang secara optimal. Rencana jangka panjang dari usaha bisnis
144
Cassava ini mencakup pengembangan produk, penambahan food truck, dan perluasan target market. -
Penambahan Jumlah Unit Food Truck Pada tahap kedua rencana pengembangan Cassava adalah dengan menambah 1 (satu) unit food truck. Lokasi berjualan unit ini tentunya dianalisa terlebih dahulu setidaknya pada area yang sama dengan area perkantoran kuningan. Dengan penambahan 1 (satu) unit food truck dapat meningkatkan pendapatan 2 (dua) kali lipat dari sebelumya. Hal ini diharapkan akan membuat usaha bisnis ini terus tumbuh dan berkembang secara optimal.
-
Penambahan Target Market Rencana pengembangan pada tahap peratama yaitu dengan ekspansi dengan menjual sarapan untuk perserta pada event Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang berada di jalan Sudirman – Thamrin yang ada setiap akhir pekan. HBKB dilaksanakan pada pukul 05.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB, hal ini sesuai dengan jam operasional harian Cassava. Dengan ekspansi pasar seperti ini diharapkan Cassava dapat menambah pendapatan dari masyarakat yang melakukan kegiatan pada event tersebut. Rencana
perkembangan
dari
Cassava
yaitu
dengan
menambahkan jumlah mobil untuk ekspansi bisnis agar menjangkau area pemasaran yang lebih luas dari saat ini. Cassava juga tidak
145
menutup kemungkinan untuk membuka kedai-kedai di kantin-kantin kantor yang tidak memungkinkan dengan menggunakan channel food truck. Selain itu rencana pengembangan ke depan, Cassava dapat menarik konsumen dengan tidak hanya melayani menu sarapan pagi tetapi juga sebagai makanan siang dan malam serta yang kemungkinannya lebih besar adalah untuk cemilan konsumen.
4.9
Perencanaan Keuangan Keuangan adalah bagian yang penting dari suatu usaha. Kegiatan keseluruhan
dari suatu usaha dapat tercermin dari laporan keuangan. Begitu pula dengan keberhasilan suatu usaha, usaha dapat dikatakan baik atau tidaknya dapat dilihat dari keuangan. Untuk itu perencanaan keuangan yang baik dapat membantu mencapai tujuan usaha. Perencanaan keuangan dimulai dari perencanaan keuangan pada tahun pertama. Untuk tahun-tahun selanjutnya dapat mendasar perencanaan keuangan tahun pertama. Perencanaan itu meliputi perencanaan penjualan dan perencanaan biaya yang keluar dalam usaha tersebut.
4.9.1 Struktur Keuangan Struktur keuangan dari Cassava dibagi menjadi 2 (dua) fixed cost dan variable cost.
146
4.9.1.1 Fixed Cost Fixed cost adalah biaya yang dibutuhkan pertama kali sebagai investasi untuk menjalankan sebuah bisinis. -
Perencanaan Anggaran untuk Memulai Usaha Perencanaan anggaran untuk memulai suatu usaha adalah menggambarkan total biaya yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha. Rinciannya termasuk biaya sewa tempat, renovasi, perizinan usaha serta rekruitmen dan pelatihan pegawai. Selain itu anggaran awal juga disusun untuk pembelian food truck, peralatan yang diperlukan pada head office dan food truck yang semuanya itu akan menjadi aset dari bisnis ini. Bagian lain yang menjadi beban awal untuk memulai usaha dalah persediaan barang selama 3 (tiga) bulan.
147
Tabel 4.12 Perencanaan Anggaran Awal Usaha Bisnis “Cassava”
Perencanaan Anggaran untuk Memulai Usaha Start Up Expenses Sewa Tempat (1 tahun) Renovasi Perijinan -Pendirian PT -Sertifikasi BPOM -Sertifikasi MUI Total Perijinan Biaya Rekruitmen
QTY 1 1
Rp Rp
1 1 1
Rp Rp Rp
Unit Price 11,000,000 Rp 5,000,000 Rp
Amount 11,000,000 5,000,000
8,500,000 Rp 5,000,000 Rp 3,000,000 Rp Rp Rp
8,500,000 5,000,000 3,000,000 16,500,000 1,000,000
TOTAL
Rp
33,500,000
Rp
192,660,000
Persediaan
Rp
40,716,202
GRAND TOTAL
Rp
266,876,202
Start Up Asset Food Truck Peralatan di Food Truck -Kompor -Tabung Gas 12KG -Kulkas -Oven -TV LED -Genset -Calculator Machine -Alat Masak -Dispenser -Standing Table -Line Separator -Galon Total
1
Rp
147,000,000 Rp
147,000,000
1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000 600,000 2,000,000 1,000,000 6,500,000 5,000,000 700,000 2,000,000 350,000 400,000 150,000 100,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000 1,200,000 2,000,000 1,000,000 6,500,000 5,000,000 700,000 2,000,000 350,000 1,600,000 150,000 200,000 21,200,000
Peralatan di Head Office -Dispenser -Galon -Kompor -Tabung Gas 12KG -Kulkas -Kitchen Set -Alat Masak Total
2 4 2 3 1 1 1
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
350,000 100,000 500,000 600,000 1,700,000 5,000,000 4,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
700,000 400,000 1,000,000 1,800,000 1,700,000 5,000,000 4,000,000 14,600,000
Peralatan Administrasi -Meja -Kursi -Laptop -Printer -ATK -Jaringan LAN -Papan Tulis Total
4 4 1 1 1 1 3
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
600,000 400,000 3,500,000 500,000 500,000 100,000 420,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2,400,000 1,600,000 3,500,000 500,000 500,000 100,000 1,260,000 9,860,000
TOTAL
148
Dari rincian di atas total start up cost yang dibutuhkan untuk memulai usaha Cassava sebesar Rp 267.130.370,- Untuk memenuhi biaya tersebut Cassava memutuskan untuk memulai bisnis dengan modal awal sebesar Rp 300.000.000,Modal tersebut berasal dari dana ketiga owner yaitu Biena Hairlambang, Citra Ni’mahani dan Dicky Wirawan. Porsi dana yang dihimpun dari masing-masing owner adalah sama yaitu sebesar 33,33 %.
Pembagian Pemberian Modal
33.33%
33.33% Biena Hairlambang Citra Ni'mahani
33.33%
Dicky Wirawan
Gambar 4.20 Pembagaian Pemberian Modal (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.9.1.2 Variable Cost Biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional Cassava dibagi sebagai berikut:
149
1. Beban Gaji Cassava memberikan gaji setiap bulannya kepada karyawan maksimal 3 hari sebelum akhir bulan. Berikut daftar gaji setiap karyawan Cassava: Tabel 4.13 Gaji Karyawan Cassava Posisi Operational Manager Marketing Manager Finance Manager Sales Admin General Affair Koki
Jumlah Karyawan 1 1 1 1 1 1 Total
Gaji Perbulan Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 2,445,000.00 Rp 2,445,000.00 Rp 2,500,000.00 Rp 17,890,000.00
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
2. Tunjangan Hari Raya (THR) per-tahun THR diberikan sebesar satu kali gaji untuk semua karyawan pada seminggu sebelum hari raya Idul Fitri setiap tahunnya. Tabel 4.14 THR Karyawan Cassava Posisi Operational Manager Marketing Manager Finance Manager Sales Admin General Affair Koki
Jumlah Karyawan 1 1 1 1 1 1 Total
THR Pertahun Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 2,445,000.00 Rp 2,445,000.00 Rp 2,500,000.00 Rp 17,890,000.00
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
150
3. Bonus Tahunan Bonus tahunan hanya diberikan kepada staf operasional yang terdiri dari Sales Admin, General Affair dan Koki. Besaran bonusnya dihitung berdasarkan jumlah porsi menu makanan dan minuman yang dijual. Setiap porsi yang dijual staf operasional berhak mendapatkan Rp 50,-. Pemberian bonus ini diberikan setiap bulan Desember. Tabel 4.15 Bonus Karyawan Cassava Posisi Sales Admin General Affair Koki
Jumlah Karyawan 1 1 1 Total
Bonus Pertahun Rp 4,133,000.00 Rp 4,133,000.00 Rp 4,133,000.00 Rp 12,399,000.00
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 4. Operasional Food Truck Biaya operasional food truck adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penjualan. Tabel 4.16 Biaya Operasional Food Truck Bulanan Operasional Food truck / bulan Satpol PP Kebersihan Bensin (22 hari x @10L) Tol (Pulang Pergi)
Qty 1 22 220 20
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Rp Rp Rp Rp Total
Unit Cost 700,000.00 5,000.00 5,500.00 10,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp
Total 700,000.00 110,000.00 1,210,000.00 200,000.00 2,220,000.00
151
5. Utilitas Head Office Biaya operasional head office adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan administrasi di kantor. Tabel 4.17 Utilitas Head Office Cassava Utilitas / Bulan Listrik Internet ATK (set) Kebersihan
Qty 1 1 1 1
Rp Rp Rp Rp Total
Unit Cost 400,000.00 100,000.00 50,000.00 50,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp
Total 400,000.00 100,000.00 50,000.00 50,000.00 600,000.00
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014 6. Insentif OB Insentif OB diberikan untuk meningkatkan penjualan dengan channel melalui jasa OB. Dalam perencanaan keuangan ini OB diharapkan akan mendongkrak penjualan pada pagi hari sebelum jam-jam sibuk. Insentif yang diberikan kepada OB sebesar Rp 1.000,-/ menu makanan yang dijual melalui perantara OB. 7. Biaya Perawatan Food Truck Biaya perawatan food truck pada tahun pertama dianggarkan sebesar Rp 500.000,- per-tiga bulan. Nilai tersebut dengan asumsi untuk biaya penggantian oli dan service umum.
152
8. Harga Bahan Baku Harga bahan baku merupakan hal yang kritikal dari usaha
pada
industri
makanan.
Cassava
melakukan
pemesanan bahan baku melalui suplier bahan baku yang sudah dipilih dengan baik. Harga bahan baku nantinya akan diproyeksikan menjadi harga bahan baku per-porsi. Kenaikan harga bahan baku setiap tahun diasumsikan sebesar 10%. 9. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran dianggarkan setiap tahunnya untuk keperluan kegiatan pemasaran Cassava. Biaya pemasaran pada tahun pertama terdiri dari pembuatan website dan hosting, launching produk dan aktivitas promosi perempat bulan (term). 10. Pajak Pajak yang dikeluarkan Cassava adalah PPh Wajib Pajak Badan yaitu sebesar 25%.
153
4.9.2 Laporan Keuangan 4.9.2.1 Proyeksi Laporan Laba Rugi Berdasarkan proyeksi tahun pertama, laporan laba rugi bulanan Cassava pada bulan Januari 2015 mengalami kerugian. Setelah itu pada bulan berikutnya di tahun pertama (Februari – Desember 2015) cukup fluktuatif. Dan pada periode 4 (empat) bulanan di tahun pertama terdapat pengeluaran untuk kegiatan marketing. Oleh karena itu jika dilihat pada grafik di bawah, pada bulan Mei dan September laba bersih dari Cassava ini mengalami penurunan. Sedangkan pada bulan Juli terlihat grafik laba bersih Cassava mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya biaya pengeluaran untuk pembayaran THR kepada semua karyawan Cassava. Dan pada bulan Desember, laba bersih Cassava mengalami penurunan lagi karena mengeluarkan biaya untuk pembayaran bonus akhir tahun bagi seluruh karyawan Cassava.
154
Gambar 4.21 Grafik Laba Bersih Bulanan Tahun Pertama (Dokumentasi Penulis, 2014)
Juta
Laba Bersih Rp40.00 Rp30.00 Rp20.00 Rp10.00 Rp0.00 -Rp10.00
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
-Rp20.00 -Rp30.00 -Rp40.00
Jika dilihat dari laporan laba rugi secara tahunan, pertumbuhan laba bersih rata-rata sebesar 105% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada tahun ketiga yang dikarenakan adanya penambahan 1 (satu) unit food truck, sehingga dapat meningkatkan penjualan dua kali lipat dibandingkan pada tahun sebelumnya.
155
Gambar 4.22 Grafik Laba Bersih Tahunan Tahun Pertama (Dokumentasi Penulis, 2014)
Juta
Laba Bersih Rp1,800 Rp1,600 Rp1,400
Rp1,200 Rp1,000 Rp800 Rp600 Rp400 Rp200 Rp0 2015
2016
2017
2018
2019
4.9.2.2 Proyeksi Laporan Arus Kas Pada laporan arus kas, Cassava membagi laporan tersebut menjadi 3 (tiga) aktivitas. Pertama aktivitas operasional, dimana dalam arus kas dari aktivitas operasional ini berisi tentang semua pencatatan kas masuk dan kas yang keluar dari aktivitas operasional. Kas masuk yang dari aktivitas operasional ini berasal dari penjualan produk dan penjualan paket. Sedangkan untuk arus keluar adalah biaya-biaya yang keluar untuk menunjang aktivitas operasional dari Cassava.
156
Aktivitas kedua adalah aktivitas investasi. Untuk arus kas masuk dalam aktivitas ini, Cassava sama sekali tidak mempunyai kas masuk. Sedangkan untuk arus kas keluar adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk aktivtas investasi seperti pembelian food truck, pembelian peralatan yang terdapat pada food truck, pembelian peralatan yang terdapat pada head office serta pembelian peralatan administrasi di kantor. Aktivitas terakhir yang dicatat pada laporan arus kas adalah aktivitas pendanaan. Laporan arus kas Cassava mencatat pemasukan kas dari modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini yaitu sebesar Rp 300.000.000,- Modal tersebut diinvestasikan hanya sekali pada tahun pertama dan tidak ada penambahan modal pada tahun kedua sampai tahun kelima. Gambar 4.23 Arus Kas Akhir Periode (Dokumentasi Penulis, 2014)
Juta
Arus Kas Akhir Periode Rp5,000.00 Rp4,500.00 Rp4,000.00 Rp3,500.00 Rp3,000.00 Rp2,500.00 Rp2,000.00 Rp1,500.00 Rp1,000.00 Rp500.00 Rp0.00 2015
2016
2017
2018
2019
157
Dari laporan arus kas tersebut, arus kas yang dihasilkan pada akhir periode setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan hasil yang baik untuk arus kas dari Cassava.
4.9.3 Uji Kelayakan Usaha Uji kelayakan usaha dilakukan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dalam usaha Cassava. Sebelum memulai suatu investasi perlu adanya pengukuran nilai investasi apakah baik atau tidak untuk dijalankan. Untuk itu usaha bisnis ini perlu juga dilakukan uji kelayakan usaha. Uji kelayakan usaha yang dilakukan oleh Cassava adalah sebagai berikut: 1. NPV NPV dapat dihitung dengan membandingkan nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi arus kas (cash flow) yang diharapkan di masa yang akan datang. Hasil perhitungan NPV usaha Cassava adalah sebesar Rp 2.898.651.178,-. Gambar 4.24 Hasil Perhitungan NPV (Dokumentasi Penulis, 2014) Free Cash Flow
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Rp (300,000,000) Rp 143,769,195 Rp 413,140,758 Rp 1,122,610,556 Rp 1,302,179,068 Rp 1,600,321,136
Discount rate NPV
10% Rp 2,898,651,178
158
2. IRR Perhitungan IRR dilakukan untuk menentukan besarnya suku bunga yang sama dengan nilai sekarang dari investasi dengan jumlah arus kas yang diharapkan selama pinjaman. Berdasarkan perhitungan IRR, besarnya suku bunga Cassava dari investasi dengan jumlah arus kas yang diharapkan selama pinjaman adalah sebesar 131%. Hal ini menunjukkan nilai suku bunga yang sama dengan nilai sekarang dari investasi bisnis Cassava adalah 131% Gambar 4.25 Hasil Perhitungan IRR (Dokumentasi Penulis, 2014) Free Cash Flow
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Rp (300,000,000) Rp 143,769,195 Rp 413,140,758 Rp 1,122,610,556 Rp 1,302,179,068 Rp 1,600,321,136
IRR
131%
3. Payback Period Kalkulasi Payback Period dari Cassava berguna untuk mengetahui kapan modal dari Cassava dapat kembali. Berikut ini adalah kalkulasi Payback Period secara annual: Gambar 4.26 Hasil Perhitungan PP Tahunan (Dokumentasi Penulis, 2014) Initial Investment Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Annual Cummulative (300,000,000) Rp (300,000,000) 131,237,195 Rp (168,762,806) 400,608,758 Rp 231,845,952 1,095,374,156 1,274,942,668 1,573,084,736
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa modal kembali pada tahun kedua. Untuk mengetahui lebih tepatnya lagi kapan Cassava mengalami Payback
159
Period, berikut ini adalah kalkulasi secara bulanan yang digambarkan pada grafik di bawah ini: Gambar 4.27 Hasil Perhitungan PP Bulanan (Dokumentasi Penulis, 2014)
Juta
Payback Period Rp300 Rp200
Rp100 RpRp(100) Rp(200) Rp(300) Rp(400)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Payback Period Cassava pada Bulan May 2016 atau sekitar 1 tahun 5 bulan dari mulai berjalannya usaha ini.
4.10
Resiko Bisnis
Tidak selamanya dalam menjalankan suatu usaha bisnis sesuai dengan keinginan. Suatu saat tentunya usaha bisnis akan menghadapi resiko bisnis yang tidak sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu perlu diasumsikan resiko apa saja yang kemungkinan akan terjadi dalam usaha bisnis Cassava ini, antara lain:
160
-
Pencurian ide Peluang yang besar dan serta pangsa pasar yang cukup menjanjikan tidak menutup kemungkinan akanada kompetitor baru yang masuk ke dalam industri yang sama dengan Cassava dan menawarkan konsep yang berbeda. Hal ini sangat mungkin terjadi di dalam suatu usaha bisnis. Oleh karena itu Cassava akan selalu membuat inovasi terhadap produk ataupun konsep yang akan diberikan terhadap konsumen. Selain itu meningkatkan kualitas dan pelayanan juga menjadi komitmen dari Cassava untuk tetap memberikan kepuasan dan menjaga loyalitas konsumen Cassava agar tidak pindah kepada kompetitor.
-
Kompetitor Banyaknya pilihan makanan bagi para pekerja kantoran sebagai menu sarapan pagi membuat Cassava memiliki banyak pesaing. Oleh karena itu untuk meminimalisir resiko tersebut, Cassava hadir dengan memberikan menu sarapan yang berbeda dan pengalaman baru untuk menyantap sarapan. Cassava juga akan tetap berkomitmen untuk terus berinovasi baik terhadap produk, konsep, maupun pelayanan agar konsumen tetap merasa aware terhadap brand Cassava.
-
Kenaikan harga bahan baku Kontribusi terbesar pada usahaa bisnis Cassava terletak pada persediaan dan harga bahan baku, yakni sekitar 60%. Oleh karena itu
161
Cassava membuat perjanjian atau kontrak harga dengan suplier bahan baku untuk menghindari kenaikan harga pada waktu tertentu. Selain itu apabila kenaikan harga bahan baku tersebut tidak dapat dihindari, maka Cassava melakukan pengurangan porsi (cost composied) agar harga produk yang ditawarkan tidak mengalamai kenaikan. -
Kejenuhan Pasar Untuk mengatasi kejenuhan pasar ini, Cassava berkomitmen untuk terus berinovasi dalam produk-produk yang ditawarkan, baik dengan mengganti menu yang kurang diminati pelanggan ataupun dengan menambah menu baru. Selain itu, Cassava juga akan melakukan kegiatan promo secara rutin ataupun promo pada waktuwaktu tertentu, seperti Hari Kemerdekaan, Valentine’s Day, dan lainlain.
Setelah pembahasan business plan pada bab ini, maka pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai protype design yang akan digunakan pada usaha bisnis Cassava ini seperti brand, logo, kemasan, menu, food truck, seragam, kartu nama, dan kegiatan promosi.