BAB IV BUSINESS PLAN
IV.1
Profil dan konsep perusahaan IV.1.1 Company Profile Healthy Fruits Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi dan menyalurkan khusus buah organik di Indonesia, selain itu HFI mempunyai konsep bisnis trading buah, dimana perusahaan akan bekerjasama dengan petani buah oganik yang tersertifikasi dan menjual kembali ke channelchanel yang ada dengan strategi bisnis seperti: branding dan packaging. Tujuan strategis perusahaan kami adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan dengan menyediakan produk buah organik (tanpa bahan kimia) yang berkualitas, serta memperkuat dan memajukan pertanian organik (pertanian tanpa menggunakan bahan-bahan kimia) dan fair trade di Indonesia, melalui pemberdayaan khusus petani kecil, melalui penerapan dan mengembangkan teknik budidaya organik berbiaya murah, penguatan kelembagaan dan manajemen mutu produksi. IV.1.1.1 Visi Visi perusahaan Healthy Fruit Indonesia adalah menjadi Market Leader dalam industri buah organik di Indonesia, yang berpegang teguh terhadap prinsip perdagangan berkeadilan (Fair trade) dengan produk-produk buah yang berkualitas.
63
64
IV.1.1.2 Misi Misi perusahaan Healthy Fruits Indonesia adalah Memperkenalkan pola hidup sehat kepada masyarakat dengan produk-produk organik, Menyadarkan petani betapa pentingnya keseimbangan alam, dan bahayanya pestisida / obat-obatan kimia terhadap kesehatan manusia dan keseimbangan lingkungan, Meningkatkan taraf ekonomi petani, melalui pengembangan budidaya pertanian organik dengan biaya yang lebih murah, Menciptakan kemandirian petani bagi para petani melalui teknik pengendalian hama dan pemupukan berbasis organik. Mengedepankan
prinsip-prinsip
moralitas
fair
trade
atau
perdagangan adil. IV.1.1.3 Corporate value Ada beberapa nilai dan komitmen dalam PT Healthy Fruits Indonesia yakni: Komitmen dalam menyediakan 100% produk buah organik yang segar (Fresh) Komitmen dalam kerjasama dengan para petani kecil, untuk mengembangkan potensi para petani dan memegang teguh prinsip perdagangan berkeadilan (fair trade). Mengedepankan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi.
65
Melayani dengan sebaik mungkin konsumen dan mitra bisnis. Menghormati perbedaan (diversity), ide-ide dan kontribusi dari setiap orang. IV.2.1.4 Budaya perusahaan Budaya-budaya yang diterapkan dalam bisnis ini berupa: Kebersamaan Menanamkan moral dan etika bisnis yang kuat baik di lingkungan internal maupun eksternal.
IV.1.2 Konsep dan landasan perusahaan Healthy Fruits Indonesia menawarkan dan mendistribusikan produk buah semangka, melon dan kelengkeng ping-pong yang organik dengan, kualitas dan kesegaran buah yang terjamin, melalui manajemen mutu ICS (Internal Control Sytem) dan sertifikasi organik. Healthy Fruits Indonesia mendistribusikan langsung ke beberapa retail, rumah sakit dan hotel di Jakarta. Dalam proses penanaman buah organik, Healthy Fruits Indonesia memperoleh produknya dengan dua cara, penanaman buah dilahan yang dikelolah sendiri, selain itu HFI juga bekerja sama dengan sejumlah petani buah organik untuk memperoleh buah seperti melon dan semangka, dimana HFI akan memegang teguh prinsip-prinsip perdagangan adil (fair trade).
66
IV.1.3 Manfaat produk organik Produk buah organik yang ditawarkan merupakan produk yang dihasilkan dengan cara pembudidayaan dan diproses tanpa menggunakan bahan-bahan kimia, yang bertujuan untuk mendorong konservasi tanah dan air, mengurangi polusi serta memberikan produk konsumsi yang aman bagi kesehatan manusia Adapun beberapa manfaat dari produk pertanian organik yakni: Manfaat bagi manusia: Lebih sehat. Kerena produk-produk organik tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam pertanian seperti pestisida, pupuk kimia, pengawet buatan, pewarna bahkan formalin yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia. Jika produk yang digunakan atau dikonsumsi mengandung bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker, gangguan kesadaran (cognitive dysfunction), juga memperbesar risiko terhadap gangguan fisik otak. Oleh sebab itu biasakan mengkomsumsi makanan organik. Lebih bergizi. Hasil dari beberapa studi mengungkapkan bahwa sayur dan buah organik mengandung lebih banyak nutrisi seperti antioksidan, vitamin, fosfor dan zat besi dibandingkan dengan produk yang ditanam secara konvensional/anorganik. Manfaat bagi lingkungan: Produk organik tidak menggunakan bahan-bahan kimia sehingga mengurangi bahkan tidak merusak lingkungan baik dari pencemaran
67
tanah, air dan udara. Praktik organik telah ditunjukkan untuk melindungi tanah dan air serta mengurangi jejak karbon. Proteksi terhadap lingkungan hidup, karena produk-produk organik sangat
menjaga
dan
memperhatikan
keberlangsungan
hidup
lingkungan.
IV.1.4 variasi produk 1. Kelengkeng (Euphoria longan (Lour) Steud) (Gambar 4.1 Buah kelengkeng)
Kelengkeng (Euphoria longan) atau yang kini dikenal dengan Dimocarpus longan Lour mempunyai banyak nama sinonim. Tanaman ini diduga berasal dari Myanmar, kemudian menyebar ke Cina Selatan, Taiwan, dan Thailand Utara. Namun, jenis-jenis liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur dengan nama buku, ihaw, medaru, kakus, atau mata kucing (Euphoria malesianus).
68
Tanaman yang dekat sekali dengan famili kelengkeng adalah leci atau lichi (Dimocarpus litchi Lour atau Litchi chinensis Sonn yang tumbuh di dataran tinggi) dan matoa (Pometia pinnata). Buah kelengkeng berbeda dengan buah leci karena buah kelengkeng berkulit halus. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di sekitar Pati, Grogongan,Temanggung dan Magelang. Kegunaan Daging kelengkeng enak dimakan segar dan dapat dibuat menjadi snack ataupun minuman dalam kaleng (canning). Bijinya mengandung saponin yang baik untuk sampo pencuci rambut. Daunnya biasa digunakan untuk obat tradisional terhadap penyakit dalam karena mengandung quercetin. Pohonnya dapat digunakan untuk kayu bakar seperti halnya pohon rambutan dan kayunya juga dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan pahatan. Selain itu, tanaman kelengkeng bermanfaat untuk taman, dan konservasi lahan yang curam. Kelengkeng kurang baik untuk pelindung jalan karena daunnya mudah gugur. Limbah dari kelengkeng seperti biji kelengkeng dapat dijadikan Bioethanol melalui proses fermentasi, sementara isi buah dapat dijadikan olahan nata de longan yang difermentasikan.
69
Perbanyakan tanaman (Gambar 4.2 Bibit buah kelengkeng)
Sumber : Hasil observasi pusat pembibitan Saggol Agro nursery, Pati, Jawa tengah
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi kelengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi atau cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun.
70
Varietas unggulan (Gambar 4.3 panen buah kelengkeng)
Varietas unggulan telah dikembangkan di dataran rendar. Varietas ping-pong merupakan varietas unggulan selain diamond river, dan itoh yang merupakan kelengkeng dengan ukuran yang pendek dan cepat berbuah. Hama dan penyakit Hama yang biasa menyerang tanaman kelengkeng adalah serangga
pengisap
buah
(Tessaratoma
javanica).
Kelelawar
merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.
71
(Gambar 4.4 Buah kelengkeng yang telah dibrongsong)
Perdagangan Pasaran buah kelengkeng adalah Singapura, Hongkong dan Eropa. Pemasok buah kelengkeng ke Eropa adalah Thailand. Di Indonesia sendiri produk kelengkeng masih tergantung pada impor dari Thailand dan China karena produksi yang masih minim. nilai Impor buah kelengkeng pada tahun 2012 sebesar USD 127 juta. Jangka waktu ketahanan Buah kelengkeng memiliki jangka waktu ketahanan dari setelah dipanen berkisar 35 hari. Sentra produksi 1) Jawa Tengah: Kudus, Temanggung, Pati, Grobogan. 2) Jawa Timur: Tumpang, Kepanjen, Kalibaru.
72
3) Bali: Gianyar, Tabanan. Alasan memilih buah kelengkeng varietas pingpong 1. Saat ini impor buah kelengkeng yang masih tinggi, karena produksi buah kelengkeng lokal yang belum mencukupi. 2. Kelengkeng mudah untuk dibudidayakan dan tidak mengenal musim. 3. Buah kelengkeng juga mudah untuk di pasarkan, karena konsumsi buah ini yang cukup tinggi. 4. Memiliki sarana penanaman alternatif yang mudah di gunakan,
seperti
penanaman
buah
kelengkeng
secara
tambulampot, yaitu tanaman buah di dalam pot. 5. Kelengkeng organik di indonesia yang masih sangat – sangat sedikit, bahkan tidak terdata untuk petani yang telah memiliki sertifikasi dalam hal pengelolaan kelengkeng organik ini. 2. Melon (Cucumis melo L.) (Gambar 4.5 Buah Melon)
Seperti halnya tanaman semangka, melon pun bukan tanaman asli Indonesia. Namun, kini sudah menyebar ke seluruh
73
dunia, termasuk Indonesia. Sebelum tahun 1990, melon masih asing bagi penduduk Indonesia, tetapi kini sudah menjadi buah “pencuci mulut” yang populer. Buah ini sering disuguhkan di tempat-tempat pesta secara sendiri atau bersama dengan semangka, pepaya, dan nanas. Sifat botani Tanaman melon mirip sekali dengan semangka, yaitu bercabang banyak, tetapi bulu batang lebih halus. Batang melon lebih pendek daripada semangka. Biji melon terkumpul di tengah dalam rongga buah, sedangkan biji semangka menyebar dalam daging buah. Agroekologi Tanaman melon lebih senang tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-1.000 m dpl. Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Jenis tanah andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon. Tanah ini mempunyai pH 6-7. Daerah yang bertipe iklim kering tidak disenangi oleh tanaman melon. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (pH rendah) seperti pada semangka. Pada tanah yang ber-pH asam, tanaman melon akan tumbuh kerdil. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka. Di tempat yang
74
kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, tanaman melon enggan berbunga betina. Tanaman ini lebih senang di daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran 70%. Perbanyakan tanaman Tanaman melon diperbanyak dengan biji yang telah diseleksi. Benih ini diproduksi secara khusus dengan mengisolasi tanaman. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyerbukan silang dengan tanaman jantan yang tidak dikehendaki dan mencegah penularan penyakit dari luar kebun pembibitan. Bibit sambungan dengan labu air (Lagenaria sp.) juga dapat dilakukan, tetapi dalam praktek agribisnis melon tidak pernah dilakukan. Semua benih melon yang umumnya berupa benih hibrida, yang masih
banyak
diimpor
dari
Jepang
dan
Taiwan.
Cara
menghasilkan benih melon sama dengan semangka, tetapi pada melon tidak perlu menghasilkan benih yang seedless (tidak berbiji). Hal ini karena adanya biji pada buah melon tidak menyulitkan konsumen karena letaknya mengumpul di rongga buah. Hama dan penyakit Hama yang mengancam tanaman melon adalah kutu kuning (Myzus persicae). Kutu ini menyerang daun melon sehingga bergulung ke bawah, terutama pada musim kemarau. Kutu kuning merupakan vektor virus mosaik yang paling ditakuti
75
petani. Kutu hijau (Aphis gossypii), tungau merah (Tetranychus sp.), dan oteng-oteng (Epilachna sp.) menjadi hama melon seperti pada semangka. Hama-hama ini dapat diatas dengan semprotan bio-insektisida Penyakit yang menjadi penghambat usaha tani melon yang penting adalah penyakit layu (Erwinia trachephila) dan busuk leher akar (Fusarium oxysporum). Kedua penyakit ini menyerang bila kondisi aerasi di sekitar tanaman tidak baik (air tanah menggenang). Penyakit mildu tepung (Erysiphe cichoracearum), mildu embun (Pseudoperospora cubensis), serta bercak buah (Colletrotrichum lagenarium). Oleh karena itu, dianjurkan bertanam melon perlu dirawat secara intensif. Jika belum terlambat, penyakit tersebut dapat dicegah atau diatasi dengan disemprot bio-fungisida , bio-sterilizer dan aerob decomposer Panen dan hasil Buah melon harus dipanen setelah benar-benar tua karena buah tidak akan matang bila diperam. Tanda-tanda buah telah tua, yaitu kulit tampak licin, mengilap, dan suaranya menggema bila diketuk dengan tangan. Buah matang pada umur 65-80 hari setelah tanam. Produksi dapat mencapai 1-2,5 kg/buah dengan rata-rata produksi nasional sekitar 34-42ton/Ha. Pemanenan buah yang terlambat menyebabkan buah retak sehingga tidak dapat dijual.
76
(Gambar 4.6 Berbagai varietas melon)
Perdagangan Pada umumnya, buah melon hanya dijual di kota-kota. Di pasar swalayan, buah kelas super beratnya antara 1,5-2,5 kg, sedangkan kelas I beratnya antara 1-1,5 kg/buah. Data ekspor buah melon dari Indonesia ke luar negeri tidak tercatat secara khusus, tetapi masih bercampur dengan buah semangka. Nilai ekspor semangka dan melon pada tahun 2012 sebesar USD 521.390 sedangkan impor buah sebesar USD 873.237 Jangka waktu ketahanan Melon memiliki jangka waktu ketahanan dari setelah dipanen berkisar 10 hari, dan berkisar 30 hari jika memakai lemari pendingin (cold storage). Sentra produksi 1) Jawa Barat: Cisarua (Bogor).
77
2) Jawa Timur: Malang. 3) Jawa Tengah: Wonosobo.
3. Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Tanaman semangka berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah subtropis maupun tropis. Tanaman semangka bersifat semusim, tergolong cepat berproduksi karena umurnya hanya enam bulan. Di Indonesia, tanaman semangka banyak dikembangkan secara komersial di antaranya Indramayu dan Cirebon (sehabis panen padi), Madiun, Klaten, Madura, Malang, serta Lombok. Perkembangan tanaman semangka termasuk cepat sekali. Rasa buahnya manis segar, berair banyak, dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Agroekologi Tanaman semangka tumbuh baik di dataran rendan sehingga dataran tinggi 0-1.000 m dpl. Daerah yang berkapur dan mengandung banyak bahan organik (subur) dengan iklim yang relatif kering lebih disenangi. Namun, di daerah yang bertipe iklim basah pun tanaman semangka dapat hidup dan berbuah baik, asalkan daerah itu tidak berkabut dan air tanah tidak menggenang (mengandung pasir). Derajat keasaman tanah optimum antara pH 5,5-6,5. Meskipun demikian, tanaman semangka toleran terhadap lahan
78
asam (pH kurang dari 5) sehingga tanaman ini dapat dikembangkan di lahan gambut. Tanaman semangka menghendaki tempat yang tidak ternaungi atau mendapat sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus. Tanaman menghendaki penyiraman 80% lebih (berada di tempat terbuka). Tujuannya agar matahari menyinari penuh (tidak ada naungan). Kegunaan Buah yang matang dimakan segar sebagai buah meja. Rasanya manis sekali, segar, dan berair banyak. Bijinya dapat diasinkan menjadi kuaci yang gurih. Varietas unggul Banyak varietas unggul yang dikembangkan oleh petani di Indonesia. Namun, umumnya benih semangka masih diimpor dari luar negeri (Jepang, Taiwan, dan sedikit dari Eropa). Semua semangka hibrida triploid (seedless) berdaging merah, kecuali golden baby (berdaging kuning). Sementara itu, varietas semangka yang bersari bebas umumnya berbiji (diploid). Semangka suika kuning, sugar baby berdaging merah, crimson sweet berdaging merah, dan sweet princess berdaging merah jambu (pink).
79
Perbanyakan tanaman Tanaman diperbanyak dengan biji yang telah diseleksi dan diproduksi secara khusus. Ada dua macam benih (biji terpilih) semangka, yaitu benih semangka bersari bebas (open pollinated) atau benih massa dan benih semangka hibrida (hibrida F1). Benih massa biasanya berasal dari varietas semangka yang berbiji, sedangkan benih hibrida biasanya dari varietas semangka yang berbiji dan tidak berbiji (seedless). Benih semangka hibrida yang tidak berbiji dihasilkan melalui persilangan antara semangka biasa (diploid) dengan semangka ganda (tetraploid). Jadi, semangka hibridak tidak berbiji adalah triploid. Walaupun demikian, untuk keperluan pengembangan usaha agribisnis, benihnya masih diimpor dari luar negeri, terutama Taiwan. Hal ini dikarenakan
di
Indonesia
belum
ada
penangkar
yang
membibitkan. Budi daya tanaman Semangka ditanam dengan biji (benih). Benih disemai pada pot-pot plastik kecil, dapat pula pada blok tanah. Setiap pot ditanami satu biji. Media pot berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1:1) steril. Setelah bibit berdaun dua helai (berumur empat minggu) dapat ditanam di kebun. Sebagai bibit dapat pula digunakan sambungan yang telah berdaun 2-3 helai. Bibit ditanam dalam lubang ukuran 40 cm x 40 cm x 30 cm yang telah diberi pupuk kandang sebanyak 5 kg/lubang. Jarak
80
lubang tanam 1 m x 2 m. Sebaiknya setiap dua baris tanaman dibuat selokan drainase. Lahan penanaman berupa guludan yang lebarnya 3,6 m dengan lebar selokan 40 cm. Selanjutnya, tanaman diberi pupuk organik cair (POC). Pupuk diberikan dua kali pada umur dua minggu dan tiga minggu setelah tanam. Batang tanaman diatur agar menjalar ke kanan dan ke kiri dari arah barisan agar tidak saling bertindihan. Lokasi penanaman semangka harus terbuka. Bila ternaungi, bunga betina yang tumbuh hanya sedikit. Bila bunga betina tidak muncul, sebaiknya ujung tanaman dipangkas agar bercabang dan merangsang keluarnya bunga betina. Pemeliharaan tanaman yang penting adalah memberantas serangan hama, terutama kutu kuning dan hijau yang dapat menyebarkan penyakit virus mozaik serta hama-hama lain yang sering menggagalkan pertanaman semangka pada musim kemarau. Pada usaha tani semangka secara komersial, penanaman menggunakan mulsa plastik hitam. Plastik ini dihamparkan di atas bedengan yang akan ditanami semangka. Pada plastik dibuat lubang tepat di atas lubang tanam. Untuk memudahkan pembuatan lubang plastik digunakan dasar kaleng bekas susu. Dasar kaleng dipanaskan, kemudian ditancapkan pada plastik tersebut sehingga terbentuk lubang. Selanjutnya, bibit semangka ditanam pada lubang plastik. Sebagai pengganti plastik dapat digunakan jerami
81
padi atau bahan lainnya. Penggunakan mulsa ini dapat mencegah tumbuhnya gulma dan menjaga kelembapan tanah. Tanaman semangka dibiarkan menjalar di atas mulsa plastik atau jerami, tidak dirambatkan pada ajir. Hal ini karena buahnya berat sekali hingga mencapai 6 kg/buah dan biasanya buah dibiarkan hingga tua. Hama dan penyakit Hama penting yang mengancam tanaman semangka adalah kutu kuning (Myzus persicae), kutu kapas (Aphis gossypii), dan oteng-oteng (Epilachna puntata). Lalat buah (Dacus sp.) merupakan hama yang harus diberantas karena sering menusuk bunga dan pentil buah hingga mengalami keguguran. Semprotan Bio-insektisida dapat mengatasi serangan hama tersebut. Penyakit yang sering mengancam pada musim hujan adalam mildu tepung (Erysiphe
oxysporum),
mildu
embun
(Pseudoperonospora
cubensis), layu (Fusarium oxysporum), penyakit bercak nekrotik dengan mengeluarkan cokelat akibat bakteri Xanthomonas cucurbitae, dan masih banyak jenis penyakit, serta virus belang CMV (cucumber mozaic virus). Penyakit mildu dapat diatasi dengan semprotan biofungisida. Penyakit layu dapat dicegah dengan pengaturan drainase yang baik. tanaman sakit harus cepat.
82
Panen dan hasil Buah semangka harus dipanen setelah tua benar. Buah seperti ini ditandai dengan suara yang menggema bila diketik dengan jari tangan. Selain itu, kulit buah telah halus dan tangkai buah menguning. Bila buah dipanen terlambat, biasanya akan menunjukkan gejala retak, terutama bila kelebihan air atau saat musim hujan.Biasanya buah dipanen setelah berumur 60-80 hari sejak bunga mekar. Hasil buah semangka dapat mencapai berat antara 2-10 kg/buah tergantung pada jenis bibit dengan rata-rata produksi 38ton/Ha Perdagangan Buah semangka hingga saat ini hanya disajikan secara segar sebagai buah meja. Buah semangka mudah diperoleh di pasar-pasar besar, supermarket, dan pasar kios. Semangka menjadi salah satu komoditas buah-buahan unggulan yang punya pasar di luar negeri selain manggis, mangga, dan melon. Permintaan semangka saat ini berasal dari sejumlah negara, di antaranya Jepng, Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Jangka waktu ketahanan Semangka sama seperti melon, juga memiliki jangka waktu ketahanan dari setelah dipanen berkisar 10 hari, dan berkisar 30 hari jika memakai lemari pendingin (cold storage).
83
Sentra produksi 1) Jawa barat: Indramayu, Kerawang 2) Jawa Tengah: Tegal, Pekalongan, Wonogiri. 3) Jawa Timur: Madiun, Banyuwangi, Malang. 4) Sumatera Barat: Air Haji, Balai Selasi.
IV.2 Marketing IV.2.1 Analisa PEST Analisa Politik, Ekonomi, Sosil dan Teknologi (PEST) merupakan suatu metode alat atau cara yang digunakan untuk menganalisa lingkungan eksternal (makro) yang dapat mempengaruhi bisnis.
IV.2.1.1 Politik Politik Pemilu presiden di tahun 2014
Dampak Tidak
akan
banyak
mempengaruhi
kestabilan industri pertanian UMR
UMR di kota semarang sebesar Rp 1,2 juta terlihat realistis dalam menjalankan bisnis ini. Untuk Jakarta UMR sebesar Rp 2,4 juta masih realistis mengingat karyawan yang ditugaskan di Jakarta khusus menangani marketing dan sales.
Pemerintah menyusun strategi induk
Pemanfaatan limbah dari buah-
pembangunan pertanian (SIPP) untuk
buahan dapat menjadi tambahan
84
mendorong bioindustri pada pertanian
pendapatan bagi perusahaan.
untuk memanfaatkan seluruh faktor
Pemanfaatan teknologi pertanian
produksi
membuat proses bisnis lebih
yang
pengelolaan
sustainable
dan
pangan yang bebas
efektif dan efisien.
limbah dengan pengelolaan menjadi
Lingkungan pertanian menjadi
bioenergi.
terjaga dan seimbang.
Pemerintah didesak untuk prioritaskan Diharapkan
ada
pembenahan di sektor pertanian dalam infrasruktur negeri
pendukung sehingga
dan dalam
proses
agrobisnis
pembenahan fasilitas-fasilitas sektor
bisnis
pertanian, di
terutama
bidang dalam
pendistribusian menjadi lebih lancar dan efisien Kerjasama penyetaraan standard dan Membuka peluang masuk ke pasar sistem
sertifikasi
produk
antara Uni Eropa dan AS.
organik Eropa, yang selama ini hanya bisa diekspor ke beberapa negara seperti Taiwan, China, Singapura, Amerika.
Diberlakukannya
free-trade
Area Memudahkan
PT.
Healthy
Fruits
China-asean (CAFTA) tahun 2010 Indonesia untuk mengimpor peralatan, yang
merupakan
kesepakatan obat-obatan dan benih unggul, Selain itu
perdagangan bebsa dengan tarif masuk juga terbuka peluang untuk ekspor hingga 0%
produk organik ke China dan Singapura yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
85
Kebijakan label makanan organik Terlihat dimana
produk-produk
menggunakan memiliki
dampak
kebijakan
yang penggunaan label akan mempermudah
kata “organik” harus konsumen
sertifikasi
jelas
dari
untuk
memilih
produk-
lembaga produk organik
sertifikasi yang telah diakreditasi. Peraturan
menteri
(permentan)
pertanian Tidak membantu secara langsung pada
mengenai
asuransi HFI, namun melalui asuransi pertanian
pertanian untuk dalam meminimalkan tersebut HFI dapat memanfaatkan dalam resiko
gagal
panen.
Yang menjalin
hubungan
dengan
petani
dirampungkan September 2013 dan melalui program CSR ke mitra tani PT akan diimplementasikan awal 2014. Healthy Fruits Indonesia. Premi asuransi sebesar RP 180.000 /ha/musim tanam Pembatasan
impor
perdagangan Berkurangnya persaingan produk buah
melalui peraturan menteri pertanian no impor dan adanya peluang pertanian 47/permentan/Ot.140/82013, No
Indonesia
di
pasar
untuk
mengisi
86/Permentan/OT.140/8/2013
kebutuhan konsumsi dalam negeri yang
dan peraturan menteri perdagangan 47 selama ini tergantung pada buah impor. tahun 2013 tentang pembatasan impor bagi produk horticultural
86
IV.2.1.2 Ekonomi Ekonomi
Dampak
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang Adanya peluang bisnis di industri buah relatif tinggi sekitar 6% pertahun. yang karena masyarakat menjadi lebih peduli membuat perubahan pola hidup
dengan kesehatan hal ini dapat dilihat dari peningkatan konsumsi buah dan sayur di Indonesia (Lampiran 19)
Pertumbuhan penduduk, konsumsi dan Bisnis makanan akan terus meningkat tingkat kesejahteraan yang semakin seiring pertumbuhan dari tingkat konsumsi meningkat
dan
bertolak
belakang masyarakat, sehingga ada peluang dalam
dengan jumlah ketersediaan pangan
memenuhi
kekurangan
ketersediaan
pangan yang ada. Biaya input seperti pupuk, obat-obatan PT.
Healthy
dan peralatan organik cenderung lebih membantu murah.
Fruits
petani
Indonesia
mitra
akan
meningkatkan
kualitas dari buah yang ditanam dengan biaya yang relatif murah.
Dilihat dari aspek makro-ekonomi, Dengan iklim ekonomi yang baik saat ini tingkat daya beli masyakat yang terus membawa
dampak
yang
baik
dalam
membaik dan stabil, membawa iklim memulai bisnis dibidang buah organik. ekonomi yang baik dalam membangun bisnis.
87
IV.2.1.3 Sosial Sosial
Dampak
Meningkatnya anggapan masyarakat Seiring
meningkatnya
kepercayaan
tentang buah lokal yang lebih aman masyarakat terhadap buah-buah lokal, hal dikonsumsi karena banyaknya produk- ini berdampak positif bagi HFI dalam produk
buah
mengandung
impor
yang
obat-obatan
banyak menjual produk buah lokal yang organik. yang
berbahaya seperti formalin, pemanis buatan, zat pewarna tekstil, pengawet dan lilin. (bin.go.id, 2013) Menurut rektor IPB Prof Dr. Ir. Pengganti konsumsi beras dengan buahSuhardiyanto Herry, M.Sc. ada tren buahan membawa dampak positif bagi HFI mengkonsumsi buah dan sayur sebagai dalam pengganti beras. Banyaknya
menjual
yang
di
masyarakat, masyarakat
yang
Seiring dengan meningkatnya kesadaran
menyadari akan pentingnya gaya hidup masyarakat sehat
buah-buahan
berdampak
akan
pentingnya
produk-
pada produk organik, membawa peluang yang
meningkatnya konsumsi produk-produk sangat baik bagi HFI dalam memproduksi organik. Meningkatnya
buah organik yang berkualitas dan segar. komunitas-komunitas PT
hidup sehat, organik dan lingkungan
Healthy
Fruits
Indonesia
akan
melakukan kerja sama dengan komunitaskomunitas seperti , sehingga terciptanya edukasi
masyarakat
akan
buah-buah
organik yang sangat baik untuk dapat dikonsumsi setiap hari.
88
IV.2.1.4 Teknologi Teknologi
Dampak
Perkembangan teknologi di bidang Mempermudah pertanian
seperti
mendapatkan
teknologi-
perkembangan teknologi yang menunjang dalam pertanian,
bioteknologi yang bedampak pada sehingga dapat menghasilkan produk yang kemajuan dalam hal bibit unggul, baik dan berkualitas dengan biaya yang lebih pupuk, pestisida, fungisida alami.
efisien
Penggunaan alat komunikasi yang PT terus
meningkat
seperti
Healthy
Fruits
melalui memanfaatkan
jaringan internet.
dapat
Internet
untuk
jaringan
memperkenalkan perusahaan
Indonesia
produk
sekaligus
dan
brand
menjadi
media
promosi. Selain itu PT. Healthy Fruits Indonesia dapat membangun dan menjaga relasi dengan konsumen-konsumen.melalui social-media Kurangnya
keterampilan
dan Kurangnya keterampilan akan membuat
pengetahuan petani mitra yang masih rendahnya produktivitas dan kompetensi. menggunakan tradisional.
teknik
pertanian Oleh karena itu PT. Healthy Fruits Indonesia akan memberikan pemberdayaan terhadap mitra tani selain itu PT Healthy Fruits Indonesia akan melakukan pengawasan dan evaluasi
terhadap
peningkatan produksi.
para
kualitas Pengawasan
petani
petani dan
dan
demi hasil
penilaian
menggunakan ICS (internal control system).
89
Teknologi IT yang terus berkembang Penggunaan IT yang dapat dimanfaatkan dengan cepat
dalam supply chain operasional yang dapat meningkatkan potensi bagi produsen agar lebih efisien
Evaluasi struktur pada analisa PEST menggambarkan usaha di bidang buah organik sangat membantu perusahaan dalam memasuki industri ini. IV.2.2 Analisa Five Forces Porters Analisa yang dirumuskan oleh Michael E.Porter pada Harvard business review merupakan suatu metode dalam menganalisa keadaan pasar dengan pihak-pihak yang terlibat dalam industry tersebut. Secara garis besar Porter merumuskan strategi dari 5 bagian (Porter, Michael E, 2008) antara lain: 1.
Ancaman dari Pendatang baru di industri (Threat of new entrance).
2.
Daya tawar-menawar dari pihak pemasok (Bergaining Power of Suppliers)
3.
Ancaman dari produk atau jasa pengganti (Threat of Subtitute Products or Services)
4.
Daya tawar-menawar dari pihak pembeli (Bergaining Power of Buyers)
5.
Tingkat persaingan dalam industri (Competitive Rivalry)
90
(Gambar 4.7 Diagram Five Forces Porter)
IV.2.2.1 Threat of New Entrance Ancaman dari pendatang baru ditentukan oleh besar-kecilnya hambatan untuk masuk di Industri tersebut serta bagaimana reaksi pemain yang sudah ada di industri sebelumnya. Ancaman hambatan (entry barrier) pendatang baru dalam industri buah organik di Indonesia dapat disimpulkan rendah karena hambatan bagi pendatang baru berupa cukup besarnya modal yang diperlukan untuk membuka usaha ini. Pengawasan dalam sertifikasi serta SOP yang ketat. Faktorfaktor seperti ketersediaan peralatan, bibit dan pupuk organik mudah untuk
didapatkan
dipasaran.
Untuk
masuk
di
industri
ini
membutuhkan pengalaman maupun pengetahuan tentang seluk-beluk pertanian buah organik namun informasi dan layanan pelatihan pertanian mudah ditemukan. IV.2.2.2 Bargaining Power of Supplier Kekuatan tawar-menawar di Industri buah organik dengan pemasok dapat digolongkan moderate karena ketersediaan khususnya
91
beberapa jenis bibit varietas unggul masih terbatas dimana bibit-bibit masih banyak yang di-impor dari luar. IV.2.2.3 Threat of Substitution Ancaman dari produk pengganti (subtitusi) dalam industri buah organik termasuk tinggi karena banyaknya alternatif varietas buah non organic dipasar baik dari buah impor maupun buah lokal. Selain itu produk buah anorganik juga memiliki harga yang lebih rendah dibanding buah organik. IV.2.2.4 Bargaining Power of Buyers Kekuatan
tawar
pembeli
di
industri
buah
organik
(Melon,semangka dan Kelengkeng) digolongkan tinggi karena produk organik lebih mahal (premium) dibanding buah yang ditanam secara konvensional sehingga tidak semua orang sanggup untuk membeli produk organik. Oleh karena itu target konsumen kami adalah pembeli dan kelas menengah ketas yang lebih mengutamakan segi kualitas atau jaminan dari produk buah kami. Dari sisi loyalitas konsumen dari kelas menengah atas, loyalitas tergolong tinggi terutama konsumen yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan dan masyarakat kecil. IV.2.2.5 Competitive Rivalry Tingkat persaingan dalam industri buah organik (melon, semangka dan lengkeng) tergolong rendah karena masih sedikitnya pesaing di ketiga buah organik tersebut yang disertifikasi. Sejauh ini
92
hanya terdaftar 2 Ha buah melon yang disertifikasi hingga akhir tahun 2012. (Tabel 4.1 Tabel Five Porter PT Healthy Fruits Indonesia) No
5 forces Porter
Tingkat
Keterangan
persaingan 1
Threat of new entrance
Rendah
Modal besar, Perlu pengetahuan dan pengalaman
mengenai
pertanian
organik namun pelatihan pertanian organik sudah mudah ditemukan. 2
Supplier power
Moderat
Beberapa varietas bibit masih terbatas sehingga perlu di inpor. Namun untuk peralatan,
pupuk
dan
obat-obatan
organik sudah banyak. 3
Threat of substitution
Tinggi
Banyak produk pengganti baik buah lokal maupun inpor.
4
Customer power
Tinggi
Banyak loyalitas terhadap
pilihan
di
pasar,
namun
konsumen
yang
peduli
lingkungan,
kesehatan
sangatlah tinggi. 5
Competitive rivalry
Rendah
Dari ketiga buah (Melon, semangka dan kelengkeng) baru buah melon yang terdaftar dalam sertifikasi organik dengan luas areas sebesar 2 Ha.
Sumber hasil penelitian
93
IV.2.3 Analisa SWOT Analisa SWOT salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perancangan bisnis atau proyek. IV.2.3.1 Strengths Faktor-faktor kekuatan dari PT Healthy Fruit Indonesia sebagai berikut: 1. Pertanian dikelola dan dikontrol melalui pengawasan ICS Salah satu kelebihan dari bisnis buah organik adalah adanya pengawasan yang ketat . Pengawasan dilakukan melalui sistem dan prosedur internal control system (ICS) yang memastikan bahwa semua pengolahan dan petani yang begabung dengan PT Healthy Fuits Indonesia dapat menjalankan strandar dengan baik. ICS sendiri merupakan sistem manajemen mutu (QSM) yang dibangun dalam kelompok tani. Melalui ICS kelompok tani yang terdaftar harus dapat memastikan setiap anggota menjalankan standar melalui inspeksi internal ke semua lahan dan fasilitas petani. Hasil inspeksi kemudian akan didokumentasikan dan digunakan untuk memastikan pembelian produk organik dari tangan petani. Selain pengawasan dari petani, pengawasan juga dilakukan oleh PT Healthy Fruits Indonesia dan badan sertfikasi yang melakukan pemeriksaan secara berkala dan inspeksi sampel terhadap anggota kelompok tani.
94
Terlepas dari fungsi pengawasan, ICS juga mampu menjadi alat dalam mendapatkan sertifikat, dan alat yang cukup efektif untuk mengorganisir petani dan membangun kelembagaan social-ekonomi petani. 2. Quality control Quality control yang menjamin kelayakan, ketersedian dan kualitas dari produk buah organik agar produk PT Healthy Fruits Indonesia yang siap dijual selalu terjaga kualitasnya. selama proses ini buah-buahan yang tidak layak maupun yang tidak sesuai dengan standar akan dipindahkann dan diolah menjadi pupuk maupun biopestisida. 3. Jaminan dari lembaga sertifikasi Produk-produk buah semangka, melon dan lengkeng akan dijamin dengan penjaminan organik oleh pihak ketiga (lembaga sertifikat) yang diakui dan diakreditasi oleh negara. Sertifikasi organik dapat berupa sertifikat nasional PAMOR (Penjamin mutu organik) dan SNI maupun sertifikat internasional. 4. Kandungan gizi bermanfaat dan lebih sehat Hasil dari beberapa studi mengungkapkan bahwa sayur dan buah organik mengandung lebih banyak nutrisi seperti antioksidan, vitamin, fosfor dan zat besi dibandingkan dengan produk yang ditanam secara konvensional/non organik. Selain itu produk organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
95
5. Konsep HFI dengan menerapkan prinsip-prinsip perdagangan fair trade Healthy
Fruits
Indonesia
memilih
dan
perdagangan
berkeadilan (fair trade) dimana perusahaan melakukan kerja-sama dagang berdasarkan dialog, transparasi dengan setiap rantai distribusi. Melalui fair-trade perusahaan akan membeli buah dari tangan petani dengan harga wajar yang lebih tinggi dan stabil. Dengan dialog dan pemberian harga yang lebih wajar kepada petani diharapkan akan mempererat hubungan antara perusahaan dan petani. Selain itu dengan fair trade ada nilai tambah di mata konsumen dimana moralitas konsumen untuk mengkonsumsi produk-produk bermoral ditunjukkan dengan kerelaan konsumen membayar harga premium dimana harga produk pertanian organik dan fair trade dibeli dengan harga yang lebih mahal dibanding produk pertanian konvensional. 6. Packaging yang menarik & level of Freshness Produk Healthy Fruit Indonesia akan dikemas lebih menarik dan dapat buah tersebut dapat dijadikan sebagai bingkisan atau parcel oleh konsumen tanpa perlu dikemas ulang. Untuk menjaga kesegaran produk PT Healthy Fruits Indonesia akan menggunakan lemari pendingin (cold storage) pada gudang dan truk pengiriman barang sehingga produk buah lebih terjaga kesegarannya. Selain itu produk HFI juga menggunakan chitosan dalam proses pencucian agar produk menjadi lebih tahan lama dan bebas dari bakteri-bakteri, virus maupun bahan-bahan kimia berbahaya. Chitosan
merupakan bahan alami
yang diproduksi dengan proses deasetilasi lapisan kitin (chitin) yang
96
terdapat di cangkang hewan crustaceae (udang-udangan) seperti udang, lobster, dan kepiting. Di bidang pertanian, chitosan bukan hanya mampu membentuk lapisan tipis permeabel terhadap gas sehingga dilaporkan mampu rnenghambat pemasakan buah, tetapi juga dilaporkan mampu berfungsi sebagai biofungisida. Karena peran gandanya ini, dan diklaim 100% aman bagi kesehatan, perannya di bidang pertanian menjadi semakin popular. sebagai pelapis buah (fruit coating) pada buah-buah tropis Chitosan adalah bahan alami yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengawet makanan karena tidak beracun dan aman bagi kesehatan. Chitosan berasal dari limbah udang atau cangkang udang yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak. dapat menyerap bahan anorganik dan komponen logam dan dapat diaplikasikan untuk fungsi organik lainnya. IV.2.3.2 Weaknesses Berikut ini merupakan faktor-faktor kelemahan dalam PT Healthy Fruits Indonesia. 1. Modal yang cukup besar Usaha untuk memulai usaha ini dibutuhkan modal yang cukup besar untuk mengontrak dan membeli buah organik dari para petani, pembelian peralatan-peralatan dan untuk mendapatkan sertifikasi organik. 2. Harga jual produk organik Harga jual produk organik adalah harga jual yang tergolong premium. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya sertifikasi, proses
97
perawatan yang lebih membutuhkan perhatian khusus. Harga jual produk organik di retail-retail seperti melon dan semangka berkisar Rp 26.000-34.000/KG lebih mahal dari buah melon dan semangka konvensional yang berkisar Rp 12.000-17.000 periode agustusseptember 2013. IV.2.3.3 Opportunities Peluang-peluang yang dalam bisnis buah organik (melon, semangka dan kelengkeng) adalah 1. Konsumsi terhadap buah-buahan meningkat Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan terjadinya perubahan pola hidup dimana masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan. Yang mengakibatkan terjadinya peningkatan konsumsi buah di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadi peluang bagus bagi industri buah organik. 2. Ketergantungan buah impor Peningkatan konsumsi masyarakat Indonesia tidak sejalan dengan peningkatan produksi dalam negeri yang menyebabkan ketergantungan Indonesia terhadap buah inpor yang terus meningkat setiap
tahunnya.Menurut
laporan
PSPD
UGM
(Pusat
Studi
Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada) dipasaran sekitar 85% dari seluruh produk Hortikultura yang beredar dipasaran dan dinikmati oleh konsumen di Indonesia merupakan produk impor. Hal
98
ini menjadi salah peluang emas bagi perusahaan untuk dalam menjalankan bisnis buah organik. 3. Kepedulian dan kerelaan masyarakat untuk membeli produk organik dan fair trade. Adanya peningkatan perekonomian masyarakat menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih peduli terhadap kemanusiaan kesehatan dan lingkungan hidup. Dalam survey yang dilakukan AOI (Aliansi Organik Indonesia) selama tahun 2012 Lebih dari 93% responden, pernah mengkonsumsi organik, baik secara rutin atau sekedar mencoba. Dari konsumen tersebut 71,13% diantaranya mengetahui organik dari media, baik cetak maupun elektronik. 32,99% dari teman dan 25,7% berselancar di dunia maya, sedangkan sisanya mendapat informasi organik dari keluarga. Dari konsumen-konsumen ini pun 60% tidak bermasalah dengan harga produk yang cenderung lebih mahal dibandingkan pasar konvensional. Sehingga sebetulnya perkembangan produk organik tidaklah sulit, asalkan kepercayaan dan hubungan produsen-konsumen ini tetap terjaga. 4. Masih minimnya produk buah organik pada melon, semangka dan lengkeng di pasaran terutama produk yang telah tersertifikasi (hanya tercatat 2 Ha melon yang telah disertifikasi). Selain itu peluang untuk ekspor
juga menjadi terbuka dengan adanya sertifikasi organik,
karena perdagangan di banyak negara sudah mensyaratkan produk
99
yang masuk harus memiliki sertifikasi dan terbebas dari pestisida buatan. 5. Loyalitas konsumen yang tergolong tinggi di produk organik. 6. Perkembangan permintaan pada pasar global untuk produk organik terus meningkat dengan rata-rata peningkatan pertahun 20%.
IV.2.3.4 Threats Ancaman-ancaman yang dapat menghambat bisnis HFI dibidang buah organik diantaranya: 1. Produk subtitusi yang beragam yakni buah non organik (konvensional) yang dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk organik. 2. Kompetisi Internasional terutama persaingan dengan India yang terus meningkatkan kapasitas produksi di bidang agriculture organik. 3. Proses perijinan yang cukup rumit. Selain itu juga Penegakan kebijakan dan peraturan pemerintah di bidang organik cenderung masih lemah. 4. Kebiasaan petani untuk menggunakan pestisida buatan. Kebiasaan menggunakan pestisida dan bahan-bahan kimia menyebabkan HFI harus melakukan pengawasan yang ketat dan pelatihan terhadap petani.
100
5. Biaya yang fluktuatif di Indonesia khususnya gaji karyawan, harga tanah yang dapat menghambat pengebangan usaha.
IV.2.4 Strategi Entry Market Untuk memasuki suatu industri, perusahaan perlu melakukan penyusunan strategi. Penyusunan strategi ini bertujuan untuk mengetahui target pasar dan kompetisi yang ingin dituju, agar perusahaan dapat terus berkembang dan bertahan (sustainable). Dalam menentukan strategi perusahaan, kami menggunakan analisa five generic strategy.
(Gambar 4.8 Diagram Five Generic Strategy)
Sumber : Michael E. Porter Competitive Strategy
101
Healthy Fruits Indonesia menggunakan broad differentiation. Differentiation: o Produk buah HFI merupakan buah yang organik yang telah melalui pengawasan yang ketat, sehingga memiliki kualitas dan mutu yang tinggi. o Memiliki packaging yang menarik dengan design yang elegan dan dapat dijadikan sebagai hadiah. o Image
perusahaan
yang
mengutamakan
ethical
concern terhadap lingkungan dan manusia (petani kecil). o Ketahanan dan kesegaran yang lebih tahan lama, dengan
menggunakan
chitosan
sebagai
coating
terhadap buah dan didukung dengan penyimpanan pada lemari pendingin (cold storage), sehingga buah akan memiliki kesegaran yang tahan lama. o Availability,
adanya
ketersediaan
buah
dengan
penyesuaian kebutuhan buah pada channel – channel partner, dengan menggunakan proyeksi penanaman mingguan. IV.2.5 Kompetisi Sunpride (PT. Sewu Segar Nusantara) Sewu Segar Nusantara didirikan pada tahun 1995 sebagai anggota dari kelompok investasi unggulan Gunung Sewu Kencana. PT. Sewu Segar Nusantara adalah perusahaan distribusi dan pemasaran buah lokal dan impor yang bekerja bersama petani lokal,
102
SSN memiliki beberapa merek buah diantaranya adalah Sunpride, Sunfresh, dan Sweety, dimana Sunpride merupakan merk untuk kategori buah yang memiliki kualitas paling baik dibanding kedua merk lainnya. Saat ini sunpride sudah mendistribusikan lebih kurang 20 produk hortikultura diantaranya pisang, apel, papaya, melon, anggur, jerul, dan lain sebagainya. Produk sunpride dapat di jumpai di hypermarket, supermarket dan toko buah. Sunpride merupakan kompetitor utama karena saat ini sunpride merupakan distributor buah terbesar di Indonesia. Hybrid Farm Indonesia Hybrid farm Indonesia ialah perusahaan buah yang memakai bibit lisensi yang berasal dari Jepang, yaitu Takiiseed. Buah yang di produksi tidak menggunakan pestisida.
Saat ini hybrid farm
Indonesia mendistribusikan buah melon dengan harga yang tergolong tinggi. Buah Lokal (Konvensional) Buah lokal yang dimiliki oleh petani – petani kecil biasanya masuk di pasar – pasar tradisional. saat ini buah lokal yang tidak bermerek jarang dapat bersaing dengan buah impor baik dari kulitas dan harganya. Buah Impor I
ndonesia terkenal akan ketergantungan impor buahnya yang
tiap tahunnya bisa mencapai 780 ton. Negara pengimpor buah di Indonesia berasal dari China, Thailand, Amerika, Australia, dan lainnya dengan jenis buah seperti jeruk, apel, anggur, lengkeng, dan
103
pir. Produk buah – buah impor dapat di jumpai di toko buah maupun hypermarket. Karena mudahnya buah impor yang masuk di Indonesia mengakibatkan dipasaran banyak buah yang tidak layak dikonsumsi karena mengandung bahan kimia berbahaya.
(Gambar 4.9 Market Penetration Strategy)
IV.2.6 Analisa Responden Untuk membatu kelancaran penulisan, maka kami melakukan survey berupa kuesioner yang di sebar di beberapa mall dan hypermarket di Jakarta. Kami mendapatkan total 50 responden, dan berdasarkan data yang didapat dari hasil survey kuesioner, didapat bahwa masyarakat perkotaan lebih cenderung membeli buah di hypermarket atau toko buah. Mereka memilih membeli buah berdasarkan kualitas dan kandungan gizi yang terdapat pada buah. Ketika menjawab bagian packaging, para responden memberikan jawaban yang positif akan prototype dari packaging yang kami tawarkan. Untuk lebih detail mengenai kuesioner ini, dapat di lihat di Lampiran 1.
104
IV.2.7 Perencanaan Pemasaran IV.2.7.1 Segmentation, Targeting, Positioning Segmentasi Segmentasi Healthy Fruits Indonesia ialah di kawasan DKI Jakarta dan terletak di beberapa hypermarket, supermarket, dan toko buah. Jakarta dipilih karena merupakan kota dengan populasi terbesar di Indonesia. Prioritas segmentasi yang dituju PT Healthy Fruits Indonesia terbagi atas 2 yakni Segmentasi primer berupa retail (modern market, toko buah, toko organik), rumah sakit dan hotel yang tersebar di DKI Jakarta. Segmentasi sekunder yakni pihak konsumen yang ingin dituju sebagai sasaran edukasi untuk mengenal dan mengetahui
produk
HFI.
Segmentasi
ini
di
bagi
berdasarkan variabelnya, sebagai berikut : -
Variabel Geografi Dari segmentasi variabel geografinya, Healthy Fruits Indonesia akan mendistribusikan buah – buahannya di wilayah Jakarta.
-
Variabel Demografi o Age : 25 tahun keatas o
Gender : laki - laki dan perempuan
105
-
o
Life-Cycle : belum menikah ; muda, menikah
o
Income : diatas Rp 6.000.000,-
o
Occupation : Pekerja kantoran, keluarga
Variabel Psikografi o
Social Class : menengah keatas
Targeting Target awal Healthy Fruits Indonesia ialah konsumen menengah keatas khususnya di Jakarta. Yang membeli produk organik karena alasan kesehatan, nutrisi, gaya hidup dan kepedulian (terhadap human & environment)
Positioning Positioning PT Healthy Fruits Indonesia adalah sebagai penyedia buah berkualitas yang specialize dibidang buah organik lokal Indonesia. Point of Parity (POP) dari PT Healthy Fruits Indonesia adalah produk buah yang dikelola di Indonesia, menyediakan produk buah yang fresh, menyajikan informasi mengenai manfaat dan ketersediaan produk. Point of difference (POD) dari Healthy Fruits Indonesia adalah Kualitas yang terjamin dengan pengawasan manajemen mutu yang ketat dan jaminan melalui sertifikasi, penggunaan teknologi tebaru untuk memaksimalkan produksi
106
dan tingkat kesegaran buah, fair trade (peduli terhadap lingkungan dan manusia), dan konsistensi supply .
IV.2.7.2 Marketing Mix (4P) 1. Product Healthy Fruits Indonesia memasok tiga jenis buah yaitu : Kelengkeng kelenkeng yang di pilih ialah varietas pingpong. Kelengkeng pingpong memiliki buah yang lebih besar dari kelengkeng varietas lainnya, dan kelengkeng pingpong ini masih jarang di budidayakan karena termasuk varietas yang baru. Melon Untuk melon, HFI memilih varietas honey melon. Ini dipilih karena mudah di budidayakan oleh petani. Melon ini memiliki rasa yang paling manis di antara melon lainnya dan juga memiliki tekstur kulit yang halus. Semangka Semangka yang dipasok ialah semangka nirwana. Semangka ini juga memiliki tekstrur yang lebih halus, mudah dibudidayakan, dan lebih tahan terhadap hama.
Produk buah Healthy Fruits Indonesia dibagi menjadi 2 brand. Brand “Grandpure” adalah buah dengan kualitas grade super serta grade A , dimana grade tersebut merupakan buah dengan
107
kualitas terbaik, yang nantinya akan kami tawarkan ke channelchannel besar. Sedangkan untuk brand “Welike” dengan kualitas grade B dengan harga relatif lebih murah yang akan ditawarkan channel-channel /mitra buah yang lebih kecil seperti minimarket, distributor maupun toko buah kecil.
Berikut adalah brand Grandpure dari perusahaan kami: menggunakan font lucida bright. (Gambar 4.10 Logo Grandpure)
Berikut ini adalah brand “welike” dari kami: penulisan dengan menggunakan font segoe script, penulisan Bold dan color green
108
(Gambar 4.11 Logo Welike)
Adapun klasifikasi pengkelasan mutu buah produk kami yang digolongkan kedalam 3 kelas, yaitu: 1. Kelas Super : Kualitas paling baik (super), ditandai dengan bebas dari cacat, kecuali cacat sangat kecil pada permukaan yang tidak mempengaruhi kualitas dan penampilan secara umum. 2. Kelas A: Merupakan buah dengan kualitas baik dengan cacat yang diperbolehkan sebagai berikut: Sedikit penyimpangan pada bentuk. Cacat sedikit pada kulit yang tidak lebih dari 5% dari seluruh total permukaaan yang tidak mempengaruhi isi buah. 3. Kelas B: Merupakan buah dengan kulitas baik dengan cacat yang diperbolehkan sebagai berikut: Penyimpangan pada bentuk yang umumnya berukuran lebih kecil dari pada ukuran buah rata-rata.
109
Cacat serpeti lecet tergores dengan total area cacat yang tidak lebih dari 15% dan cacat tersebut tidak mempengaruhi isi buah. 2. Price Strategi harga disesuaikan dengan target konsumen yaitu premium konsumen. Berikut list harga jual ke retail : Grandpure -
Semangka : Rp 10.000/kg
-
Melon : Rp 10.500/kg
-
Kelengkeng : Rp 20.000/kg
WeLike -
Semangka : Rp 9.000/kg
-
Melon : Rp 9500/kg
-
Kelengkeng : Rp 18.000/kg
Asumsi Harga jual di retail dengan Mark-up minimal 100% Grandpure -
Semangka : Rp 20.000/kg
-
Melon : Rp 21.000/kg
-
Kelengkeng : Rp 40.000/kg
WeLike -
Semangka : Rp 18.000/kg
-
Melon : Rp 19.000/kg
-
Kelengkeng : Rp 36.000/kg
110
3. Promotion Beberapa strategi promosi yang digunakaan Healthy Fruits Indonesia untuk menciptakan brand awareness di kalangan masyarakat, ialah sebagai berikut : Personal communication Melalui peranan word of mouth. Media Iklan -
Iklan melalui radio, majalah-majalah kesehatan dan lingkungan hidup
-
Printing
media
:Melalui
poster,
flyer
dan
pembagian brosur-brosur. -
Social Media: Healthy Fruits Indonesia akan menggunakan Twitter, Facebook, Youtube, dan lain sebagainya dalam media promosi.
-
Website pada healthyfruitsindonesia.co.id
(Gambar 4.12 Prototype website)
Sumber: hasil olahan penulis
111
Sales promotion -
Partisipasi dalam event, pameran, bazaar: merupakan strategi yang dikenal sebagai third party marketing dimana PT Healthy Fruits Indonesia berpartisipasi dalam event-event, bazaar, festival yang menjadi andalan PT Healthy fruits Indonesia meraih brand awareness. Adapun syarat dalam memilih event yakni event terebut diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan organik, hidup sehat maupun perkumpulan pencinta alam.
-
Free gift dalam bentuk tas berbahan goni: pemberian tas berbahan goni untuk setiap pembelanjaan produk Healthy Fruits Indonesia di retail-retail mitra bisnis HFI. (Gambar 4.13 Prototype tas hadiah)
112
Kerjasama Melakukan kerja sama dengan mitra bisnis seperti retail (push marketing) untuk mempromosikan produkproduk PT Healthy Fruits Indonesia. Adapun proyeksi promosi yang akan dilakukan yakni: (Tabel 4.2 proyeksi waktu)
Media promotion Internet Majalah Printing media Push marketing (isentive) Free Tas karung goni Radio Pastisipasi dalam Event/Expo food
Year 1 √ √ √
Year 2 √ √ √
Year 3 √ √ √
Year 4 √ √ √
Year 5 √ √ √
√ √
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sumber: dokumentasi penulis, 2013 (Tabel 4.3 proyeksi spending)
Sumber: dokumentasi penulis, 2013 4. Place PT Healthy Fruits Indonesia memilih area DKI Jakarta sebagai daerah pendistribusian produk kami. HFI memilih DKI Jakarta karena melihat kota DKI Jakarta memiliki peluang yang bagus
113
karena DKI Jakarta merupakan pusat perkotaan di Indonesia dengan jumlah populasi terbesar dan tingkat perekonomian yang cukup tinggi dibandingkan wilayah lain. Sebagai kota terbesar tingkat pengeluaran masyarakat per kapita di daerah perkotaan juga lebih tinggi dibandingkan di daerah perdesaan
IV.3
Operational IV.3.1 Lokasi Lokasi tempat terdiri atas 2 yakni produksi (warehouse & area penanaman) dan kantor. Adapun pemilihan lokasi produksi PT Healthy Fruits Indonesia dipilih berdasarkan faktor area-area yang merupakan sentra industri buah melon dan semangka di pulau Jawa. (Tabel 4.4 Data UMR, kelembaban, curah hujan, ketinggian di beberapa daerah)
Daerah
Ketinggian
kelembaban & curah hujan 70-80% & rata-rata curah hujan sedang dengan rata= 1.587mm/tahun 80% & curah hujan tinggi 11003200mm/tahun
UMR
Faktor lain
Indramayu, Jawa barat
0-18 m dpl
Rp. 1.125.000
Biaya sewa tergolong tinggi
Karawang, Jawa barat
0-1000m dpl
Rp. 2.000.000
Biaya tergolong tinggi terutama sewa laha dan bangunan. Harga sewa tergolong rendah dibagian semarang bagian barat. Biaya sewa lahan tergolong rendah namun akses jalan masih minim
Semarang, Jawa tengah
0-348m dpl
62-78% & curah Rp. hujan sedang 1.200.000 2000mm/tahun
Grobongan, Jawa tengah
54 m dpl &
73-78% & curah Rp. 842.000 hujan tergolong rendah 1351 mm/tahun
114 Sragen, Jawa 48m dpl tengah
75-92% & Curah hujanrata-rata tergolong tinggi <3000mm/tahun 60% dan Curah hujan rata-rata tergolong tinggi 2.740mm/tahun 75% dan curah hujan rata-rata tergolong sedang 2200mm/tahun Curah hujan tergolong rendah 1386mm/tahun
Ngawi, jawa 84-190m dpl timur
Surakarta 105 m dpl (Solo), jawa tengah Klaten, Jawa 0-1000m dpl tengah
Pemilihan
lokasi
produksi
Rp. 864.000
Biaya Sewa tergolong rendah
Rp. 900.000
Biaya distribusi yang tinggi
Rp. 915.900
Harga sewa lahan tinggi
Rp. 871.500
Biaya distribusi mahal, harga sewa tergolong rendah
adalah
Semarang
selain
dikarenakan faktor diatas, Semarang juga dipilih karena beberapa faktor-faktor berikut: Strategis karena Semarang dekat dengan lokasi sentra industri buah melon dan semangka di Jawa tengah (bagian barat: Kendal, bagian timur : Grogongan, Pati, demak dan bagian selatan : Klaten, Solo, Sragen) dimana petani-petani di wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai mitra bisnis. Strategis
untuk
pengembangan
karena
produk
dapat
didistribusikan ke kota-kota besar seperti Jogjakarta, Surabaya. Adanya akses jalan yang cukup mendukung. Berikut ini adalah lokasi area penanaman dengan harga sewa sebesar Rp 3.000.000/ha/tahun, luas area lahan yang disewa sebesar 10 Ha.
115
Lokasi : Jalan Raya Mulawarman, Semarang. (Gambar 4.14 Lokasi lahan HFI)
116
Untuk packing house (warehouse) sebagai berikut: Lokasi: Jl. Gatot subroto, Semarang dengan harga sewa RP. 45.000.000/tahun dengan luas bangunan : 448m2 (16x28), luas tanah : 880 m2 pasokan listrik : 2200 watt, dilengkapi akses truk tronton, trailer dan container dapat masuk ke lokasi (Gambar 4.15 Lokasi gudang HFI)
Sumber:http://rumah.mitula.co.id/offerdetalle/14032/97573724732896996/1/ 1/gudang-semarang/Rumahdanproperti
117
Pendistribusian produk buah dari HFI pada awalnya akan didistribusikan di beberapa channel hypermarket, supermarket, Hotel, toko buah, toko organik yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Agar lebih mudah menjangkau konsumen HFI akan membuka kantor di DKI Jakarta. Healthy Fruits Indonesia akan bertempat di daerah Jakarta selatan. Berikut ini merupakan alamat kantor HFI: (Gambar 4.16 Kantor HFI)
Lokasi: Jl. Ampera Raya No. 5D Kemang Selatan Jakarta Selatan 12510 Harga sewa sebesar Rp. 17.000.000/tahun, luas tanah: 68 m2, luas bangunan: 72 m2 Keterangan: Bangunan Baru, Lokasi Strategis, Harga di bawah pasaran. Listrik : 6600, Telp : 2 Line, Internet : First Media, Toilet : 2, Teras di lantai 3 (Ruang Terbuka). AC : 3 buah. Siap Huni untuk Kantor.
118
(Gambar 4.17 Lokasi map kantor HFI)
Sumber : http://rumahdijual.com/kemang/238341-ruko-disewakan-diampera-raya-kemang.html
IV.3.2 Standar operasional prosedur (SOP) SOP merupakan suatu pedoman untuk menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. SOP Healthy Fruits Indonesia dapat di lihat lebih detail pada Lampiran 3.
IV.3.3 Personil Pelaksanaan produksi melibatkan beberapa tenaga kerja yang bertugas sebagai berikut: 1. Pengawasan dan pelatihan Meliputi pengawasan pengolahan lahan pertanian yang benar sesuai dengan SOP dari Healthy Fruits Indonesia dan ketentuan dari lembaga sertifikasi. Selain itu juga pengawas berfungsi untuk melatih dan memperbaiki kesalahan dari petani.
119
2. Pengelolaan pertanian (Nursery) Merupakan proses dalam pengolahan lahan, persiapan bibit, persiapan tanah, penanaman bibit, pemeliharaan dan sampai panen. 3. Harvesting & Collecting Proses memanen buah yang sudah matang dan buah-buah yang ada akan dikumpulkan, proses ini akan dilakukan oleh bagian yang telah diberikan tanggung jawab oleh PT. HFI untuk melakukan proses panen dan pengumpulan buah-buah yang ada. 4. Sorting, washing, grading & packaging Sorting Sorting merupakan proses dalam pemilihan buah yang layak dan tidak layak, yang dapat di lihat dari bentuk, berat, ukuran, dan warna buah. Selain itu bisa dilihat juga dari tingkat kerusakan buah tersebut. Produk yang tidak layak, akan di tolak oleh HFI. Washing Washing ialah proses dalam pembersihan buah dari kotoran yang menempel seperti residu unorganic. Grading Grading ialah proses pemilihan produk secara manual berdasarkan ukuran, warna, berat, tingkat kematangnan. Di proses ini yang akan mementukan untuk penempatan di brand Grandpure atau Welike.
120
Packaging Packaging
merupakan
proses
terakhir,
yaitu
pengemasan produk buah, dan siap untuk di pasarkan. 5. Quality control Proses quality control atau dikenal dengan pengendalian mutu dilakukan selama proses operasional perusahaan untuk menjaga kualitas produk, proses ini akan dilakukan oleh bagian yang telah diberikan tanggung jawab oleh PT. HFI untuk melakukan pemeriksaan terhadap produk cacat, penyakit dan hama yang masih terdapat di buah. Produk-produk akan dipindahkan ke ruang limbah dan diolah menjadi kompos. 6. Storage Setelah buah telah di packing buah yang belum dikirim dapat disimpan ke gudang penyimpanan maupun ruangan pendingin agar produk lebih terjamin kesegarannya. Penyimpanan terbaik 7. Delivery Pengiriman barang ditangani melalui kerja-sama dengan jasa pengiriman barang. Pengiriman menggunkan truk yang dilengkapi dengan
lemari pendingin agar buah tetap segar sepanjang
perjalanan. Kerja sama dapat dilakukan dengan CV. Tiga Bintang Sejahtera 8. Marketing dan sales PT. HFI melakukan proses penjualan yang dibantu oleh para marketing yang membantu dalam pemasaran product yang ada
121
agar tecapai sesuai target segmentasi positioning yang perusahaan sudah terapkan, sedangkan team sales akan membantu proses penjualan product ke calon pembeli, yang dimana para sales tersebut sudah diberikan target penjualan sesuai kesepakatan perusahaan yang sudah ditetapkan.
IV.3.4 Perlengkapan dan Peralatan Dalam menjalankan usaha ini diperlukan beberapa perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk mendukung operasional. Berikut ini beberapa perlengkapan dan peralatan yang digunakan: Funiture Berupa kursi dan meja kantor, kursi tamu, sofa tamu minimalis dan AC untuk memberikan kenyamanan baik bagi karyawan maupun pelanggan PC dan printer Digunakan sebagai media dan alat bantu mempermudah operasional perusahaan. Mesin labeling Digunakan untuk mencetak label pada buah-buahan
untuk
122
(Gambar 4.18 Mesin labeling)
Mesin drying dan sorting (Gambar 4.19 Mesin drying dan sorting)
123
Mesin otomatis washing (Gambar 4.20 Mesin automatic washing)
Mesin pengolah limbah Berupa
mesin
pencacah
sampah
organik
yang
digunakan untuk menghaluskan limbah organik, dilengkapi dengan roller kompos dan barel kompos yang digunakan untuk proses fermentasi kompos maupun POC (Pupuk Organik Cair).
(Gambar 4.21 Mesin Pengolah Limbah)
124
Timbangan digital floor scale A1GB-3 Digunakan untuk menimbang berat dari para petani dengan ukuran 2x2 M dan kapasitas total 5 ton. (Gambar 4.22 Timbangan Digital Floor Scale A1GB-3)
Cold storage Digunakan untuk menyimpan buah agar lebih tahan lama dengan kedinginan 2-4 derajat celcius. (Gambar 4.23 Cold Storage)
Truk Digunakan untuk membantu proses pengiriman barang ke konsumen. Pupuk dan obat-obatan Terdiri dari :
125
Pupuk organik (Kompos, POC, pupuk kandang dan hayati) yang digunakan untuk menyuburkan lahan dan dapat meningkatkan hasi produksi. Kapur dolomite yang digunakan untuk meningkatkan tingkat pH tanah Bio-Fungisida yakni penggunaan mikroba-mikroba yang berfungsi sebagai pencegah dan pengendali penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri Bio-Sterilizer
dan
Aerob
decomposer
yakni
penggunaan microba-mikroba yang efektif dalam sterilisasi lahan dan mengendalikan penyakit layu. Bacto-plus yakni probiotic imunisasi bagi tanaman Bio-Insectiside penggunaan jamur dan mikroba untuk mengusir dan mengendalikan hama pada tanaman Chitosan yakni bahan alami yang diolah dari limbah kulit udang yang dapat dijadikan sebagai bahan pengawet yang aman bagi makanan dan sebagai coating pada buah tropis untuk menjaga ketahanan dan kesegaran buah. Lain-lain Produk dan peralatan pendukung lainnya seperti cangkul, rafia, gunting, tiang bambu, alat penyemprotan, mesin pompa air dan lain-lain.
126
IV.3.5 Rantai Pasokan (Gambar 4.24 Diagram rantai pasokan)
Diatas merupakan alur supply chain dari produk HFI, dimana proses bisnis HFI terdiri dari 3 proses utama : Supply, Produksi, Pemasaran. Dalam mendukung keberlangsungan proses produksi HFI membutuhkan beberapa patnership yang mendukung dalam proses ini, salah satunya adalah para supplier. HFI memasok bibit buah yang akan ditanam melalui bentuk kontrak kerjasama HFI dengan lembaga development bibit buah, dimana bibit yang akan di buat merupakan bibit unggulan yang sesuai dengan standar yang sudah dibuat oleh HFI sendiri. Dalam kontrak tersebut lembaga pemasok bibit tidak boleh menjual bibit tersebut kepada pihak lain, hal ini bertujuan agar HFI mempunyai deferensiasi terhadap buah-buah yang sudah ada dipasaran. Selain dari bibit HFI juga memasok pupuk organik dan obatobatan dari para supplier melalui kontrak kerjasama. Selain memasok pupuk organik yang didapatkan dari supplier, HFI juga memproduksi sejumlah pupuk organik yang didapatkan melalui pengolahan limbah organik dari sisasisa produksi yang gagal panen dan yang tidak lolos dalam proses quality control yang tidak sesuai dengan strandar yg HFI tetapkan.
127
Dalam penanaman buah HFI mempunyai 2 jenis cara dalam penanaman buah: Pertama HFI mengelolah petanian kelengkeng dengan menyewa sebidang tanah di daerah semarang untuk menanam buah kelengkeng organik varietas ping-pong, dimana penanaman dilakukan oleh para petani HFI, dan proses sistem penanaman sampai harvesting dilakukan secara pribadi oleh para petani HFI. Kedua HFI bekerjasama dengan para mitra tani melalui kontrak kerjasama dalam mengelolah tanah mereka untuk dapat ditanam buah-buah seperti buah semangka dan buah melon organik. Hasil panen akan buah mereka nanti akan kami beli dengan harga wajar dengan memegang prinsip fairtrade. Untuk dapat menghasilakan buah-buah yang sesuai dengan standar HFI, maka para mitra tani akan diberikan oleh team HFI dalam cara mengelolah pertanian buah organik yang benar dan menghasilkan buah organik yang berkualitas tinggi. Setelah buah-buah tersebut dipanen, maka buah tersebut akan dikirim ke Warehouse HFI untuk dilakukan proses produksi seperti sorting, triming, washing, grading, packaging. Dalam proses sorting buah-buah yang sudah ada dipilih apakah buah tersebut layak untuk dijual atau buah tersebut harus dikelolah kembali menjadi pupuk organik. Pada tahap triming buah yang layak untuk di jual akan dipotong ranting dan dahannya yang berlebih sehingga buah berbentuk yang siap untuk dikonsumsi. Setelah di triming, buah akan dicuci (washing) hingga bersih dan proses pencuciannya kami menggunakan Chitosan agar buah tetap segar dan tahan lama. Setelah buah bersih, buah akan di pisahkan melalui standar grade buah, apakah buah tersebut grade super dan A atau buah tersebut mempunyai grade B. Setelah buah sudah dikelaskan menurut masing-masing grade. Buah akan siap untuk
128
dikemas menggunakan packaging yang sudah didapatkan dari supplier percetakan yang menyediakan packaging khusus buat produk kami. Packaging dibagi menjadi 2 jenis sesuai dengan brand dan grade buat terebut. WeLike merupakan buah dengan grade B yang lebih ekonomis, sedangkan GrandPure merupakan buah dengan grade Super dan A. Setelah buah dikemas, perusahaan akan menunggu pemesanan oleh para channel/mitra melalui PO (Purchase Order) dan setalah PO diterima, HFI akan menjadwalakan pengiriman buah pada tanggal yang disepakati. Proses pendistribusian dibagi menjadi 2: Pendistribusian melalui para channel-channel /retail yang menjual buah ke konsumen, dan pendistribusian secara langsung melalui kontrak kerjasama pembelian oleh pihak-pihak langsung seperti apartment, hotel, dan rumah sakit.
IV.4 Management IV.4.1 Struktur Manajemen Berikut ini merupakan stuktur manajemen awal dari perusahaan Healthy Fruits Indonesia.
129
(Gambar 4.25 Struktur Organisasi)
Sumber : Hasil olahan penulis
IV.4.2 Wewenang dan Tanggung Jawab Berikut ini adalah wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada Healthy Fruits Indonesia.
1. CEO CEO yang merupakan pemilik dari usaha ini sekaligus berkewajiban untuk menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, menyedikan modal dan mengambil keputusan.
2. Manager Operasional Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dan distribusi di lapangan, serta mengawasi kinerja pegawai lapangan. Selain itu Bertanggung jawab atas penerapan dan pelaksanaan sistem mutu yang telah ditetapkan dan melaporkan kepada owner. Operasional manajer
130
pada tahap awal adalah Haris juanda siregar. Untuk mengoptimalkan tugas operasinal maka dibentuk 3 divisi berupa divisi R&D , Produksi dan distribusi. Divisi R&D ditugaskan untuk fokus pada menemukan variasi baru baik bibit unggul, penggunaan teknologi dan bagaimana penerapan SOP yang terbaik. Pada divisi produksi difokuskan untuk mengawasi selama proses produksi, melakukan perbaikan-perbaikan kinerja pada produksi, manajemen inventori dan manajemen kualitas produksi. Untuk bagian distribusi bertanggung jawab dalam distribusi baik untuk produk serta supply obat-obatan.
3. Manager rural development Tugas utama manager rural development adalah melakukan kerjasama dalam bentuk kontrak dengan para petani maupun kelompok tani sekaligus bertugas untuk melakukan permberdayaan terhadap masyarakat tani baik dalam hal teknik penanaman, penggunaan teknologi dan berbagai keterampilan lainnya agar para petani dapat memaksimalkan produksi dari hasil lahannya. Selain itu manager rural development juga bertanggung jawab dalam pengawasan, survey dan kontrol pada petani-petani yang telah dikontrak. Manajer yang ditunjuk awalnya adalah Haris Juanda Siregar.
4. Manager financial Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasi, mengatur, arus keuangan perusahaan dengan membuat laporan
131
akuntansi kepada owner. Manajer financial juga menganalisa laporan keuangan serta mengkoordinasi dengan owner agar dapat mengambil keputusan baik untuk kebutuhan investasi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya. Pada tahap awal manager financial yang ditunjuk adalah William Jason Chugito.
5. Manager marketing & sales Bertanggung jawab dalam pemasakan produk,
mengambil
keputusan strategi dalam pemasaran dan yang berkaitan dengan meningkatkan demand. ,manager pada tahap awal adalah Albert Ferdinand.
IV.5 Financial IV.5.1 Perencanaan Anggaran dan Distribution Channel Perencanaan anggaran merupakan struktur keuangan perusahaan yang menggambarkan rincian sejumlah
biaya yang dibutuhkan pada awal
pembangunan usaha, yang didalamnya berupa struktur modal, biaya start-up operasional, biaya pembelian start-up equipment dan biaya lainnya.
132
(Gambar 4.26 diagram perencanaan anggaran)
Sumber: hasil pengolahan penulis Asumsi persentasi penjualan melalui chanel distribusi yang ingin dituju HFI adalah sebagai berikut: (Gambar 4.27 Asumsi persentase distribution channel)
133
IV.5.2 Proyeksi Pembelian dari Petani Berikut ini merupakan penawaran harga beli dari tangan petani dengan harga wajar dan stabil. (Tabel 4.5 Penawaran harga beli dari petani)
Dengan asumsi target pembelian 60% dari rata-rata produksi buah melon dan semangka di Indonesia. (Tabel 4.6 Asumsi target pembelian)
Kami memproyeksikan pembelian dari tangan petani dalam 5 tahun dengan asumsi peningkatan harga beli tiap tahunnya sebesar 10%. Maka total nilai pembelian sebagai berikut (Tabel 4.7 Asumsi pembelian selama 5 tahun)
134
Pembelian Rp10,000,000,000 Rp8,000,000,000 Rp6,000,000,000 Pembelian
Rp4,000,000,000 Rp2,000,000,000
Rp1
2
3
4
IV.5.3 Proyeksi Keuangan Skenario Optimis IV.5.3.1 Laporan Laba Rugi
5
135
IV.5.3.2 Neraca
IV.5.3.3 Breakevent analysis dan Payback period
136
Payback
period
dengan
proyeksi
optimis
dari
bisnis
HFI
membutuhkan waktu 2 tahun 3 bulan. IV.5.3.4 Net present value dan profitability Index (Tabel 4.8 NPV & profitability optimis) Keterangan
Jumlah
Present value factor 10%
Present value
Investasi
5,500,000,000
Free cash flow 1
2,380,111,667
0.90090
2,144,242,601
Free cash flow 2
3,342,259,000
0.82645
2,762,209,951
Free cash flow 3
7,660,183,850
0.75132
5,755,249,330
Free cash flow 4
16,431,251,742
0.68301
11,222,709,252
Free cash flow 5
29,845,622,114
0.62092
18,531,743,683
Present value of free cash flow
40,416,154,816
Net present value
34,916,154,816
Profitability Index
7.348391785
Present value factor yang dipilih sebesar 10% karena mengacu pada inflasi di Indonesia yang rata-rata berkisar 6-10% dan modal awal sebesar Rp. 5,500,000,000. Berdasarkan asumsi proyeksi optimis diatas maka dalam 5 tahun perusahaan mampu menghasilkan NPV sebesar Rp 34,916,154,816 dan profitability index sebesar 7,34 (profitability index lebih dari 1) maka perusahaan layak untuk dijalankan.
137
IV.5.4 Proyeksi Keuangan Skenario Rata-rata IV.5.4.1 Laporan Laba Rugi
138
IV.5.4.2 Neraca
IV.5.4.3 Breakevent analysis dan Payback period
139
Payback
period
dengan
proyeksi
rata-rata
dari
bisnis
HFI
membutuhkan waktu 2 tahun 11 bulan. IV.5.4.3 Net present value dan profitability Index (Tabel 4.9 NPV & profitability rata-rata) Present value
Keterangan
Jumlah
factor 10%
Present value
Investasi
5,500,000,000
Free cash flow 1
1,941,111,667
0.90090
1,748,747,501
Free cash flow 2
1,854,144,000
0.82645
1,532,357,309
Free cash flow 3
4,583,550,600
0.75132
3,443,713,237
Free cash flow 4
11,085,867,812
0.68301
7,571,758,574
Free cash flow 5
21,597,450,117
0.62092
13,410,288,726
Present value of free cash flow
27,706,865,347
Net present value
22,206,865,347
Profitability Index
5.037611881
Present value factor yang dipilih sebesar 10% karena mengacu pada inflasi di Indonesia yang rata-rata berkisar 6-10% dan modal awal sebesar Rp. 5,500,000,000. Berdasarkan asumsi proyeksi optimis diatas maka dalam 5 tahun perusahaan mampu menghasilkan NPV sebesar Rp. 22,206,865,347 dan profitability index sebesar 5,03 (profitability index lebih dari 1) maka perusahaan layak untuk dijalankan.
140
IV.5.5 Proyeksi Keuangan Skenario Pesimis IV.5.5.1 Laporan Laba Rugi
141
IV.5.5.2 Neraca
IV.5.5.3 Breakevent analysis dan payback period
142
Payback
period
dengan
proyeksi
pesimis
dari
bisnis
HFI
membutuhkan waktu 3 tahun 8 bulan. IV.5.5.4 Net present value dan profitability Index (Tabel 4.10 NPV & profitability Peismis) Present value
Keterangan
Jumlah
factor 10%
Present value
Investasi
5,500,000,000
Free cash flow 1
1,502,111,667
0.90090
1,353,252,401
Free cash flow 2
322,212,500
0.82645
266,292,521
Free cash flow 3
1,434,386,350
0.75132
1,077,683,152
Free cash flow 4
5,642,212,915
0.68301
3,853,687,843
Free cash flow 5
13,308,094,300
0.62092
8,263,261,913
Present value of free cash flow
14,814,177,830
Net present value
9,314,177,830
Profitability Index
2.693486878
Present value factor yang dipilih sebesar 10% karena mengacu pada inflasi di Indonesia yang rata-rata berkisar 6-10% dan modal awal sebesar Rp. 5,500,000,000. Berdasarkan asumsi proyeksi optimis diatas maka dalam 5 tahun perusahaan mampu menghasilkan NPV sebesar Rp. 9,314,177,830 dan profitability index sebesar 2.69 (profitability index lebih dari 1) maka perusahaan layak untuk dijalankan.
143
IV.6 Resiko bisnis dan strategi jangka panjang IV.6.1 Resiko Bisnis Dengan menjalankan bisnis tentu saja memiliki faktor-faktor resiko yang dapat mengancam keberlangsungan perusahaaan. Resiko-resiko yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: IV.6.1.1 Pesaing Baru Melihat peluang yang besar dipasar tidak tetutup kemungkinan bakal ada pesaing-pesaing baru di bisnis buah organik ini. Oleh karena itu Healthy Fruits Indonesia akan berusaha berinovasi untuk mengeluarkan produk-produk baru baik buah organik maupun produk olahannya seperti snack buah, jus buah. Pengolahan limbah juga perlu dimaksimalkan agar dapat menghasilkan produk-produk seperti obatobatan, pupuk ataupun biodiesel. IV.6.1.2 Petani Masalah pada gagal panen atau hasil yang tidak maksimal Masalah pertanian tentu tidak lepas dari faktor cuaca yang buruk, yang menyebabkan gagal panen pada buah-buah organik yang petani tanam. Untuk mengurangi resiko tersebut PT HFI menargetkan 60% dari rata-rata produksi buah di Indonesia. Untuk mencegah kerugian yang terlalu besar bagi petani dan PT HFI dalam hal gagal panen, kami bekerjasama dengan lembaga pemberi asuransi pertanian dalam pemindahan resiko tersebut.
144
Kecurangan yang dilakukan oleh pihak petani. Masalah kecurangan yang dilakukan oleh petani mungkin saja terjadi, misalnya petani menjual buahnya ke pihak lain dan melaporkan laporan palsu akan hasil buah yang di panen. Untuk karena itu PT HFI mencegah hal tersebut dengan melakukan inspeksi mendadak yang dilakukan secara konsisten ke lahan pertanian. IV.6.1.3 Lonjakan Permintaan Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan maka PT Healthy Fruits Indonesia akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyesuaian antara produksi dan permintaan pasar. Termasuk peningkatan kapasitas mitra petani.Untuk itu diterapkan ICS yang nantinya bisa mengetahui prediksi waktu panen dan prediksi jumalh panen. IV.6.1.4 Pengiriman Pengiriman buah yang terhambat. Salah satu hambatan dalam industri buah adalah terhambatnya pengiriman/pasokan barang sehingga dapat menyebabkan produk buah yang tidak tahan lama menjadi membusuk dalam perjalanan. Oleh karena itu Healthy fruit Indonesia akan bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman barang yang truknya telah dilengkapi dengan pendingin agar buah-buahan tetap fresh sampai ke tangan retail atau konsumen.
145
Masalah teknis pada truck pengangkut dan teknis pengiriman. Hambatan yang tidak terduga seperti masalah teknis pada truck pengangkut jasa pengiriman, seperti kerusakan mesin dan masalah salah dalam pengiriman dari pihak HFI saat mengirimkan produk ke channel-channel memungkinkan dapat terjadi. Oleh karena itu Healthy Fruits Indonesia sudah mengatisipasi hal tersebut dengan menyiapakan 1 buah truck cadangan yang dapat digunakan pada saat hal-hal tersebut terjadi. IV.6.1.5 Limbah Buah Dalam bisnis ini terdapat resiko dimana produk buah yang dihasilkan cacat atau tidak layak untuk dijual. Hal tersebut akan menjadi beban bagi perusahaan, oleh karena itu PT. HFI mengelolah limbah buah yang tidak terpakai tersebut menjadi pupuk kompos atau POC (Pupuk Organik Cair), hal tersebut dimanfaatkan PT. HFI sebagai CSR perusahaan yang diberikan melalui pemberian pupuk kepada para mitra tani. IV.6.2 Strategi jangka panjang Untuk pengembangan usaha ini kedepannya perusahaan dapat melakukan perluasan pasar ke wilayah seperti Surabaya dan Bali. Selain itu PT HFI kedepannya akan melakukan kerja sama dengan kelompok tani dan perluasan area lahan untuk meningkatkan jumlah produksi. Perusahaan juga perlu untuk terus berinovasi melalui produk-produk varietas baru sehingga dapat beradaptasi dengan situasi pasar.
146
Strategi lainnya yang bisa dilakukan adalah disertivikasi produkproduk baru di bidang organik seperti produk sayur, beras, bahan olahan dan perternakan organik. Pembukaaan outlet khusus produk-produk organik juga dapat menjadi salah satu peluang bisnis yang menarik.
IV.7 Prototype IV.7.1 Prototype Design Logo Perusahaan dan Brand Product Berikut adalah tampilan design logo perusahaan PT. Healthy Fruits Indonesia : (Gambar 4.28 Logo perusahaan Healthy Fruits Indonesia)
147
Design dari logo perusahaan di ambil dengan konsep ‘green dan modern’, dimana terdapat nama perusahaan di tengah-tengah logo yang dicetak secara huruf sambung agar memberikan kesan menyerupai tumbuhan yang merambat. Selain itu terdapat gambar daun yang berwarna hijau diatas nama perusahaan, yang mempunyai arti perusahaan bergerak di bidang pertanian buah yang sehat organik dan menjaga lingkungan agar tetap seimbang. Tagline dari perusahaan yang ditulis secara melingkar, yang dimana tagline tersebut berbunyi “Good Living, Good Health, Good Environment”. Good Living mempunyai arti perusahaan sangat peduli akan kehidupan masyarakat tani dan masa depan generasi manusia dengan memberdayakan mereka agar memperoleh penghasilan dan kehidupan yang layak. Good Health mempunyai arti dimana perusahaan komitmen dalam menjual produk yang layak dikonsumsi dan peduli akan kebutuhan konsumen dalam memperoleh kandungan gizi buah-buahan yang sehat dalam makanan seharihari mereka. Good Environment mempunyai arti dimana perusahaan sangat peduli akan keseimbangan lingkungan (tanah, air, dll) untuk karena itu proses penanaman buah dilakukan secara organik dengan tujuan tidak merusak keseimbangan lingkungan yang ada. Berikut ini merupakan prototype design brand dari PT Healthy Fruits Indonesia:
148
(Gambar 4.29 Logo Brand Grandpure)
Brand Granpure diambil dari kata ‘Grand’ dalam bahasa inggris yang artinya mewah atau premium, sedangkan ‘pure’ dalam bahasa inggris yang artinya alami, atau murni. Brand ‘Grandpure’ merupakan brand utama dari PT HFI dalam menjual produknya, dimana grandpure ingin menyampaikan bahwa produk yang dijual merupakan produk yang benar-benar alami, sehat, dan dengan kualitas yang premium. Design dari logonya berbentuk persegi yang terkesan tegas dan elegan, dan didalam terdapat perpaduan 2 warnadasar yaitu coklat muda dan coklat tua, warna-warna itu menyerupai warna tanah pertanian. Dan terdapat tulisan “Go Natural, Go Organic” dan “good for nature, good for you and me” yang bertujuan untuk mengajak masayarakat terus mengkonsumsi produk-produk yang alami dan sehat bagi tubuh, dan menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
149
(Gambar 4.30 Logo Brand Welike)
Brand Welike diambil dari kata ‘We’ dalam bahasa inggris yang artinya kami (kata ganti orang kedua) atau manusia yang merupakan konsumen dari produk Welike, sedangkan ‘like dalam bahasa inggris yang artinya suka atau diminati. Brand ‘welike’ merupakan brand kedua dari PT HFI, dimana welike ingin menyampaikan bahwa produk yang dijual merupakan produk yang benar-benar alami, sehat, dan disukai banyak orang , dan kata “Welike” sangat mudah untuk diingat. Design dari logonya berbentuk tulisan sambung dengan warna hijau dan terdapat gambar daun hijau diatas huruf ‘i’.Logo ini memberi kesan yang mudah diingat dan simple.Sehingga dengan kehadiran brand ini konsumen dapat menikmati product yang sehat dengan kulitas yang baik, organik tanpa bahaya bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. IV.7.2 Prototype Design Packaging Packaging yang diusung oleh PT. HFI
untuk produk buah-buah
organiknya mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : Design dari packaging yang dibuat aman dan tidak berbahaya. Design packaging yang unik dan eye catching, dan mempunyai kesan premium.
150
Packaging buah PT. HFI dapat diberikan sebagai parcel dan kado, karena design packaging produknya yang rapih, menarik dan mudah untuk dibawabawa. Packaging buah yang dibuat tidak merusak isi buah dan mudah untuk disimpan karena bentuknya kotak. Pada setiap packaging produknya terdapat kandungan gizi dari buah organik. Pada setiap packaging terdapat label free peptiside, free chemicals sehingga konsumen menjadi semakin yakin dan aman dalam mengkonsumsi buah organik kami. Pada setiap packaging terdapat tulisan ‘no reg’ yang merupakan nomor registarsi yang diberikan oleh pemerintah, dan ‘certified by’ yang disertifikasi oleh lemabaga yang menjamin produk buah PT HFI organik dan aman untuk dikonsumsi. Terdapat label ‘Indonesia Agriculture’ dimana label ini menjelaskan bahwa produk HFI merupakan hasil penanaman yang dilakukan di Indonesia, yang mengeaskan produk Indonesia dapat bersaing secara kualitas dengan produkproduk impor. Berikut adalah klasifikasi design prototype packaging brand “Grandpure”: (Tabel 4.11 Klasifikasi design prototype packaging brand Grandpure) Melon
Semangka
Lengkeng
Ukuran
16x16x16(cm)
30x30x30 (cm)
20x10x12 (cm)
Bahan Packaging
Corrugated cardboard jenis single wall dan menggunakan
Gambar Packaging
proses potong dengan teknik die-cut box
151
Ketebalan
3mm
Teknik cetak dan Teknik cetak offset, menggunakan tinta offset Tinta Harga cetak
Rp. 900
Rp. 1600
Rp. 1100
Fisnishing
Finishing vurnish UV
Konsep design
Design Packaging ini juga dibuat dengan menggunakan pendekatan organic yaitu menggunakan warna-warna organic, karena sesuai dengan product yang dijualnya yaitu buah organic. Selain warna hijau, warna coklat dan cream juga merupakan
warna-warna
organik.
Packaging
ini
juga
menggunakan elemen daun serta gambar buah, hal ini juga dilakukan karena sesuai dengan product yang dijual yaitu buah organik. Packaging ini dibuat dengan desain yang clear dan menggunakan
unsur-unsur
garis-garis
block
yang
menyesuaikan dengan logo grandpure tersebut. Pada packaging ini juga menampilkan gambar product yang dijual yaitu buah melon. Hal ini dilakukan agar konsumen yang melihatnya dapat segera mengetahui bahwa product yang dijual adalah buah-buah organic. Selain itu penggunaan gambar buah juga menggunakan gambar buah yang segar dan terdapat sepotong buah organik yang sudah terpotong yang bertujuan untuk menarik perhatian para konsumen untuk membeli product ini.
152
(Gambar 4.31 Prototype packaging semangka Grandpure)
153
(Gambar 4.32 Prototype packaging melon Grandpure)
154
(Gambar 4.33 Prototype packaging kelengkeng Grandpure)
155
Berikut adalah gambar dari design prototype packaging brand “Welike”: (Tabel 4.12 Klasifikasi design prototype packaging brand Welike) Melon
Semangka
Lengkeng
Ukuran
16x16x16(cm)
30x30x30 (cm)
20x10x12 (cm)
Bahan Packaging
Corrugated cardboard jenis single wall dan menggunakan
Gambar Packaging
proses potong dengan teknik die-cut box Ketebalan
3mm
Teknik cetak dan Teknik cetak offset, menggunakan tinta offset Tinta Harga cetak
Rp. 900
Fisnishing
Finishing vurnish UV
Konsep design
Design Packaging ini dibuat dengan menggunakan pendekatan organik
Rp. 1600
yaitu
menggunakan
Rp. 1100
warna2
hijau
daun
dan
menggunakan elemen daun serta gambar buah melom, hal ini dilakukan karena sesuai dengan product yang dijual yaitu buah organic. Packaging ini dibuat dengan desain yang clear atau hanya menampilkan gambar product yang dijual yaitu buah melon dan elemen daun untuk menonjolkan kesan organiknya. Hal ini dilakukan agar konsumen yang melihatnya dapat segera mengetahui bahwa product yang dijual adalah buah melon organic. Selain itu penggunaan gambar buahnya juga menggunakan gambar buah organik yang segar dan terdapat sepotong buah organik yang sudah terpotong (melon dan semangka) yang bertujuan untuk menarik perhatian para konsumen untuk membeli product ini.
156
(Gambar 4.34 Prototype packaging semangka Welike)
(Gambar 4.35 Prototype packaging melon Welike)
157
(Gambar 4.36 Prototype packaging kelengkeng Welike)
158
IV.7.3 Design Website (Gambar 4.37 Prototype website HFI)
159
Website dibuat menggunakan teknologi web 2.0, dengan design yang simple dan easy to look and use. Dimana pada website tersebut terdapat beberapa menu yang akan memberikan informasi yang berbeda-beda pada tiap pagenya. Pada website ini mempunyai beberapa keunggulan dimana para pembaca dapat langsung melihat : Benefit : manfaat dalam mengkonsumsi buah-buahan organik yang kami jual. Fun fact : Fakta fakta menarik seputar buah-buah organik, dan buah tersebut dapat dikelola menjadi apa saja. Nutrition Faq : Merupakan informasi mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam buah-buah organik yang dijual. Planting site : Pembaca dapat langsung mengetahui tempat penanaman buah –buah organik yang kami jual, melalui bantuan teknologi google maps. News: pada kolom paling kanan terdapat bagian ‘news’ atau berita, dimana para pembaca dapat mengetahui informasi terupdate mengenai pertanian buah saat ini. Foam registrasi “Weekly market information” : para pembaca dapat melakuakan registrasi untuk mailis mingguan mengenai lokasi buah yang telah dikirim ke pihak channel-channel. Kolom link ke social media yang ada yang dapat digunakan HFI untuk menjalin relasi dengan konsumen. Menu bar yang terdiri dari why organic memberikan pemahaman akan produk kami yang khusus organik.
160
IV.7.4 Layout packaging house (Gambar 4.38 Layout packaging house)