BAB 4 Business Plan 4.1 Executive Summary Human Resources Information Sistem atau yang kita kenal dengan singkatan HRIS dewasa ini memiliki peran yang sangat sentral sebagai sarana pengelolaan suatu organisasi atau perusahaan, selain dapat meningkatkan dukungan atas keunggulan kompetitif HRIS juga dapat meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menjalankan administrasi keseharian pada SDM yang mereka miliki. Untuk mengimplementasikan suatu sistem informasi dalam hal ini HRIS bukanlah perkara mudah, banyak literatur yang menunjukan tingginya angka kegagalan proyek suatu sistem informasi dan teknologi informasi, selain itu juga mahalnya investasi yang harus dikeluarkan pada saat awal implementasi mengakibatkan tidak semua organiasi atau perusahaan dapat menikmati keunggulan yang dapat diberikan oleh HRIS. Dengan hadirnya teknologi cloud computing yang cukup sukses di industri teknologi informasi maka dapat membuka peluang usaha dan peluang pasar baru di Indonesia selain implementasi dengan cara yang tradisional (on-premise implementation) untuk HRIS dimana investasi besar pada awal proyek dapat diganti dengan sistem rental yang dibayarkan secara periodik. Investasi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 600 juta pada tahun pertama dimana 500 juta menjadi investasi awal dan 100 juta tambahan jika asumsi terburuk terjadi. Bisnis ini menawarkan investasi sebesar 300 juta untuk
42
43
kepemilikian 55% dari bisnis ini, dengan rencana pembagian dividen pada akhir tahun ke tiga atau awal tahun ke 4 sebesar Rp 1,778,640,236 setelah pajak atau dengan ROI sekitar 151% dalam 3 tahun setelah memperhitungan Net Present Value sehingga investasi pada bisnis ini dapat dikategorikan cukup menjanjikan karena memberikan pengembalian yang baik.
4.2 General Company Description 4.2.1 Company Description PT Mitra Solusi Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang layanan konsultasi dan implementasi sistem informasi dengan HRIS SunFishHR sebagai dukungan produk. Misi PT Mitra Solusi Indonesia adalah memberikan solusi sistem informasi untuk mendukung tujuan bisnis dan meningkatkan keunggulan kompetitif pada organisasi pelanggan. Visi PT Mitra Solusi Indonesia adalah menjadi pemberi layanan solusi sistem informasi terbaik di Indonesia dengan menjunjung tinggi kepuasan pelanggan. 4.2.2 Opportunity PT Mitra Solusi Indonesia menyadari bahwa besarnya kebutuhan akan sistem informasi HR (HRIS) bagi perusahaan dengan tujuan tidak hanya untuk keunggulan kompetitif namun juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas SDMnya ditambah dengan cukup mahalnya biaya yang harus dibayar untuk implementasi HRIS secara on-premise maka PT Mitra Solusi Indonesia menawarkan alternatif implementasi HRIS dengan metode SAAS
44
cloud computing yang sifatnya seperti rental atau penyewaan dengan biaya yang lebih ringan serta biaya dapat dibayar secara periodik dibandingkan dengan on-premises Implementation yang memerlukan investasi besar diawal yang tidak hanya berupa lisensi aplikasi namun juga investasi untuk dukungan infrastruktur teknologi seperti server, jaringan, koneksi internet dan SDM yang memadai dalam bidang teknologi informasi, SAAS Implementation belum banyak ditemui untuk industri HRIS lokal Indonesia. Hal lainnya adalah kecenderungan akan tingginya tingkat kegagalan proyek-proyek IS (Tarawneh, 2011) (Julia King, 2003) oleh sebab itu PT Mitra Solusi Indonesia menawarkan metode implementasi dengan manajemen proyek yang baik serta didampingi para konsultan yang handal dan berpengalaman dibidangnya karena dibekali dengan kemampuan teknis dan non-teknis yang memadai sehingga hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya akan meningkatkan kualitas deliverable proyek dan tentu saja akan menjaga tingginya tingkat kepuasan pelanggan atas suksesnya proyek HRIS yang diimplementasikan pada organisasi ataupun perusahaan mereka.
4.3 Business Model Menurut Alexander Osterwalder & Ybves Pigneur pada bukunya yang berjudul Business Model Generation menyatakan bahwa “A business model describes the rationale of how an organization creates, delivers, and captures value”. Dalam perncanaan bisnis ini akan digunakan model canvas untuk memberikan gambaran umum mengenai model bisnis implementasi HRIS. Berikut overview picture dari model bisnisnya:
45
Gambar 0.1. Business Model Canvas PT Mitra Solusi Indonesia
4.3.1 Customer Segments Ada 3 segmentasi pelanggan untuk bisnis ini yakni : •
Perusahaan dengan jumlah karyawan < 150 orang
•
Perusahaan dengan jumlah karyawan antara 150-500 orang
•
Perusahaan dengan jumlah karyawan > 500 orang
Jumlah karyawan pada suatu perusahaan menjadi segmentasi utama karena menentukan harga dari lisensi produk dan biaya layanan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. 4.3.2 Value Proposition Value proposition atau nilai tambah yang dapat dinikmati dengan menggunakan jasa PT Mitra Solusi Indonesia adalah customer intimacy dimana menitik beratkan kepada pelayanan yang memuaskan dan
46
memanjakan setiap pelanggan penggunakan jasa kami. Value dari layanan jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut : •
Layanan customization sesuai kebutuhan pelanggan.
•
Tingkat keamanaan baik secara data dan aplikasi yang baik.
•
Kualitas layanan yang bertumpu pada tingginya tingkat kepuasan pelanggan
•
Implementasi proyek yang relatif cepat dan efektif.
•
Layanan jasa konsultasi pengelolaan sumber daya manusia dari staff HR Specialist kami yang sudah termasuk pada saat implementasi.
•
Aplikasi yang scalable dan flexible sekaligus bisa diakses dari manapun.
•
Harga aplikasi yang kompetitif sehingga memberikan kesempatan baik perusahaan besar, menengah dan kecil untuk dapat menikmati keunggulan kompetitif yang dapat ditawarkan dari produk layanan HRIS PT Mitra Solusi Indonesia.
•
Respond yang cepat dalam menanggapi keluhan atau masalah pelanggan serta data historical pelanggan yang terkelola dengan baik.
4.3.3 Channels Channel merupakan bagaimana cara perusahaan berkomunikasi dan menggapai segmentasi pelanggan untuk mendeliver value proposition yang dimiliki atau ditawarkan oleh PT Mitra Solusi Indonesia. Channel dibagi menjadi beberapa yakni: •
Awareness, adalah bagaimana cara pelanggan dapat mengenali produk dan jasa yang ditawarkan PT Mitra Solusi Indonesia, dalam
47
hal ini cara yang digunakan pada awalnya adalah dengan direct sales dan melakukan kegiatan promosi melalui marketing activity seperti membagikan brosur, mengadakan eksekutif breakfast, telemarketing, dll semua hal ini akan diatur oleh bagian marketing PT Mitra Solusi Indonesia. •
Evaluation, adalah bagaimana cara kami membantu pelanggan untuk mengevaluasi value proposition yang ditawarkan. Salah satu value chain services adalah service design yakni bagaimana perusahaan memastikan pelanggan mendapatkan layanan produk dan jasa sesuai yang ditawarkan atau yang dijanjikan oleh perusahaan, oleh sebab itu kami akan memastikan pelanggan mengerti mengenai fitur-fitur dan term & condition atas layanan produk dan jasa sebelum mereka memutuskan untuk membeli layanan produk dan jasa tersebut dengan format kontrak kerja dan service level agreement (SLA) yang disepakati kedua belah pihak.
•
Purchase, cara pembelian layanan produk dan jasa bisa melalui direct sales dan juga pemesanaan layanan melalui website yang sudah disediakan, jika ada informasi yang kurang jelas maka bisa dikonfirmasikan secara langsung kepada pihak yang terkait, dalam hal ini para konsultan.
•
Delivery, tahap implementasi adalah tahap yang paling krusial dalam perencanaan bisnis ini oleh sebab itu perusahaan akan memastikan penggunaan metode implementasi yang tepat untuk setiap layanan produk dan jasa yang ditawarkan serta perusahaan juga menghire
48
pekerja-pekerja professional baik dari sisi teknikal maupun fungsional untuk memastikan implementasi proyek berjalan dengan sukses baik dari sisi biaya, waktu dan ruang lingkup. 4.3.4 Customer Relationships Dalam hal hubungan dengan pelanggan terdapat 2 tipe yakni Automated services untuk SaaS Implementation dan Dedicated Personal Assistance untuk layanan implementasi on-premises. Automated services mengijinkan pelanggan untuk memilih layanan produk dan jasa apa yang mereka mau sesuai kebutuhan, pilihan ini dapat mereka lakukan melalui website yang telah disediakan, sedangkan untuk on-premises akan ada staff ahli khusus dan keterlibatan tim proyek serta manajer proyek untuk mendampingi pelanggan sampai implementasi HRIS selesai. 4.3.5 Revenue Streams Revenue streams
merepresentasikan uang/revenue yang dapat
perusahaan dapatkan dari setiap segmentasi pelanggan, berikut jenis-jenis revenue streamnya: •
Licensing fee, revenue stream ini didapatkan dengan memberikan pelanggan untuk menggunakan protected intellectual property dari produk HRIS SunFishHR.
•
Implementation
Fee,
revenue
stream
ini
didapatkan
dengan
memberikan jasa implementasi (secara on-premises) HRIS, pada umumnya Implementation Fee dan Licensing fee sudah termasuk dalam biaya 1 buah proyek.
49
•
Renting Fee, revenue stream ini didapatkan dengan mencharge biaya sewa aplikasi HRIS kepada pelanggan sesuai dengan jumlah employee yang mereka kelola pada HRIS tipe SaaS dan layanan konsultan yang dipakai setiap bulannya.
•
Maintenance Fee, revenue yang didapatkan dengan mencharge biaya maintenance yakni keterikatan antara pelanggan dan PT Mitra Solusi Integrasi setelah tahap implementasi selesai.
•
Extra Mandays Fee, revenue yang didapatkan dengan mencharge biaya tambahan bagi pelanggan yang ingin melakukan kustomisasi terhadap produk atau bisa juga digunakan untuk melakukan hal-hal seperti pelatihan produk, migrasi data atau biaya konsultasi.
4.3.6 Key Resources Key resources adalah aset perusahaan yang paling penting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Dalam bisnis implementasi HRIS maka key resources yang paling utama adalah para konsultan, manajer proyek dan staf sales dimana kedua human asset ini memiliki peran besar untuk menjamin perusahaan bisa terus menerus dapat menghasilkan revenue dan melayani setiap pelanggan. 4.3.7 Key Partnerships Key partnerships atau partner kunci dari PT Mitra Solusi Indonesia adalah: •
Supplier dari produk SunFishHR yakni PT Indodev Niaga Internet sebagai pemegang lisensi resmi,
50
•
Vendor Cloud Computing, vendor ini merupakan penyedia layanan cloud IaaS (infrastructure as a service) dimana produk akan dihosting untuk melayani pelanggan SaaS (implementasi bersifat rental).
•
Vendor Software seperti Microsoft SQL Server, ColdFusion.
4.3.8 Cost Structure Cost structure akan menjelaskan semua biaya yang muncul akibat aktifitas operasional perusahan, beberapa cost structure sebagai berikut : •
Biaya lisensi SunFishHR, biaya ini adalah biaya yang diperuntukan untuk pembelian lisensi SunFishHR dari PT Indodev Niaga Internet.
•
Biaya gaji konsultan dan marketing serta para administrasi kantor, biaya ini merupakan beban gaji para key resources, biaya ini merupakan biaya utama karena nilai pertahunnya yang cukup besar.
•
Biaya promosi, biaya ini merupakan biaya yang diperuntukan untuk melakukan promosi sebagai salau satu marketing strategi seperti mencetak brosur, mengadakan eksecutive morning breakfast serta ikut serta dalam job expo.
•
Biaya Hosting & Internet biaya ini merupakan biaya yang diperuntukan untuk menyewa hosting untuk SaaS dan internet untuk kegiatan operasional sehari-hari serta akses email perusahaan karena akses internet yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung pekerjaan para konsultan.
51
4.4 Products & Services 4.4.1 Product SunFishHR adalah produk lokal hasil karya PT Indodev Niaga Internet merupakan market leader untuk produk HRIS di Indonesia yang telah memiliki lebih dari 300 pelanggan langsung di seluruh dunia. SunFishHR dibangun dengan basis 100% teknologi web yang memungkinkan sistem ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun selama tersedianya koneksi internet selain itu produk ini juga stable dan scalable untuk aplikasi bisnis yang dikembangkan dan dapat berjalan dibeberapa multi-platform unggulan seperti Oracle dan Linux serta tentu saja Microsoft Windows. Sebagai tambahan produk ini dibuat berdasarkan pengalaman dan best practice bisnis proses pengelolaan sumber daya manusia dari ratusan perusahaan diberbagai sektor industri yang diterapkan pada produk ini sehingga dapat menjanjikan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kompleks dimana hal ini tentu saja memberikan nilai bagi bisnis mereka. PT Mitra Solusi Indonesia akan menjadi partner dari PT Indodev Niaga
Internet
sehingga
mendapatkan
ijin
untuk
menjual
serta
mengimplementasikan produk SunFishHR. 4.4.2 Services Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan oleh sebab itu PT Mitra Solusi Indonesia menyediakan beberapa jenis layanan implementasi HRIS SunFish yang bisa dipilih yakni:
52
• On-premises Implementation: merupakan implementasi dengan cara tradisional yakni sistem diinstall pada organiasi / perusahaan dimana sistem akan diimplementasikan. • SAAS-Implementation: merupakan implementasi dengan cara sistem diinstall pada lokasi remote dalam hal ini Cloud, akses dilakukan melalui internet. • Maintenance: merupakan layanan kerja sama untuk memaintain aplikasi yang sudah dibeli, yakni layanan seperti consulting, trouble shooting, bug fixing ataupun training • Extra Mandays: merupakan layanan customization yang dapat dibeli oleh pelanggan dengan menyesuaikan keperluan mereka. Ditujukan bagi pelanggan yang ingin mengembangkan sistem/aplikasi yang sudah mereka beli. 4.4.3 Product & Services Differentiation Yang menjadi value-added atau pembeda produk dan layanan jasa PT Mitra Solusi Indonesia adalah sebagai berikut : •
Implementasi aplikasi didampingi tidak hanya konsultan teknikal namun juga konsultan fungsional dari sektor sumberdaya manusia dimana hal ini akan membawa dampak positif terhadap hasil dari proyek yang dikerjakan.
•
Perusahaan
dengan
skala
yang
lebih
kecil
dapat
berkesempatan menikmati keunggulan produk SunFishHR dengan biaya yang lebih terjangkau karena kehadiran teknologi SaaS.
53
•
Kualitas
layanan
dan
otomisasi
billing
memberikan
kemudahan kepada pelanggan untuk melihat history dari pemakaian lisensi serta melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan para pelanggan tersebut dalam penggunaan aplikasi.
4.5 Marketing Plan 4.5.1 Industry Overview Pada
umumnya,
Human
Resources
pada
suatu
perusahaan
bertanggung jawab akan semua praktek dan pengaruh tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan asset perusahaan yang utama yakni employee (HR Marketer, 2012). Industri Human Resources / Human Capital ini bernilai ratusan miliar dollar, dan diseluruh dunia pada satu tahun industri HR ini berhasil meraup sekitar 785 billion USD untuk mengelola employee benefit dan jasa konsutasi (Thomas Weisel Partners, 2012). Ditambah besarnya benefit yang ditawarkan kepada suatu perusahaan oleh HRIS menjadikan pentingnya peran sistem ini dalam meningkatkan efisiensi pengelolahan administratif maupun mendukung rencana strategis sektor sumber daya manusia. 4.5.2 Market Interview Penulis melakukan interview dengan beberapa perusahaan yang berskala kecil atau dengan kata lain dengan perusahaan dengan jumlah pegawai dibawah 150 orang antara lain: •
PT Idenovation (IT Company)
54
•
PT DutaAir (Logistic)
•
PT Trikarya Idea Sakti (Developer)
•
PT Mulia Mitra Plas (Plastic Factory)
•
PT E-Health (Massage & SPA)
•
PT Lebah Biru, Funedge, Cloud Solution (IT Company)
Beberapa kesimpulan yang didapatkan : •
Perusahaan dengan jumlah pegawai kurang dari 50 orang tidak atau belum membutuhkan dukungan HRIS, karena masih pengelolaan SDM dapat dilakukan secara manual.
•
Dalam mengatasi masalah-masalah terkait pengelolaan SDM rata-rata perusahaan mencari solusi dari teman yang ahli pada bidang SDM atau mencari solusi di Internet.
•
Biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan SDM rata-rata antara 10-15% dari budget biaya tahunan
•
Masalah yang sering ditemui dalam pengelolaan SDM adalah masalah penggajian dan perekruitan pegawai serta masalahmasalah perpajakan dan laporannya.
•
Data-data terkait dengan SDM bisa dikatakan kurang confidential
namun
ada
beberapa
perusahaan
yang
mengkategorikan data SDM adalah data confidential namun sebagian besar tidak. •
Jika tersedia layanan aplikasi HRIS biaya sewa yang rela mereka bayarkan perbulan sebesar Rp 2,5 – 5 juta, namun ada
55
beberapa responden yang tidak berminat untuk menggunakan layanan ini. 4.5.3 Analisa SWOT Analisa SWOT digunakan untuk menentukan positioning perusahaan pada industri HRIS sekaligus menentukan strategi yang tepat agar perusahaan
dapat
mencapai
tujuannya.
Analisis
SWOT
bertujuan
membandingkan faktor-faktor eksternal perusahaan peluang (opportunites) dan ancaman (threat) terhadap faktor-faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Berikut hasil analisa SWOT : Analisa Internal : •
Kekuatan
Perusahaan dibentuk oleh orang-orang yang sudah berpengalaman dibidang implementasi dan konsultasi Human Resource Information System serta didukung oleh marketing dan sales yang sudah bertahun-tahun berpengalaman pada industri ini sehingga menjamin kesuksesan dan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.
Tidak perlu mendevelop produk sendiri sehingga bisnis bisa berjalan langsung dengan sistem partnership dengan perusahaan pemegang lisensi produk.
Reputasi produk yang bagus dipasar HRIS.
56
Harga produk & jasa yang kompetitif, flexibel dan scalable sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
•
Kelemahan
Perusahaan masih baru dan belum dikenal / tidak memiliki reputasi
Membutuhkan modal awal yang tidak sedikit.
Memerlukan waktu untuk mendevelop tim yang solid.
Memerlukan waktu untuk edukasi calon pelanggan.
Analisa External: •
Kesempatan
Dukungan mempermudah
infrastruktur
cloud
computing
serta
memberikan
implementasi,
keuntungan bagi pelanggan karena selain dengan TOC yang rendah, biaya maintenance pun termasuk rendah dibandingkan jika mereka harus melakukan investasi pada produk IT. (Prakash,V., & Gopalakrisnahan,S., 2012) (O’Leonard & Harris, 2011).
Trend
cloud
computing
yang
sedang
terus
berkembang.(Sneider, 2013).
Adanya rencana penghapusan outsourcing Sumber Daya Manusia oleh pemerintah. (Sumber : Detik.com, 2012).
57
Tenaga kerja staff IT yang cukup mudah dihire di Jakarta.
Sedang maraknya aplikasi dan penggunaan smartphone seperti windows mobile, android dan apple. (Jacobsen, 2013)
Penggunaan HRIS berpeluang untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan revenue per employee perusahaan yang dapat mencapai hampir tiga kali lipat. (O’Leonard & Harris, 2011)
Market HRIS yang terus berkembang baik on-premises ataupun SaaS Implementation.(Hammerman, 2012)
•
Ancaman
Adanya ancaman kompetitor dari produk dan jenis usaha yang sejenis.
Trend Cloud Computing di Indonesia masih terbilang baru.
Ada nya ancaman dari produk subtitusi yakni Microsoft excel.
Melihat hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi yang tepat adalah strategi aggressive karena banyaknya faktor kekuatan dan peluang pada bisnis ini.
58
Gambar 0.2. Analisa SWOT PT Mitra Solusi Indonesia
Strategy SO
(Strenght Opportunity) akan menjadi fokus
perusahaan yakni beberapa yang akan diterapkan adalah: •
Memfokuskan sumber daya yang dimiliki perusahaan pada promosi produk untuk mendatangkan pelanggan-pelanggan baru atau proyek-proyek baru.
•
Penggunaan cloud computing untuk menghasilkan produk yang lebih terjangkau oleh perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
4.5.4 Analisa TOWS Analisa ini akan bertujuan untuk melihat kondisi secara pesimis, dimana biasanya bisnis baru pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan pesimis untuk mengindari kegagalan. •
Kelemahan / Ancaman:
59
Pertimbangkan semua setiap kelemahan tercantum dalam Analisis SWOT dengan setiap ancaman terhadap menentukan baik dapat dihindari. Sebuah perusahaan baru yang memiliki banyak kelemahan sering kali memiliki kekuatan untuk survive yang tinggi. Dengan adanya kompetisi dari perusahaan sejenis maka perlu adanya strategi untuk memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa yang dijual yakni dengan merubah kelemahan menjadi kekuatan dengan fokus awal terhadap industry HR maka diharapkan perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, dan untuk mengatasi ancaman dari supplier maka perusahaan bisa menawarkan kerja sama berupa jasa dan produk yang bisa memberikan peningkatan nilai dari produk yang mereka jual yakni berupa fasilitas mobile apps yang bisa terintegrasi dengan produk SunFishHR, layanan perubahan sistem sesuai keinginan pelanggan, serta layanan dukungan website yang dapat memudahkan pelanggan mendapatkan informasi mengenai billing yang harus mereka bayarkan. •
Kelemahan / Peluang: Pertimbangkan semua persetiap kelemahan tercantum dalam Analisis SWOT dengan setiap kesempatan untuk menentukan bagaimana setiap kelemahan internal dapat dihilangkan dengan menggunakan setiap kesempatan eksternal Tidak sedikitnya modal yang diperlukan untuk memulai perusahaan didukung dengan biaya tenaga kerja IT yang cukup tinggi
60
di Indonesia, kelemahan berikut nya adalah dengan barunya perusahaan maka bisa dikatakan bahwa perusahaan belum memiliki reputasi sehingga perlu bagi perusahaan menetapkan strategi yang dapat membedakan antara perusahaan dari kompetitor lain, dalam hal ini adalah penggunaan cloud computing technology yang dapat menambah tipe implementasi selain on-premises yakni yang kita kenal dengan SAAS Implementation, ditambah lagi adanya kemungkinan penghapusan outsourcing sumber daya manusia di Indonesia yang tentu saja memungkinkan munculnya kebutuhan bagi perusahaanperusahaan di Indonesia untuk memiliki system yang dapat mengelola sumber daya manusia yang mereka miliki dengan baik. Teknologi cloud computing bisa meminimalisir biaya implementasi yang tentu saja meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan karena harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan investasi on-premises. Dengan strategi keunggulan harga yang kompetitif ditambah kualitas produk yang baik diharapkan perusahaan dapat memenangkan kompetisi market HR yang ketat, terutama dengan adanya segmentasi pada pasar perusahaan kecil & menengah yang jumlahnya terbilang sangat banyak dibandingkan perusahaan besar. •
Kekuatan / Ancaman: Pertimbangkan semua persetiap kekuatan tercantum dalam Analisis SWOT dengan setiap ancaman untuk menentukan bagaimana
61
masing-masing kekuatan internal dapat membantu dalam menghindari setiap ancaman eksternal. Salah satu ancaman terbesar adalah adanya saingan dari bisnis yang sejenis baik dari segi produk maupun dari segi perusahaan, oleh sebab itu dukungan staff ahli dan pembedaan yang dilakukan perusahaan seperti tidak hanya memberikan konsultasi IT tetapi juga konsultasi fungsional HR sehingga pelanggan bisa merasakan keuntungan best practice HR yang ditawarkan perusahaan, selain hal itu juga kami mencoba untuk memberikan opsi cara implementasi dengan biaya yang lebih terjangkau dimana hal ini menjadi prioritas untuk perusahaan-perusahaan dengan skala kecil, maka diharapkan dengan adanya hal ini akan menjadi strategi yang baik dalam memenangkan persaingan indusri ini. •
Kekuatan / Peluang: Pertimbangkan semua persetiap kekuatan tercantum dalam Analisis SWOT dengan setiap kesempatan untuk menentukan bagaimana
setiap
kekuatan
internal
dapat
membantu
dalam
memanfaatkan setiap kesempatan eksternal. Dengan melihat kekuatan dan kesempatan yang dimiliki perusahaan, maka kita bisa menyimpulkan bahwa pertumbuhan sektor IT ditambah dengan staff ahli dapat mendeliver suatu layanan jasa dan produk yang handal kepada calon pelanggan, ditambah dengan karena SunFishHR merupakan produk lokal Indonesia yang sudah didesign dan disesuaikan berdasarkan dengan peraturan pemerintahan Indonesia
62
mengenai pengelolaan sumber daya manusia seperti perhitungan pajak PPH21, jamsostek, dan lain lain oleh sebab itu maka produk diindustri HR ini akan lebih diminati dibandingkan produk-produk yang berasal dari luar negri seperti People Soft, Oracle, Orange, SAP yang pada umumnya kesulitan untuk comply dengan peraturan lokal. 4.5.5 Customer Konsumen atau calon pelanggan dari sistem HRIS adalah perusahaan atau organiasi yang ingin memiliki keunggulan kompetitif dari segi sumberdaya manusia baik dari sisi administratif maupun strategis yang tentu dapat mendukung tujuan organisasi atau perusahaan. Dari sisi adminsitratif / operasional maka perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak biasanya kesulitan dalam mengelola hal-hal administratif seperti database karyawan, kehadiran, penggajian, dinas luar kota dll Di sisi lain perusahaan yang lebih berfokus pada sisi strategis (human capital management) seperti talent management, talent development, performance appraisal demi mendukung tujuan bisnis amat sangat menikmati kemudahan yang diberikan oleh HRIS. Sehingga dapat disimpulkan customer PT Mitra Solusi Indonesia dapat berasal dari perusahaan kecil, menengah dan besar dengan variasi kebutuhan
pengelolaan
sumber
daya
manusia
yang
berbeda-beda
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi atau perusahaan.
63
4.5.6 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan tools yang penting untuk dapat mengenali calon pelanggan. Untuk perencanaan bisnis ini penulis membagi segmentasi pasar sebagai berikut : •
Demografik : o Perusahaan dengan total karyawan > 500 o Perusahaan dengan total karyawan > 150 dan < 500 o Perusahaan dengan total karyawan < 150
•
Geografis o Perusahaan yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya o Perusahaan yang berlokasi di pulau Jawa o Perusahaan yang berlokasi di luar pulau Jawa
•
Psikografis o Perusahaan dengan kesadaran pengelolaan HR yang tinggi / rendah o Perusahaan yang memiliki tim sumberdaya manusia yang kuat / lemah
•
Behavioral o Perusahaan yang punya pengelolaan sumberdaya manusia yang efisien dan efektif. o Perusahaan yang memperlakukan sumber daya manusia sebagai aset
64
4.5.7 Target Pasar Dalam perencanaan bisnis ini penulis mengelompokan beberapa group target pasar yang berdasarkan kombinasi beberapa segmentasi yang sudah dijabarkan sebelumnya : •
Perusahaan Besar Strategis : merupakan target pasar HRIS yang memiliki karyawan lebih besar dari 500, berorientasi pada pengelolaan sumberdaya manusia yang strategis, dukungan financial yang kuat dan dukungan IT yang baik. Pendekatan yang digunakan untuk perusahaan jenis ini adalah bahwa HRIS yang ditawarkan harus dapat mendukung keputusan-keputusan strategis perusahaan antara lain untuk meningkatkan revenue perusahaan, pada umumnya perusahaan besar mempunyai dana yang cukup untuk investasi pada suatu sistem.
•
Perusahaan Besar Administratif : merupakan target pasar HRIS yang memiliki karyawan lebih besar dari 500, berorientasi pada pengelolaan
sumberdaya
manusia
secara
operasional
/
administratif, dukungan financial yang kuat dan dukungan IT yang baik. Pendekatan yang dilakukan untuk perusahaan jenis ini adalah menonjolkan dukungan HRIS pada sektor operatif dimana dapat meningkatkan sumberdaya
efesiensi manusia,
serta
menekan
misalnya
HRIS
biaya dapat
pengelolaan mempercepat
pekerjaan para staf SDM perusahaan. •
Perusahaan Sedang : merupakan target pasar HRIS yang memiliki total karyawan antara 150 sampai dengan 500, beroritenasi pada
65
strategis maupun administratif dalam pengelolaan sumber daya manusia serta dukungan IT yang cukup baik. Pendekatan yang akan dilakukan untuk perusahaan sedang adalah pendekatan yang lebih kearah perkembangan perusahaan, dimana HRIS selain dapat meningkatkan proses operatif pengelolaan SDM namun juga dapat membantu perusahaan mengembangkan sumber daya manusianya menjadi lebih baik serta mendapatkan pemetaan yang akurat mengenai kemampuan SDM perusahaan mereka. •
Perusahaan Kecil : merupakan target pasar HIS yang memiliki total karyawan
kurang
dari
150,
berorientasi
pada
operasional/administratif & strategis sumber daya manusia, dukungan financial yang cukup dan tidak memiliki dukungan IT yang baik. Pendekatan yang diperlukan adalah yang pertama perusahaan kecil perlu diedukasi karena pada umumnya mereka belum menyadari keunggulan yang ditawarkan oleh penggunaan HRIS, hal lainnya adalah investasi yang cukup rendah untuk dapat memiliki keunggulan tersebut. Berikut gambar targeting market dari PT Mitra Solusi Indonesia:
66
Gambar 0.3. Target Matrix
Dari gambar 4.3 kita dapat melihat mapping untuk jenis produk dan target market, dimana untuk perusahaan yang cukup besar dan berorientasi pada keputusan-keputusan strategis maka produk yang cocok adalah on-premise module enterprise, untuk perusahaan
sedang-besar
dengan orientasi operasional/administratif maka produk yang cocok adalah on-premise yang professional module sedangkan untuk perusahaan yang sedang – kecil diperuntukan untuk produk SaaS cloud computing. Ada beberapa target pasar yang tidak bisa terjangkau PT Mitra Solusi Indonesia saat ini yakni perusahaan-perusahaan dengan kriteria sebagai berikut: •
Jumlah pegawai sangat besar dan berorientasi terhadap pengelolaan SDM yang strategis, mengingat perusahaan masih baru maka mungkin perusahaan raksasa akan mempertanyakan kredibilitas & reputasi perusahaan.
67
•
Perusahaan dengan jumlah pegawai terlalu sedikit yakni di bawah 50 orang dikarenakan dukungan suatu sistem belum dianggap perlu untuk jenis perusahaan ini.
4.5.8 Competitor Analysis Berikut
ini
adalah
analisa
porter
five
forces
untuk
menggambarkan persaingan diindustri HRIS: •
Rivalry among existing competitors / persaingan industri Persaingan dari industry serupa datang dari berbagai produk serupa dan sekelas seperti PeopleSoft, SAP, ProInt, Orange, ISF, dll yang sama-sama memprovide layanan produk dan jasa untuk implementasi HRIS. Berikut matrix kompetitor :
Feature Price Implementation
Tabel 0.1 Matrix Analisa Kompetitor ORANGE PRO-INT SunFish SAP 8.5 7 7.5 8 4 9 8 8 3 7 7 8.5
People Soft 9 3 3
Secara fitur, produk SAP dan PeopleSoft masih menggungguli produk-produk lainnya dipasaran walaupun kelas SAP dan PeopleSoft berbeda dengan SunFishHR namun persaingan terkadang masih sering terjadi pada kelas perusahaan yang cukup besar, namun kedua produk tersebut memiliki masalah pada peraturan pemerintahan pusat dalam hal ini pemerintahan Indonesia, seperti perhitungan pajak PPH21, laporan-laporan pajak dan jamsostek serta yang lainnya sehingga kebanyakan mereka akan melakukan development modul tersendiri untuk mengatasi masalah ini.
68
Produk seperti Orange ataupun PRO-INT memang sudah mengakomodir untuk hal-hal diatas namun dari segi fitur tidak sebanyak SAP & PeopleSoft, dari sisi tersebut SunFish menawarkan fitur-fitur standar pengelolaan sumber daya manusia sekaligus comply dengan peraturan lokal pemerintah, ditambah selain fitur-fitur standard SunFish memiliki fitur-fitur yang jarang dimiliki aplikasi serupa seperti balance scorecard, human asset valuation, talent pool, dll. Serta platform yang full web base akan memudahkan pengguna untuk mengakses aplikasi ini dimanapun dan kapan pun. •
Threat of substitute products or services / ancaman subtitusi barang atau jasa Ancaman dari subtitusi barang atau jasa ini yang terbesar adalah tersedianya software Microsoft Excel yang bisa menjadi database mini untuk mengelolah data-data sumberdaya manusia pada sebuah perusahaan, selain itu juga opsi calon pelanggan untuk melakukan outsourcing untuk pengelolahan penggajian juga dapat menjadi ancaman terhadap bisnis ini. Untuk perusahaan dengan jumlah pekerja yang masih sedikit kurang lebih di bawah 50 orang maka penggunaan excel saja dianggap sudah cukup, namun jika lebih dari itu dalam pengelolaan database saja membutuhkan suatu sistem yang terintegrasi dimana dapat memudahkan pihak pengelola untuk mendapatkan informasi
69
yang komprehensif mengenai gambaran sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. •
Bargaining power of buyers / daya tawar pembeli Pembeli disini bisa dikatakan semua pengguna atau calon pengguna dari produk SunFishHR. Kekuatan daya tawar pembeli bisa dikatakan sedang karena banyaknya produk-produk serupa, namun kualitas produk dan harga kompetitif yang ditawarkan menjadikan daya tawar perusahaan pun meningkat dibandingkan pembeli. Namun untuk mendapat produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang bersahabat bukan perkara mudah, memang banyak dipasaran produk-produk yang berharga murah namun kualitas nya patut dipertanyakan selain kurang fleksibel tingkat profesionalitas dalam implementasinya pun kadang mengecewakan.
•
Threat of new entrants / ancaman pendatang baru Kemungkinan adanya perusahaan baru untuk menyediakan layanan produk dan jasa pada bidang HR, kompetisi dalam hal ini adalah munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang konsultasi dan penjualan aplikasi berbasis HRIS, dimana hal ini masih termasuk rendah ancamannya karena cukup sulit untuk memiliki sebuah produk HRIS yang baik serta dilengkapi dengan kompetensi konsultan yang memadai.
•
Bargaining power of suppliers / daya tawar penyedia Pada daya tawar penyedia dalam hal ini adalah PT Indodev Niaga Internet sebagai pemegang lisensi resmi system HRIS
70
SunFishHR., vendor cloud computing dan vendor software-software generik seperti Microsoft SQL Server, ColdFusion web server, dll posisi tawar tertinggi berada pada PT Indodev Niaga Internet menyebabkan
perusahaan
yang
bekerja
sama
dalam
yang bentuk
partnership tentu saja harus wajib untuk memenuhi persyaratan yang PT Indodev Niaga Internet berikan. • Positioning Positioning adalah suatu cara untuk menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak pelanggan. Pada umumnya pelanggan melihat beberapa hal dalam industry konsulting HR dan IT yakni harga dan fungsionalitas atau banyaknya dukungan modul pada system tersebut. Berikut gambaran positioning dari produk SunFishHR :
Gambar 0.4. Positioning Pasar Produk SunFishHR
71
Seperti gambar diatas yang menunjukan bahwa posisi produk ini secara fitur memang sedikit dibawah para international vendor internasional seperti SAP & PeopleSoft (oracle) namun harga yang ditawarkan jauh lebih murah, sebaliknya dengan para local vendor memang harga produk kami lebih mahal namun keuntungan ataupun fitur yang ditawarkan jauh lebih banyak. 4.5.9 Marketing Mix Marketing mix adalah suatu kosep pemasaran dalam pemasaran modern, dimana salah satu konsep pemasaran tersebut menentukan keberhasilan suatu usaha untuk meraih keuntungan yang maksimal. Dalam marketing-mix ada 7 pokok pembahasan strategi yang sangat mempengaruhi eksistensi suatu usaha atau bisnis pada bidang produk dan jasa, antara lain: 1.
Product Dalam usaha ini produk yang ditawarkan adalah system HRIS SunFishHR milik PT Indodev Niaga Internet. SunFish HR memiliki beberapa modul yakni : a. Core Module : Yakni paket sistem minimum yang harus dibeli pelanggan di dalam paket ini terdapat modul-modul seperti : • Organization Structure SunFish HR menyediakan modul ini organisasi untuk mengatur dan memodifikasi hirarki organisasi secara efektif dan mudah melalui fasilitas drag & drop yang user friendly. Versi set up struktur dapat disimpan ke template, yang kemudian dapat baik digunakan kembali harus restrukturisasi organisasi terjadi di masa
72
depan, atau untuk sekadar menyimpan catatan untuk data historis tujuan pelacakan. • Employee : SunFish HR memberikan cara yang lengkap dan benar dalam mengelola administrasi karyawan. Tidak hanya memberikan HRD profil lengkap karyawan sebelum dan selama bekerja, tetapi SunFish HR juga memungkinkan karyawan untuk mengelola informasi pribadi mereka dengan memungkinkan mereka untuk meminta pembaruan data online. Informasi perjalanan secara online mengikuti alur kerja yang tepat untuk persetujuan dan konsolidasi seketika dan transparan. • Career Administration :SunFish HR menyediakan dengan alat untuk melacak administrasi karir yang berkelanjutan dan fleksibel dan succession planning dan pengembangan individ, dimana perkembangan ini yang dapat direview selama proses perencanaan strategis tahunan. b. Professional Module : yakni modul dalam SunFishHR yang berfungsi untuk mengelola aktifitas operatif dari Departemen SDM: • Compensation Management: SunFish HR dapat melakukan arus perhitungan penggajian dan alur kerja pengolahan sangat dengan menyatukan data yang akan dimasukkan dalam proses ini dari pemotongan pihak ke-3 seperti Asuransi (jamsostek), waktu dan kehadiran untuk jam kerja
73
biasa dan lembur untuk menghitung manfaat serta dari penggantian biaya (reimbursement) yang disetujui untuk menjadi dibayar dengan gaji atau dari pinjaman (Loan) untuk mengurangi pembayaran angsuran dari gaji. Selain itu, hal tersebut terintegrasi alat yang mempermudah pengajuan pajak, pelaporan pemerintah, transfer bank, dan slip gaji. • Time & Attendance : SunFish HR dibangun dengan waktu lengkap & manajemen kehadiran, yang juga mencakup beberapa sub modul seperti manajemen cuti, manajemen lembur, manajemen ijin, manajemen sakit dan manajemen dinas luar kota. Semua sub modul ini dapat disesuaikan, untuk beberapa jenis permintaan (ESS), alur kerja persetujuan, ada pengaturan untuk perubahan tipe dan formula (perhitungan). • Reimbursement : SunFishHR mendukung perusahaan modern yang menawarkan berbagai reimbursement kepada karyawan mereka dan dalam banyak kasus, juga, anggota keluarga mereka. • Loan : SunFishHR menyediakan fasilitas pinjaman bagi karyawan suatu perusahaan untuk dapat melakukan request yang jika disetujui dapat membantu pihak management dalam melacak progress dari pinjaman karyawan yang
74
bersangkutan
dimana
pada
umumnya
pemotongan
pinjaman dilakukan pada periode gaji bulanan c. Strategic Module : module ini diperuntukan untuk perusahaanperusahaan modern yang sudah mengarahkan Departemen fungsional Sumber Daya Manusia ke arah strategis dimana didalamnya terdapat : • Training Management: SunFishHR memberikan fasilitas pengelolahan pelatihan bagi karyawan perusahaan dimana penyesuaian
jenis
pelatihan
dihubungkan
dengan
competency profile jenjang karir dan posisi yang diduduki oleh karyawan tersebut, sehingga pelatihan dapat berjalan secara efektif dan efisien yang tentu saja memberikan pertambahan nilai bagi karyawan maupun perusahaan. • Performance Appraisal: SunFishHR mengelola seluruh kompetensi baik hard maupun soft dari setiap karyawan dan posisi yang ditempati karyawan tersebut, pemantauan kinerja secara berkala dan penilaian individu untuk peningkatan kualitas kompetensi, hal ini memberikan dampak signifikan kepada perusahaan untuk mementukan initiative strategic apa yang harus diambil dalam decision making procress • Recruitment: SunFish HR mensistimasi proses perekrutan dan panduan melalui semua langkah-langkah penting dan kegiatan yang siklus perekrutan yang efektif dan strategis
75
yang relevan yang terdiri dari: perencanaan tenaga kerja, definisi pekerjaan dan persyaratan, periklanan, definisi prosedur seleksi, pemohon pengumpulan data, otomasi penyaringan, penilaian bakat dan proses seleksi, perekrutan, induksi, dan pengendalian proses. • Security: SunFishHR dilengkapi dengan security yang cukup komprehensif, pada aplikasi terdapat security untuk akses data untuk membatasi user-user terhadap akses data yang mereka miliki, serta pembatasan akses-akses fitur ditambah lagi karena menimbang data yang disimpan dalam sistem merupakan data yang mempunyai sifat konfidensial. Selain database encryption untuk field-field yang berelasi dengan data gaji HRIS ini juga didukung dengan security dari HTTPS dan SSL certification.
Gambar 0.5. Produk SunFishHR
76
Selain produk PT Mitra Solusi Indonesia juga menawarkan layanan jasa yang berupa layanan implementasi sistem tersebut yang terbaik atas dua yakni On-Premise Implementation dan SaaS Implementation, selain itu juga untuk mendukung fungsionalitas dari sumberdaya manusia layanan jasa konsultasi dalam bidang HR seperti:
2.
•
Pengelolahan perekruitan karyawan
•
Pengelolahan kehadiran karyawan
•
Pengelolahan database karyawan
•
Pengelolahan kompetensi dan kinerja karyawan
•
Perencanaan strategis sumberdaya manusia
•
Pengelolahan kompensasi dan benefit
Price Harga lisensi HRIS SunFish ditentukan dari banyaknya user dan karyawan yang akan dikelolah oleh sistem, ada tiga jenis user yakni a. Active User, yakni user yang bertindak sebagai administrator b. Passive User, yakni user yang hanya mendapat menu-menu ESS (employee self service) namun tidak bisa mengakses menu-menu administrator c. Non-Staff User, yakni user yang tidak mendapat menu apapun dalam sistem namun datanya bisa di maintain dan bisa diproses, namun proses administrasinya harus diwakili oleh passive user ataupun active user. Nominal harga untuk lisensi software ditentukan matrixnya oleh perusahaan induk yakni PT Indodev Niaga Internet selaku
77
pemasok utama software untuk jenis implementasi on-permises, namun untuk ketersediaan jasa implementasi akan ditentukan oleh PT Mitra Solusi Indonesia, jasa implementasi akan dihitung dalam satuan Mandays yakni banyaknya hari yang diperlukan untuk melakukan implementasi per konsultan dan juga untuk harga mandays tambahan yang dibutuhkan pelanggan dalam hal melakukan customization pada sistem standar. Harga yang ditetapkan ada dua tipe yakni konsultan junior dan konsultan senior. Berikut perincian biaya nya: Tabel 0.2 Matrix Harga Konsultan & Paket SaaS
Tipe
Harga Per Mandays
Konsultan Junior
1,750,000 IDR
Konsultan Senior
2,500,000 IDR
Tipe
Harga Per User
SaaS Per Employe
70,000 IDR / Month
On-Premises
Di hitung dengan menggunakan matrix pricing.
Strategi harga PT Mitra Solusi Indonesia terletak pada matrix harga berikut ini :
78
Gambar 0.6. Matrix Strategi Harga
Strategi harga yang akan digunakan adalah strategi penetration yakni strategi harga dimana kualitas produk tinggi namun dijual dengan harga yang cukup kompetitif (Krentz S. & Clay S., 2008), mengingat reputasi SunFishHR dipasaran termasuk baik dilihat dari banyaknya perusahaan skala besar dan menengah (sejauh ini kurang lebih 400 perusahaan yang sudah menggunakan produk ini) hal ini sudah menggunakan membuktikan bahwa SunFishHR memberikan dukungan yang baik bagi bisnis para setiap pelanggannya, ditambah dengan kualitas konsultan yang ahli dan berpengalaman dibidangnya, namun semua hal tersebut dibungkus dengan harga yang cukup kompetitif sehingga dapat memenangkan persaingan pasar terutama pada segmentasi pasar yang baru yakni perusahaan kecil. 3.
Place Kantor PT Mitra Solusi Indonesia akan berlokasi di Jalan Pintu Air 5 No 53 Jakarta Pusat. Tempat ini berada di tengah-tengah Jakarta yang dapat memudahkan akses menuju pelanggan, karena sifat bisnis
79
ini rata-rata konsultan akan bekerja ditempat pelanggan sehingga akses transportasi yang mudahpun akan sangat diharapkan. 4.
Promotion Promosi yang dilakukan untuk bisnis ini bisa melalui direct sales, seminar HR dan executive breakfast untuk menjaring calon pelanggan, selain hal diatas dapat juga dilakukan dengan pembagian brosur-brosur kepada calon atau kandidat pelanggan. Promosi menjadi hal yang cukup penting karena banyak perusahaan-perusahaan terutama yang skala kecil belum menyadari dukungan HRIS terhadap perusahaannya, sehingga unsur edukasi harus diselipkan pada saat melakukan promosi. Selain dengan telemarketing yang akan difollowup dengan demo presentation, pembagian brosur melalui pos surat dan email juga dirasa penting, karena perusahaan masih terhitung baru sehingga calon pelanggan perlu mengenali eksistansi dari perusahaan PT Mitra Solusi Indonesia.
5.
People Orang-orang yang terlibat dalam bisnis ini adalah para karyawan dan konsultan yang bekerja pd PT Mitra Solusi Indonesia, khusus kompetensi untuk para konsultan agar dapat menyampaikan layanan dengan kualitas tinggi kepada pelanggan maka harus direkrut talentalen yang baik secara teknis namun juga mengerti bisnis proses dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan di samping itu pula attitude yang baik, dedikasi serta loyalitas yang tinggi juga menjadi faktor utama.
80
Kepuasan pelanggan menjadi parameter utama dari kualitas setiap pekerja pada PT Mitra Solusi Indonesia, dimana pelanggan yang puas akan memberikan reputasi yang baik bagi perusahaan. 6.
Process Proses bisnis yang terjadi adalah pitching calon pelanggan oleh sales yang nantinya akan dillajutkan dengan meeting bersama pre-sales dalam format product demo presentation untuk meyakinkan calon pelanggan karena rata-rata penguasaan produk dari sales tidak sebaik pre-sales terutama jika pelanggan menginginkan POC (Prove of Concept) dari produk. Setelah pelanggan menyetujui dan tanda-tangan kontrak dilakukan maka selanjutya tim implementasi akan memulai proyek, setelah proyek selesai maka tim software maintenance akan melakukan day to day support kepada pelanggan. Proses implementasi juga akan disertakan dengan suatu project management methodology yang baik serta didukung dengan para konsultan yang sudah dibekali training-training mengenai project management, produk standar, pengetahuan tentang bisnis proses HR dan inter-personal skill yang baik dalam menangani masalah-masalah yang terjadi kepada pelanggan. Keseluruhan proses akan direcord kedalam suatu sistem terintegrasi dimana sistem ini tidak hanya bertindak sebagai kumpulan data / database tetapi juga dapat bertindak sebagai pusat knowledge management dimana dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
81
juga sebagai tempat dimana para konsultan dapat mencari informasi yang dibutuhkan mengenai suatu masalah yang spesifik.
7. Physical Evidence Perusahaan akan menggunakan kantor yang berupa gedung, alatalat IT berupa server, PC, Laptop, printer dan lain lain. Selain itu juga suatu sistem terintegrasi akan diperuntukan bagi pelanggan dimana setiap masalah-masalah ataupun komplen pelanggan dapat direkam dan dapat diselesaikan oleh para konsultan, sehingga segala sesuatu yang berkenaan dengan produk layanan dan jasa dapat ditelusuri dan dibenchmark sesuai dengan SLA yang telah disetujui antara pihak perusahaan dan pelanggan. Dengan hal ini maka akan memberikan rasa nyaman bagi pelanggan karena mengetahui bahwa masalah yang mereka temui akan segera ditindaklanjuti oleh PT Mitra Solusi Indonesia. Perusahaan juga akan menggunakan web site untuk berinteraksi dengan para pelanggannya, melalui website ini pelanggan bisa membayarkan tagihan bulanan serta mendapatkan informasi-informasi mengenai penggunaan aplikasi HRIS, ditambah lagi PT Mitra Solusi Indonesia akan memposting beberapa post yang berhubungan dengan masalah-masalah
sumber
daya
manusia
sehari-hari
dan
cara
pemecahaan masalahnya dengan tujuan membagikan pengetahuan kepada para pelanggannya.
82
Gambar 0.7. Website PT Mitra Solusi Indonesia
4.5.10 Integrated Marketing Communication Dalam bisnis ini akan digunakan metode integrated marketing communication untuk memastikan apa yang disampaikan kepada pelanggan sesuai dan terintegrasi dengan objektif bisnis perusahaan. Berikut tahapantahapan IMC yang akan dilakukan :
83
•
Advertising, akan berfokus kepada bagaimana produk dapat meringankan pekerjaan HRD dalam melakukan pengelolaan sumber daya manusia, selain itu juga target utama yakni perusahaan besar untuk on-premise implementation dan perusahaan sedang dan kecil untuk saas implementation. Advertising dapat dilakukan dengan pembagian brosur-brosur dan juga melalui website, produk harus diberikan kesan dimana layanan yang ditujukan kepada pelanggan dapat dinikmati dan memberikan benefit yang tinggi karena customer satisfaction menjadi focus utama perusahaan..
•
Public relation, dalam hal ini strategi untuk melakukan edukasi pasar mengenai pentingnya pengelolaan sumberdaya manusia dan dukungan HRIS dapat berupa executive breakfast atau mengadakan talk show mengenai pengelolaan SDM.
•
Sales Promotion, untuk promosi kami akan melakukan promopromo pada job expo dimana banyak terdapat di dalamnya perusahaan-perusahaan
yang
sedang
mencari
karyawan
ataupun tenaga kerja sehingga dengan ikut partisipasi maka perusahaan kami akan semakin dikenal oleh calon pelanggan. •
Personal Selling, untuk personal selling maka akan dikelola dengan cara memberi target kepada setiap individu sales person sehingga akan menjadi barometer penilaian kinerja setiap sales kami, untuk lebih detailnya akan dibahas pada sales strategy.
84
4.6 Sales Strategy PT Mitra Solusi Indonesia berencana untuk mendevelop dan melatih 4-5 pegawai untuk tahun ke-dua, namun pada saat start-up sales person utamanya adalah Bapak Adhy Setia Putra, S.Kom, MM. beserta 1 orang asisten beliau, namun ketika revenue perusahaan meningkat maka perusahaan akan lebih mampu untuk investasi terhadap human capitalnya. Fokus dari sales strategy yang diterapkan adalah berdasarkan analisa kebutuhan pelanggan, yakni dengan menekankan jenis produk (jenis implementasi) apakah yang sesuai dengan target pelanggan seperti yang sudah dijelaskan pada marketing plan, selain itu juga pendekatan awal bisa dilakukan dengan cara konsultasi gratis mengenai permasalahan Sumber Daya Manusia ditempat calon pelanggan sehingga kami bisa lebih memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan yang bertujuan agar rekomendasi solusi dari PT Mitra Solusi Indonesia pun tepat sasaran dan efektif. Tingkat kesuksesan strategi ini terletak pada bagaimana para sales dapat menggali kesulitan-kesulitan ataupun kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang kemudian dapat dimappingkan dengan solusi yang kami miliki, jika pelanggan tertarik untuk mencoba solusi yang ditawarkan maka kerjasama dapat tercapai. 4.6.1 Sales Forecast Estimasi penjualan dari PT Mitra Solusi Indonesia berikut ini adalah berdasarkan asumsi yang sebagian besar revenue yang dihasilkan berasal dari 2 kategori layanan jasa yakni on-premises Implementation dan saas
85
Implementation serta pelanggan yang berlangganan maintenance untuk project on-premises mereka. Untuk On-Premises Implementation dalam satu tahun terutama tahun pertama diasumsikan sangat minim proyek selain awal tahun perusahaan juga terhitung masih baru sehingga belum dikenal, sedangkan untuk yang saas Implementation karena pasar yang dituju jauh lebih besar maka progress nya pun lebih baik dari sisi jumlah kuantitas.
Gambar 0.8. Sales Forecast On-premises Implementation Tahun Pertama
Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat proyek pertama didapatkan pada bulan ke-tiga setelah perusahaan berjalan, asumsi ini dilandasi oleh perlunya waktu untuk pelanggan dalam hal pengambilan keputusan, dan proyek yang diasumsikanpun dapat dikategorikan proyek kecil, proyek selanjutnya kami asumsikan dapat pada bulan ke tujuh karena memerlukan beberapa waktu untuk menyelesaikan proyek pertama yang kami percaya membutuhkan banyak penyesuaian karena tim implementasinya pun masih baru dengan produk yang akan diimplementasikan. Berikutnya pada bulan ke 10 kami asumsikan mendapat 2 buah proyek yang masih dikategorikan
86
kecil, mengapa kami optimis pada akhir tahun? Karena kebanyakan perusahaan ingin memulai tahun pajak yang baru di awal bulan sehingga menurut pengalaman yang sudah berjalan deal proyek akan banyak diakhir tahun. Berikut sales forcast untuk tiga tahun ke depan (angka dalam juta).
Gambar 0.9. Sales Forecast On-premises Implementation 3 Tahun Pertama (angka dalam satuan Juta) Tabel 0.3 Detail On-Premise Project Sales Forecast Est Project value ==> Month January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December
Year 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
600,000,000 350,000,000 250,000,000 Big Project
Medium Project
Small Project
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
87
Berikut ini adalah sales forecast untuk implementasi jenis SaaS :
Gambar 0.10. Sales Forecast SAAS Implementation Tahun Pertama
Detail perencanaan penjualan dan penggunaan biaya lisensi yang harus dibayarkan kepada PT Indodev Niaga Internet adalah sebagai berikut : Tabel 0.4 Detail SaaS & Extra Mandays Sales Forecast Est Project value ==> Month January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December
Year 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
2,000,000.00 SAAS Project 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46
License usage 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300
License Capacity 500 500 500 500 500 500 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,500 2,500 2,500
3,500,000 50
Total Cash IN Extra Mandays License Cash OUT Total Cash IN SAAS SAAS / year 200,000,000 ‐ 7,000,000 ‐ 14,000,000 ‐ 21,000,000 ‐ 28,000,000 ‐ 35,000,000 200,000,000 42,000,000 ‐ 49,000,000 ‐ 56,000,000 ‐ 63,000,000 ‐ 70,000,000 200,000,000 77,000,000 462,000,000 10 ‐ 84,000,000 10 ‐ 91,000,000 10 ‐ 98,000,000 15 ‐ 105,000,000 15 200,000,000 112,000,000 15 ‐ 119,000,000 20 ‐ 126,000,000 20 ‐ 133,000,000 20 ‐ 140,000,000 35 200,000,000 147,000,000 35 ‐ 154,000,000 35 ‐ 161,000,000 1,470,000,000 1,000,000,000 1,932,000,000
Asumsi penjualan SaaS karena targetnya rata-rata adalah perusahaan kecil dan menengah maka kami mengasumsikannya penjualan kurang
88
lebih sekitar 1-2 proyek kecil perbulan, SaaS bersifat seperti penyewaan sehingga penghasilannya lebih stabil di bandingkan dengan yang onpremises namun memang angkanya tidak bisa langsung besar selayaknya satu proyek pada implementasi on-premises. Yang dalam 3 tahun akan terlihat seperti di bawah ini :
Gambar 0.11. Sales Forecast On-premises Implementation 3 Tahun Pertama (angka dalam satuan Juta)
4.6.2 Sales Target & Commission Target penjualan yang harus dicapai setiap sales baik dari produk onpremises Implementation maupun SaaS Implementation serta maintenance produk adalah sebesar sebagai berikut : •
Tahun I : Rp 1,000,000,000.00
•
Tahun II: Rp 2,500,000,000.00
•
Tahun III: Rp 3,000,000,000.00
Sales commission yang di share untuk para sales adalah sebesar 4% dari nilai proyek yang dibayar oleh pelanggan.
89
4.7 Operational Plan Dalam operational plan ini akan dijelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan operasi sehari-hari PT Mitra Solusi Indonesia. 4.7.1 Personel Biaya terbesar dari perencanaan bisnis ini datang dari pembiayaan pegawai dikarenakan kami menjual jasa, berikut ini akan dijabarkan mengenai operasional mengenai kepegawaian dan perencanaan man power plan-nya. Employe Type dan kualifikasi yang dibutuhkan : •
Project Manager: posisi ini bertugas untuk mendampingi dan memimpin proyek dari awal sampai selesai, bertanggung jawab dengan biaya, waktu dan ruang lingkup sesuai proyek yang telah disetujui bersama pelanggan sesuai kontrak perjanjian. Kualifikasi menguasai project management, background pendidikan teknologi informasi atau sistem informasi, dan menguasai proses bisnis.
•
Implementation Consultant: posisi ini bertugas untuk mendampingi project manager saat menjalankan tugas, yakni meng-assist pelanggan dalam penggunaan aplikasi, melakukan customization, data migration dan lain lain. Kualifikasi background pendidikan teknologi informasi atau sistem informasi, menguasai bahasa pemrograman berbasis web.
•
HR Specialist: posisi ini bertugas sebagai subject mater expert pada proyek ataupun keseharian operasional perusahaan, bertugas untuk memberikan input ataupun nasihat mengenai industri HR serta memberikan konsultasi HR kepada pelanggan, kualifikasi
90
background tidak begitu penting namun paling tidak bersertifikasi atau berpengalaman lebih dari 3 tahun dibidang pengelolahan sumberdaya manusia. •
Project Secretary: posisi ini bertanggung jawab untuk mengurus dokumentasi-dokumentasi proyek dan juga mengelola dokumendokumen tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan oleh tim implementasi dalam menjalankan proyek.
•
Sales: posisi ini mempunyai tugas untuk mencari calon pelanggan untuk dipresentasikan produk dan layanan yang bisa PT Mitra Solusi Indonesia berikan. Tugas ini mencakup membuat quotation, kontrak, dan melakukan meeting dengan calon pelanggan.
Untuk awal berdirinya PT maka hal-hal diatas yang akan dipenuhi terlebih dahulu, namun untuk kedepannya maka akan ada pertambahan jenis employee seperti quality assurance consultant yang bertugas untuk menjadi quality control team dalam proyek, software maintenance, yang bertugas untuk menerima handover proyek yang sudah selesai dari tim implementasi dan bertugas untuk mendampingi dan menyelesaikan masalah pelanggan (after sales services) jika menemui kendala ataupun kesulitan selama pelanggan tersebut masih mengikuti maintenance package yang ditawarkan oleh PT Mitra Solusi Indonesia. Berikut perencanaan man power plan PT Mitra Solusi Indonesia:
91
Tabel 0.5 Man Power Plan 2014 ManPowerPlan Salary ==> Month January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December
7,000,000 5,500,000 3,800,000 2,500,000 4,000,000 3,500,000 2,000,000 4,000,000 2,500,000 15,000,000 Year 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
PM Sr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Cons Sr 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Const JR HR Specialist P. Secretary 1 1 0 1 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1
Sales 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Customer Support 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2
Customer Total Support Management Employee 0 1 7 0 1 7 0 1 8 0 1 8 0 1 8 0 1 9 0 1 9 0 1 9 0 1 9 0 1 9 0 1 9 1 1 10 1 1 15 2 1 16 2 1 16 2 1 18 2 1 19 2 1 19 2 1 19 2 1 19 2 1 20 2 1 20 2 1 20 2 1 20
Total 34,800,000 34,800,000 37,300,000 37,300,000 37,300,000 40,800,000 40,800,000 81,600,000 40,800,000 40,800,000 40,800,000 43,300,000 67,210,000 69,960,000 69,960,000 76,560,000 80,960,000 80,960,000 80,960,000 161,920,000 85,360,000 85,360,000 85,360,000 85,360,000
Sebagai bekal maka perlu diadakan training-training bagi setiap karyawan baru sehingga mereka dapat melakukan tugasnya masing-masing dengan baik dan dapat sesuai dengan misi dan visi perusahaan, trainingtraining yang akan dilakukan bagi para karyawan adalah sebagai berikut: •
Project management training
•
Application and Business Process training
•
HR Knowledge training
•
Sales and effective communication training
•
Leadership skill training
4.7.2 Development Plan Dalam sebuah bisnis perkembangan suatu perusahaan harus terjadi secara terus menerus, selain untuk menjamin kelangsungan dari perusahaan tapi sekaligus menjaga keunggulan kompetitif perusahaan dalam usaha memenangkan persaingan pasar.
92
PT Mitra Solusi Indonesia memiliki beberapa sektor yang harus diperhatikan dalam development plan dalam 3 tahun awal perusahaan berdiri yakni : • No 1 2 3 4 5 6 7
StartUp Development Detail Nov 2013 Des 2013 Jan 2014 Feb 2014 Mar 2014 Ijin Perusahaan & Legal Perecruitan Awal Pengurusan Dokumentasi Pembelian Asset & Peralatan Training Karyawan Persiapan produk Penyelesaian Website Gambar 0.12. Chart StartUp Development
•
Product Development Untuk produk selain HRIS maka perusahaan akan mengembangkan fiturfitur baru pada produk: a. Integrasi dengan mobile apps, yang mengijinkan user untuk mengakses aplikasi dari smartphone berbasis IOS, Android maupun blackberry, hal ini di pertimbangkan karena banyak user yang top-level management yang tidak selalu berada dikantor untuk mengakses sistem, sehingga dengan keberadaan fitur ini maka memudahkan bagi para user untuk melihat informasi ataupun menggunakan aplikasi. b. Pengembangan interactive e-learning, trend yang ada sekarang training tidak lagi dilakukan dengan cara konvensional namun sudah bisa dibantu dengan bantuan teknologi web melalui elearning, namun e-learning masih mengalami kendala karena
93
kurang interaktif dan kurang informative dimana kurangnya penjelasan-penjelasan terhadap materi yang bersifat visual, oleh sebab itu pengembangan ini bertujuan untuk memperkaya fitur training yang sudah ada didalam sistem dengan model yang lebih interaktif dengan menambah integrasi pada modul-modul training yang tersedia seperti www.moodle.com. •
Human Capital Development Bisnis berbasis layanan jasa amat sangat bergantung kepada kemampuan individu para karyawannya oleh sebab itu perencanaan pengembangan asset yang paling berharga pun harus diperhatikan, berikut upaya pengembangan sumberdaya manusia yang dimiliki: a. Pengadaan
training
baik
internal
maupun
external
untuk
mengembangkan baik hard maupun soft competency. b. Melakukan review kinerja secara berkala untuk dapat memantau perkembangan masing-masing individu. •
Knowledge Management Development Knowledge management memegang peranan penting dalam kesuksesan bisnis layanan jasa, karena perusahaan tidak bisa membiarkan knowledgeknowledge pergi bersama karyawan jika mereka resign, oleh sebab itu perlu dibuat dan dikembangkan suatu aplikasi untuk menampung knowledge-knowledge para karyawan sehingga penggantinya tidak perlu bersusah payah untuk mempelajari pengetahuan tersebut dari nol terutama knowledge mengenai kendala-kendala implementasi dalam proyek. Aplikasi knowledge management ini rencananya akan dibuat dalam bentuk
94
portal yang bisa di akses baik pelanggan maupun karyawan PT Mitra Solusi Indonesia. 4.7.3 Business Process Berikut adalah gambar bisnis proses untuk kedua jenis implementasi baik On-Premises Implementation dan SaaS Implementation:
Gambar 0.13. Business Process On-Premises Implementation
Proses implementasi jenis on-premises diawali dengan sales memprospek calon pelanggan, yang kemudian jika pelanggan tersebut setuju untuk pelaksanaan proyek maka pelanggan akan mengeluarkan purchase order (PO) dilanjutkan dengan pembuatan kontrak kerja oleh pihak sales. Setelah
penandatanganan
kontrak
kerja
maka
tim
implementasi
(operasional) akan memulai proyek di tempat pelanggan, setelah proyek
95
selesai maka tim implementasi akan melakukan hand-over kepada pihak maintenance
untuk
melanjutkan
dalam
pendampingan
pelanggan.
Pembayaran harus dilakukan pelanggan sesuai term of payment yang sudah di
setujui
setiap
kali
mile-stone
pembayaran
terpenuhi,
yakni
penandatanganan kontrak, standard system delivery dan final delivery. Dalam menjalankan On-Premise Implementation ada faktor kritis yang harus di perhatikan yakni jika kita melihat pada gambar bisnis proses maka ada kemungkinan yang cukup signifikan atas terjadinya keterlambatan proyek pada saat fase implementasi proyek dimana hal ini tentu saja dapat menghambat cash flow perusahaan. Tim proyek diharapkan dapat mengelola kegiatan
operasional
ini
seefektif
dan
seefisien
mungkin
meminimalisir terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek.
untuk
96
Gambar 0.14. Business Process SaaS Implementation
Yang menjadi perbedaan dasar antara kedua jenis implementasi di atas adalah keterlibatan tim operasional dalam kasus ini adalah tim konsultan dalam proses bisnis yang berjalan, proyek SaaS diharapkan dapat memangkas biaya yang cukup banyak atas pembiayaan untuk proses operasional
perusahaan,
dimana
kedepannya
proyek-proyek
dari
97
implementasi
jenis
inilah
yang
lebih
diutamakan
karena
selain
implementasinya lebih singkat dan penggunaan biaya yang relatif lebih sedikit dibandingkan on-premises. Kestabilan system menjadi hal yang penting dalam mensukseskan implementasi tipe SaaS dimana perbedaan utama yakni tidak adanya fase implementasi proyek seperti layaknya on-premise implementation. Di sisi lain kecakapan konsultan dalam membimbing pelanggan dalam operasional sistem juga menjadi salah satu faktor utama demi menjamin keberhasilan tipe implementasi SaaS. Untuk proses bisnis SaaS setelah pelanggan bersedia untuk menggunakan layanan, maka selanjutnya adalah PT Mitra Solusi Indonesia akan membuatkan instance agar pengguna bisa menggunakan aplikasi secara online melalui internet dengan jumlah user yang sudah disepakati. Kemudian pelanggan bisa memulai melakukan seting untuk perusahaan mereka masing-masing dan jika mereka mengalami kesulitan dapat menghubungi para konsultan untuk mendapatkan pendampingan. Pada setiap akhir bulan pada tanggal yang telah disetujui para pelanggan diwajibkan membayarkan sejumlah tagihan sesuai pemakaian lisensi. Pembayaran bisa dilakukan via payment gateway seperti paypal atau ewallet untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi. 4.7.4 Implementation Implementasi proyek akan dibagi menjadi 2 tipe yakni On-Premises dan SaaS, dimana untuk SaaS proses implementasi akan jauh lebih singkat
98
dibandingkan On-Premises. Berikut langkah-langkah project management cycle implementasi On-Premises : Project Management Life Cycle • Assessment Kick Off Meeting Initial Assessment Summary of Initial Assessment • Standard System Implementation Data Submission for Initial Migration System Configuration Initial Data Migration Standard System Delivery User Training and Requirement Assessment Result of Requirement Assessment Assessment Result Approval System Modification Customization Customization Management Testing and Debugging SAT System Adjustment & Regression Test • Enhanced System Implementation User Acceptance Test (UAT) System Adjustment After UAT Verification of System Adjustment User Manual Submit Data for Final Migration Suspense : Final Data Submission Rescheduled Final Data Migration Final Delivery • Nursing Period User Training Nursing (incl. Parallel/Live Payroll Process) Step Step untuk SAAS Implementation cenderung lebih singkat: • • •
Instance request Application assistance (small training) Sign Off Final
Implementasi On-Premises bisa memakan waktu 3-6 bulan tergantung besarnya scope proyek namun SaaS bisa membutuhkan 2-4 minggu saja. Mengapa SaaS lebih singkat? Karena pelanggan diharapkan dapat
99
melakukan self service atau dengan kata lain dapat mengkonfigurasi sendiri aplikasi yang mereka sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan, dimana jika menemui kesulitan mereka bisa menghubungi PT Mitra Solusi Indonesia untuk dapat bimbingan dalam menyelesaikan masalah yang akan dipandu oleh staf ahli kami. Selain itu juga dokumentasi akan dimaintain dengan seksama untuk menghindari terjadinya konflik dengan pelanggan ditambah lagi dengan penggunaan sistem untuk tracking masalah yang terjadi pada proyek dan klien sehingga knowledge managementnya bisa dikelola dengan baik. 4.7.5 Billing & Payment Milestone Billing merupakan hal yang krusial pada bisnis ini, karena billing bergantung pada hasil proyek dari tim implementasi, oleh sebab itulah mengapa pengelolaan dokmentasi (documentation management) sangat krusial. Pada setiap implementasi proyek maka berikut adalah payment milestone yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap tahapan proyek dilewati, ada 2 tipe payment milestone yakni untuk proyek On-Premises dan SaaS. Untuk On-Premises payment milestone didetailkan sebagai berikut: •
50% dari total nilai proyek pada saat kontrak ditandatangani
•
40% dari total nilai proyek pada saat standard system delivery
•
10% dari total nilai proyek pada saat final delivery
Untuk Saas maka pembayarannya adalah sejumlah license employee aktif yang digunakan pada saat akhir bulan dan dihitung dengan rate yang sudah disepakati dengan pelanggan.
100
Jatuh tempo untuk setiap invoice adalah 30 hari terhitung dari dari tanggal pengiriman invoice, sedangkan untuk transaksi yang bertipe SaaS pembayaran dilakukan melalui payment gateway atau transfer manual dengan konfirmasi. 4.7.6 Supplier PT Mitra Solusi Indonesia akan menjadi partner dari PT Indodev Niaga Internet dalam hal lisensi aplikasi, yakni dengan menjadi partner khusus maka PT Mitra Solusi Indonesia akan mendapatkan potongan khusus yang disepakati sesuai perjanjian dengan PT Indodev Niaga Internet. Lisensi yang dibeli akan berlaku seumur hidup dan berlaku free upgrade version selama pelanggan mengikuti maintenance. Selain itu juga para provider cloud computing juga akan memegang peranan yang cukup penting, dalam pemilihan provider cloud computing selain kualitas yang perlu diperhatikan hal lain nya adalah service level agreement yang memadai karena downtime akan merusak kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
4.8 Management & Organization Tim management pada tahap awal PT berdiri akan berisikan individuindividu sebagai berikut : •
Daniel Himawan, S.Kom, mempunyai spesialisasi pada bidang IT Consulting, web & desktop application development dan project management dengan pengalaman lebih dari 8 tahun, Daniel akan bertanggung jawab pada operasional perusahaan
101
seperti implementasi proyek, konsulting dengan pelanggan, mendevelop konsultan dan lain lain. •
Supriya Yuwono, SE, MM., mempunyai spesialisasi pada bidang
keuangan,
bisnis
dan
administrasi
yang
akan
bertanggung jawab dari segi financial keuangan perusahaan saat ini menjabat sebagai direktur PT Trikarya Idea Sakti. •
Adhy Setia Putra, S.Kom, MM. mempunyai spesialisasi pada bidang sales & marketing dengan pengalaman pada industri teknologi informasi & sistem informasi lebih dari 7 tahun, adhy akan bertanggung jawab dari sisi penjualan produk dan layanan.
Berikut perencanaan struktur organisasi PT Mitra Solusi Indonesia
Gambar 0.15. Struktur Organisasi PT Mitra Solusi Indonesia
•
Direktur bertugas untuk memimpin perusahaan sekaligus untuk memeriksa laporan keuangan dan segala sesuatu yang sesuai dengan prosedur serta memutuskan segala keputusan strategis perusahaan..
102
•
Project manager bertugas untuk menjalankan proyek seperti project management cycle, maintenance proyek, dokumentasi, dan lain lain dimana proyek ini yang sudah berhasil didapatkan oleh departemen sales dan marketing serta mentraining untuk keperluan-keperluan training internal
•
Sales & Marketing manager bertugas untuk mendapatkan proyek baru, membuat kontrak kerja, melakukan prospecting pelanggan, promosi, deal harga, dan lain lain.
•
Proyek
team
bertugas
untuk
membantu
project
manager
mengimplementasikan aplikasi, antara lain tugasnya adalah coding & programming, client consultation dan assisting client. Project team terdiri dari Consultant HR dan Consultant Technical. •
Project secretary bertugas untuk memaintain data-data penting client seperti surat kontrak, data-data dokumen proyek, serta melakukan tugas administratif perusahaan seperti mengurus urusan bank, gaji pegawai, dll.
4.9 Critical Risk Beberapa resiko kritis pada perencanaan binis implementasi Human Resource Information System beserta perencanaan meminimalisir resiko dapat dijabarkan sebagai berikut : •
Implementasi
proyek
yang
terhambat
yang
menyebabkan
keterlambatan pembayaran yang harus di lakukan oleh pelanggan, hal ini dapat diminimalisir dengan penggunaan metodologi implementasi
103
ataupun manajemen proyek yang baik serta monitoring secara berkesinambungan terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan •
Turn
over
pegawai
yang
tinggi
yang
dapat
menyebabkan
ketidakstabilan terhadap proyek yang sedang berlangsung, hal ini dapat diminimalisir dengan cara meningkatkan employee engagement sehingga para employee pun merasa diperhatikan oleh perusahaan serta implementasi dari knowledge management system yang baik. •
Down-nya server SaaS (internet problem), untuk menghindari hal ini maka perlu dibuat perjanjian dengan Internet Service Provider ataupun penyedia jasa IaaS agar dapat menjamin high avaibility dari server SaaS dimana terdapat hosting dari sistem HRIS ini.
•
Bocornya data-data kepegawaian yang confidential, unuk menghindari hal ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan security yang ketat pada aplikasi sehingga user tidak sembarangan bisa mengakses data, serta aplikasi dari enkripsi untuk data-data yang rahasia.
104
4.10 Financial Plan & Analysis 4.10.1 Startup Expense & Capitalization Untuk memulai bisnis ini maka start-up yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: Tabel 0.6 Start Up Plan
Startup Requirement Legal Equipment Server + Laptop+Software License Application Total
Curr IDR IDR
Cost 15,000,000.00 50,000,000.00
IDR IDR IDR
77,000,000.00 200,000,000.00 342,000,000.00
Modal yang dibutuhkan untuk memulai menjalankan bisnis ini sekitar 500 Juta rupiah, dengan struktur modal awal sebagai berikut : •
200 Juta merupakan modal pribadi.
•
300 Juta akan dicari dari angel investor dengan persentase kepemilikan perusahaan sebesar 55% dari total perusahaan.
Namun jika kita melihat laporan cash flow maka diperlukan tambahan tambahan dana pada tahun pertama, hal ini diasumsikan untuk menjaga kemungkinan terburuk yang terjadi jika perusahaan gagal mendapatkan proyek pada awal tahun berjalan, besarnya tambahan dana kurang lebih Rp 100,000,000.00 yang akan dibebankan kepada para pemilik saham sebesar persentase kepemilikan atas perusahaan. Kedepannya setiap penambahan dana jika diperlukan akan berlaku mekanisme seperti yang telah dijelaskan.
105
4.10.2 Income Statement Tabel 0.7 Income Statement
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Income Statement
Tahun
2014
2015
2016
Pendapatan On‐Premises Implementation SaaS Implementation Maintenance Extra Mandays Total Pendapatan
1,378,000,000 462,000,000 ‐ ‐ 1,840,000,000
3,450,300,000 1,470,000,000 93,600,000 480,000,000 5,493,900,000
4,140,360,000 1,764,000,000 310,527,000 720,000,000 6,934,887,000
COGS Laba Kotor Penjualan
338,000,000 846,300,000 1,015,560,000 1,502,000,000 4,647,600,000 5,919,327,000
Beban Usaha Beban Gaji (Kotor) Biaya Komisi Beban Suplai Kantor Beban Sewa Beban Internet Beban Hosting Beban Transport Biaya Promosi Beban Lain‐Lain Beban Depresiasi Jumlah Beban Usaha
(510,400,000) (60,080,000) (85,000,000) (60,000,000) (36,000,000) (12,000,000) (24,000,000) (24,000,000) (18,000,000) (68,000,000) (897,480,000)
Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak (25%) Laba Bersih Setelah Pajak
604,520,000 2,949,460,000 3,974,655,920 (151,130,000) (737,365,000) (993,663,980) 453,390,000 2,212,095,000 2,980,991,940
(1,029,930,000) (162,960,000) (60,000,000) (120,000,000) (36,000,000) (28,000,000) (48,000,000) (60,000,000) (18,000,000) (135,250,000) (1,698,140,000)
(1,132,923,000) (236,773,080) (66,000,000) (132,000,000) (39,600,000) (30,800,000) (72,000,000) (66,000,000) (19,800,000) (148,775,000) (1,944,671,080)
Berdasarkan Income statement diatas maka kita bisa mendapatkan asumsi analisa finansial sebagai berikut : •
Return of Investment (ROI) Berdasarkan
http://www.inc.com/encyclopedia/return-on-
investment-roi.html perhitungan ROI adalah dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total modal yang ditanamkan
106
oleh para investor. Oleh sebab itu untuk perencanaan bisnis ini ROI dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Tahun Ke Tahun ‐1 Tahun ‐2 Tahun ‐3 Total
Tabel 0.8 Perhitungan ROI Laba Bersih NPV (5.75%) 453,390,000 428,737,589 2,212,095,000 1,978,076,220 2,980,991,940 2,520,691,365 5,646,476,940 4,927,505,174
Dengan modal awal sebesar Rp 600,000,000 maka ROI di lihat dari sudut pandang perusahaan selama 3 tahun adalah sebesar : ((Rp 4,927,505,174 – Rp 600,000,000)/ Rp 600,000,000) * 100%= 721% atau pertahun sebesar 721%/3 tahun = 240% Namun untuk perencanaan bisnis ini pembagian dividen akan dilakukan setelah 3 tahun yakni pembagian sebesar 35% dari retain earning pada tahun ke 3 yakni sebesar : 35% * Rp 5,646,476,940 = Rp 1,976,266,929 di potong pajak sebesar 10% yakni sejumlah Rp 197,626,693 untuk pajak pembagian dividen, sehingga angka yang di bagikan ke para investor dan owner
menjadi Rp.
1,778,640,236 dengan NPV sebesar Rp 1,503,997,050. Secara angka ROI yang didapatkan untuk pembagian dividen ini adalah: ((Rp 1,503,997,050 – Rp 600,000,000) / Rp 600,000,000) * 100% = 151% dalam 3 tahun atau sekitar 50,3% per tahun. •
Pay Back Period Menurut Wikipedia Pay Back Period di hitung dengan satuan tahun dengan melihat kalkulasi dari net cash flow setiap
107
tahunnya.Pay Back Period akan tercapai pada awal tahun ke 2 bisnis berjalan. Jika berdasarkan cashflow maka pay back periodnya adalah pada bulan febuari tahun 2015. •
Internal Return Rate Menurut Wikipedia, Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu
proyek/investasi
dapat
dilakukan
apabila
laju
pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). Untuk perencanaan bisnis ini IRR nya adalah :
108
Tabel 0.9 Perhitungan IRR
Tahun
Arus Kas (600,000,000) 203,390,000 1,812,345,000 2,687,766,940
0 1 2 3
Dengan suku bunga BI (14 Mei 2013) sebesar 5,75% maka IRR dari perencanaan bisnis ini adalah sebesar 175%. Agar lebih jelasnya berikut adalah tabel perbandingan dengan instrument investasi lainnya:
Tabel 0.10 Perbandingan Instrumen Investasi
Instrumen
Return / Tahun
Sumber
Deposito
3-6,5%
http://pusatdata.kontan.co.id/bungadeposit o/
Tabungan
0,9-2%
Logam
20-40%
Mulia
http://anekalogam.com/component/content /article/1-about-us/7-investasi-emasdalam-10-tahun-terakhir
Property
20%
Reksadana
11,8-43,4%
http://www.investor.co.id/home/returnreksa-dana-saham-salip-ihsg/64164
109
Asumsi pendapatan yang didapatkan pada income statement berasal dari sales forcast dengan persentase sebagai berikut :
Gambar 0.16. Revenue Mix Chart dalam 3 tahun
•
On-Premises adalah revenue yang didapatkan berdasarkan penjualan produk SunFishHR dengan jenis implementasi tradisional / on-premises yakni aplikasi diinstall dan dihosting pada infrastuktur pelanggan.
•
SaaS adalah revenue yang didapatkan berdasarkan penjualan produk SunFishHR dengan jenis implementasi SaaS / Software as a Service.
•
Maintenance adalah revenue yang didapatkan berdasarkan pelanggan yang setuju untuk memperpanjang kerjasama dengan pihak PT Mitra Solusi Indonesia.
110
•
Extra Mandays adalah revenue yang didapatkan dengan menjual mandays consultant yakni untuk keperluan seperti customization ataupun extra training.
Asumsi beban yang didapatkan pada income statement mempunyai persentase sebagai berikut :
Gambar 0.17. Cost Mix Chart dalam 3 tahun
Karena PT Mitra Solusi Indonesia adalah perusahaan jasa yang bergantung pada sumberdaya manusia maka bisa dilihat pada gambar 4.14 bahwa pembiayaan terbesar akan terletak pada beban gaji, sedangkan yang urutan berikutnya adalah beban komisi yang diberikan kepada pihak sales dan marketing jika mereka berhasil menjual produk dan jasa.
111
4.10.3 Cash Flow Tabel 0.11 Cash Flow
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Cash Flow Per Tahun
Tahun Beginning Balance
2013 ‐
Pendapatan Kotor On‐Premises Implementation SaaS Implementation Maintenance Extra Mandays Total Pendapatan
2014
2015
2016
158,000,000 361,390,000 2,173,735,000
1,040,000,000 462,000,000 ‐ ‐ 1,502,000,000
2,604,000,000 1,470,000,000 93,600,000 480,000,000 4,647,600,000
3,124,800,000 1,764,000,000 310,527,000 720,000,000 5,919,327,000
Pendanaan
500,000,000 100,000,000 ‐
Pembelian Asset Other Asset Total Asset
(127,000,000) (418,000,000) (535,000,000) (442,000,000) (215,000,000) (342,000,000) (418,000,000) (535,000,000) (442,000,000)
Beban Pembayaran Gaji Biaya Komisi Beban Suplai Kantor Beban Sewa Beban Internet Beban Hosting Beban Transport Biaya Promosi Beban Lain‐Lain Total Beban
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
(510,400,000) (60,080,000) (85,000,000) (60,000,000) (36,000,000) (12,000,000) (24,000,000) (24,000,000) (18,000,000) (829,480,000)
Total Pajak
‐
(151,130,000) (737,365,000) (993,663,980)
Cash Flow Net (In/Out) Cash Flow
(1,029,930,000) (162,960,000) (60,000,000) (120,000,000) (36,000,000) (28,000,000) (48,000,000) (60,000,000) (18,000,000) (1,562,890,000)
‐
(1,132,923,000) (236,773,080) (66,000,000) (132,000,000) (39,600,000) (30,800,000) (72,000,000) (66,000,000) (19,800,000) (1,795,896,080)
203,390,000 1,812,345,000 2,687,766,940 158,000,000 361,390,000 2,173,735,000 4,861,501,940
112
Tabel 0.12 Cash IN Flow
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Cash In Flow Per Bulan
Month 0 January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December Total 1st yr Total 2nd yr
Year 0 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
Project ON Premise
SAAS
‐ ‐ 125,000,000 100,000,000 ‐ 25,000,000 125,000,000 100,000,000 ‐ 325,000,000 240,000,000 ‐ 60,000,000 300,000,000 594,000,000 264,000,000 66,000,000 66,000,000 ‐ 330,000,000 264,000,000 330,000,000 330,000,000 ‐ 1,040,000,000 3,644,000,000
‐ 7,000,000 14,000,000 21,000,000 28,000,000 35,000,000 42,000,000 49,000,000 56,000,000 63,000,000 70,000,000 77,000,000 84,000,000 91,000,000 98,000,000 105,000,000 112,000,000 119,000,000 126,000,000 133,000,000 140,000,000 147,000,000 154,000,000 161,000,000 462,000,000 1,932,000,000
Maintenance Extra Mandays TOTAL CASH IN 0 ‐ ‐ ‐ 7,000,000 ‐ 139,000,000 ‐ 121,000,000 ‐ 28,000,000 ‐ 60,000,000 ‐ 167,000,000 ‐ 149,000,000 ‐ 56,000,000 ‐ 388,000,000 ‐ 310,000,000 ‐ 77,000,000 20,000,000 164,000,000 20,000,000 411,000,000 20,000,000 712,000,000 30,000,000 399,000,000 30,000,000 208,000,000 30,000,000 215,000,000 40,000,000 166,000,000 40,000,000 503,000,000 40,000,000 444,000,000 70,000,000 547,000,000 70,000,000 554,000,000 93,600,000 70,000,000 324,600,000 ‐ ‐ 1,502,000,000 93,600,000 480,000,000 4,647,600,000
113
Tabel 0.13 Cash OUT Flow
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Cash In Flow Per Bulan
114
Tabel 0.14 Cash Flow
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Cash In/Out Flow Per Bulan
Month 0 January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December Total 1st yr Total 2nd yr
Year 0 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
TOTAL CASH IN 0 ‐ 7,000,000 139,000,000 121,000,000 28,000,000 60,000,000 167,000,000 149,000,000 56,000,000 388,000,000 310,000,000 77,000,000 164,000,000 411,000,000 712,000,000 399,000,000 208,000,000 215,000,000 166,000,000 503,000,000 444,000,000 547,000,000 554,000,000 324,600,000 1,502,000,000 4,647,600,000
TOTAL CASH OUT 342,000,000 79,300,000 54,580,000 68,360,000 61,640,000 57,920,000 68,700,000 266,980,000 107,060,000 62,540,000 75,820,000 72,700,000 271,880,000 208,470,000 122,100,000 128,140,000 133,820,000 324,580,000 118,860,000 116,500,000 210,940,000 139,020,000 335,940,000 136,220,000 123,300,000 1,247,480,000 2,097,890,000
Tax Yearly
(151,130,000)
(737,365,000) (151,130,000) (888,495,000)
Grand Total (342,000,000) (79,300,000) (47,580,000) 70,640,000 59,360,000 (29,920,000) (8,700,000) (99,980,000) 41,940,000 (6,540,000) 312,180,000 237,300,000 (346,010,000) (44,470,000) 288,900,000 583,860,000 265,180,000 (116,580,000) 96,140,000 49,500,000 292,060,000 304,980,000 211,060,000 417,780,000 (536,065,000) 103,390,000 1,812,345,000
Cash Flow Financing 158,000,000 500,000,000 78,700,000 31,120,000 101,760,000 161,120,000 131,200,000 122,500,000 122,520,000 100,000,000 164,460,000 157,920,000 470,100,000 707,400,000 361,390,000 316,920,000 605,820,000 1,189,680,000 1,454,860,000 1,338,280,000 1,434,420,000 1,483,920,000 1,775,980,000 2,080,960,000 2,292,020,000 2,709,800,000 2,173,735,000 100,000,000 ‐
115
4.10.4 Balance Sheet Tabel 0.15 Balance Sheet
PT Mitra Solusi Indonesia Asumsi Balance Sheet
Tahun
2013
2014
2015
2016
Current Asset Opening Cash in Bank Cash Flow In/Out Inventory Total Current Asset
158,000,000 361,390,000 2,173,735,000 4,861,501,940
Fixed Asset Opening Asset IT Equipment & Software Office Equipment Total Asset Total Depreciation
77,000,000 50,000,000 127,000,000 ‐
Total Fixed Asset
127,000,000 77,000,000 76,750,000 169,975,000
Other Asset Opening Licensing Legal PT Total Other Asset
215,000,000 200,000,000 400,000,000 15,000,000 ‐ 215,000,000 615,000,000
Total Asset
500,000,000 1,053,390,000 3,265,485,000 6,246,476,940
Owners Equity Opening Invested capital Total Owners Equity
500,000,000 600,000,000 600,000,000 500,000,000 100,000,000 ‐ 600,000,000 600,000,000 600,000,000
Retain Earning RE Beginning RE Current Total Retain Earning Total owner Equity
‐ 158,000,000 361,390,000 2,173,735,000 158,000,000 203,390,000 1,812,345,000 2,687,766,940
‐ ‐
127,000,000 18,000,000 ‐ 145,000,000 (68,000,000)
‐ 453,390,000 453,390,000 500,000,000 1,053,390,000
77,000,000 85,000,000 50,000,000 212,000,000 (135,250,000)
615,000,000 400,000,000 ‐ 1,015,000,000
453,390,000 2,212,095,000 2,665,485,000 3,265,485,000
76,750,000 242,000,000 318,750,000 (148,775,000)
1,015,000,000 200,000,000 ‐ 1,215,000,000
2,665,485,000 2,980,991,940 5,646,476,940 6,246,476,940