122
BAB 4 BUSINESS BLUEPRINT
4.1
Deskripsi proyek PT.MXX sebagai salah satu dari delapan perusahaan yang menjalankan bisnis dalam bidang bahan peledak merasa harus melakukan perbaikan sistem yang digunakan dalam proses bisnis operasional perusahaan sehari-hari. Dipilihnya sistem SAP Business One dirasa merupakan perbaikan dari sistem yang digunakan saat ini yang kurang berfungsi secara efektif dan efisien. Implementasi SAP Business One ini dilakukan pada modul-modul yang tersedia antara lain modul penjualan (sales), pembelian (purchasing), produksi (production), persediaan (Inventory), dan banking (finance). Blueprint yang dijelaskan dalam bab ini merupakan tahap awal yang dilakukan dalam proses implementasi sistem SAP Businee One. Dalam tahapan ini, terdapat banyak kegiatan yang harus dilakukan dimulai dari melakukan pengumpulan kebutuhan PT.MXX sesuai dengan proses bisnis yang berjalan saat ini, mengidentifikasi masalah yang terjadi akibat sistem saat ini, hingga solusi apa yang diinginkan untuk dapat mengatasi masalah pada sistem baru yang akan diimplementasikan nanti. Hasil akhir dari proses tersebut ialah pengkostumisasian sumber informasi dari sistem lama dengan sistem SAP Business One. Kebutuhan dan keinginan PT.MXX akan dituangkan dalam blueprint sistem SAP Business One ini. Dengan menerapkan sistem SAP Business One ini PT. MXX berharap agar proses bisnis yang berjalan dapat lebih baik berupa adanya format laporan yang terstandardisasi, informasi laporan yang jelas dan detail, serta adanya fitur-fitur tambahan yang dibutuhkan guna mengatasi masalah-masalah yang terkait dalam proses bisnis yang berjalan saat ini.
4.1.1
Nama dan Kontak Nama dan kontak ini merupakan personal atau individu yang terlibat dalam implementasi SAP Business One dari PT. MXX.
105
106
Tabel 4.1 Nama dan Kontak No.
Name
Email
Mobile
Address
Phone
Role
1 Steering Committe
Steering Committe
2 Project Manager
Project Manager
3 Project Manager
Project Manager
4 Senior Management
Senior Management
5 Senior Management
Senior Management
6 Senior Management
Senior Management
7 Senior Management
Senior Management
8 Change AgentLogistic
Change Agent
9 Change Agent Sales
Change agent
10 Change Agent Purchase
Change Agent
11 Change Agent Finance
Change Agent
12 Change Agent Accounting
Change Agent
13 Change Agent PPIC
Change Agent
14 Change Agent Production
Change Agent
15 Change Agent Production
Change Agent
16 Change Agent
Change Agent
Maintenance 17 Change Agent Assembly
Change Agent
18 Change Agent Site
Change Agent
19 IT Infra 1
IT Infra
107
No.
Name
Email
Mobile
Address
Phone
Role
20 IT Infra 2
IT Infra
21 Key UserLogistics 1
Key UserLogistics
22 Key UserLogistics 2
Key UserLogistics
23 Key UserLogistics 3
Key UserLogistics
24 Key User Sales 1
Key User Sales
25 Key User Sales 2
Key User Sales
26 Key User Procurement 1
Key User Procurement
27 Key User Procurement 2
Key User Procurement
28 Key User Procurement 3
Key UserProcurement
29 Key User Finance 1
Key User Finance
30 Key User Finance 2
Key User Finance
31 Key User Accounting 1
Key User Accounting
32 Key User Accounting 2
Key User Accounting
33 Key User Accounting 3
Key User Accounting
34 Key User Production 1
Key User Production
35 Key User Production 2
Key User Production
36 Key User Production 3
Key User Production
37 Key User Production 4
Key User Production
108
4.1.2
Overall plan Overall Plan merupakan perencanaan yang dibuat untuk melakukan proses implementasi pada PT. MXX. Overall Plan berisi perencanaan versi 1.0 sesuai dengan project plan yang telah didiskusikan sebelumnya dengan PT. MXX. Tabel 4.2 Overall Plan Project Plan Version
Remarks
Version 1.0
4.2
Project TimeLine
Gambar 4.1 Project Timeline
109
110
111
112
113
114
115
116
4.3
Requirement Gathering Tabel 4.3 Requirement Gathering Table
No
Modul
Requirement
In-Scope
Out of
Add-ons
Scope 1.
Sales
Tidak dapat menjual
-
Iya
barang jika tidak ada
Store procedure
barang digudang (tidak boleh melebihi quantity in-stock) 2
Adanya otorisasi pada
-
Iya
saat membuat sales
Approval procedure
order 3
Adanya pick list untuk
Iya, menggunakan
mempersiapkan barang
pick and pack
-
yang akan dikirim 4
Adanya surat perintah
Iya, menggunakan
kerja ke bagian gudang
purchase order
-
untuk mempersiapkan barang yang akan dikirim ke pelanggan 5
6
Adanya nota
Iya, menggunakan
penyerahan barang
delivery order
Alert untuk tanggal
-
-
Iya
berita serah terima
Alert management
barang yang tidak diisi 7
Jika terjadi penyusutan
Iya, sales return
-
-
Iya
pada saat pengiriman 8
Pembuatan invoice harus berdasarkan delivery order dengan
Store procedure
117
tanggal berita acara serah terima barang 9
Jika barang tidak
Iya, menggunakan
-
tersedia ada penawaran alternative item barang subsitusi 10
Ada field nomor berita
-
Iya
UDF
-
Iya
UDF
-
Iya
Crystal
acara serah terima barang 11
Ada field tanggal berita acara serah terima barang
12
Purchasing Laporan bukti negosiasi harga
13
Quantity purchase
report -
Iya
order tidak boleh
Store procedure
melebihi purchase requisition 14
Hanya inventory item
-
Iya
yang menggunakan
Store procedure
dokumen series inventory 15
Adanya approval pada
-
Iya
saat membuat
Approval procedure
purchase order 16
Adanya gudang
Iya, define
dropship ( secara
warehouse
inventory tidak melalui
dropship
-
-
Iya
Store
gudang PT. MXX) 17
Inventory
Satu inventory hanya ada satu gudang asal
-
procedure
118
18
Input biaya pengiriman Iya, menggunakan yang akan dibebankan
-
-
Iya
Alert
landed cost
ke inventory 19
Adanya alert untuk
-
inventory setiap satu
Management
bulan 20
Barang dapat dikirim
Iya, menggudakan
kembali dengan nomor
goods return
-
-
Iya
Approval
purchase order sama, atau ditutup dan dibuatkan purchase order baru ke vendor baru 21
Adanya approval kepala gudang
4.4
-
procedure
Blueprint Tujuan dari pembuatan Blueprint ini ialah untuk mencatat ringkasan kebutuhan bisnis PT. MXX dalam rangka implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP): SAP Business One dari SAP AG. Dokumen ini akan dijadikan sebagai dasar konfigurasi dan penggunaan sistem SAP Business One pada PT. MXX.
4.4.1 System Setup System Setup merupakan konfigurasi sistem SAP Business One yang akan digunakan oleh PT. MXX. System Setup disesuaikan dengan kebutuhan PT. MXX untuk dapat memenuhi kebutuhan dari bisnis proses yang ada pada PT. MXX.
119
4.4.1.1 System Inizialitation Basic Company Setup Basic Company Setup merupakan konfigurasi dasar dari sistem mengenai informasi umum perusahaan, informasi akuntansi, dan inisialiasi dasar.
Tabel 4.4 Basic Company Setup Company Name: Digunakan pada Report dengan
PT. MXX
informasi alamat perusahaan Company Address
Internet Address
Phone 1
+62 21 xxxx-xxxx
Phone 2 Fax
+62 21 xxxx-xxxx
Company general information EMail address Local Currency
USD
System Currency
IDR
Apakah bisnis anda akan menggunakan fitur perpajakan dari SBO (SAP Business One)?
Yes
120
Tipe Pajak antara lain Sales Tax, Use Tax, Value Added Tax Tax Authority Name Federal Tax ID State Tax ID Reseller Tax Exemption # Does your business currently use a segmented Chart of Accounts? Segmented Chart of Account digunakan untuk menentukan informasi yang harus ditambahan
No
dari Kode Akun, seperti divisi, wilayah, cost center, dll. Untuk kebutuhan penelurusan dan pelaporan dari transaksi. Does your business require MultiLanguage Support Fitur ini digunakan untuk menerjemahkan Nama Field di SAP Business One ke dalam bahasa lain dan melakukan pencetakan dokumen yang dikirim ke Business partner yang
Yes
121
memiliki perbedaan bahasa. Moving Average: Pilih Moving Average untuk menghitung nilai Inventory berdasarkan Cost Price. Nilai Moving Average akan diupdate pada saat setiap penerimaan Inventory. Which Inventory valuation method would you like To default inTo new Item file records?
Standard Price: Pilih Standard Price untuk menghitung nilai Inventory berdasarkan
Catatan :Inventory Valuation
Harga tertentu.
Method dapat diganti ke Inventory Standard price harus Valuation Method yang lainnya ditentukan sebelum pada saat pembuatan ItemMaster Data baru.
sistem digunakan. FIFO: Pilih FIFO untuk menghitung nilai Inventory berdasarkan FIFO (First In First Out). Setiap penerimaan Inventory akan membuat 1 layar dari jumlah Item berhubungan dengan cost; setiap Inventory
122
yang dikeluarkan akan menggunakan cost dari layer perrtama yang masih open. Does your business allow a sTock release without a cost? Pilihan untuk memberikan akses pada saat Delivery atau A/RInvoice, walaupun Cost Price dari 1 Item tidak ada. Pilihan ini berfungsi ketika Costing Method
No
yang digunakan adalah Moving Average atau FIFO. Jika menggunakan Standard Cost, harga sudah ditentukan sebelumnya. Which business checking account would you like To be the system default?
4.4.1.2 System Inizialitation General Company Setup General Company Settings merupakan konfigurasi sistem mengenai Business partner, Budget, Services, Display, Font & Background, Path, Inventory, Cash Flow, Cockpit, dan Cost Accounting.
Tabel 4.5 General Company Setup What are the standard posting Periods for your
123
business?
Fiscal Calendar DateFrom: 01.01.2014To 31.12.2014 Number of Periods: 13 (Months) Start of Fiscal Year: 2014
What is the earliest prior
2014
Period that you would like To enter inTo SAP Business One To allow for Comparative Financial Statements? Credit Limit: Pilih untuk melakukan pengecekan ketika penyimpanan Customer Activity Alerts
Sales Dokumen untuk Customer
Options:
akan melewati Credit Limit yang sudah ditentukan untuk
Anda dapat membatasi
Customer pada Business
pembuatan Sales Dokumen
partnerMaster Data.
untuk Customer dan memberikan peringatan berdasarkan parameter berikut :
Approval akan ditampilkan jika Account Balance Customer dan nilai dokumen yang akan disimpan melewati nilai Credit Customer. Commitment Limit:
124
Pilih untuk melakukan pengecekan ketika penyimpanan Sales Dokumen untuk Customer akan melewati Commitment Limit yang sudah ditentukan untuk Customer pada Business partnerMaster Data. Warning Message ditampilkan jika Account Balance Customer dan nilai dokumen yang akan disimpan melewati nilai Commitment Limit Customer. Consider Deliveries Balance Pilih untuk melakukan pengecekan Account Balance Customer dan juga Balance dari Delivery yang masih open pada saat pengecekan Customer Activity. Ketika pilihan di bawah ini diset, pilih tipe dokumen untuk Warning Message yang akan ditampilkan : A/RInvoice Delivery Sales Order
How does your business set
Salesman
125
the commission rate by, If used? Menentukan pembagian
Item Customer
komisi. Komisi dapat diihitung berdasarkan pada Sales Employee, Item atau Customer pada dokumen tertentu.
Area Note: PT. MXX tidak menggunakan fitur perhitungan komisi dari SAP karena tidak
Pilih 1 atau lebih pilihan
sesuai dengan pola perhitungan
berikut ini tergantung dari
komisi yang diterapkan.
kebutuhan perhitungan komisi pada SAP Business One. Setting ini mempengaruhi perhitungan Komisi Penjualan sesuai dengan persentase, tetapi tidak menghitung transaksi yang berkaitan dengan komisi secara otmatis Anda dapat mengubah setting ini kapan saja. What default payment terms would you like To use for CustomerSales Orders and A/RInvoices Catatan : Ini hanya
Cash – Basis
126
merupakan default yang digunakan ketika pembuatan Customer Master Data baru. Payment terms dapat diubah pada Customer Master Data dan dokumen Sales. Which time format would you like To use on the
12 Hour 24 Hour
screen display: DD/MM/YY DD/MM/YYYY Which Date Format would
MM/DD/YY
you like To use on the
MM/DD/YYYY
screen display:
YYYY/MM/DD DD/MONTH/YYYY
How many decimal places
Decimal Places 0 through 6
would you like To be
available
displayed and used in
Currency Amounts : 2
calculations for: Prices : 2 Catatan : Setting ini akan mendefinisikan jumlah desimal yang akan digunakan untuk amount, price, exchange rate,
Rates : 4 Quantities : 3 Percentage : 2
127
quantity, percentage, dan unit. Anda dapat mengubah
Units : 3 Separator :.
nilainya kapan saja. Perubahan akan berdampak
Thousand SeparaTor : ,
pada transaksi selanjutkan, dan tidak mengubah data yang sudah ada sebelumnya. Pemilihan berdampak pada perhitugan di SAP Business One, nilai akan disimpan dalam Database SAP Business One. Sebagai contoh, jika anda memiliki 2 desimal untuk amount dan anda menemukan 6 desimal untuk harga dan kuantitas yang kecil, Total mungkin dapat menjadi salah. Does your business use
Yes
Serial Numbered Items
On Every Transaction, both in and out
If Yes how do you
Out only
track them: Does your business track Items by lots or batches
Yes On Every Transaction, both in and out
If Yes how do you
Out only
128
track them:
Note: Penentuan penggunaan batch ditentukan pada ItemMaster Data untuk masingmasing Item. Pada saat transaksi Inventory, dicatat tanggal masuk, tanggal expired dan tanggal manufaktur.
When new Items are added To your Item Master file, would you like all Items To
All Items available in all warehouse Items available for only certain warehouses
be available in all warehouses or select which Items are available in each warehouse?
Note: Hal ini dikarenakan tidak semua barang tersedia pada semua gudang.
4.4.1.3 Posting Periods Posting Periods merupakan konfigurasi sistem mengenai periode keuangan di dalam sistem. Posting Period yang digunakan oleh PT. MXX adalah satu tahun terdiri dari 13 period (dibagi secara bulanan). Period akan mengontrol transaksi yang akan masuk ke dalam period tersebut. Tabel 4.6 Posting Period 2014 Period Code
2014
Period Name
2014
Sub-Periods
Months
129
2014 No. of Periods Period Indicator Period Status
13 Default Unlocked
Posting Date From
01.01.2014
Posting Date To
31.12.2014
Due date From
31.12.2014
Due date To
30.04.2014
DocumentDate
31.12.2014
From DocumentDate To
30.04.2014
Start of Fiscal Year
01.01.2014
Fiscal Year
2014
4.4.1.4 User Authorization User Authorization merupakan konfigurasi sistem mengenai hak akses masing – masing pengguna terhadap sistem. SAP Business One memiliki tiga (3) tipe otorisasi pengguna yaitu Full Authorization, Read – Only, dan No Authorization.
4.4.1.5 Document Numbering Document Numbering merupakan konfigurasi penomoran untuk masing – masing dokumen pada SAP Business One. PT. MXX akan menggunakan satu (1) format penomoran untuk setiap dokumen dan akan terus berlanjut untuk masing – masing dokumen selama penggunaan sistem.
130
4.4.1.6 Document Settings Document Settings merupakan konfigurasi untuk masing – masing dokumen pada SAP Business One. Tabel 4.7 Document Settings Mandatory Tab
Fields
Value Y/⌧
Calculate Gross Profit
√
Base Price Origin
√
Default Gross Profit % for Service
N
Item Cost 0.00
Documents Calculate % Gross Profit as : Profit/Sales Price
⌧
Profit/Base Price Document Remarks Include: Base Document Number
⌧
BP Reference Number General
For a Sales BOM in Documents, Display: Price and Total for Parent Item Only Price for Component Items
⌧
Response to Release / Receipt of Inventory Outsaide Defined Range Without Warning Warning Only Block Release / Receipt
⌧
Block Negative Inventory
√
Item
131
Tab
Fields
Mandatory
Value Setting
Rounding Method By Currency
⌧
By Document Exchange Rate Base Date
Posting
√
(A/PDocuments)
Date
Display Rounding Remark
√
Use Warehouse Address
√
Manage Freight in Documents Block Documents With Earlier
N √
Posting Date Allow Future Posting Date
N
Use Document Exchange Rate
N
When Copying to Target Document Manage Inventory by Warehouse
Per Document Capitaliztion Depreciation Run
√
Deactivate Fixed Asset After Capitalization is Cancelled Split Asset Balance Sheet Account in Journal Entry by Assets Include Tax in Quotation
√
Allow Copying Closed Quotations
N
to Target Document Sales Quotation
When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Without Warning Warning Only
⌧
132
Tab
Fields
Mandatory
Value
Block Release / Receipt Allow Copying Customer Reference
√
No. to Target Document Default Day for Order Cancellation
√
Allow Changes to Existing Orders
√
Activate Automatic Availability
√
Check Sales Order Approved
√
When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Sales Order
Without Warning Warning Only
⌧
Block Release Allow Copying Customer Reference
√
No. to Target Document Reopen Doc. by Creating Returns/Goods Returns/Credit
√
memos Based on Doc. Without User Confirmation When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Without Warning Warning Only Delivery
⌧
Block Release Allow Copying Customer Reference No. to Target Document Recommend Packaging Based on ItemMaster Data
√
30
133
Tab
Fields
Mandatory
Block documents with earlier Posting Date When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Without Warning Warning Only
⌧
Block Release / Receipt Returns
Allow Copying Customer Reference
√
No. to Target Document Block documents with earlier Posting Date Allow Setting Item Cost When Document is Not Based When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Without Warning A/R Down payment
Warning Only
⌧
Block Release/ Receipt Block documents with earlier Posting Date Activate Automatic Availability Check in A/RReserveInvoice When Duplicated Customer Reference No. Occurs:
A/RInvoice
Without Warning Warning Only
⌧
Block Release/ Receipt Allow Copying Customer Reference
√
Value
134
Tab
Fields
Mandatory
No. to Target Document Recommend Packaging Based on ItemMaster Data Block documents with earlier Posting Date When Duplicated Customer Reference No. Occurs: Without Warning A/RCredit memo
Warning Only
⌧
Block Release/ Receipt Block documents with earlier Posting Date Allow Setting Item Cost When
N
Document is Not Based Send E-Mail When PO or Purchase
GoodsReceipt PO is Created
Request
Send Alert When PO or Good Receipt PO is Created When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning Warning Only
Purchase
Block Release / Receipt
Quotation
Allow Copying Vendor Reference
⌧ √
No. to Target Document Create Online Quotation Close Document When Its Base Purchase Request is Closed
N √
Value
135
Tab
Fields
Mandatory
Split Purchase Order
N
Purchase Order Approved
√
When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning Purchase Order
Warning Only
⌧
Block Release/ Receipt Allow Copying Vendor Reference
√
No. to Target Document Reopen Doc. by Creating
N
Returns/Goods Returns/Credit memos Based on Doc. Without User Confirmation When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning GoodsReceipt PO
Warning Only Block Release / Receipt Allow Copying Vendor Reference
⌧ √
No. to Target Document Block documents with earlier Posting Date When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning Good Return
Warning Only Block Release
⌧
Allow Copying Vendor Reference
√
Value
136
Tab
Fields
Mandatory
No. to Target Document Block documents with earlier Posting Date When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: A/P Down payment
Without Warning Warning Only Block Release / Receipt
⌧
When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning Warning Only A/PInvoice
Block Release / Receipt Allow copying Vendor Reference
⌧ √
No. to Target Doc. Block documents with earlier Posting Date When Duplicated Vendor Reference No. Occurs: Without Warning A/PCredit memo
Warning Only Block Release / Receipt
⌧
Block documents with earlier Posting Date Split BP/Account in Journal Entry Incoming payment Deposit
Split Credit Voucher Display all transaction by default Split BP/Account in Journal
√
Value
137
Tab
Fields
Mandatory
Entry: In Cash Checks Deposit In Postdated Checks Deposit In Credit Deposit Split BP/Account in Journal Entry Maximum No. of Documents in Payment Outgoing Payment
Display all transaction by default
√
Create Capitalization Credit memo for Fixed Assets with Cash Discounts Block documents with earlier Posting Date Split BP/Account in Journal Entry
Postdated
In Postdated Checks Deposit
Deposit
In Postdated Credit Voucher Deposit Block unbalanced FC Journal
√
Entry Block Multi currency Transactions Journal Entry
Block Editing of Totals in System
√ √
Currency Block Posting Date Editing per
√
Row Block Updating of Doc. Date After
√
Posting per Row Use automatic Tax Block documents with earlier
√
Value
138
Tab
Fields
Mandatory
Value
Posting Date
4.4.1.7 Setup General User User dan Password merupakan konfigurasi untuk pengguna yang akan melakukan akses ke SAP Business One. User untuk PT. MXX belum dapat ditentukan, karena PT. MXX belum menentukan jumlah pengguna license yang akan dimiliki. Akan tetapi user mapping telah dilakukan sebagai berikut.
Tabel 4.8 User Mapping User Code Manager
(up to 8 characters) User Name
Manager
Super user
Y
E-Mail Address Mobile Phone Fax Initial Password Branch Department
Manager
Y/N
Y/N
Y/N
Y/N
139
4.4.1.8 Setup General Sales Employee / Buyers Sales Employee/Buyers merupakan konfigurasi untuk Salesman yang dapat dicantumkan dalam dokumen penjualan atau Buyer yang dapat dicantumkan dalam dokumen pembelian.
Tabel 4.9 Setup General Sales Employee / Buyers Sales
Remarks Active Employee
Employee Name Rianto Asikin Glenn Udayat Anjar Slamet
4.4.1.9 Setup General Territories Territories merupakan konfigurasi untuk pembagian area dari Business partner. PT.MXX menggunakan fitur ini untuk melakukan pemetaan pada Business partner Master Data yang ada.
4.4.1.10 Setup General Commission Group Commision Groups merupakan konfigurasi cara perhitungan komisi untuk Salesman sesuai dengan standar parameter yang sudah ditentukan oleh SAP Business One. PT. MXX tidak akan menggunakan fitur ini.
140
Tabel 4.10 Setup General Commision Groups Commision Group Name
Commision Percentage
4.4.1.11 Setup General Freight Freight merupakan pengaturan biaya pengiriman yang dikenakan kepada pelanggan pada saat melakukan penjualan barang atau biaya pengiriman yang ditagihkan oleh Vendor ketika melakukan pengiriman barang. Biaya – biaya tersebut masuk ke dalam kelompok pengeluaran (expenses) (tidak masuk ke dalam perhitungan Item Cost). Tabel 4.11 Setup General Freight Name Revenue Account Expense Account Output Tax Group Input Tax Group Fixed Amount – Revenues Fixed Amount – Expenses WTax Liable Distribution Method
None
Drawing Method
Total
Stock
141
Last Purchase Price
4.4.1.12 Setup General Report and Layout Manager Report and layout Manager merupakan fungsi konfigurasi untuk pembuatan laporan dan standar layout yang sudah ada di SAP Business One atau report dan layout tambahan yang dibuat. Ketika report dan layout tambahan yang dibuat dimasukkan ke dalam Report and Layout Manager maka pengguna sudah dapat mengakses report dan layout tersebut dari dalam layar SAP Business One. Dokumen mengenai Report dan Layout Manager akan dilampirkan secara terpisah. Dan PT. MXX memiliki kuota 10 Report/ Layout yang akan dibuatkan oleh pihak Inti Data Utama.
4.4.1.13 Setup General Password Administration Password Administration merupakan pengaturan untuk standar keamanan sistem yang mengatur ketentuan password yang berlaku pada sistem SAP Business One. Tabel 4.12 Setup General Password Administration Security level
Low
Expiration After
-1 Days
Minimum Length
4 Characters
Minimum Number of Uppercase Characters
0
Minimum Number of Lowercase Characters Minimum Number of Digits
0 0
142
Minimum Number of Nonalphanumeric Characters Password cannot Match
0 0 Previous Passwords
Authentication Before User Account is Locked Password Example
4.4.2
-1 abcd
Setup Financial
4.4.2.1 Account Segments Account Segment merupakan segmentasi akun yang digunakan pada SAP Business One, sehingga Chart of Account merupakan kombinasi antara Account dengan Segment. Dengan demikian account akan bersifat horizontal. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini. Tabel 4.13 Account Segment Does your current Chart of Accounts use account segmentation? If so how are segments set up? Segmentation Name Natural Account
Size 10
Type
Alphanumeric
4.4.2.2 Account Dimensions Account Dimension merupakan pengembangan dari Account yang digunakan pada SAP Business One, sehingga Chart of Account merupakan kombinasi antara Account dengan Account Dimension yang diinput pada transaksi. Account Dimension ini berlaku untuk Account – Account Profit Loss.
143
Tabel 4.14 Account Dimension Dimension
Cost Center Dimension I (Plant) Plant 1 Plant 2
Dimension II (Cost Center) 010100
Direktur Utama
010200
Direktur Komersil
010300
Direktur Teknik & Prod.
010400
Direktur Keuangan & Adm.
020100
Keuangan & Akuntansi
020200
Office & Adm Jakarta
020300
Umum & Adm Cikampek
030101
Komersil
030102
Logistik
030103
Operation Balikpapan
030201
Blasting 1
030202
Blasting 2
030203
Blasting 3
030204
Blasting 4
030205
Blasting 5
030206
Blasting 6
030207
Blasting 7
030208
Blasting 8
030209
Blasting 9
030210
Blasting 10
030211
Blasting 11
030212
Blasting 12
030213
Blasting 13
144
030214
Blasting 14
030215
Blasting 15
030216
Blasting 16
030217
Blasting 17
030218
Blasting 18
030219
Blasting 19
030220
Blasting Lain-lain
030301
Assy Handil
030401
Emulsi Matrix 1
030402
Emulsi Matrix 2
030403
Emulsi Matrix 3
030404
Emulsi Matrix 4
030405
Emulsi Matrix 5
030406
Emulsi Matrix 6
030407
Emulsi Matrix 7
030408
Emulsi Matrix 8
030499
Emulsi Matrix Lain - Lain
040101
Pemeliharaan NA
040102
Pemeliharaan AN
040103
Pemeliharaan Utility
040201
Produksi NA
040202
Produksi AN
040203
Produksi Utility
040301
PPP NA
040302
PPP AN
040303
PPP Utility
050101
Pemeliharaan NA Plant 2
050102
Pemeliharaan AN Plant 2
050103
Pemeliharaan Utility Plant 2
145
050201
Produksi NA Plant C2
050202
Produksi AN Plant 2
050203
Produksi Utility Plant 2
050301
PPP NA Plant 2
050302
PPP AN Plant 2
050303
PPP Utility Plant 2 Dimension III (Department)
400
Penerimaan
420
Restitusi Pajak
423
Pinjaman Bank
430
Pend/Beban Lain2
501
Biaya Karyawan
502
Material
504
Keperluan Kantor
505
Komunikasi
506
Maintenance/Reparasi
507
Pejalanan Dinas
509
Sewa
510
Asuransi
511
Training & Seminar
512
Angkutan
513
Bahan Bakar & Energi
514
Biaya Umum
515
Biaya Pemasaran
516
JasA/Pihak Ketiga
517
Impor Amm Nitrat
518
Impor Aksesories Ledak
519
Biaya Blasting
520
Perijinan
146
521
Riset
522
Pembelian AN & Accs Lokal
610
Capital Expenditure
620
CapEx Plant-2
630
Pajak
640
Term Loam Plant 2
650
Leasing
660
Interest & Provisi
670
TL Emulsion
680
Dividen
690
Pinjaman non Bank
999
Lain lain
4.4.2.3 Chart of Account Chart of Account merupakan daftar kode akun yang akan digunakan pada sistem SAP Business One. Chart of Account yang akan digunakan PT. MXX adalah : Tabel 4.15 Chart of Account Account
Account
Active
Cash
Level
Account
Account
1.00.000.00 ASET
1
N
N
USD
1.01.000.00 ASET LANCAR
2
N
N
USD
1.01.010.00 KAS
3
N
N
USD
1.01.010.01 KAS KECIL JKT
4
Y
Y
USD
1.01.010.02 KAS KECIL CIKAMPEK
4
Y
Y
USD
1.01.020.00 BANK
3
N
N
USD
1.01.020.01 BANK MANDIRI – IDR
4
Y
Y
IDR
Code
Account Name
Currency
147
1.01.020.02 BANK MANDIRI – IDR
4
Y
Y
IDR
1.01.020.03 BANK MANDIRI – IDR
4
Y
Y
IDR
1.01.020.04 BANK MANDIRI - US$
4
Y
Y
USD
1.01.020.05 BANK NIAGA – IDR
4
Y
Y
IDR
1.01.020.06 BANK NIAGA - US$
4
Y
Y
USD
1.01.020.07 BANK BNI - US$
4
Y
Y
USD
1.01.020.08 BANK ANZ - US$
4
Y
Y
USD
4
Y
Y
USD
4
Y
Y
IDR
4
Y
Y
IDR
4
Y
Y
USD
4
Y
Y
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.040.00 PIUTANG USAHA
3
N
N
USD
1.01.040.01 PIUTANG USAHA
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.040.03 CADANGAN PIUTANG USAHA
4
Y
N
USD
1.01.050.00 PIUTANG LAIN-LAIN
3
N
N
USD
1.01.050.01 PIUTANG KARYAWAN
4
Y
N
USD
1.01.020.09
1.01.020.10
1.01.020.11
1.01.020.12
1.01.020.13
BANK PERMATA SYARIAH US$ BANK PERMATA SYARIAH IDR BANK PERMATA SYARIAH IDR BANK PERMATA KONVENSIONAL - US$ BANK PERMATA ESCROW US$
1.01.030.00 DEPOSITO 1.01.030.01
1.01.030.02
1.01.040.02
DEPOSITO DALAM RUPIAH [Rp] DEPOSITO DALAM DOLLAR [US$]
PIUTANG YANG BELUM DIINVOICE
148
1.01.050.02
PIUTANG BUKTI POTONG PPh
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.060.00 PERSEDIAAN MATERIAL
3
N
N
USD
1.01.060.01 PERSEDIAAN BAHAN BAKU
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.060.03 PERSEDIAAN CATALYST
4
Y
N
USD
1.01.060.04 PERSEDIAAN KEMASAN 1
4
Y
N
USD
1.01.060.05 PERSEDIAAN KEMASAN 2
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.050.03
1.01.060.02
1.01.060.06
PASAL 23 PIUTANG KELEBIHAN PAJAK BADAN PASAL 29
PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU
PERSEDIAAN PAPAN LANDASAN
1.01.060.07 PERSEDIAAN PALLET 1.01.060.08
PERSEDIAAN SUKU CADANG PABRIK PERSEDIAAN
1.01.060.09 PERLENGKAPAN LABORATORIUM 1.01.060.10 PERSEDIAAN SOLAR PERSEDIAAN 1.01.060.11 PERLENGKAPAN BENGKEL CKP PERSEDIAAN 1.01.060.12 PERLENGKAPAN ALAT KANTOR 1.01.060.13
PERSEDIAAN PLASTIK LINER PROJEK KOMERSIL
1.01.060.14 PERSEDIAAN BAHAN
149
SERAGAM 1.01.060.15
PERSEDIAAN MATERIAL
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.060.99 PERSEDIAAN LAIN - LAIN
4
Y
N
USD
1.01.070.00 PERSEDIAAN BARANG JADI
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.070.04 PERSEDIAAN AN Eks IMPOR
4
Y
N
USD
1.01.070.05 PERSEDIAAN AN LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.060.16
1.01.060.17
1.01.070.01
1.01.070.02
1.01.070.03
1.01.070.06
1.01.070.07
1.01.070.08
PERTA PERSEDIAAN MATERIAL BLASTING PERSEDIAAN PERLENGKAPAN BLASTING
PERSEDIAAN NA DALAM TANGKI PERSEDIAAN NA DALAM KEMASAN PERSEDIAAN AN DALAM KEMASAN
PERSEDIAAN EXPLOSIVES ACCESSORIES PERSEDIAAN EXPLOSIVES ACCESSORIES LAIN-LAIN PERSEDIAAN PRODUK AN DI LUAR PABRIK
1.01.070.09 PERSEDIAAN EMULSION 1.01.070.10
1.01.070.11
PERSEDIAAN (Plant 2) NA DALAM TANGKI PERSEDIAAN (Plant 2) NA DALAM KEMASAN
1.01.070.12 PERSEDIAAN (Plant 2) AN
150
DILUAR PABRIK 1.01.070.99 PERSEDIAAN SUSUT
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.080.00 WIP PRODUKSI
3
N
N
USD
1.01.080.01 WIP NA (Plant 1)
4
Y
N
USD
1.01.080.02 WIP AN (Plant 1)
4
Y
N
USD
1.01.080.03 WIP NA (Plant 2)
4
Y
N
USD
1.01.080.04 WIP AN (Plant 2)
4
Y
N
USD
1.01.080.05 WIP PRODUK EMULSI
4
Y
N
USD
1.01.080.06 WIP EMULSI MATRIX
4
Y
N
USD
1.01.080.07 WIP ASSEMBLY
4
Y
N
USD
1.01.091.00 CADANGAN NA PLANT 1
3
N
N
USD
1.01.091.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.091.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.091.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.091.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.092.00 CADANGAN AN PLANT 1
3
N
N
USD
1.01.092.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.092.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.092.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.092.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.101.00 CADANGAN NA PLANT 2
3
N
N
USD
1.01.101.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.101.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.101.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.101.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.075.00
1.01.075.01
PERSEDIAAN DALAM PERJALANAN PERSEDIAAN DALAM PERJALANAN
151
1.01.102.00 CADANGAN AN PLANT 2
3
N
N
USD
1.01.102.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.102.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.102.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.102.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.103.00 CADANGAN ASSEMBLY
3
N
N
USD
1.01.103.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.103.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.103.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.103.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.104.00 CADANGAN EMULSI
3
N
N
USD
1.01.104.01 CADANGAN BIAYA 1
4
Y
N
USD
1.01.104.02 CADANGAN BIAYA 2
4
Y
N
USD
1.01.104.03 CADANGAN BIAYA 3
4
Y
N
USD
1.01.104.04 CADANGAN BIAYA 4
4
Y
N
USD
1.01.110.00 UANG MUKA
3
N
N
USD
1.01.110.01 UANG MUKA IMPORT
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.110.06 UANG MUKA VENDOR
4
Y
N
USD
1.01.110.99 UANG MUKA LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
1.01.120.00 BIAYA DIBAYAR DIMUKA
3
N
N
USD
1.01.120.01 PEMBAYARAN DIMUKA
4
Y
N
USD
1.01.110.02
UANG MUKA PERJALANAN DINAS
1.01.110.03 UANG MUKA SITE/ PROJECT 1.01.110.04
UANG MUKA PETTY CASH SITE/PROJECT UANG MUKA PAJAK IMPOR
1.01.110.05 AN & ACCESS THIESS/ARUTMIN
152
ATAS SEWA KANTOR 1.01.120.02
PEMBAYARAN DIMUKA
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.01.120.06 PREMI ASURANSI PABRIK
4
Y
N
USD
1.01.120.07 PREMI ASURANSI GUDANG
4
Y
N
USD
1.01.120.08 BIAYA PERTA
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.02.000.00 ASSET TIDAK LANCAR
2
N
N
USD
1.02.010.00 ASET TETAP
3
N
N
USD
1.02.010.01 TANAH
4
Y
N
USD
1.01.120.03
1.01.120.04
1.01.120.05
1.01.120.09
1.01.130.00
1.01.130.01
1.01.130.02
1.01.130.03
1.01.130.04
1.01.130.05
ATAS SEWA GUDANG PEMBAYARAN DIMUKA ATAS SEWA TANAH PREMI ASURANSI PERAWATAN RUMAH SAKIT PREMI ASURANSI JIWA/KECELAKAAN
PEMBAYARAN DIMUKA LAIN-LAIN PEMBAYARAN DIMUKA ATAS PAJAK PEMBAYARAN DIMUKA PPN PEMBELIAN PEMBAYARAN DIMUKA PPN PENJUALAN - WAPU PEMBAYARAN DIMUKA PPH PASAL 22 PEMBAYARAN DIMUKA PPH PASAL 23 PEMBAYARAN DIMUKA PPH PASAL 25
153
1.02.010.02
PERBAIKAN TANAH LOKASI
4
Y
N
USD
1.02.010.03 BANGUNAN
4
Y
N
USD
1.02.010.04 PARTISI BANGUNAN KANTOR
4
Y
N
USD
1.02.010.05 KENDARAAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.02.010.06
1.02.010.07
1.02.010.08
PABRIK
PERLENGKAPAN/PERALATAN KANTOR MESIN PABRIK/PROCESSING UNIT PERLENGKAPAN/PERALATAN PABRIK PERLENGKAPAN /
1.02.010.09 PERALATAN PROYEK KOMERSIL 1.02.020.00
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP AKUMULASI PENYUSUTAN
1.02.020.02 PENGINGKATAN TANAH LOKASI PABRIK 1.02.020.03
1.02.020.04
1.02.020.05
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN AKUMULASI PENYUSUTAN PARTISI BANGUNAN KANTOR AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN AKUMULASI PENYUSUTAN
1.02.020.06 PERLENGKAPAN/ALAT KANTOR 1.02.020.07 AKUMULASI PENYUSUTAN
154
MESIN PABRIK/PROCESSING UNIT AKUMULASI PENYUSUTAN 1.02.020.08 PERLENGKAPAN/PERALATAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
1.02.030.02 PROJECT 1
4
Y
N
USD
1.02.030.03 PROJECT 2
4
Y
N
USD
1.02.030.04 PROJECT 3
4
Y
N
USD
1.02.040.00 ASET LAIN-LAIN
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
1.02.050.00 JAMINAN
3
N
N
USD
1.02.050.01 JAMINAN SEWA KANTOR
4
Y
N
USD
1.02.050.02 JAMINAN TELEPON
4
Y
N
USD
1.02.050.03 BANK GARANSI
4
Y
N
USD
1.02.050.04 JAMINAN LC BANK PERMATA
4
Y
N
USD
1.02.050.05 JAMINAN SEWA GUDANG
4
Y
N
USD
1.02.050.06 JAMINAN GOLF
4
Y
N
USD
1.02.050.99 JAMINAN LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
1.02.060.00 INVESTASI
3
N
N
USD
PABRIK AKUMULASI PENYUSUTAN 1.02.020.09 PERLENGKAPAN/PERALATAN PROYEK KOMERSIL 1.02.030.00
1.02.030.01
1.02.040.01
1.02.040.02
ASET DALAM PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PROJECT HANDIL
IMPLEMENTASI SISTIM INFORMASI (IT) BEBAN TANGGUHAN (PINJAMAN BANK PERMATA)
155
1.02.060.01 KERJASAMA USAHA
4
Y
N
USD
1.02.060.02 INVESTASI DALAM OBLIGASI
4
Y
N
USD
1.02.060.03 INVESTASI DALAM SAHAM
4
Y
N
USD
1.02.070.00 ASET PAJAK TANGGUHAN
3
N
N
USD
1.02.070.01 ASET PAJAK TANGGUHAN
4
Y
N
USD
2.00.000.00 LIABILITAS
1
N
N
USD
2.01.000.00 LIABILITAS
2
N
N
USD
2.01.001.00 HUTANG USAHA
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.001.06 HUTANG USAHA ASURANSI
4
Y
N
USD
2.01.001.99 HUTANG USAHA LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
2.01.010.00 HUTANG AFILIASI
3
N
N
USD
2.01.010.01 HUTANG AFILIASI PT. 1
4
Y
N
USD
2.01.010.02 HUTANG AFILIASI PT. 2
4
Y
N
USD
2.01.020.00 PINJAMAN JANGKA PENDEK
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.001.01
2.01.001.02
HUTANG USAHA CONSUMABLE HUTANG USAHA BARANG DAGANGAN
2.01.001.03 HUTANG USAHA JASA 2.01.001.04
2.01.001.05
2.01.020.01
2.01.020.02
2.01.020.03
HUTANG USAHA JASA ANGKUTAN HUTANG USAHA JASA BLASTING
HUTANG BANK FASILITAS L/C HUTANG BANK PERMATA - IF SUPPLIER HUTANG BANK JATUH TEMPO SATU TAHUN
156
2.01.020.04
HUTANG LEASING JATUH
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.035.00 AKRUAL BIAYA BARANG
3
N
N
USD
2.01.035.01 AKRUAL BIAYA IMPOR
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.040.00 HUTANG DIVIDEN
3
N
N
USD
2.01.040.01 HUTANG DIVIDEN PT. 1
4
Y
N
USD
2.01.040.02 HUTANG DIVIDEN PT. 2
4
Y
N
USD
2.01.040.03 HUTANG DIVIDEN PT. 3
4
Y
N
USD
2.01.050.00 HUTANG PAJAK
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.050.03 HUTANG PPH PSL 23
4
Y
N
USD
2.01.050.04 HUTANG PPH PSL 25
4
Y
N
USD
2.01.050.05 HUTANG PPH PSL 26
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.050.08 HUTANG PPH FINAL
4
Y
N
USD
2.01.060.00 PENERIMAAN DIMUKA
3
N
N
USD
2.01.060.01 PENERIMAAN DIMUKA
4
Y
N
USD
2.01.030.00
2.01.030.01
TEMPO SATU TAHUN PENERIMAAN BARANG BELUM DIINVOICE PENERIMAAN BARANG BELUM DIINVOICE
AKRUAL BIAYA TRANSFER 2.01.035.02 BARANG
2.01.050.01
2.01.050.02
2.01.050.06
2.01.050.07
HUTANG PPN PENJUALAN UMUM HUTANG PPH PSL 21 KARYAWAN
HUTANG PPN PENJUALAN WAPU HUTANG PPH PSL 21 - PIHAK KETIGA
157
TRADE 2.01.060.02
PENERIMAAN DIMUKA NON-
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2.01.070.05 HUTANG BUNGA BANK
4
Y
N
USD
2.01.070.06 HUTANG BUNGA LEASING
4
Y
N
USD
2.01.080.00 PINJAMAN JANGKA PANJANG
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
1
N
N
USD
2.01.070.00
2.01.070.01
2.01.070.02
2.01.070.03
2.01.070.04
2.01.080.01
2.01.080.02
TRADE BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ATAS JASA BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ATAS GAJI/UPAH BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR LAIN-LAIN BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ATAS BONUS
PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG HUTANG LEASING KENDARAAN
2.01.080.99 HUTANG LEASING LAIN-LAIN 2.01.090.00
2.01.090.01
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
2.01.100.00 KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 2.10.100.01
HUTANG BEBAN MANFAAT KARYAWAN
3.00.000.00 EKUITAS
158
3.01.000.00 EKUITAS
2
N
N
USD
3.01.001.00 MODAL DISETOR
3
N
N
USD
3.01.001.01 PT. 1
4
Y
N
USD
3.01.001.02 PT. 2
4
Y
N
USD
3.01.001.03 PT. 3
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3.01.007.00 CADANGAN UMUM
3
N
N
USD
3.01.007.01 CADANGAN UMUM
4
Y
N
USD
3.01.009.00 AGIO SAHAM
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4.00.000.00 PENDAPATAN
1
N
N
USD
4.01.000.00 PENDAPATAN
2
N
N
USD
3.01.002.00
3.01.002.01
3.01.003.00
3.01.003.01
LABA/(RUGI) DITAHAN TAHUN LALU LABA/(RUGI) DITAHAN TAHUN LALU LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
3.01.005.00 PAJAK PERSEROAN 3.01.005.01
3.01.005.02
3.01.009.01
3.01.009.02
3.01.009.03
PAJAK PERSEROAN (PPH Pasal 25) PAJAK PERSEROAN TANGGUHAN
MODAL DISETOR LAINYA PT. 1 MODAL DISETOR LAINYA PT. 2 MODAL DISETOR LAINYA PT. 3
159
4.01.001.00 PENJUALAN
3
N
N
USD
4.01.001.01 PENJUALAN NA (PLANT 1)
4
Y
N
USD
4.01.001.02 PENJUALAN AN (PLANT 1)
4
Y
N
USD
4.01.001.03 PENJUALAN NA (PLANT 2)
4
Y
N
USD
4.01.001.04 PENJUALAN AN (PLANT 2)
4
Y
N
USD
4.01.001.05 PENJUALAN PRODUK EMULSI
4
Y
N
USD
4.01.001.99 PENJUALAN LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
4.01.010.00 ASSEMBLY
3
N
N
USD
4.01.010.01 ASSEMBLY
4
Y
N
USD
4.01.010.00 TRADING
3
N
N
USD
4.01.010.01 TRADING AN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4.01.010.05 TRADING EMULSION
4
Y
N
USD
4.01.010.99 TRADING LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
4.01.020.00 JASA BLASTING
3
N
N
USD
4.01.020.01 JASA BLASTING
4
Y
N
USD
5.00.000.00 COGS
1
N
N
USD
5.01.000.00 COGM
2
N
N
USD
5.01.001.00 COGM
3
N
N
USD
5.01.001.01 COGM NA (PLANT 1)
4
Y
N
USD
5.01.001.02 COGM AN (PLANT 1)
4
Y
N
USD
5.01.001.03 COGM NA (PLANT 2)
4
Y
N
USD
5.01.001.04 COGM AN (PLANT 2)
4
Y
N
USD
5.01.001.05 COGM PRODUK EMULSI
4
Y
N
USD
5.01.002.00 COGM ASSEMBLY
3
N
N
USD
TRADING EXPLOSIVES 4.01.010.02 ACCESSORIES 4.01.010.03 TRADING AN FEE TRADING EXPLOSIVES 4.01.010.04 ACCESSORIES FEE
160
5.01.002.01 COGM ASSEMBLY
4
Y
N
USD
5.02.000.00 VARIANCE
2
N
N
USD
5.02.001.00 VARIANCE NA PLANT 1
3
N
N
USD
5.02.001.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
5.02.001.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.001.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.001.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.02.002.00 VARIANCE AN PLANT 1
3
N
N
USD
5.02.002.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
5.02.002.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.002.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.002.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.02.051.00 VARIANCE NA PLANT 2
3
N
N
USD
5.02.051.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
5.02.051.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.051.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.051.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.02.101.00 VARIANCE AN PLANT 2
3
N
N
USD
5.02.101.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
5.02.101.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.101.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.101.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.02.151.00 VARIANCE ASSEMBLY
3
N
N
USD
5.02.151.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
5.02.151.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.151.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.151.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.02.201.00 VARIANCE ASSEMBLY
3
N
N
USD
5.02.201.01 VARIANCE BIAYA 1
4
Y
N
USD
161
5.02.201.02 VARIANCE BIAYA 2
4
Y
N
USD
5.02.201.03 VARIANCE BIAYA 3
4
Y
N
USD
5.02.201.04 VARIANCE BIAYA 4
4
Y
N
USD
5.03.000.00 COGS TRADING
2
N
N
USD
5.03.001.00 COGS TRADING
3
N
N
USD
5.03.001.01 COGS AN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
5.03.001.03 COGS NITRATE FEE
4
Y
N
USD
5.03.001.04 COGS ACCESSORIES FEE
4
Y
N
USD
5.03.001.05 COGS COGS EMULSION
4
Y
N
USD
5.03.001.99 COGS LAIN LAIN
4
Y
N
USD
5.03.002.00 COGS JASA BLASTING: (JO)
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
5.03.001.02
5.03.002.01
5.03.002.02
5.03.002.03
5.03.002.04
5.03.002.05
5.03.002.06
5.03.002.07
5.03.002.08
COGS EXPLOSIVES ACCESSORIES
COGS BLASTING KOMPONEN 1 COGS BLASTING KOMPONEN 2 COGS BLASTING KOMPONEN 3 COGS BLASTING KOMPONEN 4 COGS BLASTING KOMPONEN 5 COGS BLASTING KOMPONEN 6 COGS BLASTING KOMPONEN 7 COGS BLASTING KOMPONEN 8
162
5.03.002.09
COGS BLASTING KOMPONEN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
5.03.003.00 BIAYA LAIN-LAIN
3
N
N
USD
5.03.003.01 BIAYA LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
6.00.000.00 BIAYA OPERASIONAL
1
N
N
USD
5.03.002.10
5.03.002.11
5.03.002.12
5.03.002.13
5.03.002.14
5.03.002.15
5.03.002.16
5.03.002.17
5.03.002.18
5.03.002.19
5.03.002.20
5.03.002.21
9 COGS BLASTING KOMPONEN 10 COGS BLASTING KOMPONEN 11 COGS BLASTING KOMPONEN 12 COGS BLASTING KOMPONEN 13 COGS BLASTING KOMPONEN 14 COGS BLASTING KOMPONEN 15 COGS BLASTING KOMPONEN 16 COGS BLASTING KOMPONEN 17 COGS BLASTING KOMPONEN 18 COGS BLASTING KOMPONEN 19 COGS BLASTING KOMPONEN 20 COGS BLASTING KOMPONEN 21
163
6.01.000.00 BIAYA PEMASARAN
2
N
N
USD
6.01.001.00 BIAYA KARYAWAN
3
N
N
USD
6.01.001.01 GAJI / UPAH & TUNJANGAN
4
Y
N
USD
6.01.001.02 LEMBUR
4
Y
N
USD
6.01.001.03 PENGOBATAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.001.06 TUNJANGAN HARI RAYA
4
Y
N
USD
6.01.001.07 TUNJANGAN CUTI
4
Y
N
USD
6.01.001.08 INSENTIF / BONUS
4
Y
N
USD
6.01.001.09 JAMSOSTEK
4
Y
N
USD
6.01.001.10 PPH PASAL 21
4
Y
N
USD
6.01.001.11 IURAN DANA PENSIUN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.002.00 BIAYA KEPERLUAN KANTOR
3
N
N
USD
6.01.002.01 ALAT TULIS KANTOR
4
Y
N
USD
6.01.002.02 KEBUTUHAN KANTOR
4
Y
N
USD
6.01.002.03 UTILITIES KANTOR
4
Y
N
USD
6.01.002.04 ALAT TULIS KANTOR
4
Y
N
USD
6.01.002.05 DOKUMENTASI / FILM
4
Y
N
USD
6.01.003.00 BIAYA KOMUNIKASI
3
N
N
USD
6.01.003.01 TELEPON
4
Y
N
USD
6.01.003.02 FACSIMILE & INTERNET
4
Y
N
USD
6.01.003.03 POS, TELEGRAM & KURIR
4
Y
N
USD
6.01.001.04
6.01.001.05
6.01.001.12
6.01.001.99
ASURANSI KESEHATAN / RUMAH SAKIT ASURANSI JIWA / KECELAKAAN
BEBAN MANFAAT KARYAWAN BIAYA KARYAWAN LAIN LAIN
164
6.01.004.00
REPARASI DAN
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.004.03 PERBAIKAN PARTISI KANTOR
4
Y
N
USD
6.01.004.04 PERBAIKAN KENDARAAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.004.99 PERBAIKAN LAIN - LAIN
4
Y
N
USD
6.01.005.00 BIAYA PERJALANAN DINAS
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.004.01
6.01.004.02
6.01.004.05
6.01.004.06
6.01.004.07
6.01.004.08
6.01.005.01
6.01.005.02
6.01.005.03
6.01.006.00
6.01.006.03
PEMELIHARAAN PENINGKATAN TANAH LOKASI PABRIK PERBAIKAN GEDUNG KANTOR / PABRIK
PERBAIKAN FORKLIFT & ALAT BERAT PERBAIKAN MESIN PABRIK & PERALATAN PABRIK PERBAIKAN PERLENGKAPAN & PERALATAN KANTOR PERBAIKAN PERALATAN PROJECT
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI PERJALANAN DINAS LINGKAR KOTA DEPRESIASI DAN AMORTISASI DEPRESIASI GEDUNG KANTOR / PABRIK
6.01.006.04 DEPRESIASI PARTISI
165
BANGUNAN KANTOR 6.01.006.05 DEPRESIASI KENDARAAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.007.00 BIAYA SEWA
3
N
N
USD
6.01.007.01 SEWA GEDUNG KANTOR
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.007.99 SEWA LAIN - LAIN
4
Y
N
USD
6.01.008.00 BIAYA ASURANSI
3
N
N
USD
6.01.008.01 ASURANSI KENDARAAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.006.06
6.01.006.09
6.01.006.10
6.01.006.11
6.01.007.02
6.01.007.03
6.01.007.04
6.01.008.02
6.01.008.03
6.01.009.00
6.01.009.01
DEPRESIASI PERLENGKAPAN & PERALATAN KANTOR DEPRESIASI PROYEK KOMERSIL AMORTISASI KENDARAAN DINAS AMORTISASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
SEWA KENDARAAN / ANGKUTAN KARYAWAN SEWA GUDANG / RUMAH DI JOB SITE SEWA PERLENGKAPAN / PERALATAN BERAT
ASURANSI GUDANG / BARANG DAGANGAN ASURANSI BARANG DALAM PERJALANAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BIAYA PELATIHAN UMUM & SEMINAR
166
6.01.009.02
BIAYA PELATIHAN KUSUS -
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.010.00 BIAYA ANGKUTAN
3
N
N
USD
6.01.010.01 BIAYA ANGKUT SOLAR
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.011.03 LISTRIK PABRIK
4
Y
N
USD
6.01.012.00 BIAYA UMUM
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.009.99
6.01.010.02
6.01.010.03
6.01.010.04
6.01.010.05
6.01.010.99
6.01.011.00
JURU LEDAK BIAYA PELATIHAN LAINLAIN
BIAYA ANGKUT PENJUALAN AMMONIUM NITRATE BIAYA BONGKAR MUAT AMMONIUM NITRATE BIAYA ANGKUT PENJUALAN EXPLOSIVES ACCESSORIES BIAYA ANGKUTAN AN EX PT. MXX KE MARUNDA BIAYA ANGKUTAN LAIN LAIN BIAYA BAHAN BAKAR DAN ENERGI
6.01.011.01 BAHAN BAKAR KENDARAAN 6.01.011.02
6.01.012.01
6.01.012.02
6.01.012.03
BAHAN BAKAR SOLAR PABRIK
BIAYA SOUVENIR / KALENDER / AGENDA BIAYA KEANGGOTAAN / MEMBERSHIP BIAYA LANGGANAN KORAN / MAJALAH
167
6.01.012.04
BIAYA PEMBUANGAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.012.07 REKREASI / GATHERING
4
Y
N
USD
6.01.012.08 BIAYA ULANG TAHUN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.012.10 BIAYA PURNA BHAKTI
4
Y
N
USD
6.01.012.99 BIAYA UMUM LAINNYA
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.014.02 JASA MANAJEMEN
4
Y
N
USD
6.01.014.03 JASA TEKNIK / KALIBRASI
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.01.015.00 BIAYA PERIZINAN
3
N
N
USD
6.01.015.01 IJIN IMPOR HANDAK
4
Y
N
USD
6.01.015.02 IJIN DEPNAKER
4
Y
N
USD
6.01.012.05
6.01.012.06
6.01.012.09
6.01.013.00
6.01.013.01
SAMPAH ORGANIK BIAYA PERLENGKAPAN / SERAGAM KERJA BIAYA RAPAT/PENYUSUNAN MAKALAH/LAPORAN
BIAYA RUMAH TANGGA USAHA
BIAYA PEMASARAN BARANG & JASA BIAYA PEMASARAN BARANG / JASA BIAYA INTELIJEN /
6.01.013.02 INFORMASI PENGGUNA HANDAK 6.01.014.00 BIAYA JASA PIHAK KETIGA 6.01.014.01
6.01.014.04
JASA KONSULTAN HUKUM / NOTARIS
JASA TENAGA BANTUAN / HELPER
168
(KETENAGAKERJAAN) 6.01.015.03 IJIN PRODUKSI HANDAK
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
2
N
N
USD
6.02.001.00 BIAYA KARYAWAN
3
N
N
USD
6.02.001.01 GAJI / UPAH & TUNJANGAN
4
Y
N
USD
6.02.001.02 LEMBUR
4
Y
N
USD
6.02.001.03 PENGOBATAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.001.06 TUNJANGAN HARI RAYA
4
Y
N
USD
6.02.001.07 TUNJANGAN CUTI
4
Y
N
USD
6.02.001.08 INSENTIF / BONUS
4
Y
N
USD
6.02.001.09 JAMSOSTEK
4
Y
N
USD
6.02.001.10 PPH PASAL 21
4
Y
N
USD
6.02.001.11 IURAN DANA PENSIUN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.002.00 BIAYA KEPERLUAN KANTOR
3
N
N
USD
6.02.002.01 BAHAN KIMIA / PERALATAN
4
Y
N
USD
6.01.015.04
6.01.015.05
IJIN PELEDAKAN DAN PENCAMPURAN DI TAMBANG BIAYA PENGEMBANGAN USAHA
6.01.015.99 IJIN LAIN-LAIN 6.02.000.00
6.02.001.04
6.02.001.05
6.02.001.12
6.02.001.99
BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI
ASURANSI KESEHATAN / RUMAH SAKIT ASURANSI JIWA / KECELAKAAN
BEBAN MANFAAT KARYAWAN BIAYA KARYAWAN LAIN LAIN
169
LABORATORIUM 6.02.002.02 ALAT TULIS KANTOR
4
Y
N
USD
6.02.002.03 KEBUTUHAN KANTOR
4
Y
N
USD
6.02.002.04 UTILITIES KANTOR
4
Y
N
USD
6.02.002.05 DOKUMENTASI / FILM
4
Y
N
USD
6.02.003.00 BIAYA KOMUNIKASI
3
N
N
USD
6.02.003.01 TELEPON
4
Y
N
USD
6.02.003.02 FACSIMILE & INTERNET
4
Y
N
USD
6.02.003.03 POS, TELEGRAM & KURIR
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.004.03 PERBAIKAN PARTISI KANTOR
4
Y
N
USD
6.02.004.04 PERBAIKAN KENDARAAN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.004.00
6.02.004.01
6.02.004.02
6.02.004.05
6.02.004.06
6.02.004.07
REPARASI DAN PEMELIHARAAN PENINGKATAN TANAH LOKASI PABRIK PERBAIKAN GEDUNG KANTOR / PABRIK
PERBAIKAN FORKLIFT & ALAT BERAT PERBAIKAN MESIN PABRIK & PERALATAN PABRIK PERBAIKAN PERLENGKAPAN & PERALATAN KANTOR
6.02.005.00 BIAYA PERJALANAN DINAS 6.02.005.01
6.02.005.02
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
6.02.005.03 PERJALANAN DINAS
170
LINGKAR KOTA 6.02.006.00
DEPRESIASI DAN
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.007.00 BIAYA SEWA
3
N
N
USD
6.02.007.01 SEWA GEDUNG KANTOR
4
Y
N
USD
6.02.007.02 SEWA TANAH
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.007.99 SEWA LAIN - LAIN
4
Y
N
USD
6.02.008.00 BIAYA ASURANSI
3
N
N
USD
6.02.008.01 ASURANSI KENDARAAN
4
Y
N
USD
6.02.008.02 ASURANSI BARANG DALAM
4
Y
N
USD
6.02.006.02
6.02.006.04
AMORTISASI DEPRESIASI GEDUNG KANTOR / PABRIK DEPRESIASI PARTISI BANGUNAN KANTOR
6.02.006.05 DEPRESIASI KENDARAAN 6.02.006.06
6.02.006.07
6.02.006.10
6.02.006.11
6.02.007.03
6.02.007.04
6.02.007.05
DEPRESIASI PERLENGKAPAN & PERALATAN KANTOR DEPRESIASI MESIN PABRIK / PROCESSING UNIT AMORTISASI KENDARAAN DINAS AMORTISASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
SEWA KENDARAAN / ANGKUTAN KARYAWAN SEWA GUDANG / RUMAH DI JOB SITE SEWA PERLENGKAPAN / PERALATAN BERAT
171
PERJALANAN 6.02.009.00
BIAYA PELATIHAN DAN
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.011.00 BAHAN BAKAR DAN ENERGI
3
N
N
USD
6.02.011.01 BAHAN BAKAR KENDARAAN
4
Y
N
USD
6.02.011.02 BAHAN BAKAR GAS
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.009.01
6.02.009.02
6.02.009.03
6.02.010.00
6.02.010.01
6.02.011.03
PENGEMBANGAN BIAYA PELATIHAN UMUM & SEMINAR BIAYA PELATIHAN LAINLAIN BIAYA PELATIHAN KHUSUS JURU LEDAK BIAYA ANGKUT PENJUALAN AMMONIUM NITRATE BIAYA ANGKUTAN LAIN LAIN
BAHAN BAKAR SOLAR PABRIK
6.02.012.00 BIAYA UMUM 6.02.012.01
BIAYA SOUVENIR / KALENDER / AGENDA
6.02.012.02 BIAYA RETRIBUSI USAHA 6.02.012.03
6.02.012.04
6.02.012.05
BIAYA KEANGGOTAAN / MEMBERSHIP BIAYA LANGGANAN KORAN / MAJALAH BIAYA PEMBUANGAN SAMPAH ORGANIK
6.02.012.06 BIAYA PERLENGKAPAN /
172
SERAGAM KERJA 6.02.012.07
BIAYA RAPAT/PENYUSUNAN
4
Y
N
USD
6.02.012.08 REKREASI / GATHERING
4
Y
N
USD
6.02.012.09 BIAYA ULANG TAHUN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.012.11 BIAYA BANK / KEUANGAN
4
Y
N
USD
6.02.012.12 BIAYA PURNA BHAKTI
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.012.99 BIAYA UMUM LAINNYA
4
Y
N
USD
6.02.014.00 BIAYA JASA PIHAK KETIGA
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.014.04 JASA AKUNTAN PUBLIK
4
Y
N
USD
6.02.014.05 JASA MANAJEMEN
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.014.07 JASA MANAJEMEN
4
Y
N
USD
6.02.014.08 JASA TEKNIK / KALIBRASI
4
Y
N
USD
6.02.015.00 BIAYA PERIJINAN
3
N
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
6.02.012.10
6.02.012.13
6.02.014.01
6.02.014.02
6.02.014.03
6.02.014.06
6.02.015.01
MAKALAH/LAPORAN
BIAYA RUMAH TANGGA USAHA
BIAYA PEMBINAAN LINGKUNGAN INDUSTRI
BIAYA IMPOR AMMONIUM NITRATE BIAYA PEMASARAN BARANG / JASA JASA KONSULTAN HUKUM / NOTARIS
JASA TENAGA BANTUAN / HELPER
BIAYA PELAYANAN PELEDAKAN (BLASTING)
6.02.015.02 IJIN IMPOR HANDAK
173
6.02.015.03
IJIN DEPNAKER
4
Y
N
USD
6.02.015.04 IJIN PRODUKSI HANDAK
4
Y
N
USD
6.02.015.05 IJIN LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
6.02.015.99 BIAYA LAIN - LAIN
4
Y
N
USD
1
N
N
USD
2
N
N
USD
3
N
N
USD
7.01.001.01 BUNGA DEPOSITO
4
Y
N
USD
7.01.001.02 JASA GIRO
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
4
Y
N
USD
7.01.001.05 LABA / RUGI VALUTA ASING
4
Y
N
USD
7.01.001.06 BIAYA BUNGA
4
Y
N
USD
7.01.001.07 L/R LAIN PIUTANG RAGU2
4
Y
N
USD
7.01.001.08 LABA / RUGI LAIN-LAIN
4
Y
N
USD
7.00.000.00
7.01.000.00
7.01.001.00
7.01.001.03
7.01.001.04
(KETENAGAKERJAAN)
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
PAJAK ATAS BUNGA DEPOSITO/JASA GIR LABA / RUGI PENARIKAN ASET
174
4.4.2.4 G/LAccount Determination Note: Leave blank any unclear types of G/L account codes requested. Your Omega Business Solutions consultant will review the use of all of the G/L Determinations in detail with you. Tabel 4.16 Sales - G/LAccount Determination Sales – G/L Account
G/L Account Code
Determination Domestic A/R
Foreign A/R
1.01.040.01- PIUTANG USAHA 1.01.040.01- PIUTANG USAHA
Checks Received (Un-deposited Funds) Cash on Hand
1.01.010.01- KAS KECIL JKT
(Default Petty Cash Account) OverpaymentA/R (CustomerPayments are Over) UnderpaymentA/R (CustomerPayments are Short) Down payment Clearing Account (Customer Down
2.06.001.01- PENERIMAAN DIMUKA TRADE
175
payment) Realized Exchange Difference Gain
7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
(Only used when using Foreign Currency in A/RInvoices &Payments) Realized Exchange Difference Loss
7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
(Only used when using Foreign Currency in A/RInvoices &Payments) Cash Discount (CustomerCash Discounts Earned for paying within certain Terms) Revenues Account (Default Sales Revenue
1.01.040.02- PIUTANG YANG BELUM DIINVOICE
Account) Sales Credit Account (A/RCredit memo Revenue Account) Down payment Interim
4.01.001.01- PENJUALAN NITRIC ACID
176
Account
Penjualan PT. MXX diakui ketika barang dikirim ke pelanggan, karena itu akun penjualan dalam SAP akan menggunakan akun akrual Account Receivable. Hal ini berdampak pada akun akrual Account Receivable tersebut hanya akan muncul dalam laporan Cost Center Report ketika dokumen Invoice telah dibuat.
Tabel 4.17 Purchasing - G/L Account Determination Purchasing – G/L
G/L Account Code
Account Determination Domestic A/P
Foreign A/P Realized Exchange Difference Gain
2.01.001.02- HUTANG USAHA BARANG DAGANGAN 2.01.001.02- HUTANG USAHA BARANG DAGANGAN 7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
(Only used when using Foreign Currency in A/PInvoices &Payments) Realized Exchange Difference Loss (Only used when using Foreign Currency in
7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
177
A/PInvoices &Payments) Bank Transfer (Default Bank Account
1.01.020.16- BANK PERMATA SYARIAH [PSA] - US$
used on outgoing Vendorpayments via anelectronic bank transfer) Cash Discount (Cash Discounts Earned for paying A/P within certain Terms) Cash Discount Clearing Expense Account (Purchases of Non-
6.02.012.99- BIAYA UMUM LAINNYA
Stocked Items) Purchase Credit Account (A/PCredit memo Account for Purchases of NonStocked Items) UnderpaymentA/P Account
2.01.030.01- PENERIMAAN BARANG BELUM DIINVOICE
178
(A/PPayments are Short – not normally used in US Localizations) OverpaymentA/P Account (A/PPayments are Over – not normally used in US Localizations) Down payment Clearing Account (Down payments to Vendor) Expense and Inventory Variance Account (A variance account for clearing journal entries created by A/Pcredit memos based on A/PInvoices or by goods returns based on goodsreceipt POs in which freight charges or prices were changed.)
1.01.110.06- UANG MUKA VENDOR
179
General
G/L Account Code
Credit Card Deposit Fee Rounding Account (An account for the
7.01.001.08 - LABA / RUGI LAIN-LAIN
system to use in journal entries automatically created for rounding differences. This may occur when you define rounding for certain currencies or for sales documents.) Automatic Reconciliation Difference Period-End Closing Account (This account is used once a year to clear the P & L accounts into Current Retained Earnings. It should be an Equity G/L Account but not the same account as your
3.03.001.01- LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
180
standard Retained Earnings Account) Realized Exchange Difference Gain Realized Exchange Diffference Loss
7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING 7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
Opening Balance Account Bank Charges Account
Inventory
Inventory Account Cost of Goods Sold Account Allocation Account (InventoryReceipts A/P
6.02.012.11- Biaya Bank / Keuangan G/L Account Code
1.01.070.01- PERSEDIAAN NITRIC ACID DALAM TANGKI 5.01.001.01- COGM NITRIC ACID (PLANT 1) 2.01.030.01- PENERIMAAN BARANG BELUM DIINVOICE
Accrual) Variance Account (Used only with Standard Cost InventoryItem Types) Price Difference Account
5.01.001.01- COGM NITRIC ACID (PLANT 1)
181
(Records a price difference to this COGS account if the A/PInvoice cost differs from the PO GoodsReceipt cost and there is 0 or less than the quantity received to apply the cost difference to in the Inventory Account) Negative Inventory Adjustment Account (Used to track the Landed Costs additions to the original amount posted COGS when there is 0 or less than the quantity in Inventory for which the landed costs are being applied to) Inventory Offset – Decrease Account (An offsetting account to the Stock account
182
used in GoodsReceipts and negative differences in Stock Postings (updates after Inventory). You can change this account manually while creating its corresponding document.) Inventory Offset – Increase Account (An offsetting account to the Stock account used in GoodsReceipts and positive differences in Stock Postings (updates after Inventory). You can change this account manually while creating its corresponding document.) Sales Returns Account (The Inventory account
1.01.070.01- PERSEDIAAN NITRIC ACID DALAM TANGKI
183
to use when returning stock to Inventory via a A/RCredit memo or GoodsReceipt) Exchange Rate Differences Account (Only used when using Foreign Currency in Inventory Purchasing documents) Goods Clearing Account (Used only when a PO GoodsReceipts has been posted to the Inventory andA/P Accrual account and now the user closes the PO GoodsReceipt instead of drawing it into a A/P Voucher. This account is used as the offset account to the debit to A/P Accrual. For most businesses this type of transaction would not occur.)
7.01.001.05- LABA / RUGI VALUTA ASING
184
GL Decrease Account (Used as a balancing account when the stock value is decreased due to the creation of a material revaluation document.) GL Increase Account (Used as a balancing account when the stock value is decreased due to the creation of a material revaluation document.) WIP Inventory Account (Define an account in which the system maintains the value of the Items that are included in the production process. That is, the period when production has begun but the final product is not ready yet.)
185
WIP Inventory Variance Account (An account in which the system maintains the variance amounts of the Items that participate in the product process. The amount is posted when the Production Order's status is 'Closed'.) Expense Clearing Account (Used as the A/P Accrual account for Additional Expenses in the PO GoodsReceipt, i.e. freight) Stock In Transit Account (Used for A/PReserveInvoice)
1.01.075.01- PERSEDIAAN DALAM PERJALANAN
186
4.4.2.5 Determination Criteria Digunakan untuk aktivasi dan menentukan prioritas kriteria penentuan yang akan diaplikasikan dalam penentuan akun persediaan. Catatan: tampilan ini hanya ada jika Enable Advanced G/L Account Determination dipilih.
Tabel 4.18 Determination Criteria No
Determination Criteria
1
Item Code
2
Warehouse Code
3
Item Group
4
Business partner Group
5
VAT Number
6
Ship-to Country
7
Ship-to State
8
VAT Code
9
BP Code
10
BP Type
Active
4.4.2.6 Currencies Currencies merupakan konfigurasi untuk mata uang yang digunakan pada sistem SAP Business One.
187
Tabel 4.19 Currencies Code
USD
IDR
JPY
EUR
Currency
US Dollar
Indonesian
Japan Yen Euro
Rupiah International
USD
IDR
JPY
EUR
US Dollar
Indonesian
Japan Yen Euro
Code International
Rupiah
Description Cent
Cent
Cent
Cent
English
USD
IDR
JPY
EUR
English
Cent
Cent
Cent
Cent
USD
IDR
JPY
EUR
No
No
No
No
Rounding
Rounding
Rounding
Rounding
Default
0 digit
Default
Default
Hundredth Name
Hundreth Name ISO Currency Code Rounding
Decimals
4.4.2.7 Transaction Codes Transaction Codes merupakan konfigurasi untuk penggolongan transaksi yang dilakukan secara Jurnal Memorial (Journal Entry). Untuk jurnal – jurnal otomatis yang dibuat ketika melakukan transaksi, SAP Business One sudah memiliki Transaction Codes yang sudah terdefinisikan oleh sistem.
188
Tabel 4.20 Transaction Codes Code
Desciption
GJ
General Journal
JV
Journal Voucher
4.4.2.8 Projects Projects merupakan konfigurasi untuk informasi project pada setiap transaksi SAP Business One. Setiap transaksi yang menggunakan project dan berkaitan dengan Account Profit Loss akan disertai Project pada jurnal transaksinya. Pada akhirnya report Profit and Loss dapat dihasilkan.
Tabel 4.21 Projects Project
Project
Valid
Code
Name
From
(Purpose)
Valid To
Active
Customer
4.4.2.9 Period Indicators Period Indicator merupakan konfigurasi untuk menghubungkan antara Posting Period dengan Document Numbering. Sehingga ketika User membuka dokumen pada SAP Business One, sistem akan melakukan pengecekan Period Indicator pada Posting Period . Kemudian sistem akan melihat ke Document Numbering yang memiliki Period Indicator tersebut untuk dokumen yang bersangkutan. Sehingga Period Indicator merupakan kontrol antara Posting Period dan Document Numbering. PT. MXX akan hanya memiliki satu (1) Period Indicator untuk setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan format penomoran yang akan digunakan PT. MXX akan terbaharui setiap tahunnya.
189
Tabel 4.22 Period Indicator Period Indicator Default 2014-01 2014-02 2014-03 2014-04 2014-05 2014-06 2014-07 2014-08 2014-09 2014-10 2014-11 2014-12 2014-13
4.4.2.10 Tax groups Tax merupakan konfigurasi Value Added Tax yang akan digunakan pada sistem.
Tabel 4.23 Tax Group Sales Tax
Sales Tax Name: Standard Rate – 10%
Code:P1
Rate: 10
Tax Authority:
Name:
______
________
(i.e. State,
Sales Tax Total
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 1.01.130.01
190
County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: WAPU Standard Rate
Sales Tax Total
Code:P1
– 10%
Rate: 10
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 1.01.130.02
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L:
191
(i.e. State,
____________
County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: Zero Rate – 0%
Code:P0
Sales Tax Total Rate: 0
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 1.01.130.01
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: Standard Rate – 10%
Sales Tax Total
192
Code:S1
Rate: 10
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 2.05.001.01
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: Standard Rate – 5%
Code:S2
Sales Tax Total Rate: 10
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 2.05.001.01
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L:
193
(i.e. State,
____________
County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: WAPU Standard Rate
Sales Tax Total
Code:S3
– 10%
Rate: 10
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 2.05.001.06
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
194
______
________
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Sales Tax
Sales Tax Name: Zero Rate – 0%
Code:S0
Sales Tax Total Rate: 0
Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: 2.05.001.01
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
(i.e. State, County, City) Tax Authority:
Name:
______
________
(i.e. State, County, City)
Tax on Tax?
Rate:
Sales Tax
_____
Payable G/L: ____________
195
4.4.2.11 Witholding tax Witholding Tax merupakan konfigurasi untuk Liable Tax yang akan digunakan pada sistem. Tabel 4.24 Witholding Tax WTax
P21
P23
P26
PFin
S25
Code Inactive WTax
PPH – Pasal PPH – Pasal PPH – Pasal PPH Final
PPH – Pasal
Name
21 –
23 –
26 –
25 –
Category
Invoice
Invoice
Invoice
Invoice
Invoice
Effective
01.01.2014
01.01.2014
01.01.2014
01.01.2014
01.01.2014
Nett
Nett
Nett
Nett
Nett
From Rate Base Type Rounding Commercial Commercial Commercial Commercial Commercial Type % Base
Values
Values
Values
Values
Values
100
100
100
100
100
2.05.001.02
2.05.001.03
2.05.001.05
2.05.001.04
Amount Account
196
4.4.3
Setup Sales Opportunities
4.4.3.1 Sales Stages Sales Stages merupakan konfigurasi untuk tahapan – tahapan dalam modul Sales Opportunities. User perlu mendefinisikan setiap Sales Stage mewakili
persentase
tertentu
dalam
menentukan
keberhasilan
Sales
Opportunities tersebut. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini.
Tabel 4.25 Sales Stages Name
Stage No.
Closing Percentage
Cancelled
4.4.3.2 Partners Partners merupakan konfigurasi daftar Partner dari company. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini. Tabel 4.26 Partners Configuration Name
Default Relationship
Related BP
Details
4.4.3.3 Competitors Competitor merupakan konfigurasi daftar pesaing dari perusahaan. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini.
197
Tabel 4.27 Competitor Configuration Name
Threat Level
Details
4.4.3.4 Relationships Relationships
merupakan
konfigurasi
daftar
Relationships
dari
perusahaan. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini. Tabel 4.28 Relationships Configuration Relationship Description Default
4.4.4
Setup Purchasing
4.4.4.1 Landed Cost Landed Cost merupakan konfigurasi biaya – biaya yang akan dibebankan ke barang yang sudah dibeli. Contoh penggunaannya adalah untuk pembebanan Biaya Import Barang, sehingga Biaya Import Barang akan mempengaruhi nilai barang (mempengaruhi Cost Price). Tabel 4.29 Landed Cost Configuration Landed Cost Code
Name
Allocation By
Allocation Account
01
Bea Masuk
Cash Value Before Custom
02
Asuransi
Cash Value Before Custom
03
Angkutan
Cash Value
198
Landed Cost Code
Name
Allocation By
Allocation Account
Before Custom 04
Warehouse
Cash Value Before Custom
4.4.5
Setup Business partner
4.4.5.1 Countries Countries merupakan konfigurasi daftar negara – negara Business partner. Daftar negara-negara sudah terdefiniskan oleh sistem. Jika ada penambahan Negara, User masih dapat melakukan penambahan.
4.4.5.2 Customer Groups Customer Groups merupakan konfigurasi pengelompokan Customer. Pengelompokkan ini bersifat 1-1 (1 Customer digolongkan ke dalam 1 Customer Group). Tabel 4.30 Customer Groups Configuration Group Name Batu Bara Emas Quarry Minyak dan Gas
4.4.5.3 Vendor Groups Vendor
Groups
merupakan
konfigurasi
pengelompokan
Vendor.
Pengelompokkan ini bersifat 1-1 (1 Customer digolongkan ke dalam satu (1) Vendor Group).
199
Tabel 4.31 Vendor Groups Configuration Group Name ATK & Komputer Chemical Electrical Mechanical General Supplier Instrument Packaging Blasting Transportasi Analisa Lingkungan/ EHS Other Service Rent Service Technical Service Other Material
4.4.5.4 Business Partner Properties Business partner Properties merupakan konfigurasi pengelompokan Business partner (Vendor dan Customer). Limitasi dari Business partner Properties ini adalah 64 Properties. Pengelompokkan ini bersifat One to Many (1 Customer atau Vendor dapat digolongkan ke dalam beberapa Business partner Properties).
Tabel 4.32 Business partner Properties Property Name V - Consumable V - Barang Dagangan
200
Property Name V - Jasa V - Jasa Angkutan V - Jasa Blasting V - Asuransi V - Lain-lain C - Uang Muka Karyawan C - Local Customer V - Pinjaman Bank V - Pinjaman Leasing V - Biaya yang masih harus dibayar V - Pihak Berelasi C - Penerimaan di muka V – Hutang Pembelian Asset Business partners Property 15 Business partners Property 16 Business partners Property 17 Business partners Property 18 Business partners Property 19 Business partners Property 20 Business partners Property 21 Business partners Property 22 Business partners Property 23 Business partners Property 24 Business partners Property 25 Business partners Property 26 Business partners Property 27 Business partners Property 28
201
Property Name Business partners Property 29 Business partners Property 30 Business partners Property 31 Business partners Property 32 Business partners Property 33 Business partners Property 34 Business partners Property 35 Business partners Property 36 Business partners Property 37 Business partners Property 38 Business partners Property 39 Business partners Property 40 Business partners Property 41 Business partners Property 42 Business partners Property 43 Business partners Property 44 Business partners Property 45 Business partners Property 46 Business partners Property 47 Business partners Property 48 Business partners Property 49 Business partners Property 50 Business partners Property 51 Business partners Property 52 Business partners Property 53 Business partners Property 54 Business partners Property 55 Business partners Property 56
202
Property Name Business partners Property 57 Business partners Property 58 Business partners Property 59 Business partners Property 60 Business partners Property 61 Business partners Property 62 Business partners Property 63 Business partners Property 64
4.4.5.5 Payment terms Payment terms merupakan konfigurasi tanggal jatuh tempo A/PInvoice dan A/RInvoice. Payment terms dapat dipetakan ke Business partner sehingga ketika pembuatan A/PInvoice atau A/RInvoice Tanggal Jatuh Tempo sudah terisi secara otomatis. Tabel 4.33 Payment terms Terms Code Due date Based on Doc Date Posted Date System Date Start Calculating Due date from (If other than above) Month Start
Cash
+7
+14
+30
+60
Doc
Doc
Doc
Doc
Doc
Date
Date
Date
Date
Date
203
Month End Half Month How Many Days
0
7
14
30
60
No
No
No
No
No
from Start is the Invoice Due: Does this Payment term have installments? If so how many Should SAP Open the Incoming payment Window when this Payment terms is used? Does this Payment term have a Cash Discount? If so what are the terms?
4.4.6
Setup Banking
4.4.6.1 Banks Banks merupakan konfigurasi Bank yang terdaftar pada sistem SAP Business One.
204
Tabel 4.34 Bank Configuration Bank Acct 1
Bank Acct 2
Bank Acct 3
Bank Acct 4
Bank Code
MDR
CIMB
BNI
ANZ
Country Code
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Bank Name
Bank Mandiri
Bank Niaga CIMB
Bank Negara Indonesia
Australia and New Zealand Bank
Account Number Branch Address City, St Zip
-
-
-
-
Bank G/L
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bank Acct 1
Bank Acct 2
Bank Acct 3
Bank
Account Check Clearing G/L Account ABA Routing Number
Acct 4
Bank Code
PERMATA
PERMATA
PERMATA
SYARIAH
KONVENSI
ESCROW
ONAL
205
Bank Acct 1
Bank Acct 2
Bank Acct 3
Bank Acct 4
Country Code
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Bank
Bank
Bank
Permata
Permata
Permata
Syariah
Konvensional Escrow
City, St Zip
-
-
-
-
Bank G/L
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bank Name
Account Number Branch Address
Account Check Clearing G/L Account ABA Routing Number
4.4.6.2 House and Banks Account House Bank Accounts merupakan konfigurasi Bank Account yang terdaftar pada sistem. Sebelum dapat membuat House Bank Account, User harus sudah membuat Bank terlebih dahulu.
206
Tabel 4.35 House Bank Accounts Bank Code
MDR
Country
ID
Branch
Cikampek
Account
Bank Account
G/L
No.
Name
Account
BANK
1.01.020.01
MANDIRI IMP ACCT - IDR MDR
ID
Timika
BANK
1.01.020.02
MANDIRI - IDR MDR
ID
Cikampek
BANK
1.01.020.03
MANDIRI - IDR MDR
ID
Cikampek
BANK
1.01.020.04
MANDIRI - USD CIMB
ID
Jakarta
BANK NIAGA
1.01.020.08
CIMB - IDR CIMB
ID
Jakarta
BANK NIAGA
1.01.020.11
JAKARTA – USD BNI
ID
Cikampek
BANK BNI
1.01.020.12
CIKAMPEK – USD ANZ
ID
Cikampek
BANK ANZ –
1.01.020.13
USD PERMATA
ID
Jakarta
SYARIAH
BANK
1.01.020.16
PERMATA SYARIAH – USD
PERMATA SYARIAH
ID
Jakarta
BANK PERMATA SYARIAH - IDR
1.01.020.17
207
Bank Code
Country
PERMATA
ID
Branch
Account
Bank Account
G/L
No.
Name
Account
Jakarta
SYARIAH
BANK
1.01.020.18
PERMATA SYARIAH - IDR
PERMATA
ID
Jakarta
BANK
KONVENSI
PERMATA
ONAL
KONVENSIONA
1.01.020.19
L – USD PERMATA
ID
Jakarta
ESCROW
BANK
1.01.020.20
PERMATA ESCROW – USD
4.4.6.3 Bank Charges and Alocation Codes Bank Charges Allocation Codes merupakan konfigurasi informasi Bank Charges. Tabel 4.36 Bank Charges Allocation Codes Code
4.4.7
Description
Setup Inventory
4.4.7.1 Item Groups Item Groups merupakan konfigurasi pengelompokan Item master data. Pengelompokkan ini bersifat one to one (satu Item master data digolongkan ke dalam satu Item Group). Jika pengaturan G/L Account diatur dengan “By Item
208
Group” maka konfigurasi jurnal otomatis akan berdasarkan pada akun – akun yang dikonfigurasi pada Item Group.
Tabel 4.37 Item Groups Item Group
BAHAN
BAHAN
PLATINUM KEMASAN KEMASAN
Name
BAKU
PEMBAN
CATALYST KARUNG
(up to 20
JERRYCAN
AMMONIA TU KIMIA
characters) Default Planning Method Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days Default Valuation Method
Item Group
PAPAN
Name
LANDASAN
(up to 20 characters)
PALLET
SUKU
PERKAP.
SOLAR
CADANG
LABORATO
PABRIK
PABRIK
RIUM
209
Default Planning Method Default Procureme nt Method
Default Lead Time in Days Default Valuation Method Item Group
PERKAP.
PERKAP.
PLASTIK
BAHAN
MATERI
Name
BENGKEL-
ALAT
LINER
SERAGAM
AL
CKP
KANTOR
(up to 20 characters) Default Planning Method Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days
PERTA
210
Default Valuation Method Item Group
MATERIAL
PERKAP.
LAIN-
Name
BLASTING
BLASTING LAIN
NA TANGKI NA KEMASA N
(up to 20 characters) Default Planning Method Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days Default Valuation Method Item Group
AN
AN EKS
AN
Name
KEMASAN
IMPOR
LAIN-
ACCS
LAIN
LAIN-
(up to 20 characters) Default Planning Method
EXP. ACCS
EXP.
LAIN
211
Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days Default Valuation Method Item Group
AN LUAR
EMULSIO
NA
NA
AN LUAR
Name
PABRIK
N
TANGKI
KEMASAN
PABRIK
PT.
PT. MXX2
PT.
(up to 20
MXX2
characters)
MXX2
Default Planning Method Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days Default Valuation Method Item Group
FA TANAH
FA
FA
FA
FA
212
Name (up to 20
BANGUNA PRTISI
KENDARA
PERKAP.
N
AN
KANTOR
BNG KANTOR
characters) Default Planning Method Default Procureme nt Method Default Lead Time in Days Default Valuation Method Item Group
FA MESIN
FA
FA
Name
PABRIK
PERKAP.
PERKAP.
PABRIK
KOMERS
(up to 20 characters) Default Planning Method Default Procureme nt Method Default
IL
213
Lead Time in Days Default Valuation Method
4.4.7.2 Item Properties Item Properties merupakan konfigurasi pengelompokan Item master data. Limitasi dari Item properties ini adalah 64 Properties. Pengelompokkan ini bersifat one to many (satu Item master data dapat digolongkan ke dalam beberapa Item Properties).\
Tabel 4.38 Item Properties Property Name Items Property 1 Items Property 2 Items Property 3 Items Property 4 Items Property 5 Items Property 6 Items Property 7 Items Property 8 Items Property 9 Items Property 10 Items Property 11 Items Property 12 Items Property 13
214
Property Name Items Property 14 Items Property 15 Items Property 16 Items Property 17 Items Property 18 Items Property 19 Items Property 20 Items Property 21 Items Property 22 Items Property 23 Items Property 24 Items Property 25 Items Property 26 Items Property 27 Items Property 28 Items Property 29 Items Property 30 Items Property 31 Items Property 32 Items Property 33 Items Property 34 Items Property 35 Items Property 36 Items Property 37 Items Property 38 Items Property 39 Items Property 40 Items Property 41
215
Property Name Items Property 42 Items Property 43 Items Property 44 Items Property 45 Items Property 46 Items Property 47 Items Property 48 Items Property 49 Items Property 50 Items Property 51 Items Property 52 Items Property 53 Items Property 54 Items Property 55 Items Property 56 Items Property 57 Items Property 58 Items Property 59 Items Property 60 Items Property 61 Items Property 62 Items Property 63 Items Property 64
4.4.7.3 Warehouses Warehouse merupakan konfigurasi gudang yang dimiliki dalam sistem SAP Business One. Gudang dapat bersifat Physical (Fisik gudang ada) dan Logical (Fisik gudang tidak ada, tetapi gudang memiliki arti tertentu dalam sistem). Jika pengaturan G/L Account diatur dengan “By Warehouse” maka
216
konfigurasi jurnal otomatis akan berdasarkan pada akun – akun yang dikonfigurasi pada Warehouse.
Tabel 4.39 Warehouse List Warehouse Code (Up to 8
Location Warehouse Name
Characters)
grouped by Location)
PLANT 1
Produksi PLANT 1
PLANT 2
Produksi PLANT 2
RMK1
Raw Material PLANT 1
RMK2
Raw Material PLANT 2
WHM1
AN Marunda
WHP1
AN Pendingin
WHB1
AN Banjarmasin
WHH1
High Explosive Handil
WHS1
High Explosive Subang
WHH2
Detonator Handil
WHS2
Detonator Subang
WHK1
Konsinyasi
ANGE
Grade Emulsi
WHC1
Customer
WNE1
Non Explosive 1
WNE2
Non Explosive 2
WDD1
Daily Detonator Magazine
WDN1
(Several warehouse can be
Daily Non Explosive Magazine
PIND
Indomuro
PAKT
AKT
PABK
ABKL
217
PKID
Kideco
PLND
Lanud
PBKN
Bakan
WGA1
ATK Jakarta
WGA2
ATK Plant
4.4.7.4 Units of Measures Units of Measure merupakan konfigurasi satuan barang yang akan digunakan dalam sistem SAP Business One.
Tabel 4.40 Units of Measure Uom
Uom
Code
Name
kwh
Kwh
pcs
Pieces
set
Set
lbr
Lembar
Ls
Lusin
pail
Pail
pack
Pack
btl
Botol
roll
Roll
drm
Drum
gln
Galon
Length Width
Height
Volume Volume UoM
Wei ght
218
klg
Kaleng
tb
Tube
psg
Pasang
4.4.7.5 Length and Width Length and Width merupakan konfigurasi satuan ukuran panjang dan lebar yang digunakan dalam sistem SAP Business One. Tabel 4.41 Length and Width Configuration Volume
Length
Code
(mm)
Code
Unit Name
dm
dm
lt
m
m
m3
“
inch
ci
4.4.7.6 Weight UoM Length and Width UoM merupakan konfigurasi satuan ukuran berat yang digunakan pada sistem SAP Business One. Tabel 4.42 Length and Width UoM Configuration Code
Unit Name
ton
Ton
kg
Kilogram
gr
Gram
Weight (mg)
4.4.7.7 Manufacturer Manufacturers merupakan konfigurasi manufaktur Item master data. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini.
219
Tabel 4.43 Manufacturers Configuration Manufacturer Name No Manufacturer
4.4.7.8 Shipping Types Shippiing Types merupakan konfigurasi tipe pengiriman barang. Tabel 4.44 Shippiing Types Name
Web site
Darat Air Laut Franco Loco
4.4.8
Setup Service
4.4.8.1 Contract Templates Contract Templates merupakan konfigurasi Contract Template yang digunakan pada SAP Business One, sehingga ketika user membuat Contract user dapat menggunakan template yang sudah dibuat. PT. MXX tidak menggunakan fitur ini.
4.4.8.2 Queues Queues merupakan konfigurasi Queues pada sistem SAP Business One. Queues ini digunakan ketika User membuat Service Call.
220
4.4.9
Master Data Standard Naming Convention
4.4.9.1 Item master data Item master data yang akan dibuat ke dalam sistem SAP Business One telah menggunakan cara penamaan Item master data, yaitu : Tabel 4.45 Item master data 1
2
3
4
5
6
Digit 1
: Handak & Non Handak
Digit 2
: Jenis Barang
Digit 3
: Tipe Barang
Digit 4-6
: Spesifikasi
Digit 7-10
: Running Number
7
8
9
10
4.4.9.2 Business partnerMaster Data Business partner Master Data yang akan dibuat ke dalam sistem SAP Business One telah memiliki beberapa standar cara penamaan Business partner Master Data, yaitu Vendor Master Data dan Customer Master Data.
4.4.9.2.1Vendor Master Data Vendor Master Data akan memiliki Standar Penamanan sebagai berikut : Tabel 4.46 Vendor Master Data 1
2
3
4
5
S
A
0
0
1
Keterangan : Digit 1
: S/M Tipe pembelian (Service/Material)
Digit 2
: A Vendor Group (contoh: A: ATK & Computer)
221
: 001 Running Number
Digit 3-5
4.4.9.2.2 Customer Master Data Customer Master Data akan memiliki Standard Penamanan sebagai berikut : Tabel 4.47 Customer Master Data 1
2
3
4
5
C
0
0
0
1
Keterangan : Digit 1
: C Customer
Digit 2-5
: Running Number
4.4.10 Standard Customization 4.4.10.1 User Defined Field User Defined Fields (UDF) merupakan konfigurasi Field tambahan yang dibutuhkan di dalam sistem SAP Business One. Untuk tambahan Field yang dibuat pada database SAP Business One harus dibuat dari fitur ini.
Tabel 4.48 User Defined Fields (UDF) Table Marketing Document
Marketing Document
Field Name MJT_NOBASTB
Field Description
Remarks
Nomor Berita
Digunakan untuk
Acara Serah
mencatat nomor Berita
Terima Barang/
Acara Serah Terima
Berita Acara
Barang/ Berita Acara
Pemakaian
Pemakaian
MJT_TGLBASTB Tanggal Berita Acara Serah
Digunakan untuk mencatat tanggal Berita
222
Table
Field Name
Field
Remarks
Description Terima Barang/
Acara Serah Terima
Berita Acara
Barang/ Berita Acara
Pemakaian
Pemakaian
4.4.10.2 User Defined Tables User Defined Tables (UDT) merupakan konfigurasi Table tambahan yang dibutuhkan di dalam sistem SAP Business One. Untuk tambahan Table yang dibuat pada database SAP Business One harus dibuat dari fitur ini.
Tabel 4.49 User Defined Tables (UDT) Table Name
Table Description
4.4.10.3 Formatted Search Formatted Search merupakan konfigurasi alat bantu untuk melakukan input data pada sistem SAP Business One yang didasarkan pada SQL Query.
Tabel 4.50 Formatted Search Formatted Search Query Name Remarks
4.4.10.4 Alerts Alerts merupakan konfigurasi pengingat pada sistem SAP Business One yang sudah terdefiniskan atau didasarkan pada SQL Query.
223
Tabel 4.51 Alerts Alert
Description
Alert Status
Pada saat status Production Order berubah dari Planned
Production
menjadi Release --> Manager PPIC (Bu Yuyun ) & Spv
Order
PE (Pa Susilo)
Alert AP Invoice
Menampilkan Invoice yang telah lewat Jatuh tempo
Jatuh Tempo
(Due date)
4.4.10.5 Approval Approval merupakan konfigurasi validasi yang diperlukan ketika pembuatan dokumen pada SAP Business One. Approval pada SAP Business One dapat bersifat “and” dan “or”. Tabel 4.52 Approval Module
Approval
Description
Purchase
Document
Quotation
Creation
Purchase Order
Validasi Harga
Validasi untuk nilai dokumen Rp 20 jt – 50 jt
Purchase Order
Validasi Harga
Validasi untuk nilai dokumen Rp 50 jt – 100 jt
Purchase Order
Validasi
Validasi untuk quantity yang melebihi based
Quantity
document
Document
Validasi setiap pembuatan Goods Return
Goods Return
Validasi setiap pembuatan Purchase Quotation
Creation Sales Order
Document
Validasi setiap pembuatan Sales Order
Creation Delivery Order
Validasi Credit
Validasi Credit Limit Customer berdasarkan
Limit
rata-rata total penjualan selama satu tahun (akan dibahas lebih detail lagi dengan bagian finance)
224
4.4.10.6 Stored Procedure Stored Procedure merupakan konfigurasi teknikal yang berfungsi untuk memberikan kontrol terhadap dokumen ketika melakukan Add atau Update dokumen.
Tabel 4.53 Stored Procedure Stored Module
Procedure
Purchase
Document
Quotation
Sequence
Purchase
Document
Order
Sequence
AP
Document
Description PQ harus bedasarkan PR
PO harus bedasarkan PQ
AP ReserveInvoice harus bedasarkan PO
ReserveInvoice Sequence AP DP Invoice
Document
AP DP Invoice harus bedasarkan PO
Sequence Goor Receipt
Document
PO
Sequence
Goods Return
Document
GRPO harus bedasarkan PO
Return harus bedasarkan PO
Sequence AP Invoice
Document
AP Invoice harus bedasarkan GRPO
Sequence AR
Document
AR ReserveInvoice harus bedasarkan SO
ReserveInvoice Sequence AR DP
Document
Invoice
Sequence
Delivery
Document
AR DP Invoice harus bedasarkan SO
Delivery harus bedasarkan SO
Sequence Return
Document Sequence
Return harus bedasarkan SO
225
AR Invoice
Document
AR Invoice harus bedasarkan Delivery
Sequence AR Invoice
Mandatory
DO harus ada tanggal BASTB
Field Based Document Inventory
Warehouse
Setiap Inventory Transfer hanya ada 1 gudang
Transfer
from
asal
4.4.11 Go-Live Plan 4.4.11.1 Opening Balances Account Payable Opening Balance Accounts Payable merupakan proses input Outstanding VendorInvoices per tanggal Cut Off. Data akan diinput per Vendor dan per Invoice. Data yang diperlukan antara lain : •
Vendor (sesuai dengan Vendor Code SAP Business One)
•
No. VendorInvoice
•
Nilai Outstanding VendorInvoice
4.4.11.2 Opening Balances Account Receivable Opening Balance Accounts Receivable merupakan proses input Outstanding CustomerInvoices per tanggal Cut Off. Data akan diinput per pelanggan dan per Invoice. Data yang diperlukan antara lain : •
Customer (sesuai dengan Customer Code SAP Business One)
•
No. CustomerInvoice
•
Nilai Outstanding CustomerInvoice
4.4.11.3 Opening Balances Stock Opening Balance Stock merupakan proses input Stock per tanggal Cut Off. Data yang diperlukan antara lain:
226
•
Item Code (sesuai dengan Item Code Code SAP Business One)
•
Jumlah Barang
•
Cost Barang
4.4.11.4 Opening Balances Cash and Bank Opening Balance Cash and Bank merupakan proses input saldo Kas dan Bank per tanggal Cut Off. Data yang diperlukan antara lain :
4.5
•
Kode Akun (sesuai dengan Account Code SAP Business One)
•
Nilai Akun
Proses bisnis yang dirancang (to-be) Proses bisnis atau modul modul yang dirancang pada PT. MXX tetap sama yakni terdiri dari pembelian bahan baku dan jasa, inventori, produksi, penjualan dan keuangan. Berikut akan dijelaskan proses bisnis yang dirancang dengan proses implementasi SAP Business One.
4.5.1
Modul Sales Proses penjualan pada PT. MXX dilakukan oleh bagian logistik atau dapat disebut juga bagian penjualan dan memiliki tiga tipe penjualan yakni penjualan langsung, penjualan konsinyasi, dan join operation. Proses pengiriman yang berlangsung dapat dilakukan dari tiga gudang regional yang berada di Samarinda, Banjarmasin, dan Marunda (Jawa).
4.5.1.1 Penjualan Langsung Proses bisnis yang dirancang pada sistem SAP Business One yaitu dimulai dengan adanya permintaan pelanggan yang dilanjutkan dengan bagian penjualan melakukan pengecekan stok barang. Terdapat dua jenis permintaan pelanggan, yakni permintaan biasa dan permintaan pemakaian barang selama enam bulan. Permintaan biasa artinya ketika pelanggan mengirimkan pesanan, barang akan dicek segera dan dibuatkan sales order. Permintaan jenis kedua
227
ialah pelanggan akan mengirimkan permintaan pembelian mereka untuk rata-rata pemakaian enam bulan. Permintaan akan barang ini selanjutnya akan dicek dan dilakukan item lock untuk memastikan barang tersebut selalu tersedia selama masa reserved. Jangka waktu reserved barang berlaku selama tiga bulan. Hal ini disebabkan dalam jangka waktu tiga bulan tersebut barang masih belum banyak mengalami penyusutan. Jika barang yang diinginkan tersedia, bagian logistic akan membuat sales order beradasarkan konfirmasi dari pelanggan ataupun dari purchase order. Barang yang dijual oleh PT. MXX dikunci dengan unit per-package. Contohnya kebutuhan pelanggan sebanyak 1500 pc dimana satu package berisi 200 pc maka yang dijual ke pelanggan sebanyak delapan package atau sama dengan 1600 pc, akan tetapi package yang dijual ke pelanggan dapat dicampur. Setiap package didefinisikan sebagai Item baru. Sebaliknya jika barang yang diinginkan pelanggan kosong maka sistem secara otomatis akan memberikan rekomendasi untuk barang subsitusi. Bagian logistic akan melakukan konfirmasi kepada pelanggan, dan jika disetujui akan dibuat sales order. Sales order yang dibuat memerlukan persetujuan oleh manager penjualan. Dengan adanya sistem baru ini bagian penjualan tidak lagi dapat melakukan penjualan jika barang tidak tersedia di gudang. Setelah sales order disetujui oleh manager, bagian logistic kemudian akan membuat pick list (delivery order). Pick list ialah daftar barang-barang yang telah dipesan oleh pelanggan tetapi belum dikirim. Selanjutnya bagian logistic akan melakukan update released pick list yaitu barang barang yang akan dirilis tetapi belum dikirim. Setelah itu bagian logistic akan membuat purchase order yang merupakan surat perintah kerja dan akan diberikan kepada bagian pengiriman atau angkutan untuk pengambilan barang digudang. Selanjutnya bagian gudang akan membuat delivery order yang merupakan nota penyerahan barang berdasarkan pick list. Dikarenakan adanya penyusutan barang yang dapat terjadi selama pengiriman, maka pada saat barang diterima, pelanggan akan mengisi barang barang yang diterima pada BASTB. Selanjutnya BASTB diberikan kepada bagian logistic untuk dilakukan update pada delivery order, dimana harus memasukkan nomor
228
referensi BASTB dan tanggal BASTB. Jika user lupa mengisi tanggal tersebut maka akan muncul peringatan untuk memasukkan tanggal BASTB yang ada. Mengatasi adanya penyusutan yang terjadi, PT.MXX akan melakukan claim kepada pihak angkutan dikarenakan pengiriman sudah termasuk asurasi yang melindungi. Dalam sistem yang akan dibuat, PT.MXX menginginkan penyusutan ini dianggap sebagai retur sehingga bagian logistic akan membuat sales return dan memasukkannya ke dalam gudang susut.
229
Penjualan Langsung
Pelanggan
Bagian Penjualan
Start
Bagian Gudang
Permintaan Pembelian
Bagian Pengiriman
SPK Membuat Nota Penyerahan Barang (DO)
Permintaan Pembelian
NO
Reserved ? NPB
Yes Mengecek Stock
NPB Lock / Reserved Stock
Sales Order
Tersedia
No
BASTB
Yes
Membuat BASTB Penawaran barang subsitusi
Membuat Sales Order
Yes BASTB Mengganti ke subsitusi
Konfirmasi ke Pelanggan
Approval Sales Order
Membuat Pick List
NO
BASTB
Purchase Order
Membuat SPK/PO
Mengisi BASTB BASTB terisi
SPK
BASTB terisi Update Delivery Order
End
Phase
Delivery Order
Gambar 4.2 Proses Bisnis Penjualan Langsung (tobe)
230
4.5.1.2 Penjualan Konsinyasi Proses bisnis penjualan konsinyasi yang dirancang pada sistem SAP Business One yaitu dimulai dari adanya pesanan pelanggan ataupun permintaan reserved untuk barang tertentu. Dilanjutkan dengan pengecekkan oleh bagian logistik atas stok terbaru dari barang yang dipesan pelanggan tersebut. PT.MXX menginginkan adanya sistem lock item reserved untuk memastikan pesanan pelanggan yang telah dipesan tersebut terkunci dan tidak dapat diambil untuk penjualan kepada pelanggan lain. Setelah barang yang diinginkan pelanggan dipastikan stoknya, bagian logistic akan membuat surat perintah kerja yang berupa purchase order untuk diberikan kepada bagian angkutan untuk pengiriman barang kepada pelanggan. Selanjutnya pesanan segera dikirimkan kepada pelanggan. Ketika secara fisik barang dikirimkan kepada pelanggan, kepala gudang akan membuat Inventory transfer request agar barang pesanan pelanggan konsinyasi tersebut dipindahkan dari gudang biasa menuju gudang konsinyasi. Jadi dalam penjualan konsiyasi ini, ketika secara fisik barang dikirim kepada pelanggan, secara sistem barang akan tercatat dipindahkan menuju gudang konsinyasi. Selanjutnya ketika barang sudah diterima pelanggan, dan BASTB sudah dilengkapi, bagian logistik akan membuat Inventory transfer berdasarkan BASTB tersebut. Barang yang susut dalam pengiriman akan dimasukkan kedalam gudang susut dan nantinya akan dilakukan claim kepada bagian angkutan. Pada saat pembuatan Inventory transfer tersebut, bagian logistic menginginkan adanya field tambahan untuk nomor BASTB yang dijadikan sebagai referensi. Ketika nantinya barang yang dikirim ke pelanggan tersebut telah terpakai, pelanggan akan membuat berita acara pemakaian (BAP) dan dikirimkan kepada bagian penjualan. Berdasarkan BAP tersebut bagian penjualan akan membuat sales order consignment dengan cara memiliki item atau barang dari gudang konsinyasi. Hal inilah yang membedakan penjualan tipe konsinyasi, sales order baru akan dibuat setelah barang digunakan oleh pelanggan yang secara sistem akan dilakukan dengan pengambilan barang dari gudang konsinyasi. Selanjutnya berdasarkan sales order tersebut bagian logistic
231
akan membuat delivery order atau pada PT.MXX dianggap sebagai nota penyerahan barang (NPB). Hal ini dilakukan karena barang tercatat masih ada dan pengiriman barang harus tetap dilakukan, meskipun hanya secara sistem saja. Agar Delivery order yang dibuat dapat dijadikan sebagai landasan transaksi yang terjadi, maka bagian logistic menginginkan adanya field tambahan yang berupa nomor BAP dan tanggal BAP dan peringatan ketika kedua field tersebut tidak dilengkapi setelah itu dibuat surat kesepakatan penyerahan barang yang berisi data barang yang di kirikan ke pelanggan dan kondisi dimana jika pelanggan tidak melakukan konfirmasi pemakaian barang 3 bulan sejak diterbitkan BAP, maka bagian penjualan akan membuat sales order consignment berdasarkan kepada BAP dan selanjutnya dibuat delivery order. Bagian penjualan akan melakukan konfirmasi kepada bagian keuangan untuk dibuatkan invoice dan ditagihkan ke pelanggan yang bersangkutan.
232
Penjualan Konsinyasi Pelanggan
Bagian Penjualan
Start
Bagian Angkutan
Permintaan Pembeliaan
SPK
Reserved ?
BASTB
Bagian Gudang
Membuat Inventory transfer request
Permintaan Pembeliaan
No
Inventory Transfer Request
Yes
BASTB Mengirimk an barang Mengecek Stok
Mengisi BASTB
Membuat BASTB
Lock /Reserved Stock BASTB
Membuat SPK (PO)
Tesrsedia BASTB terisi
Yes
Purchase Order
SPK
Membuat Inventory transfer
BAP
BAP No
Membuat BAP
Membuat Surat Kesepakatan penyerahan barang
SKP
Mengisi BAP
Inventory Transfer
SKP
Membuat SO
Sales Order
Membuat NPB (DO)
Delivery Order
Membuat Invoice
A/R Invoice
BAP Terisi
Phase
END
Gambar 4.3 Proses Bisnis Penjualan Konsinyasi (to-be)
233
4.5.1.3 Penjualan Join Operation Proses penjualan tipe ini diawali dari adanya permintaan dari pelanggan yang dilanjutkan dengan membuat sales order. PT.MXX menginginkan adanya autorisasi dalam proses ini, bagian penjualan yang bertugas membuat sales order tidak diperkenankan untuk dapat melihat harga barang, cukup mengetahui nama item dan kuantitas yang diperlukan. Sales order ini dibuat dengan memilih gudang dropship. Artinya barang yang dijual melalui tipe JO Inventory secara Inventory barang tidak akan masuk kedalam gudang MNK, melainkan dari vendor langsung menuju pelanggan, oleh karena itu di dalam sistem akan tercatat bahwa barang masuk ke dalam gudang dropship. Sales order yang telah dibuat harus melalui persetujuan manajer penjualan, dimana persetujuan diharapkan dapat dilakukan tidak lagi secara manual, melainkan melalui sistem otomatis. Sales order yang telah disetujui akan dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan purchase order oleh bagian logistic. Selanjutnya, bagian logistic akan menerima shipping document dari vendor yang menandakan bahwa barang telah dikirimkan kepada pelanggan. Shipping document tersebut digunakan sebagai dasar dalam pembuatan good receipt purchase order (GRPO) oleh bagian logistic. GRPO sendiri pada dasarnya tetap dibuat berdasarkan purchase order, namun terdapat tambahan field untuk mencatat nomor shipping document yang diterima. Sehingga history transaksi dapat diketahui dengan melihat PO dan shipping document. Selanjutnya, vendor akan mengirimkan Invoice kepada bagian finance mengenai barang yang dikirim. Berdasarkan Invoice tersebut bagian finance pun kemudian membuat account payable Invoice yang dilanjutkan dengan pembuatan delivery order oleh bagian logistic. Delivery order dibuat agar secara sistem barang yang tercatata dalam sales order sebelumnya dianggap tetap dikirimkan kepada pelanggan. Proses penjualan ini pun diakhiri dengan pembuatan Invoice berdasarkan delivery order oleh bagian finance.
234
Penjualan Joint Operation
Pelanggan
Bagian Pembelian
Bagian Sales
Start
Perusahaan Mitra
Permintaan Pembeliaan
Shipping document
Membuat PO Permintaan Pembeliaan
Membuat Sales order
Purchase Order
Membuat SO import fee
Approved?
Yes Membuat GRPO Approved SO
Sales Order
NO Shipping document
Membuat DO
Delivery Order Phase
End
Gambar 4.4 Proses bisnis penjualan join operation (tobe)
Good Receipt PO
235
4.5.2
Modul Purchasing Pembelian pada PT.MXX dapat dilakukan oleh dua bagian, yakni bagian procurement serta bagian logistic. Pembelian kedua divisi ini dibedakan menurut jenis itemnya saja, sedangkan secara proses dan dokumen tetap sama. Bagian procurement melakukan pembelian untuk item jenis Non-Handak sedangkan bagian logistic melakukan pembelian untuk jenis item Handak.
4.5.2.1 Pembelian Material (Handak & Non Handak) dan Jasa Berdasarkan pada proses bisnis yang berjalan saat ini disertai masalah yang ada, PT. MXX mengutarakan keinginannya seputar proses penjualan yang dibutuhkan. Berikut merupakan proses bisnis to-be dari proses penjualan PT. MXX. Proses bisnis yang pertama ialah proses pembelian material (produk) non handak dan jasa. Diawali dengan bagian PPM (di produksi) atau user membuat purchase requisition berdasarkan requisition slip yang diterima. Pada sistem yang baru, PT. MXX menginginkan agar harga tidak dicantumkan dalam purchase requisition. Hal ini dikarenakan harga yang tertera bersifat rahasia dan PT. MXX menginginkan adanya pengaturan autorisasi dari setiap pengguna tentang apa yang perlu diketahui. Selanjutnya berdasarkan purchase requisition tersebut bagian pembelian akan membuat surat permintaan penawaran harga atau purchase quotation. Dalam hal ini PT. MXX menginginkan adanya laporan perbandingan harga yang ditawarkan yang disebut purchase quotation comparison report. Selanjutnya purchase quotation yang telah dibuat harus melalui persetujuan manajer pembelian. Persetujuan ini diharapkan terjadi secara otomatis melalui sistem, tidak dengan manual seperti sebelumnya. Setelah PQ disetujui, dibuatlah laporan bukti negosiasi harga yang dalam hal ini tidak termasuk ke dalam sistem. Dari bukti negosiasi harga tersebut bagian pembelian kemudian akan membuat purchase order dengan adanya peringatan otomatis dari sistem apabila kuantitas purchase order melebihi kuantitas pada purchase requisiton. Purchase order yang telah dibuat harus melalui persetujuan sesuai dengan nominalnya. PT. MXX kembali menginginkan adanya automatisasi
236
secara sistem sesuai dengan nominal dan pihak yang berhak memberikan persetujuan. Selanjutnya ketika PO telah dikirim ke vendor dan barang diterima, bagian gudang akan menlakukan pengecekkan barang secara fisik dengan surat jalan dari vendor. Hal ini dijadikan referensi dalam pembuatan Good Receipt Purchase Order (GRPO). Sedangkan untuk jasa, GRPO baru akan dibuat oleh user setelah jasa didapat. Terdapat sedikit perbedaan antara pembelian material dan jasa pada PT.MXX. Perbedaan tersebut berupa Good receipt purchase order (GRPO) pada pembelian material disebut dengan receiving report, sedangkan pada pembelian jasa disebut dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP).
237
Pembelian Material dan Jasa Bagian Produksi
Bagian Pembelian
Sta rt
Membuat Purchase Requisition
Permintaan Pembeliaan
Vendor
PO
Approved SJ YES
Approved Purchase Quotation
Membuat Purchase Requisition
Purchase Quotation
Membuat Laporan bukti negosiasi harga
Purchase Requisition
Laporan bukti negosiasi harga
Membuat Purchase Order
NO
NO
Approved
YES
Purchase Order
Approved PO
PO
SJ
Membuat GRPO
Good Receipt PO
Phase
End
Gambar 4.5 Proses Bisnis Pembelian Material atau Jasa
238
4.5.2.2 Retur Pembelian Proses bisnis PT. MXX selanjutnya ialah adanya retur. Retur dapat terjadi ketika pada saat barang diterima dan dilakukan pengecekan ternyata tidak sesuai. Maka pada saat setelah pembuatan GRPO, Invoice tidak langsung dibuat melainkan bagian gudang akan membuat goods return. Terdapat dua pilihan dalam proses retur yakni barang dapat dikirim kembali kepada vendor dengan nomor purchase order yang sama atau purchase order tersebut ditutup dan dibuatkan pesanan baru kepada vendor yang baru. Goods return yang telah dibuat harus melalui persetujuan kepala gudang dimana PT.MXX menginginkan persetujuan ini dapat dilakukan oleh kepala gudang secara sistem. Selanjutnya setelah retur dikirim ke vendor, dan barang telah jelas statusnya dikirimkan kembali, bagian finance akan membuat account payable Invoice yang dilanjutkan dengan pembayaran tagihan atau outgoing payment oleh bagian finance. Terdapat sedikit catatan bahwa apabila ternyata vendor tidak mengirimkan kembali barang yang diretur, PT.MXX ingin purchase order yang sebelumnya dapat diubah statusnya menjadi incomplete.
239
Retur Pembelian Bagian Pembelian
Bagian Gudang
Vendor
Start
GRPO
Membuat GRPO
Approval ?
Yes
Approved GRPO
Good Receipt PO
Phase
GRPO
End
No
Gambar 4.6 Proses Bisnis Retur Pembelian
240
4.5.3
Modul Production Proses produksi pada PT. MXX dilakukan oleh bagian produksi yang beroperasi
di daerah Cikampek. Proses produksi yang ada pada PT. MXX antara lain ialah untuk menghasilkan produk-produk seperti Amonium Nitrate, Nonel, dan Emulsi. Pada modul produksi ini barang barang yang ingin diproduksi dibuat terlebih dahulu bill of material setelah itu akan melewati production planning.
4.5.3.1 Produksi Amonium Nitrat dan Emulsi Proses bisnis ini dimulai dimana bagian produksi akan membuat rencana kegiatan produksi, yaitu evaluasi performa produksi tahun lalu, izin limit produksi dan izin limit storage. Setelah memperoleh data mengenai rencana produksi, maka PPIC akan memberikan data tersebut kepada staff produksi, dan staff produksi akan membuat Bill of Material (BOM) yang akan diproduksi selama 6 bulan kedepan. Amonium Nitrat terdiri dari 2 jenis yaitu Amonium Nitrat kualitas atas dan Amonium Nitrat Kualitas bawah. Pertama tama dibuat terlebih dahulu Amonium Nitrat Kualitas Bawah dengan memilih tipe BOM yaitu production. Pada SAP Business One kita dapat menspesifikasikan kuantitas dari parent item
dan juga child item. Selain itu kita juga dapat mengisi kode
warehouse dimana barang jadi akan di ambil, untuk unit of measured-nya baik box meter, akan didefinisikan di item master data-nya. Sedangkan untuk satuan terkecil yang diambil yaitu kg. Pada saat memilih child item untuk membuat BOM akan ditampilkan item tersebut dari warehouse yang mana dan jika barang yang diinginkan tidak memiliki stock maka akan dimunculkan alert bahwa barang sedang kosong sehingga staff produksi tidak dapat membuat BOM tersebut. Untuk melakukan issued terhadap child item, PT. MXX menggunakan backflush yaitu child item akan secara otomatis di issued ke Production Order pada saat menyelesaikan pembuatan parent item. Setelah BOM ammonium nitrat kualitas bawah selesai maka selanjutnya ke tahap Production Order.
241
Tipe Production Order yang digunakan PT. MXX yaitu tipe produksi yang standar berdasarkan kepada BOM dan digunakan untuk memproduksi item barang yang regular. Pertama tama status untuk Production Order yaitu planned, yang artinya tidak dapat melakukan issue terhadap barang atau melakukan pelaporan Production Order selesai. Hal itu dapat dilakukan jika status Production Order diubah menjadi released yaitu merilisnya ke tahap produksi. Untuk Metode issue , Production Order yang digunakan yaitu manual dimana kita melakukan issue terhadap komponen individual untuk Production Order. Setelah Pelaporan Pembuatan selesai maka akan diperoleh production receipt untuk memasukkan jumlah stok atau kuantitas, tipe, warehouse dan sebagainya. Setelah itu status Production Order akan diubah menjadi closed dimana kita tidak dapat menambah transaksi baru lagi. Hal yang sama juga dilakukan pada saat membuat BOM ammonium Nitrat kualitas atas sampai menghasilkan receipt Production Order.
Dari Receipt Production
Order ammonium nitrat kualitas bawah dibuat BOM Nitrit Acid Grade Emulsi dan menghasilkan receipt Production Order dari receipt Production Order Nitrid Acid Grade Emulsi tersebut akan dibuat BOM Nitrit Acid Grade Emulsi yang di-packing dengan tipe BOM sales sedangkan untuk receipt Production Order Amonium Nitrat kualitas atas akan dibuat BOM Nitrit Acid dan dilakukan process Production Order dan menghasilkan receipt Production Order. Selanjutnya Nitrit Acid tersebut akan di-packing dan dibuat BOM dari receipt production Nitrit Acid dengan tipe BOM sales.
242
Produksi Amonium Nitrat dan Emulsi Kepala Bagian Produksi
Staff Produksi
Start
Evaluasi Performa produksi
Limit Produksi
Membuat BOM Ammonium Nitrat Kualitas Atas
Membuat RKP
Limit STorage Membuat BOM Ammonium Nitrat Kualitas Bawah
Melakukan Production Order A.N Kualiatas Atas
Melakukan Production Order Amonium Nitrat Kualitas Bawah
Membuat BOM Nitrid Acid
Membuat Nitrid Acid Grade Emulsi
Melakuka production order Nitrid Acid
Melakukan Production order Nitrid Acid Grade Emulsi
Membuat BOM Packng Nitrid Acid
z
Phase
Membuat BOM Packing Nitrid Acid Grade Emulsi
End
Gambar 4.7 Proses Bisnis Produksi Amonium Nitrat dan Emulsi
243
4.5.3.2 Produksi Nonel Proses bisnis dimulai dengan bagian Produksi akan membuat Bill of Material (BOM) dengan melakukan proses pemotongan kabel dengan tipe BOM assembly yang digunakan pada SAP Business One. Setelah itu dilanjutkan dengan proses Production Order, tipe Production Order yang digunakan PT. MXX yaitu tipe produksi yang standar yaitu berdasarkan kepada BOM dan digunakan untuk memproduksi item barang yang regular. Pertama tama status untuk Production Order yaitu planned berarti kita tidak dapat melakukan issue terhadap barang atau melakukan pelaporan Production Order selesai, hal itu dapat dilakukan jika kita mengganti status Production Order menjadi released yaitu kita merilis nya ketahap produksi. Untuk Metode issue Production Order yang digunakan yaitu manual dimana kita melakukan issue terhadap komponen individual untuk Production Order. Setelah Pelaporan Pembuatan selesai maka akan diperoleh production receipt untuk memasukkan jumlah stok atau kuantitas, tipe, warehouse dan sebagainya. Apabila kabel yang telah dipotong cacat dan ditolak, maka akan dihancurkan dan kemudian dibuatkan BOM untuk kabel yang rusak berdasarkan kepada receipt Production Order pemasangan kabel. Kabel yang lolos inspeksi akan dilanjutkan dengan proses j-hook, sealing dan tagging. Setelah selesai, akan dilanjutkan dengan membuat BOM pemasangan untuk hasil pemasangan kabel, j-hook, sealing dan tagging. Selanjutnya dilanjutkan ketahap Production Order yang menghasilkan receipt Production Order untuk j-hook, sealing dan tagging. Setelah hasil pemasangan J-Hook, sealing, dan tagging, bagian produksi memiliki 2 pilihan, yaitu dipacking langsung atau dipasangkan
detonator
terlebih
dahulu
kemudian
dipacking.
Apabila
dipasangkan detonator, maka akan dibuatkan BOM detonator terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan proses Production Order yang menghasilkan receipt Production Order pemasangan dengan detonator. Apabila ingin dilakukan packing terhadap BOM detonator akan dibuatkan BOM barang jadi dengan memilih tipe BOM sales yang dibuat berdasarkan receipt Production Order pemasangan dengan detonator . Apabila langsung dipacking, maka dibuatkan
244
BOM dari kabel pemasangan yang tidak ada detonatornya dengan tipe BOM sales yang dibuat berdasarkan receipt Production Order j-hook, sealing dan tagging.
Produksi Nonel Bagian Produksi
Start
Membuat BOM Kabel
Melakukan Production Order Kabel
Mengecek Kondisi Kabel
Rusak?
Membuat BOM jhook, sealing tag
No
Memasang detonator?
Production Order Jhook, sealing, tag
Yes
Membuat BOM pemabatalan Kabel
NO
Membuat BOM Packing J-hook,sealing, tag
YES Production Order Pemasangan detonator
BOM Packing dengan detonator
Phase
Membuat BOM Pemasangan detonator
End
Gambar 4.8 Proses Bisnis Produksi Nonel
245
4.5.4
Modul Inventory Proses bisnis yang terjadi pada modul inventori di PT. MXX terdiri dari inventory transfer yaitu melakukan pengiriman dari gudang satu ke gudang lainnya karena alasan tertentu seperti raw materials yang diproduksi menjadi finished goods akan dipindahkan ke gudang finished goods ataupun dikarenakan permintaan pelanggan dimana jenis barang yang dimiliki berada dilebih dari satu gudang maka akan dilakukan inventori transfer, selain itu akan dilakukan proses claim asuransi atau inventori penyusutan untuk memindahkan barang susut ke gudang susut yang dalam hal ini sebenarnya hanya merupakan gudang virtual.
4.5.4.1 Inventory Transfer Proses bisnis yang dirancang pada SAP Business One terdapat fitur forecast kebutuhan gudang yang berguna untuk memberikan prediksi nilai Inventory yang dibutuhkan tiap gudang per periode tertentu. Dengan fitur tersebut maka ketika barang mulai berkurang di gudang, sistem akan memberikan pilihan kepada user apakah ingin melakukan pembelian terhadap barang tersebut. Modul Inventory pada SAP Business One akan menampilkan gudang-gudang yang ada pada PT. MXX sehingga pengguna dapat melihat stok barang di gudang tersebut. Setelah melihat stok barang yang dibutuhkan, bagian logistic akan membuat purchase order kepada bagian angkutan yang merupakan surat perintah kerja untuk melakukan transfer barang dari gudang asal ke gudang tujuan. Setelah itu bagian logistic akan membuat Inventory transfer. Pada SAP Business One, user cukup mengisi gudang asal dan gudang tujuan yang diinginkan. Akan tetapi transfer gudang pada PT. MXX hanya dapat dilakukan dari satu gudang asal, dimana setelah memilih gudang maka sistem akan secara otomatis mengcopy harga dari barang tersebut dan mengkalkulasikan harga serta kuantitas dari barang. Untuk Unit of Measured akan diambil dari satuan terkecil yang sudah disepakati sebelumnya dengan PT. MXX. Setelah Inventory transfer request diterima oleh gudang asal, barang akan segera dikirimkan ke gudang tujuan. Selanjutnya ketika barang telah diterima di gudang tujuan, gudang tujuan akan membuat Berita Acara Serah Terima Barang
246
(BASTB) yang kemudian diberikan kepada bagian logistic guna dilakukan pencatatan. Selanjutnya dari BASTB tersebut, bagian logistic akan membuat Inventory transfer dimana kuantitas Inventory yang ditransfer merupakan yang tertera pada BASTB karena memungkinkan terjadinya susut pada saat pengiriman. Pada saat membuat Inventory transfer user harus memasukkan nomor referensi untuk nomor BASTB agar mengetahui transfer tersebut berasal dari surat BASTB yang mana.
247
Inventory Transfer Pelanggan / Bagian Produksi
Bagian Logistik
Start
Bagian Angkutan
Permintaan Pembeliaan
SPK
Permintaan Pembeliaan Mengecek Stok Di Gudang
Gudang Tujuan
Inventory Transfer Request
Inventory Transfer Request Membuat BASTB
BASTB Terisi
Tersedia ? Yes Purchase Order
Membuat PO / SPK Membuat Inventory transfer request
Mengirim Barang ke gudang Tujuan
Inventory Transfer request
SPK
Inventory Transfer Request
NO
BASTB Terisi
Phase
Membuat Inventory Transfer End
Gambar 4.9 Proses Bisnis Inventory Transfer (tobe)
248
4.5.4.2 Claim Asuransi Proses ini dimulai dengan bagian pengiriman akan mengirimkan barang sesuai dengan Inventory transfer request, bagian gudang akan mencocokkan barang yang sampai dengan surat inventoy transfer request, selanjutnya akan dibedakan barang yang mengalami penyusutan dan yang tidak, jika barang mengalami penyusutan maka bagian gudang akan melakukan konfirmasi kepada bagian logistic. Selanjutnya bagian logistic akan membuat Inventory transfer yang berisi barang barang yang susut, setelah itu bagian logistic akan membuat surat claim dan ditanggung oleh bagian angkutan. Bagian angkutan akan melihat surat claim tersebut dan melakukan pengecekan terhadap barang yang mengalami susust berhak menerima maupun menolak claim tersebut, jika tidak sesuai dengan peraturan yang mereka terapkan. Apabila pihak angkutan menolak claim tersebut, maka penyusutan tersebut akan dijadikan sebagai pengeluaran (expense) dan dibuat surat penolakan claim. Sebaliknya jika claim tersebut diterima maka bagian angkutan akan melakukan pembayaran ke PT. MXX dimana bagian logistic akan mengkonfirmasi bagian keuangan untuk membuat Invoice. Setelah itu bagian logistic akan membuat goods issue untuk mentransfer barang susut tersebut ke gudang susut dengan memilih gudang susut yang ada. Pada saat user melakukan goods issue maka sistem akan secara otomatis mengurangi barang yang ada digudang sebelumnya dan menambah barang yang ada digudang susut.
249
Claim Asuransi
Bagian logistik
Bagian Angkutan
Start Surat Claim Inventory Transfer Request
Review Surat Claim Membuat Inventory Transfer Susut
Status Caim ? Ditolak Diterima Membuat Surat Claim
Goods Issue Konfirmasi Claim Diterima
Konfirmasi penolakan Claim
Surat Claim
Surat Penolakan Claim
Membuat Surat penolakan Claim
End
Phase
Konfirmasi kebagian keuangan
Gambar 4.10 Proses Bisnis Inventory Penyusutan (tobe)
250
4.5.6
Modul Financial Proses bisnis pada modul financial atau pada SAP Business One biasa disebut dengan modul banking berfungsi untuk melakukan inputan incoming payment dan outgoing payment baik pembayaran yang dilakukan secara down payment ataupun reserve invoice begitu juga dengan melakukan inputan pembayaran dari pelanggan, tetapi pada PT. MXX untuk pembuatan invoice sendiri dilakukan oleh bagian keuangan.
4.5.6.1 A/R Penjualan Langsung Proses Bisnis ini dimulai ketika adanya delivery order yang sudah diupdate dari bagian penjualan. Bagian keuangan akan membuat Invoice berdasarkan delivery order dimana harus terdapat tanggal Berita acara serah terima barang (BASTB). Untuk A/RInvoice PT.MXX menginginkan adanya alert dimana berguna untuk memberikan peringatan Invoice yang akan jatuh tempo (due date). Tanggal jatuh tempo A/RInvoice, secara default sudah akan terisi secara otomatis yaitu cash 0 (nol) hari sejak Invoice dibuat, +7 (tujuh) hari sejak Invoice di buat, +14 (empat belas) hari sejak Invoice dibuat, +30 (tiga puluh) hari sejak Invoice dibuat, dan maksimal 60 (enam puluh) hari sejak Invoice dibuat. Untuk payment term dapat diatur per business partner yang ada. Invoice pada SAP Business One memiliki tap logistic yang memungkinkan untuk membedakan antara ship to yang berarti alamat pengiriman Customer dan bill to yang berarti alamat penagihan Customer. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan penagihan tagihan kepada pihak yang terkait. Mengenai proses pengiriman, biaya angkut atau pengiriman pada PT. MXX tidak mempengaruhi item cost tetapi dimasukkan kedalam kelompok expenses. Pada saat membuat Invoice juga terdapat fields withholding tax yaitu pajak-pajak yang terkait dengan transaksi yang dilakukan. Pembuatan A/RInvoice ini dapat dilakukan baik secara partial maupun secara langsung. Partial Invoice dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan Customer sebelumnya, dimana partial Invoice dapat dibayar terlebih dahulu sebelum sisa Invoice dikirim ataupun dapat dibayar secara bersamaan ketika menerima sisa
251
Invoice sesuai dengan due date yang telah ditentukan. Setelah Customer memberikan konfirmasi pembayaran, bagian keuangan akan melakukan incoming payments yaitu mencatat pembayaran yang sudah dilakukan. Pada SAP Business One payment document dapat dibuat dimana pembayaran dilakukan secara cash, check, credit card, bank transfer, ataupun bill of change. User juga dapat memasukkan exchanges rates jika pembayaran yang dilakukan tedapat perbedaan penggunaan mata uang. SAP Business One akan menyediakan local dan foreign currencies, sedangkan untuk pembayaran secara partial user memasukkan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dan sistem akan secara otomatis mengkalkulasi sisa pembayaran tersebut sedangkan sisa Invoice yang belum dibayar akan tetap bersifat aktif pada windows outgoing payments sampai dilakukan pembayaran secara lunas. A/R Penjualan Langsung Bagian Penjualan
Start
Bagian Keuangan
Pelanggan
Invoice
A/R Invoice
Update Delivery order
Membuat A/R Invoice
Konfirmasi Pembayaran A/R Invoice
Incoming Payment
Phase
End
Gambar 4.11 Proses bisnis A/R Penjualan langsung (tobe)
252
4.5.6.2 A/R Penjualan Konsinyasi Proses bisnis dimulai ketika adanya delivey order atau nota penyerahan barang yang dibuat oleh bagian keuangan. Proses ini sama dengan membuat Invoice penjualan langsung. Bedanya Invoice akan diterbitkan ketika adanya laporan pemakaian dari pelanggan. A/R Invoice memiliki alert yang berguna untuk memberikan peringatan Invoice yang akan jatuh tempo (due date). Tanggal jatuh tempo A/R Invoice secara default sudah akan terisi secara otomatis yaitu cash 0 (nol) hari sejak Invoice dibuat, +7 (tujuh) tujuh hari sejak Invoice di buat, +14 (empat belas) empat belas hari sejak Invoice dibuat, +30 (tiga puluh) hari sejak Invoice dibuat, dan maksimal 60 (enam puluh) hari sejak Invoice dibuat. Jika pelanggan sudah melakukan pembayaran, bagian keuangan akan melakukan pengecekkan dan ketika statusnya sudah diterima maka akan dilakukan incoming payment. Untuk kondisi tertentu jika pelanggan tidak melakukan konfirmasi pemakaian barang maka bagian keuangan akan mendapatkan konfirmasi dari bagian penjualan dan membuat invoice berdasarkan delivery order yang dibuat bagian penjualan dan menagihkan kepada pelanggan.
Pada SAP Business One, payment document dapat
dilakukan secara cash, check, credit card, bank transfer, bill of change. User juga dapat memasukkan exchanges rates jika pembayaran yang dilakukan memiliki perbedaan mata uang. SAP Business One akan menyediakan local dan foreign currencies. Untuk pembayaran secara partial user akan memasukkan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dan sistem akan secara otomatis mengkalkulasi sisa pembayaran tersebut sedangkan sisa Invoice yang belum dibayar akan tetap bersifat aktif pada windows outgoing payments sampai dilakukan pembayaran secara lunas.
253
A/R Penjualan Konsinyasi Bagian Penjualan
Bagian Keuangan
Start
Invoice
Membuat NPB (DO)
Membuat A/R Invoice
Pelanggan
A/R Invoice
Konfirmasi Pemabayaran A/R Invoice
Incoming Payment
Phase
End
Gambar 4.12 Proses bisnis A/R Penjualan konsinyasi (tobe)
254
4.5.6.2 A/R Penjualan Join Operation Proses bisnis dimulai dengan bagian keuangan membuat Invoice berdasarkan Delivery order. Harga yang ditetapkan pada Invoice mengikuti harga kesepakatan antara vendor dan pelanggan beserta dengan fee import yang diterima oleh PT. MXX. Setelah itu bagian keuangan akan memberikan Invoice tersebut kepada pelanggan, kemudian pelanggan akan melakukan pembayaran pada PT. MXX. A/R Invoice memiliki alert yang berguna untuk memberikan peringatan Invoice yang akan jatuh tempo (due date). Tanggal jatuh tempo A/RInvoice yang disetting sudah akan terisi secara otomatis yaitu cash 0 (nol) hari sejak Invoice dibuat, +7 (tujuh) sejak Invoice di buat, +14 (empat belas) sejak Invoice dibuat, +30 (tiga puluh) hari sejak Invoice dibuat, dan maksimal 60 (enam puluh) hari sejak Invoice dibuat. Jika pelanggan sudah melakukan pembayaran maka bagian keuangan akan melakukan pengecekkan dan ketika statusnya sudah diterima, incoming payment akan dilakukan. Pada SAP Business One, payment document dapat dibuat dengan pembayaran dilakukan secara cash, check, credit card, bank transfer, bill of change. User juga dapat memasukkan exchanges rates jika pembayaran yang dilakukan memiliki perbedaan mata uang. SAP Business One akan menyediakan local dan foreign currencies. Setelah itu bagian keuangan akan membuat A/P Invoice untuk membayar barang yang sudah diterima oleh pelanggan berdasarkan Invoice yang dikirim oleh vendor. A/P Invoice hanya berisi jumlah pembayaran barang yang dibeli oleh pelanggan. Ketika bagian keuangan telah melakukan pembayaran ke vendor, selanjutnya bagian keuangan akan melakukan outgoing payment berdasarkan A/P Invoice untuk mencatat jumlah pembayaran yang dilakukan ke vendor.
255
A/R Penjualan Join Operation
Bagian Penjualan
Bagian Keuangan
Pelanggan
Vendor
A/R Invoice
Invoice
Start
Delivery Order
Membuat A/R Invoice
A/R Import Fee
A/R Invoice A/R Invoice
Sales Order
Membuat A/R Invoice Import fee
Konfirmasi Pemabayaran
A/R Import Fee
Incoming Payment
Invoice
A/P Invoice
Membuat A/P Invoice
Phase
Outgoing Payment
End
Gambar 4.13 Proses Bisnis A/R Penjualan join operation (tobe)
256
4.5.6.2 A/P Invoice Pembelian Jasa dan Material Proses bisnis ini dimulai ketika bagian keuangan mendapat Invoice dari vendor, yang dilanjutkan dengan pembuatan A/P Invoice berdasarkan Goods Receipt PO. SAP Business One memiliki alert tanggal jatuh tempo, sehingga bagian keuangan dapat mengetahui due date pembayaran yang harus dilakukan kepada bagian angkutan. Tanggal jatuh tempo juga telah diisi secara otomatis per business partner yang telah ditentukan. User dapat mengganti payment term yang ada jika terjadi kesepakatan yang baru dengan bagian angkutan. Payment terms yang tersedia yaitu pembayatan cash 0 hari sejak Invoice dibuat, +7 hari, +14 hari, +30 hari, dengan maksimal +60 hari sejak Invoice tersebut dibuat. Invoice dapat dibuat secara partial ataupun secara keseluruhan. Setelah bagian keuangan sudah melakukan pembayaran serta konfirmasi kepada angkutan, bagian keuangan akan melakukan outgoing payment. Outgoing payment pada SAP Business One dapat dilakukan secara cash, check, credit card, bank transfer, ataupun bill of change. Selain itu user juga dapat mengganti jenis mata uang jika pada saat pembayaran yang dilakukan mata uang yang diinginkan berbeda dengan mata uang yang ada pada Invoice. Ketika sudah mendekati tanggal jatuh tempo, bagian keuangan akan melakukan pembayaran kepada vendor. Bagian keuangan akan melakukan konfirmasi dan melakukan outgoing payment dengan mencatat jumlah pembayaran yang dilakukan ke vendor. Pembayaran juga dapat dilakukan secara partial tergantung dengan kesepakatan yang dilakukan sebelumnya dengan vendor.
257
A/P Pembelian Material atau Jasa Bagian Pembelian
Start
Membuat Good Receipt PO
Bagian Keuangan
Invoice
Vendor
Invoice
Mencocokkan invoice & GRPO
Membuat A/P Invoice A/P Invoice
Outgoing payment
Phase
End
Gambar 4.14 Proses Bisnis A/P Pembelian Material atau Jasa (tobe)
258
4.5.6.2 A/P Angkutan Inventory Transfer Proses ini dimulai ketika bagian keuangan menerima Invoice dari bagian angkutan yang dilanjutkan dengan penginput-an Invoice tersebut kedalam A/P Invoice. Sistm SAP Business One memiliki alert tanggal jatuh tempo untuk mengetahui due date pembayaran yang harus dilakukan kepada bagian angkutan. Tanggal jatuh tempo juga telah diisi secara otomatis per business partner yang telah ditentukan. User dapat mengganti payment term yang ada jika terjadi kesepakatan yang baru dengan bagian angkutan. Payment terms yang tersedia yaitu pembayatan cash 0 hari sejak Invoice dibuat, +7 hari, +14 hari, +30 hari, dengan maksimal +60 hari sejak Invoice tersebut dibuat. Invoice dapat dibuat secara partial ataupun secara keseluruhan. Ketika bagian keuangan telah melakukan pembayaran dan konfirmasi kebagian angkutan, selanjutnya akan dilakukan outgoing payment. Outgoing payment pada SAP Business One dapat dilakukan secara cash, check, credit card, bank transfer, ataupun bill of change. Selain itu user juga dapat mengganti jenis mata uang yang digunakan jika pada saat pembayaran yang dilakukan mata uang yang diinginkan berbeda dengan mata uang yang ada pada Invoice. Jika Invoice yang ada dari bagian angkutan bersifat partial, bagian keuangan dapat melakukan pembayaran secara langsung ataupun terpisah sesuai dengan Invoice yang ada. Begitu juga jika Invoice hanya berjumlah satu yang artinya penagihan sekaligus, maka bagian keuangan juga dapat melakukan pembayaran secara partial dan sisa Invoice yang belum dibayar akan tetap bersifat aktif pada windows outgoing payments sampai dilakukan pembayaran secara lunas.
259
A/P Inventory transfer Bagian Angkutan
Start
Bagian Keuangan
Invoice
Invoice Membuat A/P Invoice
A/P Invoice
Outgoing payment
Phase
End
Gambar 4.15 Proses Bisnis A/P Inventory transfer (tobe)
260
4.5.6.3 A/R Claim Angkutan Proses bisnis ini dimulai ketika adanya surat pengajuan claim dari bagian logistic, yang dilanjutkan dengan pembuatan A/R Invoice oleh bagian keuangan yang akan diberikan kepada bagian angkutan. Bagian angkutan akan mencocokkan antara Invoice dan surat claim yang diterima. Jika keduanya sesuai,
bagian angkutan akan melakukan pembayaran. Pembayaran yang
dilakukan sama dengan pembayaran pada umumnya yakni memiliki batas tanggal jatuh tempo dan alert yang mengingatkan bagian keuangan bahwa Invoice tersebut akan jatuh tempo. Alert berguna agar bagaian keuangan dapat melakukan konfirmasi kebagian angkutan. Selain itu juga terdapat payment terms sesuai dengan kesepakatan yang ada sebelumnya. Akan tetapi lain halnya jika bagian angkutan menolak claim tersebut. Ketika claim ditolak, bagian logistic akan membuat surat penolakan claim. Ketika bagian keuangan telah menerima konfirmasi pembayaran dari bagian angkutan, incoming payment akan segera dilakukan. Pembayaran pada SAP Business One dapat diatur jenis mata uang apa yang akan digunakan beserta kursnya, sehingga ketika terdapat perbedaan jenis mata uang akan pada local currency dan foreign currency. Hal ini akan memudahkan pengguna untuk melihat selisih dari perbedaan tersebut. Jenis pembayaran yang dilakukan dapat berupa cash, check, credit card, bank transfer, bill of change.
261
A/R Claim Asuransi Bagian Logistik
Start
Surat Pengajuan Claim
Bagian Angkutan
Bagian Keuangan
Surat Pengajuan Claim
Membuat A/R Invoice
A/R Invoice
A/R Invoice Melakukan Pembayaran
A/R Invoice
Incoming Payment
Phase
End
Gambar 4.16 Proses bisnis A/R Claim asuransi (tobe)
262
4.5.6.4 A/R Credit memo Proses
bisnis
ini
dimulai
ketika
pelanggan
ingin
melakukan
pengembalian kepada PT. MXX karena alasan tertentu, ataupun adanya kesalahan pada saat pemasukan nilai Invoice yang ada. Retur dilakukan karena secara legal delivery atau Invoice documents yang telah dibuat tidak dapat dihapus atau diubah. Retur dapat dilakukan oleh pelanggan jika barang yang dikirim tidak sesuai dengan permintaan. Credit memo pada SAP Business One akan meng-clearing dokumen untuk Invoice. Ketika barang sudah dikirim kepada pelanggan dan Invoice telah dibuat baik secara partial ataupun secara keseluruhan maka sistem akan melakukan reverse terhadap transaksi tersebut dengan menggunakan A/R credit memo. Penggunaan A/R credit memo ini dapat memperbaiki nilai dan kuantitas. Sistem akan menambah inventory terhadap item kredit dengan jumlah yang spesifik yang terdapat pada A/R credit memo. Credit memo dibuat berdasarkan Invoice yang dibuat sebelumnya. Jika ingin mengubah status sales order menjadi re-open, maka harus memilih checkbox Enable Reopening of Orders When Creating Returns Based on Orders pada saat membuat credit memo dimana nilai kuantitas pada delivery akan berkurang sesuai dengan yang ada pada credit memo. Jika PT. MXX akan melakukan pengiriman kembali, hanya perlu menambahkan nilai pada sales order dan secara partial mengirim sisa barang yang ada. Selanjutnya akan dibuat kembali Invoice berdasarkan pada delivery order partial baru yang dibuat sebelumnya berdasarkan pada penambahan yang ada pada sales order.
263
A/R Credit memo Bagian Keuangan
Surat Retur
Pelanggan
Start
Surat Retur A/R Invoice
Membuat A/R Credit Memo
Review Surat Retur
A/R Credit Memo
A/R Credit Memo
A/R Credit Memo
Phase
End
Gambar 4.17 proses bisnis A/R Credit memo (tobe)
264
4.5.6.5 A/P Credit memo Proses ini dimulai ketika delivery ataupun A/P Invoice, secara legal dilarang untuk dihapus ataupun dilakukan perubahan. Ketika pengembalian ingin dilakukan kepada vendor karena satu alasan ataupun ketika melakukan kesalahan saat membuat A/P Invoice, A/P credit memo pun dibuat. Ketika ingin melakukan retur kepada vendor sementara barang sudah dikirim dan telah dibuat A/P Invoice-nya, maka penggunaan A/P Credit memo dapat membalikkan transaksi yang ada baik secara partial maupun secara keseluruhan. A/P credit memo dibuat berdasarkan A/P invoce, tetapi memungkinkna juga untuk membuat A/P credit memo tanpa adanya base document. A/P credit memo akan mengurangi jumlah kuantitas yang ada di inventory sesuai dengan yang terdapat pada credit memo. A/P Credit memo
Vendor
Bagian Keuangan
Start
A/P Credit Memo A/P Invoice
Mencocokkan A/P Invoice dan A/P Credit Memo
Membuat A/P Credit Memo A/P Credit Memo
End
Phase
A/P Credit Memo
Gambar 4.18 Proses Bisnis A/P Credit memo (to be)
265
4.5.6.6 A/P Reserve Invoice (cash advance) Proses ini dimulai ketika PT. MXX ingin melakukan pembayaran secara penuh sebelum barang dikirim atau diterima. Biasanya pembayaran seperti ini hanya dilakukan terhadap vendor tertentu yang sudah memiliki kepercayaan. Bagian pembelian akan melakukan konfirmasi kepada bagian keuangan bahwa telah terjadi kesepakatan sebelumnya dengan vendor untuk melakukan pembayaran penuh terlebih dahulu. A/P Reserve Invoice dibuat berdasarkan purchase order yang dikirim dari bagian pembelian. A/P Reserve Invoice yang telah dibuat selanjutnya akan dicocokkan dengan Invoice yang dikirim oleh vendor. Jika hasil pencocokkan sesuai maka akan dilakukan pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan secara cash, transfer bank ataupun secara kredit sesuai dengan kesepakatan yang terjalin sebelumnya. Setelah pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan, maka akan dilakukan konfirmasi kepada vendor. Ketika vendor sudah menerima pembayaran yang dilakukan, bagian keuangan akan melakukan outgoing payment. Ketika barang diterima maka akan dibuat goods receipt berdasarkan pada A/P reserve Invoice untuk meng-update kuantitas dan nilai inventory.
266
A/P Reserve Invoice (Cash Advance) Bagian Pembelian
Start
Membuat Purchase Order
A/P Invoice
Bagian Keuangan
Vendor
Invoice
Invoice
Mencocokka n Invoice dan PO
Membuat A/P Reserve Invoice
Outgoing payment
Phase
End
Gambar 4.19 Proses Bisnis A/P Reserve Invoice (To-be)
267
4.5.6.7 A/R Reserve Invoice (cash advance) Proses bisnis ini dimulai ketika pelanggan ingin melakukan pembayaran secara keseluruhan dimuka sebelum barang diterima. Bagian keuangan akan membuat Invoice berdasarkan sales order. Ketika A/R Reserve Invoice ini dibuat tidak akan mempengaruhi atau mengurangi kuantitas barang yang ada pada gudang atau warehouse. Selanjutnya Invoice tersebut akan dikirimkan kepada pelanggan. Setelah mendapat konfirmasi pembayaran dari pelanggan, bagian keuangan akan mengecek pembayaran tersebut. Jika status pembayaran sudah disetujui maka bagian keuangan akan melakukan incoming payments dengan memasukkan jumlah pembayaran dari pelanggan. Pada SAP Business One, incoming payments dapat menerima perbedaan mata uang sehingga user hanya perlu mengganti nilai dari exchanges rates yang ada, dan sistem akan secara otomatis membedakannya menjadi local currency dan foreign currency.
268
A/R Reserve Invoice (Cash Advance) Bagian Penjualan
Bagian Keuangan
Pelanggan
Start
Sales Order
A/R Invoice
Membuat A/R Reserve Invoice
A/R Reserve Invoice
A/R Reserve Invoice
Konfirmasi Pembayaran
Incoming Payment
Phase
End
Gambar 4.20 Proses Bisnis A/R Reserve Invoice (To-be)
269
4.5.6.8 A/R Down payment Proses bisnis ini dimulai ketika pelanggan ingin melakukan pembayaran dimuka atau ketika PT. MXX meminta pelanggan untuk melakukan pembayaran dimuka. Selanjutnya dokumen akan di-clearing dengan partial atau final Invoice. A/R down payments dibuat berdasarkan sales order dan tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada inventory. SAP Business One yang dirancang memiliki tambahan field untuk mengisi besarnya jumlah pembayaran dimuka yang akan dilakukan. Adanya field down payment tersebut memudahkan perhitungan sisa pembayaran yang akan muncul secara otomatis. Selanjutnya bagian keuangan akan mengirimkan Invoice kepada pelanggan dan menunggu konfirmasi balik dari pelanggan perihal pembayaran mereka. Ketika pelanggan memberi
konfirmasi
pembayaran,
bagian
keuangan
akan
melakukan
pengecekkan dan jika status pembayaran seudah disetujui, bagian keuangan akan melakukan incoming payment unruk A/R Invoice yang dilakukan. Proses selanjutnya ialah pelanggan harus membayar sisa tagihan yang ada. Bagian Keungan akan membuat A/R Invoice beradasarkan delivery order yang sudah terdapat tanggal BASTB yang menyertainya. Pada saat pembuatan Invoice sistem akan secara otomatis menampilkan jumlah yang belum dibayar oleh pelanggan dimana sudah dikurangi dengan jumlah pembayaran A/R down payment pada transaksi sebelumnya. Invoice tersebut akan dikirimkan ke pelanggan, dan setelah pelanggan melakukan pembayaran maka bagian keuangan akan melakukan incoming payment untuk menginput sisa pembayaran yang dilakukan.
270
A/R Down Payment Bagian Penjualan
Bagian Keuangan
Start
Sales Order
Pelanggan
A/R Down Payment
Membuat A/R Down Payment Konfirmasi Pembayaran A/R Down Payment
Incoming Payment A/R Invoice Delivery Order
Membuat A/R Invoice Sisa
Konfirmasi Pembayaran
A/R Invoice
A/R Invoice
Phase
Incoming Payment
End
Gambar 4.21 proses bisnis A/R down payment (to be)
271
4.5.6.9 A/P Down payment Proses bisnis ini dimulai ketika vendor meminta PT. MXX untuk melakukan pembayaran dimuka Invoice down payment (DP) dari vendor akan diinput oleh bagian keuangan ke dalam A/P down payment yang ada pada SAP Business One. A/P down payment dibuat berdasarkan purchase order. Pada saat membuat A/P down payment tidak akan mempengaruhi nilai barang yang ada di gudang atau warehouse. Setelah bagian keuangan melakukan pembayaran dan melakukan konfirmasi ke vendor, selanjutnya akan dilakukan outgoing payments. Jika vendor sudah mengirimkan sisa pembayaran kepada bagian keuangan maka user akan membuat A/P Invoice yang secara otomatis akan menampilkan sisa bayar yang harus dibayar ke vendor. Bagian keuangan akan melakukan pengecekan berdasarkan Invoice yang dikirim dari vendor. Jika sesuai maka akan dilakukan pembayaran. Setelah pembayaran dilakukan, bagian keuangan akan melakukan outgoing payment untuk mencatat jumlah pembayaran kepada vendor.
272
A/P Down Payment Bagian Pembelian
Start
Purchase Order
Bagian Keuangan
D/P Invoice
Vendor
D/P Invoice
Mencocokkan DP Invoice dan PO
Invoice Membuat A/P Down Payment
Outgoing payment
Mencocokkan dengan DP Invoice
A/P Invoice
Membuat A/P Invoice
End
Phase
Outgoig Payment
Gambar 4.22 Proses Bisnis A/P Down Payment (to be)
273
4.6
Solusi pada sistem SAP Business One Berdasarkan masalah-masalah pada sistem lama yang telah diuraikan sebelumnya, berikut merupakan solusi yang diberikan oleh SAP Business One terkait dengan masalah yang muncul pada sistem berjalan perusahaan PT. MXX saat ini : 1. Modul Penjualan Tabel 4.54 Masalah dan Solusi Modul Penjualan Masalah
Solusi
1. Tidak adanya sistem Lock
1. Inventory Status SAP Business One
2. Tidak adanya peringatan stok
2. Activate Automatic Availability
kosong
Check
3. Pembuatan laporan manual
3. Setup General Report and Layout Manager
4. Tidak adanya autorisasi
4. User Authorization SAP Business One
5. SPK tidak dapat di lacak
5. Adanya Base Document Number pada SAP Business One
2. Modul Pembelian Tabel 4.55 Masalah dan Solusi Modul Pembelian Masalah
Solusi
1. Tidak tersedianya laporan perbandingan 1. harga antar suplier secara otomatis 2. Persetujuan harga penawaran dan purchase order masih manual
Laporan Perbandingan harga Crystal Report (Add-Ons)
2. Approval Purchase order (Add-ons)
274
3. Tidak adanya group vendor / supplier
3. Vendor Group Configuration
4. Tidak adanya evaluasi supplier
4. Setup general Report and Layout Manager
3. ModulProduksi Tabel 4.56 Masalah dan Solusi Modul Produksi Masalah Pencatatan HPP tidak rinci
Solusi Detil pencatatan HPP dengan fitur SAP Business One
4. Modul Financial Tabel 4.57 Masalah dan Solusi Modul Finansial Masalah 1. Kesulitan pada saat perbedaan
Solusi 1. Multi currencies SAP Business One
currencies 2. Tidak dapat melakukan recurring
2. Recurring Posting
posting 3. Kesulitan pada saat perbedaan kurs
4.7
3. Exchange Rate and Indexes
Cakupan Modul Implementasi SAP Business One SAP Business One Main menu mengontrol semua fungsi sistem, nama perusahaan dan user yang saat ini menggunakan sistem ditampilkan disisi kiri atas. Main menu sendiri terdiri dari 3 tab yaitu : •
Modules Modul terdiri dari semua modul yang terdapat pada SAP Business One. Untuk proses implementasi ini PT. MXX mengimplementasikan modul sales, purchasing, inventory, production, dan financial banking.
275
•
Drag & relates Memungkinkan untuk mencari dan menampilkan informasi penting secara cepat dan efisien.
•
My Menu Melakukan kustomisasi pada menu dimana dapat menyimpan fungsi yang paling sering digunakan.
Gambar 4.23 Main menu SAP Business One 9.0 4.6.1 Sales Modul ini untuk melakukan semua proses penjualan mulai dari membuat quotation sampai invoicing, membuat draft dokumen dan melakukan print.
4.6.1.1 Sales Quotation Dokumen Sales Quotation merupakan proposal penawaran yang diberikan kepada pelanggan. Sales Quotation yang ditampilkan di SAP Business One tidak merupakan dokumen legal hanya digunakan untuk tujuan informasi saja dan dapat dihubungkan pada proses rantai penjualan. Membuat Quotation tidak mempengaruhi kuantitas atau nilai di Inventory dan accounting.
276
Gambar 4.24 Sales Quotation SAP Business One
Pada Sales Quotation General Area terdapat beberapa field seperti : 1. Contact Person Nama dari contact person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan contact person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari sales quotation. 4. Status
277
Status yang ada pada Sales Quotation yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubahs tatus menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Valid Until Memasukkan tanggal sampai kapan sales quotation tersebut berlaku. Tanggal default yang ditentukan adalah 30 hari setelah tanggal posting. Dapat dilakukan perubahan secara manual atau dengan memilih payment terms yang berbeda untuk sales quotation. 7. Document Date Tanggal dokumen dari sales quotation, digunakan untuk tax, dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan. 8. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan currency untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika currency pelanggan sama dengan local currency maka pilihan nya adalah local currency dan system currency. Jika currency pelanggan adalah foreign currency maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai original dari dokumen. 9. Sales Employee
278
Melakukan spesifikasi terhadap sales employee yang melakukan inisiasi terhadap sales quotation. 10. Owner Melakukan spesifikasi terhadap kode pegawai yang memiliki sales quotation. 11. Remarks Memasukkan nilai tambahan yang berhubungan dengan sales quotation. Dapat melakukan perubahan terhadap isi nya ketika sales quotation dibuat. 12. Freight Menampilkan total freight untuk sales quotation, field ini hanya muncul jika kita memilih manage freight.
4.6.1.2 Sales Order Sales order adalah komitmen dari pelanggan untuk membeli produk atau service. Dokumen ini merupakan dasar untuk merencanakan produksi atau pembelian barang. Membuat sales order tidak mempengaruhi perubahan disistem akuntansi. Bagaimanapun juga jika sales order dibuat untuk barang, kuantitas order didaftar inventory management sebagai reserved untuk pelanggan.
279
Gambar 4.25 Sales Order SAP Business One
Pada Sales Order General Area terdapat beberapa field seperti : 1. Contact Person Nama dari contact person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan contact person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari sales quotation. 4. Status Status yang ada pada Sales Quotation yaitu :
280
- Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Valid Until Memasukkan tanggal sampai kapan sales quotation tersebut berlaku. Tanggal default yang ditentukan adalah 30 hari setelah tanggal posting. Dapat dilakukan perubahan secara manual atau dengan memilih payment terms yang berbeda untuk sales quotation.
7. Document Date Tanggal dokumen dari sales quotation, digunakan untuk tax, dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan. 8. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan currency untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika currency pelanggan sama dengan local currency maka pilihan nya adalah local currency dan system currency. Jika currency pelanggan adalah foreign currency maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai original dari dokumen.
281
9. Sales Employee Melakukan spesifikasi terhadap sales employee yang melakukan inisiasi terhadap sales quotation. 10. Owner Melakukan spesifikasi terhadap kode pegawai yang memiliki sales quotation. 11. Remarks Memasukkan nilai tambahan yang
berhubungan dengan sales
quotation. Dapat melakukan perubahan terhadap isi nya ketika sales quotation dibuat. 12. Freight Menampilkan total freight untuk sales quotation, field ini hanya muncul jika kita memilih manage freight.
4.6.1.3 Delivery Delivery merupakan dokumen legal yang mengindikasikan pengiriman barang atau service telah dilakukan, tanpa dokumen ini barang dapat dikirim hanya jika invoice sudah dibuat. Ketika membuat delivery good issue juga dipost.
282
Gambar 4.26 Delivery SAP Business One Pada Delivery General Area terdapat beberapa field seperti : 1. Contact Person Nama dari contact person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan contact person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari sales quotation. 4. Status
283
Status yang ada pada Sales Quotation yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Valid Until Memasukkan tanggal sampai kapan sales quoatation tersebut berlaku. Tanggal default yang ditentukan adalah 30 hari setelah tanggal posting. Dapat dilakukan perubahan secara manual atau dengan memilih payment terms yang berbeda untuk sales quotation. 7. Document Date Tanggal dokumen dari sales quotation, digunakan untuk tax, dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan. 8. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan currency untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika currency pelanggan sama dengan local currency maka pilihan nya adalah local currency dan system currency. Jika currency pelanggan adalah foreign currency maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai original dari dokumen.
284
9. Sales Employee Melakukan spesifikasi terhadap sales employee yang melakukan inisiasi terhadap sales quotation. 10. Owner Melakukan spesifikasi terhadap kode pegawai yang memiliki sales quotation. 11. Remarks Memasukkan nilai tambahan yang
berhubungan dengan sales
quotation. Dapat melakukan perubahan terhadap isi nya ketika sales quotation dibuat. 12. Freight Menampilkan total freight untuk sales quotation, field ini hanya muncul jika kita memilih manage freight.
Jurnal Akuntansi yang terbentuk dari proses Delivery Order yaitu : Piutang yang belum di-invoice Sales
Dr Cr
4.6.1.4 Return Untuk alasan legal kita tidak dapat menghapus delivery atau invoice yang telah dibuat di SAP Business One atau mengubah akuntansi yang berhubungan dengan dokumen tersebut. Pelanggan mungkin merngirim barang kembali karena berbagai alasan, atau mungkin karena kita membuat kesalahan ketika membuat dokumen tersebut. Jika terjadi situasi seperti itu maka membuat dokumen retur. Ketika membuat dokumen retur kita dapat reverse postingan delivery. Retur unuk mengclearing dokumen untuk delivery jika A/R invoice belum dibuat tetapi jika invoice sudah dibuat amaka menggunakan A/R credit memo untuk membenarkan nilai dan kuantitas yang terjadi transaksi.
285
Gambar 4.27 Return SAP Business One
Pada return General Area terdapat beberapa field seperti : 1. Contact Person Nama dari contact person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan contact person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari sales quotation.
286
4. Status Status yang ada pada Sales Quotation yaitu : -
Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit.
-
Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open.
-
Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual.
-
Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubahs tatus menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi.
-
Draft, dokumen masih berada didraft
5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Valid Until Memasukkan tanggal sampai kapan sales quoatation tersebut berlaku. Tanggal default yang ditentukan adalah 30 hari setelah tanggal posting. Dapat dilakukan perubahan secara manual atau dengan memilih payment terms yang berbeda untuk sales quotation. 7. Document Date Tanggal dokumen dari sales quotation, digunakan untuk tax, dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan. 8. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan currency untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika currency pelanggan sama dengan local currency maka pilihan nya adalah local currency dan system currency. Jika currency pelanggan adalah foreign currency maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai original dari dokumen.
287
9. Sales Employee Melakukan spesifikasi terhadap sales employee yang melakukan inisiasi terhadap sales quotation. 10. Owner Melakukan spesifikasi terhadap kode pegawai yang memiliki sales quotation. 11. Remarks Memasukkan nilai tambahan yang berhubungan dengan sales quotation. Dapat melakukan perubahan terhadap isi nya ketika sales quotation dibuat. 12. Freight Menampilkan total freight untuk sales quotation, field ini hanya muncul jika kita memilih manage freight.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat retur yaitu : Inventory
Dr
Cost of goods sold
Cr
4.6.1.5 Down Payments Bisnis membutuhkan Down Payments dari pelanggan untuk memastikan bahwa pelanggan berkomitmen dan akan mengikuti peraturan yang ada. Pada SAP Business One kita dapat memetakan business practice dengan melakukan issue pada A/R Down Payment Invoice kepada pelanggan. Ketika kita menerima pembayaran dari pelanggan kita dapat mengurangi jumlah pembayaran yang ada pada final Invoice. Perusahaan memiliki bisnis yang perlu dilakukan issue dan menerima Invoice termasuk didalamanya tax atau VAT untuk Down Payments. Invoice ini akan di-clear dengan Invoice yang bersifat parsial atau final Invoice. Perusahaan mencatat Down Payments yang diterima pada SAP Business One dengan membuat pembayaran tidak berdasarkan pada Invoice.
288
Gambar 4.28 A/R Down Payment SAP Business One
Berikut proses membuat A/R Down Payment pada SAP Business One: 1. Membuat A/R Down Payment invoice untuk bisnis partner jika berdasarkan kepada base dokumen, pastikan bahwa telah melakukan definisi persentase pembayaran yang diinginkan. Pada saat membuat Down Payment Invoice maka akan membuat postingan akuntansi, tidak akan mempengaruhi nilai Inventory dan perpetual Inventory, tidak mengubah status pada base dokumen. 2. Pada saat pembayaran dilakukan, buat dokumen pembayaran yang benar berdasarkan kepada Down Payment Invoice, Down Payment Invoice dapat dibayar secara parsial.Pada saat membuat dokumen pembayaran jurnal entry dicatat pada control account.
289
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat membuat Invoice Down payment : Account Receivable Penerimaan dimuka
Dr Cr
4.6.1.6 A/R Invoice Invoice merupakan dokumen yang legal. Ketika Invoice diterima, posting dibuat terkait dengan akun pelanggan pada sistem akuntansi. Jika pengiriman tidak dilakukan terlebih dahulu dibandingkan dengan Invoice dan barang digudang telah dijual, kuantitas di Inventory juga akan terupdate ketika melakukan issue pada Invoice. Pada saat membuat Invoice tanpa melakukan referensi ke Delivery, sistem secara otomatis akan melakukan postingan perubahan pada Inventory. Dengan kata lain jika Delivery telah ada dan kita membuat Invoice tanpa adanya referensi ke Delivery maka akan terjadi error pada Inventory management karena kuantitas pada Delivery dipost dua kali pada sistem. SAP Business One memungkinkan untuk membuat A/R Invoice dengan jumlah total nol, hal ini dikarenakan kita dapat mengirim barang tanpa adanya biaya charge seperti barang yang merupakan bagian dari promosi atau service contract.
290
Gambar 4.29 A/R Invoice SAP Business One
Pada A/R Invoice General Area terdapat beberapa field yaitu : 1. Contact Person Nama dari Contact Person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan Contact Person yang berbeda. 2. Customer Ref. No
Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi
pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari A/R Invoice. 4. Status Status yang ada pada A/R Invoice yaitu :
291
- Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan Status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah Status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Due Date Tanggal default adalah 30 hari sejak dilakukan Posting Date, untuk mengubahnya pilih payment term yang berbeda pada daftar payment terms di A/R Invoice. Secara alternative mengubah tanggal Due Date secara manual. 7. VAT Registration NO. Menampilkan nomor registrasi VAT pada business place.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat A/R Invoice : Account Receivable -
Dr
VAT Out -
Cr Piutang yang diInvoice -
Cr
Jurnal akuntansi yang terbentuk A/R invoice ke angkutan : Account receivable Pendapatan lain lain
Dr Cr
292
4.6.1.7 A/R Credit memo Untuk alasan legal kita tidak dapat menghapus delivery ataupun Invoice di SAP Business One. Pelanggan dapat saja mengirimkan kembali barang yang dibeli dengan berbagai alasan, atau terjadi kesalahan pada saat memasukkan data. Jika transaksi penjualan telah mencatat jurnal akuntansi dan Inventory telah di post. A/R Credit memo digunakan untuk meng-clearing dokumen Invoice dan untuk retur. Jika barang sudah dikirim ke pelanggan dan Invoice sudah dibuat kita dapat secara parsial ataupun secara keseluruhan membalik transaksi dengan menggunakan A/R Credit memo. Dengan menggunakan A/R Credit memo kita membetulkan baik kuantitas maupun nilai monetary. Sistem meningkatkan Inventory dari barang kredit sesuai dengan jumlah dikredit memo. SAP Business One memunginkan untuk membuat A/R Credit memo dengan total nol, hal ini dilakukan ketika kita menghapus A/R Invoice untuk barang yang dikirim tanpa adanya biaya charge contohnya seperti untuk barang promosi.
Gambar 4.30 A/R Credit Memo SAP Business One
293
Pada A/R Credit memo General Area terdapat beberapa fields yaitu : 1. Contact Person Nama dari Contact Person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat menspesifikasikan Contact Person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari A/R Invoice. 4. Status Status yang ada pada A/R Invoice yaitu : -
Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit.
-
Open – printed, dokumen telah diprint dan Status masih open.
-
Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual.
-
Closed, mengubah Status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi.
-
Draft, dokumen masih berada didraft
5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Due Date Tanggal default adalah 30 hari sejak dilakukan Posting Date, untuk mengubahnya pilih payment term yang berbeda pada daftar payment
294
terms di A/R Invoice. Secara alternatif mengubah tanggal Due Date secara manual. 7. VAT Registration NO. Menampilkan nomor registrasi VAT pada business place.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat A/R credit memo: Sales Revenue
Dr
Inventory
Dr
Account Receivable
Cr
Vat-Out
Cr
Cost of goods sold
Cr
4.6.1.8 A/R Reserve Invoice A/R Reserve Invoice memungkinkan untuk melakukan issue Invoice terhadap barang di warehouse tanpa mengurangi barang di inventory. Ketika membuat A/R reserve Invoice SAP Business One membuat jurnal akuntansi tanpa memasukkan inventory. SAP Business One memungkinkan untuk membuat A/R Invoice dengan jumlah nol, hal ini dapat dilakukan ketika mengirimkan barang tanpa ada biaya tambahan misalnya barang yang merupakan bagian dari promosi atau servis kontrak. Seperti Invoice pada umumnya, status reserved Invoice akan closed jika dilakukan incoming payment.
295
Gambar 4.31 Reserve Invoice SAP Business One
Jurnal Akuntansi yang terbentuk pada A/R Reserve Invoice yaitu : Account Receivable
Dr
Vat-out
Cr
Sales Revenue
Cr
4.6.2 Purchasing SAP Business One memungkinkan untuk melakukan pengaturan terhadap keseluruhan proses pembelian dari purchase order sampai ke proses A/P invoice. Lebih lanjut kita dapat membuat berbagai laporan untuk menganalisa informasi
296
pembeian seperti analisa jumlah pembelian, informasi harga, vendor dan sebagainya.
4.6.2.1 Requesting Quotations Requesting Quotations atau yang biasa disebut dengan purchase quotation merupakan dokumen yang digunakan oleh perusahaan untuk dikirimkan kepada vendor/supplier guna memberitahu barang-barang apa yang ingin dibeli. PQ ini berguna agar tiap-tiap vendor dapat mengindikasikan syarat dan ketentuan akan barang tersebut seperti harga, lama dan tanggal pengiriman ataupun ketentuan lain akan pelayanan mereka. PQ ini dikirimkan kepada beberapa vendor untuk mendapatkan perbandingan harga dan ketentuan lain yang terbaik. Quotations yang masuk nantinya akan dibandingkan yang kemudian akan ditentukan vendor mana pesanan akan dilakukan.
Gambar 4.32 Purchasing Quotation SAP Business One
297
Pada Purchase Quotation General Area terdapat beberapa field seperti : 1. Vendor & Name Field vendor merupakan kode vendor yang telah diatur dalam master data dan diberi nama sesuai dengan nama vendor tersebut. 2. Contact Person Nama dari orang yang dapat dihubungi dari tiap vendor yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat dispesifikasikan contact person yang berbeda. 3. Vendor Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 4. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan mata uang untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika mata uang pelanggan sama dengan mata uang lokal maka pilihannya adalah local currency dan system currency. Jika mata uang pelanggan adalah mata uang asing maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai asli dokumen. 5. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari purchase quotation. 6. Status Status yang ada pada Purchase Quotation yaitu : -
Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit.
-
Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open.
-
Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual.
-
Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis merubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi.
298
-
Draft, dokumen masih berada ditempat penyimpanan dan belum dikirim.
7. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini adalah tanggal purchase quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 8. Valid Until Merupakan tanggal masa berlaku sebuah purhase quatation. Tanggal default yang ditentukan adalah 30 hari setelah tanggal posting. Dapat dilakukan perubahan secara manual atau dengan memilih payment terms yang berbeda untuk purchase quotation. 9. Document Date Tanggal dokumen dari purchase quotation, digunakan untuk pajak, dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan. 10. Required Date Merupakan tanggal yang menentukan kapan barang-barang yang tertera di dalam isi tabel harus sampai dan diperlukan. 11. Content Tab Didalam content tab terdapat beberapa field seperti Item/service type yakni pemilihan jenis dokumen penjualan yang akan dibuat apakah berupa material ataupun jasa; field Item number merupakan nomor item yang akan dibeli dan telah ditentukan sebelumnya diitem master data; field required date & required quantity merupakan tanggal dan jumlah yang dibutuhkan untuk tersedia dari setiap barang yang dibeli.
299
4.6.2.2 Purchase Order Purchase Order merupakan dokumen yang digunakan untuk memesan item barang atau jasa dari vendor berdasarkan harga yang telah disetujui bersama.
Gambar 4.33 Purchase Order SAP Business One Pada Purchase Order General Area terdapat beberapa fields seperti : 1. Vendor & Name Field vendor merupakan kode vendor yang telah diatur dalam master data dan diberi nama sesuai dengan nama vendor tersebut. 2. Contact Person Nama dari orang yang dapat dihubungi dari tiap vendor yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat dispesifikasikan contact person yang berbeda. 3. Vendor Ref. No
300
Nomor referensi vendor. 4. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan mata uang untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika mata uang pelanggan sama dengan mata uang lokal maka pilihannya adalah local currency dan system currency. Jika mata uang pelanggan adalah mata uang asing maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai asli dokumen. 5. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari purchase order. 6. Status Status yang ada pada Purchase Order yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis merubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada ditempat penyimpanan dan belum dikirim. 7. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini adalah tanggal purchase order tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 8. Delivery Date Menentukan tanggal pengiriman yang diinginkan dari barang yang dibeli. 9. Document Date
301
Tanggal dokumen dari purchase order, digunakan untuk pajak, default-nya adalah tanggal pada saat pembuatan. Dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan.
Selain general area, bagian lain yang harus dilengkapi saat membuat purchase order ialah content tab atau bagian isi yang terdiri dari beberapa field berikut : 1. Item/ service type Merupakan pilihan tipe atau jenis pembelian yang akan dilakukan. Tipe item digunakan jika ingin melakukan pembelian barang yang didefinisikan pada
modul
inventory.
Sedangkan
tipe
servis
digunakan
untuk
menghasilkan dokumen pembelian untuk jasa, seperti biaya konsultasi, yang memang belum didefinisikan sebagai item pada SAP Business One. 2. Summary Tab - No summary : merupakan nilai default - By document : Merangkum baris dengan dokumen-dokumen dasar yang sama dalam satu baris yang menampilkan nomor dokumen dasar dan rujukan. Item yang muncul dalam tabel lebih dari sekali, dan memiliki harga dan deskripsi yang sama, dirangkum dalam satu baris. Pilihan ini hanya tersedia untuk dokumen dari tipe item dan ketika dilakukan penyalinan baris dari dokumen dasar. - By Item : Merangkum beberapa baris item dengan item yang sama dalam satu baris. Item baris ini harus memiliki parameter yang sama (misalnya, harga, deskripsi, dan gudang). Pilihan ini hanya tersedia untuk dokumen dari tipe item. 3. Item number Tentukan nomor barang yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Item description Deskripsi barang dari nomor barang yang dipilih. 5. BP catalog Number Tentukan nomor catalog mitra bisnis 6. Quantity
302
Jumlah banyaknya barang atau jasa yang ingin dibeli. 7. Unit price Harga barang berdasarkan default price list. 8. Invetory UoM Tentukan apakah kuantitas ditampilkan dalam Item per kolom Unit adalah unit item tunggal: No – merupakan nilai default, jika ukuran unit pembelian ditentukan untuk item seperti yang didefinisikan pada tab Pembelian Item master data, yang berbeda dari 1, jumlah unit barang diterima oleh gudang sama dengan jumlah yang ditentukan dalam quantity field, dikalikan dengan nilai Items yang ditampilkan per unit. contoh : Kuantitas x Items per Unit = Qty (Inventory UoM) Yes - jumlah unit barang diterima oleh gudang sama dengan jumlah yang ditentukan dalam Kuantitas atau Qty (Inventory UoM) lapangan. Item per nilai Unit adalah satu. Contoh : Jumlah x 1 (Produk per Unit) = Qty (Inventory UoM). 9. Tax Code Kode pajak yang akan diterapkan pada item. 10. Total Cost Menampilkan jumlah total baris dalam mata uang yang relevan. Jumlah tersebut dihitung sebagai berikut: Total = Harga Satuan x Jumlah x Diskon.
4.6.2.3 Goods Receipt PO Dokumen ini dibuat ketika barang pesanan diterima dari vendor. Proses yang berlangsung di SAP Business One ketika GRPO dibuat ialah barang diterima di gudang, dilakukan pengupdate-an kuantitas serta membuat jurnal entry jika menggunakan setting perpetual inventory.
303
Gambar 4.34 Good Receipt PO SAP Business One
Karena pada dasarnya Good Receipt PO dilakukan berdasarkan PO yang dibuat, maka secara bentuk form GRPO akan sangat mirip dengan form PO yang menyebabkan segala field yang ada didalamnya sama. Hal yang membedakan ialah field delivery date pada general area PO digantikan dengan field due date pada GRPO. Pada GRPO General Area terdapat beberapa fields seperti : 1. Vendor & Name Field vendor merupakan kode vendor yang telah diatur dalam master data dan diberi nama sesuai dengan nama vendor tersebut. 2. Contact Person Nama dari orang yang dapat dihubungi dari tiap vendor yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat dispesifikasikan contact person yang berbeda. 3. Vendor Ref. No
304
Nomor referensi vendor. 4. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan mata uang untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika mata uang pelanggan sama dengan mata uang lokal maka pilihannya adalah local currency dan system currency. Jika mata uang pelanggan adalah mata uang asing maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai asli dokumen. 5. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari purchase . 6. Status Status yang ada pada GRPO yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah di print dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis merubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada ditempat penyimpanan dan belum dikirim. 7. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini adalah tanggal GRPO tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 8. Due Date
305
Tanggal diinginkannya barang yang dipesan untuk diterima oleh gudang. Jadi, dalam hal ini vendor harus mengirimkan barangnya dan memastikan barang tersebut sampai di gudang pelanggan pada tanggal due date tersebut. 9. Document Date Tanggal dokumen dari GRPO, digunakan untuk pajak, defaultnya adalah tanggal pada saat pembuatan. Dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat GRPO untuk jasa yaitu : Expense
Dr
Biaya yang dibayar atas jasa
Cr
Jurnal Akuntansi yang terbentuk pada saat GRPO untuk produk yaitu: Inventory
Dr
Penerimaan barang belum invoice
Cr
Jurnal Akuntansi yang terbentuk pada saat pembelian secara cash advance yaitu : Inventory Barang dalam perjalanan
Dr Cr
306
4.6.2.4 Goods Return Dokumen goods return digunakan untuk mengembalikan barang yang dikirim ke vendor atau untuk membalikkan transaksi pembelian untuk item baik sepenuhnya maupun sebagian, misalnya, penerimaan barang PO di SAP Business One. Berdasarkan ketentuan hukum, dokumen-dokumen yang dihasilkan pada SAP Business One ini tidak dapat dihapus atau dibuat perubahan akuntansirelevan. Namun, untuk mengembalikan barang yang tidak diinginkan atau rusak, atau untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat saat memasukkan dokumen yang disebutkan di atas, dapat dibuat Good Return.
Gambar 4.35 Goods Return SAP Business One
307
Pada Goods return General Area terdapat beberapa fields seperti : 1. Vendor & Name Field vendor merupakan kode vendor yang telah diatur dalam master data dan diberi nama sesuai dengan nama vendor tersebut. 2. Contact Person Nama dari orang yang dapat dihubungi dari tiap vendor yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat dispesifikasikan contact person yang berbeda. 3. Vendor Ref. No Nomor referensi vendor. 4. Currency Melakukan spesifikasi terhadap tampilan mata uang untuk jumlah pada A/R Invoice. Jika mata uang pelanggan sama dengan mata uang lokal maka pilihannya adalah local currency dan system currency. Jika mata uang pelanggan adalah mata uang asing maka pilihan yang ada adalah BP Currency. Pilihan yang dipilih tidak mengubah nilai asli dokumen. 5. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari purchase . 6. Status Status yang ada pada GRPO yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah di print dan status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis merubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi.
308
- Draft, dokumen masih berada di tempat penyimpanan dan belum dikirim. 7. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini adalah tanggal GRPO tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 8. Due Date Tanggal diinginkannya barang yang dipesan untuk diterima oleh gudang. Jadi, dalam hal ini vendor harus mengirimkan barangnya dan memastikan barang tersebut sampai di gudang pelanggan pada tanggal due date tersebut. 9. Document Date Tanggal dokumen dari GRPO, digunakan untuk pajak, defaultnya adalah tanggal pada saat pembuatan. Dapat dilakukan perubahan pada tanggal jika diperlukan.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat goods return yaitu: Penerimaan barang belum invoice Inventory
Dr Cr
4.6.2.5 Down Payments Ketika vendor mengirim Invoice untuk down payment pada SAP Business One kita gunakan A/P down payment Invoice. Posting yang terbentuk pada saat membuat dokumen ini berelevansi pada sistem akuntansi tidak mempengaruhi nilai inventory. Pada saat membuat dokumen ini dapat berdasarkan kepada purchase order atau good receipt PO seperti membuat A/P Invoice regular.
309
Gambar 4.36 A/R Down Payment SAP Business One
Berikut proses membuat A/R Down Payment pada SAP Business One: 1. Membuat A/R Down Payment imvoice untuk bisnis partner jika berdasarkan kepada base dokumen, pastikan bahwa telah melakukan definisi persentase pembayaran yang diinginkan. Pada saat membuat Down Payment Invoice maka akan membuat postingan akuntansi, tidak akan mempengaruhi nilai Inventory dan perpetual Inventory, tidak mengubah status pada base dokumen. 2. Pada saat pembayaran dilakukan, buat dokumen pembayaran yang benar berdasarkan kepada Down Payment Invoice, Down Payment Invoice
310
dapat dibayar secara parsial.Pada saat membuat dokumen pembayaran jurnal entry dicatat pada control account Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat pembelian down payment invoice yaitu : Inventory Account Payable
Dr Cr
4.6.2.6 A/P Invoice A/P Invoice dapat dibuat dari multiple purchase order atau good receipt PO. Kita tidak dapat mengubah data yang berelevansi dengan akuntansi, karena merupakan dokumen akuntansi yang legal. Ketika kita menerima A/P Invoice SAP Business One melakukan post yang berhubungan dengan akun vendor disistem akuntansi. Ketika tidak ada delivery untuk purchase order sebelum A/P Invoice maka inventory akan meningkat pada saat melakukan posting Invoice
Gambar 4.37 A/P Invoice SAP Business One
311
Pada A/P Invoice General Area terdapat beberapa field yaitu : 1. Contact Person Nama dari Contact Person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan Contact Person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari A/P Invoice. 4. Status Status yang ada pada A/P Invoice yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan Status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah Status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat di edit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Due Date Tanggal default adalah 30 hari sejak dilakukan Posting Date, untuk mengubahnya pilih payment term yang berbeda pada daftar payment terms
312
di A/P Invoice. Secara alternative mengubah tanggal Due Date secara manual.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat A/P invoice yaitu : Penerimaan barang belum invoice
Dr
Vat In
Dr Hutang usaha barang dagangan
Cr
4.6.2.7 A/P Credit memo Ketika melakukan delivery untuk purchase order atau A/P Invoice di SAP Business One, ketentuan legal melarang untuk melakukan penghapusan atau membuat perubahan pada dokumen tersebut. Adanya kemungkinan untuk melakukan retur barang kepada vendor untuk berbagai alasan ataupun menemukan kesalahan pada saat membuat Invoice tersebut. A/P credit memo adalah clearing dokumen pada A/P Invoice, selain itu jika vendor telah melakukan pengiriman barang dan kita telah membuat A/P Invoice kita dapat melakukan reverse transaksi baik secara parsial maupun secara keseluruhan dengan membuat A/P credit memo. A/P credit memo dibuat berdasarkan pada A/P Invoice untuk membangun hubungan diantara dua transaksi di SAP Business One, selain itu juga memungkinkan untuk membuat A/P credit memo tanpa adanya base dokumen. Dengan menggunakan credit memo kita memperbaiki baik kuantitas maupun nilai yang ada. SAP Business One mengurangi inventory terhadap barang kredit dengan kuantitas spesifikasi pada credit memo dan mengurangi akun biaya dengan jumlah yang sama.
313
Gambar 4.38 A/P Credit Memo
Pada A/P Credit memo General Area terdapat beberapa fields yaitu : 1. Contact Person Nama dari Contact Person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan Contact Person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan.
314
3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari A/P credit memo. 4. Status Status yang ada pada A/P credit memo yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan Status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah Status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubahs tatus menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada di draft 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Due Date Tanggal default adalah 30 hari sejak dilakukan Posting Date, untuk mengubahnya pilih payment term yang berbeda pada daftar payment terms di A/P credit memo. Secara alternative mengubah tanggal Due Date secara manual.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada saat A/P Credit memo yaitu : Hutang usaha barang dagangan
Dr
Vat In
Dr
Penerimaan barang belum invoice
Cr
315
4.6.2.8 A/P Reserve Invoice A/P reserve Invoice memungkinkan untuk melakukan postingan yang berelevansi disistem akuntansi dan tidak mempengaruhi nilai diinventory. Kita menggunakan A/P reserve Invoice terhadap dokumen A/P Invoice yang diterima dari vendor sebelum barang diterima. Setelah menerima barang kita membuat good receipt PO berdasarkan kepada A/P reserve Invoice untuk melakukan update terhadap kuantitas dan nilai inventory.
Gambar 4.39 A/P Reserve Invoice
316
Pada A/P Reserve Invoice General Area terdapat beberapa fields yaitu : 1. Contact Person Nama dari Contact Person yang telah didefinisikan pada business partner master data, jika dibutuhkan dapat mengspesifikasikan Contact Person yang berbeda. 2. Customer Ref. No Melakukan spesifikasi terhadap nomor referensi pelanggan. 3. No. Field pada bagian kiri merupakan nama dari seri penomoran, dapat melakukan spesifikasi terhadap seri yang ada sedangkan field pada sebelah kanan merupakan penomoran dari A/P reserve Invoice. 4. Status Status yang ada pada A/P reserve Invoice yaitu : - Open, dapat membuat dokumen secara keseluruhan ataupun secara partial atau dokumen masih dapat diedit. - Open – printed, dokumen telah diprint dan Status masih open. - Cancelled, melakukan pembatalan dokumen secara manual. - Closed, mengubah Status dokumen menjadi closed secara manual atau SAP Business One secara otomatis mengubah status menjadi closed ketika berpindah ke tahap selanjutnya yang berarti dokumen tidak dapat diedit lagi. - Draft, dokumen masih berada didraft. 5. Posting Date Melakukan spesifikasi terhadap tanggal postingan. Nilai default pada field ini ada tanggal sales quotation tersebut dibuat. Jika dibutuhkan dapat melakukan perubahan terhadap tanggal, tetapi perubahan tanggal yang dilakukan akan mempengaruhi perubahan dokumen yang lain. 6. Due Date Tanggal default adalah 30 hari sejak dilakukan Posting Date, untuk mengubahnya pilih payment term yang berbeda pada daftar payment terms
317
di A/P reserve Invoice. Secara alternatif mengubah tanggal Due Date secara manual.
Jurnal akuntansi yang terbentuk pada A/P reserve invoice yaitu : Barang dalam perjalanan
Dr
Vat In
Dr Account Payable
Cr
4.6.3 Inventory Menggunakan modul ini untuk melakukan optimasisasi terhadap inventory management termasuk : • Mengatur item
master data records
• Yang berhubungan
dengan serial dan batch number
• Mengatur
inventory transaction termasuk goodsreceipts, goods issues, inventory transfers, initial item quantity settings dan inventory counts.
• Mengatur
daftar harga termasuk periode dan discount untuk harga harga
khusus. • Proses
pick dan pack
• Inventory related
reports
4.6.3.1 Item master data SAP Business One memungkinkan untuk mengatur semua item yang kita beli, manufaktur, jual atau yang disimpan diinventory. Servis juga dapat didefinisikan sebagai item walaupun hanya berhubungan dengan penjualan. Untuk setiap item yang dimasukkan ke data berhubungan dengan area tertentu di SAP Business One dimana data tersebut digunakan untuk pembelian, penjualan, produksi, warehouse management, accounting dan servis.
318
Gambar 4.40 Item Master Data SAP Business One Berikut beberapa fields yang terdapat di item master data yaitu : 1. Bar Code Nomor barcode dari tipe item yang ditampilkan 2. Item No. Kode nomor item dalam master data 3. Description Penjelasan singkat mengenai item yang ditampilkan 4. Item Type Penjelasan mengenai tipe barang yang ditampilkan. 5. Unit Price Satuan nilai dari barang yang ditampilkan
319
4.6.3.2 Price List SAP Business One memungkinkan untuk membuat daftar harga yang berbeda beda untuk barang, memberikan fleksibilitas yang ditawarkan kepada pelanggan untuk melakukan kustomisasi harga. Selama pembuatan dokumen penjualan dan pembelian SAP Business One mengambil harga barang secara langsung dari daftar harga yang dihubungkan ke bisnis partner. Daftar harga ini dapat dihubungkan secara default dari bisnis partner group atau dari payment term business partner maupun dipilih secara manual pada business partner master data. Ketika menambah transaksi ke bisnis partner harga dari barang dapat dideterminasi dengan berdasarkan daftar harga, pada saat melakukan inisiasi SAP Business One kita mendefinisikan data untuk bisnis partner, bisnis partner group, dan payment terms baik untuk pelanggan dan vendor. Data ini diperbaiki dan dimodifikasi sesuai dengan waktu, hasil informasi harga yang digunakan dipenjualan dan pembelian yang selalu up to date. SAP Business One menyediakan 10 daftar harga, dapat menambah daftar baru dan menghapus daftar haraga yang ada.
Gambar 4.41 Price List SAP Business One
320
Berikut beberapa fields yang terdapat pada price list : 1. Price List Name Menampilkan price list dari nama item yang diinput. 2. Base Price List Dengan memilih opsi tersebut, maka harga yang ditampilkan merupakan harga dasar item tersebut 3. Rounding Method Pembulatan pada harga nilai barang tersebut 4. Active Apabila opsi tersebut dipilih, maka item akan berubah status menjadi aktif kembali 5. Valid From Dengan melakukan input pada tanggal tersebut, maka tanggal tersebut merupakan awal dari periode validitas price list tersebut 6. Valid To Dengan melakukan input pada tanggal tersebut, maka tanggal tersebut merupakan akhir dari periode validitas price list tersebut.
4.6.3.3 Pick and Pack Pick and pack pada SAP Business one memungkinkan untuk otomatisasi proses pada sales order dan A/R reserve invoice dari pembuatan pick list sampai packing barang untuk pengiriman dengan delivery order. Prosedur pada proses pick and pack yaitu : •
Membuat pick list dari sales order yang bersifat open dan A/R invoices
•
Memilih barang sesuai pada pick list
•
Melakukan packing barang untuk pengiriman
•
Membuat delivery dan A/R invoice dokumen
321
Gambar 4.42 Pick and Pack SAP Business One
Berikut beberapa fields yang terdapat di pick and pack yaitu : 1. Pick Number Menampilkan nomor berurut yang dihitung oleh sistem 2. Pick Date Memasukan tanggal dimana barang akan di-pick 3. Picker Menampilkan nama karyawan yang bertanggung jawab dalam mengambil barang tersebut 4. Status Status dalam pick list terdiri dari 5, yaitu : released, partially picked, picked, partially delivered, dan closed 5. Remarks Inputan pesan berupa instruksi atau pesan singkat
322
6. Transact. Type Menampilkan tipe accounting document 7. Doc. No Menampilkan nomor sales order yang terhubung secara langsung 8. Customer Code Menampilkan kode dari customer yang terkait 9. Delv/Due Date Menampilkan tanggal pengiriman yang telah direncanakan 10. Unit of Measure Menampilkan satuan nilai dari item yang dipilih 11. Items per Unit Menampilkan jumlah item yang didefiniskan dalam dokumen aslinya 12. Bin Location Menampilkan lokasi bin dimana barang yang akan di-pick di letakkan 13. Serial Number Menampilkan nomor seri dari item yang akan di pick list 14. Batch Number Menampilkan nomor batch dari item yang akan di pick list Jurnal Akuntansi yang terbentuk pada saat melakukan inventory transfer yaitu : Inventory
Dr
Inventory
Cr
Jurnal Akuntansi yang terbentuk pada saat penolakan claim asuransi yaitu : Expense
Dr
Inventory
Cr
4.6.4 Production Menggunakan modul produksi di SAP Business One untuk membuat dan memantain bill of materials yaitu mengspesifikasikan kuantitas komponen untuk mmbuat sebuah produk, production order yaitu sekumpulan instruksi untuk melakukan perencanaan dan perakitan barang produksi, dengan production order
323
kita menlacak semua transaksi material dan harga yang terlibat didalam proses produksi seperti harga tambahan dan lain lain. Pada production order mendukung beberapa tipe produksi seperti : •
Standard, digunakan untuk produksi regular. Komponen komponen diambil dari barang yang ada di BOM.
•
Special, digunakan untuk memproduksi barang atau menampilkan aktivitas yang ada.
•
Disassembly, digunakan untuk melaporkan barang yang disassembly dengan komponen dari production BOM
Produk yang sudah selesai merupakan hasil dari keseluruhan proses produksi, atau kumpulan barang yang dijual secara unit tetapi bukan merupakan hasil dari proses produksi atau assembly.
4.6.4.1 Bill of Material Bill of Material mewakilkan barang jadi (parent) yang terdiri dari komponen inventory yang berbeda beda (child component). Selama proses produksi kita mengubah komponen menjadi barang jadi. Memilih produksi BOM termasuk produk di MRP dan proses standar produksi. Komponen didalam BOM adalah barang fisik sebagai contoh obeng, papan dan sebagainya.
Gambar 4.43 Bill of Material SAP Business One
324
Pada Bill of Materials General Area terdapat beberapa fields seperti : 1. Product No. Nomor yang menspesifikasi kode dari barang jadi atau setengah jadi 2. Product Description Mendeskripsikan produk secara lisan 3. Bom Type Tipe BOM menjelaskan BOM tersebut kemudian akan digunakan untuk hal apa. Terdapat 3 tipe BOM, yaitu production, manufacture, dan diassembly 4. Quantity Melakukan spesifikasi terhadap jumlah atau kuantitas dari item induk yang akan dihasilkan dari komponen-komponen dalam Bill of Material. Untuk BOM Production, nilai default adalah 1. 5. Warehouse Melakukan spesifikasi pada kode Warehouse, dimana barang yang dihasilkan kemudian akan disimpan. Nilai dari Kode Warehouse akan secara default berisi kode yang terdapat pada Production Order, namun tetap dapat diubah bila diperlukan. 6. Price List Menspesifikasi harga dari barang produksi. 7. Distr. Rule Memilih distribution rule yang akan mengikat Bill of Material tersebut 8. Project Memilih project yang dimana didalamnya merupakan Bill of Material tersebut. 9. Item No. Menjelaskan komponen dalam Bill of Material. Komponen tersebut bisa berupa non-inventory items. 10. UoM Menerangkan satuan pengukuran untuk setiap komponen, seperti box, meter, kg. nilai dari uom diambil langsung dari item master data.
325
11. Issue Method Sebuah fungsi dalam menentukan apakah item dalam BOM diissue secara otomatis atau manual setelah BOM dibuat 12. Total Menampilkan jumlah total dari harga komponen item dalam BOM. 13. Comments Infomasi tambahan untuk setiap komponen 14. Product Price Harga dari barang jadi tersebut.
4.6.4.2 Production Order Berikut persyaratan yang diperlukan didalam melakukan Production Order : •
Mendefinisikan parent dan child item di dalam item master data
•
Mendefinisikan Bill of material untuk parent dan child item di Bill of material.
Gambar 4.44 Production Order SAP Business One
326
Pada Production Order General Area terdapat beberapa fields seperti : 1. Type Terdapat tiga tipe production, yaitu : standar, special, dan disassembly 2. Status Terdapat empat tipe Production Order, yaitu : Planned, Released, Closed, dan Cancelled. 3. Planned Quantity Menjelaskan nilai kuantitas dari hasil produksi 4. UoM Menerangkan satuan pengukuran untuk setiap komponen, seperti box, meter, kg. nilai dari uom diambil langsung dari item master data. 5. Warehouse Melakukan spesifikasi pada kode Warehouse, dimana barang yang dihasilkan kemudian akan disimpan. Nilai dari Kode Warehouse akan secara default berisi kode yang terdapat pada Production Order, namun tetap dapat diubah bila diperlukan. 6. No.Series Nomor seri dari barang hasil produksi. Diberikan secara otomatis oleh sistem. 7. Order Date Tanggal dimana Production Order dibuat. 8. Due Date Menjelaskan tanggal selesainya Production tersebut. Tanggal pada Production Order dapat diubah selama status masih berupa open. 9. User Tercantum karyawan yang bertanggung jawab atas Production Order tersebut. 10. Origin
327
Menjelaskan bagaiman Production Order dibuat. Bisa berdasarkan 3 sumber, MRP, Manual, Sales Oder. 11. Sales Order Menampilkan nomor dari sales order yang terikat dengan Production Order. 12. Customer Memilih customer code dimana berhubungan dengna Production Order tersebut. Ketika Sales order diinput, maka customer number akan diinput secara otomatis oleh sistem 13. Project Menspesifikasi project mana yang terkait dengan Production Order tersebut.
4.6.5 Banking Menggunakan modul ini untuk melakukan semua transaksi yang melibatkan bank accounts. 4.6.5.1 Incoming Payments Incoming payment digunakan untuk mencatat setiap kali perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan, vendor ataupun account. Dokumen incoming payment dapat dibuat untuk pembayaran seperti dibawah ini: • Cash • Check • Credit
card
• Bank Transfer •
Bill of exchange
Ketika kita membuat incoming payment maka jurnal entry akan terbuat. Kita membuat incoming payment untuk meng-clear utang pada A/R invoice yang berstatus open atau opening balance. Selain itu incoming payment dapat juga dilakukan untuk down payment, ketika kita membuat incoming payment untuk
328
pembayaran secara parsial ataupun keseluruhan rekonsiliasi internal akan dilakukan secara otomatis.
Gambar 4.45 Incoming Payment SAP Business One Berikut beberapa fields yang terdapat pada incoming payment Customer & Vendor : 1. Name, Bill to Detil dari business partner 2. Contact Person Kontak person yang default yang mendefinisikan business partner, dan dapat dilakukan spesifikasi sesuai kebutuhan. 3. Project Berhubungan dengan incoming payment untuk projek khusus, dan dapat dilakukan spesifikasi sesuai kebutuhan. 4. Posting date, document date Tanggal saat ini, biasanya merupakan default dan dapat diubah sesuai kebutuhan.
329
Jurnal Akuntansi yang terbentuk, Menerima pembayaran Downn payment, invoice: Cash
Dr Account Receivable
Cr
4.6.5.2 Outgoing Payments Outgoing payment digunakan untuk mencatat setiap kali perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan, vendor ataupun account. Dokumen incoming payment dapat dibuat untuk pembayaran seperti dibawah ini: •
Cash
•
Check
•
Credit card
•
Bank Transfer
•
Bill of exchange
Ketika kita membuat outgoing payment maka journal entry akan terbuat. Ketika kita membuat incoming payment untuk pembayaran secara parsial ataupun keseluruhan, rekonsiliasi internal akan dilakukan secara otomatis.
Gambar 4.46 Outgoing Payment SAP Business One
330
Berikut beberapa fields yang terdapat pada incoming payment - Customer & Vendor : 1. Name, Bill to Detail dari business partner 2. Contact Person Kontak person yang default yang mendefinisikan business partner, dan dapat dilakukan spesifikasi sesuai kebutuhan. 3. Project Berhubungan dengan incoming payment untuk projek khusus, dan dapat dilakukan spesifikasi sesuai kebutuhan. 4. Posting date, document date Tanggal saat ini, biasanya merupakan default dan dapat diubah sesuai kebutuhan. Jurnal akuntansi yang terbentuk dari regular invoice yaitu : Hutang usaha barang dagangan
Dr
Cash / Bank
Cr
Jurnal akuntansi yang terbentuk dari pembayaran A/P reserve invoice dan down payment invoice yaitu : Account payable Cash/ Bank
Dr Cr
4.6.6 Business Partner Modul business partner mengatur semua informasi yang berhubungan dengan pelanggan, vendor, pihak lain yang terlibat. Pada SAP Business One membedakan antara bisnis partner dan G/L accounts dimana bisnis partner adalah semua pelanggan, vendor dan pihak yang terlibat pada perushaan, sedangkan G/L account adalah entitas yang didefinisikan didalam chart of account perusahaan seperti expenses, revenues, assets, dan liabilitas. SAP Business One menghubungkan antara bisnis partner dan G/L account melalui control account yang didefinisikan di inisialisasi sistem, dan berbeda
331
untuk setiap bisnis partner. Semua transaksi sales dan purchasing dipost ke control accounts dan memungkinkan untuk mengakses ke overall balance yang spesifik untuk customer dan vendor.
Gambar 4.47 Business Partner SAP Business One Berikut beberapa fields yang terdapat pada business partner master data 1. Code Menampilkan kode dari Customer 2. Name Menampilkan nama dari Kode Customer 3. Foreign Name Penamaan kedua dari Customer, bisa berupa nama perushaaan atau asal customer 4. Currency Mata uang yang digunakan oleh Customer tersebut 5. Federal Tax ID Tipe pajak yang berlaku terhadap customer tersebut